BAB VI PROFIL KABUPATEN PEKALONGAN 6.1. KARAKTERISTIK WILAYAH 6.1.1. Keterkaitan Kabupaten Pekalongan dengan Kabupaten Lain - DOCRPIJM 0521be5111 BAB VIBAB 6 Profil Kab Fix

BAB VI PROFIL KABUPATEN PEKALONGAN 6.1. KARAKTERISTIK WILAYAH 6.1.1. Keterkaitan Kabupaten Pekalongan dengan Kabupaten Lain Secara geografis kewilayahan Kabupaten Pekalongan berbatasan langsung dengan

  4 Kabupaten/ Kota yaitu Kota Pekalongan, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Batang dan Kabupaten Banjarnegara. Interaksi yang cukup kuat terutama terjadi dengan Kota Pekalongan yang dihubungkan dengan jalan Pantura dan Jalan Kedungwuni-Buaran-Kota Pekalongan. Interaksi yang terjadi berupa kegiatan perdagangan dan jasa, industri terutama tekstil dan pelayanan seperti PDAM dan Telkom.

  Sedangkan dengan Kabupaten Batang dan Pemalang selain dihubungkan dengan Jalur Pantura juga dihubungkan dengan Jalur Tengah Batang-Kajen-Pemalang. Interaksi antara Kabupaten Pekalongan, Pemalang dan Batang akan meningkatkan aktivitas sepanjang jalur tersebut untuk Kabupaten Pekalongan terutama terjadi di Kecamatan Talun, Doro, Karanganyar, Kajen dan Kesesi. Perkembangan jalur ini diharapkan mampu mendukung pemerataan perkembangan di Kabupaten Pekalongan terutama di wilayah tengah dan selatan.

  Untuk Kabupaten Banjarnegara interaksi yang terjadi lebih mengarah pada aktivitas wisata, karena wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten Banjarnegara merupakan bagian dari pengembangan Kawasan Wisata Dieng. Berdasarkan kondisi tersebut Jalur Pekalongan-Banjarnegara dapat dikembangkan sebagai pintu masuk menuju Kawasan Wisata Dieng. Dengan pengembangan ini diharapkan dapat memacu aktivitas wisata di Kabupaten Pekalongan

6.1.2. Letak Administratif dan Geografis

  Kabupaten Pekalongan termasuk wilayah Propinsi Jawa Tengah bagian Barat, tepatnya padaposisi 6°0´ – 7°23’ Lintang Selatan dan 109°0 – 109°78’ Bujur Timur. Batas- batas administrasi Kabupaten Pekalongan sebagai berikut: Sebelah Utara : Laut Jawa dan Kota Pekalongan

  Sebelah Timur : Kabupaten Batang dan Kota Pekalongan Sebelah Selatan : Kabupaten Banjarnegara Sebelah Barat : Kabupaten Pemalang, Kabupaten Purbalingga

  Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan

  Kabupaten Pekalongan mempunyai wilayah dengan luas 836,13 km2 dan terdiri atas 19kecamatan dan 285 desa/kelurahan. Dari 285 desa/kelurahan yang ada, 6 desa merupakandesa pantai dan 279 desa bukan desa pantai. Menurut topografi desa, terdapat 60desa/kelurahan (20%) yang berada di dataran tinggi dan 225 desa/kelurahan (80%) berada didataran rendah. Menurut penggunaannya, tanah dibagi menjadi tanah sawah dan tanah kering. Tahun 2012 luas tanah sawah sebesar 24.751,24 ha (29,60%) dan luas tanah kering sebesar58.861,83 ha (70,40%). Sebagian besar luas tanah sawah merupakan sawah beririgasi21.471,79 ha (86,75%) baik merupakan irigasi teknis, irigasi setengah teknis, irigasisederhana, maupun irigasi desa, sedangkan sisanya 3.279,45 ha (13,25%) merupakantanah sawah tadah hujan.

Tabel 6.1 Luas Kabupaten Pekalongan Diperinci Menurut Kecamatan Tahun 2012 Desa/

  2 No Kecamatan Luas (Km ) kelurahan

  1 Kandangserang

  60.55

  14

  2 Paninggaran

  92.99

  15

  3 Lebakbarang

  58.20

  11

  4 Petungkriyono

  73.58

  9

  5 Talun

  58.57

  10

  6 Doro

  68.45

  14

  7 Karanganyar

  63.48

  15

  8 Kajen 75.15 24/1

  9 Kesesi

  68.52

  23

  10 Sragi 32.40 16/1

  11 Siwalan

  25.91

  13

  12 Bojong

  40.06

  22

  13 Wonopringgo

  18.80

  14

  14 Kedungwuni 22.94 16/3

  15 Karangdadap

  20.99

  11

  16 Buaran 9.54 7/3

  17 Tirto

  17.39

  16

  18 Wiradesa 12.71 11/5

  19 Wonokerto

  15.90

  11 Jumlah 836.13 272/13 Sumber : Kabupaten Pekalongan Dalam Angka, 2012

  Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan

  Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan Gambar 6.1 Peta Administrasi Kabupaten Pekalongan

6.2. Kondisi Fisik Dasar 6.2.1. Topografi

  Bagian utara Kabupaten Pekalongan merupakan dataran rendah; sedang di bagian selatan berupa pegunungan, bagian dari rangkaianSungai-sungai besar yang mengalir diantaranya adalah

  Kelerengan lahan di wilayah Kabupaten Pekalongan cukup bervariasi. Secara umum rona kelerengan di Pekalongan merupakan pegunungan dibagian selatan yang melandai ke arah utara (pantai). Keragaman kelerengan di Kabupaten Pekalongan Bervariasi mulai dari 0-2 % yang meliputi bagian utara sampai dengan bagian tengah Kabupaten Pekalongan, 0-15 % bagian tengah Pekalongan (Kecamatan Doro dan Talun), 15-40% yang meliputi bagian selatan Kecamatan Talun, Doro, sebagian Kecamatan Kandangserang dan Paninggaran serta kelerengan lebih dari 40 % yang meliputi sebagian besar Kecamatan Lebakbarang, Petungkriyono, bagian utara dan selatan Kecamatan Paninggaran, bagian barat Kecamatan Kajen dan bagian selatan Kecamatan Kandangserang.

