Efek Ekstrak Etanol Jombang (Taraxacum Officinale Weber et Wiggers) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Pada Mencit Yang Diinduksi Aloksan.

(1)

ABSTRAK

EFEK EKSTRAK ETANOL JOMBANG (Taraxacum officinale Weber et Wiggers)

TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA MENCIT YANG DIINDUKSI ALOKSAN

Nastassa Gipsyianti, 2007 ; Pembimbing I : Diana K Jasaputra, dr. M.Kes Pembimbing II : Slamet Santosa, dr. M.Kes

Prevalensi penderita Diabetes Melitus (DM) di Indonesia semakin lama semakin meningkat. Ekstrak etanol Jombang (Taraxacum officinale Weber et Wiggers) sering digunakan untuk mengobati DM sejak dulu. Tujuan penelitian ini adalah menguji efektifitas ekstrak Jombang terhadap penurunan kadar gula darah pada mencit yang diinduksi Aloksan. Penelitian ini bersifat prospektif eksperimental sungguhan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Hewan coba yang digunakan adalah 25 ekor mencit jantan dan dibagi menjadi 5 kelompok (n=5) yang diberi perlakuan selama 7 hari yaitu kelompok I, II dan III diberi ekstrak etanol Jombang, kelompok IV diberi Glibenklamide sebagai pembanding dan kelompok V diberi CMC sebagai kontrol, kemudian diukur kadar glukosa darahnya pada hari ke 8. Hasil penelitian dianalisis dengan uji ANAVA dilanjutkan dengan uji Tukey HSD α = 0,05. Persentase penurunan kadar glukosa darah setelah diberi ekstrak etanol Jombang 1 DM, 2 DM, 4 DM, Glibenklamide, dan CMC berturut-turut adalah 35,4%, 40,3%, 54,8%, 52%, dan 5,2%. Penurunan kadar glukosa darah pada kelompok yang diberi ekstrak etanol Jombang dosis 1 DM, 2 DM, dan 4 DM berbeda secara signifikan dengan kelompok kontrol ( p < 0,05). Sedangkan penurunan kadar glukosa darah pada kelompok yang diberi ekstrak etanol Jombang dosis 1 DM, 2 DM, dan 4 DM tidak berbeda secara signifikan dengan kelompok pembanding. Hal ini berarti ekstrak etanol Jombang dosis 1 DM, 2 DM, dan 4 DM memiliki efficacy (kemanjuran) yang sama dengan kelompok pembanding. Kesimpulannya adalah ekstrak etanol Jombang mempunyai efek menurunkan kadar glukosa darah.


(2)

ABSTRACT

THE EFFECT OF ETHANOL EXTRACT OF DANDELION (Taraxacum officinale Weber et Wiggers)

TO DECREASE OF BLOOD GLUCOSE CONCENTRATION IN MICE WHICH INDUCE BY ALLOXAN

Nastassa Gipsyianti , 2007 ; 1st Tutor : Diana K Jasaputra, dr. M.Kes 2nd Tutor : Slamet Santosa, dr.M.Kes

The prevalence of Diabetes Mellitus in Indonesia tends to increase year by year. Ethanol Extract of Dandelion (Taraxacum officinale Webers et Wiggers) have been used to treat Diabetes Mellitus since many year ago. The aim of this research was to know the effect of Ethanol Extract of Dandelion on the decrease of blood glucose concentration in mice which induced by Alloxan. This characterized of this research was really prospective experimentally and used Complete Random Design. The experimental animals were 25 adult male mice, which induced by Alloxan and divided into 5 groups (n=5), were given treatment for 7 days, then their blood glucose concentrations were measured. The results were analyzed with ANOVA and continued with Tukey HSD α=0.05. The decrease of blood glucose concentration after given ethanol extract of Dandelion 1 DM, 2DM, 4DM, Glibenclamide and CMC alternately were 35,4%, 40,3%, 54,8%, 52%, and 5,2%. The decreasing of blood glucose concentration after given ethanol extract of Dandelion compared with control group were statistically significant (p<0.05). The decreasing of blood glucose concentration was not statistically significant between the comparison group and ethanol extract of Dandelion 1DM, 2DM, and 4DM. It means Dandelion 1DM, 2DM, and 4DM have the same efficacy with comparison group. The conclusion is ethanol extract of Dandelion has the effect to decreasing the blood glucose concentration..

Key words: Ethanol extract of Dandelion, glucose concentration


(3)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ………. ii

SURAT PERNYATAAN ……….. iii

ABSTRAK ………. iv

ABSTRACT ……… v

PRAKATA ..………... vi

DAFTAR ISI ……….. viii

DAFTAR TABEL ………. xi

DAFTAR DIAGRAM ………... xii

DAFTAR GAMBAR ………. xiii

DAFTAR LAMPIRAN ………. xiv

BAB I PENDAHULUAN ……….. 1

1.1 Latar Belakang ………... 1

1.2 Identifikasi Masalah ………... 2

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ………... 2

1.4 Kegunaan Penelitian ………... 3

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ……… 3

1.5.1 Kerangka Pemikiran ………. 3

1.5.2 Hipotesis Penelitian ……….. 4

1.6 Metodologi Penelitian ……… 4

1.7 Lokasi dan Waktu ………... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………... 5


(4)

2.3.2 Epidemiologi ……… 2.3.3 Etiologi ...

9 10 2.3.3.1 Faktor Genetik ……….. 2.3.3.2 Faktor Non-Genetik ………..

