Hubungan antara persepsi siswa tentang profesi guru, prestasi belajar dan lingkungan belajar terhadap minat siswa SMA dalam memilih fakultas keguruan dan ilmu pendidikan di perguruan tinggi : studi kasus SMA N 1 Sleman - USD Repository
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESI
GURU, PRESTASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR
TERHADAP MINAT SISWA SMA DALAM MEMILIH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN DI
PERGURUAN TINGGI
Studi Kasus SMA N 1 Sleman
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Disusun oleh:
Melania Desi Kurniawati
061334039
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESI
GURU, PRESTASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR
TERHADAP MINAT SISWA SMA DALAM MEMILIH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN DI
PERGURUAN TINGGI
Studi Kasus SMA N 1 Sleman
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Disusun oleh:
Melania Desi Kurniawati
061334039
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya tulis ini kupersembahkan sebagai ucapan syukur dan
terimakasih kepada:
Tuhan Yesus “ yang selalu menyertai, memberikan jalan terang
dan menuntun tiap langkahku ”
Orangtuaku dan Keluargaku “ yang selalu memberikan dorongan
dan semangat “
Sahabat-sahabatku “ kalian yang menjadi motivasiku untuk
berjuang meraih cita-cita “
Almamaterku – Universitas Sanata Dharma - “ tempat aku
menuntut ilmu dan berjuang “
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
Ketepatan sikap adalah dasar semua ketepatan. Tidak ada penghalang
keberhasilan bila sikap kita tepat, dan tidak ada yang bisa menolong bila sikap
kita salah.
-Mario Teguh-
Mengelih tidak bisa dijadikan strategi, setiap orang memiliki waktu yang terbatas
dan waktu yang kita habiskan untuk mengeluh tidak mungkin membantu dalam
mencapai tujuan serta membuat kita lebih bahagia.
-Randy Pausch-
Orang yang optimis melihat kesempatan dalam setiap kesulitan yang dihadapi,
tetapi orang yang pesimis melihat kesulitan dalam setiap kesempatan yang ada.
Jangan menyesali kegagalan yang sudah terjadi karena Tuhan Yesus
merencanakan keberhasilan lain yang lebih baik bagi umat-Nya.
If you want something you never had, you must be willing to do something you
we never done.
-Thomas Jefferson-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESI GURU,
PRESTASI BELAJAR, DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN MINAT
SISWA SMA DALAM MELANJUTKAN STUDI KE FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN DI PERGURUAN TINGGI
Studi Kasus Di SMA N 1 Sleman
Melania Desi Kurniawati
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta2011 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hubungan persepsi siswa
tentang profesi guru dengan minat siswa SMA dalam melanjutkan studi ke Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Perguruan Tinggi, (2) hubungan prestasi belajar
dengan minat siswa SMA dalam melanjutkan studi ke Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan di Perguruan Tinggi, (3) hubungan lingkungan belajar dengan minat
siswa SMA dalam melanjutkan studi ke Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di
Perguruan Tinggi.Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus di SMA N 1 Sleman,
Yogyakarta tahun ajaran 2010/2011. Populasi adalah siswa-siswi SMA N 1 Sleman
yang berjumlah 720 siswa. Sampel penelitian adalah siswa-siswi kelas XII SMA N 1
Sleman yang berjumlah 173 siswa. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober sampai
November 2010. Penarikan sampel penelitian dilakukan dengan menggunakan
metode purposive sampling. Teknik analisis data penelitian menggunakan korelasi
product moment.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada hubungan yang positif antara
persepsi siswa tentang profesi guru dengan minat siswa SMA dalam melanjutkan
studi ke Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Perguruan Tinggi ( =5,561 >
t hitungt =1,960), (2) tidak ada hubungan positif antara prestasi belajar dengan minat
tabelsiswa SMA dalam melanjutkan studi ke Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di
Perguruan Tinggi ( t =1,071 < t =1,960), dan (3) ada hubungan yang positif
hitung tabelantara lingkungan belajar dengan minat siswa SMA dalam melanjutkan studi ke
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Perguruan Tinggi ( t =17,358 >
hitung t =1,960). tabelPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
THE RELATIONSHIP BETWEEN STUDENT’ PERCEPTION TOWARDS
TEACHERS’ PROFESSIONAL, LEARNING ACHIEVEMENT, LEARNING
ENVIRONMENT FACTOR AND THE INTEREST OF STUDENTS IN
CONTINUING STUDY TO THE FACULTY OF TEACHER TRAINING
COLLEGE IN HIGHER EDUCATION
A Case Study at One State Senior High School in Sleman
Melania Desi Kurniawati
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2011
This study aims to know: (1) the relationship between the perceptions ofstudents torwards teachers’ proffession and the interest of senior high school students
