OBJEKTIVITAS PEMBERITAAN KASUS PENCUCIAN UANG TERDAKWA AHMAD FATHANAH DALAM SKANDAL SUAP DAGING IMPOR DI MEDIA ONLINE OKEZONE.COM TANGGAL 09, 12, 15, 27 MEI 2013 (Analisis Objektivitas Pemberitaan Kasus Pencucian Uang Terdakwa Ahmad Fathanah Dalam Skandal

OBJ EKTIVITAS PEMBERITAAN KASUS PENCUCIAN UANG
TERDAKWA AHMAD FATHANAH DALAM SKANDAL SUAP DAGING
IMPOR DI MEDIA ONLINE OKEZONE.COM TANGGAL 09, 12, 15, 27 MEI
2013
(Analisis Objektivitas Pemberitaan Kasus Pencucian Uang Ter dakwa Ahmad
Fathanah Dalam Skandal Suap Daging Impor di Media Online Okezone.com)

OLEH :
EKA DEA WIBI P
0843010045

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013

i

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


OBJ EKTIVITAS PEMBERITAAN KASUS PENCUCIAN UANG TERDAKWA
AHMAD FATHANAH DALAM SKANDAL SUAP DAGING IMPOR DI MEDIA
ONLINE OKEZONE.COM TANGGAL 09, 12, 15, 27 MEI 2013
(Analisis Isi Objektivitas Pemberitaan Kasus Pencucian Uang Terdakwa Ahmad
Fathanah Dalam Skandal Suap Daging Impor di Media Online Okezone.com)
Disusun Oleh :
EKA DEA WIBI P
NPM. 0843010045
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Program Studi
Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” J awa Timur
Pada tanggal 20 J uni 2013
PEMBIMBING

TIM PENGUJ I :
1. Ketua :

J uwito S.Sos, M.Si
NPT. 3 6704 95 00361


J uwito S.Sos, M.Si
NPT. 3 6704 95 00361

2. Sekertaris :

Dra. Herlina Suksmawati, M.Si
NIP. 196412251993092001
3. Anggota :

Dra. Dyva Claretta,M.Si
NPT. 36601 94 00251
Mengetahui,
DEKAN

Dra. Hj. Suparwati M.Si
NIP 195507.1819.8302.2001

iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis tujukan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena
karuniaNya, penulis bisa melaksanakan dan menyelesaikan penelitian yang
berjudul “OBYEKTIVITAS PEMBERITAAN KASUS PENCUCIAN UANG
TERDAKWA AHMAD FATHANAH DALAM SKANDAL SUAP DAGING
IMPOR DI MEDIA ONLINE OKEZONE.COM TANGGAL 09, 12, 15, 27
MEI”.Tujuan penulis meneliti objektivitas pemberitaan kasus pencucian uang
yang dilakukan Ahmad Fathanah ini adalah untuk mengetahui objektiv atau tidak
pemberitaan ini.
Selama melakukan proses penulisan penelitian ini, tak lupa peneliti
menyampaikan rasa terima kasih pada pihak-pihak yang telah membantu peneliti
selama menyelesaikan laporan skripsi ini.
Adapun penulis sampaikan rasa terima kasih, kepada:
1. Allah SWT. Karena telah melimpahkan segala karuniaNYA, sehingga
penulis mendapatkan kemudahan selama proses penyusunan laporan.
2. Ibu Dra. Hj. Suparwati, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik UPN “Veteran” Jawa Timur.

3. Bapak Juwito, S.Sos, Msi. selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi
dan sebagai Dosen pembimbing.
4. Bapak Saifuddin Zuhri. Msi. selaku Sekretaris Program Studi Ilmu
Komunikasi.

iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5. Dosen-dosen Ilmu Komunikasi yang telah banyak memberikan ilmu dan
dorongan dalam menyelesaikan penelitian skripsi.
Serta tak lupa penulis memberikan rasa terima kasih secara khusus kepada:
a. Bapak, Ibu dan kakakku, yang telah memberikan dorongan, semangat, dan
pengertiannya bagi penulis baik secara moril dan materiil.
b. Sahabat-sahabat terbaik yang selalu ada, Dan pacar “mega leony amalia”
c. Seluruh teman-teman kampus.
d. Dan Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu-satu oleh penulis, yang
telah membantu penyelesaian penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangatlah
dibutuhkan guna memperbaiki kekurangan yang ada. Akhir kata semoga
penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca, khususnya teman-teman di
Jurusan Ilmu Komunikasi.

Surabaya, .......... 2013

Penulis

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN J UDUL ............................................................................................i
HALAMAN PERSETUJ UAN .............................................................................ii
KATA PENGANTAR .........................................................................................iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR ...........................................................................................vii
DAFTAR TABEL ................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................1
1.1

Latar Belakang Masalah ............................................................1

1.2

Perumusan Masalah ................................................................... 10

1.3

Tujuan Penelitian .......................................................................10

1.4

Manfaat Penelitian ....................................................................11


BAB II TINJ AUAN PUSTAKA ........................................................................12
2.1

Penelitian Terdahulu ..................................................................12

2.2

Landasan Teori ...........................................................................13
2.2.1 Pengertian Massa Dan Komunikasi Massa .................13
2.2.2 Berita ........................................................................ 17

2.3

Pers Dalam Kaidah Jurnalistik ...................................................24
2.3.1. Berita ........................................................................28

2.4

Jurnalisme Online Sebagai Media Massa ...................................39


2.5

Objektivitas Berita .....................................................................45
2.5.1 Konsep Penyajian Berita ...........................................49
v

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.6

Kerangka Berpikir ......................................................................52

BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................54
3.1

Definisi Operasional ..................................................................54
3.1.1 Berita Kasus Pencucian Uang ....................................54

3.2


3.3

Kategorisasi Obyektifitas Pers ...................................................56
3.2.1

Akurasi Pemberitaan .................................................57

3.2.2

Fairnes dan Ketidakberpihakan Pemberitaan ..............59

3.2.3

Validitas Keabsahan Pemberitaan ..............................59

Popolasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel .......................60
3.3.1 Popolasi .......................................................................60
3.3.2 Sampel Dan Teknik Penarikan Sampel .........................61


3.4

Teknik Pengumpulan Data .........................................................62

3.5

Teknik Analisis Data ..................................................................62

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................. 64
4.1.Gambaran Umum Perusahaan..................................................... 64
4.1.1. Gambaran Singkat Okezone.com..................................... 64
4.2.Penyajian Data dan Analisis Data ............................................. 65
2.3. Objektifitas Pemberitaan ………....................................... 66
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 86
5.1.Kesimpulan ................................................................................ 86
5.2.Saran........................................................................................... 87
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................

