PENERAPAN MODEL TERPADU BENTUK JARING LABA-LABA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI DI KELAS VII SMP NEGERI 15 BANDUNG.

(1)

PENERAPAN MODEL TERPADU BENTUK JARING LABA-LABA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

DI KELAS VII SMP NEGERI 15 BANDUNG

Nita Solina 1101081

Abstrak

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kebaruan materi teks laporan hasil observasi dalam Kurikulum 2013, serta perlu adanya model pembelajaran yang dapat diterapkan untuk mendukung kemampuan memproduksi teks pada peserta didik. Salah satunya adalah penerapan model terpadu bentuk jaring laba-laba dalam pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi yang diadaptasi dari model pembelajaran terpadu berbasis tematik di jenjang sekolah dasar. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) bagaimanakah profil pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi peserta didik kelas VII SMP Negeri 15 Bandung sebelum menggunakan model terpadu bentuk jaring laba-laba?; (2) bagaimanakah proses pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi dengan menggunakan model terpadu bentuk jaring laba-laba pada peserta didik kelas VII SMP Negeri 15 Bandung?; serta (3) apakah terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kualitas produk tulisan teks laporan hasil observasi peserta didik kelas VII SMP Negeri 15 Bandung antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol sebelum dan setelah peneliti menerapkan model terpadu bentuk jaring laba-laba? Penelitian ini bertujuan untuk mengujicobakan model terpadu bentuk jaring laba-laba dalam pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi sebagai bentuk keterampilan menyusun teks pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VII SMP/MTs, serta kelayakannya untuk digunakan sebagai alternatif model pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Metode yang digunakan adalah metode quasi experimental dengan desain pretest-posttest nonequivalent control group. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VII SMPN 15 Bandung tahun ajaran 2014/2015. Sampel yang digunakan adalah kelas VII G sebagai kelompok kontrol dan VII H sebagai kelompok eksperimen dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pretest dan posttest pada kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Nilai rata-rata yang diperoleh kelompok eksperimen pada hasil pretest sebesar 63,1 dan hasil posttest sebesar 85,2. Nilai tersebut menunjukan bahwa nilai rata-rata posttest kelompok eksperimen naik sebesar 59,89% dengan kualifikasi sangat baik. Sementara itu, nilai rata-rata yang diperoleh kelompok kontrol pada hasil pretest sebesar 60,8 dan hasil posttest sebesar 69,5. Nilai rata-rata tersebut menunjukan bahwa nilai rata-rata posttest kelompok kontrol naik sebesar 22,19% dengan kualifikasi cukup. Berdasarkan hasil perhitungan, dengan taraf kesalahan ditetapkan 5%, maka harga z hitung -4,859 > harga z tabel -0,000 (harga (-) tidak diperhitungkan karena harga mutlak) dapat disimpulkan bahwa kedua sampel nilai pretest dan posttest kelompok eksperimen memiliki perbedaan yang signifikan, artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian, model pembelajaran terpadu bentuk jaring laba-laba dapat diterapkan dalam pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi kelas VII SMP Negeri 15 Bandung.


(2)

PENERAPAN MODEL TERPADU BENTUK JARING LABA-LABA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

DI KELAS VII SMP NEGERI 15 BANDUNG

Nita Solina 1101081

Abstract

This research is motivated by the novelty of text material in the curriculum report on the observation of 2013, as well as the need for learning model that can be applied to support the ability to produce text on the learner. One is the application of an integrated model of the shape of cobwebs in learning to write text of the report on the observation that was adapted from a thematic integrated learning model based on the primary school level. The problems of this study are: (1) how the learning profile write text reports the observation of students of class VII SMP Negeri 15 Bandung before using the integrated model form cobwebs ?; (2) how the process of learning to write text of the report on the observation by using an integrated model of the shape of cobwebs in class VII student of SMPN 15 Bandung ?; and (3) whether there is any significant difference to the quality text article reports the results of observations of students of class VII SMP Negeri 15 Bandung between experimental group and control group before and after the researchers applied an integrated model of the shape of cobwebs? This study aims to pilot an integrated model of the shape of cobwebs in learning to write text of the report on the observation as a form of skills compose the text on Indonesian subjects of class VII SMP / MTs, as well as their feasibility for use as an alternative model of learning Indonesian language and literature. The method used is the method of quasi-experimental design with pretest-posttest nonequivalent control group. The population in this study were all students of class VII SMPN 15 Bandung academic year 2014/2015. The sample used was a class VII G as a control group and an experimental group VII H as a purposive sampling technique. The results showed that the average value of pretest and posttest in the experimental group was higher than the control group. The average value obtained in the experimental group result amounted to 63.1 pretest and posttest results of 85.2. This value indicates that the average value posttest experimental group rose by 59.89% with excellent qualifications. Meanwhile, the average value obtained in the control group by 60.8 pretest results and posttest results of 69.5. The average value shows that the average value posttest control group rose by 22.19% with sufficient qualifications. Based on calculations, the error level is set to 5%, then the price of z count -4.859> z table -0.000 prices (prices (-) are not taken into account because the absolute value) can be concluded that both the pretest and posttest samples of the experimental group had a significant difference, means Ho is rejected and Ha accepted. Thus, an integrated learning model form a spider web can be applied in teaching writing text of the report on the observation of class VII SMP Negeri 15 Bandung.


(3)

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Penelitian

Tujuan pembangunan nasional dalam jangka panjang menjadi pedoman seluruh kementerian dalam merancang program kerja masing-masing, termasuk Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Untuk mencapai tujuan itu, Kemendikbud antara lain merancang dan menetapkan Kurikulum 2013. Dengan melihat berbagai bidang keilmuan secara holistik, Kurikulum 2013 mengintegrasikan kemampuan peserta didik pada aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap spiritual maupun sikap sosial.

Dalam Kurikulum 2013 ini, mata pelajaran Bahasa Indonesia memiliki peranan yang sangat strategis, yaitu sebagai penghela ilmu pengetahuan. Dengan perannya tersebut, maka tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia yang diturunkan dari Permendikbud Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan, kemudian diturunkan menjadi Kompetensi Inti (KI) menegaskan bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP/MTs memiliki empat tujuan utama, yaitu (1) memiliki sikap religius, (2) memiliki sikap sosial, (3) memiliki pengetahuan yang memadai tentang berbagai genre teks bahasa Indonesia sesuai dengan jenjang pendidikan yang ditempuhnya, dan (4) memiliki keterampilan membuat berbagai genre teks bahasa Indonesia.

Setiap pengetahuan tentang berbagai genre teks Bahasa Indonesia tersebut harus diimplementasikan dalam produk berupa karya, artinya pengetahuan tersebut harus bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan peserta didik dalam membuat karya sesuai dengan genre teks yang ada. Selanjutnya pengetahuan-pengetahuan yang dipelajari peserta didik harus bisa mengubah perilaku peserta didik terutama yang berhubungan dengan sikap sosial dan religiusnya.

Berdasarkan empat tujuan di atas, pengembangan kurikulum mata pelajaran Bahasa Indonesia ini berorientasi pada pendekatan pembelajaran bahasa berbasis teks. Pada pendekatan ini diharapkan peserta didik mampu


(4)

memproduksi/menulis dan menggunakan teks sesuai dengan tujuan dan fungsi sosialnya sehingga Bahasa Indonesia diajarkan bukan sekadar sebagai pengetahuan bahasa, melainkan sebagai teks yang mengemban fungsi untuk menjadi sumber aktualisasi diri penggunanya pada konteks sosial-budaya akademis.

Pembelajaran bahasa berbasis teks yang dikombinasikan dengan pendekatan scientific tersebut memuat empat tahapan antara lain: (1) apersepsi/luncuran (building knowledge of the field), (2) pemodelan teks

(modelling of text), (3) pemecahan masalah bersama (joint construction), dan(4)

pemecahan masalah secara individual (independent construction). Model pembelajaran seperti itu berlaku untuk semua jenis teks yang dipelajari dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Hal tersebut dapat membuat peserta didik jemu karena peserta didik sudah terlalu sering mengikuti model pembelajaran yang sama di setiap pembelajaran sehingga berdampak pada lemahnya minat, motivasi, serta kreativitas peserta didik dalam memproduksi teks.

Dengan gambaran kondisi tersebut, berbagai model pembelajaran perlu diterapkan untuk mendukung kemampuan memproduksi teks peserta didik. Salah satunya adalah dengan menerapkan model terpadu bentuk jaring laba-laba dalam pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi yang diadaptasi dari model pembelajaran terpadu berbasis tematik di jenjang sekolah dasar.

Menulis teks laporan hasil observasi merupakan salah satu keterampilan menulis yang harus dikuasai peserta didik karena melalui teks tersebut peserta didik dapat melaporkan segala sesuatu yang ditemukannya secara global dan universal sehingga memungkinkan peserta didik saling belajar, bukan hanya dari guru melainkan dari teman sekelas, sekolah, serta dari sumber belajar yang lain (lingkungan). Teks laporan hasil observasi ini terbilang baru bagi peserta didik dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia sehingga diharapkan model terpadu bentuk jaring laba-laba ini dapat membantu peserta didik dalam menulis teks laporan hasil observasi.


(5)

3

Model terpadu bentuk jaring laba-laba merupakan model pembelajaran yang beranjak dari suatu tema tertentu sebagai pusat perhatian (center of interest) yang digunakan untuk memahami, merakit, dan menggabungkan sejumlah konsep, baik yang berasal dari bidang studi yang bersangkutan maupun dari bidang studi lainnya dengan harapan peserta didik akan belajar lebih baik dan bermakna. Model pembelajaran ini berorientasi pada praktik pembelajaran yang mencerminkan dunia nyata di sekeliling peserta didik, dan disesuaikan dengan kebutuhan perkembangan anak (developmentally appropriate practice). Tujuan model terpadu bentuk jaring laba-laba adalah untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan peserta didik secara simultan. Hal tersebut selaras dengan prinsip pembelajaran bahasa bahwa setiap pengetahuan tentang genre teks Bahasa Indonesia harus diimplementasikan dalam bentuk keterampilan (produk).

