PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA MATERI GAYA.

(1)

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA MATERI GAYA

(PenelitianTindakanKelas IV B SD Negeri 6 Cikidang, DesaWangunHarja, KecamatanLembang)

SKRIPSI

DiajukanuntukMemenuhiSebagianPersyaratanGunaMemperolehGelarSarjanaPen didikan

Oleh

Muhammad RifqiFirdaus

NIM. 1003343

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2014


(2)

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA MATERI GAYA

(Penelitian Tindakan Kelas pada Kelas IV B SD Negeri 6 Cikidang, Desa Wangun Harja, Kecamatan Lembang)

Oleh

Muhammad Rifqi Firdaus

Sebuah Skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Muhammad Rifqi FIrdaus 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian dengan dicetak ulang, difotokopi atau cara lain tanpa ijin dari penulis


(3)

(4)

Muhammad Rifqi Firdaus, 2014

Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pelajaran IPA materi gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA MATERI GAYA.

(Penelitian Tindakan Kelas pada Kelas IV B SD Negeri 6 Cikidang, Desa Wangun Harja, Kecamatan Lembang)

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya partisipasi siswa atau aktivitas belajar siswa di dalam proses pembelajaran IPA kelas IV B di SD Negeri 6 Cikidang. Peneliti merumuskan dua rumusan masalah yaitu bagaimana penerapan metode eksperimen dalam pembelajaran IPA mategi gaya kelas IVb dan peningkatan aktivitas belajar siswa setelah diterapkannya metode eksperimen. Tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang menggunakan model dan desain spiral Kemiss dan Mc Taggart. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus yang dilaksanakan pada periode bulan April dan Mei. Setiap siklusnya terdiri dari 4 tahapan yaitu dimulai dari tahap perencanaan (planning), pelaksanaan, pengamatan (observing) dan refleksi (reflecting). Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini adalah lembar aktivitas belajar siswa, guru dan field note (catatan lapangan). Aktivitas belajar siswa yang diamati pada penelitian ini adalah aktivitas visual, lisan, menulis dan gerak. Dengan Hasil penelitian menunjukkan peningkatan aktivitas belajar siswa yang sebagai berikut: (1) aktivitas visual pada siklus I adalah 72,9% kemudian meningkat menjadi 93,8% di siklus II (2) aktivitas lisan pada siklus I adalah 64,8%, kemudian meningkat 87,3% di siklus II (3) aktivitas menulis pada siklus I adalah 57,0% lalu meningkat 91,0% pada siklus II (4) dan aktivitas gerak pada siklus I adalah 72,9% kemudian meningkat menjadi 91,7% di siklus II. Kesimpulan akhir dari penelitian ini bahwa penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran IPA. Metode eksperimen sangat cocok dalam pembelajaran IPA karena metode eksperimen dapat meningkatkan partisipasi siswa di dalam pembelajaran sehingga meningkatkan aktivitas belajar siswa di dalam pembelajaran IPA.


(5)

Muhammad Rifqi Firdaus, 2014

Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pelajaran IPA materi gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

IMPLEMENTING EXPERIMENT METHOD TO IMPROVE STUDENT LEARNING ACTIVITIES IN SCIENCE LEARNING MATERIALS OF

FORCE

(Classroom Action Research in 4th Grade SDN 6 Cikidang, Wangunharja, Lembang)

The backgrounds of this research are the low of student participation and the lack of student learning activities in science learning in 4th grade SDN 6 Cikidang especially in material of force. The aim of this research is to improve student learning activities. This research design is a Classroom Action Research which was conducted in 2 cycles and each cycle has 4 phases. Data collection and data analysis method of this research were gained from the student activity observation while the student conducting experiment, teacher activity observation while the teacher implementing the experiment method in classroom and field note. The student activities were observed include visual activities, oral activities, matrix activities and writing activities. The results of this study showed that increase in the activity of the learning process. All the student learning activities showed increase. Specifically (1) Visual activities in 1st cycle was 72,9% and increased to 93,8% in 2nd cycle. (2) Oral activity in the 1st cycle were 64.8% and increased to 87,3% in 2nd cycle. (3) Writing activity in 1st cycle was 57,0% and increased to 91,0% in 2nd cycle. (4) Matrix activity in 1st cycle was 72,9% and increased to 91,7% in 2nd cycle. Some suggestions from this research that all teachers should try this method especially in science learning because experiment method could influence student learning activities become more active and also increased student participation. Keywords : student learning activity, experiment method


(6)

Muhammad Rifqi Firdaus, 2014

Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pelajaran IPA materi gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

halaman

LEMBAR PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Hipotesis Tindakan... 5

F. Definisi Operasional dan Fokus Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

A. Konsep Aktivitas Belajar ... 9

B. Metode Eksperimen Di Dalam Pembelajaran ... 15

C. Konsep Pembelajaran IPA ... 20

D. Materi Pokok Gaya Kelas IV ... 21

E. Kerangka Berpikir ... 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 24

A. Metode dan Desain Penelitian ... 24

B. Setting dan Subjek Penelitian ... 26


(7)

Muhammad Rifqi Firdaus, 2014

Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pelajaran IPA materi gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Instrument Penelitian ... 27

E. Teknik Pengolahan Data ... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 37

A. Deskripsi Kondisi Awal Pembelajaran ... 37

B. Deskripsi Rencana Pelaksanaan Penelitian ... 38

C. Deskripsi Hasil Penelitian ... 40

1. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I ... 40

2. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II ... 54

D. Pembahasan ... 67

1. Penerapan Metode Eksperimen pada Pembelajaran IPA Materi Gaya ... 67

2. Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Setelah Menggunakan Metode Eksperimen ... 70

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 78

A. Simpulan ... 78

B. Rekomendasi ... 79

DAFTAR PUSTAKA ... 80


(8)

Muhammad Rifqi Firdaus, 2014

Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pelajaran IPA materi gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

halaman

Tabel 3.1 Pedoman Penilaian Aktivitas Belajar Siswa ... 34

Tabel 3.2 Kriteria Aktivitas Belajar Siswa ... 34

Tabel 3.3 Kriteria Aktivitas Guru ... 36

Tabel 4.1 Rekapitulasi Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I ... 47

Tabel 4.2 Persentase Aktivitas Belajar Siswa pada Tindakan Pembelajaran Siklus I ... 49

Tabel 4.3 Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I ... 52

Tabel 4.4 Rekapitulasi Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus II ... 60

Tabel 4.5 Persentase Aktivitas Belajar Siswa pada Tindakan Pembelajaran Siklus II ... 62

Tabel 4.6 Rekapitulasi Ketuntasan Belajar Siklus II ... 65


(9)

Muhammad Rifqi Firdaus, 2014

Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pelajaran IPA materi gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

halaman Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ... 23 Gambar 3.1 Bagan Model Spiral Kemis dan Mc Taggart ... 25 Gambar 4.1 Grafik Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa (%) ... 73


(10)

Muhammad Rifqi Firdaus, 2014

Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pelajaran IPA materi gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Kode lampiran

Lampiran A : Instrumen Pembelajaran ... A

RPP dan LKS Siklus I ... A 01 RPP dan LKS Siklus II ... A 02

Lampiran B : Instrumen Penelitian ... B

Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa ... B 01 Lembar Observasi Aktivitas Guru ... B 02

