Gambaran Pengetahuan Sikap dan Perilaku Ibu Yang Memiliki Balita Gizi Kurang Di Kelurahan Maleber Kota Bandung Periode Agustus 2011 - Januari 2012.

(1)

i ABSTRAK

GAMBARAN PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG MEMILIKI BALITA GIZI KURANG DI KELURAHAN MALEBER KOTA BANDUNG

PERIODE AGUSTUS 2011 – JANUARI 2012 Annisa Denada Rochman, 2012. Pembimbing I : Dani dr., M.Kes.

Pembimbing II : Budi Widyarto Lana dr., MH. Masalah gizi adalah masalah kesehatan masyarakat yang penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja, tetapi erat kaitannya dengan masalah ketahanan pangan di tingkat rumah tangga, juga menyangkut aspek pengetahuan, sikap dan perilaku yang kurang mendukung pola hidup sehat. Salah satu penyebab terjadinya anak kurang gizi adalah kemiskinan, sehingga memicu rendahnya daya beli masyarakat. Jumlah orang miskin, di negara berkembang khususnya di Indonesia terus bertambah. Tujuan dari penelitian ini adalah agar dapat memperoleh gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku ibu yang memiliki balita penderita gizi kurang di Kelurahan Maleber Kota Bandung.

Penelitian ini bersifat deskriptif dengan metode cross-sectional dan kuesioner sebanyak 39 pertanyaan sebagai alat pengumpul data. Sampel penelitian menggunakan cara whole sample dari data sekunder sebanyak 37 ibu balita penderita gizi kurang.

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa tingkat pengetahuan responden kategori kurang sebanyak 76%, tingkat sikap responden kategori kurang sebanyak 38%, dan tingkat perilaku responden kategori perilaku kurang sebanyak 95%.

Simpulan penelitian ini pengetahuan, sikap dan perilaku ibu dari balita penderita gizi kurang di Kelurahan Maleber kota Bandung tentang gizi balita adalah kurang.

Kata Kunci : pengetahuan, sikap, perilaku, balita, gizi kurang


(2)

ii ABSTRACT

DESCRIPTION OF KNOWLEDGE ATTITUDE AND BEHAVE OF MOTHERS WHO HAVE CHILDREN MALNUTRITION

IN MALEBER WARD BANDUNG CITY IN PERIOD AUGUST 2011 JANUARY 2012 Annisa Denada Rochman, 2012. Tutor I : Dani dr., M.Kes.

Tutor II : Budi Widyarto Lana dr., MH.

Nutritional problems are a public health problem that can not be tackled by the medical and health care approach, but is closely related to issues of food security at household level, is also related to aspects of knowledge, attitudes and behaviors are less supportive of a healthy lifestyle. One of the causes of child malnutrition is poverty, leading to low purchasing power. Amount of poor people in developing countries especially in Indonesia continues to grow. The purpose of this study was to obtain the knowledge, attitudes and behavior of mothers of children under five year sold malnourished patients in the Maleber ward Bandung.

This research uses descriptive method with cross-sectional and 39 question in questionnaire as a collection tool data. Study sample using whole sample in secondary data of as many as 37 mothers of malnutrition toddlers .

From the result showed that the level of knowledge of respondents categories as much as 76% less, the attitude of respondents categories were 38% less, and the behavior of respondents categories of behavior as much as 95% less.

The conclusions of this study knowledge, attitudes and behavior of mothers of toddlers malnourished patients in the malleber ward, Bandung city about

nutrition is less/bad.


(3)

v DAFTAR ISI

Halaman ABSTRAK i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Maksud Dan Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.5 Landasan Teori ... 4

1.6 Metodologi ... 5

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 5

BAB II 2.1 Pengetahuan, Sikap dan Perilaku ... 6

2.1.1 Pengetahuan ... 6

2.1.2 Sikap ... 7

2.1.3 Perilaku ... 7

2.2 Status Gizi ... 8

2.2.1 Definisi Status Gizi ... 8

2.2.2 Klasifikasi Status Gizi ... 9

2.2.3 Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi ... 10

2.2.4 Penilaian Status Gizi ... 12

2.3 Gizi Kurang (Kurang Energi Protein) ... 18

2.3.1 Epidemiologi ... 18

2.3.2 Definisi... 19

2.3.3 Tanda – Tanda Gizi Kurang... 19

2.3.4 Penyebab gizi kurang ... 20

2.3.5 Faktor Penyebab Gizi kurang ... 21

2.3.6 Klasifikasi Gizi Kurang ... 22

2.3.7 Dampak Gizi Kurang ... 23


(4)

vi

2.3.9 Pencegahan ... 26

2.4 Posyandu ... 26

2.4.1 Definisi... 26

2.4.2 Tujuan penyelenggaraan Posyandu ... 27

2.4.3 Fungsi Posyandu ... 27

2.4.4 Sasaran Posyandu ... 28

2.4.5 Pelaksanaan kegiatan Posyandu... 28

2.4.6 Strata Posyandu... 28

BAB III 3.1 Jenis dan Metode Penelitian ... 30

3.2 Rancangan Penelitian ... 30

3.3 Instrumen Penelitian... 30

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 30

3.4.1 Sumber Data ... 30

3.4.2 Populasi ... 30

3.4.3 Sampel ... 31

3.4.4 Kriteria Subjek Penelitian ... 31

3.5 Definisi Operasional... 31

3.6 Pengolahan Data dan Penyajian Data ... 32

3.6.1 Identitas Responden ... 32

3.6.2 Pengetahuan ... 32

3.6.3 Sikap ... 32

3.6.4 Perilaku ... 33

3.7 Aspek Etik Penelitian ... 33

BAB IV 4.1 Hasil Univariat ... 34

4.1.1 Identitas Responden ... 34

4.1.2 Distribusi Pengetahuan ... 38

4.1.3 Distribusi Sikap Responden ... 46

4.1.4 Distribusi Perilaku Responden... 51

4.2 Hasil Bivariat ... 58

4.2.1 Distirbusi Pengetahuan Responden Secara Keseluruhan ... 58

4.2.2 Distribusi Sikap Responden Secara Keseluruhan ... 59

4.2.3 Distribusi Perilaku Responden Secara Keseluruhan ... 59

BAB V 5.1 Simpulan ... 61


(5)

vii DAFTAR PUSTAKA ... 62 RIWAYAT HIDUP ... 82


(6)

viii DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Balita Gizi Bawah Garis Merah UPT Puskesmas Garuda dan

Puskesmas Babatan Tahun 2011 ... 2

Tabel 1.2 Data Jumlah Balita Gizi Kurang di Kelurahan Maleber Periode Agustus 2011- Januari 2012 ...2

