PENGARUH DUKUNGAN ATASAN, PELATIHAN, DAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KEGUNAAN SISTEM AKUNTANSI DAERAH

PENGARUH DUKUNGAN ATASAN, PELATIHAN, DAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP

  

KEGUNAAN SISTEM AKUNTANSI DAERAH

SKRIPSI

Oleh :

  

Ryan Mahendra

NPM. C1C012115

UNIVERSITAS BENGKULU

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

JURUSAN AKUNTANSI

  

2016

  

PENGARUH DUKUNGAN ATASAN, PELATIHAN, DAN

KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP

KEGUNAAN SISTEM AKUNTANSI DAERAH

SKRIPSI

  

Diajukan Kepada Universitas Bengkulu untuk Memenuhi Salah Satu

Persyaratan dalam Menyelesaikan Sarjana Ekonomi

Oleh :

  

Ryan Mahendra

NPM. C1C012115

UNIVERSITAS BENGKULU

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

JURUSAN AKUNTANSI

  

2016

  

MOTTO

“Man Jadda wa Jadda (Barang siapa bersungguh-sungguh,

ia akan berhasil)”

  

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah

dengan sungguh-sungguh urusan yang lain. Dan hanya kepada

  

Tuhanmulah hendaknya kamu berharap” Q.S. Al

Insyirah: 6-8

  

Kegagalan bukanlah akhir, namun titik balik dari sebuah

kesuksesan”

Keluarga adalah tempat dimana kualitas kepemimpinan kita

dibangun. Tidak ada orang yang bisa disebut berhasil, jika

keluarganya tidak bahagiah

  ”

  Skripsi ini ku persembahkan untuk :

  Allah SWT Pedoman hidup ku, Nabi Muhammad SAW

  Kedua Orang Tuaku, Papa (Drs. Rukman Efendi) dan mama (Dra. Lisma Suriani)

  Kedua Adekku, Reza Mandela dan Roby Mahaputra Sahabat-sahabat tercinta dimanapun kalian berada

  Bangsa dan Negara yang selalu ku banggakan Seluruh keluarga besar ku

  Almamater tercinta

  Special Thanks to

   Allah SWT yang senantiasa mencurahkan rahmat dan hidayah-Nya dalam setiap langkah hamba

  yang selalu Kau ridhoi, dan Nabi besar Muhammad SAW yang selalu menjadi pedoman kehidupan.

   Kedua orang tua ku, papa (Drs. Rukman Efendi) mama (Dra. Lisma Suriani) yang selalu

  mendoakan untuk keberhasilanku, selalu memberik

  an dukungan teriring do’a atas setiap

  langkahku. Terimakasih atas segala pengorbanan dan kasih sayang yang selalu mengalir disetiap darahku, doa dan restu kedua orang tua, orang tua adalah adalah kunci untuk mengantarkan kesuksesanku.

   Buat adek-adek ku yang selalu memberi semangat (Bro Reza dan Bro Roby) Pembimbing Skripsi yang paling baik Bapak Dr. Fadli, SE, M.Si, Ak, CA. Terimakasih yang tak terhingga atas bimbingannya selama ini.

   Dewan penguji skripsi Bapak Dr. Husaini, S.E., M.Si.,Ak, CA., Ibu Isma Coryanata, SE, M.Si., Ak,

  CA, dan Ibu Nila Aprila, SE, M.Si., Ak, CA Terimakasih atas kritik dan saran selama proses penulisan skripsi.

   Keluarga besar gedung K Universitas Bengkulu Bapak Madani Hatta, Bapak Eddy Suranta, Bapak

  Baihaqi, Bapak Saiful, Bapak Heru, Bapak Abdullah, Ibu Siti Aisyah, Ibu Lisa Matiah NP, Ibu

Pratana, dan seluruh dosen Akuntansi Universitas Bengkulu yang telah membimbing saya.

   Tica Susi Pratiwi yang selalu memberikan dukungan setiap saat, yang selalu ada dalam suka maupun duka, yang menjadi teman dekat sekaligus sahabat.

  Nobody can replace you. You’re perfect with your way. Sahabat-sahabatku tercinta, Rexy, Erwin, Iwan, Fardi, Reno, Cok, Edok, Ijan, Bambang, Tendian, Marsya, Eka, Sari, Tusmia, Atun. Seluruh teman-teman Akuntansi 2012 A yang luar biasa, Gusrya, Marta, Seprizah, Feni, Fella,

  Lovita, Yulistia, Khosi, Lioni, Nidya, Desy, Nivira, Naeyza, Melasari, Ruri, Despa, Putri, Makrina, Maria.

