EKSPRESI REGULAR EKSPRESI REGULAR MATERI (1)

EKSPRESI REGULAR
MATERI MINGGU KE
KE--4






EKSPRESI REGULAR

Bahasa disebut reguler jika terdapat FSA yang dapat menerimanya.
Bahasa reguler dinyatakan secara sederhana dengan ekspresi reguler/regular
expression (RE).
Contoh penerapan : searching string pada file
RE -> NFA dengan e Move -> DFA

Definisi ekspresi reguler
1. Ø = {} = (himpunan kosong) adalah sebuah ekspresi regular
2. { ɛ } =string kosong adalah ekspresi regular
3. Untuk setiap a ϵ ∑, maka a adalah ekspresi regular

4. Jika a dan b adalah ekspresi regular maka a ∪ b , ab dan a* adalah ekspresi
regular.
“Ø yang melambangkan himpunan kosong, atau tidak punya anggota, sedangkan
{ ɛ } adalah himpunan yang memiliki satu anggota , yaitu string kosong.”

2
8 April 2015

Teori Bahasa dan Otomata

Notasi a ∪ b , ab dan a* adalah penyederhanaan notasi yang diperoleh dari notasi
asli sebagai berikut : Jika dimiliki himpunan A,B sebagai himpunan berikut :
• Ekspresi a ∪ b maksudnya :
A={a} dan B={b}
A ∪ B = gabungan/union antara himpunan A dengan himpunan B = {a,b}
Dinotasikan secara singkat sebagai : a ∪ b
• Ekspresi ab maksudnya :
A={a} dan B={b}
AB = CONCATENATION antara himpunan A dengan himpunan B = {ab}
Dinotasikan secara singkat sebagai : ab


• Ekspresi a* maksudnya :
A={a}
A* = CLEENE closure dari himpunan A, didefinisikan : A0 ∪ A1 ∪ A2 ∪....∪ A∞, yang
menghasilkan suatu himpunan : { ɛ , a, aa, aaa, aaaa, ….}, dinotasikan sebagai a*

3

8 April 2015

Teori Bahasa dan Otomata

Akibat Logis Ekspresi Reguler
Reguler,, berdasarkan Aturan
Aturan--Aturan dalam
Teori Himpunan
Himpunan,,
1.
2.
3.

4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
8 April 2015

a∪b=b∪a
a∪Ø=Ø∪a
a∪a=a
(a ∪ b) ∪ c = a ∪(b ∪ c)
aɛ = ɛa = a
aØ = Øa = Ø
(ab)c=a(bc)
a(b ∪ c)=ab ∪ ac = dan (a ∪ b)c = ac ∪ bc
a* = a** = a*a* = (ɛ ∪ a)*=a*(a ∪ ɛ) = (a ∪ ɛ)a* = ɛ ∪ aa*
aa*= a*a
Teori Bahasa dan Otomata


4

CONTOH

Ekspresikan dalam bentuk ekspresi reguler kalimat-kalimat berikut :

Sederatan NOL minimal nol buah
Ekspresinya : 0*

Sederatan NOL minimal satu buah
Ekspresinya : 00*

Sederetan NOL minimal satu buah diikuti sederetan SATU sebanyak satu buah
atau lebih
Ekspresinya : 00*11*

Sederetan bit NOL dan SATU sembarang yang diawali dengan NOL dan
diakhiri dengan SATU
Ekspresinya : 0(0,1)*1 atau ditulis : 0(0 ∪ 1)*1


Sederetan SATU dengan jumlah GENAP
Ekspresinya : 11(11)*

Sederetan NOL dengan jumlah GENAP diikuti sederetan SATU dengan jumlah
GANJIL
Ekspresinya : 00(00)*1(11)*

5

8 April 2015

Teori Bahasa dan Otomata

CONTOH

String apakah ekspresi-ekspresi regular berikut :
a. Ekspresi : (1,0)* → Sederetan bit NOL dan SATU dengan
jumlah sembarang dan susunan sembarang.


