PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA MENGGUNAKAN MEDIA POWERPOINT DENGAN KARTU DOMINO BERBASIS MODEL COLLABORATIVE LEARNING PADA SISTEM KOLOID.
PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA
SISWA MENGGUNAKAN MEDIA POWERPOINT
DENGAN KARTU DOMINO BERBASIS MODEL
COLLABORATIVE PADA SISTEM KOLOID
Oleh :
Dina Mariana Siregar
NIM 4113331010
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015
RIWAYAT HIDUP
Dina Mariana Siregar dilahirkan di sipahutar pada tanggal 24 Januari
1993. Ibu bernama R. Silitonga dan A. Siregar dan merupakan anak 3 dari 4
bersaudara. Pada tahun 1999, penulis masuk sekolah di SD Negeri 174581
Sipahutar. Pada tahun 2005, penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri I
Sipahutar dan lulus pada tahun 2008. Penulis melanjutkan sekolah di SMA
Katolik Tri Sakti Medan pada tahun 2007 dan lulus pada tahun 2011. Pada tahun
2011 penulis diterima di Jurusan Kimia pada Program Studi Pendidikan Kimia,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat
dan penyertaanNya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis
sehingga penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan
waktu yang telah direncanakan.
Skipsi berjudul “Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa
Menggunakan Media Powerpoint Dengan Kartu Domino Berbasis Model
Collaborative Learning Pada Sistem Koloid” yang disusun untuk memenuhi
syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan kimia di Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini, penulis
mengucapkan terima kasih kepada
Universitas Negeri Medan (UNIMED) mulai dari bapak rektor beserta jajarannya,
Dekan Fakultas MIPA serta jajarannya, ketua jurusan Kimia serta jajarannya yang
telah memberi kesempatan kepada penulis untuk belajar dan menimba ilmu di
UNIMED selama kurang lebih 4 tahun. Penulis juga berterimakasih kepada bapak
Dr. Zainuddin Muchtar, M.Si sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan
banyak ilmu dan saran untuk memperbaiki skripsi ini. Penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada Bapak prof Dr. Ramlan Silaban, M.Si selaku dosen
pembimbing akademik selama penulis menjalani perkuliahan di Unimed yang
telah banyak membantu penulis untuk menjalani perkuliahan dan banyak
memberikan saran untuk keberlangsungan perkuliahan penulis. Ucapan
terimakasih kepada Ibu Dr. Ida Duma Riris, M.Si, Bpk Drs. Kawan Sihombing,
MSi dan Bpk Dr. Ajad Sudrajat, M.Si selaku dosen
penguji yang telah
memberikan nasihat, saran, komentar dan perbaikan untuk melengkapi skripsi ini.
Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada kepala sekolah SMA Katolik Tri
Sakti Medan Bapak Drs. Rafael sitanggang, Bpk Noyten Simamora S.Pd, selaku
guru kimia di SMA Katolik Tri Sakti Medan. Teristimewa lagi penulis sampaikan
ucapan terimakasih kepada kedua orang tua tercinta dan terkasih, yang sangat luar
biasa berperan dalam kehidupan penulis, Ayahanda A. Siregar dan Ibunda R. Br
v
Silitonga, terimakasih telah menjadi orang tua inspirasi dalam hidup saya dan
terimakasih buat dukungan moril dan setiap doa yang selalu ada buat saya.
Teristimewa juga penulis ucapkan kepada kakak Yenni Mariana Siregar A.md,
abang Rudi siregar, adik terkasih Ismael Siregar, abang ipar Jean Andios
Pangaribuan S.T, boru tersayang Andini Tesalonika Pangaribuan, anak tante
Jhonatan Arteta Pangaribuan, mak tua, tulang, kakak cika, abang cika, Jesika,
Nikita, Sannovela, dan seluruh keluarga besar, terimakasih telah menjadi keluarga
yang selalu mendukung apapun kegitan saya dalam perkuliahan.
Tak lupa untuk sahabat terkasih yang selalu ada Five Unyu (chemun_5)
Lamria Berutu, Beta Siahaan, Febry Limbong, dan Mersi Rajagukguk. Begitu
juga dengan teman-teman seperjuangan di kelas Kimia dan semua teman di
jurusan kimia stambuk 2011, terimakasih untuk empat tahun yang penuh
perjuangan dan kebersamaan semoga sukses buat kita semua. Terima kasih juga
buat orang spesial yang menjadi motivasi, inspirasi, dan telah menjadi seseorang
yang lebih dari teman buat penulis.
Penulis telah berupaya melengkapi skripsi ini dengan semaksimal
mungkin, tetapi saya berharap kritik dan saran dari pembaca untuk
menyempurnakan skripsi ini. Saya berharap skripsi ini dapat berguna dan
memberikan banyak kontribusi untuk pengetahuan pembaca.
Medan,
Juli 2015
Penulis
Dina Mariana Siregar
NIM. 4113331010
iii
PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA
SISWA MENGGUNAKAN MEDIA POWERPOINT
DENGAN KARTU DOMINO BERBASIS MODEL
COLLABORATIVE PADA SISTEM KOLOID
Dina Mariana Siregar (4113331010)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan
peningkatan hasil belajar siswa yang di belajarkan dengan model collaborative
Learning dimana pada tiap kelas eksperimen menggunakan media yang berbeda.
Media yang digunakan pada penelitian ini adalah powerpoint dan kartu domino
pada pokok bahasan koloid. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas XI IPA SMA Katolik Tri Sakti Medan yang terdiri dari 3 kelas. Sampel yang
digunakan sebanyak 2 kelas dengan teknik random sampling (acak). Pada kelas
eksperimen I diberi pengajaran dengan model collaborative Learning dengan
media kartu domino dan pada kelas eksperimen II diberikan pengajaran dengan
model collaborative learning dengan media powerpoint. Hasil pengolahan data
menunjukkan siswa pada kelas ekperimen I memiliki rata–rata nilai pretest 20,4
dan post-tes 81,11 dengan rata–rata gain sebesar 0,86. Sedangkan siswa pada
kelas eksperimen II memiliki rata–rata nilai pretest 24,00 dan post-tes 75,00
dengan rata–rata gain sebesar 0,7676. Uji hipotesis dilakukan dengan
menggunakan uji t dua pihak menggunakan data gain diperoleh thitung = 3,3
sedangkan ttabel = 1,6775 pada taraf signifikan α = 0,05, sehingga thitung>ttabel. Maka
Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa Terdapat perbedaan peningkatan
hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model collaborative learning dengan
media powerpoint dan model collaborative learning dengan kartu domino.
