Peranan Pengendalian Intern Pembelian dalam Meningkatkan Efektivitas Pembelian (Studi Kasus pada PT. Pasifik Raya).

(1)

ABSTRACK

The growth of the company, make us need intern control to make operation of the company efektif and efisien. purchase is one of company activities that need our attention, because purchase system is one of first activities to make company’s operational do. According to that, this case try to identify the affected variable to purchase effectiveness. Variable that used is purchase intern control. Intern control that used are organization, authority system, and note procedure, and legal practice. Respondent that gets are 15. Instrument to measure the data is questioner. Research with criteria of Dean J.Champion show that 78.60% intern system is affected to purchase progress .

Keywords: purchase internal control, purchase effectiveness

  vii


(2)

ABSTRAK

Dengan semakin berkembangnya suatu perusahaan, maka diperlukan pengendalian intern agar operasi perusahaan dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Pembelian adalah salah satu kegiatan perusahaan yang perlu mendapat perhatian. Hal ini disebabkan karena sistem pembelian merupakan salah satu kegiatan awal untuk berjalannya kegiatan operasional perusahaan. Berkenaan dengan hal tersebut, maka studi kasus ini mencoba untuk mengidentifikasi variabel yang berperan terhadap efektivitas pembelian. Adapun variabel yang digunakan adalah pengendalian intern pembelian. Pengendalian intern yang digunakan meliputi organisasi, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, dan praktik yang sehat. Responden diambil sebanyak lima belas orang. Alat yang digunakan untuk mengukur data yang dihasilkan adalah dengan menggunakan angket atau kuesioner. Hasil penelitian dengan kriteria yang dikemukakan oleh Dean J.Champion sebesar 78.60% menunjukkan bahwa pengendalian intern berperan dalam meningkatkan efektivitas pembelian.

Kata-kata kunci: Pengendalian intern pembelian dan efektivitas pembelian.

  vii


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ………...………... i

HALAMAN PENGESAHAN...ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI………. ...iii

KATA PENGANTAR... ...iv

ABSTRAK ...vi

ABSTRACT ...vii

DAFTAR ISI... ...viii

DAFTAR TABEL...xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... .1

1.2 Masalah Penelitian ... .5

1.3 Tujuan Penelitian ... .5

1.4 Kegunaan Penelitian ... .6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian Peranan ... .7

2.2 Sistem Pengendalian Manajemen ... .8

2.3 Pengendalian Intern ... .9

  vii


(4)

2.3.1 Pengertian Pengendalian Intern... 10

2.3.2 Konsep Dasar Pengendalian Intern ... 12

2.3.3 Tujuan Pengendalian Intern ... 12

2.3.4 Unsur Pengendalian Intern ... 14

2.3.4.1 Control Environment (Lingkungan Pengendalian) ... 15

2.3.4.2 Management Risk Assesment (Penaksiran Risiko Manajemen) ... 20

2.3.4.3 Accounting Information and Communication System (Informasi Akuntansi dan Sistem Komunikasi ... 20

2.3.4.4 Control Environment (Lingkungan Pengendalian) ... 21

2.3.4.5 Monitoring (Pemantauan) ... 23

2.3.5 Keterbatasan Pengendalian Intern ... 23

2.3.6 Pembelian ... 26

2.3.6.1 Pengertian Pembelian ... 26

2.3.6.2 Fungsi Pembelian ... 27

2.3.7 Pengendalian Intern Pembelian ... 29

2.3.7.1 Prinsip Pengendalian Intern Pembelian ... 29

2.3.7.2 TujuanPengendalian Intern Pembelian ... 31

2.4 Efektivitas ... 32

2.4.1 Pengertian Efektivitas ... 32

2.4.2 Efektivitas Pembelian ... 34

2.5 Peranan Pengendalian Intern Pembelian dalam Meningkatkan Efektivitas Pembelian... 36

2.6 Kerangka Pemikiran ... 37

  vii


(5)

