PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR KELAS X SEMESTER GENAP DI SMA NEGERI 1 LUBUKPAKAM T.P 2013/2014.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING
MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN
KALOR KELAS X SEMESTER GENAP DI SMA
NEGERI 1 LUBUKPAKAM T.P 2013/2014

Oleh:
Robasa Nababan
NIM 4103121058
Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014


Judul Skripsi

Pengaruh Pembelajarao Model

Di~tcovery

Learning

Melalui Pendekatao Scientific Terhadap Hasil Belajar
Siswa pada Materi Pokok Suhu dan Kalor Kelas X
Semester Genap di SMA Negeri 1 Lubukpakam T.P
2013/2014

Nama

Robasa Nababan

NIM

4103121058


Program Studi

Pendidikan Fisika

Jurusan

Fisika

Menyetujui:
Dosen Pembimbiog Skripsi,

Drs. Piotor Simamora, M. Si
NIP.196104021987031 002
Mengetahui:
FMIPA UNIMED

Dekan,

Jurusan Fisika

Ketua,

Dr.~,MSt
Tanggal Lulus: 26 Juni 2014

NIP. 19640321199003 2 001

ii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING
MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN
KALOR KELAS X SEMESTER GENAP DI SMA
NEGERI 1 LUBUKPAKAM T.P 2013/2014
ROBASA NABABAN (4103121058)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model
pembelajaran Discovery Learning dan pembelajaran konvensional terhadap hasil
belajar siswa pada materi pokok Suhu dan Kalor di kelas X SMA Negeri 1
Lubukpakam T.P 2013/2014 serta mengetahui aktivitas siswa menggunakan

model pembelajaran Discovery Learning.
Dengan menggunakan teknik cluster random sampling terpilih kelas X
MIA-1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X MIA-4 sebagai kelas kontrol. Jenis
penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan populasi seluruh siswa kelas X
SMA Negeri 1 Lubukpakam yang terdiri dari 5 kelas. Instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini ada 2, yaitu pertama tes hasil belajar dalam bentuk pilihan
berganda dengan 5 option sebanyak 20 soal yang telah dilakukan uji persyaratan
dan instrumen yang kedua adalah lembar observasi aktifitas belajar siswa pada
pembelajaran Discovery Learning.
Data-data nilai rata-rata pretes kelas eksperimen adalah 45,83 dan pada
kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata pretes 44,54. Setelah dilakukan perlakuan
pada masing-masing kelas diperoleh rata-rata nilai postes pada kelas dengan
pembelajaran pembelajaran Discovery Learning sebesar 75,33 sedangkan siswa
yang diajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional diperoleh nilai ratarata postes siswa 63,93. Uji normalitas dan uji homogenitas yang dilakukan
terhadap kedua kelas menyatakan kedua kelas berdistribusi normal dan homogen.
Pada hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung > ttabel yaitu 4,206 > 2,036 pada
taraf signifikansi α = 0,05. Dan rata-rata aktivitas siswa dalam tiga kali
pertemuan, yaitu 44,75%, 55,42%, dan 68,13%. Hal ini berarti Ha terima yang
berarti ada pengaruh model pembelajaran Discovery Learning pada materi pokok
Suhu dan Kalor di SMA Negeri 1 Lubukpakam tahun pelajaran 2013/2014.


Kata Kunci : Discovery Learning, Hasil belajar, Aktivitas

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunia-Nya sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan
waktu yang direncanakan. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Discovery
Learning Melalui Pendekatan Scientific Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok
Suhu dan Kalor Kelas X Semester Genap di SMA Negeri 1 Lubukpakam T.P 2013/2014”.
Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam UNIMED.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya
buat Papi Drs. Pintor Simamora, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal sampai selesainya penyusunan
skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Dr. Karya Sinulingga, M.Si;
Bapak Drs. Nurdin Siregar, M.Si dan Bapak Drs Rahmatsyah, M.Si sebagai penguji 1, 2, dan
3 yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai perencanaan penelitian sampai
selesainya penyusunan skripsi ini. Kepada Bapak Drs. Usler Simarmata, M.Si selaku dosen
pembimbing akademik yang selama ini telah memberikan bimbingan, saran serta dukungan

