Perkembangan Pengangguran di Indonesia ( 1)
BAGAIMANA
PERKEMBANGAN
PENGANGGURAN DI
INDONESIA
UNIVERSITAS BAKRIE
DISUSUN :
NAMA : MUSTHAFA HABIBIE
NIM
: 1151001016
PRODI : MANAJEMEN
1
kata pengantar
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Masa Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya. Makalah ini sebagai salah satu Matakuliah bahasa Indonesia yang berjudul “Apa
dampak pengangguran di Indonesia”.
Judul ini dipilih karena penulis tertarik dengan masalah pengangguran di Indonesia.
Banyak pengangguran tersebar di Indonesia dan sulit untuk mencari pekerjaan.
Penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna karena penulis sendiri masih dalam proses
belajar, sehingga penyusun mengharap kritik dan saran dari pembaca agar saya selaku
pembuat makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Tak lupa pembuat makalah mengucapkan
terima kasih kepada Bapak Zaenal Arifin selaku dosen Bahasa Indonesia yang telah
membimbing untuk membuat makalah ini sesuai dengan aturan dan struktural, sehingga
makalah ini dapat terselesaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
serta dapat menjadi bahan pertimbangan untuk mengembangkan dan meningkatkan
prestasi di masa yang akan datang.
Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh
Jakarta, 29 May 2016
Penulis
2
Musthafa Habibie
DAFTAR ISI
kata pengantar...................................................................................................... 1
BAB I...................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN....................................................................................................... 3
1.1 Latar belakang.................................................................................................... 3
1.2 Rumusan masalah............................................................................................... 4
1.3 Tujuan penelitian................................................................................................ 4
1.4 Kerangka teori.................................................................................................... 5
BAB II..................................................................................................................... 6
ISI.......................................................................................................................... 6
2.1
Pengertian definisi pengangguran.......................................................................6
2.2 Macam-Macam Pengangguran............................................................................... 7
1.
Macam Pengangguran Berdasarkan Lama Waktu Kerja...........................................7
2.
Macam Pengangguran Berdasarkan Penyebab Terjadinya.........................................7
2.3 Bagaimana Perkembangan dan Solusi Masalah Pengangguran Di Indonesia?......................9
2.4 penyebab terjadinya pengangguran........................................................................11
2.5 Grafik Pengangguran Di Indonesia.........................................................................12
2.6 dampak pengangguran........................................................................................ 14
1.
Bagi Perekonomian Negara............................................................................. 14
2.
Bagi masyarakat........................................................................................... 14
2.7 cara mengatasi pengangguran...............................................................................15
1.
Cara Mengatasi Pengangguran Stuktural.............................................................15
2.
Cara Mengatasi Pengangguran Konjungtural (Siklikal)..........................................15
3.
Cara Mengatasi Pengangguran Friksional...........................................................15
4.
Cara Mengatasi Pengangguran Musiman............................................................15
BAB III.................................................................................................................. 16
PENUTUP.............................................................................................................. 16
3.1.
Kesimpulan................................................................................................ 16
3.2.
Saran........................................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 17
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Alasan penulis memilih judul ini karena Salah satu permasalahan pokok
perekonomian Indonesia adalah masalah pengangguran. Pengangguran yang tinggi
berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap kemiskinan, kriminalitas dan masalah masalah sosial politik yang juga semakin meningkat. Dengan jumlah angkatan kerja yang
cukup besar, arus migrasi yang terus mengalir, serta dampak krisis ekonomi yang
berkepanjangan sampai saat ini, membuat permasalahan tenaga kerja menjadi sangat besar
dan kompleks.
Dengan makalah ini kita dapat mengetahui Fenomena pengangguran yang berkaitan
erat dengan terjadinya pemutusan hubungan kerja, yang disebabkan antara lain: perusahaan
yang menutup / mengurangi bidang usahanya akibat krisis ekonomi atau keamanan yang
kurang kondusif, peraturan yang menghambat inventasi, hambatan dalam proses ekspor
impor, dan lain - lain.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada
Februari 2016 menjadi 5,50 persen dengan jumlah 7,02 juta orang.
dapat di simpulkan pengangguran adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama
sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang
yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak dan dalam makalah ini membahas
mengenai kenapa pengangguran selalu meningkat dan dampak pengangguran.
4
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan topik tentang “perkembangan pengangguran di Indonesia” beberapa hal yang
perlu diungkap dalam penelitian ini
Sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan pengangguran ?
2. Apa saja macam-macam dari pengangguran ?
3. Bagaimana Perkembangan dan Solusi Masalah Pengangguran Di Indonesia?
4. Apa penyebab terjadinya pengangguran ?
5. Mengetahui grafik perkembangan pengangguran?
6. Apa dampak yang diakibatkan dari pengangguran ?
7. Bagaimana cara mengatasi pengangguran ?
1.3 Tujuan penelitian
Berkenana dengan permasalahan pada 1.2 di atas tujuan penelitian “apa dampak dan
perkembangan pengangguran di Indonesia”
1. Untuk mengetahui arti dari pengangguran.
2. Untuk mengetahui macam - macam dari pengangguran.
3. Untuk mengetahui penyebab dari pengangguran.
4. Dapat mengetahui penyebab terjadinya penggangguran
5. Dapat mengetahui grafik pengangguran di indonesia
6. Untuk mengetahui dampak yang diakibatkan pengangguran
7. Untuk mengetahui cara mengatasi pengangguran
5
1.4 Kerangka teori
pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama
sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang
yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya
disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan
jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. (
https://id.wikipedia.org/wiki/Pengangguran)
Menurut Ida Bagoes Mantra pengangguran adalah bagian dari angkatan kerja yang
sekarang ini tidak bekerja dan sedang aktif mencari pekerjaan. Konsep ini sering diartikan
sebagai keadaan pengangguran terbuka.
Menurut Dumairy pengangguran adalah orang yang tidak mempunyai pekerjaan
lengkap. Lengkapnya orang yang tidak bekerja dan masih atau sedang mencari pekerjaan.
Menurut Payman J. Simanjuntak Pengangguran adalah orang yang tidak bekerja
berusia angkatan kerja yang tidak bekerja sama sekali atau bekerja kurang dari dua hari
selama seminggu sebelum pencacahan dan berusaha memperoleh pekerjaan.