2.7 Hipotesis ... 39

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 40

3.2 Metode Penelitian ... 40

3.2.1 Teknik Pengumpulan Data ... 40

3.2.2 Operasional Variabel ... 42

3.2.3 Populasi ... 44

3.3 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 48

4.1.1 Sejarah Perusahaan ... 48

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 49

4.1.3 Struktur Organisasi ... 50

4.1.4 Sistem Pembelian PT.Pasifik Raya ... 52

4.1.5 Prosedur Pembelian PT.Pasifik Raya ... 54

4.1.6 Dokumen yang Digunakan Sistem Pembelian PT.Pasifik Raya ... 58

4.2 Pembahasan ... 59

4.2.1 Pengendalian Intern atas Pembelian pada PT.Pasifik Raya ... 60

4.2.2 Peranan Pengendalian Intern Dalam Meningkatkan Efektivitas Pembelian pada PT.Pasifik Raya ... 63

4.3 Pembahasan Jawaban Kuesioner... 70

  vii


(6)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ... 73 5.2 Saran ... 78

DAFTAR PUSTAKA ... 80 LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

 

  vii


(7)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Operasional Variabel Independent ... 43 Tabel II Operasional Variabel Dependent ... 44

  vii


(8)

  vii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman


(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Perkembangan dunia usaha yang berlangsung dengan cepat dalam berbagai bidang menyebabkan semakin meningkatnya persaingan diantara perusahaan-perusahaan. Persaingan antar perusahaan tidak lagi terbatas secara lokal, tetapi meliputi kawasan regional dan global. Oleh karena itu setiap perusahaan berlomba mencari cara untuk mampu bersaing dan memiliki keunggulan kompetitif agar tetap hidup dan berkembang (Basu Swasta Dharmesta,2005).

Dengan semakin berkembangnya suatu perusahaan, maka diperlukan pengendalian intern agar operasi perusahaan dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Pengendalian intern yang diterapkan dalam perusahaan dapat membantu perusahaan untuk mencapai efektivitas dalam operasional perusahaan, Pengendalian intern ini terdiri dari kebijakan dan prosedur yang dibuat untuk memastikan tujuan perusahaan tercapai. Adanya pengendalian intern yang baik tidak menjamin tidak adanya kesalahan dan penyelewengan dalam perusahaan tetapi dengan pengendalian intern yang baik diharapkan dapat mengurangi atau memperkecil kemungkinan terjadi kesalahan dan kecurangan dalam perusahaan (Mulyadi,2001).

Salah satu kegiatan perusahaan yang perlu mendapat perhatian adalah sistem pembelian. Hal ini disebabkan karena sistem pembelian merupakan salah satu kegiatan awal untuk berjalannya kegiatan operasional perusahaan. Kegiatan

    Universitas Kristen Maranatha 


(10)

Bab I Pendahuluan 2   

operasional perusahaan dapat berjalan jika perusahaan menyediakan segala kebutuhan yang diperlukan untuk berjalannya operasional perusahaan. Pada dasarnya setiap perusahaan tidak lepas dari aktivitas pembelian, baik pembelian barang maupun jasa. Pembelian digunakan untuk pengadaan yang diperlukan oleh perusahaan. Untuk itu diperlukan suatu pengendalian intern pembelian yang efektif dan efisien, kelancaran operasi perusahaan, penyediaan bahan baku yang bermutu baik, tepat waktu dan memenuhi kualitas yang diinginkan (Mulyadi,2001).

Menurut La Midjan dan Azhar Susanto (2003) resiko yang mungkin terjadi seperti kurangnya perhatian atas pengendalian pembelian dapat menyebabkan persediaan terlalu rendah ataupun terlalu tinggi. Jumlah persediaan yang terlalu rendah dapat menyebabkan terhambatnya pemenuhan permintaan pesanan pelanggan, yang menyebabkan kekecewaan pelanggan, sehingga mengakibatkan pelanggan akan mengurangi transaksinya dengan perusahaan dan berdampak pada keuntungan perusahaan. Di sisi lain, jumlah persediaan yang terlalu tinggi dapat menyebabkan meningkatnya kebutuhan modal kerja dan penambahan resiko serta biaya pengadaan persediaan yang juga akan menurunkan keuntungan perusahaan, walaupun dapat menjamin ketepatan pengiriman pesanan permintaan pelanggan, dan mengurangi resiko tersebut, namun perusahaan perlu mempunyai pengendalian intern atas pembelian yang dapat diandalkan. Pengendalian intern pembelian dapat menjadi alat agar perusahaan dapat meningkatkan efektivitas dalam pembeliannya.

