Studi Kasus Nokia dari Sudut Pandang Man

Studi Kasus Nokia dari Sudut Pandang
Manajemen Nokia
Ditulis pada 16 Januari 2013

1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Nokia adalah perusahaan asal Finlandia yang sempat menjadi perusahaan telekomunikasi
terbesar di Finlandia dan dunia. Pada tahun 1865, Fredrik Idestam mendirikan perusahaan
penggilingan kayu yang bernama Nokia, kata Nokia sendiri diambil dari nama sebuah komunitas
yang tinggal di Finlandia Selatan. Kemudian pada sekitar tahun 1950, Nokia mulai membangun
divisi elektronik karena Nokia memandang bahwa industri elektronik menjanjikan masa depan
yang cerah, pendirian divisi ini adalah awal mula terjunnya Nokia ke dalam industri
telekomunikasi. Walaupun pada awalnya Nokia bukanlah perusahaan telekomunikasi, Nokia
berhasil menghasilkan produk-produk telekomunikasi yang dapat diterima oleh pasar, mulai dari
produk telefon genggam sampai perangkat telekomunikasi lainnya seperti HLR, MSC, BSC,
RNC dan lain-lain. Kesuksesan Nokia tidak diperoleh dengan instan, melainkan melalui proses
trial & error yang panjang, Nokia melakukan kesalahan dan belajar dari kesalahan-kesalahan
mereka sehingga Nokia mampu menghasilkan inovasi-inovasi yang berhasil membuat mereka
merajai pasar telefon genggam selama 14 tahun sebelum tahtanya direbut oleh Samsung. Dalam
Pada era kejayaannya, Nokia banyak mengeluarkan produk telefon genggam dengan modelmodel yang baru dalam waktu yang tidak terlalu jauh & langsung diserap dengan baik oleh pasar.


Gambar 1.1 Pergerakan Saham Nokia.
Sayangnya era kejayaan Nokia saat ini sudah mulai memudar, sebagaimana ditunjukkan oleh
gambar 1.1 saham Nokia semakin turun, berbeda dengan S&P500, Nasdaq dan Dow Jones. Bila
dibandingkan dengan Q2 2011 lalu, market share Nokia pada Q2 2012 ini mengalami penurunan
di semua negara. Nokia juga melakukan pengurangan pegawai dan penutupan kantor dan
pabriknya termasuk pabrik Nokia yang terletak di Finlandia, jadi saat ini tidak ada lagi produk
Nokia yang dibuat di Finland, negara asal Nokia.

Gambar 1.2 Market Share Nokia.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan Masalah dalam tulisan ini adalah
1. Temukan 10 fakta yang menyebabkan perusahaan besar seperti Nokia dapat mengalami
kesulitan besar seperti ini (5 faktor eksternal dan 5 faktor internal),
2. Diskusikan strategi yang dijalankan dan temukan 3 penyebab yang paling dominan,
menurut Anda, yang menjadi penyebab utama kesulitan ini.
3. Berapa besar kontribusi Nokia terhadap perekonomian Finlandia dan apa strategi Nokia
ke depan.
4. Apakah ada perusahaan lain yang akan menyusul. Sebutkan data, fakta, dan analisisnya.
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan penulisan tulisan ini antara lain:




Melakukan pendataan, melakukan analisis, dan mengajukan usulan perbaikan yang
diperlukan dari sudut pandang pihak manajemen Nokia agar perusahaan dapat kembali
menggapai masa-masa kejayaan yang saat ini mulai pudar.



Berbagi, berbagi ilmu dan pendapat tentunya ;).

1.4 Ruang Lingkup Pembahasan
Tulisan ini akan membahas strategi Nokia dari sudut pandang pihak manajemen Nokia.
2. Dasar Teori
2.1 Teori Inovasi
Nokia adalah perusahaan yang kaya akan inovasi dan berada di industri telekomunikasi yang
haus akan inovasi. Teori inovasi yang berhubungan denga kasus Nokia adalah distruptive
innovation dan innovation dilema yang diutarakan oleh Clayton M. Christensen, seorang ahli di
bidang inovasi bisnis.
Distruptive innovation adalah sebuah inovasi yang membantu munculnya pasar baru, namun

inovasi ini mengganggu pasar yang sudah ada, mengganti teknologi yang sudah ada sebelumnya.
Dalam kata lain distruptive innovation memberikan kemajuan akan suatu layanan atau produk
dengan cara yang tidak diduga oleh pasar.

