PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG KONDUKTOR DAN ISOLATOR PANAS.

(1)

Tinny Mariana,2013

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Konduktor Dan Isolator Panas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA

TENTANG KONDUKTOR DAN ISOLATOR PANAS

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Bidang Studi Ilmu Pengetahuan Alam Di Kelas VI

Sekolah Dasar Negeri Coblong 5 Kota Bandung Tahun Ajaran 2012-2013)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

TINNY MARIANA 1106953

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2013


(2)

Contoh Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM

PEMBELAJARAN IPA

TENTANG KONDUKTOR DAN ISOLATOR PANAS

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Bidang Studi Ilmu Pengetahuan Alam Di Kelas VI

Sekolah Dasar Negeri Coblong 5 Kota Bandung Tahun Ajaran 2012-2013)

Oleh Tinny Mariana

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Tinny Mariana 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Tinny Mariana,2013

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Konduktor Dan Isolator Panas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA

TENTANG KONDUKTOR DAN ISOLATOR PANAS

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Bidang Studi Ilmu Pengetahuan Alam Di Kelas VI Sekolah Dasar Negeri Coblong 5 Kota Bandung Tahun Ajaran 2012-2013)

Tinny Mariana NIM. 1106953

Disetujui dan Disahkan oleh Pembimbing I

Drs. Muslim, M.Pd. NIP. 196406061990031003

Pembimbing II,

Dr. H. Babang Robandi, M.Pd. NIP. 196108141986031001

Diketahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia

Drs. Dede Somarya, M.Pd. NIP. 195803051984031002


(4)

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA

TENTANG KONDUKTOR DAN ISOLATOR PANAS

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Bidang Studi Ilmu Pengetahuan Alam Di Kelas VI

Sekolah Dasar Negeri Coblong 5 Kota Bandung Tahun Ajaran 2012-2013)

Oleh

TINNY MARIANA NIM. 1106953

ABSTRACT

The research was motivated by the fact that in the field that student learning results are still unsatisfactory especially in science subjects conductor materials and heat insulator. From the results of earlier studies (pre cycle) showed that the average value obtained, reaching 69 with KKM achieving only 50% of the target by 75 KKM.This is because the methods used in teaching teachers only use the lecture method. As a result, students are not actively and directly involved in the learning process. The purpose of this study is to describe the application of experimental methods to improve student learning results in science learning about conductors and insulators in Class VI of SDN Coblong 5 Bandung. The research method used in this research is a method of classroom action research is research done to solve the problem of learning in the classroom. Classroom Action Research was conducted in two learning cycles, each cycle consisting of four steps by using a model developed by Kemmis and Mc Taggart, namely (1) planning, (2) implementation, (3) observation, and (4) reflection . The subjects of this research were students of class VI SDN Coblong 5 Bandung Academic Year 2012-2013, the number of students altogether 38 people consisting of 18 male students and 20 female students.Assessment instruments in this study in the form of tests and observation sheet. The results showed that the learning results of students has increased, which is the cycle I mean grades of students by 76 with KKM attainment percentage is 63% while the second cycle of the average grades for 87 students with KKM attainment percentage is 87%.


(5)

Tinny Mariana,2013

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Konduktor Dan Isolator Panas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan yang ada di lapangan bahwa hasil belajar siswa masih kurang memuaskan khususnya pada mata pelajaran IPA materi Konduktor dan Isolator Panas. Dari hasil penelitian awal (pra siklus) menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh yaitu mencapai 69 dengan pencapaian KKM hanya 50% dari target KKM sebesar 75. Hal ini dikarenakan metode yang digunakan guru dalam pembelajaran hanya menggunakan metode ceramah. Akibatnya siswa tidak aktif dan tidak terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang Konduktor dan Isolator Panas di Kelas VI SDN Coblong 5 Kota Bandung. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas yaitu penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dalam dua siklus pembelajaran, masing-masing siklus terdiri atas empat langkah dengan menggunakan model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VI SDN Coblong 5 Kota Bandung Tahun Ajaran 2012-2013, dengan jumlah siswa seluruhnya 38 orang yang terdiri dari 18 orang siswa laki-laki dan 20 orang siswa perempuan. Instrumen penilaian dalam penelitian ini berupa tes dan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan, yaitu pada Siklus I perolehan nilai rata-rata siswa sebesar 76 dengan persentase pencapaian KKM adalah 63% sedangkan Siklus II perolehan nilai rata-rata siswa sebesar 87 dengan persentase pencapaian KKM adalah 87%.


(6)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR DIAGRAM ... x

DAFTAR GRAFIK ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Definisi Operasional ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Metode Eksperimen ... 10

1. Pengertian Metode Eksperimen ... 10


(7)

Tinny Mariana,2013

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Konduktor Dan Isolator Panas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Prosedur Metode Eksperimen ... 11

4 Keunggulan Metode Eksperimen ... 12

5. Kekurangan Metode Eksperimen ... 13

6. Cara Mengatasi Kekurangan Metode Eksperimen ... 14

7. Penerapan Metode Eksperimen Dalam Mempelajari Konduktor Dan Isolator Panas ... 15

B. Pembelajaran IPA di SD ... 17

1. Pengertian Pembelajaran IPA ... 17

2. Hakekat IPA sebagai Proses, Produk dan Sikap ... 18

3. Tujuan Pembelajaran IPA ... 21

4. Ruang Lingkup Pembelajaran IPA ... 22

C. Hasil Belajar ... 22

1. Pengertian Hasil Belajar ... 22

2. Faktor-Faktor Yang Mempempengaruhi Keberhasilan Belajar ... 26

D. Konduktor dan Isolator Panas ... 27

1. Pengertian Konduktor dan Isolator Panas ... 27

2. Kegunaan Konduktor dan Isolator Panas ... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian... 34

B. Model PTK yang Dikembangkan... 35

C. Lokasi PTK... 37


(8)

