BAB VI - DOCRPIJM 1480391285BAB 6 Profil Kabupaten Gowa ok

  LAPORAN FINAL

  VI-1 RPI2-JM KABUPATEN GOWA TAHUN 2015-2019

BAB VI Profil Kabupaten Gowa

  6.1 Gambaran Geografis dan Administrasif Wilayah

  Kabupaten Gowa merupakan salah satu kabupaten di bagian selatan Sulawesi Selatan yang berjarak kurang lebih 10 km dari Ibu kota Propinsi Sulawesi Selatan, terletak di antara 5 5’ - 5 34.7’ LIntang Selatan (LS) dan 12

  33 19’-13 15 17’ Bujur Timur (BT), dengan batas-batas administrasi:

  • Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kota Makassar dan Kab. Maros  Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kab. Takalar dan Kab. Jeneponto  Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kota Makassar dan Kab. Takalar.
  • Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kab. Sinjai, Kab. Bulukumba dan

  Kab. Bantaeng Selanjutnya batas administrasi Kabupaten Gowa dapat dilihat pada peta

  Administrasi wilayah Kabupaten Gowa sebagai berikut:

Gambar 6.1. Peta Administrasi Wilayah Kabupaten Gowa

  100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

  • 0,13

  • 51,02
  • 23,06
  • 48,83
  • 22,07

  58,75

  • 6,56
  • 4,59

  43,43

  129,99

  2,06

  0,24

  2,73

  99,76

  142,87 251,82 132,76 175,53 142,46 132,54 218,84

  30,39 29,24 60,09 19,04 48,24 20,67 28,09 52,50

  221,26 91,90

  30,39 29,24 60,09 19,04 48,24 20,67 28,09 52,63 84,96

  Bontonompo Bontonompo Sel Bajeng Bajeng Barat Pallangga Barombong Somba Opu Bontomarannu Pattalassang Parangloe Manuju Tinggimoncong Tombolo Pao Parigi Bungaya Bontolempangan Tompobulu Biringbulu

  Luas Daerah Menurut Ketinggian Daerah dan Kecamatan Di Kabupaten Gowa Tahun 2012 KECAMATAN LUAS (km²) KETINGGIAN DAERAH 0-25M 25-100 100-500 Km² % Km² % Km² %

  Luas wilayah Kab. Gowa sekitar 1.883,33 km² atau sekitar 3,01% dari luas wilayah Sulawesi Selatan, terbagi dalam 18 kecamatan yang meliputi 167 desa/kelurahan. Dari 18 kecamatan di Kabupaten Gowa dibagi menjadi 2 golongan kecamatan berdasarkan sebagian besar wilayah, yaitu kecamatan dataran rendah dan kecamatan dataran tinggi.Luas kecamatan bervariasi dengan tingkat kelerengan daerah yang bervariasi dari dataran rendah hingga dataran tinggi.Terdapat 9 kecamatan yang terletak di dataran rendah dan 9 kecamatan di dataran tinggi. Ibu kota Kabupaten Gowa adalah Sungguminasa, yang meliputi seluruh wilayah Kecamatan Somba Opu, sebagian Kecamatan Pallangga, dan 2 (dua) Kelurahan di wilayah Kecamatan Bontomarannu Tabel 6.1.

  VI-2 LAPORAN FINAL RPI2-JM KABUPATEN GOWA TAHUN 2015-2019

  24,74

  • 68,64
  • 51,79
  • JUMLAH 2012 1.883,33 266,11 14,13 51,69 2,74 248,62 13,20
  • - - - - - - - - - - - - - - - - - -

  VI-3 LAPORAN FINAL RPI2-JM KABUPATEN GOWA TAHUN 2015-2019

  14

  8

  8

  11

  14

  9

  14

  7

  16

  7

  9

  5

  8

  7

  7

  7

  9

  5

  7

  8

  8

  11 JUMLAH 2012

  7

  9

  Disamping itu, dari 18 kecamatan yang terdapat di Kabupaten Gowa, terdapat 3 kecamatan luas, yaitu Kecamatan Parang Loe dengan luas 221,26 Km² atau 11,75% dari luas Kabupaten Gowa, Kecamatan Tombolo Pao dengan luas 251,82 km² atau 13,37% dari luas Kabupaten Gowa dan Kecamatan Biringbulu yang mempunyai luas 218,84 km² atau 11,26% dari luas Kabupaten Gowa secara keseluruhan. Berikut tabel mengenai luas daerah dan pembagian daerah administratif di Kabupaten Gowa.

  11,62

  Tabel 6.2. Luas Daerah dan Pembagian Daerah Administratif Di Kabupaten Gowa

  Tahun 2012

  KECAMATAN LUAS (km²) PERSENTASE (%) BANYAKNYA DESA/KELURAHAN Defenitif Persiapan Jumlah

  Bontonompo Bontonompo Sel Bajeng Bajeng Barat Pallangga Barombong Somba Opu Bontomarannu Pattalassang Parangloe Manuju Tinggimoncong Tombolo Pao Parigi Bungaya Bontolempangan Tompobulu Biringbulu

  30,39 29,24 60,09 19,04 48,24 20,67 28,09 52,63 84,96

  221,26 91,90

  142,87 251,82 132,76 175,53 142,46 132,54 218,84

  1,61 1,55 3,19 1,01 2,56 1,10 1,49 2,79 4,51

  11,75 4,88 7,59

  13,37 7,05 9,32 7,56 7,04

  14

  7

  9

  14

  7

  16

  7

  14

  9

  8

  7

  7

   2011 2010 1.883,33 1.883,33 1.883,33 100,00 100,00 100,00 167 167 167 - - - 167 167 167

  LAPORAN FINAL

  VI-4 RPI2-JM KABUPATEN GOWA TAHUN 2015-2019

1. Kondisi Meteorologi

  Seperti halnya dengan daerah lain di Indonesia, di Kabupaten Gowa dikenal dengan dua musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan. Musim kemarau berlangsung pada bulan Desember hingga Maret.Keadaan ini berarti setiap setengah tahun setelah melewati masa peralihan, yaitu bulan April - Mei dan Oktober - November.

