Pendekatan kontekstual dalam pembelajaran tema dan amanat novel pondok baca kembali ke semarang karya Nh. Dini untuk siswa SMA kelas XI semester I.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
Lalong, Maria Srilestari Handayani. 2015. “Pendekatan Kontekstual dalam
Pembelajaran Tema dan Amanat Novel Pondok Baca Kembali ke
Semarang Karya Nh. Dini untuk Siswa SMA Kelas XI Semester I”.
Skripsi. Yogyakarta: PBSI, FKIP, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini mengkaji pendekatan kontekstual dalam pembelajaran tema
dan amanat novel Pondok Baca Kembali ke Semarang karya Nh. Dini. Tujuan
penelitian ini mendeskripsikan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran tema
dan amanat novel Pondok Baca Kembali ke Semarang karya Nh. Dini untuk siswa
SMA kelas XI semester I. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan deskriptif kualitatif. Metode ini digunakan untuk mendeskripsikan
tema dan amanat novel Pondok Baca Kembali ke Semarang karya Nh. Dini dalam
bentuk kutipan kata-kata.
Hasil analisis penelitian ini menunjukkan implementasi langkah-langkah

pembelajaran kontekstual dalam tema dan amanat novel Pondok Baca Kembali ke
Semarang, langkah-langkah tersebut terdiri atas identifikasi novel Pondok Baca
Kembali ke Semarang, analisis tema dan amanat novel Pondok Baca Kembali ke
Semarang, bertanya, diskusi kelompok, pemodelan, refleksi dan penilaian. Dalam
hasil kajian penelitian ditemukan tema dan amanat novel Pondok Baca Kembali
ke Semarang karya Nh. Dini. Tema dalam novel ini ialah Ketuhanan karena tokoh
utama selalu mencerminkan orang yang selalu bersyukur akan kehidupan yang
telah dianugerahkan kepadanya. Amanat dalam novel Pondok Baca Kembali ke
Semarang ialah dalam bersikap dan bertingkah laku menyelaraskan keyakinan dan
iman melalui renungan dan doa, sikap syukur atas anugerah yang melimpah atas
dirinya, menyesali perbuatan melalui puasa tidur dan makan serta menunjukkan
sikap jujur, terbuka dan berterusterang.
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyusun silabus, RPP yang dapat
digunakan sebagai bahan pembelajaran sastra di SMA kelas XI semester I.
Relevansi silabus dan RPP yang dapat digunakan untuk mencapai Standar
Kompetensi Membaca, memahami berbagai hikayat, novel indonesia/novel
terjemahan, dengan Kompetensi Dasar menganalisis unsur-unsur intrinsik dan
ekstrinsik novel Indonesia/terjemahan.

viii


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
Lalong, Maria Srilestari Handayani. 2015. “Contextual Approach in Theme and
Mandate Learning on Novel Pondok Baca Kembali ke Semarang
Written by Nh. Dini to the First Semester Senior High Schools
Students of Class XI”. Thesis. Yogyakarta: PBSI, FKIP, Sanata Dharma
University.
This research examined Contextual Approach in Theme and Mandate
Learning on Novel Pondok Baca Kembali Ke Semarang Written by Nh. Dini. This
research was aimed to describe Contextual Approach in Theme and Mandate
Learning on Novel Pondok Baca Kembali Ke Semarang, a novel written by Nh.
Dini to the First Semester Senior High Schools Students of Class XI. The method
used in this research was descriptive qualitative approach. This method was used

to describe the theme and mandate in Pondok Baca Kembali ke Semarang, a novel
written by Nh. Dini in the form of word quotes.
The results of this research showed the implementation of the contextual
learning steps in the theme and mandate of Pondok Baca Kembali ke Semarang.
Those steps were: identifying the novel Pondok Baca Kembali ke Semarang,
analyzing the theme and mandate of the novel Pondok Baca Kembali ke
Semarang, questioning, having group discussions, modeling, reflection, and
assessment. The theme and mandate of the novel Pondok Baca Kembali ke
Semarang were found in the results of the research. The theme of this novel was
Divinity since the main character always reflected a person who was always
thankful for the life that was given to him. The mandate of the novel Pondok Baca
Kembali ke Semarang was acting and behaving in accordance with his belief and
faith through reflection and prayer, the attitude of gratitude for the abundant gift,
regretting the act by fasting, did not sleep and did not eat, and also showing
honest, open and frank attitude.
Based on the results of the research, the researcher arranged syllabus,
Lesson Plans that could be used as materials for literature learning in Senior High
Schools class XI semester I. The relevance of syllabus and Lesson Plans that
could be used to reach the Reading Competency Standard, understanding various
kinds of tales, Indonesian/translated novels, with the Basic Competency to

analyze intrinsic and extrinsic elements in Indonesian/translated novels.

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENDEKATAN KONTEKSTUAL
DALAM PEMBELAJARAN TEMA DAN AMANAT
NOVEL PONDOK BACA KEMBALI KE SEMARANG KARYA NH. DINI
UNTUK SISWA SMA KELAS XI SEMESTER I
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia


Ole h
Maria Srilestari Handayani Lalong
111224041

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENDEKATAN KONTEKSTUAL
DALAM PEMBELAJARAN TEMA DAN AMANAT

NOVEL PONDOK BACA KEMBALI KE SEMARANG KARYA NH. DINI
UNTUK SISWA SMA KELAS XI SEMESTER I
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Ole h
Maria Srilestari Handayani Lalong
111224041

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
i

PLAGIAT

PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN

TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Halaman Persembahan
Karya ini kupersembahkan untuk:

Ayahku, Elyas Lalong dan Ibuku, Hermina Manul
Mama ibu, Fransiska Nuer dan Mama Imelda Dasul
Adikku Antonius Romario N. A. Lalong dan Jansen Robinson Lalong
serta Segenap Keluarga Besarku

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


Moto

Doa, ketekunan, dan kerja keras akan membuahkan
hal yang manis jika diselaraskan bersama.
Rasa ingin tahu kunci untuk bertahan hidup.

