ANALISIS KERUSAKAN LAHAN PERTANIAN PASCA ERUPSI GUNUNG SINABUNG DAN TINDAKAN PERBAIKAN YANG DILAKUKAN PETANI DI DESA JERAYA KECAMATAN SIMPANG EMPAT KABUPATEN KARO.

(1)

ANALISIS KERUSAKAN LAHAN PERTANIAN PASCA ERUPSI

GUNUNG SINABUNG DAN TINDAKAN PERBAIKAN YANG

DILAKUKAN PETANI DI DESA JERAYA KECAMATAN

SIMPANG EMPAT KABUPATEN KARO

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperolah

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

GUSTINAR Y. SITINJAK NIM. 3103131024

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2015


(2)

(3)

(4)

(5)

vi

ABSTRAK

Gustinar Yusrika Sitinjak, NIM 3103131024, Analisis Luas Kerusakan

lahan Pertanian Pasca Erupsi Gunung Sinabung Dan Tindakan Perbaikan Yang Dilakukan Petani Di Desa Jeraya Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo. Skripsi. Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Luas lahan pertanian dan jenis tanaman yang mengalami kerusakan, (2) Kerugian finansial petani, (3) Tindakan yang dilakukan petani untuk memperbaiki lahan pertanian agar produktif kembali.

Penelitian dilaksanakan di Desa Jeraya Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo Tahun 2015. Populasi penelitian ini adalah seluruh keluarga pemilik lahan pertanian dengan jumlah 146 Kepala Keluarga. Sampel ditentukan 50% dari jumlah populasi sehingga sampel berjumlah 73 Kepala Keluarga dengan menggunakan random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik komunikasi langsung dan dianalisis dengan menggunakan deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Luas lahan pertanian yang mengalami kerusakan adalah seluas 394.000 m2 (70.60%), dimana luas kerusakan lahan pertanian rata-rata antara 2000 m2– 8000 m2 berjumlah 68 Kepala Keluarga (93.15%). Jenis tanaman yang yang mengalami kerusakan adalah jenis tanaman holtikultura seperti cabai, tomat, kol, brokoli, wortel, terong, jipang, selada, singkong dan jagung, dan jenis tanaman keras seperti jeruk dan kopi, serta jenis tanaman lahan basah seperti padi. (2) Kerugian finansial yang dialami petani pasca erupsi Gunung sinabung adalah sekitar Rp. 1.540.000.000,- per tahun. Hasil Produksi petani di Desa Jeraya Kecamatan Simpang Empat kabupaten Karo sebelum terjadinya erupsi adalah 1002 Ton. Hasil produksi petani setelah terjadinya erupsi gunung Sinabung adalah 108 Ton. (3) Tindakan yang dilakukan petani pada lahan pertaniannya yang rusak antara lain pemangkasan batang pada tanaman yang rusak (13.69%), penanaman ulang jenis tanaman (17.81%), penyemprotan air atau penyiraman pada tanaman yang tertimbun abu vulkanik (4.10%), dan pembalikan tanah atau ditraktor (1.36%) serta melakukan tindakan ganda (63.04%). Tindakan yang dilakukan petani untuk meningkatkan hasil produksi lahan pertaniannya adalah pemberian pupuk organik (2.74%), pupuk anorganik(8.22%), penyemprotan pestisida (6.86%) dan dilakukan tindakan ganda (82.18%).


(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa penulis ucapkan yang telah melimpahkan berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: Analisis Kerusakan Lahan Pertanian Dan Tindakan Perbaikan yang Dilakukan Petani Pasca Erupsi Gunung Sinabung di Desa Jeraya Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo. Adapun tujuan skripsi ini adalah untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan dapat diselesaikan dengan baik tanpa bantuan, bimbingan dan petunjuk dari berbagai pihak baik moril maupun material. Untuk itu, maka dengan rasa hormat, kerendahan dan ketulusan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan (UNIMED).

2. Bapak Dr. H. Restu,M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial.

3. Bapak Drs. Ali Nurman, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi. 4. Ibu Dra. Asnidar, M.Si selaku sekretaris jurusan Pendidikan Geografi dan

sekaligus selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah meluangkan waktu untuk membimbing, memotivasi dan memberi masukan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Drs. W. Lumbantoruan, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang senantiasa memberi pengarahan.

6. Bapak dan Ibu Dosen di lingkungan Jurusan Pendidkan Geografi 7. Kepala BPS Kabupaten Karo beserta seluruh stafnya.

8. Ibu Kepala Desa di Desa Jeraya Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo 9. Teristimewa kepada orang tua penulis : A. Sitinjak (alm) dan R. Siahaan yang

selalu memberi doa, kasih sayang, perhatian, dorongan dan semangat serta materi kepada penulis selama menempuh pendidikan hingga menyelesaikan skripsi ini.