b. Ekspresi : (0,1)*1* → Sederetan bit NOL dan SATU dengan
jumlah sembarang urutan sembarang diikuti dengan deretan
bit SATU dengan jumlah nol atau lebih.

c. Ekspresi : (00)*(11)* → Deretan NOL kosong atau Genap
diikuti deretan SATU kosong atau genap.

a. Ekspresi : (11)* ∪ (00)* → String kosong atau berisi bit NOL
genap atau bit SATU genap dengan posisi sembarang
6

8 April 2015

Teori Bahasa dan Otomata

Bahasa Reguler
Apabila r adalah RE, maka L(r) adalah bahasa reguler yang dibentuk
menggunakan ekspressi reguler r.
Contoh :
Tentukan bahasa reguler yang dibentuk oleh r=(aa)*

Jawab
L(r) = L( (aa)* )
= { λ, aa, aaaa, aaaaaa, ... }
= {a2n | n ≥ 0 }
menyatakan himpunan string a dengan jumlah genap
7
8 April 2015

Teori Bahasa dan Otomata







CONTOH

Tentukan bahasa reguler yang dibentuk oleh r =(aa*)(bb)*b
Jawab :

L ( r ) = L((aa)*(bb)*b)
= { an b2m+1 | n, m ≥ 0}

Tentukan ekspresi reguler pembentuk bahasa pada S = {0,1}, yaitu
L(r) = { w ϵ ∑* | w memiliki substring ‘00’ }
Jawab :
r = (0+1)*00(0+1)*

Tentukan ekspresi reguler pembentuk bahasa pada ∑ = {a,b}, yaitu
L(r) = { abnw | n ≥ 3 , w ϵ {a , b}+ }
Jawab :
r = abbb(a+b)(a+b)*

8 April 2015

Teori Bahasa dan Otomata

8

Sifat Bahasa Reguler





Tertutup terhadap operasi himpunan sederhana
Jika L1 dan L2 adalah bahasa reguler, maka L1 U L2
L1 ∩ L2, L1L2, ~ (L1) dan L1* adalah bahasa reguler juga

Tertutup terhadap homomorphic image
Jika L1 adalah bahasa reguler, maka homomorphic image h(L1) adalah bahasa
reguler juga.

Dimisalkan ∑ dan ᴦ adalah alfabet, maka fungsi homomorphic dinyatakan denganh :
∑→ᴦ
jika w = a1 a2 ... an
maka h(w) = h(a1) h(a2 ) ... h(an)
Jika L adalah bahasa pada ∑ maka homomorphic image bahasa L adalah
h(L)= { h(w) | w ϵ L}

9

8 April 2015

Teori Bahasa dan Otomata

CONTOH







Dimisalkan ∑ = {a,b} dan ᴦ = {a,b,c} dan didefinisikan h(a) = ab dan
h(b) =bbc homomorphic image bahasa L = {aa,aba } adalah
h(L)= { abab, abbbcab}
Dimisalkan ∑= {a,b} dan
h(b) =bdc

ᴦ = {b,c,d} dan didefinisikan h(a) = dbcc dan


homomorphic image bahasa L(r) yang dibentuk dari ekspresi reguler
r = (a+b*)(aa)* adalah h(L(r)) yang dibentuk dengan ekspresi reguler
r = (dbcc + (bdc)*) (dbccdbcc)*

10
8 April 2015

Teori Bahasa dan Otomata

Hubungan RE dan NFA

11
8 April 2015

Teori Bahasa dan Otomata

Hubungan RE dan NFA

12
8 April 2015

Teori Bahasa dan Otomata

Ekuivalensi NFA, DFA, dan RG

• DFA bisa dibentuk dari NFA.
• RG bisa dibentuk dari DFA.
• NFA bisa dibentuk dari RG

NFA

DFA

RG

13
8 April 2015

Teori Bahasa dan Otomata

Pembentukan DFA dari NFA
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Diberikan sebuah NFA F = (K, VT, M, S, Z). Akan dibentuk sebuah
DFA F’ = (K’, V ’, M’, S’, Z’) dari NFA F tersebut. Algoritma
pembentukannya adalah sbb. :
Tetapkan : S’ = S dan VT’ = VT
Copykan tabel NFA F sebagai tabel DFA F’. Mula-mula K’ = K dan
M’ = M
Setiap stata q yang merupakan nilai (atau peta) dari fungsi M
dan q  K, ditetapkan sebagai elemen baru dari K’. Tempatkan q
tersebut pada kolom Stata M’, lakukan pemetaan berdasarkan
fungsi M.
Ulangi langkah (3) sampai tidak diperoleh stata baru.
Elemen Z’ adalah semua stata yang mengandung stata elemen Z.

