Pengaruh prestasi belajar, lingkungan belajar dan tingkat pendapatan orang tua terhadap minat siswa SMA dalam memilih Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di perguruan tinggi : studi kasus SMA Negeri 11 Yogyakarta - USD Repository

  

PENGARUH PRESTASI BELAJAR, LINGKUNGAN BELAJAR DAN

TINGKAT PENDAPATAN ORANG TUA TERHADAP MINAT SISWA

SMA DALAM MEMILIH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

PENDIDIKAN DI PERGURUAN TINGGI

  

(Studi kasus SMA Negeri 11 Yogyakarta)

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Akuntansi Oleh :

  

Yuni Sumekar Wati

O51334034

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

  

PENGARUH PRESTASI BELAJAR, LINGKUNGAN BELAJAR DAN

TINGKAT PENDAPATAN ORANG TUA TERHADAP MINAT SISWA

SMA DALAM MEMILIH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

PENDIDIKAN DI PERGURUAN TINGGI

  

(Studi kasus SMA Negeri 11 Yogyakarta)

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Akuntansi Oleh :

  

Yuni Sumekar Wati

O51334034

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

HALAMAN PERSEMBAHAN

  

Karya tulis ini kupersembahkan sebagai ucapan syukur dan terima kasih kepada:

Tuhan Yesus Kristus sumber harapan dan kasih

Orang Tuaku (hanya ini yang dapat ananda

persembahkan)

Saudaraku (kita berjuang untuk hidup yang lebih baik)

  

Carolus Boromeus Tri Senjaya yang tiada henti selalu

mendampingi

  

MOTTO

  Mengeluh tidak bisa dijadikan strategi, setiap orang memiliki waktu yang terbatas dan waktu yang kita habiskan untuk mengeluh tidak mungkin membantu dalam mencapai tujuan serta membuat kita lebih bahagia (Randy Pausch) Orang yang optimis melihat kesempatan dalam setiap kesulitan yang dihadapi, tetapi orang yang pesimis melihat kesulitan dalam setiap kesempatan yang ada.

  And God is faithful; he will not let you be tempted beyond what you can bear. But when you are templed, he will also provide a way out so that you can stand up under it.

  (1 Chorintians 10 : 13b)

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Prestasi Belajar, Lingkungan Belajar dan Tingkat Pendapatan Orang Tua Deng an Minat Siswa SMA dalam Memilih Fakultas Keguruan Di Perguruan Tinggi”.

  Penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan skripsi ini tidak mungkin lepas dari bantuan, kerjasama dan dukungan dari berbaga i pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:

  1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakul tas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

  2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan P endidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

  3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Pro gram Studi Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

  4. Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd., M.SA. selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak me mberikan bimbingan, kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini;

  5. Bapak S. Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si. dan Bapak A. Heri Nugroho, S.Pd., M.Pd., selaku dosen penguji yang telah bersedia menyediakan waktu untuk menguji hasil penelitian ini.

  Yogyakarta yang telah memberikan ilmu selama penulis menempuh perkuliahan.

  7. Ibu Dra. Dwi Rini Wulandari, M.M. selaku kepala sekolah SMA Negeri 11 Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian;

  8. Kepala sekolah SMA Negeri 1 Sedayu yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan uji validitas;

  9. Orang tuaku tercinta yang telah memberikan doa, semangat, dukungan dan materi bagi keberhasilan penulis;

  10. Saudara-saudaraku terkasih yang telah memberi warna dalam hidupku.

  11. Carolus Boromeus Tri Senjaya atas cinta, dukungan dan kesetiaan yang telah diberikan.

  12. Sahabat-sahabatku terkasih Tri, Indah, Riri, Eka, Wulan, Asih, Rina, Rina Budi, Mas Eka, Filip, Niken, Candra thanks untuk bantuan dan dukungan yang telah kalian berikan;

  13. PAK ’05 terima kasih teman-teman atas kerjasamanya;

  14. Mitra perpustakaan (Mbak Santi, Mas Aswin, Mbak Amik, Mbak Asih, Mbak Lia, Mbak Oyo, Mbak Sabet, Mbak Iin, Cik Endah, Barbarita, Mbak Meta, Mas Ocep, Om Prima, Ika, Mbak Hana, Mbak Ratih, Tia) yang telah menjadi rekan kerja yang solid dan mendukung dalam penulisan skripsi ini.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena

  Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat diterima oleh semua pihak, demi pengembangan pengetahuan. Terima kasih.

  Penulis Yuni Sumekar Wati

  ABSTRAK PENGARUH PRESTASI BELAJAR, LINGKUNGAN BELAJAR DAN TINGKAT PENDAPATAN ORANG TUA TERHADAP MINAT SISWA SMA DALAM MEMILIH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN DI PERGURUAN TINGGI. Studi kasus : Siswa kelas XI SMA Negeri 11 Yogyakarta

  Yuni Sumekar Wati Universitas Sanata Dharma

  Yogyakarta 2009

  Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan (1) pengaruh prestasi belajar terhadap minat siswa SMA dalam memilih fakultas keguruan, (2) pengaruh lingkungan belajar terhadap minat siswa SMA dalam memilih fakultas keguruan, (3) pengaruh tingkat pendapatan orang tua terhadap minat siswa SMA dalam memilih fakultas keguruan.

  Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 11 Yogyakarta yang berjumlah 634 siswa. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah siswa kelas XI jurusan IPA dan IPS sejumlah 185 responden.

  Penarikan sampel dilakukan berdasarkan teknik purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistika non paramerik chi square.

  Hasil penelitian menunjukkan (1) tidak ada pengaruh prestasi belajar terhadap minat siswa SMA dalam memilih fakultas keguruan di perguruan tinggi ( hitung = 5,142 < tabel = 7,815); (2) ada pengaruh positif lingkungan

  χ² χ² belajar terhadap minat siswa SMA dalam memilih fakultas keguruan di perguruan tinggi ( = 105,967 > = 12,592); (3) tidak ada pengaruh

  hitung tabel

  χ² χ² tingkat pendapatan orang tua terhadap minat siswa SMA dalam memilih fakultas keguruan di perguruan tinggi (pendapatan ayah hitung = 1,909 <

  χ² χ² tabel = 7,815 dan pendapatan ibu hitung = 0,906 < tabel = 5,99). χ² χ²

  

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF LEARNING ACHIEVEMENT, LEARNING

ENVIRONMENT AND PARENTS’ INCOME RATE TOWARDS HIGH

SCHOOL STUDENTS’ INTEREST IN CHOOSING THE FACULTY OF

  

TEACHER TRAINING COLLEGE IN UNIVERSITY LEVEL

A Case Studi on the Students of Eleventh Grade of 11 State Senior High

School Yogyakarta

  Yuni Sumekar Wati Universitas Sanata Dharma

  Yogyakarta 2009

  The study aims to describe the influence of: (1) learning achievement of high school students’ interest to choose the faculty of teacher training college, (2) learning environment of high school students’ interest to choose the faculty of teacher training college, (3) parents’ income rate of high school students’ interest to choose the faculty of teacher training college.

  The population of the study was 634 students of 11 State Senior High School Yogyakarta. The samples of the study were 185 students of the eleventh grade of Social Science and Natural Science departements. The samples were taken by using the purposive sampling. The data analysis technique was statistic non-parametric chi square.

  The result shows that: (1) there is no influence in learning achievement towards high school students’ interest in choosing the faculty of teacher training college in university level ( calculated = 5,142 < table = 7,815); (2) there is a

  χ² χ² positive influence on learning environment towards high school students’ interest in choosing the faculty of teacher training college in university level ( calculated =

  χ² 105,967 > = 12,592); (3) there is no influence on parents’ income rate

  table

  χ² towards high school students’ interest in choosing the faculty of teacher training college in university level (father income calculated = 1,909 < table = 7,815 and

  χ² χ² mother income calculated = 0,906 < table = 5,99). χ² χ²

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL………………………………………………………… i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...................................... ........ ii HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………….. iv MOTTO……………………………………………………………………… v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……………………………………. . vi LEMBAR PUBLIKASI……………………………………………………… vii KATA PENGANTAR………………………………………………………. viii ABSTRAK…………………………………………………………………… xi

  

ABSTRACT …………………………………………………………………… xii

  DAFTAR ISI..................................................................................................... xiii DAFTAR TABEL............................................................................................. xviii DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xx

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah........................................................................ 1 B. Batasan Masalah . ................................................................................. 4 C. Rumusan Masalah . ............................................................................... 4 D. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5 E. Manfaat Penelitian . .............................................................................. 5

  BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Prestasi Belajar.

  1. Pengertian Belajar ....... ................................................................... 7

  2. Pengertian Prestasi Belajar ...... ..................................................... 8

  B. Lingkungan Belajar 1. Lingkungan Keluarga ........... .........................................................

  9

  2. Lingkungan Sekolah ....................................................................... 11

  3. Lingkungan Masyarakat ................................................................. 14

  C. Tingkat Pendapatan ............................................................................. 16

  D. Minat

  1. Pengertian Minat ......................................................................... 16

  2. Faktor yang Menimbulkan Minat .................................................... 17

  E. Perguruan Tinggi.................................................................................. 18

  F. Kerangka Berfikir

  1. Pengaruh Prestasi Belajar terhadap Minat Siswa SMA dalam Memilih Fakultas Keguruan di Perguruan Tinggi ........................... 19

  2. Pengaruh Lingkungan Belajar terhadap Minat Siswa SMA dalam Memilih Fakultas Keguruan di Perguruan Tinggi ................ 20

  3. Pengaruh Tingkat Pendapatan terhadap Minat Siswa SMA dalam Memilih Fakultas Keguruan di Perguruan Tinggi ................ 22 G. Model Penelitian .................................................................................. 23

  BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 24 B. Tempat dan Waktu Penelitian............................................................... 24 C. Subyek dan Obyek Penelitian............................................................... 25 D. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

  1. Populasi............................................................................................ 25

  2. Sampel.............................................................................................. 26

  3. Teknik Penarikan Sampel................................................................. 26

  E. Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel Penelitian

  1. Variabel Penelitian........................................................................... 26

  2. Pengukuran Variabel Penelitian ...................................................... 27

  F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 31

  G. Teknik Pengujian Instrumen ................................................................. 32

  H. Teknik Analisis Data ............................................................................. 35

  BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH A. Identitas Sekolah ................................................................................... 40 B. Sejarah...................................................................... ………................ 40 C. Kondisi SMA Negeri 11 Yogyakarta................................................... 42 D. Visi dan Misi SMA Negeri 11 Yogyakarta.......................................... 43 E. Organisasi SMA Negeri 11 Yogyakarta .............................................. 44 F. Sumber Daya Manusia SMA Negeri 11 Yogyakarta........................... 47

