PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS INTERNET PADA BERITA WACANA LISAN OLEH SISWA/I SMP NEGERI 2 TIMANG GAJAH TAHUN AJARAN 2012/2013.

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF
BERBASIS INTERNET PADA BERITA WACANA LISAN
OLEH SISWA/I KELAS VII SMP NEGERI 2 TIMANG
GAJAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Teknologi Pendidikan

SURYANA
8106121007

PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF
BERBASIS INTERNET PADA BERITA WACANA LISAN

OLEH SISWA/I KELAS VII SMP NEGERI 2 TIMANG
GAJAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Teknologi Pendidikan

SURYANA
8106121007

PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013

LEMBAR PERSETUJUAN TESIS

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS INTERNET PADA

BERITA WACANA LISAN OLEH SISWA/I SMP
NEGERI 2 TIMANG GAJAH TAHUN AJARAN 2012/2013

Nama

: Suryana

Nim

: 8106121007

Prodi

: Teknologi pendidikan

Menyetujui
DOSEN PEMBIMBING

PEMBIMBING I


PEMBIMBING II

Prof. Dr. Sahat Siagian, M. Pd
NIP : 19610104 198703 1017

Prof. Dr. Muhammad Badiran, M .Pd
NIP : 194410301976031001

Mengetahui
Ketua Program Studi Teknologi pendidikan

Prof. Dr. Sahat Siagian, M. Pd
NIP : 19610104 198703 1017

PERSETUJUAN REVISI DEWAN PENGUJI
TESIS

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS INTERNET PADA BERITA WACANA
LISAN OLEH SISWA/I SMP
NEGERI 2 TIMANG GAJAH TAHUN AJARAN 2012/2013


No.

NAMA

TANDA TANGAN

1.

Prof. Dr. Sahat Siagian, M. Pd
Pembimbing I

..................................

2.

Prof. Dr. Muhammad Badiran, M .Pd
Pembimbing II

................................


3.

Prof. Dr. Abdul Hasan Saragih, M.Pd
Narasumber/ Penguji

................................

4.

Dr.R. Mursid, M.Pd
Narasumber/ Penguji

................................

5.

Dr.Rosmawaty Harahap, M.Pd
Narasumber/ Penguji


................................

Nama

: Suryana

Nim

: 8106121007

Prodi

: Teknologi pendidikan

Tanggal Meja Hijau

: 19 Februari 2013

ABSTRAK


SURYANA, Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Internet Pada Berita Wacana
Lisan Kelas VII SMP Negeri 2 Timang Gajah. Tesis: Program Pascasarjana Universitas
Negeri Medan, 2013
Studi ini bertujuan untuk: (1) menghasilkan multimedia interaktif yang layak
digunakan, mudah dipelajari siswa dan dapat dipakai untuk pembelajaran individual, (2)
untuk mengetahui keefektifan multimedia interaktif yang dikembangkan pada mata pelajaran
berita wacana lisan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang menggunakan model
pengembangan produk Borg dan Gall yang dipadu dengan model pengembangan
pembelajaran Dick dan Carey. Model pengembangan produk pembelajaran ini merupakan
model yang disusun secara terprogram dengan urutan yang sistematis dan memenuhi
karakteristik siswa dalam belajar. Model ini meliputi enam tahapan, yakni: studi literatur,
perencanaan atau desain pengembangan, pengembangan produk, validasi ahli, uji coba,
revisi, produk akhir. Subyek uji coba terdiri dari dua ahli materi mata pelajaran berita wacana
lisan, dua ahli desain pembelajaran, dua ahli rekayasa perangkat lunak dan desain grafis, tiga
siswa untuk uji perorangan, sembilan siswa untuk uji kelompok kecil, dan lima puluh delapan
siswa untuk uji lapangan. Data tentang kualitas produk pengembangan ini dikumpulkan
dengan angket. Data-data yang dikumpulkan dianalisis dengan teknik analisis deskriptif
kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan; (1) uji ahli materi mata pelajaran berita wacana lisan

berada pada kualifikasi sangat baik (93.83%), (2) uji ahli desain pembelajaran berada pada
kualifikasi sangat baik (88.55%), (3) uji ahli rekayasa perangkat lunak dan desain grafis
berada pada kualifikasi sangat baik (94.10%), (4) uji coba perorangan berada pada kualifikasi
sangat baik (91.43%), uji coba kelompok kecil berada pada kualifikasi sangat baik (93,63%),
uji coba lapangan berada pada kualifikasi sangat baik (97.96%).
Produk akhir dari pengembangan media pembelajaran ini dilanjutkan dengan uji
keefektifan produk. Penelitian dilakukan pada siswa semester ganjil kelas VII tahun pelajaran
2012/2013. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen.
Sampel penelitian sebanyak 58 siswa yang terdiri dari 29 siswa sebagai kelas eksperimen
yang diberi perlakuan menggunakan multimedia interaktif dan 29 siswa sebagai kelas kontrol
yang menggunakan media cetak dan audio sebagaimana yang berlangsung selama ini dalam
proses pembelajaran.
Hasil pengujian hipotesis membuktikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan
antara hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan multimedia interaktif
dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media cetak dan audio.
Hal ini ditunjukkan dengan hasil pengolahan data diperoleh thitung = 3,328 pada taraf
signifikansi α = 0.05 dengan dk 56 diperoleh ttabel = 1.67, sehingga thitung > ttabel, efektifitas
penggunaan multimedia interaktif = 80.46%. Disimpulkan bahwa hasil belajar kelompok
siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan multimedia interaktif sebesar 80,46% lebih
tinggi dari kelompok siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media cetak dan audio

