Lokakarya Nasional Usaha Ternak Kerbau M

Lokakarya Nasional Usaha Ternak Kerbau Mendukung Program Kecukupan Daging Sapi

KERBAU SUMBAWA DAN PADANG PENGGEMBALAAN
IMRAN
Fakultas Peternakan Universitas Mataram
Jl. Majapahit No 62 Mataram 83125 Nusa Tenggara Barat

ABSTRAK
Keberadaan padang pengembalaan sangat menunjang produktifitas kerbau Sumbawa, terbukti daya
tampungnya cukup tinggi: 122.078,68 UT. Demikian pula dengan limbah pertanian mampu menyediakan
kebutuhan 85.587,09 UT ternak ruminansia. Sudah saatnya padang pengembalaan di-PERDA-kan untuk
menjamin usaha ternak di Sumbawa.
Kata kunci: Kebau Sumbawa, padang pengembalaan, jerami, daya tampung

LATAR BELAKANG
Ternak ruminansia dan herbivora yang
dipelihara peternak di Kabupaten Sumbawa,
berkembang dan berproduksi di padang
pengembalaan yang mempunyai hijauan
dengan produksi dan kualitas masih rendah.
Usaha perbaikan padang penggembalaan alam

belum pernah dilakukan, dalam perkembangannya masih mengandalkan kemurahan
alam (DILAGA, 2000).
Begitu penting keberadaan padang
pengembalaan
(LAR)
sebagai
tempat
berkembangbiak ternak ruminasia dan
herbivora maka Pemerintah Daerah Sumbawa
melalui SK Bupati Sumbawa No. 832 Tahun
2000 dan No 1520 Tahun 2001 menetapkan
beberapa wilayah dijadikan padang penggembalaan.
Dalam menunjang Kabupaten Sumbawa
sebagai daerah ternak keberadaan LAR perlu
dipertahankan. Namun kenyataan di lapangan,
apakah LAR tersebut di atas masih berstatus
LAR atau sudah berubah fungsi menjadi lahan
pertanian yang telah diambil alih oleh
masyarakat, karena perubahan kebijakan
Pemerintah Daerah pada masa lalu, sehingga

keberadaan LAR harus dikaji kembali. Selain
LAR masyarakat Sumbawa mempunyai
kebiasaan menggunakan lahan pertanian di
saat bera sebagai tempat pengembalaan ternak
terutama di musim kemarau. Jerami tanaman
pangan dibiarkan begitu saja pada lahan
tersebut agar dapat dimakan ternak.
Data daya tampung LAR dan limbah
pertanian khusus di Kabupaten Sumbawa
jarang sekali di paparkan, melalui tulisan ini

disajikan hasil penelitian tentang daya dukung
LAR dan limbah pertanian dalam menunjang
Kabupaten Suimbawa sebagai sumber ternak
potong.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Potensi produksi hijauan padang
penggembalaan
Luas keseluruhan padang penggembalaan
yang ada di Kabupaten Sumbawa 67889 ha.

(ANONIM, 2002). Padang penggembalaan
tersebut ada yang berdasarkan SK Bupati
Tahun 2001 dan ada yang tidak. Luas
keseluruhan padang penggembalaan yang
diatur berdasarkan Surat Keputusan Bupati
Sumbawa seluas 2.200 ha (Tabel 1). Padang
Pengembalaan tersebut berlokasi di kabupaten
Sumbawa bagian Timur.
Hasil cuplikan contoh rumput dengan
menggunakan kuadrant diketahui rata-rata
produksi hijauan padang penggembalaan =
1005 gram bahan kering (BK)/m² atau 1,050
ton BK/ha.
Iklim di Kabupaten Sumbawa berdasarkan
pembagian Schmidt dan Ferguson tergolong
tipe iklim E (LAKITAN, 1994) dengan jumlah
curah hujan sekitar 1.552 mm/tahun dan ratarata jumlah hari hujan 118 hari, memiliki
bulan basah rata-rata 4 bulan dan bulan kering
rata 8 bulan dalam setahunnya. Kondisi iklim
yang demikian meyebabkan terbentuknya

habitat vegetasi padang penggembalaan yang
banyak dimanfaatkan oleh peternak sebagai
tempat menggembalakan ternaknya.

