STUDI STRUKTUR KOMUNITAS MARKROZOOBENTOS DI PERAIRAN SUNGAI BABURA KABUPATEN DELI SERDANG.

STUDI STRUKTUR KOMUNITAS MAKROZOOBENTOS DI PERAIRAN
SUNGAI BABURA KABUPATEN DELI SERDANG

Oleh :

Bertauli Situmorang
4101220002
Program Studi Biologi

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Sain

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Adapun skripsi ini berjudul “Studi Struktur Komunitas Mkarozoobentos di
Perairan Sungai Babura Kab. Deli Serdang”, yang merupakan salah satu syarat
untuk dapat memperoleh gelar sarjana.
Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis ingin
mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah berpartisipasi dan
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu penulis
mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs. H. Tri Harsono, M.Si selaku ketua
jurusan Biologi, Bapak Drs. Lazuardi, M.Si selaku sekretaris jurusan Biologi,
serta Ibu Dra. Melva Silitonga, MS, selaku Ketua Prodi Biologi. Selain itu penulis
juga menyampaikan terimakasih kepada Ibu Dra. Masdiana Sinambela, M.Si
sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan
motivasi pada penulis selama penulisan skripsi ini. Serta kepada Bapak
Syariffudin, M.Sc, Ph.D, Ibu Dra.Rosita Tarigan M.Pd.Drs. Lazuardi, M.Siselaku
dosen penguji yang telah memberikan banyak kritik dan saran yang berguna untuk
penyusunan skripsi ini.Terima kasih disampaikan kepada BapakDrs. Lazuardi,
M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik. Juga kepada ibu Dra. Uswatun
Hasanah, M.Si selaku kepala laboratorium Biologi yang telah memberikan izin
untuk menggunakan laboratorium ekologi selama penelitian berlangsungdan

kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen di jurusan Biologi yang telah banyak
membimbing penulis selama perkuliahan.
Ucapan terimakasih terkhusus untuk Opung tercinta Br.Silaen yang di
muaraterimakasih untuk semua nasehat,dan setiap doa yang diberikan kepada
penulis. Ungkapan terimakasih yang luar biasa juga penulis sampaikan sebesarbesarnya kepada kedua orang tua tercinta, Ayahanda Berhamin Situmorang dan
Ibunda Asta Sianturi buat setiap doa, nasehat, kasih sayang yang begitu berarti
serta dukungan yang diberikan baik material maupun spiritual yang tak ternilai

v

harganya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Semua ini untuk
kalian orangtua yang terhebat.Dan terimakasih kepada kakak,dan abang aku yang
tercinta, Kak Friska Verawati Br.Situmorang, Abang Mansen Situmorang, Abang
Maradong Situmorang, Abang Manullang,dan Eda Milka Br.Siadariatas
doa,dukungan material, dan semangat baru buat penulis.
Terimakasih sebesar-besarnya penulis persembahkan kepada sahabatsahabatku tercinta Sandy Purba,dan Sarah Tarigan yang telah berjuang bersamasama dalam suka dan duka sejak menentukan judul, melakukan penelitian hingga
menyelesaikan skripsi ini. Serta kepada Lamtagon, Puspita,dan Manganjuyang
telah membantu dalam penelitian di lapangan. Juga kepada sahabat tercinta SMA
yang tak bisa terlupakan sampai sekarang iniFransiska Br. Sinaga, Yuli Artha,
Yeni Marta, Lusiana Br.Situmorangjuga buat kak Omi silitonga yang sudah

banyak membantu, memberikan dukungan, motivasi serta doa dan telah menjadi
sandaran saya selama penelitian dan penulisan skripsi ini. Juga kepada temanteman seperjuangan Biologi ND’10 salam SEMPAK (Semangat Kompak),
terimakasih atas doa, motivasi, dan kebersamaan selama perkuliahan.Juga untuk
yang teristimewah Bharada Ronald Bertuah Hutapea, terimakasih telah menjadi
teman curhat, dan sosok yang terus memberi dukungan dalam doa, dan selalu
memberi semangat dalam suka maupun duka kepada penulis. Dan untuk semua
pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu dan telah banyak membantu,
penulis mengucapkan terimakasih dan Tuhan memberkati.
Penulis menyadari skripsi ini masih banyak kelemahan dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi
ini dapat memberikan inspirasi bagi pembaca baik hanya sebagai bahan bacaan
atau referensi untuk penelitian lanjutan dan bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkannya. Akhir kata penulis ucapkan terimakasih.
Medan, Juni 2014
Penulis
Bertauli Situmorang
Nim. 4101220002