sebesar 71.72%.
i

ABSTRACT

SURYANA, Development of Internet-Based Interactive Multimedia in news word express.
Thesis: Graduate Program, State University of Medan, 2013.
This study aimed to: (1) produces interactive multimedia that are appropriate to use,
easy to learn and can be used for students with individual learning; (2) to determine the
effectiveness of interactive multimedia that are developed in the course of berita wacana
lisan.
The type of this study is the research development of research that uses the Borg and
Gall model of product development combined with the model of Dick and Carey's learning
development. The product of this development learning model is conducted by sequence
composed systematic programming that meet the characteristics of students in learning. This
model includes six stages, described as follow: (1) literature study; (2) Planning or design
development; (3) Product development; (4) expert validation, (5) testing, (6) revision of the
final product. The Test subjects of this development process are consisted of : (1) two expert
related to the berita wacana lisan; (2) two instructional design experts; (3) two experts that
related to software engineering and graphic design; (4) three students for individual trials; (5)

nine students to test a small group; and (6) fifty-eight students to the field test. Data regarding
the quality of the product was collected by questionnaire. The collected data is analyzed by
qualitative descriptive analysis techniques.
The analysis results showed : (1) The Expert assessment related to the berita wacana
lisan is within the range of very good (89.83%); (2) The Expert assessment related to the
instructional design is within the range of very good (84.38%); (3) The Expert assessment
related to the engineering and design software the graphics subject is within the range of very
good (88.15%); (4) The individual trials subject assessment is within the range of very good
(92.92%); (5) The small-group trials subject assessment is within the range of very good
(93.33%) and (6) The field trials result is within the range of very good (97.72%).
The final product of the development of instructional media is followed by a test of the
effectiveness of the product. The study was conducted in odd semester students VII class
2012/2013 school year. The method used in this study is quasi-experimental methods. Study
sample as many as 58 students consisting of 29 students as a classroom experiment that were
treated using an interactive learning medium and 29 students as a control class that uses text
media and audio as a medium of learning that took place during this learning process.
The test results prove the hypothesis that there are significant differences between the
dibelajarkan student learning outcomes by using interactive multimedia with learning
outcomes of students using instructional media dibelajarkan text media and audio. This is
indicated by the data processing results obtained tcount = 3.328 at the significance level α =

0.05 obtained with 56 dk ttable = 1.67, so the tcount> ttable, the effective use of interactive
multimedia = 80.46%. It was concluded that the learning outcomes of students who
dibelajarkan groups using interactive multimedia for 80.46% higher than the group of
students who dibelajarkan using instructional texts media and audio for 71.72%.

ii

DAFTAR ISI

ABSTRAK ......................................................................................................... i
ABSTRACT ...................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ......................................................................................iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ......................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................ 15
C. Pembatasan Masalah ........................................................................ 15
D. Rumusan Masalah ............................................................................ 16
E. Tujuan Penelitian Pengembangan..................................................... 16
F. Manfaat Penelitian Pengembangan ................................................... 17
BAB II

KAJIAN

TEORITIS,

KERANGKA

BERFIKIR DAN

PENGUJIAN HIPOTESIS
A. Kajian Teoritis ................................................................................. 18
1. Hakikat Pembelajaraan Bahasa Indonesia ...................................... 18
a. Pembelajaraan Bahasa Indonesia ..................................................... 18
b. Berita Wacana Lisan ......................................................................... 20
2. Teori Pengembangan Produk ............................................................ 25
a. Tinjauan Teknologi Pembelajaran ..................................................... 25
b. Hakikat Media Pembelajaran ............................................................ 28
1. Media cetak ..................................................................................... 33
2. Audio............................................................................................... 38
3. Multimedia Interaktif Berbasi Internet ........................................... 40
c. Softwere Presentasi Multimedia Interaktif Berbasi Internet .............. 49
3. Pengembangan Multimedia Interaktif pada

Mata pelajaran

Bahasa Indonesia ............................................................................... 60
B. Penelitian Yang Relevan .................................................................. 66
v

C. Kerangka Berpikir ............................................................................ 68
D. Hipotesis Penelitian ......................................................................... 69

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian............................................................ 70
B. Model Pengembangan ...................................................................... 70
C. Prosedur Pengembangan................................................................... 72
D. Instrumen Penelitian ......................................................................... 74
E. Tahap Uji Produk .............................................................................. 74
1. Desain Uji Coba ................................................................................ 74
2. Subjek Uji Coba ................................................................................ 75
3. Pelaksanaan Uji Coba........................................................................ 75
4. Jenis data ........................................................................................... 77
5. Instrumen Pengumpulan Data ........................................................... 78
a. Lembar Angket .................................................................................. 79
b. Lembar Wawancara .......................................................................... 83
c. Lembar Observasi.............................................................................. 83
6. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 84
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Pengembangan Produk ........................................... 85
1. Deskripsi Produk Awal ...................................................................... 85
2. Deskripsi Data Hasil Uji Coba ........................................................... 90
a. Data Hasil Uji Coba Tahap I; Validasi Ahli Materi, Ahli
Desain Pembelajaran dan Ahli Rekayasa Perangkat Lunak ............. 90
b. Data Hasil Uji Coba Tahap II Uji Coba Perorangan ......................... 103
c. Data Hasil Uji Coba Tahap III Uji Coba Kelompok Kecil ............... 106
d. Data Hasil Uji Coba Tahap IV Uji Coba Lapangan .......................... 109
3. Analisis Data ....................................................................................... 112
a. Analisis I; Analisis Data Hasil Evaluasi Produk Awal ................... 112
b. Analisis II; Analisis Data Hasil Uji Coba Tahap II Uji Coba
Perorangan......................................................................................... 119

vi

c. Analisis III; Analisis Data Hasil Uji Coba Tahap II Uji Coba
Kelompk Kecil .................................................................................. 120
d. Analisis IV; Analisis Data Hasil Uji Coba Tahap II Uji Coba
Lapangan ........................................................................................... 122
4. Revisi Produk ......................................................................................... 123
a. Revisi Pertama ...................................................................................... 123
b. Revisi Kedua ........................................................................................ 127
c. Revisi Ketiga ........................................................................................ 127
d. Revisi Keempat .................................................................................... 128
B. Hasil Penelitian Uji Efektifitas Produk ................................................. 128
1. Deskripsi Data Penelitian ...................................................................... 128
a. Hasil Belajar Siswa yang dibelajarkan Dengan Menggunakan
Multimedia Interaktif...................................................... ................. 128
b. Hasil Belajar Menggambar Teknik Siswa yang Dibelajarkan Dengan
Tanpa Menggunakan Multimedia Interaktif..................................... 129
2. Pengajuan Persyaratan Analisis........................................................

