PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE COURSE REVIEW HOREY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE COURSE
REVIEW HOREY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh
INDRIA NINGSIH
1104288

PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS SERANG
2015

Indri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP HASIL

BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE
COURSE REVIEW HOREY TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN
CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG

Oleh
INDRIA NINGSIH

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

©INDRIA NINGSIH 2015
Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2015

Hak cipta dilindungi undang-undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang,

difoto kopi, atau lainnya tanpa ijin dari penulis.

Indri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Indri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK
Indria Ningsih. (2015). Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Tipe Course Review
Horey Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi FPB dan KPK Kelas V SDN Cipocok
Jaya 1 Kota Serang.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih banyaknya anggapan bahwa matematika
merupakan mata pelajaran yang sulit bagi siswa. Hal ini juga dapat dilihat dari nilai rata-rata
matematika siswa kelas V SDN Cipocok Jaya 1 masih rendah yaitu 62. Siswa kurang antusias

dalam pembelajaran dan kurang memahami materi yang diajarkan. Oleh karena itu, peneliti
memberikan solusi yaitu dengan menggunakan model pembelajaran Course Review Horey.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh
model pembelajaran Course Review Horey terhadap hasil belajar siswa pada materi FPB dan
KPK. Desain penelitian yang digunakan adalah nonequivalent control group design dengan
model eksperimen menggunakan kelompok A dan kelompok B yang dipilih tidak secara
random. Populasi dalam penelitian ini yaitu semua siswa kelas V SDN Cipocok Jaya 1
dengan sampel yang diambil adalah semua siswa kelas VA sebanyak 30 siswa dan VB
sebanyak 30 siswa. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu wawancara, observasi, angket,
dan tes. Validitas dalam penelitian ini menggunakan validitas muka dan validitas isi. Analisis
data menggunakan SPSS yang diawali dengan uji normalitas dan homogenitas sebagai syarat
untuk melakukan uji T dan uji N Gain. Hasil analisis uji T menunjukkan t hitung (0,018) < ttabel
(0,05) yang artinya Ho ditolak (rata-rata yang tidak sama atau berbeda). Rata-rata (mean)
kelas eksperimen (75,63) lebih besar dari rata-rata (mean) kelas kontrol (65,27). Oleh karena
itu, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran Course Review Horey
terhadap hasil belajar siswa pada materi FPB dan KPK. Penelitian ini direkomendasikan bagi
guru untuk melakukan pembelajaran menggunakan Course Review Horey dan bagi peneliti
selanjutnya yang melakukan penelitian sejenis untuk lebih menyempurnakan penelitiannya.
Kata Kunci : Course Review Horey, Hasil Belajar


Indri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT
Indria Ningsih. (2015). The Influence Of Cooperative Tipe Course Review Horey
Learning Model Toward The Result Of Student’s Study On Fpb And Kpk Material Of
Class V Sdn Cipocok Jaya 1 Serang City.

This research is motivated by the assumption that there are still many math is a difficult
subject for students. It can also be seen from the average value mathematics fifth grade
students of SDN Cipocok Jaya 1 is still low at 62. Students are less enthusiastic in learning
and do not understand the material being taught. Therefore, the researchers provide a solution
that is by using a learning model Course Review Horey. This research is an experimental
research which is purposed to know the influence of course review horey toward the result of
student’s study on FPB and KPK material. The research design which is used is
nonequivalent control group design with the experimenal model used A group and B group
that was not choosen randomly. The population of this research is all students of class V SDN
Cipocok Jaya 1 with the sample is all the students of VA which is consist of 30 students and

30 students of VB. The instrument that used in the technique of data collection are interview,
observation, quetionnaire, and test. The validity in this research used surface validity and
contents validity. The data analysis used SPSS which is begun with normality experiment and
homogenity as the requirement for T test and N Gain test. The result analysis T test showed
tcount (0,018)< ttable (0,05) which meant Ho is rejected (the average is not same or different).
The average (mean) of circling class (75,63) is bigger than the mean of control class (65,27) .
Hence, thus can be conclude that there were any influence of learning model course review
horey toward the result of student’s study on the FPB and KPK material. The research is
recommended for teachers to make instructional use Horey Course Review and for
subsequent researchers who conduct similar research to further refine the research.
Keywords: Course Review Horey, mathematic score

Indri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HAK CIPTA
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... i
LEMBAR PERNYATAAN .......................................................................... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ......................................................................... iii
ABSTRAK ..................................................................................................... v
DAFTAR ISI .................................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... ix
DAFTAR DIAGRAM ................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xi

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A.

Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B.

Rumusan Masalah Penelitian .................................................... 4


C.

Tujuan Penelitian ...................................................................... 4

D.

Manfaat Penelitian .................................................................... 4

E.

Struktur Organisasi ................................................................... 6

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 7
A.

Kajian Teori ............................................................................... 7

B.

Penelitian Terdahulu yang Relevan ........................................... 21


C.

Kerangka Berfikir ....................................................................... 22

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 24
A.

Desain Penelitian ...................................................................... 24

B.

Partisipan .................................................................................. 25

C.

Populasi dan Sampel ................................................................. 26

D.


Instrumen Penelitian ................................................................. 27

E.

Prosedur Penelitian ................................................................... 34

Indri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F.

Analisis Data ............................................................................. 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 41
A.

Hasil Penelitian ......................................................................... 41


B.

