Perancangan Sistem Penyediaan Air Minum

SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM 201
4
TUGAS PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
Data – Data Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum :
Suatu Kecamatan ingin membangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dengan
data Teknis Sebagai Berikut :
 Potensi Sumber Air

l
= 300 dt

 Sumber Air

= Mata Air

 Wilayah Pelayanan

= 6 ( enam ) daerah

Pedesaan untuk


Type II
 Unit Air baku

= Sumber mata air, Bronkaptering dan
transmisi

 Unit Produksi

= Reservoir I dan II

 Pipa Transmisi

= PN 10

 Pipa Distribusi

= PN (6-8)

 Sistem Pengaliran Pipa Transmisi


= Gravitasi

 Sistem Pengaliran Distribusi

= Gravitasi

 Jaringan Distribusi (pilihan)

= Tipe II

 Bangunan Penunjang

= BPT dan Jembatan Pipa

 Panjang Jembatan Pipa

= 15 m

 Konsumsi Air Rumah Tangga Pedesaan


= 70l / orang / hari

 Periode Perencanaan

= 15 Tahun

 Data Jumlah Penduduk wilayah Perencanaan=
Jumlah Penduduk ( jiwa )

Wilayah
2008

2009

2010

2011

2012


Desa 1 ( A )

2100

2350

2610

2780

2940

Desa 2 ( B )

1640

1730

1780


1830

1870

Desa 3 ( C )

1850

1875

1895

1925

1975

Desa 4 ( D )

2120


2240

2260

2320

2380

Desa 5 ( E )

1770

1840

1980

2135

2265


1

SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM 201
4
Desa 6 ( F )

2045

2135

2280

2350

2390

1. Perhitungan Proyeksi Kebutuhan Air Minum di Wilayah Perencanaan
a. Perhitungan Jumlah Penduduk Rata – Rata
Dari data Jumlah Penduduk Wilayah Perencanaan diatas dicari jumlah


´ ) dengan cara :
penduduk rata – rata masing masing wilayah ( P

∑P
Y´ = n n
Dimana :


= Jumlah penduduk rata – rata (Jiwa)

Pn

= Jumlah penduduk pada tahun ke-n (jiwa)

n

= Rentang tahun antara Pn dan Po

Dengan menggunakan jumlah penduduk wilayah perencanaan pada data diatas
didapatkan tabel sebagai berikut :

n = (2012 – 2008)+1 = 5 tahun

Jumlah Penduduk ( jiwa )

Wilayah

Rata -rata

2008

2009

2010

2011

2012

Desa 1 ( A )


2100

2350

2610

2780

2940

2556

Desa 2 ( B )

1640

1730

1780


1830

1870

1770

Desa 3 ( C )

1850

1875

1895

1925

1975

1904

Desa 4 ( D )

2120

2240

2260

2320

2380

2264

Desa 5 ( E )

1770

1840

1980

2135

2265

1998

Desa 6 ( F )

2045

2135

2280

2350

2390

2240

2

SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM 201
4
b. Perhitungan Pertumbuhan Penduduk rata – rata (Ka)
Dari data Jumlah Penduduk Wilayah Perencanaan diatas dicari jumlah rata –
rata pertumbuhan penduduk masing masing wilayah (Ka) dengan cara :
P −P
Ka= n n o
Dimana :
Ka

= Tingkat pertumbuhan penduduk rata – rata (Jiwa)

Pn

= Jumlah penduduk pada tahun ke-n (jiwa)

Po

= Jumlah Penduduk pada awal tahun perencanaan (jiwa)

n

= Rentang tahun antara Pn dan Po

Dengan menggunakan jumlah penduduk wilayah perencanaan pada data diatas
didapatkan tabel sebagai berikut :
n = (2012 – 2008)+1 = 5 tahun
Jumlah Penduduk
Wilayah

Pn – Po (Jiwa)

Ka (Jiwa)

Po (2008)

Pn (2012)

Desa 1 ( A )

