Optimasi proses pencampuran cold cream obat luka ekstrak daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis.) dengan perbandingan suhu pencampuran dan kecepatan putar mixer : aplikasi desain faktorial - USD Repository

  

EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA

PENGOBATAN HIPERTENSI PASIEN PRE-EKLAMPSIA DI

  

INSTALASI RAWAT INAP RSUP DR. SARDJITO

YOGYAKARTA PERIODE TAHUN 2007-2008

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana armasi (S. Farm.)

  Program Studi Ilmu Farmasi

  

Oleh :

  Elisabeth Kartika Tri Widianingsih 058114146

  

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2010

  

EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA

PENGOBATAN HIPERTENSI PASIEN PRE-EKLAMPSIA DI

  

INSTALASI RAWAT INAP RSUP DR. SARDJITO

YOGYAKARTA PERIODE TAHUN 2007-2008

  SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.) Program Studi Ilmu Farmasi

  

Oleh :

  Elisabeth Kartika Tri Widianingsih 058114146

  

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2010

   

  

Apa yang kau takutkan dengan semua ini. Bukankan

kesedihan sering kita alami keadaan ini buat kita terbiasa…..

Percayalah lelah ini hanya sebentar saja jangan menyerah

walaupun tak mudah meraihnya….

  (Song  By : Ipang “Teruslah Bermimpi”)

  

Tetaplah tersenyum….  

Karya ini kupersembahkan untuk :

  Jesus Kristus AndalanKu…. Ayahku yang kini ada disisi Mu…. Ibuku….. Kakak-kakakku…. Pasanganku…. Sahabat-sahabat dan Almamaterku….

     

  

PRAKATA

  Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Baik yang telah berkenan memberikan rahmat dan bimbingan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) Pada Pengobatan Hipertensi Pasien Pre-eklampsia Di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008“. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Oleh sebab itu, pada kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain: 1.

  Tuhan Jesus Christ yang selalu menemani dan membangkitkan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  2. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma atas bimbingannya selama penulis melakukan proses pembelajaran di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.

  3. Ibu dr. Fenty M.Kes., Sp.PK. selaku dosen pembimbing atas arahan, semangat, dan dukungan yang diberikan kepada penulis selama proses penyusunan skripsi.

4. Ibu Rita Suhadi, M.Si., Apt. selaku dosen penguji skripsi atas dukungan, arahan, kritik, dan masukan serta semangat yang diberikan kepada penulis.

  

vi  

  5. Ibu Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt. selaku dosen penguji skripsi atas dukungan, arahan, kritik, dan masukan serta semangat yang diberikan kepada penulis.

  6. Direktur Rumah Sakit Umum Dr. Sardjito Yogyakarta yang telah memberikan izin untuk penulis dapat melakukan penelitian.

  7. Kepala beserta staf Bagian Pendidikan dan Penelitian (Diklit) dan Bagian Rekam Medik Rumah Sakit Umum Dr. Sardjito Yogyakarta (Ibu Nani, Ibu Mamik, Pak Dirman, Ibu Dari, dr. Endang) atas bantuan dan dukungannya.

  8. Seluruh pasien pre-eklampsia Di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta yang secara tidak langsung telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  9. Segenap dosen pengajar, staf sekretariatan serta laboran Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma atas dukungan dan bantuannya dalam menyelesaikan skripsi ini.

  10. Ayahku Agustinus Samino yang selalu dihatiku dan selalu memberikan dorongan, semangat, kekuatan dari dari sisi Mu dalam menyelesaikan skripsi ini.

  11. Kakaku Gabriel Sigit Dewantara yang selalu memberikan arahan, dukungan, fasilitas, dan semangat dalam menyalesaikan skripsi ini.

  12. Ibuku Maria Bibiana, kakakku Yohanes Antun Wardoyo, dan keluarga kakakku Thomas Chris Hartono atas bimbingan, fasilitas, semangat, dan doa dalam menyalesaikan skripsi ini.

  

vii  

  

viii  

13.

  Ingnatius Alfa Mardhiprasetya atas dukungan, semangat yang menguatkan, bimbingan, suka dan duka yang dijalani bersama dalam setiap langkah hidup penulis.

  14. Seluruh keluarga yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu atas dukungan, kasih sayang dan doanya.

  15. Presty Arma, Aloyna Rebha, Shinta Visitasia, dan Lya Devitasari atas semangat, dukungan, persahabatan, kebersamaan yang telah dilalui dalam suka dan duka bersama penulis dan dalam menyalesaikan skripsi ini.

