PENERAPAN STRATEGI NUMBERED HEAD TOGHETER (NHT) DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA “PUZZLE PEMBUKTIAN Penerapan Strategi Numbered Head Together (Nht)Dengan Menggunakan Alat Peraga “Puzzle Pembuktian Jumlah Sudut” Untuk Meningkatkan Komunikasi Siswa Dalam Pem

PENERAPAN STRATEGI NUMBERED HEAD TOGHETER (NHT)
DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA “PUZZLE PEMBUKTIAN
JUMLAH SUDUT” UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI SISWA
DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA
POKOK BAHASAN SEGITIGA
(PTK di KelasVII B SMP Negeri 2 Moga Pemalang Tahun Ajaran
2011/2012)

NASKAH PUBLIKASI
Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Ijazah S1 Pendidikan Matematika

Disusun Oleh :
Wikatri Hendra
A 410 080 013

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012

HALAMAN PENGESAHAN


Skripsi dengan judul :
PENERAPAN STRATEGI NUMBERED HEAD TOGHETER (NHT)
DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA “PUZZLE PEMBUKTIAN
JUMLAH SUDUT” UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI SISWA
DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA
POKOK BAHASAN SEGITIGA

Disusun Oleh
NIM

: Wikatri Hendra
: A 410 080 013

Telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Program Studi Kesehatan
Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta pada
tanggal 19 Oktober 2012 dan telah diperbaiki sesuai dengan masukan tim penguji.

Surakarta, 31 Oktober 2012


Pembimbing I

: Dra. N. Setyaningsih, M. Si

Pembimbing II

: Rita P. Khotimah, M. Sc

Mengesahkan,
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Surakarta

PENERAPAN STRATEGI NUMBERED HEAD TOGHETER (NHT)
DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA “PUZZLE PEMBUKTIAN
JUMLAH SUDUT” UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI SISWA
DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA
POKOK BAHASAN SEGITIGA
(PTK di KelasVII B SMP Negeri 2 Moga Pemalang Tahun Ajaran
2011/2012)
Oleh

Choirunissa Lestari , Nining Setyaningsih2, dan Rita P. Khotimah3
1
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta
2
Staf Pengajar UMS Surakarta
3
Staf Pengajar UMS Surakarta
1

Abstract
The purpose of this study to improve student communication through strategies
Numbered Head togheter (NHT). Communication students in learning
mathematics seen from indicators: (a) students answer the question, (b) students
their ideas, (c) students to comment, (d) students make conclusions. This research
is a qualitative research design class action. Subjects used in the study were
students and teachers of class VII B SMP Negeri 2 Moga, Pemalang school year
2011/2012, amounting to 38 students. Data collection methods used are
observation, field notes and documentation. Data analysis techniques using the
flow method, which analyzed the data from the learning measures implemented
and developed during the learning process. The results showed an increase in

students through strategic communication Numbered Head togheter (NHT) using
props "puzzle corner of evidence" in mathematics teaching on the subject of
triangles covering aspects (1) to answer students' questions before action 39.47%
and after the action 71 , 05%, (2) students propose ideas before action 21.05% and
60.53% after the action, (3) students to comment before action 21.05% and
60.53% after the action, (4) students make conclusions before action 21.05% and
50% after the action.
Keywords: learning math,
communication students.

strategy

Numbered

Head

togheter

(NHT),


PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan usaha terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk menjadikan lebih dewasa sehingga akan lebih mandiri dalam
menyelesaikan masalah dan menjalani hidup di keluarga maupun di masyarakat.
Pendidikan dijadikan tolak ukur seseorang mengenai cara berfikirnya, karena
pendidikan menuntun seseorang untuk berfikir secara kritis dalam menyelesaikan
masalah.
Kemajuan dunia pendidikan tidak mengubah pandangan siswa Indonesia
terhadap pendidikan khususnya pendidikan matematika. Matematika merupakan
pelajaran yang penting. Ilmu matematika sering digunakan dalam kegiatan seharihari. Namun dalam kenyataannya matematika dianggap sulit oleh siswa. Kesulitan
tersebut muncul karena siswa mempunyai rasa takut terlebih dahulu sebelum
mempelajarinya. Mereka merasakan bahwa matematika itu pelajaran yang
menakutkan. Hal ini terjadi karena interaksi tanya jawab antara siswa dengan guru
tidak berlangsung dalam kelas. Siswa yang tidak paham terhadap pelajaran tidak
berani untuk mengajukan pertanyaan kepada guru karena sikap siswa yang
tertutup karena rasa takut. Rasa takut ini dapat dicegah apabila guru dalam
menyampaikan materi sangat menarik sehingga siswa merasa senang apabila
belajar matematika.
Di SMP Negeri 2 Moga Pemalang pelaksanaan pembelajaran masih

