PENGARUH KEMAMPUAN KERJA KARYAWAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DI KPSBU BANDUNG JAWA BARAT.

(1)

PENGARUH KEMAMPUAN KERJA KARYAWAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DI

KPSBU BANDUNG JAWA BARAT

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Program Studi

Pendidikan Manajemen Perkantoran

Oleh

FRIESCHE INDAH NOVITASARY 0802625

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2012


(2)

PENGARUH KEMAMPUAN KERJA KARYAWAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DI

KPSBU BANDUNG JAWA BARAT

Oleh

Friesche Indah Novitasary

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Friesche Indah Novitasary 2012 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa izin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH PENGELOLAAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF BIDANG

BISNIS DAN MANAJEMEN DI SMK NEGERI 11 BANDUNG

Skripsi ini telah Disetujui dan Disahkan oleh:

Pembimbing I

Drs. Uep Tatang Sontani, M.Si NIP. 19570415 198503 1 005

Pembimbing II

Rini Intansari Meilani, S.Pd., M.Pd. NIP. 19800810 200801 2 029

Mengetahui, Ketua Program Studi

Pendidikan Manajemen Perkantoran FPEB UPI

Dr. Rasto, M.Pd NIP. 197207112001121001


(4)

ABSTRAK

PENGARUH KEMAMPUAN KERJA KARYAWAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DI

KPSBU BANDUNG JAWA BARAT oleh:

Friesche Indah Novitasary, NIM 0802625 Skripsi ini dibimbing oleh:

Drs. Uep Tatang Sontani, M.Si. dan Rini Intansari Meilani, S.Pd., M.Pd. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah produktivitas kerja karyawan bagian produksi di KPSBU Bandung Jawa Barat yang belum optimal. Hal tersebut ditandai dengan tidak tercapainya target kerja yang telah ditentukan, banyaknya karyawan yang kurang dapat bekerjasama dengan karyawan lain dan rendahnya kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam bidang produksi susu. Hal-hal tersebut berpotensi menjadi penghambat bagi tercapainya tujuan perusahaan tersebut.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh dari kemampuan kerja karyawan terhadap tingkat produktivitas kerja karyawan bagian produksi KPSBU Bandung Jawa Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey eksplanasi. Data dikumpulkan dengan menggunakan angket yang diperoleh dari 64 orang karyawan sebagai populasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji regresi linier sederhana.

Hasil analisa menunjukkan bahwa kedua variabel berada pada kategori tinggi. Data berdistribusi normal dan berpola linier. Dari hasil uji hipotesis diperoleh bahwa pengaruh variabel kemampuan kerja karyawan terhadap variabel produktivitas kerja karyawan signifikan.

Akan tetapi, ada dua indikator penting yang harus segera diperbaiki pada setiap variabel. Untuk variabel kemampuan kerja karyawan yang perlu diperbaiki adalah indikator keterampilan. Indikator ini dapat diperbaiki dengan cara memberikan pelatihan mengenai pengolahan susu yang baik kepada para karyawan sehingga karyawan dapat menghasilkan olahan susu yang baik. Adapun untuk variabel produktivitas kerja, indikator yang diperbaiki adalah indikator kerja lembur. Indikator ini dapat diperbaiki dengan cara meningkatkan upah lembur agar karyawan memiliki inisiatif dan semangat yang tinggi untuk melakukan kerja lembur.


(5)

ABSTRACT

The Effect of the Employees’ Ability to Work on Their Productivity in Working at the Production Department at KPSBU, Bandung-West Java

by:

Friesche Indah Novitasary, NIM 0802625 This minor thesis was supervised by:

Drs. Uep Tatang Sontani, M.Si. dan Rini Intansari Meilani, S.Pd., M.Pd. The issues that is investigated in this research is the employees’ productivity in the production department of KPSBU Bandung in West Java that is not yet optimal. This is shown by the facts that the company targets are not yet

achieved, some employees’ have less ability to cooperate with the others, and the

low capability of some workers in producing quality milk. These are potentiall to become the barriers for the company to achieve it’s goals.

This research aim to find out whether there is any effects of the

employees’ ability to work on their productivity in working at the production

department at KPSBU, Bandung-West Java. The method that is used is explanation survey method. Data was collected using questionnaires obtained

from 64 employees’ as a population. The data analysis technique that was used is

simple linier regression test.

Results of data analysis show that both variables on are a high category. Data were normally distributed and in linear pattern. From the results of the

hypothesis test, it is also obtained that the effect of the employees’ ability work on

their productivity in working at the production department at KPSBU, Bandung-West Java is significant.

However, there are two important indicators in each of the variables that have to

be improved. For the employees’ ability work, the indicators that need to be

improved is the skills indicator. This can be done by providing good training on

milk processing to the empolyees’ so that they can better good milk production. While on employees’ productivity, the indicator that needs to be improved is the

overtime indicator. This indicator can be improved by inceasing overtime fee so that they would have high initiative and motivation to work overtime.


(6)

(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... vii DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined. BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1 Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.2 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.3 Maksud Dan Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.4 Kegunaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.4.1 Kegunaan Praktis ... Error! Bookmark not defined. 1.4.2 Kegunaan Teoritis ... Error! Bookmark not defined. BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... Error! Bookmark not defined.

2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1 Konsep Kemampuan Kerja ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1.1 Pengertian Kemampuan Kerja ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemampuan Kerja ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1.3 Dimensi Kemampuan Kerja ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1.4 Strategi Meningkatkan Kemampuan Kerja Karyawan ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1.5 Kesesuaian Pekerjaan Dan Kemampuan .... Error! Bookmark not defined.


(8)

2.1.2 Konsep Produktivitas ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2.1 Pengertian Produktivitas Kerja ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja... Error! Bookmark not defined.

2.1.2.3 Pengukuran Produktivitas ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2.4 Manfaat Pengukuran Produktivitas ... Error! Bookmark not defined.

2.1.2.5 Strategi Untuk Meningkatkan Produktivitas Karyawan ... Error! Bookmark not defined.

2.1.3 Pengaruh Kemampuan Kerja terhadap Produktivitas Kerja ... Error! Bookmark not defined.

2.2 Kajian Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined. 2.3 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. 2.4 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB III DESAIN PENELITIAN... Error! Bookmark not defined. 3.1 Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.1.1 Karakteristik Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.1.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... Error! Bookmark not defined.

3.1.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Error! Bookmark not defined.

3.1.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Error! Bookmark not defined.

3.1.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ... Error! Bookmark not defined.

3.2 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.3 Operasional Variabel ... Error! Bookmark not defined.

3.3.1 Operasionalisasi Variabel Kemampuan Kerja Karyawan (Variabel X) ... Error! Bookmark not defined.


(9)

3.3.2 Operasional Variabel Produktivitas Kerja Karyawan (Variabel Y) ... Error! Bookmark not defined. 3.4 Jenis dan Sumber Data Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.5 Populasi ... Error! Bookmark not defined. 3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.7 Pengujian Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.7.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined. 3.7.2 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. 3.8 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 3.8.1 Teknik Analisis Data Deskriptif ... Error! Bookmark not defined. 3.8.2 Teknik Analisis Data Parametrik ... Error! Bookmark not defined. 3.8.2.1 Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined. 3.8.2.2 Uji Linieritas ... Error! Bookmark not defined. 3.8.2.3 Analisis Regresi Sederhana ... Error! Bookmark not defined. 3.9 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.

4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.1.1 Deskripsi Variabel Kemampuan Kerja ... Error! Bookmark not defined.

1) Indikator Pengetahuan ... Error! Bookmark not defined. 2) Indikator Keterampilan ... Error! Bookmark not defined. 4.1.1.2 Deskripsi Variabel Produktivitas Kerja ... Error! Bookmark not defined.

1) Indikator Kualitas Hasil Kerja ... Error! Bookmark not defined. 2) Indikator Kuantitas Hasil Kerja ... Error! Bookmark not defined. 3) Indikator Disiplin Kerja ... Error! Bookmark not defined.


(10)

4) Indikator Kerja Lembur... Error! Bookmark not defined. 4.1.2 PengujianPersyaratan Analisis Data . Error! Bookmark not defined. 4.1.2.1 Uji Linieritas ... Error! Bookmark not defined. 4.1.3 Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. 4.1.3.1 Hipotesis Statistik ... Error! Bookmark not defined. 4.1.3.2 Menghitung Koefisien Korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Error! Bookmark not defined.

4.1.3.3 Analisis Regresi Linier SederhanaError! Bookmark not defined. 4.1.3.4 Koefisien Determinasi ... Error! Bookmark not defined. 4.2 Pembahasan ... Error! Bookmark not defined. 4.2.1 Kemampuan Kerja ... Error! Bookmark not defined. 4.2.2 Produktivitas Kerja ... Error! Bookmark not defined. 4.2.3 Pengaruh Kemampuan Kerja Karyawan terhadap Produktivitas Kerja Karyawan ... Error! Bookmark not defined. BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI . Error! Bookmark not defined. 5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined. 5.2 Rekomendasi ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN-LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined. Lampiran 1 Surat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. Lampiran 2 Angket Penelitian ... Error! Bookmark not defined. Lampiran 3 Uji Validitas Dan Reliabilitas Variabel X dan Y . Error! Bookmark not defined.

Lampiran 4 Perhitungan Data Ordinal Variabel X dan Y Error! Bookmark not defined.

Lampiran 5 Data Interva Variabel (MSI) ... Error! Bookmark not defined. Lampiran 6 Homogenitas Variabel X dan Y ... Error! Bookmark not defined. Lampiran 7 Uji Regresi Linier Sederhana ... Error! Bookmark not defined.


(11)

Lampiran 8 Perhitungan Sebaran Data Variabel X dan Y Error! Bookmark not defined.

Lampiran 9 Frekuensi Bimbingan ... Error! Bookmark not defined. Lampiran 10 Riwayat Hidup ... Error! Bookmark not defined.


