Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran TIK

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sat Sep 2 21:16:09 2017 / +0000 GMT

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran TIK
LINK DOWNLOAD [26.03 KB]
Pembelajaran merupakan perpaduan yang harmonis antara antara kegiatan pengajaran yang dilakukan guru dan kegiatan belajar
yang dilakukan oleh siswa. Dalam kegiatan pembelajaran tersebut, terjadi interaksi antara siswa dengan siswa, interaksi antara guru
dan siswa, maupun interaksi antara siswa dengan sumber belajar. Diharapkan dengan adanya interaksi tersebut, siswa dapat
membangun pengetahuan secara aktif, pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, serta dapat
memotivasi peserta didik sehingga mencapai kompetensi yang diharapkan.
Pelaksanaan pembelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (TIK) merespons jauh lebih cepat berbagai perkembangan
informasi, ilmu pengetahuan,dan teknologi. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan relevansi program pembelajaran TIK dengan
keadaan dan kebutuhan sekarang dan masa yang akan datang. Kompetensi TIK diharapkan mampu menyeimbangkan pertumbuhan
keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, penguasaan kecakapan hidup, penguasaan tehnologi, informasi sehingga
tumbuh generasi yang kuat dan berakhlak mulia.
Melihat dari uraian tersebut maka mata pelajaran TIK seharusnya merupakan suatu pelajaran yang ditunggu-tunggu, disenangi,
menantang dan bermakna bagi peserta didik. Kegiatan belajar mengajar mengandung arti interaksi dari berbagai komponen, seperti
guru, murid, bahan ajar, media dan sarana lain yang digunakan pada saat kegiatan berlang-sung.
Dalam upaya menciptakan proses belajar mengajar yang efektif dan efisien, maka guru perlu memperhatikan prinsip-prinsip
mengajar diantaranya menggunakan alat bantu mengajar atau alat peraga. Bahwa dalam prinsip mengajar yaitu sebagai guru,
diharapkan mampu memperhatikan perbedaan individual siswa, menggunakan variasi metode mengajar; menggunakan alat bantu

mengajar; melibatkan siswa secara aktif; menumbuhkan minat belajar siswa, dan menciptakan situasi belajar mengajar yang
kondusif.
Konsentrasi diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar karena kegiatan belajar mengajar memerlukan perhatian khusus. Dengan
adanya konsentrasi belajar dapat meningkatkan intelektual, emosional dan mental siswa. Siswa merasakan bahwa belajar merupakan
suatu kebutuhan, sehingga siswa benar-benar berkonsentrasi atau memusatkan perhatiannya pada materi pelajaran yang sedang
dipelajarinya. Jika siswa berkonsentrasi dalam belajar, maka tujuan belajar mengajar atau prestasi belajar akan mudah tercapai.
Proses pembelajaran dapat dirancang tidak hanya berinteraksi dengan guru sebagai satu-satunya sumber belajar yang mungkin dapat
dipakai untuk mencapai hasil pembelajaran, melainkan mencakup interaksi dengan semua sumber belajar yang mungkin dapat
dipakai untuk mencapai hasil yang bermakna.
Dalam kegiatan pembelajaran guru sebaiknya memperhatikan perbedaan individual peserta didik, yaitu pada aspek biologis,
intelektual, dan psikologis. Kerangka pemikiran demikian dimaksudkan agar guru mudah dalam melakukan pendekatan kepada
setiap peserta didik secara individual. Peserta didik sebagai individu memliki perbedaan sebagaimana disebutkan di atas.
Pemahaman ketiga aspek tersebut akan merapatkan hubungan guru dengan peserta didik, sehingga memudahkan melakukan
pendekatan mengajar.
Namun saat ini dalam perkembangan pembelajaran TIK di Madrasah Aliyah masih ada yang hanya menggunakan metode ceramah
di lab komputer dan pemberian tutorial tanpa adanya aktivitas olah tangan dan melibatkan sisi psikologis yang cukup berarti bagi
siswa, melainkan hanya mendengarkan penjelasan guru dan mengingat hal-hal yang dianggap penting saja. Begitu juga akibat
padatnya materi dan penyampaian pembelajaran hanya menggunakan metode praktikum di depan komputer, membuat siswa
menjadi bosan dan jenuh menerima pembelajaran TIK tersebut. Padahal, dalam membahas pelajaran TIK tidak cukup hanya
menekankan pada praktikum di depan komputer, tetapi yang lebih penting adalah keterampilan proses dan pengembangan ilmu diri