terpusat pada guru karena guru lebih dominan dan siswa pasif. Siswa lebih banyak
mendengarkan penjelasan guru dan mencatat, selanjutnya guru memberi latihan
soal dengan tujuan agar siswa lebih memahami konsep yang baru saja
disampaikan dan siswa mengerjakan latihan tersebut seperti atau mirip dengan
contoh yang baru saja diberikan oleh guru sehingga siswa hanya menerima materi
tanpa mengetahui kekurangan dirinya. Oleh karena itu siswa kurang dalam
mengemukakan ide, siswa tidak bisa memberikan komentar, siswa kurang dalam
menjawab pertanyaan dan siswa tidak dapat memberikan kesimpulan..

Permasalahan pembelajaran yang terjadi di SMP Negeri 2 Moga antara
lain : 1) guru masih dominan dalam pembelajaran, 2) kurangnya media
pembelajaran yang mendukung terlaksananya proses pembelajaran, 3) siswa
kurang berani mengemukakan ide hanya 21,05%, 4) siswa kurang berani
memberikan komentar hanya 21,05%, 5) siswa kurang berani menjawab
pertanyaan hanya 39,47%, 6) siswa tidak dapat membuat kesimpulan hanya
21,05%. Hal ini menggambarkan bahwa komunikasi siswa dalam pembelajaran
matematika masih rendah. Ini terjadi karena metode pembelajaran yang digunakan
kurang variatif dan guru lebih aktif dalam pembelajaran sehingga siswa masih
merasa takut untuk bertanya.
Dari gambaran permasalahan di atas menunjukkan bahwa pembelajaran

matematika perlu diperbaiki untuk meningkatkan komunikasi siswa di dalam
ataupun di luar kelas. Ini menjadi tugas guru untuk menciptakan pembelajaran
yang komunikatif sehingga siswa dapat lebih aktif bertanya kepada guru.
Untuk menciptakan pembelajaran di atas yaitu dengan

mengunakan

metode Numbered Head Together (NHT) dianggap tepat untuk menciptakan
pembelajaran yang komunikatif. Dengan bantuan alat peraga akan menambah
pemahaman dan daya tarik siswa untuk mengikuti pembelajaran. Dengan
menggunakan metode NHT ini siswa akan saling berdiskusi untuk menyelesaikan
suatu masalah, sehingga akan tercipta pembelajaran yang komunikatif.

Dari jurnal matematika Rahmi (2008) yang berjudul Model pembelajaran
kooperatif tipe Number Head Together (NHT) sebagai upaya untuk meningkatkan
pemahaman siswa dalam matematika menyimpulkan bahwa dalam pembelajaran
metode NHT berbeda dengan cara pembelajaran kelompok biasa. Selajutnya Emi
Sulistiyorini (2007) dalam penelitiannya menyimpulkan ada perbedaan hasil
belajar matematika antara siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Heads Together (NHT) dengan siswa yang dikenai pembelajaran

konvensional dan juga model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT)
lebih

efektif

dibandingkan

dengan

pembelajaran

konvensional

dalam

pembelajaran matematika. Miftakhul Huda (2011) menyimpulkan bahwa
penggunaan strategi Numbered Head Together (NHT) sebagai upaya untuk
meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran matematika.
Penelitian dengan menggunakan metode NHT telah banyak dilakukan
tetapi variabel dalam penelitian berbeda-beda. Peneliti telah melakukan penelitian

yang memfokuskan pada komunikasi siswa dengan menerapkan metode NHT.
Diterapkannya metode NHT dengan bantuan alat peraga Puzzle pembuktian
jumlah sudut dapat meningkatkan komunikasi siswa dalam pembelajaran
matematika.