in continuing their studies to the faculty of teacher training college in higher
education; (2) the relationship between learning achievement and high school
students’ interest in continuing their studies to the faculty of teacher training college
in higher education; and (3) the relationship between learning environment and the
interest of high school students in continuing their studies to the faculty of teacher
training college in higher education.It is a case study research at one state senior high school in Sleman,
Yogyakarta in 2010/2011 acedemic period. The population was 720 students of one
state senior high school in Sleman. The samples were 173 students. This research
was done from October to November 2010. Gathering samples of the research was
done by using purposive sampling method. Technique of data analysis was product-
moments correlation.Result of the study indicates that: (1) there is positive, significant relationship
between students’ perceptions towards teaching profession and high school students’
interest in continuing their studies to the faculty of teacher training in higher
education (t count = 5,561 > t table = 1,960); (2) there is no relationship between learning
achievement and high school students’ interest in continuing their studies to the
faculty of teacher training collage in the education (t count = 1,071 < t table = 1,960 ), and;
(3) there is positive, significant relationship between learning environment and high
school students’ interest in continuing their studies to the faculty of teacher training
college in higher education (t count > t table = 1,960).PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ............................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAHUNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................................................................. vii
ABSTRAK .............................................................................................................. viii
ABSTRACT .............................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR .............................................................................................. x
DAFTAR ISI ............................................................................................................ xiv
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xviii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xxx
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................... 4
C. Batasan Masalah ......................................................................................... 4 D. Rumusan Masalah ....................................................................................... 4 E. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 5 F. manfaat Penelitian ....................................................................................... 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritik ........................................................................................ 7 B. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................................... 31 C. Kerangka Berfikir ....................................................................................... 32 D. Hipotesis Penelitian .................................................................................... 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 37 B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 37 C. Subjek dan Objek Penelitian ...................................................................... 37 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya .................................................... 38
E. Populasi dan Sampel .....………………………….....…............................ 42
F. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 43
G. Teknik Pengujian Instrumen ...................................................................... 44
H. Teknik Analisis Data .................................................................................. 48
BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH A. Identitas Sekolah …………………………………………………………. 52 B. Sejarah SMA N 1 Sleman …………………………………….…….……. 52 C. Kondisi Sekolah SMA N 1 Sleman ............................................................ 55 D. Sarana dan Prasarana …………………………………………..……….... 56 E. Kemitraan ……………………………………………………….…….…. 56 F. Program Kerja ……………………………………………………….…… 56 G. Visi dan Misi SMA N 1 Sleman ................................................................ 57 H. Organisasi Sekolah ..................................................................................... 59 I. Sumber Daya Manusia …………………………………….……….……. 67 J. Siswa Satuan Pendidikan SMA N 1 Sleman …………………………….. 68 K. Fasilitas Pendidikan dan Latihan SMA N 1 Sleman ................................. 68 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data …………………………………………………….…….. 70 B. Analisis Data ………………………………………….………….….….. 79 C. Pembahasan ……………………………………………………….….…. 87
BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................................... 94 B. Keterbatasan Penelitian …………………………...………………………. 95 C. Saran ............................................................................................................. 95
Daftar pustaka ........................................................................................................... 97
Lampiran-lampiran ................................................................................................... 99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuisioner Variabel Persepsi Siswa Tentang Profesi Guru ......... 38Tabel 3.2 Pengukuran Variabel Prestasi Belajar ....................................................... 39Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuisioner Variabel Lingkungan Belajar ……............................. 40Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuisioner Variabel Minat Memilih FKIP.................................... 41Tabel 3.5 Hasil Pengukuran Uji Validitas Variabel Persepsi Siswa Tentang Profesi Guru............................................................................................................ 45Tabel 3.6 Hasil Pengukuran Uji Validitas Variabel Lingkungan Belajar ................. 45Tabel 3.7 Hasil Pengukuran Uji Validitas Variabel Minat Melanjutkan Studi ke FKIP….……………………………………………..………………….... 46Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas ………………………………................................. 47Tabel 4.1 Daftar Nama Kepala Sekolah .................................................................... 54Tabel 5.1 Deskripsi Persepsi Siswa Tentang Profesi Guru …………....................... 71Tabel 5.2 Crosstabs Persepsi Siswa Tentang Profesi Guru Dengan Minat Melanjutkan Studi ke FKIP ……………………………………………………….…... 72Tabel 5.3 Deskripsi Prestasi Belajar ……………………………………………...... 73Tabel 5.4 Crosstabs Prestasi Belajar Dengan Minat Melanjutkan Studi ke FKIP …. 74Tabel 5.5 Deskripsi Lingkungan Belajar …………………………..…………….… 75Tabel 5.6 Crosstabs Lingkungan Belajar Dengan Minat Melanjutkan Studi ke FKIP …………………………………………………………………………… 76Tabel 5.7 Deskripsi Minat Melanjutkan Studi ke FKIP ……………..…………….. 78PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5.8 Rangkuman Hasil Pengujian Normalitas ………………………..………. 79Tabel 5.9 Rangkuman Hasil Uji Linieritas …………………………………..…...... 80PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Kuesioner ........................................................................................... 99
Lampiran II Data Penelitian
A. Data Uji Validitas dan Reliabilitas..................................................................... 131
B. Data Penelitian .................................................................................................. 134
Lampiran III Penilaian Acuan Patokan Tipe II
A. Variabel Penelitian Persepsi ............................................................................. 160
B. Variabel Penelitaian Lingkungan Belajar ......................................................... 161
C. Variabel Penelitian Minat ………………………….....……………………… 162
Lampiran IV Perhitungan SPSS ........................................................................ 163
Lampiran V Surat Keterangan........................................................................... 178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk
mengentaskan masyarakat dari kemiskinan. Program pendidikan yang
dimaksud adalah pendidikan formal, mulai dari jenjang sekolah dasar sampai
jenjang perguruan tinggi. Semakin majunya teknologi menuntut semakin
tingginya kualitas tenaga kerja dalam dunia kerja, dimana kualitas tenaga kerja
yang tinggi salah satunya diperoleh dengan pendidikan. Berdasarkan alasan
tersebut, saat ini sebagian orang tua berusaha untuk menyekolahkan anaknya
sampai ke jenjang perguruan tinggi.Banyaknya jumlah fakultas yang ditawarkan di perguruan tinggi
semakin membuat siswa SMA mengalami kebingungan dalam menentukan
fakultas yang tepat bagi dirinya. Dalam kondisi seperti ini anak SMA tetap
dituntut untuk mempertimbangkan pilihannya secara matang agar kelak tidak
mengalami penyesalan karena salah dalam memilih fakultas.Sesuai dengan pendapat W.S. Winkel (1984: 81), apabila siswa hendak mengambil keputusan mengenai sekolah lanjutan, mereka harus mempertimbangkan dua hal, yaitu:
1. Kemampuan intelektual, bakat khusus, arah, minat, cita-cita hidup, dan
kemampuan finansial.2. Tidak dapat diabaikan pula harapan keluarga, serta kewajiban keluarga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 Selain pendapat di atas, berikut ini merupakan cara memilih fakultas di
perguruan tinggi agar siswa SMA tidak mengalami kesalahan dalam memilih
fakultas yaitu (suarapelajarindonesia.wordpress.com) :1. Menyesuaikan cita-cita, minat dan bakat Sesuaikan jurusan yang ingin diambil dengan minat dan bakat.