Pengendalian intern penting untuk mengamankan dan menjaga kekayaan perusahaan, mengecek ketelitian dan dapat dipercayanya data akuntansi untuk meningkatkan efisiensi operasi dan mendorong dipatuhinya kebijaksanaan-kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan. Suatu pengendalian intern yang


(11)

Bab I Pendahuluan 3   

baik meliputi berbagai aspek dalam perusahaan seperti pengendalian atas pembelian dan pengeluaran kas yang dilakukan serta pengendalian-pengendalian lainnya yang dibutuhkan oleh perusahaan (Sunarto,2003).

Penulis mengambi sampel yaitu PT.Pasifik Raya karena penulis menilai PT. Pasifik Raya sudah menetapkan pengendalian intern pembelian dengan baik di dalam perusahaannya, sehingga kegiatan pembelian berjalan dengan efektif. PT.Pasifik Raya adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur (memproduksi makan ringan). Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat dengan perusahaan lain yang sejenis, PT.Pasifik Raya harus meningkatkan efektivitas pembelian yang disesuaikan dengan pengendalian intern pembelian.

Berdasarkan survei awal yang telah penulis lakukan pada PT.Pasifik Raya, penulis melihat ada beberapa kelebihan dan kekurangan yang membuat penulis tertarik untuk meneliti PT.Pasifik Raya. Kelebihan pada pengendalian intern yang telah dijalankan perusahaan terhadap proses pembelian barangnya adalah sebagai berikut :

1. PT.Pasifik Raya melakukan perumusan dan penjadwalan pemesanan kembali untuk mengendalikan persediaan barang.

2. PT.Pasifik Raya melakukan pemisahan tugas dan wewenang antara fungsi pemesanan barang, penyimpanan barang, dan pencatatan transaksi pembelian. 3. PT.Pasifik Raya melakukan otorisasi pada setiap transaksi yang terjadi

Formulir yang bernomor urut tercetak.

4. Formulir yang berhubungan dengan transaksi pembelian pada umumnya sudah menggunakan formulir yang bernomor urut tercetak

5. Terdapat kerja sama antara pelanggan dengan kantor cabang perusahaan


(12)

Bab I Pendahuluan 4   

6. Supplier yang memasok barang pada PT.Pasifik Raya merupakan supplier yang sudah terdaftar dalam supplier.

7. Perusahaan mengharuskan pengambilan cuti bagi karyawan perusahaannya. 8. Melakukan pemeriksaan saat penerimaan barang.

9. Membuat bukti penerimaan barang setelah menerima barang.

10. Perusahaan juga melakukan pencatatan pembelian ke kartu stock physic atas penerimaan barang oleh bagian gudang.

11.Telah ada orang yang dapat ditunjuk untuk bertanggung jawab atas gudang yakni penjaga gudang.

12.Di dalam melakukan pembeliannya, perusahaan juga memanfaatkan potongan pembelian yang diberikan oleh supplier.

Kelebihan-kelebihan inilah yang membuat operasional PT.Pasifik Raya berjalan dengan baik dan mampu memberikan yang terbaik bagi para pelanggannya. Hal ini menjadi keunggulan PT.Pasifik Raya di antara para pesaingnya. Namun demikian, dalam pengendalian intern pembeliannya PT.Pasifik Raya juga memiliki beberapa kekurangan dalam pengendalian intern pembeliannya. Kekurangan-kekurangan tersebut memungkinkan terjadinya penyelewengan dan penyalahgunaan otoritas untuk kepentingan pribadi, seperti surat permintaan barang yang dibuat dalam bentuk e-mail, selain itu perusahaan juga tidak memiliki bagian internal control yang dapat melakukan pemeriksaan terhadap kegiatan operasional perusahaan, serta barang yang disimpan di gudang belum mempunyai berkas/tanda tentang lokasi barang tersebut disimpan.