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif
dengan desain penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Suharsimi Arikunto
(2008: 3) penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap
kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi
dalam sebuah kelas secara bersama. Penelitian ini merupakan kolaborasi antara
peneliti dengan guru matematika dalam peningkatan komunikasi siswa dalam
belajar matematika.
Dalam penelitian ini guru matematika kelas VII SMP Negeri 2 Moga
bertindak sebagai subyek yang melakukan tindakan dibantu oleh peneliti. Subyek
penelitian yang menerima tindakan adalah siswa kelas VII B SMP Negeri 2 Moga
tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah 38 orang.
Pengamatan selama tindakan penelitian diadakan berdasarkan pedoman
observasi, dibuat pada catatan pembelajaran. Penelitian ini diharapkan dapat
meningkatkan komunikasi siswa dalam belajar matematika dan komunikasi siswa

dengan guru untuk menanyakan materi yang belum paham. Langkah-langkah
yang ditempuh dalam penelitian ini yaitu : 1. Dialog awal, 2. Perencanaan
tindakan, 3. Pelaksanaan tindakan dan Observasi, 4. Refleksi dan Evaluasi, 5.
Penyimpulan.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode observasi, metode dokumentasi dan catatan lapangan. Penelitian ini
menggunakan instrument penelitian yang berupa pedoman observasi dan catatan
lapangan.
Keabsahan menurut Sukmadinata (2005: 104) dapat dilakukan melaui
observasi secara terus menerus, triangulasi sumber, metode, dan penelitian lain,
pengecekan anggota, diskusi teman sejawat, pengecekan referensi. Dalam
penelitian ini, keabsahan data dilakukan dengan observasi partisipatif, wawancara
mendalam, dan dokumentasi untuk sumber yang sama secara serempak. Alasan
menggunakan metode triangulasi adalah untuk mendapatkan informasi yang tepat,
lengkap dan dapat dipercaya dengan harapan keabsahan data dapat dipertahankan.
Triangulasi teknik yaitu : 1) wawancara mendalam adalah metode pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara melakukan dialog langsung dengan informan, 2)
penelusuran dokumen merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan
berdasarkan catatan peristiwa yang sudah berlalu, dan 3) dokumentasi merupakan

metode pengumpulan data berupa gambar/foto.
Pada penelitian ini data dianalisis sejak tindakan pembelajaran dilakukan
dan dikembangkan selama proses refleksi sampai proses penyusunan laporan.
Teknik analisis data yang digunakan diarahkan untuk menjawab rumusan masalah
atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Dalam penelitian ini data dianalisis
dengan analisis interaktif. Analisis interaktif digunakan untuk mengolah data yang
berupa peningkatan komunikasi siswa dalam belajar matematika.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Setelah dilakukan tindakan I, masih banyak kekurangan dalam proses
pembelajaran. peran peneliti masih sangat dominan, peneliti memberikan
penjelasan mengenai materi yang dipelajari tanpa memahami keadaan siswa.
Peneliti juga masih masih dominan dalam membimbing siswa dalam diskusi,
namun tidak menyeluruh keseluruh siswa sehingga banyak siswa yang hanya
mendengarkan temannya dalam diskusi. Sikap bersahabat peneliti masih kurang
sehingga keakraban dengan siswa belum tampak. Peneliti juga masih kurang