  Secara morfologi rona fisik Kabupaten Pekalongan sebagian besar berupa dataran dan sebagian lagi berbentuk perbukitan dan pegunungan. Kondisi topografi Kabupaten Pekalongan bervariasi yaitu mulai 0 mdpl (meter dari permukaan laut) sampai 2177 mdpl. Secara pegolongan ketinggian Kabupaten Pekalongan terbagi menjadi:

   Daerah dengan tinggi 0-7 m seluas 9.026,660 Ha atau sebesar 10, 06% dari luas keseluruhan

   Daerah dengan tinggi 7-25 m seluas 16.849,791 Ha atau sebesar 18,77% dari luas keseluruhan  Daerah dengan tinggi 25-100 m seluas 11.085,000 Ha atau sebesar 12,35 % dari luas keseluruhan  Daerah dengan tinggi 0-7 m seluas 9.026,660 Ha atau sebesar 10, 06% dari luas keseluruhan  Daerah dengan tinggi 100-500 m seluas 20.602,421 Ha atau sebesar 22,95% dari luas keseluruhan  Daerah dengan tinggi 500-1000 m seluas 22.224,662 Ha atau sebesar 24,76 % dari luas keseluruhan

   Daerah dengan tinggi lebih dari 1000 m seluas 9.980,625 Ha sebesar 11,12 % dari luas keseluruhan.

  Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan

Tabel 6.2 Ketinggian Wilayah per Kecamatan dari Permukaan Laut Tinggi dari permukaan laut No Kecamatan (mdpl)

  1 Kandangserang 276

  2 Paninggaran 850

  3 Lebakbarang 691

  4 Petungkriyono 1.294

  5 Talun 300

  6 Doro 381

  7 Karanganyar

  70

  8 Kajen

  60

  9 Kesesi

  40

  10 Sragi

  9

  11 Siwalan

  9

  12 Bojong

  50

  13 Wonopringgo

  20

  14 Kedungwuni

  11

  15 Karangdadap

  11

  16 Buaran

  8

  17 Tirto

  4

  18 Wiradesa

  4

  19 Wonokerto

  4 Sumber : Kabupaten Pekalongan Dalam Angka, 2012 6.2.2.

   Geologi Geologi wilayah Kabupaten Pekalongan dapat dikelompokkan menjadi beberapa bentang alam, yaitu :

  1) Daerah Endapan Aluvial Daerahnya tersebar pada daerah dengan ketinggian antara 0-5 meter DPL terdiri dari:

   Aluvium, yang terletak pada ketinggian 0 - 25 m dpl. Jenis ini umumnya masih relatif muda, namun dapat menjadi daerah pertanian yang baik dan subur jika mendapat cukup pengairan. Daerah meliputi Kecamatan Sragi, Wiradesa, Tirto, Buaran, Kedungwuni, Doro, Wonopringgo, Karanganyar, Kajen, Kesesi dan Bojong dengan luas keseluruhan 25.138,9516 Ha atau sebesar 30,23 % dari luas keseluruhan.

   Aluvium Facies Gunung Api, terlelak pada ketinggian antara 25 - 500 dpi.

  Daerah ini merupakan lahan dengan kualitas yang baik bagi pengembangan pertanian karena memiliki sifat menyerap dan menampung air. Struktur geologi ini meliputi daerah - daerah di Kecamatan Petungkriono, Talun,

  Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan

  Kandangserang, Kajen, Kesesi, Wonopringgo dan Kedungwuni; luas cakupan wilayahnya seluas 12.970,6250 Ha atau sekitar 14,45 % dari luas keseluruhan Kabupaten Pekalongan. 2) Daerah Hasil Gunung Api Kwarter Tua

Daerah ini terletak pada daerah dengan ketinggian sekitar 500 meter dpl atau

lebih. Umumnya bersifat kurang subur, dengan kondisi topografi relatif kasar

dimana pelapukan dari daerah ini mudah terbawa oleh hanyutan sungai yang

melintasi kawasan tersebut yang berdampak pada penurunan tingkat kesuburan

lahan. Struktur geologi ini terdapat di Kecamatan Paninggaran, Lebakbarang,

Petungkriono, Talun, Doro, Karanganyar,Kajen, Kesesi dan Karanganyar; dengan

luas cakupan wilayahnya sebesar 17.681,250 Ha atau sekitar 19,70 % dari luas

keseluruhan Kabupaten Pekalongan. 3) Daerah Hasil Gunung Api

Terdapat di Kecamatan Kesesi, Paninggaran dengan luas keseluruhan mencapai

  6.555,8333 Ha atau 7,30% dari luas keseluruhan Kabupaten Pekalongan. 4) Daerah Hasil Gunung Api tak teruraikan

Pada umumnya daerah ini berupa batuan breksi, lava, lapili dan tupa. Umumnya

batuan tersebut membentuk bukit-bukit tinggi yang tertutup dan berwarna abu-

abu tua sampai coklat dan kuning kemerahan. Jenis lahan ini mencakup wilayah-

wilayah di Kecamatan Kandangserang, Paninggaran, Talun, Doro, Kajen, Kesesi,

Wonopringgo dan Kedungwuni.

