PENGARUH METODE BLENDED LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP.

(1)

PENGARUH METODE BLENDED LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP

(Studi Kuasi Eksperimen Mata Pelajaran Ekonomi Kompetensi Dasar Konsep Koperasi dan Pengelolaan Koperasi Pada Peserta Didik Kelas X

SMA Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Oleh :

ANNUR FITRI HAYATI 1200894

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

PENGARUH METODE BLENDED LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP

(Studi Kuasi Eksperimen Mata Pelajaran Ekonomi Kompetensi Dasar Konsep Koperasi dan Pengelolaan Koperasi Pada Peserta Didik Kelas X

SMA Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Oleh Annur Fitri Hayati S.Pd Universitas Riau, 2012

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Sekolah Pasca Sarjana UPI

© Annur Fitri Hayati 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(4)

(5)

Annur Fitri Hayati, 2014

Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

i ABSTRAK

Annur Fitri Hayati. 2014. “Pengaruh Metode Blended Learning Terhadap Pemahaman Konsep (Studi Kuasi Eksperimen Mata Pelajaran Ekonomi Kompetensi Dasar Konsep Koperasi dan Pengelolaan Koperasi Pada Peserta Didik Kelas X SMA Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)”, Dosen Pembimbing I : Prof.Dr.H.Disman, MS. Pembimbing II : Prof. Dr. H. Eeng Ahman, MS

Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode Blended Learning Terhadap Pemahaman Konsep peserta didik kelas X pada mata pelajaran ekonomi SMA Kartika XIX-2 Bandung. Desain penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan bentuk nonequivalent pretest-post test control group design. Analisis data untuk menguji hipotesis penelitian menggunakan SPSS versi21 dengan statistik parametik, uji perbedaan rata-rata (paired samples t-test dan independent samples t-test), gain score dan perhitungan effect size. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan pemahaman konsep peserta didik antara kelas eksperimen yang menggunakan metode blended learning lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional (ceramah). Penggunaan metode blended learning dapat meningkatkan pemahaman konsep peserta didik lebih baik dibanding metode Konvensional.Variabilitas peningkatan pemahaman konsep peserta didik dalam mata pelajaran ekonomi sebesar 34,7% dapat dijelaskan (disebabkan) oleh perlakuan metode blended learning.


(6)

Annur Fitri Hayati, 2014

Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

ABSTRACT

Annur Fitri Hayati. 2014. "The Effect of Blended Learning Methods To

Understanding Concepts (Quasi-Experimental Study Subjects Economic Cooperation and Competence Basic Concept of Cooperative Management In High School Students in Class X-2 Kartika XIX Year 2013/2014)", SupervisorI: Prof.Dr.H . Disman, MS. Supervisor II: Prof. Dr.H. Eeng Ahman, MS

The study was conducted to determine the effect of the use of Blended Learning methods Against Understanding of Concept students of class X on economic subjects SMA Kartika XIX-2 Bandung. The study design used was a quasi experiment with form nonequivalent pretest-posttest control group design. Analysis of data to test the research hypotheses using the parametik statistics with SPSS versi21 , the average difference test (paired samples t-test and independent samples t-test), the gain scores and effect size calculations. The results showed that there is difference an increased understanding of the concept of between the experimental class students are using blended learning method is higher compared with the control class using conventional methods (lectures). The use of blended learning method can improve the understanding of concept of learners better than Konvensional method. Variabilitas improved understanding of the concept of learners in economic subjects of 34.7% can be explained (caused) by the treatment of blended learning methods.


(7)

Annur Fitri Hayati, 2014

Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu i

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vi BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

1.1 Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined. 1.2 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.3 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.4 Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... Error! Bookmark not defined.

2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1 Teori Belajar Konstruktivisme ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2 Metode Blended Learning ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3 Pemahaman Konsep ... Error! Bookmark not defined. 2.1.4 Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined. 2.2 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. 2.3 Hipotesis Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB III METODE PENELITIAN... Error! Bookmark not defined. 3.1 Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.3 Variabel Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.4 Alat Tes ... Error! Bookmark not defined. 3.5 Langkah- Langkah Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.6 Analisis Alat Tes ... Error! Bookmark not defined.


(8)

Annur Fitri Hayati, 2014

Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ii

3.6.1 Validitas ... Error! Bookmark not defined. 3.6.2 Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. 3.6.3 Tingkat Kesulitan Soal ... Error! Bookmark not defined. 3.6.4 Daya Pembeda ... Error! Bookmark not defined. 3.7 Teknik Analisi Data ... Error! Bookmark not defined. 3.7.1 Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined. 3.7.2 Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined. 3.7.3 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .... Error! Bookmark not

defined.

4.1 Deskripsi Tempat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.2 Deskripsi Subjek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.2.1 Pembelajaran Kelas Eksperimen ... Error! Bookmark not defined. 4.2.2 Pembelajaran Kelas Kontrol ... Error! Bookmark not defined. 4.3 Pengujian Hipotesis Pertama ... Error! Bookmark not defined. 4.4 Pengujian Hipotesis Kedua ... Error! Bookmark not defined. 4.5 Pengujian Hipotesis Ketiga ... Error! Bookmark not defined. 4.6 Pembahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.6.1 Pembahasan Pembelajaran Ekonomi menggunakan Metode Blended Learning dan Pemahaman Konsep Pada Kelas Eksperimen ... Error!

Bookmark not defined.

4.6.2 Pembahasan Pembelajaran Ekonomi menggunakan Metode

Konvensional (ceramah) dan Pemahaman Konsep Pada Kelas Kontrol ... Error! Bookmark not defined. 4.6.2 Kendala-Kendala dan Solusi Dalam Penggunaan Metode Blended

Learning ... Error! Bookmark not defined. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined. 5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined. 5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined.


(9)

Annur Fitri Hayati, 2014

Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu iii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Nilai UTS Mata Pelajaran Ekonomi Berdasarkan KKM ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 2. 1 Indikator Pemahaman Konsep Menurut Bloom dan Anderson .... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 3. 1 Kuasi eksperimen bentuk Nonequivalent Pretest- Post test Control Group Design ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 2 Langkah –langkah Metode Blended Learning ... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 3. 3 Kisi-kisi Alat Tes Pemahaman Konsep Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 4 Rekapitulasi Validitas Item Instrumen Pemahaman Konsep ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 3. 5 Klasisfikasi Tingkat Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 6 Reliability Statistics ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 7 Kriteria Indeks Kesulitan Soal ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 8 Tingkat Kesulitan Soal Pemahaman Konsep ... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 3. 9 Klasifikasi Daya Pembeda ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 10 Interpretasi Daya Pembeda Butir Soal Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 11 Rincian Hasil Uji Coba Tes Pemanahan Konsep .... Error! Bookmark

not defined.

Tabel 3. 12 Kriteria Effect Size ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 13 Hipotesis dan Statistik Uji ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 1 Jumlah dan Kualifikasi Pendidikan Guru SMA Kartika XIX-2 ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4. 2 Jumlah Peserta Didik SMA Kartika XIX-2 ... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 4. 3 Deskriptiv Statistik Pemahaman Konsep Kelas Eksperimen ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4. 4 Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Pemahaman Konsep Kelas Eksperimen ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 5 Paired Samples Correlations Kelas Eksperimen Error! Bookmark not

defined.

Tabel 4. 6 Paired Samples Test Pemahaman Konsep Kelas Eksperimen ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4. 7 N-Gain Pemahaman Konsep Kelas Eksperimen . Error! Bookmark not


(10)

Annur Fitri Hayati, 2014

Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu iv

Tabel 4. 8 Deskriptiv Statistik Pemahaman Konsep Kelas Kontrol ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4. 9 Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Pemahaman Konsep Kelas Kontrol ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 10 Paired Samples Correlations Kelas Kontrol .... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 4. 11 Paired Samples Test Pemahaman Konsep Kelas Kontrol ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4. 12 N-Gain Pemahaman Konsep Kelas Kontrol ... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 4. 13 Rata – rata N-Gain Pemahaman Konsep Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 14 Deskriptiv Statistik N- Gain Pemahaman Konsep Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 15 Hasil uji Normalitas dan Homogenitas N-Gain Pemahaman Konsep

Kelas Eksperimen dan Kontrol ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 16 Independent Samples Test Pemahaman Konsep Kelas Kontrol.. Error!

Bookmark not defined.


(11)

Annur Fitri Hayati, 2014

Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Metode Blended Learning ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2. 2 Metode Blended Learning yang digunakan .... Error! Bookmark not

defined.

Gambar 2. 3 Paradigma Penelitian ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2. 4 Alur Penelitian... Error! Bookmark not defined. Gambar 4. 1 Rata-rata Nilai Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... Error!

Bookmark not defined.