ii


STUDI STRUKTUR KOMUNITAS MAKROZOOBENTOS DI
PERAIRAN SUNGAI BABURA KECAMATAN SIBOLANGIT
KABUPATEN DELI SERDANG

Bertauli Situmorang (NIM 4101220002)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunitas makrozoobentos dan
keadaan fisika kimia di aliran Sungai Babura Kabupaten Deli Serdang.Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi karena data diperoleh
dari hasil pengamatan secara langsung.Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan
sejak bulan mei sampai juni 2014, dengan pengambilan sampel pada lima stasiun.
Stasiun I: Lau Burah Desa Bingkawan Kec. Sibolangit, Hutan Stasiun II : Desa
Durin Pitu, Hutan, akan tetapi sudah ada kebun masyarakat Stasiun III : Pancur
Batu, Penambang Pasir Stasiun IV : Stasi Keloni, Perkebunan Pisang, tetapi ada
pemukiman penduduk Stasiun V : Tebing Ganjang, Daerah Terbuka. Surber-Net
sebanyak tiga kali pengambilan dari tepi kanan, tengah dan tepi kiri.Hasil
penelitian menunjukkan bahwa organisme makrozoobentos yang ditemukan
sebanyak 3 ordo yang tergolong kedalam 6 family.


Kata Kunci : Ekologi Makrozoobentos dan Air Sungai Babura

iii

STUDY OF COMMUNITY STRUCTUR EINAQUATIC
MACROZOOBENTHOS BABURA RIVER
DELI SERDANG DISTRICT
OF SIBOLANGIT

Bertauli Situmorang (NIM 4101220002)
ABSTRACT
This study aims to determine the the chemical and ofthe of Deli Serdang
regency. Data collection were observation techni ques because the data. This
research was carried outfor 2 months fromthe month of May to June 2014, with
sampling at the five stations. Station I: Lau Burah Bingkawan Village district.
Sibolangit, Forest Station II: The village of Durin Pitu, Forests, but existing
community gardens Station III: Pancur Stone, Sand Miners Station IV: Stasi
Keloni, Banana Plantation, but nosett lements Station V: Cliffs Crush, Regional
Terbuka. Surber-net as much asthree times the decision of the right, the center
and the left edge. The results showed that the organism macrozoobenthos found

that as much as 3orders into 6 family.
Keywords : Ecology and Water Macrozoobenthos Babura River

vi

DAFTAR ISI

Halaman
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran

i
ii
iii
vi

viii
ix
x

BAB I PENDAHULUAN
1.1.LatarBelakangMasalah
1.2.Ruang Lingkup Masalah
1.3.BatasanMasalah
1.4.RumusanMasalah
1.5.TujuanPenelitian
1.6.ManfaatPenelitian

1
1
3
3
4
4
4


BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. KajianTeori
2.1 Ekosistem Sungai
2.2. DAS Babura
2.2.1. Karakteristik Sungai Bagian Hulu
2.2.2. Karakteristik Sungai Bagian Tengah
2.2.3. Karakteristik Sungai Bagian Hilir
2.3. Makrozoobentos
2.4. Makrozoobentos Sebagai Indikator Biologis Kualitas Perairan
2.4.1 Organisme Makrozoobentos
2.4.2 Jenismakrozoobentos yang ditemukan di Sungai
2.4.2.1 Jenis Morfologi Gambar Karakteristik / Ciri
2.5 Komunitas Bentos
2.6 Makrozoobentos Sebagai Indikator Kualitas Air
2.7 Faktor Fisika - Kimia Komunitas Makrozoobentos
2.7.1 Faktor Fisika
2.7.2 Faktor Kimia
B.Kerangka Berfikir dan Hipotesis

5

5
5
6
7
8
8
9
9
10
10
15
16
16
16
19
22

BAB III METODE PENELITIAN
3.1 LokasidanWaktuPenelitian
3.2 Populasi Dan Sampel

3.3. Alat dan Bahan
3.3.1 Pengambilan dan Identifikasi

23
23
23
23

vii

3.3.2 Pengukuran Parameter Perairan
3.4 ProsedurKerja
3.4.2 ProsedurKerja di Lapangan
3.5 ProsedurKerja di Laboratorium
3.5.2 Prosedurkerja di Laboratorium
3.6 Analisis Data
3.6.1 Kelimpahan
3.6.2 Indeks Keseragaman
3.6.3 Indeks Dominansi