   Seluruh Abang Ayuk Adek Keluarga besar Himasi. Serta, untuk semua yang telah memberikan dukungan baik secara langsung dan tidak langsung

  

PENGARUH DUKUNGAN ATASAN, PELATIHAN, DAN KUALITAS

SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KEGUNAAN SISTEM

AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH

Oleh :

  1)

Ryan Mahendra

  2)

Dr. Fadli, SE, Msi, Ak, CA

ABSTRAK

  Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk membuktikan apakah ada pengaruh Dukungan Atasan, Pelatihan dan Kualitas Sumber Daya Manusia terhadap Kegunaan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah. Teknik pengambilan sampel mengunakan puposive sampling, responden pada penelitian ini merupakan para pegawai/ staf bagian keuangan yang telah memenuhi kriteria purposive sampling pada SKPD di Pemerintahan Provinsi Bengkulu.

  Jenis data yang digunakan adalah data primer, data penelitian diolah menggunakan analisis regresi linear berganda dengan bantuan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan atasan bepengaruh terhadap kegunaan sistem akuntansi keuangan daerah, sedangkan pelatihan dan kualitas sumber daya manusia tidak berpengaruh terhadap kegunaan sistem akuntansi keuangan daerah.

  

Kata kunci: Dukungan Atasan, Pelatihan, Kualitas Sumber Daya Manusia, dan

Kegunaan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah.

  1) Calon Sarjana 2) Dosen Pembimbing

  

THE INFLUENCE OF TOPS SUPPORT, TRAINING, AND QUALITY

HUMAN RESOURCES TO USEFULNESS OF REGIONAL FINANCIAL

ACCOUNTING SYSTEM

By :

  1)

Ryan Mahendra

  2)

Dr. Fadli, SE, Msi, Ak, CA

ABSTRACT

  This research is using quantitative study aimed to prove the influence of tops support, training, and quality of human resources to the usefulness of regional financial accounting system. The sampling technique using purposive sampling, respondents in this study are civil servants or staff finance sub-section which has the purposive sampling criteria and work at SKPD local government of Bengkulu Province.

  Type of data used is primary data. Proccessing data in this study using simple linier regression with SPSS program. The results indicate that tops support has positive effects to the usefulness of regional financial accounting system, meanwhile training and quality human resources has no effect to the usefulness of regional finacial system.

  

Keywords : Tops Support, Training, Quality Human Resources, and usefulness of

Regional Financial System.

  1) Student 2) Supervisor

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Dukungan Atasan, Pelatihan dan Kualitas Sumber Daya Manusia terhadap Kegunaan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah

  ” dapat terselesaikan dengan baik. Semoga kesejahteraan tercurah bagi Rasul-Nya, Muhammad SAW, sang pemimpin umat manusia. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bengkulu.

  Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah banyak memberikan bantuan dalam proses penulisan skripsi ini terutama kepada: 1.

  Bapak Dr. Fadli, SE., M.Si,. Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, saran, koreksi dan masukkan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

  2. Dewan Penguji, Bapak Dr. Husaini, SE., M.Si., Ak, CA, Nila Aprila SE.,M.Si.,Ak, CA, dan Ibu Isma Coryanata, SE., M.Si., Ak, CA, yang telah banyak memberikan bimbingan, saran, koreksi, dalam peneyelesaian skripsi ini.

  3. Bapak Fadli, SE., M.Si,. Ak, selaku ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bengkulu.

  4. Bapak Darman Usman, SE., MM., CPA selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak membantu dan membimbing penulis dalam menjalankan proses belajar di Jurusan Akuntansi Universitas Bengkulu.

  5. Bapak Prof. Lizar Alfansi, SE, MBA, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bengkulu.

  6. Bapak Dr. Ridwan Nurazi, SE., M.Sc., Ak, selaku Rektor Universitas Bengkulu.

  7. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis khususnya Jurusan Akuntansi atas bimbingan dan pengajaran yang diberikan dalam masa studi penulis.

  8. Pihak-pihak yang telah memberikan andil terhadap penyelesaian skripsi yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini sepenuhnya penyusunan skripsi ini jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki, maka dari itu penulis mengharapkan perbaikan-perbaikan dimasa akan datang agar skripsi ini dapat lebih baik lagi, dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang memerlukan. Akhir kata, penulis mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan baik yang disengaja maupun tidak disengaja.

  Bengkulu, Februari 2016 Penulis

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI .................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI .................................................... iii

HALAMAN MOTTO ................................................................................. iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. v

HALAMAN UCAPAN TERIMA KASIH ................................................ vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ........................ vii

ABSTRAK ................................................................................................... viii

ABSTRACT ................................................................................................. ix

KATA PENGANTAR ................................................................................. x

DAFTAR ISI ................................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xv

