PENGARUH UPAH TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN INSEMINASI BUATAN KESEHATAN HEWAN KOPERASI PETERNAKAN SAPI BANDUNG UTARA (KPSBU) JABAR.

(1)

PENGARUH UPAH TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN INSEMINASI BUATAN KESEHATAN HEWAN KOPERASI PETERNAKAN SAPI BANDUNG UTARA (KPSBU) JABAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Sidang Skripsi dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran

Oleh:

Sopyan Hadi Prawito NIM 0908948

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

PENGARUH UPAH TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN INSEMINASI BUATAN KESEHATAN HEWAN KOPERASI PETERNAKAN SAPI BANDUNG UTARA (KPSBU) JABAR

Oleh

Sopyan Hadi Prawito

0908948

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Sopyan Hadi Prawito 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Desember 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, Dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa izin dari penulis.


(3)

PENGARUH UPAH TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN INSEMINASI BUATAN KESEHATAN HEWAN

KOPERASI PETERNAKAN SAPI BANDUNG UTARA (KPSBU) JABAR

Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I,

Drs. H, A. Sobandi, M.Pd., M.Si. NIP. 195704011984031003

Pembimbing II,

Sambas Ali Muhidin, S.Pd.,M.Si. NIP. 197406272001121001

Mengetahui, Ketua Program Studi

Pendidikan Manajemen Perkantoran FPEB UPI

Dr. Rasto, M. Pd. NIP. 197207112001121001


(4)

PENGARUH UPAH TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN INSEMINASI BUATAN KESEHATAN HEWAN KOPERASI PETERNAKAN SAPI BANDUNG UTARA (KPSBU) JABAR

Oleh:

Sopyan Hadi Prawito

0908948

Skripsi ini dibimbing oleh:

Drs. H, A. Sobandi, M.Pd., M.Si. dan Sambas Ali Muhidin, S.Pd.,M.Si.

Penelitian ini dilakukan di Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efektifitas upah, mengetahui tingkat kepuasan kerja karyawan, dan mengetahui adakah pengaruh upah terhadap kepuasan kerja karyawan di Koperasi Pertenakan Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jabar.

Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah belum optimalnya kepuasan kerja karyawan Koperasi Pertenakan Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jabar. Metode penelitian yang digunakan adalah explanatory survey dengan teknik analisis data deskriptif. Selanjutnya, teknik pengumpulan data dengan cara angket (kuisioner). Instrumen yang digunakan adalah angket model skala likert yang dimodifikasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisa regresi linier sederhana. Data dikumpulkan dengan menggunakan angket yang diperoleh dari 32 orang karyawan sebagai populasi.

Hasil penelitian menunjukan bahwa upah memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja pada Bagian Inseminasi Buatan Kesehatan Hewan Koperasi Pertenakan Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jabar.

Saran yang diajukan bagi organisasi adalah : pertama, organisasi dituntut untuk mampu memberikan imbalan berupa upah yang sesuai dengan kebutuhan karyawan. Kedua, upaya yang dapat dilakukan diantaranya adalah organisasi harus senantiasa memperhatikan upah karyawannya, karena semakin banyak aspek-aspek dalam pekerjaannya yang sesuai dengan keinginan individu tersebut, maka semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakan, dan sebaliknya.


(5)

THE INFLUENCE OF WAGES TO THE EMPLOYEE'S JOB

SATISFACTION ON KOPERASI PETERNAKAN SAPI BANDUNG UTARA (KPSBU) JABAR

By:

Sopyan Hadi Prawito

0908948

This thesis will be guided by:

Drs. H, A. Sobandi, M.Pd., M.Si. and Sambas Ali Muhidin, S.Pd.,M.Si. This research was conducted in a cooperative dairy farms North of Bandung, West Java. This research aims to know the effectiveness of employee wages, knowing the level of job satisfaction of employees, and to know is there any influence of wages to the employee's job satisfaction in Koperasi Pertenakan Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jabar.

The problem examined in this study are not yet optimal employee job satisfaction Koperasi Pertenakan Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jabar. The research method used was explanatory survey with descriptive data analysis techniques. Furthermore, the techniques of data collection by way of question form (questionnaire). The instruments used are the likert scale model of the now modified. Data analysis technique used is a simple linear regression analysis. The Data collected by using question form obtained from 32 employees as the population.

Research results show that wages have positive and significant influence on job satisfaction in the artificial insemination of animal health, Koperasi Pertenakan Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jabar.

Suggestions put forward for the Organization are: first, the organization claimed to be able to give a reward in the form of wages corresponding to the needs of employees. Secondly, efforts that can be made include the Organization must always pay attention to the wages of their employees, because the more aspects in its work in accordance with the wishes of the individual, then the higher the perceived level of job satisfaction, and vice versa.


(6)

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... vii DAFTAR TABEL ... x DAFTAR GAMBAR ... xiii DAFTAR LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined. BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

1. 1 Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1. 2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1. 3 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1. 4 Kegunaan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB II KERANGKA TEORITIS ... Error! Bookmark not defined.

2.1. Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined. 2. 1.1 Konsep Upah Karyawan ... Error! Bookmark not defined. 2. 1.1.1 Pengertian Upah Karyawan ... Error! Bookmark not defined. 2. 1.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi upahError! Bookmark not defined. 2. 1.1.3 Tujuan pemberian upah ... Error! Bookmark not defined. 2. 1.1.4 Sistem Pengupahan ... Error! Bookmark not defined. 2. 1.1.5 Proses penentuan upah ... Error! Bookmark not defined. 2. 1.2 Konsep Kepuasan Kerja ... Error! Bookmark not defined. 2. 1.2.1 Pengertian Kepuasan Kerja ... Error! Bookmark not defined.

2. 1.2.2 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kepuasan KerjaError! Bookmark not defined. 2. 1.2.3 Teori Kepuasan ... Error! Bookmark not defined.

2. 1.2.4 Pengukuran Kepuasan Kerja ... Error! Bookmark not defined. 2. 1.2.5 Respon Terhadap Ketidakpuasan.. Error! Bookmark not defined. 2. 1.2.4 Fungsi kepuasan kerja ... Error! Bookmark not defined. 2.2. Kajian Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined. 2.3. Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.


(7)

3.1. Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2. Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3. 2.1 Operasional Variabel ... Error! Bookmark not defined. 3.2.1.1. Upah Karyawan ... Error! Bookmark not defined. 3.2.1.2. Kepuasan Kerja ... Error! Bookmark not defined. 3. 2.2 Jenis dan Sumber Data ... Error! Bookmark not defined. 3. 2.3 Populasi dan Teknik Pengumpulan Data .. Error! Bookmark not defined. 3.2.3.1. Populasi ... Error! Bookmark not defined.

3.2.4.1. Karakteristik Karyawan Berdasarkan Jenis kelaminError! Bookmark not defined 3.2.4.2. Karakteristik Karyawan Berdasarkan Masa KerjaError! Bookmark not defined. 3.2.4.3. Karakteristik Karyawan Berdasarkan Latar

Belakang Pendidikan ... Error! Bookmark not defined. 3.2.3.2. Teknik dan Alat Pengumpulan Data . Error! Bookmark not defined. 3. 2.4 Pengujian Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2.4.1. Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined. 3.2.4.2. Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. 3. 2.5 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 3. 2.6 Pengujian Persyaratan Analasis Data ... Error! Bookmark not defined. 3.2.6.1. Uji Normalitas... Error! Bookmark not defined. 3.2.6.2. Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined. 3.2.6.3. Uji Linieritas ... Error! Bookmark not defined. 3. 2.7 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANError! Bookmark not defined.

4.1. Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4. 1.1 Deskripsi Variabel Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4. 1.1.1 Upah ... Error! Bookmark not defined. 4. 1.1.2 Kepuasan Kerja ... Error! Bookmark not defined. 4. 1.2 Pengujian Persyaratan Analisis Data .... Error! Bookmark not defined. 4. 1.2.1 Uji Normalitas... Error! Bookmark not defined. 4. 1.2.2 Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined. 4. 1.2.3 Uji Linieritas ... Error! Bookmark not defined. 4. 1.3 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.


(8)

4. 2.2 Analisis Tingkat Kepuasan Kerja... Error! Bookmark not defined. 4. 2.3 Pengaruh Upah terhadap Kepuasan KerjaError! Bookmark not defined.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... Error! Bookmark not defined.

5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined. 5.2 Rekomendasi ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN-LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined.