Lampiran C : Hasil Penelitian ... C

Lembar Kerja Siswa pada Siklus I ... C 01 Lembar Kerja Siswa pada Siklus II ... C 02 Rekapitulasi Hasil Tes ... C 03 Rekapitulasi dan Hasil Observasi Aktivitas

Guru dan Siswa pada Siklus I ... C 04 Rekapitulasi dan Hasil Observasi Aktivitas

Guru dan Siswa pada Siklus II ... C 05

Lampiran D : Dokumentasi ... D

Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran Siklus I ... D 01 Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran Siklus II ... D 02

Lampiran E : Surat-surat ... E

Surat Izin Penelitian dari UPI ... E 01 Surat Keputusan Dosen Pembimbing ... E 02 Surat Keterangan Penelitian dari Dinas Pendidikan

Kabupaten Bandung Barat ... E 03 Surat Izin Penelitian dari Sekolah ... E 04


(11)

1

Muhammad Rifqi Firdaus, 2014

Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pelajaran IPA materi gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Pendidikan akan sangat berpengaruh pada masa depan hidup manusia. Di samping itu, di negara-negara berkembang seperti Indonesia pendidikan sangat membutuhkan pengembangan yang harus terencana dan sistematis.Seperti di negara-negara maju yang pasti telah didukung oleh pendidikan yang lebih baik dari segi perencanaan, pelaksanaan atau penerapan serta sumber daya manusia yang lebih maju.Sehingga pendidikan perlu direncanakan dengan sangat matang agar pada tahap pelaksanaan pendidikan dapat terlaksana dengan baik.

Berdasarkan undang-undang dalam Sisdiknas no.20 tahun 2003 Bab I : bahwa:

pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengembangan diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Dari hal tersebut sangatlah penting bagi seorang guru dalam menciptakan suasana belajar yang aktif untuk mengembangakan potensi-potensi siswa di dalam kegiatan pembelajaran. Guru harus pandai mendesain pembelajaran yang disenangi oleh siswa. Guru harus merencanakan pembelajaran sebaik mungkin dengan menciptakan aktivitas belajar siswa yang diinginkan.

Aktivitas belajar siswa merupakan prinsip di dalam pengajaran (Rohani, 2004 : 6). Sehingga baik guru dan siswa harus terlibat secara aktif dan interaktif agar kondisi kegiatan belajar mengajar di dalam kelas dapat terlaksana dengan baik.Aktivitas belajar siswa dapat dilihat dari partisipasi siswa dalam mendapatkan pengalaman belajar. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Rusman (2011 : 323) bahwa pembelajaran akan lebih bermakna jika siswa diberikan


(12)

2

Muhammad Rifqi Firdaus, 2014

Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pelajaran IPA materi gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kesempatan untuk berpartisipasi dalam berbagai aktivitas kegiatan pembelajaran, sehingga siswa mampu mengaktualisasi kemampuannya di dalam dan di luar kelas.

Keaktifan siswa dan keterlibatan atau partisipasi siswa di dalam pembelajaran khususnya mata pelajaran IPA pada materi gaya, guru harus mendesain kegiatan pembelajaran sebaik mungkin dengan dikemas kegiatan-kegiatan yang memicu aktivitas siswa yang diinginkan sehingga tujuan pembelajaran di dalamnya dapat terpenuhi.

Tercapainya tujuan pembelajaran, khususnya pembelajaran IPA guru harus menjadi pengelola langsung pada proses kegiatan belajar mengajar serta harus mengetahui karakteristik dari pembelajaran IPA sebagaimana yang disebutkan (Depdiknas, 2006 : 47) bahwa

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya kumpulan ilmu pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja tetapi merupakan suatu proses penemuan.

Hal tersebut sejalan pula dengan pendapat Cronbach (Djamarah, 2003 : 13) mendefinisikan belajar sebagai suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.

Berdasarkan hasil observasi di kelas IV B, pembelajaran IPA kurang begitu berjalan sesuai dengan fungsi dan hakikat pembelajaran IPA di dalam kelas. Guru tidak banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan konsep sendiri sehingga fokus pembelajaran hanya satu arah. Ini bertolak belakang dengan karakteristik pembelajaran IPA.Pada kegiatan pengamatan tersebut, memunculkan fakta bahwa guru tidak maksimal dalam mendesain dan merencanakan pembelajaran serta keliru di dalam memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik pembelajaran IPA. Pada kegiatan observasi tersebut materi yang sedang di bahas adalah materi gaya. Siswa terlihat tidak antusias dan kurangnya minat belajar serta suasana kelas menjadi tidak kondusif.


(13)

3

Muhammad Rifqi Firdaus, 2014

Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pelajaran IPA materi gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Guru hanya mengajarkan secara klasikal dan konvensional. Guru tidak melibatkan siswa secara aktif di dalam kegiatan pembelajaran.

Data deskripsi hasil dari kegiatan pengamatan di dalam kegiatan belajar mengajar di kelas IV ditemukan banyak sekali permasalahan, diantaranya:

1. Partisipasi siswa di dalam kegiatan belajar masih sangat kurang. Dalam mengajar guru menggunakan metode klasikal dan konvensional. Siswa jarang sekali diberikan kesempatan untuk melakukan diskusi, tanya-jawab tentang materi, siswa pun masih sering tidak memperhatikan guru ketika mengajar di depan kelas.

2. Antusiasme atau motivasi belajar siswa sangat kurang, dengan adanya beberapa siswa yang tidur di dalam kelas ketika guru mengajar, siswa masih ribut di luar konten pembelajaran. Sehingga tidak telihat aktivitas belajar siswa yang diharapkan oleh guru

3. Pada proses pembelajaran, guru sering meninggalkan siswanya yang sedang mengerjakan soal-soal latihan sehingga ketika siswa mengalami kesulitan guru tidak berada di tempat untuk memberikan solusi.

4. Guru tidak menggunakan metode pembelajaran yang tepat, seperti yang sudah disebutkan guru menggunakan metode klasikal dan konvensional di dalam pembelajaran IPA.

5. Hasil belajar siswa pada nilai tes sumatif dan nilai Ujian Tengah Semester (UTS) kurang memuaskan, banyak nilai pelajaran IPA materi gaya yang di bawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka peneliti akan menerapkan metode pembelajaran IPA yang cocok yaitu menggunakan metode eksperimen.

