SEJUTA PESONA NEGERI LASKAR PELANGI

  ! k i l k i l

  SEJUTA a k e

PESONA NEGERI

  s a i s e

LASKAR PELANGI

  n o Tersebutlah sebuah pulau bernama Belitung. Berada d di antara Laut Cina Selatan dan Laut Jawa. Garis n pantainya berisi pasir putih dan batu granit yang i a tersusun membentuk barisan rapih, mempesonakan t a mata bagi yang melihatnya. s i w

  3

  1

  2 i e M

  • il r p A

  BULOK DAGONGAN HINGGA TEROMPAH PANJANG KOMUNITAS BOOKPACKER PROFIL 21 ne

  ISI azi

AGUSTINUS WIBOWO

  ag ED e M Fre Daftar Isi

PIMPINAN UMUM/REDAKSI CATPER

  Ambar Arum

  15 TERPATUNG KECANTIKAN BELITUNG

  [email protected]

  GALERI

  25 JEPRET! BELITUNG

EDITOR PENGANAN

  43 SUP GANGAN

  Muhammad Iqbal

  AKSESORIS

  46 VAKUM PAKAIAN REDAKSI

  DARI REDAKSI TIPS

  Annisa M.F. Harahap

  47 MENCARI INFO WISATA DI INTERNET

  Salam Ransel,

  RESENSI ARTISTIK & DESAIN

  49 TITIK NOL

  BELITUNG MENJADI POPULER sejak kemun- Galih Permadi

  JEDA

  culan novel dan film Laskar Pelangi. Padahal pulau ini Kibar Desain Salman

  51 TURISME PENGACAK NILAI

  sudah mempesona sejak dulu. Hamparan pasir putih

  ORDINAT

  INTERAKSI

  SEJUTA PESONA NEGERI LASKAR PELANGI dan granit yang menjadi ciri khas Belitung merupakan

  53 PILIH MODA APA? WEBMASTER

  Tersebutlah pulau bernama Belitung. Berada di faktor utama keindahan di pulau ini.

  Kurniawan Aji Saputra

  KONTRIBUTOR

  antara Laut Cina Selatan dan Laut Jawa. Berisi

  3 Ditambah kota Manggar yang disebut-sebut

  56 BM EDISI 21

  pasir putih dan batu granit tersusun barisan sebagai kota 1001 warung kopi, sop gangan yang

  EDISI DEPAN rapih, mempesona bagi yang melihatnya.

  memberdayakan ikan sebagai sumber daya lokal,

  57 KRAKATAU-SEBESI

  mercu suar Pulau Lengkuas, dan banyak pulau-pulau

  PANDU

  kecil lain di sekeliling Belitung yang memesona. Leng- MENUJU BELITUNG kap sudah.

  Pesawat Sriwijaya Air dari Jakarta,

  11 4-5 penerbangan/hari.

  Selamat datang di Belitung! REDAKSI

BULOK KOMUNITAS PROFIL

  27 DAGONGAN

  33 BOOKPACKER

  37 AGUSTINUS WIBOWO PERMAINAN TRADISIONAL

  Redaksi menerima saran, kritik, dan artikel dari BM Readers yang bisa dikirim melalui alamat email kami.

  FOTO COVER :

  IWAN IRAWAN WEBSITE EMAIL FACEBOOK TWITTER www.backpackinmagazine.com [email protected] Backpackin Magz @Backpackin_Magz

  ORDINAT S E J U T A P E S O N A N E G E R I

LASKAR PELANGI

  Tersebutlah sebuah pulau bernama Belitung. Berada di antara Laut Cina Selatan dan Laut Jawa. Garis pantainya berisi pasir putih dan batu granit yang tersusun memben- tuk barisan rapih, mempesonakan mata bagi yang melihatnya. Belum lagi laut biru nan jernih menyatu dengan birunya langit di kala terang. Selamat datang di Belitung! OLEH: AMBAR ARUM, BAMBANG PRIADI | FOTO: NIKO WAZZ, IKA SOEWADJI

KAMPUNG BALI PULAU LENGKUAS

  ADA KEINDAHAN DI setiap sudut Belitung. Baik di hamparan batu granitnya, di pasir putihnya, di setiap pulau-pulau kecilnya, di bawah lautnya, di atas mercusuarnya, di senyum ramah penduduknya, hingga di atas cangkir kopi Manggar-nya.

  Pulau Lengkuas yang terletak di Barat Laut Pulau Belitung ini bisa dibilang merupakan icon Pulau Belitung. Di dalam- nya berdiri mercusuar yang sangat populer dan selalu jadi objek foto oleh para wisa- tawan. Untuk mencapai Pulau Lengkuas, bisa melalui desa Tanjung Kelayang maupun desa Tanjung Binga. Pulau ini luasnya hanya sekitar satu hektar saja. Karenanya, melaku- kan kegiatan eksplorasi di pulau ini hanya membutuhkan waktu sekitar satu jam.

  Di sekitar pulau Lengkuas terdapat beberapa pulau kecil yang bisa didatangi hanya dengan berjalan kaki. Namun untuk bisa ke sana, harus menunggu air laut surut terlebih dahulu. Walaupun bisa didatangi dengan berjalan kaki, pulau-pulau kecil ini masih terpisah oleh air laut dengan kedala- man mencapai dada orang dewasa. Jaraknya pun hanya sekitar 30 meter dari bibir pantai pulau Lengkuas.

  Sekitar 27 km dari bandara di Tanjung Pandan terdapat pemukiman penduduk dari

  MENUJU PULAU LENGKUAS MELALUI TANJUNG KELAYANG MAUPUN TANJUNG BINGA CATPER

PULAU LENGKUAS

KAMPUNG BALI

  suku Bali yang disebut Kampung Bali Giri Jati. Selayaknya di Bali, banyak bangunan dan ukiran bernuansa Bali. Berbagai kese- nian dan upacara adat khas Bali juga rutin diadakan di sini. Meski jauh dari kampung halamannya dan sudah berbaur dengan ma- syarakat sekitar, tapi mereka tetap menjaga warisan budaya leluhurnya.

  Letaknya di sebelah Utara Pulau Beli- tung, dekat dengan Pulau Lengkuas. Terdapat tempat penangkaran penyu dan merupakan salah satu spot yang menarik untuk snorkel- ing. Pulau ini sejuk karena banyak pohon kelapa menjulang tinggi melindungi pengun- jung dari terik sinar matahari.

  ORDINAT

PULAU PASIR

  Sesuai dengan namanya, pulau ini isinya hanya pasir. Tidak ada batu granit atau pohon kelapa bertengger di sini. Pulau Pasir baru muncul saat air laut surut. Menariknya, banyak ditemukan bintang laut berjemur di sini, entah terbawa arus laut atau ada yang sengaja membawanya ke sini.

