HUBUNGAN DAYA TAHAN JANTUNG PARU DENGAN KONDISI PSIKOLOGIS PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKES FKIP UNIVERSITAS LAMPUNG ANGKATAN 2008 DAN 2009 Aironi Irsyahma, dr. Khairun Nisa B, M.Kes, AIFO Fakultas Kedokteran Univesitas Lampung No Telpon : 085840660

  

HUBUNGAN DAYA TAHAN JANTUNG PARU DENGAN KONDISI PSIKOLOGIS

PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKES FKIP UNIVERSITAS

LAMPUNG ANGKATAN 2008 DAN 2009

Aironi Irsyahma, dr. Khairun Nisa B, M.Kes, AIFO

  Fakultas Kedokteran Univesitas Lampung No Telpon : 085840660888, e-mail : [email protected]

  

ABSTRAK

  VO maks merupakan gambaran daya tahan jantung paru, makin tinggi nilai VO maks, maka

  2

  2

  makin baik daya tahan jantung paru. Latihan fisik aerobik akan meningkatakan daya tahan jantung paru yang hasil akhirnya adalah peningkatan kebugaran jasmani. Dengan kebugaran jasmani yang baik, maka kondisi psikologis terpengaruh secara positif dan selanjutnya membentuk aspek kepribadian atau gambaran kepribadian yang positif pula. Penelitian ini bertujuan mengetahui kekuatan hubungan antara daya tahan jantung paru dengan kondisi psikologis. Menggunakan metode deskriptif studi korelasi dengan pendekatan cross sectional. Data penelitian diperoleh melalui pengukuran Astrand-Ryhming step test dan penilaian menggunakan kuesioner General Well-Being Scale terhadap 92 orang sampel penelitian mahasiswa laki-laki program studi penjaskes FKIP Unila angkatan 2008 dan 2009. Data kemudian diolah dengan analisa univariat dan analisa bivariat dengan uji korelasi

  somers’d.

  Pengukuran terhadap daya tahan jantung paru menunjukkan hasil sejumlah 47 (51,1%) subyek memiliki nilai VO

  2 maks tinggi dan 45 (48,9%) subyek memiliki nilai VO 2 maks baik.

  Penilaian kondisi psikologis menunjukkan hasil terdapat sejumlah 44 (47,8%) subyek positif , 16 (17,4%) subyek positif rendah dan 32 (34,8%) subyek marginal. Analisis

  well-being

  bivariat memberikan hasil p-value 0,000 < α (0,05) dan r = 0,768, hal ini berarti terdapat hubungan bermakna dan korelasi kuat antara daya tahan jantung paru dengan kondisi psikologis pada mahasiswa program studi penjaskes FKIP Unila angkatan 2008 dan 2009.

  Kata kunci: Daya tahan jantung paru, VO

  2 maks, kondisi psikologis PENDAHULUAN

  Perkembangan jiwa yang baik sangat Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, penting terutama dalam masa remaja akhir jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap

  (usia 19-21). Pada masa ini, banyak terjadi orang untuk hidup produktif dan ekonomis perubahan, biologis, psikologis maupun

  (UU Kesehatan No. 23 tahun 1992). Maka sosial, tetapi umumnya proses pematangan manusia selalu dilihat sebagai satu kesatuan fisik terjadi lebih cepat dibandingkan proses yang utuh dari unsur badan, jiwa dan sosial, pematangan kejiwaan (Gunarsa, 2004). yang dititik-beratkan pada kualitas hidup.

  Pengaruh yang terdapat pada lingkungan dengan segala bentuk kompetisinya dapat menjadi stressor yang akan berpengaruh terhadap perkembangan psikologis remaja.

  Kegagalan dalam mengatasi tekanan mental dapat menyebabkan remaja mengalami depresi, ketegangan, dan berbagai kondisi psikologis buruk (distress) (Utama, 2005).

