PERBANDINGAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJARKAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) DILENGKAPI DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA MATERI SISTEM KOLOID.

PERBANDINGAN PENIGKATAN HASIL BELAJAR SISWA YANG
DIAJARKAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE JIGSAW DENGAN TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT)
DILENGKAPI DENGAN MEDIA POWERPOINT
PADA MATERI SISTEM KOLOID

Oleh:
Retno Kartika Sari
NIM 4113131058
Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015


iv

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Siswa yang Diajarkan dengan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dengan TGT (Team Games Tournament)
Dilengkapi Dengan Media PowerPoint Pada Materi Sistem Koloid”. Adapun
penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu
Dra. Anna Juniar, M.Si sebagai dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal seminar proposal,
pelaksanaan penelitian sampai dengan selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si,
bapak Agus Kembaren, S.Si, M.Si, dan bapak Drs. Marudut Sinaga, M.Si yang
telah memberikan masukan dan saran-saran demi kesempurnaan penyusunan
skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada dosen

Pembimbing Akademik yaitu bapak Dr. Marham Sitorus, M.Si, dan kepada
seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Pendidikan Kimia
FMIPA UNIMED yang telah membantu penulis.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada kepala sekolah SMA
Negeri 11 Medan yaitu Bapak Drs. K. Lumbantoruan, M.Pd

yang telah

memberikan izin penelitian di sekolah yang bersangkutan dan kepada Bapak
Wakil Kepala Sekolah, Guru Kimia Ibu Jamaliah, Para Pegawai dan siswa – siswi
kelas XI IPA 3 dan

XI PA 5 SMA Negeri 11 Medan yang telah banyak

membantu penulis selama proses penelitian berlangsung.
Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada orang tua tercinta
Ayahanda Drs. Seget Tartiyoso, M.Pd, dan Ibunda Almh. Irdanila yang telah
memberikan dukungan dan semangat, sosok yang rela berkorban, telah bekerja
keras demi anak-anaknya, selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk


v

kebahagiaan anak-anaknya, dan tidak pernah lelah selalu memanjatkan do’a demi
selesainya studi penulis. Dan kepada adik-adik tersayang, Diah Trusti Ambarini,
dan Suci Indah Ramadhani, dan terima kasih kepada nenek tersayang, nenek
Jumini yang terus memberikan semangat dan do’a kepada penulis.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada orang terkasih yaitu Dodo
(Dimas Ridho) yang selalu setia membantu dan menemani penulis selama ini,
sama-sama berjuang dalam pencapaian gelar ini dan menghibur penulis saat
mengalami kejenuhan. Terima kasih kepada para sahabat tersayang, WWS yaitu
Bebe (Sri Ayu), Septo (Septia), Pees (Ayu Puspita), Watik (Sheila), Gapur (Iga),
Jujun (Yuyun) dan Mak Tuo (Nurul) dan teman–teman mahasiswa Pendidikan
Kimia B 2011, yang telah memberikan semangat, motivasi, selalu berbagi
pengalaman, canda tawa selama menjalani perkuliahan ini dan telah banyak
membantu dan sama-sama berjuang dalam pengerjaan skripsi. Terima kasih juga
kepada kakakku Elsya, teman-teman seperjuangan lainnya mamak (Sylvi), Bebeh
(Yuni), Oki, mami Dini, Uni Tari, Akak Celli, Akak Ayu, Tuti serta kakak, teman
dan adik kos, yang telah memberikan semangat dan dukungan dan sahabat
lainnya, Cunge (Rika), Bapink (Aidha), Unta (Siti) yang setia menemani saat
penulis dalam keadaan sakit di rumah sakit, dalam masa penulisan skripsi.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik dari
segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan,

Juli 2015

Penulis,

Retno Kartika Sari
NIM. 4113131058

iii

PERBANDINGAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA YANG
DIAJARKAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE JIGSAW DENGAN TGT (Team Games Tournament)
DILENGKAPI DENGAN MEDIA POWERPOINT