2100

2940

840

210

Desa 2 ( B )

1640

1870

230

58

Desa 3 ( C )

1850

1975

125

31

Desa 4 ( D )

2120

2380

260

65

Desa 5 ( E )

1770

2265

495

124

Desa 6 ( F )

2045

2390

345

86

c. Perhitungan Ratio Pertumbuhan Penduduk (r)
Dari data Jumlah Penduduk Wilayah Perencanaan diatas dicari Ratio
Pertumbuhan Penduduk masing masing wilayah (r) dengan cara :

3

SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM 201
4
r=

P( n+1) −Pn
x 100 %
Pn

Dimana :
r

= Tingkat pertumbuhan penduduk rata – rata (%)

Pn

= Jumlah penduduk pada tahun ke-n (jiwa)

Contoh Perhitungan :
Pada wilayah Kota Kecamatan tahun 2008 – 2009 :
P(2008) = 2100 Jiwa
P(2009) = 2350 Jiwa
Sehingga:
r=

P( n+1) −Pn
x 100 %
Pn

r=

2350−2100
x 100 %=11.90 %
2100

Dengan menggunakan perhitungan seperti contoh diatas, didapatkan tabel
sebagai berikut :
Wilayah

r1
(2008-2009)

r2

r3

r4

(2009-2010)

(2010-2011)

(2011-2012)

r rata-rata

Desa 1 ( A )

11.90%

11.06%

6.51%

5.76%

8.81%

Desa 2 ( B )

5.49%

2.89%

2.81%

2.19%

3.34%

Desa 3 ( C )

1.35%

1.07%

1.58%

2.60%

1.65%

Desa 4 ( D )

5.66%

0.89%

2.65%

2.59%

2.95%

Desa 5 ( E )

3.95%

7.61%

7.83%

6.09%

6.37%

Desa 6 ( F )

4.40%

6.79%

3.07%

1.70%

3.99%

4

SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM 201
4
d. Perhitungan Proyeksi Jumlah Penduduk
Untuk menentukan proyeksi jumlah penduduk di masa mendatang dapat
digunakan tiga buah pendekatan matematis yaitu :
i.

Metode Aritmatika
Metode ini dianggap baik untuk kurun waktu yang pendek
sama dengan kurun waktu perolehan data. Persamaan yang digunakan:
Pn = Po + Ka (tn – t0)
Dari perhitungan sebelumnya didapatkan nilai – nilai sebagai berikut :

Wilayah

Po

Jumlah Penduduk Tahun Rencana

Ka
2008

2009

2010

2011

2012

Desa 1 ( A )

2100

210

2100

2310

2520

2730

2940

Desa 2 ( B )

1640

58

1640

1698

1756

1814

1872

Desa 3 ( C )

1850

31

1850

1881

1913

1944

1975

Desa 4 ( D )

2120

65

2120

2185

2250

2315

2380

Desa 5 ( E )

1770

124

1770

1894

2018

2141

2265

Desa 6 ( F )

2045

86

2045

2131

2218

2304

2390

Menghitung nilai Standar Deviasi :
Tabel Yi – Ymean

Wilayah

Y
mean

Yi – Y mean
2008

2009

2010

2011

2012

Desa 1 ( A )

2556

-456

-246

-36

174

384

Desa 2 ( B )

1770

-130

-72

-14

44

102

Desa 3 ( C )

1904

-54

-23

9

40

71

Desa 4 ( D )

2264

-144

-79

-14

51

116

Desa 5 ( E )

1998

-228

-104

20

143

267

Desa 6 ( F )

2240

-195

-109

-23

64

150

5

SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM 201
4
Standar Deviasi dapat dicari menggunakan Rumus :
2

∑ ( Y i – Y mean)
S= √
n

Tabel perhitungan Standar Deviasi ( S)

Wilayah

(Y i – Y mean)2

standar

2008

2009

2010

2011

2012

Jumlah

deviasi

Desa 1 ( A )

207936

60516

1296

30276

147456

447480

299

Desa 2 ( B )

16900

5184

196

1936

10404

34620

83

Desa 3 ( C )

2916

518

72

1580

5041

10127

45

Desa 4 ( D )

20736

6241

196

2601

13456

43230

93

Desa 5 ( E )

51984

10868

380

20521

71289

155042

176

Desa 6 ( F )

38025

11827

506

4064

22500

76922

124

ii.