(7)

iii

10.Kepada adik ku tersayang Arisa Sitinjak, Janice Yosie Sitinjak dan si kecil Novendra Immanuel serta semua keluarga besar Op. Gustinar dan Op.Parsaoran yang tak hentinya memberi semangat dan kasih sayang kepada penulis.

11.Teman-teman Jurusan Pendidikan Geografi Stambuk 2010 khususnya kelas B-reguler, Agam, Parlin, Jhontri, Kalawati, Anyelir, Mahrani Darma, Rindu C, Wenny Kaloko dan lainnya yang tidak dapat disebut penulis.

12.Kepada yang tercinta Andri G. Sirait yang selalu ada bersama penulis dalam suka dan duka, serta memberi semangat hidup kepada penulis.

13.Kepada teman seperjuangan dalam penyelesaian skripsi, Aldyani Nomy, Kharina Cara, Ekali dan kakak-kakak tim BASARNAS yang turut membantu dalam pengumpulan data.

14.Teman-teman kost di Perjuangan 126b ( Kak Rianti, Sayda, Indra, Fitri) terima kasih atas dukungannya selama ini.

Akhir kata hanya doa yang bisa penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar kiranya melimpahkan berkat dan rahmat-Nya. Penulis berharap agar skripsi ini bermanfaat bagi pembaca khususnya mahasiswa jurusan Pendidikan Geografi FIS UNIMED.

Medan, Maret 2015 Penulis

Gustinar Y. Sitinjak NIM.3103131024


(8)

vii

DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... v

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Kerangka Teoritis ... 8

B. Penelitian Relevan ... 32

C. Kerangka Berpikir ... 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 35

A. Lokasi Penelitian ... 35

B. Populasi dan Sampel ... 35

C. Variabel dan Defenisi Operasional ... 35

D. Teknik Pengumpulan Data ... 36

E. Teknik Analisis Data ... 37

BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN ... 38

A. Keadaan Fisik ... 39

B. Keadaan Non-Fisik... 40


(9)

viii

A. Hasil Penelitian ... 51

B. Pembahasan ... 64

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 69

A. Kesimpulan ... 69

B. Saran ... 70

DAFTAR PUSTAKA ... 71


(10)

xi

DAFTAR GAMBAR

No Uraian Hal

1. Bagan Berfikir ... 35 2. Peta Administrasi Kabupaten Karo ... 49 3. Peta Administrasi Kecamatan Simpang Empat... 50 4. Jenis Tanaman Cabai yang Mengalami Kerusakan Akibat dari Abu Vulkanik Pada Saat Erupsi Gunung Sinabung Tahun 2014 ... 60 5. Jenis Tanaman Jagung yang mengalami Kerusakan Akibat Erupsi Gunung

Sinabung di Desa Jeraya Kecamatan Simpang Empat Tahun 2014 . 61 6. Tanaman Kopi yang Ditututpi Oleh Abu Vulkanik di Desa Jeraya .. 61 7. Petani Melakukan Pembalikan Tanah Setelah Terjadi Erupsi Gunung

Sinabung Tahun 2014 ... 63 8. Petani Melakukan Penyemprotan Pestisida Pada Lahan Pertaniannya Tahun 2014 ... 64


(11)

ix

DAFTAR TABEL

No Uraian Hal

1. Desa dan Luas Wilayah di Kecamatan Simpang Empat

Kabupaten Karo Tahun 2014 ... 40 2. Nama dan Luas Penggunaan Lahan Desa Jeraya Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo Tahun 2014 ... 41 3. Komposisi dan Kepadatan Penduduk Kecamatan Simpang Empat

Menurut Desa Tahun 2014 ... 42 4. Komposisi Penduduk Menurut Umur Desa Jeraya Kecamatan

Simpang Empat Kabupaten Karo Tahun 2014... 43 5. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Desa Jeraya Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo tahun 2014 ... 44 6. Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama di Desa Jeraya Kecamatan

Simpang Empat Kabupaten Karo Tahun 2014 ... 45 7. Komposisi Penduduk Desa Jeraya Kecamatan Simpang Empat

Kabupaten Karo Menurut Mata Pencaharian Tahun 2014 ... 46 8. Sarana Kesehatan di Desa Jeraya Kecamatan Simpang Empat

Kabupaten Karo Tahun 2014 ... 46 9. Sarana Transportasi di Desa Jeraya Kecamatan Simpang Empat

