KEISTIMEWAAN ANGKA 7 dalam angka

KEISTIMEWAAN ANGKA 7
Fatimatus Zahroi
Tadris Matematika, Institut Agama Islam Negeri Tulungagung (IAIN) Tulungagung
Jl. Mayor Sujadi Timur No.46, Tulungagung
e-mail: zahroi600@gmail.com

ABSTRAK
Al-Qur’an merupakan suatu mukjizat terbesar yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Salah satu
kemukjizatan Al-Qur’an adalah kemukjizatan tentang bilangan (i’jaz ‘adadi). Kajian tentang i’jaz ‘adadi
yaitu berupa perhitungan terhadap huruf, ayat dan surat dalam Al-Qur’an. Mu’jizat Al-Qur’an yang telah
ditemukan oleh peneliti-peneliti masa kini, khususnya yang berkaitan dengan matematika, adalah jumlah
penyebutan kata-kata tertentu yang mempunyai keteraturan. Keteraturan jumlah penyebutan kata-kata
tersebut dan kata-kata lain dalam Al-Qur’an mustahil terjadi dengan sendirinya tanpa suatu kesengajaan.
Banyak sekali keistimewaan bilangan-bilangan dalam al-Qur’an yang mempunyai arti yang istimewa. Salah
satunya adalah angka 7 yang disebut berulang-ulang dalam al-Qur’an dan hadits. Kenapa angka 7 menjadi
sebuah fenomena angka yang sering disebut dalam al-Qur’an, Hadits maupun dalam beberapa penyebutan
lainnya yang mungkin sering terdengar ditelinga kita? Tujuan dalam penulisan ini adalah untuk membahas
beberapa keistimewaan tentang angka 7. Banyak sekali kemukjizatan yang terdapat pada angka 7
dinataranya disebutkan dalam al-Qur’an sebanyak 24 kali dan banyak hadits.
Kata kunci : I’jaz ‘adadi, penyebutan angka 7 dan kemukjizatan angka 7


PENDAHULUAN
Al-Qur’an merupakan salah satu kitab yang keotentikaanya dijamin oleh Allah dan
merupakan sebuah kitab yang selalu terpelihara. Dari segi manapun al-qur’an sulit untuk dibantah
keotentikannya. Karena dalam Al-Qur’an sendiri sudah dijelaskan dalam Surah Al-Hijr ayat 9 yang
artinya “ Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur’an dan Kamilah PemeliharapemeliharaNya”. Dalam ayat berikut menjelaskan bahwa Allah telah menjamin keotentikan AlQur’an dengan jaminan yang diberikan atas dasar kemahakuasaan dan kemahatahuannya, serta
berkat upaya yang dilakukan oleh makhluk-makhluk-Nya dengan ikut menjagaNya, terutama oleh
manusia. Dari segi kandungannya, al-Qur’an tidak saja memuat ajaran-ajaran yang bersifat religius
keakhiratan melainkan juga berisi masalah muamalah (hubungan) keduniaan seperti ilmu
pengetahuan, masalah ekeonomi, masalah sosial, pendidikan, kemasyarakatan dan hubungan yang
terjadi antar pemeluk agama. 1
Manusia diperintahkan oleh Allah untuk belajar dan memahami apa yang telah Allah
ciptakan. Karena dengan belajar maka akan mendapatkan ilmu pengetahuan baru yang belum
pernah di ketahui sebelumnya. Ilmu merupakan salah satu hal yang penting dalam mewujudkan
perkembangan kehidupan manusia. Sebagaimana yang telah Allah jelaskan dalam Q.S Al-Alaq (96)
ayat 1-5 yang Artinya :”Bacalah dengan (menyebut) nama tuhanmu yang menciptakan, Dia telah
1 MQ Shihab, Membumikan Al-Quran (Bandung: Mizan, 1992), 5.

menciptakan manusia dari segumpal darah, Bacalah, dan tuhanmu lah yang paling pemurah, yang
mengajar (manusia) dengan perantaran kalam.Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak
diketahui”. Pada ayat tersebut kita diperintahkan untuk belajar. Menurut Quraish Shihab iqra’

berasal dari akar kata yang berarti menghimpun. Dari menghimpun inilah lahir aneka makna
seperti menyampaikan, menelaah, mendalami, meneliti dan berpikir. Berbagai makna yang muncul
dari kata tersebut sebenarnya secara tersirat menunjukkan perintah untuk melakukan kegiatan
belajar, karena dalam belajar juga mengandung kegiatan-kegiatan seperti mendalami, meneliti,
membaca, proses berpikir dan lain sebagainya.