Gambar 2.1 Distruptive Innovation.

Clayton M. Christensen, seorang ahli di bidang inovasi bisnis, mengatakan bahwa “distruptive
innovation dapat merusak kesuksesan perusahaan incumbent yang sudah memiliki respon yang
baik terhadap kebutuhan pelanggan dan didukung oleh riset yang baik.” Perusahaan incombent
terkesan terlambat menghadari distruptive innovation, mereka seolah-olah tidak menduga bahwa
ada inovasi baru yang berhasil mengalahkan layanan atau produk yang sudah mereka
kembangkan secara bertahap, hal itulah yang disebut innovator dilema. Innovator dilema terjadi
ketika suatu perusahaan ragu dalam mengembangkan inovasi baru yang radikal karena
perusahaan tersebut masih menikmati keuntungan dari inovasi yang telah mereka lahirkan di
masa lampau, selain itu mereka juga khawatir bahwa bila mereka menghasilkan inovasi baru
yang radikal, maka inovasi tersebut akan menghantam produk yang saat ini dianggap mampu
memberikan keuntungan.
2.2 Teori Manajemen Strategis
Manajemen strategis dapat didefinisikan sebagai seni dan pengetahuan dalam merumuskan,
mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan-keputusan lintas fungsional yang

memampukan sebuah organisasi mencapai tujuannya. Manajeman strategis berfokus pada usaha
untuk mengintegrasikan manajeman pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi/operasi,
penelitian dan pengembangan serta sistem informasi komputer untuk mencapai keberhasilan
organisasional
Gambar 2.2 di bawah ini merepresentasikan model komprehensif dari proses manajemen
strategis yang diambil dari buku Manajemen Strategis Konsep karangan Fred David. Terdapat 3
tahapan dalam manajemen strategis, yaitu perumusan, penerapan dan penilaian startegi.
Ketiganya sangat penting perananya dalam mengantarkan perusahaan menuju tujuan yang ingin
dicapai.

Gambar 2.2 Model Manajemen Strategis Komprehensif.
Perumusan strategi mencakup pengembangan visi dan misi, identifikasi ancaman dan peluang
eksternal suatu organisasi, kesadaran akan kekuatan dan kelemahan internal, penetapan tujuan

jangka panjang, pencarian strategi-strategi alternatif dan pemilihan strategi tertentu untuk
mencapai tujuan
Pada tahap perumusan strategi, terdapat faktor eksternal dan internal yang akan mempengaruhi
langkah-langkah berikutnya. Kekuatan/kelemahan internal, ditambah dengan peluang/ancaman
eksternal dan pernyataan visi misi yang jelas, memberikan landasan untuk menetapkan tujuan
dan strategi. Oleh karena itu setiap perusahaan yang ingin mencapai semua tujuannya wajib

melakukan audit internal dan audit eksternal.
Audit eksternal menekankan pada identifikasi dan evaluasi tren dan kejadian yang berada diluar
kendali perusahaan, seperti meningkatnya persaingan luar negeri, pergeseran populasi, semakin
meningkatnya persentase masyarakat berusia tua, ketakutan konsumen untuk bepergian, dan
fluktuasi pasar saham. Audit eksternal mengungkapkan peluang dan ancaman utama yang
dihadapi perusahaan sehingga manajer dapat memformulasi strategi untuk mengambil
keuntungan dari peluang dan menghindari atau mengurangi dampak ancaman. Tujuan audit
eksternal adalah untuk mengembangkan daftar yang terbatas tentang peluang yang dapat
memberi manfaat dan ancaman yang harus dihindari.
Pada dasarnya hal-hal yang mempengaruhi audit internal adalah mmanajemen, pemasaran,
keuangan, penelitian, pengembangan, operasional. Kekuatan/kelemahan internal setiap bidang
bisnis adalah berbeda sebab keadaan setiap internal perusahaan tidaklah sama antara yang satu
dengan yang lainnya.
3. Data & Informasi
Data dan informasi yang berhasil dikumpukan antaralain adalah:
1. Nokia dan Kompetitornya

Gambar 3.1 Turunnya Harga Saham Nokia.

Gambar 3.2 iPhone dan Android.


Gambar 3.3 Nokia Profit Margin dan Apple Profit Margin.

