Buku SMK Agroindustri - Agribisnis Ternak Ruminansia - Jilid 1.pdf

AGRIBISNIS TERNAK RUMINANSIA

JILID 1

SMK

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional

Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-undang

AGRIBISNIS TERNAK RUMINANSIA

JILID 1

Untuk SMK

Penulis : Catur Priyo Nugroho Perancang Kulit : Tim

Ukuran buku : 17,6 cm x 25 cm

NUG NUGROHO, Catur Priyo. b Budidaya Ikan Jilid 3 untuk SMK /oleh Gusrina ---- Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.

x, 126 hlm Daftar Pustaka : Lampiran. A Glosarium : Lampiran.B

ISBN : 978-602-8320-00-9 ISBN : 978-602-8320-02-3

Diterbitkan oleh

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2008

KATA SAMBUTAN

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional, telah melaksanakan kegiatan penulisan buku kejuruan sebagai bentuk dari kegiatan pembelian hak cipta buku teks pelajaran kejuruan bagi siswa SMK. Karena buku-buku pelajaran kejuruan sangat sulit di dapatkan di pasaran.

Buku teks pelajaran ini telah melalui proses penilaian oleh Badan Standar Nasional Pendidikan sebagai buku teks pelajaran untuk SMK dan telah dinyatakan memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 45 Tahun 2008 tanggal 15 Agustus 2008.

Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh penulis yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya kepada Departemen Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas oleh para pendidik dan peserta didik SMK.

Buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada Departemen Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (download), digandakan, dicetak, dialihmedia- kan, atau difotokopi oleh masyarakat. Namun untuk penggandaan yang bersifat komersial harga penjualannya harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Dengan ditayangkan soft copy ini diharapkan akan lebih memudahkan bagi masyarakat khususnya para pendidik dan peserta didik SMK di seluruh Indonesia maupun sekolah Indonesia yang berada di luar negeri untuk mengakses dan memanfaatkannya sebagai sumber belajar.

Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada para peserta didik kami ucapkan selamat belajar dan semoga dapat memanfaatkan buku ini sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kami harapkan.

Jakarta, 17 Agustus 2008 Direktur Pembinaan SMK

KATA PENGANTAR

Buku ini disusun sebagai salah satu buku teks pelajaran siswa SMK Pertanian, program keahlian Budidaya Ternak Ruminansia. Isi buku membahas aspek teknis budidaya ternak ruminansia besar , dan aspek manajemen. Aspek teknis budidaya meliputi potensi dan peran peternakan, dasar-dasar budidaya, kaidah dan aturan K3, memilih bibit, memberi makan, membuat kandang, merawat kesehatan, tatalaksana pemeliharaan, bangunan, dan alat mesin. Aspek manajemen meliputi analsis kelayakan usaha dan pemasaran. Diharapkan buku ini dapat membekali siswa dalam menguasai kompetensi yang ditetapkan pada kurikulum.

Tingkat konsumsi susu dan daging di Indonesia masih rendah, sedangkan kebutuhan tinggi sehingga terdapat peluang untuk usaha peternakan ruminansia. Ternak ruminansia besar yang utama adalah sapi perah, potong dan kerbau. Produk ternak ruminansia umumnya terdiri atas daging, susu, kulit, dan bulu. Kontribusi peternakan sebagai sumber protein hewani, sumber tenaga, pemanfaatan hasil limbah pertanian, hasil ikutan pertanian, dan menyerap tenaga kerja.

Untuk dapat mengelola usaha peternakan perlu menguasai dasar budidaya. Pengetahuan tentang identifi kasi ternak, pemberian pakan, fasilitas, pemcegahan penyakit dan pengelolaan dengan peinsip good management practices .

Usaha peternakan perlu dilaksanakan dengan prosedur kesehatan, keselamatan kerja (K3). K3 perlukan untuk keselamatan peternak, ternak dan produknya.

Keberhasilan agribisnis peternakan banyak ditentukan oleh kualitas bibit ternak. Bibit ternak yang tidak baik tidak memberikan hasil produksi yang maksimal. Untuk dapat memilih bibit yang baik sangat diperlukan pengetahuan tentang jenis-jenis ternak, asal-usul ternak dan performansi masing-masing ternak.

Sistem pemeliharaan ternak di Indonesia dilakukan secara intensif, yang ditunjukkan dengan semua kebutuhan ternak disediakan oleh peternak. Pemenuhan kebutuhan nutrisi ternak harus dihitung secara cermat agar ternak menghasilkan daging dan susu secara optimal. Pakan yang diberikan berupa hijauan pakan ternak dan konsentrat. Pakan yang diberikan ternak harus semurah mungkin dengan tetap memperhatikan nutrisinya agar menguntungkan. Penyusunan pakan konsentrat menggunakan pendekatan least cost formula, yaitu formulasi dengan harga termurah.

Kandang berfungsi sebagai tempat hidup ternak, pelindung ternak dari iklim, dan keamanan. Pembuatan kandang disesuaikan dengan iklim di Indonesia. Peralatan merupakan alat bantu bagi peternak agar dapat mengelola ternak. Ketersediaan peralatan yang memadai akan meningkatkan produktifi tas peternak.

Ternak yang sehat akan memberikan produksi yang baik. Peternak perlu menjaga kesehatan ternak, melakukan pengobatan jika ternak sakit. Biaya pengobatan ternak lebih mahal daripada biaya mencegah penyakit, sehingga moto mencegah lebih baik daripada mengobati diterapkan dibidang peternakan. Peternak perlu memahami faktor penyebab penyakit, menjaga kebersihan dan melakukan upaya - upaya pencegahan penyakit. Diagnosa penyakit dianalisa berdasarkan gejala- gejala penyakit. Hasil diagnosa dijadikan dasar dalam pengobatan penyakit.

Kegiatan pemeliharaan ternak meliputi pemberian pakan, minum, membersihkan kandang, pemeliharaan kesehatan ternak, menangani ternak, mengawinkan ternak, membatu proses kelahiran, mengoperasikan perlatan budidaya, memerah, dll. Pada setiap jenis ternak memerlukan cara pemeliharaan yang khusus. Pemeliharaan pejantan, ternak muda, ternak induk, sapi kering, memerlukan penanganan yang berbeda.

Sebelum memasarkan suatu produk kita perlu menyusun suatu rencana pemasaran yang berisi strategi, taktik, analisa keuangan dan pengendalian pemasaran. Hari Raya Kurban merupakan saat dimana kebutuhan ternak kurban meningkat dengan harga yang tinggi. Saat tersebut membuka peluang yang baik untuk memasarkan ternak kurban.

Sistem pemeliharaan sapi perah dan potong mempunyai potensi ekonomi yang baik. Analisis usaha dilakukan untuk sapi perah. Investasi terdiri dari biaya tetap dan biaya tidak tetap. Analisa usaha dilakukan dengan perhitungan analisis laba/rugi, neraca, dan aliran dana (cashfl ow)

Pemerintah berupaya memberikan dukungan dalam pengembangan agribisnis peternakan melalui perbaikan regulasi, subsidi pembiayaan, inovasi teknologi dan pengembangan SDM.

Penggunaan buku ini sebaiknya dikombinasikan dengan modul yang berisi intrusksi kerja yang jelas. Selamat belajar, semoga sukses.