Kata kunci: Collaborative Learning, Powerpoint, Domino, peningkatan hasil
belajar
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
i
ii
iii
iv
vii
viii
Xi
X
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1
1.2. Identifikasi Masalah
5
1.3. Rumusan Masalah
5
1.4. Batasan Masalah
5
1.5. Tujuan Penelitian
5
1.6. Manfaat Penelitian
6
1.7. Defenisi Operasional
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis
8
2.1.2. Hasil Belajar Kimia
10
2.1.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
11
2.1.4. Model Pembelajaran
12
2.1.4.1. pengertian model Pembelajaran
13
2.1.4.2. Model pembelajaran collaborative learning
16
2.1.4.3. Langkah-langkah pembelajaran collaborative learning
17
2.1.5. Media pembelajaran
18
2.1.5.1. pengertian media pembelajaran
18
2.1.5.2. jenis-jenis media pembelajaran
19
2.1.5.3 Manfaat media pembelajaran
19
2.1.5.4 Karakteristik media pembelajaran
21
vii
2.1.5.5. Media kartu domino
22
2.1.5.6. Media powerpoint
22
2.1.5.7. Sistem koloid
24
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
32
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
32
3.3.Variabel dalam Penelitian
32
3.4. Rancangan dalam Penelitian
33
3.5. Instrumen Penelitian
33
3.6. Teknik Pengumpulan Data
38
3.7. Teknik Analisis Data
41
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
44
4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian
44
4.1.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian
45
4.1.2.1. Hasil Belajar Siswa
45
4.1.2.2. Peningkatan Hasil Belajar (Gain)
46
4.1.3. Analisis Data Hasil Penelitian
47
4.1.3.1. Uji Normalitas Pretest, Posttest dan Gain
47
4.1.3.2. Uji Homogenitas Pretest, Posttest dan Gain
47
4.1.3.3. Uji Hipotesis
48
4.1.3.3.1. persentase Peningkatan Hasil Belajar
49
4.2. Pembahasan
50
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
52
5.2. Saran
52
DAFTAR PUSTAKA
54
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Perbedaan antara Larutan, Koloid, dan Suspensi
24
Tabel 2.2. Jenis-Jenis Koloid dan Contohnya
20
Tabel 2.3. Perbedaan Sol Hidrofil dangan sol Hidrofob
30
Tabel 3.1. Rancangan Penelitian
33
Tabel 3.2. Tabel penolong untuk menentukan harga chi kuadrat hitung
41
Tabel 4.1. Rata-rata, Standar Deviasi, Varians Data Pretest-Posttest
47
Tabel 4.2. Data Peningkatan Hasil Belajar (Gain)
56
Tabel 4.3. Uji Normalitas Data Sampel
48
Tabel 4.4. Uji Homogenitas Data
49
Tabel 4.5. Data Hasil Uji Hipotesis Peningkatan Hasil Belajar
50
Tabel 4.6. Persen Peningkata Hasil belajar
50
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Efek Tyndal
26
Gambar 2.2 Gerak Brown
27
Gambar 2.3 Gambar Elektroforesis
28
Gambar 2.4 Adsorbsi
28
Gambar 2.5 Koagulasi
29
Gambar 3.1 Skema Prosedur Penelitian
39
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 : Silabus
55
Lampiran 2 : RPP
56
Lampiran 3 : Kisi-kisi Instrumen Sebelum Validasi
69
Lampiran 4 : Instrumen Test Sebelum Validasi
71
Lampiran 5 : kunci jawaban Instrumen Test Sebelum Validasi
78
Lampiran 6 : kisi-kisi Instrumen Test Setelah Validasi
79
Lampiran 7 : Instrumen Test Setelah Validasi
81
Lampiran 8 : Kunci Jawaban Instrumen Test Setelah Validasi
85
Lampiran 9 : Media Kartu Domino
86
Lampiran 10 : Media Powerpoint
89
Lampiran 11 : Soal Diskusi Pertemuan I
93
Lampiran 12 : Soal Diskusi Pertemuan II
94
Lampiran 13 : Perhitungan Distraktor
95
Lampiran 14 : Tabel Validasi
99
Lampiran 15 : Perhitungan Validasi
100
Lampiran 16 : Tabel Reliabilitas
102
Lampiran 17 : Perhitungan Reliabilitas
103
Lampiran 18 : Perhitungan Tingkat Kesukaran
104
Lampiran 19 : Tabel Daya Beda
105
Lampiran 20 : Tabulasi Data Nilai Siswa
108
Lampiran 21 : Perhitungan Standar Deviasi, Varians, Gain
109
Lampiran 22 : Perhitungan Uji Normalitas
110
Lampiran 23 : Perhitungan Uji Homogenitas
116
Lampiran 24 : Data Peningkatan Hasil Belajar
119
Lampiran 25 : Uji Hipotesis
122
Lampiran 26 : Persentase Peningkatan Hasil Belajar
124
Lampiran 27 : Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat
125
Lampiran 28 : Tabel Nilai Distribusi-t
126
Lampiran 29 : Tabel Nilai Distribusi-F
127
xi
Lampiran 30: Tabel R-produck momen
128
Lampiran 31 : Rekapitulasi Analisis Instrumen
129
Lampiran 32 : Dokumentasi
130
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dunia pendidikan pada saat ini kebanyakan ditandai dengan pencapaian
academic standar dan performance standart. Faktanya, banyak peserta didik
mampu menyajikan tingkat hafalan yang baik terhadap materi ajar yang
diterimanya, namun pada kenyataannya mereka tidak memahaminya. Sebagian
besar dari peserta didik tidak mampu menghubungkan antara apa yang mereka
pelajari dengan bagaimana pengetahuan tersebut akan dipergunakan atau
dimanfaatkan. Peserta didik memiliki kesulitan untuk memahami konsep
akademik sebagaimana mereka biasa diajarkan yaitu dengan menggunakan
sesuatu yang abstrak dan metode ceramah. Padahal peserta didik sangat butuh
untuk dapat memahami konsep – konsep yang berhubungan dengan tempat kerja
dan masyarakat pada umumnya di mana mereka akan hidup dan bekerja.
Pembelajaran, menunjuk pada proses belajar yang menempatkan peserta didik
sebagai center stage performance. Pembelajaran lebih menekankan bahwa
peserta didik sebagai makhluk berkesadaran memahami arti penting interaksi
dirinya dengan lingkungan yang menghasilkan pengalaman adalah kebutuhan.
Kebutuhan baginya mengembangkan seluruh potensi kemanusiaan yang
dimilikinya.(Suprijono,2009)
Pelaksanaan pembelajaran saat ini harus mengalami perubahan, di mana
siswa tidak boleh lagi dianggap sebagai obyek pembelajaran semata, tetapi harus
diberikan peran aktif serta dijadikan mitra dalam proses pembelajaran sehingga
siswa bertindak sebagai agen pembelajar yang aktif sedangkan guru bertindak
sebagai fasilitator dan mediator yang kreatif. Ilmu kimia sebagai salah satu
bidang kajian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sudah mulai diperkenalkan kepada
siswa sejak dini. Mata pelajaran kimia menjadi sangat penting kedudukannya
dalam masyarakat karena kimia selalu berada di sekitar kita dalam kehidupan
sehari-hari. Kimia adalah satu mata pelajaran yang mempelajari mengenai materi
dan perubahan yang terjadi di dalamnya. Namun selama ini masih banyak siswa
2
yang mengalami kesulitan dalam memahami dan mengikuti pelajaran kimia. Hal
ini tidak terlepas dari materi yang dipelajari dalam kimia lebih bersifat abstrak.