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1

  1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1

  1.2 Perumusan Masalah ................................................................................ 6

  1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................... 7

  1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................. 7

  1.4.1 Manfaat Praktisi ............................................................................ 7

  1.4.2 Manfaat Teoritis ............................................................................ 7

  1.5 Ruang Lingkup Penelitian ....................................................................... 8

  BAB II KAJIAN PUSTAKA ..................................................................... 9

  2.1. Landasan Teori ....................................................................................... 9

  2.1.1 Tecnology Acceptance Model (TAM) .......................................... 9

  2.1.2 Kegunaan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah ........................... 10

  2.1.3 Dukungan Atasan ......................................................................... 15

  2.1.4 Pelatihan ....................................................................................... 16

  2.1.5 Kualitas Sumber Daya Manusia ................................................... 18

  2.2 Penelitian Terdahulu ............................................................................... 21

  2.3 Pengembangan Hipotesis ....................................................................... 27

  2.3.1 Dukungan Atasan dan Kegunaan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah ....................................................... 27

  2.3.2 Pelatihan dan Kegunaan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah ........................................................................ 28

  2.3.3 Kualitas Sumber Daya Manusia dan Kegunaan Sistem Akuntansi Keuanga Daerah ............................................. 29

  2.4 Kerangka Pemikiran ............................................................................... 30

  

BAB III METODE PENELITIAN............................................................ 31

  3.1 Jenis Penelitian ........................................................................................ 31

  3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ......................................... 31

  3.2.1 Kegunaan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah ........................... 32

  3.2.2 Dukungan Atasan .......................................................................... 33

  3.2.3 Pelatihan ........................................................................................ 34

  3.2.4 Kualitas Sumber Daya Manusia .................................................... 34

  3.3 Populasi dan Sampel ............................................................................... 35

  3.4 Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 36

  3.5 Metode Analisis Data .............................................................................. 36

  3.5.1 Uji Kualitas Data ........................................................................... 36

  3.5.1.1 Uji Validitas ...................................................................... 36

  3.5.1.2 Uji Reliabilitas .................................................................. 37

  3.5.2 Uji Asumsi Klasik ......................................................................... 37

  3.5.2.1 Uji Normalitas .................................................................. 37

  3.5.2.2 Uji Multikolonierita .......................................................... 38

  3.5.2.3 Uji Heteroskedastisita ....................................................... 38

  3.5.3 Uji Hipotesis ................................................................................. 38

  3.5.3.1 Uji F .................................................................................. 39

  2

  3.5.3.2 Uji Adjusted R ................................................................. 39

  3.5.3.3 Uji t ................................................................................... 40

  

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................... 41

  4.1. Hasil Penelitian ...................................................................................... 41

  4.1.1 Deskrpsi Data ................................................................................ 41

  2.1.2 Deskripsi Responden..................................................................... 42

  4.2 Statistik Deskriptif .................................................................................. 44

  4.3 Uji Kualitas Data .................................................................................... 46

  4.3.1 Uji Validitas ................................................................................. 46

  4.3.2 Uji Reliabilitis .............................................................................. 47

  4.4 Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 48

  4.4.1 Uji Normalitas .............................................................................. 48

  4.4.2 Uji Multikolinearitas .................................................................... 49

  4.4.3 Uji Heteroskedastisitas ................................................................. 49

  4.5 Uji Hipotesis .......................................................................................... 50

  4.5.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ................................... 51

  2

  4.5.2 Uji Koefisien Determinasi Disesuaikan (Adjusted R ) ................ 52

  4.5.3 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) ................ 52

  4.6 Pembahasan ............................................................................................ 53

  4.6.1 Pengaruh Dukungan Atasan terhadap Kegunaan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah ....................................................... 53

  4.6.2 Pengaruh Pelatihan terhadap Kegunaan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah ....................................................... 54

  4.6.3 Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia terhadap Kegunaan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah ........................................... 55

  

BAB V PENUTUP....................................................................................... 57

  5.2 Implikasi Penelitian ................................................................................. 57

  5.3 Keterbatasan Penelitian ........................................................................... 58

  5.4 Saran ........................................................................................................ 59

  DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran .................................................................. 30

  DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ..................................................................... 23Tabel 4.1 Rincian Pengiriman dan Pengembalian Kuesioner ....................... 42Tabel 4.2 Deskripsi Responden..................................................................... 43Tabel 4.3 Satistik Deskriptif ......................................................................... 44Tabel 4.4 Uji Validitas .................................................................................. 46Tabel 4.5 Uji Reliabilitas .............................................................................. 47Tabel 4.6 Uji Normalitas ............................................................................... 48Tabel 4.7 Uji Multikolinearita....................................................................... 49Tabel 4.8 Uji Heteroskedastisita ................................................................... 50Tabel 4.9 Hasil Analisis Regresi ................................................................... 51

  DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian Lampiran 2 : Daftar Nama-nama SKPD Provinsi Bengkulu Lampiran 3 : Output Jawaban Responden Lampiran 4 : Hasil Analisis Data Lampiran 5 : Surat-surat Penelitian

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Otonomi daerah merupakan bagian dari demokrasi dalam menciptakan sebuah sistem yang powershare pada setiap level pemerintahan serta menuntut kemandirian sistem manajemen daerah. Dengan adanya otonomi daerah pengelolaan keuangan sepenuhnya berada ditangan pemerintah daerah. Sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah, sistem pengelolaan keuangan daerah yang baik difokuskan untuk mengelola dana secara desentralisasi dengan transparan, efisien, dan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat luas.

