UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) MENGGUNAKAN MEDIA KOMPUTER MICROSOFT POWER POINT DI KELAS VII-I SMP NEGERI 3 SIMANINDO T.A 2014/2015.
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN
MENERAPKAN CONTEXTUAL TEACHINGAND LEARNING
(CTL)MENGGUNAKANMEDIAKOMPUTER MICROSOFT
POWER POINT DI KELAS VII-I SMP
NEGERI 3SIMANINDOT.A 2014/2015
Oleh :
Jhonalwin Nainggolan
NIM 4111311003
Program Studi Pendidikan Matematika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015
i
ii
RIWAYAT HIDUP
Jhonalwin Nainggolan merpakan anak kedua dari lima bersaudara yang
dilahirkan di Huta Uruk Kabupaten Samosir, pada tanggal 15 Agustus 1993. Ayah
bernama A. Nainggolan dan Ibu bernama R.br Tamba. Pada tahun 1999, penulis
masuk SD Negeri 173811 Simanindo, Samosir dan lulus pada tahun 2005. Pada
tahun 2005, penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 3 Simanindo, Samosir
dan lulus pada tahun 2008. Setelah itu pada tahun 2008, penulis melanjutkan
sekolah di SMA Negeri 1 Simanindo, Samosir dan lulus pada tahun 2011. Pada
tahun 2011, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas
Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Negeri Medan
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penelitian dan skripsi ini dapat
diselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Dengan Menerapkan Contextual Teaching Learning (CTL) Menggunakan
Media Komputer Microsoft Power Point Di Kelas VII-I SMP Negeri 3 Simanindo
T.A 2014/2015”, disusun untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada: Bapak
Prof. Dr. P Siagian, M.Pd, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penyusunan
proposal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima
kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si, Bapak Dr. Edy
Surya, M.Si, Bapak Drs. Syafari, M.Pd, selaku dosen penguji yang telah memberikan
saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesainya skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. M. Panjaitan,
M.Pd selaku dosen pembimbing akademik, Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd
selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta para staf pegawai di rektorat, Bapak
Prof. Drs. Motlan, M.Sc., Ph.D, selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan beserta para staf pegawai di fakultas,
Bapak Dr. Edy Surya, M.Si selaku Ketua Jurusan Matematika, Bapak Drs. Zul Amry,
M.Si., Ph.D selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika, Bapak Drs. Yasifati
Hia, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Matematika, dan kepada seluruh Bapak dan Ibu
dosen beserta staf pegawai Jurusan Matematika yang telah membantu penulis.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Manuntun Sitanggang, S.Pd
selaku kepala sekolah SMP Negeri 3 Simanindo Samosir, Ibu Nurhijah Sitinjak,S.Pd
selaku guru bidang studi matematika kelas VII SMP Negeri 3 Simanindo Samosir
v
yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan
membantu penulis dalam pelaksanaan penelitian.
Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada Ayahanda A. Nainggolan
dan Ibunda R. Br Tamba yang selalu setia memberikan dukungan, doa, bantuan moril
maupun materil kepada penulis dalam menyelesaikan pendidikan di UNIMED.
Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada kakak dan adik penulis
yaitu Ida Lestari Nainggolan S.Hut, Yuni M Nainggolan, Krisnomi Nainggolan dan
Veiver Junior Nainggolan yang setia juga memberikan dukungan, semangat dan doa.
Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada sahabat-sahabat penulis
(Mohd. Zulfachri, Dinaria, Toga, Dewi, Dwi, Melati, Asmy, Dea, Erna, Dian, Nurul,
Cyntia dan semua teman mahasiswa EKAES 11), DIK A, DIK B, DIK C, NONDIK,
BILMATH, penulis juga mengucapkan terima kasih buat warga sekret IKBKM
(Wes, Aam, Marihot, Eco, Mia, Reynold, Shindy, Fitri, Immanuel, Toga Sinaga)
yang mendoakan penulis dalam mengerjakan skripsi ini serta kawan seperjuangan
Elisabeth, Santi Ramona, Krisna yang selalu memberikan motivasi, doa kepada
penulis sampai skripsi ini selesai.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun
bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam
memperkaya khasanah ilmu pendidikan matematika. Semoga Tuhan Yang Maha Esa
senantiasa mencurahkan rahmat-Nya kepada kita semua.
Medan,
Juli 2015
Penulis,
Jhoanlwin Nainggolan
NIM. 4111311003
iii
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN
MENERAPKAN CONTEXTUAL TEACHINGAND LEARNING
(CTL)MENGGUNAKANMEDIAKOMPUTER MICROSOFT
POWER POINT DI KELAS VII-I SMP
NEGERI 3SIMANINDOT.A 2014/2015
Jhonalwin Nainggolan (4111311003)
ABSTRAK
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dibagi dalam dua
siklus, siklus I terdiri dari 2 kali pertemuan dan siklus II terdiri dari 2 kali
pertemuan. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar
matematika siswa melalui Penerapan Contextual Teaching and Learning
menggunakan Media Komputer Microsoft Power Point pada materi bangun datar
segiempat di kelas VII-I SMP Negeri 3 Simanindo T.A 2014/2015.
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII-1 SMP Negeri 3
Simanindo Tahun Ajaran 2014/2015 yang berjumlah 20 orang siswa. Objek dalam
penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar matematika siswa dengan
Penerapan Contextual Teaching and Learning menggunakan Media Komputer
Microsoft Power Point.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi
dan tes hasil belajar. Lembar observasi digunakan untuk melihat proses
pembelajaran selama proses belajar mengajar dengan menerapkan pembelajaan
kontekstual. Tes hasil belajar digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa dan
ketuntasan belajar siswa dalam menyelesaikan soal yang berkaitan dengan bangun
datar segiempat setelah pembelajaran kontekstual dilakukan.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa nilai rata-rata hasil observasi
pembelajaran untuk peneliti pada siklus I adalah 2,85 dengan kategori baik
sedangkan pada siklus II nilai rata-rata hasil observasi pembelajaran adalah 3,16
dengan kategori baik. Berdasarkan hasil tes awal diperoleh ketuntasan hasil
belajar siswa secara klasikal (≥ ) adalah 5% dan nilai rata-rata kelas 46,75.
Setelah pemberian tindakan I (siklus I) diperoleh ketuntasan hasil belajar siswa
secara klasikal yaitu 60,0% dan nilai rata-rata kelas 63,5. Setelah pemberian
tindakan II (siklus II) diperoleh ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal yaitu
85,0% dan nilai rata-rata kelas 80,25.
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa Penerapan
Contextual Teaching and Learning menggunakan Media Komputer Microsoft
Power Point dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada materi
bangun datar segiempat di kelas VII-I SMP Negeri 3 Simanindo T.A 2014/2015.
Saran yang diajukan yaitu guru dapat menerapkan Contextual Teaching and
Learning menggunakan Media Komputer Microsoft Power Point sebagai
alternatif dalam pembelajaran yang bertujuan untk meningkatkan hasil belajar
matematika siswa.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
RIWAYAT HIDUP
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
i
ii
iii
iv
vi
ix
xi
xii
BAB I PENDAHULUAN
1
1.1. Latar Belakang Masalah
1
1.2. Identifikasi Masalah
6
1.3. Batasan Masalah
6
1.4. Rumusan Masalah
6
1.5. Tujuan Penelitian
7
1.6. Manfaat Penelitian
7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
8
2.1. Kerangka Teoritis
8
2.1.1. Pengertian Belajar
8
2.1.2. Pengertian Pembelajaran Matematika
9
2.1.3. Pengertian Hasil Belajar
10
2.1.4. Model Pembelajaran Kontekstual (CTL)
12
2.1.4.1. Pengertian dan Konsep Dasar Strategi Pembelajaran
Kontekstual
2.1.4.2. Komponen Pembelajaran Kontekstual
12
14
2.1.4.3. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran
Kontekstual
2.1.5. Komputer Sebagai Media Pembelajaran
20
20
2.1.5.1. Microsoft PowerPoint
22
2.1.5.2. Mengoperasikan Microsoft PowerPoint 2007
25
vii
2.1.6. Bangun Datar Segiempat
25
2.1.6.1. Persegi Panjang
25
2.1.6.2. Persegi
27
2.1.6.3. Jajargenjang
28
2.1.6.4. Belah Ketupat
30
2.1.6.5. Layang-Layang
32
2.1.6.6. Trapesium
34
2.2. Kerangka Konseptual
36
2.3. Hipotesis Penelitian
38
BAB III METODE PENELITIAN
46
3.1. Jenis Penelitian
46
3.2.