  I. Fasilitas Pendidikan dan Latihan SMA Negeri 11 Yogyakarta ........... 51

  BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data

  1. Data Siswa ................................................................................... 54

  2. Data Prestasi Belajar ...................................................................... 55

  3. Data Lingkungan Belajar ............................................................... 55

  4. Data Tingkat Pendapatan Orang Tua ........................................... 56

  5. Minat Siswa SMA dalam Memilih Fakultas di Perguruan Tinggi.. 57

  B. Analisis Data

  1. Pengujian Prasyarat

  a. Uji Normalitas ......................................................................... 58

  b. Uji Linearitas .......................................................................... 59

  2. Pengujian Hipotesis

  a. Pengujian hipotesis I .............................................................. 60

  b. Pengujian Hipotesis II .............................................................. 62

  c. Pengujian Hipotesis III ........................................................... 64

  C. Pembahasan

  1. Pengaruh Prestasi Belajar terhadap Minat Siswa SMA dalam Memilih Fakultas Keguruan di Perguruan Tinggi ........................... 67

  2. Pengaruh Lingkungan Belajar terhadap Minat Siswa SMA dalam Memilih Fakultas Keguruan di Perguruan Tinggi ................ 68

  BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................ 71 B. Keterbatasan .............................................................................. 72 C. Saran ......................................................................................... 72 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 74 LAMPIRAN..................................................................................................... 77

  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kategori Prestasi Belajar…………………………………………. 27Tabel 3.2 Operasional Lingkungan Belajar…………………………………. 28Tabel 3.3 Kategori Tingkat Pendapatan Orang Tua………………………… 29Tabel 3.4 Operasional Minat Memilih Fakultas Keguruan………………….. 30Tabel 3.5 Kesimpulan Hasil Uji Validitas…………………………………… 33Tabel 3.6 Kesimpulan Hasil Uji Reliabilitas………………………………… 35Tabel 3.7 Interpretasi ratio koefisien kontigensi terhadap Cmaks…………... 39Tabel 4.1 Jumlah Peserta Didik SMA Negeri 11 Yogyakarta………………. 48Tabel 5.1 Pilihan Fakultas…………………………………………………… 54Tabel 5.2 Prestasi Belajar……………………………………………………. 55Tabel 5.3 Lingkungan Belajar……………………………………………….. 56Tabel 5.4 Minat Siswa SMA dalam Memilih Fakultas Keguruan………….. 57Tabel 5.5 Hasil Pengujian Normalitas………………………………………. 58Tabel 5.6 Hasil Pengujian Linearias………………………………………… 59Tabel 5.7 Frekuensi yang diperoleh dan frekuensi yang diharapkan untuk hipotesis I………………………………………………………..... 61Tabel 5.8 Kontigensi…………………………………………………………. 61Tabel 5.9 Frekuensi yang diperoleh dan frekuensi yang diharapkan untuk hipotesis II……………………………………………………......... 62Tabel 5.11 Frekuensi yang diperoleh dan frekuensi yang diharapkan untuk hipotesis III tingkat pendapatan ayah……………………….….... 64Tabel 5.12 Kontigensi……………………………………………………….... 65Tabel 5.13 Frekuensi yang diperoleh dan frekuensi yang diharapkan untuk hipotesis III tingkat pendapatan ibu............................................... 66Tabel 5.14 Kontigensi………………………………………………………... 66

  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Kuesioner ................................................................................... 77

Lampiran II Data Penelitian A. Data Uji Validitas dan Reliabilitas.......................................................

  84 B. Data Penelitian ..................................................................................... 86

  Lampiran III Penilaian Acuan Patokan Tipe II A. Variabel Penelitian Minat ....................................................................

  91 B. Variabel Penelitaian Lingkungan Belajar ............................................

  91 Lampiran IV Perhitungan SPSS ..................................................................

  92 Lampiran V Surat Keterangan.....................................................................

  95

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengentaskan masyarakat

  dari kemiskinan adalah dengan mengikuti program pendidikan. Program pendidikan yang dimaksud ialah pendidikan formal, mulai dari jenjang sekolah dasar hingga jenjang perguruan tinggi. Selain itu, semakin majunya teknologi juga menuntut semakin tingginya kualitas tenaga kerja dalam dunia kerja, dimana kualitas tenaga kerja yang tinggi salah satunya diperoleh dengan pendidikan. Berdasarkan alasan tersebut, saat ini sebagian besar orang tua berusaha untuk dapat menyekolahkan anak-anaknya sampai ke jenjang perguruan tinggi.

  Namun, pada kenyataannya harapan orang tua tidak begitu saja dengan mudah dapat terwujud. Hal ini terjadi karena setelah anak lulus Ujian Nasional dengan hasil gemilang, masih banyak tantangan yang menghadang seperti merencanakan dan menentukan langkah selanjutnya. Bagi siswa yang sudah mengetahui bakat dan minatnya serta terbiasa mengambil keputusan sendiri, tidak banyak mengalami kendala dalam memilih fakultas.