(12)

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini dibahas latar belakang masalah, rumusan masalah, maksud dan tujuan penelitian, dan kegunaan penelitian yang akan dilakukan.

1.1 Latar Belakang Masalah

Bagi setiap perusahaan, sumber daya manusia merupakan sumber daya yang tidak kalah pentingnya dengan sumber daya perusahaan yang lainnya. Hal ini sejalan dengan pernyataan Saksono (1988:112) yang menyatakan bahwa:

Faktor manusia memegang peranan penting dalam mencapai hasil sesuai dengan tujuan yang diinginkan oleh perusahaan, karena betapapun sempurnanya peralatan kerja tanpa adanya tenaga manusia tidak akan berhasil memproduksi barang dan jasa sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Sesuai dengan pendapat diatas, karyawan memegang kendali dalam proses kegiatan produksi dalam sebuah perusahaan. Dengan kata lain, lancar atau tidaknya sebuah proses produksi akan sangat tergantung pada karyawan pelaksana produksi tersebut.

Menurut Kurnia (2011) menjelaskan bahwa: “Bagian produksi adalah suatu bagian yang ada pada suatu perusahaan yang bertugas mengatur kegiatan-kegiatan yang diperlukan bagi terselenggaranya proses produksi di perusahaan tersebut”. Dengan adanya pengaturan kegiatan tersebut, maka diharapkan proses produksi


(13)

akan berjalan lancar dan hasil produksi pun akan bermutu tinggi sehingga dapat diterima oleh masyarakat pemakainya.

Menurut Amirullah (2002, dalam Kurnia 2011) menjelaskan bahwa: Tugas utama dari bagian produksi dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan perusahaan secara umum adalah berusaha mencapai biaya produksi yang rendah, mutu produk yang tinggi, tanggapan yang cepat atas permintaan, dan fleksibilitas untuk membuat beragam barang yang sesuai dengan selera dan spesifikasi pelanggan.

Menurut Veithzal Rivai (2005:7) bahwa: “perkembangan bisnis perusahaan sangat tergantung pada produktivitas tenaga kerja yang ada diperusahaan”. Dalam usaha pencapaian tujuannya, setiap perusahaan mengharapkan seluruh karyawannya mampu menjalankan tugas-tugasnya dengan baik sehingga tercapainya produktivitas kerja yang tinggi dari para karyawannya yang pada akhirnya dapat menunjang kelancaran dalam usaha pencapaian tujuan perusahaan. Hal ini sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh Sinungan (2000:1 dalam Sinaga 2010:1) menyatakan bahwa:

Dalam usaha pencapaian tujuan tersebut, maka perlu adanya peningkatan produktivitas kerja karyawan. Produktivitas kerja pada hakekatnya meliputi sikap yang senantiasa mempunyai pandangan bahwa metode kerja hari ini harus lebih baik dari pada metode kerja hari kemarin, dan hasil yang dapat diraih esok hari harus lebih banyak atau lebih bermutu daripada hasil yang diraih hari ini.

Suatu perusahaan membutuhkan karyawan yang bekerja produktif, karena dengan dukungan tenaga kerja yang produktif, suatu pekerjaan akan terselesaikan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sehingga tujuan perusahaan pun dapat tercapai secara maksimal. Oleh karena itu produktivitas kerja karyawan


(14)

yang tinggi sangat dibutuhkan oleh suatu organisasi. Adapun pengertian produktivitas menurut Muchdarsyah Sinungan (2005:17):

“Produktivitas adalah suatu pendekatan indisipliner untuk menentukan tujuan yang efektif, pembuatan rencana, aplikasi penggunaan cara produktivitas untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien, dan tetap menjaga adanya kualitas yang tinggi”.

Permasalahan yang dihadapi perusahaan sekarang ini adalah menurunnya produktivitas kerja karyawan. Fenomena yang dapat dilihat dari kurang optimalnya produktivitas kerja karyawan antara lain disiplin kerja, tingkat pendidikan yang tidak sesuai dengan penempatan, sikap kerja yang tidak mendukung perusahaan seperti kerja yang bermalas-malasan ataupun korupsi jam kerja yang tidak semestinya dan kurangnya inisiatif yang dimiliki karyawan untuk bekerja lembur saat pekerjaan belum terselesaikan dari jam kerja yang telah ditentukan yang mengakibatkan pekerjaan menjadi terbengkalai. Jika kondisi tersebut dibiarkan terus-menerus maka perusahaan akan mengalami kerugian yang sangat amat besar, bahkan membuat perusahaan mengalami kemunduran dan kemungkinan perusahaan jatuh pailit. Berikut tingkat kehadiran karyawan serta data kemangkiran karyawan selama 3 (tiga) tahun terakhir.

Tabel 1. 1

Data Kehadiran Karyawan Bagian Produksi KPSBU Bandung Jawa Barat Tahun 2009-2011

Tahun Mangkir %

Terlambat Datang

%

Cepat Pulang

%

Jumlah Karyawan

2009 8.18 2.11 2.43

64

2010 9.24 2.75 2.11


(15)

Sumber: Hasil Olah Data kehadiran karyawan bagian produksi KPSBU

Pada tabel 1.1 ditunjukkan bahwa dalam 3 (tiga) tahun terakhir masih banyaknya karyawan yang kurang dalam disiplin kerja. Tingkat kemangkiran tersebut masih naik turun. Hal tersebut dikarenakan tingkat disiplin kerja karyawan yang rendah sehingga mengakibatkan adanya tugas atau pekerjaan yang tidak terselesaikan tepat pada waktunya dan produktivitas kerja yang dihasilkan pun akan menurun.

Dalam profil perusahaan yang bersumber dari www.kpsbu.co.id perusahaan KPSBU Bandung Jawa Barat adalah suatu pabrik yang bergerak di bidang usaha produsen susu murni segar dan mengembangkan lagi usahanya dalam berbagai bidang bisnis, diantaranya pengolahan susu segar menjadi produk olahan yang sehat. Berdasarkan wawancara penulis tanggal 5 April 2012 dengan Bapak Darojat selaku Kepala Bagian Personalia menyatakan “secara umum yang mengakibatkan belum optimalnya produktivitas kerja karyawan ini dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain adalah belum optimalnya kerjasama antar karyawan. Hal ini dapat terlihat dari sikap karyawan yang membiarkan karyawan lainnya memiliki beban kerja yang tinggi sedangkan karyawan tersebut memiliki keleluasan waktu. Fenomena lain yang terjadi adalah belum optimalnya kemampuan kerja yang dimiliki karyawan. Tidak semua karyawan memiliki keterampilan dan masih banyak karyawan yang kurang memahami pekerjaan yang dilakukannya dikarenakan tingkat pendidikan yang didominasi karyawan adalah lulusan SMA. Dampak dari belum optimalnya kemampuan kerja yang dimiliki


(16)

karyawan ini adalah gagal menghasilkan olahan susu sesuai dengan keinginan perusahaan yang mengakibatkan menurunnya hasil produksi susu dibagian produksi KPSBU Bandung Jawa Barat”.

Selanjutnya Bapak Darojat selaku Kepala Bagian Personalia mengatakan bahwa: “Para karyawan KPSBU yang ada pada bagian produksi didominasi oleh lulusan SMA dan banyaknya karyawan yang masih kurang memiliki inisiatif untuk bekerja lembur mungkin karena untuk upah lembur yang diberikan di KPSBU Bandung Jawa Barat masih kecil yaitu untuk kepala bagian upah lembur sebesar Rp 8700/jam, sedangkan untuk staff sebesar Rp 5700/jam”. Berikut data mengenai jumlah karyawan bagian produksi ditinjau dari tingkat pendidikannya:

Tabel 1. 2

Tingkat Pendidikan Pegawai Bagian Produksi KPSBU Jawa Barat

No. Tingkat

Pendidikan Jumlah Presentase

1 SMA/Setingkat 42 66%

2 D3 14 22%

3 Sarjana 8 13%

∑Jumlah 64 100%

Sumber: Data Kekaryawanan KPSBU

Kemudian menurut Bapak Darojat selaku Kepala Bagian Personalia KPSBU Bandung Jawa Barat, diperoleh informasi bahwa:

“Pencapaian jumlah atau volume produksi dan kualitas yang telah

ditentukan oleh pabrik menjadi suatu ukuran keberhasilan bagian produksi di KPSBU Bandung Jawa Barat. Pencapaian yang paling utama di bagian produksi susu adalah jumlah produksi per hari dan tingkat kualitas yang sesuai dengan standar yang telah ditentukan oleh pabrik. Dengan kata lain apabila karyawan bagian produksi tidak dapat melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku, berarti


(17)

mereka telah gagal untuk memproduksi suatu produk tertentu dan dapat

menyebabkan pendapatan pabrik menurun”.

Dibawah ini tabel penurunan yang telah terjadi pada hasil produksi yang terlihat dari ketidaktercapaian hasil yang telah dicapai dengan target yang sebelumnya telah dibuat oleh pabrik KPSBU Bandung Jawa Barat. Berikut adalah data produksi susu KPSBU Bandung Jawa Barat periode 2009 sampai dengan 2011 :

Tabel 1.3

Hasil Produksi Susu Pada Tahun 2009-2011

No. Tahun Target (per-liter) Realisasi (per-liter)

1. 2009 40.150.000 38.568.534

2. 2010 45.625.000 49.571.627,50

3. 2011 46.902.500 43.437.435

Sumber: Laporan Tahunan ke 40, Tahun Buku 2011

Berdasarkan data pada tabel 1.1, dapat diketahui bahwa hasil produksi susu di KPSBU Bandung Jawa Barat bersifat fluktuatif. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil produksi susu pada tahun 2009-2011 yang berubah-ubah. Produksi susu ini dikatakan bersifat fluktuatif dikarenakan kondisi pangan yang diberikan oleh karyawan KPSBU tidak tepat waktu dan tidak sesuai dengan kebutuhan sapi.