(9)

Tabel 1. 1 Rekapitulasi Hasil Penilaian Kerja KaryawanError! Bookmark not defined. Tabel 1. 2 Masa Kerja Karyawan KPSBU Jabar ... Error! Bookmark not defined. Tabel 1. 3 Tabel Klasifikasi Golongan Karyawan Error! Bookmark not defined. Tabel 2. 1 Kajian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 1 Oprasional Variabel Upah Karyawan .. Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 2 Oprasional Variabel Kepuasan Kerja ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 3 Jumlah Karyawan ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis KelaminError! Bookmark not defined. Tabel 3. 6 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa KerjaError! Bookmark not defined. Tabel 3. 7 Karakteristik Responden Berdasarkan Latar

Belakang Pendidikan ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 4 Kriteria Penilaian Angket untuk Variabel X dan YError! Bookmark not defined. Tabel 3. 5 Hasil Uji Validitas Variabel X (Upah) . Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 6 Hasil Uji Validitas Variabel Y(Kepuasan Kerja)Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 7 Jumlah Item Angket Hasil Uji Coba .... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 8 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 9 Tabel Distribusi Pembantu untuk Pengujian NormalitasError! Bookmark not defined Tabel 3. 10 Model Tabel Uji Barlett ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 1 Kriteria Penafsiran Deskripsi Variabel UpahError! Bookmark not defined. Tabel 4. 2 Tanggapan Responden Terhadap Variabel UpahError! Bookmark not defined. Tabel 4. 3 Kriteria Penafsiran Deskripsi Indikator Memadai/

Memenuhi Syarat ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 4 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator


(10)

Tabel 4. 6 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator

Keadilan/ Kewajaran ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 7 Kriteria Penafsiran Deskripsi Indikator SeimbangError! Bookmark not defined. Tabel 4. 8 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator

Seimbang ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 9 Kriteria Penafsiran Deskripsi Indikator Biaya yang EfektifError! Bookmark not defin Tabel 4. 10 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator

Biaya yang Efektif... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 11 Kriteria Penafsiran Deskripsi Indikator TerjaminError! Bookmark not defined. Tabel 4. 12 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap

Indikator Terjamin ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 13 Kriteria Penafsiran Deskripsi Indikator Perangsang KerjaError! Bookmark not defin Tabel 4. 14 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap

Indikator Perangsang Kerja ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 15 Kriteria Penafsiran Deskripsi Indikator Kepantasan/

Dapat diterima ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 16 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator

Kepantasan/ Dapat diterima ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 17 Kriteria Penafsiran Deskripsi Variabel Kepuasan KerjaError! Bookmark not defined Tabel 4. 18 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Variabel

Kepuasan Kerja ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 19 Kriteria Penafsiran Deskripsi Indikator KemandirianError! Bookmark not defined. Tabel 4. 20 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator

Kemandirian ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 21 Kriteria Penafsiran Deskripsi Indikator KreativitasError! Bookmark not defined. Tabel 4. 22 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator

Keativitas... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 23 Kriteria Penafsiran Deskripsi Indikator Pemanfaatan


(11)

Tabel 4. 25 Kriteria Penafsiran Deskripsi Indikator PrestasiError! Bookmark not defined. Tabel 4. 26 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator

Prestasi ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 27 Kriteria Penafsiran Deskripsi Indikator AktivitasError! Bookmark not defined. Tabel 4. 28 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator

Aktivitas ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 29 Kriteria Penafsiran Deskripsi Indikator VariasiError! Bookmark not defined. Tabel 4. 30 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator

Variasi ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.31 Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 32 Rekapitulasi Hasil Uji Homogenitas .... Error! Bookmark not defined.


(12)

Gambar 1. 1 Alur Pelaksanaan Sistem Penggajian KPSBU Jawa BaratError! Bookmark not def Gambar 2. 1 Komponen Sikap ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 2. 2 Kerangka Konsep ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2. 3 Bagan Kerangka Berfikir Peneliti .... Error! Bookmark not defined. Gambar 2. 4 Model Kausalitas Variabel PenelitianError! Bookmark not defined.

Gambar 4. 1 Tanggapan Responden terhadap Variabel UpahError! Bookmark not defined. Gambar 4. 2 Tanggapan Responden terhadap Indikator Memadai/

Memenuhi Syarat ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4. 3 Tanggapan Responden terhadap Indikator Keadilan/

Kewajaran ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4. 4 Tanggapan Responden terhadap Indikator SeimbangError! Bookmark not defined Gambar 4. 5 Tanggapan Responden terhadap Indikator

Biaya yang Efektif... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4. 6 Tanggapan Responden terhadap Indikator TerjaminError! Bookmark not defined. Gambar 4. 7 Tanggapan Responden terhadap Indikator

Perangsang kerja ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4. 8 Tanggapan Responden terhadap Indikator Kepantasan/

Dapat diterima ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4. 9 Tanggapan Responden terhadap Variabel Kepuasan KerjaError! Bookmark not de Gambar 4. 10 Tanggapan Responden terhadap Indikator KemandirianError! Bookmark not defin Gambar 4. 11 Tanggapan Responden terhadap Indikator KreativitasError! Bookmark not defined Gambar 4. 12 Tanggapan Responden terhadap Indikator Pemanfaatan

Kemampuan ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4. 13 Tanggapan Responden terhadap Indikator PrestasiError! Bookmark not defined. Gambar 4. 14 Tanggapan Responden terhadap Indikator AktivitasError! Bookmark not defined. Gambar 4. 15 Tanggapan Responden terhadap Indikator VariasiError! Bookmark not defined.


(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang Penelitian

Masalah yang menarik untuk dikaji berkaitan dengan tujuan organisasi diantanya mengenai kepuasan kerja karyawan. Salah satu organisasi yang dituntut untuk dapat memberikan kepuasan kerja bagi karyawannya adalah Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jawa Barat.

Manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam berjalannya suatu perusahaan untuk mencapai visi, misi, strategi serta terciptanya tujuan perusahaan. Agar aktivitas perusahaan dapat berjalan secara berkesinambungan, maka sangat dibutuhkan karyawan yang dapat bekerja dengan tingkat kesetiaan tinggi mengabdikan diri bagi perusahaan.

Peranan manusia sebagai sumber daya dalam suatu organisasi atau perusahaan sangat penting. Sumber daya manusia merupakan faktor yang paling menentukan dalam suatu organisasi, karena di samping sumber daya manusia sebagai salah satu unsur kekuatan daya saing antar suatu organisasi atau suatu perusahaan, bahkan sumber daya manusia sebagai penentu utama berjalannya suatu organisasi, seperti pendapat Malayu S.P. Hasibuan (2007:12) bahwa:

Karyawan adalah kekayaan utama yang dimiliki perusahaan, karena tanpa keikutsertaan mereka, aktivitas perusahaan tidak akan terjadi. Karyawan berperan aktif dalam menetapkan, rencana, sistem, proses dan tujuan yang ingin dicapai.


(14)

Kecenderungan karyawan dalam meningkatkan semangat dan loyalitas dinilai dari seberapa besar mereka merasa puas dalam bekarja. Kepuasan kerja merupakan salah satu ungkapan cara seseorang untuk merasakan pekerjaannya, kepuasan kerja juga merupakan seperangkat perasaan karyawan tentang menyenangkan atau tidaknya pekerjaan mereka. Apabila seseorang bergabung dalam suatu organisasi sebagai seorang pekerja, maka orang tersebut membawa serta seperangkat keinginan, kebutuhan, hasrat, dan pengalaman masa lalu yang menyatu membentuk harapan kerja. Kepuasan kerja menunjukan kesesuaian antara harapan seseorang yang timbul dan imbalan yang disediakan pekerjaan.

Sejalan dengan hal tersebut, penyebab timbulnya ketidakpuasan kerja yaitu tidak sesuainya imbalan yang diberikan organisasi atas hasil kerja karyawan, tidak memperoleh penghargaan yang cukup memadai dalam pekerjaan, dianggap terlalu berat dan berlebihan, ketidak nyamanan dalam bekerja, ketidakcocokan dengan atasan, dan pekerjaan yang sedang dijalaninya.

Bila karyawan merasa tidak puas dalam bekerja akan tercermin pada sikap karyawan terhadap pekerjaanya seperti kurangnya gairah kerja, cepat bosan dalam mendampingi pekerjaannya, kurang kreatif dan cenderung kurang inisiatif dalam melaksanakan pekerjaannya. Maka dari pada itu ketidakpuasan karyawan terhadap organisasi atau perusahaan secara keseluruhan berdampak pada rasa ketidakpuasan mereka dalam menghadapi pekerjaanya.

Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jawa Barat adalah koperasi unggul di Indonesia yang bergerak dalam produksi susu. Salah satu


(15)

upaya KPSBU Jabar untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan adalah dengan memberikan upah yang sesuai.

Sumber daya yang dibutuhkan untuk menjalankan organisasi tidak dapat dilihat sebagai bagian yang berdiri sendiri, tetapi harus dilihat sebagai satu kesatuan yang tangguh membentuk suatu sinergi. Dalam hal ini peran sumber daya manusia sangat menentukan. Sumber daya manusia merupakan aset utama suatu organisasi yang menjadi perencana dan pelaku aktif dari setiap aktivitas organisasi dan merupakan titik sentral untuk mencapai keunggulan bersaing yang telah mengarah kepada munculnya bidang manajemen sumber daya manusia yang stratejik. Sumber daya manusia harus mempunyai komitmen dan integritas tinggi yang dapat dipertanggungjawabkan dalam tugas maupun wewenang yang diberikan suatu organisasi tersebut.

Kepuasan kerja karyawan dapat diciptakan melalui pemberian motivasi, penciptaan iklim organisasi yang menyenangkan, upah yang sesuai, beban kerja yang sesuai dan menyenangkan, rekan kerja yang kooperatif, serta kesempatan promosi yang baik. Jika hal-hal tersebut terpenuhi, maka karyawan akan memperoleh kepuasan dalam pekerjaannya.

Salah satu cara departemen sumber daya manusia dalam meningkatkan kepuasan kerja adalah melalui upah. Jika upah diberikan secara benar, karyawan akan lebih terpuaskan dan termotivasi untuk mencapai target dan tujuan perusahaan. Upah penting bagi karyawan sebagai individu karena besarnya upah mencerminkan ukuran nilai karya mereka di antara karyawan lainnya. Oleh karena itu, bila karyawan memandang upah mereka tidak memadai, maka kepuasan kerja


(16)

mereka bisa menurun. Bila pemberian upah tidak diadministrasikan secara tepat, oraganisasi bisa kehilangan para karyawannya dan harus mengeluarkan biaya untuk menarik, menyeleksi, melatih, dan mengembangkan penggantinya. Dessler (Yuniarsih, 2008: 131-132) menyatakan dalam berbagai bentuknya, upah (uang) jelas sekali merupakan dorongan utama motivasi dalam masyarakat. Upah merupakan satu-satunya motivator paling penting yang digunakan masyarakat yang terorganisir.

Pemberian upah mempengaruhi kepuasan kerja karyawan sehingga menjadi lebih termotivasi untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Organisasi perlu memberikan motivasi sesuai dengan kebutuhan masing-masing karyawan untuk mendorong suatu tindakan yang mengarah ke pencapaian kepuasan kerja karyawan.