  5) Daerah Miosen Facies Sedimen

Terdapat pada daerah dengan ketinggian lebih dari 500 m ataupun lebih dari 1000

m dpl. Pada umumnya merupakan daerah dengan potensi kehutanan dengan total

luasan mencapai 18.850,000 Ha atau sekitar 20,26 % dari luas keseluruhan

Kabupaten Pekalongan. Terletak di Kecamatan Kesesi, Paninggaran,

Lebakbarang, Petungkriono, Karanganyar, Kajen dan sebagian kecil Kecamatan

Kesesi. 6) Daerah Pra Tertier Sedimen

Terdapat di Kecamatan Petungkriono dengan luasan sekotar 2.020 Ha atau sekitar

  2,25 % darai luas keseluruhan Kabupaten Pekalongan. 7) Daerah Pliosen Facies Sedimen

Terdapat di kecamatan kesesi dan Kajen dengan luasan sekitar 572 Ha atau 0,64

  % dari luas keseluruhan Kabupaten Pekalongan.

  Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan

  8) Daerah Oligosen Terdapat di Kecamatan Kandangserang dan Paninggaran dengan luasan sekitar

262,500 Ha atau sekitar 0,29% dari luas keseluruhan Kabupaten Pekalongan.

9) Daerah Granit Terdapat di Kecamatan Kesesi dengan luasan sekitar 150 ha atau sekitar 0,13 % dari luas keseluruhan Kabupaten Pekalongan.

  6.2.3. Jenis Tanah Jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Pekalongan meliputi :

   Latosol coklat meliputi Kecamatan Paninggaran, Kandangserang dan Doro  Aluvial kelabu tua meliputi Kecamatan Sragi dan Kedungwuni

Kompleks gromosol mediteran meliputi Kecamatan Kandangserang

 As alatosal coklat meliputi Kecamatan Paninggaran, Doro, Karanganyar, Kajen, Kesesi, Bojong, Wonopringgo, Kedungwuni  As Aluvial Kelabu meliputi Kecamatan Sragi, Kajen, Kesesi, Bojong, Buaran, Tirto dan Wiradesa.

   As Aluvial Coklat meliputi Kecamatan Sragi, Bojong, Wonopringgo, Kedungwuni, Buaran dan Tirto.  Aluvial Hidromorf meliputi Kecamatan Sragi, Wiradesa dan Tirto.

   Kompleks Latosol merah kekuning-kuningan dan latosol coklat kemerahan meliputi Kecamatan Kandangserang, Paninggaran, Lebakbarang dan Petungkriyono.

   As Androsol coklat meliputi Kecamatan Kandangserang, Paninggaran, Lebakbarang dan Petungkriyono.

  6.2.4. Iklim dan Curah Hujan Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik wilayah Kabupaten Pekalongan terdapat beberapa wilayah yang pada sepanjang tahun 2012 memiliki curah hujan cukup tinggi antara lain Kecamatan Doro yang mempunyai curah hujan tinggi pada awal tahun 2012 yang ditunjukkan oleh angka 532 mm dengan periode hujan yang tidak terprediksi. Sedangkan untuk wilayah dengan curah hujan terendah yaitu pada Kecamatan Kedungwuni pada rentang bulan Mei. Untuk lebih jelasnya jumlah hari hujan dan curah hujan di Kabupaten Pekalongan tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut.

  Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan

Tabel 6.3. Rata-Rata Hari Hujan dan Curah Hujan Kabupaten Pekalongan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember No Kecamatan

  H HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH CH H

  1 Kandangserang 18 625 27 1343 20 642 19 400 10 155

  6

  32 10 124

  6 48 481 21 611 - 15 285 - Rata-rata

  35

  50

  32

  21 15 -

  5

  12

  8

  27

  29

  19

  2 Paninggaran 20 379 28 843

  13

  84

  9 255

  3

  35

  • 11 - 243

  4

  31 3 - 86 - - - - -

  19

  30

  6

  22

  28

  12 - Rata-rata 8 28 - - -

  3 Lebakbarang 13 639 27 1498

  22

  70 14 551 11 375

  4

  53 - 11 245 -

  2

  17 22 598 22 1.001 18 324 Rata-rata

  49

  55

  3

  39

  34 13 -

  22

  8

  27

  45

  18

  4 Petungkriyono *) - - - - - - - - - -

  • Rata-rata

  23 555 29 1041

  25

  63 21 255 12 102

  7

  53 - 9 115 -

  • 5 Talun

  13 14 219 20 271 26 365 Rata-rata

  24

  36

  2

  12

  8 7 -

  13

  13

  15

  13

  14

  6 Doro 532 26 936

  • 2

  23

  84 12 230 10 172

  4

  17

  1

  2 8 265

  12 14 192 17 239 23 505 Rata-rata 532

  36

  4

  19

  17

  4

  2

  33

  6

  14

  14

  22

  7 Karanganyar 21 621 26 806

  17

  46

  12 11 266 12 144

  2

  37

  11

  85

  2 - 15 253 317 19 335 21 524

  29

  31

  2

  26

  24

  12

  18

  8 - Rata-rata

  17

  17

  25

  8 Kajen 21 498 24 661

  12

  91 13 190 9 206

  1 55 -

  11 5 - 34 - 12 237 14 305 23 337 Rata-rata

  24

  27

  7

  14

  23 55 -

  11

  7

  20

  22

  14

  9 Kesesi 17 611 22 570 10 123 8 151

  4

  3

  56

  3

  14 - - - - 109 12 318 17 536 13 324

  36

  26

  12

  19

  27

  18 - Rata-rata 4 25 -

  31

  25

  10 Sragi 17 407 26 677

  8

  92

  8

  6

  80

  4

  35

  3 72 - - - - 102 8 198 14 318 14 208

  Rata-rata

  24

  26

  11

  13

  13 9 - - 24 125

  23

  15

  • )