Untuk tingkat produktivitas kerja para karyawan KPSBU dapat dilihat dari tingkat pendapatan produksi susu yang dihasilkan selama 3 tahun terakhir. Tingkat pendapatan produksi susu pun di KPSBU Bandung Jawa Barat juga mengalami naik turun. Hal ini tersaji dalam data seperti pada Tabel 1.4 yang menunjukkan tingkat pendapatan produksi susu KPSBU Bandung Jawa Barat dari tahun 2009-2011:


(18)

Tabel 1.4

Pendapatan Produksi Susu

Uraian Tahun Target (Rp) Realisasi (Rp)

Pendapatan Produksi

Susu

2009 Rp 16.003.790.000,00 Rp 15.998.515.109,34 2010 Rp 19.245.537.500,00 Rp 19.490.350.864,14 2011 Rp 20.605.206.300,00 Rp 18.851.294.859,94

Sumber: Laporan Tahunan ke 40, Tahun Buku 2011

Dari data pada Tabel 1.4 diatas, dapat dilihat bahwa pendapatan produksi susu di KPSBU Bandung Jawa Barat pada tahun 2009-2011 relatif tidak sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh pabrik. Ini menunjukkan bahwa KPSBU Bandung Jawa Barat telah mengalami penurunan pendapatan. Penurunan pendapatan ini diakibatkan oleh kondisi produksi susu di KPSBU Bandung Jawa Barat yang mengalami fluktuasi, sehingga hal tersebut berdampak pada realisasi pendapatan yang tidak sesuai dengan target pendapatan yang sudah ditentukan setiap tahunnya.

Selain itu tingkat produktivitas kerja karyawan KPSBU juga dapat dilihat dari hasil penjualan susu selama 3 tahun terakhir. Berikut ini data yang juga menunjukkan fluktuasi dalam hal penjualan susu KPSBU Bandung Jawa Barat dari tahun 2009-2011:

Tabel 1.5 Penjualan Susu

No Tahun Harga Pokok

Penjualan (Hpp) Susu Penjualan Susu Surplus

1 2009 Rp 147.402.687.692,76 Rp 164.253.831.802,10 Rp 16.851.144.109,34 2 2010 Rp 156.845.075.258,16 Rp 176.335.426.122,30 Rp 19.490.350.864,14 3 2011 Rp 139.867.535.337,42 Rp 158.718.830.197,36 Rp 18.851.294.859,94


(19)

Sumber : Laporan Tahunan ke 40, Tahun Buku 2011

Berdasarkan data pada tabel 1.5 dapat dilihat bahwa surplus penjualan susu KPSBU Bandung Jawa Barat naik dari tahun 2009 ke tahun 2010, sedangkan surplus penjualan susu mengalami penurunan dari tahun 2010 ke tahun 2011. Hal ini menunjukkan bahwa pendapatan penjualan susu di tahun 2011 mengalami penurunan yang disebabkan oleh rendahnya produksi susu di tahun tersebut.

Kelima tabel di atas menunjukan bahwa produktivitas kerja karyawan di KPSBU Bandung Jawa Barat mengalami penurunan yang terlihat dari tingkat kehadiran karyawan, tingkat pendidikan karyawan, tingkat produksi, tingkat pendapatan produksi dan tingkat keuntungan penjualan susu yang menurun.

Fenomena yang telah dikemukakan tersebut harus ditanggulangi agar pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan tercapai secara optimal dan perusahaan dapat meningkatkan produktivitas kerjanya. Hal tersebut dapat disebabkan berbagai macam faktor dan salah satunya adalah kemampuan kerja.

Produktivitas kerja seorang karyawan ditentukan oleh faktor eksternal dan internal, salah satu faktor internal dari seorang karyawan ialah kemampuan kerja karyawannya. Hal tersebut sependapat dengan Sukarna (1993:41) yang menyatakan produktivitas kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

Kemampuan kerja, ketangkasan karyawan, managerial skill atau kemampuan pimpinan perusahaan, lingkungan kerja yang baik, lingkungan masyarakat yang baik, upah kerja, motivasi pekerja untuk meraih prestasi kerja, disiplin kerja karyawan, kondisi politik atau keamanan, dan ketertiban negara, kesatuan dan persatuan antara kelompok pekerja, kebudayaan suatu negara, pendidikan dan pengalaman kerja, kesehatan dan keselamatan pekerja karyawan, fasilitas kerja, kebijakan dan sistem administrasi perusahaan.


(20)

Berdasarkan pendapat di atas, salah satu faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya produktivitas salah satunya adalah kemampuan kerja. Sutermeister (1996:11) mengemukakan bahwa “Work ability is deemed toresult from knowledge and skill “. (Kemampuan kerja karyawan dihasilkan dari pengetahuandan keterampilan).

Berkenaan dengan hal di atas yang memperlihatkan bukti bahwa kemampuan kerja karyawan yang ada dalam suatu pabrik akan mempengaruhi tinggi rendahnya produktivitas kerja para karyawan di pabrik tersebut, maka perlu dilakukan penelitian lebih mendalam di KPSBU Bandung Jawa Barat mengenai

“Pengaruh Kemampuan Kerja Karyawan terhadap Produktivitas Kerja

Karyawan Bagian Produksi Di KPSBU Bandung Jawa Barat”. 1.2 Rumusan Masalah

Permasalahan merupakan bagian dari suatu kegiatan yang berupa pertanyaan yang nantinya diperoleh jawaban setelah penelitian selesai dilaksanakan, yaitu pada kesimpulan (Suharsimi Arikunto, 2002:52).

Berdasarkan latar belakang, maka permasalahan yang masalah-masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian ini adalah

1. Bagaimana gambaran tingkat kemampuan kerja karyawan bagian produksi di KPSBU Bandung Jawa Barat?

2. Bagaimana gambaran tingkat produktivitas kerja karyawan bagian produksi di KPSBU Bandung Jawa Barat?


(21)

3. Adakah pengaruh positif tingkat kemampuan kerja karyawan terhadap tingkat produktivitas kerja karyawan bagian produksi di KPSBU Bandung Jawa Barat?

1.3 Maksud Dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pengetahuan dan melakukan kajian secara ilmiah tentang kemampuan kerja karyawan yang ada di KPSBU Bandung Jawa Barat terhadap produktivitas kerja karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya. Analisis tersebut diperlukan: Untuk mengetahui pengaruh kemampuan kerja karyawan karyawan terhadap produktivitas kerja karyawan.

Tujuan penelitian merupakan hal pokok yang harus ada terlebih dahulu sebelum seseorang melaksanakan kegiatan penelitian.Karena dengan merumuskan tujuan diharapkan dapat memberikan arah yang jelas bagi peneliti dalam melangkah. Secara terperinci tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui gambaran tingkat kemampuan kerja karyawan bagian produksi di KPSBU Bandung Jawa Barat.

2. Untuk mengetahui gambaran tingkat produktivitas karyawan bagian produksi di KPSBU Bandung Jawa Barat.

3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh positif tingkat kemampuan kerja karyawan terhadap tingkat produktivitas kerja karyawan bagian produksi di KPSBU Bandung Jawa Barat.


(22)

1.4 Kegunaan Penelitian

Jika tujuan penelitian yang dikemukakan di atas dapat dicapai, penelitian ini akan memberikan dua macam kegunaan, yaitu kegunaan praktis dan kegunaan teoritis.

1.4.1 Kegunaan Praktis 1. Bagi Peneliti

Dengan penelitian ini diharapkan peneliti dapat menerapkan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan dan menambah pengalaman, wawasan serta belajar sebagai praktisi dalam menganalisis suatu masalah kemudian mengambil keputusan dan kesimpulan yang berkaitan dengan kemampuan kerja karyawan dan produktivitas kerja.

2. Bagi KPSBU Bandung Jawa Barat

Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi KPSBU Bandung Jawa Barat dalam menentukan langkah yang diambil terutama dalam bidang personalia yang berkaitan dengan kemampuan kerja karyawan dan produktivitas kerja karyawan.

3. Bagi Perguruan Tinggi

Sebagai lembaga pendidikan, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pustaka atau referensi untuk penelitian selanjutnya.

1.4.2 Kegunaan Teoritis

Kegunaan teoritis dari hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan bagi ilmu administrasi. Temuan-temuan ini dapat dijadikan bahan pengembangan


(23)

teoritik, atau dijadikan bahan kajian untuk mengkaji berbagai teori ilmu administrasi yang selama ini telah terakumulasi, sehingga dapat melahirkan kembali temuan ilmiah yang lebih produktif. Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dibidang manajemen, khususnya Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM).


(24)

BAB III

DESAIN PENELITIAN

Dalam bab ini dibahas objek penelitian, metode penelitian, operasional variabel penelitian, jenis dan sumber data penelitian, populasi, teknik dan alat pengumpulan data penelitian, pengujian instrument penelitian, teknik analisis data, uji homogenitas, uji linearitas dan pengujian hipotesis.

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian ini dilihat dari variabel-variabel yang diteliti dan terdiri atas dua variabel yaitu: variabel kemampuan kerja karyawan dan variabel produktivitas kerja karyawan. Variabel kemampuan kerja karyawan merupakan variabel bebas (independent variable) dan variabel produktivitas kerja karyawan merupakan variabel yang terikat (dependent variable).

Adapun mengenai siapa dan apa unit yang akan diteliti, dimana tempat penelitian dan waktu penelitian adalah sebagai berikut:

1. Unit yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan bagian produksi di KPSBU Bandung Jawa Barat.

2. Tempat penelitian dilakukan pada bagian produksi KPSBU Bandung Jawa Barat yang berlokasi di Komp. Pasar Baru Lembang.

Desain penelitian ini dibuat untuk menjadikan peneliti mampu menjawab pertanyaan penelitian dengan sevalid, subyektif, dan setepat mungkin.