Kepuasan kerja merupakan cerminan dari perasaan karyawan terhadap pekerjaannya. Ketika seorang karyawan merasakan kepuasan dalam bekerja, tentunya akan berusaha semaksimal mungkin dengan segenap kemampuan yang dimilikinya untuk menyelesaikan tugas pekerjaannya. Kepuasan kerja harus diciptakan sebaik-baiknya agar moral kerja, dedikasi, kecintaan dan kedisiplinan karyawan meningkat.

Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi ketidakpuasan kerja, seperti upah atau gaji yang diterima, kesempatan pengembangan karir, hubungan dengan karyawan lainnya, penempatan kerja, jenis pekerjaan, struktur organisasi dan lain sebagainya. Faktor-faktor tersebut apabila tetap dibiarkan akan berdampak


(17)

terhadap disiplin kerja yang menurun yang diakibatkan oleh ketidakpuasan kerja karyawannya.

Menurut Siagian (2008:295) menyatakan “kepuasan kerja dapat dikaitkan

dengan prestasi kerja, tingkat kemangkiran , turnover, lama kerja, usia pekerja,

tingkat jabatan dan besar kecilnya organisasi”.

Masalah ketidakpuasan kerja dialami oleh karyawan KPSBU Jabar. Hal tersebut dapat dilihat dari data penilaian kerja karyawan. Hal tersebut ditunjukkan dengan data rekapitulasi hasil penilaian kerja karyawan disalah satu bagian yaitu sebagai berikut:

Tabel 1. 1

Rekapitulasi Hasil Penilaian Kerja Karyawan Unit Penanganan Susu/Produksi KPSBU Jawa Barat

Periode September 2011 – Agustus 2012

NO KUALIFIKASI NILAI JUMLAH PERSENTASE

1 GRADE 1 Sangat baik (A) 5 orang 15,63%

2 GRADE 2 Baik (B) 8 orang 25%

3 GRADE 3 Cukup (C) 13 orang 40,62%

4 GRADE 4 Kurang (D) 6 orang 18,75%

5 GRADE 5 Sangat kurang (E) - 0%

Jumlah 32 orang 100%

Sumber : Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jabar (data diolah)2013

Berdasarkan dari data tabel 1.1 dari jumlah keseluruhan karyawan yang berjumlah 32 orang. Data tersebut menyebutkan rekapitulasi hasil penilaian kerja karyawan di Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara mengalami fluktuatif. Peningkatan yang sangat signifikan terjadi pada grade 3 terhadap grade 4 yang meningkat 21.87% dari grade sebelumnya (grade 2) yaitu sebesar 15.62%. Kemudian pada grade 2 menurun kembali 9.37% terhadap grade 1. Pada dasarnya perusahaan telah menetapkan target seluruh karyawannya berada pada


(18)

grade 1 dan grade 2, tetapi pada kenyataannya masih bnyak karyawan yang

berada pada tingkat grade 3 dan grade 4 sebesar 59.37%. Hal ini menunjukan kurang optimalnya hasil kerja karyawan sehingga tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Adanya ketidakpuasan kerja karyawan juga berdampak terhadap masa kerja karyawan. Berikut data berupa tabel lama kerja karyawan KPSBU Jabar tahun 2012:

Tabel 1. 2

Masa Kerja Karyawan KPSBU Jabar No.

Tahun Masa Kerja Jumlah (Orang) Persentase

1. 1988 24 Tahun 1 3.13%

2. 1990 22 Tahun 2 6.25%

3. 1992 20 Tahun 1 3.13%

4. 1997 15 Tahun 2 6.25%

5. 1999 13 Tahun 2 6.25%

6. 2004 8 Tahun 2 6.25%

7. 2008 4 Tahun 1 3.13%

8. 2009 3 Tahun 6 18.75%

9. 2010 2 Tahun 8 25%

10. 2011 1 Tahun 7 21.87%

Jumlah 32 Orang 100%

Sumber : Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jabar (data diolah)

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui peningkatan jumlah karyawan yang masih bekerja kurang dari 5 tahun di Koperesi Peternakan Susu Bandung Utara. secara signifikan terjadi dalam kurun waktu 4 tahun terakhir. Penurunan yang sangat signifikan terjadi tahun 2009 yang menurun 15.62% dari tahun sebelumnya (2008). Kemudian pada tahun 2010 menurun kembali 6.25% dari tahun 2009. Pada tahun 2011 sempat terjadi peningkatan 3.13% dari tahun sebelumya (2010). Hal ini menunjukan loyalitas masa kerja karyawan di KPSBU Jabar mengalami masalah dan harus segera dibenahi.


(19)

Sistem upah yang diterapkan oleh KPSBU menggunakan sistem pengupahan skala tunggal. Menurut Payaman J. Simanjuntak (2001:111) dalam buku Harbani Pasolong (2011:164), Sistem pengupahan skala tunggal yaitu suatu sistem pengupahan dengan memberikan upah yang sama kepada karyawan yang berpangkat/golongan sama, dengan tidak memperhatikan sifat pekerjaan yang dilakukan dan beratnya tanggung jawab yang dipikul dalam melaksanakan tugas.

Dibawah ini adalah tabel klasifikasi golongan karyawan di KPSBU Jawa Barat:

Tabel 1. 3

Tabel Klasifikasi Golongan Karyawan No Tingkat

Pendidikan Golongan

Besaran (Rp)

Th. 1 Th. 2 Th. 3

1. SD I-A 1.031.600 1.037.100 1.042.600

2. SMP II-A 1.063.300 1.068.800 1.078.400 3. SLTA III-A 1.099.000 1.110.000 1.121.000 4. D3 IV-A 1.177.400 1.199.400 1.221.400 5. Sarjana V-A dan V-B 1.262.600/

1.362.600

1.294.300/ 1.394.300

1.342.400/ 1.442.400

Sumber : Data KPSBU Bagian SDM, Tahun 2013

Berikut adalah gambar alur pelaksanaan sistem pengupahan yang di terapkan oleh KPSBU sampai ke tangan karyawan:


(20)

Sumber : Data KPSBU Bagian SDM, Tahun 2013

Gambar 1. 1

Alur Pelaksanaan Sistem Penggajian KPSBU Jawa Barat

Gambar di atas dapat dijelaskan bahwa alur pemberian upah dari perusahaan kepada karyawan sebagai berikut :

1. Data kehadiran seluruh karyawan yang berupa rekapan perhari, pada tanggal cut off sudah diperiksa ulang tentang kebenarannya oleh bagian personalia dan siap dijadikan data pengupahan.

2. Bagian keuangan menerima data kehadiran dari bagian personalia yang sudah valid untuk diproses pengupahannya orang perorang.

3. Bagian keuangan menghitung kasbon karyawan dan mengoreksi upah baik yang upahnya ada kenaikan, atau yang ada perubahan status pendidikan. 4. Bagian keuangan membuat slip upah dan daftar upah seluruh karyawan dan

diserahkan kepada bagian pencatatan kas keluar.

5. Bagian pencatatan kas keluar mencatat keluarnya uang kas koperasi untuk pemberian upah yang akan diberikan pada karyawan.

6. Apabila bagian pencatatan kas keluar menemukan terdapat kesalahan hitung atau salah ketik, harus segera mengembalikannya kebagian keuangan atau cancel.

7. Apabila bagian pencatatan kas keluar hasil evaluasinya tidak menemukan kesalahan pada daftar upah/ slip upah tersebut, maka wajib menandatanganinya slip upah sebesar jumlah upah seluruh karyawan lalu menyerahkannya kepada pimpinan.

8. Pimpinan menerima dan menandatangani daftar upah seluruh karyawan. 9. Slip upah dan upah dapat diambil pada bagian kasir secara tunai oleh

karyawan.

Sistem pengupahan yang diberikan tidak hanya materil berupa uang/upah pokok, ada kompensasi tambahan seperti tunjangan peralatan, upah lembur,

diolah menggunakan komputerisasi KPSBU

Bagian Personalia

Bagian Keuangan

Karyawan Bagian

Kasir

Bagian Pencatatan Kas Keluar


(21)

tunjangan sembako, insentif, jasa pelayanan yang diberikan diakhir tahun dan dinilai berdasarkan prestasi kerja karyawan dan imbalan non materil seperti penghargaan.

Salah satu cara untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan adalah dengan menyesuaikan upah dengan pekerjaan agar karyawan dapat bekerja dengan baik sesuai dengan yang diinginkan oleh organisasi. Dengan begitu karyawan akan semakin terpacu untuk memberikan kontribusi lebih kepada organisasi dan mau mengerahkan segala kemampuan dan upayanya agar tujuan organisasi dapat tercapai. Dengan kata lain, kepuasan kerja akan didapatkan karyawan apabila ada kesesuaian antara harapan dengan kenyataan yang ditemui dan didapatkan dari tempatnya bekerja.

Sehubungan dengan latar belakang tersebut. Penulis akan mengangkat sebuah judul tentang, Pengaruh Upah terhadap Kepuasan Kerja pada Bagian Inseminasi Buatan Kesehatan Hewan Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jabar.

1. 2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Inti kajian dalam penelitian ini adalah masalah kepuasan kerja KPSBU Jabar. Kepuasan kerja merupakan salah satu ungkapan cara seseorang untuk merasakan pekerjaannya, kepuasan kerja juga merupakan seperangkat perasaan karyawan tentang menyenangkan atau tidaknya pekerjaan mereka. Apabila seseorang bergabung dalam suatu organisasi sebagai seorang pekerja, orang tersebut membawa serta seperangkat keinginan, kebutuhan, hasrat, dan pengalaman masa lalu yang menyatu membentuk harapan kerja. Kepuasan kerja


(22)

menunjukan kesesuaian antara harapan seseorang yang timbul dan imbalan yang disediakan pekerjaan.

Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi ketidakpuasan kerja, seperti upah atau gaji yang diterima, kesempatan pengembangan karir, hubungan dengan karyawan lainnya, penempatan kerja, jenis pekerjaan, struktur organisasi dan lain sebagainya. Faktor-faktor tersebut apabila tetap dibiarkan akan berdampak terhadap disiplin kerja yang menurun yang diakibatkan oleh ketidakpuasan kerja karyawannya. Dan berdasarkan kajian secara empirik terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan KPSBU Jabar, diduga faktor determinan yang paling berpengaruh terhadap kepuasan kerja adalah masalah upah kerja. Oleh karena itu masalah kepuasan kerja dalam penelitian ini akan dikaji dalam perspektif upah kerja.

Masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian ini, dirumuskan dalam pernyataan masalah (Problem Statement) sebagai berikut: “Upah kerja Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jabar belum dilaksanakan secara efektif, hal ini menyebabkan kepuasan kerja relatif rendah. Kondisi semacam ini harus segera ditanggulangi bila tidak, akan berdampak buruk bagi organisasi”.

Berdasarkan pernyataan masalah (Problem Statement) di atas, masalah dalam penelitian ini secara spesifik dirumuskan dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana tingkat efektifitas upah di Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jabar?


(23)

Bandung Utara (KPSBU) Jabar?

3. Adakah pengaruh upah terhadap kepuasan kerja karyawan di Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jabar?

1. 3 Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pengetahuan dan melakukan kajian secara ilmiah tentang upah terhadap kepuasan kerja karyawan. Analisis tersebut diperlukan: Untuk mengetahui pengaruh upah terhadap kepuasan kerja pada Bagian Inseminasi Buatan Kesehatan Hewan Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jabar.

Secara khusus, tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui tingkat efektifitas upah karyawan di Koperasi Pertenakan Susu Bandung Utara (KPSBU) Jabar.

2. Mengetahui tingkat kepuasan kerja karyawan di Koperasi Pertenakan Susu Bandung Utara (KPSBU) Jabar.

3. Mengetahui adakah pengaruh upah terhadap kepuasan kerja karyawan di Koperasi Pertenakan Susu Bandung Utara (KPSBU) Jabar.

1. 4 Kegunaan Hasil Penelitian

Jika tujuan penelitian yang dikemukakan di atas dapat dicapai, maka penelitian ini akan memberikan dua macam kegunaan, yaitu; kegunaan teoritis dan kegunaan praktis.


(24)

bahan kajian dan pengembangan teori dalam disiplin ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia. Selain itu, diharapkan dapat memperluas wawasan dan pengetahuan yang berkaitan dengan kepuasan kerja yang ditimbulkan oleh pengaruh upah.

2. Kegunaan praktis, yaitu hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan masukan bagi organisasi akan pentingnya upah terhadap kepuasan kerja karyawan serta dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi Koperasi Pertenakan Susu Bandung Utara (KPSBU) Jabar untuk pengambilan keputusan yang berhubungan dengan peningkatan upah dalam kepuasan kerja karyawan agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.


(25)

BAB III

OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Objek penelitian ini dilaksanakan di KPSBU Jabar pada bagian IB Keswan (Inseminasi buatan dan kesehatan hewan) yang beralamat di Komplek Pasar baru, Lembang 40391 Lembang.

Penelitian ini menguji bagaimana pengaruh upah terhadap kepuasan kerja pada KPSBU Jabar. Dalam penelitian ini, objek peneliti yang menjadi variabel bebas (Independen) adalah upah dan variabel terikat (Dependen) adalah kepuasan kerja.

Pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan Juni 2013 sampai dengan penelitian ini berakhir. Adapun yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan pada Bagian Inseminasi Buatan Kesehatan Hewan KPSBU Jabar yang memiliki 32 orang karyawan.

3.2. Desain Penelitian

Dalam mengadakan suatu penelitian, peneliti terlebih dahulu harus menentukan metode yang akan digunakan, karena hal ini merupakan pedoman atau langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penelitian yang akan membawa peneliti kepada suatu kesimpulan penelitian yang merupakan pemecahan dari masalah yang diteliti.


(26)

Metode penelitian merupakan suatu langkah-langkah yang harus dilakukan dalam suatu penelitian, sehingga di dalam metode penelitian ini akan terkandung beberapa alat serta teknik tertentu yang akan digunakan untuk menguji suatu hipotesis penelitian.

Sebagaimana Sugiyono (2010:2), mengemukakan bahwa:

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara yang dilakukan dapat diamati oleh indra manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.

Menurut Arikunto (2002:136), menjelaskan “Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya.” Sedangkan menurut Surakhmad (1998:131), menyatakan bahwa:

Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan mempergunakan teknik serta alat tertentu. Cara itu dipergunakan setelah penyelidik memperhitungkan kewajaran ditinjau dari penyelidikan serta dari situasi penyelidikan.

Adapun metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survei eksplanasi (explanatory survey). Metode explanatory survey merupakan metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data yang diambil dari sampel dari populasi tersebut, sehingga ditemukan deskripsi dan hubungan-hubungan antar Variabel.


(27)

Menurut Masri Singarimbun dan Sofian Effendi (1989:5) mengemukakan

bahwa “Metode explanatory survey yaitu metode untuk menjelaskan hubungan

kausal antara dua Variabel atau lebih melalui pengujian hipotesis”.

Objek telaahan penelitian survei eksplanasi (explanatory survey) adalah untuk menguji hubungan antar Variabel yang dihipotesiskan. Pada jenis penelitian ini, jelas ada hipotesis yang akan diuji kebenarannya. Hipotesis itu sendiri menggambarkan hubungan antara dua atau lebih Variabel, untuk mengetahui apakah sesuatu Variabel berasosiasi ataukah tidak dengan Variabel lainnya, atau apakah sesuatu Variabel disebabkan/dipengaruhi ataukah tidak oleh Variabel lainnya.

Dengan penggunaan metode survei eksplanasi (explanatory survey), penulis melakukan pengamatan untuk memperoleh gambaran antara dua Variabel yaitu Variabel upah karyawan dan Variabel kepuasan kerja. Apakah terdapat pengaruh upah karyawan terhadap kepuasan kerja dan seberapa besar pengaruh upah karyawan terhadap kepuasan kerja pada Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jabar.

3. 2.1 Operasional Variabel

Definisi operasional dimaksudkan untuk memberikan persamaan persepsi sehingga terdapat persamaan pemahaman terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini. Pentingnya definisi operasional dibahas karena terdapat banyak istilah-istilah berbeda yang digunakan untuk menyebutkan isi atau maksud yang sama, atau sebaliknya istilah-istilah yang sama dipergunakan untuk menyebutkan isi atau maksud yang berbeda.


(28)

Operasionalisasi variabel dilakukan untuk membatasi pembahasan agar tidak terlalu meluas. Istilah variabel merupakan istilah yang tidak pernah ketinggalan dalam setiap jenis penelitian. Operasional Variabel merupakan kegiatan menjabarkan Variabel ke dalam indikator. Menurut Sugiyono (2012 :38)

menyatakan bahwa : “Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai

dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya“.

Untuk menghindari kesimpangsiuran dan salah pengertian terhadap istilah yang terdapat dalam judul, maka terlebih dahulu peneliti akan mencoba menjelaskan pengertian serta maksud yang terkandung dalam judul penelitian sehingga diharapkan akan menambah keragaman landasan berpikir peneliti dan pembaca.

Sesuai dengan judul penelitian ini yaitu “Pengaruh Upah terhadap Kepuasan Kerja pada Bagian Inseminasi Buatan Kesehatan Hewan Koperasi

Peternakan Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jabar”. Maka penulis menjelaskan beberapa istilah yang dimaksud:

3.2.1.1. Upah Karyawan

Upah karyawan adalah penghargaan perorangan sebagai balas jasa atas pekerjaan yang mereka kerjakan. Tingkat efektifitas upah dapat diukur berdasarkan indikator upah. Dimana indikator upah menurut Ivancevich (2007:294) diantaranya yaitu:

1) Memadai / Memenuhi Syarat (Addequate) 2) Keadilan / Kewajaran (Equitable)


(29)

4) Biaya yang efektif (Cost Effective) 5) Terjamin (Secure)

6) Perangsang Kerja (Incentive Providing) 7) Kepantasan / Dapat Diterima (Acceptable)

Adapun indikator-indikator yang disebutkan di atas, dicantumkan pada tabel berikut:

Tabel 3. 1

Oprasional Variabel Upah Karyawan

Variabel X Indikator Ukuran Skala No. Item

Upah karyawan : Penghargaan perorangan sebagai balas jasa atas pekerjaan yang mereka kerjakan. Ivancevich (2007:294)

1. Memadai / Memenuhi Syarat (Addequate)

1. Tingkat kesesuaian upah karyawan dengan peraturan pemerintah

Ordinal 1 2. Tingkat kesesuaian gaji

karyawan dengan tuntutan serikat pekerja

Ordinal 2

2. Keadilan / Kewajaran (Equitable)

1. Tingkat kesesuaian gaji karyawan dengan masa kerja

Ordinal 3 2. Tingkat kesesuaian

pembayaran upah berdasarkan beban kerja karyawan

Ordinal 4

3. Tingkat kesesuaian pembayaran upah berdasarkan kinerja

Ordinal 5 3. Seimbang

(Balance pay)

1. Tingkat keseimbangan upah antara upah pokok dan tunjangan

Ordinal 6 2. Tingkat keseimbangan upah

terhadap harapan karyawan

Ordinal

7 4. Biaya yang

efektif (Cost

Effective)

1. Tingkat kesesuaian biaya upah dengan kemampuan perusahaan

Ordinal

8 2. Tingkat kesesuaian waktu

terhadap pembayaran upah

Ordinal

9 5. Terjamin

(Secure)