(13)

Bab I Pendahuluan 5   

Berdasarkan kelebihan dan kekurangan pengendalian intern pembelian PT.Pasifik Raya di atas, maka penulis memutuskan untuk melakukan penelitian yang berjudul “Peranan Pengendalian Intern Pembelian dalam Meningkatkan

Efektivitas Pembelian (studi kasus pada PT.Pasifik Raya)”.

1.2 Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dikemukakan terlebih dahulu maka penulis mengidentifikasikan beberapa masalah yang timbul, yaitu:

1. Bagaimana pengendalian intern atas pembelian pada PT.Pasifik Raya?

2. Seberapa besar peranan pengendalian intern pembelian dalam meningkatkan efektivitas pembelian pada PT.Pasifik Raya?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian yang diharapkan oleh penulis adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana pengendalian intern atas pembelian pada PT.Pasifik Raya.

2. Untuk mengetahui seberapa besar peranan pengendalian intern pembelian dalam meningkatkan efektivitas pembelian pada PT.Pasifik Raya.


(14)

Bab I Pendahuluan 6   

    Universitas Kristen Maranatha

1.4 Kegunaan Penelitian

1. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan sangat bermanfaat dalam memberikan wawasan mengenai peranan pengendalian intern pembelian itu sendiri dan diharapkan bermanfaat sebagai pengetahuan terapan.

2. Bagi Perusahaan

Diharapkan dapat menjadi salah satu pertimbangan bagi perusahaan untuk mendapatkan efektivitas pembelian yang maksimal melalui pengendalian intern pembelian.

3. Bagi Pihak Ketiga

Sebagai bahan referensi atau tambahan informasi yang diperlukan untuk pengembangan pengetahuan lebih lanjut mengenai peranan pengendalian intern pembelian dalam meningkatkan efektivitas pembelian.

   


(15)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai peranan pengendalian intern pembelian dalam meningkatkan efektivitas pembelian, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Pengendalian intern atas pembelian pada PT. Pasifik Raya: 1. Pembagian wewenang dan tanggung jawab yang tegas

PT. Pasifik Raya melakukan pemisahan tugas dan wewenang antara fungsi pemesanan barang, penyimpanan barang, dan pencatatan transaksi pembelian. 2. Perumusan dan penjadwalan pemesanan kembali

PT. Pasifik Raya menggunakan perumusan akan barang-barang yang akan dipesan, termasuk jumlahnya. Perumusan ini disusun untuk mengendalikan persediaan barang. Jadi dengan menggunakan perumusan tersebut, proses pemesanan dapat dilakukan secara teratur.

3. Terdapat kerja sama dengan pelanggan, sehingga dapat diperkirakan barang yang akan disediakan adalah barang yang akan dipesan sehingga tidak terjadi penimbunan barang.

4. Perusahaan mengharuskan pengambilan cuti bagi karyawan perusahaannya. Hal ini dilakukan agar supaya kinerja dari karyawan yang sedang melakukan

73 

Universitas Kristen Maranatha   


(16)

76   

cuti dapat dipantau oleh karyawan lain yang menggantikan karyawan yang sedang melakukan cuti.

5. Perusahaan memberikan reward bagi karyawan yang memenuhi harapan perusahaan. Hal ini dilakukan untuk mendorong karyawan mematuhi seluruh kebijakan yang telah ditetapkan.

6. Adanya otorisasi

PT. Pasifik Raya melakukan otorisasi pada setiap transaksi yang terjadi dengan cara melakukan pembubuhan tanda tangan oleh pihak yang memiliki wewenang untuk menyatakan persetujuan atas terjadinya suatu transaksi. 7. Perusahaan juga melakukan pencatatan pembelian ke kartu stock physic atas

penerimaan barang oleh Logistic Manager. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya penyelewengan barang oleh penjaga gudang.

8. Perusahaan melakukan pencatatan jurnal pembelian dan melakukan pos hutang dagang atas pembelian yang terjadi secara kredit oleh Accounting Manager apabila semua dokumen sudah sesuai.