(25)

3.1.1 Karakteristik Objek Penelitian

Responden dari penelitian ini yaitu karyawan bagian produksi yang ada di KPSBU Bandung Jawa Barat yang berjumlah 64 orang. Untuk menunjang penelitian maka dibutuhkan karakteristik para karyawan. Berikut ini akan diuraikan karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir dan masa kerja.

3.1.1.1Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Pengumpulan data melalui kuisioner berdasarkan karakteristik responden dari segi jenis kelamin diperoleh hasil seperti pada tabel berikut:

Tabel 3. 1

Karakteristik Jumlah Respoden Berdasarkan Jenis Kelamin No. Jenis

Kelamin

Jumlah (Orang)

Persentase (%)

1 Laki-laki 40 63%

2 Perempuan 24 38%

Total 64 100%

Sumber: Data hasil penyebaran angket

Hasil pengolahan data sampel dari 64 responden karyawan bagian produksi KPSBU Bandung Jawa Barat, terdapat 40 orang responden yang berjenis kelamin laki-laki dan 24 orang responden yang berjenis kelamin perempuan. Jika dilihat dari persentasenya jumlah karyawan bagian produksi KPSBU Bandung Jawa Barat yang dijadikan responden lebih didominasi oleh karyawan laki-laki, yaitu dengan persentase sebanyak 63% sedangkan laki-laki hanya 38%.


(26)

3.1.1.2Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dari penyebaran angket, maka diperoleh mengenai data karyawan bagian produksi KPSBU Bandung Jawa Barat, sebagai berikut:

Tabel 3. 2

Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Usia No. Usia (Tahun) Jumlah Persentase (%)

1 21-25 tahun 14 22%

2 26-30 tahun 18 28%

3 31-35 tahun 12 19%

4 36-40 tahun 10 16%

5 Diatas 40 tahun 10 16%

Total 64 100%

Sumber: Data hasil penyebaran angket

Pada tabel diatas dapat dilihat usia karyawan bagian produksi KPSBU Bandung Jawa Barat paling besar berada pada kelompok usia 26-30 tahun yang berjumlah 18 orang dengan persentase sebanyak 28%.

3.1.1.3Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pengumpulan data karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir menghasilkan gambaran seperti pada tabel berikut:

Tabel 3. 3

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir No. Pendidikan Jumlah (Orang) Persentase (%)

1 SMA/Setingkat 42 66%

2 D3/D2/Setingkat 14 22%

3 S1/D IV 8 13%

4 S2/ Specialis 0 0%

Total 64 100%


(27)

Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa mayoritas karyawan bagian produksi KPSBU Bandung Jawa Barat yang dijadikan responden berada pada jenjang pendidikan SMA yakni sebanyak 42 orang dengan persentase sebesar 66%.

3.1.1.4Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dari penyebaran angket, maka diperoleh mengenai data karyawan bagian produksi KPSBU Bandung Jawa Barat berdasarkan masa kerja, sebagai berikut:

Tabel 3. 4

Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja No. Masa Kerja (Tahun Jumlah (Orang) Presentase (%)

1 1-4 tahun 9 14%

2 5-8 tahun 15 23%

3 9-12 tahun 23 36%

4 13-15 tahun 7 11%

5 > dari 15 tahun 10 16%

Total 64 100%

Sumber: Data hasil penyebaran angket

Pada tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas karyawan bagian produksi KPSBU Bandung Jawa Barat yang dijadikan responden memiliki masa kerja 9-12 tahun dengan persentase sebesar 36%.

3.2 Metode Penelitian

Untuk mengadakan penelitian, peneliti terlebih dahulu harus menentukan metodeyang akan digunakan, karena hal ini merupakan pedoman atau langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penelitian.


(28)

Suharsimi Arikunto (2002:136) menjelaskan “Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”. Tujuan adanya metode penelitian adalah untuk memberikan gambaran kepada peneliti mengenai langkah-langkah penelitian yang dilakukan, sehingga permasalahan tersebut dapat dipecahkan.

Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu berdasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu deskriptif, verifikatif dan sistematik. Data yang diperoleh melalui penelitian itu adalah data empiris dan sistematis yang mempunyai kriteria tertentu yaitu valid (Sugiyono, 2007:23).

Suharsimi Arikunto (2002:309), mengemukakan bahwa “Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya saat penelitian dilakukan”.

Penelitian deskriptif bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang kemampuan kerja karyawan, dan produktivitas kerja karyawan bagian produksi KPSBU Bandung Jawa Barat. Sedangkan penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan. Dalam penelitian diuji mengenai pengaruh kemampuan kerja karyawan terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi.


(29)

Menurut Uep dan Sambas (2011), penelitian verifikatif adalah: “penelitian yang diarahkan untuk menguji kebenaran sesuatu dalam bidang yang telah ada”.

Penelitian verifikatif ini sesuai digunakan untuk penelitian ini karena penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah ada pengaruh dari kemampuan kerja karyawan terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi di KPSBU Bandung Jawa Barat.

Selanjutnya, penelitian ini menggunakan Metode Survey Penjelasan (Explanatory Survey Method). Metode ini dibatasi pada pengertian survey sampel

yang bertujuan menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya (testing research). Walaupun uraiannya juga mengandung deskripsi, tetapi sebagai

penelitian relational fokusnya terletak pada penjelasan hubungan-hubungan antar variabel. Metode survey eksplanasi ini penulis gunakan dengan cara menyebarkan angket mengenai variabel X (kemampuan kerja karyawan) dan variabel Y (produktivitas kerja karyawan) kepada karyawan bagian produksi KPSBU Bandung Jawa Barat.

Berdasarkan uraian tersebut, penulis melakukan pengamatan di lapangan untuk mendapatkan data penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian yaitu mengetahui pengaruh kemampuan kerja karyawan terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi di KPSBU Bandung Jawa Barat.

3.3 Operasional Variabel

Penelitian ini memiliki variable-variabel yangakan diteliti yang bersifat saling mempengaruhi. Dalam hal ini variable-variabel ini dapat juga disebut


(30)

sebagai objek penelitian.Sugiyono (2007:20) menyatakan bahwa “Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau metode descrptif survey”.Sedangkan menurut Ating Somantri dan Sambas (2006), “Variabel adalah karakteristik yang telah diobservasi dari satuan pengamatan”.

Varibel dalam penelitian ini meliputi dua variabel inti, yaitu kemampuan kerja karyawan sebagai variabel bebas (variabel X) dan produktivitas kerja karyawansebagai variabel terikat (variabel Y). Variabel-variabel tersebut akan diuraikan sebagai berikut:

3.3.1 Operasionalisasi Variabel Kemampuan Kerja Karyawan (Variabel X) Sutermeister (1996:11) mengemukakan bahwa “Work ability is deemed toresult from knowledge and skill “. (Kemampuan kerja karyawan dihasilkan dari pengetahuan dan keterampilan). Maka dari itu yang dijadikan indikator dalam kemampuan kerja adalah (1) pengetahuan dan (2) keterampilan. Operasionalisasi variabel kemampuan kerja karyawan (variabel X) secara lebih rinci dapat dilihat penjabarannya pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.5

Operasional Variabel Kemampuan Kerja (Variabel X)

Variabel Indikator Ukuran No. Item Skala

Kemampuan Kerja (Variabel X)

Pengetahuan

Tingkat kemampuan karyawan memahami pekerjaan yang dilakukan

1

Ordinal Tingkat kemampuan karyawan

menerapkan pengetahuan yang dimiliki dalam bekerja

2

Tingkat kemampuan karyawan meningkatkan pengetahuannya dalam bekerja


(31)

Tingkat kemampuan karyawan

memahami prosedur kerja 4 Tingkat tanggung jawab karyawan

terhadap pekerjaan 5

Tingkat kemampuan karyawan

menganalisis pekerjaan 6 Tingkat kemampuan karyawan

memahami cara penggunaan perlengkapan dan peralatan kerja

7

Keterampilan

Tingkat kemampuan karyawan berinovasi dalam menyelesaikan pekerjaan

8

Ordinal Tingkat kemampuan karyawan

melaksanakan seluruh rangkaian prosedur kerja

9 Tingkat kemampuan karyawan

dalam memecahkan masalah dalam bekerja

10 Tingkat kemampuan karyawan

berkomunikasi dengan rekan kerja 11 Tingkat kemampuan karyawan

untuk bekerja sama dengan rekan kerja

12 Tingkat kemampuan karyawan

menciptakan dan membuat konsep

baru dalam bekerja 13

Tingkat kemampuan karyawan dalam menggunakan perlengkapan

dan peralatan kerja 14

3.3.2 Operasional Variabel Produktivitas Kerja Karyawan (Variabel Y) Untuk mengukur produktivitas kerja karyawan, maka dapat digunakan beberapa indikator menurut Gery Dessler (1996:513), yaitu: (1) kualitas hasil kerja, (2) kuantitas hasil kerja, (3) disiplin kerja, dan (4) kerja lembur.

