PENGARUH KOMPONEN PAKET WISATA TERHADAP KEPUASAN BERKUNJUNG WISATAWAN DI PULAU TIDUNG KEPULAUAN SERIBU.

(1)

PENGARUH KOMPONEN PAKET WISATA TERHADAP KEPUASAN BERKUNJUNG WISATAWAN DI PULAU TIDUNG KEPULAUAN SERIBU

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pariwisata Program Studi Manajemen Resort & Leisure

Oleh:

Aldibrama Yupratama 1104340

PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015


(2)

PENGARUH KOMPONEN PAKET WISATA TERHADAP KEPUASAN BERKUNJUNG WISATAWAN DI PULAU TIDUNG KEPULAUAN SERIBU

Oleh :

Aldibrama Yupratama

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pariwisata Program Studi Manajemen Resort & Leisure

Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.

© Aldibrama Yupratama, 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

20 Juni 2015

Hak cipta dilindungi Undang-Undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, Dengan dicetak ulang, di fotocopy, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

SKRIPSI INI TELAH DIUJI PADA :

Hari & Tanggal : Kamis, 27 Agustus 2015 Waktu : 10.30 - Selesai

Tempat : Gedung Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Lantai 3, Ruang Laboratorium Progam Studi Manajemen Resort & Leisure, Universitas Pendidikan Indonesia.

Panitia Ujian Sidang terdiri dari:

1. Ketua : Prof. Dr. H. Karim Suryadi, M.Si. 2. Sekretaris : Hj. Fitri Rahmafitria, SP ., M.Si. 3. Anggota : Dr. Elly Malihah, M.Si.

Dr. H Aceng Kosasih, M.Ag. Wida Budiarti, S.Pd.

Ahmad Hidayat

4. Penguji : Fitri Rahmafitria, SP., M.Si.

NIP. 19741018 200812 2 001 Rosita, SS., MA.

NIP. 19781019 200604 2 001 Rini Andari, S.Pd.SE., Par., MM. NIP. 19810916 200812 2 002


(4)

LEMBAR PENGESAHAN

Aldibrama Yupratama 1104340

PENGARUH KOMPONEN PAKET WISATA TERHADAP KEPUASAN BERKUNJUNG WISATAWAN DI PULAU TIDUNG KEPULAUAN SERIBU

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing : Pembimbing I

Prof. Dr. Wanjat Kastolani, M.Pd. NIP. 19620512 198703 1 002

Pembimbing II

Sri Marhanah, S.S., MM. NIP. 19811014 200601 2 001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Manajemen Resort & Leisure

Fitri Rahmafitria, SP., M.Si. NIP. 19741018 200812 2 001


(5)

PENGARUH KOMPONEN PAKET WISATA TERHADAP KEPUASAN BERKUNJUNG WISATAWAN DI PULAU TIDUNG KEPULAUAN

SERIBU ABSTRAK

Aldibrama Yupratama NIM: 1104340

Pulau Tidung merupakan salah satu pulau yang ada di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta. Dari tahun ke tahun kedatangan wisatawan di Pulau Tidung terus meningkat. Banyak dari wisatawan tersebut yang datang dengan menggunakan jasa agen perjalanan wisata, namun isu yang berkembang wisatawan kurang merasa puas terhadap aktifitas wisata yang bisa dilakukan dan kondisi dari Pulau Tidung itu sendiri, sehingga peneliti ingin mengetahui seberapa besar komponen-komponen paket wisata yang ditawarkan oleh agen perjalanan wisata dapat mempengaruhi kepuasan berkunjung wisatawan. Untuk menarik wisatawan agar menggunakan paket wisata untuk datang ke Pulau Tidung, tentu agen perjalanan harus meningkatkan kualitas dari paket wisata tersebut, yang terdiri dari enam komponen yaitu transportasi, akomodasi, atraksi wisata, jenis kunjungan, fasilitas penunjang dan penentuan harga. Komponen-komponen itulah yang mempengaruhi kualitas dari sebuah paket wisata. Sementara kepuasan berkunjung wisatawan diukur dengan membandingkan antara harapan wisatawan tentang paket wisata dan kenyataan yang ada di lapangan. Dalam hal ini, peneliti menganalisis tentang hubungan paket wisata dengan tingkat kepuasan berkunjung wisatawan. Tujuan dari penelitian ini yaitu : (1) Mengidentifikasi kondisi dari komponen paket wisata yang ditawarkan di Pulau Tidung (2) Menganalisis kepuasan berkunjung wisatawan terhadap komponen paket wisata yang ditawarkan di Pulau Tidung (3) Menganalisis pengaruh komponen paket wisata terhadap kepuasan berkunjung di Pulau Tidung. Jenis penelitian ini adalah deskriptif verifikatif dengan teknik simple random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 100 responden. Sedangkan analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukan paket wisata mempunyai pengaruh terhadap kepuasan berkunjung akan tetapi berada pada kategori sangat lemah yaitu 11%. Oleh karena itu, melalui penelitian ini peneliti memberikan rekomendasi kepada agen perjalanan, pengelola komponen-komponen terkait dan pemerintah sekitar di Pulau Tidung untuk meningkatkan, membangun dan menjaga kualitas paket wisata beserta beberapa komponen yang ada di dalamnya untuk meningkatkan kepuasan berkunjung wisatawan terhadap paket wisata tersebut.


(6)

INFLUENCE COMPONENT OF TOURISM PACKAGE FOR TOURISTS VISITING SATISFACTION IN TIDUNG ISLAND SERIBU ARCHIPELAGO

ABSTRACT

Aldibrama Yupratama NIM: 1104340

Tidung Island is one of the island in the District Administration Seribu Archipelago, Jakarta. From year to year, tourist arrivals on the Island continued to increase. Many of these tourists come with using travel agents, but growing issue rating is less satisfied with the tourism activities and the condition of the Island itself, so the researcher wanted to know how big an effect the tourism package offered by travel agents on tourists visiting satisfaction. To attract tourists to use tourism package for come to the Island, travel agents must be improve the quality of the tourism package which consists of six components, transportation, accomodation, tourism attractions, type of visit, supporting facilities and pricing. Components that are affecting the quality of a tourism package. While the tourists visiting satisfaction measured by comparing between expectation and reality in the ground. In this case, researcher analyzed the relationship of tourism package with the tourists visiting satisfaction. The purpose of this research is : (1) To identifying conditions of the component tourism package (2) To analyzed tourists visiting satisfaction about the component tourism package (3) To analyzed influence component tourism package for tourists visiting satisfaction. The type of this research is descriptive verification with the simple random sampling technique and the total 100 respondents sample. While the analysis is simple regression analysis. The result of research show tourism package have an influence on the tourists visiting satisfaction, but stand in a very weak categories, only 11%. Therefore, through this research, researcher give a recommendations for the travel agents, the people managed of related components and the government in the Island for improve, develop and maintain the quality of the tourism package with some components in it, to improve the tourists visiting satisfaction about the tourism package.


(7)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMAKASIH... v

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian... 1

B. Identifikasi Masalah... 5

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 6

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Sistematika Penulisan ... 7

G. Definisi Operasional ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA... .. 10

A. Produk Wisata ... 10

B. Paket Wisata ... 11

C. Wisatawan ... 12

D. Perjalanan Wisata ... 14

E. Usaha Pariwisata ... 21

1. Biro Perjalanan Wisata ... 21

2. Agen Perjalanan Wisata ... 22

3. Jasa Pramuwisata ... 22

F. Kepuasan Pelanggan... 23


(8)

2. Pengukuran Kepuasan Pelanggan ... 25

3. Manfaat Kepuasan Pelanggan ... 28

G. Penelitian Terdahulu ... 29

H. Kerangka Pemikiran ... 32

I. Hipotesis ... 33

BAB III METODE PENELITIAN ... 34

A. Lokasi Penelitian ... 34

B. Metode Penelitian ... 34

C. Variabel Penelitian ... 35

1. Variabel Bebas ... 35

2. Variabel Terikat ... 35

D. Operasional Variabel ... 36

E. Populasi & Sampel ... 38

1. Populasi ... 38

2. Sampel ... 39

F. Instrumen Penelitian ... 40

1. Sumber Data ... 40

2. Teknik Pengumpulan Data ... 41

G. Pengembangan Instrumen Penelitian ... 43

1. Uji Validitas ... 43

2. Uji Reliabilitas ... 47

3. Pendekatan Skala Likert ... 50

4. Garis Kontinum ... 50

5. Analisis Data Deskriptif ... 51

6. Analisis Data Verifikatif ... 52

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN ... 60

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 60

1. Letak Geografis Pulau Tidung ... 60

2. Sejarah Pulau Tidung ... 61

3. Penduduk Pulau Tidung ... 62


(9)

5. Aksesbilitas Menuju Pulau Tidung ... 65

6. Agen Perjalanan Wisata Di Pulau Tidung ... 66

B. Profil Wisatawan ... 72

1. Berdasarkan Jenis Kelamin ... 72

2. Berdasarkan Usia ... 73

3. Berdasarkan Daerah Asal ... 74

4. Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 74

5. Berdasarkan Pendapatan ... 75

6. Berdasarkan Pekerjaan ... 76

7. Berdasarkan Pola Kunjungan ... 77

8. Berdasarkan Frekuensi Kunjungan ... 78

9. Berdasarkan Sumber Informasi ... 79

10. Berdasarkan Lama Kunjungan ... 80

11. Berdasarkan Tujuan Berkunjung ... 81

12. Berdasarkan Dermaga Keberangkatan ... 82

C. Tanggapan Wisatawan Mengenai Kondisi Komponen Paket Wisata ... 83

1. Berdasarkan Transportasi ... 83

2. Berdasarkan Akomodasi ... 85

3. Berdasarkan Atraksi Wisata ... 87

4. Berdasarkan Jenis Kunjungan ... 88

5. Berdasarkan Fasilitas Penunjang ... 90

6. Berdasarkan Penentuan Harga ... 93

7. Rekapitulasi Kondisi Komponen Paket Wisata ... 94

D. Kepuasan Berkunjung Wisatawan Terhadap Komponen Paket Wisata ... 95

1. Berdasarkan Transportasi ... 97

2. Berdasarkan Akomodasi ... 99

3. Berdasarkan Atraksi Wisata ... 100

4. Berdasarkan Jenis Kunjungan ... 101


(10)

6. Berdasarkan Penentuan Harga ... 105

7. Rekapitulasi Kepuasan Berkunjung Wisatawan Terhadap Komponen Paket Wisata ... 106

E. Pengaruh Komponwn Paket Wisata Terhadap Kepuasan Berkunjung ... 108

1. Teknik Analisis Regresi Linier Sederhana ... 108

2. Uji Koefisien Determinasi ... 110

3. Uji Hipotesis ... 110

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 113

A. Kesimpulan ... 114

B. Rekomendasi ... 114

DAFTAR PUSTAKA ... 117

LAMPIRAN ... 121


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel :

1.1. Data Kunjungan Wisatawan Kepulauan Seribu 2010-2012 ... 2

1.2. Data Kunjungan Wisatawan Pulau Tidung 2011-2014 ... 3

2.1. Penelitian Terdahulu ... 29

3.1. Operasional Variabel X ... 36

3.2. Operasional Variabel Y ... 37

3.3. Jenis dan Sumber Data... 41

3.4. Koefisien Korelasi Nilai r ... 44

3.5. Hasil Uji Validitas Variabel X ... 44

3.6. Hasil Uji Validitas Variabel Y ... 46

3.7. Hasil Uji Reliabilitas... 49

3.8. Kriteria Bobot Nilai Skala Likert ... 50

3.9. Hasil Uji Normalitas Berdasarkan Uji Kolomogrov - Smirnov ... 54

3.10. Hasil Uji Linieritas ... 55

3.11. Pedoman Koefesien Determinasi ... 59

4.1. Mata Pencaharian Masyarakat Kelurahan Pulau Tidung... 63

4.2. Data Pulau Berpenduduk di Kelurahan Pulau Tidung ... 63

4.3. JumlahPenduduk Kelurahan Pulau Tidung Dalam Satu Tahun (2014) ... 64

4.4. Data Pemilik Agen Perjalanan Di Pulau Tidung ... 67

4.5. Ittinerary Paket Wisata Pulau Tidung 2 Hari 1 Malam ... 69

4.6. Ittinerary Paket Wisata Pulau Tidung 3 Hari 2 Malam ... 70

4.7. Tanggapan Wisatawan Berdasarkan Transportasi ... 84

4.8. Tanggapan Wisatawan Berdasarkan Akomodasi ... 85

4.9. Tanggapan Wisatawan Berdasarkan Atraksi Wisata ... 87

4.10. Tanggapan Wisatawan Berdasarkan Jenis Kunjungan ... 89

4.11. Tanggapan Wisatawan Berdasarkan Fasilitas Penunjang ... 90

4.12. Tanggapan Wisatawan Berdasarkan Penentuan Harga ... 93

4.13. Rekapitulasi Tanggapan Wisatawan Mengenai Komponen Paket Wisata ... 95


(12)

4.15. Kepuasan Berkunjung Wisatawan Berdasarkan Akomodasi ... 99

4.16. Kepuasan Berkunjung Wisatawan Berdasarkan Atraksi Wisata ... 100

4.17. Kepuasan Berkunjung Wisatawan Berdasarkan Jenis Kunjungan ... 101

4.18. Kepuasan Berkunjung Wisatawan Berdasarkan Fasilitas Penunjang ... 103

4.19. Kepuasan Berkunjung Wisatawan Berdasarkan Penentuan Harga ... 105

4.20. Rekapitulasi Kepuasan Berkunjung Wisatawan Terhadap Paket Wisata ... 107

4.21. Hasil Persamaan Linier Sederhana ... 109

4.22 Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 110


(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar :

1.2. Testimonial dan rating Pulau Tidung (1) ... 4

1.2. Testimonial dan rating Pulau Tidung (2) ... 4

3.1. Lokasi Pulau Tidung ... 34

3.2. Data Kunjungan Wisatawan Pulau Tidung 2011-2014 ... 39

3.3. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 56

4.1. Peta Infrastruktur Kab. Kepulauan Seribu ... 60

4.2. Diagram Profil Wisatawan Berdasarkan Jenis Kelamin ... 72

4.3. Diagram Profil Wisatawan Berdasarkan Usia ... 73

4.4. Diagram Profil Wisatawan Berdasarkan Daerah Asal... 74

4.5. Diagram Profil Wisatawan Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 75

4.6. Diagram Profil Wisatawan Berdasarkan Pendapatan ... 76

4.7. Diagram Profil Wisatawan Berdasarkan Pekerjaan ... 77

4.8. Diagram Profil Wisatawan Berdasarkan Pola Kunjungan... 78

4.9. Diagram Profil Wisatawan Berdasarkan Frekuensi Kunjungan ... 79

4.10. Diagram Profil Wisatawan Berdasarkan Sumber Informasi ... 80

4.11. Diagram Profil Wisatawan Berdasarkan Lama Kunjungan ... 81

4.12. Diagram Profil Wisatawan Berdasarkan Tujuan Berkunjung ... 82

4.13. Diagram Profil Wisatawan Berdasarkan Dermaga Keberangkatan ... 83

4.14. Garis Kontinum Mengenai Transportasi ... 84

4.15. Garis Kontinum Mengenai Akomodasi ... 86

4.16. Garis Kontinum Mengenai Atraksi Wisata ... 88

4.17. Garis Kontinum Mengenai Jenis Kunjungan ... 89

4.18. Garis Kontinum Mengenai Fasilitas Penunjang ... 92

4.19. Garis Kontinum Mengenai Penentuan Harga ... 94

4.20. Garis Kontinum Rekapitulasi Paket Wisata ... 96


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran :

1. SK, Surat Izin Penelitian, Kuesioner ... 121

2. Tabulasi Data ... 137

3. Data Verifikatif ... 156

4. Dokumentasi Penelitian ... 160

5. Buku Catatan Bimbingan Skripsi & Surat Keterangan Menyelsaikan Revisi ... 167


(15)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Industri Pariwisata di Indonesia merupakan salah satu sarana yang tepat untuk meningkatkan perekonomian masyarakat lokal dan global. Pariwisata mempunyai dampak dan manfaat yang banyak, diantaranya adalah meningkatkan devisa negara dan memperluas lapangan kerja. Kemajuan dan kesejahteraan yang semakin tinggi telah menjadikan pariwisata sebagai bagian pokok dari kebutuhan atau gaya hidup manusia, dan menggerakkan jutaan manusia untuk mengenal alam dan budaya kebelahan atau kawasan-kawasan dunia lainnya. Pergerakan jutaan manusia selanjutnya mengerakkan mata rantai ekonomi yang saling berkaitan menjadi industri jasa yang memberikan kontribusi penting bagi perekonomian dunia, perekonomian bangsa-bangsa, hingga peningkatan kesejahteraan ekonomi di tingkat masyarakat lokal. Sektor pariwisata juga

bertujuan untuk menjaga kelestarian alam dan mengembangkan budaya lokal yang ada. Bagi Indonesia, pembangunan pariwisata juga memiliki kontribusi yang signifikan dalam Pembangunan ekonomi nasional sebagai instrumen peningkatan perolehan devisa. Perolehan devisa dari kehadiran wisatawan mancanegara ke Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini melampaui aliran pemasukan devisa baik dari hutang luar negeri Pemerintah maupun dari penanaman modal asing.

Salah satu jenis wisata yang berkembang di Indonesia adalah wisata bahari. Hal ini dikarenakan Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari ribuan pulau besar dan kecil, seluruhnya mencakup 13.466 pulau (Badan Informasi Geoaspial, 2013) serta memiliki potensi sumber daya pesisir dan lautan yang sangat besar. Salah satu dari pulau-pulau yang memiliki potensi bagi pengembangan wisata bahari adalah Kepulauan Seribu. Kepulauan Seribu terdiri atas 110 pulau, dan 11 diantaranya yang dihuni oleh penduduk. Sementara pulau-pulau lainnya hanya digunakan untuk rekreasi, cagar alam, dan cagar budaya.Potensi wisata tersebut yang akhirnya membuat banyaknya kunjungan wisatawan yang datang ke Kepulauan Seribu. Adapun data mengenai jumlah kunjungan wisatawan ke Kepulauan Seribu dari tahun 2010 hingga 2012 dapat di lihat dalam tabel 1.1 pada halaman selanjutnya.


(16)

2

Tabel 1.1

Data Kunjungan Wisatawan Kepulauan Seribu 2010-2012

No Tahun Jumlah Wisatawan

1 2010 231.020

2 2011 558.998

3 2012 659.659

1.449.677

Sumber: Buku Kepulauan Seribu Dalam Angka 2013 (Badan Pusat Statistik, 2013) Salah satu pulau di Kepulauan Seribu yang saat ini sedang berkembang adalah Pulau Tidung. Pulau Tidung merupakan pulau terbesar dalam gugusan pulau-pulau yang ada di Kepulauan Seribu. Pulau hunian penduduk ini memiliki luas sekitar 109 ha dengan populasi sekitar ±4000 jiwa dengan ±2000 kepala keluarga Nama Pulau Tidung berasal dari kata Tidung (dalam aksen penduduk setempat pada waktu itu), yang artinya tempat berlindung, karena pulau ini sering dijadikan sebagai tempat untuk berlindung dari bajak laut atau perompak, oleh karena itu Pulau ini dinamakan Pulau Tidung yaitu pulau untuk tempat berlindung. Kini Pulau Tidung menjadi pusat Kecamatan Kepulauan Seribu

Selatan yang membawahi 3 Kelurahan antara lain: Kelurahan Pulau Pari, Kelurahan Pulau Untung Jawa dan Kelurahan Pulau Tidung. Pulau Tidung terhampar membujur panjang dari barat ketimur dan menjadi 2 bagian (Tidung Besar & Tidung kecil). Pulau Tidung mulai banyak terdengar di telinga para wisatawan pada tahun 2009, banyak orang ingin mengunjungi Pulau tersebut dari tahun ke tahun.

Meningkatnya jumlah wisatawan yang datang setiap tahunnya mendorong masyarakat lokal yang berada di Pulau Tidung tergerak untuk berpartisipasi dalam kegiatan di pulau ini. Wisatawan yang datang sangat berpengaruh terhadap pendapatan masyarakat sekitar lokasi wisata. Adanya kawasan wisata Pulau Tidung mendatangkan dampak bagi masyarakat, di antaranya seperti peningkatan pendapatan, peningkatan kesempatan kerja, dan peluang usaha. Sebelum kegiatan wisata Pulau Tidung berkembang, masyarakat di Pulau Tidung bermata pencaharian sebagai nelayan. Seiring berkembangnya kegiatan wisata yang ada di Pulau Tidung, banyak wisatawan domestik dan mancanegara yang datang untuk menikmati keindahan panorama laut yang ada. Wisatawan yang datang ke Pulau


(17)

3

Tidung sangat berpengaruh terhadap pendapatan masyarakat di Pulau Tidung, karena wisatawan akan mengeluarkan uangnya untuk kegiatan wisata sehingga berdampak terhadap tingkat pendapatan dan mata pencaharian masyarakat di Pulau Tidung. Berdasarkan data jumlah kunjungan di Pulau Tidung sejak tahun 2011 hingga tahun 2014, Pulau Tidung merupakan salah satu pulau yang banyak dikunjungi wisatawan di Kepulauan Seribu, hal tersebut dapat dilihat dari tabel 1.2 di bawah ini yang menunjukkan jumlah kunjungan wisatawan ke Pulau Tidungtahun 2011 hingga tahun 2014.