46
Tempat dan Waktu Penelitian
3.3. Subjek dan Objek Penelitian
46
3.4. Prosedur Penelitian
46
3.5.
3.4.1. Siklus I
48
3.4.2. Siklus II
50
Alat Pengumpulan Data
53
3.5.1. Tes Tertulis
53
3.5.2. Observasi
54
3.5.3. Wawancara
55
3.6. Teknik Analisis Data
55
3.6.1. Reduksi Data
56
3.6.2. Pemaparan Data
56
3.6.2.1. Analisis Hasil Belajar Siswa
56
3.6.2.2. Analisis Observasi Aktivitas Guru
58
3.6.3. Penarikan Kesimpulan
59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1. Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Siklus I
60
60
viii
4.1.1.1 Permasalahan I
60
4.1.1.2 Perencanaan Tindakan I
63
4.1.1.3 Pelaksanaan Tindakan I
63
4.1.1.4 Observasi I
65
4.1.1.5 Analisis Data Hasil Siklus I
66
4.1.1.5.1 Analisis Tes
66
4.1.1.5.2 Analisis Observasi
69
4.1.1.6 Refleksi I
4.2 Hasil Penelitian Siklus II
73
75
4.2.1 Permasalahan II
75
4.2.2 Perencanaan Tindakan II
75
4.2.3 Pelaksanaan Tindakan II
76
4.2.4 Observasi II
78
4.2.5 Analisis Data Hasil Siklus II
79
4.2.5.1 Analisis Tes
79
4.2.5.2 Analisis Observasi
81
4.2.6 Refleksi II
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian
84
85
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
90
5.2 Saran
91
DAFTAR PUSTAKA
92
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I (siklus 1)
94
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II (siklus 1)
100
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I (siklus II)
106
Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II (siklus II)
112
Lampiran 5 Lembar Kegiatan Siswa I
118
Lampiran 6 Lembar Jawaban Siswa LAS I
121
Lampiran 7 Alternatif Penyelesaian LAS I
125
Lampiran 8 Lembar Kegiatan Siswa II
128
Lampiran 9 Lembar Jawaban Siswa LAS II
130
Lampiran 10 Alternatif Penyelesaian LAS II
133
Lampiran 11 Lembar Kegiatan Siswa III
135
Lampiran 12 Lembar Jawaban Siswa LAS III
137
Lampiran 13 Alternatif Penyelesaian LAS III
141
Lampiran 14 Lembar Kegiatan Siswa IV
145
Lampiran 15 Lembar Jawaban Siswa LAS IV
147
Lampiran 16 Alternatif Penyelesaian LAS IV
150
Lampiran 17 Kisi-Kisi Tes Awal
153
Lampiran 18 Tes Awal
154
Lampiran 19 Alternatif Penyelesaian Tes Awal
155
Lampiran 20 Pedoman Penskoran Tes Awal
158
Lampiran 21 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar I
160
Lampiran 22 Tes Hasil Belajar I
161
Lampiran 23 Alternatif Penyelesaian Hasil Belajar I
163
Lampiran 24 Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar I
166
Lampiran 25 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar II
169
Lampiran 26 Tes Hasil Belajar II
170
Lampiran 27 Alternatif Penyelesaian Tes Hasil Belajar II
172
Lampiran 28 Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar II
175
Lampiran 29 Lembar Validasi Tes Awal
178
xiii
Lampiran 30 Lembar Validasi Tes Hasil Belajar I
181
Lampiran 31 Lembar Validasi Tes Hasil Belajar II
184
Lampiran 32 Lembar Observasi Proses Pembelajaran I
187
Lampiran 33 Lembar Observasi Proses Pembelajaran II
190
Lampiran 34 Lembar Observasi Proses Pembelajaran III
193
Lampiran 35 Lembar Observasi Proses Pembelajaran IV
196
Lampiran 36 Analisis Tes Awal
199
Lampiran 37 Analisis Tes Hasil Belajar I
200
Lampiran 38 Analisis Tes Hasil Belajar II
201
Lampiran 39 Nilai Hasil Belajar Siswa Setiap Siklus
202
Dokumentasi
203
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi manusia, karena
pendidikan merupakan investasi sumber daya manusia dalam jangka panjang.
Pendidikan juga merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan
kualitas sumber daya manusia. Perkembangan dunia pendidikan yang semakin
pesat, menuntut lembaga pendidikan untuk bekerja lebih baik dalam
menyesuaikan perkembangan ilmu pengetahuan dengan pendidikan yang ada di
negara kita. Kegiatan proses belajar mengajar merupakan kegiatan inti dalam
upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Baik buruknya suatu proses
pembelajaran adalah salah satu faktor dominan dalam menentukan kualitas
pendidikan.
Perkembangan suatu bangsa dapat dilihat dari kemajuan bidang
matematika bangsa tersebut. Seperti yang dikemukakan Morris Kline (dalam
Alex, 2010:1) bahwa: “Jatuh bangunnya suatu bangsa dewasa ini tergantung dari
kemajuan dibidang matematika”. Untuk menghadapinya, dituntut sumber daya
yang handal, mampu berkompetisi secara global sehingga diperlukan kemampuan
yang tinggi, melibatkan pemikiran kritis, sistematis, logis, kreatif dan kemauan
kerjasama yang efektif.
Slameto (2010:72) menyatakan bahwa: “Matematika adalah suatu jalan
untuk menuju pemikiran yang jelas, tepat, teliti, yang melandasi semua ilmu
pengetahuan dan filsafat bahkan keberhasilan suatu negara tergantung dari
kemajuan matematikanya”. Matematika merupakan mata pelajaran yang
mempunyai peranan penting dalam meningkatkan kualitas SDM dengan jalan
mengembangkan kemampuan berpikir logis, rasional dan sistematis,
serta
mendasari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Cornelius (dalam
Abdurrahman, 2012:253) menyatakan bahwa:
Lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan
(1) sarana berpikir yang jelas dan logis, (2) sarana untuk memecahkan
masalah kehidupan sehari-hari, (3) sarana mengenal pola-pola hubungan
1
2
dan generalisasi pengalaman, (4) sarana mengembangkan kreativitas, dan
(5) sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan
budaya.
Selama ini guru dipandang sebagai sumber informasi utama namun
karena semakin majunya teknologi maka siswa dapat dengan mudah mendapatkan
informasi yang dibutuhkannya, maka guru seharusnya tanggap dan mampu
menyesuaikan diri terhadap perkembangan tersebut. Peran guru sebagai fasilitator
adalah memfasilitasi proses pembelajaran yang berlangsung di kelas. Guru
memilih atau merancang rencana pembelajaran yang sesuai dengan kondisi kelas
dan berusaha mengarahkan siswa untuk berperan aktif dan bertanggungjawab
terhadap proses serta hasil pembelajaran. Sedangkan peran guru sebagai
katalisator adalah guru membantu siswa dalam menemukan kekuatan, talenta, dan
kelebihan
mereka.
Guru
bertindak
sebagai
pembimbing
yang
mampu
menumbuhkan dan mengembangkan rasa cinta siswa akan proses pembelajaran
serta membantu siswa untuk mengerti cara belajar yang optimal. Hal ini di
kemukakan Ahmad 2001: (dalam http://edukasi.kompasiana.com/2011/10/28/pera
nan-guru-dalam-pengembangan-pendidikan-karakter-di-sekolah/) bahwa:
Dalam pengembangan karakter peserta didik, guru berkedudukan sebagai
fasilitator, dan katalisator atau teladan. Sebagai fasilitator, guru berperan
sebagai sutradara yang mengarahkan, membimbing, memfasilitasi dalam
proses pembelajaran sehingga peserta didik dapat melakukan dan
menemukan sendiri hasil belajarnya. Sedangkan sebagai katalisator, guru
membantu mengarahkan dan mengembangkan aspek kepribadian,
karakter, dan intelektual siswa sehingga siswa mengerti bahwa proses
belajar adalah proses yang berkesinambungan.