Mengembangkan bakat yang sudah ada disertai dengan rasa suka dan cita-
cita pada suatu jurusan studi akan menjadi pilihan yang tepat.2. Informasi yang sempurna Mencari informasi yang banyak sebagai bahan pertimbangan untuk memilih fakultas. Semua informasi yang didapat dirangkum dan dijadikan bahan untuk membantu memilih fakultas.
3. Lokasi dan biaya Bagi orang yang hidup dalam ekonomi atas, memilih fakultas tidak akan menjadi masalah. Sebaliknya, bagi masyarakat golongan menengah ke
bawah, lokasi dan biaya merupakan masalah yang sangat diperhitungkan.
Berdasarkan kedua pendapat di atas jelas bahwa untuk memutuskan
pilihan melanjutkan pendidikan, terutama di Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan hendaknya mempunyai pandangan tentang profesi guru apa lagi
citra guru di masyarakat atau di negara kita berubah-ubah dari waktu ke
waktu. Perubahan citra guru tersebut dipengaruhi oleh perubahan aspirasi
(penilaian serta penghargaan) warga masyarakat terhadap jabatan guru, unjuk
kerja para guru yang telah berkarya (performance), dan adanya perubahan
persyaratan jabatan guru sebagai dampak kemajuan ilmu serta teknologi era
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3 profesionalisasi dan spesialisasi (Samana, 1994:13).
Lahirnya Undang-Undang Guru dan Dosen diharapkan mampu
meningkatkan minat mahasiswa untuk bekerja menjadi pendidik/guru.
Pertimbangan profesionalitas guru mengindikasikan perlunya ditetapkan
Undang-Undang Guru yang memberikan perlindungan hukum, profesi, dan
keselamatan kerja. Undang-Undang Guru merupakan jaminan atas pekerjaan
dan jabatan guru sebagai suatu profesi yang hanya boleh diemban oleh
seorang yang memenuhi persyaratan kompetensi dan kualifikasi tertentu.Berawal dari persepsi positif siswa terhadap profesi guru diharapkan
siswa lebih termotivasi untuk menjadi seorang guru. Sikap positif siswa
terhadap profesi guru akan mempengaruhi minat siswa dalam memilih
fakultas keguruan dan ilmu pendidikan di perguruan tinggi.Faktor-faktor yang mempengaruhi minat siswa memilih fakultas
keguruan di perguruan tinggi tidak hanya berasal dari siswa tetapi juga berasal
dari luar diri siswa. Faktor yang berasal dari diri siswa meliputi persepsi siswa
tentang profesi guru dan prestasi belajar, sedangkan faktor yang berasal dari
luar diri siswa adalah lingkungan belajar. Berdasarkan pada uraian di atas,
penulis bermaksud mengadakan penelitian mengenai “Hubungan antara
Persepsi Siswa Tentang Profesi Guru, Prestasi Belajar dan Lingkungan Belajar
terhadap Minat Siswa SMA dalam Memilih Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Di Perguruan Tinggi”PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4 B. Indentifikasi Masalah
Dari uraian di atas peneliti dapat mengidentifikasi berbagai faktor yang memiliki hubungan dengan minat siswa SMA dalam memilih Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Perguruan Tinggi. Faktor-faktor yang memiliki hubungan dengan minat siswa memilih Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Perguruan Tinggi antara lain: persepsi siswa tentang profesi guru, prestasi belajar, lingkungan belajar.
C. Batasan Masalah Dari berbagai faktor yang diduga memiliki hubungan dengan minat siswa SMA dalam memilih Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di
Perguruan Tinggi seperti diuraikan dalam identifikasi masalah, yang akan dikaji dalam penelitian ini dibatasi hanya pada faktor persepsi siswa tentang profesi guru, prestasi belajar dan lingkungan belajar.
D. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah ada hubungan antara persepsi siswa tentang profesi guru terhadap minat siswa SMA dalam memilih Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Perguruan Tinggi?