Pembahasan .............................................................................. 65

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ............................................. 69
A.

Simpulan ................................................................................... 69

B.

Rekomendasi ............................................................................ 70

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Indri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar
2.1

Langkah-langkah pembelajaran Course Review Horey.......................... 12

Indri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel
3.1

Kriteria Tingkat Validitas ...................................................................... 31

3.2

Kriteria Tingkat Reabilitas .................................................................... 32

3.3

Kriteria Indeks Kesukaran ..................................................................... 32

3.4

Kriteria Daya Pembeda .......................................................................... 33

4.1

Nilai Pretest Kelas Eksperimen ............................................................. 42

4.2

Nilai Pretest Kelas Kontrol ................................................................... 43

4.3

Deskripsi Statistik Nilai Pretest ............................................................ 44

4.4

Hasil Uji Normalitas Pretest .................................................................. 45

4.5

Hasil Uji Homogenitas Pretest .............................................................. 47

4.6

Hasil Uji T Pretest ................................................................................. 48

4.7

Nilai Posttest Kelas Eksperimen ........................................................... 50

4.8

Nilai Posttest Kelas Kontrol .................................................................. 51

4.9

Deskripsi Statistik Nilai Posttest ........................................................... 52

4.10 Hasil Uji Normalitas Posttest ................................................................ 53
4.11 Hasil Uji Homogenitas Posttest ............................................................. 55
4.12 Hasil Uji T Posttest ................................................................................ 56
4.13 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan Ke-1 ............................ 60
4.14 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan Ke-2 ............................ 62
4.15 Hasil Angket Siswa ............................................................................... 63

Indri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR DIAGRAM

Diagram
4.1

Nilai Pretest Kelas Eksperimen ............................................................. 42

4.2

Nilai Pretest Kelas Kontrol ................................................................... 44

4.3

Q-Q Plot Kelas Eksperimen .................................................................. 46

4.4

Q-Q Plot Kelas Kontrol ......................................................................... 47

4.5

Nilai Posttest Kelas Eksperimen ........................................................... 51

4.6

Nilai Posttest Kelas Kontrol .................................................................. 52

4.7

Q-Q Plot Kelas Eksperimen .................................................................. 54

4.8

Q-Q Plot Kelas Kontrol ......................................................................... 54

4.9

N Gain Kelas Eksperimen ..................................................................... 58

4.10 N Gain Kelas Kontrol ............................................................................ 58

Indri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1
Surat Keputusan Pengangkatan Dosen Pembimbing
Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
Lampiran 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan 2
Soal Pretest dan Posttest + Kunci Jawaban + Kisi-Kisi Soal
Lembar Pertimbangan Validitas
Hasil Pretest dan Posttest Siswa
Lembar Kerja Siswa
Lembar Wawancara
Lembar Observasi
Lembar Angket
Lampiran 3
Data Hasil Uji Normalitas Pretest
Data Hasil Uji Homogenitas Pretest
Data Hasil Uji T Pretest
Data Hasil Uji Normalitas Posttest
Data Hasil Uji Homogenitas Posttest
Data Hasil Uji T Posttest
Indri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lampiran 4
Dokumentasi Kegiatan Penelitian

Indri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Manusia tidak dapat terlepas dari pendidikan. Pendidikan sangat
diperlukan dalam setiap sendi kehidupan. Pendidikan diberikan kepada setiap
individu dari lahir sampai liang lahat. Manusia memerlukan pendidikan untuk
bisa mempertahankan eksistensinya. Hal ini tentu saja dikarenakan dengan
adanya pendidikan, manusia bisa mengembangkan potensi yang dimilikinya.
Potensi inilah yang digunakan manusia untuk memecahkan permasalahanpermasalahan yang terjadi dalam kehidupannya. Makmun (2009), mengatakan
bahwa :
Dalam arti luas pendidikan dapat mencangkup seluruh proses hidup dan
segenap bentuk interaksi individu dengan lingkungannya, baik secara
formal, nonformal, maupun informal, dalam rangka mewujudkan dirinya
sesuai dengan tahapan tugas perkembangannya secara optimal sehingga
ia mencapai suatu taraf kedewasaan tertentu. Sedangkan dalam arti yang
terbatas, pendidikan dapat merupakan salah satu proses interaksi belajarmengajar dalam bentuk formal yang dikenal sebagai pengajaran
(instruksional). (hlm. 22-23)
Dilihat dari pengertian pendidikan di atas, pendidikan itu bukan hanya
terjadi pada lingkungan formal atau sekolah saja. Pendidikan berlangsung
selama seumur hidup manusia itu sendiri. Selain itu, pendidikan juga
berlangsung dimana saja, baik di lingkungan rumah, masyarakat, maupun
sekolah. Akan tetapi, jika dilihat pengertian pendidikan secara terbatas,
pendidikan diartikan sebagai suatu interaksi belajar mengajar yang
berlangsung di kelas. Interaksi belajar mengajar inilah yang sering disebut
dengan pembelajaran. Yusnandar (2012), mengatakan bahwa :
Pembelajaran pada hekekatnya merupakan proses komunikasi
transaksional yang bersifat timbal balik, baik antara guru dengan siswa,
siswa dengan siswa, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Komunikasi transaksional adalah bentuk komunikasi yang dapat
diterima, dipahami dan disepakati oleh pihak-pihak yang terkait dalam
proses pembelajaran. (hlm.30)
Indri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