Kabupaten Karo Tahun 2014 ... 48 10.Distribusi Responden Menurut Kelompok Umur dan Tingkat

Pendidikan Di Desa Jeraya Kecamatan Simpang Empat ... 51 11.Distribusi Responden Menurut Agama di Desa Jeraya Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo Tahun 2014 ... 52 12.Distribusi Responden Menurut Suku Di Desa Jeraya Kecamatan

Simpang Empat Kabupaten Karo ... 52 13.Distribusi Jumlah Anggota Keluarga Responden di Desa Jeraya

Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo ... 53 14.Status Lahan Pertanian responden Di Desa Jeraya Kecamatan


(12)

x

15.Luas Lahan Pertanian yang Dimiliki Responden Di Desa Jeraya

Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo Tahun 2014 ... 55 16.Interval Luas Lahan Pertanian yang Dimiliki Responden di Desa Jeraya

Kecamatan Simpang Empat kabupaten Karo Tahun 2014 ... 56 17.Luas Lahan Responden yang Mengalami Kerusakan Di Desa Jeraya

Kecamatan Simpang Empat kabupaten Karo Tahun 2014 ... 56 18.Interval Luas Lahan Pertanian Responden yang Mengalami Kerusakan

Akibat Erupsi Gunung Sinabung Tahun 2014 ... 57 19.Jenis Tanaman yang Ditanam Responden Sebelum Erupsi Gunung Sinabung di Desa Jeraya Kecamatan Simpang Empat kabupaten Karo 58 20.Perubahan Jenis Tanaman di Desa Jeraya Kecamatan Simpang Empat

Kabupaten Karo Tahun 2014 ... 59 21.Kerugian Finansial Responden di Desa Jeraya Kecamatan Simpang Empat kabupaten Karo Tahun 2014 ... 62 22.Tindakan yang Dilakukan Responden Pada Saat Lahan Rusak di

Desa Jeraya Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo Tahun 2014 63 23.Tindakan yang Dilakukan Responden Untuk Meningkatkan Hasil Produksi di Desa Jeraya Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo 64


(13)

xi

DAFTAR GAMBAR

No Uraian Hal

1. Bagan Berfikir ... 35 2. Peta Administrasi Kabupaten Karo ... 49 3. Peta Administrasi Kecamatan Simpang Empat... 50 4. Jenis Tanaman Cabai yang Mengalami Kerusakan Akibat dari Abu Vulkanik Pada Saat Erupsi Gunung Sinabung Tahun 2014 ... 60 5. Jenis Tanaman Jagung yang mengalami Kerusakan Akibat Erupsi Gunung

Sinabung di Desa Jeraya Kecamatan Simpang Empat Tahun 2014 . 61 6. Tanaman Kopi yang Ditututpi Oleh Abu Vulkanik di Desa Jeraya .. 61 7. Petani Melakukan Pembalikan Tanah Setelah Terjadi Erupsi Gunung

Sinabung Tahun 2014 ... 63 8. Petani Melakukan Penyemprotan Pestisida Pada Lahan Pertaniannya Tahun 2014 ... 64


(14)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

No Uraian Hal

1. Pedoman Wawancara ... 69

2. Identitas Kepala Keluarga Responden ... 73

3. Status Lahan Pertanian Kepala Keluarga ... 76

4. Jenis dan Luas Lahan yang dimiliki Responden ... 78

5. Perubahan Jenis Tanaman Responden ... 80

6. Hasil Produksi Pertanian ... 83

7. Tindakan yang Dilakukan Responden ... 83


(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan salah satu negara yang berada pada lingkaran cincin api pasifik (the Pasific Ring Of Fire). Berada di kawasan cincin api ini menyebabkan Indonesia mempunyai 129 buah gunung api aktif atau sekitar 13% dari gunung api aktif di dunia dan siap erupsi kapan saja. Hal ini mengakibatkan Indonesia mengalami bencana letusan gunung api berkali-kali setiap tahun dan tidak dapat diprediksi kedatangannya.

Bencana merupakan suatu peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam, faktor non-alam, dan faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dampak psikologis bagi manusia dan banyak lagi dampak lainnya, salah satu bencana yang terjadi di Indoneisa adalah erupsi gunung api.

Gunung Sinabung yang merupakan salah satu gunung api aktif di Indonesia menyemburkan awan panas pada pertengahan bulan September 2013 lalu. Kondisi awan panas tersebut mencapai suhu 7000 C dan mencapai jarak 4.500 meter yang menyebabkan banyak desa di sekitar Gunung Sinabung tertutup abu vulkanik tebal selama beberapa bulan.