E. Prosedur Penelitian... 37

1. Perencanaan... 37

2. Pelaksanaan... 38

3. Observasi ... 39

4. Refleksi... 39

F. Instrumen Penelitian ... 41

G. Pengolahan dan Analisis Data ... 43

1. Pengolahan ... 43

2. Analisis Data... 44

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 48

B. Pembahasan ... 72

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 78

B. Saran ... 80

DAFTAR PUSTAKA ... 82

LAMPIRAN... 84


(9)

Tinny Mariana,2013

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Konduktor Dan Isolator Panas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1 Panas dihantarkan melalui kawat…………... 29

2.2 Kayu didekatkan dengan api... 30

2.3 Contoh benda konduktor panas ………... 31

2.4 Contoh benda konduktor dan isolator panas sekaligus …... 32

2.5 Contoh benda isolator panas………... 33


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel

3.1 Penilaian Pre Tes/Post Tes Individu... 44 3.2 Kriteria Nilai Rata-Rata dan Persentase KKM Siswa ...…... 46 4.1 Rekapitulasi Nilai Rata-Rata dan Persentase KKM... 77


(11)

Tinny Mariana,2013

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Konduktor Dan Isolator Panas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR DIAGRAM

Diagram

4.1 Perolehan Nilai Rata-Rata Siklus I ………... 59

4.2 Persentase Pencapaian KKM Siklus I... 59

4.3 Perolehan Nilai Rata-rata Siklus II ………... 71


(12)

DAFTAR GRAFIK

Grafik

4.1 Perolehan Nilai Rata-rata Siswa ………... 77 4.2 Persentase Pencapaian KKM ………... 77


(13)

Tinny Mariana,2013

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Konduktor Dan Isolator Panas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen Siklus I

1.a Silabus Siklus I………... 84

1.b Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I…………. 85

1.c Lembar Kerja Siswa Siklus I ………... 90

1.d Kisi-Kisi Penulisan Soal Siklus I ……….... 92

1.e Lembar Tes Siklus I………... 95

Lampiran 2 Instrumen Siklus II

2.a Silabus Siklus II………... 97

2.b Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II…………. 98

2.c Lembar Kerja Siswa Siklus II ………... 103

2.d Kisi-Kisi Penulisan Soal Siklus II ……….... 105

2.e Lembar Tes Siklus II………... 107

Lampiran 3 Tabel Nilai Rata-rata Siswa

3.a Nilai Ulangan Harian Siswa (Pra Siklus)... 109


(14)

3.c Nilai Evaluasi Belajar Siswa Siklus II... 113

3.d Nilai Pre/Post Tes Siklus I dan II... 115

Lampiran 4 Hasil Penelitian 4.a Hasil LKS Siklus I dan II... 119

4.b Hasil Pre/Post Tes Siklus I dan II... 126

4.c Lembar observasi... 136

Lampiran 5 Dokumentasi Penelitian... 149

Lampiran 6 Lain-Lain 6.a Surat Pengangkatan Dosen Pembimbing... 152

6.b Surat Izin Penelitian... 153

6.c Lembar Bimbingan Skripsi... 155

6.d Format Persetujuan... 157


(15)

Tinny Mariana,2013

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Konduktor Dan Isolator Panas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa :

“Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.

Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru hendaknya memfasilitasi siswa dalam pembelajaran sehingga siswa dapat mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

Pendidikan sekolah dasar adalah jenjang pendidikan paling dasar, dan ditempuh selama 6 tahun, mulai dari kelas 1 sampai kelas 6. Berbagai mata pelajaran di SD, salah satunya adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Pembelajaran IPA sangat berperan dalam proses pendidikan dan juga semakin majunya perkembangan teknologi, karena pembelajaran IPA memiliki upaya untuk meningkatkan minat seseorang, kemampuan serta ketrampilannya dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, pemahaman tentang alam semesta serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran IPA memiliki peran penting dalam meningkatkan mutu pendidikan untuk menghasilkan peserta didik berkualitas yang kreatif, mempunyai pemikiran kritis, dan ilmiah dalam menanggapi berbagai persoalan yang terjadi di masyarakat.


(16)

2

Tinny Mariana,2013

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di SD/MI merupakan standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta didik dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan. Pencapaian SK dan KD didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru serta sarana dan prasarana yang menunjang pendidikan yang lebih berkualitas. Namun pada kenyataannya pembelajaran sains yang selama ini terjadi di sekolah belum mengembangkan kecakapan berfikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Padahal pengajaran sains dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah pengajaran yang mengajarkan siswa bagaimana belajar, bagaimana mengingat, bagaimana berfikir, bagaimana memahami, bagaimana menganalisis dan bagaimana memotivasi diri.

Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan, metode yang digunakan oleh guru SDN Coblong 5 Kota Bandung dalam pembelajaran IPA ternyata belum sesuai dengan yang diharapkan, hal ini disebabkan karena metode yang digunakan kurang bervariasi sehingga kurang menimbulkan motivasi belajar pada peserta didik untuk lebih memahami penguasaan kemampuan dasar kerja ilmiah atau ketrampilan proses IPA, terbukti pembelajaran IPA dilaksanakan hanya dalam bentuk latihan soal-soal berupa tes dalam rangka mencapai target nilai yang diharapkan, kurangnya keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar sehingga berakibat kurangnya penilaian saat proses pembelajaran karena metode pembelajaran yang dilakukan oleh guru cenderung ceramah. Selain itu dalam Pembelajaran IPA di kelas, alat peraga jarang digunakan, hal ini dikarenakan


(17)

3

Tinny Mariana,2013

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Konduktor Dan Isolator Panas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kurangnya fasilitas alat peraga. Sehingga diperlukan perbaikan pembelajaran yang bertujuan dalam usaha peningkatan kualitas pembelajaran IPA.

Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar pun dihadapkan dengan berbagai persoalan diantaranya kondisi hasil belajar siswa yang belum sesuai dengan target yang diharapkan. Kondisi hasil belajar ini dilatarbelakangi karena pembelajaran hanya menekankan pada penguasaan sejumlah fakta dan konsep sehingga kurang memfasilitasi siswa untuk mendapatkan hasil belajar yang comprehensive. Hal inilah yang mengakibatkan kondisi hasil belajar siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diinginkan.

Selain itu, siswa kurang aktif dan kurang antusias karena penggunaan metode yang kurang bervariasi dalam pembelajaran dan akibatnya hasil belajar IPA siswa kelas VI di SDN Coblong 5, belum seluruhnya mencapai KKM (kriteria ketuntasan minimum) yang telah ditentukan. KKM yang ditentukan sebesar 75, dari jumlah siswa 38 siswa, hanya 50% siswa yang mencapai hasil belajar sesuai dengan target KKM yang telah ditentukan. Siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 50%. Jadi, hanya sebagian siswa yang telah mencapai KKM sedangkan sebagian lagi belum mencapai KKM.

Berdasarkan hasil kajian tersebut untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentunya guru dituntut untuk mencari inovasi pengembangan pembelajaran yang lebih baik yaitu diantaranya melalui penggunaan metode, teknik, media serta sumber belajar yang sesuai dengan karakteristik siswa serta yang mampu meningkatkan motivasi belajar siswa untuk hasil prestasi belajar siswa yang lebih baik lagi. Salah satunya yaitu melalui penerapan “metode eksperimen”.


(18)

4

Tinny Mariana,2013

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Metode eksperimen merupakan metode pembelajaran dimana siswa melakukan percobaan untuk membuktikan sendiri suatu pernyataan atau konsep. Dalam proses belajar mengajar dengan metode eksperimen ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau mengikuti proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang suatu objek, keadaan, atau proses sesuatu. Dengan penggunaan metode ini, diharapkan bukan hanya pemahaman konsep saja yang dikuasai siswa tetapi juga ketrampilan prosesnya pun dikuasai pula oleh siswa.

Hal tersebut mengacu pada fakta-fakta hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan oleh sejumlah penulis di antaranya adalah hasil penelitian yang dilakukan Megawati (2012) tentang penerapan metode eksperimen pada pokok bahasan sifat-sifat cahaya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat terlihat dari perolehan nilai rata-rata siklus I (76), Siklus II (78), Siklus III (80). Dibandingkan dengan rata-rata prasiklus (66). Selain itu penelitian yang dilakukan Sinta Asih (2012) tentang penerapan metode eksperimen pada konsep energi bunyi dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat terlihat dari perolehan nilai rata-rata pra siklus (50,57), siklus I (63,71), Siklus II (70) sedangkan Siklus III (73,43).

Berdasarkan uraian di atas, untuk memecahkan masalah dalam rangka meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa di SDN Coblong 5, penulis bermaksud mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul “ PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG KONDUKTOR DAN


(19)

5

Tinny Mariana,2013

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Konduktor Dan Isolator Panas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ISOLATOR PANAS (Penelitian Tindakan Kelas Pada Bidang Studi Ilmu Pengetahuan Alam Di Kelas VI Sekolah Dasar Negeri Coblong 5 Kota Bandung Tahun Ajaran 2012-2013).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah penelitian ini secara

umum dapat dirumuskan sebagai berikut: “ Apakah penerapan metode eksperimen

dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA tentang konduktor dan isolator panas di kelas VI SDN Coblong Kecamatan Coblong Kota Bandung semester I tahun 2012-2013 ? ”

Rumusan masalah tersebut selanjutnya dirinci ke dalam beberapa pertanyaan untuk penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran IPA tentang konsep konduktor dan isolator panas pada siswa kelas VI SDN Coblong 5 melalui penerapan metode eksperimen?

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPA tentang konsep konduktor dan isolator panas pada siswa kelas VI SDN Coblong 5 melalui penerapan metode eksperimen?

3. Apakah hasil belajar siswa kelas VI SDN Coblong 5 dalam pembelajaran IPA tentang konsep konduktor dan isolator panas melalui penerapan metode eksperimen?


(20)

6

Tinny Mariana,2013

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA

C. Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang apakah penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran ipa tentang konduktor dan isolator panas di kelas VI SDN Coblong 5 Kecamatan Coblong Kota Bandung semester I Tahun 2012-2013.

Sedangkan tujuan secara khususnya dari penelitian ini adalah untuk mengetahui/ mendeskripsikan :

1. Perencanaan pembelajaran IPA tentang konsep konduktor dan isolator panas pada siswa kelas VI SDN Coblong 5 melalui penerapan metode eksperimen.

2. Pelaksanaan pembelajaran IPA tentang konsep konduktor dan isolator panas pada siswa kelas VI SDN Coblong 5 melalui penerapan metode eksperimen.

3. Peningkatan hasil belajar siswa kelas VI SDN Coblong 5 dalam pembelajaran IPA tentang konsep konduktor dan isolator panas melalui penerapan metode eksperimen.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan bermanfaat bagi siswa, guru, peneliti, sekolah.

1. Bagi Siswa

a. Untuk meningkatkan pemahaman siswa pada pelajaran IPA terutama mengenai konduktor dan isolator panas.