11 12

2.3.4 Gejala Klinis ... 14

2.3.4.1 Gejala Akut Penyakit Diabetes Melitus ... 2.3.4.2 Gejala Kronik Penyakit Diabetes Melitus .... 14 15 2.4 Klasifikasi DM ... 16

2.4.1 Patofisiologi Diabetes Melitus ………. 17

2.4.1.1 Diabetes Melitus Tipe 1 ……….. 17

2.4.1.2 Diabetes Melitus Tipe 2 ……….. 18

2.5 Menetapkan Diagnosis Diabetes Melitus ……….. 18

2.6 Pengobatan Diabetes Melitus Dengan Insulin dan OHO (Obat Hipoglikemik Oral) ………... 19

2.6.1 Insulin ……… 19

2.6.1.1 Struktur Kimiawi ... 2.6.1.2 Sekresi Insulin ... 19 19 2.6.1.3 Efek Insulin Terhadap Targetnya ... 21

2.6.1.4 Pengobatan Dengan Insulin ... 23

2.6.2 OHO (Obat Hipoglikemik Oral) ... 25

2.6.2.1 Glibenklamid ... 25

2.7 Monografi Tumbuhan Jombang ... 26

2.7.1 Klasifikasi Herba Jombang (Taraxacum officinale Weber et Wiggers) ... 26

2.7.2 Nama Bahasa Daerah dan Asing dari Herba Jombang ... 26

2.7.3 Morfologi Tanaman ... 26

2.7.4 Ekologi ... 27


(5)

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN ………. 30

3.1 Alat dan Bahan ………...……... 30

3.1.1Alat ………. 30

3.1.2 Bahan ……...……….. 30

3.1.3 Hewan Coba ………..…. 30

3.2 Metode Penelitian ………...……... 31

3.2.1 Metode Penarikan Sampel ………...………... 31

3.2.2 Desain Penelitian ………...…………. 31

3.2.3 Variabel Penelitian ………...………….. 31

3.2.4 Prosedur Kerja ………...…………. 32

3.2.4.1 Pengumpulan Bahan ……….……….… 32

3.2.4.2 Pembuatan Ekstrak Etanol Jombang ………. 32

3.2.4.3 Penyiapan Hewan Coba ………... 32

3.2.4.4 Pengujian Efek Penurunan Kadar Glukosa Darah 33

3.3 Metode Analisis ……….. 33

3.4 Hipotesis Statistik ………... 34

3.4.1 Presentase Penurunan ……….. 34

3.5 Kriteria Uji ………. 34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ………. 35

4.1 Hasil Penelitian ……….. 35

4.2 Pembahasan ……… 38

4.3 Uji Hipotesis ………... 39

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……… 41


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Pengukuran Rata-Rata Kadar Glukosa Darah Mencit Setelah Induksi Aloksan ……...………... 35 Tabel 4.2 Hasil ANAVA Ratat-rata Kadar Glukosa Darah Mencit Setelah

Induksi Aloksan ………...……….……….. 36 Tabel 4.3 Hasil ANAVA Rata-rata Persentase Penurunan Kadar Glukosa


(7)

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Rata-rata Persentase Penurunan Kadar Glukosa Darah Setelah Perlakuan ……….. 38


(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pankreas …………...………. 7 Gambar 2.2 Taraxacum officinale Weber et Wiggers ……….. 27 Gambar 2.3 Struktur Kimia p-hydroxy-phenyl aceticacid 29


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Perhitungan Dosis ………... 44 Lampiran 2. Data Hasil Percobaan Sebelum dan Sesudah Perlakuan ... 46 Lampiran 3. Perhitungan Statistik Persentase Kadar Glukosa Setelah Induksi

Aloksan ... 47 Lampiran 4. Perhitungan Statistik Persentase Penurunan Kadar Gula Darah .. 49 Lampiran 5. Prosedur Ekstraksi Jombang ………..………... 51


(10)

Lampiran 1

Perhitungan Dosis

1. Perhitungan Dosis Aloksan

a. Dosis Aloksan = 120 mg/kgBB tikus b. Dosis untuk tikus 200g

(200/1000) x 120mg = 24 mg/tikus 200g c. Konversi dosis tikus 200 g ke mencit 20 g = 0,14 d. Berat mencit rata-rata pada percobaan = 21,04 g e. Volume penyuntikan intravena mencit = 0,1 ml

Dosis Aloksan untuk mencit 20 gram 24 mg x 0,14 = 3,36 mg

Dosis Aloksan untuk mencit 21,04 g (21,04 g/20 g) x 3,36 mg = 3,53mg

Dosis yang diberikan untuk mencit = 3,53mg/0,1 ml intravena

2. Perhitungan Dosis Glibenklamid

a. Dosis glibenklamid manusia 70 kg = 10 mg

b. Konversi dosis manusia 70 kg ke mencit 20 gram = 0,0026 c. Berat mencit rata-rata = 23,38 gram

d. Volume lambung mencit = 0,5 ml

Dosis glibenklamid untuk mencit 20 gram 10 mg x 0,0026 = 0,026 mg

Dosis untuk mencit 23,83 gram

(23,83 g /20 g) x 0,026 mg= 0,031 mg

Dosis yang diberikan untuk mencit = 0,031 mg/0,5 ml per oral

3. CMC 1%


(11)

