Refleksi Nasionalisme Hybrid Remaja Indonesia dalam Kumpulan Cerita Teenlit Karya Sitta Karina Skenario Dunia Hijau : Sebuah Perspektif Sosiologi Sastra - Universitas Negeri Padang Repository

REFLEKSI NASIONA1,ISME HYBRID R E M A . ~ AINUONISSIA
DAIAM KUMPULAN CERITA TEENLIT KARY A SITTA KARINA
SKENARIO DUNIA HIJAU: SEBUAH PERSPEK'SIF SOSTOLOGI SASTRA

Abstrak
Arus globalisasi informasi dan kebudayaan terus menggiring kehidupan
remaja Indonesia pada sikap asertif dalam mengadopsi pola kebudayaan yang lebih
terbuka, ha1 ini seringkali diikuti oleh pereduksian semangat budaya dan
nasionalisme kebangsaan. Ide-ide dan keinginan untuk menghilangkan batas
kebudayaan dunia dan suprateritorialitas bermuara pada munculnya rasa nasionalisme
hybrid, sebuah sikap nasionalisme yang mudah ditembus dan rentan terhadap
serangan eksternal. Akibat dari kebudayaan yang mengglobal, kebudayaan lokal sulit
dipaharni sebagai kebudayaan sendiri. Remaja hari ini hidup dalam banyak identitas,
ha1 ini berarti mereka memiliki dimensi sosial-psikologis yang banyalt pula. Loyalitas
terhadap identitas dan nasionalisme bangsa sering mengalami pergesekan dengan
identitas global. Mengingat bahwa setiap ragam kebudayaan dan identitas memiliki
kekurangan dan kelebihannya sendiri, maka pola penerimaan remaja terhadap produk
globalisasi budaya harus ditata dengan baik. Tulisan ini mencoba membongkar
bagaimana permasalahan nasionalisme hybrid ini terefleksi dalam teenlit sebagai
sebuah trend karya dan bacaan remaja saat ini. Objek material yang diambil adalah
teenlit karya Sitta Karina yang berjudul Skencirio Duniu H i j u ~ idan Merah Putihkzr.

Dengan penggunaan pisau analisis pendekatan sosiologi sastra, penulis ingin
mengkaji bagaiamana sikap nasionalisme dan character hmilding remaja Indonesia
ditengah arus globalisasi budaya. Asumsi dasarnya adalah bahwa karya sastra
merupakan refleksi (mirror) dari pengarang, masyarakat pembaca dan zamannya.
Kata kunci: nasionalisme hybrid, remaja, teenlit

A. PENGANTAR
Dewasa ini pembicaraan tentang topik nasionalisme kembali hangat muncul
kepermukaan di negara kita Indonesia. Tidak hanya dikalangan para politikus dan
pengambil kebijakan, akan tetapi juga ditengah kaum intelektual dan pelajar dari
berbagai disiplin ilmu. Suatu ha1 yang mengemuka adalah apakah keberadaan
nasionalisme bangsa kita hari ini masih cukup kuat dan mengakar, ataukah hanya
sekedar fonnalitas dan kegiatan rutin yang diungkapkan melalui upacara bendera dan
sebagainya. Hal ini bukan tidak beralasan, tapi ada sebuah narasi yang cukup panjang
membawa ltekhawatiran akan eksistensi nasionalisme bangsa Indonesia khusunya di
kalangan generasi udanya. Bermula dari tahun 1990an dengan munculnya era
globalisasi dan inforrnasi yang mengalir drras ke Indonesia, bangsa ini dihadapkan
pada sebuah tantangan untuk kuat memegang nilai-nilai nasionalisme. Selanjutnya
krisis pada tahun 1998 dan runtuhnya rezim penguasa yang sangat kuat juga telah
berkontribusi terhadap pemikiran pembebasan dari pengaruh dan kekuatan pusat (anti

-

Konferensi lnternasional HISKI XX UP1 Bandung

Page 1

REFLEKSI NASIONALISME HYBRID REMAJA INDONESIA
DALAM KUMPULAN CERITA TEENLIT KARYA SITTA KARINA
SKENARIO DUNIA HIJAU :
SEBUAH PERSPEKTIF SOSIOLOGI SASTRA

Makalah

Oleh:
Muhd.Al-Hafizh,S.S,M.A

Makalah ini telah ditampilkan dalam
Konferensi Internasional Kesusasteraan XX
Himpunan Sarjana Kesusasteraan Indonesi (HISKI)
diselenggarakan di UPI Bandung, 3-5 Agustus 2009


JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INGGRIS
FAKULTAS BAHASA SASTRA DAN SEN1
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2010

logosentrismc). I'ada waktu itu, banyalc pakar asilig yang berpz~iclapal baliwu
keruntuhan rezirn penguasa dan kondisi perekonomian yang goyang akan
mengantarkan bangsa ini kepada disintegrasi bangsa, menyuburkan nasionalisme
etnik, balkanisasi seperti yang terjadi di Soviyet dan sebagainya. Tapi syukurnyA ha1
tersebut tidak terjadi. Tapi bukan berarti keutuhan dari nasionalisme tersebut tidak
, retak atau terkontaminasi. Cuma saja barangkali kadar dari kekeroposannya akan
berbeda antara satu generasi dan generasi lainnya. Remaja sebagai generasi masa
depan merupakan aspel< penting yang perlu mendapat perhatian serius dari segala
pihak dalam ha1 nasionalisme ini. Fukuyama dalam karya terkenalnya, The End of
History and The Last Man (1992) menilai bahwa nasionalisme tidak lagi menjadi
kekuatan signifikan dalam sejarah. Ia melihat semakin surutnya nasionalisme di
negara-negara demokrasi paling liberal dan maju di Eropa. Kalau pun mereka masih
berpegang pada nasionalisme itu lebih bersifat l m ~ ~ w n ~ ~ ~ ~ ~ ~
A m m u u r - vlNx -1~ p ~ ~ ~ m p r ~ ~ H g g n ; ~ ~ ~


p po;.50- fD pQppp2.. p . . 2 . .
..
A--IA-JA-'QQPAQA.H
00A0 00A
A25
?mV,VIW-'.
rr r r r

b
!U
*1 A A 1a3

n a o urt

2..



A


n

A

A

-

'

. -I-'I-'I-'mOWI-'I-'
-.----N

V

-

-


----

PPI-'I-'rnI-'PP
nVI-'

0

V

2

n
I-'

nnnnnnnn

rr

W


-

V

-o -w" 0

-

0

'Y," P

~
rrr-4

n
W

"


nee- n
P W P
I-'
0-

cecgc- -

.

"

0

nn- nnn

mm
Wen?
. a "
.


P0",KI=I
PI-'

VV

-

"

I-'

V

PN

VV

I-'

W


Please send FAX horn lhls edge.

Counter
Serial No.:

K8552100463

Data of Today: 11 Dec. 2013 11:57
0055677

Total

Please FAX to

...

Pbase sand FAX horn Ihb edge.

Counter

Serial No.:

K8552100463

Data of Today: 11 Dec. 2013 12:OO
0055678

Total

Please FAX to

...