Pembelajaran yang dilaksanakan di kelas haruslah berjalan dari dua arah,
tidak dari satu arah yaitu dari guru saja. Pembelajaran tidak boleh hanya
berpusat pada guru, melainkan berpusat pada siswa. Siswa harus turut aktif
dalam pembelajaran. Hal ini juga berlaku dalam pembelajaran matematika.
Dalam pembelajaran matematika siswa harus turut akti. Siswa dilibatkan
dalam pembelajaran, bukan semata-mata guru menyampaikan materi dan
siswa hanya mendengarkan. “Konsep-konsep pada kurikulum matematika SD
dapat dibagi menjadi tiga kelompok besar yaitu penanaman konsep dasar
(penanaman konsep), pemahaman konsep, dan pembinaan ketrampilan”.
(Heruman, 2013, hlm. 2).
Penanaman konsep biasanya diberikan pada SD kelas 1 dan 2,
pemahaman konsep pada kelas 3 dan 4, sedangkan pembinaan ketrampilan
pada kelas 5 dan 6. Pada pembelajaran matematika kreatifitas seorang guru
sangat diperlukan agar materi pembelajaran matematika dapat diterima dengan
baik oleh siswa.
Matematika seringkali dianggap sebagai pelajaran paling menakutkan
bagi hampir semua siswa terlebih bagi anak usia SD. Anggapan ini tentunya
tidak dapat disalahkan karena memang matematika diidentikan dengan rumusrumus matematika yang sifatnya abstrak dan rumit dalam mengerjakannya.
Matematika merupakan sesuatu yang bersifat abstrak, bertumpu pada
ketentuan dan berpola pikir deduktif. Sedangkan usia perkembangan anak SD
masih bersifat kongkrit. Kondisi seperti inilah yang biasanya membuat anak
sudah malas dan tidak bersemangat dalam belajar matematika. Jika hal ini
dibiarkan terus menerus, hasil belajar matematika siswa akan menurun dan
tidak ada perkembangan. Kenyataannya, matematika merupakan salah satu
mata pelajaran yang sangat penting. Hal ini dikarenakan dalam kehidupan
sehari-hari, manusia tidak bisa terlepas dari matematika.
Berdasarkan pengamatan di SDN 1 Cipocok Jaya, siswa kurang antusias
dalam pembelajaran matematika. Pembelajaran kurang membuat anak aktif
dan antusias. Walaupun pembagian duduk siswa sudah baik yaitu sudah
Indri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

menggunakan pembelajaran kelompok bukan individual. Pembelajaran
kelompok lebih baik daripada pembelajaran individu. Hal ini dikarenakan
pembelajaran kelompok memungkinkan siswa bekerja sama dengan temannya
dalam memahami materi pembelajaran. Nilai rata-rata siswa dikelas pada mata
pelajaran matematika sebesar 62. Hal yang perlu diperbaiki disini yaitu model
pembelajaran yang digunakan. Model pembelajaran ini haruslah yang
menyenangkan dan membuat anak aktif dalam pembelajaran. Menurut Arends
(dalam Suprijono, 2013, hlm. 46) “model pembelajaran mengacu pendekatan
yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran,
tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan
pengelolaan kelas”.
Lingkungan belajar dan pengelolaan kelas menjadi hal yang penting
selain tujuan dan tahapan dalam pembelajaran. Tentunya lingkungan belajar
yang menyenangkan lah yang menjadi harapan bagi setiap siswa dalam
pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang menyenangkan dan aktif
yaitu model pembelajaran cooperatif tipe Course Review Horey (CRH).
“Course Review Horey merupakan metode pembelajaran yang dapat
menciptakan suasana kelas menjadi meriah dan menyenangkan karena setiap
siswa yang dapat menjawab benar diwajibkan berteriak „horee!!‟ atau yel-yel
lainnya yang disukai”. (Huda, 2014, hlm. 229-230).
Model pembelajaran cooperatif tipe Course Review Horey merupakan
salah satu pembelajaran kooperatif (kelompok) yang memungkinkan anak
turut aktif dalam pembelajaran. Selain itu, pembelajaran juga berjalan
menyenangkan dan menghibur untuk siswa. Dikatakan menyenangkan karena
pembelajaran ini menggunakan kotak atau kartu yang akan diisi soal dan
jawaban. Kemudian jika siswa bisa menjawab benar, siswa akan berteriak
horey atau yel-yel lainnya. Model pembelajaran ini membuat siswa tidak
jenuh dan stres dalam menghadapi pembelajaran di kelas. Oleh karena itu
Course review Horey sangat cocok untuk pembelajaran matematika di kelas.