Menurut Menakertrans Pengangguran adalah orang yang tidak bekerja, sedang
mencari pekerjaan, mempersiapkan suatu usaha baru, dan tidak mencari pekerjaan karena
merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan. sukirno, (sadono. 2006:12)
Macam-Macam Pengangguran Ada beberapa macam pengangguran yang
digolongkan berdasarkan lama waktu dan penyebab terjadinya (samuelson, paul A dan
William D. Nordhaus.2004:16)
untuk dapat memahami masalah pengangguran maka akan dibahas macam-macam
atau jenis-jenis pengangguran secara tepat dan benar sesuai dengan kajian ilmu ekonomi
untuk memudahkan mempelajari jenis-jenis pengangguran maka ilmu ekonomi
menggolongkan jenis (Budiono, 2002:10)
Bagaimana Perkembangan dan Solusi Masalah Pengangguran Di Indonesia
Perkembangan perekonomian tidak selalu diikuti dengan penurunan jumlah pengangguran.
Hal ini terbukti dari jumlah pengangguran di Indonesia cenderung meningkat dari tahun
sebelumnya. (Martha, 2009:10)
6
BAB II
ISI
2.1 Pengertian definisi pengangguran
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama
sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang
yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya
disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan
jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali
menjadi masalah dalam perekonomian, karena dengan adanya pengangguran, produktivitas
dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan
timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Menurut Ida Bagoes Mantra pengangguran adalah bagian dari angkatan kerja yang
sekarang ini tidak bekerja dan sedang aktif mencari pekerjaan. Konsep ini sering diartikan
sebagai keadaan pengangguran terbuka.
Menurut Dumairy pengangguran adalah orang yang tidak mempunyai pekerjaan
lengkap. Lengkapnya orang yang tidak bekerja dan masih atau sedang mencari pekerjaan.
Menurut Payman J. Simanjuntak Pengangguran adalah orang yang tidak bekerja
berusia angkatan kerja yang tidak bekerja sama sekali atau bekerja kurang dari dua hari
selama seminggu sebelum pencacahan dan berusaha memperoleh pekerjaan.
Menurut Menakertrans Pengangguran adalah orang yang tidak bekerja, sedang
mencari pekerjaan, mempersiapkan suatu usaha baru, dan tidak mencari pekerjaan karena
merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan.
7
2.2 Macam-Macam Pengangguran
Ada beberapa macam pengangguran yang digolongkan berdasarkan lama waktu dan
penyebab terjadinya, antara lain:
1.
a.
Macam Pengangguran Berdasarkan Lama Waktu Kerja
Pengangguran terbuka ( open unemployment ), yakni tenaga kerja yang benar-benar tidak
memiliki pekerjaan (sama sekali tidak bekerja). Pengangguran ini terjadi karena tidak
adanya lapangan pekerjaan atau karena ketidak sesuaian lapangan kerja dengan latar
belakang pendidikan dan keahlian tenaga kerja.
b.
Setengah menganggur ( under unemployment ), yakni tenaga kerja yang bekerja, tetapi bila
di ukur dari sudut jam kerja, pendapatan, produktivitas dan jenis pekerjaan tidak optimal.
c.
Pengangguran terselubung(disguised unemployment) yakni tenaga kerja yang bekerja tapi
tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan atau keahliannya. Misalnya, seorang lulusan
S1 pertanian bekerja sebagai tenaga pembukuan, atau seorang insinyur teknik, bekerja
sebagai pelayan restoran.
2.
a.
Macam Pengangguran Berdasarkan Penyebab Terjadinya
Pengangguran
structural, yakni
pengangguran yang
disebabkan
oleh
terjadinya
perubahan struktur perekonomian. Misalnya, perubahan struktur dari agraris ke industri,
perubahan ini menuntut tenaga kerja memiliki keterampilan tertentu (misal keterampilan
mengoperasikan mesin teknologi modern) untuk bisa bekerja disektor industri. Tenaga
kerja yang tidak memiliki keterampilan tersebut akan ditolak oleh sector industri, sehingga
terjadilah pengangguran.
b.
Pengangguran konjungtural, yakni pengangguran yang disebabkan oleh pergerakan naik
turunnya kegiatan perekonomian suatu Negara. Ada masa pertumbuhan (naik), masa resesi
(turun), dan masa depresi (turun). Pada masa resesi dan depresi, masyarakat mengalami
penurunan daya beli sehingga permintaan terhadap barang dan jasa juga menurun.
Penurunan ini mengharuskan produsen mengurangi produksi barang dan jasa, diantaranya
dengan cara mengurangi jumlah pekerja sehingga terjadilah pengangguran. PHK yang
terjadi karena krisis ekonomi tahun 1997 di Indonesia adalah contoh pengangguran
siklikal.
c.
Pengangguran friksional yakni pengangguran yang disebabkan oleh pergeseran (friksi)
pekerja yang ingin bergeser (berpindah) dari satu perusahaan ke perusahaan lain dalam
8
rangka mencari pekerjaan yang lebih bagus dan cocok. Sementara mencari pekerjaan baru,
pekerja menganggur untuk sementara waktu, sambil mencari pekerjaan yang di inginkan.
Oleh karena itu, pengangguran friksional disebut juga pengangguran sukarela, karena
terjadi karena keinginan pekerja sendiri.
d.
Pengangguran musiman, yakni pengangguran yang disebabkan oleh perubahan musim atau
perubahan permintaan tenaga kerja secara berkala. Pada umumnya, setelah panen, petani
akan menganggur sambil menunggu masa tanam. Contoh lain misalnya pada masa
pembangunan gedung, tukang bangunan bisa bekerja. Tetapi bila gedung telah selesai
dibangun, tukang bangunan menjadi pengangguran musiman sambil menunggu
pembangunan berikutnya.
e.
Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi akibat perubahan atau
penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin - mesin. Contoh, sebelum ada
penggilingan padi, orang yang berprofesi sebagai penumbuk padi bekerja, setelah ada
mesin penggilingan padi maka mereka tidak bekerja lagi.
f.
Pengangguran Politis pengangguran ini terjadi karena adanya peraturan pemerintah yang
secara langsung atau tidak, mengakibatkan pengangguran. Misalnya penutupan Bank-bank
bermasalah sehingga menimbulkan PHK.
g.
Pengangguran Deflatoir ini disebabkan tidak cukup tersedianya lapangan pekerjaandalam
perekonomian secara keseluruhan, atau karena jumlah tenaga kerja melebihikesempatan
kerja, maka timbullah pengangguran.
9
2.3 Bagaimana Perkembangan dan Solusi Masalah Pengangguran Di
Indonesia?