(Penulis)

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA


Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 13 Juli 2015
Yang membuat pernyataan,

Maria Srilestari Handayani Lalong

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN
AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Maria Srilestari Handayani Lalong
NIM

: 111224041

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya berikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta karya ilmiah saya yang berjudul:
PENDEKATAN KONTEKSTUAL
DALAM PEMBELAJARAN TEMA DAN AMANAT
NOVEL PONDOK BACA KEMBALI KE SEMARANG KARYA NH. DINI
UNTUK SISWA SMA KELAS XI SEMESTER I
Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media
lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara
terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan
akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada
saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini, saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada Tanggal: 13 Juli 2015
Yang menyatakan

Maria Srilestari Handayani Lalong

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
Lalong, Maria Srilestari Handayani. 2015. “Pendekatan Kontekstual dalam
Pembelajaran Tema dan Amanat Novel Pondok Baca Kembali ke
Semarang Karya Nh. Dini untuk Siswa SMA Kelas XI Semester I”.
Skripsi. Yogyakarta: PBSI, FKIP, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini mengkaji pendekatan kontekstual dalam pembelajaran tema
dan amanat novel Pondok Baca Kembali ke Semarang karya Nh. Dini. Tujuan
penelitian ini mendeskripsikan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran tema
dan amanat novel Pondok Baca Kembali ke Semarang karya Nh. Dini untuk siswa
SMA kelas XI semester I. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan deskriptif kualitatif. Metode ini digunakan untuk mendeskripsikan
tema dan amanat novel Pondok Baca Kembali ke Semarang karya Nh. Dini dalam
bentuk kutipan kata-kata.
Hasil analisis penelitian ini menunjukkan implementasi langkah-langkah
pembelajaran kontekstual dalam tema dan amanat novel Pondok Baca Kembali ke
Semarang, langkah-langkah tersebut terdiri atas identifikasi novel Pondok Baca
Kembali ke Semarang, analisis tema dan amanat novel Pondok Baca Kembali ke
Semarang, bertanya, diskusi kelompok, pemodelan, refleksi dan penilaian. Dalam
hasil kajian penelitian ditemukan tema dan amanat novel Pondok Baca Kembali
ke Semarang karya Nh. Dini. Tema dalam novel ini ialah Ketuhanan karena tokoh
utama selalu mencerminkan orang yang selalu bersyukur akan kehidupan yang
telah dianugerahkan kepadanya. Amanat dalam novel Pondok Baca Kembali ke
Semarang ialah dalam bersikap dan bertingkah laku menyelaraskan keyakinan dan
iman melalui renungan dan doa, sikap syukur atas anugerah yang melimpah atas
dirinya, menyesali perbuatan melalui puasa tidur dan makan serta menunjukkan
sikap jujur, terbuka dan berterusterang.
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyusun silabus, RPP yang dapat
digunakan sebagai bahan pembelajaran sastra di SMA kelas XI semester I.
Relevansi silabus dan RPP yang dapat digunakan untuk mencapai Standar
Kompetensi Membaca, memahami berbagai hikayat, novel indonesia/novel
terjemahan, dengan Kompetensi Dasar menganalisis unsur-unsur intrinsik dan
ekstrinsik novel Indonesia/terjemahan.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
Lalong, Maria Srilestari Handayani. 2015. “Contextual Approach in Theme and
Mandate Learning on Novel Pondok Baca Kembali ke Semarang
Written by Nh. Dini to the First Semester Senior High Schools
Students of Class XI”. Thesis. Yogyakarta: PBSI, FKIP, Sanata Dharma
University.
This research examined Contextual Approach in Theme and Mandate
Learning on Novel Pondok Baca Kembali Ke Semarang Written by Nh. Dini. This
research was aimed to describe Contextual Approach in Theme and Mandate
Learning on Novel Pondok Baca Kembali Ke Semarang, a novel written by Nh.
Dini to the First Semester Senior High Schools Students of Class XI. The method
used in this research was descriptive qualitative approach. This method was used
to describe the theme and mandate in Pondok Baca Kembali ke Semarang, a novel
written by Nh. Dini in the form of word quotes.
The results of this research showed the implementation of the contextual
learning steps in the theme and mandate of Pondok Baca Kembali ke Semarang.
Those steps were: identifying the novel Pondok Baca Kembali ke Semarang,
analyzing the theme and mandate of the novel Pondok Baca Kembali ke
Semarang, questioning, having group discussions, modeling, reflection, and
assessment. The theme and mandate of the novel Pondok Baca Kembali ke
Semarang were found in the results of the research. The theme of this novel was
Divinity since the main character always reflected a person who was always
thankful for the life that was given to him. The mandate of the novel Pondok Baca
Kembali ke Semarang was acting and behaving in accordance with his belief and
faith through reflection and prayer, the attitude of gratitude for the abundant gift,
regretting the act by fasting, did not sleep and did not eat, and also showing
honest, open and frank attitude.
Based on the results of the research, the researcher arranged syllabus,
Lesson Plans that could be used as materials for literature learning in Senior High
Schools class XI semester I. The relevance of syllabus and Lesson Plans that
could be used to reach the Reading Competency Standard, understanding various
kinds of tales, Indonesian/translated novels, with the Basic Competency to
analyze intrinsic and extrinsic elements in Indonesian/translated novels.

