Aktivitas Antimikroba Teh Hijau (Camelia Sinensis (L) Kuntze Var. Assamica) Terhadap Staphylococcus Aureus, Streptococcus Viridans, Corynebacterium Diphtheriae, Candida Albicans Secara In Vitro.

! " !

$

% &

#

!

%'% (
(
!
)*)
+ &
&'
& '+(' ' (
(%
% ('#'## !
% '#'## ! *'
#

*
(
& '+('
' ( !
&
%
&
'
(
&
&
%
&
%
%
& &
%
& &
'
%

( , &
!
! (
!
! '
% ( &
!
&
#
% &
&'
&
(
%
%
& !
'
(
$
%

! !% !
# %
-.
!
&
%
%(
'
&
!
&'
( & &
&
'
+ ! # &
! / !
# &
(
+ !
& 012

% & &
&' !
!
-. -. - .
.
&
3'
! ( & & ! (
& ! ! (
4/ 5
%
!
678* 9
(!
&
&' '( %'! +
( ! !
!
' &
$ % &

&
!
&'
%
+ !
& :1:
&
3'
! 9
3'
& !
%
&
&' !
!
& # ( %
% &
!(
+%
!

&' !
!
% &
!(
+ %
&' !
!
-.
-. ;'
!
&(
& #(
&
3'
&%
&' '( %'! + 9 %
! % (&
(& &
!
&'

+ &
% &
%
&%
(
( & & % (
(
% &
!
&'
#
%
&'
! (
!'( ! '
(
!
!
%
&

!
% (
& !
!
&'
& ! !
(
'
(
<

&'

$

"

!

"


#

$

% & !!

$ '
$ '

"

!

&

$

!
#


!

!

%

'

& &
!

%
$

%

(
'


(

(

)

(

%

( %

$

(

'

%
*+
$

,-.
$
0
2

(
%

3
3

'
$
(
(

%

(

(

)

(

%
%

3

3

1 *+ *+ * +
( 145 6
%
(
,-.
%
%
%

1
(

((
(
789

%

%

1 *+

*+
$
%

(
%
:

)

);

&

$
%
(

% $

%

(
'

' (

(
'

$

$
(

$
:

%
3

/

+%

(

!

" (
C A<
$,B,
, =,C?

55@
-4

H

!

" (
$
$
$

(
(
( 6

A &

,

A &

9
' '

$
$
$
$
$
$
$
$
$

( 5
( (
( 7
( 4
( @
(
(
(5

9

'! !
'! !
B

(

" !(

&
%

%

&
( &

$
!9

!
! )

4
!

!

'(
'(

$ "
$ "
$ "

C'& (

( ' '( $
+ %
$
( '
%
A
#'

'%
% B

H

? %'

!$

6
6
5
7
@
6
6
5

!

"
" (

)
)
)
)
)
)
)
)
)
)
)
)

)
!
6
5
-

)

!

*9*
(
( ' !#

7
4
@

'( + '( ,
$ "
'( + '( ,
$ "
&
&
( ' '( $
&
CK

(

6
-

!

4
-

$

"

4
@
6

H

!
" (
C
C
C
C
C

%
%
%
%
%

6
5
-

9
9'&
9'&
9'&
9'&

!
!
!
!

"
"
"
"

!(
!(
!(
!(

5@
-5
--

#'
#'
#'
#'

H

!! " #

$

)"
/

%&$
"

' (

*

+ ,

-% .

!

0
''

# "

''&

# "

3+

'''

# "

3#

"

4

# "

3 5

"

3

!

1 !2
1 !2

6

"

3

!

) ! " .
5

!

!
!

"!
"

!
!
!
!
"

!
"

!
"

!

!
!

!

!

!
#
#
#
#
#
#
#
#

#
#
#
#
#
#
#
#

!

"
""

!

"

!
" ! "!
! "
! " ! "
!
! !
"!
"!

!! ! !
! !"
! !
!
!
!

!"
!

!

!"
"

"

" "! "

"!

!

!

!!

!

!

"
!
!

#
#
#
#

!

!

!

!
#
#
#
#

!