Tabel 2.1 Klasifikasi Status Gizi Anak Bawah Lima Tahun (Balita) ... 9

Tabel 2.2 Interpretasi pada sekali penimbangan ... 16

Tabel 2.3 Interpretasi dua kali penimbangan atau lebih ... 17

Tabel 4.1 Distribusi identitas responden menurut usia ... 34

Tabel 4.2 Distribusi identitas responden menurut pekerjaan ... 34

Tabel 4.3 Distribusi identitas responden menurut jumlah anak ... 35

Tabel 4.4 Distribusi identitas responden menurut pendidikan ... 35

Tabel 4.5 Distribusi identitas responden menurut pekerjaan suami ... 36

Tabel 4.6 Distribusi identitas responden menurut pendapatan ... 36

Tabel 4.7 Distribusi identitas responden menurut jumlah anggota keluarga dalam 1 rumah ... 37

Tabel 4.8 Distribusi pengetahuan responden tentang gizi ... 38

Tabel 4.9 Distribusi pengetahuan responden tentang pola makan pada anak ... 38

Tabel 4.10 Distribusi pengetahuan responden tentang makanan apa saja yang seharusnya anak makan ... 39

Tabel 4.11 Distribusi pengetahuan responden tentang kandungan zat gizi dalam makanan untuk anak ... 40

Tabel 4.12 Distribusi pengetahuan responden tentang perbandingan kadar yang tepat antara karbohidrat, protein dan lemak tiap 1 kali makan untuk anak ... 40

Tabel 4.13 Distribusi pengetahuan responden tentang definisi gizi seimbang ... 41

Tabel 4.14 Distribusi pengetahuan responden tentang gizi minimal untuk anak .. 42

Tabel 4.15 Distribusi pengetahuan responden tentang definisi makanan selingan 43 Tabel 4.16 Distribusi pengetahuan responden tentang makanan selingan yang baik untuk anak ... 44


(7)

ix Tabel 4.17 Distribusi pengetahuan responden tentang makanan tambahan yang perlu diberikan selain makanan utama dan makanan selingan ... 45 Tabel 4.18 Distribusi sikap responden terhadap anak umur ≥1 tahun diberi

makanan sesuai dengan komposisi orang dewasa ... 46 Tabel 4.19 Distribusi sikap responden terhadap anak harus diberi makan dengan

pola makan seimbang ... 46 Tabel 4.20 Distribusi sikap responden terhadap pemberian susu harus diberi setiap

hari ... 47 Tabel 4.21 Distribusi sikap responden terhadap pemberian makanan selingan diantara makan berat ... 47 Tabel 4.22 Distribusi sikap responden terhadap makanan yang baik adalah makanan yang mahal ... 48 Tabel 4.23 Distribusi sikap responden terhadap kandungan gizi makanan nabati

sama dengan kandungan gizi makanan hewani ... 48 Tabel 4.24 Distribusi sikap responden terhadap pendapat “yang penting anak bisa

makan, walaupun makanan nya cenderung tidak sehat” ... 49 Tabel 4.25 Distribusi sikap responden terhadap pemberian makanan berupa telur,

anak bisa bisulan/cacingan ... 49 Tabel 4.26 Distribusi sikap responden terhadap anak yang tidak mau makan hanya

diberi susu saja ... 50 Tabel 4.27 Distribusi sikap responden terhadap pemberian makanan tambahan

seperti suplemen atau vitamin anak ... 50 Tabel 4.28 Distribusi perilaku responden tentang pemberian makanan ke anak >

1tahun sesuai dengan komposisi orang dewasa ... 51 Tabel 4.29 Distribusi perilaku responden tentang pemberian makan anak dengan

pola makan seimbang ... 52 Tabel 4.30 Distribusi perilaku responden tentang pemberian susu setiap hari ... 52 Tabel 4.31 Distribusi perilaku responden tentang pemberian makanan selingan diantara waktu makan utama ... 53 Tabel 4.32 Distribusi perilaku responden tentang pemberian makanan yang mahal


(8)

x

Tabel 4.33 Distribusi perilaku responden tentang pemberian makanan hewani .... 54

Tabel 4.34 Distribusi perilaku responden tentang pemberian makanan anak sesuai kemauan anak ... 55

Tabel 4.35 Distribusi perilaku responden tentang pemberian telur setiap ... 56

Tabel 4.36 Distribusi perilaku responden tentang pemberian susu saja apabila anak tidak mau makan ... 56

Tabel 4.37 Distribusi perilaku responden tentang pemberian suplemen atau vitamin anak ... 57

Tabel 4.38 Distirbusi pengetahuan responden secara keseluruhan ... 58

Tabel 4.39 Distribusi sikap responden secara keseluruhan ... 59


(9)

xi DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Komisi Etik ... 66

Lampiran 2. Surat Persetujuan Pemerintahan Kota Bandung ... 67

Lampiran 3. Surat Persetujuan Dinas Kesehatan Kota Bandung ... 68

Lampiran 4. Data sekunder ... 69

Lampiran 5. Informed Consent ... 70

Lampiran 6. Kuesioner ... 71

Lampiran 7. Hasil Kuesioner Pengetahuan Responden ... 78

Lampiran 8. Hasil Kuesioner Sikap Responden ... 79

Lampiran 9. Hasil Kuesioner Perilaku Responden ... 80

Lampiran 10. Pravelensi balita gizi kurang dan gizi buruk (BB/U) menurut provinsi tahun 2010 ... 81


(10)

66 LAMPIRAN Lampiran 1. Komisi Etik


(11)

67


(12)

68


(13)

69 Lampiran 4. Data sekunder


(14)

70 Lampiran 5. Informed Consent

FORMULIR PERNYATAAN PERSETUJUAN

(INFORMED CONSENT)

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini, Nama :

Umur :

Setelah mendapat penjelasan selengkapnya dan menyadari maksud, tujuan dan manfaat penelitian tersebut dibawah ini yang berjudul

GAMBARAN PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG MEMILIKI BALITA GIZI KURANG DI KELURAHAN MALEBER KOTA BANDUNG PERIODE AGUSTUS 2011 – JANUARI 2012

Maka saya bersedia serta dalam penelitian tersebut di atas sebagai subyek penelitian.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan penuh kesadaran, dengan penuh tanggung jawab tanpa paksaan pihak manapun

Bandung, ...20 Yang membuat pernyataan


(15)

71 Lampiran 6. Kuesioner

KUESIONER

Hari/Tanggal : .../..../..../.... IDENTITAS

1. Nama ibu : Ny ... 2. Usia ibu : ... 3. Pekerjaan ibu : ... 4. Jumlah anak : ... anak sehat, ... anak gizi kurang 5. Alamat : ...

Kelurahan : ... RW : ... 6. Pendidikan terakhir

a. Tidak tamat / tamat SD (sederajat) b. Tidak tamat / tamat SMP (sederajat) c. Tidak tamat / tamat SMA (sederajat) 7. Pekerjaan suami

a. Pedagang b. Guru c. Wiraswasta d. Buruh

e. ABRI / Polisi f. Pegawai Negeri

g. Lain-lain (...) 8. Pendapatan dalam keluarga perbulan

a. ≤ Rp 1.560. 203,- b. > Rp 1.560. 203,- c. Tidak tentu

9. Jumlah anggota keluarga dalam 1 rumah a. ≤3 orang

b. 4-5 orang c. 6-9 orang


(16)

72 d. ≥ 10 orang

PENGETAHUAN

1. Apa yang ibu tahu tentang gizi? a. makanan

b. pola makan

c. protein, lemak dan karbohidrat

d. zat-zat yang terkandung di dalam makanan

e. suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari orgam-organ, serta menghasilkan energi.