Tabel 1.2

Data Kunjungan Wisatawan Pulau Tidung 2011-2014

No Tahun JumlahWisatawan

1 2011 79.092

2 2012 88.674

3 2013 99.701

4 2014 113.211

380.678 Sumber: Buku Laporan Tahunan Kelurahan Pulau Tidung 2011 – 2014.

Seiring dengan banyak dan meningkatnya wisatawan yang datang dari tahun ke tahun menuju Pulau Tidung, banyak dari agen perjalanan wisata di Pulau Tidung yang menjual paket wisata Pulau Tidung lengkap dengan fasilitas akomodasi selama wisatawan berada di Pulau Tidung, transportasi wisatawan untuk menuju ke Pulau Tidung serta saat di Pulau Tidung, serta fasilitas-fasilitas lainnya. Berbagai macam faktor seperti kualitas produk, kualitas pelayanan, harga sangat mempengaruhi para wisatawan dalam memilih agen perjalanan wisata yang akan mereka gunakan untuk menuju ke Pulau Tidung. Menurut Kotler dan Keller (2007, hlm. 177), kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja atau hasil produk yang dipikirkan terhadap kinerja yang diharapkan. Karenanya, para agen perjalanan wisata tersebut harus terus menghasilkan produk-produk yang dapat melebihi harapan wisatawan agar dapat dipilih oleh para wisatawan yang ingin berkunjung ke Pulau Tidung.

Selain memperoleh informasi dari data kunjungan, peneliti juga memperoleh informasi mengenai kepuasan wisatawan yang berkunjung ke Pulau


(18)

4

Tidung melalui website www.tripadvisor.com pada gambar 1.1 dan 1.2 di bawah ini.

Sumber: www.tripadvisor.com

Gambar 1.1: Testimonial dan Rating Pulau Tidung

Peneliti juga memperoleh informasi mengenai testimoni wisatawan yang berkunjung ke Pulau Tidung dengan menggunakan jasa travel agent melalui

website http://parah1ta.jalanjalanyuk.com/ pada gambar 1.2 di bawah ini.

Sumber: www.parah1ta.jalanjalanyuk.com

Gambar 1.2: Testimonial Jasa Travel Agent Pulau Tidung

Berdasarkan gambar 1.1 dan 1.2, peneliti menemukan adanya wisatawan yang kurang puas dengan keadaan Pulau Tidung dan aktifitas yang dilakukan


(19)

5

selama berada di Pulau Tidung. Hal tersebut dinyatakan dengan testimonial yang kurang baik dan juga rating yang diberikan.

Berdasarkan fenomena tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari komponen paket wisata terhadap kepuasan wisatawan yang berkunjung ke Pulau Tidung, dalam

kegiatan penelitian yang berjudul “Pengaruh Komponen Paket Wisata

Terhadap Kepuasaan Berkunjung Wisatawan Di Pulau Tidung Kepulauan Seribu”.

B. Identifikasi Masalah

Pulau Tidung merupakan salah satu destinasi pariwisata yang sedang berkembang di wilayah Provinsi DKI Jakarta. Pulau Tidung memiliki daya tarik sendiri untuk menarik wisatawan domestik maupun mancanegara untuk mengunjungi pulau tersebut. Dengan melihat peluang tersebut, banyak agen perjalanan wisata yang menawarkan paket perjalanan wisata menuju Pulau Tidung. Akan tetapi dari banyak agen perjalanan yang menawarkan paket wisata tersebut apakah sudah sesuai dengan harapan para wisatawan yang berwisata ke Pulau Tidung. Seperti apa kondisi komponen paket wisata yang ditawarkan kepada wisatawan untuk meningkatkan kepuasan wisatawan dalam berkunjung menuju Pulau Tidung. Dan apakah perlu adanya inovasi baru dari para agen perjalanan wisata pada paket wisata yang mereka tawarkan kepada wisatawan di Pulau Tidung. Upaya ini dilakukan demi perkembangan destinasi wisata Pulau Tidung kearah yang lebih baik.Dalam penelitian ini penulis lebih memfokuskan analisis terhadappaketwisata dan kepuasan berkunjung dengan responden yang dituju adalah pengunjung yang sedang dan sudah pernah berkunjung ke Pulau Tidung. Pendekatan teoritis akan menggunakan teori mengenai komponen paket wisata yang dikemukakan oleh John Swarbrooke dan Susan Horner (2001, hlm. 4) yang mengungkapkan paket wisata terdiri dari enam komponen yang dibagi menjadi : (1) Transportasi; (2) Akomodasi; (3) Atraksi Wisata; (4) Jenis Kunjungan; (5) Fasilitas Penunjang; (6) Penentuan Harga.

Dari teori mengenai kepuasan pengunjung, yang dikemukakan oleh Kotler dan Keller (2009, hlm. 161) yang mengungkapkan bahwa kepuasan pengunjung


(20)

6

dapat ditentukan dari performance perceived (kenyataan) pengunjung dan

expectation (harapan).

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan pada uraian identifikasi masalah, untuk memperdalam pembahasan serta pengkajian permasalahan yang terjadi maka penulis mengerucutkan permasalahan yang akan dibahas tersebut dalam bentuk rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana kondisi komponen paket wisata yang ditawarkan di Pulau Tidung?

2. Bagaimana kepuasan pengunjung terhadap paket wisata yang ditawarkan di Pulau Tidung?

3. Bagaimana pengaruh komponen paket wisata terhadap kepuasan berkunjung di Pulau Tidung?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penulis menyusun beberapa tujuan penelitian sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi kondisi komponen paket wisata yang ditawarkan di Pulau Tidung.

2. Menganalisiskepuasan pengunjung terhadap paket wisata yang ditawarkan di Pulau Tidung.

3. Menganalisis pengaruh komponen paket wisata terhadap kepuasan berkunjung di Pulau Tidung.

E. Manfaat Penelitian

Berdasarkan beberapa tujuan penelitian yang telah diutarakan, penulis memandang ada beberapa manfaat yang dapat dipetik dari penelitian ini diantaranya sebagai berikut:

1. Manfaat Akademis

Hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai salah satu referensi bagi akademisi ataupun peneliti lain yang juga hendak mengkaji permasalahan lebih mendalam pada kawasan Pulau Tidung, khususnya pada bidang yang


(21)

7

sejenis, sehingga penelitian tersebut dapat dikembangkan dengan lebih baik lagi.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi pihak pengelola dan agen perjalanan wisata Pulau Tidung, dapat dijadikan sebuah bahan monitoring dan evaluasi dalam upaya mengembangkan sebuah paket wisata.

b. Bagi penulis, sebagai sarana pengembangan wawasan serta sarana untuk memperoleh pengalaman dalam melakukan penelitian ilmiah, juga sebagai sarana penerapan pengetahuan yang telah diperoleh.

F. Sistematika Penulisan

Penulisan ini terdiri atas 5 (lima) bab. Uraian yang akan disajikan pada setiap bab adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan Latar Belakang, Identifikasi Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Sistematika Penulisan dan Definisi Operasional.

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

Bab ini terdapat kajian pustaka, yaitu uraian mengenai teori-teori relevan yang dijadikan sebagai landasan dalam penelitian ini, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran dan hipotesis.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini berisi lokasi penelitian, metode penelitian, variabel penelitian, operasional variabel, populasi dan sampel, instrumen penelitian, dan pengembangan instrumen penelitian.

BAB IV : TEMUAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi temuan dan pembahasan berdasarkan data – data yang sudah terkumpul dan pembahasannya.

BAB V : KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


(22)

8

G. Definisi Operasional

Definisi Operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat variabel yang diamati. Definisi operasional mencakup hal-hal yang penting dalam penelitian yang memerlukan penjelasan, bersifat spesifik, rinci,, tegas dan pasti yang menggambarkan karakteristik variabel-variabel penelitian dan hal-hal yang dianggap penting.

Untuk lebih memperjelas dan mempermudah penelitian maka peneliti menjelaskan secara rinci variabel, sehingga dari variabel tersebut melahirkan indikator-indikator yang akan dijabarkan dalam instrument penelitian. Berikut adalah operasional variabel penelitian.

1. Paket Wisata

a. Menurut Horner dan Swarbrooke (2001, hlm. 4), paket wisata dapat diartikan sebagai himpunan produk-produk yang disusun menjadi suatu perjalanan wisata dengan satu tujuan atau lebih dengan berbagai fasilitas serta harga tunggal yang telah ditetapkan dan mencakup seluruh komponen-komponen dari perjalanan wisata tersebut.

b. Menurut Bojamic dan Calantone (1990, hlm. 528), paket wisata adalah satu kombinasi dari banyak komponen wisata seperti transportasi, akomodasi, sightseeing, dan makanan yang dijual kepada wisatawan dalam satu harga paket.

2. Paket Wisata Merupakan Produk

Menurut Nuriata (1992:11), paket wisata dapat ditinjau dari pandangan sebagai suatu produk dan sebagai suatu perjalanan.

3. Produk Terhadap Kepuasan

a. Menurut Kotler (2005, hlm.203), produk didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai, atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan.


(23)

9

b. Menurut Rachel Allen & Nigel Hill (2007, hlm. 1), ketika definisi awal difokuskan pada sebuah produk, sejak itu pula telah dikenali berlakunya kepuasan pelanggan, sama halnya dengan adanya pengaruh jasa atau sebuah produk terhadap individu.

Dalam penelitian ini ada dua variabel yang digunakan untuk dijalankan di lapangan, diantaranya :

1. Variabel X (Variabel Bebas)

Variabel X dalam penelitian ini adalah Komponen Paket Wisata. 2. Variabel Y (Variabel Terikat)


(24)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian

Penulis melakukan penelitian di Pulau Tidung yang terletak di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Kelurahan Pulau Tidung, Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Jarak tempuh yang diperlukan sekitar 2 ½ - 3 jam perjalanan dengan menggunakan boat dari dermaga Muara Angke dan 1 jam perjalanan dengan menggunakan fastboat dari dermaga Kali Adem atau Marina Ancol.

Sumber: www.pulauseribu-resorts.com

Gambar 3.1: Lokasi Pulau Tidung

B. Metode Penelitian

Metode penelitian menurut Sugiyono (2010, hlm. 2) merupakan cara ilmiahyang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.Dalampenelitian ini, informasi dari sebagian populasi dikumpulkan langsung ditempat kejadian secara empirik dengan tujuan untuk mengetahui pendapat darisebagian populasi terhadap daya tarik wisata yang sedang diteliti di lapangan. Pada penelitian ini, penulis menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner untuk selanjutnya dianalisissecarakuantitatif dengan menggunakan metode analisis deskriptif verifikatif.