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman Kata Pengantar

i Daftar Isi

iii

BAB 1. POTENSI D AN PERAN SEKTOR PETERNAKAN

1. Pengantar

2. Produk Peternakan

3. Kontribusi Peternakan

4. Pengolahan Hasil Ternak

5. Pemeliharaan Ternak di Indonesia

6. Pengelolaan Usaha Peternakan

7. Tatalaksana Pemeliharaan

10. Aspek Ekonomi Ternak

11. Aplikasi Konsep

12. Pemecahan Masalah

BAB 2. DASAR BUDIDAYA TERNAK RUMINANSIA BESAR

1. Identifi kasi Ternak

2. Menentukan Umur Ternak

3. Identifi kasi Tingkah Laku Ternak

4. Prinsip Pemberian Pakan

5. Prinsip Kandang dan Peralatan

6. Cara Pencegahan dan Pengobatan Penyakit

7. Prinsip Good Management Practices (GMP)

8. Aplikasi Konsep 103

9. Pemecahan Masalah 103

10. Pengayaan 104

BAB 3. MENERAPKAN KAIDAH DAN ATURAN K3 107

1. Persyaratan K3 107

2. Kaidah dan Peraturan K3 108

3. Dasar Hukum Pelaksanaan K3 108

4. Penerapan Sistem Manajemen K3 109

5. Memelihara Infrastruktur K3 109

6. Pedoman Penerapan dan Sistem Manajemen K3 111

7. Menyimpan Alat Produksi, Bahan Kimia dan Biologis 113

8. Aplikasi Konsep 113

9. Pemecahan Masalah 113

10. Pengayaan 114

Daftar Pustaka Lampiran A Glosarium

Lampiran B

BAB 1 POTENSI DAN PERAN SEKTOR PETERNAKAN

1. Pengantar

memelihara, penyedia sarana, peneliti, pengolahan hasil ternak dll.

Setiap hari kita butuh makanan untuk memenuhi kebutuhan hidup kita. Pemeliharaan ternak atau peternakan Sumber makanan berasal dari tanaman, mulai dilakukan sejak manusia ada di ternak dan ikan. Tanaman kita makan bumi. Pada jaman dulu manusia berburu sebagai sumber energi, dan vitamin. binatang untuk di makan sebagai sumber Produk ternak dan ikan kita konsumsi protein. Sejalan dengan perkembangan sebagai sumber protein, mineral dan waktu maka hewan liar mulai berkurang energi. Jumlah populasi manusia dari populasinya, bahkan beberapa jenis ternak kehari semakin bertambah, demikian mulai punah. Sejak itulah timbul usaha- juga kebutuhan akan makanannya. Lalu usaha domestikasi binatang liar menjadi pertanyaannya, darimana makanan itu ternak piaraan yang jinak dan mudah di- didapat?. Sebagian orang membeli dan kendalikan. sebagian memperoleh sendiri baik dari usaha budidaya maupun mencari bahan

Bangsa Mesir memelihara ayam 3.000 makanan dari hutan. Dengan demikian tahun sebelum masehi dan bangsa China perlu ada orang yang menyediakan bahan memelihara 300 tahun sebelum masehi. makanan tersebut. Penyediaan bahan Dalam proses domestikasi tersebut telah makanan dari produk ternak memerlukan dikembangkan mutu genetisnya sesuai kegiatan budidaya, penyediaan sarana dengan tujuan pemeliharaannya, sehingga produksi, peraturan dan tataniaga hasil performansnya telah berbeda dengan le- ternak. Kegiatan tersebut disebut dengan luhurnya. Bahkan leluhur bangsa ternak agribisnis ternak. Agribisnis ternak mem- banyak yang sudah punah. berikan peluang kerja bagi orang yang

1.1. Domestikasi Ternak di Indonesia

waktu yang lama kemudian di kenal dengan Sapi Bali. Selain Sapi Bali kita juga me-

Kambing Kacang adalah salah satu ngenal Sapi Madura yang merupakan hasil kambing asli Indonesia. Kambing Kacang persilangan Sapi Zebu (India) dengan berbadan kecil dan mudah beradaptasi Banteng. Jenis Sapi lain yang banyak dengan lingkungan. Disamping itu, juga dibudidayakan masyarakat adalah Sapi didatangkan Kambing Etawah dari India. Peranakan Ongole (PO) yang berasal Kambing Etawah, dipelihara untuk meng- dari India. hasilkan susu dan daging. Namun karena susu kambing kurang populer, perkem-

Kerbau asli Indonesia adalah Kerbau bangan populasi Kambing Etawah kurang Rawa (Bubalis bubalus) dan kerbau murah. menggembirakan.

Kerbau Rawa sering dimanfaatkan untuk mengolah tanah dan penghasil daging.

Nenek moyang sapi di Indonesia Kerbau murah berasal dari India merupa- adalah Banteng (Bos sundaicus) yang kan kerbau penghasil susu. Namun karena pada saat ini hanya ada di Taman Marga- susu kerbau kurang populer maka popu- satwa Pangandaran, Jawa Barat, Meru lasi kerbau murah kurang berkembang. Betiri, Jawa Timur dan Ujung Kulon, Banten. Populasi Ternak di Indonesia tertera pada

Setelah mengalami domestikasi pada Tabel 1.

Tabel 1. Populasi Ternak Indonesia Tahun 2006

No

Populasi

Populasi (Ekor)

1 Sapi perah

2 Sapi potong

7 Ayam buras

8 Ayam ras petelur

9 Ayam broiler

Sumber: Deptan, Statistik Pertanian 2006

Protein merupakan salah satu zat gizi yang sangat diperlukan oleh manusia Tantangan utama dalam pembangun- dalam pertumbuhan dan perkembangan- an bangsa adalah menciptakan Sumber nya. Protein berperan penting dalam pem- Daya Manusia (SDM) yang cerdas, sehat, bentukan sel-sel dan jaringan baru tubuh berkualitas dan produktif. Kecerdasan dan serta memelihara pertumbuhan dan per- kualitas suatu bangsa sangat berkolerasi baikan jaringan yang rusak. Protein juga dengan seberapa besar konsumsi protein bisa menjadi bahan untuk energi bila ke- hewani di suatu negara.

1.2. Konsumsi Protein

perluan tubuh akan hidrat arang dan lemak tidak terpenuhi. Protein sendiri dibagi men-

Hal ini mengingat peran protein he- jadi dua kelompok, yaitu protein hewani wani dalam membentuk masyarakat yang dan nabati. sehat, cerdas, produktif dan berkualitas hampir tidak dapat digantikan oleh pro-

Sumber protein hewani yaitu daging, tein nabati. Di negara-negara maju dapat telur dan susu. Sementara sumber pro- dipastikan konsumsi protein hewaninya tein nabati dapat diperoleh dari padi-padi- sudah cukup tinggi. Bahkan di Amerika, an, biji-bijian dan kacang-kacangan. Pro- konsumsi protein hewani mencapai 70% tein nabati dapat disebut sebagai protein dari total konsumsi protein, atau dua kali tidak lengkap karena senantiasa mem- lipat dari konsumsi protein nabati. Mereka punyai kekurangan satu atau lebih asam sangat sadar esensi mengkonsumsi pro- amino esensial. Sementara protein hewani tein hewani bagi kesehatan, produktifi tas memiliki semua asam amino esensial, dan kecerdasan. Sementara yang terjadi hingga disebut protein lengkap. Peman- di negara kita justru sebuah ironi. Bangsa faatan protein oleh tubuh sangat ditentu- yang memiliki Sumber Daya Alam (SDA) kan oleh kelengkapan kandungan asam dan potensi peternakan cukup bagus ter- amino esensial yang terkandung dalam nyata konsumsi protein masih di domi- protein yang dikonsumsi. Semakin lengkap nasi asupan protein nabati, dan konsumsi asam amino esensial dan kandungannya protein hewani secara nasional baru men- dapat memenuhi kebutuhan tubuh, se- capai 5,1 gram per kapita per hari. Dengan makin tinggi nilai utilisasi protein terse- kondisi seperti ini maka secara terus me but bagi tubuh. Selain kandungan asam nerus diupayakan untuk meningkatkan kon- amino, faktor nilai cerna dari protein juga sumsi protein hewani bagi rakyat Indone- menjadi faktor penting dari manfaat pro- sia.