  Curah hujan di Kabupaten Gowa dipengaruhi keadan iklim, keadaan geografi dan perputaran/pertemuan arus udara.Oleh karena itu jumlah curah hujan beragam. Catatan curah hujan tertinggi yang di pantau oleh beberapa stasiun/pos pengamatan terjadi pada bulan Januari yang mencapai rata-rata 710 mm, sedangkan curah hujan terendah terjadi pada bulan Juli-September yang bisa dikatakan hampir tidak ada hujan.

  Tabel 6.3. Curah Hujan dan Hari Hujan Menurut Pos Pengamatan Di Kabupaten Gowa

  Tahun 2012

  STASIUN GEOFISIKA GOWA DIPERTA GOWA BPP LIMBUNG BULAN MAKASSAR Curah Hari Curah Hari Curah Hari Hujan Hujan Hujan Hujan Hujan Hujan

  25

  • - - - - Januari 682

  19 -

  • - - - Februari 601

  557 28 - -

  • - Maret
  • - April 507

  19 -

  • - - -

  10 -

  • - - - Mei 118

  Juni

  9 1 - - -

  • - Juli 4 - - - -

  1 -

  • - - - - Agu
  • September 2 - - - -

  180 Oktober 15 - - - - November 228 21 - - - - Desember 716

  29

  • - - - - - - - - 2012 3.598 174 3.678 174 - - - - 2011

  23 - - 339,5 -

  • - 2010

    RATA-RATA

  VI-5 LAPORAN FINAL RPI2-JM KABUPATEN GOWA TAHUN 2015-2019

6.2 Demografi

a) Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin

  Tahun 2011

  91

  98

  98

  99

  96

  95

  99 103

  94

  97

  92

  93

  95 JUMLAH 2011

   2010 324.021 320.793 335.492 332.148 659.513 652.941

  97

  97

  Tabel 6.4 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin per-Kecamatan Di Kabupaten Gowa

  97

  95

  KECAMATAN JENIS KELAMIN RASIO JENIS KELAMIN Laki-Laki Permpuan Jumlah

  20.679 14.990 31.879 11.857 50.546 17.669 66.333 15.915 11.114

  Bontonompo Bontonompo Sel Bajeng Bajeng Barat Pallangga Barombong Somba Opu Bontomarannu Pattalassang Parangloe Manuju Tinggimoncong Tombolo Pao Parigi Bungaya Bontolempangan Tompobulu Biringbulu

  19.011 13.768 31.082 11.292 49.169 17.025 65.265 15.650 10.987

  8.178 6.917

  11.105 13.784

  6.283 7.769 6.458

  14.138 15.960

  8.553 7.318

  Dilihat dari jumlah penduduknya, Kabupaten Gowa termasuk kabupaten terbesar ketiga di Sulawesi Selatan Setelah Kota Makassar dan Kabupaten Bone.Berdasarkan hasil Sensus penduduk pada tahun 2010, penduduk Kabupaten Gowa tercatat sebesar 652.941 jiwa. Pada tahun 2011 bertambah 659.513 jiwa atau sebesar 5,45%.

  11.256 13.362

  6.938 8.237 7.008

  15.125 16.713

  39.690 28.578 62.961 23.149 99.715 34.874

  131.598 31.565 22.101 16.731 14.235 22.361 27.146 13.221 16.006 13.446 29.236 32.673

  92

  92

  97

  VI-6 LAPORAN FINAL RPI2-JM KABUPATEN GOWA TAHUN 2015-2019

  Sedangkan untuk jumlah penduduk Kabupaten Gowa berdasarkan struktur umur tahun 2011, kelompok umur 5-9 tahun yang terbanyak dengan jumlah 69.707 jiwa dan kelompok umur 60-64 tahun terkecil dengan jumlah 7.605 jiwa. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

  Tabel 6.5. Penduduk Menurut Kelompok Umur Di Kabupaten Gowa Tahun 2008-2011

  KELOMPOK UMUR JENIS KELAMIN JUMLAH Laki-Laki Perempuan

  0 - 4 35.045 33.003 68.048 5 - 9 37.781 31.926 69.707 10 - 14 37.135 32.288 69.423 15 - 19 31.469 26.838 58.307 20 - 24 27.078 24.643 51.721 25 - 29 24.595 32.769 57.364 30 - 34 25.249 27.094 52.343 35 - 39 25.599 26.573 52.172 40 - 44 22.842 24.255 47.097 45 - 49 16.670 18.815 35.485 50 - 54 14.863 13.860 28.723 55 - 59 9.980 10.524 20.504 60 - 64 7.605 10.164 17.769

  65+ 13.490 17.359 30.849

  JUMLAH 2011 329.403 330.110 659.513

2010 320.793 332.148 652.941

2009 305.202 312.115 617.317

2008 295,104 310,772 605,876

  Sumber : Kabupaten Gowa Dalam Angka 2012

  Penduduk Kabupaten Gowa pada tahun 2007 berjumlah 594.423 jiwa menjadi 659.513 jiwa pada tahun 2011 yang tersebar di 18 kecamatan, dengan

  Jika dilihat dari laju pertumbuhan penduduk menurut kecamatan selama periode 2010 – 2011, Kecamatan Sombaopu merupakan kecamatan yang paling tinggi tingkat pertumbuhannya yaitu 6.50 % pertahun, hal ini disebabkan banyak tumbuh pemukiman baru baik yang dibangun oleh swasta/developer maupun yang dibangun secara perorangan, kemudian menyusul Kecamatan Pallangga dengan tingkat pertumbuhan 4,83% per tahun.