88


DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ 89

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRAK
EKA DEA WIBI P, OBJEKTIVITAS PEMBERITAAN KASUS PENCUCIAN
UANG TERDAKWA AHMAD FATHANAH DALAM SKANDAL SUAP
DAGING IMPOR DI MEDIA ONLINE OKEZONE.COM TANGGAL 09, 12, 15,
27 MEI 2013
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat Seberapa Objektif pemberitaan
yang di tulis pada Media online okezone.com tentang pemberitaan kasus pencucian uang
terdakwa Ahmad Fatanah dalam skandal suap daging impor dengan periode yang telah
ditentukan.
Metode penelitian yang digunakan adalah analisis isi yang bersifat kuantitatif,
Objektivitas pemberitaan di uji dan di analisis sesuai dengan kategorisasi yang di
sesuaikan dalam teori yang di gunakan oleh Rachma Ida tentang 3 kategorisasi
objektivitas pemberitaan.
Pemberitaan tentang adanya kasus pencucian uang terdakwa Ahmad Fatanah
dalam skandal suap daging impor menimbulkan opini dari masyarakat .Hasil yang
didapat dari 4 berita yang penulis teliti berita yang di tulis tidak objektif. Pada dimensi
Akurasi ada 2 berita yang didalamnya terdapat pencampuran fakta dan opini. Sedangkan
pada dimensi fairness kempat berita tersebut sangat tidak berimbang karean hanya
menggunakan satu sumber data di setiap beritanya. Dan sumber berita tersebut berasal
dari bukan pelaku langsung obyek berita. Penyajian berita yang tidak obyektif dapat
menimbulkan banyak ketidakseimbangan, artinya bahwa berita hanya disajikan
berdasarkan informasi pada sumber berita yang kurang lengkap dan cenderung sepihak.
Kata kunci : objektifitas pemberitaan, skandal suap ahmad fatanah, daging impor,
rachma ida, okezone.com
ABSTRACT
The purpose of this study was to see How Objective reporting in the media write
about the news online okezone.com accused of money laundering cases in bribery
scandal Ahmad Fatanah imported meat with the given period .
The method used is quantitative content analysis , Objectivity news and analysis
on the test according to the categorization that are customized in a theory that is in use
by about 3 Ida Rachma categorization news objectivity .
News reports about a case of money laundering defendants in the bribery scandal
Ahmad Fatanah imported meat poses of public opinion . Results obtained from the
authors carefully 4 news news in writing not objective . On the Accuracy of dimensions
there are two news in which there are mixing fact and opinion . While the dimensions of
fairness fourth the news very unbalanced karean only use one source of data in each
message. And the source of the news coming from the object is not direct perpetrators
news .
Keywords : objectivity news, bribery scandal ahmad fatanah, imported meat,
rachma ida, okezone.com

ix

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah
Salah

satu

kebutuhan

utama

manusia

adalah

informasi,

dalam

perkembangan yang terjadi saat ini semakin banyak individu maupun kelompok
yang membutuhkan informasi. Informasi tidak hanya digunakan sebagai
kebutuhan semata, melainkan juga alat untuk mendapatkan kekuasaan.
Penguasaan terhadap media informasi mampu menjadikan kita sebagai penguasa.
Seperti yang ada dalam pandangan umum bahwa penguasa media informasi
merupakan penguasa masa depan. (Romli 1999:26)
Faktor terbesar yang bisa menunjang penyebaran informasi kepada
khalayak adalah dengan media massa. Media massa telah menjadi fenomena
tersendiri dalam proses komunikasi, hal ini bisa tergambar dari relita yang ada
saat ini banyak koran-koran baru, stasiun televisi baru, dan berbagai sarana media
massa sampai pada media online. Masing-masing media mempunyai kelebihan
dan kekurangan tersendiri.
Salah satu kelebihan media online dibanding media lain adalah dalam
media online proses kegiatan komunikasi dan proses transformasi informasi lebih
cepat serta mudah diakses, maka informasi dan pesan dapat disampaikan dan
diperoleh dengan sangat mudah dan efisien. Hal ini yang menjadikan media

1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

online sekarang menjadi semakin berkembang dan menjadi pilihan bagi
masyarakat modern.
Semakin banyaknya jumlah dan beragamnya jenis media online yang
bermunculan saat ini akan memberikan dampak serta pengaruh yang signifikan.
Dalam hal ini khalayak akan di tuntut lebih selektif memilih media mana yang
sesuai dengan kebutuhan mereka.
Untuk dapat memberikan informasi kepada masyarakat, media atau pers
dituntut untuk bisa menambah pengetahuan pembacanya dengan menyajikan
informasi yang memiliki kebenaran, kepentingan, dan manfaat. Setiap media
online memiliki ragam berita yang berbeda, mulai dari bidang ekonomi, sosial,
poltik, budaya, kriminal, sampai pada pemberitaan seleb.
Setiap media online memberikan porsi yang berbeda terhadap suatu
kejadian yang sama. Media online satu menyajikan sebuah berita sebagai berita
utama belum tentu pemberitaan tersebut menjadi berita utama pula di media
online lain, bahkan bisa saja tidak dimuat sama sekali.
Berita diproduksi dan didistribusikan oleh pers. Pers menyandang peran
ganda yaitu sebagai produsen berita dan saluran dalam sebuah proses komunikasi.
Pers sebagai penghubung antara komunikator dengan komunikan, kebebasan
mediadilindungi oleh undang-undang yang menjamin beropini dan kebebasan
memberikan informasi kepada masyarakat.
Berita harus memenuhi beberapa unsur yang nantinya akan membuat suatu
berita tersebut bisa layak untuk dimuat. Pertama-tama berita harus cermat dan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