130

a.Uji Normalitas Data ............................................................................ 130
b.Uji Homogenitas ................................................................................ 131
3. Pengujian Hipotesis.............................................................................. 131
a. Uji t Pretes .......................................................................................... 131
b. Uji t Postes ......................................................................................... 132
C. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................... 133
1. Pembahasan Hasil Penelitian Pengembangan Produk ...................... 133
2. Pembahasan Hasil Penelitian Uji Keefektifan Produk ...................... 135
D. Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 138
BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan ......................................................................................... 141
B. Implikasi .............................................................................................. 144
C. Saran .................................................................................................... 146
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 148
LAMPIRAN

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Delapan Tipe Intelegensi Gardner ...........................................................29
Tabel 2. Dua Pandangan Tentang Desain Multimedia...........................................43
Tabel 3. Dua Tujuan Multimedia Learning........................................................... 45
Tabel 4. Tiga Pandangan Tentang Multimedia ......................................................45
Tabel 5. Sintaksis Model Presentasi ......................................................................55
Tabel 6. Teori Kognitif Tentang Multimedia Learning .........................................57
Tabel 7. Kisi-Kisi Instrumen Materi Penelitian .....................................................79
Tabel 8. Kisi-kisi

Instrumen

Penelitian

tentang

Kualitas Materi

Pembelajaran, Sistem Penyampaian Pembelajaran dan Kualitas
Strategi Pembelajaran ............................................................................80
Tabel 9. Kisi-kisi Instrumen Penelitian tentang Kualitas Desain Informasi,
Desain Interaksi, dan Desain Presentasi ................................................81
Tabel 10. Kisi-kisi Instrumen

Penelitian

Kualitas Rekayasa Perangkat

Lunak Ahli Perangkat Lunak................................................................82
Tabel 11. Kisi-kisi Instrumen

Penelitian

Kualitas Materi Pembelajaran

dan Kualitas Teknis/Tampilan.....................................................82
Tabel 12. Data Analisis Kebutuhan .................................................................... ..85
Tabel 13. Skor Penilaian Multimedia Interaktif Oleh Ahli Materi Tentang Kualitas
Materi Pembelajaran (Skala 1-5)...........................................................91
Tabel 14. Skor Penilaian Multimedia Interaktif Oleh Ahli Materi Tentang Kualitas
Strategi Pembelajaran (Skala 1-5).........................................................91
Tabel 15. Skor Penilaian Multimedia Interaktif Oleh Ahli Materi Tentang Sistem
Penyampaian Pembelajaran (Skala 1-5)................................................92

viii

Tabel 16. Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Materi Terhadap Kualitas
Materi Pembelajaran ........................................................................... ..93
Tabel 17. Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Materi Terhadap Kualitas
Strategi Pembelajaran ......................................................................... ..93
Tabel 18. Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Materi Terhadap Sistem
Penyampaian Pembelajaran ................................................................ ..93
Tabel 19. Ikhtisar Data Hasil Kajian Terhadap Multimedia Interaktif Matakuliah
Menggambar Teknik Ahli Materi........................................................ ... 94
Tabel 20. Skor Penilaian Multimedia Interaktif Oleh Ahli Desain Pembelajaran
Tentang Aspek Kualitas Desain Pembelajaran (Skala 1-5)................. 96
Tabel 21. Skor Penilaian Multimedia Interaktif Oleh Ahli Desain Pembelajaran
Tentang Aspek Kualitas Desain Informasi (Skala 1-5)........................ 96
Tabel 22. Skor Penilaian Multimedia Interaktif Oleh Ahli Desain Pembelajaran
Tentang Aspek Kualitas Desain Interaksi Skala 1-5)......................... 97
Tabel 23. Skor Penilaian Multimedia Interaktif Oleh Ahli Desain Pembelajaran
Tentang Aspek Kualitas Presentasi (Skala 1-5) .................................. 98
Tabel 24. Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Desain Pembelajaran Terhadap
Kualitas Desain Pembelajaran.................................................................. 98
Tabel 25. Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Desain Pembelajaran Terhadap
Kualitas Desain Informasi........................................................................... 99
Tabel 26. Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Desain Pembelajaran Terhadap
Kualitas Interaksi ......................................................................................... 99
Tabel 27. Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Desain Pembelajaran Terhadap
Kualitas Presentasi....................................................................................... 99
Tabel 28. Ikhtisar Data Hasil Kajian Terhadap Multimedia Interaktif Berbasis
Internet pada Materi Berita Wacana Lisan Oleh Ahli Desain
Pembelajaran ............................................................................................... 100
Tabel 29. Skor Penilaian Multimedia Interaktif Oleh Ahli Rekayasa Perangkat Lunak
dan Desain Grafis Pada Aspek Pemprograman (Skala 1-5)................. 101
Tabel 30. Skor Penilaian Multimedia Interaktif Oleh Ahli Rekayasa Perangkat Lunak
Pada Aspek Kualitas Teknis/Tampilan (Skala 1-5)........................... 102
Tabel 31. Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Rekayasa Perangkat Lunak
dan Desain Grafis Terhadap Pemrograman ......................................... 102