  VI-7 LAPORAN FINAL RPI2-JM KABUPATEN GOWA TAHUN 2015-2019

  Tabel 6.6. Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut KecamatanDi

  Kabupaten Gowa Tahun 2007

  • – 2011

KECAMATAN 2007 2008 2009 2010 2011 PERTUMBUHAN/ TAHUN

  39.181 27.095 57.211 21.866 82.226 31.717 96.070 27.550 19.406 15.928 14.310 20.221 26.938 13.278 18.462 16.783 31.241 34.940

  1.92

  2.10 Sumber : Kabupaten Gowa Dalam Angka 2012

  JUMLAH 594.423 605.876 617.317 652.941 659.513

  0.15 (0.09) (2.81) (4.31) (1.32) (1.33)

  2.03

  0.99 (0.11)

  2.63

  2.76

  6.50

  3.93

  39.936 27.617 58.213 22.287 83.076 32.762 97.921 28.081 19.780 16.235 14.586 20.911 27.457 13.534 18.818 17.106 31.943 35.613

  1.15

  1.93

  Bontonompo Bontonompo Sel Bajeng Bajeng Barat Pallangga Barombong Somba Opu Bontomarannu Pattalassang Parangloe Manuju Tinggimoncong Tombolo Pao Parigi Bungaya Bontolempangan Tompobulu Biringbulu

  0.26

  131.598 31.565 22.101 16.731 14.235 22.361 27.146 13.221 16.006 13.466 29.236 32.673

  39.690 28.758 62.961 23.149 99.715 34.874

  130.287 31.250 21.881 16.564 14.039 20.911 26.876 13.089 15.847 13.332 28.971 32.347

  39.295 28.471 62.334 22.918 98.721 34.527

  40.779 28.237 59.414 22.700 85.628 32.990 98.799 28.613 20.154 16.346 14.859 21.012 27.978 13.986 19.561 17.430 32.542 36.289

  1.20 LAPORAN FINAL

  VI-8 RPI2-JM KABUPATEN GOWA TAHUN 2015-2019

b) Struktur Penduduk Menurut Mata Pencaharian

  Jumlah penduduk menurut angkatan kerja di Kabupaten Gowa pada tahun 2011 berjumlah 298.089 jiwa yang terdiri dari laki-laki berjumlah 188.640 jiwa dan perempuan dengan jumlah 109.449 jiwa. Dari seluruh angkatan kerja yang berjumlah 298.089 jiwa, terdapat 178.012 jiwa laki-laki yang bekerja dan 10.628 jiwa laki-laki yang mencari pekerjaan. Sedangkan jumlah seluruh penduduk perempuan yang bekerja adalah sebanyak 99.048 jiwa dan yang mencari pekerjaan sebanyak 10.401 jiwa.

  Tabel 6.7. Penduduk Menurut Angkatan Kerja Di Kabupaten Gowa Tahun 2011

  JUMLAH PERSENTASE KEGIATAN Laki- Laki- Perempuan Total Perempuan Total Laki Laki

  01. ANGKATAN KERJA 178.012 99.048 277.060 64,25 35,75 100.00

  a. Bekerja 10.628 10.401 21.029 50,53 49,47 100.00

  b. Mencari pekerjaan

  02. BUKAN ANGKATAN KERJA 11.002 16.077 27.079

  40.62 59.38 100.00

  a. Sekolah

  b. Mengurus 2.440 101.103 103.453

  2.35 97.65 100.00 Rumah Tangga

  c. Lainnya 14.830 10.973 25.803

  57.47 42.53 100.00

  JUMLAH 216.912 237.512 454.424 Sumber : Kabupaten Gowa Dalam Angka 2012

  Dilihat dari lapangan usaha, sebagian besar penduduk Kabupaten Gowa bekerja di sektor pertanian, yaitu berjumlah 62,460 jiwa laki-laki dan 21.453 perempuan. Selain itu sektor yang juga menyerap tenaga kerja cukup besar adalah sektor perdagangan dan jasa, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :

  LAPORAN FINAL

  VI-9 RPI2-JM KABUPATEN GOWA TAHUN 2015-2019 Tabel 6.8.

  Jumlah Penduduk Menurut Lapangan Kerja Di Kabupaten Gowa Tahun 2011

  LAKI-LAKI PERMPUAN TOTAL LAPANGAN KERJA Jumlah % Jumlah % Jumlah %

  Pertanian 78.655 44.18 51.508

  52.00

  13O.163

  46.98 Industri 21.018 11.80 8.774 8.82 29.762

  10.74 Perdagangan 27.785 15.60 21.388 21.59 49.173

  17.74 Jasa 19.420 10.90 13.562 13.69 32.982

  11.90 Lainnya 31.134 17.48 3.846

  3.88

  34.98

  12.62 JUMLAH 178.012 100.00 99.048 100.00 277.06 100.00

  Sumber : Kabupaten Gowa Dalam Angka 2012

c) Struktur Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

  Komposisi penduduk menurut tingkat pendidikan secara tidak langsung dapat menjadi indikator tingkat kesejahteraan dan kualitas sumber daya manusia suatu wilayah. Untuk mengetahui lebih jelas jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut ini:

  Tabel 6.9. Tingkat Pendidikan Penduduk Kabupaten Gowa Tahun 2011

JENIS KELAMIN TINGKAT PENDIDIKAN

  JUMLAH Laki-Laki Perempuan

  Belum Pernah Sekolah 28.830 39.674 68.503

  • Belum Tamat Sd 61.126 52.776 113.903
  • 53.144 66.069 119.214
  • Smp/Sederajat 42.725 36.444 79.169