9. Formulir yang bernomor urut tercetak

Penggunaan formulir yang berhubungan dengan transaksi pembelian pada umumnya sudah menggunakan formulir yang bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dapat dipertanggungjawabkan oleh masing-masing bagian. 10.Supplier yang memasok barang pada PT. Pasifik Raya merupakan supplier

yang sudah terdaftar (terpilih oleh perusahaan berdasarkan harga bersaing). 11.Pada saat penerimaan barang, Logistic Manager melakukan pemeriksaan baik

kualitas maupun kuantitas dari barang yang dipesannya tersebut sehingga

Universitas Kristen Maranatha   


(17)

76   

hanya barang yang sesuai dengan surat pesanan (Purchase Order) yang akan diterima oleh pihak perusahaan.

12.Setelah menerima pesanan barang tersebut, Logistic Manager akan membuat bukti penerimaan barang yang akan diberikan kopiannya ke supplier. Accounting Manager, FinanceandAdministration Director.

13.Telah ada orang yang dapat ditunjuk untuk bertanggung jawab atas gudang yakni penjaga gudang. Penjaga gudang bertanggung jawab penuh atas semua persediaan yang ada di gudang.

14.Di dalam melakukan pembeliannya, perusahaan juga memanfaatkan potongan pembelian yang diberikan oleh supplier.

2. Pengendalian intern pembelian yang diterapkan berperan dalam meningkatkan efektivitas pembelian PT. Pasifik Raya. Hal ini terlihat dari beberapa hal berikut: a. Tercapainya tujuan pengendalian

1. Target pembelian yang dikehendaki

Pengendalian intern atas pembelian pada PT. Pasifik Raya dapat mendukung perusahaan dalam melaksanakan strategi perusahaan dalam menaklukan pesaingnya.

2. Meningkatkan keandalan data serta catatan akuntansi dalam bentuk laporan

Setiap transaksi pembelian yang dicatat adalah transaksi yang benar-benar terjadi dan dicatat pada tanggal yang tepat. Perusahaan juga menggunakan dokumen-dokumen untuk mendukung kelancaran aktivitas pembelian. Dengan kata lain setiap transaksi yang telah dicatat memiliki bukti.

Universitas Kristen Maranatha   


(18)

76   

3. Efisien biaya pembelian dalam mencapai tujuan perusahaan

PT. Pasifik Raya melakukan pembelian dengan biaya yang efisien. Hal ini terlihat dari supplier yang memasok barang merupakan supplier terdaftar (terpilih berdasarkan harga bersaing), dan perusahaan selalu memanfaatkan potongan pembelian yang diberikan oleh supplier.

4. Penerapan prosedur yang mendukung efektivitas pembelian

PT. Pasifik Raya menerapkan prosedur-prosedur uuntuk meningkatkan efektivitas pembelian. Dalam hal ini adalah meliputi prosedur pemesanan barang, penyimpanan barang, dan pencatatan transaksi pembelian yang saling berhubungan satu sama lain.

b. Tercapainya pembelian yang efektif 1. Sah

Pencatatan transaksi pembelian pada PT. Pasifik Raya adalah sah dan bukan rekayasa karyawan. Pencatatan ini didukung oleh bukti-bukti yang sah artinya pembelian yang dicatat bukanlah penjualan fiktif. Bukti-bukti tersebut meliputi surat pesanan yang dibuat oleh Finance and Administration Director berisi nama dan jumlah barang yang dipesan, bukti penerimaan barang yang dibuat oleh Logistic Manager untuk menerangkan bahwa jumlah barang yang diterima sesuai dengan yang dipesan.

2. Otorisasi

PT. Pasifk Raya menetapkan sistem wewenang agar mempermudah operasi pembelian. Dalam hal ini seluruh pembelian barang atau jasa yang

Universitas Kristen Maranatha   


(19)

76   

dilakukan adalah benar-benar pembelian yang diperlukan dan diketahui oleh pihak yang berwenang.

