Gaya Kepemimpinan pelatih olahraga dalam (4)

MAKALAH
MATA KULIAH PERENCANAAN PROGRAM
PENYULUHAN PERTANIAN

“GAYA KEPEMIMPINAN”

Nama
Nirem

Oleh:
:YUSUF
: 05.1.4.14.0491

KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MAGELANG
JURUSAN PENYULUH PERTANIAN YOGYAKARTA
2016

KATA PENGANTAR


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis berhasil menyelesaikan
makalah yang berjudul “ Gaya Kepemimpinan”. Dari makalah ini semoga dapat

memberikan informasi kepada kita semua betapa pentingnya pemimpin dalam
sebuah organisasi.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sedalam-dalamnya kepada, Dr. Ir. Sujono,MP selaku dosen pengampu mata
Perencanaan Program Penyuluhan Pertanian.
Demi perbaikan menuju kesempurnaan makalah ini, segala saran dan
kritik yang membangun sangat saya harapkan. Akhir kata penulis berharap
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan pembangunan penyuluhan
pertanian di Indonesia.

Yogyakarta, November 2016

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Salah satu masalah yang paling populer dewasa ini adalah masalah
kepemimpinan. Pentingnya manajemen merupakan salah satu alat dalam
kehidupan suatu organisasi, terutama dalam bidang kehidupan manusia
selalu mendapat perhatian khusus. Dalam hal ini selalu dititik beratkan
kepada pimpinan. Pimpinanlah yang merupakan motor penggerak dari
sesuatu

usaha

atau

kegiatan.

Pimpinan

tersebut

harus


mampu

melaksanakan fungsi-fungsi manajemen, terutama dalam pengambilan
keputusan dan kebijaksanaan yang dapat mempermudah pencapaian tujuan
dari organisasi itu secara efektif dan efisien.
Bertitik tolak dari hal-hal tersebut, maka berhasil tidaknya suatu
usaha pencapaian tujuan yang telah ditentukan itu sebagian besar akan
ditentukan oleh kemampuan pimpinan yang memegang peranan penting
dalam rangka menggerakkan orang-orang bawahannya, Keterampilan
kepemimpinan (Leadership Skill) yang baik dan efektif sangat penting
untuk membangun, mendorong dan mempromosikan budaya dalam
perusahaan yang kuat dan akhirnya mencapai kesuksesan. Dengan
demikian, keterampilan kepemimpinan diperlukan untuk memaksimalkan
efisiensi dan mencapai tujuan organisasi.
Sebuah organisasi hanya akan berkembang dan maju apabila cepat
tanggap terhadap perubahan yang pasti akan terjadi. Pemimpin masa kini
dan masa depan dituntut untuk tidak sekedar bersikap luwes dan
beradaptasi dengan lingkungan yang bergerak sangat dinamis, akan tetapi
juga mampu mengantisipasi berbagai bentuk perubahan dan secara
proaktif menyusun berbagai program perubahan yang diperlukan.


1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk megetahui
beberapa jurnal dan pendapat para ahli tentang gaya kepemimpin dalam
sebuah organisasi, dan menjadi pemimpin yang baik dan jujur dalam
sebuah organisasi.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kepemimpinan dalam Organisasi
Kepemimpinan berasal dari bahasa inggris yaitu leadership.
Menurut Tikno Lensufie, Kepemimpinan memiliki arti luas, meliputi ilmu
tentang kepemimpinan, teknik kepemimpinan, seni memimpin, ciri
kepemimpinan, serta sejarah kepemimpinan. Kepemimpinan bukan berarti
memimpin orang untuk sesaat (insidental) seperti memimpin upacara
bendera, memimpin paduan suara dan sebagainya. Tapi kepemimpinan
lebih kepada seseorang yang memimpin suatu organisasi atau institusi.
kepemimpinan adalah faktor kunci dalam suksesnya suatu
organisasi serta manajemen. Kepemimpinan adalah entitas yang
mengarahkan kerja para anggota organisasi untuk mencapai tujuan

organisasi. Kepemimpinan yang baik diyakini mampu mengikat,
mengharmonisasi, serta mendorong potensi sumber daya organisasi agar
dapat bersaing secara baik.
Konsep kepemimpinan telah banyak ditawarkan para penulis di
bidang

organisasi

dan

manajemen.