Selama erupsi Gunung Sinabung berlangsung, mata pencaharian warga menjadi terganggu oleh erupsi eksplosif dari Gunung Sinabung yang mengeluarkan banyak material berupa abu vulkanik hingga pasir vulkanik yang


(16)

2

terlempar lebih dari 5 Km dari puncak. Erupsi eksplosif yakni gunung api yang erupsinya melemparkan bahan materialnya ke udara dengan letusan yang dahsyat. Material-material tersebut berupa bahan klasmatis seperti bom (gumpalan batu besar ), lapili ( batuan kecil seperti kerikil ), pasir vulkanik, dan abu vulkanik.

Secara umum dampak yang terjadi tampak pada kondisi sosial, kondisi fisik, kondisi ekonomi, dan kondisi kesehatan masyarakat khususnya di sekitar lokasi letusan Gunung Sinabung. Penderitaan masyarakat akibat erupsi Gunung Sinabung yang menelan beberapa korban jiwa, terluka, dan harus mengungsi dari rumahnya untuk sementara. Masyarakat terpaksa harus berpindah ke tempat pengungsian yang aman dengan fasilitas seadanya di dalam posko pengungsian yang telah disediakan oleh pemerintah setempat.

Selain dampak sosial, dampak perubahan kondisi fisik juga terjadi setelah terjadinya letusan Gunung Api Sinabung. Erupsi menyebabkan rusaknya lahan pertanian akibat dari abu vulkanik. Abu vulkanik menghantam lahan pertanian yang menjadi tumpuan hidup masyarakat Tanah Karo yang pada umumnya bermatapencaharian sebagai petani.

Rusaknya lahan pertanian khususnya lahan pertanian yang subur dan produktif mengurangi hasil produksi pertanian. Lahan pertanian yang terkena abu vulkanik sebagian atau keseluruhan menjadi rusak dan tidak bisa dipanen oleh petani. Kerusakan lahan pertanian yang banyak mengalami kerugian berada di radius 0 -10 Km. Pemerintah menyebutkan nilai kerugian yang terjadi akibat dari meletusnya Gunung Sinabung pada sektor pertanian mencapai Rp. 1,3 triliun – Rp. 1,5 tahun (Antara, 17 Januari 2014).


(17)

3

Data yang didapat dari Harian Antara (17 Januari 2014) jumlah lahan pertanian yang terkena dampak erupsi Gunung Sinabung mencapai 29.885 hektar yang terdiri 20.219 hektar tanaman pangan dan 9.666 hektar tanaman holtikultura. Tanaman pangan yang terkena dampak erupsi itu adalah padi (512 hektar), padi gogo (2.842 hektar), jagung (16.736 hektar), ubi jalar (127 hektar), dan keladi (dua hektar), dan tanaman holtikultura adalah sayuran (7.088 hektar), buah-buahan (2.569 hektar), dan tanaman hias ( 9 hektar ).

Kerusakan lahan pertanian memberi kerugian yang sangat besar di sektor pertanian. Masyarakat yang tinggal disekitar Gunung Sinabung terpaksa harus memanen hasil pertanian mereka sebelum waktunya karena banyak hasil tanaman yang tertimbun abu vulkanik, dan banyak juga hasil produksi pertanian yang sama sekali tidak dapat dipanen. Tanaman yang terkena abu vulkanik tampak matang sebelum waktunya. Hal ini tentu akan berdampak pada bidang ekonomi karena telah diketahui bahwa Tanah Karo terkenal dengan hasil pertanian dengan kualitas yang tinggi. Selain kualitas hasil pertanian terganggu, erupsi Gunung Sinabung juga menyebabkan kuantitas hasil pertanian menurun. Selama terjadinya erupsi, hasil pertanian tertimbun oleh abu vulkanik, petani tidak dapat panen secara rutin seperti biasanya.

Masyarakat di sekitar Gunung Sinabung khawatir untuk mengolah tanah dan lahan pertaniannya sebelum status Gunung Sinabung berubah dari status awas. Masyarakat takut tekena hujan abu kembali karena hal tersebut tentu membuat para petani kembali merugi. Untuk sementara masyarakat membiarkan lahan pertanian mereka tertimbun oleh abu vulkanik.