Gambar 3.4 Penjualan Nokia, Samsung dan Apple.
Berdasarkan gambar-gambar di atas, dapat diketahui bahwa keuntungan dan pasar Nokia terus
menurun sementara keuntungan dari Apple & Samsung, kompetitor utamanya di dunia telefon
genggam, terus mendapatkan keuntungan.Nokia dan Finlandia.
2. Pengaruh Pemerintah Finlandia

Gambar 3.5 Nokia dan Finlandia.

Gambar 3.6 Total Pajak Nokia dari Total Pendapatan Pajak Finlandia.

Tabel 3.1 Indikator Utama Finlandia.

Tabel 3.2 Pembiayaan Riset Nokia oleh Finlandia.
Berdasarkan data-data di atas, eksport Nokia sangat mempengaruhi GDP dari Finlandia. Negara
Finlandia juga mendapatkan penghasilan dari pajak yang dibayarkan oleh Nokia setiap tahunnya.
Persentase besar pajak Nokia dari total pendapatan pajak perusahaan mencapai puncaknya pada
tahun 2003 yaitu di atas 20%. Meski terus mendapatkan pengaruh positif dari Nokia,

pertumbuhan GDP Finlandia juga sempat mengalami penurunan mulai tahun 2008 bersamaan
dengan krisis Lehman Brothers.
Nokia selalu ingin menjadi yang pertama dan terdepan dalam hal inovasi. Inovasi-inovasi yang
berhasil memukau penduduk dunia ini dihasilkan oleh Nokia melalui riset dan penelitian yang
cukup mahal. Selama ini, biaya riset dan penelitian Nokia dibantu oleh negara Finlandia melalui
Tekes (The Finnish Funding Agency for Technology and Innovation) sebagaimana ditunjukkan
oleh tabel 3.2.
3. OS Telefon Genggam
Dari Majalah Chip Edisi 02/2011, diperoleh data sebagai berikut:
Android 2.2
Jumlah Aplikasi: 95.154
App Store: Android Market
Symbian 3
Jumlah Aplikasi: 19.625
Store: OVI Store
Windows Phone 7
Jumlah Aplikasi: 292
Store: Marketplace
iOS 4.1
Jumlah Aplikasi: 252.769

App Store: App Store
Blackberry 6
Jumlah Aplikasi: 13.869
App Store: BB App World

Dapat diketahui bahwa jumbal aplikasi dari OS besutan IOS milik Apple dan aplikasi dari OS
Android yang digunakan oleh Samsung memiliki jumlah yang jauh lebih banyak bila
dibandingkan dengan jumlah aplikasi yang ada pada OS Symbian maupun OS Windows Phone.
Jumlah aplikasi yang beragam dapat menjadi daya tarik terhadap pengguna telefon genggam saat
ini sebab telefon genggam saat ini tidak hanya digunakan untuk menelefon atau SMS aja, tapi
digunakan untuk hal-hal yang lain seperti bermain game on-line, memantau harga saham, media
sosial, GPS dan lain-lain.

Gambar 3.7 Jumlah User mobile OS
Grafik di atas menunjukkan bahwa jumlah pengguna OS Android dan OS IOS terus naik dan
berhasil menyusul jumlah pengguna Symbian pada 2012, pasar menggemari telefon genggam
yang menggunakan OS IOS dan Android.
4. RIM

Tabel 3.3 Inovasi RIM.


Gambar 3.8 Kondisi RIM.
Mirip dengan Nokia, RIM dengan perangkat Blackberry-nya terus mengalami penurunan
keuntungan. RIM memang masih memperoleh keuntungan, namun bila hal ini diteruskan maka
pada akhirnya RIM akan mengalami kerugian.
4. Analisi & Penjelasan

Gambar 4.1 Diagram Ishikawa Nokia.
Dengan menggunakan data-data pendukung & Ishikawa Diagram (Fish Bone) di atas, diperoleh
faktor-faktor yang mempengaruhi permasalahan Nokia yaitu:


5 Faktor Eksternal yang mempengaruhi masalah Nokia:

a)

Resesi ekonomi di Eropa

b)


Bantuan dari pemerintah Finlandia untuk mendanai R&D Nokia

c)

Persaingan dari perusahaan lain (Samsung, Apple, HTC dan lain-lain)

d)

Lokasi bisnis ritel, manufaktur & jasa dari Nokia tersebar di penjuru dunia

e)

Perkembangan gaya hidup masyarakat


5 Faktor Internal yang mempengaruhi masalah Nokia:

f)

Kerjasama dengan Microsoft dalam hal OS Handset Nokia


g)

Tersedianya tenaga kerja ahli

h)

Paten milik Nokia

i)

Kemampuan Nokia berinovasi

j)

Sistem kerja internal Nokia

Kemudian faktor-faktor di atas dimasukkan ke dalam matriks hubungan agar dapat diperoleh 3
faktor yang paling mempengaruhi problem Nokia saat ini.