3. Kelengkapan

Transaksi pembelian yang terjadi di PT. Pasifik Raya dicatat dengan benar dan lengkap oleh setiap bagian ( bagian cabang, Logistic Manager, Finance and Administration Director, Accounting Manager,Operational Director, penjaga gudang). Pencatatan dilakukan pada dokumen bernomor urur cetak.

4. Penilaian

Transaksi pembelian yang terjadi di PT. Pasifik Raya dinilai, dalam hal ini perusahaan memeriksa kebenaran perhitungan dan jumlah dari setiap transasksi pembelian yang dilakukan.

5. Klasifikasi

PT. Pasifik Raya mengklasifikasikan setiap transaksi sesuai dengan bagiannya dan dicatat di perkirakan dengan semestinya.

6. Tepat Waktu

Setiap transaksi yang terjadi di PT. Pasifik Raya dicatat segera setelah transaksi terjadi, hal ini diterapkan untuk menghindari terjadinya kecurangan ataupun kehilangan dokumen transaksi karena tidak disengaja. Transaksi juga harus dicatat pada periode yang sesuai.

7. Membukukan dan Ringkasan

Setiap transaksi yang terjadi di PT. Pasifik Raya dicatat ke dalam laporan transaksi pembelian dan diikhtisarkan dengan benar.

Universitas Kristen Maranatha   


(20)

76   

Dengan hasil perhitungan pengujian hipotesis yang telah dilakukan maka di dapatkan hasil sebesar 78.60%. Dimana menurut Dean J.Champion kriteria tersebut memiliki peranan yang sangat signifikan, yang artinya pengendalian intern pembelian sangat berperan dalam meningkatkan efektivitas pembelian.

5.2Saran

Berdasarkan kekurangan pengendalian intern pembelian yang dimiliki PT. Pasifik Raya tersebut, penulis berusaha mencoba memberikan saran yang mungkin berguna sebagai pertimbangan atau masukan bagi perusahaan, yaitu :

1. Surat permintaan barang (Purchase Requisition) untuk Logistic Manager dibuat dalam bentuk e-mail oleh kantor cabang. Dalam surat permintaan barang (Purchase Requisition ) tidak disertai tangan asli dari kepala cabang, tanda-tangan yang digunakan adalah electronic signature sehingga dapat memungkinkan adanya penyalahgunaan electronic signature tersebut oleh karyawan yang tidak ada otorisasi untuk menggunakan electronic signature tersebut.

Saran: Perusahaan sebaiknya menyediakan sistem komputerisasi yang lebih baik untuk digunakan di kantor cabang. Hal yang perlu ditambahkan adalah:

Electronic signature sebaiknya tidak disimpan di computer cabang, tetapi hanya disimpan oleh kepala cabang.

2. Perusahaan memiliki bagian internal di struktur organisasi, tetapi belum ada pihak yang mengisi posisi tersebut sehingga perusahaan tidak memiliki bagian

Universitas Kristen Maranatha   


(21)

76   

Universitas Kristen Maranatha   

internal control yang dapat melakukan pemeriksaan terhadap kegiatan operasional perusahaan. Sehingga apabila ada kesalahan tidak dapat diselesaikan dengan cepat, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja.

Saran: Perusahaan sebaiknya membuka lowongan sebagai internal control supaya tercipta pengendalian intern yang lebih baik, terutama pada kegiatan pembeliannya.

3. Barang yang disimpan di gudang belum mempunyai berkas atau tanda tentang lokasi barang tersebut disimpan. Hal ini dapat menyebabkan waktu untuk meletakkan dan pencarian barang tersebut menjadi lebih lambat.

Saran: Lokasi barang sebaiknya dibuatkan tanda dan daftar dengan nomor yang jelas, sehingga memudahkan meletakkan dan pencarian barang.


(22)

DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvin A., Randal J. Elder, Mark S. Beasley. (2008). Auditing and Assurance Service, an Integrated Approach,Pearson International Edition.

Arens, Alvin A., Randal J.Elder and Mark S.Beasley. (2000). Auditing. Edisi revisi. (Amir Abadi Jusuf). Jakarta: Salemba Empat

Basu Swasta Dharmesta. (2005). Manajemen Pemasaran Modern. Cetakan ke duabelas. Yogyakarta: Liberty.