  16. Elisabeth Estelita, Suster Bernadetta, Tara, Widyanita, Agnes, Rani, Maria Endah, Eva Wibowo, Ana S., dan Dinda atas dukungan, bantuan, dan kebersamaan yang telah dilalui dalam suka dan duka bersama penulis.

  17. Seluruh teman-teman Farmasi angkatan ‘05 pada umumnya, teman-teman FKK ’05 pada khususnya, teman-teman KKN USD kel. 22 angkatan

  XXXVIII, dan teman-teman alumni SMA Steladuce Bantul atas kebersamaan yang telah dilalui bersama.

  18. Serta pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu-persatu oleh penulis.

  Semoga Tuhan Yang Maha Baik selalu memberikan berkat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi yang membaca. Yogyakarta,

  02 Januari 2010 Penulis

   

   

  INTISARI Drug related problems (DRPs) terjadi kira-kira sepertiga bagian yang

  berkaitan dengan rawat inap. Di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, pre-eklampsia menduduki urutan 7 dan pada pre-eklampsia ringan diurutan 16 dari 20 besar kasus penyakit kandungan dan kebidanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi adanya drug related problems (DRPs), dan melihat outcome pasien pre-eklamsia setelah menjalani rawat inap di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode tahun 2007-2008.

  Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian non eksperimental dengan rancangan deskriptif evaluatif yang bersifat retrospektif. Tahapan dalam menyalesaikan penelitian ini yaitu: persiapan, pengumpulan data, dan analisis data. Data didapat dari rekam medik (MR), dianalisis dengan melihat gambaran pengobatan hipertensi pasien pre-eklamsia, mengevaluasi adanya drug related problems (DRPs), dan melihat outcome pasien pre-eklamsia.

  Kasus yang ditemukan adalah sebanyak 29 kasus. Prosentase umur 20-34 tahun sebesar 59%, cara persalinan pervaginal sebesar 69 %, tekanan darah sistolik

  ≥ 160 mmHg sebesar 66 %, tekanan darah diastolik 80-109 mmHg sebesar 83 %, prosentase magnesium sulfat sebesar 95 % sedangkan untuk diazepam sebesar 5 %, dan nilai kadar hasil pemeriksaan laboratorium yang tidak normal. Penggunaan antihipertensi terdapat empat kelompok obat yaitu nifedipin sebesar 78%, metildopa sebesar 11 %, kaptopril sebesar 7 %, dan furosemid sebesar 3 %. Hasil evaluasi menunjukkan DRPs interaksi obat yaitu sebesar 4 kasus, butuh obat 1 kasus, tidak butuh obat 2 kasus. Sebanyak 27 kasus pasien meninggalkan rumah sakit dalam keadaan membaik. Kata kunci : pre-eklampsia, drug related problem (DRPs), pengobatan hipertensi

  

ABSTRAK

Drug related problems (DRPs) occurred about one-third part related to

  hospitalization. Based on at RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, pre-eclampsia and ranked 7th in mild pre-eclampsia at number 16 of the 20 major cases of pregnancy and gynecological diseases.This study aims to evaluate the drug related problems (DRPs), and the output of pre-eclampcia patients after undergoing hospitalization in RSUP Dr. Yogyakarta Sardjito period 2007-2008.

  This is a non-experimental research design and descriptive retrospective evaluative. Stages in completing this research are: preparation, data collection and data analysis. Data obtained from medical record (MR), analyzed treatment of pre-hypertension patients eklamsia, evaluate the drug related problems (DRPs), and the output pre-eklamsia patients.

  Cases of pre-eklamsia patients are 29 cases. The largest percentage of age at the age of 20-34 years is 59%, which means labor pervaginal for 69% (20 cases), systolic blood pressure

  ≥ 160 mm Hg in the amount of 66%, diastolic blood pressure of 80-109 mmHg for 83%, the percentage of magnesium sulfate in the amount of 95% whereas for diazepam by 5% to prevent seizures, and the value of content laboratory results abnormal. The use of antihypertensive drug there are four groups of nifedipin 78%, 11% metildopa, captopril for 7%, and 3% furosemid. Evaluation results show that drug interactions DRPs for 2 cases, the drugs needed for 4 case does not need a drug that is for 1 case. As much as 27 cases patient to leave hospital in good condition.