Gambar 4. 2 Nilai Rata-Rata Pretest dan Post test Peserta Didik Kelas


(12)

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus ... 97

Lampiran 2 RPP Kelas Eksperimen ... 99

Lampiran 3 Kisi-Kisi Penulisan Soal Pemahaman Konsep Sebelum Validasi dan Setelah Validasi dan Soal Test Pemahaman Konsep ... 118

Lampiran 4 Data Uji Validitas Alat Test ... 150

Lampiran 5 Rekapitulasi Uji Validitas Alat Test ... 152

Lampiran 6 Output SPSS Uji Reabilitas ... 153

Lampiran 7 Output Anates Uji Tingkat Kesukaran Alat Test... 154

Lampiran 8 Output Anates Uji Daya Pembeda Alat Test ... 155

Lampiran 9 Daftar Nama Peserta Didik Kelas Eksperimen – Kontrol ... 156

Lampiran 10 Tabulasi Data N-Gain Pretest-Postest Pemahaman Konsep Kelas Eksperimen ... 157

Lampiran 11 Tabulasi Data N-Gain Pretest-Postest Pemahaman Konsep Kelas Kontrol ... 158

Lampiran 12 Output SPSS Statistik Deskriptiv ... 159

Lampiran 13 Output SPSS Uji Normalitas Pemahaman Konsep Kelas Eksperimen ... 160

Lampiran 14 Output SPSS Uji Homogenitas Pemahaman Konsep Kelas Eksperimen ... 161

Lampiran 15 Output SPSS Uji Normalitas Pemahaman Konsep Kelas Kontrol ... 162

Lampiran 16 Output SPSS Uji Homogenitas Pemahaman Konsep Kelas Kontrol ... 163

Lampiran 17 Output SPSS Uji Normalitas dan Homogenitas N-Gain Pemahaman Konsep Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 164

Lampiran 18 Output SPSS Uji Hipotesis Pertama ... 165

Lampiran 19 Output SPSS Uji Hipotesis Kedua... 166

Lampiran 20 Output SPSS Uji Hipotesis Ketiga ... 167

Lampiran 21 Hasil Observasi ... 168


(13)

Annur Fitri Hayati, 2014

Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pemahaman konsep sangat penting bagi peserta didik, karena dengan penguasaan konsep akan memudahkan peserta didik dalam mempelajari suatu hal. Pada setiap pembelajaran diusahakan lebih ditekankan pada penguasaan konsep agar peserta didik memiliki bekal dasar yang baik untuk mencapai kemampuan dasar yang lain seperti penalaran, komunikasi, koneksi dan pemecahan masalah.

Siswa dikatakan memahami bila mereka dapat mengkonstruksi makna dari pesan-pesan pembelajaran, baik yang bersifat lisan, tulisan ataupun grafis yang disampaikan melalui pengajaran, buku atau layar komputer (Anderson dan Krathwohl, 2010:105).

Benyamin Bloom mengklasifikasikan kemampuan hasil belajar ke dalam tiga kategori, salah satunya yaitu ranah kognitif yang merupakan kemampuan menyatakan kembali konsep atau prinsip yang telah dipelajari dan kemampuan intelektual. Ranah kognitif ini terdiri atas enam level, yaitu : (1) mengingat, (2) memahami (pemahaman), (3) mengaplikasikan, (4) analysis (menganalisis), (5) evaluation (penilaian) dan (6) mencipta ( Anderson dan Krathwohl, 2010:98).

Jika peserta didik tidak bisa memahami atau dalam arti pemahaman konsepnya kurang maka peserta didik akan sulit untuk naik melanjutkan ketahap selanjutnya. Premis utama dalam taksonomi Bloom adalah bahwa setiap kategori


(14)

2

Annur Fitri Hayati, 2014

Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

harus dikuasai oleh siswa secara tuntas (mastery) dulu sebelum menuju kategori berikutnya (Suyono dan Hariyanto, 2012:167).

Permasalahan yang peneliti temukan sesuai dengan hasil prapenelitian tanggal 25 November 2013. Pada prapenelitian, diperoleh informasi bahwa hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran ekonomi masih sangatlah rendah.

Tabel 1. 1

Nilai UTS Mata Pelajaran Ekonomi Berdasarkan KKM

Kelas

Jumlah Peserta didik

Peserta didik Yang Berada Dibawah

KKM

Peserta didik Yang Berada Diatas KKM

X- IPS 1 37

X- IPS 2 36

X- IPA 33

Berdasarkan tabel 1.1 menunjukkan bahwa rendahnya hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran ekonomi kelas X IPS1, X IPS2 dan X IPA, presentase peserta didik berada dibawah KKM lebih besar daripada peserta didik yang diatas KKM bahkan kurang dari separuh peserta didik yang mencapai diatas KKM. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman konsep peserta didik dalam pembelajaran ekonomi sangatlah rendah.

Peneliti mewawancari guru dan peserta didik serta penelitian mengamati proses belajar mata pelajaran Ekonomi SMA Kartika XIX-2 Bandung masih menonjolkan menggunakan metode pembelajaran yang konvensional yaitu


(15)

3

Annur Fitri Hayati, 2014

Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ceramah dalam penyampaian materi pelajaran. Metode ceramah lebih banyak digunakan dan dipandang efektif untuk mencapai target kurikulum. Proses pembelajaran Ekonomi masih tepusat pada guru (teacher centred) belum terpusat pada peserta didik (student centred). Materi pembelajaran hanya dikembangkan atas acuan yang terdapat dalam buku paket. Serta pemanfaatan media atau lingkungan sekitar kurang optimal dan pengalaman keseharian peserta didik dalam proses pembelajaran kurang di eksploitasikan. Sehingga pembelajaran ekonomi selama ini terkesan membosankan bagi peserta didik, kurang diminati cenderung di hindari. Dengan menonjolnya penggunaan metode ceramah dan tanpa teknologi sebagai media pembelajaran ternyata tidak memberikan peluang bagi pengembangan kreativitas peserta didik dan pengkajian nilai dari setiap materi pelajaran ekonomi. Proses pembelajaran untuk meningkatkan penguasaan bahan dan mengembangkan kreativitas peserta didik pada strategi pembelajaran ekonomi dengan memberikan peserta didik pada strategi pembelajaran ekonomi dengan memberikan sebanyak mungkin Pekerjaan Rumah (PR) dan mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS), dilakukan dengan asumsi makin banyak diberikan PR dan mengerjakan LKS, makin tinggi daya serap peserta didik. Namun pada diri peserta didik diakui adanya kebosanan dan kejenuhan. Mengkaji jenis PR dan LKS yang banyak diberikan dalam strategi pembelajaran ekonomi, ternyata materinya sebagian besar terdapat pada buku pegangan peserta didik, sehingga

kesannya “mengulang” lebih kuat.

Hal tersebut menjadi penyebab pembelajaran ekonomi yang diberikan kurang memfasilitasi peserta didik dalam menguasi materi-materi yang diberikan


(16)

4

Annur Fitri Hayati, 2014

Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam proses pembelajaran, sehingga penguasaan konsep ekonomi peserta didik tidak optimal akibatnya hasil belajar yang didapat peserta didik kurang memuaskan.

Slameto (2010:92) mengatakan guru harus menggunakan banyak metode pada waktu mengajar, karena variasi metode mengakibatkan penyajian bahan pelajaran yang lebih menarik perhatian siswa, mudah diterima siswa dan kelas menjadi hidup. Kegagalan para siswa dalam hasil belajar juga bisa disebabkan oleh kurang tepat dalam memilih metode mengajar dan alat bantu pengajaran.

Kegiatan-kegiatan pembelajaran harus dirancang agar mampu meliputi informasi, keterampilan dan kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk membangun pemahaman yang bertahan lama terhadap gagasan-gagasan besar dan proses-proses inti ( Barkley et al, 2012:406).

Sesuai dengan perkembangan internet dalam satu dasawarsa terakhir ikut memengaruhi metode pembelajaran. Salah satu metode baru yang menyebar luas di dunia pendidikan barat, seperti Amerika, Inggris, dan Australia adalah metode

pembelajaran yang dikenal sebagai “Blended Learning”. ( Niah Kusumawati, kompas.com). Riset yang dilakukan Universitas Central Florida menunjukkan keberhasilan mahasiswa yang belajar dengan metode Blended Learning menduduki peringkat pertama (51%) dibandingkan dengan online penuh (48,3%) ataupun tatap muka di dalam kelas (48,2%).

Blended learning is learning methods that combine e-learning with other forms of flexible learning and more traditional forms of learning (Flexible Learning Advisory Group, 2004).


(17)

5

Annur Fitri Hayati, 2014

Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rusman dkk (2013:275) Blended Learning adalah metode belajar yang menggabungkan dua atau lebih metode atau pendekatan dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan dari proses pembelajaran.

Blended Learning is a method of learning which uses a combination of different resources, especially a mixture of classroom sessions and online learning materials ( Macmillan dictionary, 2014).

Menurut kamus dari Macmillan Blended learning merupakan metode pembelajaran yang menggabungkan sumber belajar yang berbeda, terutama menggabungkan pertemuan dikelas dan materi pembelajaran online.

Metode Blended Learning ini selaras dengan pembelajaran yang bervariasi, menekankan siswa untuk belajar mandiri dengan memanfaatkan berbagai sumber guna untuk menambah wawasannya agar peserta didik dapat membangun pengetahuan dalam diri mereka secara alami kemudian dapat menerapkan pengetahuan tersebut dalam kehidupan sehari-hari ( Listyowati dkk, 2013: 66).