2. Apakah ada hubungan antara prestasi belajar tehadap minat siswa SMA dalam memilih Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Perguruan Tinggi?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
3. Apakah ada hubungan antara lingkungan belajar tehadap minat siswa SMA dalam memilih Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Perguruan Tinggi? E.
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan:
1. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara persepsi siswa tentang profesi guru terhadap minat siswa SMA dalam memilih Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Perguruan Tinggi.
2. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara prestasi belajar terhadap minat siswa SMA dalam memilih Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Perguruan Tinggi.
3. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara lingkungan belajar tehadap minat siswa SMA dalam memilih Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Perguruan Tinggi.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada beberapa pihak antara lain:
1. Bagi Sekolah (SMA) Penelitian ini diharapkan mampu digunakan pihak sekolah untuk membantu siswa dalam mempertimbangkan pemilihan fakultas di perguruan tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
2. Bagi calon peneliti Dapat menambah wawasan tentang minat siswa SMA memilih fakultas di perguruan tinggi dan juga sebagai sarana menerapkan disiplin ilmu yang telah diterima di kampus.
3. Bagi Universitas Penelitian ini dapat menjadi masukan yang bermanfaat bagi universitas, selain itu juga menambah referensi perpustakaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II A. Tinjauan Teoritik 1. Persepsi Siswa Tentang Profesi Guru a.1 Pengertian Persepsi Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, persepsi diartikan
sebagai tanggapan (penerimaan) langsung dari suatu serapan dapat pula diartikan sebagai proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya.
Persepsi pada dasarnya adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang di dalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik melalui penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penciuman. Jadi, persepsi merupakan suatu penafsiran yang unik terhadap situasi, dan bukannya pencatatan yang benar terhadap situasi (Thoha, 2005:141).
Persepsi adalah pengamatan secara global, kemampuan untuk membedakan antara obyek yang satu dengan yang lain berdasarkan ciri-ciri fisik obyek-obyek itu misalnya ukuran, warna, dan bentuk (Winkel, 1986:161). Menurut Bimo Walgito (1994:53), persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan yaitu merupakan proses yang berwujud diterimanya stimulus oleh individu melalui alat reseptornya. Supaya individu dapat menyadari dan dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8 mengadakan persepsi, maka ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu: a. Adanya obyek yang dipersepsikan Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau reseptor. Stimulus dapat datang dari luar langsung mengenai alat indera (reseptor), dapat datang dari dalam yang langsung mengenai syaraf penerima (sensoris) yang bekerja sebagai reseptor.
b. Alat indera atau reseptor Yaitu merupakan alat untuk menerima stimulus, dan ada pula syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf otak sebagai pusat kesadaran dan sebagai alat untuk mengadakan respons diperlukan syaraf motoris.
c. Perhatian Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi sesuatu diperlukan pula adanya perhatian, yang merupakan langkah pertama sebagai sesuatu persiapan dalam mengadakan persepsi.
Tanpa perhatian tidak akan terjadi persepsi, maka untuk mengadakan persepsi ada syarat yang bersifat fisik atau kealaman, fisiologis, dan psikologis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9 a.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi :
Menurut Bimo (1994:76), persepsi lebih bersifat psikologis daripada merupakan proses penginderaan, maka ada beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi, yaitu:
1. Perhatian yang selektif Individu memusatkan perhatiannya pada rangsang-rangsang tertentu, sehingga obyek-obyek atau gejala lain tidak akan tampil ke muka sebagai obyek pengamat.
2. Ciri-ciri rangsang Rangsang yang bergerak diantara rangsang yang diam akan lebih menarik perhatian. Demikian juga rangsang yang besar di antara yang kecil, yang kontras dengan latar belakangnya dan yang intensitas rangsangnnya paling kuat.
3. Nilai-nilai dan kebutuhan individu Seorang seniman mempunyai pola dan cita rasa yang berbeda dibandingkan orang yang bukan seniman. Anak pada golongan ekonomi rendah menganggap satu keping uang logam bernilai besar dibanding dengan anak orang kaya.