  Padahal yang sering terjadi saat ini adalah banyak siswa SMA yang mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan karena tidak tahu bakat dan yang terkait dengan kepentingannya, sehingga bingung ketika harus memilih fakultas di perguruan tinggi.

  Banyaknya jumlah fakultas yang ditawarkan di perguruan tinggi semakin membuat siswa SMA mengalami kebingungan dalam menentukan fakultas yang tepat bagi dirinya. Dalam kondisi seperti ini anak SMA tetap dituntut untuk mempertimbangkan pilihannya secara matang agar kelak tidak mengalami penyesalan karena salah dalam memilih fakultas.

  Sesuai dengan pendapat W.S. Winkel, (1984: 81), apabila siswa hendak mengambil keputusan mengenai sekolah lanjutan mereka harus mempertimbangkan dua hal : 1. kemampuan intelektual, bakat khusus, arah, minat, cita-cita hidup, dan kemampuan finansial; 2. tidak dapat diabaikan pula harapan keluarga, serta kewajiban keluarga.

  Selain pendapat di atas, berikut ini merupakan cara memilih fakultas di perguruan tinggi agar siswa SMA tidak mengalami kesalahan dalam memilih fakultas yaitu (suarapelajarindonesia.wordpress.com) :

  1. Menyesuaikan cita-cita, minat dan bakat Sesuaikan jurusan yang ingin diambil dengan minat dan bakat.

  Mengembangkan bakat yang sudah ada disertai dengan rasa suka dan cita- cita pada suatu jurusan studi akan menjadi pilihan yang tepat.

  2. Informasi yang sempurna Mencari informasi yang banyak sebagai bahan pertimbangan untuk memilih fakultas. Semua informasi yang didapat dirangkum dan dijadikan bahan untuk membantu memilih fakultas.

  3. Lokasi dan Biaya Bagi orang yang hidup dalam ekonomi atas, memilih fakultas tidak akan menjadi masalah. Sebaliknya, bagi masyarakat golongan menengah ke bawah, lokasi dan biaya merupakan masalah yang sangat diperhitungkan.

  Berdasarkan kedua pendapat di atas jelas bahwa untuk memutuskan pilihan melanjutkan pendidikan, siswa tidak boleh mengabaikan kemampuan dirinya sendiri, lingkungan belajar dan kemampuan orang tua. Dalam penelitian ini, peneliti mencoba mengungkapkan faktor apa saja yang menyebabkan tinggi rendahnya minat siswa untuk memilih fakultas keguruan di universitas atau perguruan tinggi.

  Faktor-faktor yang mempengaruhi minat siswa memilih fakultas keguruan di perguruan tinggi tidak hanya berasal dari diri siswa tetapi juga berasal dari luar diri siswa. Faktor yang berasal dari diri siswa meliputi prestasi belajar, sedangkan faktor yang berasal dari luar diri siswa adalah lingkungan belajar dan tingkat pendapatan orang tua. Oleh karena itu, penulis mencoba meneliti mengenai “Pengaruh Prestasi Belajar, Lingkungan Belajar dan Tingkat Pendapatan Orang Tua terhadap Minat Siswa SMA dalam pertimbangan sebagian besar lulusan SMA ini melanjutkan studi di perguruan tinggi dengan berbagai fakultas yang ada di perguruan tinggi.

  B. Batasan Masalah

  Mengingat begitu banyak faktor yang mempengaruhi minat siswa SMA memilih fakultas di perguruan tinggi, maka perlu diadakan pembatasan masalah. Dalam penelitian ini yang menjadi fokus penelitian penulis adalah prestasi belajar, lingkungan belajar dan tingkat pendapatan orang tua. Fakultas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah fakultas yang ada pada perguruan tinggi berbentuk universitas yaitu fakultas keguruan. Faktor lain yang tidak menjadi fokus dalam penelitian ini adalah motivasi.

  C. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :

  1. Apakah prestasi belajar mempunyai pengaruh terhadap minat siswa SMA dalam memilih fakultas keguruan di perguruan tinggi?

  2. Apakah lingkungan belajar mempunyai pengaruh terhadap minat siswa SMA dalam memilih fakultas keguruan di perguruan tinggi?

  3. Apakah tingkat pendapatan orang tua mempunyai pengaruh terhadap minat siswa SMA dalam memilih fakultas keguruan di perguruan tinggi?

  D. Tujuan penelitian Tujuan penelitian ini adalah :

  1. Untuk mendeskripsikan adanya pengaruh prestasi belajar terhadap minat siswa SMA dalam memilih fakultas keguruan di perguruan tinggi.

  2. Untuk mendeskripsikan adanya pengaruh lingkungan belajar terhadap minat siswa SMA dalam memilih fakultas keguruan di perguruan tinggi.

  3. Untuk mendeskripsikan adanya pengaruh tingkat pendapatan orang tua terhadap minat siswa SMA dalam memilih fakultas keguruan di perguruan tinggi.

  F. Manfaat penelitian

  1. Bagi sekolah Penelitian ini diharapkan mampu digunakan pihak sekolah untuk membantu siswa dalam mempertimbangkan pemilihan fakultas di perguruan tinggi.