Dalam proses pembelajaran apabila guru dapat menerapkan kedua peran
tersebut maka segala kegiatan dalam pembelajaran akan terasa lebih
menyenangkan dan lebih bermakna bagi siswa. Hal ini juga seharusnya berlaku
bagi mata pelajaran matematika. Namun pada kenyataannya, banyak siswa yang
mengatakan bahwa pelajaran matematika adalah pelajaran yang sulit untuk
dimengerti dan membosankan serta tidak menarik. Seperti yang dikemukakan
oleh Abdurrahman (2009:252) bahwa: “Dari berbagai bidang studi yang diajarkan
di sekolah, matematika merupakan bidang studi yang dianggap paling sulit oleh
3
para siswa, baik yang tidak berkesulitan belajar, dan lebih-lebih bagi siswa yang
berkesulitan belajar”. Hal ini dikarenakan matematika disajikan dalam bentuk
yang terkesan sulit untuk dipelajari, hanya merupakan konsep-konsep, teori lalu
contoh soal dan tidak ada aplikasi dalam kehidupan sehari-hari, akibatnya siswa
sering merasa bosan, dan kurang berminat belajar matematika sehingga
mengakibatkan rendahnya hasil belajar matematika.
Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar matematika,
antara lain yaitu kurangnya minat siswa menerima pelajaran yang diberikan guru
karena dianggap paling sulit, rendahnya penguasaan siswa terhadap konsep.
Selain itu, dalam proses pembelajaran siswa sering merasa jenuh dan bosan
karena proses pembelajaran yang dilakukan guru tidak efektif dan efisien seperti
metode mengajar guru yang kurang bervariasi, bersifat konvensional dan lebih
banyak didominasi oleh guru, akibatnya pencapaian hasil belajar tidak optimal.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti (tanggal 12 januari
2015) hasil belajar matematika siswa di SMP Negeri 3 Kecamatan Simanindo,
khususnya di kelas VII-I rendah. Dari hasil tes diagnostik yang dilakukan peneliti
terhadap siswa kelas VII-I diperoleh tingkat ketuntasan sangat rendah. Skor ratarata diagnostik adalah 46,75. Hasil lengkapnya dapat dilihat dari table berikut:
Tabel 1.1. Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa pada Tes Diagnostik
Persentase
Tingkat
Banyak
Persentase
Rata-rata
Penguasaan
Ketuntasan
Siswa
Jumlah
Nilai
Siswa
90% - 100%
Sangat Tinggi
0
0%
80% - 89%
Tinggi
1
5%
46,75
65% - 79%
Sedang
0
0%
(Sangat
55% - 64%
Rendah
5
25%
rendah)
00% - 54%
Sangat Rendah
14
70%
Jumlah
20
100 %
4
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa dari 20 siswa terdapat 1 siswa(5%)
yang memperoleh nilai diatas KKM dan sebanyak 19 orang siswa (95%) yang
memperoleh nilai dibawah KKM. Sehingga dari data tersebut dapat disimpulkan
bahwa, penguasaan siswa terhadap materi segiempat masih sangat rendah.
Dari hasil tes diagnostik tersebut, ada beberapa masalah yang dialami oleh
siswa dalam menyelesaikan soal segiempat yaitu:
a. Siswa tidak memahami konsep keliling dan luas segiempat.
b. Siswa berkesulitan dalam menyelesaikan operasi hitung penjumlahan.
c. Siswa berkesulitan dalam menyelesaikan operasi hitung perkalian dan
pembagian.
d. Siswa kurang teliti sehingga salah dalam melakukan perhitungan
Faktor lain yang menyebabkan rendahnya hasil belajar matematika siswa
terletak pada penerapan model serta metode mengajar yang kurang efektif. Seperti
yang di ungkapkan oleh Trianto, (2011:5) bahwa : “Berdasarkan hasil analisis
penelitian terhadap rendahnya hasil belajar peserta didik yang disebabkan
dominannya proses pembelajaran konvensional. Pada pembelajaran ini suasana
kelas cenderung teacher –centered sehingga siswa menjadi pasif”.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Nurhijah Sitinjak (tanggal 12
januari 2014) bertempat di SMP Negeri 3 Kecamatan Simanindo, penyebab
rendahnya hasil belajar siswa di sekolah tersebut khususnya kelas VII adalah
kurangnya minat belajar siswa dan fasilitas sekolah yang memadai. Peneliti juga
mengamati bahwa ketika dalam melakukan pembelajaran guru tersebut
menggunakan pembelajaran konvensional yaitu dengan menjelaskan materi
pelajaran, atau dengan diskusi dan di tambah dengan pemberian tugas mandiri
kepada siswa selesai memberikan penjelasan materi ajar di kelas. Selain itu guru
tersebut jarang menggunakan media pembelajaran. Oleh karena jarang
menggunakan media pembelajaran, peneliti tertarik menggunakan Media
Komputer Microsoft Power Point, dimana dalam penggunaanya dibutuhkan
infocus. Menurut hasil wawancara infocus di sekolah tersebut berjumlah 2 unit.
Beliau juga mengatakan bahwa nilai matematika peserta didik lebih rendah di
bandingkan dengan mata pelajaran lainnya. Cara beliau untuk mengatasi
5
rendahnya hasil belajar siswa dengan memberikan motivasi kepada siswa dengan
memberikan soal-soal latihan di kelas maupun di rumah.
Untuk membuat hasil belajar matematika meningkat guru seharusnya
memberikan motivasi dan guru memakai berbagai model dan media pembelajaran
yang disesuaikan dengan materi dan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan.
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran matematika di SMP
Negeri 3 Kecamatan Simanindo, peneliti menerapkan contextual teaching and
learning pada materi bangun datar segiempat.
Peneliti memiliki anggapan bahwa diperlukan suatu pembelajaran yang
dapat membuat siswa senang untuk belajar matematika, dapat menghubungkan
konsep pemikiran yang dimilikinya ke dalam dunia nyata agar dapat memotivasi
siswa untuk menerapkan pengetahuannya ke dalam kehidupan mereka sehari-hari
sehingga pemahaman konsep siswa meningkat. Pembelajaran yang diduga dapat
digunakan untuk tujuan tersebut adalah pembelajaran kontekstual (contextual
teaching and learning).
Pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learning) adalah
konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan
dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari,
dengan mengaitkan komponen-komponen utama pembelajaran efektif, yaitu :
kontruktivisme (contructivism), menemukan (inquiry), bertanya (questioning),
masyarakat belajar (learning community), pemodelan (modeling), refleksi
(reflection), dan penilaian yang sebenarnya (authentic assesment).
Pembelajaran
kontekstual
menuntut
perubahan-perubahan
dalam
mengorganisasikan kelas, penggunaan metode mengajar, meningkatkan keaktifan
dan
kemampuan
pemahaman
siswa,
mengembangkan
materi
pelajaran
matematika dengan baik, sehingga penguasaan konsep dan pengetahuannya akan
lebih luas.
Berdasarkan uraian diatas terlihat adanya kesenjangan antara harapan
dengan kenyataan, disatu sisi diharapkan prestasi belajar siswa tentang
pemahaman konsep matematika agar lebih baik. Sementara disisi lain prestasi
6
belajar siswa belum sesuai dengan harapan. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk
melaksanakan penelitian dengan judul: “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Dengan Menerapkan Contextual Teaching Learning (CTL) Menggunakan Media
Komputer Microsoft Power Point Di Kelas VII SMP Negeri 3 Simanindo T.A
2014/2015”.
1.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, beberapa masalah dapat
diidentifikasi sebagai berikut:
1) Matematika dianggap palajaran yang sangat sulit,
2) Pembelajaran masih berpusat pada guru,
3) Kurangnya penggunaan media dalam pembelajaran,
4) Proses pembelajaran yang dilakukan masih di dominasi oleh pembelajaran
konvensional,
5) Proses pembelajaran bangun datar segiempat tidak pernah menerapakan
pembelajaran kontekstual menggunakan media komputer microsoft power
point.
1.2 Batasan Masalah
Melihat
luasnya
cakupan
masalah-masalah
yang
teridentifikasi
dibandingkan waktu dan kemampuan yang dimiliki penulis, maka penulis perlu
memberi batasan terhadap masalah yang dikaji agar lebih terarah dan jelas.