4. Pengalaman terdahulu Pengalaman-pengalaman terdahulu sangat mempengaruhi bagaimana seseorang mempersepsi dunianya.
Persepsi seseorang akan tumbuh dan berkembang karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10 membandingkan pengalaman masa lalu dengan kenyataan yang dihadapi. Hal ini dapat dipakai sebagai pertimbangan dalam memilih alternatif yang dipandang tepat dalam menentukan keputusan dan sekaligus menentukan tindakan serta prilaku yang memungkinkan untuk bertindak. Persepsi dapat digambarkan sebagai aktivitas psikologis dalam bentuk interprestasi terhadap stimulus yang berbentuk sebagai pengindraan sensorik, mengetahui, memikirkan seleksi terhadap alternatif dan membuat pertimbangan.
Dalam persepsi terdapat 3 komponen utama, yaitu (M. Muhandar Solaeman, 1992:16):
1. Seleksi, yaitu proses penyaringan oleh indra terhadap rangsangan
dari luar intensitas dan jenisnya dapat banyak dan sedikit.
2. Interpretasi, yaitu proses mengorganisasikan informasi sehingga mempunyai arti penting bagi seseorang. Interprestasi dipengaruhi oleh banyak faktor seperti pengalaman masa lalu, sistem nilai yang dianut, motivasi, kepribadian, kecerdasan dan sebagainya.
Dan interprestasi juga bergantung pada kemampuan seseorang untuk mengadakan pengkatagorian informasi yang diterimanya yaitu proses mereduksi informasi yang kompleks menjadi sederhana.
3. Interpretasi dan reaksi kemudian diterjemahkan dalam bentuk tingkah laku sebagai reaksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11 Dari pendapat diatas dapat dikatakan, persepsi seseorang akan dipengaruhi oleh kerjasama antara faktor luar (stimulus) dan faktor dalam(personal). Kedua faktor itu secara bersama-sama akan menentukan persepsi seseorang terhadap obyek yang diamati.
Adapun yang disebut faktor dalam adalah hal-hal yang berasal dari dalam diri seseorang antara lain cipta, rasa, karsa dan jenis kelamin.
Sedang faktor luar meliputi pengalaman, lingkungan dan kepercayaan. (Depdikbud, 2003:26).
b. Profesi Guru
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional tahun 1983 pasal 27 ayat 1 menyebutkan bahwa yang dimaksud guru ialah tenaga pengajar yang merupakan tenaga pendidik yang khusus diangkat dengan tujuan utama mengajar pada jenjang pendidikan dasar dan jenjang pendidikan menengah. Guru merupakan faktor penting dalam terselenggaranya proses belajar mengajar di sekolah. Tanggung jawab guru tidak hanya di sekolah saja, tetapi tanggung jawab guru meliputi tiga pihak yaitu orang tua, masyarakat dan Negara.
Menurut Zanti Arbi, peran guru dalam pelajaran belum dapat digantikan oleh mesin pengajar, alat perekam, komputer dan lain-lain yang diciptakan manusia karena alat-alat tersebut tidak dapat menggantikan peran guru berkenaan dengan unsur-unsur manusiawi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12 seperti siap, sistem nilai, perasaan, kebiasaan dan unsur-unsur lain yang ingin dicapai. (Samana, 1994:129).
Tugas-tugas pokok guru (Chomaidi, 1982:54):
1. Tugas profesional, yaitu sehubungan dengan profesinya yang meliputi tugas mendidik, mengajar dan melatih.
2. Tugas manusiawi, tugasnya sebagai manusia dalam hal ini guru bertugas mewujudkan dirinya ialah merealisasikan seluruh potensi yang dimilikinya. Melakukannya auto identifikasi dan auto pengertian untuk dapat menempatkan dirinya dalam keseluruhan kemanusiaan. Guru berfungsi sebagai orang tua kedua dari siswanya.
3. Tugas kemasyarakatan, yaitu tugas sebagai anggota masyarakat dan tugas warga negara. Dalam hal ini guru membimbing siswa agar menjadi warga negara yang baik, sesuai dengan Pancasila dan UUD 45 dan GBHN. Disini guru berfungsi sebagai pencipta masa depan dan pengarah kemajuan.