tepat atau dalam bahasa jurnalistik harus akurat. Selain akurat berita harus
lengkap, adil, dan berimbang. Kemudian berita pun harus tidak mencampurkan
fakta dan opini sendiri atau dalam bahasa akademis berita harus objektif. Karena
berita memliki power untuk membentuk opini publik, jadi sesuatu yang ditulis
oleh media harus memenuhi unsur-unsur di atas agar tidak ada pihak yang
dirugikan. (Kusumaningrat 2006 : 47).
Akhir-akhir ini banyak berita tentang dugaan kasus pencucian uang dana
suap danging sapi impor yang dilakukan oleh Ahmad Fathanah teman dekat
mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq. Pemberitaan
kasus ini semakin hari makin bertambah heboh dan sensasional dimana banyak
fakta maupun opini yang berkembang luas. Media seakan-akan turut me-blow up
berita ini dari berbagai pandangan termasuk didalamnya politik. Pihak PKS dan
Luthfi Hasan Ishaaq menyatakan bahwa ada upaya sistematis mengahancurkan
opini publik terhadap PKS menjelang pemilu 2014, namun ada juga yang
menyatakan jika apa yang benar-benar terjadi maka sebaiknya publik pun harus
tau bagaimana kinerja menteri-menterinya beserta dewan yang mewakilinya.
Kasus ini jelas akan mempengaruhi elektabilitas perolehan suara PKS
menjelang maupun saat pemilu 2014 mendatang. Pihak PKS pun segera
mengadakan kongres tertutup bersamaan dengan penetapan Luthfi hasan ishaaq
sebagai tersangka, langkah yang diambil oleh dewan kebijakan partai ini seakan
menjadi gambaran nyata PKS untuk segera menyelamatkan image serta citra
partai dimata publik dan pendukungnya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

Kasus ini mencuat untuk pertama kalinya dimedia yakni ketika
ditangkapnya Ahmad Fathanah oleh KPK (Komisi Pemberantas Korupsi) didalam
kamar hotel saat bersama mahasiswi bernama Maharani Suciono 29/01/2013.
Fathanah diduga menerima dana sebesar 1,3 miliar dari PT. Indoguna Utama
terkait pengurusan PT. Indoguna sebagai pengurus kuota sapi impor di
Kementrian Pertanian. (Sumber : Okezone.com)
Tertangkapnya Ahmad Fathanah seakan menjadi pukulan telak bagi PKS
yang sebentar lagi akan berpartisipasi dalam pemilu 2014, bagaimana tidak,
tertangkapnya Fathanah yang diduga melakukan kegiatan tindak pidana pencucian
uang korupsi kuota daging sapi impor itu turut menyeret nama Luthfi hasan
Ishaaq yang merupakan Presiden PKS (Partai Keadilan Sejahtera). Menurut juru
bicara KPK Johan budi, KPK telah menetapkan, AF (ahmad fathanah) dan
koleganya LHI (luthfi hasan ishaaq) serta JE (juard efendi) dan AAE (arya abdi
efendi) Direktur utama Indoguna sebagai tersangka dalam kasus impor daging
sapi di Kemetrian Pertanian. Penetapan status para tersangka tersebut ditetapkan
berdasarkan dua alat bukti. Alat bukti ini merupakan hasil operasi tangkap tangan
yang dilakukan KPK pada tanggal 29/01/2013. (Sumber : Okezone.com)
Kasus ini semakin menjadi topik utama ketika KPK dengan mengejutkan
menbongkar aliran dana Ahmad Fathanah yang diduga dari hasil tindak pidana
pencucian uang setelah banyak wanita disekitar Ahmad Fathanah yang menerima
aliran dana tersebut, termasuk didalamnya Maharani Suciono, Artis cantik senior
Ayu Azhari, Penyanyi dangdut Tri kurnia Puspitasari, sampai Model majalah

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

dewasa, Vitalia Sesha. Dimana masing-masing dari semuanya berbeda dalam
menerima jumlah rupiahnya. Dan yang lebih mengejutkan lagi KPK menemukan
lebih dari 20 wanita atau hampir 45 wanita yang diduga menerima hadiah atau
uang hasil dari tindak pidana pencucian uang kasus impor daging yang dilakukan
Ahmad Fathanah. Namun hanya beberapa yang telah menyerahkan hasil
pemberian Ahmad Fathanah itu kepada KPK, Artis senior Ayu Azhari sejumlah
20 juta rupiah dan USD 1800, menurut Ayu uang tersebut diberikan untuk biaya
kampanye dibeberapa daerah, sedangkan Vitalia sendiri menerima uang sejumlah
200-250 juta yang telah dirupakan berupa 1 unit mobil Honda jazz nopol B 15
VTA dan jam tangan merk Chopard, untuk Tri kurnia menerima 1 unit mobil
Honda Fred, gelang merk Hermes dan jam tangan merk Rolex, semua barang
bukti tersebut telah disita oleh penyidik KPK, dan yang lebih menghebohkan lagi
KPK juga menyita beberapa unit mobil mewah dari kantor DPP Partai PKS
disejumlah daerah. (Sumber : Okezone.com)
Akibat dari perbuatanya ini Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Komisi
Pemberantas Korupsi (KPK) mendakwa Ahmad Fathanah dengan pasal tindak
pidana pencucian uang (TPPU). Kolega mantan Presiden Partai Keadilan
Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq ini diduga telah menyamarkan aset-aset
miliknya yang berasal dari tindak pidana korupsi. "Terdakwa patut diduga bahwa
harta kekayaan digunakan untuk menempatkan, mentransfer, mengalihkan,
membayarkan, dan membelanjakan, menghibahkan yang merupakan hasil tindak
pidana korupsi," papar JPU Rini Triningsih saat membacakan surat dakwaan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