(18)

4

Lahan pertanian yang rusak tersebar di empat kecamatan yaitu Kecamatan Namanteran, Kecamatan Tiganderket, Kecamatan Payung dan Kecamatan Simpang Empat. Hujan abu vulkanik merusak lahan pertanian yang berada di sejumlah desa di Kabupaten Karo, salah satunya di Desa Jeraya Kecamatan Simpang Empat. Abu vulkanik yang tebalnya lebih dari 1 Cm menutup desa ini beserta lahan pertaniannya. Hal tersebut mengakibatkan rusaknya lahan pertanian di Desa Jeraya yang berjarak sekitar 6 Km dari puncak Gunung Sinabung.

Semua jenis tanaman pertanian di Desa Jeraya terkena dampak erupsi Gunung Sinabung. Jenis tanaman yang biasa ditanam masyarakat di daerah ini adalah tanaman semusim (hortikultura) dan tanaman tahunan. Kerusakan lahan dan jenis tanaman pertanian akibat letusan Gunung Sinabung juga menyebabkan perubahan kegiatan ekonomi. Ekonomi masyarakat menjadi lumpuh karena petani gagal panen. Hal ini tentu berdampak bagi ekonomi rumah tangga masyarakat petani.

Lahan pertanian yang telah rusak akibat dampak dari erupsi Gunung Sinabung harus diolah kembali oleh masyarakat. Berbagai tindakan harus dilakukan petani untuk dapat menanam kembali lahan pertanian mereka. Agar dapat produktif kembali, masyarakat petani di daerah Desa Jeraya ini dapat melakukan usaha pertaniannya lagi seperti biasa. Petani di Desa Jeraya harus melakukan pengolahan lahan terhadap tanaman yang mereka miliki.

Sehubungan dengan itu maka perlu dianalaisis luas kerusakan lahan pertanian dan jenis tanaman yang mengalami kerusakan pasca erupsi Gunung Sinabung, kerugian finansial petani dan tindakan perbaikan yang dilakukan petani di Desa Jeraya Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo.


(19)

5

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah: Indonesia yang merupakan salah satu negara yang berada di lingkaran cincin api pasifik, sering mengalami bencana yang disebabkan oleh terjadinya erupsi gunung api. Bencana erupsi Gunung Sinabung memberi berbagai dampak terhadap wilayah yang terkena bencana, baik dampak fisik, sosial, ekonomi, maupun terhadap kesehatan masyarakat. Salah satu dampak fisik dari erupsi Gunung Sinabung adalah kerusakan lahan pertanian. Selain luas, terdapat berbagai jenis tanaman yang mengalami kerusakan akibat dari erupsi Gunung Sinabung. Akibat dari erupsi Gunung Sinabung petani mengalami kerugian finansial di bidang ekonomi. Karena itu petani perlu melakukan suatu tindakan agar lahan pertanian mereka dapat berproduksi dengan baik kembali.

C. Pembatasan Masalah

Batasan masalah pada penelitian ini adalah luas dan jenis tanaman yang mengalami kerusakan akibat dari erupsi Gunung Sinabung, kerugian finansial yang dialami petani karena rusaknya lahan pertanian, dan tindakan yang dilakukan petani untuk memperbaiki lahan pertanian agar dapat produktif kembali.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Berapakah luas lahan pertanian dan jenis tanamannya yang mengalami kerusakan pasca erupsi Gunung Sinabung di Desa Jeraya ?


(20)

6

2. Berapakah kerugian finansial para petani di Desa Jeraya pasca erupsi Gunung Sinabung?

3. Tindakan apakah yang dilakukan petani untuk memperbaiki lahan pertaniannya agar dapat produktif kembali pasca erupsi Gunung Sinabung di Desa Jeraya ?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :

1. Luas lahan pertanian dan jenis tanamannya yang mengalami kerusakan pasca erupsi Gunung Sinabung di Desa Jeraya.

2. Kerugian finansial para petani pasca erupsi Gunung Sinabung di Desa Jeraya. 3. Tindakan yang dilakukan petani untuk memperbaiki lahan pertaniannya agar

dapat produktif kembali pasca erupsi Gunung Sinabung di Desa Jeraya.

F. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu sebagai berikut :

1. Sebagai bahan masukan dan informasi bagi pemerintah daerah setempat, untuk menentukan berbagai kebijakan masyarakat guna perbaikan kondisi lahan dan ekonomi.

2. Sebagai bahan tambahan informasi bagi masyarakat dan pihak-pihak yang terkait untuk melengkapi ilmu pengetahuan tentang kerusakan pertanian dan untuk cerminan serta pertimbangan bagi masyarakat di daerah lain yang mengalami kerusakan lahan pertanian.


(21)

7

3. Sebagai referensi untuk bahan perkuliahan yang terbaru atau up to date dan perbendaharaan perpustakaan bagi Universitar Negeri Medan terutama jurusan Pendidikan Geografi FIS UNIMED.

