PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 14 MEDAN T.P. 2014 / 2015.

(1)

(2)

RIWAYAT HIDUP

Roniati Sinaga dilahirkan di Samosir, pada tanggal 5 Januari 1993. Ayah bernama Nurdin Sinaga dan Ibu bernama Reli Situmorang. Merupakan anak keempat dari tujuh bersaudara. Pada tahun 1999, penulis masuk SD Aek Nahombar dan lulus tahun pada tahun 2005. Pada tahun 2005, penulis melanjutkan sekolah di SMP N 1 Nainggolan, dan lulus tahun 2008. Pada tahun 2008, penulis melanjutkan sekolah di SMA KATOLIK TRISAKTI MEDAN, dan lulus tahun 2011. Pada tahun 2011, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. Selama kuliah, penulis ikut ambil bagian dalam Ikatan Keluarga Besar Kristen Fisika (IKBKF).

Roniati Sinaga dilahirkan di Samosir, pada tanggal 5 Januari 1993. Ayah Nurdin Sinaga dan Ibu bernama Reli Situmorang. Merupakan anak keempat dari tujuh bersaudara. Pada tahun 1999, penulis masuk SD Aek Nahombar dan lulus tahun pada tahun 2005. Pada tahun 2005, penulis melanjutkan sekolah di SMP N 1 Nainggolan, dan lulus tahun 2008. Pada tahun 2008, penulis melanjutkan sekolah di SMA KATOLIK TRISAKTI MEDAN, dan lulus tahun 2011. Pada tahun 2011, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam


(3)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan karunia-Nya yang memberikan hikmat dan kesehatan kepada penulis sehingga penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah TerhadapHasilBelajarSiswapadaMateriListrik DinamisKelas X SMANegeri14 Medan T.P. 2014/2015” disusun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada Bapak Drs. SehatSimatupang, M.Si.,selaku Dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Usler Simarmata, M.S.,Dr. Makmur Sirait, M.Si., danBapak Purwanto, S.Si, M.Pd., selaku dosen penguji yang telah memberikan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga kepada Bapak Drs.Ratelit Tarigan, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Akademik sekaligus validator Instrumen, kepadaBapak Drs. Rappel Situmorang, M.Si., selakuvalidator instrumen dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf pegawai jurusan Fisika FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada bapak Drs. Sofyan, S.Pd selaku kepala SMA Negeri 14 Medan, Bapak Drs. Harnold Tampubolon selaku PKS, terkhusus kepada Ibu Dra. Fiameta Keliat, S.Pd yang telah banyak membantu selama penelitian dilaksanakan.

Teristimewa penulis sampaikan terimakasih kepada motivator terhebat Ayahanda dan Ibuda tercinta ( Nurdin Sinaga dan Reli Situmorang ) yang senantiasa berdoa dan memberikan motivasi yang luar biasa baik itu berupa dukungan tenaga maupun materi kepada penulis. Terimakasih juga penulis sampaikan kepada Kakak dan Abang tercinta ( K’Betty Sinaga, K’Elprida Sinaga,


(4)

v

Bg Vincen sihombing , dan Bg Edis Sinaga ) dan juga kepada adik-adik tersayang ( Jesron Sinaga, Rudianto Sinaga, dan Berkat Sinaga ) beserta keluarga besar yang tidak bisa disebutkan satu per satu sekali lagi penulis ucapkan terimakasih.

Penulis juga ucapkan terimakasih buat semua teman seperjuangan Anak Fisika Dik B 2011 terkhusus buat “Keluarga Bahagia” (Rinaldo Sihole, Nissi Riahta Halawa, dan Andryani Hutabarat), dan juga PPLT Unimed SMP N 2 Perbaungan Tahun 2014, dan teman saya Suprianto Nadeak, Jefri Sbastian, Bg Duan Hutabaratyang telah memberikan saran, bantuan, dan doa kepada penulis hingga terselesaikannya skripsi ini.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyusunan skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kekurangan dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Medan, Juni 2015 Penulis,


(5)

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK

LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 14 MEDAN T.P. 2014/2015

Roniati Sinaga (4112121016)

ABSTRAK

Penelitianinibertujuan untuk mengetahuipengaruhpenggunaanmodel pembelajaran berbasis masalah untuk terhadap hasil belajar siswa pada materi listrik dinamis kelas X SMA Negeri 14 Medan T.P 2014/2015.