PULAU KEPAYANG

PULAU BABI KECIL

  Konon dulu katanya banyak babi berkeliaran di sini, maka itu menjelaskan asal mula nama pulai ini. Tetapi, sekarang tidak ada satupun babi di pulau ini. Kalau kita naik ke puncak tertinggi dari batu granit yang ada di sini, akan terlihat hamparan pulau-pulau kecil di sekitarnya dengan sangat cantik.

  PULAU PASIR PULA U BABI KE CIL PANTAI TANJUNG TINGGI SEBAGAI LOKASI SHOOTING LASKAR PELANGI PULAU BURUNG

  Batu besar dengan bentuk menye- rupai paruh burung menjadi alasan kenapa pulau ini dinamai Pulau Burung. Lepas pantai di sekitar pulau ini merupakan salah satu spot snorkeling yang menarik.

  Salah satu pantai yang sangat terke- nal di Belitung, karena merupakan tempat shooting film Laskar Pelangi. Ratusan batu granit dengan berbagai ukuran terhampar di sini. Pasirnya putih, air lautnya tenang, mem- buat Tanjung Tinggi menjadi tempat favorit wisatawan untuk menghabiskan waktu di Belitung.

  Satu lagi pantai yang juga terkenal, bahkan sudah populer di kalangan masyara- kat setempat sebelum pariwisata Belitung melesat beberapa tahun belakangan ini. Tan- jung Kelayang menjadi menarik salah satun- ya karena sekitar 300 meter di hadapannya, di tengah-tengah laut, terdapat tumpukan batu granit yang tersusun menyerupai kepala burung kelayang.

  Agak berbeda dengan pantai lain, pantai Tanjung Pendam tidak berpasir putih serta tidak punya banyak pohon kelapa. Na- mun pantai ini tetap indah dan menjadi ung- gulan untuk menikmati matahari terbenam. Tanjung pendam ramai dijadikan tempat nongkrong oleh warga kota karena letaknya yang dekat dengan pusat kota. Di sini sudah dibangun taman bermain untuk anak-anak, lapangan olahraga, serta area publik untuk masyarakat yang banyak dimanfaatkan un- tuk berbagai acara seperti pameran, pentas musik, ataupun kumpul komunitas.

  MANGGAR

  Sempatkan diri untuk mampir ke ibu- kota Kabupaten Belitung Timur, yaitu Kota Manggar. Kota ini terkenal dengan sebutan kota 1001 warung kopi, tidak heran karena di setiap sudut jalan sangat mudah ditemukan warung kopi. Walau jumlah kedai kopi di sini sangat banyak, semua kedai tidak ada yang sepi. Minum kopi sambil bersantai di warung kopi sepertinya memang sudah menjadi kebiasaan sehari-hari masyarakat sini.

  Biji kopinya memang tidak asli dari Belitung, melainkan dari Lampung, namun warung kopi Manggar sendiri yang meng- goreng dan kemudian meraciknya, sehingga menghasilkan kopi yang istimewa. Lebih dari itu, pengalaman silaturahim di warung kopi ini juga membuat siapapun merasa nyaman di dalamnya. Baik masyarakat lokal maupun wisatawan berbaur dengan hangat. Oh ya, di sini juga terdapat Pantai Serdang yang indah.

  Tidak jauh dari Manggar terdapat Pantai Burung Mandi yang tidak ada batu granit sama sekali. Hanya ada pasir putih, ditemani deretan pohon pinus laut berjejer menghadap ke laut. Dari pantai ini kita dapat melihat Gunung Burung Mandi. Sementara melangkah ke sebelah timur, terdapat Pan- tai Bukit Batu, di sini pasirnya kecoklatan, namun tetap indah. Dekat sini juga terdapat vihara yang dibangun di lereng Gunung Burung Mandi. Karena kawasan Burung Mandi ini menghadap ke Timur, maka jangan berharap melihat matahari tenggelam di sini.

  Batuan granit di pulau ini sangat besar dan membentuk selayak layar kapal terkembang lebar. Karena batu tersebut, pulau ini dina- makan Pulau Batu Berlayar. Batuan granit di Belitung memang tidak ada habisnya mem- buat siapapun terkagum-kagum. Pulau ini terletak belasan menit dari Tanjung Kela- yang. Pasirnya putih, dan terlihat saat laut sedang surut. Sebelum berkunjung ke sini, pastikan laut sedang surut agar dapat turun dari kapal dan bermain-main di pulau ini.

  ORDINAT BURUNG MANDI TANJUNG KELAYANG

TANJUNG TINGGI

BURUNG MANDI

TANJUNG KELAYANG

PULAU BATU BERLAYAR

TANJUNG PENDAM

  PANDU

MENUJU BELITUNG

  1. Sriwijaya Air dari Jakarta, 4-5 penerbangan/hari.

  KAPAL LAUT

  1. KM Tristar Tanjung Priok – Tanjung Pandan (Rp230.000).

  2. KM Selvia Tanjung Priok – Tanjung Pandan (Rp245.000).

  3. KM Srikandi Tanjung Priok – Tanjung Pandan (Rp245.000).

  4. KM Sahabat Tanjung Priok – Tanjung Pandan (Rp245.000).

  PESAWAT

  1. Citra Rp125.000 Jl. Sriwijaya No. 41 Tanjung Pandan.

  Telp: (0719) 21391, 21830

  2. Mustika Rp130.000 Jl. Jend. Sudirman. Tanjung Pandan.

  Telp: (0719) 24864

  3. Dewi Rp150.000 Jl. Sriwijaya No.122. Tanjung Pandan.

  Telp: (0719) 21134

  PENGINAPAN | FOTO: NIKO WAZZ

  5. KM Express Bahari Bangka – Tanjung Pandan (Rp200.000). PANDU

MERCUSUAR ASAL

  Konstruksi mercusuar pulau Lengkuas ini terdiri dari 71 blok silinder luar yang tersu- sun hingga lantai 18, dan 32 blok silinder inti yang hanya dibangun sampai lantai 15 saja.

  Pada lantai 16 terdapat sebuah lemari besi dua daun pintu berfungsi menyimpan peralatan yang berkaitan aktifitas mercusuar tiap harinya.

OLEH: BAMBANG PRIADI

  “Mercusuar terakhir direnovasi (di- PULAU LENGKUAS TERDAPAT sebuah hilangkan karat-karatnya dan di cat ulang) mercusuar produk pabrikan Chance Brothers tahun 1996. Kondisi semakin parah sejak

KELILING BELITUNG

  & Co, terletak dekat kota Birmingham, Inggris. runtuhnya rezim orde baru sekitar 1998, akibat

  • Sewa boat bisa didapat di Tanjung Kelayang:

  Walaupun berkarat di sana-sini, mercusuar subsidi pemeliharaan mercusuar terhenti,” Rp350.000 untuk 10 orang.

