PENGARUH FREE CASH FLOW, KOMITE AUDIT, DAN LEVERAGE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN LQ-45 YANG TERDAFTAR DI BEI.

PENGARUH FREE CASH FLOW, KOMITE AUDIT, DAN LEVERAGE
TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN LQ-45
YANG TERDAFTAR DI BEI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

ISMI OBSTARI SIBARANI
NIM. 7113220022

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2015

2

3


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Bapa di Sorga dan Anak-Nya
Yesus Kristus karena kasih karunia serta berkat-Nya penulis akhirnya dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Free Cash Flow,
Komite Audit, dan Leverage Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan
LQ-45 yang Terdaftar di BEI.”
Penulis berharap penelitian ini mampu memberikan manfaat bagi
kalangan atau pihak yang membutuhkan. Dalam penyusunan skripsi ini ada
banyak pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaiannya baik secara
materil maupun moril. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
menyampaikan terimakasih dengan rasa hormat kepada:
1. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, M.E. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Drs. Thamrin, M.Si. selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Muhammad Ishak, SE, M.Si, Ak, selaku Ketua Jurusan Akuntansi,
Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Dr. Nasirwan, SE, M.Si, Ak. selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi,

Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan.

v

5. Bapak Drs. Jihen Ginting, M.Si, Ak., CA selaku Dosen Pembimbing Skripsi
yang telah meluangkan waktu untuk memberikan arahan, masukan, nasihat
kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
6. Bapak Drs. Surbakti Karo-karo, M.Si, Ak., CA , Dr. Arfan Ikhsan Lubis SE,
M.Si dan Ibu Khairunnisa Harahap, SE, M.Si, selaku dosen penguji yang
memberikan kritik dan saran dalam penyusunan skripsi ini.
7. Bapak Chandra Situmeang, SE, M.M, Ak, CA selaku dosen pembimbing
akademik penulis yang telah membimbing penulis selama perkuliahan.
8. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan, khususnya
dosen-dosen di Jurusan Akuntansi yang telah memberikan ilmu dan motivasi
selama masa perkuliahan.
9. Kepada orang tua O. Sibarani dan M br. Tambun atas doa, semangat dan
motivasi yang tak henti-hentinya diberikan kepada penulis. Terimakasih telah
menjadi supporter fanatikku dan terimakasih buat kepercayaan yang diberikan
kepadaku.
10. Kepada abang dan adikku, Michael Yones Sibarani dan Harry Christ Even

Sibarani yang selalu memberi semangat dan dukungan kepada penulis.
11. Kepada Tante, Uda, Bapa Tua dan Mak Tua dan keluarga besarku terimakasih
atas doa dan motivasi yang diberikan kepada penulis.
12. Kepada sahabat everlastingku, Theofanie Lewina Tarigan terimakasih
dukungan, doanya, dan tawa yang diberikan. Akhirnya selesai juga, gak ada
lagi tangis dan mual hahahaha.

vi

13. Kepada sahabat SMA Nelly Damayanti Sinaga (Nello), dan Dwi Rahma
Christy Meliala (Di, Bibir). Terimakasih dukungan dan doanya.
14. Aurelia Manik dan Nurdelima Gulo, ah..sudahlah :D. Terimakasih untuk
kebersamaan, tawa, dan tangis yang kita lewati bertiga dan kenanglah
soundtrack kita “kulakukan yang terbaikku Kau yang selebihnya” dengan
latar DPR.
15. Teman-teman Akuntansi B 2011 Rinche, Meirin, Helen, Lisnaria, Marisah,
Lamria, Malem, Rizqa, Laili, Indri (3 bebeb), Yani, Yayi, Winni, Mae, Reisa,
Yossi, Anggi, Lidya, Fatih, Suci, Dhanton, Wahyu (Teman Seminar), Eko,
Faldi, Fakar, Fikar (Teman Sidang), Joko (Sensus), Iman, Rifki (Padang).
Terimakasih untuk kebersaman kita kurang lebih 3,5 tahun ini.