ix

Tabel 32. Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Rekayasa Perangkat Lunak
Terhadap Kualitas Teknis/Tampilan .................................................. 102
Tabel 33. Ikhtisar Data Hasil Kajian Terhadap Multimedia Interaktif Berbasis
Internet Pada Materi Berita Wacana Lisan Oleh Ahli Rekayasa Perangkat
Lunak ................................................................................................... 103
Tabel 34. Skor Penilaian Multimedia Interaktif Berbasis Internet Pada Materi
Berita Wacana Lisan Pada Uji Coba Perorangan di SMP Negeri 2
Timanggajah kelas VII Tentang Kualitas Materi Pembelajaran ......... 104
Tabel 35. Skor Penilaian Penilaian Multimedia Interaktif Berbasis Internet
Pada Materi Berita Wacana Lisan Pada Uji Coba Perorangan di
SMP Negeri 2 Timanggajah kelas VII Tentang Aspek Kualitas
Teknis/Tampilan ................................................................................. 104
Tabel 36. Tingkat Kecenderungan Penilaian Terhadap Aspek Kualitas Materi
Pembelajaran Multimedia Interaktif Berbasis Internet Pada Materi
Berita Wacana Lisan Pada Uji Coba Perorangan di SMP Negeri 2
Timanggajah kelas VII ....................................................................... 105
Tabel 37. Tingkat Kecenderungan Penilaian Terhadap Aspek Kualitas
Teknis/ Tampilan Multimedia Interaktif Berbasis Internet Pada
Materi Berita Wacana Lisan Pada Uji Coba Perorangan di SMP
Negeri 2 Timanggajah kelas VII. ....................................................... 106
Tabel 38. Skor Penilaian Multimedia Interaktif Berbasis Internet Pada Materi
Berita Wacana Lisan Uji Coba Kelompok Kecil di SMP Negeri 2
Timanggajah kelas VII Pada Aspek Kualitas Materi pembelajaran ... 107
Tabel 39. Skor Penilaian Multimedia Interaktif Berbasis Internet Pada Materi
Berita Wacana Lisan Uji Coba Kelompok Kecil di SMP Negeri 2
Timanggajah kelas VII Pada Aspek Kualitas Teknis/Tampilan......... 107
Tabel 40. Tingkat Kecenderungan Penilaian Terhadap Aspek Kualitas Materi
Pembelajaran Multimedia Interaktif Berbasis Internet Pada Materi
Berita Wacana Lisan Pada Uji Coba Kelompok Kecil di SMP
Negeri 2 Timanggajah kelas VII. ....................................................... 108
Tabel 41. Tingkat Kecenderungan Penilaian Terhadap Aspek Kualitas
Teknis/Tampilan Multimedia Interaktif Berbasis Internet Pada
Materi Berita Wacana Lisan Uji Coba Kelompok Kecil Pada Uji
Coba Kelompok Kecil di SMP Negeri 2 Timanggajah kelas VII. ..... 108
Tabel 42. Ikhtisar Data Hasil Kajian Terhadap Multimedia Interaktif materi
Berita Wacana Lisan Pada Uji Coba Kelompok Kecil. ...................... 109

x

Tabel 43. Skor Penilaian Multimedia Interaktif Berbasis Internet pada Materi
Berita Wacana Lisan Uji Coba Lapangan di SMP Negeri 2
Timanggajah kelas VII Pada Aspek Kualitas Materi Pembelajaran . 109
Tabel 44 Skor Penilaian Multimedia Interaktif Berbasis Internet pada Materi
Berita Wacana Lisan Uji Coba Lapangan di SMP Negeri 2
Timanggajah kelas VII Pada Aspek Kualitas Teknis/Tampilan......... 110
Tabel 45 Tingkat Kecenderungan Penilaian Terhadap Aspek Kualitas Materi
Pembelajaran Multimedia Interaktif Berbasis Internet pada Materi
Berita Wacana Lisan Pada Uji Coba Lapangan di SMP Negeri 2
Timanggajah kelas VII ....................................................................... 111
Tabel 46 Tingkat Kecenderungan Penilaian Terhadap Aspek Kualitas
Teknis/Tampilan Multimedia Interaktif Berbasis Internet pada
Materi Berita Wacana Lisan Pelajaran Pada Uji Coba Lapangan di
SMP Negeri 2 Timanggajah kelas VII ............................................... 111
Tabel 47 Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap Multimedia
Interaktif Berbasis Internet pada Materi Berita Wacana Lisan Oleh
Ahli Materi ......................................................................................... 112
Tabel 48 Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap Multimedia
Interaktif Berbasis Internet pada Materi Berita Wacana Lisan Oleh
Ahli Desain Pembelajaran .................................................................. 115
Tabel 49 Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap Multimedia
Interaktif Berbasis Internet pada Materi Berita Wacana Lisan Oleh
Ahli Rekayasa Perangkat Lunak ........................................................ 117
Tabel 50 Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap Multimedia
Interaktif Berbasis Internet pada Materi Berita Wacana Lisan Pada
Uji Coba Perorangan .......................................................................... 120
Tabel 51 Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap Multimedia
Interaktif Berbasis Internet pada Materi Berita Wacana Lisan Pada
Uji Coba Kelompok Kecil .................................................................. 121
Tabel 52 Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap Multimedia
Interaktif Berbasis Internet pada Materi Berita Wacana Lisan Pada
Uji Coba Lapangan di SMP Negeri 2 Timanggajah kelas VII ........... 122
Tabel 53 Data Hasil Revisi Pada 3 Topik Oleh Ahli Materi ............................. 124
Tabel 54 Data Hasil Revisi Pada Topik Pengertian dan Unsur-Unsur Wacana
Kerja Oleh Ahli Materi ....................................................................... 125

xi

Tabel 55 Data Hasil Revisi Pada Topik Pengertian dan Unsur-Unsur Berita
Oleh Ahli Materi................................................................................. 125
Tabel 56 Data Hasil Revisi Pada Topik contoh Vidio Berita Oleh Ahli
Materi ................................................................................................. 126
Tabel 57 Data Hasil Revisi Ahli Desain Pembelajaran ..................................... 126
Tabel 58 Data Hasil Revisi Ahli Rekayasa Perangkat Lunak ........................... 127
Tabel 59 Frekwensi Nilai Hasil Belajar yang Dibelajarkan Dengan
Menggunakan Multimedia Interaktif .................................................. 128
Tabel 60 Frekwensi Nilai Hasil Belajar yang Dibelajarkan Dengan Tanpa
Menggunakan Multimedia Interaktif .................................................. 129
Tabel 61 Rangkuman Presentasi Rata-rata Hasil Penilaian Terhadap
Multimedia Interaktif Berbasis Internet pada Materi Berita Wacana
Lisan ................................................................................................... 135