Melalui metode eksperimen yang mampu mengikutsertakan siswa ke dalam aktivitas pembelajaran yang lebih aktif sehingga siswa memperoleh pengalaman-pengalaman yang bermanfaat untuk mengembangkan potensi yang mereka miliki. Esensi metode eksperimen dalam pendidikan adalah digunakan untuk membantu


(14)

4

Muhammad Rifqi Firdaus, 2014

Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pelajaran IPA materi gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

peserta didik dalam menemukan sendiri konsep melalui percobaan. Dalam arti bahwa konsep yang diketahui bukan hasil hafalan atau dari salinan buku tapi konsep tersebut dipahami siswa setelah melakukan observasi, klasifikasi, dan komunikasi untuk mendapatkan kesimpulan yang valid. Dengan metode ini anak didik diharapkan sepenuhnya terlibat dalam merencanakan eksperimen, melakukan eksperimen, menemukan fakta, mengumpulkan data, mengendalikan variabel, dan memecahkan masalah yang dihadapinya secara nyata. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Schoenherr yang dikutip oleh Palendeng (2003 : 81) bahwa metode eksperimen menutut metode eksperimen adalah metode yang sesuai untuk pemnbelajaran sains, karena metode eksprimen mampu memberikan kondisi belajar yang dapat mengembangkan kemampuan berfikir dan kreativitas secara optimal. Siswa diberi kesempatan untuk menyusun sendiri konsep-konsep dalam struktur kognitifnya, selanjutnya dapat diaplikasikan dalam kehidupannya. Berdasarkan pada uraian latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk mengkaji lebih luas permasalahan, yaitu dengan penelitian yang berjudul

“Penerapan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa pada Pelajaran IPA Materi Gaya.(Penelitian Tindakan Kelas pada Kelas

IV B SD Negeri 6 Cikidang, Desa Wangun Harja, Kecamatan Lembang)

B. Rumusan Masalah

Peneliti merumuskan rumusan masalah berdasarkan latar belakang dalam rangka menjawab masalah yang berkaitan dengan aktivitas belajar siswa. Adapun rumusan masalah tersebut adalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah penerapan metode eksperimen pada pembelajaran IPA materi gaya di kelas IV B?

2. Bagaimanakahpeningkatanaktivitas belajar siswa setelah diterapkannya metode eksperimen pada pembelajaran IPA materi gaya di kelas IV B?


(15)

5

Muhammad Rifqi Firdaus, 2014

Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pelajaran IPA materi gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui peningkatan aktivitas belajar siswa di SD Negeri 6 Cikidang.

Dalam penelitian ini peneliti merumuskan tujuan penelitian berdasarkan rumusan masalah, tujuan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui gambaranprosedur penerapan pembelajaran IPA materi gaya menggunakan metode eksperimen.

2. Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa setelah diterapkannya metode eksperimen pada pembelajaran IPA materi gaya

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi peserta didik

a. Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa.

b. Untuk menstimulus siswa agar belajar lebih giat dan banyak berlatih atau bereksperimen pada pelajaran IPA agar memperoleh hasil yang maksimal.

2. Bagi pendidik dan sekolah

Untuk memberikan wawasan kepada pendidik dan sekolah agar memilih metode pembelajaran yang cocok dan mengedepankan pembelajaran yang aktif dan inovatif.

E. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, peneliti dapat menyusun hipotesis tindakan sebagai berikut :

Aktivitas belajar siswa meningkat ketika diterapkannya metode eksperimen pada pelajaran IPA materi gaya.


(16)

6

Muhammad Rifqi Firdaus, 2014

Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pelajaran IPA materi gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Definisi Operasional dan Fokus Penelitian

Di dalam penelitian ini, peneliti memaparkan definisi operasional yang dilakukan untuk memfokuskan penelitian. Definisi operasional dan fokus penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Aktivitas Belajar

Dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan penelitian pada empat aktivitas dalam proses belajar yang merujuk pada aktivitas belajar siswa yang merujuk pada Paul D. Dierich (Nasution, 1995 :91), yaitu sebagai berikut:

a. Aktivitas visual (visual activities)

Pada penelitian ini, indikator yang akan diukur adalah aktivitas-aktivitas visual di dalam kegiatan percobaan. Adapun aspek-aspek yang dinilai pada aktivitas ini adalah sebagai berikut:

1) Siswa mengamati dan menyelidiki percobaan sesuai dengan prosedur percobaan.

2) Siswa memperhatikan kelompok lain ketika kegiatan presentasi dilakukan.

b. Aktivitas lisan (oral activities)

Pada penelitian ini, indikator yang akan diukur adalah aktivitas-aktivitas lisan di dalam kegiatan percobaan seperti mengkomunikasikan, berdiskusi dan mengajukan pertanyaan (Nasution, 1995 :91). Adapun aspek-aspek yang dinilai pada aktivitas ini adalah sebagai berikut :

1) Siswa mengkomunikasikan langkah-langkah percobaan kepada teman sekelompoknya.

2)

Siswa mengajukan pertanyaan seputar percobaan yang dilakukan.

3) Siswa berdiskusi dengan teman sekelompoknya untuk mengisi hasil percobaan


(17)

7

Muhammad Rifqi Firdaus, 2014

Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pelajaran IPA materi gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Aktivitas menulis (writing activities)

Pada penelitian ini, indikator yang akan diukur adalah aktivitas-aktivitas menulis di dalam kegiatan percobaan seperti menarik sebuah hipotesis, menulis dan mencatat (Nasution, 1995 :91). Adapun aspek-aspek yang dinilai pada aktivitas ini adalah sebagai berikut :

1) Siswa menarik hipotesis dan menulisnya di lembar kerja siswa.

2)

Siswa mencatat kesimpulan dari percobaan yang dilakukan di lembar kerja siswa

d. Aktivitas gerak (motor activities)

Adapun aspek-aspek yang dinilai pada aktivitas ini adalah sebagai berikut :

1) Siswa tepat guna dalam menggunakan alat dan bahan sesuai dengan prosedur eksperimen

2) Siswa mengaplikasikan konsep di dalam kegiatan presentasi.

2. Metode Pembelajaran Eksperimen

Dalam penelitian ini, langkah-langkah yang akan digunakan pada pelaksanaan proses penerapan metode eksperimen yaitu merujuk pada langkah-langkah atau prosedur yang dikemukakan oleh Palendeng (Martiningsih, 2007) yaitu sebagai berikut:

a. Percobaan Awal

Pada tahap ini, siswa melakukan kegiatan eksperimen. Siswa mengikuti petunjuk yang telah diberikan oleh guru misalnya, siswa menyiapkan alat dan bahan, siswa membaca deskripsi singkat percobaan, siswa menggunakan alat dan bahan sesuai dengan perintah, siswa melakukan percobaan sesuai dengan prosedur yang benar, siswa menggunakan waktu percobaan dengan baik dan tepat.


(18)

8

Muhammad Rifqi Firdaus, 2014

Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pelajaran IPA materi gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Pengamatan

Pada tahap ini, siswa mengamati hal-hal yang ditemukan selama melakukan percobaan. Siswa menemukan hal-hal yang penting dan mencatatnya di lembar pengamatan.

c. Menarik Hipotesis

Pada tahap ini, siswa memberikan argumen berupa dugaan sementara tentang percobaan dan pengamatan yang telah dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah atau prosedur percobaan yang baik dan benar

d. Verifikasi Percobaan

Pada tahap ini, siswa menguji hipotesis yang telah dikemukakan dengan cara mengulang atau melanjutkan kembali percobaannya. Pada tahap ini siswa diharuskan untuk membuktikan kebenaran hipotesisnya, apakah hipotesisnya benar ataukah keliru. Tahap ini siswa melakukan kegiatan diskusi.

e. Evaluasi Percobaan

Pada tahap ini, siswa mengkomunikasikan temuan-temuanya selama percobaan dan guru menguji pemahaman siswa berkaitan dengan percobaan yang telah dilakukan oleh siswa.

f. Aplikasi Konsep

Siswa merumuskan percobaan yang telah dilakukan dengan cara mengaplikasikan konsep dengan kehidupan sehari-hari. Pada tahap ini siswa dihadapkan pada kegiatan presentasi kelompok.