PADA MATERI SISTEM KOLOID
Retno Kartika Sari (NIM 4113131058)
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan
peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT yang
dilengkapi dengan media PowerPoint pada materi sistem koloid. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 11 Medan yang
terdiri dari 7 kelas. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 2 kelas yang diambil
dengan teknik purposif, satu kelas sebagai kelas eksperimen I dan satu kelas
sebagai kelas eksperimen II. Pada kelas eksperimen I diberi pengajaran dengan
model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw yang dilengkapi dengan media
PowerPoint dan pada kelas eksperimen II diberikan pengajaran dengan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT yang dilengkapi dengan media PowerPoint.
Sebelum kedua kelas diberi perlakuan, pada kedua kelas tersebut diberi pretest
untuk mengukur kemampuan awal siswa. Instrumen tes yang digunakan sebanyak
20 soal yang telah lulus uji validitas, tingkat kesukaran, daya beda, distraktor dan
dinyatakan reliabel dengan rhitung = 0,901 di mana rtabel = 0,312. Setelah kedua
kelas

diberi perlakuan, kemudian dilakukan post-test untuk mengetahui
peningkatan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil uji persyaratan data, diketahui
bahwa data hasil pretest, post-test dan gain pada kelas eksperimen I dan
eksperimen II berdistribusi normal dan homogen. Sedangkan untuk uji hipotesis
dilakukan dengan menggunakan uji t dua pihak dengan taraf signifikan 0,05 dan
db = 66 diperoleh daerah kritis pada : t < - 1,998 dan t > 1,998 dengan
thitung = -2,304 yang berarti harga thitung berada di daerah kritis, maka tolak Ho dan
Ha diterima yaitu ada perbedaan peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan
dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw yang dilengkapi dengan media
power point dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT yang dilengkapi
dengan media PowerPoint pada materi sistem koloid di kelas XI IPA SMA Negeri
11 Medan dengan rata-rata gain sebesar 74,23% pada model kooperatif tipe
Jigsaw dan 80,29% pada model kooperatif tipe TGT.

vi

DAFTAR ISI
Halaman
Lembar pengesahan
Riwayat Hidup

Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran

i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x

BAB I PENDAHULUAN
1.1
1.2
1.3

1.4
1.5
1.6
1.7

Latar belakang Masalah
Identifikasi Masalah
Rumusan Masalah
Batasan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Defenisi Operasional

1
4
4
5
5
5
6


BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
2.2
2.3
2.3.1
2.3.2
2.4
2.4.1
2.5
2.6
2.7

Hakikat Belajar Kimia
Hasil Belajar
Model Pembelajaran Kooperatif
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
Media
Power Point

Materi Sistem Koloid
Kerangka Konseptual
Hipotesis Penelitian

7
7
8
10
12
14
16
17
18
19

BAB III METODE PENELITIAN
3.1
3.2
3.2.1
3.2.2

3.3
3.4
3.4.1
3.4.2
3.4.3

Lokasi dan Waktu Penelitian
Populasi dan Sampel
Populasi Penelitian
Sampel Penelitian
Variabel Penelitian
Instrumen Penelitian
Validitas Tes
Reliabilitas Tes
Tingkat Kesukaran

20
20
20
20
21
21
22
22
23

vii

3.4.4
3.4.5
3.5
3.6
3.7

Daya Pembeda
Distraktor
Rancangan Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
Teknik Analisis Data

24
25
25
26
30

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
4.1.1
4.1.2
4.1.3
4.1.4
4.1.5
4.2
4.2.1
4.2.2
4.2.3
4.2.4
4.2.5
4.2.6
4.3
4.4

Hasil dan Pembahasan Data Instrumen Penelitian
Validitas Tes
Tingkat Kesukatan Tes
Daya Beda Tes
Distraktor
Reliabilitas Tes
Hasil dan Pembahasan Data Hasil Penelitian
Hasil Belajar Siswa
Nilai Harian Siswa
Uji Normalitas Pretes dan Posttest
Uji Homogenitas Pretest dan Posttest
Analisis Peningkatan Hasil Belajar (Gain)
Pengujian Hipotesis
Pembahasan
Temuan Hasil Penelitian

34
34
34
35
35
35
37
37
39
40
41
42
44
45
48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
5.2

Kesimpulan
Saran

DAFTAR PUSTAKA

51
51
52

ix

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Tabel 2.2
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 4.1

Sintaks Pembelajaran Kooperatif
Perbedaan Jigsaw dengan TGT
Jadwal Kegiatan Penelitian
Rancangan Penelitian
Soal Tes yang digunakan untuk Penelitian