Kepemimpinan

tentu

saja

mengkaitkan aspek individual seorang pemimpin dengan konteks situasi di
mana pemimpin tersebut menerapkan kepemimpinan. Kepemimpinan

juga memiliki sifat kolektif dalam arti segala perilaku yang diterapkan
seorang pimpinan akan memiliki dampak luas bukan bagi dirinya sendiri
melainkan seluruh anggota organisasi.
Sebelum memasuki materi kepemimpinan, perlu terlebih dahulu
dibedakan konsep pemimpin (leader) dengan kepemimpinan (leadership).
Pemimpin adalah individu yang mampu mempengaruhi anggota kelompok
atau organisasi guna mendorong kelompok atau organisasi tersebut

mencapai tujuan-tujuannya. Pemimpin menunjuk pada personal atau
individu spesifik atau kata benda. Sementara itu, kepemimpinan adalah
sifat penerapan pengaruh oleh seorang anggota kelompok atau organisasi
terhadap anggota lainnya guna mendorong kelompok atau organisasi
mencapai tujuan-tujuannya.
2.2 Macam-Macam Gaya Kepemimpinan
1.

Gaya Kepemimpinan Otoriter
Gaya kepemimpinan otoriter adalah gaya pemimpin yang
memusatkan segala keputusandan kebijakan yang diambil dari dirinya
sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab

dipegang oleh si pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para
bawahan hanya melaksanakan tugas yang telah diberikan. Dalam gaya
kepemimpinan otoriter, pemimpin mengendalikan semua aspek kegiatan.
Pemimpin memberitahukan sasaran apa saja yang ingin dicapai dan cara
untuk mencapai sasaran tersebut, baik itu sasaran utama maupun sasaran
minornya. Pemimpin yang menjalankan gaya kepemimpinan ini juga
berperan sebagai pengawas terhadap semua aktivitas anggotanya dan
pemberi jalan keluar bila anggota mengalami masalah. Dengan kata lain,
anggota tidak perlu pusing memikirkan apappun. Anggota cukup
melaksanakan apa yang diputuskan pemimpin. Kepribadian dasar
pemimpin model ini adalah merah. Kelebihan model kepemimpinan
otoriter ini ada pada pencapaian prestasinya.
Tidak ada satupun tembok yang mampu menghalangi langkah
pemimpin ini. Ketika dia memutuskan suatu tujuan, itu adalah harga mati,
tidak ada alasan, yang ada adalah hasil. Langkah - langkahnya penuh
perhitungan dan sistematis. Dingin dan sedikit kejam adalah kelemahan
pemimpin dengan kepribadian merah ini. Mereka sangat mementingkan
tujuan, sehingga tidak pernah peduli dengan cara. Makan atau dimakan
adalah prinsip hidupnya. Gaya kepemimpinan ini menganggap bahwa


semua orang adalah musuh, entah itu bawahannya atau rekan kerjanya.
Gaya kepemimpinan otoriter ini kadang kala menekankan kepada
bawahannya supaya tidak menjadi ancaman, dengan kedisiplinan yang
tidak masuk akal atau dengan target yang tak mungkin dicapai. Gaya
kepemimpinan otoriter ini bisa efektif bila ada keseimbangan antara
disiplin yang diberlakukan kepada bawahan serta ada kompromi terhadap
bawahan. Jurnal Patricia Dhiana Paramita
contoh kasus dilapangan dikaitkan teori di atas yang pernah di
jumpai dilapangan yaitu tepatnya pengalaman kabupaten Kebumen
Kecamatan Kutowinangun BP3K Kutowinangun yang di pimpin seorang
kepala UPT. Dimana kepala UPT seorang ibu yang memimpin mempunyai
aturan-aturan yang sangat ketat dan pengambilan keputusan tidak
melibatkan bawaan atau PPL yang lainnya, keputusan tersebut diambil
sendirinya.
2.

