Bab VI - DOCRPIJM 1480390498BAB 6 Profil Kabupaten Takalar

  • 2019

  Laporan Akhir

  RE N CA N A P R O G RA M

  IN

  V E S T A S

  I IN F RA S T RU K T U R J A N G K A M E N E N G A H K A BU P A T E N T A K A L A R T A H U N 201

  5

  P E M E R I N T A H K A B U P A T E N T A K A L A R PENYUSUNAN RPI2-JM TAHUN 2015 – 2019

Bab VI Profil Kabupaten Takalar

  6.1 Gambaran Geografi dan Administrasi Wilayah Kabupaten Takalar merupakan salah satu wilayah kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan yang terlatak pada bagian selatan. Letak astronomis

  Kabupaten Takalar berada pada posisi 5O3’ – 5O38’ Lintang Selatan dan 119O22’ – 119O39’ Bujur Timur, dengan luas wilayah kurang lebih 566,51 Km2. Secara administrasi Kabupaten Takalar memiliki wilayah berbatasan dengan:

   Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Gowa

 Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Gowa dan Kabupaten

Jeneponto  Sebelah Selatan berbatasan dengan Selat Makassar  Sebelah Barat berbatasan dengan Laut Flores Wilayah administrasi Kabupaten Takalar hingga tahun 2006 terdiri atas 7 kecamatan, dan pada tahun 2007 mengalami pemekaran wilayah menjadi 9 kecamatan. Dua wilayah kecamatan hasil pemekaran adalah Kecamatan Sanrobone yang dimekarkan dari Kecamatan Mappakkasunggu, dan Kecamatan Galesong yang dimekarkan dari Kecamatan Galesong Utara dan Galesong Selatan.

  Sumber data dari BPS Kabupaten Takalar, menunjukkan wilayah kecamatan terluas adalah Kecamatan Polombangkeng Utara dengan luas kurang lebih 212,25 Km2, atau sekitar 37,47% dari luas wilayah Kabupaten Takalar, sedangkan kecamatan yang memiliki luasan terkecil adalah Kecamatan Galesong Utara dengan luas wilayah kurang lebih 15,11 Km2 atau sekitar 2,67% dari luas Kabupaten Takalar.

  77 -

  4 Sanrobone

  7 Bonto Lebang Jumlah 566,51 100,00

  9 Galesong Utara 15,11 2,67

  8 Bonto Kassi

  8 Galesong Selatan 24,71 4,36

  11 Galesong Kota

  7 Galesong 25,93 4,58

  15 Palleko

  6 Polombangkeng Utara 212,25 37,47

  8 Pattalassang

  5 Pattalassang 25,31 4,47

  8 Bulukunyi

  4 Polombangkeng Selatan 88,07 15,55

  3 Sanrobone 29,36 5,18

  Laporan Akhir

  4 Cilallang

  2 Mappakasunggu 45,27 7,99

  12 Mangadu

  1 Mangarabombang 100,50 17,74

  Desa/ Kelurahan Ibukota

  No Kecamatan Luas (Km2) Persenta

se (%)

Jumlah

  P E M E R I N T A H K A B U P A T E N T A K A L A R PENYUSUNAN RPI2-JM TAHUN 2015 – 2019 Gambar 6.1 Peta Administrasi Wilayah Kabupaten Takalar Tabel 6.1 Luas Wilayah Kabupaten Takalar Berdasarkan Jumlah Kecamatan Sumber :BPS, Kabupaten Takalar Dalam Angka Tahun 2013

  • 2019

  5

  I IN F RA S T RU K T U R J A N G K A M E N E N G A H K A BU P A T E N T A K A L A R T A H U N 201

  V E S T A S

  IN

  RE N CA N A P R O G RA M

  100.50

  15.11 Mangarabombang Mappakasunggu Sanrobone Polombangkeng Selatan Patalassang Polombangkeng Utara

  24.71

  25.93

  25.31 212.25

  88.07

  29.36

  45.27

1. Pertumbuhan Penduduk

  Perkembangan atau pertumbuhan penduduk merupakan indeks

perbandingan jumlah penduduk pada suatu tahun terhadap jumlah

penduduk pada tahun sebelumnya.Perkembangan jumlah penduduk dalam

suatu wilayah dipengaruhi oleh faktor kelahiran dan kematian (pertambahan

alami), selain itu juga dipengaruhi adanya faktor migrasi penduduk yaitu

perpindahan keluar dan masuk. Pada dasarnya tingkat pertumbuhan jumlah

penduduk, dapat digunakan untuk mengasumsikan prediksi atau

meramalkan perkiraan jumlah penduduk dimasa yang akan datang.

Prediksi perkiraan jumlah penduduk dimasa yang akan datang dilakukan

dengan pendekatan matematis dengan pertimbangan pertumbuhan jumlah

penduduk 5 tahun terakhir. Data jumlah penduduk Kabupaten Takalar 5

tahun terakhir menunjukkan jumlah penduduk pada tahun 2004 sebanyak

  Laporan Akhir

  6.2 Gambaran Demografi

Penduduk merupakan salah satu unsur utama dalam pembentukan suatu

wilayah, karakteristik penduduk merupakan faktor yang berpengaruh terhadap pengembangan atau pembangunan suatu wilayah dengan mempertimbangkan pertumbuhan penduduk, komposisi struktur kepedudukan serta adat istiadat dan kebiasaan penduduk.

