TINJAUAN YURIDIS ANAK ASUH YANG DILAKSANAKAN OLEH GERAKAN ORANG TUA ASUH ( GN-OTA ) MENURUT HUKUM ISLAM DAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA DIKAITKAN DENGAN INSTRUKSI PRESIDEN NOMOR 1 TAHUN 1991 TEN.

TINJAUAN YURIDIS ANAK ASUH YANG DILAKSANAKAN OLEH
GERAKAN ORANG TUA ASUH ( GN-OTA ) MENURUT HUKUM ISLAM
DAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA DIKAITKAN
DENGAN INSTRUKSI PRESIDEN NOMOR 1 TAHUN 1991 TENTANG
KOMPILASI HUKUM ISLAM
Abstrak

Pada kenyataannya perkawinan itu tidak selalu melahirkan keturunan,
upaya yang dilakukan bagi pasangan yang tidak mempunyai keturunan
yaitu memelihara anak dari orang lain, baik dari keluarganya sendiri,
tetangganya maupun pengangkatan anak dari panti asuhan. Selain dari
gejala pengangkatan anak tersebut munculah istilah anak asuh yang
dimana anak asuh pun dapat dirawat oleh pasangan yang tidak
mempunyai keturunan. Pada masa sekarang lahir juga gerakan orang tua
asuh yang sering disebut dengan GN-OTA.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode pendekatan
bersifat yuridis normatif yaitu penelitian yang dititikberatkan pada
penggunaan data sekunder yang berupa bahan hukum primer, sekunder,
dan tersier baik berupa peraturan perundang-undangan, literatur hukum
serta bahan-bahan lain yang mempunyai hubungan dengan GN-OTA.
Spesifikasi penelitian yang bersifat deskriptif analitis yaitu penelitian

dengan melukiskan dan menemukan fakta-fakta mengenai status dan
kedudukan hukum tentang GN-OTA menurut Hukum Islam dan
KUHPerdata dikatkan dengan KHI.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa Gerakan
Orang Tua Asuh (GN-OTA) Menurut Hukum Islam Dan Kitab UndangUndang Hukum Perdata Dikaitkan Dengan Instruksi Presiden Nomor 1
Tahun 1991 Tentang Kompilasi Hukum Islam. Bahwa menurut Hukum
Islam, Gerakan Orang Tua Asuh (GN-OTA) hukumnya diperbolehkan,
meskipun secara tersurat Al-Qur’an dan Al-Hadist tidak mengatur secara
tersurat tetapi secara tersirat dapat dilihat dari dalil Al-Qur’an yang
mengatur masalah hak asuh dan pemeliharaan anak yatim. Serta akibat
hukum dari perubahan status anak asuh menjadi anak angkat yang
diadopsi oleh bapak asuhnya meliputi hak wali nikah. Hak wali nikah,
bapak asuh tidak secara otomatis menjadi wali nikah bagi anak asuhnya
selama masih ada wali nasab, yang mengawinkan anak asuh tersebut
ialah wali nasab kecuali wali nasabnya tidak jelas asal usulnya, maka dia
bisa menjadi wali pihak. Hak Kawin anak asuh bahwa tidak ada dasar
hukum atau dalil yang melarang perkawinan antara bapak asuh dengan
anak asuh ataupun sebaliknya. Hak waris anak asuh menurut islam
jangankan anak asuh anak angkat pun tidak boleh menjadi ahli waris,
berbeda dengan KUHPerdata, anak asuh yang menjadi anak angkat

karena berubahnya status dari anak angkat menjadi anak kandung, maka
dia berhak menjadi ahli waris.

iv

Dokumen yang terkait

Tinjauan Yuridis Terhadap Sita Marital Atas Sengketa Harta Bersama Dalam Perkawinan Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Dan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

10 140 156

Tinjauan Yuridis Joint Venture Agreement Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal Dan Dikaitkan Dengan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

2 57 158

Aspek Hukum Sita Marital Terhadap Sengketa Harta Bersama Dalam Perkawinan Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Kuhperdata) Dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan

0 63 163

Pengakuan Anak Dalam Hukum Islam Dan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Burgerlijk Wetboek)

4 89 123

STUDI KOMPARASI TENTANG KETENTUAN PEMBAGIAN WARISAN UNTUK ANAK LUAR KAWIN DIAKUI DALAM KITAB UNDANG UNDANG HUKUM PERDATA DAN INSTRUKSI PRESIDEN NO. 1 TAHUN 1991 TENTANG KOMPILASI HUKUM ISLAM

2 27 78

Analisis Kedudukan Dzawil Arham Dalam Menerima Warisan Menurut Hukum Islam dan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Dikaitkan Dengan Kompilasi Hukum Islam.

0 0 1

TINJAUAN YURIDIS PEMBEBANAN JAMINAN FIDUSIA ATAS OBJEK YANG SAMA DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN FIDUSIA DAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA.

0 1 2

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP NGELAMAR DAN TIDAK NGELAMAR MENURUT HUKUM ADAT BETAWI DAN HUKUM ISLAM DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 DAN KOMPILASI HUKUM ISLAM.

0 0 1

TINJAUAN YURIDIS ANAK BAYI TABUNG DALAM HUKUM WARIS BERDASARKAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA

0 0 99

AKIBAT PERCERAIAN TERHADAP HAK ASUH ANAK DAN PENGURUSAN HARTA KEKAYAAN ANAK OLEH ORANG TUA DITINJAU MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 DAN KOMPILASI HUKUM ISLAM - Repository UNRAM

0 0 17