Penerapan model terpadu bentuk jaring laba-laba ini sudah pernah dilakukan oleh beberapa orang di jurusan PGSD dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sehingga penggunaan metode eksperimen kuasi dalam penerapan model terpadu bentuk jaring laba-laba pada tingkat menengah pertama ini belum pernah dilakukan sebelumnya. Peneliti pertama adalah Tery Tramidita (2008) yang melakukan penelitian berjudul Pengembangan Pendekatan Pembelajaran Terpadu Model Jaring Laba-Laba untuk Meningkatkan

Kemampuan Menulis Teks Berita. Hasil pembelajaran menulis teks berita dengan

menggunakan model jaring laba-laba dari tiap siklusnya mengalami peningkatan. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan rata-rata nilai peserta didik pada siklus kedua mencapai 83,38 dan meningkat pada siklus ketiga menjadi 88,38.

Peneliti kedua adalah Deni Ahmad Munawar (2013) yang melakukan penelitian berjudul Penerapan Model Pembelajaran Terpadu Bentuk Jaring Laba-Laba (Spider Webbed) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas I pada Tema Lingkungan (Penelitian Tindakan Kelas Pembelajaran IPA Kelas I di

SD Negeri Gunungmanik Desa Cibobor Kecamatan Cibeber Kabupaten Cianjur).


(6)

bentuk jaring laba-laba. Terbukti dari data awal 13% menjadi 86% peserta didik yang mencapai kriteria ketuntasan dalam pembelajaran.

Peneliti ketiga adalah Tita Metiani (2013) yang melakukan penelitian berjudul Penerapan Metode Mind Map Jaring Laba-Laba untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Tokoh-Tokoh Proklamasi Kemerdekaan Indonesia (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SD Surakerta

Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang). Hasil belajar siswa

mengalami peningkatan pada setiap siklusnya, yaitu siklus I hanya sembilan siswa (45%) yang tuntas, siklus II berjumlah 13 siswa (56%) yang tuntas, dan siklus III berjumlah 17 siswa (85%) yang tuntas.

Peneliti keempat adalah Tsani Fathani (2013) yang melakukan penelitian berjudul Penerapan Model Pembelajaran Terpadu Bentuk Jaring Laba-laba (Webbed) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta didik tentang Tema

Lingkungan. Setelah dilakukan tindakan diketahui bahwa hasil tes mengalami

peningkatan cukup signifikan, yaitu nilai rata-rata siklus I sebesar 57,00, siklus II sebesar 85,00, dan siklus III sebesar 92,86. Ketuntasan peserta didik mencapai 64% di sikus I, 93% di siklus II, dan 100% di siklus III. Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui bahwa penerapan model pembelajaran terpadu bentuk jaring laba-laba (webbed) dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Peneliti kelima adalah Nur Adiah (2014) yang melakukan penelitian berjudul Penerapan Model Pembelajaran Terpadu Webbed untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta didik Kelas 3 pada Mata Pelajaran IPA, IPS,

dan Bahasa Indonesia dengan Tema Lingkungan Sekitar. Dari hasil penelitian

diperoleh kesimpulan bahwa pembelajaran terpadu webbed pada pembelajaran IPA, IPS, dan Bahasa Indonesia dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik yang dapat dilihat dari peningkatan ketercapaian indikator berpikir kritis yang diaplikasikan dalam tes kemampuan belajar, yaitu pada siklus I sebesar 65% dan siklus II mencapai 90,27%.

Dengan demikian, penelitian yang berjudul Penerapan Model Terpadu Bentuk Jaring Laba-Laba dalam Pembelajaran Menulis Teks Laporan Hasil


(7)

5

Observasi di Kelas VII SMP Negeri 15 Bandung yang akan dilakukan peneliti ini

merupakan penelitian yang menggunakan model pembelajaran yang sama namun, berbeda dari segi jenjang pendidikan, keterampilan, latar belakang masalah, dan metodelogi penelitian.

B.Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimanakah profil pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi peserta didik kelas VII SMP Negeri 15 Bandung sebelum menggunakan model terpadu bentuk jaring laba-laba?

2. Bagaimanakah proses pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi dengan menggunakan model terpadu bentuk jaring laba-laba pada peserta didik kelas VII SMP Negeri 15 Bandung?

3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kualitas produk tulisan teks laporan hasil observasi peserta didik kelas VII SMP Negeri 15 Bandung antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol sebelum dan setelah peneliti menerapkan model terpadu bentuk jaring laba-laba?

C.Tujuan Penelitian

Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mengujicobakan model terpadu bentuk jaring laba-laba dalam pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi sebagai bentuk keterampilan menyusun teks pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VII SMP/MTs, serta kelayakannya untuk digunakan sebagai alternatif model pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Adapun tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan:

1. profil pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi peserta didik kelas VII SMP Negeri 15 Bandung sebelum menggunakan model terpadu bentuk jaring laba-laba;


(8)

2. proses pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi dengan menggunakan model terpadu bentuk jaring laba-laba pada peserta didik kelas VII SMP Negeri 15 Bandung;

3. kualitas produk tulisan teks laporan hasil observasi peserta didik kelas VII SMP Negeri 15 Bandung antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol sebelum dan setelah peneliti menerapkan model terpadu bentuk jaring laba-laba.

D.Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik secara teoretis maupun praktis sebagai berikut.

1. Manfaat Teoretis

Secara teoretis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi keilmuan yang bermanfaat bagi (a) perkembangan dan kemajuan pendidikan di Indonesia, (b) peningkatan mutu pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah, (c) khazanah pengetahuan teks laporaan hasil observasi, (c) model pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi, dan (d) bahan kajian pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi.

2. Manfaat Praktis a. Bagi peserta didik

Melalui penerapan model pembelajaran terpadu bentuk jaring laba-laba, peserta didik dapat memperoleh pengalaman yang beragam sehingga dapat menarik minat dan motivasi peserta didik dalam meningkatkan kualitas kemampuan menulis teks laporan hasil observasi.

b. Bagi guru

Melalui penelitian ini, guru mata pelajaran Bahasa Indonesia maupun mata pelajaran lainnya dapat memperoleh informasi dalam memilih model pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan kualitas kemampuan menulis peserta didik serta mengembangkan wawasannya dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis teks laporan hasil observasi peserta didik melalui penerapkan model terpadu bentuk jaring laba-laba.


(9)

7

c. Bagi peneliti

Mengingat peneliti sebagai calon guru Bahasa dan Sastra Indonesia, penelitian ini tentu bermanfaat dalam memberikan wawasan serta pengalaman langsung dalam memilih dan menggunakan model pembelajaran yang tepat serta sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) yang hendak dicapai.

d. Bagi lembaga sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan mutu pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah serta mampu menghasilkan model pembelajaran yang dapat dimanfaatkan dan disosialisasikan kepada guru-guru lainnya yang berada di sekolah.

e. Bagi lingkungan masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi penambahan khazanah kajian penelitian pendidikan melalui studi komparasi bagi penelitian lanjutan dalam bidang yang relevan.

E.Struktur Organisasi Skripsi

Penelitian ini terdiri atas lima bab yang dapat diuraikan sebagai berikut. 1. Bab I Pendahuluan adalah bab perkenalan yang berisi (a) latar belakang

penelitian; (b) rumusan masalah penelitian; (c) tujuan penelitian; (d) manfaat penelitian; dan (e) struktur organisasi skripsi.

2. Bab II Landasan Teori adalah bab pemaparan konsep dan teori (a) ihwal menulis: pengertian menulis, tujuan menulis, manfaat menulis, dan langkah-langkah menulis; (b) teks laporan hasil observasi: pengertian, tujuan, struktur, ciri-ciri kebahasaan, dan langkah-langkah menyusun teks laporan hasil observasi; (c) model pembelajaran terpadu bentuk jaring laba-laba: pengertian, tujuan, manfaat, kelebihan, dan langkah-langkah menggunakan model pembelajaran terpadu bentuk jaring laba-laba; (d) definisi operasional, (e) anggapan dasar, serta (f) hipotesis.


(10)

3. Bab III Metodelogi Penelitian adalah bab prosedur penelitian yang berisi (a) metode penelitian; (b) desain penelitian; (c) sumber data; (d) instrumen penelitian; (e) teknik pengumpulan data; dan (f) teknik analisis data.

4. Bab IV Temuan dan Pembahasan berisi temuan penelitian berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data sesuai dengan urutan rumusan masalah penelitian, serta pembahasan temuan penelitian untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya.

5. Bab V Penutup berisi simpulan hasil penelitian yang menjawab rumusan masalah dan saran yang ditujukan kepada para pengguna penelitian, peneliti berikutnya yang berminat melakukan penelitian selanjutnya, dan pemecahan masalah di lapangan dari hasil penelitian.


(11)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A.Metode Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan untuk mendapatkan data yang empiris dan valid dengan tujuan bersifat penemuan, pembuktian, dan pengembangan, serta digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah (Sugiyono, 2008, hlm. 2-3).

Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen bentuk

quasi experimental design (desain eskperimen kuasi). Metode eksperimen dapat

diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan (treatment) tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono, 2008, hlm. 72). Dikatakan quasi experimental design

karena dalam desain ini, peneliti tidak sepenuhnya mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.

Alasan peneliti memilih metode eksperimen bentuk quasi experimental

design adalah pertama, peneliti akan mengujicobakan suatu perlakuan

(treatment), yaitu model terpadu bentuk jaring laba-laba dalam pembelajaran

menulis teks laporan hasil observasi, kedua peneliti berasumsi bahwa perlakuan (model terpadu bentuk jaring laba-laba) belum pernah diujicobakan sebelumnya pada pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi sehingga peneliti menaruh harapan positif bahwa perlakuan (model terpadu bentuk jaring laba-laba) dapat diterapkan dalam menyusun teks laporan hasil observasi.

B.Desain Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan nonequivalent control group

design. Dalam desain tersebut, terdapat dua kelompok yang masing-masing tidak

dipilih secara random namun, dipilih dengan pertimbangan tertentu, yakni nilai peserta didik dalam menulis teks laporan hasil observasi yang telah dilakukan


(12)

guru bahasa Indonesia dalam pembelajaran sebelumnya. Berikut adalah desain penelitian yang akan peneliti lakukan berdasarkan nonequivalent control group design.

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Kelompok Pretest Treatment Posttest

E O1 X O2

K O3 - O4

Sumber: (Sugiyono, 2008, hlm. 79)

Keterangan:

E : kelompok eksperimen K : kelompok kontrol

O1 : tes awal/pretest pada kelompok eksperimen O2 : tes akhir/posttest pada kelompok eksperimen

X : perlakuan menggunakan model terpadu bentuk jaring laba-laba O3 : tes awal/pretest pada kelompok kontrol

O4 : tes akhir/posttest pada kelompok kontrol

Berdasarkan desain penelitian di atas, peneliti melakukan tes sebanyak dua kali di kelompok eksperimen dan kelompok kontrol atau pembanding. Tes awal

(pretest) dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal menulis teks laporan hasil

observasi di masing-masing kelompok sebelum penerapan perlakuan (treatment). X merupakan perlakuan yang diberikan pada kelompok eksperimen, yaitu penerapan model terpadu bentuk jaring laba-laba yang diberikan sebanyak tiga kali. Selanjutnya dilakukan teks akhir (posttest) di masing-masing kelompok untuk mengetahui pengaruh perlakuan (treatment) yang telah dilakukan terhadap kemampuan menulis teks laporan hasil observasi.