  P E M E R I N T A H K A B U P A T E N T A K A L A R PENYUSUNAN RPI2-JM TAHUN 2015 – 2019 Gambar 6.2 Luas Wilayah Kabupaten Takalar Berdasarkan Jumlah Kecamatan

  • 2019

  5

  I IN F RA S T RU K T U R J A N G K A M E N E N G A H K A BU P A T E N T A K A L A R T A H U N 201

  V E S T A S

  IN

  RE N CA N A P R O G RA M

  • – 2019

  

Kabupaten Takalar. Data kecenderungan perkembangan penduduk

Kabupaten Takalar 5 tahun terakhir dengan tingkat pertumbuhan rata-rata

0,68% pertahun, maka dengan metode pendekatan matematis dapat

dilakukan proyeksi atau perkiraan jumlah penduduk hingga tahun 2028. Hasil

analisa yang dilakukan menunjukkan perkiraan jumlah penduduk Kabupaten

Takalar hingga tahun 2030 mencapai 326.571 jiwa, dengan rata-rata

pertumbuhan 0,87.

  Sumber : BPS, Kabupaten Dalam Angka Takalar 2013 Ket * : Data Masih Menyatu Dengan Kecamatan Induk Data perkembangan jumlah penduduk pada tabel diatas merupakan

akumulasi dari faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk di

  9 Galesong Utara 41.666 42.031 42.454 33.141 33.469 0,75 Jumlah 246.001 248.152 250.651 252.270 255.154 - Perkembangan (Jiwa) 2.222 2.151 2.499 1.559 2.884 - Prosentase 0,91 0,87 1,01 0,62 0.68 0,68

  8 Galesong Selatan 46.109 46.512 46.980 22.327 22.549 0,75

  7 Galesong * * * 34.544 34.887 0,75

  6 Polombangkeng Utara 41.852 42.218 42.643 42.643 43.347 0,50

  5 Patalassang 30.453 30.719 31.029 31.229 31.819 0,70

  4 Polombangkeng Selatan 24.603 24.818 25.068 25.230 25.547 0,70

  3 Sanrobone * * * 12.768 12.875 0,40

  2 Mappakasunggu 26.584 26.817 27.087 14.494 14.615 0,91

  1 Mangarabombang 34.734 35.037 35.390 35.619 36.046 0,70

Tabel 6.2 Perkembangan Jumlah Penduduk Kabupaten Takalar Tahun 2008-2012 No Kecamatan Tahun Perkembangan % 2008 2009 2010 2011 2012

  246.001 jiwa, sedangkan pada tahun 2008 mencapai 255.154 jiwa. Hal tersebut memperlihatkan adanya pertambahan jumlah penduduk sekitar 9.153 jiwa selama kurun waktu 5 tahun terakhir, dengan rata-rata pertumbuhan 0,68% pertahun.

  

P E M E R I N T A H K A B U P A T E N T A K A L A R

PENYUSUNAN RPI2-JM TAHUN 2015

  • 2019

  5

  I IN F RA S T RU K T U R J A N G K A M E N E N G A H K A BU P A T E N T A K A L A R T A H U N 201

  V E S T A S

  IN

  RE N CA N A P R O G RA M

  Laporan Akhir

  3 Sanrobone 36.262 37.483 39.010 40.537 42.064

  4 Polombangkeng Selatan 25.685 26.550 27.632 28.713 29.795

  

Prosentase - 0,83 0,80 0,76 13,46

Sumber :BPS, Kabupaten Takalar Dalam Angka Takalar 2009 dan Hasil Estimasi Tim Tahun 2012

  9 Galesong Utara 33.957 35.162 36.669 38.175 39.682

Jumlah 281.208 290.758 302.696 314.633 326.571

Perkembangan (Jiwa) - 2.388 2.388 2.388 38.733

  8 Galesong Selatan 22.729 23.536 24.545 25.553 26.562

  7 Galesong 36.262 37.483 39.010 40.537 42.064

  6 Polombangkeng Utara 43.418 44.669 46.234 47.798 49.363

  P E M E R I N T A H K A B U P A T E N T A K A L A R PENYUSUNAN RPI2-JM TAHUN 2015 – 2019 Tabel 6.3 Perkiraan dan Tingkat Pertumbuhan Jumlah Penduduk Kabupaten Takalar Tahun 2011-2030 No Kecamatan Tahun Perkembangan 2011 2015 2020 2025 2030

  1 Mangarabombang 36.262 37.483 39.010 40.537 42.064

  2 Mappakasunggu 14.842 15.527 16.384 17.240 18.097

  5 Patalassang 31.793 32.864 34.203 35.542 36.881

2. Kepadatan dan Penyebaran Penduduk

  Laporan Akhir

  5

  I IN F RA S T RU K T U R J A N G K A M E N E N G A H K A BU P A T E N T A K A L A R T A H U N 201

  V E S T A S

  IN

  RE N CA N A P R O G RA M

  Distribusi penduduk terkait dengan jumlah penduduk yang mendiami

suatu wilayah atau pengelompokan jumlah penduduk yang didasarkan pada

batasan administrasi wilayah yang bersangkutan. Jumlah penduduk yang

terdistribusi pada suatu wilayah, akan mempengaruhi tingkat konsentrasi

pelayanan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk melayani

kebutuhan penduduk pada wilayah tersebut. Penduduk Takalar pada tahun

2007 berjumlah 255.154 jiwa, dengan tingkat persebaran tidak merata.