241

Lokakarya Nasional Usaha Ternak Kerbau Mendukung Program Kecukupan Daging Sapi

Berdasarkan jumlah bulan basah dan
bulan kering tersebut, maka produksi hijauan
pada musim hujan sebanyak 213.881, 85 ton
BK sedangkan pada musim kering adalah
142.587,9 ton BK sehingga dalam setahun
produksi padang penggembalaan adalah
356.469,75 ton BK/tahun.
Potensi produksi limbah pertanian
Limbah pertanian adalah sisa tanaman
petanian pasca panen setelah hasil utama
diambil. Limbah pertanian dalam bentuk
jerami tanaman pangan seperti jerami padi,


jerami kedelai, jerami kacang hijaua, jerami
kacang tanah, jerami jagung dan jerami ubi
kayu dapat digunakan sebagai sumber pakan
hijuan untuk ternak kerbau. Data potensi
limbah pertanian tanaman pangan di
Kabupaten Sumbawa (Tabel 2) memperlihatkan produksi limbah pertanian sebesar
294.021,53 ton/tahun. Diasumsikan bahwa
peternak menggunakan limbah pertanian
secara efektif sebesar 85% dari total produksi
limbah (REKSOHADIPRODJO, 1984). Dengan
demikian jumlah produksi limbah pertanian
yang tersedia sebanyak 249.914,29 ton/tahun.

Tabel 1. Lokasi padang penggembalaan bersama (LAR) di Kabupaten Sumbawa
No
1

Kecamatan
Empang


Nama LAR
Gili Rakit

Luas LAR (ha)
1500

2

Plampang (Desa Plampang)

Aiq Ampuk

400

3

Plampang (Desa Muir)

Lutuk Kele


200

4

Plampang (Desa Teluk Santong)

Dusun Labuan Ala

100

Jumlah

Keterangan
SK Bupati Sumbawa
No. 1520.a Th 2001
SK Bupati Sumbawa
No. 700.a Th 2000
SK Bupati Sumbawa
No. 830.a Th 2000

SK Bupati Sumbawa
No. 832.a Th 2000

2200

Sumber: DINAS PETERNAKAN KABUPATEN SUMBAWA, (2003)

Tabel 2. Produksi limbah pertanian
No
Jenis tanaman
Luas panen
1.
Padi
73.675
2.
Kedelai
9.027
3.
Kacang hijau
37.782

4.
Kacang Tanah
3.320
5.
Jagung
9.27
6.
Ubi Kayu
1.129
Jumlah produksi limbah pertanian
Penggunaan efektif limbah pertanian (85 %)

Produksi BK (ton/ha)
2,083
2,5
2,5
2,5

Jumlah produksi (ton BK/tahun)
153.465,025

22.567,5
94.455
8.300
13.540,5
1.693,525
294.021,53
249.914,29

Sumber: Data primer diolah (2004)

Daya tampung padang penggem balaan
dan limbah pertanian
Daya tampung suatu daerah ditentukan
oleh produksi hijauan dan limbah pertanian
yang dihasilkan setiap tahun dan dibandingkan
dengan kebutuhan ternak (REKSOHADIPRODJO,1984). Produksi hijauan padang
pengembalaan sebanyak 356.469,75 ton BK/

242


tahun dan limbah pertanian sebesar
249.914,29 ton BK/tahun, sehingga total
ketersediaan hijauan sebanyak 606.384,04 ton
BK/tahun.
Jumlah unit ternak herbivora yang terdapat
di Kabupaten Sumbawa dalam tahun 2003
adalah sebanyak 163.253,58 UT (Tabel 3).

Lokakarya Nasional Usaha Ternak Kerbau Mendukung Program Kecukupan Daging Sapi

Tabel 3. Populasi ternak kerbau pada tahun 2004
No
Jenis ternak
1
Sapi
2
Sapi Hissar
3
Kerbau
4
Kuda
5
Kambing
6
Domba
Jumlah

Jumlah (unit ternak)
58.433
777,25
77.378,325
21.404,40
5.084,56
5.260,61
163.253,58

Sumber: DATA PRIMER DIOLAH (2004)