  2. Peneliti Dapat menambah wawasan tentang minat siswa SMA memilih fakultas di perguruan tinggi dan juga sebagai sarana menerapkan disiplin ilmu yang telah diterima di kampus.

  3. Peneliti selanjutnya Dapat merangsang munculnya ide-ide baru dalam bentuk penelitian-

  4. Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai tambahan referensi perpustakaan dan dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk penelitian lebih lanjut tentang minat siswa SMA dalam memilih fakultas di perguruan tinggi.

BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Prestasi Belajar

1. Pengertian Belajar

  Sebelum membahas pengertian prestasi belajar terlebih dahulu akan dibahas mengenai pengertian belajar yang dikemukakan oleh para ahli, karena antara belajar dan prestasi belajar mempunyai hubungan yang sangat erat dan tidak dapat dipisahkan. Pengertian belajar menurut para ahli adalah seperti berikut ini :

  Menurut Slameto (1995:2), belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

  Selanjutnya Winkel (1996:53), belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi yang aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat secara relative konstant. Menurut Hamalik (1983:2), belajar adalah suatu pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan.

2. Pengertian Prestasi Belajar Seseorang pada dasarnya mempunyai tujuan di dalam hidupnya.

  Diantara tujuan yang ingin dicapai tersebut antara lain adalah berprestasi. Menurut Poerwanto (1986:2), prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam raport, sedangkan menurut S. Nasution (1996:17), prestasi belajar adalah kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat.

  Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif, afektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut.

  Winkel (1989:100), prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari mata pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes, mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu. Prestasi merupakan kemampuan nyata seseorang sebagai hasil dari melakukan atau usaha kegiatan tertentu dan dapat diukur hasilnya. Apabila prestasi dikaitkan dengan belajar maka mengenal apa yang dinamakan dengan prestasi belajar. Hal ini menyatakan seberapa jauh hasil yang telah dicapai atau dibuktikan oleh seseorang. Sehubungan dengan prestasi belajar maka ia mengemukakan bahwa nilai rapor merupakan perumusan terakhir yang diberikan guru mengenai kemajuan Dari beberapa pengertian tentang prestasi tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan perubahan kemampuan yang dinyatakan dalam nilai rapornya, setelah siswa tersebut selesai mengikuti pelajaran selama jangka waktu tertentu. Dengan demikian, prestasi belajar merupakan hasil setelah proses belajar menyatakan (mengukur) tingkat keberhasilan seseorang dalam mengikuti proses belajar.

  Apabila seseorang belajar, maka ia akan memperoleh hasilnya. Hasil belajar adalah perubahan di dalam diri siswa, dimana ia dapat mempunyai hasil yang berbeda-beda dan apa yang telah diketahui. Keberhasilan siswa dalam kegiatan belajar dapat dilihat dari prestasi belajarnya. Evaluasi adalah usaha penilaian terhadap suatu hal, bisa dari segi tujuan yang ingin dicapai, gagasan, cara kerja, metode pemecahan (Sudjana, 1990:28).

B. Lingkungan Belajar

1. Lingkungan Keluarga

  Siswa yang mengalami proses belajar, supaya berhasil sesuai dengan tujuan yang harus dicapainya perlu memperhatikan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajarnya. Petterson dan Loeber (1984) seperti dikutip oleh Syah (1995:138) mengatakan bahwa lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar siswa ialah orang tua dan keluarga itu sendiri.

  Menurut Roestiyah (1982:163), faktor-faktor yang datang dari keluarga yang mempengaruhi belajar siswa, yaitu : a. Cara mendidik

  Orang tua yang memanjakan anaknya, maka setelah sekolah akan menjadi siswa yang kurang bertanggung jawab, dan takut menghadapi tantangan kesulitan. Juga orang tua yang mendidik anaknya secara keras itu akan menjadi penakut.

  b. Suasana keluarga Hubungan antara anggota keluarga yang kurang intim, menimbulkan suasana kaku, tegang di dalam keluarga, menyebabkan anak kurang semangat untuk belajar. Suasana yang menyenangkan, akrab dan penuh kasih sayang, memberi motivasi yang mendalam pada anak.

  c. Pengertian orang tua Anak belajar perlu dorongan dan pengertian orang tua. Bila anak sedang belajar jangan diganggu dengan tugas-tugas di rumah. Kadang-kadang anak mengalami lemah semangat, orang tua wajib memberi pengertian dan dorongannya, membantu sedapat mungkin kesulitan yang dialami anak di sekolah. Kalau perlu menghubungi guru anaknya, untuk mengetahui perkembangannya.

  d. Keadaan sosial ekonomi keluarga Anak belajar memerlukan sarana-sarana yang kadang-kadang mahal. Bila keadaan ekonomi keluarga tidak memungkinkan, kadang kala menjadi penghambat anak belajar. Namun bila keadaan memungkinkan cukuplah sarana yang diperlukan anak, sehingga mereka dapat belajar dengan senang.

  e. Latar belakang kebudayaan Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlu kepada anak ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, agar mendorong semangat anak untuk belajar.