1. Tingkat kemampuan upah untuk memenuhi kebutuhan pokok karyawan

Ordinal


(30)

2. Tingkat kemampuan upah untuk pemenuhan

tunjangan hari tua

Ordinal

11 3. Tingkat kemampuan upah

untuk memenuhi tunjangan kesehatan

Ordinal

12 4. Tingkat kemampuan upah

untuk memenuhi tunjangan Hari Raya Ordinal 13 6. Perangsang Kerja (Incentive Providing)

1. Tingkat kemampuan upah untuk memotivasi karyawan

Ordinal

14 2. Tingkat kemampuan upah

memicu produktivitas kerja karyawan

Ordinal

15 7. Kepantasan /

Dapat Diterima (Acceptable)

1. Tingkat transparansi perusahaan dalam sistem upah kepada karyawan

Ordinal

16 2. Tingkat transparansi dalam

menentukan besaran nominal upah antara perusahaan dan karyawan

Ordinal

17

Sumber : Diadaptasi dari pendapat Ivancevich (2007:294) 3.2.1.2. Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja sebagai sikap positif atau negatif yang dilakukan individual terhadap pekerjaan mereka. Pengertian kepuasan berkenaan dengan tingkah laku karyawan sebagai reaksi karyawan dari harapan yang diinginkan dengan kenyataan yang diterima. Karyawan yang memiliki kepuasan kerja yang tinggi maka seseorang memiliki sikap yang positif terhadap pekerjaannya, sedangkan seseorang yang tidak puas akan memiliki sikap yang negatif. Untuk mengukur kepuasan kerja menurut Greenberg dan Baron dalam Wibowo (2007:323)dapatmenggunakanbeberapaindikatoryaitu:

1) Kemandirian 2) Kreativitas


(31)

3) Pemanfaatan Kemampuan 4) Prestasi

5) Aktivitas 6) Variasi.

Adapun indikator-indikator yang disebutkan di atas, dicantumkan pada tabel berikut:

Tabel 3. 2

Oprasional Variabel Kepuasan Kerja

Variabel Y Indikator Ukuran Skala No.

Item Kepuasan kerja : Kepuasan kerja sebagai sikap positif atau negatif yang dilakukan individual terhadap pekerjaan mereka”. Greenberg dan Baron dalam Wibowo (2007:323). 1. Kemandirian

1. Kemampuan mengatasi hambatan dan

masalah Ordinal 1

2. Kemampuan memiliki semangat/etos

kerja dalam bekerja Ordinal 2 3. Memiliki keahlian/kompetensi untuk

maju bersaing dengan karyawan lain

Ordinal 3 4. Memiliki dorongan inisiatif tinggi

terhadap pekerjaanya Ordinal 4

2. Kreativitas

1. Kemampuan memberikan gagasan Ordinal 5 2. Kemampuan memecahkan masalah Ordinal 6 3. Kemampuan menciptakan sesuatu

yang baru/orisinil Ordinal 7 4. Kemampuan menyelesaikan persoalan

dengan cara yang berbeda Ordinal 8

3. Pemanfaatan kemampuan

1. Kesesuaian pendidikan formal

terhadap pekerjaanya Ordinal 9 2. Dorongan mengikuti pelatihan

Ordinal 10 3. Tingkat keinginan/minat karyawan

terhadap ilmu pengetahuan Ordinal 11

4. Prestasi

1. Kecakapan karyawan dalam

mengerjakan tanggung jawab Ordinal 12 2. Kesungguhan dalam menyelesaikan

tugas yang diberikan Ordinal 13 3. Kesesuaian waktu dengan hasil yang

dicapai Ordinal 14


(32)

2. Jadwal pelaksanaan pekerjaan

Ordinal 16

6. Variasi

1. Kesesuaian variasi jumlah tenaga

kerja Ordinal 17

2. Kesesuaian variasi jam kerja

Ordinal 18

Sumber : Diadaptasi dari pendapat Greenberg dan Baron dalam Wibowo (2007:323).

3. 2.2 Jenis dan Sumber Data

Sumber data penelitian adalah sumber-sumber dimana data yang diperlukan untuk penelitian tersebut diperoleh, baik secara langsung berhubungan dengan objek penelitian maupun secara tidak langsung. Adapun sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sekunder. Kedua data tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

Sumber data primer adalah sumber data yang diperoleh atau dikumpulkan dari subjek yang berhubungan langsung dengan penelitian. Sumber data primer dalam penelitian ini berasal dari seluruh hasil pengolahan angket dari karyawan yang bekerja di Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jabar pada bagian Inseminasi Buatan Kesehatan Hewan.

Sumber data sekunder yaitu sumber data yang diperoleh atau dikumpulkan yang subjeknya berhubungan secara tidak langsung dengan objek penelitian tetapi sifatnya membantu dan dapat memberikan informasi untuk bahan penelitian. Sumber data sekunder dalam penelitian ini yaitu karyawan Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jabar, kepustakaan dan dokumen dokumen yang berhubungan dengan permasalahan dalam penelitian.


(33)

3. 2.3 Populasi dan Teknik Pengumpulan Data 3.2.3.1. Populasi

Dalam melakukan penelitian, kegiatan pengumpulan data adalah merupakan langkah yang sangat penting guna mengetahui karakteristik dari elemen-elemen yang menjadi objek penelitian yang dinamakan populasi. Hal ini senada dengan pendapat Suharsimi Arikunto (2010:173), “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Sedangkan menurut Sugiyono (2012:80),

”Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Jadi dengan kata lain populasi bukan hanya orang, tetapi juga benda- benda alam yang lain. Populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek itu.

Berdasarkan pengertian tersebut, maka dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh karyawan Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jabar. Gambaran tentang jumlah karyawan pada KPSBU Jabar dapat dilihat pada Tabel 3.3.

Tabel 3. 3

Jumlah Karyawan

Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jabar Bagian Inserminasi Buatan Kesehatan Hewan.

No. Jabatan Jumlah (Orang)

1. Kepala Bagian 1


(34)

3. Staf ahli 2

4. Kepala Sub Bagian Inserminasi Buatan 1

5. Kepala Sub Bagian PKB 1

6. Kaur Recording 1

7. Paramedik dan Inseminasi Buatan 17

8. Potong Kuku dan Tandung 2

9. Administrasi 2

10. Administrasi dan Pendistribusian Obat 4

Jumlah Karyawan 32

Sumber : Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jabar

Adapun gambaran karakteristik dari populasi penelitian yang akan dijadikan sebagai responden dilihat berdasarkan karakteristik jenis kelamin, usia, masa kerja, latar belakang pendidikan, dan golongan adalah sebagai berikut :

3.2.4.1. Karakteristik Karyawan Berdasarkan Jenis kelamin

Pengumpulan data melalui kuesioner dari 32 orang berdasarkan karakteristik responden dari segi jenis kelamin diperoleh hasil seperti pada tabel berikut:

Tabel 3. 4

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Presentase (%)

Laki-laki 31 96,87%

Perempuan 1 3,12%

Jumlah 32 100 %

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2013

Hasil pengolahan data dari 32 responden karyawan Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara Jawa Barat, terdapat 31 orang responden yang berjenis kelamin laki-laki dan 1 orang responden yang berjenis kelamin perempuan.


(35)

Jika dilihat dari persentasenya jumlah karyawan Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara Jawa Barat yang dijadikan responden lebih didominasi oleh karyawan laki-laki, yaitu dengan persentase sebanyak 96,87% sedangkan perempuan hanya 3,12%.

3.2.4.2. Karakteristik Karyawan Berdasarkan Masa Kerja

Pengumpulandatakarakteristikrespondendari 32 orang berdasarkanmasa kerja menghasilkangambaransepertiterlihatpadatabelberikut:

Tabel 3. 5

Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

Masa Kerja Frekuensi Presentase (%)

<5 tahun 21 65,62%

5-10 tahun 2 9,37%

10-15 tahun 4 12,5%

>15 tahun 4 12,5%

Jumlah 32 100 %

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2013

Berdasarkan tabel di atas diperoleh gambaran bahwa mayoritas karyawan Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara Jabar yang dijadikan responden memiliki masa kerja kurang dari 5 tahun dengan persentase sebesar 65,62%.

3.2.4.3. Karakteristik Karyawan Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan

Pengumpulan data karakteristik responden dari 32 orang berdasarkan jenjang pendidikan menghasilkan gambaran seperti terlihat pada tabel berikut :

Tabel 3. 6

Karakteristik Responden Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan

Pendidikan Frekuensi Presentase (%)

SD 2 6,25%

SLTP 1 3,12%

SLTA 22 68,75%


(36)

Sarjana (S1) 4 12,5%

Jumlah 32 100 %

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2013

Berdasarkan tabel di atas diperoleh gambaran bahwa mayoritas karyawan Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara Jabar yang dijadikan responden berada pada jenjang pendidikan SLTA yakni sebanyak 22 orang dengan persentase sebesar 68,75%.

3.2.3.2. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini peneliti perlu menggunakan instrumen sebagai pengumpul data agar data yang diperoleh akurat. Arikunto (2002:150),

menyatakan bahwa “Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan

oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pengerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah”. Pengumpulan data atau informasi merupakan prosedur dan prasyarat bagi pelaksanaan pemecahan masalah penelitian. Dalam pengumpulan data ini, diperlukan cara-cara dan teknik tertentu sehingga data dapat dikumpulkan dengan baik.

Teknik pengumpulan data merupakan suatu cara yang dilakukan untuk mendapatkan data yang diperlukan dan sesuai untuk mendukung jalannya penelitian sehingga dapat menghasilkan suatu gambaran dalam pemecahan masalah yang dikajinya. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner/angket.

Angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menyebarkan sejumlah pertanyaan yang harus diisi oleh sampel penelitian.