  11 Siwalan

  • >
  • Rata-rata - - - -

  12 Bojong 18 554 25 717

  14

  58 11 210 7 130

  2

  29 - -

  7

  66

  2

  11 11 101 14 311 17 380

  31

  29

  4

  19

  18

  14 - Rata-rata

  9

  5

  9

  22

  22

  13 Wonopringgo 27 447 25 748

  10

  63 12 182

  5

  30

  2

  28

  8 - 89 -

  1

  2

  8

  99 15 267 13 344

  Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan

  III- 8

  Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan

  22

  18

  26

  2

  27 39 - -

  15

  8

  12

  23

  31

  17 Tirto*) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Rata-rata - - - - - - - - - - - -

  18 Wiradesa 15 412

  28

  28 9 28 10 145

  2

  3 42 - -

  1

  11 14 -

  19 Wonokerto*) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Rata-rata - - - - - - - - - - - -

  16

  18

  17

  10

  9

  14

  4

  3

  1

  27

  10 8 141 12 216 14 222 Rata-rata

  1

  37

  8 10 124 11 250 13 405 Rata-rata

  92

  III- 9 No Kecamatan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH H H CH

  2

  61 12 190

  10

  14 Kedungwuni 18 438 - -

  26

  18

  12

  11

  51

  6 14 -

  15

  6

  30

  16

  Rata-rata

  5

  2 33 - - 8 105

  6

  14

  1 39 - - - -

  32 10 273

  12

  16 Buaran 15 276 20 533

  15 Karangdadap *) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Rata-rata - - - - - - - - - - - -

  29

  13

  1

  2

  13

  5 16 -

  16

  6

  2 8 102 19 276 12 346 Rata-rata 24 -

  Sumber : Kabupaten Pekalongan dalam angka, 2012

  Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan Gambar 6.2 Peta Topografi Kabupaten Pekalongan

  Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan Gambar 6.3 Peta Kelerengan Kabupaten Pekalongan

  Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan Gambar 6.4 Peta Geologi Kabupaten Pekalongan

  Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan Gambar 6.5 Peta Jenis Tanah Kabupaten Pekalongan

  Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan Gambar 6.6 Peta Curah Hujan Kabupaten Pekalongan

6.2.5. Hidrologi dan Hidrogeologi

  Sumber air di Kabupaten Pekalongan dapat berasal dari: mata air, air permukaan dan air tanah.

A. Mata Air

  Mata air banyak terdapat di Kabupaten Pekalongan. Ada 63 mata air yang tercatat pada Dinas PSDA ESDM Kabupaten Pekalongan, dengan debit total 911,8 liter/detik. Air dari mata air ini digunakan terutama untuk irigasi. Rincian nama dan debit mata air tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.4. Selain itu, berdasarkan data dari Tabel 3.4 ada sejumlah mata air yang belum dimanfaatkan karena tidak ada data lahan irigasi yang diberi air. Daftar yang merupakan pengelompokkan mata air yang belum dimanfaatkan karena

belum ada data lahan irigasinya tersebut seperti terlihat pada Tabel 3.5.

Sebagai salah satu strategi dalam upaya konservasi sumber daya air yang ditujukan untuk meningkatkan, memulihkan dan mempertahankan daya dukung, daya tampung, dan fungsi daerah aliran sungai untuk menjamin ketersediaan air guna memenuhi kebutuhan yang berkelanjutan dilakukan melalui upaya pemeliharaan berbagai sumber daya air yaitu kawasan danau, waduk, rawa, situ/embung dan mata air sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam UU No. 41 tahun 1999 tentang kehutanan. Dalam upaya peningkatan pemeliharaan sumber air, salah satu strategi dalam pengawetan air yaitu dengan pembangunan waduk atau embung .

  Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan

  Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan

  38 Tanggerang Paninggaran Kepoh Irigasi/Pertanian

  6 Kandangserang Kandangserang Seruni (Winong) Irigasi/Rumah Tangga

  13 Rancah I - 110 Paninggaran Paninggaran Rancah I Irigasi/Rumah Tangga

  14 Rancah II -

  25 Kaliombo Paninggaran Rancah II Irigasi/Rumah Tangga

  15 Plumbon -

  60 Winduaji Paninggaran Plumbon Irigasi/Rumah Tangga

  16 Bandingan -

  10 Bandingan Paninggaran Bandingan Irigasi/Pertanian

  17 Wangan Sabrang -

  98 Werdi Paninggaran Wangan Sabrang Irigasi/Pertanian

  18 Kepoh -

  19 Mejarum

  12 Seruni (Winong)

  30

  35 Windurojo Paninggaran Mejarum Irigasi/Pertanian

  20 Gersali

  23

  19 Windurojo Paninggaran Gersali Irigasi/Pertanian

  21 Sibendo -

  12 Gandarum Kajen Sibendo Irigasi/Pertanian

  22 Sidudo -

  40 Paninggaran Paninggaran Sidudo Irigasi/Pertanian

  23 Sinongko -

  52 Garung Wioro Kandangserang Sinongko Irigasi/Pertanian

  30

  11 Bubakan 50 - Bubak Kandangserang Bubakan Irigasi/Pertanian

  III- 16

  4 Longsong

Tabel 6.4 Data Kondisi Sumber Mata Air Kabupaten Pekalongan Tahun 2013

  No Nama Mata Air Debit (lt/dt) Lahan Irigasi (ha) Lokasi Mata Air Daerah Irigasi Peruntukan Lain Desa Kecamatan