Metode Geometrik
Metode ini menganggap bahwa perkembangan atau jumlah

penduduk akan secara otomatis bertambah dengan sendirinya dan tidak
memperhatikan penurunan jumlah penduduk. Persamaan yang
digunakan :
Pn = Po ( 1+r )n
Dimana :
Pn

= Jumlah penduduk pada tahun ke-n (jiwa

Po

= Jumlah Penduduk pada awal tahun perencanaan (jiwa)

r

= Tingkat pertumbuhan penduduk rata – rata (%)

6

SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM 201
4
Dari perhitungan sebelumnya dapatkan nilai – nilai Sebagai Berikut :

Wilayah

Po

r ratarata

Jumlah penduduk Tahun Rencana
2008

2009

2010

2011

2012

Desa 1 ( A )

2100

8.81%

2100

2285

2486

2705

2944

Desa 2 ( B )

1640

3.34%

1640

1695

1751

1810

1871

Desa 3 ( C )

1850

1.65%

1850

1881

1912

1943

1975

Desa 4 ( D )

2120

2.95%

2120

2183

2247

2313

2381

Desa 5 ( E )

1770

6.37%

1770

1883

2003

2130

2266

Desa 6 ( F )

2045

3.99%

2045

2127

2211

2300

2392

Menghitung nilai Standar Deviasi :
Tabel Yi – Ymean
Yi – Ymean

Wilayah
Ymean

2008

2009

2010

2011

2012

Desa 1 ( A )

2556

-456

-271

-70

149

388

Desa 2 ( B )

1770

-130

-75

-19

40

101

Desa 3 ( C )

1904

-54

-23

8

39

71

Desa 4 ( D )

2264

-144

-81

-17

49

117

Desa 5 ( E )

1998

-228

-115

5

132

268

Desa 6 ( F )

2240

-195

-113

-29

60

152

7

SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM 201
4
Standar Deviasi dapat dicari menggunakan Rumus :
S= √

∑ ( Y i – Y mean)2
n

Tabel perhitungan Standar Deviasi ( S)
(Y i – Y mean)2

Wilayah

Standar

2008

2009

2010

2011

2012

Jumlah

Deviasi

Desa 1 ( A )

207936

73443

4860

22295

150262

458796

303

Desa 2 ( B )

16900

5651

343

1604

10112

34609

83

Desa 3 ( C )

2916

551

57

1527

5059

10110

45

Desa 4 ( D )

20736

6641

294

2412

13763

43846

94

Desa 5 ( E )

51984

13282

22

17493

71805

154586

176

Desa 6 ( F )

38025

12855

812

3572

22968

78232

125

iii.

Metode least square
Metode ini merupakan metode regresi untuk mendapatkan
hubungan antara sumbu Y dan sumbu X dimana Y adalah jumlah
penduduk dan X adalah tahunnya dengan cara menarik garis linier
antara data – data tersebut dan meminimumkan jumlah pangkat dua
dari masing – masing penyimpangan jarak data – data dengan garis
yang dibuat.
Persamaan yang digunakan :
Y = A + B.X
Dengan nilai a dan b adalah konstanta yaitu :
B=n . ∑ (PT )−¿ ¿
A = Ymean – (B . Tmean)

8

SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM 201
4
Sehingga Proyeksi penduduk masing masing wilayah adalah:
 Desa 1 (A)
Tahun.
2008
2009
2010
2011
2012
Jumlah