16. Bang Ricky Adrian yang telah banyak membantu dalam pengurusan
administrasi.
17. Dan seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah
membantu penulis selama penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini jauh dari sempurna, oleh sebab itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca
demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih
semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.
Medan,
Penulis

Maret 2015

Ismi Obstari Sibarani

vii

ABSTRAK
Ismi Obstari Sibarani, NIM 7113220022. Pengaruh Free Cash Flow, Komite
Audit, dan Leverage Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan LQ-45

Yang Terdaftar Di BEI. Skripsi. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi,
Universitas Negeri Medan, 2015.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah free cash flow, komite
audit, dan leverage secara parsial maupun simultan berpengaruh terhadap
perubahan manajemen laba pada perusahaan LQ-45 yang terdaftar di BEI.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh free cash flow,
komite audit, dan leverage terhadap manajemen laba pada perusahaan LQ-45
yang terdaftar di BEI.
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan Index LQ-45 yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak tahun 2011-2013 sejumlah 45 perusahaan.
Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling, yang menjadi
sampel sebanyak 20 perusahaan untuk tahun 2011-2013. Sumber data dalam
penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari situs www.idx.co.id.
Pengolahan data dilakukan dengan metode pooling data. Metode analisis data
yang digunakan adalah analisis regresi berganda dengan bantuan SPSS 20.
Hasil penelitian menunjukkan secara parsial perubahan free cash flow
berpengaruh terhadap manajemen laba. Dapat dilihat dari thitung (-4,359) > t tabel
(2,006) dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Sedangkan komite audit tidak
berpengaruh terhadap perubahan manajemen laba. Dapat dilihat thitung (0,783) <
t tabel (2,006) dan nilai signifikansi 0,437 > 0,05. Leverage tidak berpengaruh

terhadap manajemen laba. Nilai thitung (-1,494) < t tabel (2,006) dan nilai
signifikansi 0,141 > 0,05. Secara simultan free cash flow, komite audit, dan
leverage berpengaruh terhadap manajemen laba. Hasil uji F menunjukkan free
cash flow, komite audit, dan leverage berpengaruh terhadap manajemen laba.
Dapat dilihat dari nilai Fhitung (6,662) > F tabel (2,77), dan nilai signifikansi lebih
kecil dari 0,05 (0,001 < 0,05). Nilai Adjusted R Square sebesar 0,224 hal ini
berarti variabel dependen mampu dijelaskan variabel independen sebesar 22,4%,
sedangkan sisanya 77,6% dipengaruhi variabel lain diluar penelitian.
Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa secara parsial free cash flow
berpengaruh terhadap manajemen laba, sedangkan komite audit dan leverage
tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Secara simultan, free cash flow,
komite audit, dan leverage berpengaruh terhadap manajemen laba.
Kata Kunci : Free cash flow, Komite Audit, Leverage, Manajemen Laba

iii

ABSTRACT

Ismi Obstari Sibarani, NIM 7113220022. The influence of free cash flow, audit
committee, and leverage toward Earning Management of the LQ-45 companies

listed on the Indonesia Stock Exchange. Undergraduate thesis. Accounting
Department, Faculty of Economics State University of Medan.2015
The problem the research is whether Free Cash Flow, Audit Committee
and Leverage partially or simultaneously influence the Earning Management on
the Lq-45 Companies Listed on The Indonesia Stock Exchange. This research
aims to determine and to explain the influence of price earning ratio’s changes,
Free Cash Flow, Audit Committee and Leverage towards earning management on
the Lq-45 Companies Listed on The Indonesia Stock Exchange.
The population in this research is the Lq-45 Companies Listed on The
Indonesia Stock Exchange as many as 45 companies since 2011-2013. The
sampling method used was purposive sampling, the sample of 20 companies for
the years 2011-2013. The source of data is secondary data which is gained from
website www.idx.co.id. Data processing is done by pooling data. The method of
data analysis used was multiple regression analysis with SPSS 20.
The result of the research partially shows that free cash flow’s, influenced
the earning management which tcount (-4,359) > t tabel (2,006) with level
significant 0,000 < 0,05, while no significant affect of audit committe on earning
management which tcount (0,783) < t tabel (2,006) and 0,437 > 0,05. Leverage
has not significant affect earning management which tcount (-1,494) < t tabel
(2,006) and 0,141 > 0,05. While free cash flow, audit committee and leverage

significantly affect the earning management, which Fcount (6,662) > F tabel (2,77),
and 0,05 (0,001 < 0,05). Adjusted R Square value of the output 0,224 of
dependent variabel earning management can be explain by independent variables
22,4%, where as the 77,6% affected other variables outside this research.
The conclusion of this research is shows that free cash flow influenced to
earning management, while audit committee and leverage not significant.
Simultaneously free cash flow, audit committee and leverage significantly have a
significant effect on earning management.
Keywords : Free Cash Flow, Audit Committee, Leverage, Earning Management

iv

DAFTAR TABEL

Tabel

Hal

Tabel 2.1 Teknik-teknik Manajemen Laba .........................................................14
Tabel 2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu ............................................................23