Adanya kesulitan atau kekurang senangan siswa terhadap pelajaran kimia dapat
disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor internal yang berasal dari dalam diri
siswa dan faktor eksternal yang berasal dari luar diri siswa. Faktor internal ini
dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor
kelelahan. Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi siswa dalam kegiatan
belajar adalah faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat (Slameto,
2003).
Mata pelajaran kimia saat ini merupakan mata pelajaran yang belum
mendapatkan ketertarikan yang lebih pada diri siswa. Anggapannya mata
pelajaran Kimia susah dan tidak menyenangkan.Hal ini disebabkan karena materi
pelajaran Kimia banyak bersifat abstrak. Siswa akan sulit untuk memahami
materi jika guru tidak mengupayakan agar materi ini memiliki ketertarikan dan
harus melibatkan siswa, serta melatihnya dengan soal-soal dan juga mampu
saling bertukar pikiran dengan teman-temannya.
Penggunaan berbagai macam model pembelajaran yang merangsang
minat siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran sudah mulai banyak
dilakukan di sekolah-sekolah . Salah satu model pembelajaran yang digunakan
adalah model pembelajaran collaborative learning. Model collaborative dalam
pembelajaran lebih menekankan pada pembangunan makna oleh siswa dari
proses sosial yang bertumpu pada konteks belajar. Dasar dari model collaborative
adalah teori interaksional yang memandang belajar sebagai suatu proses
membangun makna
melalui
interaksi
sosial.
Lingkungan pembelajaran
kolaboratif berintikan usaha bersama, baik antar siswa maupun antara siswa dan
guru, dalam membangun pemahaman, pemecahan masalah, atau makna, atau
dalam menciptakan suatu produk. Selain model pembelajaran guru juga
memerlukan media yang baik untuk mendukung proses belajar mengajar dikelas
agar siswa lebih tertarik dengan pelajaran yang disajikan oleh guru.
3
Learning game yang secara harafiah diartikan sebagai permainan
pembelajaran atau pembelajaran melalui permainan merupakan alternatif yang
dapat digunakan untuk menarik perhatian siswa dalam belajar. Karena learning
game merupakan pembelajaran yang menyenangkan dan menuntut keaktifan
sehingga memudahkan siswa memahami materi.
Dalam learning game dapat digunakan beberapa jenis media atau tehnik
penyajian
untuk
menyalurkan
pesan
yang dapat
merangsang pikiran,
membangkitkan minat, semangat, kemauan, dan perhatian siswa sehingga
mendorong terjadinya proses belajar dalam diri siswa. Kartu domino merupakan
salah satu bentuk media
pembelajaran
yang dapat
digunakan untuk
mempermudah penyampaian materi pelajaran karena penggunaan media ini
menekankan kerjasama antar kelompok dan saling belajar untuk memecahkan
masalah
dengan
mengaplikasikan
pengetahuan
dan
keterampilan
yang
dimilikinya serta saling memberitahkan pengetahuan tersebut kepada siswa lain
yang membutuhkan sehingga siswa merasa senang salavin (Rusman, 2011)
Selain media kartu domino media lain seperti media power point juga
dapat menunjang pembelajaran. Untuk mengatasi masalah keterbatasan guru
dalam menghadirkan objek pelajaran di kelas, maka dibutuhkan suatu alat yang
dapat menghadirkan objek tersebut. Alat yang dimaksud dalam hal ini adalah
media. Manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi
antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih efektif dan
efesien (Solihatin, 2005). Powerpoint merupakan suatu media yang sering
digunakan guru dalam proses pembelajaran. Powerpoint dapat digunakan untuk
menunjukkan suatu objek yang kelihatan abstrak seolah-olah ada, sehingga
dengan media ini siswa tidak akan kebingungan ketika mempelajari suatu materi
yang sifatnya abstrak.
Berdasarkan pengalaman penulis pada saat melakukan program
pengalaman lapangan terpadu (PPLT), sekolah kurang mampu menerapkan
penggunaan model dan media yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan
guru, guru cenderung menggunakan model konvensional (ceramah) yang mana
siswa hanya menghafal materi saja tanpa memahami materi materi yang mereka
4
hafal secara mendalam hal ini menyebabkan siswa kurang meminati mata
pelajaran kimia yang mana bersifat abstrak. Dengan menggunakan media power
point guru dapat menunjukkan gambar pada slide atau menunjukkan materi
melalui animasi sehingga siswa akan lebih mengingat dan memahami pelajaran
yang di pelajarinya sedangkan jika menggunakan media kartu domino siswa
dapat mengerjakan soal dan lebih aktif dalam kelompok untuk mengerjakan
masalah yang diberikan guru.
Penelitian mengenai model pembelajaran kolaboratif learning yang sudah
dilakukan Eprysca Noviasari, dkk dengan tujuan mengetahui hasil belajar siswa
yang di belajarkan dengan model kolaboratif learning di dapat kesimpulan bahwa
rata-rata hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan kolaboratif sebesar 61,03
sedangkan pada model non kolaboratif sebesar 48,62 hal ini menunjukkan
bahwa model pembelajaran kolaboratif lebih baik dibanding non kolaboratif.
Pada penelitian Mono Eviyanto yang membandingkan model kolaboratif
dan model ekspositori dengan hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan
hasil belajar siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran
kolaboratif dengan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran
ekspositori. Siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran
kolaboratif memperoleh nilai rata-rata hasil belajar sebesar 83,33 sedangkan
siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran ekspositori
memperoleh nilai rata-rata hasil belajar sebesar 76,17.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian dengan judul “Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa
Menggunakan Media Powerpoint Dengan Kartu Domino Berbasis Model
Collaborative Learning Pada Sistem Koloid.”
5
1.2 Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka yang
menjadi ruang lingkup dalam penelitian ini adalah Perbedaan Hasil Belajar
Siswa SMA dengan Model Pembelajaran Collaborative Learning dengan
Menggunakan Media PowerPoint dan Kartu Domino Pada Pokok Bahasan
Sistem Koloid.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan ruang lingkup di atas, masalah yang dapat
dirumuskan adalah apakah ada perbedaan dan peningkatan hasil belajar kimia
siswa SMA menggunakan media Powerpoint dengan kartu domino berbasis
model Collaborative Learning pada sistem koloid.
1.4 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1.