  Keywords: pre-eclampcia, drug related problems (DRPs), treatment of hypertension

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL……………………………………………………………...ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………………….iii HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………….iv HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………….……………..v PRAKATA…………..……………………………………………………………vi PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………………………….ix LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI………………………………………..x

  INTISARI…………………………………………………………...…………….xi

  

ABSTRACT ………………………..………………………………………...…....xii

  DAFTAR ISI……………………………………………………………...……..xiii DAFTAR TABEL……………………………………………………………….xvi DAFTAR GAMBAR………………………………………...…….……………xxi DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………xxii

  

BAB I. PENGANTAR…………………………………………………………....1

A. Latar Belakang………………………………………………………………...1 1. Permasalahan……..………………………………………………………..3 2. Keaslian Penelitian………………………………………………………...3 3. Manfaat Penelitian………………………….……………...……………...4 a. Manfaat Teoritis...……………………….……………...……………..4 b. Manfaat Praktis………………………………………………………..4 B. Tujuan Penelitian…………………………………………...…………………4

  1. TujuanUmum……………………………...……………………………....4 2.

  Tujuan Khusus…………………………………...………………………..4

  

BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA……………………….…………………..6

A. Drug Related Problems………………………………………………………..6 B. Pre-eklampsia……………………………..…………………………...………8 1. Definisi…………………………………………………………………….8 2. Etiologi….………………………..……………………………...……….10 3. Patogenesis………...……………………………………………………..10 4. Manifestasi Klinis…………………...………………………………..….14 5. Diagnosis ………………………………...………………………….…...14 6. Pencegahan…………………………………………………………….…17 7. Strategi Terapi……...……………………………………………….…....19 C. Terapi Obat Antihipertensi…………………………………………….……..23

BAB III. METODE PENELITIAN……..……………………………………..29

A. Jenis dan Rancangan Penelitian……………………………………………...29 B. Definisi Operasional………………………..…………..…………………….29 C. Subyek Penelitian…………………………………………………………….30 D. Bahan Penelitian…..………………………………………………………….30 E. Lokasi Penelitian……………………………………………………………..31 F. Tata Cara Penelitian………………………………………………………….31 a. Persiapan…………………………………………………………………31 b. Pengumpulan Data……………………………...………………………..31 c. Analisis Data………...…………………………………………………...32

  d.

  Pembahasan Kasus…………………...…………………………………..32 G. Kesulitan Penulis……………………………………………………………..33

  

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………….……....34

A. Gambaran Karakteristik..……………………………………………….……34 1. Prosentase Umur………………………………………………….…...…34 2. Distribusi Macam Persalinan…………………………...………………..35 3. Distribusi Tekanan Darah Sistolik……………...………...…….………..36 4. Distribusi Tekanan Darah Diastolik ………………………….….………37 5. Perbandingan Terjadinya Pre-eklampsia ……………...………….…..….38 6. Gambaran Data Laboratorium…………………………………..……..…39 B. Profil Obat…………………………………………………………………....40 1. Berdasarkan Kelas Terapi………………..……………………...….........40 2. Golongan Obat Antihipertensi……………….....……..…………………42 C. Evaluasi DRPs……………………………………………………………..…45

BAB V. Kesimpulan Dan Saran……………….…………………………….…52

A. Kesimpulan…………………………………………………………………..52 B. Saran………………………………………………………………………….53

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..54

LAMPIRAN…………………………………………………………………….56

BIOGRAFI PENULIS.…………………………………………………………90

 

  

DAFTAR TABEL

  Tabel I. Uji Diagnostik Pre-eklampsia………...………………………...17 Tabel II. Obat Antihipertensi yang Dapat digunakan Pada Pre-eklampsia...21 Tabel III. Rekomendasi Penggunaan Obat Antihipertensi Pada Ibu Hamil...24 Tabel IV. Hasil Analisis DRPs yang Terjadi Pada Pengobatan Hipertensi

  Pasien Pre-eklampsia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008……...................................................................46

  Tabel V. Kejadian DRPs Butuh Obat (need of additional Drug therapy) Pada Pengobatan Hipertensi Pasien Pre-eklampsia di RSUP Dr.

  Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008.............................46 Tabel VI. Kejadian DRPs Tidak Butuh Obat (unnecessary Drug therapy) Pada Pengobatan Hipertensi Pasien Pre-eklampsia di RSUP Dr.