menggunakan metode-metode yang bisa menarik perhatian siswa dalam
pembelajaran. Kaitannya dengan penggunaan metode Numbered Head Togheter
(NHT), peneliti kurang maksimal dalam pelaksanaannya sehingga banyak siswa
yang kurang mengerti dalam diskusi dan kurang siap untuk mempresentasikan
hasil diskusi apabila ditunjuk untuk maju ke depan kelas.
Pada tindakan putaran II, pembelajaran sudah mengalami peningkatan
walaupun belum memuaskan, hal ini terlihat dari adanya beberapa siswa yang
tidak berani dalam menjawab dan mengajukan pertanyaan dan siswa kurang
berani dalam menuangkan ide serta kemampuan siswa dalam membuat
kesimpulan yang masih rendah sehingga hal ini menunjukkan komunikasi siswa
belum muncul merata pada semua siswa.
Pada tindakan putaran III,  peningkatan komunikasi siswa terlihat dari
meningkatnya jumlah siswa yang berani dalam memberikan komentar, menjawab
pertanyaan dan menuangkan idenya. Selain itu, terlihat juga dari peningkatan
kemampuan siswa dalam membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari.
Komunikasi siswa dari setiap putaran mengalami peningkatan yang cukup
signifikan. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa indikator komunikasi siswa
dari setiap putaran mengalami peningkatan secara bertahap dan cukup baik
dibandingkan sebelum diterapkannya model pembelajaran diskusi melalui metode
Numbered Head Togheter (NHT). Secara ringkas data perubahan hasil tindakan
kelas komunikasi siswa dengan model pembelajaran diskusi melalui metode
Numbered Head Togheter (NHT) dapat dilihat pada tabel 1 dan gambar 1 berikut.
Tabel 1
Data Peningkatan Komunikasi Siswa
Aspek yang Diamati
Siswa yang menjawab
pertanyaan
Siswa
yang
mengemukakan ide
Siswa yang memberi
komentar

Sebelum
Putaran
39,47 %

Putaran I

Putaran II Putaran III

50 %

57,89 %

71,05 %

21,05 %

26,32 %

36,84 %

60,53 %

21,05 %

28,95 %

42,10 %

60,53 %

Siswa
yang
dapat
membuat kesimpulan

21,05 %

26,32 %

34,21 %

50 %

Adapun grafik peningkatan komunikasi siswa dalam pembelajaran
matematika dari sebelum tindakan sampai tindakan kelas putaran III dapat
digambarkan sebagai berikut.
80%
70%
Presentase

60%
siswa menjawab 
pertanyaan

50%
40%

siswa dalam 
mengemukakan ide

30%
20%

siswa memberikan 
komentar

10%
0%
sebelum 
tindakan

putaran I

putaran II putaran III

siswa membuat 
kesimpulan

Tindakan

Pembahasan terhadap permasalahan penelitian maupun hipotesis tindakan
berdasarkan pada analisis hasil penelitian dari kerja kolaborasi antara peneliti
dengan guru matematika SMP Negeri 2 Moga Pemalang di kelas VII B. Hal ini
sebagai upaya untuk meningkatkan komunikasi siswa menggunakan model
pembelajaran diskusi melalui metode Numbered Head Togheter (NHT). Adapun
permasalahan yang terkait dengan komunikasi siswa yang akan dicari jawabannya
dalam penelitian ini adalah:
Apakah penerapan model pembelajaran diskusi melalui metode Numbered
Head Togheter (NHT) dengan mengunakan alat peraga Puzzle pembuktian jumlah
sudut dapat meningkatkan komunikasi siswa pada kelas VII SMP Negeri 2 Moga
Pemalang?
Setelah diadakan penelitian, dengan menerapkan model pembelajaran
diskusi melalui metode Numbered Head Togheter (NHT) dengan mengunakan alat