4. Ekstrak etanol Jombang Diketahui :

• Konversi dosis manusia 70 kg ke mencit 20 gram = 0,0026

• Volume lambung mencit = 0,5 ml

• Dosis manusia 70 kg = 3 gram

• Dosis mencit 20 g = 3 x 0,0026 = 0,0078 g (infusa)

Berat bersih 1 Kg (1000 g) Jombang kering menjadi 40 g ekstrak etanol

• Dosis mencit 20 g = (40/1000) x 0,0078 = 0,000312 g (ekstrak) A. Dosis ekstrak etanol Jombang 1 DM

Dosis mencit (24,79 gram) = (24,79 /20) x 0,000312 g = 0,00038672 g

Dosis yang diberikan untuk mencit = 0,00038672 g/0,5 ml air + CMC 1% per oral

B. Dosis ekstrak etanol Jombang 2 DM

Dosis mencit (24,79 gram) = (24,79 /20) x 0,000624 g = 0,00077345 g

Dosis yang diberikan untuk mencit = 0,00077345 g/0,5 ml air + CMC 1% per oral

C. Dosis ekstrak etanol Jombang 4 DM

Dosis mencit 24,79 gram = (24,79 /20) x 0,001248 g = 0,0015469 g


(12)

Lampiran 2

Data Hasil Percobaan Sebelum dan Sesudah Perlakuan

Kadar Glukosa Darah (mg/dl) Kelompok

Perlakuan Sebelum Sesudah Selisih

Persentase Penurunan Dosis I

147 83 64 43,53741

236 182 54 22,88136

175 125 50 28,57143

154 79 75 48,7013

316 210 106 33,5443

Dosis II

309 60 249 80,58252

170 148 22 12,94118

190 162 28 14,73684

257 146 111 43,19066

180 90 90 50 Dosis III

268 148 120 44,77612

327 192 135 41,2844

296 93 203 68,58108

277 104 173 62,45487

277 119 158 57,03971

Pembanding

122 70 52 42,62295

250 99 151 60,4

343 156 187 54,51895

393 182 211 53,68957

345 177 168 48,69565

Kontrol

186 169 17 9,139785

159 153 6 3,773585

336 320 16 4,761905

155 149 6 3,870968

151 144 7 4,635762

Keterangan :

Kelompok Dosis I : Diberikan Ekstrak etanol Jombang 1 DM Kelompok Dosis II : Diberikan Ekstrak etanol Jombang 2 DM


(13)

Lampiran 3

Perhitungan Statistik Persentase Kadar Glukosa Darah Mencit Setelah Induksi Aloksan

Oneway

Descriptives

Hasil

5 205.6000 70.96689 31.73736 117.4830 293.7170 147.00 316.00 5 221.2000 59.75533 26.72340 147.0040 295.3960 170.00 309.00 5 289.0000 23.56905 10.54040 259.7352 318.2648 268.00 327.00 5 290.6000 107.54673 48.09636 157.0631 424.1369 122.00 393.00 5 197.4000 78.68481 35.18892 99.6999 295.1001 151.00 336.00 25 240.7600 78.85392 15.77078 208.2107 273.3093 122.00 393.00 Dos 1 Dos 2 Dos 4 Kontrol Pos Kontrol Neg Total N Mean Std.

Deviation Std. Error

Lower Bound

Upper Bound 95% Confidence Interval for Mean

Minimum Maximum

Test of Homogeneity of Variances

Hasil

1.988 4 20 .135

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

ANOVA

Hasil

41550.160 4 10387.540 1.929 .145

107680.4 20 5384.020

149230.6 24

Between Groups Within Groups Total

Sum of


(14)

Post Hoc Tests

Multiple Comparisons

Dependent Variable: Hasil Tukey HSD

-15.60000 46.40698 .997 -154.4671 123.2671 -83.40000 46.40698 .402 -222.2671 55.4671 -85.00000 46.40698 .384 -223.8671 53.8671 8.20000 46.40698 1.000 -130.6671 147.0671 15.60000 46.40698 .997 -123.2671 154.4671 -67.80000 46.40698 .598 -206.6671 71.0671 -69.40000 46.40698 .577 -208.2671 69.4671 23.80000 46.40698 .985 -115.0671 162.6671 83.40000 46.40698 .402 -55.4671 222.2671 67.80000 46.40698 .598 -71.0671 206.6671 -1.60000 46.40698 1.000 -140.4671 137.2671 91.60000 46.40698 .314 -47.2671 230.4671 85.00000 46.40698 .384 -53.8671 223.8671 69.40000 46.40698 .577 -69.4671 208.2671 1.60000 46.40698 1.000 -137.2671 140.4671 93.20000 46.40698 .298 -45.6671 232.0671 -8.20000 46.40698 1.000 -147.0671 130.6671 -23.80000 46.40698 .985 -162.6671 115.0671 -91.60000 46.40698 .314 -230.4671 47.2671 -93.20000 46.40698 .298 -232.0671 45.6671 (J) Kelompok Dos 2 Dos 4 Kontrol Pos Kontrol Neg Dos 1 Dos 4 Kontrol Pos Kontrol Neg Dos 1 Dos 2 Kontrol Pos Kontrol Neg Dos 1 Dos 2 Dos 4 Kontrol Neg Dos 1 Dos 2 Dos 4 Kontrol Pos (I) Kelompok Dos 1 Dos 2 Dos 4 Kontrol Pos Kontrol Neg Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound 95% Confidence Interval