Tabel 4.1 Kriteria Pengambilan Sampel .............................................................38
Tabel 4.2 Daftar Nama Perusahaan Yang Menjadi Sampel Penelitian ...............39
Tabel 4.3 Free Cash Flow...................................................................................41
Tabel 4.4 Komite Audit.......................................................................................42
Tabel 4.5 Leverage ..............................................................................................43
Tabel 4.6 Manajemen Laba .................................................................................44
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov........................................46
Tabel 4.8 Hasil Uji Multikolinearitas .................................................................48
Tabel 4.9 Hasil Uji Durbin-Watson ....................................................................49
Tabel 4.10 Interpretasi Nilai Durbin-Watson......................................................49
Tabel 4.11 Hasil Uji F .........................................................................................52
Tabel 4.12 Hasil Uji T, Free Cash Flow.............................................................53
Tabel 4.13 Hasil Uji T, Komite Audit ................................................................53
Tabel 4.14 Hasil Uji T, Leverage ........................................................................54
Tabel 4.15 Hasil Uji Regresi Berganda .............................................................55
Tabel 4.16 Nilai Koefisien Determinasi..............................................................57

xii

DAFTAR GAMBAR


Gambar

Hal

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ........................................................................... 28
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Grafik Histogram .......................................... 47
Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas P-Plot Residual.............................................. 47
Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas .......................................................... 51

xiii

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A

Daftar Nama Sampel & Tabulasi Data

Lampiran B

Hasil Output SPSS


Lampiran C

Berkas Administrasi

xiv

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Menurut IAI (2009) tujuan laporan keuangan adalah menyediakan
informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja perusahaan, serta perubahan
posisi keuangan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam
pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan merupakan media yang
dipakai perusahaan untuk menginformasikan apa yang telah dilakukan dan
dialami perusahaan itu selama satu periode tertentu. Oleh sebab itu, laporan
keuangan harus mudah dimengerti dan dipahami oleh semua pihak yang
membutuhkan informasi itu (Sulistyanto 2008:31).
Menurut PSAK No.1 (2009:11) laporan keuangan yang dinilai sebagai
informasi yang berkualitas apabila menyajikan informasi yang relevan, netral,
lengkap (komprehensif), serta mempunyai daya banding dan uji. Sebaliknya
laporan keuangan yang disusun tanpa memenuhi kaidah di atas akan diragukan
validitas informasinya. Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) No.
1 (1978) menyatakan bahwa laporan keuangan seharusnya memberikan informasi
yang berguna untuk investor dan kreditor saat ini dan potensial untuk membuat
keputusan investasi, kredit, dan keputusan lain yang sejenis. Informasi akuntansi
merupakan kunci investasi yang digunakan sebagai acuan oleh berbagai pihak
yang berkepentingan atas informasi tersebut.
Salah satu informasi dalam laporan keuangan adalah informasi laba,
sehingga secara normatif kreditor dan investor dapat menggunakan laba untuk

1

2

keputusan investasi dan kredit. Statement of Financial Accounting Concepts
(SFAC) No. 1 dengan tegas menyatakan bahwa informasi laba selain untuk
menilai kinerja manajemen, juga membantu mengestimasi kemampuan laba
representatif dalam jangka panjang, memprediksi laba dan menaksir resiko dalam
investasi atau kredit. Kecenderungan investor dan pihak eksternal lainnya yang
lebih berfokus pada informasi laba sehingga mendorong manajemen untuk
bersifat oportunis (memaksimumkan kepentingan pribadinya) dengan melakukan
pengelolaan laba dalam perusahaan yaitu manajemen laba (earnings management)
atau manipulasi laba (earning manipulation). Upaya manajerial untuk
mengintervensi informasi dalam laporan keuangan dengan cara memanfaatkan
kebebasan memilih dan menggunakan metode akuntansi dan menentukan nilai
estimasi akuntansi dapat dikatakan sebagai upaya manajemen laba (Sulistyanto
2008:19).
Belkaoui (2006:74) mendefinisikan manajemen laba adalah suatu
kemampuan untuk memanipulasi pilihan-pilihan yang tersedia dan mengambil
pilihan yang tepat untuk dapat mencapai tingkat laba yang diharapkan.
Manajemen laba memang merupakan sisi lain dari teori agensi yang menekankan
pentingnya penyerahan operasionalitas perusahaan dari pemilik (principal) kepada
pihak lain yang mempunyai kemampuan untuk mengelola perusahaan dengan
lebih baik (agents) (Sulistyanto 2008:29). Hubungan agensi antara pemilik dan
pengelola perusahaan ini seharusnya menghasilkan hubungan simbiosis
mutualisme yang menguntungkan semua pihak, khususnya apabila setiap pihak
menjalankan hak dan kewajibannya secara bertanggung jawab. Namun yang