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
rahmatNya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pendekatan
Kontekstual dalam Pembelajaran Tema dan Amanat Novel Pondok Baca Kembali
ke Semarang Karya Nh. Dini untuk Siswa SMA Kelas XI Semester I” dengan
baik untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Pendidikan
Bahasa Sastra Indonesia.
Penulis menyadari bahwa terselesainya skripsi ini berkat dukungan,
semangat, bimbingan, nasihat, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Dr. Yuliana Setiyaningsih, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Bahasa Sastra Indonesia yang selalu memberikan motivasi kepada penulis
agar cepat menyelesaikan skripsi ini.
3. Drs. B. Rahmanto, M.Hum., selaku dosen pembimbing I yang telah
dengan penuh kesabaran dan ketelitian membimbing, mengarahkan, serta
memberi nasihat kepada peneliti dalam mengerjakan skripsi ini.
4. Drs. P. Hariyanto, M.Pd., selaku dosen pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan, pengarahan serta masukan-masukan yang sangat
bermanfaat dalam penyusunan skripsi ini.
5. Seluruh dosen Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia yang telah mendidik
dan membimbing penulis selama menempuh perkuliahan.
6. Bapak Robertus Marsidiq selaku sekretaris PBSI yang telah memberikan
pelayanan administrasi di Prodi PBSI.
7. Orangtuaku Elyas Lalong, Hermina Manul, dan Imelda Dasul yang selalu
memberikan

kasih

sayang

melalui

menyelesaikan skripsi ini.

x

doa

kepada

penulis

dalam

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

8. Mama, ibu Fransiska Nuer, yang telah menjadi penyemangat dan
motivator terhebat bagi penulis.
9. Adik-adikku Antonius Romario Neil Amstrong Lalong, Yohanes
Robinson Lalong dan Chelsy telah menjadi penyemangat penulis.
10. Kekasihku Patrisius Sargus Modo yang selalu memberikan semangat
kepada penulis.
11. Sahabatku Erna Lawu Niri, dan Rambu Linda yang selalu menemani
penulis selama berada di Yogyakarta.
12. Teman-teman PBSI 2011 kelas B, terima kasih untuk kebersamaan kita
selama berdinamika di PBSI kelas B tercinta.
13. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Yogyakarta, 13 Juli 2015
Penulis,

Maria Srilestari Handayani Lalong

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .....................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv
M OT O . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS...................................................... vii
ABSTRAK..................................................................................................... viii
ABSTRACT.................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ................................................................................... 4
E. Definisi Istilah.......................................................................................... 5
F. Sistematika Penyajian ............................................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI........................................................................ 8
A. Penelitian yang Relevan ........................................................................... 8
B. Kajian Teori ............................................................................................. 11
1. Pendekatan kontekstual .......................................................................... 11
a. Pengertian Pendekatan Kontekstual ...................................................... 11
b. Konsep Pembelajaran Kontekstual ....................................................... 11
c. Prinsip Pendekatan Kontekstual............................................................ 12
d. Komponen Pembelajaran Kontesktual .................................................. 15
e. Unsur Contextual Teaching and Learning ............................................ 15

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

f. Langkah-Langkah Pembelajaran CTL ................................................... 16
2. Hakikat Novel ........................................................................................ 19
3. Tema ...................................................................................................... 20
4. Amanat.................................................................................................. 22
C. Pembelajaran Sastra di SMA .................................................................... 23
1. Silabus ................................................................................................... 23
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran........................................................ 24
3. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ........................................... 25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 27
A. Jenis Penelitian ........................................................................................ 27
B. Data dan Sumber Data Penelitian ............................................................. 28
C. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 29
D. Instrumen Penelitian ................................................................................ 29
E. Teknik Analisis Data ................................................................................ 29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................... 31
A. Deskripsi Data ......................................................................................... 31
B. Pembahasan Pendekatan Kontekstual dalam Pembelajaran
Novel PBKKS .............................................................................................. 32
1. Identifikasi Novel PBKKS...................................................................... 32
2. Analisis Tema dan Amanat Novel PBKKS ............................................. 33
a. Tema .................................................................................................... 34
1) Persoalan yang Paling Menonjol .......................................................... 35
2) Persoalan yang Paling Banyak Menimbulkan Konflik ......................... 45
3) Waktu Penceritaan Peristiwa atau Tokoh-Tokoh .................................. 49
b. Amanat ................................................................................................ 56
3. Bertanya ................................................................................................. 68
4. Diskusi Kelompok .................................................................................. 69
5. Pemodelan .............................................................................................. 70
6. Refleksi .................................................................................................. 72
7. Penilaian................................................................................................ 73
C. Silabus .................................................................................................... 76
xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

D. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ........................................................ 79
BAB V PENUTUP ........................................................................................ 91
A. Kesimpulan.............................................................................................. 91
B. Saran........................................................................................................ 94
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 95
LAMPIRAN .................................................................................................. 97
BIODATA ..................................................................................................... 113

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang
Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia meliputi aspek kemampuan

berbahasa dan kemampuan bersastra. Aspek kemampuan berbahasa meliputi
keterampilan mendengarkan (menyimak), berbicara, membaca, dan menulis yang
berkaitan dengan ragam bahasa non-sastra, sedangkan aspek kemampuan
bersastra meliputi keterampilan mendengarkan (menyimak), berbicara, membaca,
dan menulis yang berkaitan dengan ragam sastra.
Pembelajaran sastra tidak mudah untuk dipahami, harus memiliki cara
tertentu agar memahami sastra seutuhnya. Seorang guru professional akan
memiliki strategi pembelajaran yang efektif dan efisien. Strategi pembelajaran
yang sesuai tujuan pembelajaran dapat melibatkan siswa berpartisipasi aktif dalam
pembelajaran. Pemilihan pendekatan dapat dijadikan titik tolak atau sudut
pandang kita terhadap proses pembelajaran. Pendekatan dibedakan dalam dua
jenis yaitu pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa
(student centered approach) dan pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau
berpusat pada guru (teacher centered approach).
Pendekatan kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL)
merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi
pembelajaran dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa agar
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