  Sardjito Yogyakarta Periode Tahun2007-2008…………......……47 Tabel VII. Kejadian DRPs Interaksi Obat Pada Pengobatan Hipertensi Pasien

  Pre-eklampsia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008………………………………………………………...48

  Tabel VIII. Kajian DRPs Kasus 1 Pengobatan Hipertensi Pada Pengobatan Hipertensi Pasien Pre-eklampsia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008..............................................................56

  Tabel IX. Kajian DRPs Kasus 2 Pengobatan Hipertensi Pada Pengobatan Hipertensi Pasien Pre-eklampsia di RSUP Dr. Sarjito Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008..............................................................57

  Tabel X. Kajian DRPs Kasus 3 Pengobatan Hipertensi Pada Pengobatan Hipertensi Pasien Pre-eklampsia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008.............................................................58

  Tabel XI. Kajian DRPs Kasus 4 Pengobatan Hipertensi Pada Pengobatan Hipertensi Pasien Pre-eklampsia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008..............................................................59

  Tabel XII. Kajian DRPs Kasus 5 Pengobatan Hipertensi Pada Pengobatan Hipertensi Pasien Pre-eklampsia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008..............................................................60

  Tabel XIII. Kajian DRPs Kasus 6 Pengobatan Hipertensi Pada pengobatan Hipertensi Pasien Pre-eklampsia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008..............................................................61

  Tabel XIV. Kajian DRPs Kasus 7 Pengobatan Hipertensi Pada Pengobatan Hipertensi Pasien pre-eklampsia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008..............................................................62

  Tabel XV. Kajian DRPs Kasus 8 Pengobatan Hipertensi Pada Pengobatan Hipertensi Pasien Pre-eklampsia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008..............................................................63

  Tabel XVI. Kajian DRPs Kasus 9 Pengobatan Hipertensi Pada Pengobatan Hipertensi Pasien Pre-eklampsia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008..............................................................64

  Tabel XVII. Kajian DRPs Kasus 10 Pengobatan Hipertensi Pada Pengobatan Hipertensi Pasien Pre-eklampsia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008..............................................................65

  Tabel XVIII. Kajian DRPs Kasus 11 Pengobatan Hipertensi Pada Pengobatan Hipertensi Pasien Pre-eklampsia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008..............................................................66

  Tabel XIX. Kajian DRPs Kasus 12 Pengobatan Hipertensi Pada Pengobatan Hipertensi Pasien Pre-eklampsia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008..............................................................67

  Tabel XX. Kajian DRPs Kasus 13 Pengobatan Hipertensi Pada Pengobatan Hipertensi Pasien Pre-eklampsia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008..............................................................68

  Tabel XXI. Kajian DRPs Kasus 14 Pengobatan Hipertensi Pada Pengobatan Hipertensi Pasien Pre-eklampsia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008..............................................................69

  Tabel XXII. Kajian DRPs Kasus 15 Pengobatan Hipertensi Pada Pengobatan Hipertensi Pasien Pre-eklampsia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2007-2008.........................................................................70

  Tabel XXIII. Kajian DRPs Kasus 16 Pengobatan Hipertensi Pada Pengobatan Hipertensi Pasien Pre-eklampsia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008..............................................................71

  Tabel XXIV. Kajian DRPs Kasus 17 Pengobatan Hipertensi Pada Pengobatan Hipertensi Pasien Pre-eklampsia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008..............................................................72

  Tabel XXV. Kajian DRPs Kasus 18 Pengobatan Hipertensi Pada pengobatan Hipertensi Pasien Pre-eklampsia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008..............................................................73

  Tabel XXVI. Kajian DRPs Kasus 19 Pengobatan Hipertensi Pada Pengobatan Hipertensi Pasien Pre-eklampsia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008..............................................................74

  Tabel XXVII. Kajian DRPs Kasus 20 Pengobatan Hipertensi Pada Pengobatan Hipertensi Pasien Pre-eklampsia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008..............................................................75

  Tabel XXVIII.Kajian DRPs Kasus 21 Pengobatan Hipertensi Pada Pengobatan Hipertensi Pasien Pre-eklampsia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008..............................................................76

  Tabel XXIX. Kajian DRPs Kasus 22 Pengobatan Hipertensi Pada Pengobatan Hipertensi Pasien Pre-eklampsia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008..............................................................77

  Tabel XXX. Kajian DRPs Kasus 23 Pengobatan Hipertensi Pada Pengobatan Hipertensi Pasien Pre-eklampsia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008..............................................................78

  Tabel XXXI. Kajian DRPs Kasus 24 Pengobatan Hipertensi Pada Pengobatan Hipertensi Pasien Pre-eklampsia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008..............................................................79