C.Sumber Data 1. Populasi Penelitian


(13)

37

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013, hlm. 61). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VII SMPN 15 Bandung tahun ajaran 2014/2015.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2013, hlm. 62). Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2013, hlm. 68). Adapun yang menjadi pertimbangan peneliti dalam menentukan sampel adalah nilai peserta didik dalam menulis teks laporan hasil observasi yang telah dilakukan guru Bahasa Indonesia dalam pembelajaran sebelumnya dengan alasan nilai tersebut menjadi tolak ukur peneliti dalam menentukan kelompok eksperimen dan kontrol agar perlakuan yang diberikan lebih bermakna khususnya kepada peserta didik yang mengalami kesulitan dalam menulis teks laporan hasil observasi.

Berdasarkan hasil pertimbangan nilai rata-rata peserta didik dalam menulis teks laporan hasil observasi yang telah dilakukan guru Bahasa Indonesia dalam pembelajaran sebelumnya, peneliti menentukan sampel dalam penelitian ini adalah kelas VII G sebagai kelompok kontrol dan VII H sebagai kelompok eksperimen, yang masing-masing terdiri atas 31 peserta didik.

D.Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk mengunpulkan data serta mengukur variabel yang diteliti (Sugiyono, 2008, hlm. 92). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Instrumen Perlakuan

Dalam penelitian ini, model terpadu bentuk jaring laba-laba merupakan perlakuan (treatment) yang diberikan setelah pelaksanaan pretest. Instrumen perlakuan tersebut terdiri atas tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi


(14)

pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi dengan penerapan model terpadu bentuk jaring laba-laba yang tergambar melalui skenario pembelajaran. Berikut adalah uraian tentang ketiga tahapan instrumen perlakuan tersebut.

a. Tahap Perencanaan Pembelajaran

Rumusan tahap perencanaan pembelajaran tergambar melalui Tabel 3.2, pemetaan KI, KD, dan indikator Kelas VII Semester 1, Gambar 3.1 penyusunan jaring tema, dan silabus pembelajaran berikut.

Tabel 3.2

Pemetaan KI, KD, dan Indikator Mata Pelajaran SMP/MTs Kelas VII

No. Kompetensi

Inti Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Mata Pelajaran

1. 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

4.2 Menyusun teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan. Menyusun teks laporan hasil observasi sesuai dengan karakteristik teks laporan hasil observasi secara lisan maupun tulisan. Bahasa Indonesia

2. 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

4.3 Mengobservasi dan menyajikan bentuk-bentuk dinamika interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya dan ekonomi di lingkungan masyarakat sekitar Mengumpulkan dan menyajikan informasi tentang aktivitas manusia yang berdampak pada lingkungan alam, sosial, budaya, ekonomi dari berbagai sumber. IPS


(15)

39

3. 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. 4.12Menyajikan hasil observasi terhadap interaksi makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya Mengumpulkan dan menyajikan informasi tentang kerusakan ekosistem, pencemaran lingkungan, pemanasan global, dampak serta upaya penanganannya. IPA Gambar 3.1 Penyusunan Jaring Tema

SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMP Negeri 15 Bandung

Tema Lingkungan

Hidup Bahasa Indonesia

4.2 Menyusun teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi,

eksplanasi, dan cerita pendek sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan.

IPS

4.3 Mengobservasi dan menyajikan bentuk-bentuk dinamika interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya dan ekonomi di lingkungan masyarakat sekitar.

IPA

4.12Menyajikan hasil observasi terhadap interaksi makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya.


(16)

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia, IPS, IPA

Tema : Lingkungan Hidup

Kelas : VII

Alokasi Waktu : 6 x 40 menit (3x pertemuan) A.Kompetensi Dasar

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B.Kompetensi Inti

4.2 Menyusun teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan. (Bahasa Indonesia)

4.3 Mengobservasi dan menyajikan bentuk-bentuk dinamika interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya dan ekonomi di lingkungan masyarakat sekitar. (IPS)

4.12 Menyajikan hasil observasi terhadap interaksi makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya. (IPA)

C.Indikator Pencapaian Kompetensi

4.2.1 Menyusun teks laporan hasil observasi sesuai dengan karakteristik teks laporan hasil observasi secara lisan maupun tulisan.

4.3.1 Mengumpulkan dan menyajikan informasi tentang aktivitas manusia yang berdampak pada lingkungan alam, sosial, budaya, ekonomi dari berbagai sumber dalam bentuk teks laporan hasil observasi.

4.12.1 Mengumpulkan dan menyajikan informasi tentang kerusakan ekosistem, pencemaran lingkungan, pemanasan global, dampak serta upaya penanganannya dalam bentuk teks laporan hasil observasi.

D.Materi Pembelajaran

1. Teks laporan hasil observasi

a. Tujuan teks laporan hasil observasi b. Struktur teks laporan hasil observasi

c. Ciri-ciri kebahasaan teks laporan hasil observasi

d. Langkah-langkah menyusun teks laporan hasil observasi

2. Hakikat dan dampak interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi:

a. Pengertian interaksi manusia dan lingkungan b. Saling keterkaitan antarkomponen lingkungan c. Dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan alam d. Aktivitas manusia dan kehidupan aktivitas ekonomi e. Dampak aktivitas manusia dan kehidupan sosial budaya


(17)

41

3. Interaksi makhluk hidup dan lingkungannya 1) Pengertian lingkungan dan lingkungan hidup 2) Komponen lingkungan besera pengertiannya

3) Interaksi dan cara manusia berinteraksi dengan lingkungan 4) Pengertian ekosistem

5) Kerusakan ekosistem

6) Dampak dan upaya penanganan kerusakan ekosistem/pencemaran lingkungan.

E.Kegiatan Pembelajaran

1. Memahami tujuan sosial, struktur, ciri-ciri kebahasaan, dan langkah-langkah menyusun teks laporan hasil observasi melalui pengamatan gambar dan teks laporan hasil observasi dengan pembuatan peta konsep.

2. Membuat jaring keterhubungan menyusun teks laporan hasil observasi dengan mata pelajaran lainnya melalui tema umum “Lingkungan Hidup”. 3. Membuat kesepakatan bersama antara guru dan peserta didik dalam

mengembangkan jaring tema umum “Lingkungan Hidup” sehingga dihasilkan sub-subtema.

4. Secara berkelompok, peserta didik mengumpulkan dan menyajikan informasi tentang interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi dalam bentuk teks laporan hasil observasi secara mandiri sesuai dengan karakteristik teks.

5. Secara berkelompok, peserta didik mengumpulkan dan menyajikan informasi tentang kerusakan ekosistem, pencemaran lingkungan, pemanasan global, dampak serta upaya penanganannya dalam bentuk teks laporan hasil observasi secara mandiri sesuai dengan karakteristik teks.

F. Penilaian Hasil Belajar Penilaian Keterampilan 1. Teknik : Tes unjuk kerja

2. Bentuk : Produk tulisan (menyusun teks laporan hasil observasi secara mandiri)

G.Sumber Belajar

1. Buku Teks Mata Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas VII 2. Buku Teks Mata Pelajaran IPS untuk SMP/MTs Kelas VII 3. Buku Teks Mata Pelajaran IPA untuk SMP/MTs Kelas VII 4. Buku-buku dan referensi lain yang relevan

5. Gambar 6. Internet

7. Lingkungan sekitar

b. Tahap Pelaksanaan Pembelajaran


(18)

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMP NEGERI 15 Bandung

Kelas : VII

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia, IPS, IPA

Tema : Lingkungan Hidup

Alokasi waktu : 6 x 40 menit (3x pertemuan) A.Kompetensi Inti

4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B.Kompetensi Dasar

4.2 Menyusun teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan. (Bahasa Indonesia)

4.3 Mengobservasi dan menyajikan bentuk-bentuk dinamika interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya dan ekonomi di lingkungan masyarakat sekitar. (IPS)

4.12 Menyajikan hasil observasi terhadap interaksi makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya. (IPA)

C.Indikator Pencapaian Kompetensi

4.2.1 Menyusun teks laporan hasil observasi sesuai dengan karakteristik teks laporan hasil observasi baik secara lisan maupun tulisan.

4.3.1 Mengumpulkan dan menyajikan informasi tentang aktivitas manusia yang berdampak pada lingkungan alam, sosial, budaya, ekonomi dari berbagai sumber dalam bentuk teks laporan hasil observasi.

4.12.1 Mengumpulkan dan menyajikan informasi tentang kerusakan ekosistem, pencemaran lingkungan, pemanasan global, dampak serta upaya penanganannya dalam bentuk teks laporan hasil observasi.

D.Tujuan Pembelajaran

4.2.1.1 Setelah mengamati, menanya, dan mengumpulkan informasi tentang teks laporan hasil observasi, peserta didik dapat menyusun teks laporan hasil observasi secara mandiri sesuai dengan karakteristik teks laporan hasil observasi, baik secara lisan maupun tulisan.

4.3.1.1 Setelah mengamati, menanya, dan mengumpulkan informasi tentang aktivitas manusia yang berdampak pada lingkungan alam, sosial, budaya, ekonomi dari berbagai sumber, peserta didik dapat menyusun


(19)

43

teks laporan hasil observasi secara mandiri sesuai dengan karakteristik teks laporan hasil observasi, baik secara lisan maupun tulisan.

4.12.1.1 Setelah mengamati, menanya, dan mengumpulkan informasi tentang kerusakan ekosistem, pencemaran lingkungan, pemanasan global, dampak serta upaya penanganannya, peserta didik dapat menyusun teks laporan hasil observasi secara mandiri sesuai dengan karakteristik teks laporan hasil observasi, baik secara lisan maupun tulisan.