1. Perkembangan perekonomian tidak selalu diikuti dengan penurunan jumlah
pengangguran. Hal ini terbukti dari jumlah pengangguran di Indonesia cenderung
meningkat dari tahun sebelumnya. Inilah yang mendorong Pemerintah Indonesia terus
berupaya mencari jalan untuk mengurangi jumlah pengangguran, salah satunya
dengan menciptakan lapangan pekerjaan. Hasilnya, jumlah pengangguran yang
selama ini mengalami peningkatan, beberapa tahun belakang sudah ada penurunan.
Menurut data Badan Pusat Statistik, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di
Indonesia pada Agustus 2012 mencapai 6,14 persen, mengalami penurunan
dibandingkan TPT Februari 2012 sebesar 6,56 persen. Sebelumnya, BPS mencatat,
Jumlah penganggur, pada Februari 2010 mengalami penurunan sekitar 370 ribu orang
jika dibandingkan dengan keadaan Agustus 2009 lalu, atau turun sekitar 670 ribu
orang jika dibandingkan Februari tahun 2010. Turunnya angka pengangguran, serta
meningkatnya jumlah tenaga kerja tersebut telah meningkatkan Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 0,23 persen selama periode satu tahun. Jumlah
angkatan tenaga kerja pada semester pertama tahun 2011, menurut data Badan Pusat
Statistik (BPS), menunjukkan peningkatan yang cenderung baik.
2. Peningkatan jumlah kelompok penduduk yang bekerja tersebut mampu menekan
jumlah pengangguran hingga turun 7,87 persen. Pemerintah Indonesia dapat
memprediksi dan mencapai tingkat pengangguran melalui pertumbuhan ekonomi. Jika
pemerintah mengasumsikan pertumbuhan ekonomi yang akan dicapai pada satu tahun
tertentu sebesar satu persen, maka dapat diprediksi akan berpengaruh pada
menurunnya tingkat pengangguran sebesar 0,064703 persen. Jika pemerintah
menargetkan menurunkan tingkat pengangguran sebesar 1 persen, maka pemerintah
harus mencapai pertumbuhan ekonomi sekitar 15,5 persen, asumsi ceteris paribus.
Langkah
awal
untuk
mengurangi
pengangguran
adalah
pemerintah
perlu
meningkatkan perhatian terhadap pendidikan masyarakat. Tingkat pendidikan
pengangguran yang didominasi tamatan SMU ke bawah mengindikasikan sulitnya
penyerapan angkatan kerja. Tindakan yang dapat dilakukan misalnya perbaikan
layanan pendidikan, khususnya pendidikan formal, dan menurangi angka siswa putus
sekolah. Selain itu juga, penciptaan lapangan pekerjaan sebagai salah satu prioritas
10
dalam membangun perekonomian adalah tepat dan pemerintah harus konsisten dalam
pelaksanaannya atau pencapaian prioritas tersebut.
3. Salah satu langkah adalah dengan pengelolaan kekayaan daerah yang pastinya harus
melibatkan masyarakat setempat. Selama ini banyak masyarakat di suatu daerah yang
kaya akan kekayaan daerahnya namun masyarakatnya lebih memilih bekerja di luar
negeri, hal itu terjadi karena kurangnya kerpercayaan dan tidak menjanjikan dari segi
penghasilan. Oleh karena itu, berilah kepercayaan dan pengetahuan kepada
masyarakat bahwa mereka tidak hanya bekerja sebagai buruh atau seseorang dengan
gaji yang tidak menjanjikan. Selama ini para petinggi dari yang mengelola kekayaan
negara sudah ditempati para ekspatriat, alhasil pekerja pribumi pun tidak ada
kesempatan untuk menapak karir yang lebih tinggi yang pastinya akan berpengaruh
pada penghasilan mereka. Jika masyarakat sudah diberikan pengetahuan dalam bidang
yang kekayaan daerahnya yang akan diolah, maka tidak hanya pengangguran akan
berkurang juga mereka pun tidak akan susah-susah menjadi tenaga kerja di luar
negeri, dan yang pasti mereka dapat berkarir dan berkarya di daerahnya dengan gaji
yang menjanjikan.
4. Mengurangi jumlah pengangguran dan berdampak pada perekonomian, tidak hanya
itu, cara lain adalah dengan kewirausahaan yang memiliki peranan penting dalam
segala dimensi kehidupan. Sumbangan kewirausahaan terhadap pembangunan
ekonomi suatu negara tidaklah disangsikan lagi. Suatu negara agar dapat berkembang
dan dapat membangun secara ideal, harus memiliki wirausahawan sebesar 2% dari
jumlah penduduk. Kehadiran dan peranan wirausaha akan memberikan pengaruh
terhadap kemajuan perekonomian dan perbaikan pada keadaan ekonomi. Karena
wirausaha dapat menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kualitas hidup
masyarakat, meningkatkan pemerataan pendapatan, memanfaatkan dan memobilisasi
sumberdaya untuk meningkatkan produktivitas nasional,sektor informal merupakan
alternatif yang dapat membantu menyerap pengangguran. Wirausaha dapat menjadi
alternatif dalam usaha pengentasan kemiskinan dan pengangguran. Pemerintah
diharapkan dapat mendukung kemajuan kewirausahaan dengan cara memberikan
bantuan modal sehingga wirausahawan dapat mendirikan usaha tanpa halangan
mengenai biaya modal. Pencari lapangan kerja yang semula hanya berminat pada
sektor formal juga diharapkan merubah pandangannya dan beralih pada sektor
informal yaitu wirausaha.
11
2.4 penyebab terjadinya pengangguran
1. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding
dengan jumlahlapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali
menjadi masalah dalamperekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas
dan pendapatan masyarakatakan berkurang sehingga dapat menyebabkan
timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
2. Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran
dengan jumlahangkatan kerja yang dinyatakan dalam persen.
3. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran
konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan
kesejahteraan.Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan
efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya.
4. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik,
keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan
ekonomi.Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita
suatu negara.
12
2.5 Grafik Pengangguran Di Indonesia
Menurut data BPS (Badan Pusat Statistik), pada tahun 2004, jumlah angkapengangguran
terbuka di Indonesia, tercatat sebanyak 9,90% dari sekitar 100 jutaan ngkatan kerja yang ada.