  Sekolah Dasar/ Sederajat

  • Sma/Sederajat 31.473 31.957 63.430
  • Smk 9.822 9.426 19.249
  • Diploma I / Ii 1.021 3.551 4.572
  • Diploma Iii/Sarmud 1.326 3.205 4.531
  • D Iv / S1 / S2 / S3 11.999 8.693 20.692
  • Sumber : Kabupaten Gowa Dalam Angka 2012

  LAPORAN FINAL

  VI-10 RPI2-JM KABUPATEN GOWA TAHUN 2015-2019

6.3 Topografi

  Wilayah Kabupaten Gowa sebagian besar merupakan daerah dataran tinggi yaitu sekitar 72,26 %. Ada 8 wilayah Kecamatan yang merupakan dataran tinggi yaitu Parangloe, Manuju, Tinggi Moncong, Tombolo Pao, Bungaya, Bontolempangan, Tompo Bulu dan Biring Bulu. Kondisi topografi atau ketinggian tempat di Kabupaten Gowa cukup bervariasi antara 0 sampai diatas 1000 meter dari permukaan laut (mdpl).

  Berdasarkan data kemiringan lereng yang diperoleh, Kabupaten Gowa memiliki kemiringan lereng yang bervariatif mulai dari daerah landai bergelombang dan sangat curam.Beberapa Wilayah Kecamatan dengan kategori sangat curam adalah Kecamatan Parangloe, Tinggimoncong, Bungaya, Bontolempangan dan Tompobulu.Daerah Kabupaten Gowa memiliki Daerah Aliran Sungai (DAS) Jene’berang yang merupakan sungai terbesar di Kabupaten Gowa.Dengan aliran sungai sepanjang 90 Km. Dan luas daerah aliran sungai sekitar 881 Km. Untuk memaksimalkan daerah aliran sungai Je’neberang maka dibuat DAM Bili-bili, yang berfungsi sebagai daerah penyalur aliran air sehingga pemanfaatan air sungai jeneberang dapat dioptimalkan dan dimaksimalkan untuk kebutuhan masyarakat.

  Daerah aliran sungai (DAS) lain adalah Je’netallasa, Pa’bundukang, Malino, Cadika, Pallappakang. Anak sungai-sungai ini berlanjut ke sungai yang akhirnya bermuara ke Samudra Indonesia ataupun selat Makassar.

Tabel 6.10. Kondisi dan Luas Kemiringan lereng Lahan di Kabupaten Gowa Kemiringan Total Luas Kecamatan >40 0-8 15-25 25-40 8-15 (Ha)

  Kec. Bajeng 5.253,89 5.253,89 Kec. Bajeng Barat 1.903,02 1.903,02 Kec. Barombong 2.898,41 2.898,41 Kec. Biringbulu 217,58 3.237,55 8.290,04 4.077,65 6.394,05 22.216,87

  Kec. Bontolempangan 49,99 1.350,58 4.001,27 799,12 3.626,18 9.827,15 Kec. Bontomarannu 3.877,90 97,26 598,82 4.573,97 Kec. Bontonompo 3.931,73

  3.931,73 LAPORAN FINAL

  VI-11 RPI2-JM KABUPATEN GOWA TAHUN 2015-2019

  Kemiringan Total Luas Kecamatan >40 0-8 15-25 25-40 8-15 (Ha) Kec. Bungaya 1.308,36 672,42 8.630,00 6.351,03 4.688,86 21.650,66 Kec. Manuju 2.002,56 3.492,57 1.500,01 2.829,31 9.824,44 Kec. Palangga 5.276,18

  5.276,18 Kec. Parangloe 378,93 7.896,28 3.988,72 1.388,48 4.982,75 18.635,16 Kec. Parigi 791,47 1.089,47 2.249,65 1.301,82 1.355,24 6.787,66 Kec. Pattallassang 6.901,81 439,05 852,50 8.193,36 Kec. Somba Opu 2.968,01

  2.968,01 Kec. Tinggi Moncong 1.350,04 839,40 7.133,99 6.635,31 2.875,16 18.833,90 Kec. Tombolo Pao 3.208,49 1.424,09 5.995,79 4.433,94 5.937,30 20.999,61 Kec. Tompobulu 1.545,02 1.928,05 2.856,82 2.931,62 3.540,44 12.801,95

  Grand Total 8.849,87 56.856,08 47.175,16 29.418,98 37.680,61 179.980,70

  VI-12 LAPORAN FINAL RPI2-JM KABUPATEN GOWA TAHUN 2015-2019

6.4 Geologi

  Struktur geologi batuan Kabupaten Gowa yang memiliki karakteristik geologi yang kompleks dicirikan oleh adanya jenis satuan batuan yang bervariasi akibat pengaruh struktur geologi. Beberapa jenis batuan yang dapat ditemukan di Kabupaten Gowa pada umumnya antara lain:

   batuan epiklastik gunungapi (batupasir andesitan, batulanau, konglomerat dan breksi  batugamping kelabu hingga putih berupa lensa-lensa besar  batugamping terumbu  batupasir hijau, grewake, napal, batulempung dan tuf, sisipan lava bersisipan

  LAPORAN FINAL

  VI-13 RPI2-JM KABUPATEN GOWA TAHUN 2015-2019

   batupasir, konglomerat, tufa, batulanau, batulempung, batugamping, napal  batusabak, kuarsit, filit, batupasir kuarsa malih, batulanau malih dan pualam, setempat batulempung malih  granit, granodiorit, riolit, diorit, dan aplit  hasil erupsi parasit  konglomerat, sedikit batupasir glokonit dan serpih  lava andesit dan basal, dan latit kuarsa  lava, breksi, tufa, konglomerat  napal diselingi batulanau gampingan dan batupasir gampingan  napal, kalkarenit, batugamping koral bersisipan dengan tuf dan batupasir, setempat dengan konglomerat  serpih coklat kemerahan, sepi napalan kelabu, batugamping, batupasir kuarsa, konglomerat, batugamping dan setempat batubara Struktur geologi sangat mempengaruhi pola penyebaran batuan dan keterdapatan bahan galian.Formasi geologi Kabupaten Gowa, dilihat tabel dan gambar berikut.