(37)

Penulis menyebarkan angket (seperangkat daftar pertanyaan yang harus responden jawab). Bentuk angket yang disebar adalah angket tertutup yaitu pada setiap pernyataan telah disediakan sejumlah alternatif jawaban untuk dipilih oleh setiap responden dengan menggunakan kategori Likert skala penilaian lima.

Selain itu dalam penelitian ini diperlukan studi kepustakaan yang dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan, acuan atau landasan teoritis yang berkaitan erat dengan masalah yang diteliti yang dilakukan selama penyusunan skripsi. Studi kepustakaan ini merupakan studi yang dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku (literatur) dan pemilihan teori-teori yang ada hubungannya dengan masalah yang akan dibahas.

Adapun langkah-langkah dalam penyusunan angket adalah sebagai berikut:

1) Menyusun kisi-kisi daftar pertanyaan/pernyataan

Merumuskan item-item pertanyaan dan alternatif jawaban. Angket yang digunakan merupakan angket tertutup dengan lima alternatif jawaban, yaitu: SS = Sangat Setuju

S = Setuju

KS = Kurang Setuju TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

2) Menetapkan skala penilaian angket

Skala penilaian jawaban angket yang digunakan adalah skala lima kategori Model Likert. Skala likert menurut Moh. Nazir (2003:338), merupakan suatu


(38)

skala untuk mengukur sikap seseorang terhadap suatu hal dengan menggunakan ukuran ordinal (dibuat ranking). Menurut Sugiyono (2012:93),”Skala Likert

mempunyai gradasi sangat positif dengan sangat negatif”.

Faisal (2007: 142), menambahkan pendapatnya bahwa skala likert biasa

juga disebut sebagai “skala sikap” yang digunakan untuk mengukur seberapa jauh

seseorang memiliki ciri-ciri sikap tertentu yang ingin diteliti dengan dihadapkan

pada beberapa pernyataan “positif” dan “negatif” (dalam jumlah yang berimbang) dan beberapa pernyataan tersebut dijawab dengan beberapa alternatif jawaban

“Sangat Setuju”, “Setuju”, “Kurang Setuju”, “Tidak Setuju”, dan “Sangat Tidak Setuju”.

Tabel 3. 7

Kriteria Penilaian Angket untuk Variabel X dan Y Upah dan Kepuasan Kerja

Alternatif Jawaban Pernyataan (Item)

Positif Negatif

Sangat Setuju (SS) 5 1

Setuju (S) 4 2

Kurang Setuju (KS) 3 3

Tidak Setuju (TS) 2 4

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5

3) Melakukan uji coba angket

Sebelum mengumpulkan data yang sebenarnya dilakukan angket yang akan digunakan terlebih dahulu diuji cobakan. Pelaksanaan uji coba ini dimaksudkan untuk mengetahui kekurangan-kekurangan pada item angket.

3. 2.4 Pengujian Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini sebagai alat pengumpulan data perlu diuji kelayakannya, karena akan menjamin bahwa data yang


(39)

dikumpulkan tidak bias. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Menurut Sugiyono (2012:121) ,“Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”. Sedangkan instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data maka diharapkan hasil dari penelitian pun akan menjadi valid dan reliabel.

3.2.4.1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketetapan alat ukur terhadap konsep yang diukur sehingga benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Tujuan dari adanya uji validitas adalah untuk mengetahui tepat tidaknya angket yang tersebar.

Menurut Arikunto (2010:211), “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen”. Sedangkan menurut Sugiono (Riduwan, 2006:97), jika instrumen dikatakan valid berarti menunjukan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid sehingga valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur yang sebenarnya harus diukur.

Instrumen penelitian dapat dikatakan valid apabila alat tersebut cocok untuk mengukur apa yang hendak diukur. Tinggi rendahnya nilai validitas suatu instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari


(40)

gambaran tentang variabel yang dimaksud. Uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketetapan alat ukur terhadap konsep yang diukur sehingga benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur.

Suatu instrumen pengukuran dikatakan valid jika instrumen dapat mengukur sesuatu dengan tepat apa yang hendak diukur. Dengan demikian syarat instrumen dikatakan memiliki validitas apabila sudah dibuktikan melalui pengalaman, yaitu melalui sebuah uji coba atau tes. Tes yang valid adalah tes yang dapat mengukur dengan tepat dan teliti gejala yang hendak diukur. Uji validitas instrumen menggunakan analisa item, yakni dengan mengkorelasikan skor tiap item dengan skor total.

Pengujian validitas instrumen adalah dengan menggunakan teknik korelasi product moment dari Karl Pearson (Suharsimi Arikunto, 2010:213) dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

xy

r = Koefisien korelasi antara Variabel X dan Y

N = Jumlah responden i

X = Nomor item ke i

i X

 = Jumlah skor item ke i

2 1

X

= Kuadrat skor item ke i

2

i X

 = Jumlah dari kuadrat item ke i rxy =

 

 2 2 2

2 ( ) ( )

) )( ( Y Y N X X N Y X XY N


(41)

Y

 = Total dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden

2

i

Y = Kuadrat dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden 2

i

Y

 = Toral dari kuadrat jumlah skor yang diperoleh tiap responden i

iY X

 = Jumlah hasil kali item angket ke i dengan jumlah skor yang diperoleh tiap respoden

Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur validitas instrumen penelitian adalah sebagai berikut:

1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya. Banyaknya responden untuk uji coba intrumen, sejauh ini belum ada ketentuan yang mensyaratkannya, namun disarankan sekitar 20-30 orang responden.

2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.

3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.

4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya.

5. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi pada tabel pembantu.

6. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden. 7. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap bulir/item

angket dari skor-skor yang diperoleh.

8. Membandingkan nilai koefisien korelasi product moment hasil perhitungan dengan nilai koefisien korelasi product moment yang terdapat di tabel. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n-2, dimana n adalah jumlah responden yang dilibatkan dalam uji validitas adalah 20 orang, sehingga diperoleh db = 20-2 = 18 dan = 5%.

9. Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai tabel r. Kriterianya : 1. jika rxy hitung > r tabel, maka valid

2. jika rxy hitung ≤ r tabel, maka tidak valid

Jika instrumen itu valid, maka item tersebut dapat dipergunakan pada kuosioner penelitian. Perhitungan uji validitas ini dilakukan dengan menggunakan bantuan Microsoft Office Excel 2007. Maka akan diperoleh nilai rxy hitung


(42)

kemudian dibandingkan dengan nilai rtabel dengan n = 20 dengan taraf nyata (α) =

0,05 pada tingkat kepercayaan 95 %. Jika rhitung> rtabel maka item tersebut

dinyatakan valid, dan sebaliknya jika rhitung< rtabel maka item tersebut dinyatakan

tidak valid. Berikut rekapitulasi perhitungannya:

Tabel 3. 8

Hasil Uji Validitas Variabel X (Upah)

Sumber : Hasil pengolahan data

Dari tabel pengujian validitas variabel Upah (X) terhadap 17 item pernyataan angket variabel X (upah) menunjukkan semua item angket dinyatakan

valid.

Tabel 3. 9

Hasil Uji Validitas Variabel Y(Kepuasan Kerja) No.

Item

Nilai Hitung Korelasi (rhitung)

Nilai r

Tabel Ket.

1 0.665 0.444 Valid

2 0.737 0.444 Valid

1 Valid 2 Valid 3 Valid 4 Valid 5 Valid 6 Valid 7 Valid 8 Valid 9 Valid 10 Valid 11 Valid 12 Valid 13 Valid 14 Valid 15 Valid 16 Valid 17 Valid Ket. 0.522 0.637 0.444 0.444

Nilai Hitung Korelasi (rhitung)

0.444 0.444 0.523 0.444 0.781 0.523 0.637 0.444 0.444 0.444 0.444 No. Item 0.444 Nilai r Tabel

0.597 0.625 0.597 0.697 0.781 0.444 0.637 0.444 0.444 0.444 0.637 0.597 0.504 0.807 0.691 0.444 0.444 0.444


(43)

3 0.761 0.444 Valid

4 0.780 0.444 Valid

5 0.761 0.444 Valid

6 0.666 0.444 Valid

7 0.737 0.444 Valid

8 0.656 0.444 Valid

9 0.448 0.444 Valid

10 0.780 0.444 Valid

11 0.707 0.444 Valid

12 0.761 0.444 Valid

13 0.614 0.444 Valid

14 0.615 0.444 Valid

15 0.719 0.444 Valid

16 0.719 0.444 Valid

17 0.527 0.444 Valid

18 0.737 0.444 Valid

Sumber : Hasil pengolahan data

Dari tabel pengujian validitas variabel Kepuasan Kerja (Y) terhadap 18 item pernyataan angket variabel Y (kepuasan kerja) menunjukkan semua item angket dinyatakan valid.

Dengan demikian secara keseluruhan rekapitulasi jumlah angket hasil uji coba dapat ditampilkan dalam tabel berikut:

Tabel 3. 10

Jumlah Item Angket Hasil Uji Coba

No. Variabel Jumlah Item

1. Upah (Variabel X) 17

2. Kepuasan Kerja (Variabel Y) 18

Jumlah 35

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2013

3.2.4.2. Uji Reliabilitas

Jika instrumen penelitian telah dikatakan valid, selanjutnya pengujian alat pengumpulan data kedua yaitu pengujian realibilitas instrumen. Reliabilitas


(44)

menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2010:221). Suatu instrumen pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten dan cermat akurat. Jadi uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya.

Formula yang dipergunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini adalah Koefisien Alfa dari Cronbach, yaitu sebagai berikut :

Keterangan :

r11 = Reliabilitas instrumen

k = Banyaknya butir pertanyaan

Σσi2 = Jumlah varians item

σi2 = Varians total

Dimana : Rumus varians sebagai berikut :

(Suharsimi Arikunto, 2010:227)

Keterangan :

σ = varians ∑X = Jumlah Skor

 





2 2 11

1

1

i i

k

k

r

 





2 2

11

1

1

t

t

n

n

r

N N X X

         2 2 2 2 


(45)

N = Jumlah Peserta test

Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur reliabilitas instrumen penelitian adalah sebagai berikut :

1. Menyebar instrumen yang akan diuji realibilitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya.

2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.