(21)

7

Tinny Mariana,2013

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Konduktor Dan Isolator Panas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Agar siswa semakin termotivasi dalam belajar IPA

c. Agar siswa belajar lebih aktif dan kreatif dalam proses kegiatan belajar mengajar

d. Agar prestasi siswa meningkat melalui hasil belajar yang memuaskan diatas nilai KKM (kriteria ketuntasan minimal)

2. Bagi Guru

a. Menumbuhkan sikap kreatif dan inovatif dalam pembelajaran yang lebih efektif.

b. Agar mampu memilih metode yang terbaik sesuai materi pelajaran c. Menumbuhkan sikap ulet, teliti dan bertanggung jawab

d. Dapat meningkatkan kinerja guru untuk mengajar lebih baik dan profesional lagi

3. Bagi Peneliti

a. Diharapkan dapat memberikan pengetahuan yang lebih mendalam mengenai pembelajaran IPA menggunakan metode eksperimen

b. Mengetahui cara untuk meningkatkan hasil belajar yang lebih baik c. Mampu menganalisis hasil belajar yang lebih efektif

4. Bagi Sekolah

a. Meningkatkan prestasi sekolah khususnya pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

b. Meningkatkan kinerja sekolah melalui peningkatan hasil belajar siswa dan kinerja guru yang lebih profesional


(22)

8

Tinny Mariana,2013

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA

E. Definisi Operasional

1. Metode Eksperimen

Metode eksperimen adalah metode pembelajaran yang dilaksanakan melalui pemberian kesempatan kepada peserta didik, baik perorangan atau kelompok untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan untuk mengetahui pengaruh atau akibat dari sesuatu aksi. Tujuan metode eksperimen adalah agar siswa dapat membuktikan kebenaran secara nyata dari teori-teori hukum yang berlaku. Metode eksperimen adalah metode pembelajaran dimana guru bersama siswa mencoba mengerjakan sesuatu serta mengamati proses dari hasil percobaan itu yang bertujuan untuk menemukan kebenaran atas pendapat - pendapat orang lain tentang sesuatu hal. Langkah-langkah metode eksperimen adalah merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data, menarik kesimpulan dan implementasi.

2. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Bloom (Nana Sudjana, 2009 : 22), bahwa terdapat tiga aspek hasil belajar, yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Namun dalam penelitian ini hasil belajar yang dimaksud oleh peneliti adalah nilai rata-rata tes dan LKS siswa kelas VI SDN Coblong 5 sebagai hasil belajar pada aspek kognitif. Serta hasil belajar pada aspek


(23)

9

Tinny Mariana,2013

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Konduktor Dan Isolator Panas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

afektif dan psikomotor yang diperoleh ketika siswa melakukan kegiatan eksperimen dengan bantuan instrumen penelitian LKS.

3. Pembelajaran IPA

Pembelajaran IPA di SD adalah pembelajaran yang bertujuan agar siswa memahami konsep-konsep IPA, mengaplikasikannya melalui keterampilan proses, mempunyai minat mempelajari alam sekitar, bersikap ilmiah, teliti, kreatif, mampu bekerja sama dengan orang lain, memiliki rasa ingin tahu, mampu menerapkan konsep-konsep IPA untuk menjelaskan gejala-gejala alam dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, mencintai alam sekitar, serta menyadari kebesaran dan keagungan Tuhan. Pembelajaran IPA yang dimaksud oleh peneliti adalah pembelajaran IPA di kelas VI SDN Coblong 5 dengan materi penghantar panas (konduktor dan isolator panas) .


(24)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas. Istilah dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR), yaitu penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai. Oleh karena itu PTK berkaitan erat dengan persoalan-persoalan praktek pembelajaran sehari-hari yang dihadapi guru.

Suharsimi Arikunto (2002: 12) menjelaskan pengertian PTK sebagai berikut:

“Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran di kelas, sehingga hasil belajar

siswa dapat ditingkatkan”.

Adapun alasan pemilihan dan penggunaan metode penelitian tindakan kelas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. PTK mampu menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme guru dalam proses belajar mengajar di kelas dengan melihat berbagai indikator keberhasilan proses dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa.


(25)

35

Tinny Mariana,2013

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Konduktor Dan Isolator Panas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. PTK dapat menjembatani kesenjangan antara teori dan praktek pendidikan. Guru dapat mengadaptasi teori yang ada untuk kepentingan proses atau produk pembelajaran yang lebih efektif, optimal dan fungsional.

c. PTK dapat memperbaiki dan meningkatkan layanan guru dalam proses belajar. Selain itu, guru mendapatkan pengalaman tentang keterampilan praktek pembelajaran secara reflektif,dan bukannya bertujuan untuk mendapatkan ilmu baru tentang penelitian tindakan kelas yang dilakukan itu.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa PTK adalah suatu penelitian yang dilakukan guru untuk memperbaiki kualitas pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

B. Model PTK yang dikembangkan

Model PTK yang akan dikembangkan dalam PTK ini adalah model desain Kemmis & Mc.Taggart. Model penelitian Kemmis & Mc Taggart (dalam Suharsimi Arikunto) yang meliputi :

1. Planing (perencanaan) 2. Action (pelaksanaan) 3. Observation (pengamatan) 4. Reflection (refleksi).

Desain penelitian yang digunakan adalah model siklus secara berulang dan berkelanjutan (spiral), yang diharapkan semakin lama perubahan/ pencapaian hasilnya semakin mengalami peningkatan. Keempat komponen yang berupa


(26)

36

untaian tersebut dipandang sebagai satu siklus. Oleh karena itu pengertian siklus pada kesempatan ini ialah suatu putaran kegiatan yang terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

Pada proposal penelitian yang penulis buat, penelitian ini direncanakan tiga siklus. Akan tetapi pada pelaksanaannya penelitian ini hanya menggunakan dua siklus karena sebelum siklus ketiga dilaksanakan sudah diperoleh hasil yang maksimal sehingga penelitian dilaksanakan hanya sampai siklus dua.

Desain penelitian yang dilakukan diadaptasi dari model penelitian Kemmis dan Mc Taggart.

Model PTK Kemmis dan Mc. Taggart


(27)

37

Tinny Mariana,2013

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Konduktor Dan Isolator Panas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Lokasi Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas VI SDN Coblong 5 yang berlokasi di Jl. Ir. H. Juanda No. 338 Kelurahan Dago Kecamatan Coblong Kota Bandung Provinsi Jawa Barat.

D. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VI SDN Coblong 5 tahun ajaran 2012-2013, dengan jumlah siswa seluruhnya 38 orang. Terdiri dari 18 orang siswa laki-laki dan 20 orang siswa perempuan.