Gaya Kepemimpinan Demokratis
Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang
memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada
permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang

utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan
banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya.
Kepribadian dasar pemimpin model ini adalah putih. Pada gaya
kepemimpinan demokrasi, anggota memiliki peranan yang lebih besar.
Pada kepemimpinan ini seorang pemimpin hanya menunjukkan sasaran
yang ingin dicapai saja, tentang cara untuk mencapai sasaran tersebut,
anggota yang menentukan. Selain itu, anggota juga diberi keleluasaan
untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Kelebihan gaya
kepemimpinan demokratis ini ada di penempatan perspektifnya. Banyak
orang seringkali melihat dari satu sisi, yaitu sisi keuntungan dirinya.
Sisanya, melihat dari sisi keuntungan lawannya. Hanya pemimpin dengan
kepribadian putih ini yang bisa melihat kedua sisi, dengan jelas. Apa yang

menguntungkan dirinya, dan juga menguntungkan lawannya. Dalam
bahasa sederhana, seorang pemimpin yang memiliki gaya kepemimpinan
jenis ini merupakan diplomator yang ulung, atau win-win solution.
Kesabaran dan kepasifan adalah kelemahan pemimpin dengan gaya
demokratis ini. Umumnya, mereka sangat sabar dan sanggup menerima
tekanan. Namun kesabarannya ini bisa sangat – sangat keterlaluan. Mereka
bisa menerima perlakuan yang tidak menyengangkan tersebut, tetapi

pengikut-pengikutnya tidak. Dan seringkali hal inilah yang membuat para
pengikutnya meninggalkan si pemimpin. Gaya kepemimpinan demokratis
ini akan efektif bila :
1). Pemimpin mau berjuang untuk berubah ke arah yang lebih
2). Punya semangat bahwa hidup ini tidak selalu win-win solution,
ada kalanya terjadi win-loss solution. Pemimpin harus mengupayakan agar
dia tidak selalu kalah, tetapi ada kalanya menjadi pemenang. menurut
Thoha (2013:49)
2.3 Teori Dasar Kepemimpinan
Ditinjau dari sejarah perkembangannya dapat dikemukakan disini
adanya tiga teori dasar kepemimpinan:
1.

Teori Genetis (Keturunan).
Inti dari teori menyatakan bahwa—Leader are born and not made
—(pemimpin itu dilahirkan (bakat) bukannya dibuat). Para penganut
aliran teori ini mengetengahkan pendapatnya bahwa seorang pemimpin
akan menjadi pemimpin karena ia telah dilahirkan dengan bakat
kepemimpinan.


Dalam

keadaan

yang

bagaimanapun

seseorang

ditempatkan karena ia telah ditakdirkan menjadi pemimpin, sesekali kelak
ia akan timbul sebagai pemimpin. Berbicara mengenai takdir, secara
filosofis pandangan ini tergolong pada pandangan fasilitas atau
determinitis. Teori ini menganggap bahwa kepemimpinan merupakan
suatu kemampuan yang berupa sifat-sifat yang dibawa sejak lahir yang ada
pada diri seorang pemimpin. Menurut teori ini kepemimpinan diartikan

sebagai traits within the individual leader. Jadi seseorang dapat menjadi
pemimpin karena dilahirkan sebagai pemimpin dan bukan karena dibuat
atau dididik untuk itu (leader were borned and note made).
2.