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan populasi seluruh siswa kelas X SMANegeri 14 Medan yang terdiri dari 9 kelas. Sampel penelitian diambil 2 kelas yang ditentukan dengan cluster random sampling, yaitu kelas X-3

dengan menggunakan modelpembelajaran berbasis masalahdan kelas X-2 dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes yang berbentuk pilihan ganda untuk soal pre-test

dan post-test yang dibuat sebanyak 15 soal dan terdiri dari 5 pilihan jawaban dan

lembar observasi aktivitas belajar siswa. Untuk menguji hipotesis digunakan uji beda, setelah uji prasyarat dilakukan, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas

Data penelitianmenunjukkan rata-rata pretes kelas eksperimen adalah 35,74dan pada kelas kontrol diperoleh rata-rata pretes 36,94. Untuk data pretes, pada pengujian normalitas di kelas eksperimen dengan Lhitung=0,1342dan Ltabel= 0,1476,karena Lhitung<Ltabelmaka data pretest kelas eksperimen berdistribusi normal, dan padakelas kontrol Lhitung=0,1230 dan Ltabel=0,1456, karena Lhitung<Ltabel, maka data pretest pada kelas kontrol berdistribusi normal. Pada uji homogenitas data pretest kelas eksperimen diperoleh Fhitung=1,15dan Ftabel=1,85karena Fhitung<Ftabel, maka kedua sampel berasal dari kelompok yang homogen.Hasil uji t diperoleh thitung= -0,59 dan ttabel=1,99, sehingga −�1−1

2∝ < �<�

1−1

2∝yaitu(-1,99<0,59<1,99)maka H0 diterima. Dengan demikiankemampuan awal siswa pada kelas eksperimen sama dengan kelas kontrol. Setelah diberikan perlakuan pada masing-masing kelas diperoleh rata-rata postes pada kelas eksperimen sebesar 74,07 dengan Lhitung=0,1314 dan Ltabel=0,1476 karena Lhitung<Ltabelmaka data kelas eksperimen berdistribusi normal, dan pada kelas kontrol diperoleh rata-rata postes siswa 68,47 dengan Lhitung=0,1434 dan Ltabel=0,1456 karena Lhitung<Ltabelmaka data post-test kelas kontrol berdistribusi

normal. Pada uji homogenitas diperoleh Fhitung=1,73 dan Ftabel=1,77 karena Fhitung<Ftabel , maka kedua sampel berasal dari kelompok yang homogen Pada hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung > ttabel yaitu 1,83> 1,668 pada taraf signifikansi α=0,05. Hal ini berarti Ha terima, yang berarti hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran berbasis masalah lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran konvensional.


(6)

viii

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 2.1 Sintaks Pembelajaran berdasarkan masalah 18

Tabel 2.2 SintaksPembelajaranLangsung 21

Tabel 2.3 HasilPenelitianSebelumnya 36

Tabel 3.1DesainPenelitiantipeTwo Group (Pre-Test danPost-test)40 Tabel 3.2 SfesifikasiTesHasilBelajarpadaMateriListrikDinamis42

Tabel 3.3 Penentuan Nilai Perolehan Hasil Belajar 43

Tabel 3.4Pedoman Penskoran Observasi Aktivitas Belajar Siswa 44

Tabel 4.1 Data nilai pretes kelas eksperimen dan pretes kelas kontrol50

Tabel 4.2 Data nilaiposteskelaseksperimendankelaskontrol 52

Tabel 4.3Nilai Rata-Rata, StandarDeviasi, danVariansPada 53

KelasEksperimendanKelasKontrol

Tabel 4.4Hasilujinormalitas data keduakelompoksampel 54

Tabel 4.5Hasilujihomogenitas data keduakelompoksampel 54

Tabel 4.6Ringkasanhasilperhitunganujihipotesiskemampuanpostes 55 Tabel 4.7Hasilobservasiaktivitassiswakelaseksperimen dan kelas kontrol 56


(7)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. RencanaPelaksanaanPembelajaran 1 Ekperimen 64