E.Materi Pembelajaran

1. Teks laporan hasil observasi:

a. Tujuan sosial: untuk menginformasikan fakta-fakta umum mengenai objek tertentu yang diperoleh melalui hasil pengamatan.

b. Struktur: (1) deskripsi umum (pembukaan) berisi pengertian atau pernyataan umum mengenai objek yang akan dibahas dalam teks tersebut, baik itu tentang karakteristik, keberadaan, kebiasaan, pengelompokkan, dan berbagai aspek lainnya; (2) deskripsi per bagian berisi rincian atau gambaran khusus mengenai objek yang diobservasi; (3) deskripsi manfaat berisi kegunaan atau manfaat dari paparan tema yang dinyatakan sebelumnya.

c. Ciri-ciri kebahasaan: (1) menggunakan nomina atau kata benda untuk menginformasikan sesuatu yang diamati; (2) menggunakan kata sifat/keadaan untuk mendeskripsikan sesuatu atau benda yang diamati; (3) menggunakan kata kerja aksi untuk menjelaskan perilaku; (4) menggunakan istilah-istilah teknis; (5) menggunakan kopula untuk menjelaskan pengertian atau konsep; (6) menggunakan kata yang menyatakan pengelompokan, perbedaan, atau persamaan, dan (7) melesapkan kata yang mengatasnamakan penulis dan menggantinya dengan bentuk kalimat pasif.

d. Langkah-langkah menyusun: (1) melakukan observasi atau pengamatan lapangan dengan kriteria objek menarik dan dikuasai; (2) mendaftarkan topik-topik kecil yang dapat dikembangkan menjadi laporan; (3) menyusun kerangka laporan sesuai dengan sistematika umum sebuah teks laporan hasil observasi, yaitu deskripsi umum, deskripsi per bagian, dan deskripsi manfaat; dan (4) mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi suatu teks yang padu.

2. Hakikat dan dampak interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi.

a. Pengertian interaksi manusia dan lingkungan b. Saling keterkaitan antarkomponen lingkungan c. Dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan alam d. Aktivitas manusia dan kehidupan aktivitas ekonomi e. Dampak aktivitas manusia dan kehidupan sosial budaya 3. Interaksi makhluk hidup dan lingkungannya:

a. Pengertian lingkungan: segala sesuatu yang ada di sekitar dan memberikan pengaruh terhadap kelangsungan hidup. Lingkungan hidup


(20)

adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dengan perilakunya yang mempengaruhi kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. b. Komponen lingkungan: lingkungan biotik, lingkungan abiotik,

lingkungan sosial, lingkungan budaya, dan lingkungan ekonomi. Lingkungan biotik adalah lingkungan hidup yang terdiri atas makhluk hidup, seperti manusia, hewan, dan tumbuhan. Lingkungan abiotik adalah lingkungan hidup yang terdiri atas benda tak hidup, seperti tanah, batuan, udara, dan lain-lain. Lingkungan ekonomi adalah sarana manusia untuk berinteraksi dengan sesamanya dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Lingkungan sosial adalah lingkungan yang dibuat oleh manusia yang merupakan kekuatan masyarakat serta berbagai sistem norma di sekitar individu atau kelompok manusia yang mempengaruhi tingkah laku mereka dan interaksi antara mereka. Lingkungan budaya adalah lingkungan yang dibuat oleh manusia yang merupakan sistem nilai budaya, gagasan, adat istiadat, keyakinan, dan cara hidup masyarakat yang mengelilingi kehidupan seseorang.

c. Interaksi: hal saling melakukan aksi, berhubungan, mempengaruhi, antarhubungan. Interaksi manusia dan lingkungan dilakukan dengan dua cara, yaitu manusia dipengaruhi lingkungan dan manusia melakukan perubahan terhadap lingkungan.

d. Ekosistem: interaksi antara komponen biotik (hidup) dan komponen abiotik (tidak hidup) yang membentuk suatu sistem kehidupan.

e. Kerusakan ekosistem: kerusakan hutan, pencemaran air, pencemaran udara, dan pencemaran tanah.

f. Dampak dan upaya penanganan kerusakan ekosistem/pencemaran lingkungan.

F. Metode Pembelajaran

Model : Pembelajaran terpadu

Metode : Bentuk jaring laba-laba (spider webbed) G.Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Pertama

Kegiatan Deskripsi Alokasi

Waktu Pendahuluan 1. Perserta didik merespon salam dan pertanyaan

dari guru berhubungan dengan kondisi peserta didik dan pembelajaran sebelumnya.

2. Perserta didik menerima informasi tentang keterkaitan pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

3. Peserta didik menerima informasi kompetensi yang harus dicapai, materi, tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.


(21)

45

4. Untuk memberikan motivasi peserta didik dalam memahami teks laporan hasil observasi, guru memberikan pertanyaan tentang konsep-konsep prayarat yang sudah diketahui peserta didik. Inti 1. Peserta didik membentuk kelompok dengan

anggota kelompok 8 orang.

2. Peserta didik diberikan 4 kartu soal dan 4 kartu jawaban yang berisi tujuan sosial, struktur, ciri-ciri kebahasaan, dan langkah-langkah menyusun teks laporan hasil observasi kepada setiap kelompok secara acak. Bagi kelompok yang dapat menemukan pasangan lebih cepat guru memberikan poin tambahan.

3. Peserta didik bersama kelompok diminta untuk menuliskan kartu soal dan kartu jawaban ke dalam bentuk peta konsep.

4. Melalui gambar dan teks yang berjudul

Kelestarian Lingkungan Hidup, peserta didik

diminta untuk memahami dan mengidentifikasi teks tersebut berdasarkan tujuan sosial, struktur, ciri-ciri kebahasaan, dan langkah-langkah menyusun teks laporan hasil observasi.

5. Peserta didik disajikan jaring keterhubungan manfaat menyusun teks laporan hasil observasi dengan mata pelajaran lainnya melalui tema umum “Lingkungan Hidup”.

6. Peserta didik bersama guru membuat kesepakatan dalam mengembangkan jaring tema umum “Lingkungan Hidup” sehingga dihasilkan sub-subtema.

7. Secara mandiri, peserta didik diminta untuk menyusun teks laporan hasil observasi berdasarkan subtema yang dipilih.

60 menit

Penutup 1. Peserta didik menerima umpan balik terhadap tugas yang dilakukan

2. Peserta didik bersama guru menyimpulkan pembelajaran.

3. Peserta didik melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan.

4. Peserta didik menyimak informasi mengenai rencana tindak lanjut pembelajaran.

10 menit

Pertemuan Kedua

Kegiatan Deskripsi Alokasi

Waktu Pendahuluan 1. Perserta didik merespon salam dan pertanyaan


(22)

dari guru berhubungan dengan kondisi peserta didik dan pembelajaran sebelumnya.

2. Perserta didik menerima informasi tentang keterkaitan pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

3. Peserta didik menerima informasi kompetensi yang harus dicapai, materi, tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan. 4. Untuk memberikan motivasi peserta didik dalam

memahami interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya, guru memberikan pertanyaan tentang konsep-konsep prayarat yang sudah diketahui peserta didik.

10 menit

Inti 1. Guru meminta peserta didik untuk mengamati empat gambar tentang kerusakan hutan, pencemaran air, pencemaran udara, dan pencemaran tanah.

2. Guru dan peserta didik bertanya jawab tentang penyebab dan upaya mengatasi kerusakan tersebut.

3. Peserta didik membentuk kelompok dengan anggota kelompok 12 orang.

4. Peserta didik diberikan 6 kartu soal dan 6 kartu jawaban yang berisi pengertian lingkungan dan lingkungan hidup, interaksi dan cara manusia berinteraksi dengan lingkungan, pengertian ekosistem, komponen lingkungan, kerusakan ekosistem, dan dampak serta upaya penanganan kerusakan ekosistem/pencemaran lingkungan kepada setiap kelompok secara acak. Bagi kelompok yang dapat menemukan pasangan lebih cepat guru memberikan poin tambahan. 5. Peserta didik bersama kelompok diminta untuk

menuliskan kartu soal dan kartu jawaban ke dalam bentuk peta konsep.

6. Secara berkelompok, peserta didik diminta untuk mengumpulkan informasi tentang kerusakan ekosisten, dampak, dan upaya penanganannya.

7. Setelah peserta didik mengumpulkan informasi, peserta didik secara mandiri menyajikan informasi tersebut dalam bentuk teks laporan hasil observasi.

60 menit

Penutup 1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan pembelajaran.


(23)

47

2. Peserta didik melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan.

3. Peserta didik menyimak informasi mengenai rencana tindak lanjut pembelajaran.

10 menit

Pertemuan Ketiga

Kegiatan Deskripsi Alokasi

Waktu Pendahuluan 1. Perserta didik merespon salam dan pertanyaan

dari guru berhubungan dengan kondisi peserta didik dan pembelajaran sebelumnya.

2. Perserta didik menerima informasi tentang keterkaitan pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

3. Peserta didik menerima informasi kompetensi yang harus dicapai, materi, tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan. 4. Untuk memberikan motivasi peserta didik dalam

memahami hakikat dan dampak interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi, guru memberikan pertanyaan tentang konsep-konsep prayarat yang sudah diketahui peserta didik.

10 menit

Inti 1. Guru mengajukan pertanyaan “Bagaimana orang-orang di sekitar Anda dapat memenuhi kebutuhan hidupnya?” Kegiatan ini merupakan ajakan kepada peserta didik untuk berpikir tentang dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan ekonomi di Indonesia.

2. Guru mengajukan pertanyaan “Bagaimana gaya rambut orang-orang di sekitar Anda saat ini bila dibandingkan dengan gaya rambut beberapa waktu yang lalu? Jika terjadi perubahan, faktor apakah yang mendorongnya?” Kegiatan ini merupakan ajakan kepada peserta didik untuk berpikir tentang dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan sosial budaya di Indonesia. 3. Sebagai upaya meningkatkan pemahaman

peserta didik tentang dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan ekonomi dan lingkungan sosial budaya di Indonesia, guru memberikan permainan “pesawat bermasalah”.

4. Guru memandu peserta didik membentuk kelompok kecil yang beranggotakan 4-5 orang. 5. Guru membagikan kertas kepada peserta didik

untuk menuliskan satu jenis aktivitas ekonomi


(24)

dan satu jenis aktivitas sosial budaya di sekitar peserta didik.

6. Peserta didik melipat kertas tersebut menjadi sebuah pesawat dengan mencantumkan nomor absen di sayapnya.

7. Peserta didik berdiri membentuk lingkaran penuh dan menerbangkan pesawat secara bersamaan berdasarkan aba-aba guru.

8. Peserta didik segera berlari untuk mendapatkan satu pesawat milik temannya.

9. Peserta didik kembali duduk dengan membawa pesawatnya masing-masing dan mempelajari permasalahan yang sudah tertulis.

10. Bersama kelompok, peserta didik menuliskan kalimat dampak yang dapat ditimbulkan dari permasalahan tersebut dalam bentuk laporan hasil observasi.