(25)

35

Menurut Sugiyono (2010, hlm. 35) menjelaskan bahwa penelitian deskriptifadalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui keberadaan variabel mandiri,baik satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri) tanpa membuatperbandingan satu sama lain. Sementara menurut Suharsimi Arikunto (2009, hlm. 8), penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran dari hasil pengumpulan data di lapangan.

C. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2011, hlm. 38) variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel bebas adalah komponen paket wisata (X) dan variabel terikat yang diteliti adalah kepuasan berkunjung (Y).

1. Variabel Bebas

Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah komponen paket wisata (X). Paket wisata merupakan kumpulan dari beberapa komponen-komponen wisata yang dikemas oleh sebuah agen perjalanan menjadi sebuah paket perjalanan wisata yang dapat memudahkan kegiatan berwisata seorang wisatawan, dibandingkan dengan wisatawan tersebut harus membeli produk-produk wisata tersebut secara terpisah. Horner dan Swarbrooke menyebutkan paket wisata terdiri dari berbagai komponen diantaranya meliputi akomodasi, transportasi, atraksi wisata, jenis kunjungan, fasilitas penunjang lainnya, dan penentuan harga.

2. Variabel Terikat

Dalam penelitian ini variabel terikatnyanya adalah kepuasan berkunjung (Y). Kepuasan berkunjung merupakan perasaan personal dari kesenangan atau kekecewaan sebagai hasil perbandingan antara manfaat produk yang dirasakan (or out come) terhadap harapan atau pengalaman mereka. Dan jika manfaat yang dirasakan dari suatu produk wisata lebih kecil dari harapan wisatawan, maka akan timbul rasa ketidakpuasaan akan produk wisata tersebut, sebaliknya juka manfaat yang di rasakan sesuai dengan harapan wisatawan maka akan timbul rasa puas akan produk wisata akan tercapai.


(26)

36

D. Operasional Variabel

Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu komponen paket wisata (X), adapun operasional variabel dapat dilihat dalam Tabel 3.1.

Tabel 3.1

Operasional Variabel X

Variabel (X) Sub-Variabel Indikator Ukuran Skala

Paket Wisata dapat diartikan sebagai himpunan produk-produk yang disusun menjadi suatu perjalanan wisata dengan satu tujuan atau lebih dengan berbagai fasilitas serta harga tunggal yang telah ditetapkan dan mencakup seluruh komponen-komponen dari perjalanan wisata tersebut. (Horner & Swarbrooke, 2001)

Transportasi Laut

Tingkat ketersediaan transportasi laut

Ordinal Tingkat kenyamanan

transportasi laut

Akomodasi Homestay

Tingkat ketersediaan homestay

Ordinal Tingkat kenyamanan

homestay

Atraksi Wisata Alam

Tingkat kemenarikan atraksi wisata bahari Ordinal Tingkat keanekaragaman bawah laut Jenis Kunjungan Liburan Tingkat kesesuaian kunjungan untuk berlibur Ordinal Pendidikan Tingkat kesesuaian kunjungan untuk wisata pendidikan Fasilitas Penunjang Konsumsi Tingkat ketersediaan makanan & minuman Ordinal Tingkat kelayakan makanan & minuman Sepeda Tingkat ketersediaan sepeda Tingkat kelayakan sepeda Peralatan Snorkling Tingkat kelengkapan peralatan snorkling Tingkat kelayakan peralatan Snorkling Asuransi Tingkat ketersediaan


(27)

37 Tingkat kelayakan Asuransi Guide Tingkat pelayanan guide Tingkat penguasaan informasiguide Kapal Snorkling Tingkat ketersediaan kapal untuk mengantar menuju spot snorkling Tingkat kelayakan kapal untuk mengantar menuju spot snorkling Penentuan

Harga Harga

Tingkat kesesuaian harga paket wisata

Ordinal Tingkat

kemudahan membayar paket wisata

Sumber: Olahan Peneliti(2015)

Selanjutnya, variabel terikat dalam penelitian ini yaitu kepuasan berkunjung (Y), adapun operasional variabel dapat dilihat dalam Tabel 3.2 di bawah ini.

Tabel 3.2

Operasional Variabel Y

Variabel (Y)

Sub-Variabel Indikator Ukuran Skala

Kepuasaan Berkunjung, kepuasan berkunjung akan ditentukan oleh ekspektasi dan persepsi pelanggan. (Kotler & Keller, 2009) 1. Performance perceived (kenyataan) Ketersediaan transportasi laut Ordinal Kenyamanan transportasi laut Ketersediaan homestay Ordinal Kenyamanan homestay Kemenarikan atraksi wisata bahari Ordinal Keanekaragaman bawah laut


(28)

38

2. Expectation (harapan)

Kesesuaian kunjungan untuk berlibur

Ordinal Kesesuaian kunjungan

untuk wisata pendidikan

Ketersediaan makanan & minuman

Ordinal Kelayakan makanan &

minuman

Ketersediaan sepeda Kelayakan sepeda Kelengkapan peralatan snorkling Kelayakan peralatan Snorkling

Ketersediaan Asuransi Kelayakan Asuransi Pelayanan guide Penguasaan informasiguide Ketersediaan kapal untuk mengantar menuju spot snorkling Kelayakan kapal untuk mengantar menuju spot snorkling Kesesuaian harga paket wisata Kemudahan membayar paket wisata

Sumber: Olahan Peneliti(2015) E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2009, hlm. 80).Dalam penelitian ini populasi yang dimaksud adalah jumlah pengunjung yang berkunjung ke Pulau Tidung, dengan menggunakan data jumlah


(29)

39

pengunjung rata-rata dari tahun 2011 hingga tahun 2014 yang berjumlah 95.169 orang. Data kunjungan dapat dilihat dalam gambar 3.2 di bawah ini :

Sumber: Buku Laporan Tahunan Kelurahan Pulau Tidung 2011 - 2014.

Gambar 3.2: Data Kunjungan Wisatawan Pulau Tidung 2011-2014

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2009, hlm. 80).Maka berdasarkan pengertian sampel diatas yang menjadi sampel pada penelitian ini yaitu beberapa orang pengunjung yang datang ke Pulau Tidung. Adapun ukuran sampel ditentukan dengan Rumus Slovin untuk menentukan berapa minimal sampel yang dibutuhkan jika ukuran populasi telah diketahui dengan pasti. Berikut adalah Rumus Slovin yang digunakan :

n =

Keterangan :

n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi

e = Persentase kelonggaran ketelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir (e = 0,10)

= 99,89 ≈ 100 orang

Berdasarkan rumus tersebut diperoleh hasil 99,89 dibulatkanmenjadi 100 orang wisatawan yang berkunjung ke Pulau Tidung.

79.092 88.674

99.701

113.211

0 20.000 40.000 60.000 80.000 100.000 120.000

2011 2012 2013 2014


(30)

40

F. Instrumen Penelitian 1. Sumber Data

a. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh langsung di lapangan oleh peneliti sebagai obyek penulisan. Data primer yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data data mengenai responden atau kuesioner guna mengetahui data yang di butuhkan mengenai pengaruh paket wisata terhadap kepuasan berkunjung di Pulau Tidung.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang tidak langsung memberikan data kepada peneliti. Jadi data tersebut bukanlah data yang diperoleh secara langsung oleh peneliti, melainkan data yang sudah di perolehdari berbagai sumber lain seperti studi literatur yang dilakukan terhadap banyak buku dan diperoleh berdasarkan catatan – catatan yang berhubungan dengan penelitian(Sugiyono, 2005,hlm. 62).Data sekunder yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data yang di peroleh dari Badan Pusat Statistik danpihak pengelola Pulau Tidung (buku laporan tahunan kelurahan Pulau Tidung).

Pada halaman selanjutnya terdapat tabel 3.3 mengenai jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini.


(31)

41

Tabel 3.3

Jenis dan Sumber Data

Data Jenis Data Sumber Data

Persepsi wisatawan mengenai kondisi paket

wisata di Pulau Tidung

Primer Kuesioner kepada wisatawan Persepsi wisatawan

mengenai kepuasan berkunjung di Pulau Tidung

Primer Kuesioner kepada wisatawan

Data kunjungan wisatawan

ke Kepulauan Seribu Sekunder Badan Pusat Statistik

Data jumlah wisatawan di Pulau Tidung pada tahun

2011-2014

Sekunder

Data Pengelola Pulau Tidung (buku laporan tahunan kelurahan

Pulau Tidung) Sumber : Olahan Peneliti (2015)

2. Teknik Pengumpulan Data

Menurut cara perolehannya, data dikelompokkan menjadi data primer dan data sekunder. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data dilakukan dengan pengumpulan data, yaitu sebagai berikut :

a. Teknik Pengumpulan Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dengan cara dikumpulkan sendiri oleh peneliti dan langsung dari objek atau lokasi yang diteliti (Kusmayadi dan Sugiarto, 2000, hlm. 80). Data primer dikumpulkan melalui pengamatan, kuesioner dan observasi langsung di lapangan untuk mengetahui kondisi lokasi studi. Lokasi yang menjadi sasaran pengumpulan data primer adalah Pulau Tidung.


(32)

42

1) Observasi

MenurutNawawi& Martini (1991, hlm. 54) observasiadalahpengamatandanpencatatansecarasistimatikterhad apunsur-unsur yang tampakdalamsuatugejalaataugejala-gejaladalamobjekpenelitian. Observasi lapangan peneliti secara langsung akan mendapatkan data primer dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang ada pada objek penelitian.

2) Kuesioner (Angket)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variable yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Selain itu kuesioner juga cocok digunakan jika jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. Kuesioner dapat berupa pertanyaan atau pernyataan yang tertutup atau terbuka , dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos atau internet.

b. Teknik Pengumpulan Data Sekunder

Teknik pengumpulan data sekunder merupakan teknik pengumpulan data dengan mengumpulkan dokumen, peta, photo, atau data baik softcopy maupun hardcopy yang berasal dari penelitian sebelumnya. Data disesuaikan dengan kebutuhan proses analisis yang akan dilakukan.

1) Studi kepustakaan

Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan menjadikan studi penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan, dan laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan (Nazir, 1988, hlm. 111).


(33)

43

2) Studi Dokumentasi

Dilakukan untuk melengkapi, mendukung dan memperkuat data dalam menganalisis masalah yang sedang diteliti. Data tersebut bisa berupa foto atau dokumen lainnya yang berhubungan dengan judul yang diambil penyusun.