8 April 2015

14

Teori Bahasa dan Otomata

CONTOH

Berikut ini diberikan sebuah NFA F = (K, V , M, S, Z) dengan :
K = {A, B, C}, VT = {a, b}, S = A, Z = {C}, dan M didefinisikan sebagai
berikut :
STATA K NFA F

Input

a

b

A

[A,B]

C

B

A

B

C

B

[A,B]

Tentukan DFA hasil transformasinya !
15
8 April 2015

Teori Bahasa dan Otomata

Jawab:
Berdasarkan algoritma di atas, maka :
1.
S’ = S = A, VT’ = VT = {a, b}.
2.
Hasil copy tabel NFA F menghasilkan tabel DFA F’ berikut :
STATA K’ NFA F’

3.

Input

a

b

A

[A,B]

C

B

A

B

C

B

[A,B]

Pada tabel DFA F’ di atas terdapat stata baru yaitu [A,B]. Pemetaan [A,B] adalah :
M([A,B],a) = M(A,a) ∪ M(B,a) = [A,B] ∪ A = [A,B], dan M([A,B],b) = M(A,b) ∪ M(B,b)
= C ∪ B = [B,C], sehingga diperoleh tabel berikut :
STATA K’ NFA F’

8 April 2015

Input

a

b

A

[A,B]

C

B

A

B

C

B

[A,B]

[A,B]

[A,B]

[B,C]
Teori Bahasa dan Otomata

16

4.

Langkah (3) di atas menghasilkan stata baru yaitu [B,C]. Setelah pemetaan terhadap
[B,C] diperoleh tabel berikut :
STATA K’ NFA F’

Input

a

b

A

[A,B]

C

B

A

B

C

B

[A,B]

[A,B]

[A,B]

[B,C]

[B,C]

[A,B]

[A,B]

5. Setelah langkah (4) di atas tidak terdapat lagi stata baru.
Dengan demikian DFA F’ yang dihasilkan adalah : DFA F’ = (K’, VT’, M’, S’, Z’), dimana : K’ =
{A, B, C, [A,B], [B,C]}, VT’ = {a, b}, S’ = A, Z’ = {C, [B,C]}. Fungsi transisi M’ serta Graf dari
DFA F’ adalah sebagai berikut :

17
8 April 2015

Teori Bahasa dan Otomata

Pembentukan RG dari DFA
Diketahui sebuah DFA F = (K, VT, M, S, Z). Akan dibentuk
RG G = (VT’,VN, S’, Q).
Algoritma pembentukan RG dari DFA adalah sebagai berikut :
• Tetapkan VT’ = VT, S’ = S, VN = S
• Jika Ap, Aq ϵ K dan a ϵ VT, maka :

M(Ap, a) = A ekuivalen dengan produksi A p  aA q , jika A q  Z


 A p  a, jika A q  Z

18
8 April 2015

Teori Bahasa dan Otomata

CONTOH

Diketahui sebuah DFA F dengan Z = {S} dan fungsi transisi M sebagai berikut :
Dengan algoritma di atas maka diperoleh Q(RG)sbb. :
M(S,0) = B  S  0B
STATA K DFA
INPUT
F
M(S,1) = A S  1A
0
1
M(A,0) = C  A  0C
S
B
A
M(A,1) = S A  1
A
C
S
M(B,0) = S  B  0
M(B,1) = C B 1C
B
S
C
M(C,0) = A  C  0A
C
A
B
M(C,1) = B C  1B