2. berapa kali sebaiknya anak makan? a. 1x makan berat, 1x makan ringan b. 2x makan berat, 2x makan ringan c. 3x makan berat

d. Sesuai kemauan anak

e. 3x makan utama, 2x makan selingan (snack) 3. Menurut ibu, apa yang seharusnya anak makan?

a. Nasi saja

b. Nasi dan lauk pauk

c. Nasi, lauk pauk dan sayur d. Nasi, lauk pauk, sayur dan buah e. Nasi, lauk pauk, sayur, buah dan susu.

4. Zat-zat apa saja yang sebaiknya terkandung di dalam makanan? a. Karbohidrat

b. Protein c. Lemak

d. Karbohidrat, protein dan lemak


(17)

73

5. Berapa perbandingan kadar karbohidrat, protein dan lemak yang baik perharinya untuk balita?

a. Karbohidrat 100%

b. Karbohidrat 50% dan Protein 50% c. Karbohidrat 50% dan Lemak 50%

d. Karbohidrat 50%, Protein 25% dan Lemak 25% e. Karbohidrat 35%, Protein 15%, Lemak 50%. 6. Apa yang dimaksud dengan gizi seimbang?

a. Hanya terkandung karbohidrat saja b. Terkandung karbohidrat dan protein c. Terkandung karbohidrat dan lemak

d. Terkandung karbohidrat, protein dan lemak

e. Makanan yang dikonsumsi oleh individu sehari-hari yang beraneka ragam dan memenuhi 5 kelompok zat gizi dalam jumlah yang cukup, tidak berlebihan dan tidak kekurangan

7. Menurut ibu gizi minimal harus dapat darimana? a. Makanan yang murah

b. Makanan yang mahal

c. Makanan sesuai kemauan anak d. Makanan yang mengandung lemak

e. Makanan yang minimal mengandung karbohidrat dan protein yang cukup

8. Apa yang dimaksud dengan makanan selingan? a. Makanan yang dapat dimakan kapan saja

b. Makanan yang dapat dibawa dan dimakan kapan saja c. Makanan yang disukai anak

d. Makanan yang dapat mengganjal rasa lapar sementara

e. Makanan yang dimaksudkan untuk menghilangkan rasa lapar seseorang sementara waktu, memberi sedikit pasokan tenaga ke tubuh, atau sesuatu yang dimakan untuk dinikmati rasanya dimana porsinya lebih sedikit dibandingkan makanan utama


(18)

74 9. Makanan selingan yang baik berupa apa?

a. Yang disukai anak

b. Yang mudah dibawa anak kemana saja c. Yang mudah dikonsumsi anak

d. Yang mahal dan bergizi

e. Yang mudah dicerna anak, bergizi dan bersih

10.Selain makanan utama dan makanan selingan, makanan tambahan apalagi yang perlu diberikan?

a. Makanan sesuai kesukaan anak b. Susu biasa

c. Susu pengganti makanan d. Suplemen makanan

e. Susu bergizi dan makanan bergizi dan mudah dicerna anak

SIKAP

1. Setujukah ibu bahwa anak umur >1 tahun diberi makanan sesuai dengan komposisi orang dewasa?

a. Setuju b. Abstain c. Tidak setuju

2. Setujukah ibu bahwa anak harus diberi makan dengan pola makanan seimbang?

a. Setuju b. Abstain c. Tidak setuju

3. Setujukah ibu bahwa pemberian susu harus diberi setiap hari? a. Setuju

b. Abstain c. Tidak setuju

4. Setujukah ibu bahwa anak harus diberi makanan selingan diantara makan berat?


(19)

75 a. Setuju

b. Abstain c. Tidak setuju

5. Setujukah ibu bahwa makanan yang baik itu identik dengan makanan yang mahal?

a. Setuju b. Abstain c. Tidak setuju

6. Setujukah ibu bahwa kandungan gizi makanan nabati sama dengan kandungan gizi makanan hewani?

a. Setuju b. Abstain c. Tidak setuju

7. Setujukah ibu tentang pendapat “yang penting anak bisa makan, walaupun

makanan tidak sehat”?

a. Setuju b. Abstain c. Tidak setuju

8. Setujukah ibu jika setiap hari diberi makan telur, anak bisa bisulan/cacingan?

a. Setuju b. Abstain c. Tidak setuju

9. Setujukah ibu apabila anak yang tidak mau makan hanya diberi susu saja? a. Setuju

b. Abstain c. Tidak setuju

10. Setujukah ibu dengan pemberian makanan tambahan seperti suplemen/vitamin makanan?

a. Setuju b. Abstain


(20)

76 c. Tidak setuju

PERILAKU

1. Apakah ibu memberi makanan anak usia >1 tahun sesuai dengan komposisi orang dewasa?

a. Selalu b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Jarang e. Tidak pernah

2. Apakah ibu memberi makan anak dengan pola makanan yang seimbang? a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Jarang e. Tidak pernah

3. Apakah ibu memberikan anak susu setiap hari? a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Jarang e. Tidak pernah

4. Apakah ibu memberi makanan selingan diantara waktu makan utama? a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Jarang e. Tidak pernah

5. Apakah ibu memberikan anak dengan makanan yang mahal? a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Jarang e. Tidak pernah

6. Apakah ibu memberikan anak dengan makanan hewani? a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Jarang

e. Tidak pernah

7. Apakah ibu memberikan anak dengan makanan yang anak mau? a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang d. Jarang


(21)

77 e. Tidak pernah

8. Apakah ibu memberikan makan anak dengan telur setiap hari? a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Jarang e. Tidak pernah

9. Apakah ibu memberikan anak dengan susu saja apabila anak tidak mau makan?

a. Selalu b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Jarang e. Tidak pernah

10.Apakah ibu memberi anak dengan makanan tambahan seperti suplemen/vitamin anak?

a. Selalu b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Jarang e. Tidak pernah


(22)