  Tabel XXXII. Kajian DRPs Kasus 25 Pengobatan Hipertensi Pada Pengobatan Hipertensi Pasien Pre-eklampsia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008..............................................................80

  Tabel XXXIII. Kajian DRPs Kasus 26 Pengobatan Hipertensi Pada Pengobatan Hipertensi Pasien Pre-eklampsia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008..............................................................81

  Tabel XXXIV. Kajian DRPs Kasus 27 Pengobatan Hipertensi Pada Pengobatan Hipertensi Pasien Pre-eklampsia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008..............................................................82

  Tabel XXXV. Kajian DRPs Kasus 28 Pengobatan Hipertensi Pada Pengobatan Hipertensi Pasien Pre-eklampsia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008..............................................................83

  Tabel XXXVI.Kajian DRPs Kasus 29 Pengobatan Hipertensi Pada Pengobatan Hipertensi Pasien Pre-eklampsia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008..............................................................84

   

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Diagram Prosentase Umur Pasien Pre-eklampsia di RSUP Dr.

  Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008……...…....……..34 Gambar 2 Diagram Prosentase Macam Persalinan Pasien Pre-eklampsia di

  RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008……....36 Gambar 3. Diagram Prosentase Distribusi Tekanan Darah Sistolik Pasien

  Pre-eklampsia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008…………………………………………………….…..37

  Gambar 4. Diagram Prosentase Distribusi Tekanan Darah Diastolik Pasien Pre-eklampsia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008…………………………………………….…………..38

  Gambar 5. Gambaran Perbandinan Terjadinya Pre-eklampsia………..……..39 Gambar 6. Gambaran Laboratorium Pasien Pre-eklampsia di RSUP Dr.

  Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008…………...……..40 Gambar 7. Diagram Prosentase Golongan Obat Antihiperteni Pasien Pre- eklampsia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Tahun

  2007-2008…………………...………………………….….……..41 Gambar 8. Diagram Prosentase Terapi Kejang Pasien Pre-eklampsia di RSUP

  Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008………….…..42 Gambar 9. Diagram Outcome Pasien Pre-eklampsia di RSUP Dr. Sardjito

  Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008………………..……...….49

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Data dan Analisis Drug Related Problems (DRPs) pada pengobatan Hipertensi Pasien Pre-eklampsia di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sarjito Yoyakarta Periode Tahun 2007-2008……………………………………………...…………….…...54 Standar Pelayanan Medik RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta ……………….....…..85 Biografi Penulis….......…………………………………………………………...90

   

BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Penyakit Hipertensi dalam Kehamilan (HDK) termasuk pre-eklampsia

  dan eklampsia sampai saat ini masih merupakan masalah dalam pelayanan obsteri di Indonesia. Walaupun jauh menurun, angka mortibilitas dan mortalitas maternal dan perinatal akibat pre-eklampsia dan eklampsia masih tinggi dan merupakan salah satu dari ketiga penyebab utama kematian ibu, disamping perdarahan dan infeksi (Armanza dan Karkata, 2005).

  Pre-eklampsia ialah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema, dan proteinuria yang timbul karena kehamilan. Penyakit ini umumnya terjadi pada triwulan ke-3 kehamilan dan sering tidak diketahui atau tidak diperhatikan oleh wanita yang bersangkutan sehingga tanpa disadari dalam waktu singkat dapat timbul pre-eklamsia berat, bahkan eklampsia. Eklampsia adalah pre-eklampsia yang disertai dengan kejang (Wiknjosastro, 2002).

  Di Indonesia pre-eklampsia masih merupakan sebab utama kematian ibu, disamping perdarahan dan infeksi dan penyebab kematian perinatal yang tinggi. Dari berbagai penelitian di Indonesia diketahui kematianan ibu berkisar antara 9,8%-25,5% sedang kematian bayi dinegara maju lebih kecil (Wiknjosastro, 2002). Menurut Suspran dan Arulkumaran (Sudhabera, 2001), melaporkan angka kejadian pre-eklampsia di dunia sebesar 0-13%, di Singapura 0,13-6,6%, sedangkan di Indonesia 3,4-8,5%. Penelitian yang dilakukan Soejeones (Sudhabera, 2001), di RS pendidikan di Indonesia didapat kejadian pre-

  2 eklampsia-eklampsia 5,30% dengan kematian perinatal 10,83 perseribu (4,5 kali lebih besar dibandingkan dengan kehamilan normal).