(19)

24

Muhammad Rifqi Firdaus, 2014

Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pelajaran IPA materi gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode dan Model Penelitian

Penelitian ini menggunakan metide Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Arikunto (2012 : 53) berpendapat bahwa

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.

Sedangkan Ebbutt mengemukakan bahwa „penelitian tindakan adalah kajian

sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut (dalam Wiriaatmadja, 2012:12). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri, melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja guru, sehingga hasil belajar menjadi meningkat (Wardani, dkk. 2006 : 4).

Mencermati dari pendapat beberapa ahli, dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan action yang dilakukan untuk meningkatkan proses dan hasil belajar siswa dan memperbaiki kinerja guru dalam segala aspek di dalam pembelajaran.

Pemilihan metode ini karena PTK dapat membuat guru merespon dengan baik permasalahan-permasalahan yang dihadapi siswa ketika belajar. Sehingga guru menjadi kreatif dan inovatif dalam menanggulangi permasalahan-permasalahan tersebut. Permasalahan setiap siswa pasti berbeda ditambah lagi mata pelajaran yang berbeda pasti membutuhkan penanganan yang berbeda baik dari segi metode mengajar, model pembelajaran yang dilakukan oleh guru, dan strategi-strategi lain yang membuat guru menjadi lebih kreatif dan inovatif.


(20)

25

Muhammad Rifqi Firdaus, 2014

Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pelajaran IPA materi gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan sesuai dengan prosedur PTK, dengan 4 kegiatan utama atau tahapan, meliputi plan (perencanaan), action (tindakan), observation (observasi), dan reflection (refleksi). Penelitian ini berlangsung secara bersamaan dengan pelaksanaan proses pembelajaran sesungguhnya.

Model atau desain penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah model spiral dari Kemmis dan Mc Taggart (dalam Wiriaatmadja, 2012:66). Model ini menggunakan empat komponen penelitian tindakan, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi dalam suatu sistem spiral yang saling terkait antara satu langkah dengan langkah berikutnya.

Model spiral ini merupakan model siklus berulang berkelanjutan, dengan harapan pada setiap tindakan menunjukan peningkatan sesuai perubahan dan perbaikan yang ingin dicapai. Secara skematis model penelitian tindakan kelas yang dimaksud adalah sebagai berikut :


(21)

26

Muhammad Rifqi Firdaus, 2014

Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pelajaran IPA materi gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1 Bagan Model Spiral Kemmis dan Mc Taggart

Model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart inilah yang dijadikan acuan dalam merancang penelitian. Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa siklus. Jika pada siklus pertama penelitian tersebut mendapatkan hasil yang kurang baik, maka penelitian dilanjutkan dengan siklus kedua dengan memperbaiki pada tahap perencanaan yang pertama. Apabila pada pelaksanaan siklus kedua masih belum menunjukan hasil yang maksimal, maka penelitian dilanjutkan pada siklus berikutnya. Siklus tersebut akan berhenti jika penelitian sudah mencapai target yang telah ditentukan.

B. Setting dan Subjek Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas IV b SD Negeri 6 Cikidang, di Desa Wangun Harja, Kecamatan Lembang, pada semester 2 tahun ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 34 siswa sebagai subyek penelitian. Penelitian ini akan dilaksanan pada tahun pelajaran 2013/2014.

Adapun yang menjadi alasan pemilihan lokasi sasaran penelitian di Sekolah Dasar tersebut, karena sekolah tersebut merupakan tempat dimana peneliti melaksanakan Program Latihan Profesi (PLP). Sehingga banyak ditemukan permasalahan-permasalahan ketika melaksanakan PLP selama 3 bulan khususnya mata pelajaran IPA di kelas IV.

C. Prosedur Penelitian

Secara garis besar prosedur atau pengembangan tindakan penelitian ini dilakukan melalui empat tahap yaitu tahap perencanaan, tahap tindakan, tahap observasi dan tahap refleksi. Dalam hal ini, penelitian tindakan kelas menggunakan tahap orientasi pada awal kegiatan, sedangkan pelaksanaan tindakan dua siklus dimana setiap siklus dilakukan satu kali pembelajaran


(22)

27

Muhammad Rifqi Firdaus, 2014

Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pelajaran IPA materi gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk memperoleh hasil penelitian yang maksimal sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka penelitian ini dirancang sesuai dengan prosedur penelitian. Prosedur penelitian ini meliputi tahap – tahap sebagai berikut :

1. Tahap Awal

Tahap awal disusun dengan tujuan untuk mengetahui gambaran pelaksanaan pelajaran IPA di kelas. Tahap ini sebagai langkah awal membuat rancangan metode eksperimen sebagai metode pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian tindakan. Adapaun langkah-langkah yang digunakan dalam tahap awal ini adalah sebagai beikut:

a. Mengadakan konsultasi dengan dosen pembimbing penelitian dan kepala sekolah guna mengetahui kasus yang akan diangkat dalam pelaksanaan penelitian tindakan.

b. Melakukan diskusi dengan guru wali kelas IV b untuk mendapatkan gambaran umum bagaimana aktivitas belajar siswa di kelas tersebut dan penerapan metode eksperimen untuk mata pelajaran IPA.

c. Mengadakan observasi awal terhadap pelaksanaan pembelajaran IPA di kelas guna mengetahui aktivitas belajar siswa di kelas sekaligus memahami karakteristik pembelajaran serta pola-pola aktivitas apa saja yang dirasa perlu untuk ditingkatkan di dalam kelas.

2. Tahap Rencana Tindakan

Pada tahap rancana tindakan, peneliti melakukan persiapan dengan menyusun beberapa rancangan yang perlu untuk tindakan penelitian. Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut :

a. Mengajukan permohonan izin penelitian kepada pihak-pihak terkait seperti lembaga Universitas Pendidikan Indonesia, meminta izin ke lembaga daerah (Kesbang), dinas pendidikan daerah setempat dan pihak sekolah SD negeri 6 Cikidang.


(23)

28

Muhammad Rifqi Firdaus, 2014

Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pelajaran IPA materi gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Melakukan dialog dengan guru kelas guna menjelaskan metode yang akan digunakan untuk tindakan peneltian yaitu metode eksperimen dalam pembelajaran IPA materi gaya serta menjelaskan kompetensi dasar yang sesuai dengan silabus.

c. Menyusun rancangan perencanaan pembelajaran (RPP) untuk pokok bahasan atau materi gaya dan menyusun rancangan penerapan langkah-langkah dan prosedur pelaksanaan metode eksperimen.

d. Membuat dan menyiapkan instrumen penelitian berupa lembar observasi aktivitas belajar siswa ketika diterapkan metode eksperimen, lembar kerja siswa (LKS), catatan lapangan dan lembar aktivitas guru

e. Mengkonsultasikan instrumen yang telah disusun kepada dosen pembimbing.

f. Menjelaskan instrumen yang dibuat dan telah disahkan oleh dosen pembimbing kepada guru wali kelas yang di dalam penelitian sebagai observer.

3. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap berikutnya, guru mengimplementasikan tahapan perencanaan tersebut ke tahapan pelaksanaan tindakan penelitian. Pada tahap ini peneliti bekerja sama secara kolaboratif dengan guru wali kelas sebagai observer, dosen pembimbing serta beberapa observer lainnnya dalam membantu proses penelitian guna merekam aktivitas belajar siswa di kelas.

Adapaun kegiatan yang akan dilakukan dalam tahap ini pada setiap siklusnya adalah sebagai berikut :

a. Rencana Tindakan Siklus I 1) Tahap perencanaan

Pada tahap ini peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang di dalamnya memuat scenario pembelajaran atau langkah-langkah pembelajaran menggunakan metode eksperimen.


(24)

29

Muhammad Rifqi Firdaus, 2014

Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pelajaran IPA materi gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Peneliti menyiapkan alat dan bahan percobaan, menyusun lembar kerja peserta didik (LKPD), lembar evaluasi rubrik penilaian dan lembar observasi.

2) Tahap pelaksanaan

Tahap pelaksanaan kegiatan penelitian ini merupakan impelentasi dari tahapan perencanaan. Dalam proses pembelajaran pada tahap ini guru menerapkan metode eksperimen yang telah disusun di dalam RPP atau skenario pembelajaran. Dibawah ini hanya sekedar gambaran umum tentang pelaksanaan tindakan di siklus I mengenai materi gaya dapat mengubah gerak benda.

a) Tahap percobaan dan pengamatan

Tahap percobaan dan pengamatan merupakan tahapan awal di dalam kegiatan percobaan dimana siswa melakukan percobaan berkaitan dengan gaya dapat mengubah gerak benda. Menggunakan alat dan bahan yang telah dipersiapkan oleh guru. Pada tahap percobaan, siswa melakukan kegiatan sesuai dengan langkah-langkah percobaan di dalam Lembar Kerja Siswa (LKS) yang telah dibagikan sebelumnya. Lalu, dilanjutkan pada tahap pengamatan, siswa mengamati dan mencatat perubahan posisi kelerang setelah mereka melakukan dorongan.

b) Tahap menulis hipotesis

Tahap ini para siswa diberikan instruksi oleh guru untuk menulis sebuah hipotesis atau dugaan awal tentang percobaan sederhana yang mereka lakukan.

c) Tahap verifikasi percobaan

Tahap ini merupakan uji hipotesis, dalam kegiatan eksperimen siswa kemudian melakukan percobaan yang sama secara


(25)

berulang-30

Muhammad Rifqi Firdaus, 2014

Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pelajaran IPA materi gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ulang untuk mendapatkan hasil data yang lebih akurat mengenai gaya dapat mengubah gerak benda.

d) Tahap evaluasi percobaan

Tahap ini merupakan tahap dimana mengevaluasi percobaan yang telah dilakukan kemudian mengisi kesimpulan hasil percobaan.

e) Tahap penerapan konsep materi yang dieksperimenkan

Tahap aplikasi konsep adalah tahap siswa mempresentasikan hasil temuannya dan mempraktikan konsep gaya dapat mengubah bentuk benda.

3) Tahap observasi

Bersamaan dengan proses pembelajaran ketika berlangsung, dilaksanakan pula tahap observasi atau pengamatan langsung mengenai situasi dan kondisi pembelajaran yang dilaksanakan di kelas. Observasi dilakukan oleh beberapa observer partisipan, untuk mengamati aktivitas belajar siswa ketika diterapkannya metode eksperimen dengan tujuan mendapatkan data tentang kekuarangan dan kemajuan aktivitas belajar siswa.

4) Tahap refleksi

Tahap ini merupakan tahap menganalisis hasil observasi dan interpretasi data sehingga diperoleh kesimpulan hasil penelitian siklus I. Dalam tahap refleksi peneliti menganalisis bagian-bagian mana yang harus diperaikii, mana yang mencapai target pembelajaran dan menjadi bahan rekomendasi dalam penyusunan rancangan siklus berikutnya.


(26)

31

Muhammad Rifqi Firdaus, 2014

Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pelajaran IPA materi gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Rencana Tindakan Siklus II

Pada siklus II, perencanaan dikatikan dengan hasil pada tindakan siklus I, hasil refleksi pada siklus I menjadi catatan penting sebagai bahan kajian untuk melakukan perbaikan di siklus II ini. Hasil kajian seperti menganalisis data dan menginterpretasi data sangat berpengaruh pada pelaksanaakn siklus II. Apabila siklus II belum mencapai target yang ingin dicapai oleh peneliti maka akan dilakukan siklus berikutnya. Tetapi, jika siklus II ini telah mencapai target maka penelitian akan dihentikan.

Berdasarkan alur model siklus yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart, pelaksanaan dan refleksi siklus I dijadikan pedoman untuk pelaksanaan tindakan pada siklus berikutnya. Begitupun seterusnya hasil refleksi tindakan pada pelaksanaan siklus II menjadi bahan pelaksanaan siklus ketiga, Akan tetapi jika pada siklus II telah mencapai target yang ditentukan maka penelitian akan di berhentikan.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian merupakan alat yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data guna upaya menjawab rumusan masalah di dalam penelitian. Di dalam penelitian terdapat dua jenis instrumen, yaitu instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpul data. Instrumen pembelajaran merupakan instrumen yang digunakan sebagai penunjang dalam pelaksanaan pembelajaran yang kaitannya dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Sedangkan instrument pengumpul data adalah perangkat yang digunakan untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan selama pembelajaran atau selama penelitian.


(27)

32

Muhammad Rifqi Firdaus, 2014

Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pelajaran IPA materi gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Instrumen Pembelajaran

Instrumen pembelajaran adalah instrument yang dipakai selama pembelajaran berlangsung. Instrumen pembelajaran terdiri atas RPP, LKS dan lembar evaluasi.

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RPP di dalam penelitian ini merupakan rancangan skenario pembelajaran yang akan diterapkan dan dilaksanakan setiap kali pertemuan di kelas. Skenario pembelajaran mengacu pada langkah-langkah dan prosedur penggunaan metode eksperimen.

RPP dibuat sebagai pedoman peneliti dalam pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan metode eksperimen. RPP terlampir pada bab lampiran.

b. Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar kerja siswa merupakan instrumen yang penting yang berkaitan dengan rangkaian kegiatan menggunakan metode eksperimen. LKS berisi pedoman dan prosedur pelaksanaan kegiatan percobaan atau eksperimen.

c. Lembar Evaluasi

Lembar evaluasi bertujuan untuk melihat hasil belajar siswa. Lembar evaluasi korelasinya akan dikaitkan dengan pencapaian hasil belajar siswa setelah diterapkannya metode eksperimen dengan aktivitas belajar siswa ketika diterpkannya metode eksperimen.

2. Instrumen Pengumpul Data

Untuk memperoleh data yang diharapkan bagi peneliti secara akurat dan obyektif, maka peneliti membuat instrumen yang akan diteliti sesuai dengan rumusan masalah di dalam penelitian.