  VI-14 LAPORAN FINAL RPI2-JM KABUPATEN GOWA TAHUN 2015-2019

6.5 Jenis Tanah

  Hasil penelitian terdahulu berupa Pemetaan Geologi Lapangan dalam Sekala 1:250.000 yang dilakukan oleh Rab. Sukamto dan Supriatna 1982 berupa peta Geologi Lembar Ujung Pandang, Benteng dan Sinjai diperoleh bahwa sifat fisik, tekstur, atau ukuran butir, serta genesa dan batuan penyusunnya maka jenis tanah di kabupaten Gowa diklasifikasikan dalam: 4 (empat) tipe: a.

  Alluvial Muda merupakan endapan aluvium (endapan aluvial sungai, pantai dan rawa ) yang berumur kuarter (resen) dan menempati daerah morfologi pedataran dengan ketinggian 0-60 m dengan sudut kemiringan lereng <3%. Tekstur beraneka mulai dari ukuran lempung, lanau, pasir, lumpur, kerikil,

  LAPORAN FINAL

  VI-15 RPI2-JM KABUPATEN GOWA TAHUN 2015-2019 b.

  Regosol adalah tanah hasil lapukan dari batuan gunungapi dan menempati daerah perbukitn vulkanik, dengan ketinggian 110-1.540 m dengan sudut kemiringan lereng >15%. Sifat-sifat fisiknya berwarna coklat hingga kemerahan, berukuran lempung lanauan – pasir lempungan, plastisitas sedang, agak padu, tebal 0,1-2,0 m.

  c.

  Litosol merupakan tanah mineral hasil pelapukan batuan induk, berupa batuan beku (intrusi) dan/atau batuan sedimen yang menempati daerah perbukitan intrusi dengan ketinggian 3-1.150 m dan sudut lereng < 70%. Kenampakan sifat fisik berwarna coklat kemerahan, berukuran lempung, lempung lanauan, hingga pasir lempungan, plastisitas sedang-tinggi, agak padu, solum dangkal, tebal 0,2-4,5 m.

  d.

  Mediteran merupakan tanah yang berasal dari pelapukan batugamping yang menempati daerah perbukitan karst, dengan ketinggian 8-750 m dan sudut lereng > 70%. Kenampakan fisik yang terlihat berwarna coklat kehitaman, berukuran lempung pasiran, plastisitas sedang-tinggi, agak padu, permeabilitas sedang, rentan erosi, tebal 0,1-1,5 m. Berdasarkan jenis tanah tersebut, memberikan pengaruh terhadap Jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Gowa didominasi oleh jenis tropudults, dystropepts dan utrandepts, sedangkan yang paling kecil adalah jenis tanah rendolis. Jenis tanah tersebut tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Gowa.

6.6 Hidrologi

  Keadaan Hidrologi di Kabupaten Gowa umumnya dipengaruhi oleh sumber air yang berasal dari Sungai Saddang dan anak sungai serta mata air dengan debit yang bervariasi. Hulu Sungai Saddang yang merupakan sungai terpanjang di Sulawesi Selatan merupakan satu daerah aliran sungai (DAS) Jeneberang berada di Kabupaten Gowa merupakan sumber air bersih dan pertanian di Kabupaten Gowa dan Kabupaten Takalar. Disatu sisi keberadaan sungai-sungai tersebut sangat potensi dikembangkan bagi kepentingan pariwisata , misalnya arum jeram

  LAPORAN FINAL

  VI-16 RPI2-JM KABUPATEN GOWA TAHUN 2015-2019

  Kondisi hidrologi Kabupaten Gowa secara umum adalah sebagai berikut;

   Air tanah, air tanah pada umumnya terdapat pada kedalaman 40-100 meter.

   Air permukaan, air permukaan pada umumnya berupa sungai dan genangan- genangan. Dalam hal ini, hidrologi di Kabupaten Gowa untuk berbagai kepentingan harus dilakukan secara bijaksana dengan kelestariannya harus tetap dijaga.

  Potensi sumberdaya air di Kabupaten Gowa selain dipengaruhi oleh kondisi klimatologi wilayah, juga dipengaruhi oleh beberapa aliran sungai yang melintas pada beberapa kawasan. Potensi sumberdaya air tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kegiatan pertanian dan sumber air baku untuk kebutuhan lainnya.

  Potensi sumberdaya air di wilayah Kabupaten Gowa yang telah termanfaatkan oleh penduduk dalam kehidupan kesehariannya untuk berbagai keperluan bersumber dari air tanah dangkal (air permukaan dan air tanah dalam air tanah dangkal/permukaan dapat berupa air sungai, sumur, rawa-rawa, bendungan, mata air dan lain sebagainya, sedangkan potensi air tanah dalam dengan pemanfaatan air melalui pengeboran.