Sedang 10 kompetensi yang harus dimiliki guru (Walgito, 1994:120):
1. Menguasai bahan.2. Mengelola proses belajar mengajar.
3. Penggunaan media atau sumber belajar.
4. Pengelolaan kelas 5. Menguasai landasan-landasan kependidikan.
6. Mengelola interaksi belajar mengajar.
7. Menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran.
8. Mengenal fungsi dan program pelayanan bimbingan dan konseling disekolah.
9. Mengenal penyelenggaraan administrasi sekolah
10. Memahami prinsip dan menafsirkan hasil penelitian untuk kepentingan pengajaran.
Profesi atau jabatan guru sebagai tenaga pengajar merupakan tanggung jawab moral yang berat. Guru dituntut dapat memberikan bekal kemampuan dasar kepada muridnya, sehingga mereka mampu mengembangkan sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13 dan umat manusia sehingga memiliki bekal baik pengetahuan maupun keterampilan (PP No. 28 1992).
Guru sebagai pendidik pada lembaga pendidikan formal memiliki peranan yang besar, yaitu sebagai (Samana, 1994:6):
1. Alat dalam melestarikan nilai-nilai yang terpuji dalam masyarakat, nilai-nilai yang dikehendaki untuk dipertahankan.
2. Pengembangan nilai-nilai baru yang dianggap serasi oleh masyarakat dalam menghadapi tantangan perkembangan ilmu, teknologi dan modernisasi.
3. Pembentukan tenaga pembangunan yang ahli dan trampil serta dapat meningkatkan produktivitas kualitas dan efisiensi kerja, merupakan jembatan masa kini dan masa akan datang karena pendidikan adalah kegiatan yang bersifat futuristik.
4. Pembentukan pribadi-pribadi yang memiliki kepercayaan diri, disiplin dan tanggung jawab, serta mampu mengungkapkan dirinya melalui media yang ada mampu melaksanakan hubungan manusiawi dan menjadi warga negara yang baik.
Sehubungan dengan empat fungsi diatas, guru sebagai orang yang bertanggung jawab terhadap pendidikan dan pengajaran disekolah, perlu merasa bahwa dirinya selalu dituntut rasa tanggung
jawab akademis maupun tanggung jawab moral (Winkel, 1988 : 57).
Willi Toisota dalam prasarannya pada lokakarya Dasa Warsa
IKIP Yogyakarta seperti yang dikutip oleh Chomaidi mengemukakan bahwa guru-guru di Indonesia dalam menjalankan tugas mengajarnya
akan berperan dalam tiga lingkungan, yaitu (Willi Toisota, 1982:7):
1. Lingkungan sekolah, peran yang diharapkan padanya adalah mengajar, karena ia berhubungan dengan muridnya. Dan sebagai administrator atau organisator pendidikan, karena ia berhubungan dengan rekan sejawat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
2. Lingkungan masyarakat, peran yang diharapkannya adalah sebagai
inovator pendidikan tempat guru berhubungan dengan orang tua murid, dan peran sebagai pimpinan pembangunan masyarakat disekitarnya, tempat ia berhubungan dengan masyarakat pada umumnya.3. Lingkungan masyarakat dunia, peran yang diharapkan padanya adalah menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, ketertiban dan
perdamaian, karena guru merupakan bagian penduduk dunia.
Selanjutnya Willi menjelaskan supaya guru dalam menjalankan peran yang diharapkan dalam tiga lingkungan tersebut, kepadanya perlu diberi kompetensi yang sesuai dengan tugasnya yang meliputi (Chomaidi dkk, 1982:9):
1. Kompetensi mata pelajaran (subject matter competency).
2. Kompetensi kepemimpinan (leadership competency).
3. Kompetensi hubungan antar manusia (human relations competency).
Jadi profesi guru merupakan profesi yang menuntut tanggung jawab yang kompleks, baik terhadap tanggung jawab pendidikan,
moral maupun tanggung jawab sosial. Mengingat betapa berat peranan
guru, tugas guru dan persyaratannya untuk menjadi guru yang profesional maka seorang guru dituntut mempunyai kompetensi dan kemampuan sesuai tuntutan profesi.PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
c. Persepsi Siswa Tentang Profesi Guru
Pengertian persepsi siswa terhadap profesi guru adalah proses pemahaman, menerima, mengorganisasikan dan menginterpretasikan profesi guru melalui panca indera siswa. Apakah persepsi tersebut positif ataukah negatif. Dari persepsi inilah, maka menimbulkan reaksi bagi siswa : pemahaman, tanggapan, penilaian, kesan siswa selama dia belajar dalam lingkungan pendidikan.