Indri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4

Materi pembelajaran matematika yang sering dianggap sulit anak SD
yaitu tentang Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) dan Kelipatan Persekutuan
Terkecil (KPK). Mereka kesuliatan untuk mencari hasil FPB dan KPK.
Dengan model pembelajaran tipe Course Review Horey ini guru dapat
menguji kemampuan siswa dalam menetukan FPB dan KPK. Dengan Course
review Horey diharapkan siswa dapat saling berdiskusi dengan temannya
untuk lebih memahami cara menentukan FPB dan KPK. Selain itu juga,
diharapkan siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran dan suasana
pembelajaran matematika khususnya

FPB dan KPK menjadi lebih

menyenangkan.
B. Rumusan Masalah Penelitian
1. Bagaimana pengaruh model pembelajaran Cooperatif Tipe Course Review
Horey terhadap hasil belajar siswa pada materi FPB dan KPK ?
2. Bagaimana perbedaan pengaruh model pembelajaran Cooperatif Tipe
Course Review Horey dan yang tidak menggunakan model pembelajaran
Cooperatif Tipe Course Review Horey terhadap hasil belajar siswa pada
materi FPB dan KPK ?
3. Bagaimana respon siswa terhadap model pembelajaran Cooperatif Tipe
Course Review Horey pada materi FPB dan KPK?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pengaruh model pembelajaran Cooperatif Tipe Course Review
Horey terhadap hasil belajar siswa pada materi FPB dan KPK
2. Mengetahui perbedaan pengaruh model pembelajaran Cooperatif Tipe
Course Review Horey dan yang tidak menggunakan model pembelajaran
Cooperatif Tipe Course Review Horey terhadap hasil belajar siswa pada
materi FPB dan KPK
3. Mengetahui respon siswa terhadap model pembelajaran Cooperatif Tipe
Course Review Horey pada materi FPB dan KPK.
D. Manfaat Penelitian
1.

Manfaat Teoritis

Indri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5

a. Menambah pengetahuan tentang model pembelajaran Cooperatif Tipe
Course Review Horey
b. Melakukan perbaikan dan pelengkap teori Cooperatif Tipe Course
Review Horey pada penelitian-penelitian terdahulu.

2.

Manfaat Praktis
a.

Bagi peneliti
1) Peneliti memiliki pengetahuan tentang model pembelajaran
Course review Horey.
2) Peneliti bisa mengidentifikasi permasalahan yang ada dalam
proses pembelajaran di kelas dan mencari solusi dari
permasalahan tersebut.
3) Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai langkah awal untuk
penelitian selanjutnya

b.

Bagi guru
1) Menambah model pembelajaran yang bisa digunakan di kelas
2) Menambah pengetahuan guru tentang model pembelajaran
Course Review Horey
3) Guru mampu memperbaiki proses pembelajaran di dalam kelas
khususnya dalam materi pembelajaran FPB dan KPK.

c.

Bagi siswa
1) Siswa

dapat

meningkatkan

hasil

belajar

mereka

dalam

pembelajaran FPB dan KPK.
2) Siswa

dapat

mengikuti

pembelajaran

dengan

aktif

dan

menyenangkan.
3) Siswa dapat diajarkan untuk bekerja sama dengan kelompok
sekaligus bersaing dengan kelompok lain.

Indri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6

4) Siswa lebih bersemangat karna diberikan reward oleh guru jika
bisa menjawab dengan benar.
d.

Bagi Sekolah
1) Sebagai masukan bagi guru SD dalam mengajarkan matematika
materi FPB dan KPK menggunakan model pembelajaran Course
review Horey.
2) Sebagai

sumbangan

pemikiran

dalam

usaha-usaha

yang

mengarah pada peningkatan kemampuan siswa dalam materi
FPB dan KPK.
3) Sebagai acuan untuk melakukan kegiatan yang sejenis.
E. Struktur Organisasi
Struktur organisasi skripsi ini berpatokan pada pedoman penulisan karya
ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia tahun 2014 yang terdiri dari beberapa
Komponen. Pertama adalah halaman judul, halaman pengesahan, halaman
pernyataan, halaman ucapan terima kasih, abstrak, daftar isi, daftar tabel,
daftar gambar, daftar lampiran.
Selanjutnya ada BAB I yaitu pendahuluan yang terdiri dari 5 komponen. 5
komponen tersebut yaitu: latar belakang penelitian, rumusan masalah
penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi.
Kemudian pada BAB II yaitu kajian pustaka terdiri dari kajian teori, penelitian
terdahulu yang relevan, dan kerangka berfikir. Lanjut pada BAB III yaitu
metode penelitian. Bab ini terdiri dari 5 komponen, yaitu: desain penelitian,
partisipan, populasi dan sampel, instrumen penelitian, dan prosedur penelitian.
Prosedur penelitian terdiri dari hipotesis dan analisis data.
Pada BAB IV yaitu temuan dan pembahasan. Pada bab ini ada dua
komponen yaitu temuan hasil pengolahan dan analisis data, serta pembahasan
temuan penelitian. BAB V yaitu simpulan, implikasi dan rekomendasi.
Selanjutnya yaitu daftar pustaka, lampiran-lampiran dan riwayat hidup
peneliti.

Indri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Penelitian

ini

merupakan

penelitian

eksperimental.

Penelitian

eksperimental hampir sama persis seperti penelitian kuantitatis atau bisa
dibilang sebagai penelitian paling murni kuantitatis. Menurut Krathwohl
(dalam Sukmadinata, 2011, hlm. 57-58), metode ini bersifat validation atau
menguji, yaitu menguji pengaruh satu atau lebih variabel terhadap variabel
lain. Variabel yang memberi pengaruh dikelompokkan sebagai variabel bebas
(independent variables) dan variabel yang dipengaruhi dikelompokkan sebagai
variabel terikat (dependent variables).
Jenis metode eksperimental yang digunakan yaitu eksperimental semu
(quasi experimental). Metode eksperimental semu (quasi experimental) pada
dasarnya sama dengan eksperimen murni, bedanya adalah dalam pengontrolan
variabel. Pengontrolannya hanya dilakukan terhadap satu variabel saja, yaitu
variabel yang dipandang paling dominan.
Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
nonequivalent control group design. Model ekperimen ini menggunakan
kelompok A dan Kelompok B yang dipilih tidak secara acak atau random.
Kelompok A disebut dengan kelas eksperimen dimana kelas ini diberikan
perlakuan berupa model pembelajaran cooperatif tipe course review horey,
sedangkan kelompok B disebut kelas kontrol yang diberi perlakuan seperti
biasa.