dalam kehidupan sehari-hari (Muslich, 2007: 41). Pengajaran sastra membutuhkan
pendekatan kontekstual agar pembelajaran lebih menyenangkan dan siswa tidak
cenderung menghafal jika guru menggunakan metode ceramah.
Sastra seringkali menampilkan gambaran latar belakang kehidupan sosial
budaya masyarakat. Latar belakang sosial budaya yang ditampilkan oleh
pengarang meliputi tata cara kehidupan; adat istiadat, kebiasaan, sikap, upacara
adat dan agama; konvensi lokal, sopan santun; hubungan kekerabatan dalam
masyarakat; cara berfikir dan cara memandang segala sesuatu atau perspektif
kehidupan (Waluyo, 1994: 52).
Novel merupakan salah satu karya sastra yang berbentuk karangan prosa
yang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan menonjolkan
watak dan sifat setiap pelaku (Depdiknas, 2008: 968). Novel dapat menghadirkan
perkembangan satu karakter dengan karakter lainnya melalui situasi sosial yang
rumit dan rangkaian peristiwa yang telah berlalu secara detail. Novel dan roman
merupakan salah satu genre sastra yang berbentuk prosa fiksi. Sebagai karya
imajiner dan fiksi, novel dibangun melalui dua unsur yaitu unsur intrinsik dan
unsur ekstrinsik. Upaya menganalisis novel diperlukan unsur intrinsik dalam
karya sastra yang meliputi tema, tokoh dan penokohan, amanat, latar, sudut
pandang, alur dan gaya, akan tetapi agar pembahasaan pendekatan kontekstual
lebih mendalam, peneliti akan memfokuskan pada unsur tema dan amanat saja.
Tema adalah ide sebuah cerita. Pengarang dalam menulis ceritanya bukan
sekedar mau bercerita, tetapi mau mengatakan seseuatu pada pembacanya (Jacob

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

& Saini, 1986: 56). Tema dikemas dalam bentuk pengamatan pengarang akan
kehidupan seseorang.
Amanat adalah gagasan yang mendasari karya sastra, pesan yang ingin
disampaikan pengarang kepada pembaca dan pendengar di dalam karya sastra
moderen, amanat ini biasanya tersirat di dalam karya sastra lama pada umumnya
amanat tersurat (Siswanto, 2008: 161-162). Amanat biasanya berupa pesan yang
mengandung nilai moral di dalamnya, maka amanat sering diartikan sebagai
moral.
Novel ini mengisahkan kehidupan Nh. Dini dengan keadaan sosial di
lingkungannya. Pada tahun 1980 Dini kembali ke tanah air selepas bercerai
dengan suaminya. Setelah beberapa tahun mondar-mandir antara Jakarta dan
Semarang, pada tahun 1985 Dini menetap di kampung Sekayu. Ia mendirikan
taman bacaan yang dinamakan Pondok Baca Nh. Dini untuk pra-remaja dan
remaja sekitar lingkungannya dan melanjutkan kegiatan menulis novel dan cerita
pendek. Hidupnya tak semulus yang diharapkan. Banjir dan tanah longsor
membuat Dini berpindah tempat hingga 3 kali dari kampung Sekayu ke Griya
Pandana Merdeka di Ngalian, lalu mengungsi kembali ke Sekayu, kemudian ke
Perumahan Beringin Indah di Ngalian juga.
Ketertarikan peneliti pada novel ini disebabkan oleh adanya masalah
kehidupan sosial pengarang sendiri yang berkutat pada persepektifnya dengan
sosial budaya dan religiusitas pengarang. Peneliti menggunakan pendekatan
kontekstual dalam menganalisis tema dan amanat novel Pondok Baca Kembali ke
Semarang karya Nh. Dini, agar siswa mengaitkan kehidupan sosial budaya dan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

religiusitas pengarang dengan konsep pembelajaran tema dan amanat. Oleh karena
itu, peneliti mengangkat judul “Pendekatan Kontekstual dalam Pembelajaran
Tema dan Amanat Novel Pondok Baca Kembali ke Semarang Karya Nh. Dini
untuk Siswa SMA Kelas XI Semester I”.
B.

Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, masalah yang akan dibahas

dalam penelitian ini dapat dirumuskan bagaimanakah pendekatan kontekstual
dalam pembelajaran tema dan amanat novel PBKKS karya Nh. Dini untuk siswa
SMA kelas XI semester I?
C.

Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang akan dicapai dalam

penelitian ini ialah mendeskripsikan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran
tema dan amanat novel PBKKS karya Nh. Dini siswa SMA kelas XI semester I.
D.

Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai

berikut.
1.

Memberikan sumbangan bagi ilmu sastra dan ilmu pendidikan yaitu
implementasi pendekatan kontekstual dan dapat memperkaya pemahaman
terhadap unsur tema dan amanat novel PBKKS karya Nh. Dini.

2.

Memberikan sumbangan bagi peneliti-peneliti selanjutnya yang berkaitan
dengan pendekatan yang digunakan maupun objeknya.

3.

Bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan untuk materi
pengajaran dan strategi pengajaran sastra.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4.

5

Bagi peneliti, menambah pemahaman terhadap strategi pembelajaran
dengan menerapkan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran sastra.

E.
1.

Definisi Istilah
Pendekatan Kontekstual
Pendekatan kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu guru
mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi nyata siswa dan
mendorong

siswa

mengaitkan

pengetahuan

yang

di m i l i ki

dengan

penerapannya dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan keluarga dan
masyarakat (Nurhadi dalam Rusman, 2012: 190).
2.

Novel
Novel merupakan cerita rekaan yang menyajikan tentang aspek kehidupan
manusia yang lebih mendalam yang senantiasa berubah-ubah dan
merupakan kesatuan dinamis yang bermakna (Santosa & Wahyuningtyas,
2011: 47).

3.

Unsur intrinsik
Unsur intrinsik merupakan unsur yang mendasari dan terdapat dalam suatu
karya sastra. Unsur ini meliputi penokohan/character, latar/setting,
alur/plot, sudut pandang, amanat, dan gaya/style.

4.