3

terjadi justru sebaliknya, yaitu munculnya permasalahan agensi antara pemilik dan
pengelola perusahaan (Sulistyanto 2008:30). Manajemen laba muncul akibat
masalah keagenan yang terjadi, yaitu adanya ketidakselarasan kepentingan antara
principal (pemegang saham) dan agent (manajemen perusahaan).
Di Indonesia kasus manajemen laba di Bursa Efek Jakarta yaitu pada PT
Kimia Farma, Tbk. Berdasarkan hasil BAPEPAM (2002) diperoleh bukti bahwa
terdapat kesalahan penyajian dalam laporan keuangan PT. Kimia Farma,Tbk
berupa kesalahan dalam penilaian persediaan barang jadi dan kesalahan
pencatatan penjualan, dimana dampak kesalahan tersebut mengakibatkan
overstead laba pada laba bersih untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2001
sebesar Rp 32,7 Milyar. Kasus yang sama juga terjadi pada PT Indofarma Tbk.
Beberapa contoh kasus diatas menunjukkan bahwa parktik manajemen laba
bukanlah suatu hal yang baru. Meningkatnya pertumbuhan perusahaan dan
tingginya tingkat persaingan menimbulkan dorongan perusahaan untuk berlombalomba menunjukkan kualitas dan kinerja perusahaan terlihat baik tanpa
memperdulikan

cara

yang

digunakan.

Pihak

agent

termotivasi

untuk

memaksimalkan pemenuhan kebutuhan ekonomi dan psikologisnya, antara lain
dalam hal memperoleh investasi, pinjaman, maupun kontrak kompensasi,
sedangkan principal termotivasi mengadakan kontrak untuk menyejahterakan
dirinya dengan profitabilitas yang selalu meningkat.
Manajer perusahaan cenderung bertindak oportunis untuk mendapatkan
pendapatan pribadi, dan cenderung melibatkan diri dalam proyek-proyek yang
kurang menguntungkan, investasi dan pendanaan yang cenderung kurang berguna

4

(Bukit dan Iskandar, 2009). Jensen (1986) berargumentasi bahwa manajer
memiliki insentif untuk memperbesar perusahaan melebihi ukuran optimalnya
sehingga mereka tetap melakukan investasi meskipun memberikan nilai
perusahaan yang negatif. Investasi seperti ini dinamakan investasi berlebih
(overinvestment). Overinvestment semacam ini umumnya dilakukan dengan
menggunakan dana yang dihasilkan dari sumber internal perusahaan yaitu aliran
kas bebas (free cash flow) untuk menghindari pengawasan yang berhubungan
dengan penambahan modal dari luar perusahaan.
Free cash flow adalah kas lebih perusahaan yang dapat didistribusikan
kepada kreditor atau pemegang saham yang tidak diperlukan untuk modal kerja
atau investasi pada asset (Siswandi, 2011). Free cash flow tidak akan menjadi
masalah jika investasi yang dilakukan manajemen perusaahaan dengan
menggunakan free cash flow berhasil, namun yang akan menjadi masalah adalah
ketika investasi tersebut gagal (Zuhri,2011), free cash flow seharusnya dibayarkan
kepada pemegang saham dalam bentuk peningkatan dividen atau pembelian
kembali saham perusahaan (Rosdini, 2009). Manajer akan menerapkan prosedur
akuntansi yang meningkatkan laba yang dilaporkan untuk menyembunyikan
dampak negatif dari proyek tersebut. Dalam hal ini manajer akan melakukan
manajemen laba melalui diskresi akuntansi, Chung et al, 2005 dalam Zuhri
(2011). Semakin besar free cash flow yang tersedia dalam suatu perusahaan, maka
semakin sehat perusahaan tersebut karena memiliki kas yang tersedia untuk
pertumbuhan, pembayaran hutang, dan dividen.