Desain penelitian nonequivalent

control

group design dapat

digambarkan sebagai berikut:

nonequivalent control group design

O1

X

O2

.....................................
O3

O4

Indri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

25

Keterangan:
O1

hasil belajar siswa sebelum diberi perlakuan

O2

hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan

O3

hasil belajar siswa sebelum diberi perlakuan

O4

hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan

X

perlakuan khusus yang diberikan menggunakan Course
review Horey (CRH)

Tahap awal peneliti menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol
terlebih dahulu. Kelas V A dijadikan sebagai kelas eksperimen, sedangkan
kelas V B sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen diberikan perlakuan khusus
yaitu menggunakan model pembelajaran Course Review Horey. Sedangkan
pada kelas kontrol, guru kelas VB menggunakan model pembelajaran
konvensional.
Selanjutnya, peneliti dan guru kelas memberikan pretest yang sama kepada
kepada siswa kelas ekperimen dan kelas kontrol. Peneliti melakukan pretest di
kelas eksperimen yaitu kelas VA dan guru kelas VB melakukan pretest di
kelas kontrol yaitu kelas VB. Pretest diadakan pada waktu yang bersamaan
antar kelas eksperimen dan kelas kontrol. Setelah diadakan pretes, peneliti dan
guru kelas melakukan proses pembelajaran di kedua kelas tersebut. Materi
yang diajarkan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sama yaitu materi
tentang FPB dan KPK. Pada kelas eksperimen, peneliti menggunakan model
pembelajaran Course review Horey. Sedangkan pada kelas kontol, guru kelas
menggunakan model pembelajaran konvensional. Proses pembelajaran di
kelas eksperimen dilakukan sebanyak dua kali pertemuan, di kelas kontrol
jumlah pertemuan terserah pada guru kelas yang mengajar. Kemudian setelah
diadakan proses pembelajaran, peneliti dan guru kelas memberikan posttest
untuk mengetahui hasil belajar setelah dilakukan perlakuan pada pembelajaran
di kelas.
B. Partisipan
Indri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

26

Penelitian eksperimen ini dilakukan pada siswa kelas V SDN Cipocok
Jaya 1. Kelas V di SDN Cipocok Jaya 1 ada 3 kelas, yaitu kelas VA, kelas
VB, dan kelas VC. peneliti menggunakan 2 kelas untuk penelitian eksperimen.
Kelas yang digunakan yaitu kelas VA dan VB. Kelas VA sebagai kelas
eksperimen dan kelas VB sebagai kelas kontrol. Jumlah siswa di kelas VA
sebagai kelas eksperimen sebanyak 30 orang. Jumlah siswa di kelas VB
sebagai kelas kontrol sebanyak 30 orang.
Kelas VA dan VB dipilih berdasarkan karakteristik yang sama yaitu
pembelajaran yang mereka lakukan sama karena kurikulum yang digunakan
sama, suasana belajar dan fasilitas belajar juga sama. Rata-rata nilai
matematika dari kelas 5A dan 5B pun tidak jauh berbeda.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/ subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono,
2013, hlm. 117). Populasi dari penelitian ini yaitu semua siswa kelas V di
SDN Cipocok Jaya 1. Jumlah semua siswa di kelas V sebagai populasi
yaitu sebanyak 126 siswa. Kelas V terdiri dari kelas VA, VB, dan VC.
Kelas VA terdiri dari 41 siswa. Kelas VB terdiri dari 42 siswa, dan kelas
VC terdiri dari 43 siswa.
2. Sampel
Sugiyono (2013, hlm. 118), sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik pengambilan
sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sampling purpose.
Sugiyono (2013, hlm. 124), sampling purpose adalah teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu. Sampel pada penelitian ini yaitu
siswa kelas VA dan kelas VB. Kelas VA berjumlah 30 orang, jumlah
siswa perempuan sebanyak 13 siswa dan jumlah siswa laki-laki sebanyak
17 siswa. Kelas VB berjumlah 30, jumlah siswa perempuan sebanyak 16
Indri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

27

dan jumlah siswa laki-laki sebanyak 14 siswa. Pertimbangan yang
digunakan dalam pemilihan sampel yaitu karena beberapa siswa tidak
berangkat dan fokus menjalani latihan lomba. Jumlah sampel yang
digunakan yaitu sebanyak 60 siswa. Persentase jumlah sampel yang
digunakan pada penelitian ini sebesar 48 %.
D. Instrumen Penelitian
Tingkat keberhasilan suatu penelitian dapat diukur dengan menggunakan
instrumen. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Wawancara
Salah satu instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara. Sugiyono (2013) mengemukakan bahwa:
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila
peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin
mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah
respondennya sedikit-kecil.
Esterberg (2002) mendefinisikan
wawancaran yang terjemahannya yaitu ”wawancara adalah merupakan
pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya
jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik
tertentu. (hlm. 317).
“Wawancara adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk
mendapatkan jawaban dari responden dengan cara tanya-jawab sepihak”
(Arikunto, 2012, hlm. 44).
Wawancara dalam penelitian ini dilakukan secara tidak terstruktur.
Sugiyono (2013), “wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang
bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah
tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya”.
Pertanyaan dalam wawancara ini terbuka, artinya responden bebas
menjawab pertanyaan yang diajukan sesuai dengan yang mereka pikirkan.
Wawancara diberikan setelah proses pembelajaran dan posttest kepada
siswa kelas VA sebagai kelas eksperimen. Siswa yang diwawancarai
sebanyak tiga siswa yaitu siswa yang memiliki kemampuan di atas rataIndri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