Champion, Dean J. (1981). Basic Statistics for Social Research, 2nd, New York: Mac Millan Publishing Company.

Chusing, Barry E and Marshal B. Romney. (1997). Auditing. Seven edition. USA: Addision-Wesley Publishing Co.

Koetler, Philip, 2001, Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium, Jakarta : PT.Prenhallindo.

Krismiaji. (2002). Sistem Informasi Akuntansi I: Pendekatan Praktika Penyusunan Metode dan Prosedur, Edisi kedelapan, Bandung: Lingga Jaya.

La Midjan dan Azhar Susanto (2003). Sistem Information Akuntansi II, Edisi Kedelapan, Bandung: Linggajaya.

Mulyadi. (2002). Auditing, Edisi ke - 6, Jakarta: Salemba Empat.

Mulyadi. (2001). Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Jakarta: Salemba Empat.

81


(23)

81

Universitas Kristen Maranatha Romney, Marshal B, Paul John Steinbart and Barry E. Cushing (2003). Sistem

Informasi Akuntansi. Edisi Ketujuh. (Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary). Jakarta: Salemba.

Ruhyah Kosasih. (1990). Auditing Prinsip dan Prosedur. Edisi lengkap. Surabaya: Palapa.

Sunarto. (2003). Auditing, Yogyakarta: Panduan.


(1)

3. Efisien biaya pembelian dalam mencapai tujuan perusahaan

PT. Pasifik Raya melakukan pembelian dengan biaya yang efisien. Hal ini terlihat dari supplier yang memasok barang merupakan supplier terdaftar (terpilih berdasarkan harga bersaing), dan perusahaan selalu memanfaatkan potongan pembelian yang diberikan oleh supplier.

4. Penerapan prosedur yang mendukung efektivitas pembelian

PT. Pasifik Raya menerapkan prosedur-prosedur uuntuk meningkatkan efektivitas pembelian. Dalam hal ini adalah meliputi prosedur pemesanan barang, penyimpanan barang, dan pencatatan transaksi pembelian yang saling berhubungan satu sama lain.

b. Tercapainya pembelian yang efektif 1. Sah

Pencatatan transaksi pembelian pada PT. Pasifik Raya adalah sah dan bukan rekayasa karyawan. Pencatatan ini didukung oleh bukti-bukti yang sah artinya pembelian yang dicatat bukanlah penjualan fiktif. Bukti-bukti tersebut meliputi surat pesanan yang dibuat oleh Finance and Administration Director berisi nama dan jumlah barang yang dipesan, bukti penerimaan barang yang dibuat oleh Logistic Manager untuk menerangkan bahwa jumlah barang yang diterima sesuai dengan yang dipesan.

2. Otorisasi

PT. Pasifk Raya menetapkan sistem wewenang agar mempermudah operasi pembelian. Dalam hal ini seluruh pembelian barang atau jasa yang


(2)

76   

dilakukan adalah benar-benar pembelian yang diperlukan dan diketahui oleh pihak yang berwenang.

3. Kelengkapan

Transaksi pembelian yang terjadi di PT. Pasifik Raya dicatat dengan benar dan lengkap oleh setiap bagian ( bagian cabang, Logistic Manager, Finance and Administration Director, Accounting Manager,Operational Director, penjaga gudang). Pencatatan dilakukan pada dokumen bernomor urur cetak.

4. Penilaian

Transaksi pembelian yang terjadi di PT. Pasifik Raya dinilai, dalam hal ini perusahaan memeriksa kebenaran perhitungan dan jumlah dari setiap transasksi pembelian yang dilakukan.

5. Klasifikasi

PT. Pasifik Raya mengklasifikasikan setiap transaksi sesuai dengan bagiannya dan dicatat di perkirakan dengan semestinya.

6. Tepat Waktu

Setiap transaksi yang terjadi di PT. Pasifik Raya dicatat segera setelah transaksi terjadi, hal ini diterapkan untuk menghindari terjadinya kecurangan ataupun kehilangan dokumen transaksi karena tidak disengaja. Transaksi juga harus dicatat pada periode yang sesuai.