tein yang dikonsumsi. Dari hasil peneliti- an yang dilakukan para ahli disimpulkan tein yang dikonsumsi. Dari hasil peneliti- an yang dilakukan para ahli disimpulkan

tertera pada Tabel 1. Jumlah ternak sapi Sementara dari segi pemanfaatannya dari tahun ke tahun terus menurun karena (utilisasi) protein hewani juga jauh lebih disebabkan oleh konsumsi yang lebih tinggi baik dari protein nabati. Selain itu, kaitan- dari tingkat produksi. Jumlah sapi yang nya dengan membangun kecerdasan bang- di potong lebih tinggi dari jumlah sapi sa, peran protein hewani sangat mutlak yang lahir. Untuk memenuhi kebutuhan diperlukan.

daging dalam negeri maka dilakukan impor daging sapi dan ternak sapi hidup.

Tingkat konsumsi susu di Indonesia masih rendah, pada tahun 2006 konsumsi

2. Produk Peternakan

susu per kapita per tahun sekitar 7,7 kg. Artinya Indonesia masih kalah dari negeri

Ternak dipelihara untuk menghasilkan tetangga seperti Malaysia yang konsumsi daging, telur, susu, kulit, bulu, tenaga kerja susunya telah mencapai lebih dari 23 dan lainnya. Masing-masing produk dijelas- liter per kapita per tahun. Konsumsi susu kan sebagai berikut: Philipina 25 liter dan India 44,9 liter per kapita per tahun.

2.1. Daging

Dalam membiasakan konsumsi susu Daging adalah sekumpulan otot yang di kalangan anak-anak, ada beberapa stra- melekat pada kerangka. Istilah daging tegi yang dapat diterapkan. Salah satunya dibedakan dengan karkas. Daging adalah dengan menumbuhkan kebiasaan minum bagian yang sudah tidak mengandung susu di rumah. Orang tua pun mesti ter- tulang, sedangkan karkas berupa daging libat dalam hal ini. Kemudian, untuk anak yang belum dipisahkan dari tulang atau yang sudah duduk di bangku TK atau kerangkanya. SD, sebaiknya dibekali minuman susu. Kampanye minum susu bisa dilakukan Daging terdiri dari tiga komponen dengan beberapa cara antara lain melalui utama, yaitu jaringan otot (Muscle tissue), iklan layanan masyarakat, penyuluhan di jaringan lemak (Adipose tissue), dan ja- Posyandu, testimony (kesaksian) dll.

ringan ikat (Connective tissue). Banyaknya jaringan ikat yang terkandung di dalam

Populasi ternak di Indonesia didomi- daging akan menentukan tingkat kealot- nasi oleh ternak ayam buras, ayam pe- an/kekerasan daging. telur, ayam broiler, kambing dan sapi

Kualitas daging dipengaruhi oleh faktor Berdasarkan umur, jenis kelamin, dan sebelum dan setelah pemotongan. Faktor kondisi seksual, daging sapi (beef) ber- sebelum pemotongan yang dapat mem- asal dari: Steer sapi jantan yang dikas- pengaruhi kualitas daging adalah genetik, trasi sebelum mencapai dewasa kelamin, spesies, bangsa, tipe ternak, jenis kelamin, Heifer sapi betina yang belum pernah me- umur, pakan dan bahan aditif (hormon, anti- lahirkan, Cow sapi betina dewasa/pernah biotik, dan mineral), serta keadaan stres.

melahirkan, Bull sapi jantan dewasa dan Stag sapi jantan yang dikastrasi setelah

Faktor setelah pemotongan yang mem- dewasa. pengaruhi kualitas daging adalah metode pelayuan, metode pemasakan, tingkat ke-

Keunggulan daging adalah mempu- asaman (pH) daging, bahan tambahan (ter- nyai nilai gizi yang tinggi, sumber protein masuk enzim pengemuk daging), lemak hewani yang dibutuhkan oleh tubuh dan intramuskular (marbling), metode penyim- sangat baik untuk pertumbuhan, dan salah panan dan pengawetan, macam otot daging, satu komoditas perdagangan yang mem- serta lokasi otot. Jenis daging juga dapat punyai nilai ekonomi yang sangat tinggi. di bedakan berdasarkan umur sapi yang Kandungan nutrisi daging dijelaskan pada disembelih. Daging sapi yang dipotong pada Tabel 2. Daging segar dapat diolah men- umur sangat muda (3-14 minggu) disebut jadi produk lainnya seperti sosis, nugget, veal, yang berwarna sangat terang. abon, dendeng, dll. Tingkat konsumsi da- Daging yang berasal dari sapi muda ging di Indonesia pada tahun 2006 men- umur 14-52 minggu disebut calf (pedet), capai 6,5 kg per kapita sedangkan yang berumur lebih dari satu tahun disebut beef.

Tabel 2. Kandungan Nutrisi Daging

No Komponen

Babi Kuda

42,0 74,0 Sumber : Potter, 1996

4 Air 60,0

Kebutuhan gizi anak ternak mamalia berbeda satu dengan lainnya, sehingga Susu merupakan sekresi dari kelenjar komposisi susu dari ternak yang satu ambing mamalia dari ternak ruminansia. berbeda dengan ternak lainnya. Susu Tujuan produksi susu adalah memberi memiliki nilai gizi yang tinggi, tersusun makan kepada anak ternak mamalia. dari sejumlah zat gizi yang lengkap, mem- Pada ruminansia kelompok perah, misal- punyai perbandingan zat gizi yang ideal nya jenis sapi Frisien Holstein (FH), pro- dibanding jenis makanan lain dan mudah duksi susunya melebihi jumlah susu yang diserap dalam saluran pencernaan (ko- dibutuhkan oleh anak sapi, kelebihan pro- efi sien-cerna 100%). Komposisi kandung- duksi susu tersebut dapat dimanfaatkan an nutrisi susu tertera pada Tabel 3. untuk kebutuhan manusia.