moril dimulai dari diterimanya penulis di Jurusan Fisika ini. Ucapan terima kasih kepada
Bapak dan Ibu dosen serta Staf Pegawai Jurusan Fisika yang telah memberikan ilmu
pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan.
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Badaruddin Tarigan,
M.Pd sebagai Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Lubukpakam yang telah memberikan izin
penelitian di sekolah yang dipimpin dan Bapak Kamaludin Siregar, S.Pd sebagai guru mata
pelajaran Fisika SMA Negeri 1 Lubukpakam yang telah membantu penulis dalam melakukan
penelitian.
Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada orang tua tersayang Bapak
P.Nababan, Mamake R. Br Situmorang, Tante Mia dan Bapa Uda, abang Romulus dan adikadikku Eva dan Elisa serta sanak keluarga yang sudah berdoa dan memberi dorongan juga
dana kepada penulis dalam menyelesaikan studi di Unimed. Ucapan terima kasih juga untuk
sahabat-sahabat terdekat Esti, Juli, Sulastri, Uli, Vera, Tahando dan seluruh teman-teman
Fisika Dik B 2010 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Terkhusus buat sahabat paling
setia dan terkasih Noto Susanto Gultom, saya ucapkan terima kasih atas dukungan dan
semangat yang diberikan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini. Juga buat Yeni, Itoh

dan Fahmi yang saling mendukung dan bersama-sama menjumpai Papi untuk minta saran dan
masukan dari beliau.
Seperti kata pepatah “Tiada Gading Yang Tak Retak”. Penulis juga menyadari
bahwa masih begitu banyak kekurangan yang ada, baik dari segi isi maupun tata bahasa.

Untuk itu, penulis mengaharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca
demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini mampu bermanfaat dalam memperkaya
ilmu pendidikan.

Medan,
Penulis,

Juli 2014

Robasa Nababan
NIM. 4103121058

v

DAFTAR ISI
halaman
Lembar Pengesahan

i


Abstrak

ii

Kata Pengantar

iii

Daftar Isi

v

Daftar Gambar

vii

Daftar Tabel

ix


Daftar Lampiran

x

BAB I PENDAHULUAN

1

1.1. Latar Belakang Masalah

1

1.2. Identifikasi Masalah

3

1.3. Batasan Masalah

4


1.4. Rumusan Masalah

4

1.5. Tujuan Penelitian

4

1.6. Manfaat Penelitian

5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

6

2.1. Kerangka Teoritis

6


2.1.1

Pengertian Belajar

6

2.1.2

Faktor -Faktor yang Mempengaruhi Belajar

6

2.1.3

Hasil Belajar

8

2.1.4

Aktivitas Belajar

8

2.1.5

Model Pembelajaran Discovery Learning

9

2.1.5.1 Pengertian Model Pembelajaran

9

2.1.5.2 Pengertian Model Pembelajaran
(Discovery Learning)

10

2.1.6

Pendekatan Scientific

15

2.1.7

Hasil-hasil Penelitian dengan Model Discovery Learning

19

2.1.8

Model Pembelajaran Konvensional

20

2.1.9

Materi Pelajaran Suhu dan Kalor

21

vi

2.2.

Kerangka Konseptual

32

2.3.

