TINJAUAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA MAHASISWA KESEHATAN Tinjauan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Penggunaan Antibiotik pada Mahasiswa Kesehatan dan Non Kesehatan di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

(1)

TINJAUAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU

PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA MAHASISWA KESEHATAN

DAN NON KESEHATAN DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI

Oleh :

IRMA FATMAWATI

K100100046

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

SURAKARTA


(2)

(3)

TINJAUAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA MAHASISWA KESEHATAN DAN NON KESEHATAN DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

SURAKARTA

THE REVIEW OF KNOWLEDGE, ATTITUDES, AND BEHAVIORS BY THE USE OF ANTIBIOTICS IN THE MEDICAL AND NON-MEDICAL STUDENTS IN MUHAMMADIYAH

UNIVERSITY OF SURAKARTA EM Sutrisna* dan Irma Fatmawati*# *Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jl A Yani Tromol Pos I, Pabelan Kartasura Surakarta 57102

#setia.azr@gmail.com ABSTRAK

Obat yang sering diresepkan oleh dokter dan digunakan untuk mengatasi penyakit infeksi antara lain antibakteri/antibiotik, antifungi, antivirus, antiprotozoa. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku penggunaan antibiotik pada mahasiswa kesehatan dan non kesehatan di UMS.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif. Sebanyak 84 mahasiswa aktif S1 kesehatan dan 100 mahasiswa non kesehatan UMS angkatan 2011/2012 yang pernah menggunakan antibiotik menjadi responden dalam penelitian ini. Responden diberikan kuisioner dan mengisinya. Teknik sampel menggunakan cluster random sampling dengan pengambilan sampel menggunakan batas kesalahan sebesar 10%. Analisis data secara deskriptif, analisis hubungan antara pengetahuan, sikap dan perilaku penggunaan antibiotik menggunakan uji pearson’s R dan untuk mengetahui perbedaan antara mahasiswa kesehatan dan non kesehatan dilakukan uji independent sample T-test.

Hasil menunjukkan bahwa rata-rata nilai pengetahuan, sikap, dan perilaku responden mahasiswa kesehatan di UMS baik sedangkan responden mahasiswa non kesehatan cukup. Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan, sikap, dan perilaku penggunaan antibiotik dengan nilai p = 0,000. Terdapat perbedaan antara mahasiswa kesehatan dan non kesehatan dengan nilai Sig (0,000) < α (0,05).

Kata kunci : Pengetahuan; Sikap; Perilaku; Antibiotik; Mahasiswa kesehatan dan non

kesehatan.

ABSTRACT

The medicines which are often prescribed by doctors and used to treat the problem include antibacterial or antibiotic, antifungal, antiviral, and antiprotozoa. Most people are not rational in using antibiotics. It becomes one of the causes of antibiotic resistance to bacteria. The purpose of this study was to determine the level of knowledge, attitudes, and behavior of antibiotic use on health and non-health students at UMS.

This research was carried out by using descriptive methods. 84 active student of bachelor of medical and 100 students of non-medical of UMS especially 2011/2012 students who had ever used antibiotics became respondents in this research. Respondents were given a questionnaire to fill it. The sampling technique used cluster random sampling and a 10% limitation of errors. Descriptive data analysis performed by Pearson's R test and to know the difference between health and non-health students performed different test T test using independent sample T-test test.

The results showed that the average value of the knowledge, attitudes, and behavior of medical students respondents in UMS are respectively. The average value of the knowledge, attitudes, and behavior of non-medical student respondents in UMS are quite


(4)

respectively. However there is a significant relationship between knowledge, attitudes, and behavior of the use of antibiotics with p = 0,000. There is a difference between health and non-health students with the Sig (0,000) <α (0,05).

Keywords: Knowledge; Attitudes; Behavior; Antibiotics; medical students and

non-medical students.

PENDAHULUAN

Penyakit infeksi menjadi salah satu masalah kesehatan yang penting bagi masyarakat, khususnya di negara berkembang seperti Indonesia. Obat yang sering diresepkan oleh dokter dan digunakan untuk mengatasi masalah tersebut antara lain antibakteri/antibiotik, antifungi, antivirus, antiprotozoa. Sebagian besar masyarakat menggunakan antibiotik secara tidak rasional. Hal ini menjadi salah satu penyebab terjadinya resistensi antibiotik terhadap bakteri (Deurink et al, 2007), (Suaifan et al, 2012).

