OPINI MAHASISWA MENGENAI IWAN FALS SEBAGAI BRAND AMBASSADOR DALAM IKLAN TOP COFFE (Survei di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNTIRTA) - FISIP Untirta Repository

OPINI MAHASISWA MENGENAI IWAN FALS SEBAGAI BRAND AMBASSADOR DALAM

  IKLAN TOP COFFE (Survei di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNTIRTA)

SKRIPSI

  

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada

Konsentrasi Ilmu Humas Program Studi Ilmu Komunikasi

Oleh :

FATHUL LATIF

  

6662072935

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG

  

2014

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

  “Be a Strong Man in the Hard Times And Be a Super Man in The Good Times” Skripsi Ini Ku Persembahkan untuk Kedua Orang Tua Tercinta, Istri Tersayang dan Keluarga Terkasih,

  Terima kasish untuk apa yang telah kalian berikan.

  

ABSTRAKSI

Fathul latif. NIM 66620729

35. Skripsi “Opini Mahasiswa Mengenai Iwan Fals

  

Sebagai Brand Ambassador Dalam Iklan Top Coffee (Survei Di Kalangan

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNTIRTA)

  Opini merupakan suatu sikap seseorang tentang sesuatu yang dilihat atau didengarnya, opini bisa bersifat positif atau negatif tergantung oleh latar belakang dan faktor psikologis yang terdapat pada diri seseorang tersebut. Iklan merupakan sebuah media untuk promosi dan menjadi sebuah pemanfaatan kemajuan elektronik pada sebuah kegiatan pemasaran suatu produk. PT WINGS memanfaatkan iklan televisi untuk mempromosikan produk terbarunya yaitu kopi Top Coffee, sedangkan dalam iklan tentu saja diperlukan brand ambassador untuk mengkomunikasikan iklan tersebut. Iwan Fals seorang musisi legendaris Indonesia dipilih untuk menjadi brand

  

ambassador . Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana opini

  mahasiswa mengenai Iwan Fals sebagai brand ambassador dalam iklan Top Coffee, dan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui opini mahasiswa mengenai Iwan Fals sebagai brand ambassador Iwan Fals dalam iklan Top Coffee. Teori yang digunakan adalah teori perbedaan individu, sedangkan metode yang digunakan adalah metode survei dengan pendekatan kuantitatif dan jenis penelitian ini bersifat deskriptif. Data dikumpulkan dari hasil penyebaran kuesioner dan studi kepustakaan. Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa ilmu komunikasi UNTIRTA sebanyak 85 orang. Hasil analisis deskriptif untuk variabel brand ambassador yang terbagi 4 (empat) sub variabel diperoleh angka sebesar 66,6% untuk visibility yang artinya tergolong positif, 66,6% untuk credibility yang artinya tergolong positif, 67,6% untuk yang artinya tergolong positif dan 67,6% yang juga tergolong positif.

  attraction

  Sedangkan untuk hasil total analisis deskriptif variabel brand ambassador diperoleh angka sebesar 66,84% yang artinya cukup baik.

  

ABSTRACT

Fathul latif. NIM 6662072935. Thesis “Student Opinion About Iwan Fals As Brand Ambassador in Top Coffee Ad

  ” (Survey Among Science Of Communication Student UNTIRTA)

The opinion is attitude someone about something which have seen or heard, opinion

can have positive quality or negative quality depend from background and

psychological factor which there on that someone .Advertising is a medium for

promotion and become an electronic advance in the utilization of a marketing activity

of product. WING Corporation use television advertising to promote their newest

product that is Top Coffee, while in advertising certainly be required a brand

ambassador for communicate that advertisement. Iwan Fals a Indonesian legendary

singer selected to be a brand ambassador in this Top Coffee advertisement.

Formulation of the problem in this research is how the opinion student about Iwan

Fals as brand ambassador on Top Coffee advertisement. Theory which used is

individual differences theory, when the method which used is survey method with

quantitative approach. Data were collected from questionnaires deployment result

and literature study. Sample in this research is science of communication student

UNTIRTA as much as 85 student. Result of descriptive analysis for variable brand

ambassador which devided in 4 (four) sub-variables figures obtained by 65,6% for

visibility which mean positif, 66,6% for credibility which mean positif, 67,6% for

attraction which mean positif and 67,6 for power which mean positif too.whereas

total result for analysis descriptive for brand ambassador variabel figures obtained

by 66,84% which means good enaugh. Keyword : Opinion, Brand Ambassador.

KATA PENGANTAR

  Tidak ada kata paling indah kecuali puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah menentukan segala sesuatu berada di tangan-Nya, sehingga tidak ada seorang pun yang luput dari ketentuan dan ketetapan-Nya. Hanya berkat rahmat dan hidayah- Nyalah peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Brand Ambassador Iwan Fals Dalam I klan Top Coffee Terhadap Minat Beli”. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Kekasih Allah SWT dan teladan bagi semua manusia yakni Nabi suci Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya sampai akhir jaman.

  Skripsi ini disusun untuk melengkapi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana ilmu komunikasi. Peneliti menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini karena keterbatan waktu, pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh peneliti. Hambatan dan kesulitan mewarnai proses penyusunan skripsi ini. Namun berkat bantuan, bimbingan, petunjuk serta motivasi dari berbagai pihak maka hambatan tersebut dapat teratasi dengan baik. Oleh karena itu pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini, terutama kepada :

  1. Hj. Mulhiyah selaku ibu kandung, yang pastinya selalu mendoakan peneliti baik siang maupun malam sehingga pada akhirnya tidak ada balasan yang mampu peneliti persembahkan kepada beliau.