78

Lampiran 7. Hasil Kuesioner Pengetahuan Responden Sampel

Pengetahuan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total Kategori

Sampel 1 10 10 10 10 1 1 10 10 10 1 73 Cukup

Sampel 2 1 10 10 10 10 10 10 1 10 10 82 Baik

Sampel 3 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 19 Kurang

Sampel 4 1 1 10 10 10 10 10 10 10 10 82 Baik

Sampel 5 10 10 10 10 10 10 10 1 10 10 91 Baik

Sampel 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Kurang

Sampel 7 1 1 10 10 1 1 1 1 1 10 37 Kurang

Sampel 8 1 1 10 10 10 10 10 1 1 1 55 Kurang

Sampel 9 1 10 1 1 1 1 10 1 1 1 28 Kurang

Sampel 10 1 10 10 1 1 1 1 1 1 1 28 Kurang

Sampel 11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Kurang

Sampel 12 1 10 10 10 10 10 1 1 1 10 64 Kurang

Sampel 13 1 1 10 10 10 10 10 10 10 10 82 Baik

Sampel 14 10 1 10 10 10 10 10 10 10 10 91 Baik

Sampel 15 10 1 10 10 10 10 10 10 10 1 82 Baik

Sampel 16 10 10 10 10 10 10 10 10 10 1 91 Baik

Sampel 17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Kurang

Sampel 18 1 10 1 1 1 1 1 1 1 1 19 Kurang

Sampel 19 10 10 10 10 10 10 10 10 10 1 91 Baik

Sampel 20 1 10 1 1 1 1 1 1 1 1 19 Kurang

Sampel 21 1 10 10 1 1 1 10 1 10 1 46 Kurang

Sampel 22 1 10 1 1 1 1 1 1 1 1 19 Kurang

Sampel 23 1 1 1 10 1 1 1 1 1 1 19 Kurang

Sampel 24 1 1 10 1 10 10 1 1 10 1 46 Kurang

Sampel 25 1 10 1 1 1 1 1 1 1 1 19 Kurang

Sampel 26 1 1 10 1 1 1 1 1 1 1 19 Kurang

Sampel 27 1 1 10 1 1 1 1 1 1 1 19 Kurang

Sampel 28 1 1 1 10 1 1 1 1 1 1 19 Kurang

Sampel 29 10 10 1 1 1 10 10 10 10 1 64 Kurang

Sampel 30 10 1 10 1 1 1 1 1 1 1 28 Kurang

Sampel 31 1 1 1 1 1 1 10 1 10 1 28 Kurang

Sampel 32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Kurang

Sampel 33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Kurang

Sampel 34 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 19 Kurang

Sampel 35 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Kurang

Sampel 36 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Kurang


(23)

79 Lampiran 8. Hasil Kuesioner Sikap Responden

Sampel

Sikap

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total Kategori

Sampel 1 10 10 10 10 10 10 10 1 1 10 82 Baik

Sampel 2 10 10 10 10 10 1 10 1 10 10 82 Baik

Sampel 3 5 10 10 10 10 5 1 5 1 10 67 Cukup

Sampel 4 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100 Baik

Sampel 5 1 10 10 10 10 10 10 1 10 10 82 Baik

Sampel 6 10 5 10 5 1 5 5 10 1 5 57 Kurang

Sampel 7 10 10 10 10 10 10 10 1 1 10 82 Baik

Sampel 8 10 10 10 10 10 1 10 1 10 10 82 Baik

Sampel 9 10 10 10 10 1 1 5 10 10 5 72 Cukup

Sampel 10 10 5 10 10 5 5 1 10 1 10 67 Cukup

Sampel 11 10 10 10 5 10 1 10 10 1 10 77 Cukup

Sampel 12 1 10 10 1 10 10 10 5 10 10 77 Cukup

Sampel 13 1 10 10 10 10 10 10 5 10 10 86 Baik

Sampel 14 1 10 10 10 10 10 10 1 10 10 82 Baik

Sampel 15 10 10 1 10 10 1 10 10 10 10 82 Baik

Sampel 16 10 10 10 10 10 1 10 1 10 10 82 Baik

Sampel 17 5 10 5 5 1 5 1 10 1 5 48 Kurang

Sampel 18 10 10 10 10 10 5 1 1 1 10 68 Cukup

Sampel 19 1 10 1 10 10 1 10 1 10 10 64 Kurang

Sampel 20 10 10 10 10 10 1 10 10 10 1 82 Baik

Sampel 21 10 10 1 10 10 10 10 10 10 10 91 Baik

Sampel 22 10 10 10 5 1 5 10 5 1 1 58 Kurang

Sampel 23 10 10 1 10 5 5 10 10 1 10 72 Cukup

Sampel 24 10 10 1 10 10 1 10 1 10 10 73 Cukup

Sampel 25 10 10 1 1 10 1 10 1 10 10 64 Kurang

Sampel 26 10 10 1 1 10 1 10 5 10 10 68 Cukup

Sampel 27 10 10 10 10 1 5 5 5 1 1 58 Kurang

Sampel 28 5 10 5 5 1 5 1 10 1 5 48 Kurang

Sampel 29 10 10 10 10 10 5 1 1 1 10 68 Cukup

Sampel 30 10 10 10 10 10 5 1 5 1 10 72 Cukup

Sampel 31 1 10 5 5 1 10 1 10 5 5 53 Kurang

Sampel 32 5 10 10 5 1 5 1 5 1 1 44 Kurang

Sampel 33 10 10 10 10 1 5 5 1 5 1 58 Kurang

Sampel 34 5 5 5 1 1 5 10 5 1 5 43 Kurang

Sampel 35 10 5 10 5 1 5 10 10 1 5 62 Kurang

Sampel 36 5 1 5 5 1 1 5 10 5 1 39 Kurang


(24)

80 Lampiran 9. Hasil Kuesioner Perilaku Responden

Sampel

Perilaku

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total Kategori

Sampel 1 6 6 6 8 4 4 8 4 8 4 58 Kurang

Sampel 2 8 8 10 6 4 6 8 6 8 6 70 Cukup

Sampel 3 4 4 10 8 2 2 4 4 4 2 44 Kurang

Sampel 4 6 6 8 6 2 4 10 6 10 4 62 Kurang

Sampel 5 2 6 8 4 4 4 10 8 6 4 56 Kurang

Sampel 6 8 6 10 6 2 4 4 6 4 4 54 Kurang

Sampel 7 2 4 8 4 2 6 8 6 6 4 50 Kurang

Sampel 8 6 8 8 6 4 4 10 6 10 2 64 Kurang

Sampel 9 8 6 4 6 4 4 10 2 10 2 56 Kurang

Sampel 10 8 6 10 6 6 4 10 8 2 4 64 Kurang

Sampel 11 6 6 6 6 4 4 10 6 4 4 56 Kurang

Sampel 12 2 4 6 4 2 4 8 8 10 4 52 Kurang

Sampel 13 2 4 8 4 4 4 10 8 6 4 54 Kurang

Sampel 14 2 8 8 8 4 6 10 8 10 6 70 Cukup

Sampel 15 6 4 6 4 2 4 10 6 8 4 54 Kurang

Sampel 16 6 6 6 6 2 6 8 4 8 4 56 Kurang

Sampel 17 6 6 10 8 4 6 4 6 4 4 58 Kurang

Sampel 18 6 6 6 10 4 6 6 6 8 2 60 Kurang

Sampel 19 2 6 10 6 4 6 10 6 6 6 62 Kurang

Sampel 20 6 8 4 6 2 4 8 8 10 2 58 Kurang

Sampel 21 6 6 6 4 2 4 10 8 10 4 60 Kurang

Sampel 22 6 6 8 6 6 6 4 8 4 2 56 Kurang

Sampel 23 4 8 10 4 4 6 6 8 6 4 60 Kurang

Sampel 24 6 6 6 6 4 4 10 4 10 4 60 Kurang

Sampel 25 6 4 4 6 4 4 6 4 10 6 54 Kurang

Sampel 26 6 4 4 4 2 4 10 8 8 6 56 Kurang

Sampel 27 6 6 8 10 6 8 2 8 4 4 62 Kurang

Sampel 28 4 4 10 8 2 2 4 4 4 2 44 Kurang

Sampel 29 8 6 6 8 4 4 8 4 6 4 58 Kurang

Sampel 30 6 8 8 8 4 4 2 6 6 4 56 Kurang

Sampel 31 10 8 6 6 6 4 4 10 6 4 64 Kurang

Sampel 32 6 8 8 4 4 6 4 8 6 2 56 Kurang

Sampel 33 8 8 6 6 4 4 2 6 6 4 54 Kurang

Sampel 34 6 4 6 8 4 4 4 8 4 6 54 Kurang

Sampel 35 4 4 8 8 2 4 6 6 4 6 52 Kurang

Sampel 36 4 4 8 8 4 4 6 8 6 6 58 Kurang


(25)