Pendidikan tentang pengetahuan antibiotik terhadap masyarakat menjadi salah satu upaya untuk meminimalisir terjadinya resistensi. Di beberapa negara telah melakukan sosialisasi terhadap masyarakat mengenai pengetahuan penggunaan antibiotik yang tepat serta mencegah berkembangnya resistensi antibiotik (Sun et al., 2011).

Hasil penelitian pada mahasisiwa non kesehatan di Universitas Sumatera Utara mengenai tingkat pengetahuan terhadap penggunaan antibiotik sebagian besar tergolong baik, dari 380 orang terdapat 293 mahasiswa non kesehatan (77,1%) yang menjawab pertanyaan pengetahuan dengan benar, yang mempunyai pengetahuan sedang sebanyak 70 orang (18,4%) dan yang berpengetahuan kurang sebanyak 17 orang (4,5%) (Pulungan, 2010).

METODE PENELITIAN

1. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian observasi yang bersifat deskriptif. Penelitian ini data diambil dengan membagikan kuisioner dan diisi oleh responden.

2. Metode Pengambilan Sampel

a. Populasi

Mahasiswa aktif S1 kesehatan dan non kesehatan angkatan tahun akademik 2011/2012 UMS.


(5)

Pengambilan sampel dapat dihitung dengan menggunakan persen batas kesalahan (Umar H, 1999). Ukuran besar sampel untuk batas-batas kesalahan dan jumlah populasi yang ditetapkan berdasarkan rumus slovin. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 84 mahasiswa kesehatan dan 100 mahasiswa non kesehatan. Diperoleh hasil sampel untuk Fakultas Farmasi sebesar 53 mahasiswa, Fakultas Kedokteran Umum sebesar 31 orang, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan sebesar 39 mahasiswa, Fakultas Agama Islam sebesar 6 mahasiswa, Fakultas Teknik sebesar 28 mahasiswa, dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis sebesar 27 mahasiswa.

3. Definisi Operasional Penelitian

1. Antibiotik adalah suatu obat yang digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan kuman.

2. Pengetahuan merupakan kemampuan mahasiswa dalam memahami antibiotik dan penggunaannya.

3. Sikap merupakan kemampuan mahasiswa dalam menyikapi penggunaan antibiotik. 4. Perilaku merupakan kemampuan mahasiswa dalam menggunakan antibiotik.

5. Mahasiswa Kesehatan adalah mahasiswa Fakultas Farmasi dan Fakultas Kedokteran Umum Universitas Muhammadiyah Surakarta.

6. Mahasiswa Non Kesehatan adalah mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Agama Islam, Fakultas Teknik, dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta.

4. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Farmasi, Fakultas Kedokteran Umum, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Agama Islam, Fakultas Teknik, dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta.

5. Metode Pengumpulan Data

Pengambilan data dilakukan dengan cara memberikan kuisioner kepada responden yang kemudian diisi mengenai data demografi, pengetahuan, sikap, dan perilaku terhadap penggunaan antibiotik. Kuisioner diberikan kepada responden Fakultas Farmasi sebesar 53 mahasiswa, Fakultas Kedokteran Umum sebesar 31 orang, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan sebesar 39 mahasiswa, Fakultas Agama Islam sebesar 6 mahasiswa, Fakultas Teknik sebesar 28 mahasiswa, dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis sebesar 27 mahasiswa.

6. Analisis Data


(6)

Hasil penelitian dianalisis secara diskriptif. Dalam analisis diskriptif, data dari hasil penelitian yang merupakan jawaban responden terhadap pertanyaan dalam kuesioner dianalisis secara diskriptif (gambaran nyata) yang digunakan untuk mengetahui besarnya presentase keberadaanya di dalam populasi. Menurut (Arikunto, 2001) untuk menilai jawaban dari responden pada kuisoner bagian II, III, dan IV maka digunakan pedoman skala penilaian.

Tabel 2. Kategori penilaian

Nilai Kategori 8,1-10

6,6-8,0 5,6-6,5 4,1-5,5 0-4,0

Baik sekali Baik Cukup Kurang Gagal

2. Analisis hubungan antara pengetahuan, sikap dan perilaku penggunaan antibiotik mahasiswa kesehatan dan non kesehatan.

Analisis hubungan antara pengetahuan, sikap dan perilaku penggunaan antibiotik menggunakan uji pearson’s R. Analisis dilakukan dengan SPSS for windows release 17.00. Apabila nilai p < 0,05 maka terdapat hubungan signifikan antara dua variabel tersebut (Sugiyono, 2010). Uji beda T test antara mahasiswa kesehatan dan non kesehatan dengan menggunakan uji independent sample T-test untuk mengetahui perbedaan antara mahasiswa kesehatan dan non kesehatan.