E. Prosedur Penelitian (rancangan siklus penelitian) 1. Perencanaan

Pada tahap perencanaan peneliti melakukan persiapan untuk melakukan langkah- langkah yang akan direncanakan, dimulai dari meneliti permasalahan yang terjadi di kelas. Permasalahan yang timbul yaitu rendahnya hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA.

Mengidentifikasi masalah dan mendiskusikan rencana penelitian tindakan kelas dilakukan sebagai upaya meningkatkan kualitas pembelajaran IPA di kelas VI. Kemudian mengembangkan instrumen penelitian dengan cara merumuskan langkah-langkah pembelajaran IPA menggunakan metode eksperimen. Menyusun rencana pembelajaran yang lebih baik dari yang sebelumnya dan melakukan pembelajaran IPA sesuai dengan pokok pembahasan yang telah ditentukan dan yang akan diterapkan dalam kegiatan pembelajaran, menyusun kegiatan awal sampai akhir pembelajaran, metode


(28)

38

yang akan digunakan, kemudian menyusun format pengamatan yang akan dilakukan dalam proses belajar mengajar yaitu melalui keaktifan siswa selama belajar, kemampuan dan pemahaman siswa mengenai materi pelajaran yang disampaikan, kemampuan siswa dalam berdiskusi menyampaikan pendapat, mempresentasikannya dan menyimpulkan, serta peran siswa selama proses belajar mengajar berlangsung.

Pengadaan alat dan bahan atau sumber belajar didapat dari lingkungan di sekitar siswa maupun dari sekolah, serta buku paket IPA dari pemerintah. Personel yang akan dilibatkan dalam pelaksanaan penelitian ini adalah teman sejawat yang melakukan observasi dan pengamatan sesuai format yang disediakan.

2. Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan penelitian merujuk kepada perencanaan yang telah dibuat sebelumnya. Pelaksanaan penelitian terdiri dari pelaksanaan kegiatan pembelajaran, evaluasi dan refleksi terhadap tindakan yang telah dilakukan pada setiap siklus. Setiap selesai melakukan tindakan maka akan dievaluasi kemudian dilakukan refleksi untuk tindakan selanjutnya.

Pelaksanaan tindakan dilakukan oleh guru atau peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan. Pelaksanaan tindakan dilakukan sebagai realisasi dari teori dan strategi belajar mengajar yang telah disiapkan serta mengacu pada kurikulum yang berlaku, dan hasil yang diperoleh diharapkan dapat meningkatkan kerjasama peneliti dengan


(29)

39

Tinny Mariana,2013

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Konduktor Dan Isolator Panas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

subjek penelitian yaitu siswa sehingga dapat memberikan refleksi dan evaluasi terhadap apa yang terjadi di kelas.

3. Pengamatan (Observing)

Pada tahap ini, peneliti melaksanakan observasi difokuskan pada pembelajaran IPA di kelas VI mengenai konduktor dan isolator panas. Peneliti memanfaatkan media atau alat yang ada di rumah/sekolah untuk meningkatkan keterampilan proses siswa pada pembelajaran IPA di kelas. Selain itu peneliti juga membuat lembar observasi untuk guru dan siswa, kedua lembar observasi tersebut disusun untuk mengamati aktifitas guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung.

Selama proses belajar mengajar berlangsung, teman sejawat melakukan observasi/pengamatan sesuai dengan format pengamatan yang telah disediakan yaitu dengan menggunakan lembar observasi aktivitas, soal evaluasi, alat perekam audio visual serta penunjang lainnya.

4. Refleksi (reflecting)

Refleksi yaitu peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil atau dampak tindakan dari berbagai kriteria. Berdasarkan hasil refleksi ini, peneliti bersama-sama guru (teman sejawat) dapat melakukan revisi perbaikan terhadap rencana awal. Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah merefleksi kegiatan belajar mengajar yang sudah dilaksanakan serta melakukan analisis ketika melakukan pelaksanaan tindakan di siklus I.


(30)

40

Refleksi I menjadi bahan bagi rekomendasi dan revisi rencana pelaksanaan tindakan di siklus II.

Dalam tahap refleksi ini mencakup juga kelemahan dan kekurangan dari setiap siklus yang dilakukan selama pembelajaran IPA berlangsung. Proses tersebut diantaranya dengan menganalisis kemampuan akhir siswa melalui post tes setelah diterapkan metode eksperimen, menganalisis respon siswa terhadap pembelajaran IPA dengan menggunakan metode eksperimen, menganalisis dan mengevaluasi peningkatan kemampuan hasil belajar siswa. Hasil seluruh tindakan yang dilakukan dianalisis dan direfleksi sehingga nantinya akan diperoleh apakah pelaksanaan tindakan-tindakan ini telah mencapai tujuan yang diharapkan atau belum untuk menentukan kejelasan adanya tindakan selanjutnya.

Melalui refleksi, guru akan dapat mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi selama proses kegiatan belajar mengajar, mendiskusikan pada teman sejawat hal-hal yang masih perlu diperbaiki, menetapkan apa yang telah dicapai, apa yang belum dicapai, serta apa yang perlu diperbaiki lagi dalam pembelajaran berikutnya. Oleh karena itu hasil dari tindakan perlu dikaji, dilihat dan direnungkan, baik itu dari segi proses pembelajaran antara guru dan siswa, metode, alat peraga maupun evaluasi.