Metode blended learning sangatlah sesuai dengan kurikulum yang saat ini pemerintah terapkan yaitu kurikulum 2013 dimana mengaharuskan guru dan siswa menggunakan teknologi dan informasi. Hal ini sesuai dengan PERMENDIKNAS No. 16 Tahun 2007 mengenai tuntutan kompetesi guru vokasi yang harus dipenuhi. Kompetensi tersebut diantaranya memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri.


(18)

6

Annur Fitri Hayati, 2014

Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mata pelajaran ekonomi merupakan mata pelajaran yang mempunyai materi yang sangat kompleks dan mempunyai relevansi tinggi dalam kehidupan sehari-hari, oleh karena itu jika mata pelajaran ekonomi hanya bersifat menghafal saja tentunya bagi peserta didik akan lebih sulit memahaminya, (Yulianto dan Yulianto, 2006:143). Dengan menggunakan metode blended learning kegiatan pembelajaran ekonomi di kelas dengan peserta didik sebagai individu atau kelompok diharapkan meningkatkan pemahaman akan materi yang disampaikan.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Metode Blended Learning Terhadap Pemahaman Konsep (Studi Kuasi Eksperimen Materi Pelajaran Ekonomi Pada Peserta didik Kelas X SMA Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian ini sebagai berikut :

1. Apakah terdapat perbedaan pemahaman konsep peserta didik sebelum dan sesudah pembelajaran dengan menggunakan metode blended learning pada kelas eksperimen?

2. Apakah terdapat perbedaan pemahaman konsep peserta didik sebelum dan sesudah pembelajaran dengan menggunakan metode konvensional (ceramah) pada kelas kontrol?

3. Apakah terdapat perbedaan peningkatan pemahaman konsep peserta didik antara kelas eksperimen yang menggunakan metode blended learning lebih


(19)

7

Annur Fitri Hayati, 2014

Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional (ceramah)?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah penelitian maka tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui perbedaan pemahaman konsep peserta didik sebelum dan sesudah pembelajaran dengan menggunakan metode blended learning pada kelas eksperimen.

2. Untuk mengetahui perbedaan pemahaman konsep peserta didik sebelum dan sesudah pembelajaran dengan menggunakan metode konvensional (ceramah) pada kelas kontrol

3. Untuk mengetahui perbedaan peningkatan pemahaman konsep peserta didik antara kelas eksperimen yang menggunakan metode blended learning lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional (ceramah)

1.4 Manfaat Penelitian

Dengan diadakannya penelitian ini diharapkan ada manfaat baik yang dapat dirasa semua kalangan. Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Bagi peneliti, penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui peran pembelajaran dengan menggunakan metode blended learning terkait dengan upaya meningkatkan kemampuan pemahaman konsep perserta didik.


(20)

8

Annur Fitri Hayati, 2014

Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Bagi praktisi pendidikan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi positif kepada praktisi pendidikan agar dapat meningkatkan kualitas pengajarannya sebagai upaya kreatif, serta alternatif untuk mengembangkan suatu rancangan pembelajaran yang berfokus pada peningkatan hasil belajar peserta didik.

3. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini diharapkan menjadi referensi untuk mengembangkan penelitian pembelajaran suatu metode blended learning yang dapat diterapkan untuk mengantisipasi berbagai permasalahan yang terkait dengan peningkatan hasi belajar peserta didik di sekolah.


(21)

Annur Fitri Hayati, 2014

Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

36 BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian

Berdasarkan hipotesis penelitian yang dirumuskan pada BAB II, maka jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental. Metode eksperimen adalah metode penelitian kuantitatif yang digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen (treatment/perlakuan) terhadap variabel dependen (hasil) dalam kondisi yang terkendalikan ( Sugiyono, 2013:160). Penelitian ini dilaksanakan dalam suasana kelas normal yang sudah ada di SMA Kartika XIX-2 Bandung tanpa mengubah komposisi kelas yang sudah ada dan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dipilih tanpa adanya penugasan random sehingga penelitian ini merupakan desain Nonequivalent Pretest- Post test Control Group Design yang merupakan desain penelitian eksperimen semu atau kuasi eksperimen (quasi experiment).

Pada desain ini digunakan dua sampel kelas, satu kelas yang diberikan perlakuan metode blended leraning dan satu kelas untuk kelas kontrol yaitu kelas yang diberikan perlakukan metode konvensional, sehingga desain yang digunakan adalah kuasi eksperimen yang dapat diilustrasikan dalam tabel 3.1.

Tabel 3. 1

Kuasi eksperimen bentuk

Nonequivalent Pretest- Post test Control Group Design

Kelas Pretest Perlakuan Posttest Peningkatan

Eksperimen O1 X O2 Y


(22)

37

Annur Fitri Hayati, 2014

Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber : Adaptasi dari Sugiyono (2013:170) Keterangan :

E = Kelas eksperimen peserta didik kelas X IPS 2 K = Kelas Kontrol X IPS 1

O1 dan O3 = Pemahaman konsep peserta didik sebelum ada perlakuan X = pembelajaran ekonomi dengan metode blended learning

X’ = pembelajaran ekonomi dengan metode konvensional (ceramah) O2 = Pemahaman konsep peserta didik setelah ada perlakuan metode

Blended learning

O4 = Pemahaman Konsep peserta didik setelah perlakukan metode konvensional (ceramah)

Y = Selisih O2 dan O1 Y’ = Selisih O4 dan O3

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Berdasarkan desain penelitian yang dipilih sebagaimana diuraikan di atas adalah kuasi eksperimen sehingga pelaksanaan penelitian ini berada pada kelas normal tanpa mengubah komposisi kelas yang sudah ada. Penelitian ini dilaksanakan di dua kelas X IPS 1 dan X IPS 2 SMA Kartika XIX-2 Bandung. Pemilihan kelas X IPS 1 dan X IPS2 didasarkan pertimbangan bahwa jurusan kedua kelas sama yakni IPS.

SMA Kartika XIX-2 dengan Akreditasi “A” yang beralamatkan di jalan Pak Gatot Raya 73 KPAD Bandung memiliki tiga kelas X. Kelas tersebut terdiri dari kelas X IPS 1 dengan jumlah peserta didik sebanyak 35 orang, X IPS 2


(23)

38

Annur Fitri Hayati, 2014

Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan jumlah peserta didik sebanyak 35 orang dan X IPA dengan jumlah peserta didik sebanyak 33 orang. Kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah kelas X IPS1 dan kelas X IPS2 dengan mengikuti kondisi sebenarnya dalam lingkungan tersebut.

Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Mei 2014. Dimana waktu penelitian dilakukan di jam pelajaran ekonomi dengan banyak pertemuan satu kali dalam satu pekan, satu pertemuan selama 3x45 menit. 3.3 Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini melibatkan dua jenis, yaitu:

1. Variabel bebas, yaitu pembelajaran dengan menggunakan metode Blended Learning

Adapun deskripsi langkah-langkah metode blended learning yang digunakan pada tulisan ini secara lebih detail dijelaskan dalam tabel berikut:

Tabel 3. 2

Langkah –langkah Metode Blended Learning

Kegiatan Deskripsi Kegiatan

Pendahuluan Orientasi :

Guru mengkondisikan peserta didik, berdo’a bersama, mengabsen kehadiran siswa dan mengisi agenda kelas

Apersepsi :

Peserta didik diminta untuk menjelaskan secara singkat materi pertemuan sebelumnya dan guru memberikan motivasi belajar kepada peserta didik tentang materi yang akan dipelajari.

Pemberian Acuan :

 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar yang akan dicapai serta memberi gambaran tentang materi pembelajaran.


(24)

39

Annur Fitri Hayati, 2014

Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kegiatan Deskripsi Kegiatan

diawali dengan penjelasan guru.

Inti 1) Mengamati :

melalui pengamatan penjelasan guru di power point, peserta didik membaca dan menonton tayangan tentang koperasi yang disajikan oleh guru.

2) Menanya:

Dari penjelasan guru, peserta didik mengajukan pertanyaan terkait materi ajar yang tidak atau kurang difahami atau belum dikuasai

3) Mengekplorasi (pengumpulan data), Mengasosiasi dan Mengkomunikasikan

 Siswa dibagi kedalam 5 kelompok setiap kelompok berisi 6-7 orang.

 Siswa di beri tugas dan mencari informasi tentang materi koperasi diinternet dari berbagai sumber dan menuliskan dalam laporan presentasi dan power point.  Setiap kelompok secara bergantian mempresentasikan

temuannya tentang koperasi di depan kelas dan peserta didik lain menanggapi dan bertanya.

 Guru bertanya kembali kepada peserta didik tentang materi yang telah dipelajari

Penutup 1. Guru bersama/membimbing peserta didik merangkum inti materi pembelajaran.

2. Guru memberikan penghargaan (misalnya pujian atau bentuk penghargaan lain yang relevan) kepada kelompok yang berkinerja baik.

3. Post tes 4. Do’a penutup

2. Variabel terikat, yaitu pemahaman konsep.

Pemahaman konsep merupakan ranah kognitif setingkat lebih tinggi daripada pengetahuan. Pemahaman yang digunakan pada tulisan ini mengacu pada pemahaman yang dikembangkan oleh Bloom dan Anderson.. Pemahaman


(25)

40

Annur Fitri Hayati, 2014

Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

konsep peserta didik diukur menggunakan alat tes pemahaman konsep yang sesuai dengan indikator pemahaman konsep menurut Bloom dan Anderson.