Halaman
9
14
20
26
36

Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5

Rata-rata Nilai Hasil Belajar Siswa
Rata-rata Nilai Harian Siswa
Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest
Uji Homogenitas Data Pretest dan Posttest
Uji Normalitas Data Gain

37
39
41
41
42

Tabel 4.6
Tabel 4.7
Tabel 4.8

Uji Homogenitas Data Gain
Persen Peningkatan Hasil Belajar
Hasil Uji Hipotesis

43
43
45

viii

DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1
Gambar 4.1
Gambar 4.2
Gambar 4.3

Diagram Alir Penelitian
Grafik Hasil Belajar Siswa
Grafik Nilai Harian Siswa
Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa

Halaman
29
38
40
44

x

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Lampiran 2.
Lampiran 3.
Lampiran 4a.
Lampiran 4b.
Lampiran 5.
Lampiran 6.
Lampiran 7.
Lampiran 8.
Lampiran 9.
Lampiran 10.
Lampiran 11.
Lampiran 12.
Lampiran 13a.
Lampiran 13b.
Lampiran 14.
Lampiran 15.
Lampiran 16.
Lampiran 17.
Lampiran 18.
Lampiran 19.
Lampiran 20.
Lampiran 21.
Lampiran 22.
Lampiran 23.
Lampiran 24.
Lampiran 25.
Lampiran 26.
Lampiran 27.
Lampiran 28.
Lampiran 29.
Lampiran 30.
Lampiran 31.

Silabus
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Kisi-Kisi Soal Instrumen Tes
Instrumen Penelitian Sebelum Validasi
Instrumen Penelitian Setelah Validasi
Jawaban Instrumen Tes
Materi Sistem Koloid
Bahan Diskusi Kelompok Ahli Jigsaw
Lembar Soal Jigsaw
Lembar Kerja Siswa
Jawaban Lembar Soal Jigsaw dan LKS
Kartu Soal
Media Power Point
Lembar
Observasi
Keterlaksanaan
Model
Kooperatif tipe Jigsaw
Lembar
Observasi
Keterlaksanaan
Model
Kooperatif tipe TGT
Validasi Instrumen Tes
Tingkat Kesukaran Instrumen Tes
Daya Pembeda Instrumen Tes
Distraktor Instrumen Tes
Reliabilitas Instrumen Tes
Rekapitulasi Instrumen Tes
Nilai Harian Siswa
Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar (Gain)
Varian dan Standar Deviasi Data Pretest - Posttest
Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II
Varian dan Standar Deviasi Data Gain Kelas
Eksperimen I dan Eksperimen II
Uji Normalitas Data
Uji Homogenitas Data
Pengujian Hipotesis
Tabel Nilai-Nilai r-Product Moment
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat (X2)
Tabel Nilai-Nilai dalam Distribusi-t (Tabel t)
Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F
Dokumentasi Penelitian

Halaman
54
56
67
69
75
79
81
90
102
105
111
114
115
119
122
125
128
131
134
137
139
140
142
147
151
155
161
164
166
167
168
169
170

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik
supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya, dengan
demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkannya
untuk berfungsi dalam kehidupan bermasyarakat (Hamalik, 2008). Jalur
pendidikan pun dapat diperoleh melalui jalur pendidikan formal maupun jalur
pendidikan non formal. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal dituntut
untuk melaksanakan proses pembelajaran yang baik dan seoptimal mungkin,
sehingga dapat mencetak generasi muda bangsa yang cerdas, terampil dan
bermoral tinggi (Drost, 1999).
Salah satu mata pelajaran wajib di pendidikan formal tingkat SMA bidang
IPA adalah Kimia. Ilmu Kimia pada hakekatnya merupakan pengetahuan yang
berdasarkan pada fakta dan produk hasil penelitian yang dilakukan oleh para ahli.
Ilmu Kimia tidaklah statis namun berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Namun sebagian siswa SMA masih
menganggap pelajaran kimia sulit. Kesulitan siswa dalam mempelajari Ilmu
Kimia dapat bersumber pada kesulitan dalam memahami istilah dalam teori, sulit
memahami konsep, kesulitan dalam angka pada perhitungan (Ekawati, 2013).
Berdasarkan hasil observasi di SMA Negeri 11 Medan, bahwasanya disekolah
tersebut cenderung masih menggunakan metode ceramah dan kurang melibatkan
siswa agar aktif dalam pembelajaran kimia. Pada hasil akhir banyak siswa yang
nilainya tidak memenuhi nilai KKM 75, hanya sekitar 60-65% siswa yang
memenuhi nilai KKM. Pembelajaran kimia biasanya sulit dipahami siswa jika
sudah menyangkut teori dan konsep, salah satunya pada materi koloid pada siswa
kelas XI.
Dalam mempelajari materi sistem koloid yang bersifat hafalan, maka hal
tersebut ada kaitannya dengan kemampuan memori yang dimiliki oleh siswa.
1