Penutup 1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan pembelajaran.

2. Peserta didik melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan.

3. Peserta didik menyimak informasi mengenai rencana tindak lanjut pembelajaran.

10 menit

H.Media, Alat, dan Sumber Belajar

Media Pembelajaran : gambar, teks, kartu, dan lingkungan sekitar Alat dan bahan : LCD, spidol, kertas unjuk kerja, papan tulis

Sumber Belajar :

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Bahasa Indonesia: Wahana

Pengetahuan Kelas VIII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Bahasa Indonesia Wahana

Pengetahuan: Buku Guru. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan.

Dahliati, Nindin L. & Hendiyani, Dian. (2013). Buku Guru: IPS Terpadu untuk

SMP/MTs Kelas VII. Bandung: Yrama Widya.

Dalianti, Nindin L. (2013). IPS Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VII. Bandung: Yrama Widya.

c. Tahap Evaluasi Pembelajaran Penilaian Keterampilan

1. Teknik : Tes unjuk kerja

2. Bentuk : Produk tulisan (menyusun teks laporan hasil observasi secara mandiri)


(25)

49

3. Instrumen: Tulislah teks laporan hasil observasi dengan tema “Lingkungan Hidup” dengan ketentuan:

a. judul merupakan pengembangan dari tema tersebut tersebut; b. panjang tulisan antara 150-200 kata yang terdiri atas tiga

paragraf;

c. penilaian meliputi:

1) kesesuaian isi dengan judul tulisan;

2) ketepatan bentuk/struktur teks laporan hasil observasi; 3) ketepatan memuat ciri-ciri kebahasaan teks laporan hasil

observasi;

4) ketepatan diksi (pemilihan kosakata);

5) ketepatan ejaan, tanda baca, huruf kapital dan penataan paragraf.

Tabel 3.3

Profil Penilaian Unjuk Kerja Peserta Didik (Produk Tulisan)

Kompetensi Dasar : Menyusun teks laporan hasil observasi sesuai dengan karakteristik teks baik secara lisan maupun tulisan.

Nama :

Kelas :

Tanggal :

Aspek Penilaian Skor Deskriptor

1 2 3 4

A. Isi

1. Kesesuaian isi dengan judul tulisan, artinya isi teks laporan hasil observasi sesuai dengan judul yang diajukan. Misalnya, judul

Kegiatan Karnaval,

maka isi teks berisi tentang topik-topik kecil dari kegiatan karnaval. 2. Menguasai topik tulisan,

artinya peserta didik mampu menguraikan dengan jelas berbagai topik-topik kecil yang dikembangkan dari judul sehingga menjadi teks yang utuh.

Diberi nilai 4 apabila isi teks yang ditulis peserta didik memenuhi kedua aspek ini.

Diberi nilai 3 apabila isi teks yang ditulis peserta didik sudah sesuai antara isi dengan judul tulisan namun, tidak menguasai topik tulisan.

Diberi nilai 2 apabila isi teks yang ditulis peserta didik tidak sesuai antara isi dengan judul tulisan namun, menguasai topik tulisan.

Diberi nilai 1 apabila isi teks yang ditulis peserta didik tidak memenuhi kedua aspek ini.

B. Organisasi/Struktur Teks

Diberi nilai 4 apabila isi teks yang ditulis peserta


(26)

Kelengkapan struktur teks laporan hasil observasi dengan urutan yang sistematis,

meliputi: deskripsi umum, deskripsi per bagian, dan deskripsi manfaat.

didik sesuai dengan struktur teks laporan hasil observasi dengan urutan yang sistematis. Diberi nilai 3 apabila isi teks yang ditulis peserta didik sesuai dengan struktur teks laporan hasil observasi namun, urutan tidak sistematis. Diberi nilai 2 apabila struktur isi teks yang ditulis peserta didik tidak lengkap namun, urutan sistematis.

Diberi nilai 1 apabila isi teks yang ditulis peserta didik tidak memuat struktur teks dan tidak sistematis.

C. Penggunaan Bahasa Lengkap memuat ciri-ciri kebahasaan teks laporan hasil observasi, meliputi: (1) kata benda, (2) kata sifat/keadaan, (3) kata kerja aksi, (4) istilah-istilah teknis, (5) kopula, (6) kata

pengelompokan, perbedaan, atau persamaan, dan (7) melesapkan kata yang mengatasnamakan penulis.

Diberi nilai 4 apabila penggunaan bahasa teks yang ditulis peserta didik memenuhi ketujuh aspek ini.

Diberi nilai 3 apabila penggunaan bahasa teks yang ditulis peserta didik memenuhi 4-6 aspek ini. Diberi nilai 2 apabila penggunaan bahasa yang ditulis peserta didik memenuhi 1-3 aspek ini. Diberi nilai 1 apabila penggunaan bahasa teks yang ditulis peserta didik tidak memenuhi ketujuh aspek ini.

D. Kosakata

Tepat dalam memilih kata atau ungkapan yang menyatakan kaidah kebahasaan teks laporan hasil observasi, meliputi: (1) kata benda, (2) kata

Diberi nilai 4 apabila teks yang ditulis peserta didik lengkap dan tepat dalam memilih kata yang menyatakan kaidah kebahasaan teks laporan hasil observasi.


(27)

51

sifat/keadaan, (3) kata kerja aksi, (4) istilah-istilah teknis, (5) kopula, (6) kata pengelompokan, perbedaan, atau

persamaan, dan (7) melesapkan kata yang mengatasnamakan penulis.

Diberi nilai 3 apabila isi teks yang ditulis peserta didik lengkap tapi tidak tepat dalam memilih kata yang menyatakan kaidah kebahasaan teks laporan hasil observasi.

Diberi nilai 2 apabila isi teks yang ditulis peserta didik tidak lengkap tapi tepat dalam memilih kata yang menyatakan kaidah kebahasaan teks laporan hasil observasi.

Diberi nilai 1 apabila isi teks yang ditulis peserta didik tidak lengkap dan tidak tepat dalam memilih kata yang menyatakan kaidah kebahasaan teks laporan hasil observasi.

E.Mekanik

1. Ketepatan ejaan 2. Ketepatan tanda baca 3. Penggunaan huruf

kapital

4. Penataan paragraf

Diberi nilai 4 apabila isi teks yang ditulis peserta didik memenuhi keempat aspek ini.

Diberi nilai 3 apabila isi teks yang ditulis peserta didik memenuhi ketiga aspek ini.

Diberi nilai 2 apabila isi teks yang ditulis peserta didik memenuhi kedua aspek ini.

Diberi nilai 1 apabila isi teks yang ditulis peserta didik memenuhi satu aspek ini.

Keterangan:

4: sangat baik 3: baik 2: cukup baik 1: kurang baik

Pedoman penilaian keterampilan (produk tulisan): Skor = jumlah perolehan angka seluruh aspek


(28)

Nilai = Skor peserta didik x 100 Skor total

Tabel 3.4

Penilaian PAP Skala Lima Interval

Tingkat Penguasaan Keterangan

85-100 Sangat Baik

75-84 Baik

60-74 Cukup

40-59 Kurang

0-39 Sangat Kurang

(Nurgiyantoro, 2009, hlm. 5)

2. Instrumen Observasi

Lembar observasi berfungsi untuk mengetahui aktivitas guru dan peserta didik selama pelaksanaan treatment. Lembar observasi berupa penilaian yang diisi oleh pengamat atau observer pada saat peneliti melakukan proses pembelajaran atau penelitian dengan menggunakan model terpadu bentuk jaring laba-laba. Pengamatan dilakukan oleh satu orang guru mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 15 Bandung dan mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Berikut adalah lembar observasi yang digunakan peneliti.

Tabel 3.5

Lembar Observasi Aktivitas Guru

Hari/Tanggal :

Nama Observer :

Kelas :

Materi Pembelajaran :

Pertemuan ke :

Petunjuk pengisian lembar observasi:

Berilah tanda centang (√) pada salah satu kolom, 1 (kurang), 2 (cukup), 3 (baik), dan 4 (sangat baik) untuk setiap pernyataan yang sesuai dengan pendapat Anda.

No. Aspek yang Dinilai Nilai

1 2 3 4

1. Kemampuan membuka pelajaran

a. Mengondisikan peserta didik untuk belajar b. Melakukan kegiatan apersepsi


(29)

53

yang akan disampaikan

d. Memberikan acuan materi yang akan diajarkan 2. Sikap guru dalam proses pembelajaran

a. Kejelasan suara dalam menyampaikan materi dan berkomunikasi dengan peserta didik b. Tidak melakukan gerakan yang akan

menggangu perhatian peserta didik c. Antusiasme mimik dan penampilan d. Mobilitas posisi tempat dalam kelas 3. Penguasaan materi pembelajaran

a. Mencerminkan penguasaan materi pembelajaran secara proporsional

b. Kejelasan dalam menghubungkan materi ajar dengan materi lain yang terkait

c. Kejelasan dalam memberikan contoh/ilustrasi mengenai materi pembelajaran

4. Penguasaan model pembelajaran

a. Kemampuan menggali pengetahuan peserta didik mengenai suatu topik

b. Kemampuan merangsang peserta didik untuk aktif mengeluarkan pendapatnya

c. Kemampuan membuat peserta didik

mengorganisasikan informasi yang diperoleh d. Kemampuan membuat peserta didik

memikirkan konsep yang dipelajarinya e. Kemampuan membuat peserta didik

mengembangkan pengetahuan yang diperolehnya

5. Implementasi langkah-langkah pembelajaran a. Penyajian materi ajar sesuai dengan

langkah-langkah yang tertuang dalam RPP b. Proses pembelajaran mencerminkan

komunikasi antara guru dengan peserta didik dengan berpusat pada peserta didik

c. Antusias dalam menanggapi respon peserta didik

d. Cermat dalam memanfaatkan waktu 6. Penggunaan media pembelajaran

a. Memperhatikan prinsip penggunaan media pembelajaran

b. Tepat saat menggunakan

c. Terampil dalam mengoperasikan

d. Membantu kelancaran proses pembelajaran 7. Evaluasi


(30)

aspek kompetensi

b. Melakukan evaluasi sesuai dengan soal yang direncanakan dalam RPP

c. Melakukan evaluasi sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan

d. Melakukan evaluasi sesuai dengan bentuk dan jenis yang dirancang

8. Kemampuan menutup pembelajaran

a. Meninjau kembali dan menyimpulkan materi kompetensi yang telah disampaikan

b. Memberi kesempatan peserta didik untuk bertanya

c. Memberikan tugas ko-kurikuler

d. Menginformasikan materi ajar berikutnya Jumlah Nilai Aspek

Nilai Penampilan

Tabel 3.6

Lembar Observasi Aktivitas Peserta didik

Hari/Tanggal :

Nama Observer :

Kelas :

Materi Pembelajaran :

Pertemuan ke :

Petunjuk pengisian lembar observasi:

Berilah tanda centang (√) pada salah satu kolom, 1 (1-8 peserta didik yang melakukan), 2 (9-16 peserta didik yang melakukan), 3 (17-23 peserta didik yang melakukan), dan 4 (24-31 peserta didik yang melakukan) untuk setiap pernyataan yang sesuai dengan pendapat Anda.