3.4 Alat Tes

Alat tes yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan data adalah dengan tes pemahaman konsep berbentuk tes soal objektif.

Tes ini digunakan untuk mengukur hasil pemahaman konsep peserta didik terhadap materi pelajaran koperasi yang dilakukan pada saat awal (pre-test) dan akhir (post-test).

Langkah-langkah menyusun alat tes dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Menentukan tujuan tes

Tujuan tes pada penelitian ini adalah untuk mengukur pemahaman konsep peserta didik dalam memahami materi koperasi

2. Menentukan tipe soal

Tipe soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal pilihan ganda 5 opsi (A,B,C,D,E)

3. Membuat kisi-kisi soal 4. Melaksanakan uji coba tes

5. Melaksanakan uji coba, baik validitas, relibilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda butir tes

6. Menggunakan soal yang telah diperbaiki dalam tes

Tabel 3. 3


(26)

41

Annur Fitri Hayati, 2014

Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Sub Materi

Indikator Pemahaman Konsep Menurut

Anderson

NO SOAL

1 Pengertian Koperasi Mengklarifikasi,

Membedakan 1, 2

2 Asas Koperasi Menyimpulkan, 3

3 Prinsip-prinsip Koperasi

Mencontohkan, Menerjemahkan, Mengklasifikasikan

4,5,6 4 Tujuan Koperasi Menafsirkan,

Merangkum 7,8

5 Jenis-jenis Koperasi

Mencocokkan, Mengelompokkan, Mengategorikan,

9,10,11,12 6 Selisih Hasil Usaha

(SHU) Koperasi

Menghitung,

Menyimpulkan, 13,14,15 7 Peranan Koperasi

Mengklasifikasikan, Menyimpulkan, Menjelaskan,

16,17,18,19

8 Perangkat Organisasi Koperasi

Mengelompokkan, Menjelaskan, Menyimpulkan,

20,21,22,23

9 Sumber Permodalan Koperasi Mengelompokkan, Mencontohkan, Menyimpulkan, 24,25,26,27 ,28

10 Prosedur Pendirian Koperasi

Mengklasifikasikan,

Mengelompokkan, 29,30

3.5 Langkah- Langkah Penelitian

1. Tahap pertama dalam penelitian ini adalah tahap pendahuluan. Pada tahap ini, peneliti mengawali penelitian ini dengan observasi mencari informasi terkait proses belajar mengajar pada mata pelajaran Ekonomi di SMA Kartika XIX-2 Bandung sehingga diperoleh fenomena dan permasalahan yang dihadapi oleh pendidik dalam pembelajaran ekonomi. Selain memperoleh fakta lapangan


(27)

42

Annur Fitri Hayati, 2014

Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terkait dengan penelitian ini, peneliti juga menambah referensi penelitian terdahulu tentang pemahaman konsep, hasil belajar, media pembelajaran dan metode-metode pembelajaran yang terbaru.

2. Tahap kedua adalah persiapan dengan kegiatan yang dilakukan peneliti. Pada tahap persiapan ini adalah membuat desain penelitian, merancang alat tes, menguji coba alat tes, menyusun perencanaan pembelajaran ekonomi, mendesain metode pembelajaran dan mengolah data hasil uji coba alat tes dengan disertai bimbingan oleh pembimbing penulis tesis.

3. Tahap ketiga adalah Pelaksanaan, kegiatan pelaksanaan dilakukan setelah proses persiapan selesai. Hal pertama yang peneliti lakukan adalah koordinasi dan diskusi bersama pendidik berkaitan rancangan perencanaan pembelajaran dan rancangan desain metode pembelajaran. Setelah koordinasi, peneliti mengadakan tes awal (pretest) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui pemahaman konsep awal peserta didik. Setelah diberikan tes awal (pretest) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, proses berikutnya adalah pemberian perlakukan dalam PBM terhadap kelas eksperimen dan kelas kontrol. Perlakuan pada kelas eksperimen dengan PBM menggunakan metode blended learning, untuk kelas kontrol digunakan metode konvensional dengan metode ceramah. Setelah perlakuan selesai dilaksanakan maka langkah selanjutnya kelas eksperimen dan kelas kontrol diberikan tes akhir (post test) untuk mengetahui tingkat pemahaman konsep peserta didik setelah adanya perlakuan


(28)

43

Annur Fitri Hayati, 2014

Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Tahap keempat adalah Analisis dan penyusunan laporan. Tahapan ini melibatkan perhitungan statistik untuk menghitung hasil tes awal (pretest) dan tes akhir (prost test) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berkaitan dengan pemahaman konsep peserta didik setelah dilakukan analisis gain untuk pemahaman konsep.

Berikut adalah alur penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini:

Observasi

Perumusan Masalah

Studi Literatur : Metode Blended Learning, Pemahaman Konsep

Menyusun Alat Tes Pemahaman Konsep dan RPP Metode Blended Learning

Uji Coba, Validasi dan Revisi Alat Tes

Tes Awal (pretest)

Kelas Eksperimen

Pembelajaran Menggunakan Metode

Blended Learning

Kelas Kontrol

Pembelajaran Menggunakan Metode

Konvensional

Tes Akhir (post test)

Pengolahan dan Analisis Data


(29)

44

Annur Fitri Hayati, 2014

Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 2. 1 Alur Penelitian

3.6 Analisis Alat Tes

Syaodih ( 2012: 228) mengatakan bahwa persyarat yang harus dipenuhi oleh suatu instrumen penelitian seperti tes hasil belajar yaitu validitas, reliabilitas, tingkat kesulitan butir soal dan daya pembeda.

3.6.1 Validitas

Sudjana (2012:12) mengatakan bahwa validitas berkenaan dengan ketetapan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai. Validasi instrumen dilakukan sebelum instrumen pengumpul data digunakan, untuk memastikan bahwa alat tersebut mengukur ada yang seharusnya diukur (valid), (Sugiyono :2013,197).

Pengujian terhadap isi dari alat tes pemahaman konsep materi koperasi telah di – judgement oleh dosen pembimbing terlebih dahulu untuk menilai kesesuaian isi materi dari alat tes tersebut. Alat tes untuk pemahaman konsep materi koperasi telah dilakukan satu kali pada kelas XII IPS-1 dan XII IPS-2 di SMA Kartika XIX-2.

Untuk menguji validitas alat ukur, terlebih dahulu dicari harga korelasi antar bagian-bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir, dengan rumus Pearson Product Moment ( Riduwan, 2013: 110), adalah:


(30)

45

Annur Fitri Hayati, 2014

Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan :

rhitung = Koefisien korelasi ∑X = Jumlah skor item

∑Y = Jumlah skor total (seluruh item) N = Jumlah responden

Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus :

Keterangan : t = Nilai thitung

r = Koefisien korelasi hasil rhitung n = Jumlah responden

Distribusi (Tabel t) untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk=n-2). Kaidah keputusan :

Jika thitung > ttabel berarti valid thitung < ttabel berarti tidak valid

Selanjutnya uji validitas tiap item alat tes dilakukan dengan membandingkan rhitung dengan rtabel. Tiap item alat tes dikatakan valid apabila pada taraf signifikasi α = 0,05 didapat rhitung ≥ rtabel. Berikut ini hasil uji validitas butir alat tes dengan menggunakan SPSS versi 21.0 pada α = 0,05 dengan derajat bebas (df) = N – 2. Jumlah butir soal pada uji coba alat tes kali ini adalah 30 soal,


(31)

46

Annur Fitri Hayati, 2014

Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan sampel 48 peserta didik (df = 48-2= 46). Maka rtabel dengan siginifikansi untuk uji dua arah 0,05 adalah r (0,05;46) = 0,2845. Berdasarkan hasil pengolahan data untuk validitas alat tes pemahaman konsep menggunakan SPSS versi 21.0 disajikan pada tabel 3.4

Tabel 3. 4

Rekapitulasi Validitas Item Instrumen Pemahaman Konsep Butir

Soal r hitung r tabel Validitas

1 0,441 0,2845 Valid

2 0,318 0,2845 Valid

3 0,376 0,2845 Valid

4 0,174 0,2845 Tidak Valid

5 0,429 0,2845 Valid

6 0,154 0,2845 Tidak Valid

7 0,361 0,2845 Valid

8 0,302 0,2845 Valid

9 0,296 0,2845 Valid

10 0,044 0,2845 Tidak Valid

11 0,477 0,2845 Valid

12 0,353 0,2845 Valid

13 0,290 0,2845 Valid

14 0,327 0,2845 Valid

15 0,321 0,2845 Valid

16 0,310 0,2845 Valid

17 0,316 0,2845 Valid

18 0,067 0,2845 Tidak Valid

19 0,371 0,2845 Valid

20 0,380 0,2845 Valid

21 0,360 0,2845 Valid

22 0,400 0,2845 Valid

23 0,398 0,2845 Valid

24 0,087 0,2845 Tidak Valid

25 0,327 0,2845 Valid

26 0,311 0,2845 Valid


(32)

47

Annur Fitri Hayati, 2014

Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Butir

Soal r hitung r tabel Validitas

28 0,329 0,2845 Valid

29 0,311 0,2845 Valid

30 0,295 0,2845 Valid

Sumber data : Lampiran 5

Hasil uji coba alat tes pemahaman konsep terdapat 30 soal yang telah valid dan 5 soal yang tidak valid. Jumlah soal yang akan digunakan untuk pretest dan post test berjumlah 25 soal.