4. Sebagai sarana untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan sarjana program strata satu (S1) Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan dan menambah wawasan dan pengetahuan peneliti dalam mempelajari serta mengetahui tentang kerusakan lahan petanian pasca erupsi Gunung Sinabung. 5. Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain yang melakukan penelitian


(22)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yakni sebagai berikut :

1. Luas lahan pertanian yang mengalami kerusakan dan jenis tanaman yang mengalami kerusakan di Desa Jeraya Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo adalah 39.4 Ha dari 55.8 Ha dengan jenis tanaman yang mengalami kerusakan adalah jeruk dan kopi untuk jenis tanaman keras, kemudian untuk jenis tanaman holtikultura adalah cabai, tomat, kol, brokoli, wortel, terong, jipang, selada, singkong dan jagung.

2. Kerugian finansial yang dialami oleh petani di Desa Jeraya Kecamatan Simpang Empat pasca erupsi Gunungapi Sinabung adalah sekitar Rp 1.540.000.000,- jika dihitung dari perkiraan petani dengan kerugian 894 Ton per tahun.

3. Tindakan yang dilakukan oleh petani pada lahan pertanian yang mengalami kerusakan adalah Pemangkasan Batang pada pohon keras seperti Jeruk dan Kopi, penyiraman air atau penyemprotan air untuk menyingkirkan abu dari tanaman, di traktor atau pengolahan tanah dengan cara di balik, dan penanaman ulang.


(23)

70

70

B. Saran

Dari hasil kesimpulan yang didapat dari penelitian maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Diharapkan kepada pemerintah Kabupaten Karo hendaknya memberi perhatian dan bekerjasama dengan petani dalam tindakan perbaikan pada lahan pertanian yang mengalami kerusakan akibat dari erupsi Gunung Sinabung.

2. Diharapkan kepada pemerintah Kabupaten Karo memberi perhatian kepada petani dalam kegiatan ekonomi Desa Jeraya kecamatan Simpang Empat Kabupaten karo pada lahan pertanian yang mengalami kerusakan akibat dari erupsi Gunung Sinabung.

3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui bagaimana perkembangan lahan pertanian yang telah mengalami kerusakan akibat erupsi Gunung Sinabung, karena tentu lahan pertanian yang terkena abu akibat erupsi dari gunungapi Sinabung tersebut justru akan memberi dampak positif dan menjadi manfaat bagi lahan pertanian.


(24)

71

71

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Sinatala. 2010. Konservasi tanah dan air Edisi Kedua. Jakarta: IPB Press.

Arikunto, Suharsini. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Badan Pusat Statistik. 2013. Kabupaten Karo Dalam Angka tahun 2013. Medan: BPS Sumatera Utara.

. 2014. Kecamatan Simpang Empat Dalam Angka Tahun 2014. Medan: BPS Sumatera Utara

Iskandar Johan. 2013. Manusia Dan Lingkungan Dengan Berbagai Perubahannya. Bandung : Graha Ilmu.

Hanafiah, K. A. 2010. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Cetakan Ke Empat PT Raja. Jakarta: Grafindo Persada.

http://repository.usu.ac.id/bitstream.pdf, diakses 20 Maret 2014 pukul 16.00 WIB. http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Sinabung, diakses 03 maret 2014 pukul

12.00 WIB.

http://karokab.go.id/w/index/gambaran_umum_kabupaten_karo di akses 03 Maret 2014 pukul 12.00 WIB.

http://id.shvoong.com/exactsciences/physics/2072964_dampak_atau_akibat_yang _dapat. diakses 09 April 2014

Gunawan Peter. Kamus Geografi. Jakarta : Gamma Press.

Kartasoapoetra Dkk. 2005. Teknologi konservasi tanah dan air. Jakarta: Rineka Cipta.

Naskun, 1991. Usaha-usaha dalam meningkatkan hasil pertanian padi. Bandung: ITB.

Nugroho Susilo, Ariyadi. 2013. Analisis Tingkat Resiko Erupsi Gunung Merapi Terhadap Permukiman Di Kecamatan Kemalang Kabupaten Klaten. Skripsi. Semarang : Universitas Dipenegoro.

Purwana Rachmadhi, 2012. Manajemen Kedaruratan Kesehatan Lingkungan Dalam Kejadian Bencana. Jakarta: Grasindo.