  Penyediaan air minum merupakan suatu kebutuhan pokok penduduk di suatu daerah, terutama pada daerah-daerah yang potensi air tanahnya terbatas dan kualitasnya kurang memadai jika ditinjau dari aspek kesehatan. Meskipun demikian, pengadaan air minum masih terbatas dan umumnya penduduk menggunakan sumur air tanah dangkal, dalam (artesis), air permukaan dan mata air yang bersumber dari pegunungan.

a. Peruntukan Air

  Sungai sebagai sumberdaya air yang dimanfaatkan untuk berbagai keperluan yakni kebutuhan air bersih dan kepentingan pertanian (irigasi), dengan keberadaan beberapa sungai menurut Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kabupaten Gowa. Berdasarkan pada kajian potensi sumberdaya air maka daerah Kabupaten Gowa terdapat beberapa Daerah Aliran Sungai (DAS) utama, masing-masing terdiri dari DAS Je’neberang, je’netalasa, Pa’bundukang, Malino, Candika dan Pallappakang.Di luar dari enam DAS ini terdapat juga beberapa DAS kecil lainnya yang umumnya hampir terdapat di seluruh wilayah pegunungan di pinggiran kawasan pantai. Air dari beberapa DAS kecil ini yang terletak di bagian Timur

  LAPORAN FINAL

  VI-17 RPI2-JM KABUPATEN GOWA TAHUN 2015-2019

  Berikut beberapa sungai yang terletak di Kabupaten Gowa untuk masing- masing Kecamatan yang dapat dilihat pada tabel berikut:

  b. Sumberdaya Air Buatan

  Sumberdaya air buatan di Kabupaten Gowa dimanfaatkan dengan membuat bendungan air yang antara lain berupa pembuatan 1 buah bendungan yaitu bendungan Bili-Bili yang tercakup dalam wilayah kecamatan Bontomarannu. setelah itu dibangun pula beberapa bendungan/waduk Kecil sebagai aliran irigasi yang tersebar di beberapa kecamatan di area wilayah kabupaten Gowa.

  c. Daerah Resapan Air

  Daerah resapan air yang ada di Wilayah Kabupaten Gowa terdapat pada beberapa wilayah kecamatan, seperti Kecamatan Parangloe, Sombaopu, Pallangga, Patallassang dan Bontomarannu.Daerah-daerah tersebut merupakan dataran rendah sehingga potensi resapan air pada wilayah tersebut cukup besar.

  d. Rawa dan Daerah Banjir

  Wilayah Kabupaten Gowa yang terdiri dari wilayah dataran tinggi dan dataran rendah serta daerah pesisir memiliki daerah-daerah rawa dan daerah rawan banjir. Pada umumnya daerah tersebut berada pada wilayah kecamatan yang berada di dataran rendah, seperti Kecamatan Bontonompo, Bontonompo Selatan, Bajeng, Pallangga, Barombong, Sombaopu, Bontomarannu, Patallassang dan Parangloe.

  LAPORAN FINAL

  VI-18 RPI2-JM KABUPATEN GOWA TAHUN 2015-2019

6.7 Geomorfologi

  Kondisi geomorfologi merupakan elemen penting dalam penentuan kesesuaian pemanfaatan lahan atau kemampuan daya dukung lahan.Kabupaten Gowa yang berada pada daerah perbukitan yang cukup tinggi merupakan limitasi dalam pengembangan kawasan budidaya di Kabupaten Gowa.

  Kondisi geomorfologi di Kabupaten Gowa dalam 5 tahun terakhir terus mengalami perubahan.Tingginya frekwensi bencana alam seperti gempa bumi dan tanah longsor telah banyak mengubah kondisi geomorfologi dan lingkungan hidup di kabupaten ini.Selain oleh alam, perubahan kondisi geomorfologi dan lingkungan hidup juga turut dipicu oleh pemanfaatan sumber daya tanpa mengindahkan

  LAPORAN FINAL

  VI-19 RPI2-JM KABUPATEN GOWA TAHUN 2015-2019 dukung lingkungan. Kondisi ini antara lain terlihat dari terus berkurangnya luas areal hutan dan bertambahnya luas lahan kritis. Problematika tersebut turut memicu terjadinya banjir dan longsor.

  Berbagai upaya untuk menekan laju kerusakan lingkungan telah ditempuh oleh pemerintah daerah Kabupaten Gowa, akan tetapi sejauh ini upaya-upaya ini belum cukup efektif untuk menekan laju kerusakan lingkungan dan mengurangi dampak bencana alam sehingga berbagai terobosan masih sangat diperlukan dalam pembangunan 20 tahun ke depan.

  Dalam pada itu, Kabupaten Gowa mempunyai topografi yang relatif bergelombang dan berbukit, sedangkan topografi datar relatif sedikit.Kawasan yang mempunyai kemiringan lahan datar (0-8%) pada umumnya berada di daerah di sebelah timur dan lahan-lahan sepanjang jalan poros. Selanjutnya kawasan yang mempunyai kemiringan lahan 8-15% tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Gowa, sedangkan kemiringan lahan di atas 40% pada umumnya berada di sebelah timur meliputi kecamatan Tinggimoncong, Kecamatan Tombolo Pao, Kecamatan Tompobulu, Kecamatan Biringbulu, Kecamatan Bungaya, Kecamatan Parigi dan beberapa kecamatan lainnya merupakan kawasan lindung.

6.8 Kondisi Sosial dan Ekonomi

a) Sosial Budaya

  Masyarakat Kabupaten Gowa, seperti halnya masyarakat Sulawesi Selatan pada umumnya termasuk kategori masyarakat homogeny, cirinya dapat dilihat dari berkembangnya sifat kegotong royongan dalam kehidupan bermasyarakat sehari- hari, terutama pada saat pelaksanaan kegiatan pembangunan yang pelaksanaanya dilakukan secara bersama. Karakter budaya masyarakat Gowa cukup sarat mengingat latar belakang historisnya yang panjang sebagai bekas kerajaan terbesar di Sulawesi Selatan.Dominan mereka melaksanakannya dengan kegiatan seremonial yang bersifat ritual.