2

Belajar tidak hanya tentang ilmu umum,

melainkan tentang firman-firman Allah yang disampaikan melalui Al-Qur’an.
Qur’an secara bahasa berasal dari kata “qaraa”. Qur’an berbentuk masdar yang berarti
bacaan dan isim maf’ulnya adalah “maqru’” yang berarti yang dibaca. Kata “Qur’an” kemudian
digunakan untuk kitab Al-Quran yang dikenal sekarang. Secara istilah, Al-Qur’an adalah kumpulan
firman Allah SWT yang merupakan mu’jizat yang disampaikan kepada nabi Muhammad SAW
melalui perantaraan malaikat Jibril, yang ditulis dalam mushaf dan diriwayatkan secara mutawatir
serta membacanya bernilai ibadah. Para ulama ulum al-Qur’an pada umumnya melihat
kemukjizatan al-Qur’an terletak pada susunan kalimat yang indah, serta penempatan kosa katanya
yang berimbang. Kajian yang dilakukan terhadap teks Al-Qur’an telah ditemukan mukjizat alQur’an yang berupa bilangan atau angka dalam susunan ayat atau surat bahkan huruf dalam
AlQur’an yang disebut dengan i’jaz ‘adadi. I’jaz ‘adadi adalah kemampuan mukjizat yang dimiliki

Al-Qur’an dalam segi angka atau bilangan yang menyusun al-Qur’an. Didalam Al-Qur’an ternyata
terdapat angka-angka yang istimewa. Salah satunya adalah angka 7. Indikasi angka 7 sering
disebut dalam Al-Qur’an dan banyak hadits. Dalam Al-Qur’an angka 7 disebutkan sebanyak 24
kali.3 Pertama kali disebutkan pada surat al-Baqarah ayat 29 yang artinya Dia-lah Allah, yang
menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak menuju langit, lalu
dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. Dan masih banyak lagi
fenomena-fenomena angka 7 yang lain. Angka 7 ini memiliki banyak sekali petujuk didalam AlQur’an bahkan dalam sunnah Nabi. Dan penyebutan angka & sering didengar dalam kehidupan
sehar-hari seperti: tujuh keajaiban dunia, tujuh turunan, tujuh bulanan, tujuh tangga nada. Hal ini
menunjukkan bahwa angka 7 memang mempunyai keistimewaan sendiri sehingga menjadi sebuah
kata yang yang sering disebut di masyarakat.
PEMBAHASAN
a.

Kemukjizatan Al-Qur’an

2 Bahruddin and Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar Dan Pembelajaran (Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media, 2010), 31.
3 Wahyu H. Irawan, Abdussakir, and Ari Kusumastuti, “RAHASIA BILANGAN DALAM ALQUR’AN,” 2005, http://repository.uin-malang.ac.id/1784/7/1784.pdf.

Macam-macam kemukjizatan Al-Qur’an antara lain: i’jaz balaghi(berita mengenai hal ghaib), i’jaz

tasyri’( perundang-undangan ), i’jaz ilmi (pengetahuan), i’jaz lughawi (keindahan redaksi AlQur’an), i’jaz thibby(kedokteran), i’jaz falaky(astronomi), i’jaz ‘adadi(angka-angka), i’jaz i’lami
(informasi), i’jaz thabi’i (fisika) dan lain sebaginya. Salah satu i’jaz yang berkaitan dengan bidang
keilmuan matematika yaitu i’jaz ‘adadi. 4
b.
Pengertian I’jaz ‘adadi
I’jaz menurut bahasa adalah kemukjizatan. Sedangkan ‘adadi berasal dari kata ‘adad yang
merupakan isim(kata benda) dari bentuk fi’il (kata kerja) ‘adda yang bermakna hasaba dan alihsha’ (menghitung). Menurut Ibn Manzhur, ‘adada berarti menghitung sesuatu, sementara ‘adad
sendiri adalah ukuran (miqdar dan mablagh) dari sesuatu yang dihitung. Tambahan huruf ya’ alnisbah dibelakang kata ‘adad berfungsi kepada penisbatan kepada jenis, atau berkaitan dengan
‘adad. Jadi secara bahasa penegertian ‘adadi adalah berkaitan dengan hitungan. Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia, kata adad diartikan dengan kata bilangan dan jumlah. Jika ditambahkan
dengan ya’ al-nisbah maka menjadi berkaitan dengan angka atau bilangan tertentu. Dengan
demikian secara istilah didefinisikan i’jaz ‘adadi adalah kemampuan mukjizat yang dimiliki alQur’an dalam segi angka atau bilangan tertentu. 5
c.