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Proses Pembelajaran .............................................................................. 2
Gambar 2. Definisi Teknologi Pendidikan/Pembelajaran Seels dan Richey ........ 27
Gambar 3. Prosedur Pengembangan Borg & Gall (1983:775) ............................. 61
Gambar 4. Bagan Model Pengembangan Desain Instruksional Dick & Carey .... 65
Gambar 5. Bagan Prosedur Pengembangan media Pembelajaran Interaktif
berpaduan Borg & Gall dan Dick & Carey (2005) ............................ 73
Gambar 6. Tahap-Tahap Ujicoba Produk Pemngembangan Multimedia Interaktif
Berbasis internet Pada Materi Berita Wacana Lisan .......................... .89
Gambar 7. Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Multimedia Interaktif
Berbasis internet Pada Materi Berita Wacana Lisan Oleh Ahli
Materi ................................................................................................ 113
Gambar 8. Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Multimedia Interaktif
Berbasis internet Pada Materi Berita Wacana Lisan Oleh Ahli Desain
Pembelajaran ..................................................................................... 116
Gambar 9. Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Multimedia Interaktif
Berbasis internet Pada Materi Berita Wacana Lisan Oleh Ahli
Rekayasa Perangkat Lunak ............................................................... 118
Gambar 10. Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Evaluasi Multimedia
Interaktif Berbasis internet Pada Materi Berita Wacana Lisan Pada
Ujicoba Perorangan di SMP Negeri 2 Timanggajah kelas VII ......... 120
Gambar 11. Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Evaluasi Multimedia
Interaktif Berbasis internet Pada Materi Berita Wacana Lisan Pada
Ujicoba Kelompok Kecil di SMP Negeri 2 Timanggajah kelas VII. 121
Gambar 12. Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Evaluasi Multimedia
Interaktif Berbasis internet Pada Materi Berita Wacana Lisan Pada
Ujicoba Lapangan di SMP Negeri 2 Timanggajah kelas VII ........... 123

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I. Silabus Bahasa Indonesia Kelas VII SMP ...................................... 151
Lampiran II. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) .................................... 152
Lampiran III. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)................................... 154
Lampiran IV. Multimedia Interaktif....................................................................158

xiv

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Setelah KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran), Kementerian
Pendidikan Nasional menggagas ide baru dengan inovasinya yang bertajuk
Kurikulum Berkarakter. Hal ini berdasarkan pada fakta dan persepsi masyarakat
tentang menurunnya kualitas sikap dan moral anak-anak atau generasi muda. Oleh
karena itu pada era saat ini diperlukan kurikulum pendidikan yang berkarakter;
dalam arti dapat diorientasikan bagi pembentukan karakter peserta didik terutama
dalam mata pelajaran bahasa Indonesia yang terdiri dari empat keterampilan
dasar berbahasa yaitu, menyimak, berbicara, menulis, dan membaca. Keempat
keterampilan tersebut saling terkait antara yang satu dengan yang lain. Tujuan
pembelajaran bahasa adalah keterampilan komunikasi dalam berbagai konteks
komunikasi. Kemampuan yang dikembangkan adalah daya tangkap makna, peran,
daya tafsir, menilai, dan mengekspresikan diri dengan berbahasa. Kesemuanya itu
dikelompokkan menjadi kebahasaan, pemahaman, dan penggunaan.
Sementara itu, dalam kurikulum 2010 disebutkan bahwa tujuan
pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia secara umum meliputi: (1) Siswa
menghargai dan membanggakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan
(nasional) dan bahasa negara. (2) Siswa memahami bahasa Indonesia dari segi
bentuk, makna, dan fungsi, serta menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk
bermacam-macam tujuan, keperluan, dan keadaan. (3) Siswa memiliki

2

kemampuan menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan
intelektual, kematangan emosional,dan kematangan sosial. (4) Siswa memiliki
disiplin dalam berpikir dan berbahasa (berbicara dan menulis). (5) Siswa mampu
menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk mengembangkan kepribadian,
memperluas

wawasan

kehidupan,

serta

meningkatkan

pengetahuan

dan

kemampuan berbahasa. (6) Siswa menghargai dan membanggakan sastra
Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.
Untuk sampai pada tujuan tersebut, diperlukan strategi penyampaian
pembelajaran berupa metode untuk menyampaikan pembelajaran kepada
pembelajar untuk menerima serta merespon masukan yang berasal dari pelajar.
Adapun strategi pengelolaan pembelajaran adalah metode untuk menata interaksi
antara

pelajar

dengan

variabel

pengorganisasian

dan

penyampaian

isi

pembelajaran.
Miarso, (2009: 460) menjelaskan, Proses pembelajaran dapat digambarkan
dengan pola sebagai berikut:
KURIKULUM

GURU

GURU
DENGAN
MEDIA

MEDIA

GURU

MEDIA

GURU
SISWA

Gambar 1. Proses Pembelajaran

MEDIA

3

Masih banyak di antara kita, para guru, yang menggunakan pola No. 1,
yaitu memberikan pelajaran tanpa menggunakan media. Pada pola No. 2 guru
mulai menggunakan media yang dikembangkan sendiri. Sedangkan pada pola No.
3 guru menggunakan media yang telah tersedia. Pada pola No. 4 guru berbagi
tugas dengan media, misalnya media untuk presentasi pada bahan pembelajaran,
sedang guru untuk membina jalannya pembelajaran. Pada pola No. 5, terjadi
belajar (mandiri, individual, dan lain-lain) dengan hanya menggunakan media.
Untuk itu di dalam pembelajaran dibutuhkan komunikasi yang baik dalam
penyaluran pesan. Pesan tersebut biasanya merupakan isi dari suatu pokok
pembelajaran. Pesan tersebut disampaikan guru kepada siswa melalui suatu media
dengan menggunakan prosedur pembelajaran tertentu. Dalam sistem pembelajaran
modern saat ini, siswa tidak hanya berperan sebagai komunikan atau penerima
pesan, tetapi dapat berbalik fungsi, siswa bertindak sebagai komunikator atau
penyampai pesan. Dalam kondisisi seperti ini, maka akan terjadi komunikasi dua
arah. Suatu kegiatan pembelajaran dibutuhkan media untuk meningkatkan tingkat
keefektifan pencapaian tujuan/kompetensi. Artinya, proses pembelajaran tersebut
akan

terjadi

apabila

ada

komunikasi

antara

penerima

pesan

dengan

sumber/penyalur pesan lewat media tersebut.
Hal ini sangat bertolak belakang dengan kondisi pendidikan saat ini, di
sekolah-sekolah yang banyak menggunakan pendekatan ekspositori. Pendekatan
ini bertolak dari pandangan, bahwa tingkahlaku di kelas dan penyebaran
pengetaahuan dikontrol oleh guru sehingga komunikasi yang terjadi hanya satu
arah. Siswa sebagai objek yang menerima apa saja yang diberikan guru, dan