Operasionalisasi variabel produktivitas kerja karyawan (variabel Y) secara lebih rinci dapat dilihat penjabarannya pada tabel di bawah ini:


(32)

Tabel 3.6

Operasional Variabel Produktivitas Kerja (Variabel Y)

Variabel Indikator Ukuran No. Item Skala

Produktivitas Kerja (Variabel Y)

Kualitas hasil kerja

Tingkat ketepatan hasil kerja sesuai dengan keinginan perusahaan

1

Ordinal Tingkat ketelitian dalam

melaksanakan pekerjaan 2 Tingkat kemampuan

mengerjakan tugas yang diberikan perusahaan

3 Tingkat kemampuan

menyelesaikan tugas dengan hasil terbaik

4

Kuantitas hasil kerja

Tingkat ketepatan waktu dalam menyelesaikan tugas yang diberikan

5

Ordinal Tingkat penggunaan waktu

secara efektif 6

Tingkat kecepatan menyelesaikan tugas yang diberikan

7 Tingkat kemampuan

menghasilkan produk sesuai dengan target

8

Disiplin Kerja

Tingkat kepatuhan terhadap

peraturan perusahaan 9

Ordinal Tingkat ketaatan dalam

mengikuti prosedur kerja 10 Tingkat ketaatan waktu

kerja 11

Ordinal Kerja Lembur

Tingkat inisiatif karyawan

untuk bekerja lembur 12 Tingkat kemampuan

menyelesaikan tugas waktu lembur

13

3.4 Jenis dan Sumber Data Penelitian

Sumber data dalam penelitian ini didapatkan dari 2 sumber yaitu: sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer merupakan sumber


(33)

data yang dapat diperoleh secara langsung dari subjek yang berhubungan dengan penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data primer adalah seluruh karyawan yang bekerja di bagian produksi KPSBU Bandung Jawa Barat.

Sedangkan untuk sumber data sekunder adalah sumber data penelitian dari pihak lain. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder adalah buku, laporan-laporan, dan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan permasalahan yang berkaitan dalam penelitian ini di KPSBU Bandung Jawa Barat.

3.5 Populasi

Suharsimi Arikunto (2002:108) mengemukakan “populasi adalah keseluruhan subjek penelitian” sedangkan menurut Sugiyono (2007:57) mengemukakan bahwa “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin mendefinisikan bahwa: Populasi (population or universe) adalah keseluruhan elemen, atau unut penelitian, atau unit analisis yang memiliki cirri atau karakteristik tertentu yang dijadikan sebagai objek penelitian atau menjadi perhatian dalam suatu penelitian (pengamatan).

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh karyawan bagian produksi KPSBU Bandung Jawa Barat yang berjumlah sebanyak 64 orang yang terdiri dari 2 bagian yaitu bagian produksi Freshtime dan Yoghurt dan Tester. Dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3.7


(34)

No Nama Bagian Jumlah Karyawan

1. Produksi Freshtime dan Yoghurt 41 orang

2. Tester 23 orang

Jumlah 64 orang

Sumber: Data Kekaryawanan KPSBU Bandung Jawa Barat 3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua jenis sumber data yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Dalam pelaksanaan pengumpulan data tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara atau alat yang digunakan untuk memperoleh data penelitian yang disebut dengan istilah teknik pengumpulan data.

Adapun teknik dan alat pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Wawancara

Wawancara ini penulis lakukan pada saat kegiatan pra penelitian untuk dijadikan landasan dalam membuat latar belakang masalah. Wawancara secara bebas dan terbuka dengan menggunakan pedoman wawancara. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan caramengadakan komunikasi langsung dengan pihak perusahaan yang terkaitdengan penelitian yang dilakukan.

b. Metode Dokumentasi

Menurut Arikunto (2002: 236) Metode dokumentasi adalah suatu metode pengumpulan data dengan mencaridata mengenai hal-hal variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, dokumentasi, peraturan-peraturan, notulen rapat, agenda dan sebagainya.


(35)

Metode dokumentasi untuk memperoleh data resmi mengenai hasil produksi susu, pendapatan produksi susu, penjualan susu, jumlah karyawan bagian produksi, ketentuan mengenai struktur organisasi, dan sejarah berdirinya dari KPSBU Bandung Jawa Barat.

c. Angket

Angket (kuesioner) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Angket digunakan untuk memperoleh informasi dari responden yang terdiri dari pertanyaan mengenai karakteristik responden, pengalaman dan opini responden terhadap penilaian prestasi kerja, motivasi berprestasi, keadaan dan kinerja karyawan yang berlangsung saat itu. Dalam menyusun kuesioner, dilakukan beberapa prosedur berikut:

1) Menyusun kisi-kisi kuesioner atau daftar pertanyaan

2) Merumuskan item-item pertanyaan dan alternatif jawaban. Jenis instrumen yang digunakan dalam angket merupakan instrumen yang bersifat tertutup. Menurut Arikunto (2002:128) “instrumen tertutup yaitu seperangkat daftar pertanyaan yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih”.

3) Responden hanya membutuhkan tanda check list pada alternatif jawaban yang dianggap paling tepat yang telah disediakan.


(36)

4) Menetapkan pemberian skor pada setiap item pertanyaan. Pada penelitian ini setiap jawaban responden diberi nilai dengan skala Likert. Menurut Sugiyono (2010:81),” Skala Likert mempunyai gradasi sangat positif dengan sangat negatif”. Tiap alternatif jawaban diberi skor sebagai berikut:

Tabel 3.8

Skala Penilaian Jawaban Angket

No Alternatif Jawaban Pernyataan (Item) Positif

1 Sangat Setuju/Selalu 5

2 Setuju/Sering 4

3 Kurang Setuju/Kadang-kadang 3 4 Tidak Setuju/Hampir tidak pernah 2 5 Sangat Tidak Setuju/Tidak Pernah 1

3.7 Pengujian Instrumen Penelitian

Menurut Arikunto (2002:160) “Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan dari variabel yang diteliti secara tepat”.

Instrumen sebagai alat pengumpulan data sangatlah perlu diuji kelayakannya, karena akan menjamin bahwa data yang dikumpulkan tidak bias. Pengujian instrumen ini dilakukan melalui pengujian validitas dan reabilitas. Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur dalam penelitian ini.

3.7.1 Uji Validitas

Suharsimi Arikunto (2006:168) mengatakan bahwa: “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesasihan sesuatu


(37)

instrument. Suatu instrument yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah”.

Uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kevalidan dari suatu instrument, artinya bahwa instrument yang dipakai benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Formula yang digunakan untuk tujuan ini adalah rumus Korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson, yaitu:

= N XY−( X)( Y)

{N X2 − X)2 {N Y2−( Y)2}

(Suharsimi Arikunto, 2006:183) Keterangan:

= Korelasi antara variabel X dan Y

X = Jumlah skor tiap item dari seluruh responden uji coba

Y = Jumlah skor total seluruh item dari keseluruhan responden uji coba ∑X = Jumlah skor tiap butir angket dari tiap responden

∑Y = Jumlah skor total butir angket dari tiap responden N = Banyaknya data

Langkah-langkah yang dilakukan dalam uji validitas instrumen angket tersebut adalah sebagai berikut:

1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya.


(38)

3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul, temasuk memeriksa kelengkapan pengisian item angket.

4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh untuk memudahkan perhitungan dan pengolahan data selanjutnya.

5. Menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi pada tabel pembantu.

6. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap bulir/item angket dari skor-skor yang diperoleh.

7. Menentukan titik nilai kitis atau nilai tabel r, pada derajat bebas (db = N - 2) dan tingkat signifikansi 95% atau r = 0,05.

8. Membandingkan nilai koefisien korelasi Product moment hasil pehitungan dengan nilai koefisien korelasi product moment yang terdapat dalam tabel. 9. Membuat kesimpulan dengan kriteria uji.

rhitung> rtabel, maka instrumen dinyatakan valid.

rhitung≤ rtabel, maka instrumen dinyatakan tidak valid.

Hasil Uji Validitas

1. Uji Validitas Variabel X (Kemampuan Kerja)

Uji validitas yang penulis gunakan yaitu untukvariabel X (kemampuan kerja) yang terdiri atas dua indikator, yaitu pengetahuan dan keterampilan. Kedua indikator tersebut kemudian diuraikan menjadi 14 butir pernyataan angket.


(39)

Berikut ini rekapitulasi hasil perhitungan uji validitas variabel X (Kemampuan Kerja)dengan menggunakan bantuan Microsoft Office Excel.

Tabel 3. 9

Hasil Uji Validitas Variabel X

No Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan 1 0.796 0,444 Valid 2 0.479 0,444 Valid 3 0.761 0,444 Valid 4 0.499 0,444 Valid 5 0.641 0,444 Valid 6 0.414 0,444 Tidak Valid 7 0.829 0,444 Valid 8 0.708 0,444 Valid 9 0.742 0,444 Valid 10 0.716 0,444 Valid 11 0.463 0,444 Valid 12 0.581 0,444 Valid 13 0.742 0,444 Valid 14 0.742 0,444 Valid

Sumber: Hasil Uji Coba Angket, 2012

Berdasarkan tabel 3.9 diperoleh bahwa dari 14 item angket untuk variabel kemampuan kerja terdapat 13 item angket yang dinyatakan valid dan dapat digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data. Sementara 1 item angket dinyatakan tidak valid, artinya item tersebut tidak dapat dipergunakan sebagai alatpengumpul data dan item variabel tidak valid ini akan dihapus.

2. Uji Validitas Variabel Y (Produktivitas Kerja)

Setelah melakukan uji validitas terhadap variabel X yaitu kemampuan kerja, maka penulis juga melakukan uji validitas pada varibel Y yaitu produktivitas kerja karyawanyang terdiri atas empat indikator, yaitu kualitas hasil


(40)

kerja, kuantitas hasil kerja, disiplin kerja, dan kerja lembur. Keempat indikator tersebut kemudian diuraikan menjadi 13 butir pernyataan angket.

Berikut ini rekapitulasi hasil perhitungan uji validitas variabel Y (Produktivitas Kerja karyaean)dengan menggunakan bantuan Microsoft Office Excel.

Tabel 3. 10

Hasil Uji Validitas Variabel Y

No Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan

1 0.463 0,444 Valid

2 0.769 0,444 Valid

3 0.608 0,444 Valid

4 0.650 0,444 Valid

5 0.844 0,444 Valid

6 0.850 0,444 Valid

7 0.447 0,444 Valid

8 0.489 0,444 Valid

9 0.663 0,444 Valid

10 0.815 0,444 Valid

11 0.691 0,444 Valid

12 0.495 0,444 Valid

13 0.720 0,444 Valid

Sumber: Hasil Uji Coba Angket, 2012

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh bahwa dari 13 item butir angket untuk produktivitas kerja karyawan semua dinyatakan valid dan dapat digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data.