28

rata, sedang, dan di bawah rata-rata. Wawancara dalam penelitian ini
digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap model pembelajaran
Course Review Horey yang sudah dilakukan dalam pembelajaran FPB dan
KPK.

2. Angket (Kuisioner)
Instrumen selanjutnya yang digunakan adalah angket atau kuisioner.
Sugiyono (2013), “kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawabnya” (hlm. 199). Sebelum menulis
angket, ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh peneliti. Uma
Sekaran (dalam Sugiyono, 2013) mengemukakan bahwa “prinsip dalam
penulisan angket sebagai teknik pengumpulan data yaitu: 1) prinsip
penulisan, 2) pengukuran, dan 3) penampilan fisik” (hlm. 200).
Bentuk angket yang digunakan yaitu bersifat terbuka, artinya
responden memilih jawaban yang sudah ditentukan oleh peneliti. Pada
penelitian ini, angket yang digunakan berupa pertanyaan-pertanyaan
berjumlah 10 pertanyaan mengenai model pembelajaran Course Review
Horey. Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan angket hanya ada dua, yaitu
Ya atau Tidak.
Angket digunakan untuk mengetahui respon dari responden terhadap
sesuatu. Begitu juga dalam penelitian ini, angket digunakan untuk
memperkuat bagaimana respon siswa terhadap model pembelajaran
Course Review Horey yang sudah dilakukan dalam pembelajaran FPB dan
KPK.
3. Observasi
Selain wawancara dan angket, instrumen dalam penelitian ini juga
menggunakan observasi. Sugiyono (2013), mengemukakan bahwa:
Observasi memiliki ciri yang berbeda dengan teknik pengumpulan
data yang lain, yaitu wawancara dan kuisioner. Kalau wawancara dan
Indri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

29

kuisioner selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak
terbatas pada orang, tetapi juga obyek-obyek alam yang lain. Sutrisno
Hadi (1986) mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses
yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses
biologis dan psikologis. Nasution (1988) menyatakan bahwa observasi
adalah dasar semua ilmu pengetahuan . Para ilmuwan hanya dapat
bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang
diperoleh melalui observasi. (hlm. 310).
Arikunto (2012), “pengamatan atau observasi adalah suatu teknik
yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta
pencatatan secara sistematis” (hlm. 45).
Observasi dalam penelitian ini dilakukan secara terstruktur. Sugiyono
(2013), “observasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara
sistematis, temtang apa yang akan diamati, kapan dan di mana tempatnya”.
(hlm. 205). Observasi dilakukan selama proses pembelajaran di kelas
eksperimen. Observasi ini digunakan untuk mengamati aktivitas siswa di
kelas selama proses pembelajaran berlangsung. Lembar observasi berisi
aktivitas-aktivitas

siswa

sesuai

dengan

langkah-langkah

model

pembelajaran Course Review Horey, apakah aktivitas siswa di kelas sesuai
dengan langkah-langkah Course Review Horey atau tidak. Observasi ini
juga digunakan untuk memperkuat respon siswa terhadap model
pembelajaran Course Review Horey pada materi FPB dan KPK.
4. Tes
Selain menggunakan non tes, teknik pengumpulan data juga
menggunakan tes. Tes dilakukan untuk mengukur hasil belajar siswa. Tes
bisa dilakukan sebelum dan sesudah pembelajaran. Tes yang dilakukan
sebelum pembelajaran yaitu pretest. Sedangkan tes yang dilakukan setelah
pembelajaran disebut dengan posttest. Berikut adalah penjelasan dari test :
a. Pengertian
Djaali & Muljono (2007), “secara umum, tes diartikan sebagai
alat yang dipergunakan untuk mengukur pengetahuan atau penguasaan
objek ukur terhadap seperangkat konten dan materi tertentu. Menurut
Indri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