(25)

72

72

Roebyantho, Haryati (dkk). 2008. Uji Coba Model Pemberdayaan Sosial

Keluarga Pasca Bencana Alam. (Online),

(http://puslit.depsos.go.id/hasil-penelitian/54/uji-coba-model-

pemberdayaan-sosial-keluarga-pasca-bencana-alam#stash.SxiCL7Te.dpbs. Diakses pada 22 Juli 2014 pukul 20.00 WIB).

Steinlin Dkk. 1988. Menuju Kelestarian Hutan Edisi Pertama. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sunarjono. 2003. Prospek Berkebun Buah. Jakarta : PT. Penebar Swada Yulaelawati, Ella, dan usman. 2008. Mencerdasi Bencana. Jakarta : Grasindo.


(1)

2. Berapakah kerugian finansial para petani di Desa Jeraya pasca erupsi Gunung Sinabung?

3. Tindakan apakah yang dilakukan petani untuk memperbaiki lahan pertaniannya agar dapat produktif kembali pasca erupsi Gunung Sinabung di Desa Jeraya ?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :

1. Luas lahan pertanian dan jenis tanamannya yang mengalami kerusakan pasca erupsi Gunung Sinabung di Desa Jeraya.

2. Kerugian finansial para petani pasca erupsi Gunung Sinabung di Desa Jeraya. 3. Tindakan yang dilakukan petani untuk memperbaiki lahan pertaniannya agar

dapat produktif kembali pasca erupsi Gunung Sinabung di Desa Jeraya.

F. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu sebagai berikut :

1. Sebagai bahan masukan dan informasi bagi pemerintah daerah setempat, untuk menentukan berbagai kebijakan masyarakat guna perbaikan kondisi lahan dan ekonomi.

2. Sebagai bahan tambahan informasi bagi masyarakat dan pihak-pihak yang terkait untuk melengkapi ilmu pengetahuan tentang kerusakan pertanian dan untuk cerminan serta pertimbangan bagi masyarakat di daerah lain yang mengalami kerusakan lahan pertanian.


(2)

3. Sebagai referensi untuk bahan perkuliahan yang terbaru atau up to date dan perbendaharaan perpustakaan bagi Universitar Negeri Medan terutama jurusan Pendidikan Geografi FIS UNIMED.

4. Sebagai sarana untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan sarjana program strata satu (S1) Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan dan menambah wawasan dan pengetahuan peneliti dalam mempelajari serta mengetahui tentang kerusakan lahan petanian pasca erupsi Gunung Sinabung. 5. Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain yang melakukan penelitian


(3)

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yakni sebagai berikut :

1. Luas lahan pertanian yang mengalami kerusakan dan jenis tanaman yang mengalami kerusakan di Desa Jeraya Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo adalah 39.4 Ha dari 55.8 Ha dengan jenis tanaman yang mengalami kerusakan adalah jeruk dan kopi untuk jenis tanaman keras, kemudian untuk jenis tanaman holtikultura adalah cabai, tomat, kol, brokoli, wortel, terong, jipang, selada, singkong dan jagung.

2. Kerugian finansial yang dialami oleh petani di Desa Jeraya Kecamatan Simpang Empat pasca erupsi Gunungapi Sinabung adalah sekitar Rp 1.540.000.000,- jika dihitung dari perkiraan petani dengan kerugian 894 Ton per tahun.

3. Tindakan yang dilakukan oleh petani pada lahan pertanian yang mengalami kerusakan adalah Pemangkasan Batang pada pohon keras seperti Jeruk dan Kopi, penyiraman air atau penyemprotan air untuk menyingkirkan abu dari tanaman, di traktor atau pengolahan tanah dengan cara di balik, dan penanaman ulang.


(4)

70 B. Saran

Dari hasil kesimpulan yang didapat dari penelitian maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Diharapkan kepada pemerintah Kabupaten Karo hendaknya memberi perhatian dan bekerjasama dengan petani dalam tindakan perbaikan pada lahan pertanian yang mengalami kerusakan akibat dari erupsi Gunung Sinabung.

2. Diharapkan kepada pemerintah Kabupaten Karo memberi perhatian kepada petani dalam kegiatan ekonomi Desa Jeraya kecamatan Simpang Empat Kabupaten karo pada lahan pertanian yang mengalami kerusakan akibat dari erupsi Gunung Sinabung.

3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui bagaimana perkembangan lahan pertanian yang telah mengalami kerusakan akibat erupsi Gunung Sinabung, karena tentu lahan pertanian yang terkena abu akibat erupsi dari gunungapi Sinabung tersebut justru akan memberi dampak positif dan menjadi manfaat bagi lahan pertanian.


(5)

71

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Sinatala. 2010. Konservasi tanah dan air Edisi Kedua. Jakarta: IPB Press.