Untuk tahun 2005 mengalami kenaikan yang sangat signifikan sebesar 1,34%.Banyak faktor yang
mengakibatkan munculnya masalah pengangguran ini. Salah satu faktor yang paling menentukan
adalahketidakmampuan pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk menyerap tenaga kerja secara
signifikan.Akibat dari banyak penduduk yang menganggur berimplikasi langsung pada
munculnya masalah yang lebih kompleks, yaitu kemiskinan, yang antara lain ditandai oleh
jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan dan penduduk yang rentan untuk jatuh ke
bawah garis kemiskinan.
13
Dari grafik tersebut terlihat, dengan kenaikan pertumbuhan ekonomi dari2002-2005,
kemiskinan pun menurun. Pada tahun 2006 terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi, dan
berakibat angka kemiskinan melonjak dari 15,97 persen ke level 17,76 persen. Dan pada
tahun 2008 tingkat kemiskinan telah turunkembali ke level 15,42 persen, sementara
pertumbuhan ekonomi berada di level6,2 persen. Berdasarkan teori makroekonomi,
pertumbuhan
ekonomi menunjukkan
semakin
banyaknya
output
nasional,
dengan
demikian akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja sehingga pengangguran menurun
serta kemiskinan punmenurun.
14
2.6 dampak pengangguran
1. Bagi Perekonomian Negara
a. Menurunkan pendapatan perkapita
b. Penurunan pendapatan pemerintah yang berasal dari sektor pajak.
c. Meningkatnya biaya sosial yang harus dikeluarkan oleh pemerintah.
d. Dapat menambah hutang negara.
2. Bagi masyarakat
a.
Pengangguran merupakan
beban psikologis dan psikis.
b.
Pengangguran dapat
menghilangkan keterampilan, karena tidak digunakan apabila tidak bekerja.
c.
Pengangguran akan menimbulkan
ketidakstabilan sosial dan politik.
15
2.7 cara mengatasi pengangguran
1.
Cara Mengatasi Pengangguran Stuktural
Pengangguran structural terjadi karena perubahan struktur ekonomi, misalnya dari agraris ke
industri. Untuk mengatasi pengangguran strukrural bisa dilakukan dengan cara-cara berikut ;
a) Memindahkan para pengangguran ke tempat yang lebih membutuhkan.
b) Membuka pendidikan dan pelatihan bagi para pengangguran agar dapat mengisi lowongan
pekerjaan yang sedang membutuhkan.
c) Mendirikan industry dan proyek padat karya untuk menampung para penganggur.
2. Cara Mengatasi Pengangguran Konjungtural (Siklikal)
Pengangguran konjungtural terjadi karena naik turunnya kegiatan perekonomian yang suatu
saat mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat yang di ikuti oleh turunnya permintaan
terhadap barang dan jasa. Untuk mengatasi pengangguran konjungtural, bisa dilakukam caracara berikut ;
a) Mengarahkan masyarakat agar menggunakan pendapatannya untuk membeli barang dan jasa
sehingga permintaan terhadap barang dan jasa meningkat.
b) Menciptakan teknik-teknik pemasaran dan promosi yang menarik agar masyarakat tertarik
membeli barang dan jasa.
3. Cara Mengatasi Pengangguran Friksional
Pengangguran friksional terjadi karena adanya pekerjaan yang ingin pindah mencari
pekerjaan yang lebih baik dan cocok di perusahaan lain. Untuk mengatasi pengangguran ini
bisa dilakukan dengan cara menyediakan sarana informasi lowongan kerja yang cepat, mudah
dan murah kepada pencari kerja. Misalnya, dengan menempelkan iklan lowongan kerja di
tempat-tempat umum.
4. Cara Mengatasi Pengangguran Musiman.
Pengangguran musiman terjadi karena perubahan musim atau perubahan permintaan tenaga
kerja secara berkala. Cara yang dilakukan untuk mengatasi pengangguran musiman, antara
lain
a) Memberikan latihan keterampilan yang lain seperti menjahit, mengelas, menyablon, dan
membordir. Dengan demikian, mereka dapat bekerja sambil menunggu datangnya musim
tertentu.
b) Segera memberi informasi bila ada lowongan kerja di sektor lain.
16
17
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Pengangguran di Indonesia kondisinya saat ini sangat memprihatinkan, banyak sekali
terdapat pengangguran di mana-mana. Penyebab pengangguran di Indonesia ialah terdapat
pada masalah sumber daya manusia itu sendiri dan tentunya keterbatasan lapangan pekerjaan.
Indonesia sendiri menempati urutan ke 133 dalam hal tingkat pengangguran di dunia,
semakin rendah peringkatnya maka semakin banyak pula jumlah pengangguran yang terdapat
di Negara tersebut. Untuk mengatasi masalah pengangguran ini pemerintah telah membuat
suatu program untuk menampung para pengangguran. Selain mengharapkan bantuan dari
pemerintah sebaiknya kita secara pribadi juga harus berusaha memperbaiki kualitas sumber
daya kita agar tidak menjadi seorang pengangguran dan menjadi beban pemerintah.
3.2.
Saran
Dari kesimpulan di atas maka kami dapat menyarankan hal-hal sebagai berikut :
1.
Memperluas lapangan pekerjaan,
2.
Menginformasikan lowongan pekerjaan yang ada di sektor lain kepada masyarakat,
3.
Peningkatan mobilitas modal dan tenaga kerja,
4.
Mempersiapkan masyarakat untuk dapat mengikuti perkembangan teknologi dengan cara
memasukkan materi kurikulum pelatihan teknologi pada sekolahsekolah,
5.
Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sektor yang kelebihan ke
tempat dan sektor ekonomi yang kekurangan,
6.
Mengadakan pelatihan tenaga kerja untuk mengisi formasi kesempatan (lowongan) kerja
yang kosong,
7.
Segera mendirikan industri padat karya di wilayah yang mengalami pengangguran, dan
8.
Pengembangan transmigrasi untuk menambah lapangan kerja baru di bidang agraris dan
sektor lain.
18
19
DAFTAR PUSTAKA
Pengertian pengangguran secara global (https://id.wikipedia.org/wiki/Pengangguran).
Sukirno, sadono.2006. “Makro ekonomi teori pengantar Edisi Ketiga”, Jakarta: Rajawali.
Perssamuelson, paul A dan William D. Nordhaus.2004. ilmu makro ekonomi. Jakarta: PT.
Media Global Edukasi.