Tema
Tema adalah ide sebuah cerita (Sumardjo & Saini, 1986: 56).

5.

Amanat
Amanat adalah gagasan yang mendasari karya sastra, pesan yang ingin
disampaikan pengarang kepada pembaca dan pendengar di dalam karya

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6

sastra moderen, amanat ini biasanya tersirat di dalam karya sastra lama pada
umumnya amanat tersurat (Siswanto, 2008: 161-162).
6.

Implementasi
Im·ple·men·ta·si /impleméntasi/ n pelaksanaan; penerapan (Depdiknas,
2008: 529).

7.

Kurikulum Satuan Satuan Pendidikan (KTSP)
Kurikulum Satuan Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan penyempurnaan
dari kurikulum 2004 atau Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah
kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing
satuan pendidikan/sekolah (Muslich, 2007: 17).

8.

Silabus
Silabus diartikan sebagai rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata
pelajaran dengan tema tertentu, yang mencakup standar kompetensi,
kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan pembelajaran, indikator
pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar yang
dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan, berdasarkan Standar Nasional
Pendidikan (Mulyasa, 2008: 132).

9.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rancangan pembelajaran
mata pelajaran per unit yang akan diterapkan guru dalam pembelajaran di
kelas (Muslich, 2007: 53).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

F.

7

Sistematika Penyajian
Penelitian ini dibagi menjadi lima bab yaitu bab I, bab II, bab III, bab IV

dan bab V. Bab I merupakan pendahuluan yang terdiri atas (A) latar belakang, (B)
rumusan masalah, (C) tujuan penelitian, (D) manfaat penelitian, (E) definisi
Istilah, dan (F) sistematika Penyajian.
Bab II merupakan landasan teori. Dalam bab ini dipaparkan tiga hal yaitu
(A) penelitian relevan, (B) kajian teori yang terdiri dari pendekatan kontekstual
yang meliputi (1) pengertian pendekatan kontekstual, (2) konsep pembelajaran
kontekstual, (3) prinsip pendekatan kontekstual, (4) komponen pembelajaran
kontekstual (5) unsur CTL dan (6) langkah-langkah pembelajaran Contextual
Teaching and Learning dan hakikat novel, tema, amanat (C) Pembelajaran Sastra
di SMA meliputi (1) Silabus, (2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan
(3) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.
Bab III merupakan metode penelitian. Metode penelitian ini terdiri atas
jenis penelitian, data dan sumber penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen
penelitian dan teknik analisis data. Bab IV berisi tentang deskripsi data,
pembahasan pembelajaran kontekstual dalam novel PBKKS meliputi identifikasi
novel PBKKS, analisis tema dan amanat novel PBKKS, bertanya, diskusi
kelompok, pemodelan, refleksi, dan penilaian. Implementasi hasil analisis tema
dan amanat novel PBKKS untuk siswa SMA di kelas XI semester I diaplikasikan
dalam silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Bab V penutup,
berisi kesimpulan dan saran.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI

Bab ini akan membahas tiga pokok yaitu (A) penelitian relevan, (B) kajian
teori yang terdiri dari pendekatan kontekstual yang meliputi (1) pengertian
pendekatan kontekstual, (2) konsep pembelajaran kontekstual, (3) prinsip
pendekatan kontekstual, (4) komponen pembelajaran kontekstual (5) unsur CTL
dan (6) langkah-langkah pembelajaran Contextual Teaching and Learning dan,
hakikat novel, tema, amanat, (C) pembelajaran sastra di SMA meliputi (1)
pembelajaran sastra, (2) silabus, (3) rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan
(4) standar kompetensi dan kompetensi dasar (SK/KD).
A. Penelitian Relevan
Dalam penelitian relevan ini, peneliti menemukan beberapa penelitian
yang menggunakan pendekatan kontekstual sebagai strategi pembelajaran dan
pengajaran sastra. Penelitian tersebut dilakukan oleh Lilis Yuliati (2009) dan Elis
Prastyawati (2010).
Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Lilis Yuliati (2009) berjudul
“Penggunaan Pendekatan Kontekstual bagi Peningkatan Hasil Siswa dalam
Pembelajaran Apresiasi Novel: Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII SMP
Negeri V Cimahi”. Melalui penelitiannya Yuliati mengemukakan fokus penelitian
pada pemilihan bahan apresiasi novel berupa unsur intrinsik novel dengan
pendekatan kontekstual. Hasil penelitian ini dirancang dengan menggunakan tiga
siklus. Setiap siklus terdiri atas tiga tahap, yakni: (1) Perencanaan tindakan, (2)

8

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

Pelaksanaan tindakan, dan (3) Refleksi. Secara keseluruhan hasil siswa
mengapresiasi novel dengan pendekatan kontekstual kategori hasil pembelajaran
baik, adanya peningkatan mulai dari hasil tes awal siklus I sampai dengan siklus
III setelah mendapat perlakuan yaitu melalui tes akhir siklus I sampai dengan
siklus III. Hal tersebut berarti penggunaan pendekatan kontekstual dapat
meningkatkan hasil siswa dalam pembelajaran apresiasi novel di kelas VIII SMP
Negeri 5 Cimahi.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan teknik
pengumpulan data melalui pengamatan, wawancara, catatan lapangan dan
penggunaan dokumen. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan peningkatan hasil
siswa dalam pembelajaran apresiasi novel dengan pendekatan kontekstual dan
mengetahui keefektifan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran apresiasi
sastra.
Kedua, penelitian Elis Prastyawati (2010) berjudul “Penerapan Pendekatan
Kontekstual untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi pada siswa kelas
X.2 SMA Muhammadiyah 1 Klaten tahun Ajaran 2009/2010”. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan kualitas proses pembelajaran
menulis puisi pada siswa kelas X.2 SMA Muhammadiyah 1 Klaten dan kualitas
hasil pembelajaran menulis puisi melalui pendekatan kontekstual. Subjek
penelitian ini adalah siswa kelas X-2 SMA Muhammadiyah 1 yang berjumlah 30
siswa.
Hasil penelitian dilakukan melalui empat tahap, yakni perencanaan
tindakan; pelaksanaan tindakan; observasi dan interpretasi; analisis dan refleksi.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