  2. Syifa Alawiyah, S.Pd selaku istri tercinta, yang selalu memotivasi dan semangat dalam penyelesaian skripsi ini.

  3. Neka Fitriyah, S.Sos., M.Si selaku Ketua Jurusan Program Studi Ilmu Komunikasi.

  4. Puspita Asri Praceka, S.Sos., M.Ikom selaku Sekretaris Jurusan Program Studi Ilmu komunikasi.

  5. M. Jaiz, S.Sos., M.Ikom selaku Dosen Pembimbing I yang sudah dengan sabarnya membimbing peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini.

  6. Teguh Imam Prasetya, S.Sos., M.Ikom selaku Dosen Pembimbing II yang juga telah sabar memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

  7. Seluruh Dosen Ilmu Komunikasi yang telah memberikan ilmu kepada peneliti. Ilmu-ilmu tersebut sungguh sangat bermanfaat dan semoga kelak akan terlihat keberhasilan dari ilmu yang telah peneliti dapatkan tersebut.

  Serang, Mei 2014 Peneliti Fathul latif

  

DAFTAR ISI

  Halaman

  LEMBAR JUDUL PERNYATAAN ORISINALITAS LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ABSTRAKSI ABSTRACT KATA PENGANTAR ............................................................................... i DAFTAR ISI ............................................................................................ iii DAFTAR GAMBAR................................................................................. vii DAFTAR TABEL ..................................................................................... viii BAB I PENDAHULUAN .....................................................................

  1

  1.1 Latar Belakang Masalah ....................................................... 1 1.2 Perumusan Masalah ............................................................

  8 1.3 Identifikasi Masalah .............................................................

  8 1.4 Tujuan Penelitian ...............................................................

  8 1.5 Kegunaan Penelitian.............................................................

  9

  2.1 Pengertian Komunikasi ........................................................

  10 2.1.1 Tujuan Komunikasi .....................................................

  12 2.1.2 Tipe Komunikasi .........................................................

  12 2.2 Komunikasi Massa ...............................................................

  14 2.2.1 Fungsi Komunikasi Massa ..........................................

  15 2.2.2 Efek Komunikasi Massa .............................................

  18

  2.3 Media Massa …… ............................................................... 19 2.3.1 Karakteristik Media Massa ...........................................

  19 2.4 Pengertian Televisi ...............................................................

  20 2.4.1 Karakteristik Khusus Televisi ......................................

  22 2.4.2 Fungsi Televisi ............................................................

  23

  2.5 Iklan ……………. ............................................................... 24 2.6 Opini . ..................................................................................

  27 2.6.1 Faktor Pembentukan Opini ..........................................

  28

  2.7 Brand Ambassador ………. ................................................. 29 2.8 Kerangka Pemikiran .............................................................

  33 2.9 Teori Perbedaan Individu ....................................................

  33 2.10 Kerangka Teori ........ ...........................................................

  36 2.11 Operasionalisasi Variabel ....................................................

  37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................

  38

  3.2 Teknik Penelitian .................................................................

  38 3.3 Teknik Pengumpulan Data ...................................................

  39 3.4. Populasi Dan Sampel ...........................................................

  42 3.4.1 Populasi .....................................................................

  42 3.4.2 Sampel .......................................................................

  43 3.5 Teknik Penarikan Sampel ....................................................

  44 3.6 Uji Reliabilitas Data Dan Validitas .......................................

  45 3.6.1 Uji Reliabilitas Data ...................................................

  45 3.6.2 Uji Validitas Data ........................................................

  47 3.6.3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ..............................

  48 37 Teknik Analisis Data ............................................................

  50 3.7.1 Analisis Deskriptif .......................................................

  50 3.8 Tempat dan Waktu Penelitian ..............................................

  52 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................

  53 4.1 Deskripsi Objek Penelitian ...................................................

  53 4.1.1 Deskripsi Sejarah Singkat PT WINGS .........................

  53 4.1.2 Deskripsi Umum Iklan Kopi Top Coffee .....................

  57

  4.1.3 Deskripsi Umum Iwan Fals .......................................... 61 4.2 Deskripsi Data Responden ...................................................

  65

  4.3 Hasil Deskripsi Pernyataan Kuesioner Variabel Brand Ambassador Iwan Fals ......................................................................................... ..

  66

  4.3.2 Credibility (Tingkat Keahlian) ..................................

  71 4.3.3 Attraction (Daya Tarik) ............................................

  76 4.3.4 Power (Kekuatan) ....................................................

  79 4.4 Deskripsi Akumulasi Indikator Penelitian ............................

  82

  4.5 Total Hasil Analisis Deskripsi Variabel Brand Ambassador... 85 4.6 Pembahasan ..... .... ...............................................................

  85 Bab V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................

  90

  5.1 Kesimpulan……. ................................................................. 90 5.2 Saran .............. ...................................................................

  91 DAFTAR PUSTAKA ………………………. ................................ ix

  LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP

  DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran.................................................................