4

hanya diberikan kesempatan berinteraksi saat guru bertanya dan siswa menjawab.
Dan apabila guru kreatif biasanya dalam memberikan informasi dan penjelasan
kepada siswa guru menggunakan alat bantu seperti buku, gambar, bagan, grafik,
dan lain-lain yang berbentuk terpisah. Sehingga sistem pembelajaran ekspositori
yang di terapkan di sekolah saat ini kurang fleksibel dan inovatif.
Hal ini sesuai dengan fakta dilapangan yang di temui peneliti khususnya di
SMP Negeri 2 Timang Gajah proses belajar yang terjadi hanyalah satu arah, di
mana guru yang menjadi kominukator dan penyampai pesan dan siswa hanya
berperan sebagai audien, selain itu media yang di gunakan masih media terpisah
dalam bentuk media cetak dan audio pada pelajaran bahasa Indonesia dengan
materi berita wacana lisan, sangat membutuhkan waktu yang ekstra dalam
pelaksanaannya di lapangan. karena itu penulis tertarik mengambil materi berita
wacana lisan, karena masih banyak siswa SMP yang belum mengerti mengenai
materi tersebut walau terlihat mudah, Untuk itu di perlukan media yang bersifat
multimedia interaktif, di mana semua contoh dan pesan pelajaran terdapat dalam
satu piranti yang berbentuk satu kesatuan yang utuh yang saat ini lebih dikenal
dengan multimedia interaktif.
Guru yang kreatif akan menggunakan media yang inovatif selain
diharapkan dapat meningkatkan minat siswa dalam proses belajar mengajar untuk
lebih cepat dan mudah memahami atau mengerti terhadap materi pelajaran yang
disampaikan, juga lebih baik dalam pemanajemenan waktu. Maka dalam proses
pembelajaran melalui multimedia interaktif akan terjadi perubahan pengetahuan
dan keterampilan, perubahan sikap dan prilaku hal ini dapat terjadi karena

5

interaksi antara multimedia interaktif yang disajikan guru kepada siswa cukup
cermat, cepat dan tepat.
Melihat perkembangan ilmu dan teknologi, pembelajaran secara umum
sedikit banyaknya terpengaruh oleh adanya perkembangan dan penemuanpenemuan

dalam

bidang

keterampilan

dan

komputerisasi.

Pengaruh

perkembangan tersebut nampak jelas dalam upaya-upaya pembaharuan sistem
pendidikan dan pembelajaran. Oleh karena itu, media pembelajaran menjadi suatu
bidang yang seyogianya dikuasai oleh setiap guru profesional.
Tumbuhnya kesadaran terhadap pentingnya pengembangan media
pembelajaran di masa yang akan datang, diharapkan akan dapat direalisasikan
dalam praktik. Banyak usaha yang dapat dikerjakan, di samping memahami
penggunaannya, para gurupun dituntut untuk mengembangkan keterampilan
“membuat sendiri” media yang menarik, murah dan efesien, dengan tidak
menolak kemungkinan pemanfaatan alat modern yang sesuai dengan kebutuhan
ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mencapai keberhasilan dalam kegiatan
pembelajaran di era industrialisasi saat ini.
Untuk mencapai keberhasilan tersebut, guru juga sebaiknya tidak
melupakan siswa untuk memanfaatkan semua alat indra yang dimilikinya.
Artinya, dapat di lakukan dengan menampilkan rangsangan (stimulus) yang dapat
diproses dengan berbagai indera. Semakin banyak alat indera yang digunakan
untuk menerima dan mengelola pesan semakin besar kemungkinan pesan tersebut
dimengerti dan diharapkan dapat menerima dan menyerap dengan mudah. Baik
pesan-pesan dalam materi yang disajikan dalam sebuah media pembelajaran.

6

Levie (dalam Arsyad, 2010:9) mengungkapkan:
yang membacakan hasil-hasil penelitian tentang belajar melalui
stimulus gambar dan stimulus kata atau visual dan verbal
menyimpulkan bahwa stimulus visual membuahkan hasil belajar yang
lebih baik untuk tugas-tugas seperti mengingat, mengenali, mengingat
kembali, dan menghubung-hubungkan fakta dan konsep. Dilain pihak,
stimulus verbal memberi hasil belajar yang lebih apabila pembelajaran
itu melibatkan ingatan yang berurut-urutan(sekuensial). Hal ini
merupakan salah satu bukti dukungan atas konsep dual coding
hypothesis (hipotesis koding ganda).
Hal ini juga sependapat dengan Paivio (dalam Arsyad, 2010:9) yang
menyatakan bahwa, “ada dua sistem ingatan manusia, satu untuk mengolah
simbol-simbol verbal kemudian menyimpannya dalam bentuk proposisi image,
dan yang lainnya untuk mengolah image nonverbal yang kemudian disimpan
dalam bentuk proposisi verbal”.
Belajar dengan mengunakan indera ganda pandangan dan pendengaran
berdasarkan konsep di atas akan memberikan keuntungan bagi siswa dikarenakan
Siswa akan lebih termotivasi dalam belajar, dibandingkan materi pelajaran yang
hanya disampaikan dengan satu stimulus pandang atau dengar.
Para ahli memiliki pandangan yang searah mengenai hal itu. Perbandingan
pemerolehan hasil belajar melalui indera pandang dan indera pedengaran sangat
menonjol perbedaannya seperti yang dijelaskan oleh Bough (dalam Arsyad,
2010:10) yaitu, “kurang lebih 90% hasil belajar seseorang di peroleh melalui
indera pandang, dan hanya sekitar 5% diperoleh melalui indera pendengaran, dan
5% lagi dengan indera lainnya”. Sedangkan menurut Dale (dalam Arsyad,
2010:10) memperkirakan bahwa, “pemerolehan hasil belajar melalui indera