Hipotesis

33

BAB III METODE PENELITIAN

34

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

34

3.2. Populasi dan Sampel

34

3.3. Variabel Penelitian

34

3.4. Jenis dan Desain Penelitian

34

3.5. Prosedur Penelitian

35

3.6. Instrumen Penelitian

38

3.7. Teknik Analisa Data

41

3.7.1 Menentukan Mean dan Simpangan Baku

41

3.7.2

Uji Normalitas

42

3.7.3

Uji Homogenitas

43

3.7.4

Pengujian Hipotesis

43

3.7.4.1 Uji kesamaan rata-rata pretes (uji t dua pihak)

43

3.7.4.2 Uji kesamaan rata-rata postes (uji t satu pihak)

44

3.7.5

Uji Aktivitas (uji normalitas-gain)

46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

47

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian

47

4.1.1

Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

47

4.1.2

Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

48

4.1.3

Data Aktivitas

49

4.2 Uji Persyaratan Analisis Data

51

4.3 Pengujian Hipotesis

51

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian

53

BAB V KESIMPULAN DAN PEMBAHASAN

57

5.1 Kesimpulan

57

5.2 Saran

57

DAFTAR PUSTAKA

59

ix

DAFTAR TABEL
halaman
Tabel 2.1 Tabel sintaks model pembelajaran Discovery Learning

14

Tabel 2.2. Tabel hasil penelitian terdahulu

19

Tabel 2.3 Koefisien Muai Panjang Beberapa zat

23

Tabel 3.1 Desain Penelitian

35

Tabel 3.2. Tabel spesifikasi tes hasil belajar pada materi pokok
Suhu dan Kalor
Tabel 3.3 Kriteria penilaian hasil belajar

38
42

Tabel 4.1 Perbandingan Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol47
Tabel 4.2 Perbandingan Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol48
Tabel 4.3 Hasil observasi aktivitas siswa

49

Tabel 4.4 Ringkasan Uji Normalitas Data

51

Tabel 4.5 Ringkasan Uji Homogenitas Varians

51

Tabel4.6 Ringkasan perhitungan uji hipotesis kemampuan pretes

52

Tabel4.7 Ringkasan perhitungan uji hipotesis kemampuan postes

53

vii

DAFTAR GAMBAR
halaman
Gambar 2.1. Aspek Kompetensi Hasil Belajar

15

Gambar 2.2 Langkah-langkah Pendekatan Scientific

16

Gambar 2.3 Skala Termometer

21

Gambar 2.4. Balon udara menggunakan prinsip pemuaian gas sehingga
bisa terbang.

25

Gambar 2.5. Luas bingkai jendela lebih besar dari luas kacanya untuk
menghindari kaca pecah akibat panas

26

Gambar 2.6. Celah pada sambungan rel kereta api disediakan untuk
Mengatasi pemuaian

26

Gambar 2.7. Celah pada jembatan berfungsi agar jembatan tidak
melenting karena pemuaian

26

Gambar 2.8. Bingkai Besi yang dibuat lebih kecil daripada Roda

27

Gambar 2.9 Mengeling plat logam

27

Gambar 2.10. (a) keping bimetal pada suhu kamar (b) keping bimetal jika
dipanaskan (c) keping bimetal jika didinginkan.

28

Gambar 2.11 Aliran kalor melalui batang tembaga

29

Gambar 2.12 Perpindahan kalor pada batang logam

30

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian

37

Gambar 4.1 Diagram nilai pretes kelas ekperimen dan kelas kontrol

48

Gambar 4.2 Diagram nilai postes kelas ekperimen dan kelas kontrol

49

Gambar 4.3 Grafik peningkatan aktivitas belajar siswa

50

x

DAFTAR LAMPIRAN
halaman
Lampiran 1.

Rencana pelaksanaan pembelajaran

61

Lampiran 2.

Lembar kerja siswa

109

Lampiran 3.