T
0
1
2
3
4
10

Rata - Rata

2

2556

P

T^2

PxT

2100

0

0

2350

1

2350

2610

4

5220

2780

9

8340

2940

16

11760

12780

30

27670

B=n . ∑ (PT )−¿ ¿
A = Ymean – (B . Tmean) = 2556– (2 . 211) = 2134
Sehingga Untuk Wilayah Kota Kecamatan didapatkan pendekatan proyeksi
pertumbuhan penduduk dengan persamaan :
Y = 2134+ (211. X)

 Desa 2 (B)
Tahun

T

P

T^2

PxT

2008
2009
2010
2011
2012
Jumlah

0
1
2
3
4
10

1640

0

0

1730

1

1730

1780

4

3560

1830

9

5490

1870

16

7480

8850

30

18260

Rata - Rata

2

1770

B=n . ∑ (PT )−¿ ¿

9

SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM 201
4
A = Ymean – (B . Tmean) = 1770 – (2 . 56) = 1658
Sehingga untuk Desa 1 didapatkan pendekatan proyeksi pertumbuhan
penduduk dengan persamaan :
Y = 1658 + (56. X)
 Desa 3 (C)
Tahun

T

2008
2009
2010
2011
2012
Jumlah

0
1
2
3
4
10

P
1850
1875
1895
1925
1975
9520

Rata - Rata

2

1904

T^2
0
1
4
9
16
30

PxT
0
1875
3790
5775
7900
19340

B=n . ∑ (PT )−¿ ¿
A = Ymean – (B . Tmean) = 1904– (2 . 30) =1834
Sehingga untuk Desa 2 didapatkan pendekatan proyeksi pertumbuhan
penduduk dengan persamaan :
Y = 1834 + (30 . X)

10

SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM 201
4
 Desa 4 (D)
Tahun

T

P

T^2

PxT

2008
2009
2010
2011
2012
Jumlah

0
1
2
3
4
10

2120

0

0

2240

1

2240

2260

4

4520

2320

9

6960

2380

16

9520

11320

30

23240

Rata - Rata

2

2264

B=n . ∑ (PT )−¿ ¿
A = Ymean – (B . Tmean) = 2264– (2 . 60) = 2144
Sehingga untuk Desa 3 didapatkan pendekatan proyeksi pertumbuhan
penduduk dengan persamaan :
Y = 2144 + (60 . X)

 Desa 5 ( E )

11

SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM 201
4
Tahun

T

P

T^2

PxT

2008
2009
2010
2011
2012
Jumlah

0
1
2
3
4
10

1770

0

0

1840

1

1840

1980

4

3960

2135

9

6405

2265

16

9060

9990

30

21265

Rata - Rata

2

1998

B=n . ∑ (PT )−¿ ¿
A = Ymean – (B . Tmean) = 1998– (2 . 129) = 1740
Sehingga untuk Desa 4 didapatkan pendekatan proyeksi pertumbuhan
penduduk dengan persamaan :
Y = 1740 + (129 . X)
 Desa 6 ( F )
Tahun

T

P

T^2

PxT

2008

0

2045

0

0

2009

1

2135

1

2135

2010

2

2280

4

4560

2011

3

2350

9

7050

2012

4

2390

16

9560

Jumlah

10

11200

30

23305

Rata - Rata

2

2240

12

SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM 201
4

B=n . ∑ (PT )−¿ ¿
A = Ymean – (B . Tmean) = 2240– (2 . 91) = 2059
Sehingga untuk Desa 5 didapatkan pendekatan proyeksi pertumbuhan
penduduk dengan persamaan :
Y = 2059 + (91 . X)

Setelah persamaan pendekatan Proyeksi Pertumbuhan untuk masing – masing
wilayah di dapat maka jumlah penduduk masing – masing wilayah pada tahun
tertentu dapat dicari, dan kemudian ditampilkan dalam tabel berikut :
Jumlah Penduduk

Wilayah
2008

2009

2010

2011

2012

Desa 1 ( A )

2134

2345

2556

2767

2978

Desa 2 ( B )

1658

1714

1770

1826

1882

Desa 3 ( C )