  • Sewa Avanza dengan sopir (tanpa bensin):

  buatan 1882 ini masih berdiri kokoh. ucap petugas mercusuar. Sungguh disayang- Rp350.000/hari

  Perlu 30 menit untuk sampai pun- kan, bangunan bersejarah dibiarkan rusak be-

  • Sewa motor: Rp60.000/hari cak mercusuar. Bagian teratas mercusuar ini gitu saja tanpa ada perhatian dari pemerintah.
  • Sewa ojek: Rp100.000/hari, tergantung jarak tempuh

  terdapat lampu suar yang beroperasi dari jam Bila bangunan sejarah ini dilestarikan tentunya lima sore hingga enam pagi. dapat dijadikan bahan pendidikan bagi genera- Posisi jendela pandang tiap lantainya si-generasi mendatang.

  TIPS BAHASA BELITUNG

  berselang-seling. Misal, lantai 1 jendela Sumber listrik di sini menggunakan

  1. Waktu terbaik untuk berkunjung adalah saat Hai, apa kabar? = Hai, kiape kabare? musim kemarau (Mei-Agustus) menghadap ke arah Timur dan Utara, lantai genset, beroperasi jam enam sore hingga se-

  2. Saat libur panjang, booking penginapan, dan 2 jendela menghadap ke Barat dan Selatan. belas malam. Sumber air bersih mengandalkan

  Nama kamu siapa? = Sape jak name ko tek? sewa kendaraan jauh-jauh hari.

  Dan lantai 3, jendela kembali menghadap wadah tadah hujan. Air tadah hujan ini digu-

  3. Tidak ada kendaraan umum, sewa kenda- Berapa harga ini? = Berape harge ini neh? raan lebih masuk akal.

  Timur dan Utara, begitu seterusnya. nakan untuk minum dan kegiatan MCK.

  CATPER T E R PAT U N G K e c a n t i k a n B e l i t u n g

  Belum sembuh pegal di kaki ini habis mendaki Gunung Sindoro beberapa hari yang lalu,

  AN W

  sekarang jam 10 pagi saya sudah harus mendarat di Bandara Soekarno Hatta, mengejar pesawat ke Belitung. Demi Belitung, kaki cenat-cenut tidak masalah.

AN IRA

  OLEH: BAMBANG PRIADI | FOTO: NIKO WAZZ, IWAN IRAWAN

  IW : O T O F

PANTAI TANJUNG TINGGI

  LEPAS TENGAH HARI , pesawat yang saya dan teman-teman naiki tiba di Bandara HAS Hanandjoeddin, Tanjung Pandan, Belitung. Turun pesawat, perut kami kompak minta makan. Maka mampirlah kami di Mie Beli- tung “Atep”. Kondisi cuaca pada siang hari di kota ini relatif panas, melebihi panasnya Jakarta menurut saya.

  Setelah kenyang makan dan beberes, dimulailah perjalanan kami menjelajah Beli- tung. Destinasi pertama adalah Danau Kaolin. Entah mengapa namanya terkenal dengan sebutan Danau Kaolin, padahal ada beberapa mineral yang juga ditambang di kawasan ini, seperti timah dan pasir gelas. Ketiga mineral tersebut -kaolin, timah, dan pasir gelas- meru- pakan bahan-bahan dasar pembuatan keramik. Menurut informasi dari penduduk lokal, hasil penambangan ini sebagian dikirim ke perusa- haan keramik Mulia Ceramics.

  Berikutnya adalah Pantai Tanjung Tinggi. Pantai ini merupakan salah satu spot shooting film Laskar Pelangi. Dengan serakan batuan granit yang berukuran luar biasa besar di sekitar pantainya. Pertanyaan perihal dari mana asal-usul batu-batu besar ini masih menjadi pertanyaan para peneliti, dan masih menjadi misteri hingga saat ini.

  Sore menjelang, kami pun bertolak ke Pantai Bukit Berahu. Bukit Berahu ini meru- pakan kawasan resort. Untuk dapat menikmati pantainya, Anda harus turun ke bawah melalui 62 buah anak tangga. Di pinggir pantainya, ter- dapat 5 buah rumah penginapan kecil model rumah panggung yang cukup tenang dan terbuat dari kayu.

  Perjalanan hari ini belum selesai, malamnya kami lanjut menuju Tanjung Kela- yang, kediaman pak Senawi. Pak Senawi adalah pemilik perahu yang akan menjadi tumpangan saya untuk island hoping esok hari. Dia adalah seorang Bugis yang tinggal di Belitung sejak

  DANAU KAOLIN TANJUNG KELAYANG

BUKIT SAMAK

  foto-foto, snorkeling, bermain air, menikmati bintang-bintang di langit, dan akhirnya tidur.

  Salah satu keistimewaan Pulau Leng- kuas adalah, di sini kita dapat melihat matahari terbenam di sore hari dan matahari terbit di pagi harinya. Dan itulah yang kami dapat saat bermalam di pulau ini. Dari sini pula terdapat beberapa pulau-pulau kecil yang dapat kita datangi dengan berjalan kaki. Namun hal ini hanya dapat kita lakukan pada saat air laut se- dang surut, dengan kedalaman sampai dengan dada orang dewasa.

  Keesokan harinya, kami kembali ke Tanjung Kelayang. Setelah bersih-bersih di rumah Pak Senawi, kami melanjutkan petua- langan ke Vihara Budhayyana. Foto-foto se- bentar, berikutnya kami menuju Pantai Burung

PULAU BABI

  Mandi. Main-main air dan bersantai sejenak, tahun 1976. Dan di rumahnya ini pulalah, kami tenggelam. Sebelum sampai di Pulau Pasir, selanjutnya kami makan siang di Manggar. Lalu menginap. saya melewati Pulau Kepala Garuda karena siap-siap berangkat ke Bukit Samak. bentuknya memang menyerupai kepala bu- KELILING PULAU BELITUNG rung garuda.

MENGINTIP LASKAR PELANGI

  Mayoritas pekerjaan masyarakat Beli- Berikutnya kami singgah di Pulau Babi, Di Bukit Samak ini terdapat beberapa tung sebagai nelayan dan penambang. Hampir lalu Pulau Burung. Pulau Burung ini cukup kandang yang berisi binatang-binatang liar seluruh atap rumah terbuat dari lembaran luas untuk dikelilingi. Dengan hamparan pasir seperti elang laut, tupai, monyet, dan lain-lain. seng. Bentuk rumah memanjang ke belakang putihnya yang lembut. Namun agak kotor oleh Binatang-binatang ini sengaja dikandangkan khas Belitung, dimensinya kira-kira 15x6 meter. rontoknya dedaunan dari pohon-pohon di oleh pengelola tempat wisata demi menam-

  “Cumi-cumi dan Tenggiri banyak di sekitar pulau alias sampah organik. Walaupun bah atraktif spot wisata Bukit Samak. Sungguh bulan 7 dan 8 (Juli dan Agustus). Sedangkan masih ada sampah plastik, namun bisa diang- amat disayangkan. untuk ikan Kakap merah banyak di bulan 4 gap relatif bersih untuk sebuah pulau yang (April),” tutur pak Senawi. “Kita melaut bi- tidak berpenghuni.