Budiono, Dr. 2002. Ekonomi Makro. Yogyakarta: BPEE
Martha, Nalurita.2009.”Pengangguran akan meningkat”.Harian Jogja, 13 Desember 2009.
perkembangan pengangguran dan kemiskinan di
indonesia(https://www.academia.edu/9101811/Tugas_Jurnal_Pengangguran)
20
PERKEMBANGAN
PENGANGGURAN DI
INDONESIA
UNIVERSITAS BAKRIE
DISUSUN :
NAMA : MUSTHAFA HABIBIE
NIM
: 1151001016
PRODI : MANAJEMEN
1
kata pengantar
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Masa Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya. Makalah ini sebagai salah satu Matakuliah bahasa Indonesia yang berjudul “Apa
dampak pengangguran di Indonesia”.
Judul ini dipilih karena penulis tertarik dengan masalah pengangguran di Indonesia.
Banyak pengangguran tersebar di Indonesia dan sulit untuk mencari pekerjaan.
Penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna karena penulis sendiri masih dalam proses
belajar, sehingga penyusun mengharap kritik dan saran dari pembaca agar saya selaku
pembuat makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Tak lupa pembuat makalah mengucapkan
terima kasih kepada Bapak Zaenal Arifin selaku dosen Bahasa Indonesia yang telah
membimbing untuk membuat makalah ini sesuai dengan aturan dan struktural, sehingga
makalah ini dapat terselesaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
serta dapat menjadi bahan pertimbangan untuk mengembangkan dan meningkatkan
prestasi di masa yang akan datang.
Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh
Jakarta, 29 May 2016
Penulis
2
Musthafa Habibie
DAFTAR ISI
kata pengantar...................................................................................................... 1
BAB I...................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN....................................................................................................... 3
1.1 Latar belakang.................................................................................................... 3
1.2 Rumusan masalah............................................................................................... 4
1.3 Tujuan penelitian................................................................................................ 4
1.4 Kerangka teori.................................................................................................... 5
BAB II..................................................................................................................... 6
ISI.......................................................................................................................... 6
2.1
Pengertian definisi pengangguran.......................................................................6
2.2 Macam-Macam Pengangguran............................................................................... 7
1.
Macam Pengangguran Berdasarkan Lama Waktu Kerja...........................................7
2.
Macam Pengangguran Berdasarkan Penyebab Terjadinya.........................................7
2.3 Bagaimana Perkembangan dan Solusi Masalah Pengangguran Di Indonesia?......................9
2.4 penyebab terjadinya pengangguran........................................................................11
2.5 Grafik Pengangguran Di Indonesia.........................................................................12
2.6 dampak pengangguran........................................................................................ 14
1.
Bagi Perekonomian Negara............................................................................. 14
2.
Bagi masyarakat........................................................................................... 14
2.7 cara mengatasi pengangguran...............................................................................15
1.
Cara Mengatasi Pengangguran Stuktural.............................................................15
2.
Cara Mengatasi Pengangguran Konjungtural (Siklikal)..........................................15
3.
Cara Mengatasi Pengangguran Friksional...........................................................15
4.
Cara Mengatasi Pengangguran Musiman............................................................15
BAB III.................................................................................................................. 16
PENUTUP.............................................................................................................. 16
3.1.
Kesimpulan................................................................................................ 16
3.2.
Saran........................................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 17
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Alasan penulis memilih judul ini karena Salah satu permasalahan pokok
perekonomian Indonesia adalah masalah pengangguran. Pengangguran yang tinggi
berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap kemiskinan, kriminalitas dan masalah masalah sosial politik yang juga semakin meningkat. Dengan jumlah angkatan kerja yang
cukup besar, arus migrasi yang terus mengalir, serta dampak krisis ekonomi yang
berkepanjangan sampai saat ini, membuat permasalahan tenaga kerja menjadi sangat besar
dan kompleks.
Dengan makalah ini kita dapat mengetahui Fenomena pengangguran yang berkaitan
erat dengan terjadinya pemutusan hubungan kerja, yang disebabkan antara lain: perusahaan
yang menutup / mengurangi bidang usahanya akibat krisis ekonomi atau keamanan yang
kurang kondusif, peraturan yang menghambat inventasi, hambatan dalam proses ekspor
impor, dan lain - lain.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada
Februari 2016 menjadi 5,50 persen dengan jumlah 7,02 juta orang.
dapat di simpulkan pengangguran adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama
sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang
yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak dan dalam makalah ini membahas
mengenai kenapa pengangguran selalu meningkat dan dampak pengangguran.
4
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan topik tentang “perkembangan pengangguran di Indonesia” beberapa hal yang
perlu diungkap dalam penelitian ini
Sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan pengangguran ?
2. Apa saja macam-macam dari pengangguran ?
3. Bagaimana Perkembangan dan Solusi Masalah Pengangguran Di Indonesia?
4. Apa penyebab terjadinya pengangguran ?
5. Mengetahui grafik perkembangan pengangguran?
6. Apa dampak yang diakibatkan dari pengangguran ?
7. Bagaimana cara mengatasi pengangguran ?
1.3 Tujuan penelitian
Berkenana dengan permasalahan pada 1.2 di atas tujuan penelitian “apa dampak dan
perkembangan pengangguran di Indonesia”
1. Untuk mengetahui arti dari pengangguran.
2. Untuk mengetahui macam - macam dari pengangguran.
3. Untuk mengetahui penyebab dari pengangguran.
4. Dapat mengetahui penyebab terjadinya penggangguran
5. Dapat mengetahui grafik pengangguran di indonesia
6. Untuk mengetahui dampak yang diakibatkan pengangguran
7. Untuk mengetahui cara mengatasi pengangguran
5
1.4 Kerangka teori
pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama
sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang
yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya
disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan
jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. (
https://id.wikipedia.org/wiki/Pengangguran)
Menurut Ida Bagoes Mantra pengangguran adalah bagian dari angkatan kerja yang
sekarang ini tidak bekerja dan sedang aktif mencari pekerjaan. Konsep ini sering diartikan
sebagai keadaan pengangguran terbuka.
Menurut Dumairy pengangguran adalah orang yang tidak mempunyai pekerjaan
lengkap. Lengkapnya orang yang tidak bekerja dan masih atau sedang mencari pekerjaan.
Menurut Payman J. Simanjuntak Pengangguran adalah orang yang tidak bekerja
berusia angkatan kerja yang tidak bekerja sama sekali atau bekerja kurang dari dua hari
selama seminggu sebelum pencacahan dan berusaha memperoleh pekerjaan.