Masalah dalam penelitian ini dibatasi hanya pada penerapan contextual teaching
and learning menggunakan media komputer microsoft power point untuk
meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada materi segiempat di SMP
Negeri 3 Kecamatan Simanindo tahun ajaran 2014/2015.
1.3 Rumusan Masalah
Perumusan masalah pada penelitian ini adalah: Apakah penerapan
contextual teaching and learning (CTL) dapat meningkatkan hasil belajar
matematika siswa di SMP Negeri 3 Simanindo T.A 2014/2015 ?
7
1.4 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui apakah penerapan contextual teaching and learning
(CTL) menggunakan media komputer microsoft power point dapat meningkatkan
hasil belajar matematika siswa di SMP Negeri 3 Simanindo T.A 2014/2015.
1.5 Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut :
1. Bagi siswa, melalui penerapan contextual teaching and learning
menggunakan media komputer microsoft power point diharapkan dapat
meningkatkan perhatian terhadap materi yang diajarkan dalam pelajaran
matematika sehingga dapat memahami materi yang diajarkan yang
mengakibatkan meningkatnya hasil belajar matematika siswa kelas VII-I
SMP N 3 Simanindo.
2. Bagi guru, sebagai bahan masukan bahwa penerapan contextual teaching
and learning menggunakan media komputer microsoft power point dapat
digunakan sebagai alternatif pembelajaran dalam upaya meningkatkan
pemahaman konsep matematika siswa serta sebagai bahan pertimbangan
untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
3. Bagi pihak sekolah, sebagai bahan masukan kepada pengelola sekolah
dalam pembinaan dan peningkatan mutu pendidikan.
4. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan dalam
penelitian selanjutnya dengan cakupan yang lebih luas.
90
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka diperoleh kesimpulan
bahwa pembelajaran kontekstual menggunakan media komputer microsoft power
point dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas VII-I SMP Negeri 3
Simanindo Samosir. Upaya yang dilakukan peneliti pada pembelajaran untuk
meningkatkan pemahaman konsep siswa adalah menerapkan 7 komponen
pembelajaran kontekstual yaitu: konstruktivisme (constructivism), menemukan
(inquiry), bertanya (questioning), masyarakat belajar (learning community),
pemodelan (modeling), refleksi (reflection), dan penilaian yang sebenarnya
(authentic assesment). Dari hasil observasi pelaksanaan pembelajaran diperoleh
bahwa pelaksanaan pembelajaran mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus
II. Pelaksanaan pembelajaran berdasarkan hasil observasi untuk guru pada siklus I
sebesar 2,85 meningkat pada siklus II menjadi 3,16. Berdasarkan hasil tes hasil
belajar yang diberikan kepada siswa pada siklus I diperoleh nilai rata-rata sebesar
63,5 dan meningkat pada siklus II menjadi 77,5 sehingga diperoleh peningkatan
rata-rata pemahaman konsep siswa sebesar 14,00. Selain itu, diperoleh
peningkatan ketuntasan belajar sebanyak 5 orang (25,00%), yaitu dari 12 orang
siswa (60,00%) pada siklus I meningkat menjadi 17 orang siswa (85,00%) pada
siklus II dan tingkat ketuntasan klasikal yang diperoleh pada siklus II yakni
85,00% sudah mencukupi syarat ketuntasan klasikal yaitu ≥ 85% siswa yang
mencapai tes kemampuan pemahaman konsep 65.
90
91
5.2 SARAN
Adapun
saran-saran
yang diajukan
berdasarkan
hasil
penelitian,
pembahasan serta kesimpulan adalah sebagai berikut :
1. Bagi guru matematika kelas VII-I SMP Negeri 3 Simanindo Samosir,
diharapkan menerapkan pembelajaran kontekstual menggunakan media
komputer
microsoft
memperbanyak
power
diskusi
dan
point
dengan
memperbanyak
memberikan
memberi
motivasi,
pertanyaan-
pertanyaan yang menuntun siswa dalam menyelesaikan soal-soal yang
diberikan agar siswa semakin mengerti dan hasil belajar matematika siswa
dapat meningkat.
2. Guru diharapkan membentuk kelompok siswa yang anggotanya terdiri dari
siswa berkemampuan tinggi, sedang dan rendah agar disetiap kelompok
agar semua anggota aktif berinteraksi dalam mendiskusikan soal-soal
latihan.
3. Bagi guru yang akan menggunakan model pembelajaran model
pembelajaran kontekstual harus mengoptimalkan inquiry (menemukan)
agar siswa memiliki banyak kesempatan untuk mengemukakan pendapat
dan menemukan sendiri konsep matematika dan berani untuk menanyakan
hal-hal yang kurang dipahami kepada guru untuk menemukan konsep itu.
4. Bagi peneliti lanjutan yang ingin melakukan penelitian sejenis disarankan
untuk menyediakan alokasi waktu yang lebih karena pembelajaran ini
menggunakan waktu yang lebih banyak dan memperhatikan kelemahankelemahan yang ada pada peneliti, sehingga penelitian yang dilakukan
semakin lebih baik.
92
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, M., (2012), AnakBerkesulitanBelajar, RinekaCipta, Jakarta.
Ahmad,(2011), Peranan Guru dalam Pengembangan Pendidikan Karakter
diSekolah,http://edukasi.kompasiana.com/2011/10/28/peranan-guru-dalampengembangan-pendidikan-karakter-di-sekolah/(diakses 23 Januari 2015)
Alex, R., (2010).,PenerapanSrategi TTW ( THINK TALK WRITE ) Dengan
Menggunakan LASUntukMeningkatkanAktivitasDan HasilBelajar
MatematikaSiswaPadaPersamaanKuadratkelas X SMA Swasta HKBP
Sidorame Medan TahunAjaran 2010/2011, Skripsi, FMIPA, Universitas
Negeri Medan, Medan
Arikunto, S., Suhardjono., dan Supardi., (2012), Penelitian Tindakan Kelas, Penerbit
Bumi Aksara, Jakarta.
_________________,
Jakarta.
(2013),
Dasar-DasarEvaluasiPendidikan
,BumiAksara,
Arsyad, A.,(2009). Media Pembelajaran, PT Raja GrafindoPersada, Jakarta.
Aqib, Z.,(2008). PenelitianTindakanKelas, PenerbitYramaWidya, Bandung.
Choto, A., (2009), http://www.aanchoto.com/defenisi-karakteristik-matematika.html
(diakses 23 Januari 2015)
Djamarah., S. B., Zain.,dan Aswan., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka
Cipta, Jakarta),Proses BelajarMengajar,BumiAksara, Jakarta.
Hudojo, H.,(2005), Pengembangan kurikulum dan Pembelajaran Matematika, UM
Press, IKIP Malang.
http://www.scribd.com/doc/47585730/Pengertian-Power-Point.(diaksestanggal 24
Januari 2015)
Kunandar.,
(2009),
LangkahMudahPenelitianTindakanKelasSebagaiPengembanganProfesi Guru,
PT Raja GrafidoPersada, Jakarta.
Mulyasa., (2003),
Bandung
KurikulumBerbasisKompetensi,
PenerbitRemajaRosdakarya,
93
Nurkencana, W., danSunartana., (1992), EvaluasiHasilBelajar, Penerbit Usaha
Nasonal, Surabaya.
Rusman., (2011), Model-Model Pembelajaran, PT Raja GrafindoPersada, Jakarta.
Sagala, S., (2009).KonsepdanMaknaPembelajaran, PenerbitAlfabet, Bandung.
Sanjaya,
W.,
(2009),
StrategiPembelajaranBerorientasiStandar
Pendidikan,Kencana, Jakarta.
Proses
Slameto., (2010), Belajar dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka
Cipta, Jakarta
Sugijono., A. M. C., (2007), Matematika Untuk SMP Kelas VII Semester 2, Erlangga,
Jakarta
Sugiono., (2010), Metode Penelitian Pendidikan , Alfabeta, Bandung
Sudjana, N., (2009),Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja Rosdakarya,
Bandung
Trianto., (2011),Mendesain Model PembeajaranInovatif-Progresif, PenerbitKencana,
Jakarta.