24
25
25
26
26
27
27
28
28

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HasilPenelitian
4.1.1 FaktorFisika Kimia Perairan
4.1.2. FaktorFisikaPerairan
4.1.2.1. Suhu
4.1.2.2 Kecepatan Arus
4.1.2.3 Intensitas Cahaya
4.2.2. Faktor Kimia Perairan
4.2.2.1. Derajat Keasamaan (pH)
4.2.2.2. Dissolved Oksigen (DO)
4.2.2.3. Biological Oxygen Demand (BOD5)
4.2.2.4 KandunganNitrat
4.2.2.5 KandunganFosfat
4.2.2.6 KandunganOrganikZatTerlarut
4.2.2.7 Sifat Biologi Komunitas Makrozoobentos di Sungai Babura
4.3. Kelimpahan Makrozoobentos
4.4. Keanekaragaman Makrozoobentos
4.5. Keseragaman Makrozoobentos
4.6. Dominansi Makrozoobentos

30
30
32
32
33
35
36
36
37
38
39
40
41
42
44
45
45
46

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran

47
48

DAFTAR PUSTAKA

49

ix

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1Pengambilan dan Pengidentifikasian

23

Tabel 3.2 Parameter yang diukur

24

Tabel 3.3 Pengukuran Faktor- Faktor Fisika, Kimia perairan

26

Tabel 3.4 Tabel hasil identifikasi makrozoobentos

27

Tabel 3.5 Indeks Keanekaragaman Shannon-Winner

28

Tabel 3.6 Indeks Dominansi

29

Tabel 4.1 Nilai factor fisika kimia perairan di setiap stasiun

29

Tabel 4.2Data Jumlah Individu Makrozoobentos Yang Tertangkap

42

Tabel4.3 Data Kelimpahan, Indeks Keanekaragaman, Keseragaman,
Dominansi Makrozoobentos di Perairan Sungai Babura

43

Tabel 4.4 Indeks Keanekaragaman pada aliran Sungai Babura

45

Tabel 4.5 Indeks Keseragaman Pada Aliaran Sungai Babura

46

Tabel 4.6 Indeks Dominansi Pada Aliaran Sungai Babura

46

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1. Makrozoobentos yang hidup di atas dasar perairan

10

Gambar 2.2 Cacing Rambut (Tubifex sp)

11

Gambar 2.3 Haplotaxis

12

Gambar 2.4 Cacing darah (Lumbriculus sp)

12

Gambar 2.5 Keong Gondang (Pila ampullacea)

12

Gambar 2.6 Siput

13

Gambar 4.1 Grafik Suhu di Aliran Sungai Babura pada setiap stasiun

33

Gambar 4.2 Grafik Kecepatan Arus di Aliran Sungai Babura

34

Gambar 4.3 Grafik Intensitas Cahaya di Aliran Sungai Babura

35

Gambar 4.4 Grafik Derajat Keasaman (pH) di Aliran Sungai Babura

36

Gambar 4.5 Grafik Oksigen Terlarut (DO) di Aliran Sungai Babura

38

Gambar 4.6 Biological Oxygen Demand (BOD5) di Sungai Babura

39

Gambar 4.7 Kandungan Nitrat (mg/L) di Aliran Sungai Babura

40

Gambar 4.8 Kandungan Fosfat (mg/L) di Aliran Sungai Babura

41

x

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran1.Data Rata-Rata Individu Makrozoobentos

51

Dan Indeks Kelimpahan
Lampiran 2. Perhitungan untuk kelimpahan, indeks keanekaragaman,

54

indeks keseragaman, dan dominansi
Lampiran 3. Stasiun Pengambilan Sampel Makrozoobentos

56

di Perairan Sungai Babura
Lampiran 4. Jenis- jenis Makrozoobentos yang terdapat

59

di Perairan Sungai Babura
Lampiran 5. Dokumentasi Pada Saat Pengambilan Sampel
Dan Identifikasi Sampel