30

Sudijono, tes adalah alat atau prosedur yang dipergunakan dalam
rangka pengukuran dan penilaian” (hlm. 6).
Dilihat dari cara penyusunannya, tes dalam penelitian ini
merupakan tes buatan guru. Tes dibuat oleh peneliti yang juga
menjadi guru pada saat melakukan pembelajaran. Tes ini berbentuk
tes objektif berupa soal uraian.
Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui hasil
belajar siswa. Hasil belajar ini digunakan untuk melihat pengaruh
pembelajaran Course Review Horey serta perbedaan pengaruh model
pembelajaran Course Review Horey dan model pembelajaran
konvensional. Tes untuk melihat hasil belajar diberikan setelah akhir
pembelajaran pada pertemuan kedua.
b. Langkah pengujian instrumen tes terdiri dari:
1) Validitas
Arikunto (2012) “Validitas” merupakan sebuah kata
benda, sedangkan “valid” merupakan kata sifat. Sebuah data
atau informasi dikatakan valid apabila sesuai dengan keadaan
senyatanya. Jika data yang dihasilkan valid oleh instrumen
benar dan valid, sesuai kenyataan, maka instrumen yang
digunakan juga valid. Sebuah tes disebut valid apabila tes itu
dapat tepat mengukur apa yang hendak diukur. (hlm. 72-73).
Arikunto (2012), “Tes dikatakan memiliki validitas jika
hasilnya sesuai dengan kriterium, dalam arti memiliki
kesejajaran hasil tes dengan kriterium. Teknik yang
digunakan untuk mengetahui kesejajaran adalah teknik
korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson”
(hlm. 85). Rumus korelasi product moment ada dua macam,
yaitu:
a) Korelasi product moment dengan simpangan
Rumusnya:
Indri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

31

rxy =



Keterangan:
rxy

= koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y,
dua variabel yang dikorelasikan (x=X-X ) dan
(y= Y- Y).
= jumlah perkalian x dan y
= kuadrat dari x
= kuadrat dari y

(Arikunto, 2012, hlm. 85)
b) Korelasi product moment dengan angka kasar
rxy =



Keterangan :
rxy

= koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y,
dua variabel yang dikorelasikan (x=X-X ) dan
(y= Y- Y).
= jumlah perkalian x dan y
= kuadrat dari x
= kuadrat dari y
Tabel 3.1
Kriteria tingkat validitas
0,800 – 1,00

Sangat tinggi

0,600 – 0,800

Tinggi

0,400 – 0,600

Cukup

0,200 – 0,400

Rendah

0,00 – 0,200

Sangat rendah

(Arikunto, 2012, hlm. 86)
2) Reliabilitas

Indri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

32

Arikunto (2012) Kata reabilitas dalam bahasa Indonesia
diambil dari kata reliability dalam bahasa Inggris, berasal dari
kata asal reliable yang artinya dapat dipercaya. “reliabilitas”
merupakan kata benda, sedangkan “reliabel” merupakan kata
sifat atau kata keadaan. Tes tersebut dikatakan dapat
dipercaya jika memberikan hasil yang tetap apabila diteskan
berkali-kali. (hlm. 74).
Rumusnya:
=
= korelasi antara skor-skor setiap belahan tes
= koefisien reabilitas yang sudah disesuaikan

Tabel 3.2
Kriteria tingkat reabilitas
0,800 – 1,00

Sangat tinggi

0,600 – 0,800

Tinggi

0,400 – 0,600

Cukup

0,200 – 0,400

Rendah

0,00 – 0,200

Sangat rendah

(Arikunto, 2012, hlm. 107)
3) Tingkat Kesukaran
Arikunto (2012), Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu
mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak
merangsang

siswa

untuk

mempertinggu

usaha

memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan
menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai
semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya.
(hlm. 222).
Rumusnya:
Indri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

33

P=
Keterangan:
P = indeks kesukaran
= banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul
= jumlah seluruh siswa peserta tes
(Arikunto, 2012, hlm. 223)
Tabel 3.3
Kriteria indeks kesukaran
0,00 – 0,30

Sukar

0,31 – 0,70

Sedang

0,71 – 1,00

Mudah

(Arikunto, 2012, hlm. 225)
4) Daya Pembeda
“Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk
membedakan antar siswa yang pandai (berkemampuan tinggi)
dengan

siswa

yang

bodoh

(berkemampuan

rendah)”

(Arikunto, 2012, hlm. 226).
Rumusnya:
D=

-

=

-

Keterangan:
D = daya pembeda
= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal
itu dengan benar
= banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab
soal itu dengan benar
= banyaknya peserta kelompok atas
= banyaknya peserta kelompok bawah

Indri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

34

proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
(ingat P sebagai indeks kesukaran)
= proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
(Arikunto, 2012, hlm. 228)
Tabel 3.4
Kriteria daya pembeda
0,00 – 0,20

Jelek (poor)

0,21 – 0,40

Cukup (satistisfactory)

0,41 – 0,70

Baik(good)

0,71 – 1,00

Baik sekali (excellent)

(Arikunto, 2012, hlm. 232)

E. Prosedur Penelitian
1. Langkah-Langkah Penelitian
Peneliti harus memperhatikan langkah-langkah penelitian yang akan
dilakukan. Berikut ini adalah langkah-langkah penelitian yang digunakan
peneliti dalam melakukan penelitian menurut Pamungkas (2014) :
a. Mengidentifikasi, memilih dan merumuskan masalah
Langkah paling awal dalam melakukan penelitian ini adalah
mengidentifikasi masalah-masalah yang terjadi di dalam pembelajaran
FPB dan KPK di kelas. Setelah masalah dalam materi FPB dan KPK
teridentifikasi, kemudian peneliti merumuskan masalah. Rumusan
masalah ini berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai berbagai masalah
FPB dan KPK. Rumusan masalah juga memberi petunjuk untuk
mengumpulkan data sebagai jawaban dari rumusan masalah.
b. Menyusun Kerangka Pemikiran
Indri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