50

Aktivitas antimikroba Teh Hijau pada konsentrasi 12,5 %

Aktivitas antimikroba Teh Hijau pada konsentrasi 25 %

51

Aktivitas antimikroba Teh Hijau pada konsentrasi 50 %

Aktivitas antimikroba Teh Hijau pada konsentrasi 100 %

52

Kontrol Positif dengan

10!g

53

Aktivitas antimikroba Teh Hijau pada konsentrasi 12,5%, 25%, 50%, 100%

Kontrol Positif dengan

10!g

54

Aktivitas antimikroba Teh Hijau pada konsentrasi 12,5 %

Aktivitas antimikroba Teh Hijau pada konsentrasi 25 %

55

Aktivitas antimikroba Teh Hijau pada konsentrasi 50 %

Aktivitas antimikroba Teh Hijau pada konsentrasi 100 %

56

Kontrol Positif dengan

10!g

57

Aktivitas antimikroba Teh Hijau pada konsentrasi 12,5%, 25%, 50%, 100%

Kontrol Positif dengan

100!g

1

1.1
Teh merupakan minuman yang paling populer di masyarakat. Sesudah air,
teh adalah minuman yang paling banyak dikonsumsi manusia dalam jumlah kira
kira 120 ml perkapita perhari (Jansen Silalahi, 2002). Seduhan daun teh (
) telah dikonsumsi sejak jaman dahulu. Kebiasaan

meminumnya,

terutama teh hijau, telah menjadi semacam “ritual” tersendiri di masyarakat Cina
dan Jepang (Anonimus 1, 2005); (Fulder, 2004).
Para ahli yang meneliti daun teh sepakat, teh mengandung senyawa
bermanfaat seperti polifenol, theofilin, flavonoid, tanin, kafein, vitamin C dan E,
serta sejumlah mineral seperti Zn, Se, Mo, Ge, Mg (Fulder, 2004). Hasil
penelitian menunjukkan
anti kanker,

, yang merupakan senyawa flavonoid berefek

antioksidan,

antimikroba, antihipertensi, hipokolesterolemik,

antiarteriosklerosis, mencegah diabetes, menurunkan risiko penyakit jantung
koroner, serta membantu menurunkan berat badan (Flora Rumiati, 2002); (Fulder,
2004).
Setiap bagian tubuh memiliki flora normal yang mempengaruhi anatomi,
fisiologi, kepekaan terhadap patogen, serta morbiditas dari manusia itu sendiri
(Davis, 2005). Rongga mulut adalah salah satu bagian tubuh yang memiliki
berbagai macam populasi bakteri. Bakteri oral melingkupi Streptococcus,
Lactobacillus, Staphylococcus, dan Corynebacterium, dengan sejumlah besar
bakteri anaerob, terutama Bacteroides (Todar, 2002 ). Selain itu terdapat pula
Candida yang mempengaruhi membrana mukosa rongga mulut (Davis, 2005).
Mikroflora

oral

biasanya

tidak bersifat

patogen,

tetapi mampu

menyebabkan penyakit jika daya tahan tubuh host lemah (patogen oportunistik).
Mikroflora oral terlibat dalam penyakit periodontal dan karies dentis. Kedua
penyakit tersebut merupakan masalah kesehatan masyarakat yang umum. Di
banyak negara berkembang, penyakit ini menempati peringkat keempat penyakit

2

yang perawatannya paling mahal. Di negara berpendapatan rendah, biaya
perawatan karies dentis pada anak sebanding dengan besar anggaran total
kesehatan anak (WHO, 2005).
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan di Cina, ekstrak teh hijau
digunakan untuk berkumur dan menggosok gigi. Hasilnya
dapat dihambat secara lengkap setelah kontak dengan ekstrak teh selama lima
menit. Efek klinis penggunaan ekstrak teh hijau terlihat dari menurunnya indeks
plak dan ginggiva secara signifikan (Anonimus 2, 2005).

Apakah teh hijau memiliki aktivitas antimikroba terhadap
serta
yang merupakan sebagian flora normal rongga mulut.

Mengetahui aktivitas antimikroba teh hijau terhadap
serta
yang merupakan bagian dari flora normal rongga mulut.

!
Meningkatkan kesehatan rongga mulut dengan penggunaan teh hijau
dalam kehidupan sehari hari.

"

# $

%

%
Menambah pengetahuan tentang peran teh hijau dalam hubungannya
sebagai antimikroba.

3

Peran teh hijau yang dapat diaplikasikan secara langsung untuk menjaga
kesehatan mulut.

&#

%

!'

Senyawa aktif dari teh hijau yang berperan dalam mekanisme anti mikroba
adalah tannin dan

, terutama

(EGCG) dan

(ECG) menyebabkan kerusakan pada membran sel. Akhir
akhir ini dilaporkan bahwa senyawa

dari teh menghasilkan hidrogen

peroksida secara berkesinambungan dalam larutan dan aktivitas antimikrobanya
lebih tinggi dari hidrogen peroksida dalam konsentrasi molekul yang sama
(Matsuo, et al. , 2005). Sedangkan tannin diketahui dapat membuat bakteri tidak
dapat menggunakan besi untuk pertumbuhannya.
Berdasarkan pernyataan diatas dapat dibuat hipotesis Teh hijau memiliki
aktivitas antimikroba terhadap
serta

(

' ''

Metodologi penelitian ini adalah prospektif eksperimental dengan
menggunakan difusi cakram. Hasil penelitian adalah ukuran zona inhibisi cakram
yang dibandingkan dengan zona inhibisi dari antibiotik.