3) Pencarian data di Internet

Dilakukan untuk mempermudah penyusun memperoleh data yang dibutuhkan tanpa dibatasi oleh waktu dan jarak. Data diambil dari website dan blog yang berhubungan dengan penelitian yang sedang dilakukan oleh penyusun.

G. Pengembangan Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2010, hlm. 102) “ instrumen penelitian adalah suatu alat untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamanati”. Kualitas instrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan reliabilitas instrumen dan kualitas pengumpulan data berkenaan dengan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Oleh karena itu, instrumen yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya, belum tentu menghasilkan data yang valid dan reliabel, apabila instrumen tersebut tidak digunakan secara tepat dalam pengumpulan datanya. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel.

Menurut Suharsimi Arikunto (2010, hlm. 211) yang dimkasud dengan validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrument.

Untuk menguji validitas setiap item pertanyaan dalam penelitian ini menggunakan metode koefisien product momentsebagai berikut:

rxy = n Σ x y –( Σx ) ( Σy )

}

Keterangan :

rxy = koefisien korelasi antara dua variabel n = jumlah responden


(34)

44

ΣX = jumlah skor X

(ΣX)2 = kuadrat jumlah skor X ΣY = jumlah skor Y

(ΣY)2 = kuadrat jumlah skor Y ΣXY = jumlah hasil skor X dan Y

Kriteria Uji jika rhitung > rtabel maka data dinyatakan valid. Dimana skor r tabel yang dianggap menjadi syarat minimumadalah jika r = 0,361. Setelah instrumen dinyatakan valid, maka dapat dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya (r) pada tabel 3.4 sebagai berikut.

Tabel 3.4

Tabel Koefisien Korelasi Nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,800 – 1,000 Sangat Kuat

0,600 – 0,799 Kuat

0,400 – 0,599 Cukup Kuat

0,200 – 0,399 Rendah

0,000 – 0,199 Sangat Rendah

Sumber : Sugiyono (2009)

Perhitungan validitas instrumen dilakukan dengan bantuan

softwareIBM SPSS Statistics 20 for Windows. Berikut ini adalah hasil dari

perhitungan uji validitas dapat dilihat dalam tabel 3.5 untuk variabel komponen paket wisata (X) dan tabel 3.6 untuk variabel kepuasan berkunjung (Y).

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Variabel X

No. Pernyataan r Hitung r Tabel Ket

1 Ketersediaan kapal / boat / speedboat untuk

menuju Pulau Tidung sudah memadai 0,679 0,361 Valid

2 Kenyamanan kapal / boat / speedboat untuk

menuju Pulau Tidung sudah baik 0,593 0,361 Valid

3 Ketersediaan homestay di Pulau Tidung sudah

memadai 0,453 0,361 Valid


(35)

45

baik

5 Aktivitas wisata bahari di Pulau Tidung menarik 0,371 0,361 Valid

6 Keanekaragaman bawah laut di Pulau Tidung

sudah baik 0,440 0,361 Valid

7 Pulau Tidung sesuai untuk tujuan berlibur 0,420 0,361 Valid

8 Pulau Tidung sesuai untuk tujuan wisata

pendidikan 0,421 0,361 Valid

9 Ketersediaan makanan dan minuman yang

diberikan oleh agen perjalanan sudah memadai 0,476 0,361 Valid

10 Kelayakan makanan dan minuman yang diberikan

oleh agen perjalanan sudah baik 0,561 0,361 Valid

11 Ketersediaan sepeda di Pulau Tidung sudah

memadai 0,471 0,361 Valid

12 Kelayakan sepeda di Pulau Tidung sudah baik 0,599 0,361 Valid

13 Kelengkapan peralatan snorkling sudah baik 0,677 0,361 Valid 14 Kelayakan peralatan snorkling sudah baik 0,478 0,361 Valid

15 Ketersediaan asuransi yang diberikan agen

perjalanan sudah baik 0,662 0,361 Valid

16 Kelayakan asuransi yang diberikan agen

perjalanan sudah baik 0,726 0,361 Valid

17 Pelayanan yang diberikan guide kepada anda

sudah sangat baik 0,581 0,361 Valid

18 Penguasaan informasi yang dimiliki guide sudah

sangat baik 0,642 0,361 Valid

19 Ketersediaan kapal untuk mengantar anda menuju

spot snorkling sudah memadai 0,389 0,361 Valid

20

Kelayakan kapal untuk mengantar anda menuju spot snorkling sudah sangat baik menuju spot snorkling sudah memadai

0,513 0,361 Valid

21 Harga yang anda bayarkan sudah sesuai dengan

apa yang anda dapatkan 0,455 0,361 Valid

22 Agen perjalanan memudahkan anda dalam proses

pembayaran paket wisata 0,418 0,361 Valid

Sumber : Olahan Peneliti (2015)

Berdasarkan tabel 3.5 uji validitas variabel komponen paket wisata (X), dapat dilihat terdapat 22 item pertanyaan yang bernilai positif dan dinyatakan valid. Ini berdasarkan dari nilai r hitung yang hasilnya lebih


(36)

46

besar dari nilai r tabel = 0,361, sehingga 22 item pernyataan tersebut dinyatakan layak dan dapat dijadikan sebagai instrument penelitian. Perhitungan validitas ini menggunakan bantuansoftware IBM SPSS

Statistics 20 for Windows. Dibawah ini terdapat tabel 3.6, yaitu tabel uji

validitas variabel kepuasaan berkunjung (Y). Tabel 3.6

Hasil Uji Validitas Variabel Y

No. Pernyataan r Hitung r Tabel Ket

1 Wisatawan merasa puas terhadap ketersediaan

transportasi laut 0,596 0,361 Valid

2 Wisatawan merasa puas terhadap kenyamanan

transportasi 0,616 0,361 Valid

3 Wisatawan merasa puas terhadap ketersediaan

homestay 0,393 0,361 Valid

4 Wisatawan merasa puas terhadap kenyamanan

homestay 0,508 0,361 Valid

5 Wisatawan merasa puas terhadap kemenarikan

aktivitas wisata bahari 0,466 0,361 Valid

6 Wisatawan merasa puas terhadap

keanekaragaman bawah laut 0,412 0,361 Valid

7 Wisatawan merasa puas terhadap kesesuaian

berkunjung untuk wisata pendidikan 0,533 0,361 Valid

8 Wisatawan merasa puas terhadap kesesuaian

berkunjung untuk berlibur 0,367 0,361 Valid

9 Wisatawan merasa puas terhadap ketersediaan

makanan & minuman 0,474 0,361 Valid

10 Wisatawan merasa puas terhadap kelayakan

makanan & minuman 0,577 0,361 Valid

11 Wisatawan merasa puas terhadap ketersediaan

sepeda 0,446 0,361 Valid

12 Wisatawan merasa puas terhadap kelayakan

sepeda 0,597 0,361 Valid

13 Wisatawan merasa puas terhadap kelengkapan

peralatan snorkling 0,594 0,361 Valid

14 Wisatawan merasa puas terhadap kelayakan

peralatan Snorkling 0,483 0,361 Valid


(37)

47

Asuransi

16 Wisatawan merasa puas terhadap kelayakan

Asuransi 0,730 0,361 Valid

17 Wisatawan merasa puas terhadap pelayanan guide 0,571 0,361 Valid

18

Wisatawan merasa puas terhadap penguasaan

informasiguide 0,667 0,361 Valid

19 Wisatawan merasa puas terhadap ketersediaan

kapal untuk mengantar menuju spot snorkling 0,398 0,361 Valid

20 Wisatawan merasa puas terhadap kelayakan kapal

untuk mengantar menuju spot snorkeling 0,548 0,361 Valid

21

Wisatawan merasa puas terhadap kesesuaian

harga paket wisata 0,447 0,361 Valid

22

Wisatawan merasa puas terhadap kemudahan

membayar paket wisata 0,406 0,361 Valid

Sumber : Olahan Peneliti (2015)

Berdasarkan tabel 3.6 uji validitas variabel kepuasan berkunjung (Y), dapat dilihat terdapat 22 item pertanyaan yang bernilai positif dan dinyatakan valid. Ini berdasarkan dari nilai r hitung yang hasilnya lebih besar dari nilai r tabel = 0,361, sehingga 22 item pernyataan tersebut dinyatakan layak dan dapat dijadikan sebagai instrument penelitian. Perhitungan validitas ini menggunakan software IBM SPSS Statistics 20 for

Windows.

2. Uji Reliabilitas

Menurut Suharsimi Arikunto (2009, hlm. 247), reliabilitas menunjukan suatu pengertian bahwa instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrument tersebut sudah baik. Sedangkan Menurut Sugiyono (2010, hlm. 268), reabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Dalam pandangan positivistic (kuantitatif), suatu data dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam objek yang sama menghasilkan data yang sama atau peneliti sama dalam waktu berbeda menghasilkan data yang


(38)

48

sama, atau sekelompok data bila dipecahkan menjadi dua menunjukan data yang tidak berbeda.

Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa instrument cukup dapat di percaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data dan apabila instrument sudah dapat dipercaya maka akan dapat menghasilkan data yang dapat di percaya. Pada penelitian kali ini untuk menguji reliabilitas menggunakan rumus alpha atau cronbach’s alpha (α), karena pada penelitian kali ini pertanyaan kuesioner meggunakan skala likert 1 sampai dengan 5 dan rumus alpha atau cronbach’s alpha (α) dapat dilihat sebagai berikut :

Husein Umar (2010, hlm. 65) Keterangan :

r11 = Reliabilitas instrumen k = Banyak butir pertanyaan σt2 = Varian total

Ʃσb2 = Jumlah varian butir pertanyaan

Untuk mengetahui jumlah varian butir pertanyaan menggunakan rumus :

Husein Umar (2010, hlm. 66) Keterangan :

n = Jumlah sampel σ = Jumlah varian


(39)

49

Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Jika koefisien internal seluruh item rhitung> rtabel dengan tingkat signifikan 5 % maka item pertanyan dinyatakan reliabel.

b. Jika koefisien internal seluruh item rhitung < rtabel dengan tingkat signifikan 5 % maka item pertanyan dinyatakan tidak reliabel.