3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.

4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya.

5. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi responden pada tabel pembantu.

6. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden.

7. Menghitung kuadrat jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden.

8. Menghitung jumlah skor masing-masing item yang diperoleh.

9. Menghitung jumlah kuadrat skor masing-masing item yang diperoleh. 10.Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total 11.Menghitung nilai koefisien alfa.

12.Membandingkan nilai koefisien alfa dengan nilai koefisien korelasi yang terdapat dalam tabel. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n-2. dimana n adalah jumlah responden yang dilibatkan dalam uji validitas adalah 20 orang, sehingga diperoleh db =

20-2 = 18 dan α = 5%.

13.Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai tabel r. Kriterianya :

1. jika r11 hitung > r tabel, maka reliabel

2. jika r11 hitung ≤ r tabel, maka tidak reliable

Setelah diperoleh nilai r11, kemudian dibandingkan dengan nilai rtabel

dengan N = 20 dengan taraf nyata (α) = 0,05 pada tingkat kepercayaan 95 %. Jika

rhitung > rtabel maka item tersebut dinyatakan reliabel dan sebaliknya jika rhitung <

rtabel maka item tersebut dinyatakan tidak reliabel.

Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas angket sebagaimana terlampir, rekapitulasi perhitungannya dapat dilihat pada tabel berikut:


(46)

Tabel 3. 11

Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas

No. Variabel Hasil Keterangan

rhitung rtabel

1 Upah (X) 0.893 0.444 Reliabel

2 Kepuasan Kerja (Y) 0.923 0.444 Reliabel

Sumber : Hasil pengolahan data

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pada variabel X (Upah), diperoleh rhitung = 0,893 dan nilai rtabel pada α = 0,05 dan db = n-2 = 0,444. Hal ini

berarti rhitung lebih besar dari rtabel (0,893 > 0,444), dengan demikian angket untuk

variabel X (Upah) mempunyai daya ketetapan atau dengan kata lain reliabel. Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pada variabel Y (Kepuasan Kerja) diperoleh rhitung = 0,923 dan nilai rtabel pada α = 0,05 dan db = n

-2 =0,444. Hal ini berarti rhitung lebih besar dari rtabel (0,923 > 0,444), dengan

demikian angket untuk variabel Y (Kepuasan kerja) mempunyai daya ketetapan atau dengan kata lain reliabel.

3. 2.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada tujuan penelitian yang sudah dirumuskan, yaitu (1) untuk melihat bagaimanakah gambaran variabel-variabel yang diteliti dan (2) untuk melihat ada tidaknya hubungan antar variabel. Berdasarkan tujuan penelitian tersebut, maka teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi teknik analisis data deskriptif dan teknik analisis data inferensial. Teknik analisis deskriptif digunakan untuk manganalisis gambaran variabel, sementara teknik analisis inferensial digunankan sebagai alat untuk menarik kesimpulan ada tidaknya pengaruh antar


(47)

variabel yang diteliti. Secara khusus, analisis data deskriptif yang digunakan adalah dengan menghitung ukuran pemusatan dan penyebaran data yang telah diperoleh, dan kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Selanjutnya analisis data inferensial yang digunakan adalah analisis regresi sederhana. Analisis regresi sederhana ini digunakan karena tujuan penelitian hendak mengkaji ada tidaknya pengaruh antar variabel dan jenis data yang diperoleh berbentuk data ordinal.

Langkah kerja analisis data desriptif meliputi:

1. Melakukan editing data, yaitu memeriksa kelengkapan jawaban

responden, meneliti konsistensi jawaban, dan menyeleksi keutuhan kuesioner sehingga data siap diproses.

2. Melakukan input data (tabulasi), berdasarkan data yang diperoleh

responden.

3. Menghitung frekuensi data yang diperoleh.

4. Menyajikan data yang sudah diperoleh, baik dalam bentuk tabel ataupun grafik.

5. Melakukan analisis berdasarkan data yang sudah disajikan.

Sementara langkah kerja analisis data inferensial (analisis regresi) meliputi:

1. Melakukan editing data, yaitu memeriksa kelengkapan jawaban

responden, meneliti konsistensi jawaban, dan menyeleksi keutuhan kuesioner sehingga data siap diproses.

2. Melakukan input data (tabulasi), berdasarkan skor yang diperoleh

responden.

3. Menghitung jumlah skor yang diperoleh oleh masing-masing responden 4. Menghitung nilai koefisien regresi.

5. Menghitung nilai uji statistik F.

6. Menentukan titik kritis atau nilai tabel r atau nilai tabel F, pada derajat bebas (db = N – k – 1) dan tingkat signifikansi 95% atau α = 0,05.

7. Membandingkan nilai hitung r atau nilai hitung F dengan nilai r atau nilai F yang terdapat dalam tabel.

8. Membuat kesimpulan. Kriteria kesimpulan: Jika nilai hitung r atau F lebih besar dari nilai tabel r atau F, maka item angket dinyatakan signifikan.


(48)

3. 2.6 Pengujian Persyaratan Analasis Data

Dalam melakukan analisis data, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi sebelum pengujian hipotesis dilakukan, terlebih dahulu harus dilakukan beberapa pengujian yaitu Uji Normalitas, Uji Homogenitas dan Uji Linieritas.

3.2.6.1. Uji Normalitas

Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu distribusi data. Hal ini penting diketahui berkaitan dengan ketepatan pemilihan uji statistik yang akan dipergunakan. Terdapat beberapa teknik yang digunakan untuk mengujii normalitas data. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pengujian normalitas dengan uji Liliefors. Kelebihan Liliefors test adalah penggunaan/ perhitungannya yang sederhana, serta cukup kuat sekalipun dengan ukuran sampel kecil. (Harun Al Rasyid, 2004). Langkah kerja uji normalitas dengan metode Lilifors menurut (Sambas Ali Muhidin 2010: 93) sebagai berikut:

1. Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada data yang sama.

2. Periksa data, beberapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus ditulis).

3. Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.

4. Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empirik (observasi). 5. Hitung nilai z untuk mengetahui Theoritical Proportion pada tabel z 6. Menghitung Theoritical Proportion.

7. Bandingkan Empirical Proportion dengan Theoritical Proportion, kemudian carilah selisih terbesar didalam titik observasi antara kedua proporsi.

8. Buat kesimpulan, dengan kriteria uji, tolak H0 jika D hitung < D (n,α) dimana

n hipotesis statistik yang akan diuji adalah:

Adalah jumlah sampel dan α = 0,05, maka H0 diterima. Bentuk

H0 : X mengikuti distribusi normal

H1 : X tidak mengikuti distribusi normal

Berikut ini adalah tabel distibusi pembantu untuk pengujian normalitas data :


(49)

Tabel 3. 12

Tabel Distribusi Pembantu untuk Pengujian Normalitas X F fk Sn (Xi) Z Fo (Xi)

Sn (Xi) - Fo

(Xi) Sn (Xi) - Fo (Xi)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Keterangan :

Kolom 1 : Susunan data dari kecil ke besar Kolom 2 : Banyak data ke i yang muncul

Kolom 3 : Frekuensi kumulatif. Formula, fk = f + fksebelumnya

Kolom 4 : Proporsi empirik (observasi). Formula, Sn (Xi) = fk/n

Kolom 5 : Nilai Z, formula, Z =

Dimana :X = ∑ dan S = √∑ ∑ ) )

Kolom 6 : Theoritical Proportion (tabel z) : Proporsi kumulatif Luas Kurva Normal Baku dengan cara melihat nilai z pada tabel distribusi normal. Kolom7 : Selisih Empirical Proportion dengan Theoritical Proportion dengan

cara mencari selisih kolom (4) dan kolom (6)

Kolom 8 : Nilai mutlak, artinya semua nilai harus bertanda positif. Tandai selisih mana yang paling besar nilainya.Nilai tersebut adalah D hitung.

Selanjutnya menghitung D tabel pada a = 0,05 dengan cara

√ .

Kemudian membuat kesimpulan dengan kriteria :

D hitung < D tabel, maka H0 diterima, artinya data berdistribusi normal.


(50)

3.2.6.2. Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih. Peneliti menggunakan uji homogenitas adalah untuk mengasumsikan bahwa skor setiap variabel memiliki varians yang homogen. Pengujian homogenitas data yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan uji Barlett. Kriteria yang penulis lakukan adalah nilai hitung X2 > nilai tabel, mka Ho menyatakan skornya homogen ditolak. Rumus nilai hitung :

X2= (ln10)[⅀db.logSi2)

Ating somantri dan sambas ali M (2006:294)

Dimana :

Si2 = Varians tiap kelompok

dbi = n – 1 = Derajat kebebasan tiap kelompok

B = Nilai Burlett = (Log S2Gab) (∑dbi)

S2Gab = Varians gabungan = S2Gab= ∑

Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas varians ini menurut Ating Somantri dan Sambas A. Muhidin (2006:295), adalah:

1. Menentukan kelompok-kelompok data, dan menghitung varians untuk tiap kelompok tersebut.

2. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses perhitungan, dengan model tabel Uji Barlett.

Tabel 3. 13

Model Tabel Uji Barlett Sampel Db = n – 1 Si2 Log Si2

Db. Log Si2

Db. Si2

1 2


(51)

3

3. Menghitung varians gabungan dengan rumus: S2= ∑ .S ²

4. Menghitung log dari varians gabungan. 5. Menghitung nilai Barlett.

6. Menghitung nilai X2

7. Menentukan nilai dan titik kritis pada α = 0.05 dan db = k-1, dimana k adalah banyaknya indikator.

8. Membuat kesimpulan dengan kriteria sebagai berikut:

 Jika nilai χ²hitung<χ²tabel, H0 diterima (variasi data dinyatakan

homogen).