  Daya tahan jantung paru didefinisikan sebagai kesanggupan sistem jantung, paru dan pembuluh darah untuk berfungsi optimal pada keadaan istirahat maupun kerja dalam mengambil oksigen dan menyalurkannya ke jaringan aktif sehingga dapat digunakan pada proses metabolisme tubuh (Depkes RI, 2004).

  Daya tahan jantung paru merupakan indikator yang obyektif dalam mengukur aktivitas fisik dan merupakan komponen terpenting dalam meningkatkan kebugaran jasmani seseorang (Nieman, 2000). Penelitian menunjukkan subyek yang memiliki kebugaran jasmani yang baik mempunyai penurunan respon stres yang signifikan terhadap beragam tekanan mental

  Nieman (2001) membagi 35 pria dengan obesitas ringan, ke dalam dua kelompok

  exercise (EX) dan nonexercise (NEX), dan

  meminta kelompok EX untuk melakukan latihan fisik ringan secara teratur, hasilnya kelompok EX memiliki positif well-being seiring meningkatnya daya tahan jantung paru (Nieman, 2001). Utama (2005) pada penelitiannya terhadap 60 remaja SMA yang tergabung dalam ekstrakurikuler olahraga memperoleh hasil sejumlah 46,67% subyek mempunyai nilai

  VO2 maks yang baik, dimana 43,3% diantaranya memiliki positif well-being.

  Mahasiswa program studi Penjaskes FKIP Unila angkatan 2008 dan 2009 merupakan kelompok mahasiswa dengan rentang usia 19-21 tahun, termasuk masa remaja akhir, mereka telah menyelesaikan beberapa mata kuliah praktek diantaranya Atletik, Senam, Renang, Tenis Meja, Sepak Bola, Basket, dan Voli. Moeloek (1994) menyatakan bahwa latihan fisik dengan cara dan aturan tertentu akan meningkatkan daya tahan jantung paru yang hasil akhirnya adalah peningkatan kebugaran jasmani, sehingga kondisi psikologis diperoleh melalui mereka yang terlatih dalam olahraga akan penilaian menggunakan kuesioner General memiliki daya tahan jantung paru yang Well-Being Scale . Data yang terkumpul lebih baik dibanding mereka yang jarang dianalisis dengan uji korelasi

  somers’d

  berolahraga (Gunarsa, 2008). untuk mengetahui hubungan daya tahan Dengan kebugaran jasmani yang baik, maka jantung paru dengan kondisi psikologis. kondisi psikologis juga terpengaruh secara

  PEMBAHASAN

  positif dan selanjutnya membentuk aspek- Karakteristik subyek pada penelitian ini aspek atau ciri-ciri kepribadian atau tertera pada tabel 1. gambaran kepribadian yang positif pula

  Tabel 1. Karakteristik subyek penelitian (Gunarsa, 2008). Penelitian ini bertujuan

  Karakteristik Subyek Kisaran untuk mengetahui hubungan daya tahan Jenis Kelamin jantung paru dengan kondisi psikologis Mahasiswa 2008 Laki-laki pada mahasiswa program studi Penjaskes Mahasiswa 2009 Laki-laki

  FKIP Unila angkatan 2008 dan 2009 Umur (tahun)