61

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah
Sungai merupakan suatu bentuk ekosistem akuatik yang mempunyai peran
penting dalam daur hidrologi dan berfungsi sebagai daerah tangkapan air
(catchment area) bagi daerah sekitarnya. Oleh karena itu, kondisi suatu sungai
sangat berhubungan dengan karakteristik yang dimiliki oleh lingkungan yang ada
di sekitarnya. Sungai sebagai suatu ekosistem, tersusun dari komponen biotik dan
abiotik dan setiap komponen tersebut membentuk suatu jalinan fungsional yang
saling mempengaruhi sehingga membentuk suatu aliran energi yang dapat
mendukung stabilitas ekosistem tersebut (Rosida,2011).
Sebagian besar permukaan bumi tertutupi oleh air. Dari segi ekosistem dapat
dibedakan menjadi air tawar,air laut, dan air payau. Air laut dan air payau
merupakan bagian yang terbesar, sisanya adalah air tawar yang justru sangat
dibutuhkan oleh manusia dan banyak jasad hidup lainnya untuk keperluan
hidupnya. (Michael,1994)
Sungai Babura merupakan sungai yang mengalir dari bagian hulu di
Kecamatan Sembahe sampai bagian hilirnya di Kelurahan Petisah Tengah. Aliran
Sungai Babura ini juga mengalir di sepanjang Kecamatan Namorambe yang
merupakan bagian tengah dari sungai Babura. Topografi daerah hulu Sungai
Babura semakin landai dengan kemiringan 0.2% laju air pada daerah ini cukup
deras, terutama ke arah hilir sungai. Daerah hulu merupakan daerah pertanian,
karena di sepanjang aliran sungai babura terdapat pemukiman penduduk yang
mayoritas bertani, dan daerah wisata. Sedangkan di bagian tengah sungai Babura
terdapat daerah industri dan daerah terbuka. Sungai Babura dimanfaatkan
sebagian masyarakat untuk mandi dan mencuci, belum lagi limbah industri yang
dsengaja dibuang ke sungai sehingga semakin berkembangnya zaman membuat
sungai ini semakin tercemar. Banyak sampah yang dibuang masyarakat di Sungai
Babura, membuat organisme aquatik banyak yang mati sehingga sungai menjadi
tercemar.

2

Makrozoobentos terdistribusi diseluruh badan sungai mulai dari hulu
sampai ke hilir, hidup menetap dengan waktu yang relatif lama. Komposisi dan
struktur komunitas makrozoobentos ditentukan oleh lingkungannya. Oleh karena
itu, makrozoobentos ini dapat digunakan untuk menduga status suatu perairan.
Penggunaan makrozoobentos sebagai penduga kualitas air dapat digunakan untuk
kepentingan pendugaan pencemaran baik yang berasal dari point source pollution
maupun diffuse source pollution (Handayani, dkk, 2001).
Makrozoobentos dipilih sebagai indikator biologi perairan sungai karena
hidupnya relatif menetap (sesile) dengan daur hidup yang relatif lama, kelimpahan
dan keanekaragamannya tinggi, mempunyai kemampuan merespon kondisi
kualitas air secara terus menerus mulai dari tingkat seluler sampai struktur
komunitas, mudah dianalisa dan prosedur pengambilannya relatif mudah.
Beberapa jenis makrozoobentos sering digunakan sebagai spesies
indikatorperairan yang tercemar bahan organik dan dapat memberikan gambaran
yang lebih tepat dibandingkan pengujian secara fisika dan kimia (Febriyansyah,
2011)
Konsep Dasar Struktur Komunitas adalah kumpulan populasi yang hidup
pada suatu lingkungantertentu yang saling berinteraksi membentuk tingkat tropik.
Di dalam komunitas,jenis organisme yang dominan akan mengendalikan
komunitas tersebutsehingga jika organisme yang dominan tersebut hilang akan
menimbulkanperubahan-perubahan

penting

dalam

komunitas,

baik

pada

lingkungan biotikmaupun lingkungan fisiknya (Odum, 1993).
Konsep komunitas sangat relevan dalam menganalisa kondisi suatu
lingkungan perairan karena komposisi dan karakteristik dari komunitasmerupakan
indikator yang sangat baik untuk menunjukkan kondisi lingkungandimana
komunitas tersebut berada. Struktur komunitas memiliki lima tipologi
ataukarakteristik yaitu keanekaragaman, dominansi, kelimpahan relatif, bentuk
danstruktur pertumbuhan, serta struktur trofik (Krebs, 1985).
Berdasarkan uraian diatas penulis melakukan penelitian yang berjudul
“Studi Struktur Komunitas Makrozoobentos di Perairan Sungai Babura
Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang” .

3

1.2. Ruang Lingkup Masalah
Dalam penelitian ini, ruang lingkup permasalahan dibatasi pada
pengamatan makrozoobentos yang dilihat dari keanekaragaman, dan sifat fisikakimia pada Sungai Babura.