  Menurut Winkel (1989:109), keadaan sosial-ekonomi menunjukkan pada taraf kemampuan finansial keluarga yang dapat bertaraf baik, cukup atau kurang. Keadaan inilah tergantung sampai seberapa jauh keluarga dapat membekali siswa dengan perlengkapan atau rendah. Dari keadaan ini tergantung seberapa jauh kemampuan anak untuk berbahasa dengan baik, corak pergaulan antara orang tua dan pandangan keluarga mengenai pendidikan sekolah. Sebenarnya, yang penting di sini bukanlah keadaan itu sendiri, melainkan kondisi intern pada siswa yang timbul sebagai akibat dari keadaan itu. Namun, akibat itu tidak harus timbul secara otomatis atau dengan sendirinya.

  Sikap siswa sendiri terhadap keadaan itu, kerap menentukan apakah kondisi intern akan menguntungkan belajar atau menghambatnya.

  Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa lingkungan keluarga memberikan sumbangan yang penting dalam membangun sikap anak. Sikap anak dalam menanggapi keadaan lingkungan keluarga dapat menentukan berhasil atau tidaknya pendidikan yang ditempuh. Agar anak dapat berhasil dalam pendidikannya, maka lingkungan keluarga yang baik akan berperan dalam segala sesuatu yang dapat menunjang keberhasilan belajarnya.

2. Lingkungan Sekolah

  Kemampuan belajar dimiliki manusia merupakan bekal yang membuka kesempatan luas untuk memperkaya diri dalam hal pengetahuan dan kebudayaan. Karena manusia mampu untuk belajar maka dia berkembang, mulai dari lahir sampai mencapai umur tua.

  Berdasarkan kesadaran tentang peranan proses belajar mengajar dalam perkembangan yang diharapkan. Institut ini disebut sekolah (Winkel, 1989:ix).

  Pendidikan di sekolah sebagai akibat dari pemenuhan akan pentingnya pendidikan. Sekolah tidak hanya terdiri dari gedung saja melainkan juga sarana dan prasarana lain yang menunjang pendidikan. Sekolah merupakan tempat anak didik belajar, mempelajari sejumlah materi pelajaran. Oleh karena itu harus diciptakan lingkungan sekolah yang benar-benar dapat mendukung anak untuk belajar.

  Menurut Roestiyah (1982:159-161), faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa yang datang dari sekolah yaitu : a. Interaksi guru dan murid.

  Guru yang kurang berinteraksi dengan murid secara intim, menyebabkan proses belajar-mengajar itu kurang lancar. Juga siswa merasa jauh dari guru, maka segan berpartisipasi secara aktif dalam belajar.

  b. Cara penyajian.

  Guru yang lama biasa mengajar dengan metode ceramah saja. Siswa menjadi bosan, mengantuk, pasif, dan hanya mencatat saja. Guru yang progresif berani mencoba metode-metode yang baru, yang dapat membantu meningkatkan kegiatan belajar mengajar, dan meningkatkan motivasi siswa untuk belajar.

  c. Hubungan antara murid.

  Guru yang kurang mendekati siswa dan kurang bijaksana, maka tidak akan melihat bahwa di dalam kelas ada group yang saling bersaing secara tidak sehat. Jiwa kelas tidak terbina, bahkan hubungan masing-masing individu tidak tampak.

  d. Standar pelajaran di atas ukuran.

  Guru berpendidikan untuk mempertahankan wibawanya, perlu memberi pelajaran di atas ukuran standard. Akibatnya anak merasa kurang mampu dan takut kepada guru. Bila banyak siswa yang tidak berhasil dalam mempelajari mata kuliahnya, guru semacam itu merasa senang. Tetapi berdasarkan teori belajar, yang siswa masing-masing. Yang penting tujuan yang telah dirumuskan dapat tercapai.

  e. Media pendidikan.

  Kenyataan saat ini dengan banyaknya jumlah anak yang masuk sekolah, maka memerlukan alat-alat yang membantu lancarnya belajar anak dalam jumlah yang besar pula, seperti buku-buku di perpustakaan, laboratorium atau media-media lain. Kebanyakan sekolah masih kurang dalam memiliki media jumlah maupun kualitetnya.

  f. Kurikulum.

  Sistem instruksional sekarang menghendaki proses belajar- mengajar yang mementingkan kebutuhan anak. Guru perlu mendalami siswa dengan baik, harus mempunyai perencanaan yang mendetail, agar dapat melayani anak belajar secara individual. Kurikulum sekarang belum dapat memberikan pedoman perencanaan yang demikian.

  g. Keadaan gedung.

  Dengan jumlah siswa yang luar biasa jumlahnya, keadaan gedung dewasa ini terpaksa kurang, mereka duduk berjejal-jejal di dalam setiap kelas.

  h. Waktu sekolah.

  Akibat meledaknya jumlah anak yang masuk sekolah, dan penambahan gedung sekolah belum seimbang dengan jumlah siswa. Akibat selanjutnya banyak siswa yang terpaksa masuk sekolah di sore hari. Hal mana sebenarnya kurang dapat dipertanggungjawabkan. Dimana anak harus beristirahat, tetapi terpaksa masuk sekolah. Mereka mendengarkan pelajaran sambil mengantuk dan sebagainya. Sebaiknya anak belajar di pagi hari, di mana pikiran masih segar, jasmani dalam kondisi yang baik. i. Pelaksanaan disiplin.