10

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat peningkatan kualitas proses
pembelajaran menulis puisi pada siswa kelas X-2 SMA Muhammadiyah 1 Klaten
Tahun Pelajaran 2009/2010 dengan pendekatan kontekstual; (2) terdapat
peningkatan kualitas hasil pembelajaran menulis puisi pada pada siswa kelas X-2
SMA Muhammadiyah 1 Klaten Tahun Pelajaran 2009/2010 dengan pendekatan
kontekstual.Peningkatan kualitas proses terefleksi dari (a) meningkatnya keaktifan
siswa selama mengikuti kegiatan apersepsi. Peningkatan kualitas hasil dapat
dilihat dar skor atau nilai pekerjaan siswa pada tiap siklusnya. Pada siklus I,
kualitas puisi ciptaan siswa yang sudah memenuhi standar kelulusan hanya
sebesar 44%. Pada siklus II, terjadi peningkatan 20% dari siklus sebelumnya
menjadi 64% terhadap nilai kelulusan siswa. Pada siklus III, persentase kelulusan
siswa sudah mencapai 92%.
Pendekatan yang digunakan ialah penelitian tindakan kelas (PTK) atau
classroom action research. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data
melalui observasi, wawancara mendalam, tes dan analisis dokumen. Analisis data
penelitian tersebut dilakukan melalui tiga tahap yaitu reduksi data, paparan data,
dan penyimpulan.
Berdasarkan dua penelitian relevan di atas, peneliti menemukan persamaan
penggunaan pendekatan kontekstual sebagai strategi pengajaran dan pembelajaran
yang digunakan dalam pembelajaran sastra, tetapi penelitian ini memiliki
kekhususan objek yang diteliti yaitu unsur intrinsik tema dan amanat dalam novel
Pondok Baca Kembali ke Semarang karya Nh. Dini.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

11

B. Kajian Teori
1.
a.

Pendekatan Kontekstual
Pengertian Pendekatan Kontekstual
Pendekatan kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu guru

mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi nyata siswa dan
mendorong siswa mengaitkan pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan keluarga dan masyarakat (Nurhadi
dalam Rusman, 2012: 190). Pembelajaran kontekstual adalah usaha untuk
membuat siswa aktif dalam memompa kemampuan diri tanpa merugi dari segi
manfaat, sebab siswa berusaha mempelajari konsep sekaligus menerapkan dan
mengaitkannya dalam dunia nyata (Rusman, 2012: 187).
Strategi kontekstual dalam pengajaran sastra yaitu penyampaian materinya
tidak seluruhnya dari guru. Strategi kontekstual berfokus pada penilaian autentik,
materi sastra disesuaikan terhadap karakter siswa. Siswa dituntut untuk mencari,
melakukan dan mengalami dari pengajaran sastra, sehingga siswa produktif dalam
pembelajaran sastra yang disampaikan oleh guru dan dikembangkan oleh siswa
sendiri sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan siswa karena pengajaran sastra
banyak mengandung amanat yang bagus untuk diterapkan pada siswa.
b.

Konsep Pembelajaran Kontekstual
Untuk

memahami

secara

l e bi h

mendalam

kons e p

pembelajaran

kontekstual dijabarkan lima konsep bawahan yang disingkat REACT, yaitu
relating, experiencing, applying, cooperating, dan transfering (Muslich, 2007: 4142).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

12

1) Relating adalah bentuk belajar dalam konteks kehidupan nyata atau
pengalaman nyata.
2) Experiencing adalah belajar dalam konteks eksplorasi, penemuan, dan
penciptaan.
3) Applying adalah belajar dalam bentuk penerapan hasil belajar ke dalam
penggunaan praktis dan kebutuhan praktis.
4) Cooperating adalah belajar dalam bentuk berbagai informasi dan
pengalaman, saling merespons, dan saling berkomunikasi.
5) Transfering adalah kegiatan belajar dalam bentuk memanfaatkan
pengetahuan dan pengalaman berdasarkan konteks baru untuk mendapatkan
pengetahuan dan pengalaman belajar yang baru.
c.

Prinsip Pendekatan Kontekstual
Contextual Teaching dan Learning dalam implementasinya memerlukan

perencanaan pembelajaran yang mencerminkan konsep dan prinsip CTL (Rusman,
2012:

193).

Ada

t uj uh

prinsip

pembelajaran

kontekstual

yang

harus

dikembangkan oleh guru ialah sebagai berikut.
1) Konstruktivisme (constructivism)
Konstruktivisme merupakan landasan berpikir (filosofi) dalam CTL yaitu
pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit yang hasilnya diperluas
melalui konteks yang terbatas. Dalam CTL, strategi untuk membelajarkan siswa
menghubungkan antara setiap konsep dengan kenyataan merupakan unsur yang
diutamakan dibandingkan dengan penekanan terhadap beberapa banyak
pengetahuan yang harus diingat oleh siswa.
2) Menemukan (Inquiry)
Proses ini merupakan kegiatan inti dari pembelajaran kontekstual, melalui
upaya menemukan akan memberikan penegasan bahwa pengetahuan dan
keterampilan serta kemampuan-kemampuan lain yang diperlukan bukan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