2

Setiap siswa memiliki kemampuan memori yang berbeda-beda. Memori
mencakup mencamkan, menyimpan dan mereproduksi kembali kesan-kesan.
(Rosyana, 2014). Oleh karena itu penyajian materi koloid dengan melibatkan
siswa aktif dalam bermain bersama dalam kelompoknya diharapkan mampu
memberi pembelajaran yang lebih berkesan dan dapat memberi kontribusi pada
peningkatan motivasi siswa untuk selalu belajar berprestasi (Fajri, 2012).
Menurut Siregar dalam (Tarigan, 2014), pada proses pembelajaran, siswa
seharusnya dituntut untuk aktif dan juga menuntut kreatifitas guru dalam
menyelenggarakan kegiatan pembelajaran. Misalnya, seorang guru dapat memilih
pendekatan dan model/metode yang tepat dengan materi yang akan disajikan, agar
tujuan pembelajaran dapat tercapai. Ataupun dengan memvariasikan metodemetode yang ada sehingga kegiatan pembelajaran tidak hanya berpusat pada guru
dan berorientasi pada hasil belajar serta kebersamaan.
Melihat

rendahnya

keterlibatan

siswa

dalam

pembelajaran,

peneliti

menawarkan model pembelajaran kooperatif, yaitu jenis kerja kelompok yang
termasuk dalam bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru,
dimana guru menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan
bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk membantu peserta didik
menyelesaikan masalah yang dimaksud (Suprijono, 2012). Diterapkannya
pembelajaran kooperatif guna meningkatkan keikutsertaan siswa secara aktif
dalam pembelajaran dan akan melatih kekompakan siswa melalui kerjasama
dalam sebuah kelompok. Model pembelajaran kooperatif memiliki banyak jenis,
antara lain model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan TGT (Team Games
Tournament).
Dalam proses pembelajaran dalam model kooperatif tipe Jigsaw, siswa
dituntut untuk belajar secara kelompok mendiskusikan materi yang dipelajari.
Tiap orang bertanggung jawab untuk memahami materi yang dibawakannya dan
mendiskusikan di kelompok ahli kemudian mengajarkannya ke kelompok asal.
Kemudian mereka diberi tugas mengerjakan soal secara individual. Model ini
cocok untuk pokok bahasan sistem koloid karena sistem koloid merupakan bidang

3

studi Kimia yang menyangkut teori dan konsep, yang selama ini kebanyakan guru
mengajarkannya dengan model konvensional sehingga siswa tidak terlibat aktif
didalamnya dan pelajaran terasa membosankan. Padahal sistem koloid banyak
peranannya dalam kehidupan sehari hari, contohnya susu yang kita minum, sabun
yang kita pakai untuk mandi bahkan proses pencucian darah pada pasien penderita
gagal ginjal juga merupakan aplikasi dari sistem koloid. Untuk itu dipilih model
pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw karena model ini menuntut siswa untuk
belajar, dengan adanya tanggung jawab tiap orang diberi pokok bahasan yang
berbeda dalam kelompok untuk nantinya dalam kelompok tersebut mereka saling
mengajarkan satu sama lain agar nilai tugas mereka bagus.
Sedangkan pada model pembelajaran Kooperatif tipe TGT, lebih menekankan
pada proses pembelajaran dengan bentuk permainan kartu. Tiap siswa
bertanggung jawab memberikan skor untuk kelompoknya dan mereka dibimbing
untuk berdiskusi secara kelompok untuk mengerjakan LKS yang diberikan guru.
Dengan begitu pembelajaran akan menjadi aktif dan tidak membosankan.
Berdasarkan penelitian terdahulu mengenai penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw dengan menggunakan media PowerPoint sebagai upaya
meningkatkan hasil belajar (Handayani, 2013) menunjukkan bahwa hasil belajar
dengan model kooperatif tipe Jigsaw dengan media PowerPoint