HASIL PEMBAHASAN

1. Pengetahuan Responden

Pengetahuan yang dimaksud adalah kemampuan mahasiswa dalam memahami antibiotik, resistensi, obat yang termasuk antibiotik, penyakit yang menggunakan pengobatan antibiotik, dasar pemilihan antibiotik, antibiotik termasuk ke dalam golongan, dan tempat penyimpanan antibiotik. Pengetahuan seseorang merupakan hal yang mempengaruhi dalam membentuk tindakan seseorang (over behaviour) (Notoatmodjo, 2003).


(7)

Tabel 5. Distribusi pengetahuan penggunaan antibiotik mahasiswa kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta (n=84)

Kategori Frekuensi Presentase (%) Baik sekali

45 53,6

Baik 35 41,7

Cukup 4 4,8

Kurang

0 0

Gagal 0 0

Total 84 100,0

Berdasarkan data uji pengetahuan penggunaan antibiotik (Tabel 5) yang telah dilakukan pada 84 responden mahasiswa kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta menunjukkan bahwa responden mempunyai pengetahuan yang baik sekali sebanyak 45 mahasiswa (53,6%), berpengetahuan baik sebanyak 35 mahasiswa (41,7%), dan berpengetahuan cukup sebanyak 4 mahasiswa (4,8%). Hasil analisis SPSS for windows release 17.00 diperoleh rata-rata pengetahuan mahasiswa kesehatan sebesar 7,926 ± 1,0431.

Tabel 6. Distribusi pengetahuan penggunaan antibiotik mahasiswa non kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta (n=100)

Kategori Frekuensi Presentase (%) Baik sekali

2 2

Baik 21 21

Cukup 47 47

Kurang

24 24

Gagal 6 6

Total 100 100.0

Berdasarkan data uji pengetahuan penggunaan antibiotik (Tabel 6) yang telah dilakukan pada 100 responden mahasiswa non kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta menunjukkan bahwa responden mempunyai pengetahuan baik sekali senbanyak 2 mahasiswa (2%), berpengetahuan baik sebanyak 21 mahasiswa (21%), berpengetahuan cukup sebanyak 47 mahasiswa (47%), berepengetahuan kurang 24 mahasiswa (24%) dan gagal sebanyak 6 mahasiswa (6%). Hasil analisis SPSS for windows release 17.00 diperoleh rata-rata pengetahuan mahasiswa kesehatan sebesar 5,563 ± 0,9823.

Dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pengetahuan yang baik mahasiswa kesehatan (95,3%) lebih tinggi dibandingkan mahasiswa non kesehatan (23%). Menurut kategori penilaian Arikunto (2001) maka pengetahuan mahasiswa kesehatan baik sedangkan mahasiswa non kesehatan cukup.


(8)

2. Sikap Responden

Tabel 7 menunjukkan hasil distribusi sikap penggunaan antibiotik mahasiswa kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Tabel 7. Distribusi sikap penggunaan antibiotik mahasiswa kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta (n=84)

Kategori Frekuensi Presentase (%)

Baik sekali 25 29,8

Baik 47 56,0

Cukup 12 14,3

Kurang 0 0

Gagal 0 0

Total 84 100,0

Berdasarkan data uji sikap penggunaan antibiotik (Tabel 7) yang telah dilakukan pada 84 responden mahasiswa kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta menunjukkan bahwa responden mempunyai sikap yang baik sekali sebanyak 25 mahasiswa (29,8%), sikap baik sebanyak 47 mahasiswa (56%), dan cukup sebanyak 12 mahasiswa (14,3%). Hasil analisis SPSS for windows release 17.00 diperoleh rata-rata sikap mahasiswa kesehatan sebesar 7,917 ± 1,099.

Tabel 8 menunjukkan hasil distribusi sikap penggunaan antibiotik mahasiswa non kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Tabel 8. Distribusi sikap penggunaan antibiotik mahasiswa non kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta (n=100)

Kategori Frekuensi Presentase (%)

Baik sekali 17 17

Baik 41 41

Cukup 24 24

Kurang 16 16

Gagal 2 2

Total 100 100.0

Berdasarkan data uji sikap penggunaan antibiotik (Tabel 8) yang telah dilakukan pada 100 responden mahasiswa non kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta menunjukkan bahwa responden mempunyai sikap yang baik sekali sebanyak 17 mahasiswa (17%), sikap baik sebanyak 41 mahasiswa (41%), dan cukup sebanyak 24 mahasiswa


(9)

(24%). Hasil analisis SPSS for windows release 17.00 diperoleh rata-rata sikap mahasiswa kesehatan sebesar 7,130 ± 1,3663.

Dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa sikap yang baik mahasiswa kesehatan (85,8%) lebih tinggi dibandingkan mahasiswa non kesehatan (58%). Menurut kategori penilaian Arikunto (2001) maka sikap mahasiswa kesehatan dan non kesehatan baik.

3. Perilaku Responden

Tabel 9 menunjukkan hasil distribusi perilaku penggunaan antibiotik mahasiswa kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Tabel 9. Distribusi perilaku penggunaan antibiotik mahasiswa kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta (n=84)

Kategori Frekuensi Presentase (%)

Baik sekali 39 53.6

Baik 45 46.4

Cukup

0 0

Kurang 0 0

Gagal 0 0

Total 84 100.0

Berdasarkan data uji perilaku penggunaan antibiotik (Tabel 9) yang telah dilakukan pada 84 responden mahasiswa kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta menunjukkan bahwa responden mempunyai perilaku yang baik sekali sebanyak 39 mahasiswa (39%), perilaku baik sebanyak 45 mahasiswa (45%). Hasil analisis SPSS for windows release 17.00 diperoleh rata-rata perilaku mahasiswa kesehatan sebesar 8,661 ± 1,2543.

Tabel 10. Distribusi perilaku penggunaan antibiotik mahasiswa non kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta (n=100)

Kategori Frekuensi Presentase (%)

Baik sekali 0 0

Baik 33 33

Cukup

0 0

Kurang 58 58

Gagal 9 9

Total 100 100.0

Berdasarkan data uji perilaku penggunaan antibiotik (Tabel 10) yang telah dilakukan pada 100 responden mahasiswa non kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta menunjukkan bahwa responden mempunyai mempunyai perilaku yang baik


(10)

perilaku baik sebanyak 33 mahasiswa (33%), berperilaku kurang sebanyak 58 mahasiswa (58%), dan gagal sebanyak 9 mahasiswa (9%). Hasil analisis SPSS for windows release 17.00 diperoleh rata-rata perilaku mahasiswa kesehatan sebesar 5,6000 ± 1,51257.

Dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa perilaku yang baik mahasiswa kesehatan (100%) lebih tinggi dibandingkan mahasiswa non kesehatan (33%). Menurut kategori penilaian Arikunto (2001) maka perilaku mahasiswa kesehatan baik sedangkan mahasiswa non kesehatan cukup.

4. Hubungan antara pengetahuan, sikap dan perilaku penggunaan antibiotik mahasiswa kesehatan dan non kesehatan

Untuk mengetahui signifikansi hubungan antara pengetahuan, sikap dan perilaku penggunaan antibiotik digunakan uji pearson’s R dengan taraf kesalahan 5%.

Perbandingan antara pengetahuan, sikap, dan perilaku penggunaan antibiotik diantara keduanya. Hasil korelasi antara pengetahuan, sikap dan perilaku penggunaan antibiotik menggunakan uji pearson’s R didapatkan nilai p = 0,000 yang menunjukkan hubungan antara pengetahuan, sikap dan perilaku penggunaan antibiotik bermakna. Nilai tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan, sikap, dan perilaku penggunaan antibiotik. Kekuatan korelasi antara pengetahuan dengan sikap yaitu cukup (0,264), kekuatan korelasi antara pengetahuan dengan perilaku yaitu kuat (0,557) dan kekuatan korelasi antara sikap dengan perilaku yaitu cukup (0,263).

Uji beda T test antara mahasiswa kesehatan dan non kesehatan dengan menggunakan uji independent sample T-test untuk mengetahui perbedaan antara mahasiswa kesehatan dan non kesehatan. Hasil pengetahuan, sikap dan perilaku didapatkan nilai Sig (0,000) < α (0,05), maka terdapat perbedaan antara pengetahuan, sikap, dan perilaku mahasiswa kesehatan dan non kesehatan.

Jenis pendidikan merupakan jenjang pendidikan formal yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan belajar, dengan demikian tingkat pendidikan dan jenis pendidikan akan dapat dihasilkan perubahan pengetahuan. Perilaku dalam bentuk pengetahuan yaitu dengan mengetahui situasi dan lingkungan, sedangkan perilaku dalam bentuk sikap berupa tanggapan perasaan terhadap keadaan luar diri seseorang sehingga akan mencetak perilaku manusia sesuai dengan sifat lingkungan tersebut yang mempengaruhi pembentukan perilaku manusia. Perilaku dalam bentuk tindakan berupa perbuatan terhadap situasi dan lingkungan (Notoatmodjo, 2003).