Menurut Menakertrans Pengangguran adalah orang yang tidak bekerja, sedang
mencari pekerjaan, mempersiapkan suatu usaha baru, dan tidak mencari pekerjaan karena
merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan. sukirno, (sadono. 2006:12)
Macam-Macam Pengangguran Ada beberapa macam pengangguran yang
digolongkan berdasarkan lama waktu dan penyebab terjadinya (samuelson, paul A dan
William D. Nordhaus.2004:16)
untuk dapat memahami masalah pengangguran maka akan dibahas macam-macam
atau jenis-jenis pengangguran secara tepat dan benar sesuai dengan kajian ilmu ekonomi
untuk memudahkan mempelajari jenis-jenis pengangguran maka ilmu ekonomi
menggolongkan jenis (Budiono, 2002:10)
Bagaimana Perkembangan dan Solusi Masalah Pengangguran Di Indonesia
Perkembangan perekonomian tidak selalu diikuti dengan penurunan jumlah pengangguran.
Hal ini terbukti dari jumlah pengangguran di Indonesia cenderung meningkat dari tahun
sebelumnya. (Martha, 2009:10)
6
BAB II
ISI
2.1 Pengertian definisi pengangguran
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama
sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang
yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya
disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan
jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali
menjadi masalah dalam perekonomian, karena dengan adanya pengangguran, produktivitas
dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan
timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Menurut Ida Bagoes Mantra pengangguran adalah bagian dari angkatan kerja yang
sekarang ini tidak bekerja dan sedang aktif mencari pekerjaan. Konsep ini sering diartikan
sebagai keadaan pengangguran terbuka.
Menurut Dumairy pengangguran adalah orang yang tidak mempunyai pekerjaan
lengkap. Lengkapnya orang yang tidak bekerja dan masih atau sedang mencari pekerjaan.
Menurut Payman J. Simanjuntak Pengangguran adalah orang yang tidak bekerja
berusia angkatan kerja yang tidak bekerja sama sekali atau bekerja kurang dari dua hari
selama seminggu sebelum pencacahan dan berusaha memperoleh pekerjaan.
Menurut Menakertrans Pengangguran adalah orang yang tidak bekerja, sedang
mencari pekerjaan, mempersiapkan suatu usaha baru, dan tidak mencari pekerjaan karena
merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan.
7
2.2 Macam-Macam Pengangguran
Ada beberapa macam pengangguran yang digolongkan berdasarkan lama waktu dan
penyebab terjadinya, antara lain:
1.
a.
Macam Pengangguran Berdasarkan Lama Waktu Kerja
Pengangguran terbuka ( open unemployment ), yakni tenaga kerja yang benar-benar tidak
memiliki pekerjaan (sama sekali tidak bekerja). Pengangguran ini terjadi karena tidak
adanya lapangan pekerjaan atau karena ketidak sesuaian lapangan kerja dengan latar
belakang pendidikan dan keahlian tenaga kerja.
b.
Setengah menganggur ( under unemployment ), yakni tenaga kerja yang bekerja, tetapi bila
di ukur dari sudut jam kerja, pendapatan, produktivitas dan jenis pekerjaan tidak optimal.
c.
Pengangguran terselubung(disguised unemployment) yakni tenaga kerja yang bekerja tapi
tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan atau keahliannya. Misalnya, seorang lulusan
S1 pertanian bekerja sebagai tenaga pembukuan, atau seorang insinyur teknik, bekerja
sebagai pelayan restoran.
2.
a.
Macam Pengangguran Berdasarkan Penyebab Terjadinya
Pengangguran
structural, yakni
pengangguran yang
disebabkan
oleh
terjadinya
perubahan struktur perekonomian. Misalnya, perubahan struktur dari agraris ke industri,
perubahan ini menuntut tenaga kerja memiliki keterampilan tertentu (misal keterampilan
mengoperasikan mesin teknologi modern) untuk bisa bekerja disektor industri. Tenaga
kerja yang tidak memiliki keterampilan tersebut akan ditolak oleh sector industri, sehingga
terjadilah pengangguran.
b.
Pengangguran konjungtural, yakni pengangguran yang disebabkan oleh pergerakan naik
turunnya kegiatan perekonomian suatu Negara. Ada masa pertumbuhan (naik), masa resesi
(turun), dan masa depresi (turun). Pada masa resesi dan depresi, masyarakat mengalami
penurunan daya beli sehingga permintaan terhadap barang dan jasa juga menurun.
Penurunan ini mengharuskan produsen mengurangi produksi barang dan jasa, diantaranya
dengan cara mengurangi jumlah pekerja sehingga terjadilah pengangguran. PHK yang
terjadi karena krisis ekonomi tahun 1997 di Indonesia adalah contoh pengangguran
siklikal.
c.
Pengangguran friksional yakni pengangguran yang disebabkan oleh pergeseran (friksi)
pekerja yang ingin bergeser (berpindah) dari satu perusahaan ke perusahaan lain dalam
8
rangka mencari pekerjaan yang lebih bagus dan cocok. Sementara mencari pekerjaan baru,
pekerja menganggur untuk sementara waktu, sambil mencari pekerjaan yang di inginkan.
Oleh karena itu, pengangguran friksional disebut juga pengangguran sukarela, karena
terjadi karena keinginan pekerja sendiri.
d.
Pengangguran musiman, yakni pengangguran yang disebabkan oleh perubahan musim atau
perubahan permintaan tenaga kerja secara berkala. Pada umumnya, setelah panen, petani
akan menganggur sambil menunggu masa tanam. Contoh lain misalnya pada masa
pembangunan gedung, tukang bangunan bisa bekerja. Tetapi bila gedung telah selesai
dibangun, tukang bangunan menjadi pengangguran musiman sambil menunggu
pembangunan berikutnya.
e.
Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi akibat perubahan atau
penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin - mesin. Contoh, sebelum ada
penggilingan padi, orang yang berprofesi sebagai penumbuk padi bekerja, setelah ada
mesin penggilingan padi maka mereka tidak bekerja lagi.
f.
Pengangguran Politis pengangguran ini terjadi karena adanya peraturan pemerintah yang
secara langsung atau tidak, mengakibatkan pengangguran. Misalnya penutupan Bank-bank
bermasalah sehingga menimbulkan PHK.
g.
Pengangguran Deflatoir ini disebabkan tidak cukup tersedianya lapangan pekerjaandalam
perekonomian secara keseluruhan, atau karena jumlah tenaga kerja melebihikesempatan
kerja, maka timbullah pengangguran.
9
2.3 Bagaimana Perkembangan dan Solusi Masalah Pengangguran Di
Indonesia?