Lampiran 2. RencanaPelaksanaanPembelajaran 1 KelasKontrol77

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 Ekperimen 85

Lampiran 4. RencanaPelaksanaanPembelajaran 2 KelasKonrtol 96

Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3Ekperimen 103

Lampiran 6. RencanaPelaksanaanPembelajaran 3 KelasKontrol 114

Lampiran 7. LKS 1 121

Lampiran 8. LKS 2 124

Lampiran 9. LKS 3 127

Lampiran 10. Penilaian Keterampilan 129

Lampiran 11. ObservasiAktivitasKelasEksperimen 130

Lampiran 12. ObservasiAktivitasKelasKontrol 132

Lampiran 13. Kisi-Kisi THB 134

Lampiran 14. Tes Hasil Belajar 143

Lampiran 15. DistribusihasilPrestestEksperimen 149 1

Lampiran 16. DistribusihasilPostestEksperimen 151

Lampiran 17. Distribusihasil Pretest Kontrol 153

Lampiran18. DistribusihasilPostestKontrol 155

Lampiran 19. Data Pretest danPostestKelaSEksperimen 157

Lampiran 20. Data Pretest danPostestKelasKontrol 158

Lampiran 21. Perhitungannilai rata-rata danStandarDeviasi 159

Lampiran 22. Ujinormalitas data 161

Lampiran 23. PerhitunganUjiHomogenitas data 164

Lampiran 24. PerhitunganUjiHipotesis 166

Lampiran 25. ObservasiPenilainKeterampilan K Eksperimen 172

Lampiran 26. ObservasiaktivitasbelajarsiswaKelasEksperimen 174

Lampiran 27. ObservasiaktivitasbelajarsiswaKelaskontrol 180

Lampiran 28. Rekapitulasi Pretest, Postest, danHasilBelajarSiswa 186

Lampiran 29.DokumentasiPenelitian 188

Lampiran 30. Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors 193

Lampiran 31. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z 194

Lampiran 32. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t 195


(8)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat, setiap manusia membutuhkan pendidikan sampai kapan dan dimana pun manusia berada karena pendidikan sangat penting, sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dan bahkan akan terbelakang. Pendidikan harus betul-betul diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas dan mampu bersaing di samping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik, karena pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam mempersiapkan manusia yang berkualitas bagi pembangunan negara. Keberhasilan membangun di sektor pendidikan mempunyai pengaruh yang sangat luas terhadap pembangunan di sektor lain.

Komponen utama dalam dunia pendidikan ialah guru. Guru dituntut untuk mampu mengimbangi bahkan melampaui perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang dalam masyarakat. Melalui sentuhan guru di sekolah diharapkan mampu menghasilkan peserta didik yang memiliki kompetensi tinggi dan siap menghadapi tantangan hidup dengan penuh keyakinan dan percaya diri yang tinggi (Sanjaya, 2006).

Dalam meningkatkan kualitas pendidikan maka proses kegiatan belajar mengajar di sekolah merupakan kegiatan yang sangat penting, karena proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik atau interaksi. Interaksi dalam peristiwa belajar mengajar tidak sekedar hubungan antara guru dengan siswa saja, tetapi berupa interaksi edukatif. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu sebelum pengajaran dilakukan, guru dengan sadar merencanakan kegiatan pengajarannya secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatunya guna kepentingan pengajaran. Melalui proses kegiatan belajar mengajar yang optimal diharapkan tujuan pendidikan nasional dapat tercapai.


(9)

2

Guru perlu memiliki pengetahuan tentang pendekatan dan teknik-teknik mengajar yang baik dan tepat sehingga kegiatan belajar yang efektif dan efisien dapat berlangsung sesuai tujuan yang diharapkan ( Sagala 2009 ).

Baik tidaknya kualitas guru dalam mengajar akan mempengaruhi keberhasilan belajar siswa. Guru harus mampu menciptakan suasana kelas yang kondusif bagi kelangsungan aktivitas belajar siswa. Salah satunya adalah menggunakan teknik pengajaran yang tepat terutama dalam pembelajaran fisika.