(11)

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dari penelitian yang berjudul Tinjauan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Penggunaan Antibiotik pada Mahasiswa Kesehatan dan Non Kesehatan di Universitas Muhammadiyah Surakarta maka dapat diperoleh kesimpulan :

1. Rata-rata nilai pengetahuan, sikap, dan perilaku responden mahasiswa kesehatan di UMS baik.

2. Rata-rata nilai pengetahuan, sikap, dan perilaku responden mahasiswa non kesehatan di UMS adalah cukup.

3. Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan, sikap, dan perilaku penggunaan antibiotik dengan nilap p = 0,000. Dengan kekuatan korelasi antara pengetahuan dengan sikap yaitu cukup (0,264), antara pengetahuan dengan perilaku yaitu kuat (0,557) dan antara sikap dengan perilaku yaitu cukup (0,263).

4. Terdapat perbedaan pengetahuan, sikap, dan perilaku penggunaan antibiotik antara mahasiswa kesehatan dan mahasiswa non kesehatan di UMS.

SARAN

1. Perlu dilakukan penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku mahasiswa non kesehatan mengenai penggunaan antibiotik.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengetahuan, sikap, dan perilaku penggunaan antibotik beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya.

DAFTAR ACUAN

Arikunto, S., 2001, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta, Rineka Cipta

Depkes, 2011, Pedoman Umum Penggunaan antibiotik, http://www.binfar.depkes.go.id/ (diakses rabu, 27 November 2013)

Deurink, DO., Lestari, E.S., Hadi, U.Nico J. D. Nagelkerke, Juliette A. Severin, Henri A. Verbrugh, Monique Keuter, Inge C. Gyssens dan Peterhans J. van den Broek, 2007, Determinants of Carriage of Resistant Escherichia colli in the Indonesian Population Inside and Outside Hospitals, Journal of Antimicrobial Chemotherapy, 60 (2), 377-384

Notoatmodjo, S., 2003, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Jakarta, Rineka Cipta

Pulungan, S., 2010, Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Antibiotika dan Penggunaannya di Kalangan Mahasiswa Non Medis Universitas Sumatera Utara, Skripsi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara


(12)

Suaifan, G., Shehadeh, M., Darwis, A.D., Al-Ije, H., Yoesef, M.,&Darwish, R.M., 2012, A Cross-Sectional Study on Knowledge, Attitudes and Behavior Among Medical and Non-Medical University Students In Jordan, African Journal of Pharmacy and Pharmacology, x(x)

Sugiyono, 2010, Statistika Untuk Penelitian, Bandung, Alfabeta

Sun K. S., Seongmi, M., Eun, J.K., 2011, Public Knowledge and Attitudes Regarding Antibiotic Use in South Korea, J Korean Acad Nurs Vol.41 No.6, South Korea

Umar, H., 1999, MetodePenelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta, Raja Grafindo Persada


(1)

Tabel 5. Distribusi pengetahuan penggunaan antibiotik mahasiswa kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta (n=84)

Kategori Frekuensi Presentase (%) Baik sekali

45 53,6

Baik 35 41,7

Cukup 4 4,8

Kurang

0 0

Gagal 0 0

Total 84 100,0

Berdasarkan data uji pengetahuan penggunaan antibiotik (Tabel 5) yang telah dilakukan pada 84 responden mahasiswa kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta menunjukkan bahwa responden mempunyai pengetahuan yang baik sekali sebanyak 45 mahasiswa (53,6%), berpengetahuan baik sebanyak 35 mahasiswa (41,7%), dan berpengetahuan cukup sebanyak 4 mahasiswa (4,8%). Hasil analisis SPSS for windows release 17.00 diperoleh rata-rata pengetahuan mahasiswa kesehatan sebesar 7,926 ± 1,0431.

