PERLINDUNGAN TERHADAP ANAK DARI KEKERASAN VERBAL PADA ACARA KOMEDI BULAN RAMADHAN YANG DITAYANGKAN SECARA LANGSUNG (LIVE) OLEH LEMBAGA PENYIARAN SWASTA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2002.
PERLINDUNGAN TERHADAP ANAK DARI KEKERASAN VERBAL
PADA ACARA KOMEDI BULAN RAMADHAN YANG DITAYANGKAN
SECARA LANGSUNG (LIVE) OLEH LEMBAGA PENYIARAN SWASTA
BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2002
TENTANG PENYIARAN
ABSTRAK
Mohamad Thaufiq Rachman
110110090343
Pasal 37 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 Tentang
Penyiaran mengatur mengenai bahasa siaran yang layak digunakan
dalam kegiatan penyiaran. Namun pada pelaksanaannya pelanggaran
etika oleh lembaga penyiaran swasta berupa penayangan kekerasan
verbal sering terjadi dalam tayangan siaran, contohnya dalam tayangan
komedi. Sanksi yang diberikan oleh Komisi Penyiaran Indonesia seakan
tidak berjalan efektif mengingat pelanggaran etika kekerasan verbal
tersebut kerap terulang hingga sekarang. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimanakah peran pengawasan dari KPI terhadap
kelayakan acara komedi untuk disiarkan secara langsung (live) serta
bagaimanakah efektivitas sanksi yang diberlakukan KPI.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode yuridis normatif
yang menekankan pada norma hukum serta nilai-nilai yang berlaku di
masyarakat. Penelitian juga dilakukan dengan cara meneliti bahan
pustaka dan bahan sekunder, baik yang berupa bahan hukum primer,
sekunder, maupun tersier.
Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pelanggaran etika
isi siaran berupa kekerasan verbal dalam tayangan komedi terjadi karena
acara tersebut ditayangkan secara langsung sehingga tidak melalui
proses editting. Hal tersebut tetap dipertahankan karena siaran langsung
dapat melahirkan spontanitas yang seringkali menghadirkan kelucuan
bagi para pemirsanya. KPI selalu menghimbau lembaga penyiaran swasta
dan tim produksi acara untuk melakukan pengarahan internal agar para
pemain dalam tayangan komedi dapat mengontrol tutur katanya saat
bermain. KPI melakukan pengawasan terhadap isi siaran melalui dua alur,
yaitu pengawasan secara langsung oleh KPI atau yang biasa disebut
pengawasan aktif dan melalui pengaduan dari masyarakat atau yang
disebut pengawasan pasif. Sanksi yang diberikan oleh KPI selama ini
tidak menimbulkan efek jera bagi lembaga penyiaran sehingga efektivitas
dari hukum itu sendiri tidak dapat tercapai.
iv
PADA ACARA KOMEDI BULAN RAMADHAN YANG DITAYANGKAN
SECARA LANGSUNG (LIVE) OLEH LEMBAGA PENYIARAN SWASTA
BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2002
TENTANG PENYIARAN
ABSTRAK
Mohamad Thaufiq Rachman
110110090343
Pasal 37 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 Tentang
Penyiaran mengatur mengenai bahasa siaran yang layak digunakan
dalam kegiatan penyiaran. Namun pada pelaksanaannya pelanggaran
etika oleh lembaga penyiaran swasta berupa penayangan kekerasan
verbal sering terjadi dalam tayangan siaran, contohnya dalam tayangan
komedi. Sanksi yang diberikan oleh Komisi Penyiaran Indonesia seakan
tidak berjalan efektif mengingat pelanggaran etika kekerasan verbal
tersebut kerap terulang hingga sekarang. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimanakah peran pengawasan dari KPI terhadap
kelayakan acara komedi untuk disiarkan secara langsung (live) serta
bagaimanakah efektivitas sanksi yang diberlakukan KPI.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode yuridis normatif
yang menekankan pada norma hukum serta nilai-nilai yang berlaku di
masyarakat. Penelitian juga dilakukan dengan cara meneliti bahan
pustaka dan bahan sekunder, baik yang berupa bahan hukum primer,
sekunder, maupun tersier.
Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pelanggaran etika
isi siaran berupa kekerasan verbal dalam tayangan komedi terjadi karena
acara tersebut ditayangkan secara langsung sehingga tidak melalui
proses editting. Hal tersebut tetap dipertahankan karena siaran langsung
dapat melahirkan spontanitas yang seringkali menghadirkan kelucuan
bagi para pemirsanya. KPI selalu menghimbau lembaga penyiaran swasta
dan tim produksi acara untuk melakukan pengarahan internal agar para
pemain dalam tayangan komedi dapat mengontrol tutur katanya saat
bermain. KPI melakukan pengawasan terhadap isi siaran melalui dua alur,
yaitu pengawasan secara langsung oleh KPI atau yang biasa disebut
pengawasan aktif dan melalui pengaduan dari masyarakat atau yang
disebut pengawasan pasif. Sanksi yang diberikan oleh KPI selama ini
tidak menimbulkan efek jera bagi lembaga penyiaran sehingga efektivitas
dari hukum itu sendiri tidak dapat tercapai.
iv