Peningkatan hasil belajar dengan menggunakan model Collaborative
Learning menggunakan media Powerpoint dan kartu Domino
2.
Penelitian ini dilakukan pada pokok bahasan sistem koloid di kelas XI
SMA Swasta Katolik Tri Sakti Medan
3.
Semua pembelajaran tersebut dilakukan oleh guru yang sama
1.5 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan
peningkatan hasil belajar siswa SMA dengan model pembelajaran
collaborative learning menggunakan media powerpoint dan kartu domino
pada pokok bahasan sistem koloid.
6
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:
1. Bagi guru
Sebagai pertimbangan bagi para guru dalam memilih jenis metode dalam
proses belajar mengajar.
2. Bagi Siswa
Diharapkan siswa dapat meningkatkan hasil belajar melalui metode yang
diterapkan guru dalam belajar kimia
3. Bagi guru bidang studi lain
Sebagai bahan rujukan untuk mengetahui bagaimana pentingnya metode
belajar yang baik bagi siswa.
4. Bagi Mahasiswa calon guru
Hasil penelitian ini akan menambah wawasan, kemampuan dan pengalaman
dalam meningkatkan kompetensinya sebagai calon guru.
1.7 Definisi Operasional
1. Model collaborative learning
Model collaborative sejatinya merupakan model belajar yang lebih
menekankan pada tugas spesifik dan berbagi tugas dalam kerja kelompok,
membandingkan kesimpulan dan prosedur kerja kelompok, dan memberikan
keleluasaan yang lebih besar pada siswa dalam kerja kelompok. Oleh karena itu
melalui pembelajaran kolaboratif, siswa akan terbiasa dalam bekerjasama dengan
sesama siswa guna mencapai suatu tujuan dalam belajar.
2. Hasil belajar
Hasil belajar adalah tingkat keberhasilan dalam memahami bahan ajar di
sekolah yang dinyatakan dalam nilai atau skor yang diperoleh siswa pada awal
(pretest) dan akhir (posttest) dalam penelitian. Hasil belajar siswa merupakan
pencapaian pemahaman siswa dalam ranah kognitif pada pokok bahasan sistem
koloid.
7
3. Materi koloid
Materi koloid merupakan materi kimia yang terdapat pada kelas XI IPA
semester genap. Topic koloid ini mencakup bahasan seperti disperse, jenis-jenis
koloid, sifat-sifat koloid, serta peranan koloid dalam kehidupan sehari-hari.
4. Media kartu domino
Media
merupakan
alat
yang
digunakan
sebagai
perantara
untuk
menyampaikan pesan dan dapat memberi semangat,perhatian, dan kemauan
merangsang pikiran, perasaan dan kemajuan audiens (siswa) sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar
kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting. Karena dalam kegiatan
tersebut ketidak jelasan materi yang disampaikan dapat dibantu dengan
menghadirkan media sebagai perantara (djamarah 2013). Yang dimaksud kartu
domino, dimana satu sisi bertuliskan soal dari materi dan sisi lainnya adalah
jawaban dari soal lain yang terbuat dari ketas karton (manila) (210 × 297)
berbentuk persegi panjang dengan ukuran 8 × 6cm, bertuliskan materi-materi
kimia koloid
5. Media Microsoft powerpoint
Media microsoft powerpoint merupakan sebuah software yang dibuat dan
dikembangkan oleh perusahaan microsoft, dan merupakan salah satu program
berbasis multimedia. Power point merupakan suatu media yang sering digunakan
guru dalam proses pembelajaran. Power point dapat digunakan untuk
menunjukkan suatu objek yang kelihatan abstrak seolah-olah ada, sehingga
dengan media ini siswa tidak akan kebingungan ketika mempelajari suatu materi
yang sifatnya abstrak.
52
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, di ambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar kimia siswa yang signifikan
jika diajarkan dengan menggunakan model Collaborative Learning dengan
media Kartu Domino dan model Collaborative Learning menggunakan
media Powerpoint pada pada pokok bahasan Koloid
2. Peningkatan hasil belajar kimia siswa kelas XI SMA Katolik Tri Sakti
Medan pada materi koloid dengan menerapkan model Collaborative
Learning menggunakan media kartu domino sebesar 86% sedangkan dengan
menggunakan
model
Collaborative
Learning
menggunakan
media
Powerpoint sebesar 76,76%.
5.2. Saran
Berdasarkan
kesimpulan
dari
hasil
penelitian,
maka
penulis
menyarankan hal-hal berikut :
1. Bagi guru atau calon guru disarankan untuk menggunakan model
pembelajaran collaborative Learning dengan menggunakan media kartu
domino sebagai salah satu alternative pembelajaran untuk meningkatkan
hasil belajar kimia siswa.
2. Bagi peneliti selanjutnya, dapat dijadikan referensi untuk penelitian
selanjutnya sehingga memperoleh hasil yang maksimal
55
`DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi aksara, Jakarta
Arsyad,A,( 2011). Media Pembelajaran. Gaung Persada (GP) press, Jakarta
Baharuddin, (2009), Pendidikan & Psikologi perkembangan, Ar-ruzz Media,
Yogyakarta.
Djamarah, (2013), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Eviyanto. dkk. (2013). Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Dibelajarkan
Menggunakan
Model
Pembelajaran
Siswa
Yang
Dibelajarkan
Menggunakan Model Kolaboratif Dengan Model Pembelajaran
Ekspositori Tentang Larutan Penyangga Kelas XI MA.FMIPA
UNIVERSITAS NEGERI MALANG. Malang
Istarani, (2012), kumpulan 39 metode pembelajaran, UNIMED, Medan
Munandi,Yudhi, (2010). Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada (GP)press
Noviasari, dkk. (2013). Perbedaan Hasil Belajar Kimia Materi Hidrolisis Garam
Siswa SMA NEGERI 1 Rejotangan Tulung Agung Yang Dibelajarkan
Dengan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Kolaboratif Dan
Nonkolaboratif Tahun Pelajaran 2012-2013. UNIVERSITAS NEGERI
MALANG. Malang
Purwanto, M.N., (2010), Psikologi Pendidikan, Penerbit PT. Remaja Rosdakarya,
Bandung
Rusman. (2010). Model-model pembelajaran: Depok: PT. Rajagrafindo persada
56
Sadirman, (2010), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Penerbit Rajawali
Press, Jakarta
Silitonga, Pasar, (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA, Universitas
Negeri Medan, Medan
Silitonga, Pasar, (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA,
Universitas Negeri Medan, Medan
Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, PT.
Rineka Cipta, Jakarta.
Smith, B.L, and J.Macgregor. collaborative learning: A sourse book of higher
education university park, PA: National center on post secondary
teaching learning, and assessment (NCTLA). 9-22
Solihatin, E. dan Raharjo, (2005), Cooperative Learning, Bumi Aksara, Jakarta
Suprijono, (2010), Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, Pustaka
Belajar, Yogyakarta.