Distribusi jumlah penduduk terbanyak terdapat di Kecamatan

Polombangkeng Utara dengan jumlah sebesar 43.347 jiwa atau sekitar

16,91% dari jumlah penduduk kabupaten, sedangkan distribusi penduduk

terkecil adalah Kecamatan Sanrobone dengan jumlah penduduk kurang

lebih 12.875 jiwa atau sekitar 5,06% dari jumlah penduduk Kabupaten

Takalar.

  • 2019

  33.469 Mangarabombang Mappakasunggu Sanrobone Polombangkeng Selatan Patalassang Polombangkeng Utara

  8 Galesong Selatan 24,71 22.549 8,85 904

  31.819 43.347 34.887 22.549

  36.046 14.615 12.875 25.547

  2 .

  2 . Sedangkan tingkat kepadatan penduduk

terendah adalah Kecamatan Polombangkeng Utara dengan kepadatan rata-

rata 201 jiwa/Km

  2 , dan Kecamatan Pattalassang dengan kepadatan 1.234 jiwa/Km

  2 , kemudian disusul oleh Kecamatan Galesong dengan kepadatan 1.332 jiwa/Km

  2.208 jiwa/Km

  2 . Tingkat

kepadatan penduduk tertinggi terdapat di Kecamatan Galesong Utara yaitu

  Tabel dan diagram diatas menunjukkan distribusi dan tingkat

kepadatan penduduk masing-masing kecamatan tidak merata, akumulasi

kepadatan penduduk Kabupaten Takalar mencapai 445 jiwa/Km

Gambar 6.3 Distribusi Penduduk Kabupaten Takalar Tahun 2012

  Sumber :BPS, Kabupaten Takalar Dalam Angka Tahun 2013

  9 Galesong Utara 15,11 33.469 13,23 2.208

Jumlah 566,51 255.154 100.00 445

  7 Galesong 25,93 34.887 13,70 1.332

  Laporan Akhir

  6 Polombangkeng Utara 212,25 43.347 16,91 201

  5 Patalassang 25,31 31.819 12,38 1.234

  4 Polombangkeng Selatan 88,07 25.547 10,00 286

  3 Sanrobone 29,36 12.875 5,06 435

  2 Mappakasunggu 45,27 14.615 5,75 320

  1 Mangarabombang 100,50 36.046 14,12 354

  P E M E R I N T A H K A B U P A T E N T A K A L A R PENYUSUNAN RPI2-JM TAHUN 2015 – 2019 Tabel 6.4 Distribusi dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Takalar Tahun 2012 No Kecamatan Luas (Km2) Jumlah Penduduk (Jiwa) Prosentase (%) Kepadatan (Jiwa/Km2)

  • 2019

  5

  I IN F RA S T RU K T U R J A N G K A M E N E N G A H K A BU P A T E N T A K A L A R T A H U N 201

  V E S T A S

  IN

  RE N CA N A P R O G RA M

  • 2019

  Laporan Akhir

  RE N CA N A P R O G RA M

  IN

  V E S T A S

  I IN F RA S T RU K T U R J A N G K A M E N E N G A H K A BU P A T E N T A K A L A R T A H U N 201

  5

  P E M E R I N T A H K A B U P A T E N T A K A L A R PENYUSUNAN RPI2-JM TAHUN 2015 – 2019

Secara kuantitas tingkat kepadatan penduduk tersebut dipengaruhi

oleh perbandingan jumlah penduduk yang mendiami setiap kecamatan terhadap luasan (perubahan luas) wilayah kecamatan. Sedangkan secara keruangan, pada dasarnya distribusi dan kepadatan penduduk di Kabupaten Takalar dipengaruhi oleh sistem pelayanan dan penyediaan sarana dan prasarana penunjang, serta kemudahan aksesibilitas terhadap Kota Makassar, sehingga distribusi penduduk lebih terkonsentrasi pada Kecamatan Galesong Utara yang berbatasan langsung dengan Kota Makassar.

Gambar 6.4 Peta Distribusi dan Kepadatan Penduduk

  3. Struktur Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Struktur penduduk menurut jenis kelamin merupakan perbandingan

yang memperlihatkan selisih antara jumlah penduduk laki-laki dan perempuan.Berdasarkan sumber data yang diperoleh, dapat diuraikan bahwa jumlah penduduk di Kabupaten Takalar terdiri dari laki-laki kurang lebih 123,173 jiwa dan jumlah penduduk perempuan 131.981 jiwa.

  4. Struktur Penduduk Menurut Usia

Struktur penduduk menurut kelompok usia sekolah di Kabupaten

Takalar kurang lebih 25.025 jiwa, hal ini terkait dengan sistem penyediaan sarana pendidikan yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan di Kabupaten Takalar. Sedangkan penduduk usia produktif atau angkatan

  15

  9 40 – 44 7.547 8.095 15.642 6,13

  8

  30

  7

  6 25 – 29 10.510 12.303 22.813 8,94

  5 20 – 24 10.557 11.525 22.102 8,66

  4

  3 10 – 14 14.176 13.217 27.393 10,74

  2 5 – 9 14.195 13.105 27.300 10,70

  1

Tabel 6.5 Struktur Penduduk Menurut Usia di Kabupaten Takalar Tahun 2012 No Struktur Usia Jumlah Penduduk (Jiwa) Jumlah (Jiwa) Porsentase (%) Laki-laki Perempuan

  P E M E R I N T A H K A B U P A T E N T A K A L A R PENYUSUNAN RPI2-JM TAHUN 2015 – 2019

kerja sebanyak 145.412 jiwa, sedangkan selebihnya adalah usia non

produktif.