Dengan demikian secara keseluruhan rekapitulasi jumlah angket hasil uji coba tampak pada tabel di bawah ini, yaitu:

No Variabel Jumlah Item Angket

Sebelum uji coba Valid Tidak Valid

1 Kemampuan Kerja 14 13 1


(41)

Total 27 26 1 Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2012

Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa dari 14 item angket untuk variabel X (Kemampuan Kerja) terdapat 13 item angket yang dinyatakan valid dan dapat digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data. Sementara 1 item angket yang dinyatakan tidak valid, artinya item tersebut tidak dapat dipergunakan sebagai alat pengumpul data dan item variabel tidak valid ini akan dihapus. Sedangkan untuk variabel Y (Produktivitas Kerja) dari 14 item angket yang disebar semua itemnya dinyatakan valid dan dapat dipergunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data.

3.7.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama (homogen) diperoleh hasil relatif sama, selama aspek diukur dalam diri subjek memang belum berubah. Dalam hal ini, relatif sama berarti tetap adanya toleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil diantara hasil beberapa kali pengukuran. Menurut Suharsimi Arikunto (1998:170) Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.

Formula yang dipergunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini adalah Koefisien Alfa dari Cronbach, sebagai berikut:


(42)

             2 2 11 1 1 t i k k r 

Dimana rumus varians sebagai berikut:

N N X X 2 2 2 ) (    

(Suharsimi Arikunto, 1998:193)

Keterangan :

11

r = Reliabilitas instrumen/koefisien alfa k = Banyaknya bulir soal

2

i

 = Jumlah varians bulir 2

t

 = Varians total

X

 = Jumlah skor

N = Jumlah responden

Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka menguji reliabilitas instrument menurut Ating Somantri dan Sambas (2006:48-49) adalah sebagai berikut:

1) Memberikan skor terhadap instrumen yang telah diisi oleh responden. 2) Untuk mempermudah pengolahan data, buat tabel pembantu untuk


(43)

Tabel 3. 11

Contoh Format Tabel Perhitungan Uji Reliabilitas No.

Responden

Nomor item instrument

Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 2 ..dst

Jumlah

3) Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden.

4) Menghitung kuadrat jumlah skor iterm yang diperoleh oleh masing-masing responden.

5) Menghitung varians masing-masing item. 6) Menghitung varians total.

7) Menghitung koefisen Alfa

8) Membandingkan nilai koefisien Alfa dengan nilai koefisien korelasi product moment yang terdapat dalam tabel.

9) Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai tabel r. Kriterianya : 1. jika r11 hitung > r tabel, maka reliabel


(44)

Berdasarkan rumus di atas diperoleh hasil uji reliabilitas angket (terlampir). Untuk rtabel = 0,444 sehingga apabila rhitung> rtabel, maka instrumen variabel dikatakan reliabel. Rekapitulasi hasil uji reliabilitas tampak pada tabel berikut:

Tabel 3. 12

Rekapitulasi Hasil Uji Reabilitas Variabel X dan Y

No Variabel Nilai r

hitung

Nilai r

tabel Keterangan 1. Kemampuan Kerja Karyawan (X) 0,877 0,444 Reliabel 2. Produktivitas Kerja Karyawan (Y) 0,882 0,444 Reliabel

Sumber: Hasil Uji Coba Angket, 2012

Berdasarkan Tabel 3.12 diketahui bahwa pada variabel kemampuan kerja diperoleh rhitung= 0,877 Dan dari tabel r product moment diperoleh nilai rtabel dengan n= 20 dan taraf nyata (α) = 0,05 sebesar rtabel= 0,444. Hal ini berarti rhitung lebih besar dari rtabel (0,877>0,444) dengan demikian angket untuk variabel kemampuan kerja dinyatakan reliabel. Variabel produktivitas kerja diperoleh rhitung= 0,882 dan dari tabel r productmoment diperoleh nilai rtabel dengan n= 20 dan taraf nyata (α) = 0,05 sebesar rtabel = 0,444. Hal ini berarti rhitung lebih besar dari rtabel (0,882 >0,444) dengan demikian angket untuk variabel produktivitas kerja dinyatakan reliabel.

3.8 Teknik Analisis Data

Setelah diperoleh data dari hasil penyebaran angket, selanjutnya langkah-langkah dalam prosedur pengolahan data menurut Sugiyono (2007:74), dengan menggunakan bantuan Software Excel 2007, adalah:


(45)

1. Editing, yaitu pemeriksaan anget yang terkumpul kembali setelah diisi oleh responden. Pemeriksaan tersebut menyangkut kelengkapan pengisian angket secara menyeluruh.

2. Coding, yaitu pemberian kode atau skor untuk setiap option dari setiap item berdasarkan ketentuan yang ada. Adapun pola pembobotan untuk coding tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 3.13

Pola Pembobotan Angket

No Alternatif Jawaban Pernyataan (Item) Positif

1 Sangat Setuju/Selalu 5

2 Setuju/Sering 4

3 Kurang Setuju/Kadang-kadang 3 4 Tidak Setuju/Hampir tidak pernah 2 5 Sangat Tidak Setuju/Tidak Pernah 1

3. Tabulating, dalam hal ini hasil coding dituangkan ke dalam tabel rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item setiap variabel. Adapun tabel rekapitulasi tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 3.14

Rekapitulasi Hasil Skoring Angket

Responden Skor item Total

1 2 3 4 5 6 ………. N

1.

2.

3.

N.

Sumber: Ating dan Sambas (2006:39) 3.8.1 Teknik Analisis Data Deskriptif

Sambas A.Muhidin dan Maman A (2007:53) menyatakan bahwa:

Teknik analisis data penelitian secara deskriptif dilakukan melalui statistika deskriptif, yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data


(46)

dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi hasil penelitian.

Analisis data ini dilakukan untuk menjawab rumusan masalah no. 1 dan no. 2, maka teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif, yakni untuk mengetahui gambaran mengenai tingkat kemampuan kerja karyawan bagian produksi yang ada di KPSBU Bandung Jawa Barat, dan untuk mengetahui gambaran tingkat produktivitas kerja karyawan bagian produksi di KPSBU Bandung Jawa Barat.

3.8.2 Teknik Analisis Data Parametrik

Untuk menjawab permasalahan sebagaimana diungkapkan pada rumusan masalah no.3 maka teknis analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi. Tujuannya adalah untuk mengetahui adakah pengaruh positif tingkat kemampuan kerja karyawan terhadap tingkat produktivitas kerja karyawan bagian produksi di KPSBU Bandung Jawa Barat.

Berkaitan dengan analisis regresi, dimana analisis regresi temasuk analisis parametrik, maka harus dilakukan pengujian persyaratan analisis terhadap asumsi-asumsinya seperti uji normalitas, analisis regresi sederhana dan linearitas. Tetapi dilain pihak pengolahan data dengan penerapan statistik parametrik mensyaratkan data sekurang-kurangnya diukur dalam skala interval. Tingkat pengukuran interval memberikan ciri angka kepada kelompok objek yang mempunyai skala nominal dan ordinal, ditambah dengan jarak yang sama pada urutan objeknya. Skala pengukuran dalam mengumpulkan data penelitian untuk variabel


(47)

kemampuan kerja karyawan (X) dan produktivitas kerja (Y) diukur dalam skala ordinal, yaitu skala yang berjenjang yaitu jarak yang satu dengan yang lainnya tidak sama (Sugiyono, 2001:70), maka terlebih dahulu data skala ordinal tersebut ditransformasikan menjadi data interval. Oleh karena itu data ordinal hasil pengukuran harus dinaikan terlebih dahulu menjadi data interval. Dengan menggunakan Metode Succesive Interval (MSI) (dalam Ating dan Sambas, 2006:44).

Metode Succesive Interval (MSI) dapat dioperasikan dengan salah satu

program tambahan pada Microsoft Excel, yaitu Program Succesive Interval. Langkah kerja yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Input skor yang diperoleh pada lembar kerja (worksheet) Excel. 2. Klik “Analize” pada Menu Bar.

3. Klik “Succesive Interval” pada Menu Analize, hingga muncul kotak dialog “Method Of Succesive Interval”.

4. Klik “Drop Down” untuk mengisi Data Range pada kotak dialog Input,dengan cara memblok skor yang akan diubah skalanya.

5. Pada kotak dialog tersebut, kemudian check list (√ ) Input Label in first now.

6. Pada Option Min Value isikan/pilih 1 dan Max Value isikan/pilih 5. 7. Masih pada Option, check list (√ ) Display Summary.

8. Selanjutnya pada Output, tentukan Cell Output, hasilnya akan ditempatkan disel mana, lalu klik “OK”.

Adapun untuk menguji hipotesis yang datanya berbentuk interval, maka digunakan analisis regresi. Dimana analisis regresi adalah menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data-data dari variabel yang diteliti, apakah suatu variabel disebabkan atau dipengaruhi ataukah tidak oleh variabel lainnya. Sehubungan dengan hal tersebut, ada beberapa syarat analisis data yang harus dipenuhi sebelum pengjian hipotesis dilakukan, maka terlebih


(48)

dahulu akan dilakukan beberapa pengujian yaitu Uji Homogenitas dan Uji Linearitas.

3.8.2.1Uji Homogenitas

Peneliti menggunakan uji homogenitas untuk mengasumsikan bahwa skor setiap variabel memiliki varians yang homogen. Uji statistika yang akan digunakan adalah uji Barlett dengan menggunakan bantuan software Microsoft Office Excel2007. Pengujian homogenitas data dengan uji Barlett adalah untuk

melihat apakah variansi-variansi k buah kelompok peubah bebas yang banyaknya data per kelompok bisa berbeda dan diambil secara acak dari data populasi masing berbeda atau tidak.