1.3.Batasan Masalah
Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah
mempelajari struktur komunitas makrozoobentos di perairan Sungai Babura
Kabupaten Deli Serdang, mendeskripsikan struktur komunitas makrozoobentos di
perairan Sungai Babura Kabupaten Deli Serdang, dan mengetahui perubahan
strukturkomunitas makrozoobentos di perairan Sungai Babura Kabupaten Deli
Serdang.
Titik Pengambilan Sampel
Stasiun I

: Lau Burah Desa Bingkawan Kec. Sibolangit, Hutan

Stasiun II : Desa Durin Pitu, Hutan, akan tetapi sudah ada kebun masyarakat
Stasiun III : Pancur Batu, Penambang Pasir
Stasiun IV : Stasi Keloni, Perkebunan Pisang,tetapi ada pemukiman penduduk
Stasiun V : Tebing Ganjang, Daerah Terbuka

1.4. Rumusan Masalah
Ditinjau dari pembatasan masalah adapun yang menjadi rumusan masalah
pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah struktur komunitas makrozoobentos di Perairan Sungai
Babura Kabupaten Deli Serdang?
2. Bagaimanakah kelimpahan, keanekaragaman, keseragaman, dan
dominansi struktur komunitas makrozoobentos di Perairan Sungai
Babura Kabupaten Deli Serdang?

4

3. Bagaimanakah

faktor

fisika

dan

kimia

struktur

komunitas

makrozoobentos di Perairan Sungai Babura Kabupaten Deli Serdang?

1.5.Tujuan Masalah
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui struktur komunitas makrozoobentos di Perairan Sungai
Babura Kabupaten Deli Serdang.
2. Mengetahui

kelimpahan,

keanekaragaman,

keseragaman,

dan

dominansi struktur komunitas makrozoobentos di Perairan Sungai
Babura Kabupaten Deli Serdang.
3. Mengetahui

faktor

fisika

dan

kimia

struktur

komunitas

makrozoobentos di Perairan Sungai Babura Kabupaten Deli Serdang.

1.6.Manfaat Penelitian
1. Untuk menambah wawasan penulis tentang struktur komunitas
makrozoobentos di Perairan Sungai Babura.
2. Memberikan informasi bagi mahasiswa Jurusan Biologi FMIPA
mengenai perubahan struktur komunitas makrozoobentos di Perairan
Sungai Babura Kabupaten Deli Serdang.

47

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Struktur komunitas makrozoobentos terdapat 3 Ordo dengan 6 Family
makrozoobentos adapun hewan yang paling banyak terdapat yaitu stasiun
III karena daerah tersebut merupakan daerah yang sedikit kena kanopi
pohon, sehingga sinar matahari langsung ke badan perairan. adanya
aktifitas masyarakat di daerah ini juga menyebabkan lebih tinggi dimana
merupakan daerah penambang pasir,
2. Pada aliran Sungai Babura Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang
ditemukan 3 Ordo dengan 6 family makrozoobentos. Total kelimpahan
berkisar antara ind/L. Dan keanekaragaman berkisar antara 28,8 – 75,34
dan pada umumnya tergolong pada keanekaragaman yang baik.Nilai
indeks keseragaman (E) makrozoobentos pada kelima stasiun pengamatan
berkisar antara 0.351 – 1,025.
3. Dari hasil pengukuran faktor fisika kimia di perairan Sungai Babura aliran
Namorambe Kabupaten Deli Serdang, suhu perairan berkisar antara 18 30ºC, suhu tertinggi terdapat pada stasiun IV (30ºC) dan terendah pada
stasiun I (18ºC). Kecepatan Arus tertinggi terdapat pada stasiun II (3,15
m/s) dan terendah terdapat pada stasiun I(1,81 m/s). Intensitas Cahaya
tertinggi terdapat pada stasiun IV (1142 Lux) dan terendah terdapat pada
stasiun V (668 Lux). pH air tertinggi terdapat pada stasiun V (6,93) dan
terendah terdapat pada stasiun I (4,75). Kemudian kandungan oksigen
terlarut tertinggi (DO) terdapat pada stasiun I (7,24) dan terendah terdapat
pada stasiun III (1,43). BOD yang tertinggi terdapat pada stasiun III (25,6)
dan terendah terdapat pada stasiun I (1,0). Kandungan Fosfat tertinggi
terdapat pada stasiun III (2,0) dan nilai terendah terdapat pada stasiun V
(0,6). Kandungan nitrat tertinggi terdapat pada stasiun III (3,4) dan nilai

48

terendah terdapat pada stasiun II (0,2). Sedangkan nilai kekeruhan
tertinggi terdapat pada stasiun III (23,6) dan terendah terdapat pada stasiun
I (0,77).