3.6.2 Reliabilitas

Reliabilitas berkenaan dengan tingkat keajegan atau ketepatan hasil pengukuran (Syaodih, 2012:229). Selanjutnya Sulistyo (2012:46) mengatakan bahwa uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang.

Ada beberapa metode pengujian reliabilitas diantaranya metode tes ulang, formula belah dua dari Spearman-Brown, formula Rulon, formula Flanagan, Cronbach’s Alpha, metode formula KR-20, KR-21 dan metode Anova Hoyt. Metode yang sering digunakan dalam penelitian adalah metode Cronbach’s Alpha, metode ini sangat cocok digunakan pada skor berbentuk skala (misal 1-5), skor rentang (misal 0-50) atau digunakan pada skor dikotomi (0 dan 1) dan akan menghasilkan perhitungan yang setara dengan menggunakan metode KR-20 dan Anova Hoyt (Sulistyo, 2012:46).


(33)

48

Annur Fitri Hayati, 2014

Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan:

k = banyak pertanyaan dalam item ∑si2

= varian item st2 = varian total

Rumus untuk varian total dan varian item :

Keterangan :

JKi = jumlah kuadrat seluruh skor item JKs = jumlah kuadrat subyek

Tabel 3. 5

Klasisfikasi Tingkat Reliabilitas

Besarnya r Tingkat Reliabilitas

0,90 < r ≤ 1,00 Sangat tinggi

0,70 < r ≤ 0,90 Tinggi

0,40 < r ≤ 0,70 Sedang

0,20 < r ≤ 0,40 Rendah

r ≤ 0,20 Sangat Rendah

Data di uji reliabilitas menggunakan metode Cronbach’s Alpha menggunakan SPSS versi 21.0 . Adapun hasil pengolahan data untuk uji reliabilitas disajikan pada tabel 3.6.


(34)

49

Annur Fitri Hayati, 2014

Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3. 6

Reliability Statistics

Cronbach’s Alpha N of Items

.677 30

Sumber data : Lampiran 6

Berdasarkan tabel 3.6 dapat diketahui koerisien reliabilitas alat tes pemahaman konsep materi koperasi sebesar 0,677, sedangkan nilai r kitis (uji 2 sisi) pada signifikansi 5% (0,05) dengan N=48 didapat sebesar 0,2845. Maka dapat disimpulkan bahwa butir-butir alat tes tersebut reliabel dengan kategori sedang.

3.6.3 Tingkat Kesulitan Soal

Asumsi yang digunakan untuk memperoleh kualitas soal yang baik, disamping memenuhi validitas dan reliabilitas adalah adanya keseimbangan dari tingkat kesulitan soal tersebut. Keseimbangan yang dimaksudkan adalah adanya soal-soal yang termasuk mudah, sedang dan sukar secara proposional. Tingkat kesukaran soal dipandang dari kesanggupan atau kemampuan siswa dalam menjawab, bukan dilihat dari sudut guru sabagai pembuat soal (Sudjana, 2012:135).

Selanjutnya, Sudjana (2012:137) mengatakan cara melakukan analisis untuk menentukan tingkat kesukaran soal adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut :


(35)

50

Annur Fitri Hayati, 2014

Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

I = indeks kesulitan untuk setiap butir soal

B = banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal

N = banyak siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksudkan Kriteria yang digunakan adalah makin kecil indeks yang diperoleh makin sulit soal tersebut (Sudjana, 2012:137), kriteria indeks kesulitan soal terdapat pada tabel 3.7.

Tabel 3. 7

Kriteria Indeks Kesulitan Soal

Harga TK Klasifikasi

0 – 0,30 soal kategori sukar

0,31 – 0,70 soal kategori sedang

0,71 – 1,00 soal kategori mudah

Perhitungan tingkat kesulitan alat tes pemahaman konsep dilakukan menggunakan program ANATES versi 4.0.5 yang dikembangkan oleh Karnoto dan Yudi Wibisono pada tahun 2004. Adapun hasil dari perhitungannya di sajikan pada tabel 3.8.

Tabel 3. 8

Tingkat Kesulitan Soal Pemahaman Konsep No Jumlah Jawaban

Benar

Indeks Tingkat

Kesukaran Klasifikasi

1 23 0.4792 Sedang

2 27 0.5625 Sedang

3 35 0.7292 Mudah

4 42 0.8750 Mudah

5 4 0.0833 Sukar

6 30 0.6250 Sedang


(36)

51

Annur Fitri Hayati, 2014

Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No Jumlah Jawaban

Benar

Indeks Tingkat

Kesukaran Klasifikasi

8 36 0.7500 Mudah

9 6 0.1250 Sukar

10 45 0.9375 Mudah

11 18 0.3750 Sedang

12 35 0.7292 Mudah

13 29 0.6042 Sedang

14 14 0.2917 Sukar

15 7 0.1458 Sukar

16 41 0.8542 Mudah

17 33 0.6875 Sedang

18 13 0.2708 Sukar

19 21 0.4375 Sedang

20 12 0.2500 Sukar

21 37 0.7708 Mudah

22 30 0.6250 Sedang

23 38 0.7917 Mudah

24 45 0.9375 Mudah

25 23 0.4792 Sedang

26 29 0.6042 Sedang

27 43 0.8958 Mudah

28 21 0.4375 Sedang

29 29 0.6042 Sedang


(37)

52

Annur Fitri Hayati, 2014

Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.6.4 Daya Pembeda

Analisis daya pembeda mengkaji butir-butir soal dengan tujuan untuk mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan siswa yang tergolong mampu (tinggi prestasinya) dengan siswa yang tergolong kurang atau lemah prestasinya (Sudjana, 2012:141). Selanjutnya Sudjana (2012:141) mengatakan bahwa tes yang tidak memiliki daya pembeda, tidak akan menghasilkan gambaran hasil yang sesuai dengan kemampuan siswa yang sebenarnya.

Cara yang biasa dilakukan dalam analisis daya pembeda adalah dengan rumus :

Keterangan :

D = indeks diskriminasi (daya pembeda) JA = banyaknya peserta kelompok atas JB = banyak peserta kelompok bawah

BA = banyak peserta kelompok atas yang menjawab benar BB = banyak peserta kelompok bawah yang menjawab benar PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Sedangkan untuk melihat apakah daya pembeda jelek, cukup, baik atau baik sekali dapat dilihat pada tabel 3.9.

Tabel 3. 9

Klasifikasi Daya Pembeda


(38)

53

Annur Fitri Hayati, 2014

Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1 D < 0,20 Jelek

2 0,20 ≤ D < 0,40 Cukup

3 0,40 ≤ D < 0,70 Baik

4 0,70 ≤ D < 1,00 Baik Sekali

Untuk uji daya beda terhadap alat tes pemahaman konsep maka pengujian dilakukan menggunakan program ANATES versi 4.0.5 yang dikembangkan oleh Karno To dan Yudi Wibisono pada tahun 2004. Hasil dari uji daya beda alat tes pemahaman konsep terdapat pada tabel 3.10.

Tabel 3. 10

Interpretasi Daya Pembeda Butir Soal

No

Total Skor Atas

Total Skor Bawah

Daya

Pembeda Klasifikasi

1 9 2 0.5385 Baik

2 10 5 0.3846 Cukup

3 10 5 0.3846 Cukup

4 11 10 0.0769 Jelek

5 3 0 0.2308 Cukup

6 10 8 0.1538 Jelek

7 11 6 0.3846 Cukup

8 13 8 0.3846 Cukup

9 2 0 0.1538 Jelek

10 13 12 0.0769 Jelek

11 8 1 0.5385 Baik

12 12 8 0.3077 Cukup

13 9 5 0.3077 Cukup

14 6 0 0.4615 Baik

15 6 1 0.3846 Cukup

16 13 9 0.3077 Cukup

17 13 7 0.4615 Baik

18 4 2 0.1538 Jelek

19 11 3 0.6154 Baik


(39)

54

Annur Fitri Hayati, 2014

Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No Total Skor Atas Total Skor Bawah Daya

Pembeda Klasifikasi

21 12 7 0.3846 Cukup

22 11 3 0.6154 Baik

23 13 8 0.3846 Cukup

24 13 13 0.0000 Jelek

25 8 3 0.3846 Cukup

26 11 6 0.3846 Cukup

27 13 9 0.3077 Cukup

28 6 2 0.3077 Cukup

29 9 5 0.3077 Cukup

30 8 4 0.3077 Cukup

Berdasarkan hasil perhitungan daya pembeda 30 butir soal pemahaman konsep terdapat 6 butir soal dalam klasifikasi baik serta 18 butir soal dalam klasifikasi cukup, dan sisanya 6 dalam klasifikasi jelek.