Fisika sering dipandang sebagai suatu ilmu yang sulit oleh siswa dengan teori dan soal-soal yang sulit. Pernyataan ini diperoleh peneliti pada saat peneliti melakukan studi pendahuluan di SMA Negeri 14 Medan pada tanggal 14 Januari 2015 yaitu ada beberapa permasalahan-permasalahan yang ditemukan bahwa banyak siswa-siswi yang menganggap Fisika sebagai mata pelajaran yang menakutkan serta menganggap Fisika sebagai mata pelajaran yang sulit untuk dipelajari.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan salah satu guru fisika di SMA Negeri 14 Medan bahwa hasil ulangan harian Fisika belum memuaskan, nilai rata-rata siswa masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM) yang sudah ditetapkan di sekolah yaitu 75. Ketika diwawancarai lebih lanjut, ternyata setiap nilai siswa yang dilaporkan merupakan penilaian tugas pribadi, kehadiran siswa, dan kedisplinan siswa. Hal ini relevan dengan data yang diperoleh dari instrument angket yang disebarkan kepada 40 siswa diperoleh bahwa 62, 86 % mengatakan fisika sulit dan kurang menarik, 28, 57 %siswa mengatakan fisika tidak terlalu sulit tapi kurang menarik, dan 8, 57 % siswa mengatakan fisika menarik dan menyenangkan. Rendahnya hasil belajar berdasarkan wawancara guru fisika tersebut, disebabkan oleh : (1) Model pembelajaran Fisika yang kurang bervariasi (model konvensional) dimana proses belajar mengajar yang dilakukan terpusat pada guru (teacher centered) dengan urutan menjelaskan, memberi contoh, latihan dan penugasan. Variasi metode pembelajaran yang diberikan guru kurang disesuaikan berdasarkan karakteristik materi pelajaran yang diajarkan. (2) Alat-alat Laboratorium yang masih kurang lengkap (3) Guru jarang menggunakan media pembelajaran. (4) Guru jarang memberi kesempatan kepada siswa untuk


(10)

3

berinteraksi dengan teman sejawat atau dengan guru dalam upaya mengembangkan pengetahuan siswa yang menyebabkan siswamenjadi pasif dan sulit untuk memahami dan menguasai materi pelajaran, sehingga aktifitas dan hasil belajar kurang maksimal.

Permasalahan siswa yang merasa sulit dan bosan terhadap pelajaran fisika perlu diupayakan pemecahannya yaitu dengan melakukan tindakan-tindakan yang dapat mengubah suasana pembelajaran yang melibatkan siswa. Dengan aktifnya siswa dalam pembelajaran maka pembelajaran akan lebih bermakna karena siswa secara langsung diajak untuk mengkonstruksi pengetahuan tersebut, selain itu untuk membina kerjasama antara siswa yang pandai dan kurang pandai, siswa dituntun dalam bentuk kelompok yang bersifat heterogen.

Salah satu alternatif model pembelajaran yang memungkinkan dikembangkannya keteramplan berpikir siswa (penalaran, komunikasi, dan

koneksi) dalam memecahkan masalah adalah pembelajaran berbasis

masalah(Rusman, 2010).

Permasalahan tersebut sebenarnya dapat diatasi jika guru dapat melihat permasalahan-permasalahan di kelas dan mencari suatu pendekatan belajar yang tepat agar materi pelajaran yang disampaikan dapat diserap dan dipahami oleh siswa dengan baik. Berdasarkan penjelasan di atas diperoleh pembelajaran fisika yang dapat meningkatkan keterampilan berpikir siswa yaitu dengan menggunakan model Pembelajaran berbasis masalah. Dengan adanya keterampilan berpikir siswa, akan dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar.

Model pembelajaran berbasis masalah merupakan inovasi dalam pembelajaran karena dalam PBM kemampuan berpikir siswa betul-betul dioptimalisasikan melalui proses kerja kelompok atau tim yang sistematis, sehingga siswa dapat memberdayakan, mengasah, menguji, dan mengembangkan kemampuan berpikirnya secara berkesinambungan. (Rusman, 2010)

Pembelajaran berbasis masalah sebagai salah satu pembelajaran yang

berpusat pada siswa dan berpegang pada paradigma pembelajaran

konstruktivisme. Perubahan paradigma dalam proses pembelajaran yang tadinya berpusat pada guru (teacher centered) menjadi pembelajaran yang berpusat pada


(11)

4

siswa (student centered) diharapkan dapat mendorong siswa untuk terlibat aktif dalam membangun pengetahuan, sikap, dan perilaku. Proses pembelajaran yang berpusat pada siswa akan membuat siswa memperoleh kesempatan dan fasilitas untuk membangun sendiri pengetahuannya sehingga siswa dapat memperoleh pengetahuan yang mendalam, dan pada akhirnya meningkatkan kualitas belajar siswa berperan aktif dalam mengkonstruksi konsep-konsep yang dipelajari.