TPPU terdakwa Ahmad Fathanah di Pengadilan Tipikor, Senin (24/6/2013). Atas
perbuatan tersebut, Fathanah disangkakan melanggar Pasal 5 UU nomor 8 tahun
2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang
juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP juncto Pasal 65 ayat (1) KUHP. Fathanah
ditangkap KPK saat sedang berada didalam hotel bersama seorang mahasiswi,
Maharani Suciono. Fathanah diduga menerima uang Rp1,3 miliar dari PT
Indoguna Utama terkait pengurusan kuota impor sapi di Kementerian Pertanian.
Fathanah juga diancam melanggar Pasal 12 huruf a atau Pasal 5 ayat (2) atau
Pasal 11 UU pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. (Sumber : Okezone.com).
Dalam hal ini unsur pemberitaan yang objektif dan cover both side menjadi
hal yang dipertanyakan. Melatarbelakangi itu semua Penulis beranggapan perlu
adanya penelitian terhadap media yang mempunyai andil besar dalam
mempenggaruhi opini publik.
Berita di atas merupakan kutipan dari media online Okezone.com, selama
tiga hari yaitu pada tanggal 09, 12, 15, 27 Mei 2013, dan 24 Juni 2013. Dalam
penulisan berita tersebut judul berita dituliskan dengan ukuran besar. Menurut
Junaedhi (1991 : 29) berita yang ditulis dengan huruf ukuran besar pada judulnya
merupakan berita utama atau berita istimewa. Berita utama dilakukan seselektif
mungkin sesuai dengan kebijaksanaan redaksionalnya, dan sesuatu yang dianggap
paling pantas diketahui oleh masyarakat pada saat itu. Dalam sebuah berita bisa
terbentuk opini publik yang kuat, sehingga dalam penulisan berita wartawan harus

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

obyektif dalam penulisannya, apalagi berita ini merupakan headline dalam
Okezone.com.
Definisi tentang objektivitas berita sangat beragam, namun secara
sederhana dapat dijelaskan bahwa berita yang obyektif adalah berita yang
menyajikan fakta, tidak berpihak dan tidak melibatkan opini dari wartawan.
Objektivitas menurut (mcQuail, 1994 : 130) lebih merupakan cita-cita yang
diterapkan seutuhnya. Dalam sistem media massa yang memiliki keanekaragaman
eksternal, terbuka kesempatan untuk penyajian informasi yang memihak, meski
sumber tersebut harus bersaing dengan sumber informasi lainnya yang
menyatakan dirinya obyektif. Meskipun demikian tidak sedikit media yang
mendapatkan tuduhan “media itu tidak obyektif”.
Objektivitas berita merupakan suatu keadaan berita yang disajikan secara
utuh dan tidak bersifat memihak salah satu sumber berita, yang bertujuan untuk
memberi informasi dan pengetahuan kepada konsumen. (flournoy, 1986 : 48).
Setiap berita yang disajikan dalam suatu media online, surat kabar atau majalah
harus memenuhi unsur objektivitas. Objektivitas berita merupakan hal yang
sangat penting dalam penyajian sebuah berita. Penyajian berita yang tidak
obyektif dapat menimbulkan banyak ketidakseimbangan, artinya bahwa berita
hanya disajikan berdasarkan informasi pada sumber berita yang kurang lengkap
dan cenderung sepihak.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

Dalam jurnalisme, kebenaran tidaklah bisa diklaim oleh satu pihak, namun
harus dikonfirmasikan menurut kebenaran dari pihak lain. Inilah mengapa
pemberitaan di surat kabar selalu dituntut untuk mengungkapkan kebenaran
secara fairness. Yaitu salah satu syarat objektifitas yang juga sering disebut
sebagai pemberitaan cover both side, dimana pers menyajikan semua pihak yang
terlibat sehingga pers mempermudah pembaca menemukan kebenaran. Selain
fairness, pers juga dituntut melakukan pemberitaan yang akurat, tidak bohong,
menyatakan fakta bila itu memang fakta, dan pendapat bila itu memang pendapat,
dikutip dari Siebert tahun 1986 (Bungin, 2003 : 153 – 154).
Sebuah berita bisa dikatakan obyetif bila memenuhi beberapa unsur,
diantaranya adalah tidak memihak, transparan, sumber berita yang jelas, tidak ada
tujuan atau misi tertentu. Dilihat dari beberapa unsur di atas banyak sekali berita
yang disajikan belum memenuhi unsur-unsur objektivitas atau bisa dikatakan
bahwa berita tersebut tidak obyektif. Suatu berita yang disajikan tidak objektif
hanya akan menguntungkan salah satu pihak dan akan merugikan pihak lain.
Dimensi-dimensi objektifitas menurut Rachma Ida terdiri dari aktualitas, fairness
dan validitas pemberitaan, dalam akurasi pemberitaan dituliskan bahwa harrus ada
kesesuaian judul dengan isi berita. (Kriyantono, 2006 : 244 dan juga dalam
Bungin, 2003 : 154-155).
Untuk dapat memahami ketimpangan arus informasi penulis sengaja
memilih media online Okezone. Media online Okezone dipilih sebagai obyek
penelitian karena merupakan situs berita terpercaya di Indonesia, dan readership

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

Okezone mencapai 1,5 juta per harinya, dengan total Daily pageview visitor
mencapai 11,15 pengunjung serta mencapai total 13:36 menit per pengunjung
dalam Daily on site dan juga menjadi peringkat 23 tertinggi lembaga survey
alexa.com untuk seluruh content di Indonesia dan 1,371 untuk dunia. ( www.
wikipedia. com ), Berita di Okezone tak hanya bisa diakses melalu internet, tapi
juga bisa melalui mobile phone (handphone).
Dibanding dengan media online besar lain di Indonesia seperti VIVAnews,
dan Detik.com perkembangan Okezone ini lebih meningkat signifikan pada tiap
tahunnya. Dikutip melalui lembaga survey alexa.com tingkat readership okezone
yang pada tahun 2010-2011 hanya 100 juta orang per bulan meningkat 1,5 juta per
harinya pada tahun 2013, meskipun masih berbeda jauh dibandingkan VIVAnews
yang mencapai 3 juta total readership, dan 2,5 juta lebih untuk Detik.com per
harinya. Namun untuk daily pageview Okezone lebih unggul dibandingkan
dengan detik.com yang hanya 8,66 dengan dailytime 11;17 sedangkan VIVAnews
4,77 dengan dailytime 10;02 nilai ini terhitung turun dibandingkan dengan
Okezone yang lebih meningkat signifikan pada masing-masing pointnya per
bulannya.
Penulis lebih memilih media online Okezone karena media ini adalah
media situs berita yang besar dan memiliki readership yang tinggi angkanya, dan
peninggkatan kuantitas yang semakin signifikan pada tiap tahun dan bulannya.
Dengan tingginya readership secara otomatis peminat situs berita tersebut paling
ramai dilihat, dikunjungi oleh masyarakat, dengan tinggih nya tinggkat pembaca