  • – 4 12.908 12.404 25.312 9,92
  • – 19 12.558 12.875 25.431 9,97
  • – 34 9.462 10.684 20.146 7,90
  • – 39 9.282 10.199 19.481 7,63

  10 45 – 49 5.889 6.081 11.980 4,70

  11

  50

  • – 54 4.473 5.002 9.475 3,71

  12 55 – 59 3.276 3.930 7.206 2,82

  13 60 – 64 2.956 4.105 7.061 2,77 14 65+ 5.356 8.456 13.812 5,41 Jumlah 123.173 131.981 255.154 100,00

  Sumber :BPS, Kabupaten Takalar Dalam Angka Tahun 2013 Jumlah penduduk angkatan kerja di Kabupaten Takalar mencapai

57,64%, hal ini menunjukkan bahwa tingkat produktivitas angkatan kerja di

wilayah relatif tinggi, yang implikasinya adalah kebutuhan lapangan kerja

yang akan terus meningkat. Sejalan dengan hal tersebut, maka diperlukan

peningkatan kualitas sumberdaya manusia untuk memperoleh tenaga kerja

yang lebih produktif dan dan berdaya saing.Peningkatan kualitas

sumberdaya manusia di wilayah ini memerlukan peningkatan dalam hal

peningkatan kemampuan (skill) agar dapat memiliki daya saing dengan

wilayah lainnya dalam membangun wilayahnya sendiri.Hal tersebut dapat

dilakukan dengan penyediaan sarana pendidikan yang memadai, baik

secara formal maupun non formal berupa wadah pelatihan dan

pengembangan bakat.

  35

  • 2019

  5

  I IN F RA S T RU K T U R J A N G K A M E N E N G A H K A BU P A T E N T A K A L A R T A H U N 201

  V E S T A S

  IN

5. Struktur Penduduk Menurut Struktur Ketenagakerjaan

  RE N CA N A P R O G RA M

  Laporan Akhir

  Struktur ketenagakerjaan dapat dibedakan atas angkatan kerja atau

usia kerja dan pencari kerja. Penduduk angkatan kerja adalah penduduk

  91 44 135 4,11

  3 Diploma 1 dan 2 213 359 572 17,40

  Sumber :BPS, Kabupaten Takalar Dalam Angka Tahun 2013

  2 3 0,09 Jumlah 1.449 1.838 3.287 100,00

  1

  6 Pascasarjana (S2/S3)

  5 Diploma 4 275 564 839 25,52

  P E M E R I N T A H K A B U P A T E N T A K A L A R PENYUSUNAN RPI2-JM TAHUN 2015 – 2019

usia produktif yaitu usia 15-54 tahun, sedangkan pencari kerja penduduk

angkatan kerja yang terdaftar sebagai pencari kerja.

  Penduduk angkatan kerja di Kabupaten Takalar sebanyak 145.412

jiwa sedangkan pencari kerja yang terdaftar sebanyak 3.287 jiwa yang

terdiri atas laki-laki 1.449 jiwa dan perempuan sebanyak 1.838 jiwa. Hal

tersebut memperlihatkan nilai prosentase yang sangat minim dibandingkan

dengan jumlah angkatan kerja.Sumber data yang diperoleh menunjukkan

sturktur pencari kerja pada tahun 2008 didominasi oleh pencari kerja

dengan jenjang pendidikan SLTA, yaitu sebanyak 1.366 jiwa (tabel

3.18).Hal tersebut mengindikasikan minimnya kualitas pencari kerja

Kabupaten Takalar, sehingga dibutuhkan peningkatan kualitas pendidikan

dan ketrampilan.

Tabel 6.6 Pencari Kerja Berdasarkan Jenjang Pendidikan di Kabupaten Takalar Tahun 2012 Jenjang Pendidikan Pencari Kerja (Jiwa) Jumlah (Jiwa) Prosentase (%) Laki- Laki Perempuan

  1 SD & SLTP

  4 Diploma 3 87 285 372 11,32

  2 SLTA 782 584 1.366 41,55

6. Struktur Penduduk Berdasarkan Agama

  • 2019

  Laporan Akhir

  5

  I IN F RA S T RU K T U R J A N G K A M E N E N G A H K A BU P A T E N T A K A L A R T A H U N 201

  V E S T A S

  IN

  RE N CA N A P R O G RA M

  Struktur penduduk agama dan kepercayaan di Kabupaten Takalar

didominiasi oleh pemeluk Agama Islam yaitu sebanyak 252.016 jiwa atau

sekitar 99.92% dari total jumlah penduduk Kabupaten Takalar. Sedangkan

pemeluk agama lainnya terdiri atas pemeluk Agama Kristen sebanyak 140 jiwa, pemeluk Agama Hindu dan Budha masing-masing sebanyak 27 jiwa. Kondisi topografi tersebut memiliki potensi untuk pengembangan beberpa kegiatan perkeonomian masyarakat seperti pertanian, perikanan, perkebunan, peruntukan lahan permukiman dan sarana prasarana sosial

  6.3 Gambaran Topografi Wilayah Kabupaten Takalar berada pada ketinggian 0

  61

  Sumber :BPS, Kabupaten Takalar Dalam Angka Tahun 2013 Sebaran penduduk pemeluk Agama Islam tersebar merata di seluruh

kecamatan, sedangkan pemeluk agama Kristen hanya tersebar pada 4

kecamatan, sedangkan pemeluk Agama Hindu dan Budha, masing-maing

hanya berjumlah 12 jiwa dan 36 jiwa, yangtersebar pada 3 kecamatan.