Homogeneous Subsets

Hasil

Tukey HSDa

5 197.4000 5 205.6000 5 221.2000 5 289.0000 5 290.6000 .298 Kelompok Kontrol Neg Dos 1 Dos 2 Dos 4 Kontrol Pos Sig. N 1 Subset for alpha = .05

Means for groups in homogeneous subsets are displayed. Uses Harmonic Mean Sample Size = 5.000.


(15)

Lampiran 4

Perhitungan Statistik Persentase Penurunan Kadar Glukosa

Oneway

Descriptives

Hasil

5 35.4472 10.60566 4.74300 22.2785 48.6158 22.88 48.70 5 40.2902 27.96027 12.50421 5.5730 75.0075 12.94 80.58 5 54.8272 11.58315 5.18014 40.4449 69.2096 41.28 68.58 5 51.9854 6.68219 2.98836 43.6884 60.2825 42.62 60.40 5 5.2364 2.22635 .99565 2.4720 8.0008 3.77 9.14 25 37.5573 22.47875 4.49575 28.2785 46.8361 3.77 80.58 Dos 1 Dos 2 Dos 4 Kontrol Pos Kontrol Neg Total N Mean Std.

Deviation Std. Error

Lower Bound

Upper Bound 95% Confidence Interval for Mean

Minimum Maximum

Test of Homogeneity of Variances

Hasil

4.875 4 20 .007

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

ANOVA

Hasil

7814.918 4 1953.730 9.062 .000

4312.138 20 215.607

12127.057 24

Between Groups Within Groups Total

Sum of


(16)

Post Hoc Tests

Multiple Comparisons

Dependent Variable: Hasil Tukey HSD

-4.84308 9.28670 .984 -32.6324 22.9462 -19.38008 9.28670 .264 -47.1694 8.4092 -16.53826 9.28670 .411 -44.3275 11.2510

30.21076* 9.28670 .029 2.4215 58.0000

4.84308 9.28670 .984 -22.9462 32.6324 -14.53700 9.28670 .535 -42.3263 13.2523 -11.69518 9.28670 .718 -39.4845 16.0941

35.05384* 9.28670 .009 7.2646 62.8431

19.38008 9.28670 .264 -8.4092 47.1694

14.53700 9.28670 .535 -13.2523 42.3263 2.84181 9.28670 .998 -24.9475 30.6311 49.59084* 9.28670 .000 21.8016 77.3801 16.53826 9.28670 .411 -11.2510 44.3275 11.69518 9.28670 .718 -16.0941 39.4845 -2.84181 9.28670 .998 -30.6311 24.9475 46.74902* 9.28670 .001 18.9597 74.5383 -30.21076* 9.28670 .029 -58.0000 -2.4215 -35.05384* 9.28670 .009 -62.8431 -7.2646 -49.59084* 9.28670 .000 -77.3801 -21.8016 -46.74902* 9.28670 .001 -74.5383 -18.9597 (J) Kelompok Dos 2 Dos 4 Kontrol Pos Kontrol Neg Dos 1 Dos 4 Kontrol Pos Kontrol Neg Dos 1 Dos 2 Kontrol Pos Kontrol Neg Dos 1 Dos 2 Dos 4 Kontrol Neg Dos 1 Dos 2 Dos 4 Kontrol Pos (I) Kelompok Dos 1 Dos 2 Dos 4 Kontrol Pos Kontrol Neg Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound 95% Confidence Interval

The mean difference is significant at the .05 level. *.

Homogeneous Subsets

Hasil

Tukey HSDa

5 5.2364 5 35.4472 5 40.2902 5 51.9854 5 54.8272 1.000 .264 Kelompok Kontrol Neg Dos 1 Dos 2 Kontrol Pos Dos 4 Sig.

N 1 2

Subset for alpha = .05

Means for groups in homogeneous subsets are displayed. Uses Harmonic Mean Sample Size = 5.000.


(17)

Lampiran 5

Prosedur Ekstraksi Jombang

1. Simplisia yang sudah kering dan halus (sudah digiling) di timbang untuk mendapatkan berat bersih. (Berat bersih Jombang 1050 g)

2. Serbuk simplisia tersebut di masukkan ke dalam wadah simplisia pada alat ekstraksi sejenis ekstraktor dengan perbandingan 1:5. Prosesnya dilakukan secara kontinyu hingga senyawa dalam simplisia telah terekstraksi secara merata/sempurna selama 4 jam dengan setting suhu maksimal 50oC.

3. Ekstrak cair tersebut dipekatkan menggunakan evaporator

4. Ekstrak pekat dikeringkan hingga diperoleh ekstrak kering dengan menggunakan oven/lemari pengering selama 20 jam dengan suhu 60oC. 5. Ekstrak kering dikemas dalam wadah yang kering (dalam botol segel)


(18)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masyarakat kota-kota besar di Indonesia lebih cenderung mengkonsumsi makanan siap saji yang mengandung banyak lemak dibandingkan makanan tradisional. Hal ini menyebabkan perkembangan penyakit di kemudian hari antara lain Diabetes melitus (DM) (Slamet Suyono, 2002).