  1 Wedang Atas

  30

  11 Tajur Kandangserang Wedang Atas Irigasi

  2 Wedang Bawah

  22

  25 Tajur Kandangserang Wedang Bawah Irigasi

  3 Rancah

  40

  30 Kandangserang Kandangserang Rancah Irigasi/Rumah Tangga

  60

  10 Sumurup II 40 - Sukoharjo Kandangserang Sumurup II Irigasi/Pertanian

  80 Kandangserang Kandangserang Longsong Irigasi/Rumah Tangga

  5 Watesan 85 100 Kandangserang Kandangserang Watesan Irigasi/Rumah Tangga

  6 Simende - 125 Garung Wioro Kandangserang Simende Irigasi/Rumah Tangga

  7 Krobokan -

  55 Garung Wioro Kandangserang Krobokan Irigasi/Rumah Tangga

  8 Poh

  25

  33 Garung Wioro Kandangserang Poh Irigasi/Rumah Tangga

  9 Sumurup I

  80

  70 Sukoharjo Kandangserang Sumurup I Irigasi/Pertanian

  24 Gondang - 20 - Kandangserang Gondang Irigasi/Pertanian

  Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan

  35 Pungangan Doro Pungangan Irigasi/Pertanian

  40 Mangunan -

  23 Tlogohendro Petungkriyono Mangunan Irigasi/Pertanian

  41 Simego -

  15 Simego Petungkriyono Simego Irigasi/Pertanian

  42 Rogojujo -

  20 Kasimpar Petungkriyono Rogojujo Irigasi/Pertanian

  43 Sidoharjo -

  17 Sidiharjo Doro Sidoharjo Irigasi/Pertanian

  44 Pungangan -

  45 Rogoselo -

  39 Tlogohendro -

  10 Rogoselo Doro Rogoselo PDAM

  46 Bligorejo -

  35 Bligorejo Doro Bligorejo Irigasi/Pertanian

  47 Kutosari -

  15 Kutosari Doro Kutosari Irigasi/Pertanian

  48 Kalirejo -

  35 Kalirejo Talun Kalirejo Irigasi/Pertanian

  49 Banjarsariu -

  36 Banjarsari Talun Banjarsariu Irigasi/Pertanian

  50 Kecapi -

  17 Tlogohendro Petungkriyono Tlogohendro Irigasi/Pertanian

  37 Tlogohendro Petungkriyono Gondang Irigasi/Pertanian

  III- 17 No Nama Mata Air Debit (lt/dt) Lahan Irigasi (ha) Lokasi Mata Air Daerah Irigasi Peruntukan Lain Desa Kecamatan

  13 Garung Wioro Kandangserang Klepu Irigasi/Pertanian

  25 Suro -

  10 Gutomo Karanganyar Suro Irigasi/Pertanian

  26 Bandot -

  15 Yosorejo Petungkriyono Bandot Irigasi/Pertanian

  27 Curug Gempong - 13 - Lebakbarang Curug Gempong Irigasi/Pertanian

  28 Pupu/Pupah - 110 - Kandangserang Pupu/Pupah Irigasi/Pertanian

  29 Sidondong - 63 - Lebakbarang Sidondong Irigasi/Pertanian

  30 Garung -

  15 Garung Wioro Kandangserang Garung Irigasi/Pertanian

  31 Klepu -

  32 Guci -

  38 Gondang -

  25 Kutorembet Lebakbarang Guci Irigasi/Pertanian

  33 Pedawang 33 - Pedawang Karanganyar Pedawang Irigasi/Pertanian

  34 Paseh/Beluk 23 - Gutomo Karanganyar Paseh/Beluk Irigasi/Pertanian

  35 Ontobogo

  40

  10 Gutomo Karanganyar Ontobogo PDAM

  36 Gemistri -

  50 Sukoharjo Kandangserang Gemistri Irigasi/Pertanian

  37 Rowo Bantar -

  23 Tlogohendro Petungkriyono Rowo Bantar Irigasi/Pertanian

  23 Krompeng Talun Kecapi Irigasi/Pertanian

  Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan

  56 Gunung Damar - - Bubak Kandangserang Irigasi/Pertanian

  20

  63 Grugak

  62 Santen 20 - Kalipancur Bojong Santen Irigasi/Rumah Tangga

  61 Pancuran 50 - Kalipancur Bojong Pancuran Irigasi/Rumah Tangga

  60 Sumur Watu 30 - Sumur Bogo Bojong Sumur Watu Irigasi/Rumah Tangga

  59 Sendang 30 - Wangandowo Bojong Sendang Irigasi/Rumah Tangga

  58 Sidosukmo 60 227 Sidokusumo Karanganyar Sidosukmo Irigasi/Pertanian

  57 Umbul Mubal 80 440 Linggosari Kajen Umbul Mubal Irigasi/Rumah Tangga

  50 Paninggaran Paninggaran Besuki Irigasi/Pertanian

  III- 18 No Nama Mata Air Debit (lt/dt) Lahan Irigasi (ha) Lokasi Mata Air Daerah Irigasi Peruntukan Lain Desa Kecamatan

  55 Besuki -

  90 Talun Donowangun Irigasi/Pertanian

  54 Donowangun -

  92 Misoyi Talun Sengare Irigasi/Pertanian

  53 Sengare -

  48 Sengare Talun Picis Irigasi/Pertanian

  52 Picis -

  63 Batursari Talun Talun Irigasi/Pertanian

  51 Talun -

  29 Kalipancur Bojong Grugak Irigasi/Pertanian Sumber : Dinas PSDA dan ESDM Kabupaten pekalongan, 2013

  • Sungai Sragi, dengan panjang ± 39,39 Km melalui wilayah di Kecamatan Kajen, Kecamatan Kesesi, Kecamatan Bojong, Kecamatan Sragi dan Kecamatan Siwalan.
  • Sungai Sengkarang, dengan panjang ± 51,50 Km melalui wilayah di Kecamatan Petungkriyono, Kecamatan Karanganyar, Kecamatan Wonopringgo, Kecamatan Kedungwuni, Kecamatan Bojong, Kecamatan Wiradesa, Kecamatan Tirto dan Kecamatan Wonokerto - Sungai Layangan, dengan panjang ± 19,25 Km melalui wilayah di Kecamatan Paninggaran dan Kecamatan Kandangserang.
  • Sungai Kupang, dengan panjang 15,50 Km melalui wilayah di Kecamatan Talun, Kecamatan Karangdadap dan Kecamatan Buaran

  Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan B. Air Permukaan Di Kabupaten Pekalongan terdapat 4 sungai besar yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber air kebutuhan rumah tangga, irigasi dan industri. Sungai tersebut sebagai berikut:

  19.25 Kandangserang,Paninggaran, Kesesi

  9.88 Sragi, Kesesi

  9. Anak Sungai Gosek

  9.80 Sragi

  8. Anak Sungai winong

  19.70 Kandangserang, Kajen, Kesesi, Paninggaran

  7. Anak Sungai Paingan

  12.00 Wiradesa, Wonokerto

  6. Anak Sungai Mrican

  4.39 Wonopringgo

  5. Anak Sungai Camprang/Menjangan

  6.82 Karanganyar, Bojong

  4. Anak Sungai Boro

  2.75 Kajen

  3. Anak Sungai Tengah

  14.21 Kajen, Karanganyar

  2. Anak Sungai Gutomo;sukoyoso;Kajen;Luwuk

  3.10 Kajen

  1. Anak Sungai Siwedus

  39.39 Kec. Bojong, Kasesi, Kajen, Sragi, siwalan

  

NAMA SUNGAI/ANAK SUNGAI PANJANG (Km) KECAMATAN YANG DILALUI

RIVERS NAME LENGTH(Km) DISTRICTS ARE PASSED SUNGAI SRAGI (SWS) DPS= 439,15KM2

Tabel 6.5 Sungai dan Anak Sungai di Kabupaten Pekalongan

SUNGAI LAYANGAN

1. Anak Sungai Genteng

  

NAMA SUNGAI/ANAK SUNGAI PANJANG (Km) KECAMATAN YANG DILALUI

RIVERS NAME LENGTH(Km) DISTRICTS ARE PASSED

SUNGAI SENGKARANG

  51.50 Kec. Petungkriyono, Lebakbarang, KedungwuniKaranganyar, wonopringgo, Bojong, Wiradesa, Tirto

  1. Anak S. Sengkarang Atas Kiri

  4.50 Petungkriyono (Sungai Pakis)

  2. Anak S. Sengkarang Atas Kanan (S.

  3.25 Petungkriyono Banteng)

  3. Anak Sungai Kumenyeb

  7.50 Lebakbarang

  4. Anak Sungai Jurang Garung

  1.25 Lebakbarang

  5. Anak Sungai Pundutan

  2.50 Lebakbarang

  6. Anak Sungai Tanjung

  1.50 Lebakbarang

  7. Anak Sungai Dondong

  5.00 Lebakbarang

  8. Anak Sungai Parangan

  2.50 Lebakbarang

  9. Anak Sungai Jangkar

  1.50 Lebakbarang

  10. Anak Sungai Wadas

  1.70 Lebakbarang

  11. Anak Sungai Mendolo

  1.40 Lebakbarang

  12. Anak Sungai Kemuning/Wisnu

  8.50 Lebakbarang

  13. Anak Sungai Blimbing

  12.40 Lebakbarang, Doro, Karanganyar

  14. Anak Sungai welo

  27.00 Petungkriyono, Doro, kedungwuni, wonopringgo

  15. Anak Sungai Ngalian

  5.80 Tirto

  16. Anak Sungai Meduri

  2.50 Tirto

  17. Anak Sungai Pucung

  4.20 Tirto SUNGAI KUPANG (PEKALONGAN) Lintas Batas

  1.Anak Sungai Sumilir

  9.00 Talun

  2.Anak Sungai Gawe

  6.50 Buaran Jumlah Total 301.29

  Sumber : Kabupaten Pekalongan Dalam Angka Tahun 2012 C.

   Air Bawah Tanah Dari studi potensi air tanah di Kabupaten Pekalongan, dibuat beberapa klasifikasi daerah berdasarkan potensi air tanah yang ada. Klasifikasi tersebut sebagai berikut:

1) Kabupaten Pekalongan bagian Utara (Kecamatan Siwalan, Wiradesa, Tirto danKecamatan Wonokerto), Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan

  

Di wilayah Kabupaten Pekalongan bagian Utara, potensi air tanah

untuk sumur dangkal dan sumur dalam sangat kecil karena sudah

terintrusi air laut.

  2)

Kabupaten Pekalongan bagian Tengah (Kecamatan Sragi,

Bojong, Kedungwuni, Karangdadap, Wonopringgo, Kesesi,

  Kajen, Talun, Karanganyar dan Doro),

Di wilayah Kabupaten Pekalongan bagian Tengah, potensi air tanah

untuk sumur dangkal sudah semakin kecil dan untuk sumur dalam,

potensi air tanahnya juga semakin terbatas.

  3)

Kabupaten Pekalongan bagian Selatan (Kecamatan

Kandangserang, Paninggaran, Lebakbarang dan

  Petungkriyono),

Di wilayah Kabupaten Pekalongan bagian Selatan, potensi air tanah

untuk sumur dangkal masih cukup besar sedangkan potensi air

tanah untuk sumur dalam sudah terbatas.

  Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan

  Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan Gambar 6.7 Peta Hidrologi Kabupaten Pekalongan

6.3. KONDISI PENGGUNAAN LAHAN

  2 Luas wilayah Kabupaten Pekalongan adalah ± 836,13 Km . Terdiri dari 19 Kecamatan dan 285 desa/kelurahan. Dari 285 desa/kelurahan tersebut, 6 desa merupakan desa pantai dan 279 desa bukan desa pantai. Menurut penggunaannya, lahan di Kabupaten Pekalongan dibagi menjadi tanah sawah dan tanah kering. Tahun 2008 luas

  2 2 tanah sawah sebesar 25.461,776 m dan luas tanah kering sebesar 2.232,101 m .