Tambunan, I., (2011), PenerapanPembelajaranKooperatifTipe Numbered Heads
Together UntukMeningkatkanHasilBelajarSiswa Di Kelas X SMK BM
Raksana Medan TahunAjaran 2010/2011,Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
MENERAPKAN CONTEXTUAL TEACHINGAND LEARNING
(CTL)MENGGUNAKANMEDIAKOMPUTER MICROSOFT
POWER POINT DI KELAS VII-I SMP
NEGERI 3SIMANINDOT.A 2014/2015
Oleh :
Jhonalwin Nainggolan
NIM 4111311003
Program Studi Pendidikan Matematika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015
i
ii
RIWAYAT HIDUP
Jhonalwin Nainggolan merpakan anak kedua dari lima bersaudara yang
dilahirkan di Huta Uruk Kabupaten Samosir, pada tanggal 15 Agustus 1993. Ayah
bernama A. Nainggolan dan Ibu bernama R.br Tamba. Pada tahun 1999, penulis
masuk SD Negeri 173811 Simanindo, Samosir dan lulus pada tahun 2005. Pada
tahun 2005, penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 3 Simanindo, Samosir
dan lulus pada tahun 2008. Setelah itu pada tahun 2008, penulis melanjutkan
sekolah di SMA Negeri 1 Simanindo, Samosir dan lulus pada tahun 2011. Pada
tahun 2011, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas
Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Negeri Medan
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penelitian dan skripsi ini dapat
diselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Dengan Menerapkan Contextual Teaching Learning (CTL) Menggunakan
Media Komputer Microsoft Power Point Di Kelas VII-I SMP Negeri 3 Simanindo
T.A 2014/2015”, disusun untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada: Bapak
Prof. Dr. P Siagian, M.Pd, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penyusunan
proposal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima
kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si, Bapak Dr. Edy
Surya, M.Si, Bapak Drs. Syafari, M.Pd, selaku dosen penguji yang telah memberikan
saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesainya skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. M. Panjaitan,
M.Pd selaku dosen pembimbing akademik, Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd
selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta para staf pegawai di rektorat, Bapak
Prof. Drs. Motlan, M.Sc., Ph.D, selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan beserta para staf pegawai di fakultas,
Bapak Dr. Edy Surya, M.Si selaku Ketua Jurusan Matematika, Bapak Drs. Zul Amry,
M.Si., Ph.D selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika, Bapak Drs. Yasifati
Hia, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Matematika, dan kepada seluruh Bapak dan Ibu
dosen beserta staf pegawai Jurusan Matematika yang telah membantu penulis.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Manuntun Sitanggang, S.Pd
selaku kepala sekolah SMP Negeri 3 Simanindo Samosir, Ibu Nurhijah Sitinjak,S.Pd
selaku guru bidang studi matematika kelas VII SMP Negeri 3 Simanindo Samosir
v
yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan
membantu penulis dalam pelaksanaan penelitian.
Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada Ayahanda A. Nainggolan
dan Ibunda R. Br Tamba yang selalu setia memberikan dukungan, doa, bantuan moril
maupun materil kepada penulis dalam menyelesaikan pendidikan di UNIMED.
Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada kakak dan adik penulis
yaitu Ida Lestari Nainggolan S.Hut, Yuni M Nainggolan, Krisnomi Nainggolan dan
Veiver Junior Nainggolan yang setia juga memberikan dukungan, semangat dan doa.
Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada sahabat-sahabat penulis
(Mohd. Zulfachri, Dinaria, Toga, Dewi, Dwi, Melati, Asmy, Dea, Erna, Dian, Nurul,
Cyntia dan semua teman mahasiswa EKAES 11), DIK A, DIK B, DIK C, NONDIK,
BILMATH, penulis juga mengucapkan terima kasih buat warga sekret IKBKM
(Wes, Aam, Marihot, Eco, Mia, Reynold, Shindy, Fitri, Immanuel, Toga Sinaga)
yang mendoakan penulis dalam mengerjakan skripsi ini serta kawan seperjuangan
Elisabeth, Santi Ramona, Krisna yang selalu memberikan motivasi, doa kepada
penulis sampai skripsi ini selesai.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun
bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam
memperkaya khasanah ilmu pendidikan matematika. Semoga Tuhan Yang Maha Esa
senantiasa mencurahkan rahmat-Nya kepada kita semua.
Medan,
Juli 2015
Penulis,
Jhoanlwin Nainggolan
NIM. 4111311003
iii
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN
MENERAPKAN CONTEXTUAL TEACHINGAND LEARNING
(CTL)MENGGUNAKANMEDIAKOMPUTER MICROSOFT
POWER POINT DI KELAS VII-I SMP
NEGERI 3SIMANINDOT.A 2014/2015
Jhonalwin Nainggolan (4111311003)
ABSTRAK
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dibagi dalam dua
siklus, siklus I terdiri dari 2 kali pertemuan dan siklus II terdiri dari 2 kali
pertemuan. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar
matematika siswa melalui Penerapan Contextual Teaching and Learning
menggunakan Media Komputer Microsoft Power Point pada materi bangun datar
segiempat di kelas VII-I SMP Negeri 3 Simanindo T.A 2014/2015.
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII-1 SMP Negeri 3
Simanindo Tahun Ajaran 2014/2015 yang berjumlah 20 orang siswa. Objek dalam
penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar matematika siswa dengan
Penerapan Contextual Teaching and Learning menggunakan Media Komputer
Microsoft Power Point.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi
dan tes hasil belajar. Lembar observasi digunakan untuk melihat proses
pembelajaran selama proses belajar mengajar dengan menerapkan pembelajaan
kontekstual. Tes hasil belajar digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa dan
ketuntasan belajar siswa dalam menyelesaikan soal yang berkaitan dengan bangun
datar segiempat setelah pembelajaran kontekstual dilakukan.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa nilai rata-rata hasil observasi
pembelajaran untuk peneliti pada siklus I adalah 2,85 dengan kategori baik
sedangkan pada siklus II nilai rata-rata hasil observasi pembelajaran adalah 3,16
dengan kategori baik. Berdasarkan hasil tes awal diperoleh ketuntasan hasil
belajar siswa secara klasikal (≥ ) adalah 5% dan nilai rata-rata kelas 46,75.
Setelah pemberian tindakan I (siklus I) diperoleh ketuntasan hasil belajar siswa
secara klasikal yaitu 60,0% dan nilai rata-rata kelas 63,5. Setelah pemberian
tindakan II (siklus II) diperoleh ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal yaitu
85,0% dan nilai rata-rata kelas 80,25.
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa Penerapan
Contextual Teaching and Learning menggunakan Media Komputer Microsoft
Power Point dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada materi
bangun datar segiempat di kelas VII-I SMP Negeri 3 Simanindo T.A 2014/2015.
Saran yang diajukan yaitu guru dapat menerapkan Contextual Teaching and
Learning menggunakan Media Komputer Microsoft Power Point sebagai
alternatif dalam pembelajaran yang bertujuan untk meningkatkan hasil belajar
matematika siswa.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
RIWAYAT HIDUP
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
i
ii
iii
iv
vi
ix
xi
xii
BAB I PENDAHULUAN
1
1.1. Latar Belakang Masalah
1
1.2. Identifikasi Masalah
6
1.3. Batasan Masalah
6
1.4. Rumusan Masalah
6
1.5. Tujuan Penelitian
7
1.6. Manfaat Penelitian
7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
8
2.1. Kerangka Teoritis
8
2.1.1. Pengertian Belajar
8
2.1.2. Pengertian Pembelajaran Matematika
9
2.1.3. Pengertian Hasil Belajar
10
2.1.4. Model Pembelajaran Kontekstual (CTL)
12
2.1.4.1. Pengertian dan Konsep Dasar Strategi Pembelajaran
Kontekstual
2.1.4.2. Komponen Pembelajaran Kontekstual
12
14
2.1.4.3. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran
Kontekstual
2.1.5. Komputer Sebagai Media Pembelajaran
20
20
2.1.5.1. Microsoft PowerPoint
22
2.1.5.2. Mengoperasikan Microsoft PowerPoint 2007
25
vii
2.1.6. Bangun Datar Segiempat
25
2.1.6.1. Persegi Panjang
25
2.1.6.2. Persegi
27
2.1.6.3. Jajargenjang
28
2.1.6.4. Belah Ketupat
30
2.1.6.5. Layang-Layang
32
2.1.6.6. Trapesium
34
2.2. Kerangka Konseptual
36
2.3. Hipotesis Penelitian
38
BAB III METODE PENELITIAN
46
3.1. Jenis Penelitian
46
3.2.