Robert M. Kaplan (1993, hlm. 126) mengemukakan bahwa kelompok item dalam suatu dimensi dinyatakan reliabel jika koefisien reliabilitasnya tidak lebih rendah dari 0,70. Bila koefisien reliabilitas telah dihitung, maka menentukan keeratan hubungan bisa digunakan kriteria Guilford (1956), yaitu:

Kurang dari 0,20 : Hubungan sangat kecil dan bisa diabaikan 0,20 - < 0,40 : Hubungan yang kecil (tidak erat)

0,40 - < 0,70 : Hubungan yang cukup erat 0,70 - < 0,90 : Hubungan yang erat (reliabel) 0,90 - < 1,00 : Hubungan yang sangat erat

1,00 : Hubungan yang sempurna

Pengujian reliabilitas instrumen pada penelitian kali ini menggukan bantuan software IBM SPSS Statistics 20 for Windows. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel 3.7 di bawah ini :

Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Jml Pernyataan Alpha Titik Kritis Keteragan

Paket Wisata (X) 22 0,863 0,70 Reliabel

Kepuasan Berkunjung (Y) 22 0,862 0,70 Reliabel

Sumber: Olahan Peneliti (2015)

Berdasarkan hasi uji reliabilitas pada tabel 3.7 dapat diketahui variable komponen paket wisata (X) dan kepuasan berkunjung (Y) memiliki nilai cronbach’s alpha diatas 0,70 yang berarti kedua variable tersebut telah


(40)

50

3. Pendekatan Skala Likert

Dalam penelitian ini tanggapan responden atas sikap dan mengenai pengaruh fasilitas wisata terhadap kepuasan berkunjung di wisata kuda pakuhaji dengan menggunakan skala Likert. Menurut Sugiyono (2008, hlm. 93) skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Setiap item akan diberikan 5 pilihan jawaban untuk setiap pertanyaan. Pilihan terhadap masing – masing jawaban untuk tanggapan responden atas dimensi komponen paket wisata (X) dan kepuasan berkunjung (Y) dapat dilihat pada table 3.8 dibawah ini :

Tabel 3.8

Kriteria Bobot Nilai Skala Likert

Jawaban Nilai/Skor

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Cukup Setuju 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Sumber : Sugiyono (2013) 4. Garis Kontinum

Dari perhitungan skor kuisioner dapat ditentukan masing – masing nilai variabel apakah sudah memenuhi kriteria yang ada atau belum. Hal tersebut dapat diketahui dengan menentukan interval, yaitu skor jawaban terendah dibagi banyaknya kelas pengelompokkan.Untuk mengklasifikasikan kelompok interval tersebut, maka dibuat garis kontinum. Menurut Sudjana (2005, hlm. 28) rumus untuk menentukan jenjang interval adalah sebagai berikut:

Dimana nilai NJI adalah interval untuk menentukan sangat tidak baik, tidak baik, cukup baik, baik dan tidak baik dari suatu variabel. Jika diumpamakan jumlah pernyataan suatu variabel adalah tiga pernyataan


(41)

51

dengan skor pernyataan terbesar 5 dan skor pernyataan terendah adalah 1 dengan responden sebanyak 100 orang, maka perhitungan garis kontinum adalah sebagai berikut:

Jumlah kriteria pernyataan : 3

Nilai tertinggi secara keseluruhan : (3 x 5 x 100) = 1500 Nilai terendah : (3 x 1 x 100) = 300

Selanjutnya dapat diketahui interval untuk mengklasifikasikan penilaian adalah:

NJI =1500 – 300 5 = 240

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai jenjang interval sebesar 240, maka klasifikasi penilaian yang tertuang dalam garis kontinum adalah:

5. Analisis Data Deskriptif

Menurut Sugiyono (2010, hlm. 147-148) yang menyatakan bahwa analisis deskriptif adalah analisis yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Pada penelitian kali ini dilakukan pembahasan mengenai pengaruh fasilitas wisata terdapat kepusan berkunjung di Pulau Tidung Kepulauan Seribu dan analisis data deskriptif yang digunkan untuk mendeskripsikan variable-variabel penelitian yaitu diantaranya adalah :

a. Analisis tanggapan pengunjung mengenai paket wisata di Pulau Tidung yang terdiri dari transportasi, akomodasi, atraksi wisata, jenis kunjungan, fasilitas penunjang dan penentuan harga.


(42)

52

b. Analisis deskriptif tanggapan pengunjung mengenai kepuasan wisatawan yang terdiri dari kenyataan dan harapan tentang paket wisata di Pulau Tidung.

6. Analisis Data Verifikatif

Menurut Suharsimi Arikunto (2009, hlm. 8), penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran dari hasil pengumpulan data di lapangan. Bila skor variabel bebas diketahui maka skor variabel terikatnya dapat diprediksi besarnya. Dalam penelitian ini variabel bebas (x) yaitu komponen paket wisata sedangkan variabel terikat (y) yaitu kepuasan berkunjung.

a. Metode MSI (Method Success Interval)

Menurut Jonathan Sarwono (2012, hlm. 250), metode suksesif interval merupakan proses mengubah data ordinal menjadi data interval. Kualitatif atau bukan angka sebenarnya. Data ordinal menggunakan angka sebagai simbol data kualitatif. Dalam contoh dibawah ini, misalnya :

1) Angka 1 mewakili “sangat tidak setuju” 2) Angka 2 mewakili “ tidak setuju” 3) Angka 3 mewakili “netral” 4) Angka 4 mewakili “setuju” 5) Angka 5 mewakili “sangat setuju”

Penelitian ini menggunakan skala ordial seperti yang dijelaskan di oprasional variabel, oleh karena itu harus diubah dalam bentuk interval untuk memenuhi persayaratan prosedur-prosedur tersebut. Semua data ordial yang sudah terkumpul terlebih dahulu perlu diubah menjadi skala interval dengan cara MSI. Menurut Harun Al-Rasyid (1994, hlm. 131) untuk melakukan transformasi data tersebut dilakukan dengan cara sebagi berikut :

1) Menghitung frekuensi (f) setiap pilihan jawaban berdasarkan hasil jawaban responden pada setiap pertanyaan. 2) Berdasarkan frekuensi yang diperoleh untuk setiap pertanyaan dilakuakan perhitungan proporsi (ρ) setiap pilihan


(43)

53

jawaban dengan cara membagi frekuensi dengan jumlah responden.

3) Berdasarkan proporsi tersebut dilakukan perhitungan proporsi kumulatif untuk setiap pilihan pertanyaan.

4) Menentukan nilai batas Z (tabel normal) untuk setiap pilihan jawaban pertanyaan.

5) Menentukan nilai interval rata – rata (scale value) untuk setiap pilihan jawaban melalui persamaan berikut :

Scale Value= (Decinty At Lower Limit ) – (Decinty At Upper Limit) (Area Below Upper Limit) – (Area Below Lower Limit)

6) Meghitung nilai hasil transformasi setiap pilihan jawaban melalui rumusan persamaan sebagai berikut :

Nilai hasil transformasi : score = scale value minimum + 1

Data yang telah terbentuk skala interval kemudian ditentukan persamaan yang berlaku untuk pasangan variabel tersebut.

b. Uji Asumsi Klasik

Menurut Wahid Sulaiman (2004, hlm. 88) untuk memperoleh model regresi yang terbaik, dalam arti secara statistik adalah BLUE

(Best Linier Unbiased Estimator), maka model regresi yang diajukan

harus memenuhi persyaratan uji normalitas, uji asumsi heteroskedastisitas, uji linieritas, dan uji hipotesis. Menurut Wahid Sulaiman (2004, hlm. 88) untuk memperoleh model regresi yang baik, dalam arti secara statistik adalah BLUE (Best Linier Unbiased

Estimator), maka model regresi yang diajukan harus memenuhi

persyaratan uji normalitas, uji asumsi heteroskedastisitas, uji asumsi linieritas, dan uji hipotesis.

1) Uji Normalitas

Salah satu syarat utama untuk melakukan analisis regresi adalah normalitas, sebagaimana yang diungkap oleh Triton (2005, hlm. 76) yang menyatakan bahwa sampel hendaknya memenuhi prasyarat distribusi normal, sehingga sebelum dilakukan analisis data regresi perlu dilakukan uji normalitas


(44)

54

data pada variabel X (komponen paket wisata) dan variabel Y (kepuasan berkunjung). Uji normalitas distribusi data dalam penelitian ini menggunakan Uji Kolmogorov – Smirnov. Uji Kolmogorov – Smirnov berdasar pada kriteria sebagai berikut:

a) Jika nilai signifikasi> 0,05 maka dinyatakan data berdistribusi normal.

b) Jika nilai signifikasi< 0,05 maka dinyatakan data berdistribusi tidak normal.

Hasil uji Kolmogorov – Smirnov dihitung dengan bantuan software IBM SPSS Statistics 20 for Windowsdan diperoleh data

pada tabel 3.9 di bawah ini :

Tabel 3.9

Hasil Uji Normalitas Berdasarkan Uji Kolomogrov - Smirnov

Sumber: Olahan Peneliti Dengan Bantuan IBM SPSS 20 (2015)

Berdasarkan hasil pengujian normalitas seperti pada tabel 4.33 dapat dijelaskan, nilai uji Kolmogorov – Smirnovuntuk

variabel komponen paket wisata (X) memperoleh nilai 0,751 lebih besar dari 0,05 dan untuk variabel kepuasan berkunjung (Y) memperoleh nilai 0,150 lebih besar dari 0,05. Maka kedua variabel tersebut dapat dinyatakan berdistribusi normal dan memenuhi persyaratan untuk dilakukan pengujian regresi linier sederhana.


(45)

55

2) Uji Linieritas

Asumsi linieritas menyatakan bahwa untuk setiap persamaan regresi linear, Purbayu Budi Santosa dan Ashari (2005, hlm. 244) menyatakan bahwa hubungan antara variable

independen dan variable dependen harus saling linear. Dasar

pengambilan kepuasan dalam uji linieritas adalah :

1) Jika nilai signifikasi< 0,05, maka hubungan antara variable X dengan Y adalah linear.

2) Jika nilai signifikasi> 0,05, maka hubungan antara varibel X dengan Y tidak linear.

Hasil uji linieritas dalam penelitian inidilakukan dengan bantuan software IBM SPSS Statistics 20 for Windowsdan diperoleh data pada tabel 3.10 dibawah ini :

Tabel 3.10 Hasil Uji Linieritas

Sumber: Olahan Peneliti Dengan Bantuan IBM SPSS 20 (2015)

Berdasarkan tabel 3. Dapat diketahui bahwa hasil pengujian linieritas antara variabel komponen paket wisata (X) dan kepuasan berkunjung (Y) sebesar 0,001, dimana syarat pengujian ini harus memperoleh hasil linieritas < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel variabel paket wisata (X) dan kepuasan berkunjung (Y) memiliki hubungan yang linier.

3) Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu


(46)

56

pengamatan yang lain, jika variandari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain tetap disebut homoskedastisitas, untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan cara mengkorelasikan setiap variabel bebas dengan nilai mutlak residualnya.