Teori Sosial.
Jika teori pertama di atas adalah teori yang ekstrim pada satu sisi,
maka teori inipun merupakan ekstrim pada sisi lainnya. Inti aliran teori
sosial ini ialah bahwa—Leader are made and not born—(pemimpin itu
dibuat atau dididik bukannya kodrati). Jadi teori ini merupakan kebalikan
inti teori genetika. Para penganut teori ini mengetengahkan pendapat yang
mengatakan bahwa setiap orang bisa menjadi pemimpin apabila diberikan
pendidikan dan pengalaman yang cukup. Teori ini memandang
kepemimpinan sebagai fugsi kelompok (function of the group). Menurut
teori ini, sukses tidaknya suatu pemimpin tidak hanya dipengaruhi oleh
sifat-sifat yang ada pada seseorang, tetapi justru yang lebih penting adalah
dipengaruhi oleh sifat-sifat dan ciri-ciri kelompok yang didampinginya.

3

3.

Teori Ekologis.
Kedua teori yang ekstrim di atas tidak seluruhnya mengandung
kebenaran, maka sebagai reaksi terhadap kedua teori tersebut timbullah
aliran teori ketiga. Teori yang disebut teori ekologis ini pada intinya berarti
bahwa seseorang hanya akan berhasil menjadi pemimpin yang baik apabila
ia telah memiliki bakat kepemimpinan. Bakat tersebut kemudian
dikembangkan melalui pendidikan yang teratur dan pengalaman yang
memungkinkan

untuk

dikembangkan

lebih

lanjut.

Teori

ini

menggabungkan segi-segi positif dari kedua teori terdahulu sehingga dapat
dikatakan merupakan teori yang paling mendekati kebenaran. Teori ini
tidak hanya didasari atas padangan yag bersifat psikologis dan sosiologis,
tetapi juga ekonomi dan politis. Menurut teori ini kepemimpinan
dipandang sebagai suatu fungsi dari situasi (function of the situation).
Teori yang ketiga ini menunjukkan bahwa, betapapun seorang pemimpin
telah memiliki sifat-sifat kepemimpinan yang baik dan dapat menjalankan
fungsinya sebagai anggota kelompok, sukses tidaknya kepemimpinannya

masih

ditentukan pula

oleh

situasi yang selalu berubah

yang

mempengaruhi perubahan dan perkembangan kehidupan kelompok yang
didampingnya.
5
Definisi Kepemimpinan
1. Kepemimpinan adalah prilaku dari seorang individu yang
memimpin aktifitas-aktifitas suatu kelompok kesuatu tujuan
yang ingin dicapai bersama (share goal) (Hemhill& Coons,
1957:7).
2. Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi yang dijalankan
dalam suatu situasitertentu, serta diarahkan melalui proses
komunikasi, kearah pencapaian satuatau beberapa tujuan
3.

tertentu (Tannenbaum, Weschler & Massarik, 1961:24)….
Kepemimpinan adalah pembentukan awal serta pemeliharaan

struktur dalam harapan dan interaksi (Stogdill, 1974:411).
4. Kepemimpinan adalah peningkatan pengaruh sedikit demi
sedikit pada dan beradadiatas kepatuhan mekanis terhadap
pengarahan rutin organisasi (Katz & Kahn,1978:528)
5. Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktifitas sebuah
kelompok yang diorganisasi kearah pencapaian tujuan (Rauch
& Behling, 1984:46)
6. Kepemimpinan adalah sebuah proses memberi arti (pengarahan
yang berarti) terhadap usaha kolektif dan yang mengakibatkan
kesediaan untuk melakukan usaha yang dinginkan untuk
mencapai sasaran (Jacob & Jacques, 1990:281)
7. Para pemimpin adalah mereka yang secara konsisten memberi
kontribusi yangefektif terhadap orde sosial dan yang
diharapkan

dan

dipersepsikan

melakukannya

(Hosking,

1988:153)

2.4 Fungsi Dari Kepemimpinan
Fungsi utama seorang pemimpin menurut Davis Krench dan
Richard S. Krutchfield sebagai berikut:

Perencana, Pelaksana, Penyusun kebijakan, Tenaga ahli, Wakil kelompok
luarPengawas dan pengendali pertalian-pertalian di dalam kelompoknya,
Pelaksana hukuman dan pujian, Pelerai bawahannya yang bersengketa,
Suri teladan bawahannya, Jambang suatu kelompok, Penanggung jawab,
Tokoh bapak, Kambing hitam, Pecinta ideologi bagi kelompoknya.