2.2. Susu

Tabel 3. Komposisi Nutrisi Susu beberapa Ternak dan Manusia Ternak

Total

Lemak Protein

Kasein Laktose Abu

Sapi Eropa

13.18 4.24 3.70 2.80 4.51 0.78 Domba

17.00 5.30 6.30 4.60 4.60 0.80 Kerbau

16.77 7.45 3.78 3.00 4.88 0.78 Sapi Asia

13.45 4.97 3.18 2.38 4.59 0.74 Manusia

6.98 0.21 Sumber : Potter, 1996

Fenomena yang berkembang di Indo- protein. Meski kandungan protein dalam nesia adalah hanya bayi dan anak-anak susu terbilang kecil, tapi berkualitas baik yang perlu minum susu. Pada hakekat- karena berasal dari produk hewani. Se- nya kaum remaja, wanita dewasa, ibu lain itu, susu juga mengandung sejumlah hamil, bahkan para lansia pun perlu vitamin, di antaranya vitamin A dan D. minum susu. Susu memang minuman

yang menyehatkan. Kandungan gizinya Mengingat gizinya yang lengkap ini, terhitung lengkap. Susu mengandung ibu hamil disarankan untuk minum susu. kalsium yang sangat tinggi, fosfor hingga Dengan mengonsumsi makanan bergizi yang menyehatkan. Kandungan gizinya Mengingat gizinya yang lengkap ini, terhitung lengkap. Susu mengandung ibu hamil disarankan untuk minum susu. kalsium yang sangat tinggi, fosfor hingga Dengan mengonsumsi makanan bergizi

Mengingat pentingnya manfaat susu, porosis (pengeroposan tulang) juga perlu para orang tua disarankan untuk mem- sekali minum susu, karena susu memiliki biasakan anaknya minum susu sampai kandungan kalsium yang tinggi. Kalsium, besar. Dan terus berlanjut sampai lanjut adalah zat gizi yang sangat baik bagi ke- usia. Hanya saja, kadang-kadang para sehatan tulang. Para ahli meyakini, kalsium remaja putri juga para ibu muda, enggan yang terbaik untuk kesehatan tulang adalah minum susu karena takut gemuk. Pada- kalsium alami yang berasal dari susu. hal, gizi yang terkandung dalam susu Kalsium susu lebih mudah diserap oleh sangat dibutuhkan oleh mereka. Namun tubuh dibanding kalsium dari sumber lain. pada saat ini produsen susu mulai mem-

buat produk susu yang rendah (tanpa) lemak sehingga tidak menyebabkan gemuk.

Asupan kalsium susu ini tidak akan

banyak bermanfaat jika konsumsi protein Kandungan kolesterol di dalam susu di-

juga tinggi. Contoh apa yang terjadi di takutkan banyak orang. Namun tidak perlu

Amerika. Tingkat konsumsi susu di kalang- terlalu khawatir mengenai hal ini karena

an penduduk AS sangat tinggi yakni men- kandungan kolesterol dalam susu tidak

capai 100 liter per kapita per tahun. Banding- banyak. Dalam satu gelas susu, terkandung

kan dengan Indonesia yang hanya 7 liter sekitar 32 mg kolesterol. Kandungan ko-

per kapita per tahun. lesterol ini terhitung lebih kecil dibanding

kandungan kolesterol dalam sepotong da- Namun, konsumsi protein masyara-

ging yang mencapai 54 mg. Bahkan, kalau kat AS juga tinggi. Mereka banyak meng-

kita memang takut dengan kolesterol, telur konsumsi bahan pangan berupa daging

yang mesti kita waspadai. Sebab, kan- yang kaya protein. Padahal asupan pro-

dungan kolesterol dalam satu butir telur tein yang berlebih bisa menghambat pe-

saja mencapai 252 mg. Jauh lebih banyak nyerapan kalsium oleh tulang. Akibatnya,

ketimbang kolesterol dalam satu gelas susu. kasus osteoporosis di Amerika juga tinggi.

Contoh salah satu produk susu, tertera pada Selain asupan protein tinggi, hal lain yang

Gambar 1.

2.3. Kulit

krupuk krecek/rambak, dan kerupuk kulit. Di bidang industri kulit disamak untuk

Kulit dapat dimasak menjadi produk bahan baku garmen antara lain jaket, makanan dan produk bahan baku industri. sarung tangan, celana, rok, ikat pinggang, Di bidang makanan, kulit diolah menjadi tas, dompet, sepatu, dll. Contoh Produk

Kulit tertera pada Gambar 2.

Gambar 1. Susu Bubuk Gambar 2. Produk Kulit

2.4. Produksi Peternakan Indonesia

ayam broiler. Sedangkan untuk produksi telur yang utama adalah telur ayam

Produksi peternakan di Indonesia buras, ayam ras dan itik. Secara rinci pada tahun 2006 untuk daging yang disajikan pada Tabel 4, Produksi Hasil utama dari sapi, babi, ayam buras dan Ternak Indonesia

Tabel 4. Produksi Hasil Ternak Indonesia

No Produk Ternak

1 Daging Sapi

8 Daging Ayam Ras 54,310

Petelur

2 Daging Kerbau

9 Daging Ayam Broiler 955,760

3 Daging Kambing

10 Daging Itik

4 Daging Domba

11 Telur Ayam Buras 181,100

5 Daging Babi

12 Telur Ayam Ras 751,040

6 Daging Kuda

13 Telur Itik

7 Daging Ayam Buras 322,780 Sumber: Deptan, Statistik Pertanian 2006

3. Kontribusi Peternakan

3.3. Pemanfaat Hasil Ikutan Pertanian

Disamping menghasilkan produk utama Hasil ikutan usaha pertanian seperti daging, telur, susu, kulit dan bulu sektor pe- dedak padi, dedak jagung, tetes tebu, ternakan juga memberikan kontribusi lain- bungkil kelapa sawit, dll dapat dimanfaat- nya terhadap kehidupan manusia. Kontribusi kan untuk pakan ternak. Dengan demikian tersebut antara lain:

petani dapat nilai ekonomi yang lebih banyak dari pemanfaatan tersebut.

3.1. Sumber Tenaga

3.4. Mendorong Industri Biji-bijian

Pada beberapa tempat di Indonesia ternak kerbau dan sapi masih dimanfaat

Pakan ternak banyak menggunakan kan untuk membantu petani untuk meng biji-bijian seperti jagung, kedelai, sorgum, olah sawah atau ladangnya. Untuk sawah kacang tanah, kapas dll, kebutuhan ter- yang lumpurnya dalam biasanya peng- sebut mendorong industri biji-bijian berkem- olahan tanahnya dengan kerbau, sedang bang. Sampai saat ini Indonesia masih untuk tanah yang dangkal dan berpasir mengimpor jagung, dan bungkil kedelai menggunakan sapi. Namun dengan moderni- yang dibutuhkan untuk pakan ternak. sasi mekanisasi pertanian peran tersebut banyak digantikan dengan hand traktor.

3.5. Menyerap Tenaga Kerja

Usaha peternakan dapat menyerap tenaga kerja, baik sebagai peternak atau Limbah hasil budidaya pertanian dapat menyerap tenaga buruh. Daya serap sektor dimanfaatkan untuk ternak ruminansia. peternakan pada tahun 2005 sebanyak Limbah tersebut sudah tidak bisa dikon- 2,576,940 orang. sumsi oleh manusia. Limbah yang berasal dari tanaman misalnya batang jagung,

3.2. Pengguna Limbah Pertanian

4. Pengolahan Hasil Ternak

jerami padi, dll. Limbah yang berasal dari pengolahan hasil pertanian, misalnya: bulu

Hasil ternak dapat diolah menjadi pro- ayam, tepung darah, bungkil kedelai, ong- duk makanan lainnya. Tujuan pengolahan gok singkong, ampas tahu dll. Dengan ialah untuk mengawetkan produk agar dimanfaatkannya limbah tersebut maka tahan lama, memudahkan penyimpanan, efesiensi usaha tani menjadi meningkat.

meningkatkan nilai nutrisi, meningkatkan meningkatkan nilai nutrisi, meningkatkan

olahan daging yang sangat digemari ma- syarakat Indonesia sejak tahun 1980-an.