  AN W

  asanya jam empat sore dan kembali keesokan Lanjut. Pulau Lengkuas adalah destinasi harinya jam tujuh pagi, karena pada malam berikutnya. Di pulau Lengkuas ini berdiri se-

AN IRA

  hari air laut justru sangat tenang.” buah mercusuar asal pabrikan Chance Broth-

PULAU KEPALA GARUDA

  O: IW T O Tak lama kemudian, kami sampai di ers & Co yang terletak dekat Kota Birmingham. F

  BENTUKNYA MENYERUPAI | A

  Pulau Pasir. Ukuran pulau ini sangat kecil, tapi Di pulau ini kami mengelilingi pulau, bersantai-

KEPALA BURUNG GARUDA

  pulau ini akan semakin luas bila air laut sema- santai dibawah rindang pohon, naik ke mer-

TU GARUD

  kin surut. Dan bila pasang, maka pulau ini pun cusuar, menyiapkan makan siang dan malam,

  BA

  CATPER TANJUNG PENDAM

  Sekitar satu jam kami di sini, kemudian

  TOKO CINDERAMATA

  meneruskan perjalanan ke Gantong, tempat SD Muhammadiyah di kawasan Wisata Sastra

  BERTEBARAN DI SEKITAR

  Laskar Pelangi. Di kawasan ini juga terdapat

  PANTAI TANJUNG PENDAM

  replika dua buah rumah adat Belitung, sebuah aula terbuka, dan sebuah kamar mandi.

  Dari sini, kami juga mengunjungi rumah Ibu Muslimah yang asli, namun sayang Di areal Pantai Tanjung Pendam ini juga beliau tidak di tempat. Lalu kami ke sekolah terdapat beberapa kelompok seni yang sedang aslinya Laskar Pelangi (bukan yang dipakai berlatih biola. Toko-toko cinderamata pun ba- untuk shooting). Lokasinya agak jauh dari pe- bertebaran di sekitar area pantai dengan variasi rumahan penduduk. harga yang masih relatif terjangkau.

  Destinasi selanjutnya adalah Tanjung Malam tiba, kami pun kembali ke ten- Pendam. Lokasi pantai ini berada di tengah gah kota untuk mencari makan malam. Harga kota. Bila bicara Jakarta, mirip dengan pantai makanan di kota Tanjung Pandan relatif murah.

  Ancol. Seperti halnya pantai yang terletak di Untuk seporsi sapo tahu misalnya, hanya dijual tengah kota, pantai Tanjung Pendam ini terbi- seharga Rp30 ribu semangkuk. Heee…, murah lang kotor dan agak berbau amis di beberapa dari mana? Tenang, jangan emosi dulu, walau-

  AN W

  titik. Bila airnya surut, banyak pemuda-pemudi pun semangkuknya Rp30 ribu, satu porsi sapo

  AN IRA

  Belitung yang memanfaatkannya untuk ber- tahu cukup untuk dua hingga tiga orang. Cukup

  O : IW sepeda, jogging, atau sekadar kumpul-kumpul. murah, bukan? T O F

  CATPER

  Selesai makan, kami segera mencari penginapan murah. Namun dikarenakan high season, rate penginapan di sekitaran kota Tanjung Pandan pun ikut terdongkrak naik, dan hampir semuanya penuh. Karena semalaman tidak berhasil mencari penginapan dengan harga terjangkau, maka saya dan teman-teman mencoba menghubungi sana-sinipak Halil Sani (beliau adalah orang yang membeli tiket pesawat dua teman kami yang gagal berang- kat bersama kami karena urusan kantor) dan akhirnya mendapatkan penginapan gratis di rumah pak Ali Travel (adik ipar Pak Halil Sani). Fiuh, syukurlah.

  Sekitar jam delapan pagi, kami bertolak dari rumah pak Ali menuju Museum Belitung. Letak museum ini dekat dengan pintu masuk

  Pelabuhan Sebrang. Di museum ini terdapat beberapa replika penambangan timah masa silam dan kebun binatang mini yang berisi antara lain flaminggo, tupai, buaya, ikan, dan orang utan.

  Selanjutnya kami mampir ke Koperasi Usaha Kecil Menengah (KUKM) Belitung di Jalan Sriwijaya. Bangunan KUKM Belitung ini dulunya bernama Wisma Ria II, dan terletak di tengah kota Tanjung Pandan. Banyak oleh-oleh yang bisa dibeli, seperti kerajinan laut, kopi, kaos, dan bebatuan meteorit.

  Target berikutnya adalah ke rumah adat Belitung. Di sini kami tidak lama karena harus mengejar pesawat kembali ke Jakarta. Aah sayang, karena waktu terbatas, hanya bisa ke beberapa tempat, itu pun tidak lama. Selamat tinggal Belitung, selamat tinggal “Tanjung Pan- dan Kota Bertuah”.

  FOTO : IWAN IRAWAN

FOTO : NIKO WAZZ

F O T O : NIK O W AZZ

AKHIR PETUALANGAN

  GALERI JEPRET! BELITUNG

HASIL BIDIKAN NIKO WAZZ

PULAU BABI KECIL

PULAU BURUNG MANDI

  PULAU PASIR

  PULAU LENGKUAS

  BULOK B E R P E L U H S E H A T D E N G A N P E R M A I N A N T R A D I S I O N A L

  Pada era sebelum maraknya barang-barang elektronik seperti televisi, ponsel, tablet, ataupun komputer, aktivitas bermain lebih banyak dilakukan di luar ruang. Di bawah terik matahari, sambil bertelanjang kaki. Tidak terkecuali di tanah Belitung.

  OLEH: AMBAR ARUM | FOTO: NIKO WAZZ BULOK

  untuk menandai garis permainan. Garis permainan disusun sejajar sekitar empat baris atau lebih, dengan jarak antargaris minimal dua meter. Setelah diundi untuk menentukan kelompok mana yang jaga dan kelompok mana yang main, setiap garis kemudian diisi oleh kelompok jaga. Satu garis satu orang.

  Tugas kelompok jaga adalah menghadang kelompok lawan untuk me- lewati garis yang dijaganya. sebaliknya, tugas kelompok main adalah melewati garis yang dijaga kelompok lawan. Kalau ada pemain yang tertangkap oleh kelom- pok jaga, maka kedua kelompok bertukar posisi, yang tadinya jaga jadi main.