  Adanya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang pemerintahan daerah memberikan kewenangan yang cukup besar bagi daerah untuk mengelola sumber daya yang dimiliki. Akan tetapi selain mempunyai kewenangan, pemerintah daerah juga mempunyai kewajiban untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber dayanya tersebut. Oleh karena itu sistem akuntansi menjadi tuntutan sekaligus kebutuhan bagi setiap pemerintah daerah untuk dapat menghasilkan laporan keuangan yang handal. Permendagri No. 21 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, menyatakan bahwa sistem akuntansi keuangan pemerintah daerah meliputi serangkaian prosedur mulai dari proses pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran sampai dengan pelaporan keuangan dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang dapat dilakukan secara manual atau menggunakan aplikasi komputer.

  Akuntansi keuangan daerah merupakan bidang dari akuntansi sektor publik, dimana pemerintah daerah dapat menyediakan informansi keuangan yang akurat, relevan, dapat dipercaya, sehingga dapat dituntut untuk dapat memiliki sistem informasi yang andal. Dalam rangka menetapkan otonomi daerah dan desentralisasi, pemerintah daerah hendaknya sudah mulai memikirkan investasi untuk pengembangan sistem akuntansi (Wahyundaru, 2001 dalam Latifah dan Sabeni, 2007). Dengan adanya sistem akuntansi keuangan daerah ini dapat memberikan informasi yang lebih baik. Informasi yang diperoleh dari sistem akuntansi keuangan daerah ini juga lebih akurat, relevan, dan dapat dipercaya sehingga dapat lebih bermanfaat.

  Pada organisasi pemerintah daerah, sistem akuntansi dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). SKPD selaku entitas akuntansi akan melaksanakan sistem akuntansi pemerintah daerah meliputi prosedur akuntansi penerimaan kas, prosedur akuntansi pengeluaran kas, prosedur akuntansi aset tetap/barang milik daerah dan prosedur akuntansi selain kas. Sehingga diharapkan laporan keuangan yang dihasilkan dapat memenuhi tuntutan masyarakat tentang transparansi dan akuntabilitas dari lembaga sektor publik.

  Namun pada saat ini kegunaan sistem akuntansi keuangan daerah di pemerintahan Provinsi Bengkulu masih belum efektif, hal ini berdasarkan pada laporan hasil pemeriksaan BPK tahun 2014, untuk pengelolaan keuangan Pemda Provinsi Bengkulu ditemukan ada 15 kejanggalan dengan temuan yang nilainya mencapai Rp 117,875 miliar.

  Adapun temuan pokok-pokok kelemahan dalam sistem pengendalian intern atas Laporan keuangan Pemda Provinsi Bengkulu yakni pengendalian internal atas pengelolaan persediaan kurang memadai. Selain itu terdapat potensi kurang saji atas nilai piutang dalam laporan keuangan Pemda Provinsi Bengkulu dan juga terdapat kesalahan penganggaran belanja senilai Rp 5,569 miliar.

  Selain itu ada juga temuan pengelolaan keuangan Politeknik Kesehatan Provinsi Bengkulu tidak melalui mekanisme APBD dan Pengelolaan dan penyajian aset belum sepenuhnya sesuai pedoman pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD)

  Kejanggalan atau temuan-temuan sepeti yang dilaporkan oleh BPK seharusnya dapat diminimalisir dengan cara meningkatkan kegunaan sistem akuntansi keuangan daerah. Peningkatkan kegunaan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD) ini sangat penting dilakukan untuk mendukung kinerja pemerintah daerah. Maka perlu adanya faktor yang mendukung seperti adanya dukungan atasan, pelatihan, dan kualitas sumber daya manusia untuk dapat meningkatkan kegunaan sistem akuntansi keuangan daerah tersebut dalam memenuhi tuntutan masyarakat tentang transparan dan akuntabilitas lembaga sektor publik. Penerapan SAKD merupakan bagian dari tujuan organisasi pemerintah daerah untuk menghasilkan laporan keuangan pemerintah daerah yang berkualitas dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD.

  Apabila kualitas sumber daya manusia yang melaksanakan sistem akuntansi keuangan daerah ini kurang baik dan minimnya pelatihan yang sistem akuntansi keuangan daerah tidak akan memberikan hasil yang baik. Penerapan dari kegunaan sistem akuntansi keuangan daerah merupakan bagian dari tujuan organisasi pemerintah daerah untuk menghasilkan laporan keuangan pemerintah daerah yang berkualitas, untuk dapat menghasilkan laporan keuangan pemerintah daerah yang berkualitas juga dibutuhkannya Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik dan berkualitas. Keberadaan sumber daya manusia dalam suatu organisasi merupakan aset yang berharga bagi organisasi itu sendiri, keberhasilan suatu organisasi ditentukan dari kualitas orang-orang atau sumber daya manusia yang berada di dalamnya.