  Penelitian menggunakan desain studi Mahasiswa 2008

  20

  • – 21 Mahasiswa 2009

  19 korelasi dengan pendekatan cross-sectional,

  • – 20 Kebiasan merokok dilakukan di Program Studi Penjaskes FKIP

  (batang/ hari) Unila pada bulan Maret 2012, dengan

  Mahasiswa 2008

  • – 7 sampel penelitian mahasiswa laki-laki

  Mahasiswa 2009

  • – 3 Program Studi Penjaskes FKIP angkatan

  Tinggi badan (cm) 2008 dan 2009 berjumlah 92 orang. Daya Mahasiswa 2008 161

  • – 173 Mahasiswa 2009 159
  • – 173 tahan jantung paru diperoleh melalui

  Berat badan (kg) pengukuran VO maks yang menggunakan

2 Mahasiswa 2008

  56

  • – 70 tes bangku Astrand-Ryhming, sedangkan

  Mahasiswa 2009

  53 Distribusi nilai VO maks subyek pada Hubungan antara daya tahan jantung paru

  2

  penelitian ini tertera pada tabel 2. (VO

  2 maks) dengan kondisi psikologis pada

  mahasiswa program studi penjaskes FKIP Tabel 2. Distribusi nilai VO maks

2 Universitas Lampung angkatan 2008 dan

  Nilai VO

  2 maks n = 92 Kategori ≥ 53

  47 Tinggi 2009 tertera pada tabel 4.

  43

  • – 52

  45 Baik Analisis bivariat mengenai hubungan antara

  34

  • – 42 Sedang 25 – 33 daya tahan jantung paru dengan kondisi

  Cukup

  ≤ 24

  Kurang psikologis pada mahasiswa program studi penjaskes FKIP Unila angkatan 2008 dan

  Distribusi kondisi psikologis subyek pada 2009 dilakukan menggunakan uji Somers’d, penelitian ini tertera pada tabel 3. dengan hasil p-value 0,000 <

  α (0,05) dan r Tabel 3. Distribusi kondisi psikologis

  = 0,768, hal ini berarti terdapat hubungan Nilai n = 92 Kategori bermakna dan korelasi kuat antara daya

  81 – 110 Positif Well-being

  44 tahan jantung paru dengan kondisi

  76 Positif rendah

  • – 80

  16 psikologis pada mahasiswa program studi

  71 – 75 Marginal

  32 penjaskes FKIP Unila angkatan 2008 dan

  56 Problem stress

  • – 70 2009.

  41 – 55 Indikasi distress

  Tabel 4. Hubungan daya tahan jantung paru dengan kondisi psikologis

  Kondisi Psikologis Total Indikasi Problem Positif Well-

  Marginal Distress stress Rendah being

  VO 2 Kurang maks Cukup Sedang Baik

  32

  12

  1

  45

  4

  43

  47 Tinggi Total 0 0

  32

  16

  44

  92 Nilai VO2 maks merupakan gambaran daya tahan jantung paru, makin tinggi VO2 maks makin baik daya tahan jantung paru. Daya tahan jantung paru dipengaruhi beberapa faktor, jenis kelamin, umur, kebiasaan merokok dan latihan fisik.

  Laki-laki memiliki daya tahan jantung paru 15-25% > perempuan (Harris, 1999). Jenis kelamin laki-laki diambil sebagai sampel juga dikarenakan jumlah mahasiswa penjaskes perempuan yang sedikit.

  Umur rata-rata subyek berkisar antara

  19

  • – 21 tahun, termasuk masa akhir remaja atau adolesensi, rentan terhadap stresor psikologis (Gunarsa, 2004). Kebiasaan merokok rerata subyek adalah
  • – 7 batang/hari. Seseorang yang merokok

  10

  • – 20 batang/hari, di dalam hemoglobin akan mengandung 4,9% CO, maka kadar O

  2 yang diedarkan pun akan menurun sekitar 5% (Depkes RI, 1994).

  Latihan fisik yang bersifat aerobik akan meningkatkan daya tahan jantung paru, karena aerobik adalah variasi latihan yang menstimulasi aktivitas jantung dan paru dalam periode waktu tertentu untuk memberi perubahan bermanfaat bagi tubuh (Nieman, 2000). Latihan aerobik akan meningkatkan kemampuan fungsi faal tubuh dalam memanfaatkan oksigen sehingga fungsi tubuh dapat berlangsung optimal. Tubuh yang sehat akan membentuk perkembangan mental yang baik, menjadikan seseorang lebih bersemangat, dan cenderung untuk tidak mengalami ketegangan dan stres (Utama, 2005).

  KESIMPULAN

  Daya tahan jantung paru mahasiswa, sejumlah 47 (51,1 %) subyek VO

  2 maks

  tinggi dan 45 (48,9 %) subyek VO

  2 maks baik.