  33 Gambar 2.2 Kerangka Teori .......................................................................

  36 Gambar 4.1 Logo Wingsfood .....................................................................

  53 Gambar 4.2 Screenshoot Iklan Top Coffee ..................................................

  60 Gambar 4.3 Famplet Top Coffee ................................................................

  63 Gambar 4.4 Iwan Fals dalam Cover Majalah Time ......................................

  64

  DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Operasionalisasi Variabel ............................................................

  70 Tabel 4.5 Aktor iklan Top Coffee komunikatif.............................................

  79 Tabel 4.11 Aktor iklan Top Coffee kharismatik ...........................................

  78 Tabel 4.10 Aktor iklan Top Coffee inspiratif ...............................................

  76 Tabel 4.9 Aktor iklan Top Coffee jujur dalam menyampaikan pesan ............

  75 Tabel 4.8 Aktor iklan Top Coffee dekat dengan masyarakat .........................

  74 Tabel 4.7 Aktor iklan Top Coffee dapat dipercaya .......................................

  72 Tabel 4.6 Aktor iklan Top Coffee penuh percaya diri ...................................

  68 Tabel 4.4 Aktor iklan Top Coffee komunikator handal .................................

  37 Tabel 3.1 Jumlah Mahasiswa Ilmu Komunikasi ..........................................

  66 Tabel 4.3 Aktor iklan Top Coffee banyak penggemar ..................................

  65 Tabel 4.2 Aktor iklan Top Coffee Terkenal..................................................

  51 Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden ...........................................................

  49 Tabel 3.5 Kriteria Analisis Deskriptif Presentase .........................................

  48 Tabel 3.4 Item Total Statistics ....................................................................

  47 Tabel 3.3 Reliability Statistics ....................................................................

  43 Tabel 3.2 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha ..............................

  81 Tabel 4.12 Analisis Deskriptif Persentase ........................................................ 82

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang Masalah

  Menyampaikan pesan bukanlah suatu proses yang mudah. Seorang komunikator harus dapat mengirimkan pesan dengan baik supaya orang yang menjadi komunikannya dapat mengerti isi pesan yang disampaikan. Karena jika dilihat dari asal katanya, komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata communis yang berarti “sama”. Communiso, communication atau

  1 communicare .

  yang berarti “membuat sama” (to make common) Melihat dari pengertian komunikasi di atas dapat disimpulkan bahwa proses komunikasi atau penyampaian pesan bukan sebuah proses yang sederhana. Maka tidak mengherankan apabila perusahaan menggunakan berbagai macam strategi komunikasi untuk dapat menjangkau khalayaknya atau target konsumen dari perusahaan tersebut. Dalam menyusun strategi komunikasi tersebut, harus diperhatikan pula komponen-komponen komunikasinya. Karena hal tersebut dapat mempengaruhi efektifitas strategi yang akan dijalankan oleh perusahaan.

  Iklan merupakan salah satu jenis promosi yang paling banyak digunakan oleh perusahaan atau produsen untuk memperkenalkan sebuah produk. Dengan

  2

  iklan, maka perusahaan akan lebih cepat mengenalkan produknya kepada khalayak terutama kepada calon atau target konsumennya. Iklan atau advertising dapat didefinisikan sebagai

  “any paid form of nonpersonal communication about an organization, product, service, or idea by an identified sponsor” (setiap

  bentuk komunikasi nonpersonal mengenai suatu organisasi, produk, servis, atau

  2 ide yang dibayar oleh satu sponsor yang diketahui).

  Maksud dari „dibayar‟ adalah bahwa sebuah iklan tidak gratis, akan tetapi ada biaya yang harus dibayar oleh pemasang iklan.

  Pada era teknologi seperti saat ini, iklan sudah menjadi kebutuhan yang tidak terpisahkan dalam kehidupan masyarakat modern. Bukan saja bagi produsen tetapi kebutuhan bagi calon konsumen juga. Melalui iklan, masyarakat mengetahui produk-produk yang ada di pasaran sehingga masyarakat lebih luas pengetahuannya tentang berbagai macam produk.

  Penayangan iklan melalui media televisi memang memiliki kelebihan dibandingkan melalui media-media lainnya. Menggunakan media televisi dapat menyampaikan desain produk, kegunaan produk, dan kata-kata yang bersifat persuasif kepada masyarakat.

  Dalam iklan biasanya perusahaan menggunakan jasa seorang yang sudah terkenal sebagai brand ambassador untuk suatu produk yang akan mereka

  3

  tampilkan dalam iklan. Dengan menggunakan jasa brand ambassador ini yang biasanya adalah kalangan selebritis maka diharapkan iklan tersebut akan memberikan kesan yang lebih mendalam kepada calon konsumen sehingga dapat menarik minat beli konsumen tersebut.

  Seorang selebritis yang sudah mempunyai banyak penggemar dan pamor yang tinggi akan menjadi komunikator yang ideal minimal di mata penggemarnya tersebut. Biasanya apa yang dilakukan oleh seorang idola, akan ditiru oleh para penggemarnya, atau apapun yang digunakan oleh sang idola maka para penggemarnya akan berusaha untuk menggunakan produk tersebut.

  Selebritis yang diposisikan sebagai komunikator dalam iklan bisa disebut sebagai brand ambassador, ketika selebritis ini ikut mempromosikan juga produk tersebut dalam acara-acara yang diselenggarakan oleh perusahaan. Biasanya perusahaan akan membuat acara seperti gathering atau launching produk untuk produk barunya, dan di sinilah peran brand ambassador untuk menarik minat masyarakat dalam berpartisipasi di acara tersebut.