Arikunto, Suharsini. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Badan Pusat Statistik. 2013. Kabupaten Karo Dalam Angka tahun 2013. Medan: BPS Sumatera Utara.

. 2014. Kecamatan Simpang Empat Dalam Angka Tahun 2014. Medan: BPS Sumatera Utara

Iskandar Johan. 2013. Manusia Dan Lingkungan Dengan Berbagai Perubahannya. Bandung : Graha Ilmu.

Hanafiah, K. A. 2010. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Cetakan Ke Empat PT Raja. Jakarta: Grafindo Persada.

http://repository.usu.ac.id/bitstream.pdf, diakses 20 Maret 2014 pukul 16.00 WIB. http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Sinabung, diakses 03 maret 2014 pukul

12.00 WIB.

http://karokab.go.id/w/index/gambaran_umum_kabupaten_karo di akses 03 Maret 2014 pukul 12.00 WIB.

http://id.shvoong.com/exactsciences/physics/2072964_dampak_atau_akibat_yang _dapat. diakses 09 April 2014

Gunawan Peter. Kamus Geografi. Jakarta : Gamma Press.

Kartasoapoetra Dkk. 2005. Teknologi konservasi tanah dan air. Jakarta: Rineka Cipta.

Naskun, 1991. Usaha-usaha dalam meningkatkan hasil pertanian padi. Bandung: ITB.

Nugroho Susilo, Ariyadi. 2013. Analisis Tingkat Resiko Erupsi Gunung Merapi Terhadap Permukiman Di Kecamatan Kemalang Kabupaten Klaten. Skripsi. Semarang : Universitas Dipenegoro.

Purwana Rachmadhi, 2012. Manajemen Kedaruratan Kesehatan Lingkungan Dalam Kejadian Bencana. Jakarta: Grasindo.


(6)

72

Roebyantho, Haryati (dkk). 2008. Uji Coba Model Pemberdayaan Sosial

Keluarga Pasca Bencana Alam. (Online),

(http://puslit.depsos.go.id/hasil-penelitian/54/uji-coba-model-

pemberdayaan-sosial-keluarga-pasca-bencana-alam#stash.SxiCL7Te.dpbs. Diakses pada 22 Juli 2014 pukul 20.00 WIB).

Steinlin Dkk. 1988. Menuju Kelestarian Hutan Edisi Pertama. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sunarjono. 2003. Prospek Berkebun Buah. Jakarta : PT. Penebar Swada Yulaelawati, Ella, dan usman. 2008. Mencerdasi Bencana. Jakarta : Grasindo.


Dokumen yang terkait

Analisis Dampak Erupsi Gunung Sinabung Terhadap Pendapatan Petani Kubis Di Kecamatan Simpang Empat(Studi Kasus: Desa Gajah, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo)

15 160 96

Karakterisasi Debu Vulkanik Erupsi Gunung Sinabung Dari Desa Simacem Kabupaten Karo Dengan Metode Xrd Dan Sem-Edx

11 115 67

Keanekaragaman Tumbuhan Obat Di Kawasan Hutan Gunung Sinabung Kabupaten Karo Sumatera Utara

6 97 49

Dampak Erupsi Gunung Sinabung Terhadap Jumlah Sayur- Mayur Yang Ditawarkan (Kentang, Brokoli, Sawi) Di Desa Jeraya, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo

5 56 175

Dampak Erupsi Gunung Sinabung Terhadap Jumlah Sayur- Mayur Yang Ditawarkan (Kentang, Brokoli, Sawi) Di Desa Jeraya, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo

5 24 175

Dampak Erupsi Gunung Sinabung Terhadap Jumlah Sayur- Mayur Yang Ditawarkan (Kentang, Brokoli, Sawi) Di Desa Jeraya, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo

0 0 15

Dampak Erupsi Gunung Sinabung Terhadap Jumlah Sayur- Mayur Yang Ditawarkan (Kentang, Brokoli, Sawi) Di Desa Jeraya, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo

0 0 1

Dampak Erupsi Gunung Sinabung Terhadap Jumlah Sayur- Mayur Yang Ditawarkan (Kentang, Brokoli, Sawi) Di Desa Jeraya, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo

0 0 9

Analisis Dampak Erupsi Gunung Sinabung Terhadap Pendapatan Petani Kubis Di Kecamatan Simpang Empat(Studi Kasus: Desa Gajah, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo)

0 1 35

Analisis Dampak Erupsi Gunung Sinabung Terhadap Pendapatan Petani Kubis Di Kecamatan Simpang Empat(Studi Kasus: Desa Gajah, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo)

0 1 13