Zain, (2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
SISWA MENGGUNAKAN MEDIA POWERPOINT
DENGAN KARTU DOMINO BERBASIS MODEL
COLLABORATIVE PADA SISTEM KOLOID
Oleh :
Dina Mariana Siregar
NIM 4113331010
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015
RIWAYAT HIDUP
Dina Mariana Siregar dilahirkan di sipahutar pada tanggal 24 Januari
1993. Ibu bernama R. Silitonga dan A. Siregar dan merupakan anak 3 dari 4
bersaudara. Pada tahun 1999, penulis masuk sekolah di SD Negeri 174581
Sipahutar. Pada tahun 2005, penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri I
Sipahutar dan lulus pada tahun 2008. Penulis melanjutkan sekolah di SMA
Katolik Tri Sakti Medan pada tahun 2007 dan lulus pada tahun 2011. Pada tahun
2011 penulis diterima di Jurusan Kimia pada Program Studi Pendidikan Kimia,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat
dan penyertaanNya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis
sehingga penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan
waktu yang telah direncanakan.
Skipsi berjudul “Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa
Menggunakan Media Powerpoint Dengan Kartu Domino Berbasis Model
Collaborative Learning Pada Sistem Koloid” yang disusun untuk memenuhi
syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan kimia di Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini, penulis
mengucapkan terima kasih kepada
Universitas Negeri Medan (UNIMED) mulai dari bapak rektor beserta jajarannya,
Dekan Fakultas MIPA serta jajarannya, ketua jurusan Kimia serta jajarannya yang
telah memberi kesempatan kepada penulis untuk belajar dan menimba ilmu di
UNIMED selama kurang lebih 4 tahun. Penulis juga berterimakasih kepada bapak
Dr. Zainuddin Muchtar, M.Si sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan
banyak ilmu dan saran untuk memperbaiki skripsi ini. Penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada Bapak prof Dr. Ramlan Silaban, M.Si selaku dosen
pembimbing akademik selama penulis menjalani perkuliahan di Unimed yang
telah banyak membantu penulis untuk menjalani perkuliahan dan banyak
memberikan saran untuk keberlangsungan perkuliahan penulis. Ucapan
terimakasih kepada Ibu Dr. Ida Duma Riris, M.Si, Bpk Drs. Kawan Sihombing,
MSi dan Bpk Dr. Ajad Sudrajat, M.Si selaku dosen
penguji yang telah
memberikan nasihat, saran, komentar dan perbaikan untuk melengkapi skripsi ini.
Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada kepala sekolah SMA Katolik Tri
Sakti Medan Bapak Drs. Rafael sitanggang, Bpk Noyten Simamora S.Pd, selaku
guru kimia di SMA Katolik Tri Sakti Medan. Teristimewa lagi penulis sampaikan
ucapan terimakasih kepada kedua orang tua tercinta dan terkasih, yang sangat luar
biasa berperan dalam kehidupan penulis, Ayahanda A. Siregar dan Ibunda R. Br
v
Silitonga, terimakasih telah menjadi orang tua inspirasi dalam hidup saya dan
terimakasih buat dukungan moril dan setiap doa yang selalu ada buat saya.
Teristimewa juga penulis ucapkan kepada kakak Yenni Mariana Siregar A.md,
abang Rudi siregar, adik terkasih Ismael Siregar, abang ipar Jean Andios
Pangaribuan S.T, boru tersayang Andini Tesalonika Pangaribuan, anak tante
Jhonatan Arteta Pangaribuan, mak tua, tulang, kakak cika, abang cika, Jesika,
Nikita, Sannovela, dan seluruh keluarga besar, terimakasih telah menjadi keluarga
yang selalu mendukung apapun kegitan saya dalam perkuliahan.
Tak lupa untuk sahabat terkasih yang selalu ada Five Unyu (chemun_5)
Lamria Berutu, Beta Siahaan, Febry Limbong, dan Mersi Rajagukguk. Begitu
juga dengan teman-teman seperjuangan di kelas Kimia dan semua teman di
jurusan kimia stambuk 2011, terimakasih untuk empat tahun yang penuh
perjuangan dan kebersamaan semoga sukses buat kita semua. Terima kasih juga
buat orang spesial yang menjadi motivasi, inspirasi, dan telah menjadi seseorang
yang lebih dari teman buat penulis.
Penulis telah berupaya melengkapi skripsi ini dengan semaksimal
mungkin, tetapi saya berharap kritik dan saran dari pembaca untuk
menyempurnakan skripsi ini. Saya berharap skripsi ini dapat berguna dan
memberikan banyak kontribusi untuk pengetahuan pembaca.
Medan,
Juli 2015
Penulis
Dina Mariana Siregar
NIM. 4113331010
iii
PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA
SISWA MENGGUNAKAN MEDIA POWERPOINT
DENGAN KARTU DOMINO BERBASIS MODEL
COLLABORATIVE PADA SISTEM KOLOID
Dina Mariana Siregar (4113331010)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan
peningkatan hasil belajar siswa yang di belajarkan dengan model collaborative
Learning dimana pada tiap kelas eksperimen menggunakan media yang berbeda.
Media yang digunakan pada penelitian ini adalah powerpoint dan kartu domino
pada pokok bahasan koloid. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas XI IPA SMA Katolik Tri Sakti Medan yang terdiri dari 3 kelas. Sampel yang
digunakan sebanyak 2 kelas dengan teknik random sampling (acak). Pada kelas
eksperimen I diberi pengajaran dengan model collaborative Learning dengan
media kartu domino dan pada kelas eksperimen II diberikan pengajaran dengan
model collaborative learning dengan media powerpoint. Hasil pengolahan data
menunjukkan siswa pada kelas ekperimen I memiliki rata–rata nilai pretest 20,4
dan post-tes 81,11 dengan rata–rata gain sebesar 0,86. Sedangkan siswa pada
kelas eksperimen II memiliki rata–rata nilai pretest 24,00 dan post-tes 75,00
dengan rata–rata gain sebesar 0,7676. Uji hipotesis dilakukan dengan
menggunakan uji t dua pihak menggunakan data gain diperoleh thitung = 3,3
sedangkan ttabel = 1,6775 pada taraf signifikan α = 0,05, sehingga thitung>ttabel. Maka
Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa Terdapat perbedaan peningkatan
hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model collaborative learning dengan
media powerpoint dan model collaborative learning dengan kartu domino.