Berdasarkan 30 soal pilihan berganda yang diuji cobakan, terdapat 25 soal pilihan berganda yang dapat digunakan dalam tes pemahaman konsep . Rincian hasil uji coba soal tersebut dapat dilihat pada tabel

Tabel 3. 11

Rincian Hasil Uji Coba Tes Pemahaman Konsep Butir

Soal Validitas

Reabilitas Tingkat

Kesukaraan

Daya

Pembeda Keterangan Nilai Kriteria

1 Valid

0,677 Sedang

Sedang Baik Dipakai

2 Valid Sedang Cukup Dipakai

3 Valid Mudah Cukup Dipakai

4 Tidak Valid Mudah Jelek Tidak Dipakai

5 Valid Sukar Cukup Dipakai

6 Tidak Valid Sedang Jelek Tidak Dipakai

7 Valid Sedang Cukup Dipakai

8 Valid Mudah Cukup Dipakai

9 Valid Sukar Jelek Dipakai


(40)

55

Annur Fitri Hayati, 2014

Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Butir

Soal Validitas

Reabilitas Tingkat

Kesukaraan

Daya

Pembeda Keterangan Nilai Kriteria

11 Valid Sedang Baik Dipakai

12 Valid Mudah Cukup Dipakai

13 Valid Sedang Cukup Dipakai

14 Valid Sukar Baik Dipakai

15 Valid Sukar Cukup Dipakai

16 Valid Mudah Cukup Dipakai

17 Valid Sedang Baik Dipakai

18 Tidak Valid Sukar Jelek Tidak Dipakai

19 Valid Sedang Baik Dipakai

20 Valid Sukar Cukup Dipakai

21 Valid Mudah Cukup Dipakai

22 Valid Sedang Baik Dipakai

23 Valid Mudah Cukup Dipakai

24 Tidak Valid Mudah Jelek Tidak Dipakai

25 Valid Sedang Cukup Dipakai

26 Valid

0,677 Sedang

Sedang Cukup Dipakai

27 Valid Mudah Cukup Dipakai

28 Valid Sedang Cukup Dipakai

29 Valid Sedang Cukup Dipakai

30 Valid Sedang Cukup Dipakai

3.7 Teknik Analisi Data 3.7.1 Uji Normalitas

Manfaat uji normalitas adalah untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi data. Pengujian normalitas data menggunakan uji Kolmogorov Smirnov Z dengan menggunakan bantuan software komputer SPSS versi 21.0 Kriteria pengujiannya adalah jika nilai Sig. (Signifikansi) atau nilai probabilitas < 0.05 maka distribusi adalah tidak normal, sedangkan jika nilai Sig. (Signifikansi) atau nilai probabililtas > 0.05 maka distribusi adalah normal.


(41)

56

Annur Fitri Hayati, 2014

Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.7.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas ditujukan untuk menguji kesamaan beberapa bagian sampel, sehingga generalisasi terhadap populasi dapat dilakukan. Pada penelitian ini, uji homogenitas menggunakan program pengolah data dengan uji Levene (Levene Test). Uji Levene akan muncul bersamaan dengan hasil uji beda rata-rata atau uji-t. Kriteria pengujiaanya adalah apabila nilai Sig. (Signifikansi) atau nilai probabilitas < 0.05 maka data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians tidak sama, sedangkan jika nilai Sig. (Signifikansi) atau nilai probabilitas > 0.05 maka data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians yang sama.

3.7.3 Pengujian Hipotesis 1. Hipotesis Pertama dan Kedua

Untuk hipotesis pertama menguji pemahaman konsep peserta didik sebelum dan sesudah menggunakan pembelajaran dengan metode Blended Leraning maka diuji dengan menggunakan Paired Dependent. Jika data pretest dan post test berdistribusi normal dan homogen maka pengujian dilakukan menggunakan statistik Parametik menggunakan Paired Samples t Test, tetapi apabila data tidak berdistribusi normal atau tidak homogen maka pengujian dilakukan menggunakan statistik Nonparametik menggunakan Wicolxon’s Matched Pairs Test (Wilcoxon Signed Rank Test).

Uji hipotesis dilakukan menggunakan SPSS 21.0 dengan Kriteria pengujian adalah apabila probabilitas Asymp. Sig (sig 2-tailed) ≤ 0,05 (α), baik


(42)

57

Annur Fitri Hayati, 2014

Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggunakan Paired Samples t Test maupun menggunakan Wicolxon’s Matched Pairs Test (Wilcoxon Signed Rank Test).

2. Hipotesis Ketiga

Untuk uji hipotesis ketiga dalam penelitian di dasarkan pada data peningkatan pemahaman peserta didik terhadap konsep ekonomi, yaitu N-Gain nilai pre-test dan post-test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Untuk menghitung Normalized Gain (N-Gain) digunakan rumus sebagai berikut:

) ( ) ( test pre skor maksimum skor test pre skor test post skor Gain N    

Jika data N-Gain uji normalitas dan uji homogenitas terpenuhi, maka dilanjutkan dengan statistik parametik menggunakan Independent Sample t Test. Dan apabila data N-Gain tidak normal maupun tidak homogen maka dilanjutkan pengujian statistik Nonparametik menggunakan Mann Whitney U Test. Uji ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang tidak berhubungan. Jika ada perbedaan, rata-rata manakah yang lebih tinggi.

Adapun kriteria uji adalah nilai p-value (Sig) ≤ 0,05 (2tailed test) atau p-value (Sig/2) ≤ 0,05 (1-tailed test) maka Ho ditolak. Dan selanjutnya untuk melihat besarnya pengaruh variabel independen dan variabel dependen maka gunakan Effect Size. Secara umum ukuran pengaruh (Effect Size) dapat diukur dengan koefisien Eta Square (ɳ2)*.


(43)

58

Annur Fitri Hayati, 2014

Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3. 12

Kriteria Effect Size

Eta Square (η2) Kriteria

≤ 0,10 Kecil

0,10 < η2 ≤ 0,24 Sedang 0,24 < η2 ≤ 0,37 Besar

> 0,37 Sangat Besar

Jacob Cohen (1988)

Tabel 3. 13

Hipotesis dan Statistik Uji

Hipotesis Hipotesis Statistik

Statistik Uji

Kriteria Uji Parametik Non

parametik

1. Terdapat perbedaan

pemahaman konsep peserta didik

sebelum dan sesudah pembelajaran dengan menggunakan metode blended learning pada kelas eksperimen

Ho :

Ŷ

post =

Ŷ

pre H1 :

Ŷ

post >

Ŷ

pre

Paired Samples t Test Wicoxon’s Matched Pairs Test

Ho tidak dapat diterima jika p-value ≤ 0,05 (1-tailed test,

Sig/2)

2.Terdapat perbedaan

pemahaman konsep

peserta didik

sebelum dan sesudah pembelajaran dengan menggunakan

metode konvensional (ceramah) pada kelas kontrol

Ho :

Ŷ

post =

Ŷ

pre H1 :

Ŷ

post >

Ŷ

pre

Paired Samples t Test Wicoxon’s Matched Pairs Test

Ho tidak dapat diterima jika p-value ≤ 0,05

(1-tailed test, Sig/2)


(44)

59

Annur Fitri Hayati, 2014

Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hipotesis Hipotesis Statistik

Statistik Uji

Kriteria Uji Parametik Non

parametik 3.Terdapat

perbedaan peningkatan

pemahaman konsep

peserta didik antara kelas eksperimen yang menggunakan

metode blended

learning lebih tinggi

dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan

metode konvensional (ceramah)

Ho : G_ekspeimen = G_kontrol H1 : G_ekspeimen

> G_kontrol

Independen t Samples t

Test

Mann Whitney U

Test

Ho tidak dapat diterima jika p-value ≤ 0,05

(1-tailed test, Sig/2)


(45)

90

Annur Fitri Hayati, 2014

Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian ini didasarkan atas latarbelakang masalah, tujuan penelitian, hasil pengolahan data dan pembahasan hasil. Kesimpulan-kesimpulan dalam penelitian ini adalah:

1. Terdapat perbedaan pemahaman konsep peserta didik sebelum dan sesudah pembelajaran dengan menggunakan metode blended learning pada kelas eksperimen. Artinya adalah dibandingkan antara sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan metode blended learning hasil posttest lebih tinggi dibanding pretest. Pemahaman konsep peserta didik sesudah pembelajaran dengan menggunakan metode blended learning lebih tinggi dibandingkan dengan sebelum pembelajaran dengan menggunakan metode blended learning. Metode blended learning sangat nyata meningkatan pemahaman konsep peserta didik.

2. Terdapat perbedaan pemahaman konsep peserta didik sebelum dan sesudah pembelajaran dengan menggunakan metode konvensional (ceramah) pada kelas kontrol. Artinya adalah dibandingkan antara sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan metode konvensional (ceramah) hasil posttest lebih tinggi dibanding pretest. Pemahaman konsep peserta didik sesudah pembelajaran dengan menggunakan metode konvensional (ceramah) lebih tinggi dibandingkan dengan sebelum pembelajaran dengan menggunakan


(46)

Annur Fitri Hayati, 2014

Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

metode konvensional (ceramah). Metode konvensional (ceramah) dapat meningkatan pemahaman konsep peserta didik.