1844

1874

1904

1934

1964

Desa 4 ( D )

2144

2204

2264

2324

2384

Desa 5 ( E )

1741

1869.5

1998

2126.5

2255

Desa 6 ( F )

2059

2149.5

2240

2330.5

2421

Menghitung nilai Standar Deviasi :
Tabel Yi – Ymean
Wilayah

Yi – Ymean

13

SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM 201
4
2008

2009

2010

2011

2012

Desa 1 ( A )

-422

-211

0

211

422

Desa 2 ( B )

-112

-56

0

56

112

Desa 3 ( C )

-60

-30

0

30

60

Desa 4 ( D )

-120

-60

0

60

120

Desa 5 ( E )

-257

-128.5

0

128.5

257

-181

-90.5

0

90.5

181

Desa 6 ( F )

Standar Deviasi dapat dicari menggunakan Rumus :
2

∑ ( Y i – Y mean)
S= √
n

Tabel perhitungan Standar Deviasi ( S)
2

(Y i – Y mean)

Wilayah
2008

2009

2010

2011

2012

Jumlah

Standar deviasi

Desa 1 ( A )

178084

44521

0

44521

178084

445210

298

Desa 2 ( B )

12544

3136

0

3136

12544

31360

79

Desa 3 ( C )

3600

900

0

900

3600

9000

42

Desa 4 ( D )

14400

3600

0

3600

14400

36000

85

Desa 5 ( E )

66049

16512

0

16512

66049

165123

182

Desa 6 ( F )

32761

8190

0

8190

32761

81903

128

14

SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM 201
4

iv.

Perbandingan Standar deviasi masing – masing metode
Standar deviasi masing – masing metode diatas ditampilkan
dalam tabel berikut :

Wilayah

Aritmatika

Geometrik

Least Square

Desa 1 ( A )

299

303

298

Desa 2 ( B )

83

83

79

Desa 3 ( C )

45

45

42

Desa 4 ( D )

93

94

85

Desa 5 ( E )

176

176

182

Desa 6 ( F )

124

125

128

Persamaan pendekatan pertumbuhan jumlah penduduk yang
digunakan yaitu dipilih berdasarkan standar deviasi terkecil dari ketiga
metode tersebut, yaitu :
 Desa 1 (A)

→ Metode Least Square

 Desa 2 (B)

→ Metode Least Square

 Desa 3 (C)

→ Metode Least Square

 Desa 4 (D)

→ Metode Least Square

 Desa 5 (E)

→ Metode Aritmatika

 Desa 6 (F)

→ Metode Aritmatika

15

SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM 201
4

16

e. Proyeksi Pertumbuhan Penduduk
Proyeksi Pertumbuhan Jumlah Penduduk tiap Tahun Selama Periode Perencanaan dengan menggunakan persamaan yang telah
dipilih, ditampilkan dalam tabel berikut :

No

Wilayah

Jumlah
Penduduk
Tahun
2008 (Po)

2009

2010

2011

2012

2013

2014

2015

2016

2017

Jumlah Penduduk Tahun Proyeksi (Pn)

1

Desa 1 ( A )

2134

2345

2556

2767

2978

3189

3400

3611

3822

4033

2

Desa 2 ( B )

1658

1714

1770

1826

1882

1938

1994

2050

2106

2162

3

Desa 3 ( C )

1844

1874

1904

1934

1964

1994

2024

2054

2084

2114

4

Desa 4 ( D )

2144

2204

2264

2324

2384

2444

2504

2564

2624

2684

5

Desa 5 ( E )

1770

1894

2018

2141

2265

2389

2513

2636

2760

2884

6

Desa 6 ( F )

2045

2131

2218

2304

2390

2476

2563

2649

2735

2821

11595

12162

12729

13296

13863

14430

14997

15564

16131

16698

Jumlah Total

NO

Wilayah

Jumlah
Penduduk
Tahun
2008 (Po)

2018

2019

2020

2021

2022

2023

2024

2025

2026

2027

Jumlah Penduduk Tahun Proyeksi (Pn)