BAB III
KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Organisasi sebagai kesatuan sosial, yaitu terdiri dari orang atau
kelompok orang yang berinteraksi satu sama lain. Setiap organisasi
dituntut selalu peka terhadap aspirasi, keinginan, tuntutan dan kebutuhan
berbagai kelompok dengan siapa organisasi berinteraksi.
Kepemimpinan yang merupakan sesuatu yang wajib dalam
kehidupan agar kehidupan menjadi teratur dan keadilan bisa ditegakkan,

sehingga tidak berlaku hukum rimba. Kepemimpinan juga dapat dikatakan
penting apabila memanfaatkan dan mengelola potensi setiap anggota
dengan cara yang tepat . Maka dari itu seorang pemimpin dalam
mengendalikan kepemimpinannya harus mendorong perilaku positif dan
meminimalisir semua yang negatif, mencari pemecahan masalah,
mempelajari perubahan di sekitarnya, serta mencanangkan strategi yang
tepat untuk mencapai tujuan.
Kepemimpinan sebagai proses mengarahkan dan mempengaruhi
aktivitas yang berkaitan dengan tugas dari para anggota kelompok juga
merupakan sarana pencapaian tujuan. Pemimpin dalam kehidupan
organisasi mempunyai kedudukan yang strategis dan merupakan gejala
sosial yang selalu diperlukan dalam kehidupan kelompok.
Kepemimpinan sangat diperlukan oleh suatu organisasi. Berhasil
tidaknya organisasi mencapai tujuannya ak an sangat tergantung pada
pemimpinnya.

Kepemimpinan

adalah

proses

mengarahkan

dan

mempengaruhi aktifitas yang berkaitan dengan pekerjaan dari anggota
kelompok. Pemimpin bertanggung jawab dalam mengintegrasikan antara
kebutuhan dan keinginan dari anggota organisasi dengan kebutuhan
kebutuhan

organisasi.

melaksanakan

Penting

kiranya

dalam

organisasi

untuk

manajemen kepemimpinan yang akan mendukung

organisasi dalam mencapai tujuannya.
3.2 Saran
Sangat diperlukan sekali jiwa kepemimpinan pada setiap pribadi
manusia. Jiwa kepemimpinan itu perlu selalu dipupuk dan dikembangkan.
Paling tidak untuk memimpin diri sendiri. Jika mampu berhasil memimpin
dirinya sendiri akan kelak berhasil juga menjadi pemimpin dari organisasi
yang dijalankan.

3.3 Penutup
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi
“Kepemimpinan dalam Organisasi” yang kami bahas dalam makalah ini,
semoga bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan bagi kita semua,
kami mohon maaf atas banyaknya kekurangan karena terbatasnya referensi
yang kami peroleh. Sekiranya para pembaca memberikan kritik dan saran
yang membangun untuk kami. Sekian penutup dari kami semoga makalah
ini dapat bermanfaat, kami ucapkan terimakasih.

REFERENSI
https://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjj
zqjo7u7QAh
http://belajarpsikologi.com/tipe-tipe-kepemimpinan/
http://digilib.unila.ac.id/15583/14/BAB%20II.pdf
http://www.kompasiana.com/rudisalamsinulingga/gaya-gayakepemimpinan_54f79ceca33311df1d8b4583
https://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwiI
ur2Y_7QAhVHs48KHToTCgAQFggqMAI&url=http%3A%2F

%2Fejournal.undip.ac.id%2Findex.php%2Fsmo%2Farticle%2Fdownload
%2F4190%2F3811&usg=AFQjCNGDE4tZaWqBonojcnV3Kns2KjaFA&bvm=bv
.141320020,d.c2I