4.1. Daging

Istilah sosis berasal dari bahasa Latin, yaitu salsus, yang artinya garam. Hal ini me-

Daging diolah menjadi produk sosis, rujuk pada artian potongan atau hancur- corned, nugget, dendeng, abon, burger dll. an daging yang diawetkan dengan peng- Pada pengolahan tersebut ditambahkan garaman. bahan pengawet sehingga produknya men- jadi tahan lama, tidak cepat rusak. Bebera-

Sosis merupakan produk olahan da- pa contoh gambar hasil olehan daging ter- ging yang mempunyai nilai gizi tinggi. tera pada Gambar 3.

Komposisi gizi sosis berbeda-beda, ter- gantung pada jenis daging yang diguna-

4.1.1. Sosis

kan dan proses pengolahannya. Produk olahan sosis kaya energi, dan dapat di-

Sosis merupakan makanan asing yang gunakan sebagai sumber karbohidrat. sudah akrab dalam kehidupan masyarakat Selain itu, sosis juga memiliki kandungan Indonesia karena rasanya enak. Namun, di kolesterol dan sodium yang cukup tinggi, balik kenikmatan makanan yang kaya akan sehingga berpotensi menimbulkan penya- zat gizi ini, terkandung lemak dan kolesterol kit jantung, stroke, dan hipertensi jika di- tinggi yang bisa mengganggu kesehatan. konsumsi berlebihan. Untuk itu, hati-hati mengkonsumsi sosis.

Ketentuan mutu sosis berdasarkan Makanan ini dibuat dari daging atau Standar Nasional Indonesia (SNI 01- ikan yang telah dicincang kemudian di- 3820-1995) adalah: kadar air maksimal haluskan, diberi bumbu, dimasukkan ke

67 persen, abu maksimal 3 persen, pro- dalam selonsong berbentuk bulat pan- tein minimal 13 persen, lemak maksimal jang simetris, baik yang terbuat dari usus

25 persen, serta karbohidrat maksimal 8 hewan maupun pembungkus buatan (ca- persen. Kenyataannya, banyak sosis di sing). Sosis juga dikenal berdasarkan nama pasaran yang memiliki komposisi gizi jauh kota atau daerah yang memproduksi, di bawah standar yang telah ditetapkan. seperti berliner (Berlin), braunscheiger Hal tersebut menunjukkan pemakaian (Braunshweig), genoa salami (Genoa), dan jumlah daging kurang atau penggunaan lain-lain.

bahan tidak sesuai komposisi standar sosis

4.1.2. Kornet

mudah di olah. Meski nilai gizinya cukup baik, perlu kecermatan dalam memilih,

Corned beef atau daging kornet se- supaya jangan mengkonsumsi makanan makin menjadi pilihan bagi banyak orang. yang sudah rusak. Produk olahan daging ini juga cepat dan

Gambar. 3. Berbagai Produk Olahan Daging

Salah satu kelemahan daging segar berwarna merah, meningkatkan daya awet adalah daya simpannya yang rendah dan daya terima produk, serta menambah pada suhu kamar, sehingga harus di sim- keragaman produk olahan daging. Kornet pan pada suhu dingin atau suhu beku. kalengan dapat disimpan pada suhu kamar Kelemahan lainnya adalah tidak praktis dengan masa simpan sekitar dua tahun. dalam penggunaannya, terutama bagi Daging kornet dapat dihidangkan sebagai mereka yang selalu sibuk dengan kegiat- campuran perkedel, telur dadar, mi rebus, an di luar rumah. Untuk itu diperlukan ke- pengisi roti, serta makanan lainnya. hadiran produk olahan daging yang bisa diolah menjadi berbagai hidangan hanya

4.2. Susu

dalam waktu singkat. Susu dapat diolah menjadi susu kental Kata corned berasal dari bahasa manis, susu bubuk, keju, cream, ice cream, Inggris yang berarti di awetkan dengan yoghurt, dll. Masing-masing produk dijelas- garam. Dari kata tersebut lahirlah istilah kan sebagai berikut: corned beef yaitu daging sapi yang di- awetkan dengan penambahan garam dan

4.2.1. Susu Kental Manis (Sweetened

di kemas dengan kaleng. Dalam bahasa

Condensed Milk)

Indonesia, kata corned beef diadopsi men- jadi daging kornet.

Susu kental manis merupakan susu Tujuan pembuatan daging kornet adalah yang sudah di pasteurisasi kemudian di untuk memperoleh produk daging yang tambahkan gula. Susu tersebut tidak steril Susu kental manis merupakan susu Tujuan pembuatan daging kornet adalah yang sudah di pasteurisasi kemudian di untuk memperoleh produk daging yang tambahkan gula. Susu tersebut tidak steril

dengan menggunakan kombinasi rennet dan pengasaman. Bakteri juga digunakan

4.2.2. Susu Bubuk

pada pengasaman susu untuk menam- bahkan tekstur dan rasa pada keju. Pem-

Susu bubuk berasal susu segar baik buatan keju tertentu juga menggunakan dengan atau tanpa rekombinasi dengan jamur. zat lain seperti lemak atau protein yang ke- mudian dikeringkan. Umumnya pengering-

Ada ratusan jenis keju yang di- an dilakukan dengan menggunakan spray produksi di seluruh dunia. Keju memi- dryer atau roller drayer. Umur simpan susu liki gaya dan rasa yang berbeda-beda, bubuk maksimal adalah 2 tahun dengan tergantung susu yang digunakan, jenis penanganan yang baik dan benar. Susu bakteri atau jamur yang dipakai, serta bubuk dapat di kelompokkan menjadi tiga lama fermentasi atau penuaan. Faktor jenis yaitu susu bubuk berlemak (full cream lain misalnya jenis makanan yang dikon- milk prowder), susu bubuk rendah lemak sumsi oleh mamalia penghasil susu dan (partly skim milk powder) dan susu bubuk proses pemanasan susu. tanpa lemak (skim milk prowder) (SNI 01- 2970-1999)

Keju berharga karena umurnya yang tahan lama, serta kandungan lemak,

Susu bubuk paling populer di Indo- protein, kalsium, and fosforusnya yang nesia karena praktis dan penyimpanan tinggi. Keju lebih mudah kecil dan lebih tidak memerlukan peralatan khusus, cu- tahan lama dari susu. kup disimpan pada suhu ruangan. Untuk mengganti vitamin selama proses pem-

4.2.4. Butter/Mentega

buatan susu bubuk. Biasanya pabrikan menambahkan vitamin dan mineral pada

Menurut Standar Nasional Indonesia susu bubuk.

(SNI 01-3744-1995), mentega adalah produk makanan berbentuk padat lunak

4.2.3. Keju

yang dibuat dari lemak atau krim susu atau campurannya, dengan atau tanpa

Keju diambil dari bahasa Portugis penambahan garam (NaCl) atau bahan queijo adalah makanan padat yang di- lain yang diizinkan, serta minimal mengan- buat dari susu sapi, kambing, domba, dan dung 80% lemak susu.