3. Terdapat perbedaan peningkatan pemahaman konsep peserta didik antara kelas eksperimen yang menggunakan metode blended learning lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional (ceramah). Perbedaan peningkatan tersebut dilihat dari perolehan gain skor posttest. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penggunaan metode blended learning lebih tinggi dibanding metode Konvensional. Artinya penggunaan metode blended learning dapat meningkatkan pemahaman konsep yang lebih baik dibandingkan metode konvensional (ceramah). Besarnya pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep sebesar 0,347 termasuk kedalam pengaruh yang besar. Variabilitas peningkatan pemahaman konsep dalam mata pelajaran ekonomi sebesar 34,7% dapat dijelaskan (disebabkan) oleh perlakuan metode blended learning.

5.2 Saran

Berdasarkan pada hasil penelitian dan kesimpulan, maka dapat diajukan rekomendasi yaitu penggunaan metode blended learning yang mampu meningkatkan pemahaman konsep peserta didik. Metode blended learning dapat dijadikan salah satu alternatif metode pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman konsep. Adapun saran-saran dari penelitian adalah:

1. SMA Kartika XIX-2 diharapkan dapat menggunakan metode blended learning dalam pembelajaran ekonomi serta mengoptimalkan penggunaan fasilitas TIK


(47)

Annur Fitri Hayati, 2014

Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam setiap kegiatan pembelajaran dan memberikan akses komputer dan internet seluasnya kepada peserta didik.

2. Untuk mendukung pembalajaran menggunakan metode blended learning, maka SMA Kartika XIX-2 diharapkan untuk membuat e-learning seperti blog sekolah, moodle, dll agar bisa berdiskusi dengan peserta didik diluar kelas. 3. Guru harus membekali diri dengan lebih baik seperti menyediakan bahan ajar

dan media serta metode yang digunakan dalam metode blended learning agar dapat terciptanya suasana pembelajaran yang menarik, menyenangkan, dan menantang bagi peserta didik.

4. Perlunya penelitian lanjutan mengenai implementasi metode pembelajaran blended learning yang mengkaji untk meningkatkan ranah kognitif lainnya, serta pada mata pelajaran yang berbeda.

5. Untuk peneliti selanjutnya dalam membuatan instrument alat tes pemahaman harus lebih cermat.


(48)

Annur Fitri Hayati, 2014

Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

93

DAFTAR PUSTAKA

Allen, I.E., Seamen, J. dan Garret, R. 2007. Blending in: The Extent and Promise of Blended Education in the United States. USA: The Sloan Consortium. Anderson, L.W., dan Krathwohl, D.R. 2010. Kerangka Landasan Untuk

Pembelajaran, Pengajaran dan Asesmen. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Aytac, T. 2009. The Influence of Blended Learning Model on Developing

Leadership Skills of Education Administrators: Ubi CC Journal, 4(3): 538-543.

Barkley, E.E., Cross, K.P dan Major, C.H. 2012. Collaborative Learning Techniques (Teknik-Teknik Pembelajaran Kolaboratif). Bandung : Nusamedia.

Bonk, C. J. dan Graham,C. 2006. The Handbook of Blended Learning. Global Perspectives, Local Design. San Fransisco : Pfeiffer.

Cahyo, A.N. 2013. Panduan Aplikasi Teori-Teori Belajar Menagajar Teraktual dan Terpopuler. Yogyakarta : Diva Press

Charles, D.D., Hartman, J.L dan Moskal, P.D. 2004. Blended Learning. Educause Center for Applied Research, Vol 2004 Issue 7.

Condruz, M. 2012. Blended Learing – The Future Of Learning In Foreign Languages. Synergy Vol.8

Direktorat Pembinaan SMA. 2010. Juknis Pengembangan Pembelajaran TM, PT,

Dan KMTT Di SMA [Online]. Tersedia :

http://teguhsasmitosdp1.files.wordpress.com/2010/06/25-juknis-pembelajaran-tmpt-dan-kmtt-_isi-revisi__0104.pdf [Juli 2014]

Flexible Learning Advisory Group .2004. Definition of key terms used in e-learning.[Online].Tersedia:http://flexiblelearning.net.au/guides/keyterms.pdf [5 Ferbruari 2014]

Fujiawati, Fuja.S. 2013. Pemanfaatan Model Bleded Learning Berbasis Online Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kurikulum Dan Pembelajaran. Tesis : Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: tidak diterbitkan.

Gedler, M.E. 2011. Learning and Instruction, Teori dan Aplikasi edisi keenam. Jakarta : Jakarta Kencana Prenada Media Group


(49)

94

Annur Fitri Hayati, 2014

Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hermawanto., Kusairi, S. dan Wartono. 2013. Pengaruh Blended Learning Terhadap Penguasaan Konsep Dan Penalaran Fisika Peserta Didik Kelas X. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 9

Isjoni. 2010. Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta

Kusumawati, N. 2012. Perpaduan Tatap Muka dan Kuliah Online Melalui Blended Learning. Kompas Media [Online]. Tersedia: http://edukasi.kompas.com/read/2012/06/06/11503150/Perpaduan.Tatap.Mu ka.dan.Kuliah.Online.Melalui.Blended.Learning (30 November 2013) Listyowati, N., Surantoro., Wahyuningsih,D. 2013. Upaya Peningkatan

Kreativitas Siswa Melalui Implementasi Blended Learning Pada Pembelajaran Fisika Kelas VII A SMPN 1 Mantingan 2012/2103. Jurnal Pendidikan Fisika Vol.1 No.1

Macmillandictionary. Definition Blended Learning [Online] Tersedia: http://www.macmillandictionary.com/us/dictionary/american/blended-learning [8 februari 2014]

Moestofa, M. dan Meini Sondang S. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah pada Standar Kompetensi Memperbaiki Radio Penerima di SMK Negeri 3 Surabaya. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro No. 1. VoL. 02.

Mujiyanto. 2012. Pengaruh Model Blended Learning terhadap Pemahaman Konsep Ditinjau dari Penalaran Formal Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Balikpapan. Tesis Pascasarjana Universitas Malang. [Online]. Tersedia : http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/disertasi/article/view/22821

Rahmasari, G dan Rismiati, R. 2013. E-Learning . Bandung : Yrama Widya. Riduwan. 2013. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung : Alfabeta

Riyana, Cepi. 2009. Teknologi Informasi dan Komunikasi [Online]. Tersedia: http://kurtek.upi.edu/tik/content/blended.pdf [22 Mei 2014].

Rusman. 2012. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Rusman, dkk. 2013. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: RajaGrafindo Persada


(50)

95

Annur Fitri Hayati, 2014

Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sanjaya, W. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Situmorang, R. 2013. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi – Mozaik Teknologi Pendidikan E-learning. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Soekartawi. 2007. E-Learning untuk Pendidikan Khususnya Pendidikan Jarak. Jauh dan Aplikasikasinya di Indonesia dalam Mozaik Teknologi Pendidikan. Jakarta : Penerbit Kencana & UNJ.

Sriyanti, I. Penerapan Model Blended Learning Pada Matakuliah Pendahuluan Fisika Padat. Prosiding Seminar Nasional Fisika Pascasarjana Universitas Sriwijaya.

Sudjana, N. 2012. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (cetakan ke-17). Bandung : PT.Remaja Rosdakarya

Sugiyono. 2012. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta

Sugiyono. 2013. Cara Mudah Menyusun: Skripsi, Tesis dan Disertasi. Bandung : Alfabeta.

Sukarno. 2011. Blended Learning Sebuah Alternatif Model Pembelajaran Mahasiswa Program Sarjana (S-1) Kependidikan Bagi Guru dalam Jabatan. Jurnal Tersedia: fkip.uns.ac.id/index.php/pgsdsolo/article/download/77/52 [20 Desember 2013]

Sulistyo, J. 2012. 6 hari Jago SPSS 17. Yogyakarta : Cakrawala. Suyanto dan Asep J. 2013. Menjadi Guru Profesional. Jakarta: Esensi Suyono dan Hariyanto. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Rosda

Suzana, Y. 2011. Pengembangan Nilai-Nilai Karakter Mahasiswa Dalam Pembelajaran Melalui Metode Blended Learning. Prosiding : Lomba dan Seminar Matematika LSM XIX Universitas Negeri Yogyakarta

Syaodih, N. S. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosda

Syarif, I. 2012. Pengaruh Model Blended Learning Terhadap Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa SMK. Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol.2 No.2


(51)

96

Annur Fitri Hayati, 2014

Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tarunasena. 2013. Upaya Penerapan Model Blended Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dalam Pembelajaran Sejarah. Tesis : Pascasarjana Pendidikan Indonesia

Thorne, K. 2003. Blended Learning, How to Integrate Online and Traditional Learning. UK: Kogan Page. Tersedia : www.bookfi.org [10 Desember 2013]

Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka

Widyantini, Th. 2008. Penerapan Pendekatan Kooperatif STAD dalam Pembelajaran Matematika SMP. Yogyakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Yulianto, A. dan Yulianto, A. 2006. Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Ekonomi melalui Pendekatan Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) pada SMA Negeri 11 Semarang. Jurnal Pendidikan Ekonomi No.1 Vol.2


(1)

Annur Fitri Hayati, 2014

Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

metode konvensional (ceramah). Metode konvensional (ceramah) dapat meningkatan pemahaman konsep peserta didik.