No. Aspek yang Dinilai Nilai

1 2 3 4

1. Antusias dalam menulis teks laporan hasil observasi

a. Mencari dan menemukan hal-hal yang penting yang dapat mendukungnya dalam menulis teks laporan hasil observasi

b. Mencatat informasi yang diperolehnya berkaitan dengan topik menulis

c. Mengorganisasikan teks laporan hasil observasi dengan benar

2. Berdiskusi untuk mengumpulkan data menulis teks laporan hasil observasi

a. Mengamati gambar dengan seksama b. Antusias dalam bertanya jawab


(31)

55

c. Peserta didik aktif dalam mengemukakan pendapat

3. Memperhatikan penjelasan guru dalam

pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi a. Menyimak penjelasan guru dengan seksama b. Mencatat hal-hal penting dari penjelasan guru c. Memahami contoh teks laporan hasil observasi

yang diberikan guru

4. Keunggulan dalam mengerjakan tugas menulis teks laporan hasil observasi

a. Antusiasme dalam menerima tugas yang diberikan

b. Ketekunan dalam menulis teks laporan hasil observasi

c. Ketuntasan dalam menyelesaikan teks laporan hasil observasi

Jumlah Nilai Aspek Nilai Penampilan 3. Instrumen Tes

Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal esai menulis teks laporan hasil observasi. Tes dilakukan dua kali di masing-masing kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol atau pembeda. Berikut adalah instrumen tes untuk pretest dan posttest.

4. Instrumen Penilaian

Profil Penilaian Unjuk Kerja Peserta Didik (Produk Tulisan)

Petunjuk:

1. Tulislah nama dan kelas Anda di kolom yang sudah disediakan!

2. Kerjakanlah soal berikut ini di kertas yang sudah disediakan dengan rapi!

Soal:

Tulislah teks laporan hasil observasi dengan tema “Lingkungan Hidup” dengan

ketentuan:

a. judul merupakan pengembangan dari tema tersebut;

b. panjang tulisan antara 150-200 kata yang terdiri atas tiga paragraf; c. penilaian meliputi:

1) kesesuaian isi dengan judul tulisan;

2) ketepatan bentuk/struktur teks laporan hasil observasi;

3) ketepatan memuat ciri-ciri kebahasaan teks laporan hasil observasi; 4) ketepatan diksi (pemilihan kosakata);


(32)

Kompetensi Dasar : Menyusun teks laporan hasil observasi sesuai dengan karakteristik teks baik secara lisan maupun tulisan.

Nama :

Kelas :

Tanggal :

Aspek Penilaian Skor Deskriptor

1 2 3 4 A. Isi

1. Kesesuaian isi dengan judul tulisan, artinya isi teks laporan hasil observasi sesuai dengan judul yang diajukan. Misalnya, judul

Kegiatan Karnaval, maka

isi teks berisi tentang topik-topik kecil dari kegiatan karnaval.

2. Menguasai topik tulisan, artinya peserta didik mampu menguraikan dengan jelas berbagai topik-topik kecil yang

dikembangkan dari judul sehingga menjadi teks yang utuh.

Diberi nilai 4 apabila isi teks yang ditulis peserta didik memenuhi kedua aspek ini.

Diberi nilai 3 apabila isi teks yang ditulis peserta didik sudah sesuai antara isi dengan judul tulisan namun, tidak menguasai topik tulisan.

Diberi nilai 2 apabila isi teks yang ditulis peserta didik tidak sesuai antara isi dengan judul tulisan namun, menguasai topik tulisan.

Diberi nilai 1 apabila isi teks yang ditulis peserta didik tidak memenuhi kedua aspek ini.

B.Organisasi/Struktur Teks Kelengkapan struktur teks laporan hasil observasi dengan urutan yang sistematis,

meliputi: deskripsi umum, deskripsi per bagian, dan deskripsi manfaat.

Diberi nilai 4 apabila isi teks yang ditulis peserta didik sesuai dengan struktur teks laporan hasil observasi dengan urutan yang sistematis. Diberi nilai 3 apabila isi teks yang ditulis peserta didik sesuai dengan struktur teks laporan hasil observasi namun, urutan tidak sistematis. Diberi nilai 2 apabila struktur isi teks yang ditulis peserta didik tidak lengkap namun, urutan sistematis.


(33)

57

teks yang ditulis peserta didik tidak memuat struktur teks dan tidak sistematis.

C.Penggunaan Bahasa Lengkap memuat ciri-ciri kebahasaan teks laporan hasil observasi, meliputi: (1) kata benda, (2) kata sifat/keadaan, (3) kata kerja aksi, (4) istilah-istilah teknis, (5) kopula, (6) kata pengelompokan,

perbedaan, atau persamaan, dan (7) melesapkan kata yang mengatasnamakan penulis.

Diberi nilai 4 apabila penggunaan bahasa teks yang ditulis peserta didik memenuhi ketujuh aspek ini.

Diberi nilai 3 apabila penggunaan bahasa teks yang ditulis peserta didik memenuhi 4-6 aspek ini. Diberi nilai 2 apabila penggunaan bahasa yang ditulis peserta didik memenuhi 1-3 aspek ini. Diberi nilai 1 apabila penggunaan bahasa teks yang ditulis peserta didik tidak memenuhi ketujuh aspek ini.

D.Kosakata

Tepat dalam memilih kata atau ungkapan yang menyatakan kaidah kebahasaan teks laporan hasil observasi, meliputi: (1) kata benda, (2) kata sifat/keadaan, (3) kata kerja aksi, (4) istilah-istilah teknis, (5) kopula, (6) kata pengelompokan, perbedaan, atau persamaan, dan (7) melesapkan kata yang mengatasnamakan penulis.

Diberi nilai 4 apabila teks yang ditulis peserta didik lengkap dan tepat dalam memilih kata yang menyatakan kaidah kebahasaan teks laporan hasil observasi.

Diberi nilai 3 apabila isi teks yang ditulis peserta didik lengkap tapi tidak tepat dalam memilih kata yang menyatakan kaidah kebahasaan teks laporan hasil observasi.

Diberi nilai 2 apabila isi teks yang ditulis peserta didik tidak lengkap tapi tepat dalam memilih kata yang menyatakan kaidah kebahasaan teks laporan hasil observasi.

Diberi nilai 1 apabila isi teks yang ditulis peserta


(34)

didik tidak lengkap dan tidak tepat dalam memilih kata yang menyatakan kaidah kebahasaan teks laporan hasil observasi.

E.Mekanik

1. Ketepatan ejaan 2. Ketepatan tanda baca 3. Penggunaan huruf kapital 4. Penataan paragraf

Diberi nilai 4 apabila isi teks yang ditulis peserta didik memenuhi keempat aspek ini.

Diberi nilai 3 apabila isi teks yang ditulis peserta didik memenuhi ketiga aspek ini.

Diberi nilai 2 apabila isi teks yang ditulis peserta didik memenuhi kedua aspek ini.

Diberi nilai 1 apabila isi teks yang ditulis peserta didik memenuhi satu aspek ini.

Keterangan:

4: sangat baik 3: baik 2: cukup baik 1: kurang baik

Pedoman penilaian keterampilan (produk tulisan): Skor = jumlah perolehan angka seluruh aspek Nilai = Skor peserta didik x 100

Skor total

Penilaian PAP Skala Lima Interval

Tingkat Penguasaan Keterangan

85-100 Sangat Baik

75-84 Baik

60-74 Cukup

40-59 Kurang

0-39 Sangat Kurang

(Nurgiyantoro, 2009, hlm. 5)


(35)

59

Penyebaran angket digunakan untuk mendapatkan data tentang respon peserta didik terhadap penerapan model terpadu bentuk jaring laba-laba dalam pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi. Angket yang digunakan bersifat tertutup dan berjenis kuisioner checklist, sebuah daftar pertanyaan yang diisi dengan membubuhkan tanda centang pada kolom yang sesuai dengan menggunakan skala Guttman, yaitu ya-tidak (Sugiyono, 2008, hlm. 96).

Tabel 3.7 Angket Peserta Didik Petunjuk pengerjaan lembar angket:

Berilah jawaban terhadap pertanyaan berikut ini dengan tanda centang (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan pendapat kalian.

No. Pernyataan Ya Tidak

1. Pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi dengan menggunakan model terpadu bentuk jaring laba-laba sangat menarik dan tidak membosankan untuk diikuti karena kegiatan pembelajaran dilakukan dalam bentuk permainan.

2. Pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi dengan menggunakan model terpadu bentuk jaring laba-laba memudahkan kamu untuk memahami dan menulis teks laporan hasil observasi karena kegiatan pembelajaran dihubungkan dengan materi pembelajaran lain.

3. Pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi dengan menggunakan model terpadu bentuk jaring laba-laba lebih menarik dari pembelajaran sebelumnya karena kegiatan menulis disesuaikan dengan minat masing-masing.

4. Pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi dengan menggunakan model terpadu bentuk jaring laba-laba dapat memotivasi kamu untuk menulis.

5. Cara guru mengajar dalam pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi dengan menggunakan model pembelajaran terpadu bentuk jaring laba-laba membuat kamu senang karena guru membuat pembelajaran menjadi lebih menarik, memotivasi, dan bermakna.