 Jika nilai χ²hitung ≥ χ²tabel, H0 diterima (variasi data dinyatakan tidak

homogen).

3.2.6.3. Uji Linieritas

Uji linieritas, dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel terikat dengan masing-masing variabel bebas bersifat linier. Uji linieritas dilakukan dengan uji kelinieran regresi. Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian linieritas regresi menurut Ating Somantri dan Sambas A. Muhidin (2006:296) adalah:

1) Menyusun tabel kelompok data variabel x dan variabel y. 2) Menghitung jumlah kuadrat regresi (JK reg(a)) dengan rumus:

JK reg(a) = )

3) Menghitung jumlah kuadrat regresi b І a (JK reg(a)) dengan rumus:

��� / )= [∑ − ∑ .∑

� ]

4) Menghitung jumlah kuadrat residu (JKres) dengan rumus: JKres = ΣY2– JKreg (b/a) – JK reg (a)

5) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJKreg(a)) dengan

rumus:


(52)

6) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJKreg(a)) dengan

rumus:

RJKreg(a) = JKreg (b/a)

7) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKres) dengan rumus:

RJKres = JKres

N – 2

8) Menghitung jumlah kuadrat error (JKE) dengan rumus:

�= ∑ {∑ 2− ∑ ) 2

� }

9) Untuk menghitung JKE urutkan data x mulai dari data yang paling

kecil sampai data yang paling besar berikut disertai pasangannya. 10)Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok (JKTC) dengan rumus:

JKTC = JKres – JKE

11)Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKTC) dengan rumus:

RJKTC = JKTC

K – 2

12)Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error (RJKE) dengan rumus: RJKE = JKE

N – k

13)Mencari nilai uji F dengan rumus: F = RJKTC

RJKE

14)Menentukan kriteria pengukuran: Jika nilai uji F < nilai tabel F, maka distribusi berpola linier.

15)Mencari nilai F tabel pada taraf signifikan 95% atau α = 5 %

16)Membandingkan nilai uji F dengan nilai tabel F kemudian membuat kesimpulan.

3. 2.7 Pengujian Hipotesis

Hipotesis yaitu jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris dan dengan pengujian tersebut


(1)

67

maka akan didapat suatu keputusan untuk menolak atau menerima suatu hipotesis. Sedangkan pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang akan menghasilkan suatu keputusan dalam menerima atau menolak hipotesis ini.

Pengujian keberartian pada analisis regresi sederhana dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: (Ating Somantri dan Sambas A. Muhidin, 2006:245-255),:

1. Menentukan rumusan hipotesis statistik (H0 dan H1) yang sesuai dengan

hipotesis penelitian yang diajukan, yaitu:

Hipotesis

H0: β=0 : Tidak ada pengaruh upah terhadap kepuasan kerja pada

Bagian Inseminasi Buatan Kesehatan Hewan Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jabar.

H1:β≠ 0 : Ada pengaruh upah terhadap kepuasan kerja pada Bagian

Inseminasi Buatan Kesehatan Hewan pada Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jabar.

2. Menentukan taraf kemaknaan/nyata α (lefel of significant α).

3. Menghitung nilai koefisien tertentu (dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi).

4. Menentukan titik kritis dan daerah kritis (daerah penolakan) H0.

5. Perhatikan apakah nilai hitung jatuh di daerah penerimaan atau penolakan? 6. Berikan kesimpulan.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Efektivitas upah di Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara Jawa Barat dapat dikatakan kurang efektif, hal ini terlihat dari analisis deskriptif tentang upah pada jawaban responden variabel Upah ada pada kriteria kurang efektif. Artinya masing-masing indikator rata-rata berada dalam kategori kurang efektif dari responden. Hal ini membuktikan bahwa dari setiap indikator upah yang telah ditetapkan perusahaan belum terealisasi dengan baik.

2. Tingkat kepuasan kerja di Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara Jawa Barat selama ini ada pada tingkat sedang. Hal ini dapat dilihat gambaran tentang kepuasan kerja dari jawaban para responden ada pada kriteria sedang. Ukuran dengan kriteria rendah terdapat pada indikator kreativitas dan indikator aktivitas yaitu tingkat kemampuan memberikan gagasan, kemampuan memecahkan masalah, kemampuan menciptakan sesuatu yang baru/orisinil, kemampuan menyelesaikan persoalan dengan cara yang berbeda, prosedur kerja saat bekerja dan jadwal pelaksanaan pekerjaan.


(3)

103

3. Hasil perhitungan diperoleh kesimpulan bahwa upah mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja di Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara Jawa Barat.

5.2 Rekomendasi

Pada bagian ini penulis mengajukan beberapa rekomendasi yakni:

1. Salah satu indikator pada variabel upah masih dalam kriteria kurang efektif. Untuk itu, disamping organisasi dituntut untuk mampu memberikan imbalan berupa upah yang sesuai dengan kebutuhan karyawan, organisasi juga harus mampu memberikan jalan keluar dengan alternatif lain, salah satunya dengan memberikan penghargaan atau bonus secara berkesinambungan yang diberikan kepada karyawannya sehingga dapat menutupi tidak efektifnya pemberian upah.

2. Salah satu indikator pada variabel kepuasan kerja yaitu indikator kreativitas dan aktivitas masih dalam tingkat rendah. Upaya yang dapat dilakukan diantaranya adalah organisasi harus senantiasa memperhatikan upah karyawannya, karena semakin banyak aspek-aspek dalam pekerjaannya yang sesuai dengan keinginan individu tersebut, maka semakin tinggi tingkat kepusan yang dirasakan dan sebaliknya.

3. Dalam melaksanakan penelitian lebih lanjut, disarankan untuk menggunakan instrumen yang memuat sejumlah pertanyaan yang terbuka dan dilanjutkan dengan wawancara yang lebih mendalam. Selain itu untuk penelitian yang berkaitan dengan upah dan kepuasan kerja dapat dikaji dari berbagai faktor yang lebih luas.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Achmad S. Ruky. (2002). Manajemen Penggajian & Pengupahan.Gramedia Pustaka Utama

Alma, Buchari. (2009). Pengantar Bisnis. Bandung: Alfabeta

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Edisi

Revisi 2010). Jakarta: Rineka Cipta.

Armstrong Michael & Murlis Helen (2003). Terjemahan Ramelan, Rewars

Management. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer

Dessler, Gary. (2007). Terjemahan Paramita Rahayu, Manajemen Sumber Daya

Manusia edisi kesepuluh jilid 2. Jakarta:PT. Indeks.

Gibson. (1996). Alihbahasa Nunuk Adriani, Organisasi:Perilaku, Struktur, Proses

Edisi VII. Jakarta: Binarupa.

Handoko, T. Hani. (2008). Manajemen Personalia&Sumber Daya Manusia edisi 2. Yogyakarta: BPFE.

Hasibuan, Malayu S.P. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.

Ivancevich, John M. & Matteson, Michael T. (2002), Organizational Behavior and

Management, 6th ed., New York: McGraw-Hill

M. Manullang, (2009). Dasar-Dasar Manajemen. Gadjah Mada University Press Mangkunegara, A.A. Anwar. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan. Bandung; Remaja Rosda Karya.

Marihot Tua Efendi Hariandja. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Grasindo Muhidin, Sambas A. (2010). Statistik 1 Pengantar Untuk Penelitian. Bandung: Karya

Adhika Utama.

______. (2010). Statistik 2 Pengantar Untuk Penelitian. Bandung: Karya Adhika Utama.


(5)

111

Muhidin, Sambas A. dan Maman Abddurahman. (2006). Aplikasi Statistika dalam

Penelitian. Bandung: Pustaka Setia

Nazir, Moh. (2011). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Notoatmojo, Soekidjo. (2008). Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT.Rhineka Cipta.

Payaman J. Simanjuntak. (2001). Manajemen dan Evaluasi Kinerja (Edisi 3). lembaga Penerbit FEUI

Rivai, Veithzal. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan

Dari Teori ke Praktik. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Siagian, P. Sondang. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Singarimbun, Masri. Sofian Efendi. (1995). Metode Penelitian Survai. Jakarta: PT. Pustaka LP3ES Indonesia.

Soeprihanto, John. (2009). Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karyawan. Yogyakarta:BPFE

Somantri, Ating & Muhidin, Sambas. (2006). Aplikasi Statistik Dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Spector, Paul E. (1997). Job Satisfaction: Application, Assessment, Causes, and

Consuquences. Thousand Oaks, California: Sage Publications.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Sutrisno, Edy. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group.

Tim Dosen Pendidikan Manajemen Perkantoran FPEB. (2010). Pedoman

Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Karya Adika Utama.

Uep Tatang Sontani dan Sambas A. Muhidin. (2011). Desain Penelitian

Kuantitatif. Bandung: Karya Adika Utama.

Wibowo. (2007). Manajemen Kinerja Edisi Kedua. Jakarta: PT Raja Grasindo Persada.

Winardi, J. (2004). Manajemen Perilaku Organisasi, Edisi Revisi. Jakarta: Prenada Media.


(6)

Sumber Jurnal Ilmiah :

Sontani Uep Tatang (2008), Pendekatan Konseptual Pengembangan Karir

terhadap Kepuasan Kerja Sumber Daya Manusia Organisasi, Manajerial.

7 (13), 43-54.

Sumber Internet :

Muhidin, Sambas A. (2013). Teknik Analisis Data. [Online]. Tersedia:

http://sambas.staf.upi.edu/2013/01/22/contoh-penyusunan-teknik-analisis-data/html. [17 Maret 2013]

______. (2013). Methode Succesive Interval (MSI). [Online]. Tersedia :