Penggunaan model pembelajaran berbasis masalah mampu meningkatkan hasil belajar siswa.Penelitian mengenai Model Pembelajaran berbasis masalah ini sudah pernah dilakukan dan dikaji oleh 1) Yaumil Salvini (2014) hasil belajar fisika siswa setelah menerapkan model pembelajaran berbasis masalahsudah mencapai nilai ketuntasan.Kesimpulan yang dapat dilihat pada skripsi Yaumil Salvini bahwa model ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan, namun penelitian ini memiliki kelemahan dalam mempersiapkan media dan alat-alat peraga yang digunakan, serta penglokasian waktu yang kurang efisien sehingga kegiatan belajar dan hasil belajar yang diperoleh masih kurang baik. 2)Rajo Hasim Lubis (2014) Hasil belajar fisika yang diberi pembelajaran dengan model Pembelajaran Berbasis Masalah juga sudah meningkatkan hasil belajar dan hasil belajar dalam penelitian ini lebih baik dibandingkan penelitian oleh Yaumil Salvini. Dalam penelitian ini peneliti belum maksimal dalam mengelola waktu sehingga semua sintaks kurang efektif saat pelaksanaan proses pembelajaran model berbasis masalah, dan kurang dalam meningkatkan minat belajar siswa. 3) Mardiana Afriany Simatupang (2014), penelitian ini juga sudah meningkatkan hasil belajar setelah diberikan model pembelajaran berbasis masalah.Dalam penelitian ini peneliti mengalami beberapa hambatan, salah satunya adalah keterbatasan alokasi waktu sehingga semua sintaks kurang efektif dalam proses pembelajaran dan peneliti masih kesulitan dalam membimbing siswa.

Upaya yang akan dilakukan peneliti untuk mengatasi kelemahan tersebut adalah dengan memberikan model pembelajaran berbasis masalah disertai peta konsep sebagai salah satu media pembelajaran, sehingga dengan bantuan power point/ peta konsep siswa lebih mudah menguasai konsep Listrik Dinamis. Selain itu, peneliti akan memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang relevan dengan


(12)

5

kehidupan sehari-hari sehingga siswa lebih mudah mengerjakannya dan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan memanfaatkan waktu sebaik mungkin sesuai yang direncanakan dengan membawa 2 observer untuk membantu peneliti sehingga diharapkan hasil belajar siswa akan lebih baik.

Berdasarkan uraian di atas penulis berkeinginan melakukan penelitian

dengan judul “ Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis MasalahTerhadap

Hasil Belajar Siswa Pada Materi Listrik Dinamis Kelas X SMA Negeri 14 Medan T.P 2014/2015”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasi maslaah yang relevan dengan penelitian antara lain :

1. Rata-rata hasil belajar siswa masih di bawah KKM. 2. Siwa masih kurang berminat mempelajari fisika.

3. Siswa masih kurang aktif dan terlibat dalam proses belajar mengajar. 4. Penggunaan media pembelajaran masih kurang.

5.Model pembelajaran yang digunakan masih kurang bervariasi

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran berbasis

masalah

2. Subjek penelitian adalah siswa Kelas X Semester II SMA Negeri 14 Medan

T.P.2014/2015.

3. Materi pokok adalah Listrik Dinamis Kelas X Semester II SMA Negeri 14


(13)

6

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. Bagaimana aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan

modelpembelajaran berbasis masalahpada materi pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester II SMA Negeri 14 Medan T.P. 2014/2015?

2. Bagaimana aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan

pembelajaran konvensional pada materi pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester II SMA Negeri 14 Medan T.P. 2014/2015?

3. Bagaimana hasil belajar siswa di kelas ekperimen dengan menggunakan

model pembelajaran berdasarkan pada materi pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester II SMA Negeri 14 Medan T.P. 2014/2015?

4. Bagaimana hasil belajar siswa di kelas kontrol dengan menggunakan

pembelajaran konvensional pada materi pokok Listrik DinamisKelas X Semester II SMA Negeri 14 Medan T.P. 2014/2015?