Tabel 4.1 Matriks Hubungan.
Dari matriks hubungan di atas, diperoleh 3 faktor dengan nilai yang paling tinggi yaitu:
1. Kemampuan Nokia berinovasi.
2. Persaingan dari perusahaan lain (Samsung, Apple, HTC dan lain-lain).
3. Perkembangan gaya hidup masyarakat.
Kemampuan Nokia dalam berinovasi tidak perlu diragukan lagi, dengan didukung oleh riset
yang baik dan kemampuan Nokia dalam melihat apa yang diinginkan oleh pelanggannya berhasil
membuat Nokia menjadi produsen telefon genggam nomor 1 di dunia selama 14 tahun.
Perkembangan gaya hidup masyarakat pastilah berubah dari waktu ke waktu, Nokia tetap

menyadari hal tesebut sehingga Nokia terus melakukan riset dan mengeluarkan model-model
produk baru agar masyarakat tidak meninggalkan merk Nokia. Masyarakat mengenal Nokia
sebagai produsen telefon genggam terbaik di masanya.
Bencana mulai datang ketika Apple mengeluarkan distruptive innovation, yaitu telefon layar
sentuh yang didukung oleh beragam aplikasi walaupun sebenarnya teknologi layar sentuh milik
Apple bukanlah yang pertama di dunia. Teknologi layar sentuh telah lahir di laboratorium
akademik dan korporat sejak 1960, teknologi ini sempat dipergunakan oleh HP melalui produk
komputer layar sentuhnya, HP-150, pada 1983. Bencana bagi Nokia diperparah lagi dengan
hadirnya Samsung sebagai pengikut Apple dengan mengeluarkan telefon genggam layar sentuh
yang didukung oleh OS Android milik Google. Masyarakat kelas atas dan menengah yang
dahulu menjadi pelanggan setia Nokia mulai beralih ke Apple dan Samsung karena inovasi dan
reputasi. Sementara itu Nokia akan sulit bersaing bila mentargetkan masyarakat kelas bawah
karena di sana telefon genggam buatan Cina sangat sulit ditandingi, terutama dari segi harga.
Sebenarnya Nokia mampu menghasilkan inovasi-inovasi dan kampanye-kampanye yang lebih
agresif ketika Nokia masih ada dipuncak, namun Nokia mengalami apa yang disebut oleh
Cyalton Christensen, seorang pakar dalam inovasi, sebagai dilema inovator. Nokia terlena dan
ragu untuk membuat inovasi yang drastis karena khawatir inovasinya akan menghantam produk
utamanya yang pada saat itu masih laku di pasaran.
Nokia tentunya melakukan perlawanan agar mahkotanya tidak direbut oleh perusahaan lain,
Nokia mengeluarkan telefon genggam layar sentuh juga dan menggandeng OS Windows Phone
milik Microsoft. Microsoft sendiri adalah produsen OS komputer nomor 1 di dunia, maka pilihan
Nokia dalam menggandeng Microsoft bukanlah keputusan yang salah, OS produksi Microsoft
tentunya adalah OS dengan kualitas yang baik. Kalau dilihat dari jumlah aplikasi yang
mendukung, OS Windows Phone menag kalah jauh dibandingkan jumlah aplikasi pendukung
pada OS IOS dan OS Android, namun itu hanyalah kuantitas, bukan kualitas. Walau jumlah
aplikasinya lebih sedikit, bila kualitas dan harga dari aplikasi tersebut ekonomis atau gratis, maka
OS Windows Phone ini pastilah mampu menjadi daya tarik bagi pelanggan.
Nokia sudah mengeluarkan hampir segala kemampuan yang mereka miliki, mulai dari
mengeluarkan telefon genggam layar sentuh sampai beralih dari OS Symbian ke OS Windows
Phone. Semua itu merupakan usaha yang baik, kondisi Nokia tentunya akan lebih terpuruk
apabila strategi di atas tidak diterapkan. Masalahnya adalah, ketika Nokia menerapkan strategi di
atas, masyarakat masih memiliki mindset bahwa Nokia merupakan produsen telefon genggam
yang nyaman digunakan untuk telefon dan SMS, bukan produsen gadget (perangkat) multifungsi
dengan kemampuan yang luas.
Nokia harus lebih agresif lagi dalam melakukan penetrasi pasar dan pengembangan produk.
Nokia harus terus melakukan penyempurnaan terhadap produknya dengan diiringi oleh
marketing yang tepat agar produk-produknya dapat diserap dengan baik lagi oleh pasar.
Masyarakat kelas menengah dan kelas atas harus “dididik” agar menyadari bahwa Nokia bukan
hanya produsen telefon genggam biasa tapi produsen telefon genggam yang sudah sekuat dan
secanggih mini komputer, kuat untuk melakukan multitasking hal-hal yang bisa dilakukan
komputer dan sedang trend tapi dapat dibawa ke mana-mana seperti untuk social media, email,