Kata kunci: Collaborative Learning, Powerpoint, Domino, peningkatan hasil
belajar
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
i
ii
iii
iv
vii
viii
Xi
X
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1
1.2. Identifikasi Masalah
5
1.3. Rumusan Masalah
5
1.4. Batasan Masalah
5
1.5. Tujuan Penelitian
5
1.6. Manfaat Penelitian
6
1.7. Defenisi Operasional
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis
8
2.1.2. Hasil Belajar Kimia
10
2.1.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
11
2.1.4. Model Pembelajaran
12
2.1.4.1. pengertian model Pembelajaran
13
2.1.4.2. Model pembelajaran collaborative learning
16
2.1.4.3. Langkah-langkah pembelajaran collaborative learning
17
2.1.5. Media pembelajaran
18
2.1.5.1. pengertian media pembelajaran
18
2.1.5.2. jenis-jenis media pembelajaran
19
2.1.5.3 Manfaat media pembelajaran
19
2.1.5.4 Karakteristik media pembelajaran
21
vii
2.1.5.5. Media kartu domino
22
2.1.5.6. Media powerpoint
22
2.1.5.7. Sistem koloid
24
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
32
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
32
3.3.Variabel dalam Penelitian
32
3.4. Rancangan dalam Penelitian
33
3.5. Instrumen Penelitian
33
3.6. Teknik Pengumpulan Data
38
3.7. Teknik Analisis Data
41
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
44
4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian
44
4.1.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian
45
4.1.2.1. Hasil Belajar Siswa
45
4.1.2.2. Peningkatan Hasil Belajar (Gain)
46
4.1.3. Analisis Data Hasil Penelitian
47
4.1.3.1. Uji Normalitas Pretest, Posttest dan Gain
47
4.1.3.2. Uji Homogenitas Pretest, Posttest dan Gain
47
4.1.3.3. Uji Hipotesis
48
4.1.3.3.1. persentase Peningkatan Hasil Belajar
49
4.2. Pembahasan
50
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
52
5.2. Saran
52
DAFTAR PUSTAKA
54
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Perbedaan antara Larutan, Koloid, dan Suspensi
24
Tabel 2.2. Jenis-Jenis Koloid dan Contohnya
20
Tabel 2.3. Perbedaan Sol Hidrofil dangan sol Hidrofob
30
Tabel 3.1. Rancangan Penelitian
33
Tabel 3.2. Tabel penolong untuk menentukan harga chi kuadrat hitung
41
Tabel 4.1. Rata-rata, Standar Deviasi, Varians Data Pretest-Posttest
47
Tabel 4.2. Data Peningkatan Hasil Belajar (Gain)
56
Tabel 4.3. Uji Normalitas Data Sampel
48
Tabel 4.4. Uji Homogenitas Data
49
Tabel 4.5. Data Hasil Uji Hipotesis Peningkatan Hasil Belajar
50
Tabel 4.6. Persen Peningkata Hasil belajar
50
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Efek Tyndal
26
Gambar 2.2 Gerak Brown
27
Gambar 2.3 Gambar Elektroforesis
28
Gambar 2.4 Adsorbsi
28
Gambar 2.5 Koagulasi
29
Gambar 3.1 Skema Prosedur Penelitian
39
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 : Silabus
55
Lampiran 2 : RPP
56
Lampiran 3 : Kisi-kisi Instrumen Sebelum Validasi
69
Lampiran 4 : Instrumen Test Sebelum Validasi
71
Lampiran 5 : kunci jawaban Instrumen Test Sebelum Validasi
78
Lampiran 6 : kisi-kisi Instrumen Test Setelah Validasi
79
Lampiran 7 : Instrumen Test Setelah Validasi
81
Lampiran 8 : Kunci Jawaban Instrumen Test Setelah Validasi
85
Lampiran 9 : Media Kartu Domino
86
Lampiran 10 : Media Powerpoint
89
Lampiran 11 : Soal Diskusi Pertemuan I
93
Lampiran 12 : Soal Diskusi Pertemuan II
94
Lampiran 13 : Perhitungan Distraktor
95
Lampiran 14 : Tabel Validasi
99
Lampiran 15 : Perhitungan Validasi
100
Lampiran 16 : Tabel Reliabilitas
102
Lampiran 17 : Perhitungan Reliabilitas
103
Lampiran 18 : Perhitungan Tingkat Kesukaran
104
Lampiran 19 : Tabel Daya Beda
105
Lampiran 20 : Tabulasi Data Nilai Siswa
108
Lampiran 21 : Perhitungan Standar Deviasi, Varians, Gain
109
Lampiran 22 : Perhitungan Uji Normalitas
110
Lampiran 23 : Perhitungan Uji Homogenitas
116
Lampiran 24 : Data Peningkatan Hasil Belajar
119
Lampiran 25 : Uji Hipotesis
122
Lampiran 26 : Persentase Peningkatan Hasil Belajar
124
Lampiran 27 : Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat
125
Lampiran 28 : Tabel Nilai Distribusi-t
126
Lampiran 29 : Tabel Nilai Distribusi-F
127
xi
Lampiran 30: Tabel R-produck momen
128
Lampiran 31 : Rekapitulasi Analisis Instrumen
129
Lampiran 32 : Dokumentasi
130
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dunia pendidikan pada saat ini kebanyakan ditandai dengan pencapaian
academic standar dan performance standart. Faktanya, banyak peserta didik
mampu menyajikan tingkat hafalan yang baik terhadap materi ajar yang
diterimanya, namun pada kenyataannya mereka tidak memahaminya. Sebagian
besar dari peserta didik tidak mampu menghubungkan antara apa yang mereka
pelajari dengan bagaimana pengetahuan tersebut akan dipergunakan atau
dimanfaatkan. Peserta didik memiliki kesulitan untuk memahami konsep
akademik sebagaimana mereka biasa diajarkan yaitu dengan menggunakan
sesuatu yang abstrak dan metode ceramah. Padahal peserta didik sangat butuh
untuk dapat memahami konsep – konsep yang berhubungan dengan tempat kerja
dan masyarakat pada umumnya di mana mereka akan hidup dan bekerja.
Pembelajaran, menunjuk pada proses belajar yang menempatkan peserta didik
sebagai center stage performance. Pembelajaran lebih menekankan bahwa
peserta didik sebagai makhluk berkesadaran memahami arti penting interaksi
dirinya dengan lingkungan yang menghasilkan pengalaman adalah kebutuhan.
Kebutuhan baginya mengembangkan seluruh potensi kemanusiaan yang
dimilikinya.(Suprijono,2009)
Pelaksanaan pembelajaran saat ini harus mengalami perubahan, di mana
siswa tidak boleh lagi dianggap sebagai obyek pembelajaran semata, tetapi harus
diberikan peran aktif serta dijadikan mitra dalam proses pembelajaran sehingga
siswa bertindak sebagai agen pembelajar yang aktif sedangkan guru bertindak
sebagai fasilitator dan mediator yang kreatif. Ilmu kimia sebagai salah satu
bidang kajian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sudah mulai diperkenalkan kepada
siswa sejak dini. Mata pelajaran kimia menjadi sangat penting kedudukannya
dalam masyarakat karena kimia selalu berada di sekitar kita dalam kehidupan
sehari-hari. Kimia adalah satu mata pelajaran yang mempelajari mengenai materi
dan perubahan yang terjadi di dalamnya. Namun selama ini masih banyak siswa
2
yang mengalami kesulitan dalam memahami dan mengikuti pelajaran kimia. Hal
ini tidak terlepas dari materi yang dipelajari dalam kimia lebih bersifat abstrak.