Penyebutan Angka 7 dalam Al-Qur’an

Dalam al-Qur’an terdapat 38 bilangan yang berbeda. Dari 38 bilangan tersebut yaitu 30 bilangan
merupakan bilangan ordinal dan 8 bilangan merupakan bilangan pecahan (rasional). Selain itu,
terdapat bilanga kardinal dalam al-Qur’an. Salah satu bilangan yang disebutkan dalam al-Qur’an
dan termasuk bilangan yang istimewa adalah bilangan 7. Bilangan 7 diambil dari kata “Sab’a”, “

Sab’u”, “Sab’i” atau “Sab’ah”. Kata “Saabi” tidak diangggap mewakili bilangan 7. Bilangan 7
disebutkan sebanyak 24 kali. Secara rinci penyebutan bilangan 7 tertulis pada tabel sebagai berikut:
6

Bilangan
7

Surat dan Ayat
QS. 2 : 29, 196, 261

Pengulangan
24

QS. 12 : 43, 43, 43, 46, 46, 46, 47, 48
QS. 15: 44, 87
QS. 17: 44
QS. 18: 22
QS. 23: 17, 23
QS. 31: 27
QS. 41: 12

4 Program Studi Tafsir-hadis et al., “I ’ Jaz ‘ Adadi ( Kemukjizatan Angka 7 Dan 19
Dalam Al- Qur ’ An ),” 2011.
5 Ibid.
6 Abdussakir, MATEMATIKA 1 Kajian Integratif Matematika & Al-Qur’an, 1st ed. (Malang:
UIN-Malang Press, 2009), 64.

QS. 65: 12
QS. 67: 3
QS. 69: 7
QS. 71: 15
QS. 78: 12
Dan berikut ini beberapa ayat yang menyebutkan angka 7:
1.

QS. Al-Baqarah ayat 29
‫علليمم‬
‫خل ععق ل عك كيم عما لفي اليرلض عجلميععا كث لعم ايستععوى إلعلى ال لعسعمالء عفعس لعواكه ل عن عسيبعع عسعماعوا ء‬
‫كهعو ال لعلذي ع‬
‫ت عوكهعو لبك ك ل ل‬
‫ل عشييءء ع‬


Artinya: “Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia
berkehendak menuju langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala
sesuatu”.
2.

QS. Yusuf ayat 43
‫ت لسعماءن ي عأ يككل ككه ل عن عسيبمع ل‬
‫ت عيا أ عي لكعها ال يعمل أ عيفكتولني‬
‫خعر عيالبعسا ء‬
‫ععجامف عوعسيبعع كسن يكبل ء‬
‫عوعقاعل ال يعمل لكك إلللني أ ععرى عسيبعع عبقععرا ء‬
‫ت ك‬
‫خيضءر عوأ ك ع‬
‫ي إلين ككن يتكيم للل لكريؤعيا تعيعكبكروعن‬
‫لفي كريؤعيا ع‬

Artinya: “Raja berkata (kepada orang-orang terkemuka dari kaumnya): "Sesungguhnya aku
bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina
yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan tujuh bulir lainnya yang kering." Hai

orang-orang yang terkemuka: "Terangkanlah kepadaku tentang takbir mimpiku itu jika kamu
dapat menakbirkan mimpi."
3.

QS. Al-Hijr ayat 44
‫ل عباءب لمن يكهيم كجيزءم عمقيكسومم‬
‫ل ععها عسيبععكة أ عيبعواءب ل لك ك ل ل‬

Artinya: “Jahanam itu mempunyai tujuh pintu. Tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan
yang tertentu dari mereka”.
4.

QS. An-Naba’ ayat 12
‫عوعبن عييعنا عفيوقعك كيم عسيبععا لشعداعدا‬

Artinya: “Dan Kami bangun di atas kamu tujuh buah (langit) yang kokoh”
Angka 7 mempunyai banyak sekali petunjuk didalam al-Qur’an bahakan dalam hadits juga
disebutkan, diantaranya sebagai berikut:
1.


Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang diminta karena Allah, lalu memberi maka tujuh

puluh kebaikan ditulis untuknya.” (HR. Baihaqi).
2.

Ketika Rasulullah menerangkan hal-hal yang merusak, beliau membatasinya pada 7 hal.

Beliau bersabda: “Jauhilah 7 hal yang merusak”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

3.

Ketika menerangkan orang-orang yang akan dinaungi Allah pada hari Kiamat, beliau

membatasinya pada 7 golongan. “Tujuh golongan yang akan dinaungi Allah dengan bayanganNya pada saat tiada naungan kecuali dari bayangannya”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
4.

Ketika menerangkan kezaliman dan mengambil tanah orang lain tanpa alasan, beliau

menjadikan angka 7 sebagai simbol azab pada hari Kiamat. Beliau bersabda, “Orang yang
menzalimi orang lain walau hanya beberapa jengkal tanah, akan dikalungkan azab dari 7 bumi”.

(HR. Al-Bukhari dan Muslim).
5.

Tentang sebab-sebab kesembuhan, Rasulullah memerintahkan kita untuk membaca doa

berikut 7 kali, “Aku berlindung kepada Allah dan kekuasaan-Nya dari keburukan apa yang
kudapatkan dan kutakutkan”. (HR. Muslim).
6.

Rasulullah bersabda: “Barangsiapa makan 7 korma di pagi hari setiap hari, maka pada

hari itu, dia tidak akan terkena racun dan sihir”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
7.

Rasulullah bersabda: “Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah, kecuali

Allah menjauhkannya berkat puasa sehari itu dari neraka sejauh 70 musim gugur”. (HR. AlBukhari dan Muslim).
8.

Rasulullah bersabda: “Aku diberi as-Sab’u sebagai ganti Taurat, al-Mi’in sebagai ganti


Zabur, al-Matsani sebagai ganti Injil dan aku diberi keunggulan dengan al-Mufashshal”. (HR alBaihaqi dan ath-Thabrani). As-Sab’u adalah 7 surat yang panjang.
9.

Ketika mengajarkan cara berlindung kepada Allah untuk menghilangkan kegelisahan, Nabi

memerintahkan kita untuk mengulang-ulang pembacaan ayat berikut sebanyak 7 kali, “Cukuplah
Allah bagiku. Tidak ada Tuhan selain Ia. Kepada-Nya aku berserah diri. Dia adalah Tuhan Arasy
yang agung”. (QS 9 At-Taubah : 129).
10.

Nabi bersabda: “Aku diperintah untuk bersujud dengan 7 tulang”. (HR. Al-Bukhari dan

Muslim).
11.

Dalam manasik haji Rasulullah berthawaf di sekeliling Ka’bah sebanyak tujuh putaran,

melakukan sa’i antara Shafa dan Marwa sebanyak tujuh kali, serta melempar jumrah juga sebanyak
tujuh kali.
d.

Contoh- contoh kemukjizatan angka 7

Kemukjizatan angka 7 dapat dilihat dari hasil metode yang telah dilakukan oleh Abd Ad-Da’im AlKahlil yang berkaitan dengan angka 7 sebagai berikut: 7
a.

Jumlah surat yang berada diantara surat al-Baqarah dan surat an-Naba’ adalah berjumlah

77 surat. Angka 77 merupakan kelipatan dari angka 7 yaitu 11x7=77
b.

Jumlah ayat yang berada diantara ayat ke-29 surat al-Baqarah dengan ayat ke-12 surat al-

Baqarah dengan ayat ke-12 surat an-Naba’ berjumlah 5649 ayat. Angka 5649 merupakan kelipatan
dari angka 7 yaitu 807 x 7= 5649
c.

Mulai dari permulaan surat al-Baqarah hingga akhir surat An-naba’ terdapat 5705 ayat.

Bilangan 5705 merupakan kelipatan dari angka 7 yaitu 815 x 7= 5705.
d.

Jumlah ayat yang mendahului ayat pertama yang memuat tentang angka 7 berjumlah 35

ayat. Angka 35 adalah kelipatan dari angka 7. Begitu pula jumlah ayat yang berada sebelum ayat
terakhir yang menyebut angka 7, yaitu 5684, juga merupakan bilangan kelipatan angka 7 untuk
kedua kalinya, 5684= 7 x 812.
e.