81

Lampiran 10. Pravelensi balita gizi kurang dan gizi buruk (BB/U) menurut provinsi tahun 2010


(26)

82

RIWAYAT HIDUP

Nama : Annisa Denada Rochman

Nomor Pokok Mahasiswa : 0910174

Tempat, Tanggal Lahir : Cirebon, 18 Januari 1992

Alamat : Jl. Batununggal Mulia Raya no.4, Bandung Riwayat Pendidikan :

 TK Islam Tidore, Sangihe Talaud, 1995

 SDN Mangkura III, Makassar, 1997

 SMPN 13, Bandung, 2003

 SMAN 7, Bandung, 2006

 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung. 2009 - sekarang


(27)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Periode pembangunan sekarang ini Indonesia masih menghadapi beban besar dalam masalah gizi, ganguan gizi kurang seperti Kurang Energi Protein (KEP) dan Kurang Energi Kronis (KEK), Gangguan Akibat Yodium (GAKY), Anemia Gizi Besi (AGB), dan Kekurangan Vitamin A (KVA) masih merupakan masalah gizi utama, di lain pihak masalah gizi yang diderita oleh sebagian penduduk perifer belum menunjukkan perbaikan yang berarti. Faktor selain itu, ada pula masalah gizi yang berhubungan dengan ketidakseimbangan penyediaan pangan oleh negara (Direktorat Jendral Bina Gizi dan Kesehatan Ibu & anak Kementrian Kesehatan, 2011).

Masalah gizi adalah masalah kesehatan masyarakat yang penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja. Masalah gizi erat kaitannya dengan masalah ketahanan pangan di tingkat rumah tangga, juga menyangkut aspek pengetahuan, sikap dan perilaku yang kurang mendukung pola hidup sehat (DINKES Bandung, 2010).

Universal Children Foundation (UNICEF) memperkirakan sebanyak 129 juta balita yang ada di negara berkembang mengalami gizi kurang. 10% balita di negara berkembang mengalami gizi kurang yang berat. Pravelensi gizi kurang tertinggi berada pada Asia dan Afrika dengan persentase 27% dan 21% (UNICEF, 2009).

Secara nasional, menurut Riskesdas tahun 2010 menunjukkan prevalensi gizi Kurang menjadi 17,9% dan gizi buruk menjadi 4.9% (Direktorat Jendral Bina Gizi dan Kesehatan Ibu & anak Kementrian Kesehatan, 2011).

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, menyatakan, pada tahun 2010 jumlah balita yang mengalami gizi kurang sekitar 252.255 orang (DINKES Bandung, 2010).


(28)

2

Pada tahun 2011, jumlah balita BGM (bawah garis merah) di UPT (Unit Pelayanan Terpadu) Puskesmas Garuda sebanyak 67 balita (UPT Puskesmas Garuda, 2011).

Tabel 1.1 Data Balita Gizi Bawah Garis Merah UPT Puskesmas Garuda dan Puskesmas Babatan Tahun 2011

Kelurahan Jumlah Balita Bawah Garis Merah

D. Cariang Maleber Campaka Cirorom Kebon Jeruk Garuda 19 16 13 7 7 5

Total 67

Pada tahun 2011, jumlah balita gizi kurang di kelurahan Maleber sebanyak 56 balita (UPT Puskesmas Garuda, 2011).

Tabel 1.2 Data Jumlah Balita Gizi Kurang di Kelurahan Maleber Periode Agustus 2011- Januari 2012

Bulan Jumlah Balita

Yang Ditimbang

Jumlah Balita Gizi Kurang Persentase Agustus September Oktober November Desember Januari 1154 996 1075 1051 1077 953 79 51 50 56 56 58 6,8 5,1 4,7 5,3 5,1 6,1


(29)

3

Kondisi ini disebabkan bukan karena rawan pangan (kekurangan bahan makanan) tetapi karena pengetahuan, sikap dan perilaku ibu, pola asuh dan faktor ekonomi sehingga mempengaruhi terhadap asupan gizi pada balita. Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi pada balita adalah program pemberian makanan tambahan, tingkat pendapatan keluarga, pemeliharaan kesehatan, pola asuh keluarga dan kesehatan lingkungan (Agus Krisno Budiyanto, 2004).

Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) telah merumuskan faktor-faktor yang menyebabkan gizi kurang yaitu penyebab langsung dan penyebab tidak langsung. Penyebab langsung berupa asupan makanan yang kurang dan penyakit infeksi. Penyebab tidak langsung terdiri atas persediaan makanan di rumah/ketahanan pangan keluarga, perawatan anak/pola asuh anak, pelayanan kesehatan, dan pengetahuan, sikap dan perilaku para ibu. (DEPKES RI, 2007).

Kurang gizi akan berdampak pada penurunan kualitas sumber daya manusia yang lebih lanjut dapat berakibat pada kegagalan pertumbuhan fisik, perkembangan mental dan kecerdasan serta menurunkan produktivitas. Dampak serius dari kekurangan gizi adalah timbulnya kecacatan, tingginya morbiditas dan mempercepat kematian (Yusrizal, 2008).

Untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang gizi, penulis melakukan penelitian dengan judul gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku ibu yang memiliki balita penderita gizi kurang di Kelurahan Maleber Kota Bandung periode Agustus 2011 – Januari 2012.

1.2. Identifikasi Masalah

 Bagaimana gambaran pengetahuan ibu yang memiliki balita penderita gizi kurang di Kelurahan Maleber Kota Bandung periode Agustus 2011 – Januari 2012.

 Bagaimana gambaran sikap ibu yang memiliki balita penderita gizi kurang di Kelurahan Maleber Kota Bandung periode Agustus 2011 – Januari 2012.

 Bagaimana gambaran perilaku ibu yang memiliki balita penderita gizi kurang di Kelurahan Maleber Kota Bandung periode Agustus 2011 – Januari 2012.


(30)

4 1.3. Maksud Dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian adalah agar dapat melakukan penilaian tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku ibu yang memiliki balita penderita gizi kurang di Kelurahan Maleber Kota Bandung periode Agustus 2011 – Januari 2012

Tujuan dari penelitian ini adalah agar dapat memperoleh gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku ibu yang memiliki balita penderita gizi kurang di Kelurahan Maleber Kota Bandung periode Agustus 2011 – Januari 2012.