  Untuk mendasari pembangunan Kabupaten Gowa untuk mewujudkan cita- cita yang ingin dicapai dalam perspektif jangka panjang sebagaimana tertuang

  LAPORAN FINAL

  VI-20 RPI2-JM KABUPATEN GOWA TAHUN 2015-2019

  Tahun 2005-2025, yakni mencapai visi mewujudkan

  “Gowa Menjadi Andalan Sulawesi Selatan dan Sejajar Daerah Termaju di Indonesia dalam Mensejahterahkan Masyarakat”.

  Untuk mewujudkan visi di atas, telah ditetapkan misi:

  1. Meningkatkan Daya Saing Daerah

  2. Mendorong Kemandirian Pembangunan Yang Berkelanjutan Berdasarkan Visi Kabupaten tersebut diatas, maka visi Bupati Gowa tahun

  2005-2010 yVaitu:

  “Terwujudnya Gowa Yang Handal Dalam Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat”, dan Visi 2010-2015 yaitu ”Terwujudnya Gowa Yang Handal Dalam Meningkatan Kualitas Hidup Masyarakat dan Penyelenggaraan Pemerintah” yang juga memiliki filosofi pemerintahan dan

  masyarakat dan kemasyarakatan Kabupaten Gowa dalam menciptakan etos kerja adala h “Rewako Gowa”, “Tiada Hari Tanpa Perubahan”, dan “Lakukan Lebih Baik

  Dari Yang Orang Lain Pernah Lakukan”. Ketiga filosofi tersebut memiliki makna sendiri secara tepisah, mamun memiliki keterkaitan sangat erat dan tak terpisahkan antara satu dengan yang lainnya.

b) Pertumbuhan Ekonomi

  Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Gowa atas dasar harga konstan pada tahun 2010 sebesar Rp.5.028.230.000,- mengalami kenaikan pada tahun 2011 menjadi Rp.5.931.380.000. Sedangkan berdasarkan harga konstan 2000 tercatat bahwa PDRB tahun 2010 sebesar 1.890.380.000 milyar rupiah meningkat menjadi 2.007.280.000 milyar rupiah pada tahun 2011.

  Hal ini menunjukkan bahwa pada tahun 2011 disamping ekonomi Kabupaten Gowa mengalami perkembangan, secara riil ekonomi daerah ini juga mengalami pertumbuhan sebesar 6,20 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Gowa pada periode tahun 2007-2011 secara terinci dapat dilihat pada tabel berikut ini:

  VI-21 LAPORAN FINAL RPI2-JM KABUPATEN GOWA TAHUN 2015-2019 Tabel 6.11.

NO. LAPANGAN USAHA (SEKTOR) 2010 2011

  6

  Sumber: Kabupaten Gowa Dalam Angka 2012

  22,19

  5,98 6,53

  2,4 14,22

  0,72 3,07 1,52

  21,74 43,31

  13,87 6,00 6,05

  44,61 0,67 3,08 1,55 2,42

  9 Pertanian Pertambangan & Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas & Air Bersih Bangunan Perdagangan Dan Hotel Angkutan & Komunikasi Keuangan , Persewaan Dan Jasa Perusahaan Jasa-Jasa

  8

  7

  5

  Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Gowa Tahun 2007-2011

  4

  3

  2

  1

  Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten GowaMenurut Lapangan Usaha Tahun 2010 – 2011

  Untuk lebih jelasnya pertumbuhan ekonomi menurut lapangan usaha tahun 2010-2011 dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 6.12.

  Sumber : Kabupaten Gowa Dalam Angka 2012

  5,74 6,17 6,19 6,92 6,95

  2. Pertumbuhan Ekonomi (%)

  2.854.932,88 3.473.358,11 4.309.671,23 5.028.230,41 5.931.369

  1. Pdrb Atas Dasar Harga Konstan (Juta Rupiah

  No. Rincian 2007 2008 2009 2010 2011

PERTUMBUHAN EKONOMI 6,92 6,95

  LAPORAN FINAL

  VI-22 RPI2-JM KABUPATEN GOWA TAHUN 2015-2019

c) Struktur Ekonomi

  Berdasarkan angka PDRB Kabupaten Gowa atas dasar harga berlaku Tahun 2007-2011, menunjukkan bahwa pada tahun 2010 sektor (lapangan usaha) pertanian mempunyai kontribusi yang besar, yaitu sebesar 44,61% terhadap PDRB, pada tahun 2011 mengalami penurunan besar 1,30% menjadi 43,31% penurunan kontribusi sektor pertanian tersebut bergeser kepada peningkatan kontribusi sektor jasa-jasa (pemerintahan umum dan swasta), di mana pada tahun 2010 peranan sector jasa-jasa terhadap perekonomian Kabupaten Gowa sebesar 21,74%, yang pada pada tahun 2011 meningkat menjadi 22,19%. Sektor jasa-jasa yang terdiri dari sub sektor jasa pemerintahan umum dan sub sektor jasa swasta, pada kurun tahun 2010-2011 masih didominasi oleh peranan sub sektor jasa pemerintahan umum, yaitu sebesar 20,96 % pada tahun 2010, meningkat menjadi 21,44% pada tahun 2011.

  Sedangkan sub sektor jasa swasta yang terdiri dari jasa sosial/jasa kemasyarakatan, hiburan dan rekreasi, serta jasa perorangan dan rumah tangga pada tahun 2010 hanya berperan sebesar 0,78%, dan pada tahun 2010 mengalami penurunan menjadi 0,75%. Struktur ekonomi Kabupaten Gowa Pada kurun waktu Tahun 2010-2011 secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 6.13.