7

pandang berkisar 75%, melalui indera dengar sekitar 13%, dan melalui indera
lainya sekitar 12%”.
Tingkat keabstrakan jumlah jenis indera yang turut serta selama
penerimaan isi pembelajaran/pesan sangat berperan besar dalam proses
pembelajaran. dikarenakan oleh pengalaman langsung akan memberikan kesan
paling utuh dan paling bermakna mengenai informasi dan gagasan yang
terkandung dalam pengalaman itu, hal ini terjadi karena melibatkan indera
penglihatan, pendengaran, penciuman, dan peraba. Ini dikenal dengan learning by
doing.
Tingkat keabstrakan pesan akan semakin tinggi ketika pesan itu
dituangkan ke dalam lambang-lambang seperti bagan, grafik atau kata. Pesan
yang terkandung dalam lambang-lambang, akan ditafsirkan dengan indera yang
terbatas, yakni indera penglihatan dan indera pendengaran. Meskipun tingkat
partisipasi fisik berkurang, keterlibatan imajinatif semakin bertambah dan
berkembang. Sesungguhnya, pengalaman kongkret dan pengalaman abstrak
dialami silih berganti; hasil belajar dari pengalaman langsung mengubah dan
memperluas jangkauan abstraksi seseorang, dan sebaliknya, kemampuan
interpretasi lambang kata membantu seseorang untuk memahami pengalaman
yang di dalamnya ia terlibat langsung.
Berdasarkan pembahasan di atas, peneliti merasa tertantang untuk
mengembangkan sebuah media yang dapat melibatkan alat indera peserta didik
dalam kegiatan pembelajaran.

8

Media pembelajaran itu sendiri, terdiri atas dua unsur penting, yaitu unsur
peralatan atau perangkat keras (hardware) dan unsur pesan yang dibawakannya
(softwere).

Sehingga

media

pembelajaran

memerlukan

peralatan

untuk

menyajikan pesan, namun yang terpenting bukanlah peralatan itu, tetapi pesan
atau informasi belajar yang dibawakan oleh media tersebut, media merupakan
salah satu komponen utama dalam pembelajaran selain, tujuan, materi, metode
dan evaluasi, maka sudah seharusnya dalam pembelajaran guru menggunakan
media pelajaran yang disajikan dengan menggunakan media elektronik yang
didesain untuk kepentingan belajar mengajar. Untuk itu pemilihan media di sini
sangatlah penting, karena kedudukan media yang strategis dapat menunjang
motivasi dan keberhasilan dalam belajar. Dengan tidak mengindahkan konsep
pembelajaran sebagai sebuah sistem yang di dalamnya terdapat suatu totalitas
yang terdiri atas sejumlah komponen yang saling berkaitan untuk mencapaian
tujuan. Untuk itu diperlukan media yang sesuai dengan materi pembelajaran yang
akan disampaikan, agar proses pembelajaran ini tepat sasaran dan sesuai dengan
kurikulum dan silabus yang ada di sekolah tersebut.
Dilihat

dari

pengadaan

media

pembelajaran,

Susilana,(2009:61)

menjelaskan:
media dapat dikelompokkan kedalam dua jenis, yaitu media yang
sudah tersedia di lingkungan sekolah atau tersedia di pasaran (media
by utilization), dalam hal ini media dirancang secara khusus oleh
perusahaan tertentu sesuai dengan kurikulum yang berlaku, diproduksi
secara masal, dan biasanya harganya relatif murah sehingga guru
dengan mudah dapat memiliki dan menggunakannya karena media ini
sudah siap pakai. jenis yang kedua disebut (media by design) media
yang menuntut guru atau ahli media untuk merancang media sesuai
dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran tertentu.

9

Masing-masing media pasti memiliki kekurangan dan kelebihan.
Kelebihan dari media siap pakai adalah hemat dalam waktu, tenaga dan biaya
untuk pengadaannya. kekurangannya media siap pakai belum tentu sesuai dengan
kebutuhan, tujuan, dan karakteristik materi yang akan diajarkan di sekolah yang
dimaksud. Dan untuk media by design kekurangannya dalam merancang media
adalah memerlukan waktu, tenaga dan biaya. Adapun kelebihan dari media ini
kecil kemungkinan ketidak sesuaian media dengan kebutuhan materi dan tujuan
yang diharapkan dalam proses pembelajaran karena yang mendesain adalah guru
itu sendiri. Di sini guru juga diharapkan tidak hanya berberan sebagai
transformator artinya guru berperan hanya sebagai penyampaian pesan dengan
menggunakan komunikasi langsung (direct communication), pola ini membuat
siswa kurang aktif karena, siswa hanya menerima materi saja. Seperti halnya
analogi gelas yang siap diisi air. Konsep ini tidak sesuai dengan konsep
pembelajaran (instructional), pembelajaran memandang siswa sebagai individu
yang aktif, memiliki kemampuan dan potensi yang perlu dieksplorasi secara
optimal.
Selain memandang penting peranan siswa dalam belajar, proses
pembelajaran juga menuntut peran guru lebih luas. Peran tersebut adalah sebagai
desainer pembelajaran dalam kata lain mampu merancang sebuah pembelajaran
yang baik dan termasuk di dalamnya merancang media pembelajaran. Sebaikbaiknya media yang digunakan dalam pembelajaran adalah memiliki tingkat
relevansi dengan tujuan, materi dan karakteristik siswa. Di lihat dari wewenang
dan interaksinya dalam pembelajaran, guru adalah orang yang paling menguasai