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

maka Okezone mempunyai kekuatan besar dalam mempengaruhi opini publik
terutama di era komputerisasi saat ini.
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah analisis isi sehingga
diperoleh pemahaman yang akurat dan penting. Analisisnya adalah berita di surat
kabar yang analisis ini digunakan untuk mengkaji pesan-pesan di media (flournoy,
1986 : 12). Pemanfaatan ilmu komunikasi media massa dapat diperoleh secara
tepat implementasi di lapangan atas obyektivitas pemberitaan dari surat kabar
yang menjadi subyek penelitian (McQuail, 1994 : 179).
1.2

Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas yang melandasi

penelitian ini, maka judul penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
“Bagaimanakah Objektivitas pemberitaan kasus pencucian uang terdakwa Ahmad
Fathanah dalam skandal suap daging impor di Media online Okezone.com pada
tanggal 09, 12, 15, 27 Mei 2013, 24 Juni 2013.”
1.3

Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui objektivitas pemberitaan kasus pencucian uang terdakwa
Ahmad Fathanah dalam skandal suap daging impor di media online Okezone.com
pada tanggal 09, 12, 15, 27 Mei 2013, 24 Juni 2013.”

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

1.4

Manfaat Penelitian
1.

Kegunaan teoritis : Menambah kajian ilmu komunikasi yang
berkaitan dengan penelitian obyektivitas berita, sehingga hasil
penelitin ini diharapkan bisa menjadi landasan pemikiran untuk
penelitian-penelitian selanjutnya.

2.

Kegunaan praktis : penelitian ini diharapkan sebagai bahan
pertimbangan bagi redaksi okezone.com dalam memberitakan
Objektivitas berita kasus pencucian uang terdakwa Ahmad
Fathanah dalam skandal suap daging impor tidak memihak,
transparan, dan sumber berita yang jelas

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
KAJ IAN PUSTAKA
2.1.

Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang

dilakukan oleh Made dwi adnjani, Mahasiswi fakultas ilmu sosial dan politik,
Universitas islam sultan agung (UNISSULA) dengan judul, Analisis Pemberitaan
Tentang Unissula di media cetak {(Analisis isi pemberitaan harian suara merdeka dan
jawa pos) Studi deskriptik analitik, dengan metode penelitian analisis isi kuantitatif}.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profesionalitas indenpedensi
pemberitaan, objektivitas pemberitaan suatu media dalam menggangkat tema atau
mempublikasikan suatu gejala/ permasalahan sosial. Dimana penonjolan berita yang
merupakan peneguhan sikap media akan menentukan apa yang diberikan kepada
khalayak dan menganggap hal itu layak untuk disimak oleh khalayak. Dalam hal ini
maka media mempunyai peran penting dalam mempengaruhi opini publik dan
khalayak luas.
Persamaan dari penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan oleh
peneliti yaitu sama-sama mengkaji isi pemberitaan maupun informasi dari media
massa dalam menanggapi suatu permasalahan menggunakan analisis isi. Sementara
itu perbedaan dari penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan terletak dari
teori yang digunakan dan konsep metodologi penelitiannya, dimana dalam penelitian
ini menerapkan teori agenda setting dengan konsep metodologi gatekeeper, yang

12

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

meneliti tentang bagaimana suatu media merekontruksi suatu pemberitaan. Berbeda
dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti yakni lebih mengkaji bagaimana
unsur objektivitas pemberitaan suatu media terhadap suatu permasalahan.
2.2.

Landasan Teor i

2.2.1. Penger tian Media Massa dan Komunikasi Massa
Media massa seperti yang dikemukakan oleh althusser dan Gramsci dalam
Sobur (2004:30) merupakan alat yang digunakan untuk menyampaikan pendapat atau
aspirasi baik itu dari pihak masyarakat maupun dari pihak pemerintah atau negara.
Media massa tersebut sebagai wadah untuk menyalurkan informasi yang merupakan
perwujudan dari hak asasi manusia dalam kehidaupan ermasyarakat dan bernegara,
dalam diri media massa juga terselubung kepentingan-kepentingan yang lain,
misalnya kepentingan kapitalisme modal dan kepentingan keberlangsungan lapangan
pekerjaan bagi karyawan dan sebagainya.
Media massa mempunyai kekuatan yang sangat signifikan dalam usaha
mempengaruhi khlayaknya. Keberadaan media massa mempunyai peranan penting
dalamusaha memberikan informasi penting bagi masyarakat, pengetahuan yang dapat
memperluas wawasan, sarana hiburan sebagai pelepas ketegangan, dan yang tidak
kalah pentingnya adalah peranan media sebagai kontrol sosial untuk memberikan
kritik maupun mendukung kebijakan pemerintah agara memotivasi masyarakat.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

Media massa merupakan institusi baru yang berkaitan dengan produksi dan
distribusi pengetahuan dalam arti luas. Media massa mempunyai sejumlah ciri-ciri
yang menonjol, diantaranya adalah penggunaan teknologi yang relatif maju untuk
produksi (massal) dan penyebaran pesan, mempuyai organisasi yang sistematis dan
aturan-aturan sosial serta sasaran pesan yang mengarah pada audiens dalam jumlah
besar yang tidak bisa ditentukan apakah meraka menerima pesan yang disampaikan,
atau malah menolaknya. Institusi media massa pada dasarnya terbuka, beroprasi
dalam dimensi publik untuk memberikan saluran komunikasi reguler dari berbagai
pesan yang mendapat persetujuan sodial dan dikehendaki oleh banyak individu.
Dalam komunikasi massa menurut Winarni dapat dipusatkan pada komponenkomponen komunikasi massa, yaitu variabel yang dikandung dalam setiap tindak
komunikasi dan bagaimana variabel ini bekerja pada media massa, kelima komponen
tersebut adalah:
1. Sumber. Komunikasi massa adalah suatu organisasi kompleks yang
mengeluarkan biaya besar untuk menyusun dan mengirimkan pesan.
2. Khalayak. Komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan
kepada massa, yaitu khalayak yang jumlahnya besar yang bersifat
heterogen dan anonim.
3. Pesan. Pesan dalam komunikasi massa bersifat umum, maksudnya
adalah setiap orang bisa mengetahui pesan-pesan komunikasi dari
media massa.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