peraga Puzzle pembuktian jumlah sudut diperoleh hasil, ada peningkatan
komunikasi siswa. Tindakan yang dilakukan oleh guru matematika adalah model
pembelajaran diskusi melalui metode Numbered Head Togheter (NHT) dengan
mengunakan alat peraga Puzzle pembuktian jumlah sudut. Tujuannya adalah
untuk menarik perhatian siswa dan memacu siswa agar mau komunikatif dalam
pembelajaran karena menggunakan model pembelajaran yang berbeda dengan
bantuan alat peraga agar dapat meningkatkan komunikasi siswa dalam
pembelajaran matematika.
Komunikasi siswa dapat dilihat dari indikator-indikator yaitu: 1)
kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan, 2) kemampuan siswa dalam
mengemukakan ide, 3) kemampuan siswa dalam memberikan komentar, dan 4)
kemampuan siswa dalam membuat kesimpulan. Sebelum dilakukan tindakan
kelas komunikasi siswa masih rendah. Hal ini disebabkan siswa kurang berani dan
percaya diri dalam belajar matematika. Komunikasi siswa mulai meningkat pada
tindakan kelas putaran I sampai putaran III melalui model pembelajaran diskusi
melalui metode Numbered Head Togheter (NHT) dengan alat peraga puzzle
pembuktian jumlah sudut.
Sesuai deskripsi data yang telah dipaparkan di atas, tindak mengajar yang
dilakukan guru selama pelaksanaan menunjukkan bahwa guru telah menerapkan
metode Numbered Head Togheter (NHT) dalam pembelajaran sehingga siswa
lebih komunikatif dalam pembelajaran. Komunikasi siswa selama pembelajaran
mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Penerapan metode yang dilakukan
dalam pembelajaran selama tiga putaran mengalami peningkatan atau mengalami
perubahan ke arah yang lebih baik.
Berdasarkan tabel 1 dan gambar 1 di atas, diketahui bahwa penerapan
model pembelajaran diskusi melalui metode Numbered Head Togheter (NHT)
cukup efektif untuk meningkatkan komunikasi siswa.
Komunikasi siswa sebelum dilaksanakan tindakan kelas masih rendah, ini
terbukti dengan belum tercapainya indikator–indikator komunikasi siswa. Solusi
yang digunakan adalah dengan menggunakan penerapan model pembelajaran
diskusi melalui metode Numbered Head Togheter (NHT) dengan alat peraga

puzzle pembuktian jumlah sudut. Pada putaran I ini awalnya siswa masih kurang
paham dengan metode yang digunakan. Hal ini terjadi karena siswa belum
terbiasa dengan metode yang baru dan masih terbiasa dengan metode
konvensional yang diterapkan dalam proses pembelajaran. Selain itu, menurut
Mohammad Uzer Usman (2008:30) keadaan kelas yang ramai dan perbedaan
individual dapat menghambat proses belajar mengajar dan kegiatan tidak berjalan
efektif.
Putaran II yang mengacu pada putaran I telah mengalami perbaikan agar
putaran II lebih baik dari putaran I. Guru mengenalkan kembali metode Numbered
Head Togheter (NHT) yang digunakan dalam proses pembelajaran. Guru tetap
memotivasi siswa agar terus aktif dalam proses pembelajaran, guru memberikan
tugas kelompok untuk didiskusikan antar anggota kelompoknya untuk
meningkatkan komunikasi siswa. Menurut pendapat B. Suryosubroto (2002:185)
dengan metode diskusi kelompok dapat mengembangkan sikap sosial siswa dan
menumbuhkan keberanian siswa dalam mengeluarkan pendapatnya.
Putaran III ini telah menunjukkan peningkatan kemampuan komunikasi
sesuai yang diharapkan. Proses pembelajaran dengan metode Numbered Head
Togheter (NHT) berlangsung baik, hal ini terlihat dari terjadinya interaksi timbal
balik oleh siswa saat guru menjelaskan materi pelajaran. Sebagaimana yang
dikemukakan Mohammad Asikin (2002:492) bahwa komunikasi dapat diartikan
sebagai suatu peristiwa saling hubungan dialog yang berlaku dalam sutatu
masyarakat (lingkungan bebas) dimana terjadi pengalihan pesan.
Persentase indikator-indikator komunikasi siswa dari sebelum tindakan
sampai putaran III terjadi peningkatan, hal ini dikarenakan metode Numbered
Head Togheter (NHT) yang digunakan dalam proses pembelajaran sangat efektif
dalam meningkatkan komunikasi siswa dalam pembelajaran matematika. Kondisi
tersebut sejalan dengan pendapat Efendy (2001:11) yaitu komunikasi adalah
penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang
lain (komunikan) melalui media dan menimbulkan efek, informasi, opini, dan
lain-lain. Hal itu dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran diskusi

melalui metode Numbered Head Togheter (NHT) dengan alat peraga puzzle
pembuktian jumlah sudut dapat meningkatkan komunikasi siswa.