Jumlah ayat mulai dari permulaan surat al-Baqarah hingga ayat pertama yang memuat

tentang angka 7 ada 28 ayat. Artinya bilangan tersebut adalah kelipatan dari angka 7, yaitu 4 x 7=
28, adapun dari ayat terakhir yang menyebut angka7 dalam surat an-Naba’ diketahui bahwa jumlah
ayat setelah ayat tersebut hingga akhir surat an-Naba’ adalah berjumlah 28 ayat. Artinya bilangan
tersebut adalah kelipatan dari angka 7 dengan persamaan 4 x 7 = 28.
f.

Jumlah ayat pertama al-Qur’an hingga akhir surat an-Naba’ berjumlah 5712 ayat.

Merupakan kelipatan dari angaka 7, 816 x 7 = 5712
g.

Jika kita menghitung jumlah ayat dari ayat pertama yang menyebut

nama Allah hingga

ayat yang terakhir menyebut nama Allah , maka akan memperoleh hasil 6623 ayat yang menyebut
nama Allah. Bilangan 6623 merupakan kelipatan dari angka 7 yaitu: 127 x 7 x 7= 6223.
h.

Jika kita menghitung jumlah surat dari surat al-fatihah sampai surat an-Nas yang

menyebutkan nama “ Allah” berjumlah 112 surat. Dan bilangan 112 merupakan kelipatan dari
angka 7 yaitu 16 x 7= 112.
Berdasarkan beberapa contoh diatas membuktikan bahwa bilangan yang ada dalam al-Qur’an
mempunyai sebuah keteraturan. Dan keteraturan yang ada menunjukkan bahwa Allah telah
mengurutkan kitab al-Qur’an dengan bentuk yang selaras.
KESIMPULAN
I’jaz ‘adadi terletak pada kemampuan mukjizat yang dimiliki Al-Qur’an dalam segi angka
atau bilangan yang menyusun al-Qur’an. Didalam Al-Qur’an ternyata terdapat angka-angka yang
istimewa. Salah satunya adalah angka 7. Indikasi angka 7 sering disebut dalam Al-Qur’an dan
7 Tafsir-hadis et al., “I ’ Jaz ‘ Adadi ( Kemukjizatan Angka 7 Dan 19 Dalam Al- Qur ’
An ).”

banyak hadits. Pada al-Qur’an Angka 7 pertama kali disebutkan di surah Al Baqarah ayat 29, yang
artinya, “Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia
berkehendak menciptakan langit dan dijadikannya 7 langit, dan Dia Maha Mengetahui segala
sesuatu”. Angka 7 disebut terakhir kali dalam Al Quran di surah An Naba’ ayat 12, yang artinya,
“Dan Kami bangun di atas kamu, 7 langit yang kekal”. Jika dicermati maka terdapat fakta-fakta
pada kelipatan angka 7 diseputar kedua ayat tersebut. Salah satu fakta yang menarik yaitu jumlah
ayat mulai dari permulaan surat al-Baqarah hingga ayat pertama yang memuat tentang angka 7 ada
28 ayat. Artinya bilangan tersebut adalah kelipatan dari angka 7, yaitu 4 x 7= 28, adapun dari ayat
terakhir yang menyebut angka7 dalam surat an-Naba’ diketahui bahwa jumlah ayat setelah ayat
tersebut hingga akhir surat an-Naba’ adalah berjumlah 28 ayat. Artinya bilangan tersebut adalah
kelipatan dari angka 7 dengan persamaan 4 x 7 = 28. Dan masih banyak lagi fakta-fakta menarik
lainnya.

DAFTAR PUSTAKA
Abdussakir. MATEMATIKA 1 Kajian Integratif Matematika & Al-Qur’an. 1st ed. Malang:
UIN-Malang Press, 2009.
Bahruddin, and Esa Nur Wahyuni. Teori Belajar Dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media, 2010.
Irawan, Wahyu H., Abdussakir, and Ari Kusumastuti. “RAHASIA BILANGAN DALAM
AL-QUR’AN,” 2005. http://repository.uin-malang.ac.id/1784/7/1784.pdf.
Shihab, MQ. Membumikan Al-Quran. Bandung: Mizan, 1992.
Tafsir-hadis, Program Studi, Fakultas Ushuluddin, Universitas Islam Negeri, and Syarif
Hidayatullah. “I ’ Jaz ‘ Adadi ( Kemukjizatan Angka 7 Dan 19 Dalam Al- Qur ’ An),”
2011.