(28)

33

Muhammad Rifqi Firdaus, 2014

Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pelajaran IPA materi gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa

Pedoman observasi aktivitas belajar siswa bertujuan untuk mengukur ketercapaian aktivitas belajar siswa sesuai harapan peneliti selama proses pembelajaran berlangsung menggunakan metode eksperimen. Observer dalam hal ini bertugas mengamati proses kegiatan belajar siswa selama percobaan. Di dalam lembar observasi aktivitas belajar siswa juga terdapat lembar catatan lapangan yang dikhususkan untuk mencatat temuan-temuan yang dapat digunakan sebagai bahan refleksi.

b. Lembar Observasi Aktivitas Guru

Pedoman observasi aktivitas guru merupakan korelasi dari aktivitas siswa. Aktivitas siswa dapat dilihat dari pembelajaran yang dilakukan oleh guru dalam hal ini adalah peneliti sendiri. Pedoman observasi guru ini digunakan untuk melihat keterlaksanaan tahapan-tahapan metode eksperimen oleh guru ke siswa.

c. Tes

Tes ini merupakan alat pengumpul data untuk melihat ketercapaian kriteria ketuntasan minimal (KKM) siswa. Tes formatif diberikan pada akhir siklus I mencakup materi gaya dapat mengubah gerak benda dan tes sub sumatif diberikan pada akhir pembelajaran di siklus II.

E. Teknik Pengolahan Data

“Pengolahan data adalah mengubah data mentah menjadi data yang lebih bermakna” (Arikunto, 2009 : 54). Setelah data terkumpul dari proses

pengumpulan data, data-data tersebut kembali diolah agar menjadi jelas dengan harapan untuk mendapatkan sebuah gambaran kesimpulan yang utuh sesuai dengan hipotesis penelitian. Pengolahan data dikelompokan berdasarkan data penelitian yang diperoleh pendekatan penelitian yang digunakan.


(29)

34

Muhammad Rifqi Firdaus, 2014

Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pelajaran IPA materi gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

s

1. Mengolah Hasil Evaluasi Tes Formatif a. Penskoran

Skor adalah hasil pekerjaan menskor yang diperoleh dengan menjumlahkan angka-angka bagi setiap soal tes yang dijawab betul oleh siswa (Arikunto, 2002 : 235). Hal tersebut dilakukan agar terhindar dari unsur kesubjektivitas dalam pemberikan skor, maka ditentukan dahulu standar penilaianya dengan membuat pedoman skor sebagai berikut.

b. Mengubah skor menjadi nilai

Skor yang diperoleh siswa ketika mengerjakan maupun dalam menghitung aktivitas belajar siswa dapat dilakukan dengan cara menggunakan rumus sebagai berikut.

Keterangan

S = Nilai yang dicari

R = jumlah skor siswa dari item Nskor = Skor maksimum tes tersebut (Purwanto, 1985 : 167)

c. Menghitung nilai rata-rata

Menurut Sudjana (2011, hlm. 109) mengemukakan “Mean atau rata-rata

diperoleh dengan menjumlahkan seluruh skor dibagi dengan banyaknya subjek”.

Secara sederhana rumusnya adalah sebagai berikut :

Keterangan :

X = Rata-rata (mean)

∑ x = Jumlah seluruh skor

Nsubjek= Banyaknya subjek (Siswa) (Prihandiana, 2012 : 44)


(30)

35

Muhammad Rifqi Firdaus, 2014

Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pelajaran IPA materi gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Analisis Hasil Ketuntasan Belajar Siswa

Analisis hasil ketuntasan belajar siswa merupakan hasil dari rekapitulasi yang membagi siswa ke dalam dua kelompok. Kelompok yang pertama adalah siswa yang mendapatkan nilai di atas nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan siswa yang berada di bawah nilai KKM.

2. Mengolah Data Hasil Observasi Mengenai Aktivitas Belajar Siswa

Analisis dan pengolahan data dilakukan dengan menghitung persentase aktivitas belajar siswa saat diterapkannya tahapan demi tahapan metode eksperimen. Maka digunakan rumus persentase menurut Sudijono (2008 : 43) sebagai berikut.

Tabel 3.1

Pedoman Penilaian Aktivitas Belajar Siswa pada Proses Kegiatan Eksperimen

Aktivitas Belajar Aspek Bobot

Aktivitas Visual

1. Siswa mengamati dan menyelidiki percobaan sesuai dengan prosedur percobaan 3 2. Siswa memperhatikan kelompok lain ketika

kegiatan presentasi dilakukan 3

Aktivitas Lisan

3. Siswa mengkomunikasikan langkah-langkah percobaan kepada teman-temannya 3 4. Siswa mengajukan pertanyaan seputar

percobaan yang dilakukan 3

5. Siswa berdiskusi dengan teman sekelompoknya untuk mengisi hasil percobaan 3

Aktivitas Menulis

6. Siswa menulis hipotesis dan menulisnya di LKS 3 7. Siswa mencatat kesimpulan dari percobaan yang

dilakukan di LKS 3


(31)

36

Muhammad Rifqi Firdaus, 2014

Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pelajaran IPA materi gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bahan sesuai dengan prosedur eksperimen 9. Siswa mengaplikasikan konsep di dalam

kegiatan presentasi 3

Jumlah Bobot 27

Keterangan :

P = Persentase Aktivitas Belajar Siswa (%) f = Bobot aktivitas yang diperoleh siswa N = Bobot maksimal

Penelitian ini untuk meningkatkan aktivitas belajar sesuai dengan definisi operasional yaitu aktivitas visual, aktivitas lisan, aktivitas menulis, aktivitas motorik/gerak. Sehingga akan dirata-ratakan aspek-aspek di dalam aktivitas tersebut untuk memperoleh gambaran tentang peningkatan per aktivitas.

Tabel 3.2

Kriteria Aktivitas Belajar Siswa

Nilai (Kriteria) Rentangan Persentase A (sangat baik) 86% - 100%

B (baik) 71% - 85%

C (cukup) 56% - 70%

D (kurang) 41% - 55%

E (sangat kurang) < 40%

Penelitian ini akan dihentikan apabila semua aktivitas siswa telah minial telah mencapai nilai dan kriteria yang baik (B) dengan rentang presentasi 71%-85%. Jika dalam siklus berikutnya masih ada aktivitas siswa yang tidak masuk ke dalam kriteria tersebut maka penelitian akan dilanjutkan ke siklus berikutnya. 3. Mengolah Data Keterlaksanaan Tahapan Metode Eksperimen yang

Diterapkan oleh Guru.

Keterlaksanaan aktivitas guru berdasarkan keterlaksanaan penerapan metode eksperimen di dalam kegiatan pembelajaran yaitu pada lembar observasi aktivitas guru dengan rumus nilai keterlaksanaan sebagai berikut.


(32)

37

Muhammad Rifqi Firdaus, 2014

Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pelajaran IPA materi gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Prihanto, 2013 : 29)

Tabel 3.3

Kriteria Aktivitas Guru Mengajar

Nilai (Kriteria) Rentangan Persentase Sangat Baik 81% - 100%

Baik 61% - 80%

Cukup 41% - 60%

Kurang 21% - 40%

Sangat Kurang < 20% % Nilai Keterlaksanaan =


(33)

78

Muhammad Rifqi Firdaus, 2014

Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pelajaran IPA materi gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat ditarik simpulan antara lain:

Pada pelaksanaan.Langkah-langkah pembelajaran menggunakan metode eksperimen berjalan sesuai dengan yang direncanakan di kegiatan pembelajaran. Langkah-langkah pembelajaran dapat terlaksana dilihat dari aktivitas guru dalam menerapkan metode eksperimen. Guru telah melaksanakan semua langkah-langkah pembelajaran (100%) sesuai dengan data observasi aktivitas guru.