  Sebagian besar luas tanah sawah merupakan sawah berpengairan irigasi teknis yaitu

  2 seluas 14.710,112m baik merupakan irigasi teknis dan irigasi setengah teknis, irigasi

  2 sederhana, maupun irigasi desa, sedangkan sisanya 3.849,776 m merupakan tanah

  2 sawah tadah hujan dan 106,229 m lainnya. Untuk lebih jelasnya penggunaan lahan di Kabupaten Pekalongan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 6.6 Pola Tata Guna Lahan Kabupaten Pekalongan Tahun 2012 Luas No Jenis Lahan Lahan

1 Tanah Sawah

  a. Irigasi Teknis 14.213,47

  b. Irigasi ½ Teknis 3.635,98

  c. Irigasi Sederhana 2.143,22

  d. Pengairan Desa 1.479,12

  e. Tadah Hujan 3.279,45

  f. Lainnya Jumlah 24.751,24

2 Tanah Kering

  a. Pekarangan/Bangunan 12.204,574

  b. Tegal/Kebun 10.873,03

  c. Ladang/huma 425,00

  d. Perkebunan 3.062,37

  e. Padang Rumput 117,30

  f. Rawa-rawa (Tak ditanami) 20,000

  g. Tambak 687,59 h.Kolam/tebat/empang 45,59 i.Sementara tidak diusahakan 24,13 j. Hutan Rakyat 2.491,51 k. Hutan Negara 26.218,96

  Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan

  Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan No Jenis Lahan Luas Lahan l. Perkebunan Negara/Swasta 3.062,37 m.Lain-lain

  735,10 Jumlah 58.861,13 Sumber : Kabupaten Pekalongan Dalam Angka, 2012

  Dari data diatas dapat diketahui bahwa kondisi tanah berdasarkan luas daerah

Kabupaten Pekalongan 83.613,068 ha yang terdiri atas tanah sawah 24.751,24ha atau,

tanah kering 58.861,13 ha.

  Luas areal lahan sawah di Kabupaten Pekalongan seluruhan seluas 24.751,24ha,

yang terdiri dari sawah berpengairan teknis seluas 14.213,47 Ha, sawah berpengairan

setengah teknis seluas 3.635,98 ha, sawah berpengairan sederhana seluas 2.143,22ha.

Sawah berpengairan desa seluas 1.479,12 Ha, sawah tadah hujan seluas dan 3.279,45

ha. Sedangkan lahan bukan sawah seluas 58.861,13 ha yang terdiri dari

bangunan/pekarangan seluas 11.943,75 ha, tanah tegalan seluas 11.659,544 ha,

ladang/huma seluas 63,616 ha, padang rumput seluas 145,175 ha, rawa seluas 20,000

ha, tambak seluas 623,586 ha, kolam/empang seluas 38,294 ha, sementara tak

diusahakan 9,500 ha, hutan negara seluas 26.218,959 ha, hutan rakyat seluas 2.279,780

ha, perkebunan negara atau swasta seluas 1.492,651 ha dan lainnya seluas 2.232,101 ha.

Sedangkan penggunaan lahan untuk setiap kecamatan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 6.7 Sebaran Penggunaan Lahan Kabupaten Pekalongan Berdasarkan Kecamatan

  Kecamatan Sawah Tegalan Ladang Perkebunan Hutan Rakyat Tambak Kolam

  Kandangserang 1.752,37 1.524,83 0,00 0,00 681,79 0,00 1,52 Paninggaran 1.296,74 1.478,84 425,00 517,00 0,00 0,00 10,00 Lebakbarang 529,00 513,83 0,00 0,00 98,48 0,00 1,96 Petungkriyono 216,30 1.489,74 0,00 104,14 168,45 0,00 8,09 Talun 1.377,51 765,26 0,00 581,65 374,02 0,00 2,97 Doro 1.603,88 784,34 0,00 245,89 359,97 0,00 1,01 Karanganyar 1.752,57 802,89 0,00 1.113,53 60,63 0,00 3,91 Kajen 2.227,57 905,24 0,00 398,52 359,94 0,00 1,13 Kesesi 3.502,57 342,72 0,00 0,00 255,90 0,00 0,00 Sragi 2.181,66 74,72 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Siwalan 1.517,84 179,36 0,00 7,65 0,00 149,60 0,00 Bojong 2.167,88 616,39 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Wonopringgo 743,18 389,67 0,00 0,00 30,00 0,00 15,00 Kedungwuni 968,81 114,67 0,00 0,00 29,34 0,00 0,00

  Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan Kecamatan Sawah Tegalan Ladang Perkebunan Hutan Rakyat Tambak Kolam

  Karangdadap 1.108,00 254,00 0,00 0,00 15,00 0,00 0,00 Buaran 337,00 82,95 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Tirto 543,83 158,00 0,00 94,00 25,00 91,00 0,00 Wiradesa 472,95 115,04 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Wonokerto 451,38 280,55 0,00 0,00 0,00 446,99 0,00 Jumlah 24.751,04 10.873,04 425,00 3.062,38 2.458,52 687,59 45,59 Lanjutan...

  Kecamatan Rumput Tdk Diusahakan Bangunan Hutan Negara Rawa Lainnya

  Kandangserang 0,00 0,00 236,96 1.621,00 0,00 88,07 Paninggaran 0,00 0,00 507,59 4.877,98 0,00 18,94 Lebakbarang 0,00 0,00 157,00 4.448,11 0,00 0,00 Petungkriyono 0,00 16,93 96,72 5.189,51 0,00 16,93 Talun 0,00 0,00 683,35 1.923,00 0,00 0,00 Doro 6,17 0,00 1.037,52 2.621,07 0,00 31,71 Karanganyar 0,00 0,00 879,30 1.594,45 0,00 47,92 Kajen 0,00 1,20 988,79 2.364,00 0,00 1,20 Kesesi 102,12 0,00 1.045,15 1.297,50 0,00 135,07 Sragi 0,00 0,00 828,06 0,00 0,00 54,86 Siwalan 0,00 0,00 398,12 0,00 0,00 169,98 Bojong 0,00 0,00 1.030,57 90,34 0,00 0,00 Wonopringgo 4,00 6,00 476,66 0,00 20,00 99,00 Kedungwuni 0,00 0,00 1.020,58 0,00 0,00 44,28 Karangdadap 5,00 0,00 429,49 192,00 0,00 28,38 Buaran 0,00 0,00 446,57 0,00 0,00 22,90 Tirto 0,00 0,00 737,17 0,00 0,00 0,00 Wiradesa 0,00 0,00 604,93 0,00 0,00 0,00 Wonokerto 0,00 0,00 339,24 0,00 0,00 0,00 Jumlah 117,29 24,13 11.943,77 26.218,96 20,00 759,24

  Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan Gambar 6.8 Peta Penggunaan Lahan Kabupaten Pekalongan

  Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan 6.4. KONDISI KEPENDUDUKAN 6.4.1. Jumlah dan Sebaran Penduduk Jumlah penduduk Kabupaten Pekalongan tahun 2012 tercatat 889.562 jiwa terdiri dari 427.785jiwa penduduk laki-laki dan 433.581jiwa penduduk perempuan. Jika dibandingkan dengan 5 tahun yang lalu, jumlah penduduk Kabupaten Pekalongan mengalami penurunan. Jumlah penduduk tahun 2008 sebanyak 965.745 jiwa, atau telah berkurang sebanyak 23.666 Jiwa atau sebesar 2,5 %. Sedangkan bila dibandingkan dengan kondisi lima tahun yang lalu bertambah sebesar 76.183 jiwa atau mengalami penurunan rata-rata sebesar 0,77 %.

Tabel 6.8 Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Pekalongan Kecamatan Jumlah Penduduk Laki-Laki Perempuan Jumlah

  Kandangserang 16.271 16.441 32.666 Paninggaran 17.259 17.718 38.777 Lebakbarang 5.138 5.034 10.525 Petungkriyono 6.159 6.131 11.840 Talun 13.232 13.004 29.487 Doro 18.795 19.007 40.764 Karanganyar 18.037 18.517 41.175 Kajen 29.033 29.840 65.740 Kesesi 30.379 31.721 70.798 Sragi 30.598 31.353 64.036 Siwalan 18.223 19.887 42.190 Bojong 31.356 32.017 69.968 Wonopringgo 20.876 21.287 41.603 Kedungwuni 46.948 47.117 89.777 Karangdadap 17.336 17.390 33.856 Buaran 22.307 21.775 42.806 Tirto 34.128 33.817 65.630 Wiradesa 28.735 29.077 55.959 Wonokerto 22.975 22.448 43.845 JUMLAH 427.785 433.581 889.562

  Sumber : Kabupaten Pekalongan Dalam Angka, 2012 6.4.2.

   Distribusi dan Kepadatan Penduduk Kepadatan penduduk terbesar terdapat di Kecamatan Buaran (4.621 jiwa/Km2), kemudian Kecamatan Wiradesa yaitu 4.552 Jiwa/Km2. sedangkan untuk kepadatan terendah terdapat di Kecamatan Petungkriyono yaitu 167 jiwa/Km2 dan Kecamatan Lebakbarang sebanyak 175 jiwa/Km2. Kepadatan tertinggi yang terdapat di Kecamatan Buaran dan Wiradesa tersebut diakibatkan karena kedua wilayah tersebut memiliki posisi

  Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan strategis. Kecamatan Buaran memiliki posisi yang berbatasan langsung dengan Kota Pekalongan, sedangkan Kecamatan Wiradesa selain berbatasan langsung dengan Kota Pekalongan juga dilewati oleh jalur pantura. Dengan posisi tersebut kedua kecamatan tersebut menjadi salah satu pusat kegiatan ekonomi di Kabupaten Pekalongan.

  10 Sragi 32,40 8,28 61.951 1.912

  Jumlah 83.613 1,23 861.336 Sumber : Kabupaten Pekalongan Dalam Angka, 2012 6.5.

  19 Wonokerto 15,90 3,39 45.423 2.855

  18 Wiradesa 12,71 6,05 57.812 4.552

  17 Tirto 17,39 7,37 67.945 3.907

  16 Buaran 9,54 4,47 44.082 4.621

  15 Karangdadap 20,99 4,29 34.726 1.654

  14 Kedungwuni 22,94 10,21 94.065 4.102

  13 Wonopringgo 18,80 4,77 42.163 2.243

  12 Bojong 40,06 10,31 63.373 1.582

  11 Siwalan 25,91 3,98 38.110 1.471

  9 Kesesi 68,52 10,45 62.100 906

  Sedangkan untuk Kecamatan Lebakbarang dan Petungkriyono memiliki kepadatan yang rendah karena posisinya yang terletak di daerah perbatasan dan terdapat di daerah dataran tinggi dengan kemiringan > 40%. Untuk lebih jelasnya kepadatan penduduk di kabupaten Pekalongan dapat dilihat pada tabel berikut.

  8 Kajen 75,15 9,89 58.873 783

  7 Karanganyar 63,48 8,79 36.554 576

  6 Doro 68,45 10,38 37.802 552

  5 Talun 58,57 6,83 26.236 448

  4 Petungkriyono 73,58 0,97 12.290 167

  3 Lebakbarang 58,20 1,57 10.172 175

  2 Paninggaran 92,99 5,08 34.977 376

  1 Kandangserang 60,55 2,37 32.712 540

  2 )

Tabel 6.9 Kepadatan Penduduk di Kabupaten Pekalongan Tahun 2012 No Kecamatan Luas Wilayah (km²) Pekarangan/ Bangunan (km²) Jumlah Penduduk Kepadatan (jiwa/Km

   KONDISI DAN JUMLAH SARANA 6.5.1. Sarana Pendidikan Pendidikan merupakan bagian dari integrasi pembangunan. Pendidikan dapat dijadikan indikator kemajuan suatu bangsa. Pendidikan adalah salah satu faktor untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM). Karena pembangunan tidak bisa mengandalkan pada sumber daya alam semata-mata, maka usah dalam meningkatkan

  Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan kualitas sumebr daya manusia mutlak diperlukan. Dengan pendidikan, kualitas penduduk akan meningkat dan menjadi lebih baik. Makin tinggi tingkat pendidikan suatu bangsa, maka semakin tinggi pula kemajuan bangsa tersebut.

  1 Kedungwuni