Adanya kesulitan atau kekurang senangan siswa terhadap pelajaran kimia dapat
disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor internal yang berasal dari dalam diri
siswa dan faktor eksternal yang berasal dari luar diri siswa. Faktor internal ini
dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor
kelelahan. Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi siswa dalam kegiatan
belajar adalah faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat (Slameto,
2003).
Mata pelajaran kimia saat ini merupakan mata pelajaran yang belum
mendapatkan ketertarikan yang lebih pada diri siswa. Anggapannya mata
pelajaran Kimia susah dan tidak menyenangkan.Hal ini disebabkan karena materi
pelajaran Kimia banyak bersifat abstrak. Siswa akan sulit untuk memahami
materi jika guru tidak mengupayakan agar materi ini memiliki ketertarikan dan
harus melibatkan siswa, serta melatihnya dengan soal-soal dan juga mampu
saling bertukar pikiran dengan teman-temannya.
Penggunaan berbagai macam model pembelajaran yang merangsang
minat siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran sudah mulai banyak
dilakukan di sekolah-sekolah . Salah satu model pembelajaran yang digunakan
adalah model pembelajaran collaborative learning. Model collaborative dalam
pembelajaran lebih menekankan pada pembangunan makna oleh siswa dari
proses sosial yang bertumpu pada konteks belajar. Dasar dari model collaborative
adalah teori interaksional yang memandang belajar sebagai suatu proses
membangun makna
melalui
interaksi
sosial.
Lingkungan pembelajaran
kolaboratif berintikan usaha bersama, baik antar siswa maupun antara siswa dan
guru, dalam membangun pemahaman, pemecahan masalah, atau makna, atau
dalam menciptakan suatu produk. Selain model pembelajaran guru juga
memerlukan media yang baik untuk mendukung proses belajar mengajar dikelas
agar siswa lebih tertarik dengan pelajaran yang disajikan oleh guru.
3
Learning game yang secara harafiah diartikan sebagai permainan
pembelajaran atau pembelajaran melalui permainan merupakan alternatif yang
dapat digunakan untuk menarik perhatian siswa dalam belajar. Karena learning
game merupakan pembelajaran yang menyenangkan dan menuntut keaktifan
sehingga memudahkan siswa memahami materi.
Dalam learning game dapat digunakan beberapa jenis media atau tehnik
penyajian
untuk
menyalurkan
pesan
yang dapat
merangsang pikiran,
membangkitkan minat, semangat, kemauan, dan perhatian siswa sehingga
mendorong terjadinya proses belajar dalam diri siswa. Kartu domino merupakan
salah satu bentuk media
pembelajaran
yang dapat
digunakan untuk
mempermudah penyampaian materi pelajaran karena penggunaan media ini
menekankan kerjasama antar kelompok dan saling belajar untuk memecahkan
masalah
dengan
mengaplikasikan
pengetahuan
dan
keterampilan
yang
dimilikinya serta saling memberitahkan pengetahuan tersebut kepada siswa lain
yang membutuhkan sehingga siswa merasa senang salavin (Rusman, 2011)
Selain media kartu domino media lain seperti media power point juga
dapat menunjang pembelajaran. Untuk mengatasi masalah keterbatasan guru
dalam menghadirkan objek pelajaran di kelas, maka dibutuhkan suatu alat yang
dapat menghadirkan objek tersebut. Alat yang dimaksud dalam hal ini adalah
media. Manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi
antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih efektif dan
efesien (Solihatin, 2005). Powerpoint merupakan suatu media yang sering
digunakan guru dalam proses pembelajaran. Powerpoint dapat digunakan untuk
menunjukkan suatu objek yang kelihatan abstrak seolah-olah ada, sehingga
dengan media ini siswa tidak akan kebingungan ketika mempelajari suatu materi
yang sifatnya abstrak.
Berdasarkan pengalaman penulis pada saat melakukan program
pengalaman lapangan terpadu (PPLT), sekolah kurang mampu menerapkan
penggunaan model dan media yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan
guru, guru cenderung menggunakan model konvensional (ceramah) yang mana
siswa hanya menghafal materi saja tanpa memahami materi materi yang mereka
4
hafal secara mendalam hal ini menyebabkan siswa kurang meminati mata
pelajaran kimia yang mana bersifat abstrak. Dengan menggunakan media power
point guru dapat menunjukkan gambar pada slide atau menunjukkan materi
melalui animasi sehingga siswa akan lebih mengingat dan memahami pelajaran
yang di pelajarinya sedangkan jika menggunakan media kartu domino siswa
dapat mengerjakan soal dan lebih aktif dalam kelompok untuk mengerjakan
masalah yang diberikan guru.
Penelitian mengenai model pembelajaran kolaboratif learning yang sudah
dilakukan Eprysca Noviasari, dkk dengan tujuan mengetahui hasil belajar siswa
yang di belajarkan dengan model kolaboratif learning di dapat kesimpulan bahwa
rata-rata hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan kolaboratif sebesar 61,03
sedangkan pada model non kolaboratif sebesar 48,62 hal ini menunjukkan
bahwa model pembelajaran kolaboratif lebih baik dibanding non kolaboratif.
Pada penelitian Mono Eviyanto yang membandingkan model kolaboratif
dan model ekspositori dengan hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan
hasil belajar siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran
kolaboratif dengan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran
ekspositori. Siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran
kolaboratif memperoleh nilai rata-rata hasil belajar sebesar 83,33 sedangkan
siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran ekspositori
memperoleh nilai rata-rata hasil belajar sebesar 76,17.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian dengan judul “Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa
Menggunakan Media Powerpoint Dengan Kartu Domino Berbasis Model
Collaborative Learning Pada Sistem Koloid.”
5
1.2 Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka yang
menjadi ruang lingkup dalam penelitian ini adalah Perbedaan Hasil Belajar
Siswa SMA dengan Model Pembelajaran Collaborative Learning dengan
Menggunakan Media PowerPoint dan Kartu Domino Pada Pokok Bahasan
Sistem Koloid.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan ruang lingkup di atas, masalah yang dapat
dirumuskan adalah apakah ada perbedaan dan peningkatan hasil belajar kimia
siswa SMA menggunakan media Powerpoint dengan kartu domino berbasis
model Collaborative Learning pada sistem koloid.
1.4 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1.
Peningkatan hasil belajar dengan menggunakan model Collaborative
Learning menggunakan media Powerpoint dan kartu Domino
2.