1. Perkembangan perekonomian tidak selalu diikuti dengan penurunan jumlah
pengangguran. Hal ini terbukti dari jumlah pengangguran di Indonesia cenderung
meningkat dari tahun sebelumnya. Inilah yang mendorong Pemerintah Indonesia terus
berupaya mencari jalan untuk mengurangi jumlah pengangguran, salah satunya
dengan menciptakan lapangan pekerjaan. Hasilnya, jumlah pengangguran yang
selama ini mengalami peningkatan, beberapa tahun belakang sudah ada penurunan.
Menurut data Badan Pusat Statistik, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di
Indonesia pada Agustus 2012 mencapai 6,14 persen, mengalami penurunan
dibandingkan TPT Februari 2012 sebesar 6,56 persen. Sebelumnya, BPS mencatat,
Jumlah penganggur, pada Februari 2010 mengalami penurunan sekitar 370 ribu orang
jika dibandingkan dengan keadaan Agustus 2009 lalu, atau turun sekitar 670 ribu
orang jika dibandingkan Februari tahun 2010. Turunnya angka pengangguran, serta
meningkatnya jumlah tenaga kerja tersebut telah meningkatkan Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 0,23 persen selama periode satu tahun. Jumlah
angkatan tenaga kerja pada semester pertama tahun 2011, menurut data Badan Pusat
Statistik (BPS), menunjukkan peningkatan yang cenderung baik.
2. Peningkatan jumlah kelompok penduduk yang bekerja tersebut mampu menekan
jumlah pengangguran hingga turun 7,87 persen. Pemerintah Indonesia dapat
memprediksi dan mencapai tingkat pengangguran melalui pertumbuhan ekonomi. Jika
pemerintah mengasumsikan pertumbuhan ekonomi yang akan dicapai pada satu tahun
tertentu sebesar satu persen, maka dapat diprediksi akan berpengaruh pada
menurunnya tingkat pengangguran sebesar 0,064703 persen. Jika pemerintah
menargetkan menurunkan tingkat pengangguran sebesar 1 persen, maka pemerintah
harus mencapai pertumbuhan ekonomi sekitar 15,5 persen, asumsi ceteris paribus.
Langkah
awal
untuk
mengurangi
pengangguran
adalah
pemerintah
perlu
meningkatkan perhatian terhadap pendidikan masyarakat. Tingkat pendidikan
pengangguran yang didominasi tamatan SMU ke bawah mengindikasikan sulitnya
penyerapan angkatan kerja. Tindakan yang dapat dilakukan misalnya perbaikan
layanan pendidikan, khususnya pendidikan formal, dan menurangi angka siswa putus
sekolah. Selain itu juga, penciptaan lapangan pekerjaan sebagai salah satu prioritas
10
dalam membangun perekonomian adalah tepat dan pemerintah harus konsisten dalam
pelaksanaannya atau pencapaian prioritas tersebut.
3. Salah satu langkah adalah dengan pengelolaan kekayaan daerah yang pastinya harus
melibatkan masyarakat setempat. Selama ini banyak masyarakat di suatu daerah yang
kaya akan kekayaan daerahnya namun masyarakatnya lebih memilih bekerja di luar
negeri, hal itu terjadi karena kurangnya kerpercayaan dan tidak menjanjikan dari segi
penghasilan. Oleh karena itu, berilah kepercayaan dan pengetahuan kepada
masyarakat bahwa mereka tidak hanya bekerja sebagai buruh atau seseorang dengan
gaji yang tidak menjanjikan. Selama ini para petinggi dari yang mengelola kekayaan
negara sudah ditempati para ekspatriat, alhasil pekerja pribumi pun tidak ada
kesempatan untuk menapak karir yang lebih tinggi yang pastinya akan berpengaruh
pada penghasilan mereka. Jika masyarakat sudah diberikan pengetahuan dalam bidang
yang kekayaan daerahnya yang akan diolah, maka tidak hanya pengangguran akan
berkurang juga mereka pun tidak akan susah-susah menjadi tenaga kerja di luar
negeri, dan yang pasti mereka dapat berkarir dan berkarya di daerahnya dengan gaji
yang menjanjikan.
4. Mengurangi jumlah pengangguran dan berdampak pada perekonomian, tidak hanya
itu, cara lain adalah dengan kewirausahaan yang memiliki peranan penting dalam
segala dimensi kehidupan. Sumbangan kewirausahaan terhadap pembangunan
ekonomi suatu negara tidaklah disangsikan lagi. Suatu negara agar dapat berkembang
dan dapat membangun secara ideal, harus memiliki wirausahawan sebesar 2% dari
jumlah penduduk. Kehadiran dan peranan wirausaha akan memberikan pengaruh
terhadap kemajuan perekonomian dan perbaikan pada keadaan ekonomi. Karena
wirausaha dapat menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kualitas hidup
masyarakat, meningkatkan pemerataan pendapatan, memanfaatkan dan memobilisasi
sumberdaya untuk meningkatkan produktivitas nasional,sektor informal merupakan
alternatif yang dapat membantu menyerap pengangguran. Wirausaha dapat menjadi
alternatif dalam usaha pengentasan kemiskinan dan pengangguran. Pemerintah
diharapkan dapat mendukung kemajuan kewirausahaan dengan cara memberikan
bantuan modal sehingga wirausahawan dapat mendirikan usaha tanpa halangan
mengenai biaya modal. Pencari lapangan kerja yang semula hanya berminat pada
sektor formal juga diharapkan merubah pandangannya dan beralih pada sektor
informal yaitu wirausaha.
11
2.4 penyebab terjadinya pengangguran
1. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding
dengan jumlahlapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali
menjadi masalah dalamperekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas
dan pendapatan masyarakatakan berkurang sehingga dapat menyebabkan
timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
2. Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran
dengan jumlahangkatan kerja yang dinyatakan dalam persen.
3. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran
konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan
kesejahteraan.Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan
efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya.
4. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik,
keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan
ekonomi.Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita
suatu negara.
12
2.5 Grafik Pengangguran Di Indonesia
Menurut data BPS (Badan Pusat Statistik), pada tahun 2004, jumlah angkapengangguran
terbuka di Indonesia, tercatat sebanyak 9,90% dari sekitar 100 jutaan ngkatan kerja yang ada.
Untuk tahun 2005 mengalami kenaikan yang sangat signifikan sebesar 1,34%.Banyak faktor yang
mengakibatkan munculnya masalah pengangguran ini. Salah satu faktor yang paling menentukan
adalahketidakmampuan pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk menyerap tenaga kerja secara
signifikan.Akibat dari banyak penduduk yang menganggur berimplikasi langsung pada
munculnya masalah yang lebih kompleks, yaitu kemiskinan, yang antara lain ditandai oleh
jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan dan penduduk yang rentan untuk jatuh ke
bawah garis kemiskinan.