  Pemilihan opini karena opini merupakan tanggapan aktif terhadap rangsangan yang bersifat stimulus. Dalam bukunya William dan cleve menjelaskan bahwa opini merupakan tanggapan aktif terhadap rangsangan, tanggapan lalu disusul melalui interpretasi personal yang diturunkan dan akan

  4

  3 menimbulkan perasaan pikiran dan kesudiaannya terhadap sesuatu yang terjadi.

  Peneliti ingin mengetahui tanggapan dari mahasiswa mengenai Iwan Fals sebagai

  brand ambassador dalam iklan Top Coffee dengan cara memberikan rangsangan

  yaitu pertanyaan-pertanyaan seputar Iwan Fals dalam iklan Top Coffee tersebut sehingga dari situ dapat dilihat tanggapan apa yang muncul.

  Pemilihan Iwan Fals dikarenakan beliau adalah seorang musisi legendaris yang idealis yang menyuarakan kediktatoran dan tetap berdiri tegak di saat yang lainnya menunduk. Seperti yang dikutip dalam Majalah Time Asia edisi 29 April 2002 memilihnya sebagai salah satu “Pahlawan Besar Asia”. namanyapun bersandingan dengan Pramoedya Ananta Toer, Xanana Gusmao dan Jackie

4 Chan .Berbeda dengan boy band seperti yang dikatakan oleh Jason Tedjasukmana

  wartawan majalah tersebut, kalau Iwan Fals tetap konsisten mempersoalkan kediktatoran dan tetap berdiri ketika yang lainnya merunduk. Setidaknya hal itulah yang membuat kiprah dan sosok Iwan Fats cukup menarik untuk dibicarakan atau dijadikan pembahasan. Kepopuleran Iwan Fals dimulai dengan kemunculan album solo pertamanya yang berjudul “Sarjana Muda”. Saat itu juga menjadi awal pemberian predikat pengarang yang penuh dengan protes dan kritik sosial oleh beberapa media.

  3

  5 Kesederhanaan dalam menyampaikan gejolak dalam dirinya yang ada dalam

  lagunya, membuatnya mengalami banyak tekanan selama pemerintahan orde baru. Setiap karyanya yang dirilis dipasar musik indonesia diwaspadai, ia juga kerap menerima berbagai larangan penampilan dirinya dengan berbagai alasan. Lagu-lagu yang ditulisnya didapat dari Koran dan pengalaman pribadi dirinya

  5 yang diungkapkan secara jujur dan apa adanya.

  Dengan kepekaan itu Iwan Fals mampu menciptakan lagu yang secara materi sesuai dengan situasi saat itu. Salah satu contohnya yaitu lagu yang berjudul “Bongkar” yang juga menjadi tag line dalam iklan Top Coffee. - Bongkar

  Kalau cinta sudah di buang Jangan harap keadilan akan dating Kesedihan hanya tontonan Bagi mereka yang di perbudak jabatan (*) O, o, ya o ... Ya o ... Ya bongkar O, o, ya o ... Ya o ... Ya bongkar Sabar, sabar, sabar dan tunggu Itu jawaban yang kami terima Ternyata kita harus ke jalan 5 Robohkan setan yang berdiri mengangkang

  6 Kembali ke : (*) Reff I : Penindasan serta kesewenang-wenangan Banyak lagi teramat banyak untuk disebutkan Hoi hentikan Hentikan jangan di teruskan Kami muak dengan ketidakpastian dan keserakahan O, o, ya o ... Ya o ... Ya bongkar O, o, ya o ... Ya o ... Ya bongkar Reff II : Di jalan kami sandarkan cita-cita Sebab dirumah tak ada lagi yang bisa dipercaya Orang tua pandanglah kami sebagai manusia Kami bertanya tolong kau jawab dengan cinta

  Dalam penelitian ini mahasiswa yang dijadikan populasi karena mahasiswa merupakan orang-orang yang kritis dalam menyikapi suatu issue atau permasalahan, bahkan iklan sekalipun, seperti yang dijelaskan oleh bapak Gandung Ismanto dalam artikelnya yang berjudul

  “membangun mahasiswa berkarakter” bahwa karakter pertama yang harus dimiliki mahasiswa adalah karakter seorang pembelajar, yang haus akan ilmu pengetahuan dan kebenaran, intelektual yang senantiasa berpikir kritis dalam memecahkan masalah dan

  7

  6

  fenomena sosial maupun alam yang terjadi. Mahasiswa digambarkan sebagai elemen yang dapat mewakili masyarakat umum. Selain itu, alasan peneliti mengambil sampel dari kalangan mahasiswa adalah karena dari karakter lagu- lagu yang dibawakan Iwan Fals kebanyakan memang ditargetkan untuk kalangan mahasiswa, karena isi dari lirik-lirik lagu Iwan Fals berupa kritikan kepada pemerintah dan jeritan hati rakyat. Hal ini sangat sesuai sekali dengan karakter mahasiswa yang peka terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah yang selama ini memang belum memihak kepada rakyat kecil.