Penelitian ini dilakukan pada pokok bahasan sistem koloid di kelas XI
SMA Swasta Katolik Tri Sakti Medan
3.
Semua pembelajaran tersebut dilakukan oleh guru yang sama
1.5 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan
peningkatan hasil belajar siswa SMA dengan model pembelajaran
collaborative learning menggunakan media powerpoint dan kartu domino
pada pokok bahasan sistem koloid.
6
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:
1. Bagi guru
Sebagai pertimbangan bagi para guru dalam memilih jenis metode dalam
proses belajar mengajar.
2. Bagi Siswa
Diharapkan siswa dapat meningkatkan hasil belajar melalui metode yang
diterapkan guru dalam belajar kimia
3. Bagi guru bidang studi lain
Sebagai bahan rujukan untuk mengetahui bagaimana pentingnya metode
belajar yang baik bagi siswa.
4. Bagi Mahasiswa calon guru
Hasil penelitian ini akan menambah wawasan, kemampuan dan pengalaman
dalam meningkatkan kompetensinya sebagai calon guru.
1.7 Definisi Operasional
1. Model collaborative learning
Model collaborative sejatinya merupakan model belajar yang lebih
menekankan pada tugas spesifik dan berbagi tugas dalam kerja kelompok,
membandingkan kesimpulan dan prosedur kerja kelompok, dan memberikan
keleluasaan yang lebih besar pada siswa dalam kerja kelompok. Oleh karena itu
melalui pembelajaran kolaboratif, siswa akan terbiasa dalam bekerjasama dengan
sesama siswa guna mencapai suatu tujuan dalam belajar.
2. Hasil belajar
Hasil belajar adalah tingkat keberhasilan dalam memahami bahan ajar di
sekolah yang dinyatakan dalam nilai atau skor yang diperoleh siswa pada awal
(pretest) dan akhir (posttest) dalam penelitian. Hasil belajar siswa merupakan
pencapaian pemahaman siswa dalam ranah kognitif pada pokok bahasan sistem
koloid.
7
3. Materi koloid
Materi koloid merupakan materi kimia yang terdapat pada kelas XI IPA
semester genap. Topic koloid ini mencakup bahasan seperti disperse, jenis-jenis
koloid, sifat-sifat koloid, serta peranan koloid dalam kehidupan sehari-hari.
4. Media kartu domino
Media
merupakan
alat
yang
digunakan
sebagai
perantara
untuk
menyampaikan pesan dan dapat memberi semangat,perhatian, dan kemauan
merangsang pikiran, perasaan dan kemajuan audiens (siswa) sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar
kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting. Karena dalam kegiatan
tersebut ketidak jelasan materi yang disampaikan dapat dibantu dengan
menghadirkan media sebagai perantara (djamarah 2013). Yang dimaksud kartu
domino, dimana satu sisi bertuliskan soal dari materi dan sisi lainnya adalah
jawaban dari soal lain yang terbuat dari ketas karton (manila) (210 × 297)
berbentuk persegi panjang dengan ukuran 8 × 6cm, bertuliskan materi-materi
kimia koloid
5. Media Microsoft powerpoint
Media microsoft powerpoint merupakan sebuah software yang dibuat dan
dikembangkan oleh perusahaan microsoft, dan merupakan salah satu program
berbasis multimedia. Power point merupakan suatu media yang sering digunakan
guru dalam proses pembelajaran. Power point dapat digunakan untuk
menunjukkan suatu objek yang kelihatan abstrak seolah-olah ada, sehingga
dengan media ini siswa tidak akan kebingungan ketika mempelajari suatu materi
yang sifatnya abstrak.
52
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, di ambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar kimia siswa yang signifikan
jika diajarkan dengan menggunakan model Collaborative Learning dengan
media Kartu Domino dan model Collaborative Learning menggunakan
media Powerpoint pada pada pokok bahasan Koloid
2. Peningkatan hasil belajar kimia siswa kelas XI SMA Katolik Tri Sakti
Medan pada materi koloid dengan menerapkan model Collaborative
Learning menggunakan media kartu domino sebesar 86% sedangkan dengan
menggunakan
model
Collaborative
Learning
menggunakan
media
Powerpoint sebesar 76,76%.
5.2. Saran
Berdasarkan
kesimpulan
dari
hasil
penelitian,
maka
penulis
menyarankan hal-hal berikut :
1. Bagi guru atau calon guru disarankan untuk menggunakan model
pembelajaran collaborative Learning dengan menggunakan media kartu
domino sebagai salah satu alternative pembelajaran untuk meningkatkan
hasil belajar kimia siswa.
2. Bagi peneliti selanjutnya, dapat dijadikan referensi untuk penelitian
selanjutnya sehingga memperoleh hasil yang maksimal
55
`DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi aksara, Jakarta
Arsyad,A,( 2011). Media Pembelajaran. Gaung Persada (GP) press, Jakarta
Baharuddin, (2009), Pendidikan & Psikologi perkembangan, Ar-ruzz Media,
Yogyakarta.
Djamarah, (2013), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Eviyanto. dkk. (2013). Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Dibelajarkan
Menggunakan
Model
Pembelajaran
Siswa
Yang
Dibelajarkan
Menggunakan Model Kolaboratif Dengan Model Pembelajaran
Ekspositori Tentang Larutan Penyangga Kelas XI MA.FMIPA
UNIVERSITAS NEGERI MALANG. Malang
Istarani, (2012), kumpulan 39 metode pembelajaran, UNIMED, Medan
Munandi,Yudhi, (2010). Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada (GP)press
Noviasari, dkk. (2013). Perbedaan Hasil Belajar Kimia Materi Hidrolisis Garam
Siswa SMA NEGERI 1 Rejotangan Tulung Agung Yang Dibelajarkan
Dengan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Kolaboratif Dan
Nonkolaboratif Tahun Pelajaran 2012-2013. UNIVERSITAS NEGERI
MALANG. Malang
Purwanto, M.N., (2010), Psikologi Pendidikan, Penerbit PT. Remaja Rosdakarya,
Bandung
Rusman. (2010). Model-model pembelajaran: Depok: PT. Rajagrafindo persada
56
Sadirman, (2010), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Penerbit Rajawali
Press, Jakarta
Silitonga, Pasar, (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA, Universitas
Negeri Medan, Medan
Silitonga, Pasar, (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA,
Universitas Negeri Medan, Medan
Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, PT.
Rineka Cipta, Jakarta.
Smith, B.L, and J.Macgregor. collaborative learning: A sourse book of higher
education university park, PA: National center on post secondary
teaching learning, and assessment (NCTLA). 9-22
Solihatin, E. dan Raharjo, (2005), Cooperative Learning, Bumi Aksara, Jakarta
Suprijono, (2010), Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, Pustaka
Belajar, Yogyakarta.
Zain, (2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.