  27 27 252.210

Prosentase (%) 99,92 0,06 0,01 0,01 100,00

  9 Galesong Utara 33.356 - - - 33.356 Jumlah 252.016 140

  8 Galesong Selatan 22.327 - - - 22.327

  10 20 34.544

  25

  7 Galesong 34.489

  4 1 42.643

  14

  6 Polombangkeng Utara 42.624

  13 4 31.229

  5 Patalassang 31.151

  4 Polombangkeng Selatan 25.203 27 - - 25.230

  3 Sanrobone 12.763 4 - 1 12.768

  2 Mappakasunggu 14.484 9 - 1 14.494

  1 Mangarabombang 5.619 - - - 35.619

  P E M E R I N T A H K A B U P A T E N T A K A L A R PENYUSUNAN RPI2-JM TAHUN 2015 – 2019 Tabel 6.7 Struktur Penduduk Menurut Agama di Kabupaten Takalar Tahun 2012 No Kecamatan A g a m a Total Islam Kristen Hindu Budha

  • – 1000 meter diatas permukaan laut (mdpl), dengan bentuk permukaan lahan relatif datar, bergelombang hingga perbukitan. Sebagian besar wilayah Kabupaten Takalar merupakan daerah dataran dan wilayah pesisir dengan ketinggian 0
  • – 100 mdpl, yaitu sekitar 86,10% atau kurang lebih 48,778 Km2. Sedangkan selebihnya merupakan daerah perbukitan dan berada pada ketinggian diatas 100 mdpl, yaitu sekitar 78,73 Km2 (tabel 1.2), kondisi sebagian besar terdapat pada Kecamatan Polobangkeng Utara dan Polombangkeng Selatan. Sumber data yang diperoleh dan hasil analisa GIS, menujukkan keadaan topografi dan kelerengan Kabupaten Takalar sangat bervariasi, yang secara umum berada pada kisaran 0 - 2%, 2 - 15%, 15 - 30%

    • 2019

  5

  I IN F RA S T RU K T U R J A N G K A M E N E N G A H K A BU P A T E N T A K A L A R T A H U N 201

  V E S T A S

  IN

  • – 40% dan > 40% (lihat gambar 6.5).

  RE N CA N A P R O G RA M

  Laporan Akhir

  Berdasarkan hasil pengamatan stasiun hujan di Kabupaten Takalar, menunjukkan suhu udara minimum rata-rata 22,2OC hingga 20,4OC pada

  3 Sanrobone 2.936 - - 2.936

  6.4 Gambaran Geohidrologi Kondisi iklim wilayah Kabupaten Takalar dan sekitarnya secara umum ditandai dengan jumlah hari hujan dan curah hujan yang relatif tinggi, dan sangat dipengaruhi oleh angin musim. Pada dasarnya angin musim di Kabupaten Takalar dipengaruhi oleh letak geografis wilayah yang merupakan pertemuan Selat Makassar dan Laut Flores, kondisi ini berdampak pada putaran angin yang dapat berubah setiap waktu, hal terutama terjadi pada Kecamatan Mangarabombang, sehingga pada beberapa kawasan di wilayah ini mengalami kekeringan terutama pada musim kemarau.

  Sumber :BPS, Kabupaten Takalar Dalam Angka 2010

  9 Galesong Utara 1.511 - - 1.511,0 Jumlah 48.778 7.751 122 56.651 Prosentase (%) 86,10 13,68 0,22 100

  8 Galesong Selatan 2.471 - - 2.471

  7 Galesong 2.593 - - 2.593

  6 Polombangkeng Utara 14.199 6.904 122 21.225

  5 Pattalassang 2.531 - - 2.531

  4 Polombangkeng Selatan 7.960 847 - 8.807

  2 Mappakasunggu 4.527 - - 4.527

  Laporan Akhir

  1 Mangarabombang 10.050 - - 10.050

Tabel 6.8 Luas Wilayah Berdasarkan Ketinggian Dari Permukaan Laut di Kabupaten Takalar No Kecamatan Luas (Ha) Jumlah (Ha) 0-100 mdpl 100-500 mdpl >500mdpl

  P E M E R I N T A H K A B U P A T E N T A K A L A R PENYUSUNAN RPI2-JM TAHUN 2015 – 2019 ekonomi lainnya.Wilayah Kecamatan Polombangkeng Utaran dan Wilayah Kecamatan Polombangkeng Selatan selain memiliki wilayah dataran dan sebagian kecil wilayahnya perbukitan. Wilayah ini memiliki lereng dengan kemiringan 15-40% yang luasnya kurang lebih 78,73 Km2 atau 13% dari luas wilayah kabupaten. kondisi tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk perkembangan perkebunan.