Penelitian yang dilakukan di Jakarta tahun 1993, menunjukkan angka kejadian DM pada daerah urban yang masyarakatnya sering mengkonsumsi makanan siap saji di kelurahan Kayuputih adalah 5,69%. Penelitian lain yang dilakukan oleh Augusta Arifin (1995) pada daerah rural di Jawa Barat, angka kejadiannya hanya 1, 1%. Dengan demikian, hal ini menunjukkan adanya perbedaan yang jelas antara prevalensi di daerah urban dengan di daerah rural. Atau dengan kata lain pola konsumsi makanan mempengaruhi angka kejadian DM (Slamet Suyono, 2002).

Diabetes melitus sering disebut sebagai the great imitator, karena penyakit ini dapat mengenai semua organ tubuh dan menimbulkan berbagai macam keluhan. Gejalanya sangat bervariasi. DM dapat timbul secara perlahan-lahan sehingga penderita tidak menyadari akan adanya perubahan seperti minum menjadi lebih banyak, buang air kecil lebih sering ataupun berat badan yang menurun. Gejala-gejala ini dapat berlangsung lama tanpa diperhatikan, sampai kemudian orang tersebut pergi ke dokter dan diperiksa kadar glukosa darahnya. (Powers, 2005).

Beberapa penelitian menunjukan bahwa pasien DM meningkat khususnya di Indonesia dengan angka kejadian berkisar antara 1, 2 – 2, 3% pada penduduk yang berusia lebih dari 15 tahun. Pengobatan DM sampai saat ini tergolong cukup


(19)

2

Beberapa kelompok masyarakat penderita DM mencoba pengobatan alternatif atau tradisional. Sejalan dengan meningkatnya penggunaan obat alternatif, penelitian di berbagai bidang pengobatan alternatif meningkat. Beberapa tanaman digunakan masyarakat untuk pencegahan dan penyembuhan penyakit DM secara turun temurun. Obat tradisional pada umumnya dibuat dari tumbuh-tumbuhan, hewan, atau bahan alam lainnya (Soekrijanto et al, 2004).

Indonesia dikenal sebagai negeri yang kaya akan flora dan fauna disertai keanekaragaman adat dan budaya, memiliki kekayaan yang tidak ternilai berupa berbagai pengobatan tradisional. Sebagai produk budaya, keberadaan pengobatan tradisional di kalangan masyarakat pada hakikatnya merupakan upaya masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman kesakitan dan kematian yang dihadapinya. Selama ini banyak tanaman obat yang telah digunakan oleh masyarakat terutama di pedesaan untuk mengobati atau mencegah diabetes. Salah satu tumbuhan yang digunakan sebagai obat adalah Jombang atau Taraxacum officinale Weber et Wiggers (Dalimartha, 2000).

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dirumuskan suatu permasalahan apakah ekstrak etanol Jombang (Taraxacum officinale Weber et Wiggers) dapat menurunkan kadar glukosa darah.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud : Mengembangkan pengobatan tradisional dengan menggunakan Jombang (Taraxacum officinale Webers et Wiggers) sebagai obat


(20)

3

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah khususnya mengenai efek ekstrak etanol Jombang (Taraxacum officinale Webers et Wiggers) terhadap penurunan kadar glukosa darah.

Kegunaan Praktis

Ekstrak etanol Jombang (Taraxacum officinale Weber et Wiggers) dapat digunakan oleh masyarakat sebagai salah satu obat alternatif untuk menurunkan kadar glukosa darah.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu golongan gangguan metabolisme yang dipengaruhi oleh genetik dan manifestasinya berupa hilangnya toleransi karbohidrat. Penyakit DM ditandai oleh hiperglikemia puasa, dengan atau tanpa komplikasi berupa aterosklerosis dan penyakit vascular mikroangiopati, dan neuropati (Sidartawan Soegondo, 1996).

Berbagai faktor mempengaruhi seseorang menderita DM. Faktor-faktor tersebut antara lain terpaparnya seorang individu dengan radikal bebas. Salah satu cara menimbulkan diabetes pada hewan coba adalah dengan memberi racun pada binatang percobaan seperti Aloksan atau streptozotosin. Zat-zat ini menyebabkan sel beta pulau Langerhans membengkak dan akhirnya mengalami degenerasi (Guyton,1992). Aloksan merupakan molekul radikal bebas yang mempunyai


(21)

4

menjadi berkurang. Jombang memiliki kandungan kimia yang dapat berfungsi sebagai antioksidan yaitu p-hydroxy-phenyl aceticacid derivat taraxacoside, sehingga dampak negatif radikal bebas terhadap sel-sel beta pankreas dapat dikurangi dan sekresi insulin meningkat kembali. Hal ini yang menyebabkan Jombang dapat berefek sebagai antidiabetik.

1.5.2 Hipotesis Penelitian

Ekstrak etanol Jombang (Taraxacum officinale Weber et Wiggers) menurunkan kadar glukosa darah.

1.6 Metodologi Penelitian

Penelitian ini bersifat prospektif eksperimental sungguhan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL).