Menurut
REKSOHADIPRODJO
(1984),
ternak herbivora membutuhkan 8 kg BK/hari/
UT. Berdasarkan Tabel 3 kebutuhan seluruh
ternak herbivora yang ada di Kabupaten
Sumbawa dalam setahun adalah = 163.253,58
UT x 365 x 8 Kg BK = 461.338,83 Ton
BK/tahun. Membandingkan produksi hijauan
dari padang pengembalaan dan limbah
petanian (606.384,04 ton BK/tahun) dengan
kebutuhan seluruh ternak (461.338,83 Ton
BK/tahun), masih ada kelebihan produksi
hijauan sebanyak 129.684 ton BK/tahun.
Andaikan kelebihan produksi hijauan dan
limbah pertanian ini diperuntukkan untuk
kerbau, maka dapat menambah populasi

kerbau sebanyak 44.412 UT. Hal ini sejalan
dengan hasil yang diperoleh DILAGA et al.
(2003) pada peternakan kerbau di Desa
Penyaring Moyo Hilir Sumbawa, bahwa
padang penggembalaan yang ada di sana
masih mampu untuk menampung 1,5 – 2 kali
lipat dari populasi kerbau yang ada. Semua
kebutuhan di atas baru memenuhi kebutuhan
BK dari ruminansia karena berdasarkan
analisa proksimat terhadap rumput padang
penggembalan dan limbah pertanian nilai
nutrisi masih sangat rendah (Tabel 4), belum
dapat memenuhi kebutuhan gizi ternak
ruminansia dan herbivora yang hidup di LAR.

Tabel 4. Komposisi proksimat rumput dan limbah petanian (%)
Jenis tanaman
Rumput
Jerami padi
Jerami kedelai
Jerami kacang hijau
Jerami jagung

Kadar air
4,85
5,38
5,97
4,81

Kadar abu
6,88
19,27
7,48
8,12

Lemak kasar
1,72
2,57
1,62
2,13

Serat kasar
38,98
31,05
39,68
30,62

Protein kasar
3,72
4,46
5,25
5,69

Sumber: HASYIM et al. (2004)

Produksi dan nilai gizi hijauan pada padang
penggembalaan Kabupaten Sumbawa tidak
jauh berbeda dengan hasil penelitian IMRAN
(2003)
pada
padang
pengembalaan
Doroncanga Kabupaten Dompu. Walaupun
dengan kondisi pakan yang demikian padang
pengembalaan dan limbah pertanian yang ada
mampu menunjang perkembangan ternak
ruminasia yang ada di padang pengembalaan.
Penelitian SUHUBDY, et al. (2004) pda kerbau
Sumbawa jantan muda dengan pakan dasar
limbah pertanian dengan tambahan suplement
dedak padi mampu meningkatkan berat badan

harian sebesar 0.313 kg/hari, dan meningkatkan produksi susu dari 1,65 liter menjadi 2,5
liter pehari (SUHUBDY, at al. 2005).
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1.

Padang pengembalaan dan limbah
pertanian mempunyai potensi dalam
penunjang
perkembangan
ternak

243

Lokakarya Nasional Usaha Ternak Kerbau Mendukung Program Kecukupan Daging Sapi

ruminansia terutama kerbau di Kabupaten
Sumbawa
2.

Kelebihan
daya
tampung
padang
pengembalaan dan limbah pertanian
sebesar 44.412 UT. Ini memberi peluang
untuk menambah populasi ternak di
Kabupaten Sumbawa.

Saran
Jika Pemda Kabupaten Sumbawa tetap
mempertahankan
sistem
LAR
untuk
pengembangan ternak, maka perlu dibuat
aturan baku melalui PERDA tentang
keberadaan LAR dan perlu usaha perbaikan
LAR dengan cara mengintrodusir HMT
unggul.
DAFTAR PUSTAKA
ANONIM. 2000. Sumbawa Dalam Angka. Badan
Pusat Statistik Kabupaten Sumbawa dan
Bappeda Kabupaten Sumbawa. 522 pp.
ANONIM 2001. Statistik Peternakan-2001. Dinas
Peternakan Propinsi NTB, Jalan Udayana no.
15 Mataram. 59 pp.
ANONIM 2002. Peluang Kerjasama Agribisnis Antar
Daerah Bidang Peternakan. Dinas Peternakan
Propinsi NTB, Mataram. 19 pp.
DILAGA, S.H. 2000. Padang Pengembalaan, Ruang
Bersama untuk Peternak (Suatu Upaya
Pemberdayaan Daerah di Pulau Sumbawa).
Info Bapeda NTB, Vol. II Nomor: 19, Juli
2000