  Selain dengan adanya kualitas sumber daya manusia yang memadai, pelatihan juga sangat diperlukan. Dengan adanya pelatihan-pelatihan dapat mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap agar dapat meningkatkan kinerja pegawai, dengan adanya pelatihan maka para pegawai bisa menerapkan sistem akuntansi keuangan daerah dan dapat menghasilkan laporan keuangan pemerintah daerah yang berkualitas.

  Dukungan dari atasan juga sangat penting dalam kegunaan sistem akuntansi keuangan daerah ini, dimana atasan dapat memberikan dukungan berupa motivasi dan contoh sikap yang baik maka pegawai bisa bekerja dengan baik sehingga menyebabkan kinerja pegawai meningkat dan dapat menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas. Dukungan atasan memiliki berpengaruh terhadap peningkatan kegunaan penerapan sistem akuntansi keuangan daerah, jika di suatu instansi pemerintahan tidak adanya dukungan atasan maka sistem yang akan dikembangkan tidak akan sesuai dengan rencana instansi dan dengan demikian tujuan instansi pemerintahan tidak akan tercapai (Carolina, 2013).

  Hal ini dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mranani dan Lestiorini (2011) yang berhasil membuktikan bahwa faktor organisasional yaitu dukungan atasan dan pelatihan berpengaruh positif terhadap kegunaan sistem akuntansi keuangan daerah. Penelitian Nurlaela dan Rahmawati (2010) juga berhasil membuktikan bahwa dukungan atasan berpengaruh untuk meningkatkan kegunaan sistem akuntansi keuangan daerah, begitu juga dengan penelitian yang dilakukan Yati (2014) dukungan atasan berpengaruh signifikan terhadap kegunaan sistem informasi keuangan daerah. Penelitian yang dilakukan Fatimah (2013) menunjukkan bahwa pelatihan berpengaruh signifikan positif terhadap Efektivitas SIAKD. Roviyantie (2011) berhasil menunjukan bahwa sumber daya manusia berpengaruh terhadap penerapan sistem akuntansi keuangan daerah.

  Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Nurlaela dan Rahmawati (2010) yang meneliti mengenai faktor keperilakuan organisasi seperti: Pelatihan, kejelasan tujuan, dan dukungan atasan terhadap kegunaan sistem akuntansi keuangan di SUBOSUKAWONOSRATEN dengan menggunakan konflik kognitif dan konflik afektif sebagai variabel intervening. Penelitian ini memiliki beberapa perbedaan dari penelitian sebelumnya, dimana objek dan lingkungan yang berbeda mungkinkan akan menunjukan hasil yang berbeda pula, penelitian ini melihat pengaruh dukungan atasan dan pelatihan secara langsung terhadap kegunaan sistem akuntansi keuangan daerah, sedangkan pada penelitian sebelumnya melihat pengaruh secara tidak langsung dengan menggunakan variabel intervening, penelitian ini juga mengganti variabel kejelasan tujuan dengan variabel kualitas sumber daya manusia.

  Berdasarkan uraian di atas dalam latar belakang, penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap kegunaan sistem akuntansi keuangan daerah pada SKPD di Pemerintah Provinsi Bengkulu, dengan judul

  “Pengaruh Dukungan Atasan, Pelatihan dan Kualitas Sumber Daya Manusia Terhadap Kegunaan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah ”.

1.2 Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka ada beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasikan dalam penelitian ini, yaitu :

1. Apakah Dukungan Atasan berpengaruh positif terhadap Kegunaan

  Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD) ? 2. Apakah Pelatihan berpengaruh terhadap positif Kegunaan Sistem

  Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD) ? 3. Apakah Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) berpengaruh positif terhadap Kegunaan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD) ?

1.3 Tujuan Penelitian

  Berdasarkan permasalahan di atas maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk membuktikan Dukungan Atasan berpengaruh positif terhadap Kegunaan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah.

  2. Untuk membuktikan Pelatihan berpengaruh positif terhadap Kegunaan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah.

  3. Untuk membuktikan Kualitas SDM berpengaruh positif terhadap Kegunaan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah.

1.4 Manfaat Penelitian

  Dengan diadakannya penelitian ini, manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :

  1.4.1 Manfaat Praktis

  Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pemerintah daerah untuk dapat lebih meningkatkan kegunaan sistem akuntansi keuangan daerah.

  1.4.2 Manfaat Teoritis

  Penelitian diharapkan dapat menjadi bahan referensi, informasi, dan masukan untuk penelitian selanjutnya dan memperkaya literatur mengenai “pengaruh dukungan atasan, pelatihan, dan kualitas sumber daya manusia terhadap kegunaan sistem akuntansi keuangan daerah”.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

  Penelitian ini hanya akan difokuskan pada pengaruh faktor dukungan Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD) pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Provinsi Bengkulu.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Tecnology Acceptance Model (TAM)

  Technology Acceptance Model (TAM) merupakan suatu model penerimaan

  sistem teknologi informasi yang digunakan oleh pemakai, TAM dikembangkan oleh Davis, et al (1989) berdasarkan model Theory of Reasoned Action (TRA).