46
Tempat dan Waktu Penelitian
3.3. Subjek dan Objek Penelitian
46
3.4. Prosedur Penelitian
46
3.5.
3.4.1. Siklus I
48
3.4.2. Siklus II
50
Alat Pengumpulan Data
53
3.5.1. Tes Tertulis
53
3.5.2. Observasi
54
3.5.3. Wawancara
55
3.6. Teknik Analisis Data
55
3.6.1. Reduksi Data
56
3.6.2. Pemaparan Data
56
3.6.2.1. Analisis Hasil Belajar Siswa
56
3.6.2.2. Analisis Observasi Aktivitas Guru
58
3.6.3. Penarikan Kesimpulan
59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1. Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Siklus I
60
60
viii
4.1.1.1 Permasalahan I
60
4.1.1.2 Perencanaan Tindakan I
63
4.1.1.3 Pelaksanaan Tindakan I
63
4.1.1.4 Observasi I
65
4.1.1.5 Analisis Data Hasil Siklus I
66
4.1.1.5.1 Analisis Tes
66
4.1.1.5.2 Analisis Observasi
69
4.1.1.6 Refleksi I
4.2 Hasil Penelitian Siklus II
73
75
4.2.1 Permasalahan II
75
4.2.2 Perencanaan Tindakan II
75
4.2.3 Pelaksanaan Tindakan II
76
4.2.4 Observasi II
78
4.2.5 Analisis Data Hasil Siklus II
79
4.2.5.1 Analisis Tes
79
4.2.5.2 Analisis Observasi
81
4.2.6 Refleksi II
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian
84
85
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
90
5.2 Saran
91
DAFTAR PUSTAKA
92
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I (siklus 1)
94
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II (siklus 1)
100
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I (siklus II)
106
Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II (siklus II)
112
Lampiran 5 Lembar Kegiatan Siswa I
118
Lampiran 6 Lembar Jawaban Siswa LAS I
121
Lampiran 7 Alternatif Penyelesaian LAS I
125
Lampiran 8 Lembar Kegiatan Siswa II
128
Lampiran 9 Lembar Jawaban Siswa LAS II
130
Lampiran 10 Alternatif Penyelesaian LAS II
133
Lampiran 11 Lembar Kegiatan Siswa III
135
Lampiran 12 Lembar Jawaban Siswa LAS III
137
Lampiran 13 Alternatif Penyelesaian LAS III
141
Lampiran 14 Lembar Kegiatan Siswa IV
145
Lampiran 15 Lembar Jawaban Siswa LAS IV
147
Lampiran 16 Alternatif Penyelesaian LAS IV
150
Lampiran 17 Kisi-Kisi Tes Awal
153
Lampiran 18 Tes Awal
154
Lampiran 19 Alternatif Penyelesaian Tes Awal
155
Lampiran 20 Pedoman Penskoran Tes Awal
158
Lampiran 21 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar I
160
Lampiran 22 Tes Hasil Belajar I
161
Lampiran 23 Alternatif Penyelesaian Hasil Belajar I
163
Lampiran 24 Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar I
166
Lampiran 25 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar II
169
Lampiran 26 Tes Hasil Belajar II
170
Lampiran 27 Alternatif Penyelesaian Tes Hasil Belajar II
172
Lampiran 28 Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar II
175
Lampiran 29 Lembar Validasi Tes Awal
178
xiii
Lampiran 30 Lembar Validasi Tes Hasil Belajar I
181
Lampiran 31 Lembar Validasi Tes Hasil Belajar II
184
Lampiran 32 Lembar Observasi Proses Pembelajaran I
187
Lampiran 33 Lembar Observasi Proses Pembelajaran II
190
Lampiran 34 Lembar Observasi Proses Pembelajaran III
193
Lampiran 35 Lembar Observasi Proses Pembelajaran IV
196
Lampiran 36 Analisis Tes Awal
199
Lampiran 37 Analisis Tes Hasil Belajar I
200
Lampiran 38 Analisis Tes Hasil Belajar II
201
Lampiran 39 Nilai Hasil Belajar Siswa Setiap Siklus
202
Dokumentasi
203
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi manusia, karena
pendidikan merupakan investasi sumber daya manusia dalam jangka panjang.
Pendidikan juga merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan
kualitas sumber daya manusia. Perkembangan dunia pendidikan yang semakin
pesat, menuntut lembaga pendidikan untuk bekerja lebih baik dalam
menyesuaikan perkembangan ilmu pengetahuan dengan pendidikan yang ada di
negara kita. Kegiatan proses belajar mengajar merupakan kegiatan inti dalam
upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Baik buruknya suatu proses
pembelajaran adalah salah satu faktor dominan dalam menentukan kualitas
pendidikan.
Perkembangan suatu bangsa dapat dilihat dari kemajuan bidang
matematika bangsa tersebut. Seperti yang dikemukakan Morris Kline (dalam
Alex, 2010:1) bahwa: “Jatuh bangunnya suatu bangsa dewasa ini tergantung dari
kemajuan dibidang matematika”. Untuk menghadapinya, dituntut sumber daya
yang handal, mampu berkompetisi secara global sehingga diperlukan kemampuan
yang tinggi, melibatkan pemikiran kritis, sistematis, logis, kreatif dan kemauan
kerjasama yang efektif.
Slameto (2010:72) menyatakan bahwa: “Matematika adalah suatu jalan
untuk menuju pemikiran yang jelas, tepat, teliti, yang melandasi semua ilmu
pengetahuan dan filsafat bahkan keberhasilan suatu negara tergantung dari
kemajuan matematikanya”. Matematika merupakan mata pelajaran yang
mempunyai peranan penting dalam meningkatkan kualitas SDM dengan jalan
mengembangkan kemampuan berpikir logis, rasional dan sistematis,
serta
mendasari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Cornelius (dalam
Abdurrahman, 2012:253) menyatakan bahwa:
Lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan
(1) sarana berpikir yang jelas dan logis, (2) sarana untuk memecahkan
masalah kehidupan sehari-hari, (3) sarana mengenal pola-pola hubungan
1
2
dan generalisasi pengalaman, (4) sarana mengembangkan kreativitas, dan
(5) sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan
budaya.
Selama ini guru dipandang sebagai sumber informasi utama namun
karena semakin majunya teknologi maka siswa dapat dengan mudah mendapatkan
informasi yang dibutuhkannya, maka guru seharusnya tanggap dan mampu
menyesuaikan diri terhadap perkembangan tersebut. Peran guru sebagai fasilitator
adalah memfasilitasi proses pembelajaran yang berlangsung di kelas. Guru
memilih atau merancang rencana pembelajaran yang sesuai dengan kondisi kelas
dan berusaha mengarahkan siswa untuk berperan aktif dan bertanggungjawab
terhadap proses serta hasil pembelajaran. Sedangkan peran guru sebagai
katalisator adalah guru membantu siswa dalam menemukan kekuatan, talenta, dan
kelebihan
mereka.
Guru
bertindak
sebagai
pembimbing
yang
mampu
menumbuhkan dan mengembangkan rasa cinta siswa akan proses pembelajaran
serta membantu siswa untuk mengerti cara belajar yang optimal. Hal ini di
kemukakan Ahmad 2001: (dalam http://edukasi.kompasiana.com/2011/10/28/pera
nan-guru-dalam-pengembangan-pendidikan-karakter-di-sekolah/) bahwa:
Dalam pengembangan karakter peserta didik, guru berkedudukan sebagai
fasilitator, dan katalisator atau teladan. Sebagai fasilitator, guru berperan
sebagai sutradara yang mengarahkan, membimbing, memfasilitasi dalam
proses pembelajaran sehingga peserta didik dapat melakukan dan
menemukan sendiri hasil belajarnya. Sedangkan sebagai katalisator, guru
membantu mengarahkan dan mengembangkan aspek kepribadian,
karakter, dan intelektual siswa sehingga siswa mengerti bahwa proses
belajar adalah proses yang berkesinambungan.