Nilai hitung diperoleh dengan rumus:

(Ating Soemantri dan Sambas, 2006:294) Keterangan:

�2 = varians tiap kelompok data

1= n-1 = derajat kebebasan tiap kelompok B= Nilai Barlett= (log 2 ) ( )

2� = Varians gabungan = 2� = . 2


(49)

Langkah-langkah yang dapat dialkukan dalam pengujian homogenitas varians ini adalah:

1. Menentukan kelompok-kelompok data dan menghitung varians untuk tiap kelompok tersebut.

2. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses penghitungan, dengan model tabel sebagi berikut.

Tabel 3.15 Model Tabel Uji Barlet

Sampel db= n-1 2 Log 2 db.Log 2 db. 2

1

2

3

Sumber: Ating Somantri dan Sambas (2006:295)

3. Menghitung varians gabungan

4. Menghitung log dari varians gabungan 5. Menghitung nilai Barlett

6. Menghitung nilai

7. Menentukan nilai dan titik kritis 8. Membuat kesimpulan


(50)

Hasil perhitungan uji homogenitas terhadap variabel kemampuan kerja karyawan dan variabel produktivitas kerja karyawan tercantum dalam tabel berikut ini.

Tabel 3. 16

Tabel Uji Barlett Kemampuan Kerja Indikator db = n-1 Si

2

Log Si 2

db.Log Si2 db. Si2

1 5 0.5706 -0.2437 -1.2183 2.8530

2 6 0.6469 -0.1892 -1.1350 3.8814

Jumlah 11 1.2175 -0.4328 -2.3533 6.7344

Sumber: Data olah responden, 2012

Setelah jumlah dalam Tabel Uji Barlett diketahui, maka selanjutnya adalah menghitung varians gabungan, (log) varians gabungan, nilai B, 2hitung dan 2 tabel. Hasil perhitungan tersebut terdapat dalam Tabel 3.17 berikut ini:

Tabel 3. 17

Hasil Perhitungan Varians Gabungan, (Log) Varians Gabungan, Nilai B, 2

hitung dan 2tabel Variabel Kemampuan Kerja

Varians gabungan 0.61221818

Log var gab -0.21309378

Nilai B -2.34403154

Chi Hitung 0.02226856

Chi Tabel 3.84145915

Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh nilai hitung 2= 0.02226856 (untuk variabel kemampuan kerja). Variabel ini menggunakan nilai 2tabel = 3.84145915. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai 2hitunguntuk variabel kemampuan kerja karyawan ≤ nilai 2

tabel yang dipakai, maka data pada variabel kemampuan kerja karyawan (X) merupakan variabel yang homogen.


(51)

Hasil perhitungan uji homogenitas pada variabel produktivitas kerja karyawan (Y) dalam penelitian ini dapat dilihat rinciannya pada Tabel 3.18 dan Tabel 3.19:

Tabel 3. 18

Tabel Uji Barlett Produktivitas Kerja Indikator db = n-1 Si

2

Log Si 2

db.Log Si2 db. Si2

1 3 0.5098 -0.29260017 -0.87780051 1.5294

2 3 0.4222 -0.37448177 -1.12344531 1.2666

3 2 0.6280 -0.20206341 -0.40412682 1.25593333

4 1 0.6978 -0.15630015 -0.15630015 0.69775

Jumlah 9 2.2577 -1.0254455 -2.56167279 4.74968333

Sumber: Data Olah Responden, 2012

Tabel 3. 19

Hasil Perhitungan Varians Gabungan, (Log) Varians Gabungan, Nilai B, 2

hitung dan 2tabel Variabel Produktivitas Kerja

Varians gabungan 0.52774259 Log var gab -0.27757785 Nilai B -2.49820068 Chi Hitung 0.13946248 Chi Tabel 7.81472776

Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh nilai hitung 2= 0.13946248 (untuk variabel produktivitas kerja). Variabel ini juga menggunakan nilai 2tabel = 7.81472776. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai 2hitung untuk variabel produktivitas kerja ≤ nilai 2

tabel yang dipakai, maka data pada variabel Y (produktivitas kerja karyawan) merupakan variabel yang homogen.


(52)

3.8.2.2Uji Linieritas

Uji linieritas, dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel terikat dengan masing-masing variabel bebas bersifat linier. Langkah- langkah uji linieritas regresi (Ating dan Sambas, 2006: 296):

1. Menyusun tabel kelompok data variabel X dan variabel Y 2. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[a]) dengan rumus:

�[ ] =

( )2

3. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[b\a]) dengan rumus:

� \ = . Σ −

( ). ( )

� }

4. Menghitung jumlah kuadrat residu (JKres) dengan rumus: = 2- \ [ ]

5. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a ( [ ]) dengan rumus:

RJKReg[a] = JKReg[a]

6. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a ( [ / ]) dengan rumus:

�[ / ]= �[ / ]

7. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKRes) dengan rumus: =

�−2


(53)

= 2− ( 2) �

Untuk menghitung urutkan data x mulai dari data yang paling kecil sampai data yang paling besar berikut disertai pasangannya.

9. Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok ( ) dengan rumus: �= -

10.Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok ( ) dengan rumus:

= 2

11.Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error ( ) dengan rumus:

= �−

12.Mencari nilai ℎ� �� dengan rumus:

ℎ� ��=

13.Mencari nilai pada taraf signifikansi 95% atau = 5% menggunakan rumus:

Ftabel = 1( , )dimana db TC = k-2 dan db E = n-k

14.Membandingkan nilai uji Fhitung dengan nilai Ftabel

15.Membuat kesimpulan.

a. Jika Fhitung <Ftabel maka data dinyatakan berpola linier. b. Jika Fhitung ≥Ftabel maka data dinyatakan tidak berpola linear.


(54)

3.8.2.3Analisis Regresi Sederhana a. Analisis Regresi

Menurut Sugiyono (2009:270) “Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independent dengan satu variabel dependent”.

Analisis regresi digunakan untuk menelaah hubungan antara dua variabel atau lebih, terutama untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari kemampuan kerja karyawan terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi di KPSBU Bandung Jawa Barat.

Persamaan umum regresi linier sederhana menurut Sugiyono (2009:270) adalah:

= a + bX Keterangan:

=Subyek dalam dependent yang diprediksikan a = Konstanta

b = angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan atau penurunan variabel dependent yang didasarkan pada variabel

independent. Bila b (+) maka naik dan bila b (-) maka terjadi penurunan. X = subyek pada variabel independen (kemampuan kerja karyawan) yang


(55)

= −

� = −

= �. ( )−

� 2− ( )2

b. Uji Keberartian/Uji Signifikasi

Menurut Ating Somantri dan Sambas (2006:245) menyatakan bahwa “Pemeriksaan keberartian dilakukan melalui pengujian hipotesis nol, bahwa koefisien-koefisien regresi khususnya koefisien arah b sama dengan nol (tidak berarti) melawan hipotesis tandingan bahwa koefisien arah regresi tidak sama dengan nol”.

Langkah Uji Keberartian Regresi: 1. Menentukan rumusan hipotesis �0 dan �1

�0 : � = 0 : Tidak ada pengaruh variabel x terhadap variabel y �1 : �≠ 0 : Ada pengaruh variabel x terhadap variabel Y

2. Menentukan uji statistika yang seseuai. Uji statistika yang digunakan adalah uji F, yaitu:

= 1

2

2 2

Menghitung F dengan rumus:

ℎ� �� = �( / )

3. Menentukan nilai kritis (α) dengan derajat kebebasan untuk = 1 dan = n-2


(56)

= (1 )( ( / )( ) Kriteria yang digunakan yaitu:

1. �0ditolak dan � diterima, apabila ℎ� �� ≥ dinyatakan signifikan (diterima)

2. �0diterima dan � ditolak, apabila ℎ� �� ≤ dinyatakan tidak signifikan (ditolak).

5. Membuat kesimpulan. c. Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel kemampuan kerja karyawan terhadap produktivitas kerja karyawan maka digunakan rumus koefisien determinasi (KD) sebagai berikut:

KD = 2x100 %

Dengan 2 dicari dengan rumus sebagai berikut:

2

=

{� �–( �)( �)

2 ()2 Riduwan (2009:140) 3.9 Pengujian Hipotesis

Untuk memperoleh gambaran mengenai ada tidaknya pengaruh antara variabel kemampuan kerja karyawan (X) terhadap variabel produktivitas kerja karyawan (Y), maka dilakukan pengujian atas tingkat keberartian korelasi perhitungan tersebut. Adapun langkah-langkah yang digunakan peneliti dalam pengujian hipotesis sepertiyang dikemukakan Harun Al Rasyid dalam (Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin, 2006:161), yaitu:


(57)

1. Merumuskan hipotesis ke dalam model statistik, yaitu:

�0:� = 0 tidak ada pengaruh kemampuan kerja karyawan (variabel X) dengan produktivitas kerja karyawan (variabel Y).

�1:≠ 0 terdapat pengaruh kemampuan kerja karyawan (variabel X) dengan produktivitas kerja karyawan (variabel Y).

2. Taraf kemaknaan/ nyata α = 0.05

3. Pengujian statistik dengan menggunakan uji statistik t (t student) dengan rumus:

= � −2

1− 2

Keterangan:

t =distribusi student

r =koefisien korelasi dari uji independen n =jumlah responden

4. Penentuan daerah titik kritis daerah kritis �0 berdasarkan uji t, dengan rumus: /2( =�−2)

5. Hitung nilai statistik uji berdasarkan data yang terkumpul. Nilai hitung statistik uji jatuh di daerah penerimaan atau penolakan.