Percobaan ini menggunakan mencit galur Swiss webster yang diinduksi Aloksan guna menimbulkan keadaan hiperglikemia pada mencit tersebut. Kemudian diberikan ekstrak etanol Jombang pada mencit dengan 3 dosis berbeda untuk mengetahui adanya efek penurunan glukosa darah pada mencit tersebut.

Data yang diukur adalah kadar glukosa darah puasa mencit yang telah diinduksi Aloksan dalam mg/dl, baik sebelum dan sesudah perlakuan dengan pemberian ekstrak etanol Jombang pada tiap kelompok. Data tersebut diuji dengan uji statistik metode ANAVA, yang dilanjutkan dengan uji dengan metode Tukey HSD dengan α=0,05


(22)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Ekstrak etanol Jombang (Taraxacum officinale Weber et Wiggers) mempunyai efek untuk menurunkan kadar glukosa darah.

5.2 Saran

Penelitian ini merupakan penelitian pendahuluan, sehingga masih perlu dilakukan penelitian selanjutnya. Adapun saran-saran untuk penelitian selanjutnya antara lain sebagai berikut :

1. Penelitian dosis ekstrak etanol Jombang yang paling optimal untuk DM 2. Uji toksikologi atau efek samping terhadap pemberian ekstrak etanol

Jombang

3. Pengembangan bentuk sediaan ekstrak etanol Jombang


(23)

DAFTAR PUSTAKA

Alberti K.G, 1999. The Diagnosis and Classification of Diabetes. In: Alberti K.G, Unwin, Eds. Diabetes in the new Millenium. Sydney: The Pot Still Press. 505-14

Anonymus. Http://www.pancreasdisease.com/pages/pancreas.htm., August 15th, 2006

Arnelia. 2002. Fito-kimia Komponen Ajaib Cegah PJK, DM, dan Kanker.

Http://www.kimianet.lipi.go.id/utama.cgi. 28 Desember 2006.

Askandar Tjokroprawiro.,1991 Diabetes Mellitus, Klasifikasi, Diagnosis, Dan Dasar-Dasar Terapi, edisi 2. Jakarta : Gramedia pustaka utama, halaman 1-15 _________. 2001. Diabetes Melitus Klasifikasi, Diagnosis dan Terapi. Jakarta:

PT Gramedia Pustaka Utama. Hal 1-8, 17-20, 30-36

_________. 2001. Hidup Sehat dan Bahagia Bersama Diabetes. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Hal 1-22

Best Ben. 2002. Http://www.benbest.com/nutrceut/phytochemicals.html. 1 Januari 2007.

Dalimartha. 2000. Atlas Tumbuhan Asli Indonesia. Jilid 2. Jakarta: Trubus Agriwidya. 96-102

_________. 2004. Tumbuhan Obat Di Indonesia.

Http://www.botanical.com/botanical/mgmh//d/dandel.jpg. 1 Januari 2007.

Diana K.J. 2003. Meniran dan Jombang Berkhasiat Antieksim.

http://www.platon.co.id/modules.php. 1 Januari 2007

Granner D.K., 1995. Membran: Struktur, Susunan dan Fungsinya. Dalam:

Biokimia Harper, edisi 22. Jakarta: EGC. 529-50

Gsianturi, 2006. Antioksidan Memerangi Radikal Bebas.


(24)

43

Katzung. G. B. 1997. Farmakologi dasar dan Klinik. Edisi ke-6. Jakarta. EGC Kelompok Kerja Ilmiah PHYTO MEDICA, 1993. Kencing Manis, Diabetes

Melitus. Dalam: Penapisan Farmakologi, Pengujian Fitokimia dan Pengujian

Klinik. Jakarta: Yayasan Pengembangan Obat Bahan Alam Phyto Medica. p.

195-200

Kemas Ali Hanafiah. 2006. Dasar-dasar Statistika. Jakara: PT. Raja Grafindo Persada. p.257-262

Molina, P.E. 2004. Endocrine Pancreas. In: LANGE Endocrine physiology. New York: McGraw-Hill Company. P. 157-79

Paulus Wiyono, Ignatia Sinta Murti. 2004. Gliburid; Glibenklamid: Generasi Kedua Sulfonilurea. Dexa Media, 2 (17): 34-39

PERKENI. 2006. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus tipe 2 di Indonesia. Jakarta

Powers, A.C. 2005. Diabetus Mellitus In: Dennis L.K et al, editors: Harrison’s

Principles of Internal Medicine. 16th edition. New York: McGraw-Hill

Companies, Inc. p 2154

Price S.A, Wilson L.M, 1995. Patofisilogi Konsep Klinik Proses-proses Penyakit, edisi ke-4 , Jakarta: EGC, Hal : 1111-1115.