meningkat

sebesar 50,29 lebih tinggi dibandingkan dengan metode konvensional yang
menggunakan media PowerPoint dengan peningkatan sebesar 42,28. Penelitian
lain mengenai metode pembelajaran TGT yang dilengkapi dengan media
PowerPoint dan destinasi terhadap prestasi belajar (Ekawati, 2013) menunjukkan
bahwa kelas eksperimen (TGT dilengkapi media PowerPoint dan destinasi) lebih
besar dari kelas kontrol (metode ceramah dan diskusi). Hal ini terlihat dari
peningkatan prestasi belajar kelas eksperimen yaitu 50,17 sedangkan kelas kontrol
44,12. Dalam penelitian lain yang melibatkan kedua model dengan judul hasil
belajar kimia siswa SMA melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw dengan tipe TGT pada pokok bahasan struktur atom (Tarigan, 2014)
menunjukkan bahwa hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan menerapkan

4

model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw memberikan hasil yang lebih rendah
(82,7 ± 4,66) dibandingkan hasil belajar siswa yang menerapkan model
pembelajaran koopratif tipe Team Games Tournamen (TGT) (86,12 ± 6,04).
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas penulis telah
melakukan penelitian yang melibatkan kedua model. dan untuk lebih menunjang
pembelajaran dan membedakannya dari penelitian terdahulu maka pembelajaran
yang dilakukan dilengkapi dengan media PowerPoint. Untuk itu peneliti
mengambil judul penelitian yaitu: “Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar
Siswa yang Diajarkan dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
dengan TGT (Team Games Tournament) Dilengkapi Dengan Media
PowerPoint Pada Materi Sistem Koloid”.

1.2.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang peneliti paparkan diatas, diperoleh masalahmasalah sebagai berikut :
1. Apakah pembelajaran di SMA Negeri 11 Medan masih berpusat pada
guru?
2. Apakah hasil belajar kimia siswa SMA Negeri 11 Medan masih rendah?
3. Apakah model dan media pembelajaran di SMA Negeri 11 Medan belum
bervariasi?
1.3.Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian ini adalah “Apakah ada perbedaan
peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw yang dilengkapi dengan media PowerPoint dengan
model pembelajaran kooperatif tipe TGT yang dilengkapi dengan media
PowerPoint pada materi sistem koloid”.

5

1.4.Batasan Masalah
Untuk mennghindari permasalahan yang terlalu luas serta untuk
mengarahkan pembahasan pada suatu masalah, maka peneliti membatasi
masalah pada:
1.

Dilakukan pada siswa kelas XI SMA Negeri 11 Medan T.A
2014/2015.

2.

Dilakukan untuk melihat perbandingan peningkatan hasil belajar kimia
siswa SMA yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw dengan tipe TGT yang dilengkapi dengan media PowerPoint.

3.

Materi yang diajarkan adalah sistem koloid.

1.5.Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan peningkatan hasil
belajar siswa

yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw

dilengkapi

yang

dengan

media

PowerPoint

dengan

model

pembelajaran kooperatif tipe TGT yang dilengkapi dengan media PowerPoint
pada materi sistem koloid.
1.6.Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi beberapa pihak, antara lain :
1. Bagi guru, sebagai

bahan masukan dan bahan pertimbangan dalam

memilih model pembelajaran, dan media guna memecahkan beberapa
masalah yang dihadapi dalam upaya mengaktifkan siswa.
2. Bagi siswa, meningkatkan minat belajar dan pemahaman siswa tentang
materi ajar yang diberikan guru.
3. Bagi guru bidang studi lain, sebagai bahan rujukan yang dapat diterapkan
pada bidang studi yang lain.
4. Bagi peneliti, menambah pengetahuan dan memperluas wawasan dalam
meningkatkan kompetensinya sebagai calon guru.
5. Bagi sekolah, sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan sistem
pengajaran dalam proses belajar mengajar.