  • 2019

  5

  I IN F RA S T RU K T U R J A N G K A M E N E N G A H K A BU P A T E N T A K A L A R T A H U N 201

  V E S T A S

  IN

  RE N CA N A P R O G RA M

  • – Agustus dan suhu udara maksimum mencapai 30,5OC hingga 33,9OC pada bulan September – Januari. Tingkat curah hujan dan jumlah hari hujan dalam periode empat tahun terakhir mengalami perubahan intensitas curah hujan setiap tahunnya, dengan rerata terbesar terjadi pada tahun 2007 yang mencapai 107 hh dengan curah hujan 555,42 mmHg. Dalam kurun waktu tersebut, jumlah hari hujan terendah terjadi pada tahun 2004 yaitu
  • – 216 mmHg perbulan. Dari hasil pengamatan tersebut dapat diuraikan bahwa musim hujan di wilayah ini berawal pada Bulan November dan berakhir pada Bulan Mei, sedangkan musim kemarau dimulai pada Bulan Juni hingga Bulan September.
    • 2019

  9 September - 5 - - - -

  6 Juni

  2

  5

  1

  13 12 277

  7 Juli 1 - - 9 - -

  8 Agustus - - - - - -

  10 Oktober

  1

  2

  56

  4 82 - -

  11 November

  8

  90 13 615

  3

  19

  52 12 153

  23

  Laporan Akhir

Tabel 6.9 Perkembangan Jumlah Hari Hujan dan Intensitas Curah Hujan Kabupaten Takalar No Bulan Tahun 2004 Tahun 2005 Tahun 2008 HH CH HH CH HH CH

  RE N CA N A P R O G RA M

  IN

  V E S T A S

  I IN F RA S T RU K T U R J A N G K A M E N E N G A H K A BU P A T E N T A K A L A R T A H U N 201

  5

  P E M E R I N T A H K A B U P A T E N T A K A L A R PENYUSUNAN RPI2-JM TAHUN 2015 – 2019 bulan Februari

  88 Hari hujan, sedangkan curah hujan terendah terjadi pada tahun 2006 dengan rerata intensitas curah hujan menacapai 192 mmHg. Secara rinci jumlah hari hujan dan intensitas curah hujan tiga tahun terakhir, diuraikan pada tabel 1.4 dan tabel 1.5. Hasil pengamatan dari Stasiun Hujan BPP Pattalassang 426 A, BPP 423 D Pattallassang, dan Stasiun Hujan Lassang 426 F, memperlihatkan rerata jumlah hari hujan pada tahun terakhir berkisar antara 8 – 9 hari hujan setiap bulan, dengan rerata intensitas curah hujan berkisar antara 166

  1 Januari 17 811 22 1.567 16 388

  2

  2 Februari 21 509 15 711 16 449

  3 Maret

  14

  98 20 1.376 20 441

  4 April

  7

  36 13 669 15 140

  5 Mei

  12 Desember 14 962 18 1.571 17 437 Jumlah/Rerata 88 216,25 107,00 555,42 111,00 192,00 Sumber :BPS, Kabupaten Takalar Dalam Angka, 2009.

  6.5 Gambaran Geologi Struktur geologi Kabupaten Takalar dipengaruhi oleh formasi camba, terobosan gunung api cindako, formasi tonasa dan endapan aluvium. Masing masing formasi batuan tersebut memiliki karakteristik yang membentuk struktur tanah dan batuan, antara lain :  Formasi Terobosan, terbentuk atas batuan basal  Formasi Camba terbentuk atas sendimen laut berselingan  Formasi Tonasa terbentuk atas batuan gamping  Formasi Gunung Api –Cindako, terbentuk atas batuan lava-breksi-tufa- konglomerat dan terutama lava  Endapan alivium dan pantai, terbentuk atas kerikil, pasir, lempung, dan lumpur Jenis batuan atau geologi Kabupaten Takalar terdiri dari; Vulcanic (batuan Vulkanik), batuan ini merupakan batuan tertua yang telah mengalami perubahan, sebagian besar batu kapur terbentang sepanjang pantai perbatasan Takalar dengan Jeneponto. Gunung Api Baturape – Cindako merupakan batuan vulkanik basal yang terdiri dari lava dan batuan piroklastik

  8

  1

  2

  8 Agustus - -

  2

  11

  3

  9 September

  42

  1

10 - -

  2

  1

  10 Oktober

  5

20 - -

5 125

  11 November 11 275 10 225 9 118

  12 Desember 18 587 21 473 26 814 Jumlah/Rerata 95 182,75 115,00 245,08 126,00 253,08 Sumber :BPS, Kabupaten Takalar Dalam Angka, 2009.

  7 Juli - - - -

  9

  Laporan Akhir

  1 Januari 22 687 21 863 22 1200

  RE N CA N A P R O G RA M

  IN

  V E S T A S

  I IN F RA S T RU K T U R J A N G K A M E N E N G A H K A BU P A T E N T A K A L A R T A H U N 201

  5

  P E M E R I N T A H K A B U P A T E N T A K A L A R PENYUSUNAN RPI2-JM TAHUN 2015 – 2019 Tabel 6.10 Jumlah Hari Hujan dan Intensitas Curah Hujan Menurut Stasiun Pengamatan Kabupaten Takalar No Bulan BPP Pattalassang 426A BPP Pattalassang 423D BPP Lassang 423C HH CH HH CH HH CH

  2 Februari 22 406 18 639 18 362

  6 Juni - - 10 112

  3 Maret 16 208 13 219 11 176

  4 April - - 14 348 14 177

  5 Mei - -

  6

  51

  6

  12

  • 2019
  • 2019

  Laporan Akhir

  RE N CA N A P R O G RA M

  IN

  V E S T A S

  I IN F RA S T RU K T U R J A N G K A M E N E N G A H K A BU P A T E N T A K A L A R T A H U N 201

  5

  P E M E R I N T A H K A B U P A T E N T A K A L A R PENYUSUNAN RPI2-JM TAHUN 2015 – 2019 yang bersilangan dengan tufa dan batu pasir. Batuan ini tersebar luas di wilayah pegunungan dan daerah dataran (jelasnya lihat gambar 6.3).Lapisan batuan ini memiliki porositas dan permeabilitas yang rendah.Batuan Instrusif terdiri atas batuan basal mulai dari dolerit, diorit, gabbro hingga diabase.