Tony Handoko, B, Suharto. 1995. Insulin Glukagon, dan Anti Diabetik Oral, Dalam: Farmakologi dan Terapi, edisi 4.Jakarta: Gaya Baru. p 476-79 Sidartawan Soegondo, 1996. Penyuluhan dan Edukasi Diabetes Melitus. Dalam:

Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid I, edisi 3,; Jakarta : Balai Penerbit FKUI : p665

_________. 1996. Pengobatan Dengan Insulin. Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid I, Edisi 3; Jakarta : Balai Penerbit FKUI :655-659

Slamet Suyono, 2002. Masalah Diabetes di Indonesia. Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I, Edisi Ketiga. Jakarta: Balai penerbit FKUI.573-5 Snell R.S., 1997. Anatomi Klinik. Bagian I, edisi 3; Jakarta : EGC : 266-7

Soekrijanto et al, 2004. Manfaat Ekstrak Daun Sukun Dalam Mengontrol Kadar Gula Darah Pada Tikus Putih. Profesi Medika, 4 (2): 40-49


(1)

2

Beberapa kelompok masyarakat penderita DM mencoba pengobatan alternatif atau tradisional. Sejalan dengan meningkatnya penggunaan obat alternatif, penelitian di berbagai bidang pengobatan alternatif meningkat. Beberapa tanaman digunakan masyarakat untuk pencegahan dan penyembuhan penyakit DM secara turun temurun. Obat tradisional pada umumnya dibuat dari tumbuh-tumbuhan, hewan, atau bahan alam lainnya (Soekrijanto et al, 2004).

Indonesia dikenal sebagai negeri yang kaya akan flora dan fauna disertai keanekaragaman adat dan budaya, memiliki kekayaan yang tidak ternilai berupa berbagai pengobatan tradisional. Sebagai produk budaya, keberadaan pengobatan tradisional di kalangan masyarakat pada hakikatnya merupakan upaya masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman kesakitan dan kematian yang dihadapinya. Selama ini banyak tanaman obat yang telah digunakan oleh masyarakat terutama di pedesaan untuk mengobati atau mencegah diabetes. Salah satu tumbuhan yang digunakan sebagai obat adalah Jombang atau Taraxacum officinale Weber et Wiggers (Dalimartha, 2000).

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dirumuskan suatu permasalahan apakah ekstrak etanol Jombang (Taraxacum officinale Weber et Wiggers) dapat menurunkan kadar glukosa darah.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud : Mengembangkan pengobatan tradisional dengan menggunakan Jombang (Taraxacum officinale Webers et Wiggers) sebagai obat alternatif untuk menurunkan kadar glukosa darah.

Tujuan : Untuk menilai pengaruh ekstrak etanol Jombang (Taraxacum officinale Webers et Wiggers) terhadap penurunan kadar glukosa darah.


(2)

3

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah khususnya mengenai efek ekstrak etanol Jombang (Taraxacum officinale Webers et Wiggers) terhadap penurunan kadar glukosa darah.

Kegunaan Praktis

Ekstrak etanol Jombang (Taraxacum officinale Weber et Wiggers) dapat digunakan oleh masyarakat sebagai salah satu obat alternatif untuk menurunkan kadar glukosa darah.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu golongan gangguan metabolisme yang dipengaruhi oleh genetik dan manifestasinya berupa hilangnya toleransi karbohidrat. Penyakit DM ditandai oleh hiperglikemia puasa, dengan atau tanpa komplikasi berupa aterosklerosis dan penyakit vascular mikroangiopati, dan neuropati (Sidartawan Soegondo, 1996).

Berbagai faktor mempengaruhi seseorang menderita DM. Faktor-faktor tersebut antara lain terpaparnya seorang individu dengan radikal bebas. Salah satu cara menimbulkan diabetes pada hewan coba adalah dengan memberi racun pada binatang percobaan seperti Aloksan atau streptozotosin. Zat-zat ini menyebabkan sel beta pulau Langerhans membengkak dan akhirnya mengalami degenerasi (Guyton,1992). Aloksan merupakan molekul radikal bebas yang mempunyai afinitas yang tinggi terhadap sel-sel beta pankreas. Pemberian Aloksan menimbulkan kerusakan pada sel-sel beta pankreas dengan akibat sintesis insulin


(3)

4

menjadi berkurang. Jombang memiliki kandungan kimia yang dapat berfungsi sebagai antioksidan yaitu p-hydroxy-phenyl aceticacid derivat taraxacoside, sehingga dampak negatif radikal bebas terhadap sel-sel beta pankreas dapat dikurangi dan sekresi insulin meningkat kembali. Hal ini yang menyebabkan Jombang dapat berefek sebagai antidiabetik.

1.5.2 Hipotesis Penelitian

Ekstrak etanol Jombang (Taraxacum officinale Weber et Wiggers) menurunkan kadar glukosa darah.

1.6 Metodologi Penelitian

Penelitian ini bersifat prospektif eksperimental sungguhan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL).

Percobaan ini menggunakan mencit galur Swiss webster yang diinduksi Aloksan guna menimbulkan keadaan hiperglikemia pada mencit tersebut. Kemudian diberikan ekstrak etanol Jombang pada mencit dengan 3 dosis berbeda untuk mengetahui adanya efek penurunan glukosa darah pada mencit tersebut.

Data yang diukur adalah kadar glukosa darah puasa mencit yang telah diinduksi Aloksan dalam mg/dl, baik sebelum dan sesudah perlakuan dengan pemberian ekstrak etanol Jombang pada tiap kelompok. Data tersebut diuji dengan uji statistik metode ANAVA, yang dilanjutkan dengan uji dengan metode Tukey HSD dengan α=0,05

1.7 Lokasi dan Waktu

Penelitian ini dilakukan di laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha pada bulan Februari 2006 sampai Desember 2006.