Guru, bagi siswa merupakan faktor penentu kesuksesan dalam proses belajar mengajar, fungsi guru sebagai pengajar atau pendidik dalam setiap proses pengajaran di sekolah. Dengan kecakapan keterampilan dari guru yang baik, tujuan pengajaran atau tujuan instruksional akan tercapai. Kemampuan guru merupakan prasyarat untuk keberhasilan suatu strategi mengajar. Kehadiran guru memengaruhi terhadap pertumbuhan dan perkembangan kepribadian tingkah laku siswa.
Di dalam kegiatan belajar mengajar yang menjadi subyek berkepentigan adalah guru dan siwa. Untuk itu diperlukan adanya hubungan resiprokal yaitu yang bersifat pengajaran. Dalam situasi instruksional, para siswa tersebut menjalani tahapan kegiatan belajar melalui interaksi dengan kegiatan mengajar yang dilakukan guru. Iteraksi akan memberikan reaksi emosional pada guru sehingga membentuk penilaian atau interpretasi oleh oang-orang yang saling berinteraksi dalam hal ini adalah guru dan murid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
2. Prestasi Belajar
a. Pengertian Belajar Sebelum membahas pengertian prestasi belajar terlebih dahulu akan dibahas mengenai pengertian belajar yang dikemukakan oleh para ahli, karena antara belajar dan prestasi belajar mempunyai hubungan yang sangat erat dan tidak dapat dipisahkan. Pengertian belajar menurut para ahli adalah seperti berikut ini : Menurut Slameto (1995:2), belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Selanjutnya Winkel (1996:53), belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi yang aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat relatif konstant.
b. Prestasi Belajar Winkel (1989:100), prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari mata pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes, mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu. Prestasi merupakan kemampuan nyata seseorang sebagai hasil dari melakukan atau usaha kegiatan tertentu dan dapat diukur hasilnya. Apabila prestasi dikaitkan dengan belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17 maka mengenal apa yang dinamakan dengan prestasi belajar. Hal ini menyatakan seberapa jauh hasil yang telah dicapai atau dibuktikan oleh seseorang. Sehubungan dengan prestasi belajar maka ia
mengemukakan bahwa nilai rapor merupakan perumusan terakhir yang
diberikan guru mengenai kemajuan siswa atau prestasi siswa selama masa tertentu.Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai dari suatu kegiatan atau usaha yang dapat memberikan kepuasan emosional, dan dapat diukur dengan alat atau tes tertentu.
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar Menurut Suryabrata (1989:142), faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar digolongkan menjadi dua yaitu : 1) Faktor dari dalam
Kondisi psikologi yaitu beberapa faktor psikologi yang dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar adalah : a) Kecerdasan Semakin individu itu mempunyai tingkat kecerdasan yang tinggi maka belajar yang dilakukannya akan semakin mudah dan cepat. Sebaliknya bila individu itu mempunyai kecerdasan yang rendah maka belajarnya akan lambat dan mengalami kesulitan belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18 b) Bakat Setiap individu memiliki bakat yang berbeda. Bakat merupakan kemampuan anak yang dibawa sejak lahir.
c) Minat Minat individu merupakan ketertarikan individu terhadap sesuatu. Minat belajar siswa yang tinggi menyebabkan belajar siswa lebih mudah dan cepat.
d) Motivasi belajar Motivasi merupakan salah satu faktor internal yang mempengaruhi prestasi. Setiap siswa memiliki motivasi yang berbeda dalam belajar.