5

Perusahaan dengan aliran kas bebas menunjukkan memiliki kinerja yang
lebih baik dibandingkan perusahaan lainnya karena perusahaan tersebut dapat
memperoleh keuntungan atas berbagai kesempatan yang mungkin tidak dapat
diperoleh perusahaan lain. Perusahaan dengan aliran kas bebas tinggi bisa diduga
lebih mampu bertahan dalam situasi yang buruk. Aliran kas bebas menunjukkan
gambaran bagi investor bahwa dividen yang dibagikan oleh perusahaan tidak
sekedar strategi menyiasati pasar dengan maksud meningkatkan nilai perusahaan.
Hasil penelitian oleh Isnawati (2011) yang menyatakan bahwa Free Cash
Flow berpengaruh negatif signifikan terhadap manajemen laba, Bukit dan
Iskandar (2009) menyatakan bahwa free cash flow berpengaruh positif terhadap
manajemen laba, sedangkan Kangarluei et al. (2011) memberikan bukti lain
bahwa besar kecilnya nilai Free Cash Flow suatu perusahaan tidak mempunyai
pengaruh secara signifikan terhadap kemungkinan terjadinya manajemen laba
Salah satu upaya untuk menghindari atau mengurangi praktik manajemen
laba banyak dilakukan oleh emiten adalah dengan melakukan antisipasi risiko
dengan cara meningkatkan pengawasan terhadap manajemen. Salah satu caranya
adalah dengan keberadaan komite audit. Hal ini dimaksudkan agar perilaku
oportunistik manajer dapat diminimalkan Bedard, Chtourou dalam Bukit dan
Iskandar (2009).
Bursa

Efek

Indonesia

melalui

Kep.Direksi

BEJ

No.Kep-

315/BEJ/06/2000 menyatakan bahwa komite audit adalah komite yang dibentuk
oleh dewan komisaris perusahaan, yang anggotanya diangkat dan diberhentikan
oleh dewan komisaris, yang bertugas untuk membantu melakukan pemeriksaan

6

atau penelitian yang dianggap perlu terhadap pelaksanaan fungsi direksi dalam
pengelolaan

perusahaan.

Komite

audit

dibentuk

untuk

memeriksa

pertanggungjawaban keuangan direksi perusahaan kepada para pemegang saham.
Diharapkan dengan pelaksaanaan audit ini, dapat mengurangi perilaku
oppurtunistic para manajer seperti manajemen laba. Hasil penelitian oleh Lin et al.
(2006) dan Alves (2011) juga mengungkapkan kesimpulan yang sama, yaitu
keberadaan komite audit di perusahaan terbukti berpengaruh negatif terhadap
praktik manajemen laba. Namun hasil penelitian itu berbeda dengan Alkdaei dan
Hanefah (2012) yaitu bahwa besar kecilnya ukuran komite audit terbukti tidak
berpengaruh terhadap manajemen laba.
Dari

uraian

tersebut

dapat

disimpulkan

bahwa

terdapat

ketidakkonsistenan hasil penelitian dengan menggunakan variabel yang sama,
mendorong peneliti untuk melakukan pengujian mengenai pengaruh free cash
flow, komite audit terhadap manajemen laba terkhusus pada perusahaan yang
tergabung dalam perusahaan LQ-45 yang terdaftar di BEI. Penelitian ini
merupakan pengembangan dari penelitian Zuhri (2011). Perbedaan penelitian ini
dengan penelitian sebelumya adalah adanya penambahan variable leverage, serta
penelitian ini juga dilaksanakan di perusahaan yang tergabung dalam indeks LQ45. Pemilihan saham yang termasuk dalam LQ-45 karena saham dalam indeks
tersebut adalah saham-saham yang aktif diperdagangkan dan sesuai dengan tujuan
indeks LQ-45 adalah sebagai pelengkap IHSG dan khususnya untuk menyediakan
sarana yang obyektif dan terpercaya bagi analisis keuangan, manajer investasi dan
pemerhati pasar modal lainnya dalam memonitor pergerakan harga dari saham-

7

saham yang aktif diperdagangkan, dianggap tepat sebagai indikator kegiatan pasar
modal (Jogiyanto:105) dan LQ-45 suatu forum yang didalamnya berisi 45
perusahaan yang sahamnya memiliki tingkat likuiditas dan kapitalisasi pasar yang
tinggi. Untuk dapat masuk dalam daftar LQ-45, perusahaan harus memiliki
berbagai kriteria yang harus dipenuhi, antara lain : (a) Saham tersebut harus
masuk dalam rangking 60 besar dari total transaksi saham di pasar regular yang
dapat dilihat dari rata-rata nilai transaksi selama 12 bulan terakhir, (b) saham
tersebut harus masuk ke dalam peringkat teratas berdasarkan kapitalisasi pasar
yang dapat dilihat dari rata-rata kapitalisasi pasar selama 12 bulan terakhir, (c)
saham tersebut harus tercatat di Bursa Efek Indonesia selama minimal 3 bulan, (d)
keadaan keuangan perusahaan dan prospek pertumbuhan dari perusahaan pemilik
saham harus baik begitu juga frekuensi dan jumlah hari perdagangan transaksi di
pasar regulernya juga harus baik.
Hasil penelitian Zuhri (2011) menyatakan bahwa free cash flow memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap manajemen laba dengan arah negatif, dan
komite audit tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap manajemen laba.
Penambahan variabel leverage dipilih karena semakin tinggi utang berarti
semakin tinggi pula tuntutan pihak kreditur terhadap perusahaan maupun
manajemen untuk memastikan dapat mengembalikan pokok pinjaman dan bunga.
Dalam kondisi perusahaan memiliki leverage tinggi, manajer melakukan
manajemen laba agar dapat menarik kreditor dan menunjukkan kepada pasar
bahwa kinerja perusahaannya baik, walaupun sebenarnya perusahaan tersebut
memiliki risiko yang besar karena utangnya besar. Dengan kondisi seperti ini,