35

Setelah masalah dirumuskan, langkah selanjutnya yaitu menyusun
kerangka pemikiran. Sebelumnya peneliti harus menguasai teori-teori
sebagai dasar dalam menyusun kerangka pemikiran. Penyusunan
kerangka pemikiran juga haruslah menggunakan pemikiran yang logis
untuk meyakinkan sesama peneliti. Kerangka pemikiran dalam
penelitian ini berisi gejala-gejala yang terjadi selama proses
pembelajaran FPB dan KPK di kelas berlangsung sebelum
menggunakan model pembelajaran Course Review Horey.
c. Merumuskan hipotesis
Selanjutnya

peneliti

merumuskan

hipotesis

atau

jawaban

sementara dari masalah-masalah penelitian. Hipotesis ini didasarkan
pada pemikiran peneliti dalam memecahkan masalah.
d. Menguji Hipotesis secara empirik
Hipotesis tidak dapat diterima dengan mudah tanpa adanya
pengujian. Hipotesis yang sudah dirumuskan kemudian diuji secara
empiris. Pengujian ini dilakukan dengan mengumpulkan data secara
langsung di lapangan yang diteliti oleh peneliti. Jika hipotesis sudah
diuji, ada dua kemungkinan, yaitu hipotesis itu diterima atau ditolak.
e. Melakukan pembahasan
Setelah data-data dari lapangan didapatkan, langkah selanjutnya
adalah mengolah data tersebut. Data yang diolah dilakukan
pembahasan. Pembahasan dilakukan berdasarkan sumber dari dasar
teori. Pengolahan data ini pertama kali yang dilakukan yaitu menguji
validitas dan reliabilitas. Analisis data juga sangat diperlukan dalam
penelitian. Peneliti harus memilih sumber mana yang digunakan
dalam analisis data.
f. Menarik kesimpulan
Setelah dilakukan penganalisisan data, maka akan dapat ditarik
sebuah kesimpulan. Kesimpulan ini merupakan pemecahan dari
permasalahan yang terjadi di kelas dalam materi FPB dan KPK. Oleh
Indri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

36

karena itu, di dalam kesimpulan bukan menciptakan suatu masalah
baru melainkan pemecahan dari masalah yang diteliti. (Mugi
Pamungkas.

http://edukasi.kompasiana.com/2014/03/17/langkah-

langkah-penelitian-639317.html)
2. Hipotesis secara statistik
Variabel dalam sebuah penelitian ada dua macam, yaitu variabel bebas
(independen) dan variabel terikat (dependen). Sugiyono (2013), “Variabel
bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel terikat
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena
adanya variabel bebas” (hlm. 61). Variabel bebas pada penelitian ini yaitu
model pembelajaran Course Review Horey (CRH). Sedangkan Variabel
terikat pada penelitian ini yaitu hasil belajar. Hubungan variabel bebasterikat di atas dapat digambarkan sebagai berikut:

Course Review Horey
(variabel bebas)

Hasil Belajar
(variabel terikat)

Martono (2012), beberapa definisi mengenai hipotesis menurut
beberapa ahli di antaranya adalah:
a. Menurut James E. Greighton, hipotesis merupakan sebuah dugaan
tentatif atau sementara yang memprediksi situasi yang akan diamati.
b. Menurut Lungberg, hipotesis merupakan sebuah generalisasi yang
bersifat tentatif, sebuah generalisasi tentatif yang valid yang masih
harus diuji. Dalam tahap yang paling dasar hipotesis dapat berupa
firasat, prediksi, ide imajinatif yang menjadi dasar penyelidikan lebih
lanjut.
c. Menurut John W. Best, hipotesis merupakan prediksi yang baik atau
kesimpulan yang dirumuskan dan bersifat sementara. Hipotesis
Indri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

37

diadopsi untuk menjelaskan fakta-fakta atau kondisi yang diamati dan
untuk membimbing dalam penyelidikan lebih lanjut. (hlm. 63-64).
Sugiyono (2013), Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap
rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah
dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara k

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Dakon Matematika (Dakota) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa

23 132 295

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNINGTIPE EXAMPLE NON EXAMPLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP JENIS-JENIS PEKERJAAN DI KELAS III SDN CIPOCOK JAYA 2 KECAMATAN CIPOCOK JAYA KOTA SERANG.

0 0 32

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI METODE PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HOREY PADA SISWA Peningkatan Aktivitas Pembelajaran Ipa Melalui Metode Pembelajaran Course Review Horey Pada Siswa Kelas V SD Negeri II Manjung Wonogiri Tahun Pelajaran 201

0 1 15

PENINGKATAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE Peningkatan Pemahaman dan Hasil Belajar melalui Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jigsaw pada Pembelajaran IPA Materi kelas V SDN 01 Nglegok Kecamat

0 0 14

PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GAYA MAGNET DI KELAS V SDN TEMBONG 2 KEC. CIPOCOK JAYA KOTA SERANG.

1 5 42

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD Negeri Karangmloko 1 pada materi KPK dan FPB melalui pendekatan pembelajaran kontekstual.

2 13 277

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI WAYANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAYDI KELAS VA SDN KRAPYAK WETAN.

2 44 141

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas V SDN Tatarandang Pada Materi FPB Dan KPK | Nggodulano | Jurnal Kreatif Tadulako Online 4051 12979 1 PB

0 0 13

AMC APLIKASI KPK DAN FPB

0 0 4

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI KPK DAN FPB MELALUI METODE PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS V SDN 4 GOLANTEPUS MEJOBO KUDUS

0 0 22