  Dari semua penjelasan yang telah peneliti paparkan sebelumnya, maka peneliti membuat judul penelitian : Opini Mahasiswa Mengenai Iwan Fals sebagai

  brand ambassador dalam iklan Top Coffee (Survei di kalangan mahasiswa ilmu komunikasi UNTIRTA).

1.2 Perumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang yang telah peneliti uraikan di atas, maka peneliti menyimpulkan perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

  “Bagaimana Opini Mahasiswa Mengenai Iwan Fals Sebagai Brand ambassador dalam Iklan Top Coffee ?”

  8

1.3 Identifikasi Masalah

  Berdasarkan perumusan masalah tersebut maka identifikasi masalahnya adalah :

1. Bagaimana opini mahasiswa mengenai visibility Iwan Fals sebagai

  brand ambassador dalam iklan Top Coffee? 2.

  Bagaimana opini mahasiswa mengenai credibility Iwan Fals sebagai dalam iklan Top Coffee?

  brand ambassador 3.

  Bagaimana opini mahasiswa mengenai attraction Iwan Fals sebagai

  brand ambassador dalam iklan Top Coffee? 4.

  Bagaimana opini mahasiswa mengenai power Iwan Fals sebagai brand

  ambassador dalam iklan Top Coffee?

1.4 Tujuan Penelitian

  Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah : 1.

  Untuk mengerahui bagaimana opini mahasiswa mengenai visibility Iwan Fals sebagai brand ambassador dalam iklan Top Coffee.

  2. Untuk mengerahui bagaimana opini mahasiswa mengenai credibility Iwan Fals sebagai brand ambassador dalam iklan Top Coffee.

  3. Untuk mengerahui bagaimana opini mahasiswa mengenai attraction Iwan Fals sebagai brand ambassador dalam iklan Top Coffee.

  4. Untuk mengerahui bagaimana opini mahasiswa mengenai power Iwan

1.5 Kegunaan Penelitian

  1.5.1 Kegunaan Teoritis

  Secara teoritis penelitian ini merupakan sumbangsih bagi keilmuan komunikasi dikemudian hari, yakni sebagai tolok ukur untuk meneliti masalah yang sama di kemudian hari, terutama dalam kajian tentang pengaruh penggunaan brand ambassador dalam sebuah iklan.

  1.5.2 Kegunaan Praktis

  Diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran yang positif serta bahan literatur/referensi yang bermanfaat untuk pembuatan karya ilmiah, penelitian-penelitian selanjutnya, baik akademis maupun non akademis dan dapat dijadikan sumber informasi bagi yang memerlukan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Komunikasi

  Komunikasi secara sederhana merupakan proses berlalunya informasi dari

  7

  satu tempat ke tempat yang lain (Miller,1951) . Komunikasi terjadi jika terjadi kesamaan makna antara komunikator dengan komunikan mengenai pesan yang disampaikan oleh komunikator tersebut. Jika terjadi perbedaan makna antara komunikator dengan komunikan maka hal itu disebut dengan Misc

  Communication .

  Dalam memberikan pengertian komunikasi, banyak definisi yang telah dibuat oleh para pakar komunikasi. Hal ini disebabkan karena banyaknya disiplin ilmu yang telah memberikan masukan terhadap perkembangan ilmu komunikasi. Oleh karena itu, John R. Wenburg membuat 3 (tiga) kerangka pemahaman mengenai pengertian komunikasi yaitu : (1). Komunikasi sebagai tindakan satu arah, (2). Komunikasi sebagai interaksi sosial, (3). Komunikasi sebagai transaksi.

  Berikut ini beberapa definisi komunikasi dari pakar ilmu komunikasi, diantaranya : Bernard Berelson dan Gary A. Steiner menjelaskan bahwa komunikasi merupakan transmisi informasi, gagasan, emosi dan keterampilan dan

  11

  sebagainya dengan menggunakan simbol, kata-kata, gambar, figur dan

  8 sebagainya. Tindakan atau transmisi itulah yang biasa disebut komunikasi.

  Carl I. Hovland mendefinisikan ilmu komunikasi merupakan suatu upaya yang sistematis untuk merumuskan dengan cara yang setepat-tepatnya asas-asas

  9 pentransmisian informasi serta pembentukan opini dan sikap.

  Menurut Onong Uchjana Effendy teknik dan proses dalam komunikasi adalah suatu cara atau seni untuk menyampaikan pesan (message) dua arah timbal balik (reciprocal two way traffic communication) yang dilakukan oleh

  10 komunikator sehingga menimbulkan dampak tertentu pada komunikan.

  Dalam definisinya Wilbur Scrham menjelaskan tentang konsep komunikasi mensyaratkan model proses dua arah di mana pengirim dan penerima beroperasi dalam konteks kerangka referensi masing-masing, dalam konteks hubungan 11 mereka dan dalam konteks situasi sosial masing-masing.

  Komunikasi memiliki lima komponen penting antara lain:

1 Komunikator yaitu seorang yang menempatkan pesan kepada seorang

  8 atau sejumlah orang komunikan.