  Banyak sekolah yang dalam pelaksanaan disiplin kurang, sehingga mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Kurang bertanggung jawab, karena bila tidak melaksanakan tugas, toh tidak ada sangsi. Hal mana dalam proses belajar siswa perlu disiplin, untuk mengembangkan motivasi yang kuat. j. Metode belajar.

  Banyak siswa melaksanakan cara belajar yang salah. Dalam hal ini perlu pembinaan dari guru. Dengan cara belajar yang tepat akan efektif pula hasil belajar siswa itu. Juga dalam pembagian waktu untuk belajar. Kadang-kadang siswa belajar tidak teratur, atau terus-menerus, karena besok akan ujian. Dengan belajar demikian siswa akan kurang beristirahat, bahkan mungkin dapat jatuh sakit. k. Tugas rumah.

  Waktu belajar adalah di sekolah, waktu di rumah biarlah digunakan untuk kegiatan-kegiatan lain. Maka diharapkan guru jangan terlalu banyak memberikan tugas yang harus dikerjakan di rumah, sehingga anak tidak mempunyai waktu lagi untuk kegiatan yang lain.

3. Lingkungan Masyarakat

  Siswa hidup di masyarakat. Ini berarti siswa adalah bagian dari warga masyarakat. Oleh karena itu siswa menjalin hubungan dan berinteraksi dengan anggota masyarakat yang lainnya. Hubungan tersebut terjadi dengan teman sebaya, orang yang lebih tua maupun orang yang lebih muda. Menurut Roestiyah (1982:162), anak perlu bergaul dengan anak lain untuk mengembangkan sosialisasinya. Tetapi perlu dijaga jangan sampai mendapatkan teman bergaul yang buruk. Perbuatan yang tidak baik mudah menular pada orang lain. Maka perlu dikontrol dengan siapa mereka bergaul.

  Keberadaan media massa dan televisi, serta banyak bacaan berupa buku-buku, novel, majalah, koran, sehingga kurang dapat dipertanggungjawabkan secara pendidikan. Kadang-kadang anak asyik membaca buku yang bukan buku pelajaran, sehingga lupa akan tugas belajar. Dengan demikian, bacaan perlu diawasi dan diseleksi. Televisi yang banyak menyajikan hiburan yang berupa film-film akan dapat mengakibatkan anak untuk malas belajar dan moral bagi anak akan rusak misalnya adanya adegan kekerasan dan pemerkosaan hal ini yang

  Siswa banyak menghabiskan waktunya di lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga itu sendiri merupakan bagian dari masyarakat. Komunikasi dengan anggota masyarakat lainnya, dapat memberikan pengaruh yang baik atau pengaruh yang buruk bagi siswa. Pergaulan yang salah dapat mengakibatkan siswa lupa atas tanggung jawab sendiri seorang pelajar.

  Syah (1995:44) mengatakan bahwa kondisi sebuah kelompok masyarakat yang berdomisili di kawasan kumuh dengan kemampuan ekonomi di bawah garis rata-rata dan tanpa fasilitas umum seperti sekolah dan lapangan olah raga telah terbukti menjadi lahan yang subur bagi pertumbuhan anak-anak nakal.

  Anak-anak di lingkungan brutal memang tak mempunyai alasan untuk tidak menjadi brutal, lebih-lebih apabila kedua orang tuanya kurang atau tidak berpendidikan. Dengan kondisi masyarakat yang demikian akan berpeluang untuk mempengaruhi sikap anak. Anak dapat terseret pada kegiatan yang negatif yang dapat merusak dirinya.

  Sementara itu di masyarakat yang lingkungan anak-anaknya rajin belajar, dapat menjadi daya dorong terhadap siswa yang lain untuk rajin belajar. Roestiyah (1982:163) mengatakan bahwa di lingkungan yang anak-anaknya rajin belajar, kemungkinan besar akan terpengaruh untuk rajin belajar tanpa disuruh. Anak akan merasa malu jika mendapat tidak ketinggalan dengan teman-temannya. Apabila teman-teman di sekitarnya itu teman sekelasnya, anak dapat mengadakan belajar bersama. Belajar bersama ini dimaksudkan agar ketinggalan mata pelajaran di kelas dapat diatasi.

  C. Tingkat Pendapatan

  Gilarso (2002:63) mengatakan yang dihitung sebagai pendapatan keluarga adalah segala bentuk balas karya yang diperoleh sebagai imbalan atau balas jasa atas sumbangan seseorang terhadap proses produksi. Sumber pendapatan digolongkan menjadi tiga yaitu:

  1. Usaha sendiri, misalnya wiraswasta

  2. Bekerja pada orang lain, misalnya karyawan

  3. Hasil dari milik, misalnya: petani yang memiliki sawah, hasil dari menyewakan rumah.

  Pendapatan keluarga dapat diterima dalam bentuk uang, dapat juga dalam bentuk barang (disebut “in natura” misalnya tunjangan beras, hasil dari sawah atau pekarangan sendiri) atau fasilitas-fasilitas (misalnya: rumah dinas).

  D. Minat

1. Pengertian Minat

  Menurut Winkel (1996:24), minat adalah kecenderungan yang

  (1995:57), minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan, kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus yang disertai dengan rasa sayang. Kemudian Sardiman (1992:76), minat adalah suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri.