1.4. Manfaat Penelitian

 Manfaat akademis adalah memperluas wawasan penulis sebagai sarana untuk memperoleh pengalaman melakukan penelitian di masyarakat.

 Manfaat praktis sebagai masukan bagi pihak yang terkait, khususnya para ibu yang memiliki balita penderita gizi kurang di Kelurahan Maleber Kota Bandung.

1.5. Landasan Teori

Kesehatan merupakan hak asasi masyarakat yang dijamin UUD 1945 tanpa terkecuali. Salah satu unsur penting dari kesehatan adalah masalah gizi. Kesehatan Gizi merupakan penentu kualitas sumber daya manusia. Masalah gizi yang dihadapi saat ini adalah gizi kurang (malnutrisi), yang terutama diderita oleh anak-anak. Selain karena faktor ekonomi, salah satu penyebab terjadinya malnutrisi saat ini karena masih kurangnya pengetahuan, sikap dan perilaku dari para ibu yang memiliki balita.

Di Indonesia, pada tahun 2010 terdapat 17,9% balita gizi kurang yang belum bisa diatasi secara tuntas oleh pemerintah.

Di Jawa Barat, pada tahun 2010 didapatkan 252.255 balita yang menderita gizi kurang baik dikalangan sosio-ekonomi mampu maupun sosio-ekonomi tidak mampu.


(31)

5

Sesuai dengan grafik data di UPT Puskesmas Garuda, angka penderita gizi kurang menurun dibandingkan dengan grafik tahun sebelumnya. Pada tahun 2009 jumlah balita BGM didapatkan 89 balita.

Sehubungan dengan hal diatas, bagaimana gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku para ibu tersebut dengan kejadian gizi kurang.

1.6. Metodologi

Penelitian ini bersifat deskriptif dengan metode cross-sectional (potong lintang).

1.7. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Kelurahan Maleber.


(32)

61 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1.Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat ditarik simpulan :

1. Gambaran pengetahuan ibu balita penderita gizi kurang di Kelurahan Maleber Kota Bandung periode Agustus 2011 – Januari 2012 adalah kurang.

2. Gambaran sikap ibu balita penderita gizi kurang di Kelurahan Maleber Kota Bandung periode Agustus 2011 – Januari 2012 adalah kurang.

3. Gambaran perilaku ibu balita penderita gizi kurang di Kelurahan Maleber Kota Bandung periode Agustus 2011 – Januari 2012 adalah kurang.

5.2.Saran

Dari hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan, maka saran yang dapat disampaikan adalah:

1. Diharapkan kepada ibu agar lebih aktif dalam memperoleh informasi khususnya tentang gizi balita secara langsung maupun tidak langsung.

2. Diberikan penyuluhan kepada para ibu tentang KADARZI (Keluarga Sadar Gizi).

3. Diharapkan bagi instansi terkait untuk melakukan tindakan yang dapat meningkatkan dan memperbaiki pengetahuan, sikap dan perilaku dimana masih terdapat kekurangan dengan cara penyuluhan dan konseling di posyandu terkait tentang gizi balita.

4. Diharapkan bagi instansi terkait untuk melakukan pemantauan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) terhadap para ibu di Kelurahan Maleber. 5. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya agar dapat menjadi bahan perbandingan

dalam penelitian dan dapat memperluas aspek yang diteliti untuk menciptakan kesempurnaan dalam mencapai ilmu pengetahuan.


(33)

62

DAFTAR PUSTAKA

Agus Krisno Budiyanto. 2004. Gizi pada anak. In: Dasar-dasar ilmu gizi. 2nd ed. Ed: Universitas Muhammadiyah. UMM Press. Malang. p43-4.

Anonim. 2011. Kemiskinan, kelaparan dan kekurangan gizi adalah masalah kompleks. http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/1108-kemiskinan-kelaparan-dan-kekurangan-gizi-adalah-masalah-kompleks.html. 16 Mei 2012.

Ari Wijayanto. 2010. Pengetahuan, Sikap, Perilaku Ibu Balita dengan Status Gizi

Kurang/ Buruk di Kecamatan Bogor Utara.

http://digilib.fk.umy.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=yoptumyfkpp-gdl-ariwijayan-216. 28 Juni 2010.

Arsita Eka Prasetyawati. 2011. Kesehatan Ibu dan Anak. In: Ilmu kesehatan masyarakat untuk kebidanan holistik. Edisi I. Nuha Medika. Yogyakarta. p140-8.

BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional). 2011. Batasan dan pengertian MDK. http://aplikasi.bkkbn.go.id/mdk/BatasanMDK.aspx. 16 Mei 2012.

BPS (Badan Pusat Statistik) Indonesia. 2011. Perkembangan beberapa indikator

utama sosial-ekonomi Indonesia.

http://bps.go.id/booklet/Booklet_Agustus_2011.pdf. 16 Mei 2012.

BPS (Badan Pusat Statistik) Indonesia. 2011. Jumlah penduduk miskin Indonesia 2011. http://www.bps.go.id/brs_file/naker_07nov11.pdf. 16 Mei 2012.

Dedeh. 2011. Hidup sehat melalui gizi seimbang.

http://rshs.or.id/2011/12/hidup-sehat-melalui-gizi-seimbang/. 17 Mei 2011.

Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat FKM UI. 2007. Status Gizi. In: Gizi dan kesehatan masyarakat. Edisi I. Raja Grafindo persada. Jakarta. p276. DEPKES RI (Departemen Kesehatan Republik Indonesia). 2007. Operasional

keluarga sadar gizi di desa siaga.

http://www.gizi.depkes.go.id/kadarzi/ped%20ops%20Kadarzi.pdf. 21


(34)

63

DEPKES RI (Departemen Kesehatan Republik Indonesia). 2010. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia.

http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2011/11/buku-sk-antropometri-2010.pdf. 11 Mei 2012.

DEPKES RI (Departemen Kesehatan Republik Indonesia). 2010. Peraturan menteri kesehatan republik indonesia tentang kartu menuju (KMS) sehat bagi balita. http://www.gizikia.depkes.go.id/wp-content/uploads/2011/04/PMK-No.-155-ttg-Penggunaan-Kartu-Menuju-Sehat-KMS-Bagi-Balita.pdf. 15 Mei

2012.

DEPKES RI (Departemen Kesehatan Republik Indonesia). 2010. Rencana pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010.

http://www/depkes.go.id/downloads/newdownloads/rancangan_RPJPK_2005-2025.pdf. 9 Desember 2011.

DEPKES RI (Departemen Kesehatan Republik Indonesia). 2011. Panduan penyelenggaraan pemeberian makanan tambahan pemulihan balita gizi kurang. http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/Panduan-PMT-BOK.pdf. 17 Mei 2012.

DINKES BANDUNG. 2010. Pencapaian program kesehatan menuju kota sehat. In: Profil kesehatan kota Bandung tahun 2010. 1st ed. Bandung. p41-3.