  Dedy Mulyana. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. h 61-62 9 Onong Uchjana Effendi. 2005. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktik. Bandung: PT Remaja 10 Rosdakarya. h 21

  12

  2 Pesan yaitu seperangkat lambang bermakna yang disampaikan oleh komunikator.

  3 Saluran yaitu media komunikasi tempat berlalunya pesan dari komunikator kepada komunikan.

  4 Komunikan yaitu seorang atau sejumlah orang yang menerima pesan dari komnikator.

  5 Efek yaitu tanggapan atau reaksi pada komunikan setelah diberi pesan.

  2.1.1 Tujuan komunikasi 1.

  Mengubah sikap (to change the attitude) 2. Mengubah opini/pendapat/pandangan (to change the opinion) 3. Mengubah perilaku (to change the behavior)

  12 4.

  Mengubah masyarakat (to change the society)

  2.1.2 Tipe komunikasi

  Seperti halnya definisi komunikasi, maka klasifikasi tipe atau bentuk komunikasi di kalangan pakar juga berbeda satu sama lainnya. Klasifikasi itu didasarkan atas sudut pandang masing-masing pakar menurut pengalaman dan bidang studinya. Tidak begitu mudah menyalahkan suatu klasifikasi tidak benar, karena masing-masing pihak memiliki sumber yang cukup beralasan, misalnya

  12

  13

  kelompok sarjana komunikasi Amerika yang menulis buku Human

  Communications (1980) membagi komunikasi atas lima macam tipe yakni: 1.

  Komunikasi dengan diri sendiri (Interpersonal Communications) adalah proses komunikasi yang terjadi di dalam diri individu, atau dengan kata lain proses berkomunikasi dengan diri sendiri. Sepintas lalu memang agak lucu kedengarannya, kalau ada orang yang berkomunikasi dengan dirinya sendiri.

  2. Komunikasi antar pribadi (interpersonal communications) yang dimaksud di sini ialah proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih secara tatap muka, seperti yang dinyatakan R. Wayne Pace (1979) bahwa ” Interpersonal communication is communication

  involving two or more people in a face setting ”.

  3. Komunikasi publik (Public Communication) bisa disebut komunikasi pidato, komunikasi kolektif, komunikasi retorika, public speaking dan komunikais khalayak (audience communication). Apapun namanya, komunikasi publik menunjukkan suatu proses komunikasi di mana pesan-pesan disampaikan oleh pembicara dalam situasi tatap muka di depan khalayak yang lebih besar.

  4. Komunikasi Massa (Mass Communication) dapat didefinisikan sebagai proses komunikasi yang berlangsung di mana pesannya dikirim dari

  14

  alat-alat yang bersifat mekanis seperti radio, televisi, surat kabar, dan

  13 film.

2.2 Komunikasi Massa

  Pengertian komunikasi massa merujuk kepada pendapat Tan dan Wright, dalam Liliweri 1991 merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan saluran (media) dalam menghubungkan komunikator dan komunikan secara massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh (terpencar), sangat heterogen, dan menimbulkan efek tertentu.

  Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner (Rakhmat, seperti yang disitir Komala, dalam Karlinah, dkk. 1999), yakni : Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang. Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media massa. Jadi, sekalipun komunikasi itu disampaikan kepada khalayak yang banyak. Media komunikasi yang termasuk media massa adalah radio siaran, dan televisi. Keduanya dikenal sebagai media elektronik; surat kabar dan majalah disebut sebagai media cetak; serta media film.

  Definisi komunikasi massa yang lebih rinci dikemukakan oleh ahli komunikasi yang lain yaitu Gerbner 1967 komunikasi massa adalah produksi dan

  15

  distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinu

  14 serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri .

  Bentuk komunikasi massa merupakan jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak atau elektronik, sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat. Bitter (1980 :10) komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang. Gerbner (1967) komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinu serta paling luas dimiliki

  15 orang dalam masyarakat industri .

  Jadi yang dimaksud komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan media massa sebagai alat penyampaian pesan kepada khalayak luas yang tidak terbatas.

2.2.1 Fungsi komunikasi massa

  Mengenai fungsi komunikasi massa, dalam buku Aneka Suara, Satu Dunia (Many Voices One World) dengan MacBride sebagai editornya, diterangkan dengan cukup gamblang yang patut disimak oleh para mahasiswa dan peminat komunikasi. Diuraikan disitu bahwa apabila komunikasi dipandang dari arti yang 14 Ardianto, Elvinaro. Lukiati, Komala. 2004. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung :

  16

  lebih luas, tidak hanya diartikan sebagai pertukaran berita dan pesan, terfakta, dan ide maka fungsinya dalam tiap sistem sosial adalah sebagai berikut:

  1. Informasi: pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan, penyebaran berita, data, gambar, fakta dan pesan, opini dan komentar yang dibutuhkan agar orang dapat mengerti dan beraksi secara jelas terhadap kondisi internasional, lingkungan, dan orang lain, dan agar dapat mengambil keputusan yang tepat.

  2. Sosialisasi (pemasyarakatan): Penyediaan sumber ilmu pengetahuan yang memungkinkan orang bersikap dan bertindak sebagai anggota masyarakat yang efektif yang menyebabkan ia sadar akan fungsi sosialnya sehingga ia dapat aktif di dalam masyarakat.

  3. Motivasi: menjelaskan tujuan setiap masyarakat jangka pendek maupun jangka panjang, mendorong orang menentukan pilihannya dan keinginannya, mendorong kegiatan individu dan kelompok beradasarkan tujuan bersama yang akan dikejar.