Pada tahapan pelaksanaan tersebut, guru menggunakan metode eksperimen di dalam pembelajaran di tiap siklus.Tahapan eksperimen dimulai dari kegiatan percobaan awal, pengamatan percobaan, menulis hipotesis, verifikasi percobaan, evaluasi percobaan dan aplikasi konsep.

Pada tahap percobaan, guru telah mengkondisikan kelas sesuai dengan skema percobaan yang akan dilakukan, lalu guru membagikan alat dan bahan sesuai dengan kebutuhan siswa. Pada kegiatan percobaan berlangsung, guru menjelaskan lembar kerja siswa secara logis dan berurutan kepada siswa, selama pembelajaran berlangsung guru bergerak secara dinamis guna memantau dan memfasilitasi siswa dalam melakukan percobaan. Pada proses pengamatan yang dilakukan oleh siswa selama kegiatan percobaan berlangsung, guru membantu siswa dalam proses pengamatan, guru memfasilitasi siswa yang mengalami kesulitan di dalam proses mengamati, guru juga bertindak efisien dan efektif untuk memecahkan masalah yang dihadapi siswa di dalam kegiatan eksperimen.

Dalam menarik hipotesis, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencatat hipotesis sesuai dengan percobaan yang dilakukan di tiap siklus, lalu siswa memulai dengan memverifikasi percobaan atau menindaklanjuti percobaa.


(34)

79

Muhammad Rifqi Firdaus, 2014

Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pelajaran IPA materi gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tahap evaluasi, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengevaluasi perobaan dan guru juga mempersiapkan siswa ke dalam kegiatan presentasi guna mengaplikasikan konsep.

Aktivitas belajar siswa dilihat dari kegiatan percobaan yang mereka lakukan, kegiatan percobaan yang dilakukan meliputi langkah-langkah percobaan dan prosedur percobaan. Pada siklus I, kegiatan percobaan berkaitan dengan gaya dapat mempengaruhi gerak benda. Pada kegiatan percobaan di siklus II, siswa melakukan percobaan untuk membuktikan bahwa gaya dapat mengubah bentuk benda. Untuk melihat peningkatan aktivitas belajar siswa adalah sebagai berikut.

Peningkatan aktivitas belajar siswa.Menggunakan metode eksperimen untuk meningkatkan aktivitas-aktivitas belajar siswa.Aktivitas di dalam penelitian ini adalah aktivitas visual, aktivitas lisan, aktivitas menulis dan aktivitas motorik. Pada (1) aktivitas visual meningkat dari 72,9% di siklus I menjadi 93,8% di siklus II. (2) aktivitas lisan meningkat dari 64,8% di siklus I menjadi 87,3% di siklus II. (3) Aktivitas menulis meningkat dari 57% di siklus I menjadi 91,0% dan (4) aktivitas motorik atau gerak, di siklu I yaitu 72,9% menjadi 91,7%.

Sehingga simpulan akhir dari kegiatan penelitian adalah bahwa penerapan metode eksperimen pada pembelajaran IPA materi gaya dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa.

B. Rekomendasi

Agar proses pembelajaran IPA di sekolah dasar berjalan dengan baik dengan aktivitas siswa yang diinginkan akan tercapai maka disarankan sebagai berikut:

1. Bagi guru SD, diharapkan mampu menerapkan metode eksperimen dalam pembelajaran IPA untuk dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa serta hasil belajar siswa.

2. Guru SD diharapkan mampu membuat rencana pembelajaran sesuai dengan skema kegiatan percobaan sehingga siswa dapat menerapkan konsep materi yang sesuai.


(35)

80

Muhammad Rifqi Firdaus, 2014

Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pelajaran IPA materi gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Bagi guru SD, harus menjadi mediator dan fasilitator yang baik di dalam pembelajaran, pemilihan metode pembelajaran merupakan hal yang tidak boleh dianggap sepele, metode pembelajaran akan berkenaan langsung dengan kegiatan pembelajaran sekaligus dengan apa yang akan didapat oleh siswa atau pengalaman belajar siswa.


(36)

80

Muhammad Rifqi Firdaus, 2014

Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pelajaran IPA materi gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Alwi, H. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ke Tiga. Jakarta: Balai Pustaka.

Arikunto, S,dkk. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PTBumi Aksara. Arikunto, S. (2007). Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta :PT. Bumi Aksara. Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP). (2006). Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan Sekolah Dasar Mata Pelajaran IPA SD/MI. Jakarta : Depdiknas.

Depdikbud. (2002). Model-Model Pembelajaran Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta. PGSM.

Depdiknas. (2003). Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional. Surabaya : Karina.

Depdiknas. (2006). Kurikulum KTSP Kelas IV SD. Jakarta : Depdiknas. Dimyanti. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, O. (2011). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Hastuti, R. (2013). Penerapan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA tentang Pokok Bahasan Gaya. Skripsi FIP UPI Bandung : tidak diterbitkan.

Joyce, B., dkk. (2009) Model of Teaching. New Jersey: Pustaka Pelajar.

Marthina, D. (2012). Penerapan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Gaya dalam Pembelajaran IPA. Skripsi Sarjana pada FIP UPI. Bandung : Tidak diterbitkan.


(37)

81

Muhammad Rifqi Firdaus, 2014

Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pelajaran IPA materi gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Martiningsih. (tanpa tahun). Macam-macam Metode Pembelajaran, (Online), (http: //Martiningsih. blogspot.com, diakses 12-05-2014)

Mudjiono, D. (2010). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:Rineka Cipta.

Nasution, S. (2008). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara

Palendeng S. (2003). Strategi Pembelajaran Sains. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Poppy, K. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam SD dan MI Kelas I. Jakarta : Depdiknas.

Prihanto, S. (2013). Penerapan Model Picture and Picture untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA. Skripsi FIP UPI Bandung : tidak diterbitkan.

Prihardina, M. (2012). Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V pada Pelajaran IPA Materi Pokok Sifat-Sifat Cahaya. Skripsi FIP UPI Bandung : tidak diterbitkan. Roestiyah, N. (2001). Strategi Belajar Mengejar. Cetakan Keenam. Jakarta:

Rineka Cipta.

Rohani A. (2004). Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta Rusman. (2011). Model-Model Pembelajaran. Bandung: Rajawali Pers.

Ruswandi. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar. Bandung: UPI Press.

Sagala, S. (2008). Konsep & Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Slameto. (1995). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana,N (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar .Bandung: Remaja Rosdakarya.


(38)

82

Muhammad Rifqi Firdaus, 2014

Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pelajaran IPA materi gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suprijono, A. (2009). Cooperative Learning Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. (2001). Kamus Besar Bahasa Indonesia, Ed. 3.Jakarta: Balai Pustaka.

Trianto. (2010) Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik. Jakart: Prestasi Belajar

Universitas Pendidikan Indonesia. (2011). Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Wiriaatmadja, R. (2006). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.