13

merupakan hasil dari mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi merupakan hasil
penemuan sendiri.
3) Bertanya (Questioning)
Pengetahuan yang dimiliki seseorang selalu dimulai dari bertanya.
Bertanya merupakan strategi utama CTL. Dalam implementasi CTL, pertanyaan
yang diajukan oleh guru atau siswa harus dijadikan alat atau pendekatan untuk
menggali informasi atau sumber belajar yang ada kaitannya dengan kehidupan
nyata.
4) Masyarakat-belajar (Learning Community)
Maksud dari masyarakat belajar adalah membiasakan siswa untuk
melakukan kerja sama dan memanfaatkan sumber belajar dari teman-teman.
Konsep masyarakat belajar menyarankan hasil pembelajaran diperoleh dari hasil
kerjasama dari orang lain. Hasil belajar diperolah dari ‘sharing’ antar teman, antar
kelompok, dan antar orang sekitar. Masyarakat belajar terjadi apabila ada
komunikasi dua arah, dua kelompok atau lebih yang terlibat dalam komunikasi
pembelajaran saling belajar.
5) Pemodelan (modelling)
Tahap pemodelan dapat dijadikan alternatif untuk mengembangkan
pembelajaran agar siswa bisa memenuhi harapan siswa secara menyeluruh, dan
membantu mengatasi keterbatasan yang dimiliki oleh para guru. Pemodelan pada
dasarnya membahasakan yang dipikirkan, mendemonstrasi bagaimana guru
menginginkan siswanya untuk belajar dan melakukan apa yang guru inginkan
agar siswanya melakukan. Modeling merupakan asas yang cukup penting dalam

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

14

pembelajaran CTL, sebab melalui modeling siswa dapat terhindar dari
pembelajaran yang teoretis-abstrak yang dapat memungkinkan terjadinya
verbalisme.
6) Refleksi (reflection)
Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang baru terjadi atau baru saja
dipelajari. Pada saat refleksi, siswa diberi kesempatan untuk mencerna,
menimbang, membandingkan, menghayati, dan melakukan diskusi dengan dirinya
sendiri (learning to be). Setiap pengetahuan, sikap dan keterampilan pada dunia
nyata

akan

diaktualisasikan

pada

kehidupan

selanjutnya

yang

telah

diinternalisasikan melalui pengalaman sebelumnya.
7) Penilaian yang sebenarnya (Authentic Assesment)
Penilaian adalah proses pengumpulan berbagai data dari informasi yang
bisa memberikan gambaran atau petunjuk terhadap pengalaman belajar siswa.
Penilaian sebagai bagian integral dari pembelajaran memiliki fungsi yang amat
menentukan untuk mendapatkan informasi kualitas proses dan hasil pembelajaran
melalui penerapan CTL.
Penilaian nyata adalah proses yang dilakukan guru untuk mengumpulkan
informasi tentang perkembangan belajar yang dilakukan siswa. Penilaian ini
dilakukan untuk mengetahui apakah siswa benar-benar belajar atau tidak; apakah
pengalaman belajar siswa memiliki pengaruh yang positif terhadap perkembangan
baik intelektual maupun mental siswa. Penilaian yang autentik dilakukan secara
terintegrasi dengan proses pembelajaran.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

d.

15

Komponen Pembelajaran Kontekstual
Johnson, (2002, dalam Rusman, 2012: 192), membagi komponen

pembelajaran kontekstual menjadi delapan komponen, yang meliputi:
1) Menjalin hubungan-hubungan yang bermakna (making meaningful
connections)
2) Mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang berarti (doing significant work)
3) Melakukan proses belajar yang diatur sendiri (self-regulated learning)
4) Mengadakan kolaborasi (collaborating)
5) Berpikir kritis dan kreatif (critical and creative thingking)
6) Memberikan layanan secara individual (nurturing the individual)
7) Mengupayakan pencapaian standar yang tinggi (reaching high standards)
8) Menggunakan asesmen autentik (using authentic assessment)
e.

Unsur Contextual Teaching and Learning
University of Washington, 2001 dalam Trianto, 2007: 102-103)

mengidentifikasi enam unsur kunci CTL yaitu sbb:
1) Pembelajaran bermakna: pemahaman, relevansi dan penghargaan pribadi
siswa bahwa siswa berkepentingan terhadap konten yang harus dipelajari.
Pembelajaran dipersepsi sebagai relevan dengan hidup mereka.
2) Penerapan pengetahuan: kemampuan untuk melihat bagaimana apa yang
dipelajari diterapkan dalam tatanan-tatanan lain dan fungsi pada masa
sekarang dan akan datang.
3) Berpikir tingkat lebih tinggi: siswa dilatih untuk menggunakan berpikir
kritis dan kreatif dalam mengumpulkan data, memahami dan memecahkan
suatu masalah.
4) Kurikulum yang dikembangkan berdasarkan standar: konten pengajaran
berhubungan dengan suatu rentang dan beragam standar lokal.
5) Responsif terhadap budaya: pendidik harus memahami dan menghormati
nilai, keyakinan, dan kebiasaan siswa, sesama rekan pendidik dan
masyarakat sekitar.
6) Penilaian autentik: penilaian akan mencerminkan hasil belajar siswa, dan
penilaian akan memperbaiki keterampilan menulis siswa melalui strategi
penilaian.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

f.

16

Langkah-langkah Pembelajaran CTL
Ada tujuh langkah penerapan CTL dalam kelas secara garis besar dalam

Sugiyanto, 2010: 22-23). Adapun langkah-langkah pembelajaran contextual
teaching and learning sebagai berikut:
1) Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan
cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan meng-konstruksikan sendiri
pengetahuan dan keterampilan budaya.
Pembelajaran akan dirasakan bermakna apabila secara langsung maupun
tidak langsung berhubungan dengan pengalaman sehari-hari yang dialami
oleh para siswa itu sendiri.
2) Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik.
Kegiatan

inkuiri

merupakan

upaya

menemukan

pengetahuan

da n

keterampilan yang diperoleh siswa melalui kenyataan atau fakta-fakta di
sekelilingnya.
3) Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya.
Siswa harus mengaitkan sumber belajar dengan kehidupan nyata melalui
pertanyaan untuk menggali dan menemukan konsep pembelajaran yang
dipelajarinya.
4) Ciptakan ‘masyarakat belajar’ atau belajar dalam berkelompok-kelompok.
Siswa melakukan kerja sama dan memanfaatkan sumber belajar dari temanteman belajarnya dapat melalui berbagi pengalaman dan berinteraksi dalam
kelompok belajar ‘Sharing’.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