1

Desa 1 ( A )

2134

4244

4455

4666

4877

5088

5299

5510

5721

5932

6143

2

Desa 2 ( B )

1658

2218

2274

2330

2386

2442

2498

2554

2610

2666

2722

3

Desa 3 ( C )

1844

2144

2174

2204

2234

2264

2294

2324

2354

2384

2414

4

Desa 4 ( D )

2144

2744

2804

2864

2924

2984

3044

3104

3164

3224

3284

5

Desa 5 ( E )

1770

3008

3131

3255

3379

3503

3626

3750

3874

3998

4121

6

Desa 6 ( F )

2045

2908

2994

3080

3166

3253

3339

3425

3511

3598

3684

11595

19283

19851

20419

20987

21555

22123

22691

23259

23827

24395

Jumlah Total

f. Penentuan Besar Kapasitas Kebutuhan Air Minum
Dengan

menggunakan

proyeksi

jumlah

penduduk

pada

perhitungan

sebelumnya, besar kapasitas kebutuhan suatu sistem pengembangan air minum
dapat dihitung dengan menggunakan tabel berikut :
Tabel Penentuan Besar Kapasitas Kebutuhan Air Minum
No.

Uraian

Keteranga
n

Satuan

Tahun
2012

2017

2022

2027

Jumlah Penduduk
tahun Ke-n
A

B

Kota Kecamatan

Jiwa

Pedesaan

Jiwa

Tingkat pelayanan
Jumlah Penduduk
terlayani tahun Ke-n

C

4.5
25
6.2
17
50%

5.0
56
6.8
70
60%

5.58
8

6.11
9

7.52

8.17

2

5

80%

90%

C=AxB

Kota Kecamatan

Jiwa

Pedesaan

Jiwa

2.2
63
3.1
09

3.0
34
4.1
22

110

4.47
0

5.50
7

6.01

7.35

8

7

110

110

110

60

60

60

60

L / org /
Hr
L / org /
Hr
L / org /
Hr

248.8
75
186.5
10
435.3
85

333.7
13
247.3
02
581.0
15

491.70
0
361.05
6
852.75
6

605.75
6
441.42
3
1.047.17
9

L / org /
Hr
L / org /
Hr
L / org /
dtk

20%
87.0
77
522.4
62
6,0
47

20%
116.2
03
697.2
17
8,0
70

20%
170.55
1
1.023.30
7
11,84
4

20%
209.43
6
1.256.61
5
14,54
4

Tingkat Konsumsi
Pelayanan Domestik
D

L / org /
Hr
L / org /
Hr

Kota Kecamatan
Pedesaan
Jumlah Kebutuhan
Air

E

Kota Kecamatan
Pedesaan

F
G
H
I

Total Kebutuhan Air
Domestik
Prosentase Kebutuhan
Non Domestik
Kebutuhan Air Non
Domestik
Total Kebutuhan Air
Domestik + Non
Domestik

F = ∑E

H=FxG
I = F +H

19

J
K
L
M
N

Tingkat Kebocoran
Jumlah Kebocoran
Kapasitas Kebutuhan
Air Rata - rata
Faktor Hari
Maksimum
Kebutuhan Air pada
Hari Maksimum

K=IxJ
L=I+K

L / org /
dtk
L / org /
dtk

20%
1,2
09
7,2
56

20%
1,6
14
9,6
84

20%
2,36
9
14,21
3

20%
2,90
9
17,45
3

L / org /
dtk

1,2
8,7
08

1,2
11,6
20

1,2
17,05
5

1,2
20,94
4

L / org /
dtk
L / org /
dtk

1,2
10,4
49
1,7
42

1,2
13,9
44
2,3
24

1,2
20,46
6
3,41
1

1,2
25,13
2
4,18
9

M = 1,2 x L

O

Faktor Jam puncak

P

Kapasitas Jam Puncak

O=NxM

Q

Volume Reservoar

Q = 20%xN

20