6

1.7.Definisi Oprasional


Jigsaw adalah salah satu tipe dari model pembelajaran Kooperatif yang
diawali dengan pengenalan topik koloid yang akan dibahas oleh guru
melalui media PowerPoint. Selanjutnya guru membagi-bagi kelas
menjadi kelompok kelompok kecil (kelompok asal). Setelah kelompok
asal terbentuk, guru membagikan materi koloid yang telah dibagi subsub babnya kepada tiap-tiap kelompok. Setiap orang dalam setiap
kelompok

bertanggung

jawab

mempelajari

materi

tersebut.

Selanjutnya membentuk kelompok ahli. Kelompok ahli berdiskusi dan
setelah itu kembali ke kelompok asal dan mengajarkannya pada
kelompok asal. Setelah itu guru memberi soal pada lembar LKS, siswa
SMA Negeri 11 Medan kelas XI T.A. 2014/2015 menjawab soal pada
lembar LKS secara individual dan guru memberikan penilaian.


TGT adalah singkatan dari Team Games Tournament yang merupakan
salah satu tipe model pembelajaran Kooperatif berbentuk permainan
diawali dengan pengenalan topik koloid yang akan dibahas oleh guru
melalui media PowerPoint. Selanjutnya guru menyiapkan kartu soal
yang berisi soal-soal yang akan dijawab siswa SMA Negeri 11 Medan
kelas XI T.A. 2014/2015 dalam permainan. Guru membagi-bagi kelas
menjadi kelompok kelompok kecil. Setiap kelompok diberi waktu
mendiskusikan materi yang dipelajari. Kemudian guru membagikan
lembar LKS dan siswa mengerjakannya secara kelompok. Perwakilan
dari setiap kelompok bermain di meja turnamen, dan anggota
kelompok lainnya tetap mengerjakan LKS. Seluruh siswa berhak
bermain untuk memperoleh tambahan poin untuk skor tim mereka.
Selama permainan guru memberikan penilaian baik secara kelompok
ataupun secara individual.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat
diambil kesimpulan bahwa ada perbedaan peningkatan hasil belajar siswa
yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw yang
dilengkapi dengan media PowerPoint dengan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT yang dilengkapi dengan media PowerPoint pada
materi sistem koloid sebesar 6,06%. Siswa yang diajar dengan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT memperoleh peningkatan hasil belajar
kimia yang lebih tinggi yaitu sebesar 80,29 % dibandingkan siswa yang
diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw yang hanya
sebesar 74,23 %.

5.2.

Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, maka penulis menyarankan

hal-hal berikut :
1.

Bagi guru dan calon guru, diharapkan dapat menerapkan model Pembelajaran
Kooperatif Tipe TGT dalam upaya meningkatkan hasil belajar kimia siswa.

2.

Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut
disarankan melakukan penelitian dengan pokok bahasan yang berbeda dan
media yang berbeda agar dapat dijadikan perbandingan dalam meningkatkan
mutu pendidikan khususnya pada mata pelajaran kimia.

51

52

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, A., (2009), Media Pembelajaran, Rajawali Pers, Jakarta
Diana, N.R., J. S. Sukardjo, dan Kus S.M., (2013), Pengaruh Metode Jigsaw
Disertai Media LKS dan Power Point pada Pembelajaran Kimia Ditinjau
Dari Kreativitas Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Pokok
Hidrokarbon Kelas X Semester Genap Di SMA Negeri 1 Ponorogo T.A.
2011/2012, Jurnal Pendidikan Kimia, Vol.2 No.3 Hal: 50
Djamarah, S.B., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Bhineka Cipta, Jakarta.
Drost, J. S., (1999), Proses Pembelajaran Sebagai Proses Pendidikan, Gramedia
Widiasarana Indonesia, Jakarta.
Ekawati, E., Sugiharto, dan Endang S., (2013), Efektivitas Metode Pembelajaran
TGT (Team Games Tournament) yang Dilengkapi dengan Media Power
Point dan Destinasi Terhadap Prestasi Belajar, Jurnal Pendidikan Kimia,
Vol. 2 No. 1 Hal: 81
Fajri, L., Kus S.M., dan Agung Nugroho C. S., (2012), Upaya Peningkatan Proses
dan Hasil Belajar Kimia Materi Koloid Melalui Pembelajaran Kooperatif
Tipe TGT (Team Games Tournament) Dilengkapi dengan Teka-Teki
Silang Bagi Siswa Kelas XI IPA 4 SMA Negeri 2 Boyolali Pada
Semester Genap Tahun Ajaran 2011/2012, Jurnal Pendidikan Kimia,
Vol.1 No. 1 Hal: 91
Hamalik, O., (2008), Kurikulum dan Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta.
Handayani, D., (2013), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Dengan Menggunakan Media Power Point Sebagai Upaya Peningkatan
Hasil Belajar Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon, Skripsi, Program Studi
Pendidikan Kimia, FMIPA, Unimed, Medan.
Istarani, (2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan.
Munir., (2008), Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi,
Alfabeta, Bandung
Pertiwi, S., (2011), Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games
Tournament (TGT) Dan Jigsaw Pada Prestasi Belajar Matematika
Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa SMP Di Kabupaten Blora, Tesis,
Program Studi Pendidikan Matematika, FMIPA, Universitas Sebelas
Maret, Surakarta.
Prasetyaningrum, D., Kus S.M., dan Endang S., (2013), Studi Komparasi Metode
Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) disertai Media Kartu
Soal dan Roda Impian terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Materi