  Model TRA dapat diterapkan karena keputusan yang dilakukan oleh individu untuk menerima suatu teknologi sistem informasi merupakan tindakan sadar yang dapat dijelaskan dan diprediksi oleh niat perilakunya. TAM menambahkan dua konstruk utama kedalam TRA, dua konstruk utama ini adalah persepsi kegunaan

  

(perceived usefulness) dan persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of

use). TAM berargumentasi bahwa penerimaan individual terhadap sistem

  teknologi informasi ditentukan oleh dua konstruk tersebut (Jogiyanto, 2007 dalam Prasetya, 2014).

  Persepsi kegunaan (perceived usefulness) dan kemudahan penggunaan

  

(perceived ease of use) keduanya mempunyai pengaruh ke niat perilaku

(behavioral intention). Pemakai teknologi akan mempunyai niat menggunakan

  teknologi jika merasa sistem teknologi bermanfaat dan mudah digunakan. Persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) memengaruhi persepsi kegunaan (perceived usefulness). Pemakai sistem akan menggunakan sistem jika

  Konstruk pertama Technology Acceptance Model (TAM) adalah persepsi kegunaan (perceived usefulness), persepsi kegunaan didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan meningkatkan kinerja pekerjaannya. Berdasarkan definisinya, diketahui bahwa persepsi kegunaan merupakan suatu kepercayaan (benefit) tentang proses pengambilan keputusan. Dengan demikian jika seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi berguna maka dia akan menggunakannya, sebaiknya jika seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi kurang berguna maka dia tidak akan menggunakannya (Jogiyanto, 2007 dalam Prasetya, 2014).

  Konstruk kedua TAM adalah persepsi kemudahan penggunaan (perceived

  

ease of use), persepsi kemudahan penggunaan didefinisikan sebagai sejauh mana

  seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi dari usaha. Berdasarkan definisinya, diketahui bahwa konstruk persepsi kemudahan penggunaan ini juga merupakan suatu kepercayaan tentang proses pengambilan keputusan. Jika seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi mudah digunakan maka dia akan menggunakannya, sebaliknya jika seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi tidak mudah digunakan maka dia tidak akan menggunakannya (Jogiyanto, 2007 dalam Prasetya, 2014).

2.1.2 Kegunaan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah

  Akuntansi adalah proses identifikasi, pengukuran, penjabaran, mengkomunikasian, dan menginterpretasikan aktivitas keuangan. Akuntansi juga dikenal sebagai suatu sistem. Sistem adalah satu kesatuan yang terdiri dari berbagai subsistem yang saling berhubungan satu sama lain dan mempunyai suatu tujuan yang tertentu, sistem juga dapat diartikan sebagai suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh, untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari suatu organisasi.

  Akuntansi keuangan daerah mempunyai dua pengertian, yang pertama mengacu pada kegiatan administrasi atau pengurusan keuangan daerah, sehingga akuntansi keuangan daerah lebih di artikan sebagai tata usaha keuangan. Pengertian kedua mengacu pada kegiatan penyediaan informasi dalam bentuk laporan keuangan bagi pihak eksternal dari pemerintah daerah.

  Menurut Halim (2004) Akuntansi Keuangan Daerah adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, dan pelaporan transaksi ekonomi (keuangan) dari entitas pemerintah daerah (kabupaten, kota, provinsi) yang dijadikan sebagai informasi dalam rangka pengambilan keputusan ekonomi yang diperlukan oleh pihak-pihak ekstrenal entitas pemerintah daerah. Pihak-pihak eksternal entitas yang memerlukan informasi yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan daerah antara lain DPRD, BPK, investor, kreditur, dan donatur, analisis ekonomi dan pemerhati pemda, rakyat, pemda lain, dan pemerintah pusat, yang seluruhnya berada dalam lingkungan akuntansi keuangan daerah.

  Menurut Nordiawan (2006) sistem akuntansi keuangan daerah adalah serangkaian prosedur yang saling berhubungan satu sama lain, yang digunakan sesuai dengan skema menyeluruh yang ditunjukan untuk dapat menghasilkan informasi dalam bentuk laporan keuangan yang akan digunakan pihak intern dan ekstern pemerintah daerah untuk mengambil keputusan ekonomi. Sistem akuntansi keuangan daerah sebagai suatu serangkaian prosedur mulai dari proses pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran sampai dengan pelaporan keuangan dalam rangka pertanggung jawaban pelaksanaan APBD yang dapat dilakukan secara manual atau menggunakan aplikasi komputer (Nordiawan, 2008).