Gambar 6.5 Jenis Batuan di wilayah pegunungan dan daerah dataran

  6.6 Gambaran Klimatologi Kabupaten Takalar termasuk daerah yang beriklim tropis, karena letaknya yang dekat dengan khatulistiwa dengan kelembaban berkisar antara

  60 - 82%, curah hujan tahunan rata-rata 347 mm/tahun dengan rata-rata hari hujan sekitar 16 hari. Temperatur udara rata-rata 290C.Kecepatan angin rata- rata 2-3 knot/jam.

  Daerah Kabupaten Takalar pada dasarnya beriklim tropis dengan dua musim. Menurut Oldment, tipe iklim di Kabupaten Takalar adalah tipe C2 yaitu bulan basah (200 mm) selama 2 - 3 bulan berturut-turut dan bulan kering (100 mm) selama 2 - 3 bulan berturut-turut. Beberapa desa di Kecamatan Camba dan Mallawa yang berbatasan dengan Kabupaten Bone mempunyai iklim seperti daerah bagian Timur Sulawesi Selatan yakni musim hujan dalam priode bulan April - September dan musim kemarau dalam bulan Oktober - Maret.

6.7 Kondisi Sosial dan Ekonomi

1. Kondisi Sosial

  b.

  Karakteristis sosial budaya masyarakat pada wilayah Kabupaten Takalar tersebut diatas dapat dijadikan modal dasar dalam pembangunan. Dimana aspek sosial masyarakat sangat berpengaruh terhadap proses pembangunan, khususnya bidang kecipta-karyaan. Oleh karena itu bentuk-bentuk pelibatan masyarakat dalam kegiatan kecipta-karyaan harus dilakukan guna lebih meningkatkan hasil guna yang ingin dicapai dalam program kecipta-karyaan tersebut.

  

Dalam hal pembangunan, budaya masyarakat dapat dilihat dari model

arsitektur bangunan yang ada, seperti bangunan rumah Suku Bugis

memberikan ciri/ nuansa arsitektur bangunan Makassar.

  d.

  

Upacara adat, antara lain; perkawinan, khitanan, kematian, syukuran

kelahiran bayi dan pesta adat lainnya.

  c.

  

Kultur budaya/ sifat kekeluargaan masyarakat Kabupaten Takalar masih

lebih dominan dibandingkan sifat individualisme. Hal ini dapat dilihat dari

kebiasaan-kebiasaan sehari-hari masyarakat khususnya pada kawasan

perdesaan. Akan tetapi pada wilayah perkotaan sifat individualisme

masyarakat mulai nampak dan sifat kegotong-royongan perlahan mulai

terkikis sebagai akibat arus globalisasi dan informasi serta kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang merambah pada masyarakat

perkotaan.

  Secara umum Kabupaten Takalar dihuni oleh Suku Makassar.

  Laporan Akhir

  Adat-istiadat merupakan karakteristik masyarakat suatu daerah yang dijunjung tinggi secara turun-temurun dari suatu generasi ke generasi berikutnya. Adat-istiadat atau kebiasaan masyarakat merupakan salah satu aspek yang turut menentukan dalam pelaksanaan pembangunan. Kebiasaan yang masih mengakar sampai saat ini di Kabupaten Takalar antara lain: a.

  P E M E R I N T A H K A B U P A T E N T A K A L A R PENYUSUNAN RPI2-JM TAHUN 2015 – 2019

  • 2019

  5

  I IN F RA S T RU K T U R J A N G K A M E N E N G A H K A BU P A T E N T A K A L A R T A H U N 201

  V E S T A S

  IN

  RE N CA N A P R O G RA M

2. Kondisi Ekonomi

  • 2019

  Laporan Akhir

  RE N CA N A P R O G RA M

  IN

  V E S T A S

  I IN F RA S T RU K T U R J A N G K A M E N E N G A H K A BU P A T E N T A K A L A R T A H U N 201

  5

  P E M E R I N T A H K A B U P A T E N T A K A L A R PENYUSUNAN RPI2-JM TAHUN 2015 – 2019

  a. Aspek Perekonomian dan Kegiatan Usaha Pertumbuhan ekonomi adalah merupakan salah satu indikator

utama untuk mengukur kinerja perekonomian suatu wilayah.

  

Pertumbuhan ekonomi menunjukan sejauh mana aktivitas

perekonomian akan menghasilkan tambahan pendapatan masyarakat

pada suatu periode tertentu. Perekonomian dianggap mengalami

pertumbuhan bila seluruh balas jasa riil terhadap penggunaan faktor

produksi pada tahun tertentu lebih besar dari pada tahun sebelumnya.

Dengan adanya pertumbuhan ekonomi maka diharapkan pendapatan

masyarakat sebagai pemilik faktor produksi juga akan turut meningkat.

Indikator yang di gunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi suatu

wilayah adalah tingkat pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB).

  b. Struktur Dan Kontribusi Sektor Perekonomian Kondisi perekonomian suatu wilayah sangat tergantung pada

potensi dan sumberdaya yang dimiliki, serta upaya untuk

mengembangkan segala potensi yang dimiliki.Perkembangan ekonomi

Kabupaten Takalar dari tahun ke tahun terus meningkat.Hal ini

ditunjukkan dengan angka PDRB yang selalu mengalami

peningkatan.Nilai PDRB merupakan ciri perekonomian suatu wilayah

yang ditunjukkan oleh kontribusi masing-masing sektor kegiatan

sebagai gambaran dari struktur ekonomi suatu wilayah.