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Ekstrak etanol Jombang (Taraxacum officinale Weber et Wiggers)

mempunyai efek untuk menurunkan kadar glukosa darah.

5.2 Saran

Penelitian ini merupakan penelitian pendahuluan, sehingga masih perlu dilakukan penelitian selanjutnya. Adapun saran-saran untuk penelitian selanjutnya antara lain sebagai berikut :

1. Penelitian dosis ekstrak etanol Jombang yang paling optimal untuk DM 2. Uji toksikologi atau efek samping terhadap pemberian ekstrak etanol

Jombang

3. Pengembangan bentuk sediaan ekstrak etanol Jombang


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Alberti K.G, 1999. The Diagnosis and Classification of Diabetes. In: Alberti K.G, Unwin, Eds. Diabetes in the new Millenium. Sydney: The Pot Still Press. 505-14

Anonymus. Http://www.pancreasdisease.com/pages/pancreas.htm., August 15th, 2006

Arnelia. 2002. Fito-kimia Komponen Ajaib Cegah PJK, DM, dan Kanker. Http://www.kimianet.lipi.go.id/utama.cgi. 28 Desember 2006.

Askandar Tjokroprawiro.,1991 Diabetes Mellitus, Klasifikasi, Diagnosis, Dan Dasar-Dasar Terapi, edisi 2. Jakarta : Gramedia pustaka utama, halaman 1-15 _________. 2001. Diabetes Melitus Klasifikasi, Diagnosis dan Terapi. Jakarta:

PT Gramedia Pustaka Utama. Hal 1-8, 17-20, 30-36

_________. 2001. Hidup Sehat dan Bahagia Bersama Diabetes. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Hal 1-22

Best Ben. 2002. Http://www.benbest.com/nutrceut/phytochemicals.html. 1 Januari 2007.

Dalimartha. 2000. Atlas Tumbuhan Asli Indonesia. Jilid 2. Jakarta: Trubus Agriwidya. 96-102

_________. 2004. Tumbuhan Obat Di Indonesia. Http://www.botanical.com/botanical/mgmh//d/dandel.jpg. 1 Januari 2007.

Diana K.J. 2003. Meniran dan Jombang Berkhasiat Antieksim. http://www.platon.co.id/modules.php. 1 Januari 2007

Granner D.K., 1995. Membran: Struktur, Susunan dan Fungsinya. Dalam: Biokimia Harper, edisi 22. Jakarta: EGC. 529-50

Gsianturi, 2006. Antioksidan Memerangi Radikal Bebas. Http://www.suarapembaruan.com/News/2006/01/17/.html. 2 Januari 2007. Guyton A.C., 1992. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 5 tahun. Jakarta: EGC.

1234-1237

Haznam M.W. 1991. Pankreas Endokrin. Dalam : Endokrinologi. Bandung. Hal 19-48


(6)

43

Katzung. G. B. 1997. Farmakologi dasar dan Klinik. Edisi ke-6. Jakarta. EGC Kelompok Kerja Ilmiah PHYTO MEDICA, 1993. Kencing Manis, Diabetes

Melitus. Dalam: Penapisan Farmakologi, Pengujian Fitokimia dan Pengujian Klinik. Jakarta: Yayasan Pengembangan Obat Bahan Alam Phyto Medica. p. 195-200

Kemas Ali Hanafiah. 2006. Dasar-dasar Statistika. Jakara: PT. Raja Grafindo Persada. p.257-262

Molina, P.E. 2004. Endocrine Pancreas. In: LANGE Endocrine physiology. New York: McGraw-Hill Company. P. 157-79

Paulus Wiyono, Ignatia Sinta Murti. 2004. Gliburid; Glibenklamid: Generasi Kedua Sulfonilurea. Dexa Media, 2 (17): 34-39

PERKENI. 2006. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus tipe 2 di Indonesia. Jakarta

Powers, A.C. 2005. Diabetus Mellitus In: Dennis L.K et al, editors: Harrison’s

Principles of Internal Medicine. 16th edition. New York: McGraw-Hill

Companies, Inc. p 2154

Price S.A, Wilson L.M, 1995. Patofisilogi Konsep Klinik Proses-proses Penyakit, edisi ke-4 , Jakarta: EGC, Hal : 1111-1115.

Tony Handoko, B, Suharto. 1995. Insulin Glukagon, dan Anti Diabetik Oral, Dalam: Farmakologi dan Terapi, edisi 4. Jakarta: Gaya Baru. p 476-79 Sidartawan Soegondo, 1996. Penyuluhan dan Edukasi Diabetes Melitus. Dalam:

Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid I, edisi 3,; Jakarta : Balai Penerbit FKUI : p665

_________. 1996. Pengobatan Dengan Insulin. Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid I, Edisi 3; Jakarta : Balai Penerbit FKUI :655-659

Slamet Suyono, 2002. Masalah Diabetes di Indonesia. Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I, Edisi Ketiga. Jakarta: Balai penerbit FKUI.573-5 Snell R.S., 1997. Anatomi Klinik. Bagian I, edisi 3; Jakarta : EGC : 266-7

Soekrijanto et al, 2004. Manfaat Ekstrak Daun Sukun Dalam Mengontrol Kadar Gula Darah Pada Tikus Putih. Profesi Medika, 4 (2): 40-49