4. Proses. Ada dua proses dalam komunikasi massa yaitu: 1) Komunikasi
massa merupakan proses satu arah. Komunikasi ini berjalan dari
sumber ke penrima dan tidak secara langsung dikembalikan kecuali
dalam bentuk umpan balik tertunda. 2) Komunikasi massa merupakan
proses dua arah (Proses seleksi). Baik media ataupun khalayak
melakukan seleksi. Media menyeleksi khalayak sasaran atau penerima
menyeleksi dari semua media yang ada, pesan manakah yang mereka
ikuti.
5. Konteks komunikasi massa berlangsung dalam suatu konteks sosial.
Media mempengaruhi konteks sosial masyarakat, dan konteks sosial
masyarakat mempengaruhi media massa. (Winarni, 2003 : 4-5)
Setiap disiplin ilmu dalam komunikasi memiliki ciri-ciri dan karekateristik
yang berbeda-beda, adapun beberapa karakteristik komunikasi massa yang sering
digunakan pada media massa yaitu:
1. Sifatnya satu arah, walaupun beberapa media massa terkadang
melibatkan khalayak secara langsung dengan diadakannya dialog
interaktif, namun itu hanya untuk kepentingan terbatas.
2. Selalu ada proses seleksim misalnya, setiap media memilih
khalayaknya, demikian juga dengan khlayak yang juga menyeleksi
medianya, baik jenis maupun isi siaran dan berita, serta waktu untuk
menikmatinya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

3. Menjangkau khalayak secara luas. Dengan adanya satuu stasiun
pemancar pesan atau informasi dapat disampaikan dalam cakupan satu
negara. Namun dalam karakteristik ini sistem ekonomi dan sosial juga
ikut berperan.
4. Berusaha membidik sasaran tertentu, informasi yang disampaikan
harus menarik minat orang-orang sehingga informasi tersebut
disalurkan kepada orang lain
5. Komunikasi dilakukan oleh institusi sosial yang harus peka terhadap
kondisi lingkungannya. Ada interaksi tertentu yang berlangsung antara
media dan masyarakat. Untuk memahami sebuah masyarakat kita
harus menelaah latar belakang, asumsi dan keyakinan-keyakinan
dasarnya. Untuk itu diperlukan penguasaan atas sejarah, sosiologi,
ilmu ekonomi dan filsafat demi memahami sebuah masyarakat secara
benar. (Rivers, 2004 :18)
Dalam komunikasi massa, umpan balik relatif tidak ada atau bersifat tunda,
komunikator cenderung sulit untuk mengetahui umpan balik komunikan secara
segera. Untuk mengetahuinya, maka biasanya harus diadakan seminar terbuka yang
menghubungkan antara komunikator dan komunikan secara langsung, diadakannya
survey atau penelitian. (Vardiansyah, 2004:33).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

2.2.2. Berita
Berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar,
menarik, dan atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media berkala
seperti surat kabar, radio, televisi, atau media on line internet. Berita berasal dari
bahasa sansekerta, yaitu urit yang dalam bahasa Inggris disebut write, yang berarti
sebenarnya adalah ada atau terjadi. Sebagian ada yang menyebut dengan Writta,
artinya kejadian atau yang telah terjadi. Dalam kamus besar bahasa Indonesia karya
Poerwadarminto, berita diperjelas menjadi laporan mengenai kejadian atau peristiwa
yang hangat.
Sedangkan menurut McQuail (1989 : 189) berita merupakan sesuatu yang
bersifat metafistik dan sukar dijawab kembali dalam kaitannya dengan institusi dan
kata putus mereka yang bersifat rasa dan sulit diraba karena kehalusannya. Berita
bukanlah cermin kondisi sosial, tetapi laporan tentang salah satu aspek yang telah
menonjolkannya sendiri.
Suatu fakta dapat dikatakan berita, apabila memenuhi syarat antara lain telah
dipublikasikan oleh seseorang atau institusi yang jelas identitasnya, alamat, dan
penanggungjawabnya, fakta tersebut ditemukan oleh jurnalis dengan cara yang sesuai
dengan standar operasional dan prosedur dalam profesi jurnalistik (panuju, 2005 :
52).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

Dari beberapa definisi tersebut dapat dirangkum bahwa berita adalah laporan
dari kejadian yang penting atau peristiwa hangat, dapat menarik minat atau perhatian
para pembaca. Berita merupakan gudang informasi, dan berita merupakan bagian
terpenting dari tabloid atau surat kabar.
Menurut Djuroto (2002 : 48) untuk membuat berita paling tidak harus
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut
1. Menjaga Objektivitas dalam pemberitaan.
2. Faktanya tidak boleh diputar sedemikian rupa hingga tinggal sebagian
saja.
3. Berita itu harus menceritakan segala aspek secara lengkap.
Sedangkan menurut Kusumaningrat (2006 : 47) unsur-unsur yang membuat
suatu berita layak untuk dimuat ada tujuh yaitu ; Akurat, Lengkap, Adil, Berimbang,
Objektif, Ringkas, Jelas, dan Hangat.
Selain unsur-unsur berita wartawan juga harus memikirkan nilai berita, dalam
cerita atau berita itu tersirat pesan yang ingin disampaikan waratwan kepada
pembacanya. Ada tema yang diangkat dari suatu peristiwa. Nilai berita ini menjadi
menentukan berita layak berita. Menurut Ishwara (2005 : 53) peristiwa-peristiwa
yang memiliki nilai berita ini misalnya yang mengandung konflik, bencana dan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