  Pemenang ditentukan dari mere- ka yang seluruh anggota kelompoknya berhasil melewati setiap garis hadangan bolak balik. Kelompok jaga harus gesit

DAGONGAN BUTUH

  BERUNTUNG BELITUNG MEMILIKI bergerak agar dapat menangkap lawan

  DAGONGAN

SATU BATANG BAMBU BESAR

  banyak area terbuka untuk tempat ber- Permainan dagongan membutuh- mainnya. Sementara kelompok main ha-

MINIMAL DUA PEMAIN

  main. Lebih beruntung lagi, area tersebut kan satu batang bambu besar dan pan- rus cerdas menyusun siasat untuk mele- luas, terbuka untuk publik, dan memi- jang, serta minimal dua kelompok pe- wati garis batas. liki pemandangan yang indah. Pada 3 main sebanyak masing-masing minimal

  Strategi yang biasa dijalankan Februari 2013, Pemda Belitung Timur lima orang. Juga diperlukan lapangan tenaga. Kelompok yang menang adalah adalah membuat bingung kelompok jaga mengadakan lomba permainan tradis- sepanjang kira-kira 2x18 meter untuk yang bisa maju melampaui garis tengah dengan cara lebih dari satu orang secara ional menyambut hari ulang tahun ke-10 permainan ini. lapangan. bersamaan melewati satu garis, seba- Belitung Timur. Lapangan dibagi dua sama be- gian orang maju dari ujung kanan, yang

  Beberapa nomor permainan di- sar dan batang bambu diletakkan tepat lain dari ujung kiri. Karena setiap garis

  HADANG

  tandingkan melibatkan anak-anak, rema- di tengah-tengah. Kemudian di sisi kiri Daerah lain mengenalnya dengan hanya dijaga oleh satu orang, maka tentu ja, dan orang tua. Kembali lagi Belitung dan kanan, dengan jarak 2,5 meter dari sebutan milud, gobak sodor, galah asin si penjaga garis kebingungan mana yang beruntung, memiliki pemerintah daerah tengah lapangan diberi tanda sebagai (galasin), atau galah panjang. Permainan harus dia tangkap, ke kiri atau ke kanan. yang peduli akan pelestarian permainan area serang. Di situlah batas kaki pemain ini mengadu ketangkasan dan kekompak- Hasilnya, pasti ada minimal satu tradisional daerahnya. paling depan. an dua kelompok dalam melewati garis orang dari sisi kiri atau kanan yang ber-

  Permainan tradisional di Belitung Selanjutnya kedua ujung batang yang dijaga oleh kelompok lawan. hasil lewat, karena si penjaga sibuk beru- tidak jauh berbeda dengan permainan tra- bambu diangkat oleh dua kelompok. Se- Hanya dibutuhkan lapangan luas, saha menangkap ke sisi satunya. Atau disional di daerah lain, hanya beda nama. tiap kelompok mendorong dengan sekuat dua tim pemain, dan kapur atau alat lain kalau beruntung, baik dari sisi kiri mau- pun sisi kanan sama-sama bisa lewat, saking bingungnya si penjaga. Permainan menjadi seru ketika satu orang dijaga oleh satu penjaga. Kalau sudah begini, permainan murni mengadu kelincahan masing-masing anggota kelompok.

  Juga dikenal dengan bakiak. Permain- an ini dapat dimainkan oleh lebih dari dua kelompok dan membutuhkan alat khusus berupa beberapa pasang bakiak panjang yang dapat memuat tiga orang atau lebih.

  Semua kelompok berbaris rapih dan memakai bakiaknya masing-masing, kemu- dian tugas mereka adalah melangkah maju ke depan sampai ke garis akhir yang sudah dibuat. Pemenangnya tentu saja yang paling cepat sampai di garis akhir.

  Permainan ini tidak mudah, walau dilakukan oleh orang dewasa sekalipun.

  Karena setiap kelompok harus bisa kom- pak dalam melangkah, untuk itu harus ada yang memimpin dan memberikan aba-aba. Salah-salah malah bisa ada anggota kelompok yang jatuh.

  Belum lagi kalau yang jatuh itu sedang me- megang pundak pemain di depannya, dan pemain di depannya juga memegang pundak pemain di depannya lagi, maka semua anggota pun bisa jatuh. Kalau sudah begini, kelompok ini harus mengulang lagi dari garis awal permainan.

  Setiap permainan tradisional yang dilakukan di luar ruangan membuat banyak keringat keluar karena harus bergerak, berlari, dan mengeluarkan tenaga untuk bisa menang. Belum lagi terselip kelakar-kelakar di antara para pemain yang dapat mengundang gelak tawa. Badan sehat, hati pun senang.

  BULOK

TEROMPAH PANJANG

  PENGANAN

SERUPUT KESEGARAN SOP GANGAN

  OLEH: MUHAMMAD IQBAL | FOTO: ISTIMEWA RAGAM KULINER MASYARAKAT sering kali sejalan dengan sumber alam setempat. Ini juga berlaku di masyara- kat Pulau Belitung. Hasil ikan yang cu- kup berlimpah membuat masyarakat- nya kreatif dalam membuat ikan. Salah satu hasilnya adalah sop gangan, yaitu masakan ikan dengan kuah berwarna kuning.

  Warna kuning tersebut berasal dari kunyit dan campuran sereh, asam, lengkuas, cabe rawit, serta jahe yang kemudian memunculkan rasa segar. Sedangkan ikan yang biasa digunakan adalah ikan bulat, ikan merah, ikan baronang, ikan kakap merah, dan ikan ketarap. Ikan-ikan yang dipilih berkara- kter mudah menjadi empuk ketika di- rebus. Semuanya merupakan hasil laut Belitung.

  Beruntung, masyarakat Belitong mempunyai pantai Tanjung Pendam yang dekat sekali dari kota Tanjung Pandan. Hampir setiap sore, pesisir pantai dijadikan tempat berkumpul masyarakat. Penjual makanan pun me- nyemut, termasuk yang menjajakan sop gangan ini.

  Sama seperti pempek, sop gan- gan juga mempunyai kelas-kelasnya tersendiri. Tentu akan berbeda mencicipi sop gangan di tempat makan elit dengan yang hanya di warung tenda. Masing- masing punya rasa yang berbeda, dan tentu saja harganya juga berbeda.

  Sebagai gambaran, harga seporsi besar sop gangan yang berisi satu ekor ikan adalah Rp70 ribu dan seporsi kecil yang berisi sepotong ikan sekitar Rp12 ribu.