5. Bagaimana pengaruh model pembelajaran berbasis masalahterhadap hasil

belajar siswa pada materi pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester II SMA Negeri 14 Medan T.P. 2014/2015?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari rumusan masalah, maka tujuan yang ingin diperoleh dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan

menggunakanmodel pembelajaran berdasarkan pada materi pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester II SMA Negeri 14 Medan T.P.2014/2015.

2. Untuk mengetahui aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan

menggunakan pembelajaran konvensional pada materi pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester II SMA Negeri 14 Medan T.P.2014/2015.

3. Untuk mengetahui hasil belajar siswa di kelas eksperimen dengan

menggunakan Model model pembelajaran berdasarkan pada materi pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester II SMANegeri 14 Medan T.P.2014/2015.


(14)

7

4. Untuk mengetahui hasil belajar siswa di kelas kontrol dengan menggunakan

pembelajaran konvensional pada materi pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester II SMA Negeri 14 Medan T.P.2014/2015.

5. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis masalahterhadap

hasil belajar siswa pada materi pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester II SMA Negeri 14 Medan T.P.2014/2015.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi penerapan model

pembelajaran di sekolah sehingga mampu mengoptimalkan kemampuan siswa dalam belajar fisika.

2. Sebagai bahan informasi hasil belajar menggunakanmodel pembelajaran

berdasarkan pada materi pokok Listrik Dinamis siswa Kelas X Semester II SMA Negeri 14 Medan T.P. 2014/2015.

3. Sebagai bahan informasi alternatif pemilihan model pembelajaran

1.7 Defenisi Operasional

1. Model pembelajaran berdasarkan adalahsuatupendekatanpembelajaran

dimanasiswamengerjakanpermasalahanyang

autentikdenganmaksuduntukmenyusunpengetahuanmerekasendiri,

mengembangkan inkuiridanketerampilanberpikirtingkat

lebihtinggi, mengembangkankemandiriandanpercayadiri. (Arends, 2008)

2. Pembelajaran langsung adalah salah satu pendekatan mengajar yang

dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah.

3. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah

menerima proses belajar mengajar selesai yang berupa nilai yang mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.


(15)

60 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang dilakukan dan pengujian hipotesis maka disimpulkan bahwa:

1. Aktivitassiswadalam proses pembelajarandenganmenggunakan model

pembelajaranberbasismasalahpadamateripokoklistrikdinamiskelas X semester II SMANegeri 14 Medan T.P.2014/2015mengalami peningkatan, pada pertemuan I 52,63% atau kurang aktif (E), pada pertemuan II 66,52 % atau cukup aktif (C) dan pada pertemuan III 76,04 % atau aktif (B).

2. Aktivitassiswadalam proses pembelajarandenganmenggunakan model

pembelajaranKonvensionalpadamateripokoklistrikdinamiskelas X semester II

SMANegeri 14 MedanT.P.2014/2015mengalami peningkatan, pada

pertemuan I 50,45% atau tidak aktif (E), pada pertemuan II 55,41%atau kurang aktif (D) dan pada pertemuan III 58,67% atau kurang aktif (D).

3. Hasilbelajarsiswa di kelaseksperimendenganmenggunakan model

pembelajaranberbasismasalahpadamateripokoklistrikdinamiskelas X semester II SMANegeri 14 Medan T.P.2014/2015adalah 74,07 atau tidak tuntas.

4. Hasilbelajarsiswa di kelaskontroldenganmenggunakan model

pembelajaranKonvensionalpadamateripokoklistrikdinamiskelas X semester II SMANegeri 14 Medan T.P.2014/2015adalah 68,29 atau tidak tuntas.

5. Ada pengaruh yang signifikan model

pembelajaranpembelajaranberbasismasalahterhadaphasilbelajarsiswapadamat eripokoklistrikdinamiskelas X semester II SMANegeri 14 Medan T.P. 2014/2015.


(16)

61

Berdasarkan hasil pembahasan penelitian yang dikemukakan maka untuk tindak lanjut penelitian ini, peneliti mempunyai saran-saran sebagai berikut:

1. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan agar lebih maksimal dalam

membimbing siswa pada setiap tahap terutama pada tahap

mengorganisasikansiswauntukbelajar.

2. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan agar memperhatikan keadaan siswa

dalam pembentukan kelompok.

3. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan berkomunikasi lebih baik dengan


(1)

siswa (student centered) diharapkan dapat mendorong siswa untuk terlibat aktif dalam membangun pengetahuan, sikap, dan perilaku. Proses pembelajaran yang berpusat pada siswa akan membuat siswa memperoleh kesempatan dan fasilitas untuk membangun sendiri pengetahuannya sehingga siswa dapat memperoleh pengetahuan yang mendalam, dan pada akhirnya meningkatkan kualitas belajar siswa berperan aktif dalam mengkonstruksi konsep-konsep yang dipelajari.

Penggunaan model pembelajaran berbasis masalah mampu meningkatkan hasil belajar siswa.Penelitian mengenai Model Pembelajaran berbasis masalah ini sudah pernah dilakukan dan dikaji oleh 1) Yaumil Salvini (2014) hasil belajar fisika siswa setelah menerapkan model pembelajaran berbasis masalahsudah mencapai nilai ketuntasan.Kesimpulan yang dapat dilihat pada skripsi Yaumil Salvini bahwa model ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan, namun penelitian ini memiliki kelemahan dalam mempersiapkan media dan alat-alat peraga yang digunakan, serta penglokasian waktu yang kurang efisien sehingga kegiatan belajar dan hasil belajar yang diperoleh masih kurang baik. 2)Rajo Hasim Lubis (2014) Hasil belajar fisika yang diberi pembelajaran dengan model Pembelajaran Berbasis Masalah juga sudah meningkatkan hasil belajar dan hasil belajar dalam penelitian ini lebih baik dibandingkan penelitian oleh Yaumil Salvini. Dalam penelitian ini peneliti belum maksimal dalam mengelola waktu sehingga semua sintaks kurang efektif saat pelaksanaan proses pembelajaran model berbasis masalah, dan kurang dalam meningkatkan minat belajar siswa. 3) Mardiana Afriany Simatupang (2014), penelitian ini juga sudah meningkatkan hasil belajar setelah diberikan model pembelajaran berbasis masalah.Dalam penelitian ini peneliti mengalami beberapa hambatan, salah satunya adalah keterbatasan alokasi waktu sehingga semua sintaks kurang efektif dalam proses pembelajaran dan peneliti masih kesulitan dalam membimbing siswa.

Upaya yang akan dilakukan peneliti untuk mengatasi kelemahan tersebut adalah dengan memberikan model pembelajaran berbasis masalah disertai peta konsep sebagai salah satu media pembelajaran, sehingga dengan bantuan power point/ peta konsep siswa lebih mudah menguasai konsep Listrik Dinamis. Selain itu, peneliti akan memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang relevan dengan


(2)

5

kehidupan sehari-hari sehingga siswa lebih mudah mengerjakannya dan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan memanfaatkan waktu sebaik mungkin sesuai yang direncanakan dengan membawa 2 observer untuk membantu peneliti sehingga diharapkan hasil belajar siswa akan lebih baik.

Berdasarkan uraian di atas penulis berkeinginan melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis MasalahTerhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Listrik Dinamis Kelas X SMA Negeri 14 Medan T.P 2014/2015”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasi maslaah yang relevan dengan penelitian antara lain :

1. Rata-rata hasil belajar siswa masih di bawah KKM. 2. Siwa masih kurang berminat mempelajari fisika.

3. Siswa masih kurang aktif dan terlibat dalam proses belajar mengajar. 4. Penggunaan media pembelajaran masih kurang.

5.Model pembelajaran yang digunakan masih kurang bervariasi

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran berbasis masalah

2. Subjek penelitian adalah siswa Kelas X Semester II SMA Negeri 14 Medan T.P.2014/2015.

3. Materi pokok adalah Listrik Dinamis Kelas X Semester II SMA Negeri 14 Medan T.P.2014/2015.


(3)

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan modelpembelajaran berbasis masalahpada materi pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester II SMA Negeri 14 Medan T.P. 2014/2015?

2. Bagaimana aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada materi pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester II SMA Negeri 14 Medan T.P. 2014/2015?

3. Bagaimana hasil belajar siswa di kelas ekperimen dengan menggunakan model pembelajaran berdasarkan pada materi pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester II SMA Negeri 14 Medan T.P. 2014/2015?