  Nilai PDRB Kabupaten Takalar pada tahun 2006 mencapai Rp.

1.111,425 miliyar atau terjadi peningkatan sekitar 14,98% jika

dibandingkan nilai PDRB pada tahun 2005 yaitu sekitar Rp. 966,66

Miliyar. Struktur kegiatan ekonomi Kabupaten Takalar didominasi oleh

sektor kegiatan pertanian dengan rata-rata pertumbuhan 54,71%.

  

Tingginya peranan sektor pertanian ditunjang oleh sub sektor pertanian

tanaman pangan, perkebunan, dan perikanan, dengan rata-rata

pertumbuhan 20% pertahun. Sektor kegiatan lainnya yang memiliki

kontribusi cukup besar adalah sektor jasa dengan kontribusi 21,12%,

kemudian perdagangan sekitar 10,62% dan sektor industri yang

  9 Jasa-Jasa 15,89 17,23 17,26 16,72 21,12 17,64 Sumber :BPS, Kabupaten Takalar Dalam Angka Tahun 2008

  7 Angkutan 35,723 42,479 47,129

  8 Lembaga Keuangan 6,16 6,55 6,76 6,63 7,37 6,69

  7 Angkutan 3,99 4,19 4,27 4,39 4,88 4,34

  6 Perdagangan 9,34 9,12 9,15 9,19 10,62 9,48

  5 Bangunan 4,93 4,92 4,92 4,71 5,05 4,91

  4 Listrik, Gas dan Air 0,91 0,97 0,98 0,96 1,07 0,98

  3 Industri Pengolahan 9,27 9,20 9,13 8,91 9,45 9,19

  2 Pertambangan 0,71 0,69 0,69 0,68 0,70 0,69

  1 Pertanian 48,79 47,14 46,85 47,82 54,71 49,06

Tabel 6.12 Pertumbuhan Struktur Ekonomi Kabupaten Takalar Tahun 2002 - 2006 N o Sektor Kegiatan Pertumbuhan Ekonomi (%) Rata- Rata % 2002 2003 2004 2005 2006

  Sumber :BPS, Kabupaten Takalar Dalam Angka Tahun 2009

  9 Jasa-Jasa 144,566 161,617 204,130 PDRB Kab. Takalar 839,581 966,665 1111,425

  8 Lembaga Keuangan 56,648 64,052 71,249

  6 Perdagangan 76,603 88,837 102,701

  Laporan Akhir

  5 Bangunan 41,208 45,501 48,789

  4 Listrik, Gas dan Air 8,236 9,261 10,369

  3 Industri Pengolahan 76,446 86,154 91,368

  2 Pertambangan 5,743 6,536 6,811

  1 Pertanian 394,408 462,228 528,879

Tabel 6.11 Pertumbuhan Nilai PDRB Kabupaten Takalar, Tahun 2004 - 2006 No Sektor Kegiatan Nilai PDRB (000) 2004 2005 2006

  Sedangkan sektor pertambangan dan penggalian memberikan kontribusi relatif kecil yaitu sekitar 0,70%.

  P E M E R I N T A H K A B U P A T E N T A K A L A R PENYUSUNAN RPI2-JM TAHUN 2015 – 2019 mencapai 9,45% terhadap total PDRB Kabupaten Takalar tahun 2007.

  • 2019

  5

  I IN F RA S T RU K T U R J A N G K A M E N E N G A H K A BU P A T E N T A K A L A R T A H U N 201

  V E S T A S

  IN

  RE N CA N A P R O G RA M

  21.12 Pertanian Pertambangan Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Bangunan Perdagangan Angkutan Lembaga Keuangan Jasa-Jasa

  Sumber :BPS, Kabupaten Takalar Dalam Angka Tahun 2008

  7.37

  4.88

  10.62

  5.05

  1.07

  9.45

  0.70

  54.71

  1 2002 2.948.376 4.730.028 2 2003 3.127.916 5.150.214 3 2004 3.437.480 5.764.545 4 2005 3.895.457 6.128.771 5 2006 4.434.165 7.982.347

  Laporan Akhir

Tabel 6.13 Perbandingan PDRB Perkapita Kabupaten Takalar Terhadap Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2002 - 2006 No Tahun PDRB Perkapita Kab. Takalar (Rp) PDRB Perkapita Sulawesi Selatan (Rp)

  PDRB mencapai Rp. 2.948.376 pada tahun 2006 mengalami pertambahan hingga mencapai Rp. 4.434.165 atau menunjukkan pertambahan sekitar 50,39%. Jika dibadingkan dengan PDRB perkapita

Sulawesi Selatan, PDRB Kabupaten Takalar masih tergolong rendah.

  P E M E R I N T A H K A B U P A T E N T A K A L A R PENYUSUNAN RPI2-JM TAHUN 2015 – 2019 Gambar 6.6 Sturuktur Ekonomi Kabupaten Takalar Tahun 2006 PDRB perkapita Kabupaten Takalar mengalami peningkatan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Pada tahun 2002 tercatat nilai

  • 2019

  5

  I IN F RA S T RU K T U R J A N G K A M E N E N G A H K A BU P A T E N T A K A L A R T A H U N 201

  V E S T A S

  IN

  RE N CA N A P R O G RA M