8

manajemen sering malakukan hal-hal seperti mengolah laporan keuangan
sehingga mencerminkan keadaan yang baik dan memiliki prospek yang bagus.
Berdasarkan latar belakang dan penelitian-penelitian terdahulu tersebut maka
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh Free Cash Flow,
Komite Audit, dan Leverage terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan
LQ-45 yang terdaftar di BEI”

1.2 Identifikasi Masalah
Sehubungan

dengan

latar

belakang

masalah

tersebut,

dapat

diidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut:
1. Apakah tujuan laporan keuangan?
2. Apakah Free Cash Flow berpengaruh terhadap manajemen laba?
3. Apakah Komite Audit berpengaruh terhadap manajemen laba?
4. Apakah Leverage berpengaruh terhadap manajemen laba?
1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, maka peneliti memberikan batasan
pada penelitian ini hanya melihat pengaruh Free Cash Flow, Komite Audit, dan
Leverage terhadap Manajemen Laba.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka perumusan
masalah pada penelitian ini adalah
1. Apakah Free Cash Flow berpengaruh terhadap manajemen laba?
2. Apakah Komite Audit berpengaruh terhadap manajemen laba?

9

3. Apakah Leverage berpengaruh terhadap manajemen laba?
4. Apakah free cash flow, komite audit, dan leverage berpengaruh secara
simultan terhadap manajemen laba pada perusahaan LQ-45 yang terdaftar
di BEI?
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Pengaruh free cash flow terhadap manajemen laba
2. Pengaruh komite audit terhadap manajemen laba
3. Pengaruh Leverage terhadap manajemen laba
4. Pengaruh Free Cash Flow, Komite Audit, dan Leverage secara simultan
terhadap manajemen laba.
1.6 Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti, untuk menambah dan mengembangkan wawasan pengetahuan
peneliti khususnya mengenai pengaruh free cash flow,komite audit, dan
leverage terhadap manajemen laba.
2. Bagi ilmu pengetahuan, diharapkan penelitian ini dapat memberi manfaat
berupa bukti empiris yang berkaitan dengan free cash flow, komite audit, dan
leverage terhadap manajemen laba.
3. Bagi pengembangan ilmu, dengan topik free cash flow, komite audit, dan
leverage terhadap manajemen laba, diharapkan hasil penelitian ini dapat
menjadi referensi untuk dapat digunakan peneliti selanjutnya.
.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan,
maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:
1. Free cash flow berpengaruh terhadap manajemen laba
2. Komite Audit tidak berpengaruh terhadap manajemen laba
3. Leverage tidak berpengaruh terhadap manajemen laba
4. Free cash flow, komite audit, dan leverage berpengaruh secara simultan
terhadap manajemen laba pada perusahaan LQ-45 yang terdaftar di BEI.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini mempunyai keterbatasan-keterbatasan yang dapat dijadikan
bahan pertimbangan bagi peneliti berikutnya agar dapat mendapatkan hasil
penelitian yang lebih baik. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Perusahaan yang dipilih menjadi populasi dan sampel hanya perusahaan
LQ-45 yang ditentukan oleh peneliti tidak dapat dijadikan acuan untuk
melakukan generalisasi pada seluruh perusahaan public yang terdaftar fi
BEI.
2. Pengukuran komite audit dalam penelitian ini hanya menggunakan
kuantitas keanggotaan (dilihat dari jumlah dan proporsi). Besaran jumlah
tersebut mungkin belum dapat mempresentsikan secarariil kinerja komite
audit di perusahaan. Selain itu, variabel independen hanya mampu

61

62

menjelaskan

22,4%

dari

variabel

dependen,

sedangkan

sisanya

dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang belum diteliti.
5.3 Saran
Dengan memperhatikan keterbatasan yang ada, diharapkan peneliti
selanjutnya dapat mempertimbangkan faktor-faktor berikut:
1. Untuk peneliti selanjutnya disarankan mengambil sampel yang lebih luas
misalnya dari semua sektor perusahaanyang terdaftar di BEI.
2. Dalam penelitian selanjutnya,untuk variabel komite audit dapat digunakan
proksi lain yang lebih spesifik misalnya transparansi komite audit, dan
jumlah pertemuan komite audit.