kemajuan, dampak, kemasyhuran, segar dan kedekatan, keganjilan, human interest,
seks, dan aneka nilai lainnya.
Berita memiliki banyak jenis, Menurut Sumadiaria ( 2005 : 69-71 ) dalam
dunia jurnalistik berita berdasarkan jenisnya dapat dibagi dalam tiga kelompok :
1. Elementary yaitu :
a. Straight News report adalah laporan langsung mengenai suatu
peristiwa. Biasanya berita jenis ini ditulis dengan unsur-unsur yang
dimulai dari what, when, why, where, who, dan how (5W+1H).
b. Depth News Report merupakan laporan yang sedikit berbeda dengan
Straight News report. Reporter (wartawan) menghimpun informasi
dengan fakta-fakta mengenai peristiwa itu sendiri sebagai informasi
tambahan untuk peristiwa itu sendiri.
c. Comprehensive News merupakan laporan tentang fakta yang bersifat
menyeluruh ditinjau dari berbagai aspek. Berita menyeluruh, mencoba
menggabungkan berbagai serpihan fakta itu dalam satu bangunan
cerita peristiwa sehingga benang merahnya terlihat dengan jelas.
2. Intermediate yaitu :
a. Interpretative Report lebih dari sekedar Straight News report dan
depth news . berita interpretative biasanya memfokuskan pada sebuah

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

isu, masalah, atau peristiwa-peristiwa kontroversial. Dalam jenis
laporan ini reporter menganalisis dan menjelaskan.
b. Feature Story berbeda dengan jenis berita-berita di atas yang
menyajikan informasi-informasi penting, di feature story penulis
mencari fakta untuk menarik perhatian pembaca. Penulisan feature
lebih bergantung pada gaya penulisan dan humor daripada pentingnya
informasi yang disajikan.
3. Adnance yaitu :
a. Depth Reporting adalah pelaporan jurnalistik yang bersifat mendalam,
tajam, lengkap, dan utuh tentang suatu peristiwa fenomenal atau
aktual.dengan membaca karya pelaporan mendalam, orang akan
mengetahui dan memahami dengan baik duduk perkara suatu
persoalan dilihat dari berbagai perspektif atau sudut pandang.
b. Investigative Reporting berisikan hal-hal yang tidak jauh berbeda
dengan laporan interpretatif. Berita jenis ini biasanya memusatkan
pada sejumlah masalah dan kontroversi. Dalam laporan investigatif
waratawan melakukan penyelidikan untuk memeperoleh fakta yang
tersembunyi demi tujuan. Pelaksanaannya sering ilegal atau tidak etis
c. Editoral Writing adalah pikiran sebuah institusi yang diuji di depan
sidang pendapat umum. Editorial adalah penyajian fakta dan opini

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

yang menafsirkan berita-berita yang penting dan mempengaruhi
pendapat umum
Yang dapat membedakan antara berita dengan bukan berita salah satunya
adalah pada ada tidaknya opini. Hal ini didasari bahwa sebuah berita berasal dari
suatu fakta sedangkan opini berangkat dari suatu pemikiran. Berita
mempresentasikan fakta sedangkan opini mempresentasikan gagasan atau ide.
Dalam kacamata jurnalistik, tidak semua fakta adalah berita.
Suatu fakta dapat dikatakan berita, apabila memenuhi syarat antara lain
telah dipublikasikan oleh seseorang atau institusi yang jelas identitasnya, fakta
tersebut dihimpun oleh jurnalis dengan cara yang sesuai dengan standart
operasional dan prosedur dalam profesi jurnalistik (jurnal mata kuliah dasardasar jurnalistik).
Untuk membuat berita paling tidak, harus dipenuhi syarat-syarat sebagai
berikut :
1. Menjaga objektifitas dalam pemberitaan.
2. Fakta tidak boleh diputar balikkan sedemikian rupa hingga tinggal sebagian
saja.
3. Berita itu harus menceritakan segala aspek secara lengkap.
Berdasarkan pasal dari kode etik jurnalistik milik AJI (pasal 3/14 Maret
2006) dijabarkan melalui sebagai berikut :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

a. Menguji informasi berarti melakukan cek dan re-cek tentang kebenaran
informasi.
b. Berimbang dengan memberikan ruang pemberitaan kepada masing-masing
pihak secara proporsional.
c. Opini yang menghakimi adalah pendapat pribadi wartawan.
d. Azas praduga tak bersalah adalah prinsip dengan tidak menghakimi
seseorang.
Setiap berita yang disuguhkan harus dapat dipercaya namun juga dapat
menarik perhatian khalayak sehingga lewat menyajikan hal-hal yang factual dari
apa adanya, kebenaran isi cerita yang disampaikan tidak menimbulkan tanda
tanya dan ada kesesuaian dari judul dengan isi berita.
Unsur yang penting dalam menyajikan berita adalah kesesuaian antara
judul berita dengan isinya, terlebih lagi bagi media massa cetak dengan pembaca
yang

memiliki

karakteristik

pembaca

sekilas.

Judul

berita

harus

mempresentasikan seluruh isi berita, hal ini dimaksudkan untuk menghindari
salah persepsi saat berita dibaca hanya menarik saat dibaca sekilas oleh khalayak
melalui judul yang bombastis namun tidak sesuai dengan isi.
Kesesuaian judul dengan isi berita juga merupakan salah satu bentuk
kejujuran jurnalis. Bila ingin berita laku keras, maka haruslah para jurnalis
mencuri berita yang memiliki nilai penting dimata khalayak, bukannya melalui

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

mengarang judul berita yang se bombastis mungkin sedangkan tidak tercermin
pada isi beritanya.
Pada jurnal mata kuliah jurnalistik, dikatakan fungsi judul berita adalah :
1. Memberikan identitas pada berita
2. Mempermudah pembaca untuk memilih berita
3. Menarik perhatian pembaca
Mutu surat kabar dalam penyajiannya sangat sering juga menyertakan
gambar, foto, ilustrasi kartun maupun bagan ataupun table yang berguna untuk
memperjelas isi pemberitaan. Penempatan adanya data pendukung berita ini
sangat penting atas pertimbangan berikut :
1. Foto, gambar, table, dan ilustrasi merupakan unsure berita yang pertama kali
menangkap mata serta perhatian pembaca. Woodburn (yang dikutip dari
jurnal jurnalistik media cetak) menjelaskan bahwa data pendukung berita di
atas, memiliki kekuatan stopping power serta menjelaskan bagian dari
unsure berita yang disajikan.
2. Foto dalam surat kabar, dapat digunakan dalam komunikasi dengan pembaca
yang memiliki latar belakang beranekaragam karena foto mampu
menyajikan berita melalui bahasa foto lebih universal.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

