Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Institusi Intermediary dalam Gerakan Sosial Baru: Studi tentang OTL Lidah Tani di Randublatung T1 352008001 BAB IV

BAB IV
GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Kecamatan Randublatung

Gambar 4.1. Peta Randublatung

Fokus studi ini adalah Kecamatan Randublatung, dengan penekanan pada
desa-desa hutan yang memiliki dinamika sengketa sumber daya hutan yang tinggi,
seperti Desa Temulus dan Bodeh. Sebagian besar dari wilayah desa hutan yang
dijadikan lokasi studi adalah kawasan hutan yang dikelola oleh Perum Perhutani
KPH Randublatung. Kenyataan di lapangan mengungkapkan bahwa semakin
besar luas kawasan hutan yang berada di sebuah desa maka semakin sempit ruang

33

kelola masyarakat di desa tersebut. Hal ini disebabkan oleh hak pengelolaan hutan
yang berada di tangan Perum Perhutani, yaitu KPH Randublatung. Umumnya
tingkat kepemilikan lahan masyarakat desa dapat digolongkan kecil, yaitu ratarata di bawah seperempat hektar.
Randublatung adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Blora, Provinsi
Jawa Tengah, dengan luas 21.001,59 ha. Kota KecamatanRandublatung dapat
dijangkau dari berbagai jurusan, antara lain melalui kota Blora kea rah selatan

sejauh 30 km; dari Kota Ngawi menuju Cepu kemudian kearah Barat sejauh 25
km; dan dari Purwodadi kearah tenggara melalui Worosari dan Sulursari. Selain
tiga jalan tersebut, daerah ini juga bias di jangkau menggunakan kereta api jalur
antara Semarang-Surabaya melalui Bojonegoro.
Wilayah Randublatung terbagi kedalam 18 desa dan kelurahan. Seluruh
wilayah Kecamatan Randublatungberupa daratan yang terletak pada ketinggian
51-54 meter diatas permukaan laut. Jarak terjauh dari utara keselatan adalah 34
km, sedangkan dari barat ke timur sejauh 16 km. Menurut angka statistic yang di
keluarkan BPS Blora, Penduduk Randublatung pada tahun 2013 berjumlah
75,458 jiwa. Berkaitan langsung dengan angka jumlah penduduk ini adalah
tingginya kebutuhan akan lahan, baik untuk kepentingan pemukiman maupun
lahan garapan. Faktanya sebagian besar penduduk Randublatung bermata
pencaharian sebagai petani.

4.2 Gambaran Umum Areal Kerja KPH Randublatung
4.2.1

Letak Georafis

Pengelolaan Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Randublatung berada di bawah

manajemen Unit I Jawa Tengah yang secara administratif terletak di dua
kabupaten yaitu Kabupaten Blora dan Kabupaten Grobogan. KPH Randublatung
mempunyai batas kawasan hutan yang terdiri dari sebelah utara berbatasan dengan
KPH Blora, sebelah timur berbatasan dengan KPH Cepu, sebelah selatan
berbatasan dengan KPH Ngawi Unit II Jawa Timur dan sebelah selatan berbatasan
dengan KPH Gundih. Secara administrasi wilayah kerja Perum Perhutani KPH

34

Randublatung berada di Kabupaten Blora (31.736,0 = 97,8 %), dan Kabupaten
Grobogan (702,7 ha = 2,2 %).
4.2.2

Kondisi Fisik

1. Kondisi Iklim
Wilayah hutan KPH Randublatung dan sekitarnya beriklim tropis, yang ditandai
oleh terdapatnya musim hujan dan musim kemarau yang bergantian sepanjang
tahun. Terletak pada ketinggian 75 - 245 mdpl, dengan tipe iklim antara tipe C
sampai dengan E menurut Schmidt & Ferguson. Lingkungan dengan type iklim

ini sangat cocok untuk ditanami tegakan jenis jati. Temperatur rata-rata 31o C,
dan curah hujan rata-rat 2072 mm/tahun.

2. Bentuk Wilayah
Wilayah KPH Randublatung terletak pada ketinggian 75 - 245 meter di atas
permukaan laut, mempunyai bentuk lapangan datar, miring, berombak serta
bergelombang yang kebanyakan tidak terlalu curam, kecuali di daerah RPH
Jegong BH Banglean dan RPH Temetes/BH Bekutuk yang berbatasan dengan BH
Banjarrejo. Bukit-bukit tertentu dalam kawasan hutan Bagian Hutan Banglean dan
Banyuurip merupakan bukit-bukit yang sambung menyambung sampai daerah
RPH Sugih/BH Randublatung.

4.2.3 Hidrologi
Wilayah hutan di KPH Randublatung cukup banyak memiliki aliran sungai namun
sungai-sungai tersebut teraliri air hanya pada musim penghujan. Kualitas air
sungai di kawasan hutan KPH Randublatung cenderung kurang baik untuk
memenuhi kebutuhan air minum bagi masyarakat, yang ditandai dengan kadar
kapur yang tinggi serta warna air yang keruh.

35


4.2.4 Sumber Daya Hutan

1. Pembagian Wilayah Kerja
Pengelolaan kawasan hutan KPH Randublatung dibagi menjadi dua sub-KPH
yaitu Sub-Utara dan Sub-Selatan yang terdiri dari 6 (enam) Bagian Hutan (BH),
12 Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) serta 44 Resort Pemangkuan
Hutan (RPH). Guna kepentingan kegiatan perencanaan, wilayah hutan KPH
Randublatung dikelompokkan ke dalam 6 (enam) bagian hutan yaitu :

1. Bagian Hutan Banglean

: 4.889,0 ha

2. Bagian Hutan Banyuurip

: 5.044,3 ha

3. Bagian Hutan Bekutuk


: 4.793,1 ha

4. Bagian Hutan Doplang

: 5.801,5 ha

5. Bagian Hutan Ngliron

: 6.235,8 ha

6. Bagian Hutan Randublatung

: 5.110,1 ha

Jumlah

: 31873.8 ha (tanpa alur)

36


Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Institusi Intermediary dalam Gerakan Sosial Baru: Studi tentang OTL Lidah Tani di Randublatung T1 352008001 BAB I

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Institusi Intermediary dalam Gerakan Sosial Baru: Studi tentang OTL Lidah Tani di Randublatung T1 352008001 BAB II

3 8 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Institusi Intermediary dalam Gerakan Sosial Baru: Studi tentang OTL Lidah Tani di Randublatung T1 352008001 BAB V

0 1 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Institusi Intermediary dalam Gerakan Sosial Baru: Studi tentang OTL Lidah Tani di Randublatung T1 352008001 BAB VI

0 2 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Institusi Intermediary dalam Gerakan Sosial Baru: Studi tentang OTL Lidah Tani di Randublatung

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Mesin Pencetak Kue Lidah Kucing T1 612010702 BAB IV

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Ideologi Dalam Gerakan Sosial Keagamaan Studi Sosiologis Tentang Akar Ideologis Gerakan Sosial Keagamaan di UKMKP UNIMED T2 752014008 BAB IV

0 1 41

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Komunikasi Ketua Kelompok dalam Solidaritas Kelompok Wanita Tani Sedyo Mulyo T1 BAB IV

0 0 29

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Transformasi Komunitas Punk di Condong Catur Yogyakarta dalam Prespektif Modal Sosial T1 BAB IV

0 0 14

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gerakan Perlawanan terhadap Indomart: Studi Gerakan Sosial Pedagang Pasar Tradisional Cengek Kelurahan Tingkir Lor Kota Salatiga T1 BAB IV

0 0 13