  4. Perdebatan dan diskusi: Menyediakan dan saling menukar fakta yang diperlukan untuk memungkinkan persetujuan atau menyelesaikan perbedaan pendapat mengenai masalah publik, menyediakan bukti- bukti yang relevan yang diperlukan untuk kepentingan umum agar dan masyarakat lebih melibatkan diri dalam masalah yang menyangkut

  17

  5. Pendidikan: Pengalihan ilmu pengetahuan sehingga mendorong perkembangan intelektual, pembentukan watak, dan pendidikan keterampilan serta kemahiran yang diperlukan pada semua bidang kehidupan.

  6. Memajukan kebudayaan: Penyebarluasan hasil kebudayaan dan seni dengan maksud melestarikan warisan masa lalu, perkembangan kebudayaan dengan memperluas horison seseorang, membangunkan imajinasi dan mendorong kreativitas serta kebutuhan estetikanya.

  7. Hiburan: Penyebarluasan sinyal, simbol, suara, dan citra (image) dari drama, tari, kesenian, kesusastraan, musik, komedi, olahraga, permainan, dan sebagainya untuk rekreasi dan kesenangan kelompok dan individu.

  8. Integrasi: Menyediakan bagi bangsa, kelompok, dan idividu kesempatan memperoleh berbagai pesan yang diperlukan mereka agar mereka dapat saling kenal dan mengerti dan mengahrgai kondisi, pandangan, dan keinginan orang lain.

  Itulah fungsi komunikasi menurut Scan MacBride dan kawan-kawan. Karena komunikasi massa merupakan bagian atau suatu bentuk dari komunikasi yang begitu luas, itu maka uraian diatas juga menjadi fungsi komunikasi massa dengan media massanya yang dapat menjangkau khalayak yang amat luas, baik lokal, nasional maupun internasional

  16 .

  Efek kehadiran media massa, sebagai benda fisik Steven H. Chaffee menyebutnya sebagai efek ekonomis, efek sosial, efek penjadualan kegiatan, efek penyaluran dan penghilang perasaan, dan efek perasaan 2. Efek kognitif komunikasi massa, khususnya pada pembentukan dan perubahan citra yang mengarah pada teori agenda setting

  3. Efek afektif komunikasi massa, terjadi pembentukan dan perubahan sikap, rangsangan emosional, rangsangan seksual

  4. Efek behavioral komunikasi massa, meliputi efek prososial behavioral, agresi sebagai efek komunikasi massa yang mengarah pada teori-teori efek sosial komunikasi massa

  17 .

  Kita lebih tertarik bukan kepada apa yang kita lakukan pada media, tetapi kepada apa yang dilakukan media pada kita. Kita ingin tahu bukan untuk apa kita membaca surat kabar atau menonton televisi, tetapi bagaimana surat kabar dan televisi menambah pengetahuan, mengubah sikap, atau menggerakkan perilaku kita. Inilah yang disebut sebagai efek komunikasi.

  18

2.2.2 Efek komunikasi massa 1.

  19

2.3 Media Massa

  Media massa merupakan saluran komunikasi massa yang digunakan untuk meyebarkan informasi kepada khalayak. Media massa merupakan kumpulan dari beberapa orang yang melembaga dari mulai pengumpulan sampai penyampaian pesan kepada khalayak. Media yang digunakan bersifat massa, dapat menyebarkan pesan kepada khalayak dengan serempak tidak terhambat oleh waktu dan tempat.

  Menurut Mc Luhan (1964) media massa adalah perpanjangan alat indra kita. Melalui media massa kita memperoleh informasi tentang benda, orang atau tempat yang belum pernah kita lihat atau belum pernah kita kunjungi secara langsung. Mc Luhan juga mengungkapkan the medium is the message, media adalah pesan itu sendiri. Oleh karena itu, bentuk media saja sudah mempengaruhi khalayak. Hal ini artinya bahwa yang mempengaruhi khalayak bukan apa yang disampaikan oleh media tetapi jenis media komunikasi yang digunakan oleh

  18 khalayak tersebut baik tatap muka maupun melalui media cetak atau elektronik.

2.3.2 Karakteristik media massa : 1.

  Bersifat melembaga, artinya pihak yang mengelola media terdiri dari banyak orang, yakni mulai dari pengumpulan, pengelolaan sampai pada penyajian informasi.

  20

  2. Bersifat satu arah, artinya komunikasi yang dilakukan kurang memungkinkan terjadinya dialog antara pengirim dan penerima. Kalau toh terjadi reaksi atau umpan balik, biasanya memerlukan waktu dan tertunda.

  3. Meluas dan serempak, artinya dapat mengatasi rintangan waktu dan jarak, karena ia memiliki kecepatan. Bergerak secara luas dan simultan, di mana informasi yang disampaikan diterima oleh banyak orang pada saat yang sama.

  4. Memakai peralatan teknis atau mekanis, seperti radio, televisi, surat kabar, dan semacamnya.

  5. Bersifat terbuka, artinya pesannya dapat diterima oleh siapa saja dan di

  19 mana saja tanpa mengenal usia, jenis kelamin, dan suku bangsa.

2.4 Pengertian Televisi

  Televisi merupakan media massa elektronik yang paling diminati oleh masyarakat dan paling memberikan pengaruh besar terhadap pengetahuan, motivasi dan sikap serta perilaku penontonnya.