2.3. Pers Dalam Kaidah J ur nalistik
Ketika semua orang memiliki hak suara, maka mereka pun merasa ikut
berkepentingan dengan jalannya pemerintahan. Setiap orang dengan intensitas yang
berbeda-beda, mulai ikut berpartisipasi dalam urusan publik. Dalam kaitan inilah pers
menjadi sangat penting untuk menjaga sistem politik. Pers juga menjadi sumber
informasi atau pendidik, sumber nilai-nilai budaya baru, sekaligus sumber hiburan.
(Rivers, 2004:51)
Ada dua pengertian pers, yaitu pers dalam arti sempit dan pers dalam arti luas.
Pers dalam arti sempit adalah media massa cetak seperti surat kabar, majalah, tabloid
mingguan, dan sebagainya. Sedangkan pers dalam arti luas meliputi media massa
cetak elektronik antara lain radio dan televisi, sebagai media yang menyiarkan karya
jurnalistik. ( Effendy, 2000:90)
Jadi secara tegas, pers adalah lembaga atau badan atau organisasi yang
menyebarkan berita sebagai karya jurnalistik kepada khalayak. Pers dan jurnalistik
dapat diibaratkan sebagai raga dan jiwa. Pers adalah aspek raga, karena ia berwujud,
konkret atau nyata, oleh karena itu dapat diberi nama. Desangkan jurnalistik adalah
aspek jiwa, karena ia abstrak, merupakan kegiatan daya hidup yang menghidupi
aspek pers itu sendiri.

Undang-undang No. 40 Tahun 1999 Pasal 1 ayat 1 memberi definisi pers adalah
lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

jurnalistik yang meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah,
dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan
gambar serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan
media cetak, media elektronik, dan jenis saluran yang tersedia.
Dengan demikian pers merupakan sarana untuk menngabarkan informasi dan
juga sebagai sarana untuk mencari informasi. sehingga memudahkan kita untuk
mengakses apa yang kita belum ketahui dan memudahkan kita untuk mengabarkan
apa yang ingin kita kabarkan kepada khalayak.
Tugas dan fungsi pers adalah mewujudkan keinginan manusia yang haus akan
kebutuhan informasi tersebut melalui medianya. Tetapi fungsi pers bukan hanya itu,
menurut Kusumaningrat fungsi pers yang lebih detail adalah sebagai berikut:
1. Fungsi Informatif
Yaitu memberikan informasi atau berita kepada khalayak dengan cara
yang teratur. Pers menghimpun berita yang dianggap berhuna dan penting
bagiorang banyak dan kemudian menuliskan dengan kata-kata. Pers
memberitakan suatu kejadian pada saat itu dan tidak menutup
kemungkinan bahwa pers juga memperingatkan khalayaknya tentang
peristiwa yang diduga akan terjadi.
2. Fungsi Kontrol ( fungsi watchdog )
Pers harus memberitakan apa yang berjalan dengan baik dan tidak
berjalan dengan baik. Fungsi ini harus dilakukan dengan lebih aktif oleh

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

26

pers daripada oleh kelompok organisasi masyarakat lain seperti LSM, dan
lain sebagainya.
3. Fungsi Interpretatif dan Direktif
Pers harus menceritakan kepada masyarkat tentang arti suatu kejadian
(biasanya melalui tajuk rencana atau tulisan latar belakang) dan jika
diperlukan, pers juga memberitahukan tindakan yang seharusnya diambil
oleh masyakarat dan memberikan alasan mengapa harus bertindak.
4. Fungsi Menghibur
Mereka menceritakan kisah yang menarik dan lucu untuk khalayak
ketahui (humor, drama serta musik) meskipun kisah itu tidak terlalu
penting.
5. Fungsi Regeneratif
Pers membantu menyampaikan warisan sosial kepada generasi baru
terjadi proses regenerasi dari angkatan yang sudah tua kepada angkatan
yang lebih muda dengan cara menceritakan bagaimana sesuatu itu
dilakukan dimasa lampau, bagaimana dunia dijalankan sekarang,
bagaimana itu diselesaikan dan apa yang dianggap dunia itu benar atau
salah.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

27

6. Fungsi Pengawalan Hak-Hak Warga Negara
Pers harus menjaga baik-baik jangan sampai timbul tirani golongan
mayoritas dimana golongan mayoritas itu menguasai dan menekan
golongan mayoritas. Pers harus bekerja berdasarkan teori tanggung jawab
dan menjami hak setiap pribadi untuk didengar dan diberi penenrangan
sesuai dengan yang dibutuhkannya. Dalam beberapa hal khalayak
hendaknya diberi kesempatan untuk menulis kritik dalam media terhadap
segala sesuatu yang berlangsung dalam kehidupan masyarakat, bahkan
juga tidak menutup kemungkinan untuk mengkritik medianya sendiri.
7. Fungsi Ekonomi
Pers juga dapat berfungsi secara ekonomi yaitu dengan cara melayani
sistem ekonomi melalui iklan
8. Fungsi Swadaya
Untuk memelihara kebebasan yang murni, pers berkewajiban untuk
memupuk kekuatan modalnya sendiri agar tidak ditempatkan dibawah
kehendak siapa saja yang mampu membayarnya sebagai balas jasa.

(

Kusumaningrat, 2005 : 27-29 )
Hubungan pers sebagai media yang menjembatani masyarakat dan sistem
pemerintahan

mempunyai

hubungan

yang

berkesinambungan

menguntungkan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

dan

saling

28

2.3.1 Teor i Kebebasan Per s
Fred S.Siebert, Theodore Peterson dan Wilbur Scramm dalam bukunya
berjudul Four Theoris of the Press menyebutkan empat teori pers, yaitu; Authoritarian
press, Lebertarian press, social responsibility press dan Soviet Communist perss.
Khusus teori yang terakhir, Soviet Commun