Selain garam dapur, ke dalam Lemak mentega berasal dari lemak mentega juga ditambahkan vitamin, zat susu hewan, dikenal sebagai butter fat. pewarna, dan bahan pengawet (misalnya Mentega mengandung sejumlah asam sodium benzoat). Emulsi pada mentega butirat, asam laurat, dan asam linoleat. merupakan campuran 18% air yang Asam butirat dapat digunakan oleh usus terdispersi pada 80% lemak, dengan besar sebagai sumber energi, juga dapat sejumlah kecil protein yang bertindak berperan sebagai senyawa antikarsino- sebagai zat pengemulsi.

genik (antikanker).

Mentega dapat dibuat dari lemak susu Asam laurat merupakan asam lemak (terutama lemak susu sapi) yang manis berantai sedang yang memiliki potensi (sweet cream) atau asam. Mentega dari sebagai antimikroba dan antifungi. Asam lemak susu yang asam mempunyai cita linoleat pada mentega dapat memberikan rasa lebih kuat.

perlindungan terhadap serangan kanker. Meski sedikit, mentega juga mengandung

Lemak susu dapat dibiarkan menjadi asam lemak omega 3 dan omega 6. Se- asam secara spontan atau melalui penam- lain itu, mentega mengandung glycos- bahan inokulum murni bakteri asam pingolipid, yaitu suatu asam lemak yang laktat (proses fermentasi). Mula-mula dapat mencegah infeksi saluran pencer- lemak susu dinetralkan dengan garam naan, terutama pada anak-anak dan karbonat, kemudian di pasteurisasi dan orangtua. Karena terbuat dari krim susu, di inokulasi dengan bakteri yang dapat mentega mengandung kolesterol. Kadar menghasilkan asam laktat selama proses kolesterol tinggi tidak selalu berdampak fermentasi.

buruk bagi kesehatan. Bahkan sebalik- nya,kolesterol memegang peran penting

Bila perlu, ditambahkan zat pewarna dalam fungsi organ tubuh. ke dalam lemak susu, umumnya berupa

Kolesterol berguna untuk menyusun karoten, yaitu zat pewarna alamiah yang empedu darah, jaringan otak, serat saraf, merupakan sumber vitamin A.

hati, ginjal, dan kelenjar adrenalin. Lemak memiliki komposisi terbesar Kolesterol juga merupakan bahan dasar dalam mentega jika di bandingkan de- pembentukan hormon steroid, yaitu ngan protein dan karbohidrat. Kandun- progestron, estrogen, testosteron, dan gan protein dan karbohidrat pada men- kortisol. Mentega juga mengandung tega dan margarin sangat rendah, yaitu semua vitamin larut lemak lainnya, yaitu sekitar 0,4-0,8 gram per 100 gram.

vitamin D, E, dan K. Vitamin A bersumber dari betakarotenoid atau pigmen karoten vitamin D, E, dan K. Vitamin A bersumber dari betakarotenoid atau pigmen karoten

tanian jumlah tenaga kerja yang bekerja pada sektor pengolahan pada tahun

Kadar vitamin A yang diharuskan 2006 sebesar 152.815 orang. Contoh pada mentega adalah 1.400-3.500 IU per produk olahan susu tertera pada Gambar 100 gram, sedangkan kadar vitamin D

4. Susus Kental Manis, Keju, dan Gam- 250-350 IU per 100 gram. Usaha-usaha bar 5. Butter. pengolahan tersebut banyak menyerap

Keju

Susu Kental Manis

Gambar 4. Produk Olahan Susu

4.2.5. Yoghurt

Lactococcus, Leuconostoc dan Strepto- coccus

Yoghurt adalah produk yang diper- oleh dari susu yang telah di pasteurisasi kemudian di fermentasi dengan bakteri tertentu sampai diperoleh keasaman, bau dan rasa yang khas, dengan atau tanpa penambahan bahan lain yang di izinkan. Bakteri yang di gunakan untuk kultur starter tidak lebih dari 5 jenis saja. Yang termasuk dalam jenis bakteri asam laktat dan digunakan sebagai kultur start- er adalah Enterococcus, Lactobacillus,

Gambar 5. Butter

4.2.6. Susu Pasteurisasi

mendapatkan warna, aroma dan rasa yang relatif tidak berubah seperti susu

Susu segar merupakan cairan yang segarnya. berasal dari ambing sapi sehat dan bersih yang diperoleh dengan cara pemerahan

4.3. Sumber Pupuk Organik

yang benar yang kandungan alaminya tidak dikurangi atau ditambah sesuatu Kotoran sapi (feces dan urin) serta apapun dan belum mendapat perlakuan sisa hijauan pakan ternak dapat di man- apapun (SNI 01-3141-1998). Dalam prak- faatkan untuk sumber pupuk organik. teknya sangat kecil peluang kita untuk Pupuk organik di perlukan untuk mem- mengonsumsi susu segar defi nisi SNI perbaiki struktur tanah dan penyedia tersebut di atas. Umumnya susu yang di unsur hara bagi tanaman. Harga pupuk konsumsi masyarakat adalah susu olahan curah merah berkisar antara Rp 1000- baik dalam bentuk cair (susu pasteurisasi, 3000 per kg, namun demikian dengan susu UHT) maupun susu bubuk.

dikemas baik dapat dijual mahal , untuk digunakan sebagai pupuk tanaman hias.

Susu pasteurisasi merupakan susu Harga kemasan 2 kg dapat mencapai yang di beri perlakuan panas sekitar 63º- harga Rp10,000 s.d Rp15.000. dengan 72º Celcius selama 15 detik yang bertu- demikian kotoran sapi dan limbah pakan juan untuk membunuh bakteri patogen. dapat memberikan kontribusi pendapa- Susu pasteurisasi harus di simpan pada tan bagi peternak. suhu rendah (5º-6º Celcius) dan memiliki umur simpan hanya sekitar 14 hari.

5. Pemeliharaan Ternak di Indonesia

Susu UHT (ultra high temperature)

5.1. Sapi Potong

merupakan susu yang diolah menggu- nakan pemanasan dengan suhu tinggi Pemeliharaan sapi potong terdiri dari dan dalam waktu yang singkat (135-145º pemeliharaan semi intensif dan intensif. Celcius) selama 2-5 detik (Amanatidis, Peternak di desa-desa memelihara ter- 2002). Pemanasan dengan suhu tinggi nak secara semi intensif. Pada sistem bertujuan untuk membunuh seluruh mi- pemeliharaan semi intensif tenaga kerja, kroorganisme (baik pembusuk maupun dan modal tidak di perhitungkan secara patogen) dan spora. Waktu pemanasan bisnis. Tenaga kerja di lakukan sendiri yang singkat dimaksudkan untuk mence- oleh peternak, kandang di buat sendiri gah kerusakan nilai gizi susu serta untuk dan hijauan di cari dari sekeliling tempat merupakan susu yang diolah menggu- nakan pemanasan dengan suhu tinggi Pemeliharaan sapi potong terdiri dari dan dalam waktu yang singkat (135-145º pemeliharaan semi intensif dan intensif. Celcius) selama 2-5 detik (Amanatidis, Peternak di desa-desa memelihara ter- 2002). Pemanasan dengan suhu tinggi nak secara semi intensif. Pada sistem bertujuan untuk membunuh seluruh mi- pemeliharaan semi intensif tenaga kerja, kroorganisme (baik pembusuk maupun dan modal tidak di perhitungkan secara patogen) dan spora. Waktu pemanasan bisnis. Tenaga kerja di lakukan sendiri yang singkat dimaksudkan untuk mence- oleh peternak, kandang di buat sendiri gah kerusakan nilai gizi susu serta untuk dan hijauan di cari dari sekeliling tempat

beberapa ekor sapi untuk dibudidaya- kan dan sapi pejantannya digemukkan.