Penelitian tindakan kelas ini dinyatakan berhasil apabila telah memenuhi kriteria keberhasilan belajar yaitu:

a. Apabila lebih dari 85% siswa mampu memahami materi dengan baik dan benar


(31)

41

Tinny Mariana,2013

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Konduktor Dan Isolator Panas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Telah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) c. Hasil evaluasi mendapat nilai yang baik

Rencana tindakan berikutnya, untuk siklus II direncanakan berdasarkan hasil refleksi siklus I. Jadi siklus II merupakan perbaikan dari siklus I. Kemudian pelaksanaan siklus II pun didasarkan pada refleksi siklus I agar indikator keberhasilan yang telah ditentukan dapat tercapai. Sehingga dari tindakan perbaikan yang dilakukan, kekurangan ataupun kelemahan yang dialami pada siklus sebelumnya dapat dijadikan sebagai acuan sebagai bahan perencanaan untuk perbaikan pembelajaran pada siklus berikutnya.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini terdiri dari penilaian tes dan non tes. Hasil belajar yang diukur dengan tes, berbentuk tes tertulis/lisan/praktek, LKS, sedangkan penilaian dengan non tes berupa lembar observasi.

a. Tes

Tes adalah pelaksanaan penilaian dengan menyajikan serangkaian pertanyaan, yang harus dijawab dengan benar oleh testi/orang yang melakukan tes. Dalam hal ini tes hasil belajar yang hendak diukur adalah kemampuan peserta didik dalam menguasai pelajaran yang disampaikan yang meliputi aspek pengetahuan dan keterampilan. Penilaian yang dilaksanakan pada penelitian ini yaitu dengan tes tertulis secara individual di awal dan akhir proses pembelajaran (post test) dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman siswa terhadap materi yang telah diberikan, juga


(32)

42

mengukur keberhasilan guru dalam menerapkan metode pembelajaran yang digunakan. Namun, untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa dalam materi pelajaran dari siklus I ke siklus II serta perbandingannya dengan pra siklus, peneliti menghitung dari jumlah nilai post tes. Tes tertulis adalah tes yang menuntut peserta tes memberi jawaban secara tertulis berupa pilihan atau isian. Tes yang jawabannya berupa pilihan meliputi pilihan ganda, benar atau salah, dan menjodohkan. Sedangkan tes yang jawabannya berupa isian dapat berbentuk isian singkat dan/atau uraian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tes berupa pilihan ganda dan uraian singkat.

b. Penilaian Kinerja Siswa

Penilaian kinerja siswa merupakan alat untuk mengukur pemahaman siswa dalam penguasaan materi penghantar panas. Data hasil pengamatan kinerja siswa yang dituangkan dalam lembar pengamatan kinerja siswa ini meliputi beberapa aspek, meliputi: kerjasama dalam kelompok, keaktifan dalam melaksanakan percobaan, kecermatan dalam melaksanakan percobaan, dan ketepatan melaksanakan tugas sesuai prosedur.

c. Non Tes (Observasi)

Observasi merupakan kegiatan penilaian non-tes yang dilaksanakan melalui pengamatan, mengamati perilaku siswa atau proses terjadinya kegiatan, baik situasi sebenarnya maupun situasi buatan. Lembar observasi dalam penelitian ini yaitu lembar observasi aktivitas siswa dalam


(33)

43

Tinny Mariana,2013

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Konduktor Dan Isolator Panas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman tentang konduktor dan isolator panas melalui penggunaan alat peraga.

G. Pengolahan dan Analisis data 1. Pengolahan

Teknik pengolahan data dan penelitian ini dilakukan melalui tahap pengumpulan dari data mentah yang diperoleh dari berbagai instrumen yang meliputi tes hasil belajar (post tes), LKS, serta observasi yang telah dilakukan. Pengolahan data dibagi ke dalam dua bagian yaitu berupa data kuantitatif dan data kualitatif.

a. Data Kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan. Diperoleh dari instrumen penelitian yang berupa tes bentuk pilihan ganda dan uraian. Guru menetapkan jawaban sebelumnya dan menetapkan skor untuk masing-masing soal. Penelitian di sini menggunakan cara pemberian nilai relatif, tergantung pada kemampuan siswa dalam menjawab soal tersebut dan jumlah unsur yang dapat dijawab oleh siswa.

b. Data Kualitatif

Data kualitatif ini diperoleh dari instrumen penelitian yaitu observasi dan wawancara. Dalam wawancara, data diperoleh dari pendapat siswa dan observer tentang penerapan metode eksperimen. Sedangkan dalam observasi data diperoleh dari perencanaan


(34)

44

pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran serta hambatan-hambatan apa saja yang dialami oleh siswa selama pembelajaran.

2. Analisis Data

a. Scoring (Penskoran)

Sebelum lembar jawaban siswa diberi skor, terlebih dahulu ditentukan standar penilaian setiap soal, tujuannya agar unsur subjektivitas penilaian dapat dihindari. Standar yang digunakan untuk menilai setiap butir soal menggunakan :

Tabel 3.1

Penilaian Pre tes/ Post tes Individu

Bentuk Soal Nomor Soal Skor tiap soal Jumlah Skor

Pilihan Ganda 1-5 1 5

Uraian singkat 6-10 2 10

JUMLAH 15

Soal untuk pre tes maupun post tes terdiri dari 10 soal, 5 soal merupakan pilihan ganda tiap soal mendapat skor yang dijawab betul 1 jika salah 0 sedangkan 5 soal merupakan uraian singkat tiap soal mendapat skor 2 jika hanya betul sebagian diberi skor 1 jika salah jawabannya mendapat skor 0, jadi nilai maksimal adalah 5 + 10 = 15

b. Nilai pre tes/post tes = ∑ N x 100 Skor maksimal


(35)

45

Tinny Mariana,2013

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Konduktor Dan Isolator Panas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan : ∑ N = Jumlah skor yang betul, skor maksimal 15

c. Menghitung rata-rata

Rata-rata hasil pre tes dan pos tes dapat dihitung dengan menggunakan :

Keterangan :

̅ = Rata-rata hitung

∑ x = Jumlah keseluruhan nilai siswa N = Jumlah siswa

d. Persentase siswa yang mencapai KKM dibandingkan dengan persentase perolehan KKM sebelumnya. Adapun cara menghitung persentase siswa yang mencapai KKM adalah sebagai berikut:

TB = ∑ s ≥ 75 X 100 % N

Keterangan :

TB = Ketuntasan belajar


(36)

46

∑ s ≥ 75 = Jumlah siswa yang mendapat nilai lebih besar dari atau sama dengan 75

N = Jumlah siswa

Tabel 3.2

Kriteria Nilai Rata-rata Siswa dan Persentase KKM

No. Nilai Persentase Kategori

1.