  Struktur Ekonomi Kabupaten Gowa Tahun 2010-2011 (dalam %)

LAPANGAN USAHA NO. 2010 2011 (SEKTOR)

  1 Pertanian 44,61 43,31

  2 Pertambangan & Penggalian 0,67 0,72

  3 Industri Pengolahan 3,08 3,07

  4 Listrik, Gas & Air Bersih 1,55 1,52

  5 Bangunan 2,42 2,4

  6 Perdagangan Dan Hotel 13,87 14,22

  7 Angkutan & Komunikasi 6,00 5,98

  8 Keuangan, Persewaan Dan 6,05 6,53

  Jasa Perusahaan

  9 Jasa-Jasa 21,74 22,19

  Pertumbuhan Ekonomi 6,92 6,95

  VI-23 LAPORAN FINAL RPI2-JM KABUPATEN GOWA TAHUN 2015-2019

  Untuk lebih jelasnya struktur perekonomian Kabupaten Gowa tahun 2011 dapat dilihat pada gambar berikut :

  Struktur Perekonomian Kabupaten Gowa Tahun 2011 Sumber: Kabupaten Gowa Dalam Angka 2012

  Pendapatan per kapita masyarakat Kabupaten Gowa pada tahun 2007 adalah Rp.2.854.932,-, dan pada tahun 2011 meningkat menjadi Rp.5.931.369,-. Hal ini menunjukkan bahwa pada kurun waktu 2007-2011 terjadi peningkatan sebesar Rp.3.076.437,- atau sebesar 89,00% dan bila dirata-ratakan terjadi peningkatan 17,80% per tahun. Pendapatan perkapita Gowa tahun 2007-2011 secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut ini:

  Tabel 6.14. Pendapatan Perkapita Kabupaten Gowa Tahun 2007 – 2011

  Perkapita (Rupiah Pendapatan Perkapita Atas Dasar Harga Berlaku (Rupiah)

  2.854.932 1.543.568,3

  3.473.358 1.650.323,75

  4.309.671 1.782.158,63

  5.082.230 1.890.032

  5.931.369 2.007.276

  43% 6% 2% 2% 6.53%

  1% 14.22% 22% 3%

  Pertanian Pengangkutan dan Komunikasi Bangunan Listrik,Gas & Air Bersih Keuangan Pertambangan Perdagangan Jasa-Jasa Industri

NO. RINCIAN 2007 2008 2009 2010 2011 1.

2. Pendapatan

  LAPORAN FINAL

  VI-24 RPI2-JM KABUPATEN GOWA TAHUN 2015-2019

  

Kebanyakan perbankan di Kabupaten Gowa sangat diharapkan dapat

  memacu dunia usah di berbagai sektor, baik dari sektor pertanian yang merupakan sektor paling dominan, maupun di sektor jasa-jasa sebagai pendukung sektor usaha lainnya, terutama dalam perannya sebagai penyedia permodalan usaha. Sebagian besar perbankan nasional dan daerah seperti BNI, BRI, BTN, Bank Mandiri, Bank Muamalat, Bank Danamon, Bank Sulsel, BCA, Bank Niaga, Bank Panin, BTPN dan BPR Hasamitra sudah membuka cabang di Kabupaten Gowa. Hal ini menunjukkan kondisi perekonomian Kabupaten Gowa yang semakin baik. Dengan demikian, peranan perbankan pada masa mendatang diharapkan semakin meningkat, khususnya dalam penyediaan kredit dengan bunga rendah serta kemudahan dalam mengaksesnya.

  Seiring dengan bertambahnya perbankan yang masuk di Kabupaten Gowa, maka nilai tabungan masyarakat juga terrus meningkat. Berdasarkan data Bank Indonesia Makassar diketahui bahwa pada tahun 2010 angka tabungan masih sebesar Rp.634.575.000,000-, milyar pada tahun 2011 meningkat signifikan menjadi Rp.810.326.000.000,- milyar, Pergerakan nilai tabungan masyarakat tersebut menunjukkan adanya peningkatan kemampuan ekonomi masyarakat dari tahun ke tahun.

  Selain hal tersebut diatas, ada beberapa kegiatan penghimpunan dana dari masyarakat juga dilakukan oleh lembaga keuangan lainnya seperti perum pegadaian, jasa asuransi dan koperasi. Untuk jasa asuransi di Kabupaten Gowa terdapat 2 jasa asuransi yang aktif melayani masyarakat, yaitu: Asuransi Jiwasraya dan Asuransi Bumi Putera. Sedangkan untuk jasa koperasi baik KUD ataupun Non KUD di Kabupaten Gowa untuk tahun 2010 tercatat berjumlah 403 unit. Selanjutnya dapat dilihat pada tabel berikut :

  LAPORAN FINAL

  VI-25 RPI2-JM KABUPATEN GOWA TAHUN 2015-2019 Tabel 6.15.

  Banyaknya Koperasi KUD dan Non KUD Menurut KecamatanDi Kabupaten Gowa Tahun 2009-2010

  2010 2009 KECAMATAN NON NON KUD JUMLAH KUD JUMLAH KUD KUD

  Bontonompo

  5

  30

  35

  5

  30

  35 Bontonompo Sel - - - - - - Bajeng

  5

  42

  47

  5

  42

  47

  • Bajeng Barat Pallangga

  2

  45

  47

  2

  45

  47 Barombong

  2

  8

  10

  2

  8

  10 Somba Opu 1 145 146 1 145 146 Bontomarannu

  1

  15

  16

  1

  15

  16 Pattalassang

  1

  1 1 - 1 - Parangloe

  2

  16

  18

  2

  16

  18

  • Manuju
  • Tinggimoncong

  3

  20

  23

  3

  20

  23 Tombolo Pao

  1

  11

  12

  1

  11

  12 Parigi

  • Bungaya

  2

  10

  12

  2

  10

  12

  • Bontolempangan -
  • Tompobulu

  2

  24

  27

  3

  24

  27

  • Biringbulu

  10

  10

  10 10 -

  JUMLAH 27 376 404 27 376 404 Sumber : Kabupaten Gowa Dalam Angka 2012