  Ulum (2004) sistem akuntansi keuangan daerah merupakan suatu sistem yang bertujuan untuk memenuhi kewajiban pemerintah daerah dalam menyusun laporan pertanggungjawaban keuangan daerah yang bersangkutan. Suatu sistem mengelola input menjadi output, input sistem akuntansi adalah bukti-bukti transaksi dalam bentuk dokumen atau formulir sedangkan outputnya adalah laporan keuangan. Sistem akuntansi pemerintah daerah meliputi serangkaian proses ataupun prosedur, yang dimulai dari pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi atau kejadian keuangan serta laporan keuangan dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaa anggaran pendapatan belanja daerah (Nurlaela dan Rahmawati , 2010).

  Sistem akuntansi keuangan daerah memiliki contoh input berupa bukti memorial, surat tanda setoran, dan surat perintah pencairan dana, proses sistem akuntansi keuangan daerah dilakukan dengan menggunakan catatan seperti jurnal umum, jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas, buku besar, dan buku besar pembantu. Sedangkan output sistem akuntansi keuangan daerah berupa laporan keuangan yang meliputi laporan realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan (Halim, 2007). Selanjutnya menurut Halim (2002), implementasi sistem akuntansi di daerah bisa dibagi menjadi tiga bagian yaitu :

  1) Untuk kebutuhan pemerintah daerah itu sendiri

  2) Untuk kebutuhan pemerintah yang lebih tinggi

  3) Untuk kepentingan msyarakat umum

  Sistem akuntansi sangat diperlukan untuk menjamin konsistensi dalam pelaporan keuangan dan dapat dijadikan pedoman dalam menyajikan informasi yang diperlukan berbagai pihak untuk berbagai kepentingan (general purposes

  

financial statements ), karena sistem akuntansi memberikan landasan tentang

  prosedur, teknik, dan metode yang layak untuk merekam segala peristiwa penting kegiatan pemerintah. Laporan keuangan untuk tujuan umum adalah laporan keuangan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pengguna laporan (Hendriksen 2005, dalam Nurlaela dan Rahmawati, 2010).

  Kegunaan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD) merupakan bagian dari tujuan organisasi pemerintah daerah untuk menghasilkan laporan keuangan pemerintah daerah yang berkualitas. Menurut Mardiasmo (2004), SAKD dapat menghasilkan laporan keuangan yang relevan, handal, dan dapat dipercaya.

  Sistem Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah yang lemah menyebabkan pengendalian intern lemah dan akhirnya laporan keuangan yang dihasilkan juga kurang handal dan kurang relevan untuk pembuatan keputusan.

  Kegunaan dari akuntansi keuangan daerah bertujuan untuk memberikan informasi keuangan yang tertuang di dalam laporan keuangan sehingga dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat yang merupakan perwujudan dari transparansi dan berguna untuk kepentingan pihak eksternal dalam rangka

  Pemanfataan sistem informasi akuntansi keuangan daerah adalah penerapan sistem informasi akuntansi tersebut oleh masing-masing SKPD dalam proses penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah. Kegunaan Sistem Informasi Akuntansi juga akan menambah manfaat nilai kualitas laporan keuangan dengan cara (Prahastayudha, 2013) :

  1) Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.

  2) Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan.

  3) Meningkatkan efisiensi. 4) Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan. 5) Meningkatkan sharingknowledge. 6) Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan.

  Kegunaan sistem akuntansi keuangan daerah ini diharapkan dapat memenuhi tuntutan dari masyarakat tentang transparansi dan akuntabilitas dari lembaga sektor publik. Sistem Akuntansi Keuangan Daerah dapat berguna untuk mengelola dana secara transparan, ekonomis, efektif, efisien dan akuntabel.

  Menurut Nurlaela (2010) kegunaan dari sistem akuntansi keuangan daerah dapat diukur dengan: 1)

  Validity, informasi yang dihasilkan dalam sistem akuntansi yang digunakan memiliki kandungan akurasi yang tinggi.

  2) Reliability, informasi yang dihasilkan dalam sistem informasi adalah informasi yang dapat dipercaya.

  3) Efisien, melalui sistem informasi yang digunakan anggota organisasi dapat menghemat penggunaan biaya.

  4) Efektif, melalui sistem informasi yang digunakan anggota organisasi dapat memanfaatkan waktu secara optimal.

2.1.3 Dukungan Atasan

  Dukungan atasan diartikan sebagai keterlibatan manajer dalam menyediakan sumber daya yang diperlukan, selain itu dapat diartikan juga sebagai bantuan yang diberikan oleh pimpinan yang lebih tinggi kepada bawahan untuk mencapai suatu tujuan yang ingin dicapai. Oleh karena itu, dukungan atasan dapat memberikan hasil positif untuk pegawai (Latifah dan Sabeni, 2007). Menurut Nasution (1994) dalam Latifah dan Sabeni (2007) dukungan atasan dapat diartikan sebagai keterlibatan atasan dalam kemajuan organisasi atau instansi dan menyediakan sumber daya yang diperlukan. Atasan dapat fokus terhadap sumber daya yang diperlukan, tujuan dan inisiatif strategi yang direncanakan apabila atasan mendukung sepenuhnya dalam implementasi.