7. Membukukan dan Ringkasan

Setiap transaksi yang terjadi di PT. Pasifik Raya dicatat ke dalam laporan transaksi pembelian dan diikhtisarkan dengan benar.

Universitas Kristen Maranatha 


(3)

Dengan hasil perhitungan pengujian hipotesis yang telah dilakukan maka di dapatkan hasil sebesar 78.60%. Dimana menurut Dean J.Champion kriteria tersebut memiliki peranan yang sangat signifikan, yang artinya pengendalian intern pembelian sangat berperan dalam meningkatkan efektivitas pembelian.

5.2Saran

Berdasarkan kekurangan pengendalian intern pembelian yang dimiliki PT. Pasifik Raya tersebut, penulis berusaha mencoba memberikan saran yang mungkin berguna sebagai pertimbangan atau masukan bagi perusahaan, yaitu :

1. Surat permintaan barang (Purchase Requisition) untuk Logistic Manager dibuat dalam bentuk e-mail oleh kantor cabang. Dalam surat permintaan barang (Purchase Requisition ) tidak disertai tangan asli dari kepala cabang, tanda-tangan yang digunakan adalah electronic signature sehingga dapat memungkinkan adanya penyalahgunaan electronic signature tersebut oleh karyawan yang tidak ada otorisasi untuk menggunakan electronic signature tersebut.

Saran: Perusahaan sebaiknya menyediakan sistem komputerisasi yang lebih baik untuk digunakan di kantor cabang. Hal yang perlu ditambahkan adalah:

Electronic signature sebaiknya tidak disimpan di computer cabang, tetapi hanya disimpan oleh kepala cabang.


(4)

76   

Universitas Kristen Maranatha 

 

internal control yang dapat melakukan pemeriksaan terhadap kegiatan operasional perusahaan. Sehingga apabila ada kesalahan tidak dapat diselesaikan dengan cepat, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja.

Saran: Perusahaan sebaiknya membuka lowongan sebagai internal control supaya tercipta pengendalian intern yang lebih baik, terutama pada kegiatan pembeliannya.

3. Barang yang disimpan di gudang belum mempunyai berkas atau tanda tentang lokasi barang tersebut disimpan. Hal ini dapat menyebabkan waktu untuk meletakkan dan pencarian barang tersebut menjadi lebih lambat.

Saran: Lokasi barang sebaiknya dibuatkan tanda dan daftar dengan nomor yang jelas, sehingga memudahkan meletakkan dan pencarian barang.


(5)

Arens, Alvin A., Randal J. Elder, Mark S. Beasley. (2008). Auditing and Assurance Service, an Integrated Approach,Pearson International Edition.

Arens, Alvin A., Randal J.Elder and Mark S.Beasley. (2000). Auditing. Edisi revisi. (Amir Abadi Jusuf). Jakarta: Salemba Empat

Basu Swasta Dharmesta. (2005). Manajemen Pemasaran Modern. Cetakan ke duabelas. Yogyakarta: Liberty.

Champion, Dean J. (1981). Basic Statistics for Social Research, 2nd, New York: Mac Millan Publishing Company.

Chusing, Barry E and Marshal B. Romney. (1997). Auditing. Seven edition. USA: Addision-Wesley Publishing Co.

Koetler, Philip, 2001, Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium, Jakarta : PT.Prenhallindo.

Krismiaji. (2002). Sistem Informasi Akuntansi I: Pendekatan Praktika Penyusunan Metode dan Prosedur, Edisi kedelapan, Bandung: Lingga Jaya.

La Midjan dan Azhar Susanto (2003). Sistem Information Akuntansi II, Edisi Kedelapan, Bandung: Linggajaya.


(6)

81

Universitas Kristen Maranatha Romney, Marshal B, Paul John Steinbart and Barry E. Cushing (2003). Sistem

Informasi Akuntansi. Edisi Ketujuh. (Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary). Jakarta: Salemba.

Ruhyah Kosasih. (1990). Auditing Prinsip dan Prosedur. Edisi lengkap. Surabaya: Palapa.

Sunarto. (2003). Auditing, Yogyakarta: Panduan.