  Meskipun berawal dari olahan ikan, tetapi kemudian banyak masyara- kat yang membuatnya lebih bervariasi dengan mengubah bahan bakunya de- ngan daging atau yang lain. Tapi den- gan menjaga komposisi bumbu yang digunakan sehingga tetap menghasil- kan rasa kuah yang segar

  PROFIL

  Agustinus Wibowo adalah seorang pe- jalan, penulis, sekaligus fotografer yang mem- buat perjalannya tidak hanya sekadar media untuk menikmati alam. Ia selalu ingin masuk ke sebuah budaya sampai bisa menertawakan apa yang penduduk setempat tertawakan. Berikut wawancara Backpackin’ dengan Agus:

  Mas Agus mengatakan kesan pertama dari suatu perjalanan itu harus diwaspadai, apa tujuannya dan bagaimana caranya?

  Semua orang yang datang ke lingkun- gan yang baru, tentu mengalami yang disebut sebagai “kejutan budaya”, yang membentuk impresi tentang suatu tempat. Impresi ini bisa jadi rasa yang paling jujur, tetapi bisa juga me- nyesatkan. Misalnya, pengalaman dicopet di hari pertama kita datang di sebuah negara atau kota, bisa seketika membuat kita memandang seluruh orang di negara atau kota tersebut

  ‘KEJUTAN BUDAYA’ PROFIL

  berbahaya. Padahal, tidak ada yang mutlak di dalam hidup ini.

  Belajar dari kehidupan itu ibarat men- gupas bawang, kita mengupas selapis demi selapis selubung impresi sampai kita menemu- kan inti dari pelajaran yang sesungguhnya.

  Caranya, tinggallah di sebuah tempat lebih lama, lebih banyak berkomunikasi dan mendengar kisah penduduk setempat. Saya baru benar-benar bisa mengatakan saya “be- rada” di tempat tersebut ketika saya sudah bisa tertawa dengan gurauan-gurauan mereka, ikut meratap bersama kesedihan mereka, dan ikut bermimpi bersama mimpi-mimpi mereka.

AGUSTINUS ALAMI

  Ketika menghadapi budaya yang sama sekali berbeda, apa yang Mas Agus lakukan?

  Salah satu budaya yang mengejut- kan saya adalah ketika memasuki Pakistan dan Afghanistan, kita harus benar-benar PERJALANAN BISA MENGUBAH sifat orang sampai ke watak-wataknya yang paling mendasar. Benturan-benturan budaya selama perjalanan akan membuat berpikir manusia meluas. Semakin luas cakrawala berpikir maka benturan karena perbedaan identitas seharusnya bisa diredam.

  OLEH: MUHAMMAD IQBAL | FOTO: AGUSTINUS WIBOWO.doc PROFIL Budaya dari daerah/negara mana yang mem- buat Mas Agus takjub? Kenapa?

  Bangsa Pakistan dan Afghanistan me- miliki kultur menghormati tamu, yang disebut sebagai mehmannavazi. Mereka percaya, tamu adalah berkah kiriman dari Tuhan, dan mereka bisa mengorbankan apa pun demi tamu.

  Budaya Indonesia mana yang Mas Agus jarang lihat di negara lain yang itu sebetulnya bagus?

  Rasa syukur yang tinggi. Ini mung- kin disebabkan karena kita tinggal di negeri yang penuh dengan gunung berapi---sumber bencana sekaligus sumber kemakmuran. Orang Jawa mempunyai karakteristik mengu- cap “untung” dalam segala sesuatu, sekalipun menderita kesialan.

  Ketika sedang membuat rencana untuk

PENDATANG ASING PUN

  berlama-lama di suatu daerah, apa yang Mas

DITUNTUT IKUTI ATURAN

  Agus takutkan?

DAN BUDAYA YANG BERLAKU

  Kekhawatiran utama saya adalah efek dari tinggalnya saya di daerah tersebut, di mana saya tidak ingin memanfaatkan atau ingat akan garis batas gender. Sebagai mengeksploitasi kebaikan masyarakat setem- laki-laki, kita tidak diizinkan memandang pat, atau membawa pengaruh negatif terhadap wajah perempuan, memotret perempuan, mereka. Sebisa mungkin kalau saya tinggal berbicara dengan perempuan, atau bahkan di satu daerah, saya bisa berguna terhadap sembarangan menyebut nama perempuan. daerah tersebut (melalui kegiatan sukarelawan

  Di restoran, di bus, di kantor, di sekolah, di atau bekerja). Kekhawatiran lain adalah per- mana-mana selalu dipisahkan antara laki- aturan dan birokrasi, khususnya apabila tinggal laki dan perempuan, sehingga nyaris tidak di negara lain yang memiliki peraturan izin ting- ada interaksi sama sekali antara kedua jenis gal dan visa yang berbeda-beda. kelamin. Dalam kondisi seperti ini, para pen- datang asing pun dituntut mengikuti aturan dan budaya yang berlaku. Live Love

  Adventure J O I N U S .

  L E T ’ S C L I C K T H E B U T TO N

FACEBOOK.TWITTER.ISSUU

  KOMUNITAS

  BERAWAL DARI KEISENGAN dan obrolan santai,

  JALAN-JALAN

  sebuah komunitas backpacker terbentuk. Pionirnya adalah anak-anak muda hobi jalan-jalan, lantas ingin

  SAMBIL

  menyisipkan kegiatan bermakna untuk lingkungan sekitar. Bookpacker, begitu mereka merumuskan

  BERBAGI BUKU identitas komunitas tersebut.

  OLEH : MUHAMMAD IQBAL | FOTO: BOOKPACKER.DOC

  “Anggotanya, atau kami menyebutnya volun- teer, orang-orang yang ikut kopdar pertama kali. Ada delapan orang,” kata salah satu peng- giat Bookpacker, Sigit Prabowo.

  Konsep kegiatan Bookpacker sederhana saja. Sambil jalan-jalan ke tempat wisata, mereka mampir sejenak ke desa sekitar untuk mem- berikan buku yang mereka bawa dari Bandung (basecamp). Masing-masing yang ikut jalan-ja- lan diwajibkan membawa satu buah buku untuk umur SD dan SMP. Tapi sebelumnya mereka juga sudah mengumpulkan buku-buku tersebut dari volunteer yang tidak ikut jalan-jalan.

  Jadi di setiap perjalanan Bookpacker, mereka akan mengantarkan buku-buku yang mereka bawa itu ke TPA (tempat penitipan anak) atau pihak yang memang berwenang di sana, seperti ketua RT/RW atau kalau ada di per- pustakaannya langsung.

  Muncul semacam kekuatiran, bagaimana kalau bukunya nanti berceceran dan tidak di- rawat? Bagaimana mengontrolnya. Ya, di situ tantangannya memang. Untuk meminimalisir risiko itu, caranya dengan memberikan buku itu ke tangan yang dianggap paling amanah.