10

materi, mengetahui tujuan apa yang mesti dibuat dan mengenali betul kebutuhan
siswanya. Dengan demikian alangkah baiknya kalau media juga dibuat oleh guru.
Karena guru yang mengetahui secara pasti kebutuhan untuk pembelajarannya,
termasuk permasalahan-permasalahan yang dihadapi siswa pada materi yang
diajarkan. Disinilah peran guru sebagai creator (menciptakan media yang tepat,
efesien dan menyenangkan bagi siswa).
Media yang dapat dibuat guru tidak terbatas jenis dan bentuknya,
tergantung hasil pemilihannya mana yang paling tepat, dari sekian banyak media
yang cocok untuk siswa. Selain itu media yang umum digunakan saat ini adalah
media berbasis komputer seperti media presentasi yang kemudian di koneksi
dalam bentuk internet. Maka sangat tepat jika guru mampu membuat media
minimal media grafis dan media presentasi berbantu komputer dengan
berbasiskan internet.
Keberadaan internet yang telah meluas sampai tingkat sekolah menengah
saat ini belum banyak digunakan untuk meningkatkan prestasi, khususnya dalam
pembelajaran bahasa Indonesia. Penggunaan internet dalam bidang pendidikan
hingga saat ini belum maksimal. Pembelajaran berbasis internet merupakan
komponen sistem penyampaian pengajaran yang dapat digunakan dalam
mendukung proses pembelajaran. Penerapan berbasis internet dilandasi oleh
persepsi bahwa pembelajaran akan berlangsung dengan baik, efektif, dan
menyenangkan jika didukung oleh media pembelajaran yang dapat menarik minat
dan perhatian siswa.

11

Pembelajaran berbasis internet merupakan sebuah program pembelajaran
yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan perangkat
lunak berupa komputer dan internet yang berisi materi pelajaran. Dalam
pembelajaran berbasis internet ini, sajian utamanya berupa bacaan dan
demonstrasi. Tujuan dari pembelajaran ini adalah untuk memberikan pemahaman
secara tuntas kepada siswa mengenai materi atau pelajaran yang sedang
dipelajarinya. Dalam pembelajaran ini, guru sebagai tutor berorientasi pada upaya
membangun motivasi belajar siswa melalui penggunaan software komputer yang
berbasis internet.
Belajar dengan bantuan komputer atau belajar dengan bantuan media yang
lain, misalnya: buku, kaset, dan sebagainya, memiliki tujuan yang sama yaitu
memberi pengetahuan kepada siswa. Akan tetapi untuk saat ini pembelajaran
berbasis internet merupakan salah satu solusi yang cukup baik dalam dunia
pendidikan terutama dalam proses belajar dan mengajar karena mencakup semua
media yang digunakan dalam belajar. Mulai dari materi untuk dibaca, suara yang
memberi penjelasan sampai tersedianya soal latihan dan pembahasannya. Selain
itu juga memungkinkan pemanajemenan waktu belajar yang lebih efektif dan
fleksibel.
Penggunaan

internet

sebagai

media

pembelajaran

memberikan

kemungkinan pengelolaan proses pembelajaran yang lebih inovatif, karena
penggunaan internet sebagai multimedia interaktif diharapkan dapat membuat
siswa belajar secara mandiri sesuai dengan kecepatan dan daya tangkap masingmasing siswa. Dengan adanya multimedia interaktif di harapkan dapat membantu

12

menambah wawasan guru dalam menyajikan media yang menarik untuk siswa,
sehingga tidak membuat jenuh dan bosan dengan media mengajar yang itu-itu
saja. Dengan adanya multimedia interaktif ini maka kejenuhan dan kebosanan
siswa terhadap materi pelajaran yang diajarkan dengan media cetak (buku), akan
berubah menjadi lebih menarik dan menyenangkan.
Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Arsyad (2010: 70),
“multimedia diartikan sebagai lebih dari satu media. Ia bisa berupa kombinasi
antara teks, grafik, animasi, suara, dan vidio. Dan Susilana (2009: 126) juga
menjelaskan, “definisi media interaktif ialah alat atau sarana pembelajaran yang
berisi materi, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang dirancang
secara sistematis dan menarik untuk mencapai kompetensi/subkompetensi mata
pelajaran yang diharapkan sesuai dengan tingkat kompleksitasnya”.
Dari penjelasan kedua ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa
multimedia interaktif adalah media yang terdiri lebih dari satu unsur media yang
di dalamnya terdapat materi, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi
yang sengaja dirancang secara sistematis dan menarik.
Multimedia interaktif ini diharapkan mampu meningkatkan motivasi dan
efektifitas hasil belajar bagi penggunanya. Pembelajaran dengan menggunakan
multimedia interaktif juga dapat memberikan respon terhadap stimulus yang
diberikan oleh siswa. Selain itu setiap respon dimungkinkan untuk diberikan
penguatan (reinforcemen) secara otomatis yang telah terprogram, penguatan
terhadap jawaban benar dan salah dari siswa reinforcemen diberikan untuk
meningkatkan motivasi dan ketertarikan siswa pada program pembelajaran yang

13

didesain. Hal ini sesuai dengan tori belajar Behaviorisme (Stimulus-Respons) di
mana belajar merupakan perubahan tingkah laku yang terjadi berdasarkan
paradigma S-R (Stimulus-Respons), yaitu suatu proses yang memberikan respons
tertentu terhadap yang datang dari luar.
Pembelajaran multimedia interaktif juga dapat digunakan oleh siswa
secara individual, tidak hanya dalam setting kelas di sekolah, tetapi juga di rumah.
Materi dapat diulang-ulang sesuai kehendak siswa karena telah disajikan dalam
bentuk CD pembelajaran. Atau dapat pula disajikan secara klasifikasi dengan
jumlah siswa maksimal 50 orang di ruang komputer, atau kelas biasa, dan dapat
dipandu oleh guru atau cukup mendengarkan uraian narasi dari narator yang telah
tersedia di program komputer dengan bantuan proyektor.
Sela