4. Bagaimana hasil belajar siswa di kelas kontrol dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada materi pokok Listrik DinamisKelas X Semester II SMA Negeri 14 Medan T.P. 2014/2015?

5. Bagaimana pengaruh model pembelajaran berbasis masalahterhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester II SMA Negeri 14 Medan T.P. 2014/2015?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari rumusan masalah, maka tujuan yang ingin diperoleh dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakanmodel pembelajaran berdasarkan pada materi pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester II SMA Negeri 14 Medan T.P.2014/2015.

2. Untuk mengetahui aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada materi pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester II SMA Negeri 14 Medan T.P.2014/2015.

3. Untuk mengetahui hasil belajar siswa di kelas eksperimen dengan menggunakan Model model pembelajaran berdasarkan pada materi pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester II SMANegeri 14 Medan T.P.2014/2015.


(4)

7

4. Untuk mengetahui hasil belajar siswa di kelas kontrol dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada materi pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester II SMA Negeri 14 Medan T.P.2014/2015.

5. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis masalahterhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester II SMA Negeri 14 Medan T.P.2014/2015.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi penerapan model pembelajaran di sekolah sehingga mampu mengoptimalkan kemampuan siswa dalam belajar fisika.

2. Sebagai bahan informasi hasil belajar menggunakanmodel pembelajaran berdasarkan pada materi pokok Listrik Dinamis siswa Kelas X Semester II SMA Negeri 14 Medan T.P. 2014/2015.

3. Sebagai bahan informasi alternatif pemilihan model pembelajaran

1.7 Defenisi Operasional

1. Model pembelajaran berdasarkan adalahsuatupendekatanpembelajaran dimanasiswamengerjakanpermasalahanyang

autentikdenganmaksuduntukmenyusunpengetahuanmerekasendiri,

mengembangkan inkuiridanketerampilanberpikirtingkat lebihtinggi, mengembangkankemandiriandanpercayadiri. (Arends, 2008) 2. Pembelajaran langsung adalah salah satu pendekatan mengajar yang

dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah.

3. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima proses belajar mengajar selesai yang berupa nilai yang mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.


(5)

60

Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang dilakukan dan pengujian hipotesis maka disimpulkan bahwa:

1. Aktivitassiswadalam proses pembelajarandenganmenggunakan model pembelajaranberbasismasalahpadamateripokoklistrikdinamiskelas X semester II SMANegeri 14 Medan T.P.2014/2015mengalami peningkatan, pada pertemuan I 52,63% atau kurang aktif (E), pada pertemuan II 66,52 % atau cukup aktif (C) dan pada pertemuan III 76,04 % atau aktif (B).

2. Aktivitassiswadalam proses pembelajarandenganmenggunakan model pembelajaranKonvensionalpadamateripokoklistrikdinamiskelas X semester II SMANegeri 14 MedanT.P.2014/2015mengalami peningkatan, pada pertemuan I 50,45% atau tidak aktif (E), pada pertemuan II 55,41%atau kurang aktif (D) dan pada pertemuan III 58,67% atau kurang aktif (D). 3. Hasilbelajarsiswa di kelaseksperimendenganmenggunakan model

pembelajaranberbasismasalahpadamateripokoklistrikdinamiskelas X semester II SMANegeri 14 Medan T.P.2014/2015adalah 74,07 atau tidak tuntas.

4. Hasilbelajarsiswa di kelaskontroldenganmenggunakan model pembelajaranKonvensionalpadamateripokoklistrikdinamiskelas X semester II SMANegeri 14 Medan T.P.2014/2015adalah 68,29 atau tidak tuntas.

5. Ada pengaruh yang signifikan model

pembelajaranpembelajaranberbasismasalahterhadaphasilbelajarsiswapadamat eripokoklistrikdinamiskelas X semester II SMANegeri 14 Medan T.P. 2014/2015.


(6)

61

Berdasarkan hasil pembahasan penelitian yang dikemukakan maka untuk tindak lanjut penelitian ini, peneliti mempunyai saran-saran sebagai berikut:

1. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan agar lebih maksimal dalam membimbing siswa pada setiap tahap terutama pada tahap mengorganisasikansiswauntukbelajar.

2. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan agar memperhatikan keadaan siswa dalam pembentukan kelompok.

3. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan berkomunikasi lebih baik dengan observer tentang kondisi siswa.