Validitas tes

119

Lampiran 4

Instrumen Pretes dan Postes

124

Lampiran 5

Data hasil belajar siswa

149

Lampiran 6

Data observasi siswa kelas eksperimen

152

Lampiran 7

Pedoman penskoran observasi aktivitas belajar siswa

157

Lampiran 8

Aktivitas siswa

158

Lampiran 9

Uji normalitas gain

161

Lampiran 10 Uji validitas tes

163

Lampiran 11 Uji reliabelitas instrumen tes

166

Lampiran 12 Uji tingkat kesukaran dan daya pembeda tes

168

Lampiran 13 Daftar tabel

171

Lampiran 14 Perhitungan nilai rata-rata dan standar deviasi

175

Lampiran 15 Perhitungan uji normalitas data

177

Lampiran 16 Perhitungan uji homogenitas data

182

Lampiran 17 Perhitungan uji hipotesis

185

Lampiran 18 Dokumentasi penelitian

189

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan memiliki peranan penting dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara dalam mewujudkan tujuan kehidupan berbangsa yang aman, damai dan
sejahtera. Fungsi dan tujuan pendidikan nasional lebih jelasnya tertuang dalam
Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 yaitu : “Pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, sehat, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Dalam perkembangannya, istilah pendidikan atau paedagogie

berarti

bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa
agar ia menjadi dewasa. Dewasa disini maksudnya adalah dapat bertanggung
jawab terhadap diri sendiri secara biologis, psikologis, paedagogis, dan sosiologis.
Kemajuan suatu negara dapat diukur dari kemajuan pendidikan di negara
tersebut. Dalam berbagai media massa dan elektronik sering dikemukakan mutu
pendidikan Indonesia tergolong rendah. Berdasarkan data dari Education For All
Global Monitoring Report 2012 yang dikeluarkan oleh UNESCO setiap tahunnya,
pendidikan Indonesia berada di peringkat ke-64 untuk pendidikan di seluruh dunia
dari 120 negara. Data Education Development Index (EDI) Indonesia, pada 2011
Indonesia berada di peringkat ke-69 dari 127 negara.
Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia dari tahun ke tahun
mengalami perubahan seiring dengan tantangan dalam menyiapkan sumber daya
manusia yang berkualitas dan mampu bersaing di era global. Salah satu
permasalahan yang dihadapi oleh bangsa kita adalah masih rendahnya kualitas
pendidikan pada setiap jenjang.
Rendahnya mutu pendidikan itu terlihat dari rendahnya hasil belajar yang
diperoleh siswa, termasuk di bidang studi fisika. Kenyataan ini sesuai dengan

2

hasil studi pendahuluan peneliti dengan melakukan pengamatan kepada guru
fisika kelas X SMA Negeri 1 Lubukpakam, Bapak Kamaluddin Siregar, S.Pd.
diperoleh data hasil belajar fisika siswa yang pada umumnya masih rendah yaitu
rata-rata 55. Sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang akan dicapai
adalah 75. Hanya 10% dari jumlah siswa saja yang mendapatkan nilai di atas
KKM. Hal ini terjadi disebabkan karena guru masih melakukan pola pengajaran
yang sama meskipun kurikulum yang dipakai di sekolah sudah berganti. Pola
pengajaran tersebut antara lain sistem pembelajaran yang memposisikan guru
sebagai pusat segala informasi dan siswa sebagai penonton atau objek (Teacher
Center Learning), pemberian tugas dan tanya jawab di kelas.
Selain itu, selama melakukan proses pembelajaran guru hanya
menekankan pada berjalannya silabus agar siswa tidak ketinggalan pelajaran tanpa
memperhatikan apakah siswa mengerti atau tidak pelajaran yang disampaikan.
Guru juga tidak melakukan variasi-variasi dalam proses pembelajaran seperti
penggunaan model pembelajaran dan penggunaan laboratorium guna menunjang
pemahaman siswa tentang materi pembelajaran. Hal ini mengakibatkan
kompetensi

kurikulum 2013

yang diharapkan lebih menekankan pada

pembelajaran saintifik atau pendekatan ilmiah tidak bisa tercapai. Selain model
pembelajaran, pendekatan sangat berpengaruh dalam perkembangan pola pikir
siswa.
Sistem pembelajaran ini mengakibatkan siswa malas, bosan, menganggap
pelajaran fisika merupakan pelajaran yang sulit, membosankan, banyak menghafal
rumus serta kurang menyentuh kehidupan sehari-hari.
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah di atas
adalah dengan menggunakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa
(student center learning). Dengan aktifnya siswa dalam pembelajaran maka
diharapkan pembelajaran akan lebih bermakna karena siswa secara langsung
diajak untuk mengkonstruksi pengetahuannya. Di sini penulis menawarkan
sebuah model pembelajaran yaitu model pembelajaran Discovery Learning.
Model pembelajaran Discovery Learning adalah suatu cara untuk menghimpun
informasi, membandingkan, mengkategorikan, menganalisis, mengintegrasikan,

3

mereorganisasikan

bahan

serta

membuat

kesimpulan-kesimpulan.