17

5) Hadirkan ‘model’ sebagai contoh pembelajaran.
Pembuatan model dapat dijadikan alternatif untuk mengembangkan
pembelajaran siswa memenuhi harapan dan membantu keterbatasan yang
dimiliki oleh guru.
6) Lakukan refleksi di akhir penemuan.
Tahapan ini, siswa mereview pengetahuan yang telah didapatnya dalam
pembelajaran sehingga dapat dijadikan learning to be.
7) Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara.
Penilaian merupakan penggambaran kemajuan belajar siswa selama proses
pembelajaran, maka penilaian dapat dilakukan saat awal pembelajaran,
pertengahan ataupun akhir pembelajaran.
Melalui langkah-langkah pembelajaran Contextual Teaching and Learning
dapat dilakukan implementasi pendekatan kontekstual terhadap unsur tema dan
amanat dalam novel PBKKS karya Nh. Dini pada siswa SMA kelas XI semester I.
Langkah-langkah pembelajaran CTL tersebut ialah sebagai berikut:
1) Identifikasi novel PBKKS karya Nh. Dini
Langkah ini siswa membaca novel PBKKS karya Nh. Dini dan memahami
isi ceritanya, kemudian siswa menuliskan sinopsis atau ringkasan cerita agar
lebih memahami secara mendalam isi cerita tersebut.
2) Analisis unsur tema dan amanat novel PBKKS
Langkah kedua ini, siswa menganalisis unsur tema dan amanat yang
terdapat dalam novel PBKKS karya Nh. Dini. Oleh karena itu, siswa
diharapkan terlebih dahulu memahami definisi tema dan amanat, kemudian

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

18

langkah-langkah dalam menentukan tema dan teknik penyampaian moral.
Langkah-langkah dalam menentukan tema adalah persoalan yang paling
menonjol, secara kualitatif, persoalan yang banyak menimbukan konflik,
konflik yang melahirkan peristiwa, dan menentukan waktu penceritaan yang
diperlukan untuk menceritakan peristiwa atau tokoh-tokoh yang ada dalam
karya sastra. Selain itu siswa harus memahami teknik penyampaian moral
meliputi implisit dan eksplisit.
3) Bertanya
Dalam langkah ini, siswa mengaitkan kisah Nh. Dini baik tema dan
amanatnya dalam kehidupan sehari-hari, tujuannya agar siswa menemukan
konsep pembelajaran yang dipelajarainya.
4) Diskusi kelompok
Langkah keempat ini, siswa dapat dibagi dalam kelompok 3-4 orang, setiap
kelompok akan dibagikan teks bab sepuluh bacaan novel PBKKS.
Kemudian siswa mendiskusikan unsur tema dan amanat dalam bab sepuluh
novel PBKKS karya Nh. Dini. Siswa secara perorangan menyampaikan ide
mengenai tema dan amanat dalam novel PBKKS karya Nh. Dini.
5) Pemodelan
Langkah kelima ini, guru menyiapkan model ‘sebuah novel’ yang dianalisis
unsur intrinsik tema. Guru menyajikan ringkasan cerita kemudian
mengambil salah satu bab novel tersebut. Novel Tanah Air Beta atau TAB
karya Sefryana Khairil dijadikan sebagai model pembelajaran agar siswa
memahami secara rinci langkah dalam menentukan tema dan amanat.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

19

6) Refleksi
Pada langkah ini siswa diberi kesempatan untuk mencerna, menimbang,
membandingkan, menghayati, dan melakukan diskusi dengan dirinya sendiri
(learning to be). Untuk dapat menguji pemahaman siswa, setelah
pembelajaran akan selesai, siswa hendaknya membuat catatan kecil
mengenai pemahamannya akan pembelajaran dan materi yang telah dibahas
dalam kelas. Refleksi ini dapat berupa penghayatannya akan pengetahuan
yang diperoleh, baik dari kelebihan maupun kekurangan yang didapatnya.

Dokumen yang terkait

Pembelajaran tema dan amanat novel Ibuk karya Iwan Setyawan dengan metode saintifik untuk siswa SMA kelas XI semester 1.

0 5 203

Metode inkuiri dalam pembelajaran tema dan amanat novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari untuk pembelajaran sastra di SMA kelas XII semester II.

14 81 188

Pendekatan kontekstual dalam pembelajaran alur dan pengaluran Novel Pengakuan Eks Parasit Lajang Karya Ayu Utami untuk siswa SMA kelas XI semester 1.

0 0 123

Metode kontekstual dalam pembelajaran tokoh dan penokohan novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia untuk siswa SMA kelas XI semester 1.

0 16 290

Pembelajaran tema dan amanat novel Matahari di Atas Gilli karya Lintang Sugianto dengan metode kontekstual untuk siswa SMA kelas XI semester 1.

2 88 227

Metode inkuiri dalam pembelajaran tema dan amanat pada Novel Pertemuan Dua Hati Karya Nh. Dini untuk siswa SMA kelas XI semester I.

0 2 130

Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Tema dan Amanat Novel Gadis Pencari Tuhan karya Theresia Ametembun untuk pembelajaran sastra pada siswa SMA kelas XI semester I.

1 9 149

Pendekatan kontekstual dalam pembelajaran alur novel Manusia Langit karya Jajang Agus Sonjaya untuk siswa SMA kelas XI semester I.

0 1 140

Metode inkuiri dalam pembelajaran tema dan amanat novel Perempuan itu Bermata Saga karya Agust Dapa Loka untuk siswa SMA kelas XI semester I.

0 5 162

Analisis struktural novel Jalan Bandungan karya NH. Dini dan implementasinya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA kelas XI - USD Repository

0 1 188