6. Kesimpulan

Jika ℎ� ��≥ maka �0 ditolak dan � diterima Jika ℎ� �� ≤ maka �0 diterima dan � ditolak


(58)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Kesimpulan merupakan langkah terakhir yang penulis lakukan dalam

penelitian yang berjudul “Pengaruh Kemampuan Kerja Karyawan terhadap

Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Produksi di KPSBU Bandung Jawa Barat”. Setelah membuat suatu kesimpulan selanjutnya penulis mencoba memberikan rekomendasi dengan harapan adanya perbaikan khususnya bagi objek penelitian dan pihak yang berkepentingan dengan penyusunan skripsi ini.

5.1 Kesimpulan

Setelah penelitian selesai dilaksanakan, maka diperoleh kesimpulan bahwa:

1. Gambaran tingkat kemampuan kerja karyawan bagian produksi di KPSBU Bandung Jawa Barat yang ditunjukkan oleh penelitian bahwa kemampuan kerja karyawan yang terdiri dari dua indikator, yaitu pengetahuan dan keterampilan berada pada kategori tinggi. Dari kedua indikator tersebut, indikator pengetahuan memperoleh skor tertinggi dan indikator keterampilan memperoleh skor terendah.

2. Gambaran tingkat produktivitas kerja karyawan bagian produksi di KPSBU Bandung Jawa Barat yang ditunjukkan oleh penelitian bahwa produktivitas kerja karyawan yang terdiri dari empat indikator, yaitu kualitas hasil kerja, kuantitas hasil kerja, disiplin kerja, dan kerja lembur


(59)

berada pada kategori tinggi. Dari keempat indikator tersebut, indikator kualitas hasil kerja memperoleh skor tertinggi dan indikator kerja lembur memperoleh skor terendah.

3. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa adanya pengaruh antara Kemampuan Kerja Karyawan terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Produksi di KPSBU Bandung Jawa Barat. Sebagaimana variabel kemampuan kerja yang dominan ialah pengetahuan dan variabel produktivitas kerja yang dominan adalah kuantitas hasil kerja.

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan dan pembahasan pada uraian sebelumnya maka rekomendasi yang dapat diusulkan penulis sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan sebelumnya, pada variabel kemampuan kerja, indikator keterampilan memiliki skor presentase terendah. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan mengadakan pelatihan dan pengembangan karyawan mengenai pengolahan susu yaitu pelatihan mengenali susu yang baik untuk diolah dan susu yang tidak baik untuk diolah, cara menggunakan alat-alat pengolahan susu, dan cara mengolah susu yang baik sehingga karyawan dapat menghasilkan olahan susu yang baik dan dapat memenuhi tuntutan kerja yang tinggi. 2. Demikian pula dengan produktivitas kerja karyawan, indikator kerja


(60)

tersebut adalah dengan cara meningkatkan upah lembur agar karyawan memiliki inisiatif dan semangat yang tinggi untuk melakukan kerja lembur. Karena untuk upah lembur yang diberikan di KPSBU Bandung Jawa Barat masih kecil yaitu untuk kepala bagian upah lembur sebesar Rp 8700/jam, sedangkan untuk staff sebesar Rp 5700/jam.

3. Berdasarkan hasil penelitian, kemampuan kerja karyawan memiliki pengaruh yang cukup kuat terhadap peningkatan produktivitas kerja karyawan. Oleh karena itu kemampuan kerja karyawan perlu diperhatikan dan ditingkatkan kualitasnya, dengan cara memberikan kompensasi kepada karyawan yang telah menyelesaikan pekerjaan dengan baik, memberikan karyawan sebuah tantangan kerja, membentuk team kerja dalam melakukan pekerjaan, dan membangun suatu lingkungan dan suasana keterbukaan, menarik, dan menyenangkan, dan penuh penghargaan seperti yang dikatakan oleh Surya Dharma (2005:212) sehingga karyawan di bagian produksi KPSBU Bandung Jawa Barat akan merasa senang dan bersemangat dalam bekerja yang nantinya akan berdampak kepada meningkatnya produktivitas kerja karyawan.

4. Mengingat penelitian ini cakupannya masih terbatas, kiranya dapat dikembangkan dengan cakupan yang lebih luas untuk dapat dilakukan oleh peneliti-peneliti selanjutnya pada objek yang lebih besar.


(61)

(1)

(2)

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku-buku

Ali, Lukman. (1991). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Ambar Teguh Sulistiyani. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Anwar Prabu Mangkunegara. (2003). Perencanaan Dan Pengembangan SumberDaya Manusia. Bandung: Refika Aditama

Arikunto, Suharsimi. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.Jakarta: Rineka Cipta.

________ (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

________. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.Jakarta: Rineka Cipta.

As’Ad, Mohamad. (1991). Seri Ilmu Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Liberty. Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin. (2006). Aplikasi Statistika dalam

Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Atmosoeprapto, Krisdarto. (2000). Menuju SDM Berdaya Dengan Kepemimpinan Efektif dan Manajemen Efisien. Jakarta: PT. Elek Media Komputindo. Barker, Alan. (2000). Mengelola Sumber Daya Manusia(how to better or

managing people). Jakarta: PT.ELex Media Komputindo. Dharma, Agus. (1995). Manajemen Prestasi Kerja. Jakarta: Erlangga. Dharma, Surya. (2005). Manajemen Kinerja. Jakarta: Pustaka Belajar.

Dessler, Gary. (1996). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Prenhallindo. Gasperz, Vincent. (1998). Manajemen Produktivitas Total.Jakarta: PT. Gramedia


(3)

Friesche Indah Novitasary, 2013

______________. (2000). Manajemen Produktivitas Total Strategy Peningkatan Produktivitas Bisnis Global.Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Gibson, et. al. (1985). Organization (Behaviour, Structure, Process). Texas: Business Publication Plano.

Gomes, C. Faustino. (1995). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: ANDI.

_________________. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: Penerbit Andi.

Hasibuan, S. P. Melayu.(2000). Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

____________________. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi. Jakarta: PT. Bumi Aksara, Jakarta.

___________________. (2003). Organisasi dan Motivasi: Dasar Peningkatan Produktivitas. Jakarta: Bumi Aksara.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. (1996). Jakarta: Balai Pustaka.

Mulyono, Mauled. (1993). Penerapan Produktivitas dalam Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Nitisemito, Alex, S. (1992). Manajemen Personalia. Jakarta: Ghalia Indonesia. Prabu M, A.A.A. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Ravianto J. (1986). Produktivitas dan Manajemen. Seri Produktivitas IV. Jakarta: SIUP.

Riduwan. (2008), Skala Pengukuran Variabel – Variabel penelitian. Bandung: Alfabeta.

Rifai, Mohamad. (1997). Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Ghalia. Robbins, Stephen. P. (1993).Teori Organisasi: Struktur, Desain, dan Aplikasi,


(4)

Rusli Syarif. (1994). Teknik Manajemen Latihan Dan Pembinaan. Bandung: Manajer.

Saksono Slamet. (1988). Administrasi Kekaryawanan. Yogyakarta: Kanisius. Sambas A. Muhidin dan Adurahman, Maman. (2007). Analisis Korelasi, Regresi,

dan Jalur dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Sastrohadiwiryo, B. S. (2002). Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan Administrasi dan Operasional. Jakarta: Bumi Aksara.

Sedarmayanti. (2001). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar Maju.

___________. (2004). Pengembangan Kepribadian Pegawai. Bandung: Mandar Maju.

___________. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: PT Refika Aditama.

___________. (2009). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar Maju.

___________. (2011). Tata Kerja dan Produktivitas Kerja Suatu Tinjauan Dari Aspek Ergonomi Atau Kaitan Antara Manusia Dengan Lingkungan Kerjanya.Bandung: CV. Mandar Maju.

Sinungan, Muchdarsyah. (2000). Produktivitas Apa dan Bagaimana. Jakarta: Bumi Aksara.

____________________. (2005). Produktivitas, Apa dan Bagaimana. Jakarta: Bumi Aksara.

Sofo, F. (2003).Pengembangan Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama. Surabaya: Airlangga University Press.

Sugiyono. (1999). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

________. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfa Beta.


(5)

Friesche Indah Novitasary, 2013

________. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Surakhmad, Winarno. (1994). Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode Teknik. Bandung: Tarsito.

Sutermeister, A Robert. (1976). People and Productivity. New York: Mc Graw-Hill Book Company.

Simanjuntak, Payaman. (1990). Produktivitas Kerja: Pengertian dan Ruang Lingkupnya. Jakarta: LP3ES.

Swasto, Bambang. (2003). Pengembangan Sumber Daya Manusia Pengaruhnya Terhadap Kinerja Dan Imbalan. Malang: Bayumedia

Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin.(2011). Desain Penelitian Kuantitatif. Bandung: Karya Adhika Utama.

Veithzal Rivai. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Wibowo.(2008). Manajemen Kinerja. Jakarta: Rajagrafindo.

Yuniarsih, Tjutju, dan Suwatno. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia Teori, Aplikasi dan Isu Penelitian. Bandung: Alfabeta.

B. Sumber Internet

Hasan. (2011). Definisi Operasional Variabel Penelitian.Tersedia [online]

http://hasanmustafa.blogspot.com/2011_03_01_archive.html [Senin 28

Maret 2011]

Kurnia, Koko. (2011). Pengertian Produsen, Biaya « Satisfied. [Online]. Tersedia:

http://kokokurnia.wordpress.com/2011/04/13/pengertian-produsen-biaya [8 Juni 2011]

C. Skripsi

Gautama, Yandi Frisa. (2011). Pengaruh Pengawasan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Cv Mulya Pratama Indah


(6)

Cirebon.Skripsi. Pendidikan Manajemen Perkantoran. Universitas Pendidikan Indonesia.

Jayadi, Cipta. (2009). Hubungan Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas Kerja Karyawan Mc Donald King’s Bandung.Skripsi.Universitas Pendidikan Indonesia.

Solihat, Siti. (2007). Pengaruh Motivasi Kerja dan Kemampuan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Safilindo Permata. Skripsi pada FPIPS UPI Bandung: Tidak diterbitkan.