Model

pembelajaran Discovery Learning ini terdiri dari rangkaian tahap-tahap kegiatan
(fase) yang diorganisasikan sedemikian rupa membentuk suatu kesinambungan
sehingga pembelajar dapat menguasai kompetensi-kompetensi yang harus dicapai
dalam pembelajaran dengan jalan berperan aktif.
Selain model pembelajaran, penulis juga menawarkan salah satu
pendekatan yang saat ini sedang gencar-gencarnya digalakkan penerapannya oleh
pemerintah yaitu pendekatan saintifik. Pendekatan ini diyakini sebagai titan emas
perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta
didik. Selain itu, pendekatan saintifik juga lebih menekankan pada dimensi
pedagogik modern dalam pembelajaran sehingga menuntut siswa untuk lebih aktif
dalam mencari dan membangun sendiri pengetahuan atau konsepnya.
Berdasarkan uraian masalah di atas, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Model Pembelajaran Discovery
Learning Melalui Pendekatan Scientific Terhadap Hasil Belajar Siswa pada
Materi Pokok Suhu dan Kalor Kelas X Semester Genap Di SMA Negeri 1
Lubukpakam T.P 2013/2014”.

1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka yang menjadi
identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Pembelajaran yang digunakan guru masih konvensional yang mana
pembelajarannya berfokus pada guru (teacher center).
2. Siswa malas dan tidak tertarik untuk belajar fisika serta mengangap
bahwa fisika merupakan mata pelajaran yang sulit.
3. Penggunaan model dan pendekatan yang dilakukan kurang bervariasi.
4. Penggunaan fasilitas sekolah seperti laboratorium yang kurang
maksimal dalam menunjang proses pembelajaran.

4

1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka penulis membatasi masalah
ini yaitu :
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah Model Pembelajaran
Discovery Learning dengan Pendekatan Scientific
2. Materi pokok yang akan diberikan adalah Materi Pokok Suhu dan Kalor
3. Subjek yang diteliti adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Lubukpakam
Tahun Pembelajaran 2013/2014

1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
Discovery Learning pada materi pokok Suhu dan Kalor di kelas X
semester II SMA Negeri 1 Lubukpakam?
2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran
konvensional pada materi pokok Suhu dan Kalor di kelas X semester II
SMA Negeri 1 Lubukpakam?
3. Bagaimana pengaruh model pembelajaran Discovery Learning terhadap
hasil belajar siswa pada materi pokok Suhu dan Kalor di kelas X semester
II SMA Negeri 1 Lubukpakam?
4. Bagaimana aktivitas siswa dengan menggunakan model pembelajaran
Discovery Learning pada materi pokok Suhu dan Kalor di kelas X
semester II SMA Negeri 1 Lubukpakam?

1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran Discovery Learning pada materi pokok Suhu dan Kalor di
kelas X semester II SMA Negeri 1 Lubukpakam

5

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran
konvensional pada materi pokok Suhu dan Kalor di kelas X semester II
SMA Negeri 1 Lubukpakam.
3. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran Discovery
Learning tehadap hasil belajar siswa pada materi pokok Suhu dan Kalor
di kelas X semester II SMA Negeri 1 Lubukpakam.
4. Untuk

mengetahui

aktivitas

belajar

siswa

menggunakan

model

pembelajaran Discovery Learning pada materi pokok Suhu dan Kalor di
kelas X semester II SMA Negeri 1 Lubukpakam.