SIMPULAN
Proses pembelajaran matematika yang dilakukan pada penelitian ini
menggunakan model pembelajaran diskusi melalui metode Numbered Head
Togheter (NHT) dengan alat peraga Puzzle pembuktian jumlah sudut. Hasil
penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaborasi antara peneliti, guru
matematika, dan kepala sekolah di kelas VII B SMP Negeri 2 Moga Pemalang
dapat disimpulkan: Adanya peningkatkan komuniasi siswa dalam pembelajaran
matematika dengan metode Numbered Head Togheter (NHT) dengan alat peraga
Puzzle pembuktian jumlah sudut pada materi segitiga
Adanya peningkatan daya tarik siswa untuk belajar dengan digunakannya
alat perag Puzzle pembuktian jumlah sudut, dilihat dari antusias dalam berdiskusi.

Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsini, dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Dimiyati dan Mudjiono. 2003. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Rineka
Cipta.
Effendi, Onang Uchana. 2001. Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek. Bandung:
Remaja Rosda Karya.
Herliyanti, Heni Dwi. 2009. Peningkatan Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran
Matematika Melalui Pendekatan Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head
Together). Skripsi, Surakarta : FKIP-UMS (tidak diterbitkan)
Jayanti, Tri. 2011. Peningkatan Keaktifan dan Kemampuan Komunikasi Siswa
Dalam Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan Metode
Pembelajaran Cooperative Script. Skripisi, Surakarta: FKIP-UMS (tidak
diterbitkan)
Nuharini, Dewi dkk. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasinya 1. Jakarta:
Depdiknas
Widjaja, H.A.W. 2008. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta: Bumi
Aksara.
http://www.g-excess.com/7967/model-atau-metode-pembelajaran-nht-numberedhead-together/ ( diakses 4 Maret 2012)
http://syukronsahara.blogspot.com/2011/05/penggunaan-media-gamespuzzle.html (diakses 5 Maret 2012)

http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi ( diakses 5 Maret 2012)
http://herdy07.wordpress.com/2009/04/22/model-pembelajaran-nht-numberedhead-together/ (diakses 6 Maret 2012 )
http://eko13.wordpress.com/2008/03/18/jenis-data-dan-metode-pengumpulandata/ (diakses 26 Maret 2012)
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2251773-pengertianpembelajaran/ (diakses 26 Maret 2012)
http://iqbalali.com/2010/01/03/nht-numbered-head-together/ (diakses 26 Maret
2012)

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Pengaruh Strategi Pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Mathaul Huda

0 5 173

Pengaruh metode Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di SMP Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 4 177

Effect of Method Numbered Head Together (NHT) to the Student Results on Subjects of Fiqh at Al-Zahra Indonesian Junior Pamulang.

0 25 177

Pengaruh strategi pemecahan masalah “ideal” dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap kemampuan berpikir kritis matematik siswa

1 10 208

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Konsep Mol Melalui Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Di Kelas X-6 SMAN 8 Kota Tangerang Selatan

0 3 8

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN MEDIA CHARTA UNTUK MENINGKATKAN HASIL Penerapan Strategi Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Dengan Media Charta Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pokok Materi Ekosistem Kelas

0 1 16

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN MEDIA CHARTA UNTUK MENINGKATKAN HASIL Penerapan Strategi Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Dengan Media Charta Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pokok Materi

0 2 15

PENERAPAN STRATEGI NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA “PUZZLE PEMBUKTIAN JUMLAH Penerapan Strategi Numbered Head Together (Nht)Dengan Menggunakan Alat Peraga “Puzzle Pembuktian Jumlah Sudut” Untuk Meningkatkan Komunikasi Siswa Da

0 1 17

PENDAHULUAN Penerapan Strategi Numbered Head Together (Nht)Dengan Menggunakan Alat Peraga “Puzzle Pembuktian Jumlah Sudut” Untuk Meningkatkan Komunikasi Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Pada Pokok Bahasan Segitiga (Ptk Di Kelas VII B SMP Negeri 2 Moga

0 0 9