(36)

1. Teknik Nontes

Teknik nontes yang digunakan dalam pengumpulan data ini dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan angket. Berikut adalah uraian dari ketiga teknik tersebut.

a. Wawancara

Teknik wawancara dilakukan untuk mengetahui profil pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi peserta didik kelas VII SMP Negeri 15 Bandung sebelum menggunakan model terpadu bentuk jaring laba-laba yang akan dijadikan variabel penelitian. Wawancara dilakukan kepada guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VII. Hal ini dilakukan karena guru yang bersangkutan adalah orang yang paling mengetahui kondisi dan situasi pembelajaran di kelas. Adapun jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara tidak berstruktur atau terbuka, artinya wawancara dilakukan secara bebas dan peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Alasan peneliti menggunakan jenis ini karena peneliti ingin mendapatkan informasi awal dan mendalam tentang variabel yang akan diteliti.

b. Observasi

Teknik ini dilakukan untuk mengetahui proses pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi dengan menggunakan model terpadu bentuk jaring laba-laba pada peserta didik kelas VII SMP Negeri 15 Bandung. Kegiatan observasi dilakukan dengan lembar observasi berupa penilaian yang diisi oleh pengamat atau observer pada saat peneliti melakukan proses pembelajaran atau penelitian dengan menggunakan model terpadu bentuk jaring laba-laba. Data hasil observasi yang diperoleh, diakumulasikan untuk mengetahui nilai total dan rata-rata yang diberikan pengamat atau observer.


(37)

61

Angket atau kuisioner merupakan teknik pengumpulan data secara tidak langsung, artinya peneliti tidak secara langsung bertanya jawab dengan responden. Pengumpulan data menggunakan angket digunakan untuk mendapatkan data tentang tanggapan atau respon peserta didik terhadap penerapan model terpadu bentuk jaring laba-laba dalam pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi Angket ini ditujukan kepada responden atau peserta didik yang telah mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan model terpadu bentuk jaring laba-laba. Adapun angket yang digunakan bersifat tertutup dan berjenis kuisioner checklist, sebuah daftar pertanyaan yang diisi dengan membubuhkan tanda centang pada kolom yang sesuai dengan skala pengukuran berjenis skala Guttman, yaitu ya-tidak (Sugiyono, 2008, hlm. 96).

2. Teknik Tes

Teknik tes yang digunakan dalam pengumpulan data ini dilakukan dengan tes tertulis berupa soal esai yang dilakukan sebanyak dua kali, yaitu tes awal

(pretest) dan tes akhir (posttest) untuk kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol. Tes awal (pretest) dilakukan untuk melihat kemampuan awal peserta didik dalam menulis teks laporan hasil observasi sebelum penerapan model terpadu bentuk jaring laba-laba, sedangkan tes akhir (posttest) digunakan untuk melihat kemampuan peserta didik dalam menulis teks laporan hasil observasi setelah penerapan model terpadu bentuk jaring laba-laba. Perbandingan antara hasil pretest dan posttest akan menghantarkan kesimpulan apakah perlakuan

(treatment) yang diterapkan dalam pembelajan efektif atau tidak.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan perhitungan kuantitatif. Perhitungan ini dilakukan untuk mengetahui silsilah rata-rata nilai

pretest dan posttest untuk masing-masing aspek yang dinilai sebagai indikator

efektivitas perlakuan berupa penerapan model terpadu bentuk jaring laba-laba dalam penulisan teks laporan hasil observasi. Hasil perhitungan yang diperoleh akan diinterpretasikan sehingga menghasilkan kesimpulan yang komperhensif,


(38)

benar, dan akurat. Adapun langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Menganalisis data pretest dan posttest dengan cara mengubah skor pretest dan

posttest ke dalam bentuk nilai dengan rumus:

∑ skor peserta didik x 100 = Nilai ∑ skor total

2. Mengualifikasikan nilai pretest dan posttest berdasarkan tabel penilaian PAP skala lima.

3. Menguji reliabilitas antar penimbang

Uji reliabilitas antar penimbang digunakan untuk mengetahui tingkat reliabilitas penilaian antara penguji yang satu dengan penguji lainnya pada setiap tes. Uji reliabilitas dilakukan dengan prinsip Analisis Varians (ANAVA) dengan langkah-langkah sebagai berikut.

a. Menentukan determinan (dt²) = (∑X)² K.N b. Menentukan kuadrat peserta didik (testi)

SSt∑dt² = ∑(∑Xt)² (∑X)² K K.N Keterangan:

SSt∑dt² : jumlah kuadrat peserta didik (testi) (∑Xt)² : jumlah kuadrat benar dari peserta didik (∑X)² : kuadrat dari jumlah skor total

K : banyaknya item (dari penguji) N : banyaknya peserta didik (testi) c. Menentukan kuadrat penguji

SSp∑d²p = ∑(∑XP)² (∑X)² N K.N Keterangan:

SSp∑d²p : jumlah kuadrat item (penilai berjumlah tiga orang) (∑Xp)² : jumlah kuadrat benar dari seluruh peserta didik (testi)


(39)

63

(∑X)² : kuadrat dari jumlah skor total K : banyaknya item (dari penguji) N : banyaknya peserta didik (testi) d. Menentukan kuadrat total

SStot∑X²t = ∑X² - (∑X)² K.N Keterangan:

SStot∑X²t : jumlah kuadrat total penilai

∑X² : jumlah kuadrat dari tiap hasil peserta didik (testi) (∑X)² : kuadrat dari jumlah skor total

K : banyaknya item (dari penguji) N : banyaknya peserta didik (testi) d. Menentukan kuadrat kekeliruan

SSk∑d²kk = SStot∑X²t - SSt∑dt² - SSp∑d²p Keterangan:

SSk∑d²kk : jumlah kuadrat kekeliruan SStot∑X²t : jumlah kuadrat total

SSt∑dt : jumlah kuadrat peserta didik (testi) SSp∑d²p : jumlah kuadrat penimbang (penguji)

e. Memasukan seluruh data penilaian ke dalam format tabel ringkasan ANAVA untuk menguji k sampel sebagai berikut.

Tabel 3.8

Format Tabel Ringkasan ANAVA Sumber

Variasi (SV)

Jumlah Kuadrat (SS)

Derajat

Kebebasan (dk) Varians (s²) Peserta

didik/Testi

SSt∑dt² N-1 SSt∑dt²

N-1


(40)

Kekeliruan SSk∑d²kk (N-1)(K-1) SSk∑d²kk (N-1)(K-1)

Sumber: Sugiyono (2013, hlm. 202)

e. Menghitung realibilitas antarpenimbang dengan rumus Hyot: rxy = (Vt-Vkk)

Vt Keterangan:

rxy : reabilitas yang dicari Vt : varians dari testi Vkk : varians dari kekeliruan

f. Hasil perhitungan reliabilitas yang telah diperoleh tersebut disesuaikan dengan tabel Guilfod berikut.

Tabel 3.9 Tabel Guilford

Nilai Tingkat Korelasi

< dari 0,20 Tidak ada korelasi

0,20-0,40 Korelasi rendah

0,40-0,60 Korelasi sedang

0,60-0,80 Korelasi tinggi

0,80-0,99 Korelasi tinggi sekali

1,00 Korelasi sempurna

Sumber: Arikunto (2010, hlm. 319)

4. Uji Normalitas Nilai Pretest dan Posttest Kelompok Kontrol dan Eksperimen Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas nilai pretest dan posttest dapat dilakukan dengan menggunakan Chi Kuadrad (X²) dengan langkah-langkah sebagai berikut.


(41)

65

Untuk pengujian normalitas data dengan Chi Kuadrad ini, jumlah kelas interval ditetapkan 6. Hal ini disesuaikan dengan 6 bidang yang ada pada kurve normal baku.

2) Mengitung rentang data dengan rumus: R = skor tertinggi-skor terkecil 3) Menghitung panjang kelas dengan rumus: P = Rentang/Jumlah kelas = R/K 4) Menyusun data ke dalam tabel distribusi frekuensi sekaligus tabel penolong

untuk mengitung harga Chi Kuadrad hitung. 5) Menghitung fh (frekuensi yang diharapkan)

Cara menghitung fh diadasarkan pada presentasi luas tiap bidang kurva normal dikalikan jumlah data observasi (jumlah individu dalam sampel).

7) Menghitung selisih data fo dengan fh (fo-fh). 8) Mengitung harga (fo-fh)² dan (fo-fh)²

fh

9) Membandingkan harga Chi Kuadrad hitung dengan Chi kuadrad tabel. Bila harga Chi Kuadrad hitung lebih kecil dari harga Chi Kuadrad tabel, maka distribusi data dinyatakan normal, dan bila lebih besar dinyatakan tidak normal. 5. Uji Homogenitas Varians Nilai Pretest dan Posttest Kelompok Kontrol dan

Eksperimen

Uji homogenitas varians bertujuan untuk mengetahui apakah kelompok ekperimen dan kelompok kontrol berasal dari populasi yang memiliki varians yang homogen atau tidak.

a. Menentukan distribusi frekuensi dengan ketentuan:

1) menghitung jumlah kelas interval dengan rumus: K = 1 + 3,3 log n; 2) mengitung rentang data dengan rumus: R = skor tertinggi-skor terkecil; 3) menghitung panjang kelas dengan rumus: P = Rentang/Jumlah kelas = R/K. b. Menentukan mean (rata-rata) data kelompok dengan ketentuan:

1) menentukan tanda kelas (xi) yang merupakan rata-rata dari nilai terendah dan tertinggi setiap interval data;

2) menetukan perkalian antara frekuensi (fi) pada setiap interval data dengan tanda kelas (xi);


(42)

3) mengitung mean (rata-rata) data kelompok dengan rumus: x = ∑ fi.xi

∑ fi

c. Menentukan standar deviasi data kelompok dengan ketentuan: 1) menentukan simpangan (xi-x);

2) menentunkan simpangan kuadrat atau varians (xi-x)²;

3) menentukan perkalian frekuensi dengan simpangan kuadrat fi (xi-x)²;

4) memasukkan hasil perhitungan di atas ke dalam rumus standar deviasi dengan rumus: s = √∑ fi (xi-x)²/(n-1)

d. Menentukan Uji F dengan rumus: F = Vb

Vk Keterangan:

F hitung = nilai yang dicari Vb = varians terbesar Vk = varians terkecil

Data dinyatakan homogen apabila F hitung < F tabel. 6. Uji Hipotesis

Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas data, maka langkah selanjutnya adalah uji hipotesis. Apabila nilai pretest dan postest berdistribusi normal dan homogen, maka uji hipotesis yang digunakan adalah statistik parametrik dengan t-test namun, apabila nilai pretest dan postest tidak berdistribusi normal dan tidak homogen, maka uji hipotesis yang digunakan adalah statistik nonparametrik dengan teknik Wilcoxon Match Pairs Test. Berikut adalah ketentuan uji hipotesis dengan menggunakan t-test.

a. t-test dua sampel digunakan untuk hipotesis komparatif dua sampel yang

berkorelasi dengan jenis data interval.

b. Rumusan t-test yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel yang berkorelasi ditunjukkan pada rumus berikut.