5.2. Saran
Adapun saran yang dapat dikemukakan dari hasil penelitian ini adalah :
1. Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat menjadi bahan
perbandingan dan referensi bagi peneliti lainnya yang ingin melanjutkan
penelitian tentang makrozoobentos pada perairan lainnya.
2. Hendaknya penelitian ini dapat menjadi bahan informasi kepada warga
sekitar mengenai keberadaan makrozoobentos di aliran Sunagai Babura
sehingga dapat menjaga kestabilan ekosistem daerah ini dan tingkat
keanekaragaman makrozoobentos kedepannya bisa dipertahankan, juga
dapat menjaga kebersihan lingkungan perairan agar mendukung
keberadaan komunitas makrozoobentos di perairan.

49

DAFTAR PUSTAKA

Asra, R. 2009. Makrozoobentos Sebagai Indikator Biologi Dari Kualitas Air Di
Sungai Kumpeh dan Danau Arang-Arang Kabupaten Muaro
Jambi.Biospesies 2 (1): 23-25.
Barus, T.A. 2004. Pengantar Limnologi, Studi Tentang Ekosistem Air Daratan
Jurusan Biologi, Fakultas MIPA USU, Medan.
Cummins K. 1975. Macroinvertebrates. Di dalam : B. A. Whitton, editor. River
Ecology. Merlbourne : Blackwell Scientific Publications. Oxford.
Endiburg. Hlm 170-189
Djarijah, A. S. 1995. Pakan Ikan Alami. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
Fachrul, M.F.,(2007),Metode Sampling Bioekologi. Bumi Aksara. Jakarta
Handayani, S.T., B. Suharto dan Marsoedi, 2001, Penentuan Status Kualitas
Perairan Sungai Brantas Hulu Dengan Biomonitoring Makrozoobentos:
Tinjauandari Pencemaran Bahan Organik, Biosciences 1 (1): 32.
Krebs, 1985, Dasar-Dasar Ekologi, Erlangga, Jakarta
.
Michael, 1994, Ekologi dan Penyelidikan Penelitian
Laboratorium. Universitas Indonesia, Jakarta.

Lapangan

dan

Odum, E. P. 1993. Dasar-Dasar Ekologi. Edisi ketiga. Diterjemahkan oleh T.
Samingan. Gajah Mada University Press. Yogyakarta 697 hal
Odum, E. P, 1994, Dasar-dasar Ekologi, Edisi Ketiga, Gajah Mada University
Press,Yogyakarta.
Rifgah Marmita, Ratna Siahaan, Roni Koneri, Marnix L.Langoy,2013,
Makrozoobentos Sebagai Indikator Biologis Dalam Menentukan Kualitas
Air Sungai Ranoyapo Minahasa Selatan Sulawesi Selatan, Jurnal Ilmiah
Sains Vol. 13 No.1
Riwayati, 1999, Ekologi Perairan, FMIPA, Unimed Medan,Dalam Skripsi,
Tina,M, 2009, Studi Keanekaragaman Dan Kelimpahan Makrozoobentos
Di Sumber Dan Aliran Air Panas Sipoholon Kecamatan Sipoholon
Kabupaten Tapanuli Utara. Sarjana Sain, Unimed Medan.
Rosida, 2011, Komunitas Makrozoobentos Sebagai Bioindikator Kualitas Air di
Sungai Batang Serangan Sampai Tangkahan Kabupaten Langkat
Sumatera Utara, Skripsi, Sarjana Biologi, USU Medan

50

Rosmaniar, 2008, Kepadatan Dan Distribusi Kepiting Bakau (Scylla sp) Serta
Hubungannya Dengan Faktor Fisik Kimia Di Perairan Pantai Labu
Kabupaten Deli Serdang, Tesis, Sarjana Biologi Universitas Sumatera
Utara. Medan
Sastrawijaya T. 1991. Pencemaran Lingkungan. Jakarta : Penerbit Reneka Cipta
Siahaan R, 2012, Keanekaragaman makrozoobentos sebagai indikator kualitas
air Sungai Cisadane, Jawa Barat – Banten, J.Bioslogos. 2(1):p.1-9.
Sinaga Tiorinse, 2009, Keanekaragaman Makrozoobentos Sebagai Indikator
Kualitas Perairan Danau Toba Balige Kabupaten Toba Samosir, Tesis,
USU Medan