  Sejak terbentuk 8 maret 2013 lalu, Bookpacker sudah melakukan dua perjalanan. Pertama, ke Kampung Naga (Tasikmalaya). Buku dititipkan ke TPA. Yang kedua adalah ke Gunung Papandayan (Garut). Buku dititipkan ke Ketua RW di Desa Mekerwangi.

  “Kami bertemu dengan Ketua RW yang disam- but baik niatan yang kami lakukan karena beliau sudah merencanakan membangun sebuah taman bacaan bagi anak-anak di sana. Dalam memberikan buku, kami tidak menghubungi siapa-siapa sebelum berangkat. Jadi, kami datang dan kemudian sejenak mencari orang yang me- mang bisa kami percaya untuk menjaga amanah buku yang akan diberikan.

  Kenapa seperti ini? Karena hal ini sekal- igus melatih kami para traveller untuk mengasah kemampuan kami dalam bersosialisasi dengan orang-orang baru yang bukan untuk manfaat pribadi seperti yang umumnya kami lakukan. Misalnya untuk dapat tumpangan menginap, hehe,” jelas Sigit.

  Kenapa buku? Karena Bookpacker ingin pengetahuan itu bukan hanya milik anak-anak di kota dan anak-anak yang “beruntung”. Bookpack- er juga ingin anak-anak yang “kurang beruntung” bisa menikmati pengetahuan layaknya anak-anak yang lain.

  Terus, kenapa buku-buku untuk umur SD-SMP? “Karena pada masa ini, jika kebiasaan membaca sudah tertanam, maka mereka ke- mungkinan besar akan tetap memiliki minat baca yang tinggi di kemudian hari. Untuk SMA ke atas, kita belum memfokuskan ke sana,” kata Sigit.

  MEMBERIKAN BUKU ITU KE TANGAN YANG DIANGGAP AMANAH KOMUNITAS

  AKSESORIS

  PAKAIAN MERUPAKAN SALAH satu barang yang wajib dibawa saat bepergian lebih dari sehari, atau be- pergian ke tempat yang berpotensi hujan atau basah- basahan seperti pantai. Namun, membawa banyak pakaian akan menghabiskan tempat di ransel.

  Kini sudah ada solusi untuk mensiasati itu.

  Plastik

  Ruang untuk baju di dalam ransel dapat dimini- malisir dengan adanya plasik vakum untuk pak- aian. Plastik ini memiliki lubang khusus yang akan dihubungkan ke pompa vakum. Pompa ini berfungsi untuk menarik atau menyedot udara, sehingga

  Vakum

  pakaian yang ada dalam plastik tersebut terpampat dan volumenya pun menyusut. Tumpukan pakaian yang tadinya tinggi dan lebar, dapat jadi tipis setelah divakum.

  Cara pakainya pun cukup mudah. Tinggal

  Peringkas

  masukkan baju ke dalam plastik dan tutup plas- tiknya, lalu dengan menggunakan pompa khusus, tarik tuasnya hingga seluruh udara di dalam plastik habis. Selesai! Pompa vakumnya pun kecil dan ringan sehingga mudah dibawa ke mana-mana.

  Pakaian

  Plastik vakum untuk pakaian ini kini sudah banyak dijual di forum jual beli online dengan harga yang cukup terjangkau. Cukup ketik kata kunci ‘plastik vacuum pakaian’ pada mesin pencari google, maka akan muncul semua forum jual beli yang menjual barang ini. Harga per lembar plastiknya berada di kisaran Rp20-40 ribu, bergan- tung pada besar ukurannya. Sementara pompanya sekitar Rp25 ribu.

  Dengan menggunakan plastik vakum pakaian ini, kita dapat menghemat ruang hingga 30%-70%. Barang- barang kebutuhan lain pun bisa masuk, dan tidak perlu membawa ransel yang terlalu besar, karena ransel kecil su- dah cukup membawa pakaian untuk berhari-hari. Selamat berpetualang!

  TIPS & TRIK Mencari Info Wisata di Internet s e a r c h SEKARANG, HAMPIR SEMUA informasi bisa kita cari di inter- net, termasuk kalau kita sedang ingin merencanakan jalan-jalan ke sebuah tempat wisata. Berikut beberapa hal yang bisa dieksplorasi website

  3 untuk mengumpulkan info wisata di internet wisata

  Beberapa website betul-betul fokus pada informasi wisata. Di sini, informasi detail bisa didapat dengan lugas, tidak

  1 bertele-tele dan unsur subjektivitasnya tidak begitu besar. Di google beberapa website, kita bisa melihat perbandingan kekurangan Googling, ini cara paling gampang. Tinggal dan kelebihan beberapa penginapan dalam satu halaman, leng- ketik saja tujuan kita mau ke mana, nanti akan keluar kap dengan harga, alamat, dan contact person-nya. banyak informasi. Namun kadang-kadang infor-

  Cek beberapa website wisata berikut: www.backpack- masi dari Mbah Google ini ternyata mengiklankan inmagazine.com, www.teamtouring.net, www.tripadvisor.com, produknya, atau penginapannya, atau biro travelnya. www.wikitravel.org. Juga cek beberapa website wisata lokal berikut: www.yogyes.com, www.lombok-travelnews.com.

  2 blog komunitas

  4 Informasi yang “telanjang” biasanya dengan mduah didapat dari blog-blog pribadi yang mengisahkan catatan online perjalanannya. Yang jelek betul-betul dibilang jelek dan yang

  Googling, ini cara paling gampang. Tinggal ketik saja bagus ya dibilang bagus. Meski begitu, hati-hati dengan tujuan kita mau ke mana, nanti akan keluar banyak informasi. jebakan subjektivitas penulis yang sering kali masuk dalam

  Namun kadang-kadang informasi dari Mbah Google ini ternyata tulisan catatan perjalanan. mengiklankan produknya, atau penginapannya, atau biro travelnya.

  RESENSI P E R JA L A NA N K U

  TITIK NOL BUKAN sekadar catatan perjalanan seorang backpacker yang berkeliling Asia. Titik nol adalah catatan seorang perenung dan pembelajar yang seiring perjalanannya mendapatkan hikmah kehidupan. Agus menerapkan prinsip ini dalam perjalanannya: di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Dia betul-betul bernapas dengan budaya lokal. Sampai-sampai dia ikut menggeleng-geleng- kan kepalanya ketika di India, mengikuti budaya ma- syarakat India. Dia juga enggan untuk melihat wajah lawan jenis ketika di Pakistan, karena masyarakat setempat melakukannya.

  Pengalaman buruk? Agus sudah kenyang dengan bumbu yang satu ini. Di hari pertama per- jalanannya, dia sudah kemalingan. Itu juga terjadi di hari kedua. Di hari-hari berikutnya, Agus mengalami percobaan pemerkosaan, penyakit hepatitis yang membuat matanya menguning berminggu-ming- gu, mengalami penipuan, dan sepertinya dia telah mengalami semua hal tidak menyenangkan selama perjalanan. Tapi toh memang di situ serunya, bukan?