13
Dari grafik tersebut terlihat, dengan kenaikan pertumbuhan ekonomi dari2002-2005,
kemiskinan pun menurun. Pada tahun 2006 terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi, dan
berakibat angka kemiskinan melonjak dari 15,97 persen ke level 17,76 persen. Dan pada
tahun 2008 tingkat kemiskinan telah turunkembali ke level 15,42 persen, sementara
pertumbuhan ekonomi berada di level6,2 persen. Berdasarkan teori makroekonomi,
pertumbuhan
ekonomi menunjukkan
semakin
banyaknya
output
nasional,
dengan
demikian akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja sehingga pengangguran menurun
serta kemiskinan punmenurun.
14
2.6 dampak pengangguran
1. Bagi Perekonomian Negara
a. Menurunkan pendapatan perkapita
b. Penurunan pendapatan pemerintah yang berasal dari sektor pajak.
c. Meningkatnya biaya sosial yang harus dikeluarkan oleh pemerintah.
d. Dapat menambah hutang negara.
2. Bagi masyarakat
a.
Pengangguran merupakan
beban psikologis dan psikis.
b.
Pengangguran dapat
menghilangkan keterampilan, karena tidak digunakan apabila tidak bekerja.
c.
Pengangguran akan menimbulkan
ketidakstabilan sosial dan politik.
15
2.7 cara mengatasi pengangguran
1.
Cara Mengatasi Pengangguran Stuktural
Pengangguran structural terjadi karena perubahan struktur ekonomi, misalnya dari agraris ke
industri. Untuk mengatasi pengangguran strukrural bisa dilakukan dengan cara-cara berikut ;
a) Memindahkan para pengangguran ke tempat yang lebih membutuhkan.
b) Membuka pendidikan dan pelatihan bagi para pengangguran agar dapat mengisi lowongan
pekerjaan yang sedang membutuhkan.
c) Mendirikan industry dan proyek padat karya untuk menampung para penganggur.
2. Cara Mengatasi Pengangguran Konjungtural (Siklikal)
Pengangguran konjungtural terjadi karena naik turunnya kegiatan perekonomian yang suatu
saat mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat yang di ikuti oleh turunnya permintaan
terhadap barang dan jasa. Untuk mengatasi pengangguran konjungtural, bisa dilakukam caracara berikut ;
a) Mengarahkan masyarakat agar menggunakan pendapatannya untuk membeli barang dan jasa
sehingga permintaan terhadap barang dan jasa meningkat.
b) Menciptakan teknik-teknik pemasaran dan promosi yang menarik agar masyarakat tertarik
membeli barang dan jasa.
3. Cara Mengatasi Pengangguran Friksional
Pengangguran friksional terjadi karena adanya pekerjaan yang ingin pindah mencari
pekerjaan yang lebih baik dan cocok di perusahaan lain. Untuk mengatasi pengangguran ini
bisa dilakukan dengan cara menyediakan sarana informasi lowongan kerja yang cepat, mudah
dan murah kepada pencari kerja. Misalnya, dengan menempelkan iklan lowongan kerja di
tempat-tempat umum.
4. Cara Mengatasi Pengangguran Musiman.
Pengangguran musiman terjadi karena perubahan musim atau perubahan permintaan tenaga
kerja secara berkala. Cara yang dilakukan untuk mengatasi pengangguran musiman, antara
lain
a) Memberikan latihan keterampilan yang lain seperti menjahit, mengelas, menyablon, dan
membordir. Dengan demikian, mereka dapat bekerja sambil menunggu datangnya musim
tertentu.
b) Segera memberi informasi bila ada lowongan kerja di sektor lain.
16
17
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Pengangguran di Indonesia kondisinya saat ini sangat memprihatinkan, banyak sekali
terdapat pengangguran di mana-mana. Penyebab pengangguran di Indonesia ialah terdapat
pada masalah sumber daya manusia itu sendiri dan tentunya keterbatasan lapangan pekerjaan.
Indonesia sendiri menempati urutan ke 133 dalam hal tingkat pengangguran di dunia,
semakin rendah peringkatnya maka semakin banyak pula jumlah pengangguran yang terdapat
di Negara tersebut. Untuk mengatasi masalah pengangguran ini pemerintah telah membuat
suatu program untuk menampung para pengangguran. Selain mengharapkan bantuan dari
pemerintah sebaiknya kita secara pribadi juga harus berusaha memperbaiki kualitas sumber
daya kita agar tidak menjadi seorang pengangguran dan menjadi beban pemerintah.
3.2.
Saran
Dari kesimpulan di atas maka kami dapat menyarankan hal-hal sebagai berikut :
1.
Memperluas lapangan pekerjaan,
2.
Menginformasikan lowongan pekerjaan yang ada di sektor lain kepada masyarakat,
3.
Peningkatan mobilitas modal dan tenaga kerja,
4.
Mempersiapkan masyarakat untuk dapat mengikuti perkembangan teknologi dengan cara
memasukkan materi kurikulum pelatihan teknologi pada sekolahsekolah,
5.
Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sektor yang kelebihan ke
tempat dan sektor ekonomi yang kekurangan,
6.
Mengadakan pelatihan tenaga kerja untuk mengisi formasi kesempatan (lowongan) kerja
yang kosong,
7.
Segera mendirikan industri padat karya di wilayah yang mengalami pengangguran, dan
8.
Pengembangan transmigrasi untuk menambah lapangan kerja baru di bidang agraris dan
sektor lain.
18
19
DAFTAR PUSTAKA
Pengertian pengangguran secara global (https://id.wikipedia.org/wiki/Pengangguran).
Sukirno, sadono.2006. “Makro ekonomi teori pengantar Edisi Ketiga”, Jakarta: Rajawali.
Perssamuelson, paul A dan William D. Nordhaus.2004. ilmu makro ekonomi. Jakarta: PT.
Media Global Edukasi.
Budiono, Dr. 2002. Ekonomi Makro. Yogyakarta: BPEE
Martha, Nalurita.2009.”Pengangguran akan meningkat”.Harian Jogja, 13 Desember 2009.
perkembangan pengangguran dan kemiskinan di
indonesia(https://www.academia.edu/9101811/Tugas_Jurnal_Pengangguran)
20