2.

3.

4.

5.

90-100

70-89

50-69

30-49

< 29

90 %-100 %

70 %-89 %

50 %-69 %

30 %-49 %

< 29 %

Baik sekali

Baik

Cukup

Kurang


(37)

78

Tinny Mariana,2013

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Konduktor Dan Isolator Panas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan masalah mengenai pembelajaran yang telah dilakukan mengenai Penerapan Metode Eksperimen dalam pembelajaran IPA untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang Konduktor dan Isolator Panas di Kelas VI SDN Coblong 5 Kecamatan Coblong Kota Bandung, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I dan II pada dasarnya sama dengan RPP yang digunakan guru pada umumnya. Namun RPP dengan menerapkan metode eksperimen memiliki ciri khas yaitu pada kegiatan inti langkah pembelajarannya sebagai berikut: merumuskan masalah, menyiapkan alat dan bahan, melakukan eksperimen, mengamati proses eksperimen, menuliskan hasil eksperimen, menyimpulkan, dan mempresentasikan hasil pengamatan. RPP Siklus II mengacu pada refleksi tindakan Siklus I. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan benda-benda nyata yang ada dalam kehidupan sehari-hari dilengkapi dengan Lembar Kerja Siswa (LKS) agar memudahkan proses eksperimen. Pada tahap evaluasi pembelajaran selalu dilaksanakan pembahasan soal LKS agar siswa lebih memahami konsep-konsep pembelajaran serta mampu mengerjakan soal.


(38)

79

2. Pelaksanaan pembelajaran IPA tentang konduktor dan isolator panas dengan menerapkan metode eksperimen ini dapat meningkatkan aktivitas siswa diantaranya: kepercayaan siswa atas kebenaran yang ditemukannya sendiri karena siswa mengalami langsung suatu proses eksperimen, siswa menjadi lebih aktif dalam proses eksperimen, kerjasama siswa dalam kelompok semakin baik, perhatian terhadap proses pembelajaran meningkat serta motivasi belajar siswa meningkat. Selain itu dapat melatih keberanian siswa dalam mengungkapkan gagasan dan pendapatnya. Begitu pula dengan aktivitas guru mengalami banyak perbaikan dan peningkatan diantaranya : penyajian materi pembelajaran melalui eksperimen lebih sistematis, pemberian motivasi dan bimbingan kepada siswa lebih baik, kegiatan menutup pelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran.

3. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA melalui metode eksperimen mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat dari hasil tes setiap siklusnya yaitu sebagai berikut: nilai rata-rata siswa Siklus I (76) sedangkan nilai rata-rata siswa Siklus II (87). Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa.


(39)

80

Tinny Mariana,2013

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Konduktor Dan Isolator Panas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. SARAN

Setelah dilakukan penelitian di SDN Coblong 5 Kecamatan Coblong Kota Bandung berdasarkan hasil yang diperoleh di lapangan, maka ada beberapa saran yang peneliti ajukan kepada pihak yang terkait dengan masalah penelitian demi peningkatan hasil pembelajaran IPA di sekolah dasar, yaitu:

1. Bagi Sekolah

Kepala sekolah hendaknya memberikan dorongan kepada guru agar mampu menerapkan metode eksperimen dalam proses pembelajaran terutama mata pelajran IPA, sarana dan pra sarana dan dukungan berupa moril maupun materil, supaya pembelajaran terlaksana dengan baik dan menghasilkan siswa yang berkualitas dan potensial.

2. Bagi Guru

Guru –guru diharapkan dapat mencoba menggunakan metode eksperimen untuk menerapkan pada pembelajaran yang lainnya tetapi untuk ini guru hendaknya menguasai konsep langkah-langkah metode eksperimen dan menyiapkan RPP dengan baik, serta penyediaan media yang relevan. Selain itu, untuk memperoleh hasil pembelajaran yang maksimal sebaiknya guru kreatif dalam menyiapkan alat dan bahan untuk eksperimen, memberikan bimbingan kepada setiap kelompok lebih optimal, dan memberikan motivasi kepada siswa agar siswa aktif dalam proses pembelajaran.


(40)

81

3. Bagi Siswa

Dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen sebaiknya siswa dimotivasi agar lebih aktif dan kreatif dalam menggunakan alat dan bahan eksperimen sehingga mampu memahami konsep pembelajaran serta dapat meningkatkan hasil pembelajaran. 4. Bagi Peneliti yang lain

Peneliti selanjutnya diharapkan mampu membandingkan metode eksperimen dengan metode lainnya agar mampu mengetahui kelemahan maupun kelebihan dari berbagai metode . Sehingga dapat menguji keefektifan metode eksperimen dengan metode lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Kemudian sasarannya harus lebih luas dan kajiannya lebih dalam lagi.


(41)

Tinny Mariana,2013

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Konduktor Dan Isolator Panas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. dkk. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT Bumi Aksara. Asih, Sinta. (2012). Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Tentang Konsep Energi Bunyi di Kelas IV SDN Pasirwangi. Bandung. Tidak diterbitkan.

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta : BP. Cipta Jaya

Dwi Suhartanti, dkk. (2009). Ilmu Pengetahuan Alam untuk kelas 6. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Fathurrohman Pupuh, dkk. (2009). Strategi Belajar Mengajar. Bandung : PT. Refika Aditama

Haryanto. ( 2006 ). Sains untuk SD/MI kelas VI. Jakarta : Erlangga Istadi, dkk. (2004). Sains Modern. Jakarta : WidyaUtama

Maryati, dkk. (2004). Sains Mengamati Alam Semesta untuk kelas 6 SD. Bandung: PT. Sinergi

Megawati. (2012). Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang sifat-sifat cahaya di Kelas V SD. Bandung. Tidak diterbitkan.