  Perjalanannya begitu menggoda dibalut dengan gaya bahasa deskriptif yang membuat pembaca seakan ikut di dalamnya. Tengok saja ketika Agus mendapati fantasi dan realita yang begitu ber- jauhan di Kathmandu (Nepal). Di sebuah pusat turis di Kathmandu, mudah sekali menemukan huru-hara para turis, pesta perayaan, dan tetabuhan seruling yang menyemarakkan kuil. Tapi dengan berjalan sedikit saja ke jalan Rani Pokhari, ironi ada di depan mata: demonstrasi besar, jalan macet luar biasa, ma- hasiswa berteriak demokrasi, polisi di mana-mana.

  Nepal mengalami gejolak politik yang begitu hebat karena harga-harga melambung.

  Tengok juga bagaimana Agus mendapati paradoksal besar di India. Di satu sisi memberikan fasilitas kesehatan gratis, bahkan untuk orang asing, tetapi tepat di depan rumah sakit banyak orang yang seperti tinggal menunggu mati. Di satu sisi mudah sekali menemukan gedung-gedung pencakar langit, tapi tepat di depannya tersebar gubuk kumuh. Orang pun sudah terbiasa melihat bayi yang dibuang di jalanan dan tak ambil pusing dengan itu. Kita dibawa larut dalam suasana yang dialami Agus.

  OLEH : MUHAMMAD IQBAL adalah

  P E R JA L A NA N M U

  JEDA

  TURISME DIMULAI DENGAN pola seperti ini. Tuntutan para Aku semakin mewah dan mahal, Si Dia tinggal di rumahnya yang sepi dan ter- sambil memerintah begini begitu sekalian juga pencil, namun nyaman berbahagia di dunianya meninggalkan sampah-sampah menjijikan sendiri. Lalu datang si Aku, menumpang dan berceceran. menikmati rumah itu, memberi tahu bahwa Hingga akhirnya rumah mungil itu rumah Dia adalah surga yang paling mulia. Si berantakan, awut-awutan, penuh penyakit, tak Dia senang, si Aku riang. lagi nyaman dan indah. Si Dia yang kecanduan

  Semakin lama si Aku melihat rumah madu, semakin beringas dan memaksa, agresif ini, semakin Aku merasakan betapa banyak tak lagi ramah. Pesta surga bubar sudah, para cacatnya. Bocor di sini, bolong di situ. Surga itu tamu pergi tak bakal kembali, sementara tuan harus sempurna, begitu seru Aku. rumah terduduk merenungi rumah sepinya

  Di sisi lain, datangnya Aku yang mu- yang remuk redam, tak mungkin balik ke wujud rah hati membuat Dia berdendang menikmati sederhana yang dulu lagi. madu yang Aku beri. Si Dia berpikir, bagaimana caranya memuaskan Aku agar memberi *Dikutip dari buku Titik Nol karya Agustinus madu lebih banyak lagi, bagaimana caranya Wibowo mengeruk keuntungan yang tanpa henti.

  Si Dia terus berdandan sampai norak, memoles rumahnya, mengecat, memasang bari- san sofa paling nyaman. Aku memanggil lusinan kawannya untuk bersama mencicip sensasi surga, seraya terus memuji sambil mengiming-

  Turisme

  imingi sesendok madu pada Dia, padahal itu adalah madu beracun laksana candu.

  Si Dia semakin rakus menenggak madu, berusaha mati-matian, bahkan rela

  Pengacak

  menjungkirbalikkan seluruh rumah dan se- gala isinya demi memikat hati para Aku, yang masing-masing punya kemauan beda-beda.

  Nilai

  INTERAKSI kunjungi website ka mi : w w w. b a c k pa c k i n m a g a z i n e . c om

  Pilih Mana? Kereta

  Bus Kapal

  Pesawat

  ansportasi, Dari sekian banyak pilihan moda tr mana yang paling kamu suka?

  tuuut... oh pesawat, a Yang pasti em

  ADUL ZEO

  Di kapal laut karena bisa duduk kumpul bareng. Kalo pesawat kecepetan, gak sempet ngapa-ngapain, kalo bus kejauhan pegel, pantat ledes. Kalo kereta duduknya keras gak enak.

  Bus pastinya. Nyaman KARTIKA

  , fleksibel dan ban- yak pemandangan yan g berbeda.

  NINGRUM GON

THANKS TO OUR CONTRIBUTORS NIKO WAZZ

  Kembali memukau Backpackin den- gan foto-foto ajibnya. Foto sudah, ditunggu tulisannya ya, om :D

IKA SOEWADJI

  Si kecil yang sudah ke mana-mana ini tidak per- nah bosan keliling Indonesia, dan tidak pernah bosan pula berbagi pengalamannya untuk kalian semua melalui Backpackin ;)

WISATA INDONESIA

IWAN IRAWAN

  Pemilik BEGALOR, T-Shirtnya Belitong ini punya blog http://belitungexplorer.

BAMBANG PRIADI

  blogspot.com. Jadi kamu bisa tanya apa- Berkelana ke mana-mana dan selalu pun tentang Belitung ke Iwan. pulang menceritakan semua kisahnya ke http://simplyindonesia.wordpress.com/

  Mau jadi kontributor? Kirim tulisan kamu sesuai put your ads here... dengan rubrik ke [email protected] BM EDISI DEP

  AN! BACKPACKIN MAGAZINE SIMAK!

  EDISI 22 Krakatau

  | FOTO: ADUL ZEO

Dokumen yang terkait

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL

17 138 15

JENIS-JENIS KALIMAT INTEROGATIF BAHASA INDONESIA DI PERSIDANGAN PENGADILAN NEGERI JEMBER

7 105 16

HUBUNGAN ANTARA KELENTUKAN DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN BACK OVER DALAM SENAM PADA SISWA SMA NEGERI 05 BANDAR LAMPUNG

0 42 1

MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA REALIA DI KELAS III SD NEGERI I MATARAM KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

21 126 83

PENGARUH HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP TINGKAT APLIKASI NILAI KARAKTER SISWA KELAS XI DALAM LINGKUNGAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 SEPUTIH BANYAK KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

23 233 82

HUBUNGAN PEMANFAATAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN DAN SIKAP SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 BATANGHARI NUBAN LAMPUNG TIMUR

25 130 93

HUBUNGAN KEPRIBADIAN DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 PONCOWARNO KALIREJO LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2013/2014

10 138 52

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 SINAR MULYA KECAMATAN BANYUMAS KAB. PRINGSEWU

43 182 68

PENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DAN MINAT BACA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 WAY

18 108 89