63

DAFTAR PUSTAKA
Aditya, Naufal. 2013. Pengaruh Kualitas Auditor, Debt To Asset dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan
Sektor Aneka Industri Yang Terdaftar di Bursa efek Indonesia tahun
2010-2012). Skripsi. Universitas Maritim Raja Ali Haji
Agustia, Dian. 2013. Pengaruh Faktor Good Corporate Governance, Free Cash
Flow, dan Leverage Terhadap Manajemen Laba. Jurnal Akuntansi dan
Keuangan, Vol.15, No.1, Mei 2013,27-42
Alkdaei, H. and Hanefah, M. 2012. Audit Committee Characteristics And
Earnings Management In Malaysian Shariah-Compliant Companies.
Business and Management Review, 2(2), 52-61.
Alves, Sandra Maria G. 2011. The Effect of the Board Structure on Earnings
Management Evidence From Portugal. Journal of Financial Reporting
and Accounting, 9(2), 141-160.
Aritonang, Dora Dina. 2013. Pengaruh Diversifikasi Operasi, Free Cash Flow,
dan Debt Ratio Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar di BEI.Medan: Universitas Negeri Medan.
Bapepam.2004. Peraturan IX.I.5. Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja
Komite Audit. Jakarta: Badan Pengawas Pasar Modal.
Belkaoui, Ahmed R.2006. Accounting Theory, Edisi 5, Jilid 2. Alih Bahasa: Ali
Akbar Yulianto, Risnawati Dermauli. Penerbit: Salemba Empat.
Jakarta.
Brigham, Eugene, F., and Houston, J. F.

2010. Dasar-dasar Manajemen

Keuangan (Essential of Financial Management). Edisi ke sebelas, buku
1.Terjemahan oleh Ali Akbar Yulianto. Jakarta: Salemba Empat.
Bukit, Rina Br And Iskandar Takiah Mohd, 2009. Surplus Free Cash Flow,
Earnings Management and Audit Committee, Int. Journal of Economics
and Management 3(1): 204 – 223
Efendi. Arief. 2009. The Power of Good Corporate Governance Teori dan
Implementasi. Jakarta: Salemba Empat

64

Emirzon, Joni. 2007. Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance, Genta Press:
Jogjakarta.
Fakultas Ekonomi. 2012. Buku Pedoman Penulisan Skripsi. Medan: Universitas
Negeri Medan.
Foster, George. 1986. Financial Statement Analysis, Second Edition, Englewood
Cliffs, New Jersey: Prentice-Hall, A Division of Simon & Schuster, Inc.
Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
2. Semarang: Universitas Diponegoro.
Healy, P.M. dan James M. Wahlen. 1999. A Review of The Earnings Management
Literature and Its Implications for Standard Setting.

Accounting

Horizon, 13 (December): 365-383.
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), 2009. Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Tahun
2009. Salemba Emapat, Jakarta.
Isnawati. 2011. Pengaruh Free Cash Flow Dan Growth Terhadap Manajemen
Laba dengan Moderasi Komisaris Independen. Tesis tidak diterbitkan.
Surabaya Universitas Airlangga.
Jensen & Meckling. 1976. Theory of the Firm: Manajerial Behaviour, Agency
Costs and Ownership Structure. Journal of Economics, Oktober 1976,
Vol 3. NO. 4, pp. 305-360
Jensen, Michael C. 1986. Agency Cost of Free Cash Flow, Corporate Finance,
and Takeovers. Journal of American Economic Review. Vol 76 No. 2.
Pp 323-329
Jogiyanto, Hartono. 2009. Teori Portopolio dan Analisis Investasi.Yogyakarta.
BPFE-Yogyakarta.
Kangarluei, S.J., Morteza, M., and Taher, A. (2011). The Investigation And
Comparison Of Free Cash Flows In The Firms Listed In Tehran Stock
Exchange (Tse) With An Emphasis On Earnings Management. Int.
Journal of Economics and Business Modeling, 2(2), 118-1123.
Kuncoro, Mudrajad. 2009. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi.Jakarta:
Erlangga

65

Keown, Arthur J, John D Martin, Petty J William, David F Scott, JR. (2008).
Manajemen Keuangan. Edisi Kesepuluh. Jilid 1. Indeks.
Lestari, Ni Made.2011. Praktik Manajemen Laba pada perusahaan yang
melanggar perjanjian hutang.
Lin, J. W., Li, J. F., and Yang, J. S. 2006. The Effect Of Audit Committee
Performance On Earnings Quality.