(1)

78

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat ditarik simpulan antara lain:

Pada pelaksanaan.Langkah-langkah pembelajaran menggunakan metode eksperimen berjalan sesuai dengan yang direncanakan di kegiatan pembelajaran. Langkah-langkah pembelajaran dapat terlaksana dilihat dari aktivitas guru dalam menerapkan metode eksperimen. Guru telah melaksanakan semua langkah-langkah pembelajaran (100%) sesuai dengan data observasi aktivitas guru.

Pada tahapan pelaksanaan tersebut, guru menggunakan metode eksperimen di dalam pembelajaran di tiap siklus.Tahapan eksperimen dimulai dari kegiatan percobaan awal, pengamatan percobaan, menulis hipotesis, verifikasi percobaan, evaluasi percobaan dan aplikasi konsep.

Pada tahap percobaan, guru telah mengkondisikan kelas sesuai dengan skema percobaan yang akan dilakukan, lalu guru membagikan alat dan bahan sesuai dengan kebutuhan siswa. Pada kegiatan percobaan berlangsung, guru menjelaskan lembar kerja siswa secara logis dan berurutan kepada siswa, selama pembelajaran berlangsung guru bergerak secara dinamis guna memantau dan memfasilitasi siswa dalam melakukan percobaan. Pada proses pengamatan yang dilakukan oleh siswa selama kegiatan percobaan berlangsung, guru membantu siswa dalam proses pengamatan, guru memfasilitasi siswa yang mengalami kesulitan di dalam proses mengamati, guru juga bertindak efisien dan efektif untuk memecahkan masalah yang dihadapi siswa di dalam kegiatan eksperimen.

Dalam menarik hipotesis, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencatat hipotesis sesuai dengan percobaan yang dilakukan di tiap siklus, lalu siswa memulai dengan memverifikasi percobaan atau menindaklanjuti percobaa.


(2)

Muhammad Rifqi Firdaus, 2014

Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pelajaran IPA materi gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tahap evaluasi, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengevaluasi perobaan dan guru juga mempersiapkan siswa ke dalam kegiatan presentasi guna mengaplikasikan konsep.

Aktivitas belajar siswa dilihat dari kegiatan percobaan yang mereka lakukan, kegiatan percobaan yang dilakukan meliputi langkah-langkah percobaan dan prosedur percobaan. Pada siklus I, kegiatan percobaan berkaitan dengan gaya dapat mempengaruhi gerak benda. Pada kegiatan percobaan di siklus II, siswa melakukan percobaan untuk membuktikan bahwa gaya dapat mengubah bentuk benda. Untuk melihat peningkatan aktivitas belajar siswa adalah sebagai berikut.

Peningkatan aktivitas belajar siswa.Menggunakan metode eksperimen untuk meningkatkan aktivitas-aktivitas belajar siswa.Aktivitas di dalam penelitian ini adalah aktivitas visual, aktivitas lisan, aktivitas menulis dan aktivitas motorik. Pada (1) aktivitas visual meningkat dari 72,9% di siklus I menjadi 93,8% di siklus II. (2) aktivitas lisan meningkat dari 64,8% di siklus I menjadi 87,3% di siklus II. (3) Aktivitas menulis meningkat dari 57% di siklus I menjadi 91,0% dan (4) aktivitas motorik atau gerak, di siklu I yaitu 72,9% menjadi 91,7%.

Sehingga simpulan akhir dari kegiatan penelitian adalah bahwa penerapan metode eksperimen pada pembelajaran IPA materi gaya dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa.

B. Rekomendasi

Agar proses pembelajaran IPA di sekolah dasar berjalan dengan baik dengan aktivitas siswa yang diinginkan akan tercapai maka disarankan sebagai berikut:

1. Bagi guru SD, diharapkan mampu menerapkan metode eksperimen dalam pembelajaran IPA untuk dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa serta hasil belajar siswa.

2. Guru SD diharapkan mampu membuat rencana pembelajaran sesuai dengan skema kegiatan percobaan sehingga siswa dapat menerapkan konsep materi yang sesuai.


(3)

80

3. Bagi guru SD, harus menjadi mediator dan fasilitator yang baik di dalam pembelajaran, pemilihan metode pembelajaran merupakan hal yang tidak boleh dianggap sepele, metode pembelajaran akan berkenaan langsung dengan kegiatan pembelajaran sekaligus dengan apa yang akan didapat oleh siswa atau pengalaman belajar siswa.


(4)

Muhammad Rifqi Firdaus, 2014

Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pelajaran IPA materi gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, H. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ke Tiga. Jakarta: Balai Pustaka.

Arikunto, S,dkk. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PTBumi Aksara. Arikunto, S. (2007). Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta :PT. Bumi Aksara. Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP). (2006). Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan Sekolah Dasar Mata Pelajaran IPA SD/MI. Jakarta : Depdiknas.

Depdikbud. (2002). Model-Model Pembelajaran Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta. PGSM.

Depdiknas. (2003). Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional. Surabaya : Karina.

Depdiknas. (2006). Kurikulum KTSP Kelas IV SD. Jakarta : Depdiknas. Dimyanti. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, O. (2011). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Hastuti, R. (2013). Penerapan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA tentang Pokok Bahasan Gaya. Skripsi FIP UPI Bandung : tidak diterbitkan.

Joyce, B., dkk. (2009) Model of Teaching. New Jersey: Pustaka Pelajar.

Marthina, D. (2012). Penerapan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Gaya dalam Pembelajaran IPA. Skripsi Sarjana pada FIP UPI. Bandung : Tidak diterbitkan.


(5)

81

Martiningsih. (tanpa tahun). Macam-macam Metode Pembelajaran, (Online), (http: //Martiningsih. blogspot.com, diakses 12-05-2014)

Mudjiono, D. (2010). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:Rineka Cipta.

Nasution, S. (2008). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara

Palendeng S. (2003). Strategi Pembelajaran Sains. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Poppy, K. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam SD dan MI Kelas I. Jakarta : Depdiknas.

Prihanto, S. (2013). Penerapan Model Picture and Picture untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA. Skripsi FIP UPI Bandung : tidak diterbitkan.

Prihardina, M. (2012). Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V pada Pelajaran IPA Materi Pokok Sifat-Sifat Cahaya. Skripsi FIP UPI Bandung : tidak diterbitkan. Roestiyah, N. (2001). Strategi Belajar Mengejar. Cetakan Keenam. Jakarta:

Rineka Cipta.

Rohani A. (2004). Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta Rusman. (2011). Model-Model Pembelajaran. Bandung: Rajawali Pers.

Ruswandi. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar. Bandung: UPI Press.

Sagala, S. (2008). Konsep & Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Slameto. (1995). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana,N (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar .Bandung: Remaja Rosdakarya.


(6)

Muhammad Rifqi Firdaus, 2014

Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pelajaran IPA materi gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suprijono, A. (2009). Cooperative Learning Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. (2001). Kamus Besar Bahasa Indonesia, Ed. 3.Jakarta: Balai Pustaka.

Trianto. (2010) Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik. Jakart: Prestasi Belajar

Universitas Pendidikan Indonesia. (2011). Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Wiriaatmadja, R. (2006). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.