) '

*

Penelitian

ini

dilakukan

di

Laboratorium

Mikrobiologi

Fakultas

Kedokteran Universitas Kristen Maranatha dalam kurun waktu Maret Desember
2005.

44

6
# ,

&

#

, -

%!

Teh hijau memiliki aktivitas antimikroba pada
tetapi tidak pada
.

&

,

1. Perlu dilakukannya penelitian aktivitas antimikroba berbagai macam
teh, sehingga dapat diketahui jenis teh yang paling berkhasiat sebagai
antimikroba.
2. Perlu dilakukan percobaan lanjutan dengan menggunakan mikroba uji
yang berasal dari isolasi sampel manusia.

!
"

"

#

!

$
%

...

" ,"

'(

')* +

,(--

! " $- $ /

"

,(-/

&

.

.

" - . -# .0

!

!

1

"
,(-- ... !
"

3

"

! * 2 - *,

!*

,(--...

!4 " "*

,(--... 4 "

4 " " $- "

! /
4 -5

,(--...
.
" - 6
7
"48 :4 48
:4
8
:$.,8':
:!
28
; , 3

"

1
; ,

< ""

<

,(--...

3
!

" @ +++ ,
B ( C #"
" @>
<

E # AB
E

4
* + '

=, "
"!" @?

" 48 ', , $32 "9
8
0 : 48 3

4 -

-

< $

$
B !

;
-A

D
$ ;

-

.

!
4,

4" - "!

! -

1 1

3

>? < ! @; ; ,
/"
!
!
$ & $ '(
; ?
"( / > . !! A" ,

A ,,

1

!

"

" "

?

" $-, " " "! -,

0

,(--...

)
, +)

, 31+*

+++ !
B !

) *

- "2 " -

-

! -

4

@

"
1 1

4

4

!

-" - "

,(-- ... , "
4 -

4

,
)'

" "

(

#
$%
4
'**+ 3 4
3* 1 3 * 3

$ &
$ , 3 3

,(--... / 4

"$

"

*

!

,(--... " "2
,$ E
)
-

!

,
$

=4

1
0

@
; ,

1

1
0000000

!
4

!A 4 4
? !4

?!"

;
@

B

4 -4

" 3 % &(

"

!

" F
!

#

4"
;. 4

"
!

++

,(-- ... !

D
C,4 !4 F" F"
A !
(
$ ; C" ( AI /"
A" ,
, 3 )*3 3 3*3
,(--... ! , "

; ,
/

. ,"!
"!
"
)

" -

0

! - ,,

-

1

?
J; ( <

.
A

#
$ , '' *'')

,

$ 1

4

3 1 3 +

)
/

""

"
#

$ !
...
/ !!

A

/

!! >
/" (

+'

3 / ! ,!
"
$
%
! "$ E
+

! / " "!"$
$ ; C" ( AI /"

" $
&

-

; < 4!
.

G F
#

/ > F"
A !
F"
A !
2
; /
" ," 4
... ,,

/
"

A

"

3(

* +

!

@
!
?

;<

! ; ,
$ & $ '(
"( / > . !!

?! #" " 4
D . " ( AFA B

+' B "4" ! 4
$ ; C" ( AI /"

"
! ++
@ ,
$
!
" -$
0 0 4

;D 4 (
, 3 ) 33'

> !4 F"
A" ,
, 3)3*3))

3

%1&(

H
"4 /
;
!
## " "2 !
$
%/F; &
,
"
71+% &(
1*3
,(--...
!

"4

" ,"! ,
3'* 3

++

,,
"
; , !" "
$ " 4
$ /

!
$"#-

-6

.

00000

"!"$

- "

00000

/

! !"

,(-- 2 "" "

,(-- 2 "" "

"!
,(--

/

A

,(-- 2 "" "

,(--

> !4 F" F"
A !
(
A" ,
, 3 *3 3 3 *3 '

/ 4 ! / "!"$
> " ? < ""
!
"
#
$% !
)
'**+ 3 4 4 ;
A" ,
, 1 *1 1

D 4

D .

" ,"

4
"

! @ ! 1
"!"$

-

"!"$

,

! @ ! 1

!

@ ! 1
00000

,(-- 2 "" "

"!"$

!

@ ! 1
00000

" "

! @ ! 1

,(-- 2 "" "

> @ ?
< F A
A C
!
$
"( B
" =4
"
. "
' 4 ; ?
1 ) ) 1*) ) ) +

"!"$

, 3 3

1 1 1*

'
F"

;
; $