RG yang dihasilkan adalah G(VT’, VN, S’, Q), dengan VT’ = {0,1}, VN = {S, A, B, C},
S’ = S, dan Q = {S  0B, S  1A, A  0C, B 1C, C  0A, C  1B,
A  1, B  0}
8 April 2015

Teori Bahasa dan Otomata

19

Pembentukan NFA dari RG
Diketahui RG G = (VT, VN, S, Q). Akan dibentuk NFA F = (K, VT’, M, S’, Z).
Algoritma pembentukan NFA dari RG :
1. Tetapkan VT’ = VT, S’ = S, K = VN
2. Produksi Ap  a Aq ekuivalen dengan M(Ap, a) = Aq
Produksi Ap  a ekuivalen dengan M(Ap , a) = X, dimana X  V
3. K = K ∪ {X}
4. Z = {X}

20
8 April 2015

Teori Bahasa dan Otomata

CONTOH
Diketahui RG G = (VT, VN , S, Q) dengan : VT = {a, b}, VN = {S, A, B}, S = S, dan Q = {S
 aS, S  bA, A  aA, A  aB, B  b}
Tabel M :

STATA K
NFA F

a

b

S

S

A

A

[A,B]

B





X

INPUT



X



Terapkan algoritma di atas untuk memperoleh NFA F sebagai berikut :
1. VT’ = VT = {a, b}, S’ = S, K = VN = {S, A, B}
2. S  aS  M(S,a) = S, S  bA  M(S,b) = A,
A  aA  M(A,a) = A, A  aB  M(A,a) = B,
B  b  M(B,b) = X
NFA yang diperoleh : F(K, VT’, M, S’, Z), dengan K = {S, A, B, X}, VT’ = {a, b}, S’ = S, Z
= {X},

21

8 April 2015

Teori Bahasa dan Otomata

Ekuivalensi NFA
NFA-- Dengan ER (Ekspresi
(Ekspresi Regular)

22
8 April 2015

Teori Bahasa dan Otomata

CONTOH

Tentukan NFA untuk ekspresi regular r = 0(1  23)*
Jawab :
r1 = 0 
r2 = 1 

r3= 23 
r4= r2 r3 = 1 23 
23
8 April 2015

Teori Bahasa dan Otomata

CONTOH
r5= r4* = (1 23)* 

r = r5= 0(1 23)* 
24
8 April 2015

Teori Bahasa dan Otomata

TERIMAKASIH
Lilis Setyowati

25
8 April 2015

Teori Bahasa dan Otomata

Dokumen yang terkait

DIKSI DAN GAYA BAHASA DALAM KUMPULAN CERPEN KECIL-KECIL PUNYA KARYA (KKPK) SEBAGAI ALTERNATIF MATERI PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK DI SMP

1 60 18

PENGAJARAN MATERI FISIKA DASAR UNTUK MAHASISWA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

9 106 43

RANGKUMAN MATERI PEMBELAJARAN INEZ

2 50 4

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

DAMPAK PERBEDAAN URAIAN MATERI YANG DISAMPAIKAN GURU DENGAN MATERI SOAL DALAM LKS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA KELAS VII DI MTs AL-MUHAJIRIN

2 70 88

THE DEVELOPMENT OF THE INTERACTIVIE LEARNING MEDIA OF UNIFROMLY ACCELERATED MOTION (GLBB) IN CLASS X BASED-GENERIC SCIENCE SKILLS USING FLASH ANIMATION OF SENIOR HIGH SCHOOL IN WEST LAMPUNG REGENCY PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATERI GERAK L

0 35 131

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI LUAS BANGUN DATAR MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY DI KELAS VB SD NEGERI 5 SUMBEREJO KECAMATAN KEMILING BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

7 63 30

EFEKTIVITAS MODEL LEARNING CYCLE 6E PADA MATERI KOLOID DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGELOMPOKKAN DAN MENGKOMUNIKASIKAN

2 37 45

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL SISWA PADA MATERI POKOK PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Waway Karya Lampung Timur Tahun Pela

7 98 60

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI LAJU REAKSI DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR ORISINIL

3 23 53