DINKES DKI. 2010. BBM naik, gizi buruk meningkat. http://111.67.77.202/dinkesdki/index.php?option=com_content&view=article&

id=189:bbm-naik-gizi-buruk-meningkat&catid=36:informasi-umum&Itemid=28. 16 Mei 2012.

Direktorat Jendral Bina Gizi dan Kesehatan Ibu & anak Kementrian Kesehatan. 2011. Kebijakan dan program kementrian kesehatan dalam pelaksanaan PKH terkait INPRES 1 dan INPRES 3 tahun 2010. http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=jumlah%20balita%20%20gizi%20 kurang%20tahun%202010%20riskesdas&source=web&cd=3&ved=0CCgQFj AC&url=http%3A%2F%2Fwww.depsos.go.id%2Funduh%2FrakornasPKH%2 FINPRES_I_dan_INPRES_3_2010.ppt&ei=5oUVT_rFKsbSrQfa8rTyAQ&usg


(35)

64

Direktorat Bina kesehatan Anak. 2011. Manajemen terpadu balita sakit (MTBS) atau integrated management of childhood illness (IMCI). http://www.kesehatananak.depkes.go.id/index.php?option=com_content&view

=article&id=72:manajemen-terpadu-balita-sakit-mtbs-atau-integrated-management-of-childhood-illness-imci-&catid=37:subdit-2&Itemid=80. 14

Mei 2012.

Hariyani Sulistyoningsih. 2011. Konsep dasar ilmu gizi . In: Gizi untuk kesehatan ibu dan anak. Edisi Pertama. Graha Ilmu. Yogyakarta. p2-7, p23-4, p56-7, 66-74.

Hasan R., Alatas H. 2007. Gizi. In: Ilmu kesehatan anak volume 3. Edisi 11. FKUI. Jakarta. p163-70.

M.B Arisman. 2007. Penilaian status gizi perorangan. In: Gizi dalam daur kehidupan. Edisi revisi. EGC. Jakarta. p171-99.

Muhammad Thoyib. 2008. Mahalnya ongkos sosial kurang gizi. http://www.depsos.go.id/modules.php?name=News&file=article&sid=649. 16 Mei 2012.

Pedoman DEPKES RI (Departemen Kesehatan Republik Indonesia). 2008.

Pedoman tatalaksana kurang protein.

http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=tata%20kurang%20protein%20doc &source=web&cd=1&sqi=2&ved=0CFAQFjAA&url=http%3A%2F%2Fgizi.d epkes.go.id%2Fpedoman-gizi%2Fdownload%2Fped-tata-kurang-protein-pkm-

rt.doc&ei=VlKyT93zGsjlrAeuivnbAw&usg=AFQjCNEbo4FGccfFd9-6OFnEKkwRhwMAEw. 15 mei 2012.

Siswono. 2010. Nasib kesehatan rakyat miskin.

http://ditpk.bappenas.go.id/?nav=4&m=content&s=artikel&a=view&id=313. 16 Mei 2012.

Soekidjo Notoatmodji. 2007. Konsep perilaku dan perilaku kesehatan. In: Promosi kesehatan dan ilmu perilaku. Edisi I. Rineka Cipta. Jakarta. p133-51. Sunita Almatsier. 2009. Konsep Status Gizi. In: Prinsip dasar ilmu gizi. Edisi


(36)

65

UNICEF (United Nations International Children’s Fud). 2009. Tracking progress on child and maternal nutrition: A survival and development priority. http://www.unicef.org/publications/files/Tracking_Progress_on_Child_and_Ma

ternal_Nutrition_EN_110309.pdf. 3 Aguztus 2012.

UPT Puskesmas Garuda. 2011. Pencapaian program puskesmas. In: Profil UPT Puskesmas Garuda tahun 2011. 1st ed. Bandung. p83-4

Yosep Kurniawan. 2007. Gambarang pengetahuan, sikap, perilaku ibu dengan balita gizi kurang di Kelurahan Campaka Kecamatan Andir Bandung periode November 2006. http://repository.maranatha.edu/442/. 28 Juni 2012.

Yusrizal. 2008. Pengaruh faktor sosial ekonomi dan budaya masyarakat terhadap status gizi anak balita di wilayah pesisir kabupaten Bireun.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6732/1/08E00405.pdf. 23


(1)

5

Sesuai dengan grafik data di UPT Puskesmas Garuda, angka penderita gizi kurang menurun dibandingkan dengan grafik tahun sebelumnya. Pada tahun 2009 jumlah balita BGM didapatkan 89 balita.

Sehubungan dengan hal diatas, bagaimana gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku para ibu tersebut dengan kejadian gizi kurang.

1.6. Metodologi

Penelitian ini bersifat deskriptif dengan metode cross-sectional (potong lintang).

1.7. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Kelurahan Maleber.


(2)

61 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1.Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat ditarik simpulan :

1. Gambaran pengetahuan ibu balita penderita gizi kurang di Kelurahan Maleber Kota Bandung periode Agustus 2011 – Januari 2012 adalah kurang.

2. Gambaran sikap ibu balita penderita gizi kurang di Kelurahan Maleber Kota Bandung periode Agustus 2011 – Januari 2012 adalah kurang.

3. Gambaran perilaku ibu balita penderita gizi kurang di Kelurahan Maleber Kota Bandung periode Agustus 2011 – Januari 2012 adalah kurang.

5.2.Saran

Dari hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan, maka saran yang dapat disampaikan adalah:

1. Diharapkan kepada ibu agar lebih aktif dalam memperoleh informasi khususnya tentang gizi balita secara langsung maupun tidak langsung.

2. Diberikan penyuluhan kepada para ibu tentang KADARZI (Keluarga Sadar Gizi).

3. Diharapkan bagi instansi terkait untuk melakukan tindakan yang dapat meningkatkan dan memperbaiki pengetahuan, sikap dan perilaku dimana masih terdapat kekurangan dengan cara penyuluhan dan konseling di posyandu terkait tentang gizi balita.

4. Diharapkan bagi instansi terkait untuk melakukan pemantauan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) terhadap para ibu di Kelurahan Maleber. 5. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya agar dapat menjadi bahan perbandingan

dalam penelitian dan dapat memperluas aspek yang diteliti untuk menciptakan kesempurnaan dalam mencapai ilmu pengetahuan.


(3)

62

DAFTAR PUSTAKA

Agus Krisno Budiyanto. 2004. Gizi pada anak. In: Dasar-dasar ilmu gizi. 2nd ed. Ed: Universitas Muhammadiyah. UMM Press. Malang. p43-4.

Anonim. 2011. Kemiskinan, kelaparan dan kekurangan gizi adalah masalah kompleks. http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/1108-kemiskinan-kelaparan-dan-kekurangan-gizi-adalah-masalah-kompleks.html. 16 Mei 2012.

Ari Wijayanto. 2010. Pengetahuan, Sikap, Perilaku Ibu Balita dengan Status Gizi

Kurang/ Buruk di Kecamatan Bogor Utara.

http://digilib.fk.umy.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=yoptumyfkpp-gdl-ariwijayan-216. 28 Juni 2010.