GPS, messeger dan lain-lain. Marketing dari Nokia juga harus digalakan ke arah peningkatan
reputasi pemilik telefon genggam Nokia yang baru sehingga orang yang menggenggam telefon
genggam dengan merk Nokia memiliki “gengsi” menjadi pemilik gadget canggih yang bisa
segalanya.
Pihak manajemen Nokia juga harus meminta bantuan dan dukungan dari pemerintah Finlandia
karena bagaimanapun juga, Nokia mempengaruhi GDP negara tersebut. Bantuan dari pemerintah
tidak hanya berupa dana riset dan pengembangan yang selama ini diberikan, manajemen Nokia
dapat meminta bantuan kepada pemerintah untuk menurunkan biaya yang diperlukan untuk
melakukan aktifitas produksi dan eksport di Finlandia mulai dari biaya masuknya bahan baku
telefon genggam, pajak hingga perizinan. Nokia juga dapat meminta dukungan Bank milik
pemerintah Finlandia untuk memberikan pinjaman lunak bagi operator telekomunikasi atau mitra
distributor Nokia yang hendak membeli produk milik Nokia dengan syarat seluruh uang yang
dipinjam tersebut digunakan 100% untuk membeli produk Nokia. Pinjaman yang diberikan oleh
Bank tersebut tentunya akan bermanfaat juga bagi negara Finlandia juga pada akhirnya.
Serupa dengan Nokia, RIM juga mengalami masalah yang serupa. Namun RIM akan
menghadapi badai yang lebih parah karena RIM nampak belum berencana mengeluarkan inovasi
apapun yang akan menjadi sesuatu yang spektakuler. Masyarakat mengenal Blackberry produk
RIM sebagai telefon genggam yang nyaman untuk melakukan komunikasi data terutama
messeger. Kelebihan utama Blackberry adalah BBM (Blackberry Messeger) yang diluncurkan
mulai 2008, namun pada suatu titik tertentu BBM tidak akan terus menerus menjadi keunggulan
kompetitif RIM. Sampai saat ini belum ada inovasi yang dapat menjadi calon keunggulan
kompetitif baru di masa depan bagi perusahan asal Kanada ini. Bila RIM tidak sesegera mungkin
menghasilkan inovasi baru atau kampanye untuk merubah mindset masyarakat ke suatu arah
tertentu, maka RIM akan tenggelam.
5. Kesimpulan & Penutup
5.1 Kesimpulan
1. 5 Faktor Eksternal yang mempengaruhi masalah Nokia adalah resesi ekonomi di Eropa,
bantuan dari pemerintah Finlandia untuk mendanai R&D Nokia, persaingan dari
perusahaan lain (Samsung, Apple, HTC dan lain-lain), lokasi bisnis ritel, manufaktur &
jasa dari Nokia tersebar di penjuru dunia, perkembangan gaya hidup masyarakat.
Sedangkan 5 Faktor Internal yang mempengaruhi masalah Nokia adalah kerjasama
dengan Microsoft dalam hal OS Handset Nokia, tersedianya tenaga kerja ahli, paten milik
Nokia, kemampuan Nokia berinovasi, sistem kerja internal Nokia.
2. 3 faktor utama yang mempengaruhi permasalahan yang dihadapi Nokia adalah
kemampuan Nokia berinovasi, persaingan dari perusahaan lain (Samsung, Apple, HTC
dan lain-lain) dan perkembangan gaya hidup masyarakat.
3. Perekonomian Finlandia sangat dipengaruhi oleh kelangsungan bisnis Nokia, Finlandia
memperoleh pendapatan dari ekport dan pajak Nokia. Finlandia juga memberikan
bantuan dana riset dan pengembangan kepada Nokia.