Pada tahun 2000 mulai tumbuh pe- Pemberian pakan dengan hijauan dan rusahaan sapi potong komersial. Keban- jerami dan ditambah konsentrat sedikit. yakan mereka mengimpor sapi dari luar Pemerahan dilakukan secara manual negeri. Jenis sapi yang di pelihara keban- dengan tangan. Susu yang dihasilkan yakan jenis BX (Brahman Cross). Sapi kebanyakan dijual ke Koperasi Unit Desa BX merupakan persilangan antara sapi (KUD) dan kemudian di jual ke pabrik Brahman dengan sapi daerah sub tropis pengolahan susu. Beberapa peternak seperti short horn, drought master, dll.

menjual sendiri susu yang sudah di pas- teurisasi ke konsumen secara langsung.

Perusahaan sapi potong memiliki Bebarapa perusahan besar memelihara sapi di atas 1000 ekor. Sistem pemeli- sapi perah secara komersial. Contoh haraan intensif dengan pakan konsentrat perusahaan sapi perah: Taurus Dairy yang lebih banyak dari pakan hijauan- Farm. Sistem pemeliharaan intensif den- nya. Pada pemelihraaan sistem intensif gan pemberian pakan konsentrat yang semua biaya dan modal di perhitungkan lebih banyak. Pada pemeliharaan sistem secara bisnis murni. Populasi sapi potong intensif semua biaya dan modal di perhi- di Indonesia pada tahun 2006 sebanyak tungkan secara bisnis murni. 10.835.686 ekor, dengan penyebaran po- pulasi ternak pada setiap propinsi tertera

Pemerahan dilakukan dengan mesin pada Tabel 5.

perah yang dilengkapi dengan pendingin susu untuk menghambat pertumbuhan

5.2. Sapi Perah

bakteri. Susu yang dihasilkan dipasarkan sendiri langsung ke konsumen dan dijual

Pemeliharaan sapi perah terdiri dari ke pabrik pengolahan susu. Populasi sapi pemeliharaan semi intensif dan intensif. perah di Indonesia pada tahun 2006 se- Peternak di desa-desa memelihara ter- banyak 382.313 ekor, dengan penyeba- nak secara semi intensif. Pada sistem ran di setiap propinsi seperti tertera pada pemeliharaan semi intensif; tenaga kerja, Tabel 5. Jenis sapi perah yang dipelihara dan modal tidak di perhitungkan secara kebanyak FH (Friesien Holstein) namun Pemeliharaan sapi perah terdiri dari ke pabrik pengolahan susu. Populasi sapi pemeliharaan semi intensif dan intensif. perah di Indonesia pada tahun 2006 se- Peternak di desa-desa memelihara ter- banyak 382.313 ekor, dengan penyeba- nak secara semi intensif. Pada sistem ran di setiap propinsi seperti tertera pada pemeliharaan semi intensif; tenaga kerja, Tabel 5. Jenis sapi perah yang dipelihara dan modal tidak di perhitungkan secara kebanyak FH (Friesien Holstein) namun

2 ekor, sedangkan kualitas kerbau yang sapi Sahiwal Cross dari Selandia Baru. ada di Pulau Jawa saat ini mengalami Sahiwal cross merupakan sapi perah kemunduran. hasil persilangan sapi Sahiwal dari India

dengan sapi FH Selandia Baru. Tujuan Kemunduran tersebut disebabkan an- persilangan tersebut agar sapi perah lebih tara lain: kurangnya pakan hijauan yang tahan panas dan menyesuaikan dengan berkualitas baik, akibat kurangnya lahan lingkungan Indonesia.

untuk tanaman hijauan pakan ternak, ada- nya perkawinan silang dalam (inbreeding),

5.3. Kerbau

tingkat kemunduran ternak, akibat pemo- tongan setiap tahunnya. Dengan melihat

Tujuan pemeliharan ternak kerbau permasalahan tersebut di atas, maka pe- pada umumnya adalah sebagai pengha- nanganan ternak kerbau melalui tatalak- sil tenaga kerja untuk menarik beban baik sana pemeliharaan atau manajemen peme- di darat maupun untuk mengolah sawah. liharaan perlu ditingkatkan. Kira-kira 95% Sedangkan tujuan yang kedua adalah ternak kerbau di Indonesia merupakan penghasil daging dan susu. Pemakaian kerbau kerja. Kerbau kerja di Indonesia ternak kerbau sebagai penghasil daging, merupakan kerbau jenis lumpur (Swamp hanya diberlakukan pada ternak kerbau type), sedangkan 5% lagi termasuk kerbau yang tidak produktif lagi (ternak yang sungai (river type). sudah tua, majir atau ternak dengan nilai ekonomis yang rendah). Jumlah ternak

6. Pengelolaan Usaha Peternakan

kerbau didunia kurang lebih berkisar 126 juta ekor, dan 122 juta ekor diantaranya

Untuk dapat melakukan usaha pe- berada di negara yang sedang berkem- ternakan maka diperlukan pengetahuan bang di Asia. Kebanyakan petani peter- tentang teknis budidaya, manajemen dan nak di Indonesia, hanya memiliki sekitar kewirausahaan.

Tabel 5. Penyebaran Populasi Ternak di Indonesia (Ekor)

No Propinsi

Sapi

Sapi Potong Kerbau

Kambing Domba

Perah

1 NAD

2 Sumut 6.780

3 Sumbar 792

4 Riau 0

5 Jambi 0

6 Sumsel 353

7 Bengkulu 194

8 Lampung 131

9 Dki 3.180

10 Jabar 109.601 267.402

11 Jateng 116.481 1.391.372

12 DIY 8.623

13 Jatim 135.056 2.524.573

14 Bali 69

15 NTT

16 NTB

17 Kalbar 36

18 Kaltim 0

19 Kalsel 122

20 Kaltim 0

21 Sulut 0

22 Sulteng 0

23 Sulsel 797

24 Sultengg

25 Maluku 0

26 Papua

27 Babel -

28 Banten -

29 Gorontalo -

30 Maluku -

89 104.981 utara

31 Kepulauan -

22.550 Riau

32 Irja barat -

382.313 10.835.686 2.201.111 14.051.156 8.543.206 Sumber. Statistik Pertanian 2006, Deptan

6.1. Teknis Budidaya

6.1.2. Feed and Feeding (Pakan dan Pemberian Pakan)

Materi teknis budidaya ternak di

kelompokan kedalam materi pembibitan, Ternak memerlukan nutrisi untuk me- perkandangan, pakan, dan kesehatan lakukan aktifi tas hidup pokok, pertumbuh- ternak.

an, berkembang dan produksi. Pada sistem pemeliharaan dimana ternak di kurung (di-

6.1.1. Breeding (Pembibitan)

tempatkan) dalam suatu kandang maka kebutuhan pakan tergantung dari apa

Peternakan di Indonesia di klasifi kasi- yang diberikan peternak kepada ternak kan menjadi ternak unggas, ruminan dan tersebut. Pemenuhan kebutuhan tersebut ternak monogasrtik. Hewan yang masuk harus di hitung secara teliti agar ternak kelompok unggas antara lain ayam, itik, dapat menunjukan performasi yang baik. entok, puyuh, dan beberapa burung hias. Hewan kelompok ruminan terdiri dari sapi,