  Gerakan reformasi pada tahun 1998 telah memicu perkembangan industri media massa khususnya televisi. Seiring dengan itu, kebutuhan masyarakat terhadap informasi juga semakin bertambah. Menjelang tahun 2000 muncul hampir secara serentak lima televisi swasta baru (Metro, Trans, TV7, Lativi, dan

  21

  Global) serta beberapa televisi daerah yang saat ini jumlahnya mencapai puluhan stasiun televisi lokal. Tidak ketinggalan pula munculnya televisi berlangganan yang menyajikan berbagai program dalam dan luar negeri. Setelah Undang- undang penyiaran disahkan pada tahun 2002, jumlah televisi baru di Indonesia diperkirakan akan terus bermunculan, khususnya di daerah, yang terbagi dalam empat kategori yaitu televisi, publik, swasta, berlangganan dan komunitas.

  Hingga Juli 2002, jumlah orang yang memiliki pesawat televisi di Indonesia benar-benar memiliki banyak pilihan untuk menikmati berbagi program televisi.

  Televisi merupakan salah satu media terfavorit bagi para pemasang iklan di Indonesia. Media televisi merupakan industri padat modal, padat teknologi dan padat sumber daya manusia. Namun sayangnya kemunculan berbagai stasiun televisi di Indonesia tidak diimbangi dengan tersedianya sumber daya manusia yang memadai. Pada umumnya, televisi dibangun tanpa pengetahuan pertelevisian yang memadai dan hanya berdasarkan semangat dan modal yang

  20 besar saja.

  Dari semua media komunikasi yang ada, televisilah yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia. Televisi mengalami perkembangan secara dramatis, terutama melalui pertumbuhan televisi kabel. Transmisi program televisi diterima langsung pada layar televisi di rumah dengan menggunakan wire atau micrawave (wireless cables) yang membuka tambahan saluran televisi bagi

  22

  pemirsa. Televisi tambah marak lagi setelah dikembangkannya Direct Broadcsat Satellite (DBS).

  Menurut catatan Agee, et al, siaran percobaan televisi di Amerika Serikat dimulai pada tahun 1920an. Para ilmuwan terus mengembangkan teknologi komunikasi dalam bentuk televisi ini. Antara tahun 1890 dan 1920, sekelompok ilmuwan Inggris, Perancis, Rusia dan Jerman menyarankan pengembangan teknik-teknik transmisi gambar televisi. John L. Baird, sebagai penemu dari Skotlandia, memperagakan pertama kali teknologi gambar hidup televisi di London tahun 1926. Hal itu televisi dapat menayangkan gambar-gambar hidup seperti film layar lebar. Semantara itu, the English Broadcast Corporation (BBC) merupakan televisi siaran yang pertama di dunia yang membuat jadwal televisi

  

21

secara teratur pada 2 Nopember 1936.

2.4.2 Karakteristik khusus televisi

  Sama halnya dengan media lainnya, televisi juga memiliki sejumlah

  22

  karakteristik yang bersifat khusus. Antara lain adalah sebagai berikut : a.

  Selain menyajikan suara, televisi juga menyajikan gerakan, visi, dan warna.

21 Elvinaro Ardianto, Lukiati, Komala. 2004. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung :

  PT. Remaja Rosdakarya. h 125 22

  23

  b.

  Fungsi utama televisi adalah sebagai media hiburan. Akan tetapi di beberapa negara berkembang, televisi juga merupakan simbol status.

  Perbedaan fungsi ini jelas membawa konsekuensi pada jenis acara yang ditayangkan.

  c.

Dokumen yang terkait

Instagram dan Pemenuhan Kebutuhan Pengguna Instagram di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU (Studi Korelasional antara Motif Penggunaan Instagram dan Pemenuhan Kebutuhan Pengguna Instagram di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Angkatan 2011

12 104 186

Studi Kasus Persepsi Mahasiswa Tentang Komunikasi Nonverbal Dosen di Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU

0 65 257

Dinamika Komunikasi Antarbudaya di Kalangan Mahasiswa FISIP USU dalam Menjaga Harmonisasi

5 46 104

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PEREMPUAN DALAM IKLAN DI TELEVISI (Studi pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2004 UMM)

0 28 2

PENGARUH KARAKTERISTIK BRAND AMBASSADOR DALAM IKLAN TERHADAP CITRA MEREK VASELINE MEN (Studi Pada Pemirsa Iklan di Kalangan Komunitas Black Motor Community Malang)

0 7 28

PENGARUH RUBRIK OPINI PADA SURAT KABAR TERHADAP MINAT MENULIS MAHASISWA (Studi pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNILA Angkatan 2010 Sebagai Pembaca lampung Post)

4 31 104

Jurnalis di Kalangan Mahasiswi S-1 Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP UNS)

0 2 259

Instagram dan Pemenuhan Kebutuhan Pengguna Instagram di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU (Studi Korelasional antara Motif Penggunaan Instagram dan Pemenuhan Kebutuhan Pengguna Instagram di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Angkatan 2011 dan 2

0 0 36

Instagram dan Pemenuhan Kebutuhan Pengguna Instagram di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU (Studi Korelasional antara Motif Penggunaan Instagram dan Pemenuhan Kebutuhan Pengguna Instagram di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Angkatan 2011 dan 2

0 0 17

MAKNA KRITIK SOSIAL DALAM LIRIK LAGU “BENTO” KARYA IWAN FALS

0 2 17