2. Faktor yang Menimbulkan Minat

  Faktor yang menimbulkan minat menurut Crow and Crow (1982) 1) Faktor dorongan dari dalam, yaitu rasa ingin tahu atau dorongan untuk menghasilkan sesuatu yang baru atau berbeda. Dorongan ini dapat membuat seseorang berminat untuk mempelajari ilmu mekanik, melakukan penelitian ilmiah, atau aktivitas lain yang menantang. 2) Faktor motif sosial, yaitu minat dalam upaya mengembangkan diri dari dan dalam ilmu pengetahuan, yang mungkin diilhami oleh hasrat untuk mendapatkan kemampuan dalam bekerja, atau adanya hasrat untuk memperoleh penghargaan dari keluarga atau teman.

  3) Faktor emosional, yakni minat yang berkaitan dengan perasaan dan emosi. Misalnya, keberhasilan akan menimbulkan perasaan puas dan dapat meningkatkan minat, sedangkan kegagalan dapat menghilangkan minat seseorang.

E. Perguruan Tinggi

  Menurut (Taliziduhu, 1987:10), perguruan tinggi adalah pola proses interaksi belajar mengajar sehari-hari yang terorganisasikan secara khusus sebagai bagian atau komponen sistem belajar mengajar secara keseluruhan di dalam masyarakat . Sedangkan sesuai dengan undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menetapkan perguruan tinggi berupa : a. Akademi

  Akademi adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan yang lingkungannya bisa dikenal dengan pendidikan professional.

  b. Sekolah tinggi Sekolah tinggi adalah perguruan tinggi yang melaksanakan satu bidang pendidikan kejuruan yang hanya terdiri dari satu fakultas dan dapat berdiri dari satu atau lebih jurusan.

  c. Institut Institut adalah perguruan tinggi yang melaksanakan satu bidang pendidikan kejuruan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi atau seni.

  Institut dapat terdiri dari sejumlah fakultas dan dapat terdiri dari satu atau lebih jurusan.

  d. Universitas bidang pengetahuan, teknologi, dan seni yang terdiri dari banyak fakultas dan jurusan.

F. Kerangka Berfikir

1. Pengaruh Prestasi Belajar terhadap Minat Siswa SMA dalam Memilih Fakultas Keguruan di Perguruan Tinggi

  Prestasi belajar merupakan suatu kemampuan yang dimiliki seseorang yang merupakan hasil dari proses yang telah dilakukan. Prestasi belajar siswa tampak dalam hasil studi yang berupa nilai-nilai pelajaran yang tercermin dalam rata-rata nilai rapornya. Tinggi rendahnya prestasi belajar siswa berhubungan dengan kepercayaan diri, harapan, dan cita- citanya. Prestasi belajar yang tinggi akan menjadi daya dorong siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Hal ini disebabkan siswa memiliki keyakinan bahwa dirinya mampu menjalani pendidikan di perguruan tinggi. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bukti bahwa prestasi belajar memberikan sumbangan positif terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi (Budiarti, 2001:82).

Dokumen yang terkait

Hubungan antara motivasi belajar, persepsi siswa terhadap jurusan, tingkat pendidikan orang tua dan minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA : studi kasus di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

0 0 142

Hubungan antara tingkat pendidikan orang tua, tingkat pendapatan orang tua dan prestasi belajar siswa dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Subah tahun ajaran 2012/2013.

0 1 136

Hubungan antara persepsi siswa tentang profesi guru, prestasi belajar dan lingkungan belajar terhadap minat siswa SMA dalam memilih fakultas keguruan dan ilmu pendidikan di perguruan tinggi : studi kasus SMA N 1 Sleman.

0 3 186

Pengaruh prestasi belajar, lingkungan belajar dan tingkat pendapatan orang tua terhadap minat siswa SMA dalam memilih Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di perguruan tinggi : studi kasus SMA Negeri 11 Yogyakarta.

0 0 127

Pengaruh prestasi belajar, dan status sosial ekonomi orang tua terhadap minat siswa kelas XII untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi : studi kasus siswa kelas XII SMA Pangudi Luhur Sedayu.

0 0 139

Pengaruh lingkungan belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua, tingkat pendapatan orang tua dan jenis pekejaan orang tua : studi kasus SMA Stella Duce Bantul.

0 3 160

Hubungan antara motivasi belajar, persepsi siswa terhadap jurusan, tingkat pendidikan orang tua dan minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA studi kasus di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta

0 4 140

Hubungan antara status sosial ekonomi orang tua, jenis pekerjaan orang tua dan prestasi belajar dengan minat siswa SMA dalam melanjutkan studi ke perguruan tinggi : studi kasus siswa-siswi kelas XII SMA Negeri I Minggir - USD Repository

0 0 114

Pengaruh lingkungan belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua, tingkat pendapatan orang tua dan jenis pekejaan orang tua : studi kasus SMA Stella Duce Bantul - USD Repository

0 6 158

Faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa dalam memilih program studi di perguruan tinggi : studi kasus pada mahasiswa angkatan 2004 dan 2005, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan USD Yogyakarta - USD Repository

0 0 205