4. Perusahaan lain yang diduga akan mengalami nasib yang sama seperti Nokia adalah
RIM.
5.2 Saran
1. Nokia sebaiknya melakukan penetrasi pasar dan pengembangan produk yang lebih
agresif dengan melakukan penyempurnaan produknya dengan disertai marketing yang
tepat agar mindset masyarakat mengenai Nokia dapat secepatnya bergeser.
2. Nokia sebaiknya meminta bantuan kepada pemerintah Finlandia untuk menurunkan biaya
yang diperlukan untuk melakukan aktifitas produksi dan eksport di Finlandia, selain itu
Nokia juga dapat meminta dukungan pemerintah Finlandia untuk memberikan pinjaman
lunak bagi operator telekomunikasi atau mitra distributor Nokia yang hendak membeli
produk milik Nokia.
3. Agar tidak menyusul Nokia, RIM sebaiknya melakukan riset dan pengembangan produk
yang lebih baik dan cepat lagi agar dapat melahirkan inovasi baru. Tentunya hal itu harus
diimbangi dengan marketing yang tepat sasaran dan tidak terlambat.

• Strenght
kekuatan yang terdapat pada perusahaan NOKIA
1. memiliki brand-image yang melekat di masyarakat
2. Desain produk-produk Nokia sangat baik dan diunggulkan.
3. Nokia merupakan supplier high-end mobile handsets.
4. Teknologi yang diciptakannya mengikuti perkembangan jaman.
5. Nokia senantiasa melakukan inovasi-inovasi pada perkembangan produknya
6. Nokia menawarkan produk-produk yang berkualitas
• Weakness
kelemahan yang terdapat pada perusahan NOKIA
1. Adanya tekanan yang ketat pada karyawan untuk mencapai sasaran-sasaran yang membuat karyawan
berusaha menjual teknologi rahasia Nokia kepada para pesaingnya.
2. Pengalaman dalam mengelola perusahaan global masih terbatas.
3. Budaya Korea yang lebih menekankan hirerki yang dapat menghambat ide-ide kreatif atau pendapat
yang berbeda
4. Untuk beberapa versi Handphone yang di ciptakan, masih banyak kesalahan di bagian software dan
komponen handphone
• Opportunity
kesempatan yang terdapat pada perusahaan NOKIA
1. Produk-produk yang ditawarkan Nokia merupakan produk teknologi terkini, yang sangat di cari orang

baik dari segi design maupun applikasi yang ada
2. Adanya peningkatan permintaan masyarakat akan barang-barang elektronik yang sudah merupakan
suatu kebutuhan.
3. Tingkat gengsi pada masyarakat yang selalu ingin memiliki produk elektronik terbaru dan tercanggih.
4. Permintaan masyarakat pada produk-produk yang gaya, best practice, simple, dan respon yang cepat
pada perubahan-perubahan pasar.
• Threat
ancaman yang terdapat pada perusahaan NOKIA
1. Munculnya produk-produk baru yang lebih inovatif dari perusahaan lain
2. Adanya produk-produk dari perusahaan lain yang menawarkan harga yang lebih murah dengan
kualias yang tidak kalah bagus
3. Terjadinya krisis financial menyebabkan turunnya daya beli masyarakat
4. Era globalisasi yang dapat mendorong perusahaan Eropa masuk dan melakukan penetrasi pasar Asia.

Dokumen yang terkait

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN DAN PENDAPATAN USAHATANI ANGGUR (Studi Kasus di Kecamatan Wonoasih Kotamadya Probolinggo)

52 472 17

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENANGANI KELUHAN PELANGGAN SPEEDY ( Studi Pada Public Relations PT Telkom Madiun)

32 284 52

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB ORANG TUA MENIKAHKAN ANAK PEREMPUANYA PADA USIA DINI ( Studi Deskriptif di Desa Tempurejo, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember)

12 105 72