Kekurangan nutrisi pada ternak akan kerbau, domba dan kambing. Sedangkan mengakibatkan menurunnya performansi kelompok monogastrik terdiri dari babi ternak artinya ternak tidak dapat ber- dan kelinci. Pada setiap kelompok ternak produksi secara maksimal dan dalam memiliki bangsa, jenis dan strain yang beberapa kasus ternak menderita de- berbeda. Setiap ternak memiliki potensi fi siensi nutrisi yang menyebabkan ternak produksi yang berbeda pula, untuk itu terganggu kesehatannya. Dari faktor pemilihan bibit ternak harus dilakukan ekonomi pemberian pakan menggunakan secara teliti berdasarkan tujuan peme- prinsip “Least cost formula”, yang artinya liharaan ternak tersebut. Disamping itu pakan yang kita berikan yang termurah peningkatan performasi ternak dilakukan agar dapat memberikan keuntungan secara terus menerus melalui perbaikan yang optimal bagi peternak pemelihara- mutu genetik agar dapat memberikan nilai anya. Hal ini perlu di hitung secara eko- ekonomis yang lebih baik bagi peternak nomi karena pakan merupakan kompo- pemeliharaannya.

nen terbesar dari biaya produksi.

kematian pada manusia. Cara pencega- Pada ternak unggas pakan yang di- han penyakit dilakukan dengan vaksina- berikan berupa konsentrat yang disusun si, menghindari faktor penyebab stress, dari biji bijian, hasil ikutan produk pertani- hindari penyebab penyakit non infeksi, an (dedak, onggok dll), tepung ikan/da- pemberian antibiotik, sanitasi, dll ging, vitamin dan mineral. Pakan ternak ternak ruminansia merupakan kombinasi

Pengobatan ternak sakit tergantung hijauan dan konsentrat.

dari penyebab penyakitnya. Bagi ternak yang stress dapat diberikan obat anti

6.1.3. Pengendalian Penyakit (Disease stres, penyakit infeksi biasanya diobati

Control)

dengan antibiotika, penyakit yang dise- babkan oleh virus sampai saat ini belum

Penyakit pada ternak disebabkan ada obat yang efektif untuk mengobati. oleh faktor langsung dan tidak langsung. Faktor langsung terdiri dari stress, kedin-

6.1.4. Perkandangan dan Peralatan

ginan, ventilasi buruk, populasi tinggi, tidak cukup tempat pakan-minum. Fak-

Kandang berfungsi sebagai tempat tor langsung di klasifi kasikan menjadi tinggal ternak untuk melindungi dari pe- penyakit infeksi dan noninfeksi. Penyakit ngaruh buruk iklim (hujan, panas, an- infeksi disebabkan oleh virus, bakteri, gin, temperatur) dan gangguan lainnya protozoa, dan fungi (cendawan), sedang- seperti hewan liar dan pencurian ternak. kan penyakit noninfeksi disebabkan oleh Agar ternak dapat berproduksi secara aspergilus, tanaman beracun, perubahan optimal maka kandang harus mampu pakan yang drastis, hijauan muda dll .

memberikan tempat yang nyaman bagi ternak. Dalam pembuatan kandang ada

Pencegahan penyakit ternak lebih tiga faktor yang harus dipertimbangkan diutamakan dari pada pengobatan pe- yaitu faktor biologis, faktor teknis dan nyakit. Hal ini disebabkan biaya peng- ekonomis. Masing-masing faktor dijelas- obatan lebih mahal dari biaya pencega- kan sebagai berikut: han, dan ternak yang sudah sembuh dari sakit biasanya tidak dapat berproduksi

6.1.4.1. Faktor Biologis

secara optimal. Ternak yang sakit juga bisa menulari manusia seperti yang ter-

Faktor biologis ternak yang perlu di jadi akhhir-akhir ini, penyakit fl u burung pertimbangkan adalah sensitifi tas respon (Avian Infl uenza) dapat menyebabkan ternak terhadap unsur iklim. Misal ternak Faktor biologis ternak yang perlu di jadi akhhir-akhir ini, penyakit fl u burung pertimbangkan adalah sensitifi tas respon (Avian Infl uenza) dapat menyebabkan ternak terhadap unsur iklim. Misal ternak

7. Tatalaksana Pemeliharaan

6.1.4.2. Faktor Teknis

Jika peternak sudah melakukan pe- Kandang ternak perlu dibuat kuat agar milihan bibit,dan pakan yang baik maka dapan memberikan fungsi dengan baik. hal yang tidak kalah penting adalah tata- Konstruksi, bahan dan tata letak bangunan laksana pemeliharaan yang baik. Tatal- harus di hitung berdasarkan perhitungan aksana pemeliharaan dimulai dari persia- arisitektur yang sesuai.

pan kandang, pengadaan ternak, peng- adaan pakan, pemberian pakan dan mi-

6.1.4.3. Faktor Ekonomis

num, menangani ternak, menjaga kese- hatan ternak, pemanenan, seleksi ternak,

Tujuan pemeliharaan ternak adalah mengafkir ternak dan pemasaran hasil. memberikan nilai ekonomi bagi peter- nak pemeliharanya. Semua faktor dalam

8. Manajemen

proses pengelolaan ternak juga harus dipertimbangkan secara ekonomi. Kan-

Usaha peternakan seperti halnya bidang dang yang merupakan investasi tetap usaha yang lain membutuhkan pengelolaan dan jangka panjang harus dibuat yang aspek-aspek usaha didalamnya. Pada peru- kuat tetapi menggunakan bahan bangun- sahaan yang kecil dan menengah terdapat an yang tidak terlalu mahal. Efi siensi faktor karyawan yang mengerjakan keg- penggunaan bangunan dilakukan den- iatan usaha tersebut, memerlukan modal, gan mengatur tata letak, dan merancang aktifi tas jual beli, keuangan, dan sumber kapasitas bangunan dengan baik.

daya lainnya. Faktor-faktor tersebut perlu Peralatan diperlukan peternak seba- dikelola agar usaha peternakan menda- gai wahana kegiatan budidaya ternak dan tangkan keuntungan bagi pemilik usaha alat bantu untuk meningkatkan produktifi - peternakan tersebut. Secara garis besar tas peternak yang berfungsi menurunkan faktor-faktor tersebut dapat di kelompok- biaya tenaga kerja. Sebagai wahana ke- kan menjadi pengelolaan sumber daya ma- giatan budidaya peralatan terdiri dari tem- nusia, keuangan dan pemasaran dan sum- pat pakan, minum, peralatan kesehatan berdaya lainnya

9. Kewirausahaan

yang handal. Ciri-ciri wirausahawan yang handal antara lain: percaya diri, mandiri,

Sebelum istilah kewirausahaan po- mencari dan menangkap peluang usaha, puler seperti sekarang ini, dulu sudah bekerja keras dan tekun, mampu berko- di kenal istilah wiraswasta. Kata wira- munikasi dan negosiasi, jujur, hemat, di- swasta berasal dari Wira yang artinya siplin, mencintai kegiatan usahanya, mau utama, gagah, berani, luhur, teladan atau mengembangkan kapasitas dirinya, me- pejuang. Sedang kata swa berarti sendiri motivasi orang lain, mengenal lingkungan dan sta berarti berdiri. Jadi wiraswasta dan bekerjasama dengan pihak lainnya. berarti pejuang yang utama, gagah, luhur, berani dan layak menjadi teladan dalam