(1)

Untuk pengujian normalitas data dengan Chi Kuadrad ini, jumlah kelas interval ditetapkan 6. Hal ini disesuaikan dengan 6 bidang yang ada pada kurve normal baku.

2) Mengitung rentang data dengan rumus: R = skor tertinggi-skor terkecil 3) Menghitung panjang kelas dengan rumus: P = Rentang/Jumlah kelas = R/K 4) Menyusun data ke dalam tabel distribusi frekuensi sekaligus tabel penolong

untuk mengitung harga Chi Kuadrad hitung. 5) Menghitung fh (frekuensi yang diharapkan)

Cara menghitung fh diadasarkan pada presentasi luas tiap bidang kurva normal dikalikan jumlah data observasi (jumlah individu dalam sampel).

7) Menghitung selisih data fo dengan fh (fo-fh). 8) Mengitung harga (fo-fh)² dan (fo-fh)²

fh

9) Membandingkan harga Chi Kuadrad hitung dengan Chi kuadrad tabel. Bila harga Chi Kuadrad hitung lebih kecil dari harga Chi Kuadrad tabel, maka distribusi data dinyatakan normal, dan bila lebih besar dinyatakan tidak normal. 5. Uji Homogenitas Varians Nilai Pretest dan Posttest Kelompok Kontrol dan

Eksperimen

Uji homogenitas varians bertujuan untuk mengetahui apakah kelompok ekperimen dan kelompok kontrol berasal dari populasi yang memiliki varians yang homogen atau tidak.

a. Menentukan distribusi frekuensi dengan ketentuan:

1) menghitung jumlah kelas interval dengan rumus: K = 1 + 3,3 log n; 2) mengitung rentang data dengan rumus: R = skor tertinggi-skor terkecil; 3) menghitung panjang kelas dengan rumus: P = Rentang/Jumlah kelas = R/K. b. Menentukan mean (rata-rata) data kelompok dengan ketentuan:

1) menentukan tanda kelas (xi) yang merupakan rata-rata dari nilai terendah dan tertinggi setiap interval data;

2) menetukan perkalian antara frekuensi (fi) pada setiap interval data dengan tanda kelas (xi);


(2)

3) mengitung mean (rata-rata) data kelompok dengan rumus: x = ∑ fi.xi

∑ fi

c. Menentukan standar deviasi data kelompok dengan ketentuan: 1) menentukan simpangan (xi-x);

2) menentunkan simpangan kuadrat atau varians (xi-x)²;

3) menentukan perkalian frekuensi dengan simpangan kuadrat fi (xi-x)²;

4) memasukkan hasil perhitungan di atas ke dalam rumus standar deviasi dengan rumus: s = √∑ fi (xi-x)²/(n-1)

d. Menentukan Uji F dengan rumus: F = Vb

Vk Keterangan:

F hitung = nilai yang dicari Vb = varians terbesar Vk = varians terkecil

Data dinyatakan homogen apabila F hitung < F tabel. 6. Uji Hipotesis

Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas data, maka langkah selanjutnya adalah uji hipotesis. Apabila nilai pretest dan postest berdistribusi normal dan homogen, maka uji hipotesis yang digunakan adalah statistik parametrik dengan t-test namun, apabila nilai pretest dan postest tidak berdistribusi normal dan tidak homogen, maka uji hipotesis yang digunakan adalah statistik nonparametrik dengan teknik Wilcoxon Match Pairs Test. Berikut adalah ketentuan uji hipotesis dengan menggunakan t-test.

a. t-test dua sampel digunakan untuk hipotesis komparatif dua sampel yang berkorelasi dengan jenis data interval.

b. Rumusan t-test yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel yang berkorelasi ditunjukkan pada rumus berikut.


(3)

√s1

²

+ s2

²

– 2r s1 s2

n1 n2 √n1 √n2

Keterangan:

x1 : rata-rata sampel 1

x2 : rata-rata sampel 2

s1

²

:varians sampel 1

s2

²

:varians sampel 2

r : korelasi antara dua sampel s1 : simpangan baku sampel 1

s2 : simpangan baku sampel 2

n1 : jumlah data sampel 1

n2 : jumlah data sampel 2

c. Harga t hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga t tabel dengan dk = n1 + n2 – 2 dan taraf signifikansi 95% (α = 0,05). Apabila t hitung > t tabel

dapat disimpulkan bahwa kedua sampel memiliki perbedaan yang signifikan, artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Namun, apabila t hitung < t tabel dapat disimpulkan bahwa kedua sampel tidak memiliki perbedaan yang signifikan, artinya Ho diterima dan Ha ditolak.

Berikut adalah langkah-langkah menggunakan teknik Wilcoxon Match Pairs Test.

1) Memasukan nilai pretest (XA1) dan postest (XB1) ke dalam tabel penolong untuk test Wilcoxon.

2) Menentukan rank atau beda dengan cara XB1-XA1.

3) Menentukan nilai T. Nilai T adalah jumlah jenjang yang kecil nilainya di antara jumlah rank positif dan jumlah rank negatif dari daftar rank yang telah dibuat.

4) Menentukan nilai z hitung dari tabel. Pada tabel Wilcoxon harga n yang paling

besar adalah 25. Maka untuk n > 25, harga z hitung dihitung dengan rumus: z = T - µT = T – n (n+1)/4


(4)

σT √n (n+1) (2n+1)/24

5) Harga z hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga z tabel dengan taraf signifikansi 95% (α = 0,05). Apabila z hitung > z tabel dapat disimpulkan bahwa kedua sampel memiliki perbedaan yang signifikan, artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Namun, apabila z hitung < z tabel dapat disimpulkan bahwa

kedua sampel tidak memiliki perbedaan yang signifikan, artinya Ho diterima dan Ha ditolak.

7. Analisis Data Observasi

Data hasil observasi aktivitas guru dan peserta didik dapat dianalisis dengan cara mendeskripsikan perhitungan nilai dari setiap kategori yang diberikan observer. Analisis data observer dalam penelitian ini meliputi analisis data observasi guru dan analisis data observasi peserta didik.

a) Berikut adalah rumus yang digunakan untuk memberikan penilaian terhadap aktivitas guru.

S = O JA Keterangan:

S : skor yang diperoleh

O : jumlah nilai yang diberikan oleh pengamat JA : Jumlah aspek yang dijadikan acuan penilaian

Setelah mendapatkan skor dari setiap observer, maka dilanjutkan dengan menghitung skor total dari seluruh observer dengan rumus berikut.

St = S1 + S2 2

Keterangan: St : skor total

S1 : skor pengamat 1 S2 : skor pengamat 2


(5)

Setelah menghitung skor total hasil observasi aktivitas guru, maka skor tersebut dimasukan ke dalam tabel berikut untuk mengetahui kategori yang tepat yang diperoleh guru dalam proses pembelajaran.

Tabel 3.10

Kriteria Penilaian Aktivitas Guru

Kategori Rentang Nilai Keterangan

A 4,00 - 3,50 Sangat baik

B 3,49 - 3,00 Baik

C 2,99 - 2,50 Cukup

D 2,49 – 2,00 Kurang

b) Berikut adalah rumus yang digunakan untuk memberikan penilaian terhadap aktivitas peserta didik.

Presentase aktivitas peserta didik = rata-rata x 100% jumlah peserta didik

Setelah mendapatkan skor dari setiap observer, maka dilanjutkan dengan menghitung skor total dari seluruh observer dengan rumus berikut.

St = S1 + S2 2 Keterangan:

St : skor total

S1 : skor pengamat 1 S2 : skor pengamat 2

Setelah menghitung skor total hasil observasi aktivitas peserta didik, maka skor tersebut dimasukan ke dalam tabel berikut.

Tabel 3.11

Kriteria Penilaian Aktivitas Peserta Didik

Kategori Rentang Nilai Keterangan


(6)

B 60% - 79,99% Baik

C 40% - 59,99% Cukup

D 20% - 39,99% Kurang

E 0% - 19,99% Sangat Kurang

8. Analisis Data Angket

Data tentang respon peserta didik terhadap pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi dengan menggunakan model pembelajaran terpadu didapat dengan mencari persentase jawaban peserta didik di setiap aspek yang ditanyakan dalam angket. Rata-rata persentase aspek yang dinilai ditentukan dengan cara menentukan jumlah persentase setiap butir aspek tersebut dibagi dengan banyaknya butir yang ditanyakan pada aspek tersebut. Berikut adalah rumus yang digunakan untuk menghitung data angket.

p = fo x 100% N

Keterangan: p : persentase

Fo : frekuensi jawaban peserta didik pada setiap aspek pertanyaan N : jumlah peserta didik

Hasil dari persentase jawaban angket tersebut diterjemahkan dengan tabel berikut ini.

Tabel 3.12

Tabel Interpretasi Angket

Persentase Interpretasi

0% Tidak ada

1% - 25% Sebagian kecil

26% - 49% Hampir setengah

50% Setengah

51% - 75% Sebagian besar 76% - 99% Hampir seluruhnya


Dokumen yang terkait

KEMAMPUAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

6 55 67

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SAINTIFIK TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 38 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

0 3 27

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI OLEH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 38 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

0 3 26

KEEFEKTIFAN MODEL SOMATIS, AUDITORIS, VISUAL, INTELEKTUAL (SAVI) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI.

1 7 36

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI (Penelitian Eksperimen Semu di Kelas X SMK Negeri 3 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014).

0 5 53

EFEKTIVITAS TEKNIK CLUSTERING (PENGELOMPOKAN) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI.

3 14 50

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TERPADU BENTUK JARING LABA-LABA (WEBBED) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG TEMA LINGKUNGAN.

1 1 24

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TERPADU BENTUK JARING LABA-LABA (WEBBED) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG TEMA LINGKUNGAN.

0 0 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TERPADU BENTUK JARING LABA-LABA (SPIDER WEBBED) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWAKELAS I PADA TEMA “LINGKUNGAN”.

0 0 32

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TERPADU BENTUK JARING LABA-LABA (SPIDER WEBBED) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS I PADA TEMA LINGKUNGAN : Penelitian Tindakan Kelas Pembelajaran IPA kelas 1 di SD Negeri Gunungmanik Desa Cibokor Kecamatan Cibeber K

0 3 38