Model regresi yang baik adalah jika dalam hasil pengujian ini dinyatakan homogen atau homoskedastisitas. Karena jika homogen maka data sesuai dengan apa yang dibahas dalam penelitian ini. Suatu regresi dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitasapabila diagram pencar residualnya tidak membentuk suatu pola. Adapun uji heteroskedastisitas yang dapat dilakukan dengan metode grafik plot, dapat dilihat dalam gambar 3.3 Dibawah ini :

Sumber: Olahan Peneliti Dengan Bantuan IBM SPSS 20 (2015) Gambar 3.3


(47)

57

Berdasarkan gambar 3.3 dapat diketahui bahwa sebaran data residual terlihat menyebar dan tidak tampak menyerupai sebuah pola tertentu yang mempunyai arti sebaran data sudah mengikuti persyaratan model asumsi heteroskedastisitas ini dilakukan dengan bantuan software IBM SPSS Statistics 20 for

Windows.

4) Uji Regresi Linier Sederhana

Menurut Gujarati (2003) dalam Imam ghozali (2013, hlm. 95) analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variable dependen (terikat) dengan satu atau lebih variable independen (varibel bebas), dengan tujuan untuk mengestimasi dan meprediksi rata-rata variabeldependen berdasrakan nilai variable independen yang diketahui. Sedangkan Menurut Riduwan dan Akdon (2010, hlm. 133) regresi linier sederhana atau peramalan adalah salah satu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling mungkin terjadi dimasa yang akan datang berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang yang dimiliki agar kesalahannya dapat diperkecil. Kegunaan regresi linier sederhana dalam penelitian ini adalah untuk meramalkan atau memprediksi variabel bebas (X) komponen paket wisata Pulau Tidung dan variabel terikat dalam penelitian ini (Y) kepuasan berkunjung di Pulau Tidung.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier sederhana, analisis regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui beseranya pengaruh satu variable bebas, sedengkan data yang akan dianalisis dengan regresi merupakan data kuantitatif, bentuk umum dari persamaan regresi linier sederhana, varibel bebas ditunjukan pada halaman selanjutnya.


(48)

58

Y = a + bX Keterangan :

Y = Variabel fasilitas wisata X = Variabel kepuasan berkunjung a = Nilai Y bila X = 0 (harga konstanta)

b = Angka arah atau koefesien regresi, yang menunjukan angka pada peningkatan atau pun penurunan variable dependen. Bila b (+) maka naik, dan bila b (-) maka terjadi penurunan

5) Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi untuk mngetahui besarnya presentase kontribusi variabel komponen paket wisata (X) terhadap variabel kepuasan berkunjung (Y) dengan rumus koefesien determinasi (kd) yaitu :

KD =r2 × 100% Keterangan :

KD = Koefisien determinasi r = Koefisien korelasi Dimana apabila :

1) Kd = 0, Berarti pengaruh variabel x terhadap variabel y, lemah.

2) Kd = 1, Berarti pengaruh variabel x t erhadap variabel y, kuat.

Adapun tabel tentang pedoman koefisien determinasi yang dapat dilihat pada tabel 3.11di halaman selanjutnya.


(49)

59

Tabel 3.11

Pedoman Koefesien Determinasi

Interval Koefisien Tingkat Pengaruh

0% - 19,99% Sangat Lemah

20% - 39,99% Lemah

40% - 59,99% Sedang

60% - 79,99% Kuat

80% - 100% Sangat Kuat

Sumber : Sugiyono (2012) 6) Uji Hipotesis

Hipotesis menurut Purwanto dan Sulistyastuti (2007, hlm. 137), hipotesis adalah pernyataan atau dugaan yang bersifat sementara terhadap suatu maslaah penelitian yang kebenarannya masih lemah (belum tentu kebenarannya) sehingga harus di uji secara empiris. Untuk menguji signifikansi koefisien korelasi antara variabel X dan Y dilakukan dengan membandingkan t hitung dan t tabel yaitu dengan menggunakan rumus distribusi

student, yaitu sebagai berikut :

Keterangan :

t = Distribusi student r = Koefesien korelasi n = Banyaknya data

Kriteria mengambil keputusan utuk hipotesis yang diajukan adalah :

a) Jika t hitung > t tabel maha H0 ditolak dan H1 diterima

b) Jika t hitung < t tabel maha H0 diterima dan H1 ditolak


(50)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan, peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Pada variabel paket wisata terdapat enam sub variabel yaitu transportasi, akomodasi, atraksi wisata, jenis kunjungan, fasilitas penunjang dan penentuan harga. Dari enam sub variabel tersebut terdapat dua sub variabel berada pada kategori baik, dua sub variabel berada pada kategori cukup dan dua sub variabel berada pada kategori tidak baik. Untuk sub variabel yang berada pada kategori baik adalah fasilitas penunjang dan penentuan harga. Sub variabel akomodasi dan jenis kunjungan berada pada kategori cukup. Sementara sub variabel transportasi dan atraksi wisata berada dalam kategori tidak baik. Secara keseluruhan paket wisata Pulau Tidung termasuk pada kategori cukup, hal ini dikarenakan adanya sub variabel yang berada pada kategori tidak baik dapat diimbangi oleh kondisi sub variabel yang berada pada kategori baik.

2. Pada variabel kepuasan berkunjung, wisatawan yang berkunjung ke Pulau Tidung belum merasa puas terhadap paket wisata Pulau Tidung. Hal ini dikarenakan secara keseluruhan perbandingan menunjukan

expectation > performance perceived, yang berarti harapan lebih

besar dibandingkan kenyataan. Wisatawan tidak merasa puas pada tiga sub variabel di dalam variabel paket wisata yaitu transportasi, akomodasi, dan atraksi wisata dengan perbandingan expectation >

performance perceived, sementara pada tiga sub variabel lainnya yaitu

jenis kunjungan, fasilitas penunjang dan penentuan harga wisatawan sudah merasa puas dengan perbandingan performance perceived >

expectation. Pada hasil rekapitulasi dari semua sub variabel, dapat

diketahui secara keseluruhan mempunyai perbandingan expectation >

performance perceived, sehingga dapat disimpulkan bahwa pengunjung belum merasa puas terhadap paket wisata Pulau Tidung.


(51)

114

3. Berdasarkan hasil analisis regresi didapatkan pengaruh antara variabel komponen paket wisata (X) dan variabel kepuasan berkunjung (Y) berada pada tingkat pengaruh yang sangat lemah, hal ini ditunjukan oleh hasil analisis koefisien determinasi, dimana paket wisata mempengaruhi kepuasan berkunjung wisatawan sebesar 11%, sedangkan 89% lainnya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Sementara itu berdasarkan hasil dari uji hipotesis dengan membandingkan thitung dan ttabel terjadi perbandingan nilai 3,487 > 1,984 yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti adanya pengaruh dari komponen paket wisata (X) terhadap kepuasan berkunjung (Y) di Pulau Tidung. Maka dapat disimpulkan bahwa paket wisata mempunyai pengaruh terhadap kepuasan berkunjung wisatawan di Pulau Tidung, akan tetapi berada dalam kategori sangat lemah dengan nilai 11%, dan pada pedoman koefisien determinasi berada dalam rentang 0% - 19,99%.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti dapat diketahui dalam kondisi komponen paket wisata menurut tanggapan wisatawan terdapat dua sub variabel dalam kondisi tidak baik yaitu transportasi dan atraksi wisata, dua sub variabel dalam kondisi cukup yaitu akomodasi dan jenis kunjungan, serta dua sub variabel dalam kondisi baik yaitu fasilitas penunjang dan penentuan harga. Berdasarkan rekapitulasi tanggapan wisatawan tentang kepuasan berkunjung di Pulau Tidung saat ini beradadalam kategori tidak puas, hal ini mengindikasikan bahwa pengunjung merasa tidak puas terhadap komponen paket wisata Pulau Tidung yang ditawarkan oleh agen perjalanan wisata. Tanggapan pengunjung dapat berubah menjadi puas jika komponen komponen dari paket wisata tersebut bias lebih ditingkatkan kualitasnya.

Peningkatan kualitas paket wisata dapat dilakukan terhadap sub variabel yang kurang memadai bagi wisatawan. Adapun sub variabel yang menurut wisatawan masih kurang memadai adalah transportasi, akomodasi, dan atraksi wisata. Dengan demikian peneliti dapat memberikan rekomendasi yang


(52)

115

didasarkan pada sub variabel yang kurang memadai tersebut, adapun rekomendasi yang dapat diberikan oleh peneliti adalah sebagai berikut :

1. Transportasi khususnya kapal untuk menuju Pulau Tidung diharapkan agar menggunakan kursi agar penumpang dapat merasa lebih nyaman dalam perjalanan, serta kapasitas kapal dapat dipastikan secara pasti dan tidak terjadi over capacity. Selain itu wc di dalam kapal harus diperbaiki atau ditingkatkan tingkat kenyamanan dan tingkat kebersihannya dan pemilik kapal lebih menjaga koordinasi dengan pihak dermaga Muara Angke untuk memperhatikan dan meningkatkan kebersihan dermaga demi kenyamanan penumpang yang akan menuju Pulau Tidung.

2. Akomodasi dalam hal ketersediaan homestay wisatawan sudah merasa ketersediaan homestay di Pulau Tidung sudah mencukupi dikarenakan banyaknya homestay yang ada di Pulau Tidung sehingga wisatawan tidak perlu merasa khawatir akan kekurangan homestay. Untuk hal kenyamanan wisatawan masih belum merasa puas dengan kenyamanan homestay, hal ini harus diperhatikan oleh pemilik

homestay dengan cara menambah jumlah air conditioner selain itu

pengelola homestay berkoordinasi baik dengan pengelola homestay lain dan juga pemerintah untuk membahas instalasi alat pengubah air laut menjadi air tawar, yang akan digunakan di dalam toilet homestay. Selain itu ketersediaan kasur juga harus diperhatikan sehingga ketika

homestay menerima tamu dalam jumlah yang banyak tidak ada

wisatawan yang kekurangan kasur di dalam homestaytersebut. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kenyamanan pada homestay.

3. Atraksi wisata yang menurut tanggapan wisatawan masih berada dalam kondisi tidak baik, diharapkan para pengelola water sportuntuk menambahkan jenis permainan water sport seperti parasailing, flying

fish, bunge jumping dan yang lainnya. Selain itu juga trek atau jalur

dari permainan yang adabisa diperluas dan diperpanjang agar wisatawan lebih merasa puas ketika menggunakan permainan water


(53)

116

di Pulau Tidung yang sudah rusak dengan cara melakukan coral

gardening atau pelestarian dan menanam terumbu karang baru agar

kondisi biota laut di Pulau Tidung setidaknya lebih baik dari sebelumnya dan semakin beranekaragam.