1.6 Manfaat Penelitian
Setelah penelitian ini selesai dilaksanakan maka manfaat yang diharapkan
dari penelitian ini adalah :
1. Sebagai alternatif bagi guru fisika dalam upaya menggunakan model
dalam pembelajaran fisika dalam upaya meningkatkan hasil belajar
fisika siswa dengan baik.
2. Pedoman penelitian lanjutan bagi peneliti selanjutnya.
3. Bagi peneliti, dapat lebih memperdalam pengetahuan mengenai Model
Pembelajaran Discovery Learning untuk dapat diterapkan di masa yang
akan datang.

57

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan penelitian ini didasarkan pada hasil pembahasan diperoleh
antara lain :
1. Hasil belajar siswa yang diberi pembelajaran dengan model pembelajaran
Discovery Learning pada materi pokok Suhu dan Kalor di kelas X SMA
Negeri 1 Lubukpakam T.P. 2013/2014 sebelum diberikan perlakuan rata-rata
pretes sebesar 45,83 dan setelah diberikan perlakuan rata-rata postes siswa
sebesar 75,33
2. Hasil belajar siswa yang diberi pembelajaran dengan

pembelajaran

konvensional pada materi pokok Suhu dan Kalor di kelas X SMA Negeri 1
Lubukpakam T.P. 2013/2014 sebelum diberikan perlakuan rata-rata pretes
sebesar 44,54 dan setelah diberikan perlakuan, rata-rata postes siswa sebesar
63,93
3. Ada pengaruh model pembelajaran Discovery Learning pada materi pokok
Suhu dan Kalor di kelas X SMA Negeri 1 Lubukpakam T.P. 2013/2014 dengan
thitung > ttabel yaitu 4,206 > 2,036 pada taraf signifikansi 0,05
4. Selama proses pembelajaran, diperoleh hasil observasi aktifitas belajar siswa
setelah menerapkan model Discovery Learning 13,3 % kategori tinggi, 56,7 %
kategori sedang dan 40 % rendah. Melalui data observasi aktivitas belajar
siswa untuk model tersebut dapat disimpulkan bahwa rata – rata siswa yang
aktif dalam belajar memperoleh hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan
siswa yang kurang aktif pada saat pembelajaran.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak
lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :

58

1. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model pembelajaran
Discovery Learning agar lebih mengarahkan siswa lebih aktif pada saat
Verification (Pembuktian).
2. Bagi para peneliti selanjutnya diharapkan memberikan lebih banyak
memberikan contoh-contoh penerapan dalam kehidupan sehari-hari dan
meningkatkan rasa ingin tahu siswa agar siswa lebih aktif saat pembelajaran
berlangsung.
3. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model pembelajaran
Discovery Learning karena aktivitas yang akan diobservasi banyak maka
supaya efektif diperlukan satu observer setiap kelompok.

59

DAFTAR PUSTAKA

Arends, (2009), Learning to Teach-Belajar untuk Mengajar, Pustaka Belajar
Yogyakarta. (penerjemah Soetjipto, dkk)
Arikunto, S., (2003), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
Debataraja, J. (2013), Penerapan Metode Pembelajaran Discovery Learning dan
Model Pembelajaran Round Club Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan
Hasil Belajar Akuntansi Siswa KELAS XII IPS SMA Katolik Swasta Tri
Sakti Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013, Universitas Negeri Medan,
Medan.
Dimyati dan Mujdiono, (2002), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan,
(2010), Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa
Program Studi Pendidikan FMIPA UNIMED, FMIPA Unimed, Medan
Isnaningsih dan Bimo, D.S., (2013), Jurnal Pendidikan IPA Indonesia,
Penerapan Lembar Kegiatan Siswa (Lks) Discovery Berorientasi
Keterampilan Proses Sains Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA, 02:
136-141
Narayana, G., dan Bhaskara, D., (2008), Attitude Towards Sosial Studies and
Achievement in Social Studies, Discovery Publishing House PVT, New
Delhi.
Queen, A., (2003), The Book Scheduling Handbook, Corwin Press, London.
Sagala, S., (2008), Konsep dan Makna Pembelajaran,