244

DILAGA, S.H., C.ARMAN, HASYIM dan LESTARI,
2003. Potensi Kerbau sebagai Penghasil
Susu untuk Menunjang Penelitian Uji Klinis
Anti H pylory pada Anak Balita Kurang Gizi
di Kabupaten Sumbawa. Proyek Penelitian
& Pengembangan Teknologi- Bapeda NTB.
LAKITAN, 1994. Dasar-Dasar Klimatologi. PT.
Raja Grafindo Persada. Jakarta.
HASYIM, IMRAN dan SOFYAN 2004. Kapasitas dan
Potensi
Kerbau
Sumbawa
dalam
Pembangunan Daerah: Analisis Populasi,
Potensi dan Ekonomi Ternak Kerbau
Sumbawa. Laporan Penelitian Kerjasama.
BAPPEDA Propinsi Nusa Tenggara Barat
dengan Pusat Kajian Sistem Produksi Ternak
Gembala dan Padang Pengembalaan
Kawasan Tropis. Fakultas Peternakan
Uiversitas Mataram.
IMRAN, 2003. Komposisi Botani, Komposisi
Nutrisi dan Kecernaan in-vitro Padang
Pengembalaan
Doroncanga
Kabupaten
Dompu. Jurnal Ilmu dan Teknologi
Peternakan Vol I No 2 2003.
REKSOHADIPRODJO, 1984 Limbah Pertanian dan
Industri. BPFE Yogyakarta.
SUHUBDY, IMRAN dan SOFYAN. 2004 Penyelamatan
Plasma Nutfah Kerbau Sumbawa dan
Strategi
Pengembangannya.
Laporan
HIBAH BERSAING XII.(Tahun I)
SUHUBDY,
IMRAN
dan
SOFYAN.
2004.
Penyelamatan Plasma Nutfah Kerbau
Sumbawa dan Strategi Pengembangannya.
Laporan HIBAH BERSAING XII.(Tahun
II).

Dokumen yang terkait

AN ALIS IS YU RID IS PUT USAN BE B AS DAL AM P E RKAR A TIND AK P IDA NA P E NY E RTA AN M E L AK U K A N P R AK T IK K E DO K T E RA N YA NG M E N G A K IB ATK AN M ATINYA P AS IE N ( PUT USA N N O MOR: 9 0/PID.B /2011/ PN.MD O)

0 82 16

Anal isi s L e ve l Pe r tanyaan p ad a S oal Ce r ita d alam B u k u T e k s M at e m at ik a Pe n u n jang S MK Pr ogr a m Keahl ian T e k n ologi , Kese h at an , d an Pe r tani an Kelas X T e r b itan E r lan gga B e r d asarkan T ak s on om i S OL O

2 99 16

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan IPA Pengembangan Profesi Guru Sains melalui Penelitian dan Karya Teknologi yang Sesuai dengan Tuntutan Kurikulum 2013

6 77 175

Strategi Meningkatkan Nasabah Pada Bmt Usaha Mulya Pondok Indah

10 95 68

Pengaruh Kerjasama Pertanahan dan keamanan Amerika Serikat-Indonesia Melalui Indonesia-U.S. Security Dialogue (IUSSD) Terhadap Peningkatan Kapabilitas Tentara Nasional Indonesia (TNI)

2 68 157

Modul TK E 2016 150 hlm edit Tina M imas

2 44 165

Sistem Informasi Pengolahan Data Pinjaman Pada Koperasi Serba Usaha Bersama di Ciroyom Provinsi Jawa Barat

4 39 117

Implementasi Piagam Pelembang Kesepakatan Perusahaan Pers Nasional Di Redaksi PT. Galamedia Bandung Perkasa (HU Galamedia)

0 26 153

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di Lembaga Kantor Berita Nasional Antar Biro Jawa Barat

0 59 1

Pengaruh Kemampuan Manajerial Dan Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha Di Unit Agro Bisnis Pada Yayasan Al-Anshor Bandung (survey pada petani unit Agro Bisnis Yayasan Al-Anshor Bandung)

5 61 1