  Drug related problems terjadi kira-kira sepertiga bagian yang

  berkaitan dengan rawat inap. Adanya Drug related problems yang terjadi dalam pengobatan akan merugikan pasien. Drug related problems mengakibatkan penurunan kualitas hidup pasien, meningkatkan biaya pengobatan yang dikeluarkan oleh pasien, serta meningkatkan rata-rata angka kematian pada pasien (Nguyen, 2000). Drug related problems pada pre-eklampsia dilakukan karena angka kejadian dibangsal inap obstetrik dan ginekologi di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta yang cukup tinggi pada tahun 2002 yaitu sebesar 69 kasus, maka perlu dianalisis dengan DRPs.

  Penanganan pre-eklampsia terutama pre-eklampsia berat dilakukan di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2007-2008. Dan berdasarkan data penelitian pada tahun 2002 dibangsal inap obstetrik dan ginekologi di RSUP Dr.

  Sardjito Yogyakarta, pre-eklampsia menduduki urutan 7 dan pada pre-eklampsia ringan diurutan 16 dari 20 besar kasus penyakit kandungan dan kebidanan. Dari data yang didapatkan ini menggambarakan bahwa angka kejadian cukup tinggi (Juwita, 2004). Penelitian yang dilakukan pada pasien pre-eklampsia periode tahun 2007-2008 yaitu untuk melihat perbandingan terjadinya pre-eklampsia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.

  3

1. Permasalahan

  Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat disusun perumusan masalahnya seperti berikut dibawah ini : a.

  Bagaimana gambaran karakteristik pasien pre-eklamsia di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008? b. Bagaimana gambaran pada pengobatan hipertensi pasien pre-eklamsia di

  Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008? c. Apakah ada drug related problems yang meliputi:

  1) Butuh obat (need of additional drug therapy)

  2) Butuh obat yang jelas (unecessary drug therapy)

  3) Obat salah (wrong drug)

  4) Pasien mendapat obat yang tidak mencukupi atau kurang (dossage to low)

  5) Pasien mendapat dosis yang berlebih (dossage to high)

  6) Muncul efek yang tidak diinginkan (adverse drug reaction) atau efek samping dan adanya interaksi obat (drug interaction) d.

  Bagaimana outcome pasien pre-eklamsia di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr.

  Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008? 2. Keaslian Penelitian

  Penelitian serupa tentang pre-eklampsia pernah dilakukan oleh Beatrix Marendeng (2007), yaitu tentang “Profil Peresepan Obat Antihipertensi pada Pasien Pre-eklampsia Di Instalai Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Tahun 2007” dan penelitian yang serupa oleh Fajar Ira Juwita (2004)

  4 yaitu “Pola Peresepan Pasien Hipertensi Gestasional Di Bangsal Rawat Inap Obstetrik dan Ginekologi Rumah Sakit Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2002”.

  Penelitian ini berbeda dengan penelitian terdahulu yaitu karena lokasi penelitian berbeda, perbedaan periode tahun, dan dilakukan evalusi drug related problem pengobatan hipertensi pada pasien pre-eklamsia di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008.

3. Manfaat Penelitian a.

  Manfaat teoritis Dapat digunakan sebagai informasi dan referensi untuk bahan pertimbangan dalam mengembangkan pelayanaan kesehatan di Farmasi

  Klinis.

  b.

  Manfaat praktis Dapat menjadi salah satu sumber informasi tentang drug related problem pada pengobatan hipertensi pada pasien pre-eklamsia.

  B.

  

Tujuan Penelitian

1.

  Tujuan umum : penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi adanya drug

  related problems pengobatan hipertensi pasien pre-eklamsia di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008.

2. Tujuan khusus : a.

  Mengetahui gambaran karakteristik pasien pre-eklamsia di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008

  5 b.

  Mengetahui gambaran pengobatan hipertensi pada pasien pre-eklamsia di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2007- 2008 c. Mengevaluasi drug related problem yang meliputi butuh obat, butuh obat yang jelas, obat salah, pasien mendapat obat yang tidak mencukupi atau kurang, pasien mendapat dosis yang berlebih, muncul efek yang tidak diinginkan atau efek samping, dan adanya interaksi obat.

  d.

  Mengetahui outcome pasien pre-eklamsia di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr.

  Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Drug Related Problems (DRPs) A. Drug Related Problems (DRPs) atau Drug Therapy Problems (DTP)

  didefinisikan sebagai kejadian tidak diinginkan yang menimpa pasien yang berhubungan dengan terapi obat, dan secara nyata maupun potensial berpengaruh terhadap perkembangan pasien yang diinginkan. DRPs dapat diklasifikasikan menurut Cipolle et al. (2004) berdasarkan hubungannya dengan hal-hal yang menjadi pokok perhatian dan harapan pasien sebagai berikut : 1.

  Pasien butuh obat (need of additional drug therapy), jika kondisi baru membutuhkan obat, kondisi kronis yang membutuhkan kelanjutan terapi obat, kondisi yang membutuhkan kombinasi obat, dan kondisi yang mempunyai resiko kejadian efek samping dan membutuhkan obat untuk pencegahanya.

  2. Pasien butuh obat yang jelas (unnecessary drug therapy), tidak butuh obat jika obat yang diberikan tidak sesuai dengan indikasi pada saat itu, pemakaian obat kombinasi yang seharusnya tidak diperlukan, dan meminum obat dengan tujuan untuk mencegah efek samping obat lain yang seharusnya dapat dihindarkan.

  3. Obat salah (wrong drug), obat salah jika obat yang diberikan pada pasien tidak efektif (kurang sesuai dengan indikasinya), obat tersebut efektif, tetapi tidak ekonomis, pasien mempunyai alergi terhadap obat tersebut, obat yang diberikan mempunyai kontraindikasi dengan obat lain yang dibutuhkan, dan

  7 antibiotik yang sudah resisten terhadap infeksi pasien.

  4. Pasien mendapat obat yang tidak mencukupi atau kurang (dossage to low), pasien mendapat obat yang tidak mencukupi atau kurang, jika dosis obat tersebut terlalu rendah untuk memberikan efek, dan interval dosis tidak cukup.

  5. Pasien mengalami efek obat yang tidak diinginkan, pasien menerima obat dalam jumlah lebih banyak dibandingkan dosis terapinya, jika dosis obat terlalu tinggi untuk pemberian efek.

  6. Pasien mendapat dosis yang berlebih (dossage to high), pasien mengalami reaksi obat yang tidak diinginkan (adverse drug reaction, ADR), jika ada alergi, ada faktor resiko, ada interaksi dengan obat lain, dan hasil laboratorium yang berubah akibat penggunaan obat.

  7. Muncul efek yang tidak diinginkan (adverse drug reaction) atau efek samping dan adanya interaksi obat (drug interaction), ketidakpatuhan pasien dapat menimbulkan DRPs, jika pasien tidak menerima regimen obat yang tepat, terjadi medication error (peresepan, penyerahan obat, dan monitoring pasien), ketidaktaatan pasien, pasien tidak membeli obat yang disarankan karena mahal, pasien tidak menggunakan obat karena ketidaktaan cara pemakaian obat, pasien tidak menggunakan obat karena ketidakpercayaan dengan produk obat yang dianjurkan.

  8

B. Pre-eklampsia 1. Definisi

  Pre-eklampsia ialah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema, dan proteinuria yang timbul karena kehamilan. Penyakit ini umumnya terjadi dalam triwulan ke-3 kehamilan, tetapi dapat terjadi sebelumnya, misalnya pada mola hidatidosa. Hipertensi biasanya timbul lebih dahulu dari pada tanda-tanda lain (Wiknjosastro, 2006).

  Pre-eklampsia adalah penyakit pada wanita hamil yang secara langsung disebabkan oleh kehamilan. Definisi pre-eklampsia adalah hipertensi disertai proteinuria dan edema akibat kehamilan setelah usia kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan. Gejala ini dapat timbul sebelum 20 minggu bila terjadi penyakit trofoblastik (Manuba, 2001).

  Pre-eklampsia ringan adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan atau edema setelah umur kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan.

  Gejala ini dapat timbul sebelum umur kehamilan 20 minggu pada penyakit trofoblas. Pre-eklampsia berat adalah suatu komplikasi kehamilan yang ditandai dengan timbulnya hipertensi

  ≥ 160/110 mmHg atau lebih disertai proteinuria dan atau edema pada kehamilan 20 minggu atau lebih. Hipertensi biasanya terjadi lebih dahulu dari pada tanda-tanda lain. Untuk menegakkan diagnosis pre- eklampsia, kenaikan tekanan sistolik harus 30 mmHg atau lebih diatas tekanan yang biasa ditemukan, atau mencapai 140 mmHg atau lebih. Kenaikan tekanan diastolik sebenarnya lebih dapat dipercaya. Apabila tekanan diastolik naik dengan 13 mmHg atau lebih, atau menjadi 90 mmHg atau lebih, maka diagnosis

  9 hipertensi dapat dibuat. Penentuan tekanan darah dilakukan minimal 2 kali dengan jarak waktu 6 jam dalam keadaan istirahat (Wiknjosastro, 2006). Hipertensi merupakan suatu penyakit di mana terjadi peningkatan tekanan darah arteri (blood pressure) yang berlangsung lama, menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal (Saseen dan Carter, 1999).