Dalam proses pembelajaran apabila guru dapat menerapkan kedua peran
tersebut maka segala kegiatan dalam pembelajaran akan terasa lebih
menyenangkan dan lebih bermakna bagi siswa. Hal ini juga seharusnya berlaku
bagi mata pelajaran matematika. Namun pada kenyataannya, banyak siswa yang
mengatakan bahwa pelajaran matematika adalah pelajaran yang sulit untuk
dimengerti dan membosankan serta tidak menarik. Seperti yang dikemukakan
oleh Abdurrahman (2009:252) bahwa: “Dari berbagai bidang studi yang diajarkan
di sekolah, matematika merupakan bidang studi yang dianggap paling sulit oleh
3
para siswa, baik yang tidak berkesulitan belajar, dan lebih-lebih bagi siswa yang
berkesulitan belajar”. Hal ini dikarenakan matematika disajikan dalam bentuk
yang terkesan sulit untuk dipelajari, hanya merupakan konsep-konsep, teori lalu
contoh soal dan tidak ada aplikasi dalam kehidupan sehari-hari, akibatnya siswa
sering merasa bosan, dan kurang berminat belajar matematika sehingga
mengakibatkan rendahnya hasil belajar matematika.
Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar matematika,
antara lain yaitu kurangnya minat siswa menerima pelajaran yang diberikan guru
karena dianggap paling sulit, rendahnya penguasaan siswa terhadap konsep.
Selain itu, dalam proses pembelajaran siswa sering merasa jenuh dan bosan
karena proses pembelajaran yang dilakukan guru tidak efektif dan efisien seperti
metode mengajar guru yang kurang bervariasi, bersifat konvensional dan lebih
banyak didominasi oleh guru, akibatnya pencapaian hasil belajar tidak optimal.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti (tanggal 12 januari
2015) hasil belajar matematika siswa di SMP Negeri 3 Kecamatan Simanindo,
khususnya di kelas VII-I rendah. Dari hasil tes diagnostik yang dilakukan peneliti
terhadap siswa kelas VII-I diperoleh tingkat ketuntasan sangat rendah. Skor ratarata diagnostik adalah 46,75. Hasil lengkapnya dapat dilihat dari table berikut:
Tabel 1.1. Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa pada Tes Diagnostik
Persentase
Tingkat
Banyak
Persentase
Rata-rata
Penguasaan
Ketuntasan
Siswa
Jumlah
Nilai
Siswa
90% - 100%
Sangat Tinggi
0
0%
80% - 89%
Tinggi
1
5%
46,75
65% - 79%
Sedang
0
0%
(Sangat
55% - 64%
Rendah
5
25%
rendah)
00% - 54%
Sangat Rendah
14
70%
Jumlah
20
100 %
4
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa dari 20 siswa terdapat 1 siswa(5%)
yang memperoleh nilai diatas KKM dan sebanyak 19 orang siswa (95%) yang
memperoleh nilai dibawah KKM. Sehingga dari data tersebut dapat disimpulkan
bahwa, penguasaan siswa terhadap materi segiempat masih sangat rendah.
Dari hasil tes diagnostik tersebut, ada beberapa masalah yang dialami oleh
siswa dalam menyelesaikan soal segiempat yaitu:
a. Siswa tidak memahami konsep keliling dan luas segiempat.
b. Siswa berkesulitan dalam menyelesaikan operasi hitung penjumlahan.
c. Siswa berkesulitan dalam menyelesaikan operasi hitung perkalian dan
pembagian.
d. Siswa kurang teliti sehingga salah dalam melakukan perhitungan
Faktor lain yang menyebabkan rendahnya hasil belajar matematika siswa
terletak pada penerapan model serta metode mengajar yang kurang efektif. Seperti
yang di ungkapkan oleh Trianto, (2011:5) bahwa : “Berdasarkan hasil analisis
penelitian terhadap rendahnya hasil belajar peserta didik yang disebabkan
dominannya proses pembelajaran konvensional. Pada pembelajaran ini suasana
kelas cenderung teacher –centered sehingga siswa menjadi pasif”.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Nurhijah Sitinjak (tanggal 12
januari 2014) bertempat di SMP Negeri 3 Kecamatan Simanindo, penyebab
rendahnya hasil belajar siswa di sekolah tersebut khususnya kelas VII adalah
kurangnya minat belajar siswa dan fasilitas sekolah yang memadai. Peneliti juga
mengamati bahwa ketika dalam melakukan pembelajaran guru tersebut
menggunakan pembelajaran konvensional yaitu dengan menjelaskan materi
pelajaran, atau dengan diskusi dan di tambah dengan pemberian tugas mandiri
kepada siswa selesai memberikan penjelasan materi ajar di kelas. Selain itu guru
tersebut jarang menggunakan media pembelajaran. Oleh karena jarang
menggunakan media pembelajaran, peneliti tertarik menggunakan Media
Komputer Microsoft Power Point, dimana dalam penggunaanya dibutuhkan
infocus. Menurut hasil wawancara infocus di sekolah tersebut berjumlah 2 unit.
Beliau juga mengatakan bahwa nilai matematika peserta didik lebih rendah di
bandingkan dengan mata pelajaran lainnya. Cara beliau untuk mengatasi
5
rendahnya hasil belajar siswa dengan memberikan motivasi kepada siswa dengan
memberikan soal-soal latihan di kelas maupun di rumah.
Untuk membuat hasil belajar matematika meningkat guru seharusnya
memberikan motivasi dan guru memakai berbagai model dan media pembelajaran
yang disesuaikan dengan materi dan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan.
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran matematika di SMP
Negeri 3 Kecamatan Simanindo, peneliti menerapkan contextual teaching and
learning pada materi bangun datar segiempat.
Peneliti memiliki anggapan bahwa diperlukan suatu pembelajaran yang
dapat membuat siswa senang untuk belajar matematika, dapat menghubungkan
konsep pemikiran yang dimilikinya ke dalam dunia nyata agar dapat memotivasi
siswa untuk menerapkan pengetahuannya ke dalam kehidupan mereka sehari-hari
sehingga pemahaman konsep siswa meningkat. Pembelajaran yang diduga dapat
digunakan untuk tujuan tersebut adalah pembelajaran kontekstual (contextual
teaching and learning).
Pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learning) adalah
konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan
dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari,
dengan mengaitkan komponen-komponen utama pembelajaran efektif, yaitu :
kontruktivisme (contructivism), menemukan (inquiry), bertanya (questioning),
masyarakat belajar (learning community), pemodelan (modeling), refleksi
(reflection), dan penilaian yang sebenarnya (authentic assesment).
Pembelajaran
kontekstual
menuntut
perubahan-perubahan
dalam
mengorganisasikan kelas, penggunaan metode mengajar, meningkatkan keaktifan
dan
kemampuan
pemahaman
siswa,
mengembangkan
materi
pelajaran
matematika dengan baik, sehingga penguasaan konsep dan pengetahuannya akan
lebih luas.
Berdasarkan uraian diatas terlihat adanya kesenjangan antara harapan
dengan kenyataan, disatu sisi diharapkan prestasi belajar siswa tentang
pemahaman konsep matematika agar lebih baik. Sementara disisi lain prestasi
6
belajar siswa belum sesuai dengan harapan. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk
melaksanakan penelitian dengan judul: “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Dengan Menerapkan Contextual Teaching Learning (CTL) Menggunakan Media
Komputer Microsoft Power Point Di Kelas VII SMP Negeri 3 Simanindo T.A
2014/2015”.
1.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, beberapa masalah dapat
diidentifikasi sebagai berikut:
1) Matematika dianggap palajaran yang sangat sulit,
2) Pembelajaran masih berpusat pada guru,
3) Kurangnya penggunaan media dalam pembelajaran,
4) Proses pembelajaran yang dilakukan masih di dominasi oleh pembelajaran
konvensional,
5) Proses pembelajaran bangun datar segiempat tidak pernah menerapakan
pembelajaran kontekstual menggunakan media komputer microsoft power
point.
1.2 Batasan Masalah
Melihat
luasnya
cakupan
masalah-masalah
yang
teridentifikasi
dibandingkan waktu dan kemampuan yang dimiliki penulis, maka penulis perlu
memberi batasan terhadap masalah yang dikaji agar lebih terarah dan jelas.