Arsita Eka Prasetyawati. 2011. Kesehatan Ibu dan Anak. In: Ilmu kesehatan masyarakat untuk kebidanan holistik. Edisi I. Nuha Medika. Yogyakarta. p140-8.

BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional). 2011. Batasan dan pengertian MDK. http://aplikasi.bkkbn.go.id/mdk/BatasanMDK.aspx. 16 Mei 2012.

BPS (Badan Pusat Statistik) Indonesia. 2011. Perkembangan beberapa indikator

utama sosial-ekonomi Indonesia.

http://bps.go.id/booklet/Booklet_Agustus_2011.pdf. 16 Mei 2012.

BPS (Badan Pusat Statistik) Indonesia. 2011. Jumlah penduduk miskin Indonesia 2011. http://www.bps.go.id/brs_file/naker_07nov11.pdf. 16 Mei 2012.

Dedeh. 2011. Hidup sehat melalui gizi seimbang. http://rshs.or.id/2011/12/hidup-sehat-melalui-gizi-seimbang/. 17 Mei 2011.

Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat FKM UI. 2007. Status Gizi. In: Gizi dan kesehatan masyarakat. Edisi I. Raja Grafindo persada. Jakarta. p276. DEPKES RI (Departemen Kesehatan Republik Indonesia). 2007. Operasional

keluarga sadar gizi di desa siaga.

http://www.gizi.depkes.go.id/kadarzi/ped%20ops%20Kadarzi.pdf. 21


(4)

63

DEPKES RI (Departemen Kesehatan Republik Indonesia). 2010. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2011/11/buku-sk-antropometri-2010.pdf. 11 Mei 2012.

DEPKES RI (Departemen Kesehatan Republik Indonesia). 2010. Peraturan menteri kesehatan republik indonesia tentang kartu menuju (KMS) sehat bagi balita. http://www.gizikia.depkes.go.id/wp-content/uploads/2011/04/PMK-No.-155-ttg-Penggunaan-Kartu-Menuju-Sehat-KMS-Bagi-Balita.pdf. 15 Mei 2012.

DEPKES RI (Departemen Kesehatan Republik Indonesia). 2010. Rencana pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010. http://www/depkes.go.id/downloads/newdownloads/rancangan_RPJPK_2005-2025.pdf. 9 Desember 2011.

DEPKES RI (Departemen Kesehatan Republik Indonesia). 2011. Panduan penyelenggaraan pemeberian makanan tambahan pemulihan balita gizi kurang. http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/Panduan-PMT-BOK.pdf. 17 Mei 2012.

DINKES BANDUNG. 2010. Pencapaian program kesehatan menuju kota sehat. In: Profil kesehatan kota Bandung tahun 2010. 1st ed. Bandung. p41-3.

DINKES DKI. 2010. BBM naik, gizi buruk meningkat. http://111.67.77.202/dinkesdki/index.php?option=com_content&view=article&

id=189:bbm-naik-gizi-buruk-meningkat&catid=36:informasi-umum&Itemid=28. 16 Mei 2012.

Direktorat Jendral Bina Gizi dan Kesehatan Ibu & anak Kementrian Kesehatan. 2011. Kebijakan dan program kementrian kesehatan dalam pelaksanaan PKH terkait INPRES 1 dan INPRES 3 tahun 2010. http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=jumlah%20balita%20%20gizi%20 kurang%20tahun%202010%20riskesdas&source=web&cd=3&ved=0CCgQFj AC&url=http%3A%2F%2Fwww.depsos.go.id%2Funduh%2FrakornasPKH%2 FINPRES_I_dan_INPRES_3_2010.ppt&ei=5oUVT_rFKsbSrQfa8rTyAQ&usg =AFQjCNG1CqcLRzTkYDGdKz4OXHjQsa9opA. 18 Desember 2011.


(5)

64

Direktorat Bina kesehatan Anak. 2011. Manajemen terpadu balita sakit (MTBS) atau integrated management of childhood illness (IMCI). http://www.kesehatananak.depkes.go.id/index.php?option=com_content&view

=article&id=72:manajemen-terpadu-balita-sakit-mtbs-atau-integrated-management-of-childhood-illness-imci-&catid=37:subdit-2&Itemid=80. 14 Mei 2012.

Hariyani Sulistyoningsih. 2011. Konsep dasar ilmu gizi . In: Gizi untuk kesehatan ibu dan anak. Edisi Pertama. Graha Ilmu. Yogyakarta. p2-7, p23-4, p56-7, 66-74.

Hasan R., Alatas H. 2007. Gizi. In: Ilmu kesehatan anak volume 3. Edisi 11. FKUI. Jakarta. p163-70.

M.B Arisman. 2007. Penilaian status gizi perorangan. In: Gizi dalam daur kehidupan. Edisi revisi. EGC. Jakarta. p171-99.

Muhammad Thoyib. 2008. Mahalnya ongkos sosial kurang gizi. http://www.depsos.go.id/modules.php?name=News&file=article&sid=649. 16 Mei 2012.

Pedoman DEPKES RI (Departemen Kesehatan Republik Indonesia). 2008.

Pedoman tatalaksana kurang protein.

http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=tata%20kurang%20protein%20doc &source=web&cd=1&sqi=2&ved=0CFAQFjAA&url=http%3A%2F%2Fgizi.d epkes.go.id%2Fpedoman-gizi%2Fdownload%2Fped-tata-kurang-protein-pkm-

rt.doc&ei=VlKyT93zGsjlrAeuivnbAw&usg=AFQjCNEbo4FGccfFd9-6OFnEKkwRhwMAEw. 15 mei 2012.

Siswono. 2010. Nasib kesehatan rakyat miskin.

http://ditpk.bappenas.go.id/?nav=4&m=content&s=artikel&a=view&id=313. 16 Mei 2012.

Soekidjo Notoatmodji. 2007. Konsep perilaku dan perilaku kesehatan. In: Promosi kesehatan dan ilmu perilaku. Edisi I. Rineka Cipta. Jakarta. p133-51. Sunita Almatsier. 2009. Konsep Status Gizi. In: Prinsip dasar ilmu gizi. Edisi


(6)

65

UNICEF (United Nations International Children’s Fud). 2009. Tracking progress

on child and maternal nutrition: A survival and development priority. http://www.unicef.org/publications/files/Tracking_Progress_on_Child_and_Ma ternal_Nutrition_EN_110309.pdf. 3 Aguztus 2012.

UPT Puskesmas Garuda. 2011. Pencapaian program puskesmas. In: Profil UPT Puskesmas Garuda tahun 2011. 1st ed. Bandung. p83-4

Yosep Kurniawan. 2007. Gambarang pengetahuan, sikap, perilaku ibu dengan balita gizi kurang di Kelurahan Campaka Kecamatan Andir Bandung periode November 2006. http://repository.maranatha.edu/442/. 28 Juni 2012.

Yusrizal. 2008. Pengaruh faktor sosial ekonomi dan budaya masyarakat terhadap status gizi anak balita di wilayah pesisir kabupaten Bireun.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6732/1/08E00405.pdf. 23