  The National high blood pressure education program working groub

on high blood pressure pregnancy mengelompokkan hipertensi dalam kehamilan

  menjadi 4 kelompok sebagai berikut: 1.

  Pre-eklampsia, diagnosis pre-eklampsia ditetapkan bila tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg yang muncul pada wanita hamil setelah minggu ke 20, tekanan darah wanita hamil normal.

  Adanya protein dalam urin ≥ 30 mg/dl atau hasil tes dipstik +1.

  2. Hipertensi kronik, diagnosis hipertensi kronik ditetapkan bila tekanan darah ≥ 140/90 mmHg sebelum minggu ke-20 atau jika pengukuran setelah minggu ke-20 tekanan darah tetap > 140/90 mmHg sampai 12 minggu setelah melahirkan.

  3. Superimpose pre-eklampsia dengan hipertensi kronis didefinisikan sebagai hipertensi kronis pada wanita hamil yang kemudian berkembang menjadi pre- eklampsia dengan adanya protein urin, trombositopenia, atau peningkatan enzim hati.

  4. Hipertensi gestational adalah hipertensi pada kehamilan yang tidak disertai dengan tanda-tanda pre-eklampsia seperti adanya protein urin (Gifford, 2000).

  10

  2. Etiologi

  Apa yang menjadi penyebab pre-eklampsia dan eklampsia sampai sekarang belum diketahui. Telah banyak teori yang mencoba menerangkan sebab- musabab penyakit tersebut, akan tetapi tidak ada yang dapat memberi jawaban yang pasti. Teori yang dapat diterima harus dapat menerangkan hal-hal berikut : a.

  Sebab bertambahnya frekuensi dengan makin tuanya kehamilan.

  b.

  Sebab dapat terjadinya perbaikan keadaan penderita dengan kematian janin dalam urterus.

  c.

  Sebab jarangnya terjadi eklampsia pada kehamilan-kehamilan berikutnya.

  d.

  Sebab timbulnya hipertensi, edema, proteinuria, kejang, dan koma (Wiknjosastro, 2006).

Dokumen yang terkait

Optimasi formula span 80 dan tween 80 dalam sediaan cold cream ekstrak daun binahong (Anredera cordifolia (ten.) Steenis.) dengan metode desain faktorial.

0 0 104

Optimasi proses pencampuran krim anti hair loss ekstrak saw palmetto [Serenoa repens] dengan perbandingan lama pencampuran dan kecepatan putar : aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 0 110

Optimasi formula span 80 dan tween 80 dalam cold cream obat luka ekstrak daun binahong [Anredera cordifolia [Ten.] Steenis.] dengan metode simplex lattice design - USD Repository

0 0 111

Optimasi proses pencampuran krim anti androgenetic alopecia ekstrak saw palmetto [serenoa repens] dengan perbandingan kecepatan putar dan lama pencampuran : aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 1 109

Optimasi formula span 80 dan tween 80 dalam sediaan cold cream ekstrak daun binahong (Anredera cordifolia (ten.) Steenis.) dengan metode desain faktorial - USD Repository

0 1 102

Optimasi kecepatan putar dan lama pencampuran pada proses pembuatan krim sunscreen ekstrak kering teh hijau (Camellia sinesis L.) : aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 0 134

Optimasi suhu dan volume dalam proses perkolasi daun Stevia rebaudiana Bertonii M.dengan aplikasi desain faktorial - USD Repository

1 2 87

Optimasi suhu pencampuran dan kecepatan putar pada proses formulasi krim sunscreen ekstrak kering teh hijau (Camellia sinesis L.) dengan aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 0 162

Optimasi proses lama pencampuran dan suhu pencampuran dalam cold cream anti luka ekstrak daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) : aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 0 92

Optimasi suhu pencampuran dan lama pencampuran pada proses formulasi krim sunscreen ekstrak kering teh hijau (Camellia sinensis L.) dengan aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 0 139