3. Terdapat perbedaan peningkatan pemahaman konsep peserta didik antara kelas eksperimen yang menggunakan metode blended learning lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional (ceramah). Perbedaan peningkatan tersebut dilihat dari perolehan gain skor posttest. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penggunaan metode blended learning lebih tinggi dibanding metode Konvensional. Artinya penggunaan metode blended learning dapat meningkatkan pemahaman konsep yang lebih baik dibandingkan metode konvensional (ceramah). Besarnya pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep sebesar 0,347 termasuk kedalam pengaruh yang besar. Variabilitas peningkatan pemahaman konsep dalam mata pelajaran ekonomi sebesar 34,7% dapat dijelaskan (disebabkan) oleh perlakuan metode blended learning.

5.2 Saran

Berdasarkan pada hasil penelitian dan kesimpulan, maka dapat diajukan rekomendasi yaitu penggunaan metode blended learning yang mampu meningkatkan pemahaman konsep peserta didik. Metode blended learning dapat dijadikan salah satu alternatif metode pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman konsep. Adapun saran-saran dari penelitian adalah:

1. SMA Kartika XIX-2 diharapkan dapat menggunakan metode blended learning dalam pembelajaran ekonomi serta mengoptimalkan penggunaan fasilitas TIK


(2)

Annur Fitri Hayati, 2014

Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam setiap kegiatan pembelajaran dan memberikan akses komputer dan internet seluasnya kepada peserta didik.

2. Untuk mendukung pembalajaran menggunakan metode blended learning, maka SMA Kartika XIX-2 diharapkan untuk membuat e-learning seperti blog sekolah, moodle, dll agar bisa berdiskusi dengan peserta didik diluar kelas. 3. Guru harus membekali diri dengan lebih baik seperti menyediakan bahan ajar

dan media serta metode yang digunakan dalam metode blended learning agar dapat terciptanya suasana pembelajaran yang menarik, menyenangkan, dan menantang bagi peserta didik.

4. Perlunya penelitian lanjutan mengenai implementasi metode pembelajaran blended learning yang mengkaji untk meningkatkan ranah kognitif lainnya, serta pada mata pelajaran yang berbeda.

5. Untuk peneliti selanjutnya dalam membuatan instrument alat tes pemahaman harus lebih cermat.


(3)

Annur Fitri Hayati, 2014

Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 93

DAFTAR PUSTAKA

Allen, I.E., Seamen, J. dan Garret, R. 2007. Blending in: The Extent and Promise of Blended Education in the United States. USA: The Sloan Consortium. Anderson, L.W., dan Krathwohl, D.R. 2010. Kerangka Landasan Untuk

Pembelajaran, Pengajaran dan Asesmen. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Aytac, T. 2009. The Influence of Blended Learning Model on Developing

Leadership Skills of Education Administrators: Ubi CC Journal, 4(3): 538-543.

Barkley, E.E., Cross, K.P dan Major, C.H. 2012. Collaborative Learning Techniques (Teknik-Teknik Pembelajaran Kolaboratif). Bandung : Nusamedia.

Bonk, C. J. dan Graham,C. 2006. The Handbook of Blended Learning. Global Perspectives, Local Design. San Fransisco : Pfeiffer.

Cahyo, A.N. 2013. Panduan Aplikasi Teori-Teori Belajar Menagajar Teraktual dan Terpopuler. Yogyakarta : Diva Press

Charles, D.D., Hartman, J.L dan Moskal, P.D. 2004. Blended Learning. Educause Center for Applied Research, Vol 2004 Issue 7.

Condruz, M. 2012. Blended Learing – The Future Of Learning In Foreign Languages. Synergy Vol.8

Direktorat Pembinaan SMA. 2010. Juknis Pengembangan Pembelajaran TM, PT,

Dan KMTT Di SMA [Online]. Tersedia :

http://teguhsasmitosdp1.files.wordpress.com/2010/06/25-juknis-pembelajaran-tmpt-dan-kmtt-_isi-revisi__0104.pdf [Juli 2014]

Flexible Learning Advisory Group .2004. Definition of key terms used in e-learning.[Online].Tersedia:http://flexiblelearning.net.au/guides/keyterms.pdf [5 Ferbruari 2014]

Fujiawati, Fuja.S. 2013. Pemanfaatan Model Bleded Learning Berbasis Online Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kurikulum Dan Pembelajaran. Tesis : Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: tidak diterbitkan.

Gedler, M.E. 2011. Learning and Instruction, Teori dan Aplikasi edisi keenam. Jakarta : Jakarta Kencana Prenada Media Group


(4)

94

Annur Fitri Hayati, 2014

Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hermawanto., Kusairi, S. dan Wartono. 2013. Pengaruh Blended Learning Terhadap Penguasaan Konsep Dan Penalaran Fisika Peserta Didik Kelas X. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 9

Isjoni. 2010. Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta

Kusumawati, N. 2012. Perpaduan Tatap Muka dan Kuliah Online Melalui

Blended Learning. Kompas Media [Online]. Tersedia:

http://edukasi.kompas.com/read/2012/06/06/11503150/Perpaduan.Tatap.Mu ka.dan.Kuliah.Online.Melalui.Blended.Learning (30 November 2013) Listyowati, N., Surantoro., Wahyuningsih,D. 2013. Upaya Peningkatan

Kreativitas Siswa Melalui Implementasi Blended Learning Pada Pembelajaran Fisika Kelas VII A SMPN 1 Mantingan 2012/2103. Jurnal Pendidikan Fisika Vol.1 No.1

Macmillandictionary. Definition Blended Learning [Online] Tersedia: http://www.macmillandictionary.com/us/dictionary/american/blended-learning [8 februari 2014]

Moestofa, M. dan Meini Sondang S. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah pada Standar Kompetensi Memperbaiki Radio Penerima di SMK Negeri 3 Surabaya. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro No. 1. VoL. 02.

Mujiyanto. 2012. Pengaruh Model Blended Learning terhadap Pemahaman Konsep Ditinjau dari Penalaran Formal Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Balikpapan. Tesis Pascasarjana Universitas Malang. [Online]. Tersedia : http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/disertasi/article/view/22821

Rahmasari, G dan Rismiati, R. 2013. E-Learning . Bandung : Yrama Widya. Riduwan. 2013. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung : Alfabeta

Riyana, Cepi. 2009. Teknologi Informasi dan Komunikasi [Online]. Tersedia: http://kurtek.upi.edu/tik/content/blended.pdf [22 Mei 2014].

Rusman. 2012. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Rusman, dkk. 2013. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: RajaGrafindo Persada


(5)

95

Annur Fitri Hayati, 2014

Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sanjaya, W. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Situmorang, R. 2013. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi – Mozaik Teknologi Pendidikan E-learning. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Soekartawi. 2007. E-Learning untuk Pendidikan Khususnya Pendidikan Jarak. Jauh dan Aplikasikasinya di Indonesia dalam Mozaik Teknologi Pendidikan. Jakarta : Penerbit Kencana & UNJ.

Sriyanti, I. Penerapan Model Blended Learning Pada Matakuliah Pendahuluan Fisika Padat. Prosiding Seminar Nasional Fisika Pascasarjana Universitas Sriwijaya.

Sudjana, N. 2012. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (cetakan ke-17). Bandung : PT.Remaja Rosdakarya

Sugiyono. 2012. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta

Sugiyono. 2013. Cara Mudah Menyusun: Skripsi, Tesis dan Disertasi. Bandung : Alfabeta.

Sukarno. 2011. Blended Learning Sebuah Alternatif Model Pembelajaran Mahasiswa Program Sarjana (S-1) Kependidikan Bagi Guru dalam Jabatan. Jurnal Tersedia: fkip.uns.ac.id/index.php/pgsdsolo/article/download/77/52 [20 Desember 2013]

Sulistyo, J. 2012. 6 hari Jago SPSS 17. Yogyakarta : Cakrawala. Suyanto dan Asep J. 2013. Menjadi Guru Profesional. Jakarta: Esensi Suyono dan Hariyanto. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Rosda

Suzana, Y. 2011. Pengembangan Nilai-Nilai Karakter Mahasiswa Dalam Pembelajaran Melalui Metode Blended Learning. Prosiding : Lomba dan Seminar Matematika LSM XIX Universitas Negeri Yogyakarta

Syaodih, N. S. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosda

Syarif, I. 2012. Pengaruh Model Blended Learning Terhadap Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa SMK. Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol.2 No.2


(6)

96

Annur Fitri Hayati, 2014

Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tarunasena. 2013. Upaya Penerapan Model Blended Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dalam Pembelajaran Sejarah. Tesis : Pascasarjana Pendidikan Indonesia

Thorne, K. 2003. Blended Learning, How to Integrate Online and Traditional Learning. UK: Kogan Page. Tersedia : www.bookfi.org [10 Desember 2013]

Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka

Widyantini, Th. 2008. Penerapan Pendekatan Kooperatif STAD dalam Pembelajaran Matematika SMP. Yogyakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Yulianto, A. dan Yulianto, A. 2006. Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Ekonomi melalui Pendekatan Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) pada SMA Negeri 11 Semarang. Jurnal Pendidikan Ekonomi No.1 Vol.2