  Dukungan atasan sangat penting dalam meningkatkan kegunaan dari penerapan suatu sistem, terutama dalam situasi inovasi dikarenakan adanya kekuasaan atasan terkait sumber daya yang diperlukan, tujuan dan inisiatif strategi yang direncanakan apabila atasan mendukung sepenuhnya dalam penerapan sistem baru. Dukungan atasan memiliki pengaruh yang positif terhadap peningkatan kegunaan penerapan sistem akuntansi keuangan daerah, jika di suatu instansi pemerintahan tidak adanya dukungan atasan maka sistem yang akan dikembangkan tidak akan sesuai dengan rencana instansi dan dengan demikian tujuan instansi pemerintahan tidak akan tercapai (Carolina, 2013).

  Dukungan manajemen puncak/atasan merupakan faktor penting dalam menentukan efektifitas penerapan sistem informasi dalam organisasi. Dengan adanya keterlibatan atasan dalam kemajuan organisasi dan menyediakan sumber daya yang diperlukan maka akan dapat menentukan keberhasilan penerapan suatu sistem. Jika suatu oganisasi dalam penerapan sistem tidak adanya dukungan atasan maka tujuan tersebut tidak akan tercapai (Ikhsan, 2005).

  Menurut Nurlaela dan rahmawati (2010) untuk mengukur dukungan dari atasan yaitu sebagai berikut: 1)

  Partisipasi atasan dalam bekerja, merupakan tindakan nyata dari atasan yang ikut bekerja bersama sama anggota organisasi lainnya.

  2) Motivator yaitu mendorong bawahannya untuk dapat mencapai sasaran yang telah disepakati.

  3) Reward yaitu penghargaan yang diberikan atasan ketika bawahannya dapat mencapai sasaran atau target yang direncanakan.

2.1.4 Pelatihan

  Menurut Fatimah (2013) Pelatihan adalah kegiatan dari manajemen sumber daya manusia yang bertujuan meningkatkan prestasi kerja pegawai sesuai dengan kebutuhan organisasi dan individu. Secara umum tujuan suatu pelatihan diarahkan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi perusahaan serta untuk menjembatani kesenjangan antara pengetahuan, keterampilan serta sikap pegawai yang ada dan diharapkan baik pada masa sekarang maupun pada masa yang akan datang disesuaikan dengan kebutuhan individu maupun kebutuhan organisasi.

  Menurut Veithzal (2009) dalam Yulianty (2013) pelatihan adalah proses yang sistematis mengubah tingkah laku pegawai untuk mencapai tujuan organisasi, pelatihan berkaitan dengan keahlian dan kemampuan pegawai untuk melaksanakan pekerjaan saat ini. Pelatihan memiliki orientasi saat ini dan membantu pegawai untuk mencapai keahlian dan kemampuan tertentu agar berhasil dalam melaksanakan pekerjaannya.

  Menurut Zahro (2012) pelatihan adalah suatu proses belajar mengenai sebuah wacana pengetahuan dan keterampilan yang ditujukan untuk penerapan hasil belajar yang sesuai dengan tuntutan tertentu. Pelatihan merupakan proses keterampilan kerja timbal balik yang bersifat membantu, oleh karena itu dalam pelatihan seharusnya diciptakan suatu lingkungan dimana para karyawan dapat memperoleh atau mempelajari sikap kemampuan, keahlian, pengetahuan dan perilaku yang spesifik yang berkaitan dengan pekerjaan, sehingga dapat mendorong mereka untuk dapat bekerja lebih baik.

Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH, DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris di Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Malang)

1 12 25

PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH DAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Kabupaten/Kota Se-Provinsi Lampung)

2 23 65

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, INFLASI DAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA

1 18 87

PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENERAPAN KEBIJAKAN AKUNTANSI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KOTA BANDA ACEH

0 3 10

PENGARUH PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH, KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA, DAN PENGAWASAN INTERNAL TERHADAP KINERJA UNIT SATUAN KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SIMEULUE

0 0 11

PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI, SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, DAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI PEMERINTAH KOTA BANDA ACEH

0 4 11

106 PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH (SAKD) terhadap KUALITAS LAPORAN KEUANGAN (KLK)

0 0 7

PENGARUH TINGKAT PEMAHAMAN, PELATIHAN, PENDAMPINGAN APARATUR PEMERINTAH DAERAH, DAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP PENERAPAN ACCRUAL BASIS DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DI KABUPATEN JEPARA (StudiEmpiris Pada Organisasi Perangkat Daerah Kabupate

0 0 16

PENGARUH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN

0 2 14

PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP PELAKSANAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA PT.AVIA AVIAN SKRIPSI

0 0 20