siswa itu sendiri. Oleh sebab itu, proses pembelajaran TIK yang tepat sangat diperlukan untuk mempermudah proses tercapainya
tujuan apa yang diharapkan dari pembelajaran TIK.
Dari uraian di atas bahwa mata pelajaran TIK mempunyai nilai yang strategis dan penting dalam mempersiapkan sumber daya
manusia yang unggul, handal, dan bermoral semenjak dini. Hal yang menjadi hambatan selama ini dalam pembelajaran TIK adalah
disebab-kan kurang dikemasnya pembelajaran TIK dengan metode pembelajaran yang menarik, menantang, dan menyenangkan.
Supaya pembelajaran TIK menjadi pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektifdan menyenangkan (PAIKEM), dapat dilakukan
melalui berbagai macam cara. Salah satu caranya yaitu melalui penerapan model pembelajaran kooperatif dengan tipe STAD
(Student Teams Achievement Divisions). Namun seberapa jauh keefektifitasannya model pembelajaran tersebut dalam
meningkatkan hasil belajar siswa, akan dilakukan penelitian yang salah satunya dengan menggunakan penelitian tindakan kelas
(PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pendekatan untuk memperbaiki pendidikan melalui perubahan, dengan
mendorong para guru untuk memikirkan praktik mengajarnya sendiri, agar kritis terhadap praktik tersebut dan agar mau untuk

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 1/2 |

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sat Sep 2 21:16:09 2017 / +0000 GMT

mengubahnya (Harjodipuro, 1997:6).

Penelitian model pembelajaran kooperatif dengan tipe STAD ini sejalan dengan penelitian lain yaitu rerata peningkatan keaktifan
dan hasil belajar mata diklat perhitungan Statika Bangunan pada siswa yang menggunakan model pembelajaran Cooperative
Learning STAD lebih tinggi dibandingkan dengan metode konvensional. Dengan demikian pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran Cooperative Learning STAD lebih efektif dalam meningkatkan keaktifan dan hasil belajar mata diklat
Perhitungan Statika Bangunan dibandingkan metode konvensional.(Adhi Kurniawan ,2005)

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 2/2 |

Dokumen yang terkait

Perbandingan antara model pembelajaran cooperative learning tipe stad dengan pembelajaran konvensional dalam rangka meningkatkan hasil belajar PAI (eksperimen kelas XI SMA Negeri 3 Tangerang)

2 14 159

Pengaruh Teknik Gnt Pada Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Smp Kelas Vii Pada Konsep Organisasi Kehidupan

1 21 280

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (Student Team Achievement Divisions) STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SD

1 6 165

Peningkatan pemahaman unsur interinsik pada cerpen melaui metode kooperatif tipe student teams achievement division (stad) (penelitian tindakan kelas pada siswa kelas X MA As-Syafi'iyah 01 Jkarta semester Ganjil, Tahun ajaran 2011/2012)

0 37 181

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap tingkat pemahaman siswa tentang materi zakat pada mata pelajaran pendidikan agama islam (Penelitian Quasi Eksperimen di Kelas VIII SMP Sulthan Bogor Tahun Ajaran 2015/2016)

1 10 154

Peningkatan hasil belajar PKN siswa kelas IV MI Attaqwa Bekasi Utara melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions)

0 5 152

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

0 1 2

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe stad

0 0 19

View of MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATA MATA PELAJARAN MEMAHAMI PENGUKURAN KOMPONEN ELEKTRONIKA

0 0 6