N.K, Roestiyah. (2001). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Rhineka Cipta. Panut, dkk. (2007). Dunia Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 6A untuk Kelas 6

SD/MI. Bandung: Yudhistira.

Rukmana, A., dkk. (2006). Evaluasi Pembelajaran SD. Bandung: UPI PRESS Sagala, Saeful. (2003). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta


(42)

83

Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya

UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS. Bandung: Fokus Media. .


(1)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan masalah mengenai pembelajaran yang telah dilakukan mengenai Penerapan Metode Eksperimen dalam pembelajaran IPA untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang Konduktor dan Isolator Panas di Kelas VI SDN Coblong 5 Kecamatan Coblong Kota Bandung, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I dan II pada dasarnya sama dengan RPP yang digunakan guru pada umumnya. Namun RPP dengan menerapkan metode eksperimen memiliki ciri khas yaitu pada kegiatan inti langkah pembelajarannya sebagai berikut: merumuskan masalah, menyiapkan alat dan bahan, melakukan eksperimen, mengamati proses eksperimen, menuliskan hasil eksperimen, menyimpulkan, dan mempresentasikan hasil pengamatan. RPP Siklus II mengacu pada refleksi tindakan Siklus I. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan benda-benda nyata yang ada dalam kehidupan sehari-hari dilengkapi dengan Lembar Kerja Siswa (LKS) agar


(2)

79

Tinny Mariana,2013

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Konduktor Dan Isolator Panas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Pelaksanaan pembelajaran IPA tentang konduktor dan isolator panas dengan menerapkan metode eksperimen ini dapat meningkatkan aktivitas siswa diantaranya: kepercayaan siswa atas kebenaran yang ditemukannya sendiri karena siswa mengalami langsung suatu proses eksperimen, siswa menjadi lebih aktif dalam proses eksperimen, kerjasama siswa dalam kelompok semakin baik, perhatian terhadap proses pembelajaran meningkat serta motivasi belajar siswa meningkat. Selain itu dapat melatih keberanian siswa dalam mengungkapkan gagasan dan pendapatnya. Begitu pula dengan aktivitas guru mengalami banyak perbaikan dan peningkatan diantaranya : penyajian materi pembelajaran melalui eksperimen lebih sistematis, pemberian motivasi dan bimbingan kepada siswa lebih baik, kegiatan menutup pelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran.

3. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA melalui metode eksperimen mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat dari hasil tes setiap siklusnya yaitu sebagai berikut: nilai rata-rata siswa Siklus I (76) sedangkan nilai rata-rata siswa Siklus II (87). Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa.


(3)

B. SARAN

Setelah dilakukan penelitian di SDN Coblong 5 Kecamatan Coblong Kota Bandung berdasarkan hasil yang diperoleh di lapangan, maka ada beberapa saran yang peneliti ajukan kepada pihak yang terkait dengan masalah penelitian demi peningkatan hasil pembelajaran IPA di sekolah dasar, yaitu:

1. Bagi Sekolah

Kepala sekolah hendaknya memberikan dorongan kepada guru agar mampu menerapkan metode eksperimen dalam proses pembelajaran terutama mata pelajran IPA, sarana dan pra sarana dan dukungan berupa moril maupun materil, supaya pembelajaran terlaksana dengan baik dan menghasilkan siswa yang berkualitas dan potensial.

2. Bagi Guru

Guru –guru diharapkan dapat mencoba menggunakan metode eksperimen untuk menerapkan pada pembelajaran yang lainnya tetapi untuk ini guru hendaknya menguasai konsep langkah-langkah metode eksperimen dan menyiapkan RPP dengan baik, serta penyediaan media yang relevan. Selain itu, untuk memperoleh hasil pembelajaran yang maksimal sebaiknya guru kreatif dalam menyiapkan alat dan bahan untuk eksperimen, memberikan bimbingan kepada setiap kelompok lebih


(4)

81

Tinny Mariana,2013

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Konduktor Dan Isolator Panas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Bagi Siswa

Dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen sebaiknya siswa dimotivasi agar lebih aktif dan kreatif dalam menggunakan alat dan bahan eksperimen sehingga mampu memahami konsep pembelajaran serta dapat meningkatkan hasil pembelajaran. 4. Bagi Peneliti yang lain

Peneliti selanjutnya diharapkan mampu membandingkan metode eksperimen dengan metode lainnya agar mampu mengetahui kelemahan maupun kelebihan dari berbagai metode . Sehingga dapat menguji keefektifan metode eksperimen dengan metode lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Kemudian sasarannya harus lebih luas dan kajiannya lebih dalam lagi.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. dkk. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT Bumi Aksara. Asih, Sinta. (2012). Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Tentang Konsep Energi Bunyi di Kelas IV SDN Pasirwangi. Bandung. Tidak diterbitkan.

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan. Jakarta : BP. Cipta Jaya

Dwi Suhartanti, dkk. (2009). Ilmu Pengetahuan Alam untuk kelas 6. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Fathurrohman Pupuh, dkk. (2009). Strategi Belajar Mengajar. Bandung : PT. Refika Aditama

Haryanto. ( 2006 ). Sains untuk SD/MI kelas VI. Jakarta : Erlangga Istadi, dkk. (2004). Sains Modern. Jakarta : WidyaUtama

Maryati, dkk. (2004). Sains Mengamati Alam Semesta untuk kelas 6 SD. Bandung: PT. Sinergi

Megawati. (2012). Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan hasil

belajar siswa tentang sifat-sifat cahaya di Kelas V SD. Bandung. Tidak

diterbitkan.

N.K, Roestiyah. (2001). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Rhineka Cipta. Panut, dkk. (2007). Dunia Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 6A untuk Kelas 6


(6)

83

Tinny Mariana,2013

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Konduktor Dan Isolator Panas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya

UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS. Bandung: Fokus Media. .