Masalah dalam penelitian ini dibatasi hanya pada penerapan contextual teaching
and learning menggunakan media komputer microsoft power point untuk
meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada materi segiempat di SMP
Negeri 3 Kecamatan Simanindo tahun ajaran 2014/2015.
1.3 Rumusan Masalah
Perumusan masalah pada penelitian ini adalah: Apakah penerapan
contextual teaching and learning (CTL) dapat meningkatkan hasil belajar
matematika siswa di SMP Negeri 3 Simanindo T.A 2014/2015 ?
7
1.4 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui apakah penerapan contextual teaching and learning
(CTL) menggunakan media komputer microsoft power point dapat meningkatkan
hasil belajar matematika siswa di SMP Negeri 3 Simanindo T.A 2014/2015.
1.5 Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut :
1. Bagi siswa, melalui penerapan contextual teaching and learning
menggunakan media komputer microsoft power point diharapkan dapat
meningkatkan perhatian terhadap materi yang diajarkan dalam pelajaran
matematika sehingga dapat memahami materi yang diajarkan yang
mengakibatkan meningkatnya hasil belajar matematika siswa kelas VII-I
SMP N 3 Simanindo.
2. Bagi guru, sebagai bahan masukan bahwa penerapan contextual teaching
and learning menggunakan media komputer microsoft power point dapat
digunakan sebagai alternatif pembelajaran dalam upaya meningkatkan
pemahaman konsep matematika siswa serta sebagai bahan pertimbangan
untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
3. Bagi pihak sekolah, sebagai bahan masukan kepada pengelola sekolah
dalam pembinaan dan peningkatan mutu pendidikan.
4. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan dalam
penelitian selanjutnya dengan cakupan yang lebih luas.
90
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka diperoleh kesimpulan
bahwa pembelajaran kontekstual menggunakan media komputer microsoft power
point dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas VII-I SMP Negeri 3
Simanindo Samosir. Upaya yang dilakukan peneliti pada pembelajaran untuk
meningkatkan pemahaman konsep siswa adalah menerapkan 7 komponen
pembelajaran kontekstual yaitu: konstruktivisme (constructivism), menemukan
(inquiry), bertanya (questioning), masyarakat belajar (learning community),
pemodelan (modeling), refleksi (reflection), dan penilaian yang sebenarnya
(authentic assesment). Dari hasil observasi pelaksanaan pembelajaran diperoleh
bahwa pelaksanaan pembelajaran mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus
II. Pelaksanaan pembelajaran berdasarkan hasil observasi untuk guru pada siklus I
sebesar 2,85 meningkat pada siklus II menjadi 3,16. Berdasarkan hasil tes hasil
belajar yang diberikan kepada siswa pada siklus I diperoleh nilai rata-rata sebesar
63,5 dan meningkat pada siklus II menjadi 77,5 sehingga diperoleh peningkatan
rata-rata pemahaman konsep siswa sebesar 14,00. Selain itu, diperoleh
peningkatan ketuntasan belajar sebanyak 5 orang (25,00%), yaitu dari 12 orang
siswa (60,00%) pada siklus I meningkat menjadi 17 orang siswa (85,00%) pada
siklus II dan tingkat ketuntasan klasikal yang diperoleh pada siklus II yakni
85,00% sudah mencukupi syarat ketuntasan klasikal yaitu ≥ 85% siswa yang
mencapai tes kemampuan pemahaman konsep 65.
90
91
5.2 SARAN
Adapun
saran-saran
yang diajukan
berdasarkan
hasil
penelitian,
pembahasan serta kesimpulan adalah sebagai berikut :
1. Bagi guru matematika kelas VII-I SMP Negeri 3 Simanindo Samosir,
diharapkan menerapkan pembelajaran kontekstual menggunakan media
komputer
microsoft
memperbanyak
power
diskusi
dan
point
dengan
memperbanyak
memberikan
memberi
motivasi,
pertanyaan-
pertanyaan yang menuntun siswa dalam menyelesaikan soal-soal yang
diberikan agar siswa semakin mengerti dan hasil belajar matematika siswa
dapat meningkat.
2. Guru diharapkan membentuk kelompok siswa yang anggotanya terdiri dari
siswa berkemampuan tinggi, sedang dan rendah agar disetiap kelompok
agar semua anggota aktif berinteraksi dalam mendiskusikan soal-soal
latihan.
3. Bagi guru yang akan menggunakan model pembelajaran model
pembelajaran kontekstual harus mengoptimalkan inquiry (menemukan)
agar siswa memiliki banyak kesempatan untuk mengemukakan pendapat
dan menemukan sendiri konsep matematika dan berani untuk menanyakan
hal-hal yang kurang dipahami kepada guru untuk menemukan konsep itu.
4. Bagi peneliti lanjutan yang ingin melakukan penelitian sejenis disarankan
untuk menyediakan alokasi waktu yang lebih karena pembelajaran ini
menggunakan waktu yang lebih banyak dan memperhatikan kelemahankelemahan yang ada pada peneliti, sehingga penelitian yang dilakukan
semakin lebih baik.
92
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, M., (2012), AnakBerkesulitanBelajar, RinekaCipta, Jakarta.
Ahmad,(2011), Peranan Guru dalam Pengembangan Pendidikan Karakter
diSekolah,http://edukasi.kompasiana.com/2011/10/28/peranan-guru-dalampengembangan-pendidikan-karakter-di-sekolah/(diakses 23 Januari 2015)
Alex, R., (2010).,PenerapanSrategi TTW ( THINK TALK WRITE ) Dengan
Menggunakan LASUntukMeningkatkanAktivitasDan HasilBelajar
MatematikaSiswaPadaPersamaanKuadratkelas X SMA Swasta HKBP
Sidorame Medan TahunAjaran 2010/2011, Skripsi, FMIPA, Universitas
Negeri Medan, Medan
Arikunto, S., Suhardjono., dan Supardi., (2012), Penelitian Tindakan Kelas, Penerbit
Bumi Aksara, Jakarta.
_________________,
Jakarta.
(2013),
Dasar-DasarEvaluasiPendidikan
,BumiAksara,
Arsyad, A.,(2009). Media Pembelajaran, PT Raja GrafindoPersada, Jakarta.
Aqib, Z.,(2008). PenelitianTindakanKelas, PenerbitYramaWidya, Bandung.
Choto, A., (2009), http://www.aanchoto.com/defenisi-karakteristik-matematika.html
(diakses 23 Januari 2015)
Djamarah., S. B., Zain.,dan Aswan., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka
Cipta, Jakarta),Proses BelajarMengajar,BumiAksara, Jakarta.
Hudojo, H.,(2005), Pengembangan kurikulum dan Pembelajaran Matematika, UM
Press, IKIP Malang.
http://www.scribd.com/doc/47585730/Pengertian-Power-Point.(diaksestanggal 24
Januari 2015)
Kunandar.,
(2009),
LangkahMudahPenelitianTindakanKelasSebagaiPengembanganProfesi Guru,
PT Raja GrafidoPersada, Jakarta.
Mulyasa., (2003),
Bandung
KurikulumBerbasisKompetensi,
PenerbitRemajaRosdakarya,
93
Nurkencana, W., danSunartana., (1992), EvaluasiHasilBelajar, Penerbit Usaha
Nasonal, Surabaya.
Rusman., (2011), Model-Model Pembelajaran, PT Raja GrafindoPersada, Jakarta.
Sagala, S., (2009).KonsepdanMaknaPembelajaran, PenerbitAlfabet, Bandung.
Sanjaya,
W.,
(2009),
StrategiPembelajaranBerorientasiStandar
Pendidikan,Kencana, Jakarta.
Proses
Slameto., (2010), Belajar dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka
Cipta, Jakarta
Sugijono., A. M. C., (2007), Matematika Untuk SMP Kelas VII Semester 2, Erlangga,
Jakarta
Sugiono., (2010), Metode Penelitian Pendidikan , Alfabeta, Bandung
Sudjana, N., (2009),Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja Rosdakarya,
Bandung
Trianto., (2011),Mendesain Model PembeajaranInovatif-Progresif, PenerbitKencana,
Jakarta.
Tambunan, I., (2011), PenerapanPembelajaranKooperatifTipe Numbered Heads
Together UntukMeningkatkanHasilBelajarSiswa Di Kelas X SMK BM
Raksana Medan TahunAjaran 2010/2011,Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.