Penerbit Alfabeta,

Bandung.
Saptono, B., dan Anwar.S., (2009), Pengembangan Model Pembelajaran
Discovery Learning Ilmu Pendidikan Untuk Meningkatkan Pemahaman
Konsep Pendidikan Mahasiswa PGSD FIP UNY, Universitas Negeri
Yogyakarta, Yogyakarta.
Sardiman, (2001), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Raja Grafindo
Persada, Jakarta

60

Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka
Cipta, Jakarta
Sudjana, (2005), Metode Statistik, Penerbit Tarsito, Bandung
Trianto, (2010), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana
Pranada Group, Jakarta
Yunginger,

R.,

Integrasi

Meningkatkan

E-Learning

Hasil

Belajar

dan

Discovery

Mahasiswa

Learning
pada

dalam

Matakuliah

Termodinamika, Universitas Negeri Gorontalo, Gorontalo.
Harahap, R.F., (2013), Astaga, RI Peringkat ke 64 untuk Pendidikan,
http://kampus.okezone.com/read/2013/06/01/373/816065/astaga-riperingkat-ke-64-untuk-pendidikan (diakses Senin, 24 Juni 2013)
Rmtbookstore,

(2012),

http://rmtbookstore.blogspot.com/2012/04/dampak-

profesionalisme-guru-terhadap.html (diakses Senin, 24 Juni 2013).
Wikipedia,http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_countries_by_Human_Developme
nt_Index (diakses Juli 2013)
Sudrajat,A,(2013), Diklat Guru Dalam Rangka Implementasi Kurikulum
2013,https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&
cd=5&cad=rja&ved=0CEkQFjAE&url=http%3A%2F%2Fakhmadsudrajat
.files.wordpress.com%2F2013%2F07%2Fpendekatan-saintifik-ilmiahdalampembelajaran.docx&ei=AEmpUs7yKYexrgfinoHIDA&usg=AFQjCNFVV
SWJpaSGu0qDQq5LJPJSeWtbkA&sig2=2JsKjAGz9bPDoJHIb6Bvw&bvm=bv.57967247,d.bmk

(Diakses

Kamis,

12

Desember 2013)
Ramadhan,

S,

(2010),

LKS

Konveksi,

http://modulfisika.blogspot.com/2010/03/lks-konveksi.html (diakses sabtu
14 des 2013)

61

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING DENGAN STRATEGI ACCELERATED LEARNING SUB POKOK BAHASAN VOLUME KUBUS DAN LIMAS PADA SISWA SMA NEGERI 1 ARJASA KELAS X SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2004/2005

0 12 15

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING DENGAN STRATEGI ACCELERATED LEARNING SUB POKOK BAHASAN VOLUME KUBUS DAN LIMAS PADA SISWA SMA NEGERI 1 ARJASA KELAS X SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2004/2005

0 11 15

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA ANTARA PEMBELAJARAN DENGAN METODE SCIENTIFIC INQUIRY DAN DISCOVERY PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG

0 13 60

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS X SEMESTER GENAP SMA NEGERI 2 METRO PELAJARAN 2011/2012

0 11 100

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS X SEMESTER GENAP DI SMA NEGERI 2 LIWA KABUPATEN LAMPUNG BARAT

5 11 56

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS X SEMESTER GENAP 2014/2015 SMA NEGERI 1 MERAPI TIMUR KABUPATEN LAHAT SUMSEL

1 24 77

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER GENAP SMA NEGERI 2 GADING REJO TAHUN PELAJARAN 20152016

1 0 9

PENGARUH OUTDOOR LEARNING PADA MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN

2 1 7

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATERI BANGUN SEGIEMPAT MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING PADA SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 3 TERAS KABUPATEN BOYOLALI SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 20172018

0 2 15

PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN SAINTIFIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS 3 SD

0 0 17