4. Berdasarkan jenis kunjungan, wisatawan menganggap Pulau Tidung sudah sesuai untuk tujuan berlibur, akan tetapi wisatawan belum merasa puas dengan tujan wisata pendidikan. Berdasarkan profil responden tujuan kunjungan dengan nilai terbanyak setelah berlibur adalah study tour, yang berarti wisatawan mengharapkan adanya ilmu yang didapat setelah pulang dari Pulau Tidung. Dalam hal ini agen perjalanan diharapkan membuat paket wisata tematik, yang bertemakan pendidikan. Adanya bangunan untuk makam Raja Pandita dapat dijadikan wisata heritage dan para guide pun bisa menjelaskan sejarah dari makam Raja Pandita yang berasal dari Kalimantan tersebut. Selain itu konservasi terumbu karang juga dapat dilakukan di Pulau Tidung Kecil untuk menambah dan melestarikan terumbu karang di Pulau Tidung.

5. Untuk fasilitas penunjang dan penentuan harga yang sudah berada dalam kondisi baik, pihak agen perjalanan diharapkan dapat menjaga atau bahkan meningkatkan kualitas dari fasilitas penunjang dan penentuan harga tersebut, agar bisa menjaga dan meningkatkan tingkat kepuasan dari wisatawan.


(1)

didasarkan pada sub variabel yang kurang memadai tersebut, adapun rekomendasi yang dapat diberikan oleh peneliti adalah sebagai berikut :

1. Transportasi khususnya kapal untuk menuju Pulau Tidung diharapkan agar menggunakan kursi agar penumpang dapat merasa lebih nyaman dalam perjalanan, serta kapasitas kapal dapat dipastikan secara pasti dan tidak terjadi over capacity. Selain itu wc di dalam kapal harus diperbaiki atau ditingkatkan tingkat kenyamanan dan tingkat kebersihannya dan pemilik kapal lebih menjaga koordinasi dengan pihak dermaga Muara Angke untuk memperhatikan dan meningkatkan kebersihan dermaga demi kenyamanan penumpang yang akan menuju Pulau Tidung.

2. Akomodasi dalam hal ketersediaan homestay wisatawan sudah merasa ketersediaan homestay di Pulau Tidung sudah mencukupi dikarenakan banyaknya homestay yang ada di Pulau Tidung sehingga wisatawan tidak perlu merasa khawatir akan kekurangan homestay. Untuk hal kenyamanan wisatawan masih belum merasa puas dengan kenyamanan homestay, hal ini harus diperhatikan oleh pemilik

homestay dengan cara menambah jumlah air conditioner selain itu

pengelola homestay berkoordinasi baik dengan pengelola homestay lain dan juga pemerintah untuk membahas instalasi alat pengubah air laut menjadi air tawar, yang akan digunakan di dalam toilet homestay. Selain itu ketersediaan kasur juga harus diperhatikan sehingga ketika

homestay menerima tamu dalam jumlah yang banyak tidak ada

wisatawan yang kekurangan kasur di dalam homestaytersebut. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kenyamanan pada homestay.

3. Atraksi wisata yang menurut tanggapan wisatawan masih berada dalam kondisi tidak baik, diharapkan para pengelola water sportuntuk menambahkan jenis permainan water sport seperti parasailing, flying

fish, bunge jumping dan yang lainnya. Selain itu juga trek atau jalur

dari permainan yang adabisa diperluas dan diperpanjang agar wisatawan lebih merasa puas ketika menggunakan permainan water


(2)

116

di Pulau Tidung yang sudah rusak dengan cara melakukan coral

gardening atau pelestarian dan menanam terumbu karang baru agar

kondisi biota laut di Pulau Tidung setidaknya lebih baik dari sebelumnya dan semakin beranekaragam.

4. Berdasarkan jenis kunjungan, wisatawan menganggap Pulau Tidung sudah sesuai untuk tujuan berlibur, akan tetapi wisatawan belum merasa puas dengan tujan wisata pendidikan. Berdasarkan profil responden tujuan kunjungan dengan nilai terbanyak setelah berlibur adalah study tour, yang berarti wisatawan mengharapkan adanya ilmu yang didapat setelah pulang dari Pulau Tidung. Dalam hal ini agen perjalanan diharapkan membuat paket wisata tematik, yang bertemakan pendidikan. Adanya bangunan untuk makam Raja Pandita dapat dijadikan wisata heritage dan para guide pun bisa menjelaskan sejarah dari makam Raja Pandita yang berasal dari Kalimantan tersebut. Selain itu konservasi terumbu karang juga dapat dilakukan di Pulau Tidung Kecil untuk menambah dan melestarikan terumbu karang di Pulau Tidung.

5. Untuk fasilitas penunjang dan penentuan harga yang sudah berada dalam kondisi baik, pihak agen perjalanan diharapkan dapat menjaga atau bahkan meningkatkan kualitas dari fasilitas penunjang dan penentuan harga tersebut, agar bisa menjaga dan meningkatkan tingkat kepuasan dari wisatawan.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

SUMBER BUKU:

Arikunto, Suharsimi. (2009). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Edisi Revisi 6. Jakarta: Rineka Cipta.

Ashari, Purbayu Budi Santosa. (2005). Analisis Statistic Dengan Microsoft Excel

Dan SPSS. Yogyakarta: Andi.

Al-Rasyid, Harun. (1994). Teknik Penarikan Sampel dan Penyusunan Skala. Bandung: Universitas Padjadjaran.

Badan Pusat Statistik. (2013). Statistik Daerah Kabupaten Kepulauan Seribu

2013. Jakarta: Badan Pusat Statistik Kabupaten Administrasi Kepulauan

Seribu.

Ghozali, Imam. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate Edisi Ketujuh. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gelgel, I Putu. (2006). Industri Pariwisata Indonesia Dalam Globalisasi

Perdagangan Jasa. Bandung: PT. Refika Aditama.

Hill dan Allen. (2007). Customer Satisfaction: The Customer Experience Through The Customer’s Eyes. Wakefield, West Yorkshire: The Charlesworth Group.

Horner dan Swarbrooke. (2001). Business Travel and Tourism. Oxford: Plant a Tree.

Kaplan, Robert S. (1993). Implementing The Balanced Scorecard FMC

Corporation: An Interview With Larry D. Brady. Harvard: Bussines

Review.

Kelurahan Pulau Tidung. (2015). Buku Laporan Bulanan Kelurahan Pulau

Tidung April 2015. Jakarta: Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota

Jakarta.

Kelurahan Pulau Tidung. (2014). Buku Laporan Tahunan Kelurahan Pulau

Tidung 2014. Jakarta: Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Kotler, Philip. (2005). Manajemen Pemasaran Jilid 1 dan 2. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia.


(4)

118

Kotler dan Keller. (2007). Manajemen Pemasaran Edisi Kedua Belas. Jakarta: PT. Indeks.

Kotler dan Keller. (2008). Manajemen Pemasaran Edisi Ketiga Belas. Jakarta: PT. Indeks.

Kotler dan Keller. (2009). Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT. Indeks.

Kusmayadi dan Sugiarto. (2000). Metode Penelitian Dalam Bidang

Kepariwisataan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.

Lovelock, Christopher. (2012). Pemasaran Jasa Manusia, Teknologi, Strategi:

Perspektif Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Lupiyoadi, Rambat. (2001). Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat.

Muljadi, A.J. (2010). Kepariwisataan dan Perjalanan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Nawawi dan Martini. (1991). Instrumen Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Nuriata, Tata. (1992). Perencanaan Perjalanan Wisata. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Pendit, N.S. (2003). Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta: Pradnya Paramita.

Pitana dan Diarta. (2006). Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta: Andi. Pitana dan Gayatri. (2005). Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta: Andi.

Purwanto. (2007). Instrumen Penelitian Sosial Dan Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Riduwan dan Akdon. (2010). Rumus dan Data Dalam Analisis Statistika. Bandung: Alfabeta.

Santoso, Singgih. (2002). Statistik Dengan SPSS. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Sarwono, Jonathan. (2012). Path Analysis dengan SPSS. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.


(5)

Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif

Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2013). Metode Peneletian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sulaiman, Wahid. (2004). Analisis Regresi Menggunakan SPSS. Yogyakarta: Andi.

Suwantoro, G. (1997). Dasar-Dasar Pariwisata. Yogyakarta: Andi. Suyitno. (2001). Perencanaan Wisata, Yogyakarta: Kanisius.

Tjiptono, Fandy. (2005). Pemasaran Jasa, Edisi Pertama. Malang: Bayu Media Publishing.

Triton Prawira, Budi. (2005). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Umar, Husein (2010). Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.

Yoeti, Oka A. (1993). Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta: Pradnya Paramita.

Yoeti, Oka A. (1993). Tours And Travel Management. Jakarta: Pradnya Paramita. Yoeti, Oka A. (1996). Pemasaran Pariwisata. Bandung: Angkasa.

SUMBER DOKUMEN & JURNAL:

Bojanic & Calantone. (1990). A Contribution Approach to Price Bundling in


(6)

120

Hartono. (2008). Analisis Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah PT.

Bank Jateng Cabang Purworejo. Surakarta: Jurnal Daya Saing, Vol. 9,

Program MM-UMS.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 50 Tahun 2011 Tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010-2025.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 67 Tahun 1996 Tentang Penyelenggaraan Kepariwisataan Nasional.

Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan.

SUMBER INTERNET:

Badan Informasi Geoaspial 2013. ”Satu Peta Untuk Membangun Kelautan

Indonesia”. 26 Februari 2015.

http://www.bakosurtanal.go.id/berita-surta/show/satu-peta-untuk-membangun-kelautan-indonesia-2

Cerita Jalan-Jalan @parah1ta. “Kecewa Dengan Solata Travel”. 30 Agustus 2015. http://parah1ta.jalanjalanyuk.com/kecewa-dengan-solata-travel/

Loket Peta. “Peta Infrastruktur Kab. Kepulauan Seribu”. 2 Juni 2015.

http://loketpeta.pu.go.id/assets/cms/uploads/images/media-peta/peta-infrastruktur/pii-3100/3101_2011.gif

Pulau Seribu Resort. “Peta Pulau Tidung”. 4 Juni 2015.

http://pulauseribu-resorts.com/?page_id=184

Trip Advisor. “Kepulauan Tidung”. 1 Maret 2015.

http://www.tripadvisor.co.id/Attraction_Review-g2304086-d3295859-Reviews-or10-Kepulauan_Tidung-Thousand_Islands_Java.html#REVIEWS

“Sejarah Pulau Tidung”. 23 Februari 2015.

http://birotravelpulautidung.com/sejarah-pulau-tidung/

“Pulau Tidung di Kepulauan Seribu”. 23 Februari 2015.

http://kumpulan.info/wisata/tempat-wisata/357-pulau-tidung-kepulauan-seribu.html