Managerial Auditing Journal,

21(9), 921-933.
Nasution, Marihot, dan Doddy Setiawan. 2007. Pengaruh Corporate Governance
Terhadap Manajemen Laba Di Industri Perbankan Indonesia. SNA X.
Priyatno, Duwi. 2013. Mandiri Belajar Analisis Data dengan SPSS. Mediakom:
Yogyakarta
Rosdini, Dini. 2009. “Pengaruh Free Cash Flow terhadap Dividend Payout
Ratio”. Working Paper in Accounting and Finance, October 2009, hal
1-9.
Sawir, Agnes. 2004. Kebijakan Pendanaan dan Restruktursasi Perusahaan.
Jakarta: PT. Gramedia Utama.
Scott, W.R. 2003. Financial Accounting Theory

. Prentice Hall Inc. Canada.

Setiawati, L. dan A. Naíim. 2000. Manajemen Laba. Jurnal Ekonomi dan Bisnis.
Mei: 159-176.
Siswandi, Afri, 2011. Analisis Pengaruh Free Cash Flow dan Kepemilikan
Manajerial Terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Manufaktur
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi, Universitas Sumatera
Utara.
Sulistyanto, H.S. 2008. Manajemen Laba: Teori dan Model Empiris. Cetakan
Pertama. Jakarta: Gramedia
Tresnaningsih,

E.

2008.

Manajemen

Laba

pada

Perusahaan

Dengan

Permasalahan Free Cash Flow dan Peran Moderasi dari Monitoring
Eksternal. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol 5 No.1, Hal 30-49
Ujiyantho, Muh Arief

dan Pramuka, Bambang Agus, 2006, Mekanisme

Corporate Governance, Manajemen Laba Dan Kinerja Keuangan
(Studi Pada Perusahaan go public Sektor Manufaktur ), SNA X.

66

White, Gerald I., Sondhi, Ashwinpul C., dan Fried, Dov. 1998. The Analysis and
Use Of Financial Statements. John Wiley and Sons, Inc. New York.
Xie, B., Davidson, W.N. and DaDalt, P.J.2003. Earnings Management and
Corporate Governance: The Role of the Board and the Audit
Committee, Journal of Corporate Finance, 9, 295 – 316.
Zuhri, A.B. 2011. Pengaruh Arus Kas Bebas dan Komite Audit Terhadap
Manajemen Laba.Skripsi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Free Cash Flow, Struktur Kepemilikan dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Hutang dengan Investment Opportunity Set sebagai Variabel Moderating

6 130 144

Pengaruh Ukuran Kap, Proporsi Komisaris Independen, Free Cash Flow, Kepemilikan Institusional, Dan Ukuranperusahaan Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

0 69 100

PENGARUH FREE CASH FLOW, LEVERAGE, DAN CORPORATE GOVERNACE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA

1 18 7

PENGARUH FREE CASH FLOW, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

2 11 42

PENGARUH KOMITE AUDIT, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN LEVERAGE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 2 30

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN DAN FREE CASH FLOW TERHADAP MANAJEMEN LABA RIIL Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Ukuran Perusahaan Dan Free Cash Flow Terhadap Manajemen Laba Riil Dengan Kepemilikan Institusional Sebagai Variabel Mo

0 1 19

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN DAN FREE CASH FLOW TERHADAP MANAJEMEN LABA RIIL DENGAN Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Ukuran Perusahaan Dan Free Cash Flow Terhadap Manajemen Laba Riil Dengan Kepemilikan Institusional Sebagai Vari

0 1 18

PENGARUH FREE CASH FLOW, LEVERAGE, LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN Pengaruh Free Cash Flow, Leverage, Likuiditas, Profitabilitas, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

2 12 17

PENGARUH FREE CASH FLOW, LEVERAGE, LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN Pengaruh Free Cash Flow, Leverage, Likuiditas, Profitabilitas, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

0 1 18

PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, FREE CASH FLOW, DAN DEBT RATIO TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

0 2 27