  Kondisi psikologis mahasiswa, sejumlah 44 (47,8 %) subyek positif well-being, 16 (17,4 %) subyek positif rendah dan 32 (34,8 %) subyek marginal. Terdapat hubungan yang bermakna dan korelasi kuat antara daya tahan jantung paru dengan kondisi psikologis pada mahasiswa program studi penjaskes FKIP Universitas Lampung angkatan 2008 dan 2009.

  Daftar Pustaka

  Depkes RI. 1994. Pedoman Pengukuran

  Kesegaran Jasmani . Jakarta : Dirjen Pembinaan Kesehatan Masyarakat, Direktorat Bina Upaya Kesehatan Puskesmas. Hal 2-51 Gunarsa, S.D. 2004. Psikologi remaja.

  Cetakan Kedua Jakarta: BPK Gunung Mulia. Gunarsa, S.D. 2008. Psikologi Olahraga

  Prestasi . Cetakan kedua. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

  Aerobic Endurance Training Harris, S. 1999. for Child Athlete

  . Florida : CRC Press Inc .

  Nieman, D.C. 2000. Fitness and Sport

  Medicine An Introduction . Second

  Ed. Bull publishing Company : Palo alto, California Nieman, D.C. 2001. The Efects of Moderate

  Exercise Training on Psychological well-being and Mood State in Men . Jurnal Sport Exercise Psychology

  Utama, H.W. 2005. Hubungan Kebugaran

  Jasmani dan Kondisi Psikologis pada Pelajar SMU Negeri 1 Prabumulih. Skripsi. Fakultas

  Kedokteran Universitas Sriwijaya

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA OBESITAS SENTRAL DENGAN PENURUNAN FAAL PARU PADA MAHASISWA ANGKATAN 2008 - 2010 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

0 18 30

HUBUNGAN KELAINAN REFRAKSI DENGAN RIWAYAT BERKACAMATA DALAM KELUARGA PADA MAHASISWA ANGKATAN 2001 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS JEMBER

3 21 26

HUBUNGAN KELAINAN REFRAKSI DENGAN RIWAYAT BERKACAMATA DALAM KELUARGA PADA MAHASISWA ANGKATAN 2001 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS JEMBER

2 18 8

HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN TEKANAN DARAH PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER

15 63 112

HUBUNGAN DAYA TAHAN JANTUNG PARU DENGAN KONDISI PSIKOLOGIS PADA MAHASISWA LAKI-LAKI PROGRAM STUDI PENJASKES FKIP UNIVERSITAS LAMPUNG ANGKATAN 2008 DAN 2009

0 11 80

PERBANDINGAN DAN HUBUNGAN MOTIVASI, AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR ANTARA MAHASISWA YANG DITERIMA MELALUI JALUR PKAB DAN SNMPTN PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN IPS FKIP UNIVERSITAS LAMPUNG ANGKATAN 2008 DAN 2009

0 11 83

PERBANDINGAN HUBUNGAN STRES DENGAN SIKLUS MENSTRUASI YANG TIDAK TERATUR PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN ANGKATAN 2009 DAN ANGKATAN 2010 UNIVERSITAS LAMPUNG

2 19 62

HUBUNGAN ANTARA GAYA HIDUP YANG HEDONIS DENGAN PELANGGARAN KODE ETIK UNILA PADA MAHASISWA PPKn FKIP UNIVERSITAS LAMPUNG ANGKATAN 2007-2009

3 9 15

ANALISIS HUBUNGAN KONSEP DIRI POSITIF DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA FKIP UNIVERSITAS LAMPUNG ANGKATAN 2014 YANG BERASAL DARI LUAR PROPINSI LAMPUNG

1 12 99

KONTRIBUSI KEKUATAN TUNGKAI, POWER LENGAN, KEKUATAN PERUT, DAN KELENTUKAN TERHADAP KEMAMPUAN HANDSPRING PADA MAHASISWA PENJASKES ANGKATAN 2013 FKIP UNIVERSITAS LAMPUNG

0 18 60