53

Hidrokarbon Kelas X SMA Negeri 7 Surakarta Tahun Pelajaran
2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 2 No. 3 Hal:123
Rizki, (2015), Penggunaan Media Microsoft Office Power Point yang Baik dalam
Pembelajaran Matematika, http://www.slideshare.net/rizkiikikii/manfaatmedia-geogebra-dalam-pembelajaran-pertidaksamaan-liniar-dua-variabel
Rosyana, W., Sri M., dan Sulistyo S., (2014), Pembelajaran Model TGT (Team
Games Tournament) Menggunakan Media Permainan Monopoli dan
Permainan Ular Tangga Pada Materi Pokok Sistem Koloid Ditinjau Dari
Kemampuan Memori Kelas XI SMA Negeri 1 Sragen Tahun Pelajaran
2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 3 No.2 Hal: 75
Rusman, (2011), Model-Model Pembelajaran, Rajawali Pers, Jakarta.
S., Syukry, (1999), Kimia Dasar 2, Penerbit ITB, Bandung.
Sanjaya, W., (2008), Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Kencana,
Jakarta.
Sanjaya, W., (2012), Media Komunikasi Pembelajaran, Kencana, Jakarta.
Setyaji, H., (2014), Kedudukan Kimia, Hakikat Ilmu Kimia dan Peranan Kimia
dalam Kehidupan Sehari-Hari. http://haroendzt.heck.in/kedudukan-kimiahakikat-ilmu -kimia-dan-p.xhtml
Silitonga, P.M., (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA Universitas
Negeri Medan, Medan.
Silitonga, P.M., (2011), Statistik, FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan.
Sudarmo, U., (2013), Kimia Untuk SMA/MA Kelas XI, Erlangga, Jakarta.
Sugiharti, G., (2013), Evaluasi Hasil Belajar, UNIMED Press, Medan.
Sungkar, R., (2015), Perbedaan Koloid, Larutan dan Suspensi,
http://www.academia.edu/7303958/Perbedaan_Koloid_Larutan_dan_Susp
ensi.html
Suprijono, A., (2012), Cooperative Learning, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Tanjung, F., (2013), Strategi Belajar Mengajar, UNIMED PRESS, Medan
Tarigan, Y., (2014), Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Melalui Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dengan TGT pada Pokok Bahasan
Struktur Atom, Skripsi, Program Studi Pendidikan Kimia, FMIPA
UNIMED, Medan.
Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana,
Jakarta.

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan TGT (Penelitian Kuasi EKsperimen di SMAN 1 Bekasi))

0 42 0

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi

1 3 310

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS III SDN KARANGANYAR 02 SEMARANG

1 12 297

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dengan Games Digital Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Alat-Alat Optik

3 35 205

PERBEDAAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA YANG DIBELAJARKAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA INDEX CARD MATCH DAN CROSSWORD PUZZLE PADA MATERI SISTEM KOLOID.

2 11 24

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) BERBASIS LESSON STUDY DENGAN MEDIA ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM KOLOID.

1 5 20

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) Peningkatan Aktivitas Belajar Matematika Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament(Tgt)( PTK pada Siswa Kelas VII A SMP D

0 2 10

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) DENGAN MEDIA MOLYMOD TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA

0 0 8