Tabel 6. Distribusi pengetahuan penggunaan antibiotik mahasiswa non kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta (n=100)

Kategori Frekuensi Presentase (%) Baik sekali

2 2

Baik 21 21

Cukup 47 47

Kurang

24 24

Gagal 6 6

Total 100 100.0

Berdasarkan data uji pengetahuan penggunaan antibiotik (Tabel 6) yang telah dilakukan pada 100 responden mahasiswa non kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta menunjukkan bahwa responden mempunyai pengetahuan baik sekali senbanyak 2 mahasiswa (2%), berpengetahuan baik sebanyak 21 mahasiswa (21%), berpengetahuan cukup sebanyak 47 mahasiswa (47%), berepengetahuan kurang 24 mahasiswa (24%) dan gagal sebanyak 6 mahasiswa (6%). Hasil analisis SPSS for windows release 17.00 diperoleh rata-rata pengetahuan mahasiswa kesehatan sebesar 5,563 ± 0,9823.

Dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pengetahuan yang baik mahasiswa kesehatan (95,3%) lebih tinggi dibandingkan mahasiswa non kesehatan (23%). Menurut kategori penilaian Arikunto (2001) maka pengetahuan mahasiswa kesehatan baik sedangkan mahasiswa non kesehatan cukup.


(2)

2. Sikap Responden

Tabel 7 menunjukkan hasil distribusi sikap penggunaan antibiotik mahasiswa kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Tabel 7. Distribusi sikap penggunaan antibiotik mahasiswa kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta (n=84)

Kategori Frekuensi Presentase (%)

Baik sekali 25 29,8

Baik 47 56,0

Cukup 12 14,3

Kurang 0 0

Gagal 0 0

Total 84 100,0

Berdasarkan data uji sikap penggunaan antibiotik (Tabel 7) yang telah dilakukan pada 84 responden mahasiswa kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta menunjukkan bahwa responden mempunyai sikap yang baik sekali sebanyak 25 mahasiswa (29,8%), sikap baik sebanyak 47 mahasiswa (56%), dan cukup sebanyak 12 mahasiswa (14,3%). Hasil analisis SPSS for windows release 17.00 diperoleh rata-rata sikap mahasiswa kesehatan sebesar 7,917 ± 1,099.

Tabel 8 menunjukkan hasil distribusi sikap penggunaan antibiotik mahasiswa non kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Tabel 8. Distribusi sikap penggunaan antibiotik mahasiswa non kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta (n=100)

Kategori Frekuensi Presentase (%)

Baik sekali 17 17

Baik 41 41

Cukup 24 24

Kurang 16 16

Gagal 2 2

Total 100 100.0

Berdasarkan data uji sikap penggunaan antibiotik (Tabel 8) yang telah dilakukan pada 100 responden mahasiswa non kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta menunjukkan bahwa responden mempunyai sikap yang baik sekali sebanyak 17 mahasiswa (17%), sikap baik sebanyak 41 mahasiswa (41%), dan cukup sebanyak 24 mahasiswa


(3)

(24%). Hasil analisis SPSS for windows release 17.00 diperoleh rata-rata sikap mahasiswa kesehatan sebesar 7,130 ± 1,3663.

Dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa sikap yang baik mahasiswa kesehatan (85,8%) lebih tinggi dibandingkan mahasiswa non kesehatan (58%). Menurut kategori penilaian Arikunto (2001) maka sikap mahasiswa kesehatan dan non kesehatan baik.

3. Perilaku Responden

Tabel 9 menunjukkan hasil distribusi perilaku penggunaan antibiotik mahasiswa kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Tabel 9. Distribusi perilaku penggunaan antibiotik mahasiswa kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta (n=84)

Kategori Frekuensi Presentase (%)

Baik sekali 39 53.6

Baik 45 46.4

Cukup

0 0

Kurang 0 0

Gagal 0 0

Total 84 100.0

Berdasarkan data uji perilaku penggunaan antibiotik (Tabel 9) yang telah dilakukan pada 84 responden mahasiswa kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta menunjukkan bahwa responden mempunyai perilaku yang baik sekali sebanyak 39 mahasiswa (39%), perilaku baik sebanyak 45 mahasiswa (45%). Hasil analisis SPSS for windows release 17.00 diperoleh rata-rata perilaku mahasiswa kesehatan sebesar 8,661 ± 1,2543.

Tabel 10. Distribusi perilaku penggunaan antibiotik mahasiswa non kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta (n=100)

Kategori Frekuensi Presentase (%)

Baik sekali 0 0

Baik 33 33

Cukup

0 0

Kurang 58 58

Gagal 9 9

Total 100 100.0

Berdasarkan data uji perilaku penggunaan antibiotik (Tabel 10) yang telah dilakukan pada 100 responden mahasiswa non kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta menunjukkan bahwa responden mempunyai mempunyai perilaku yang baik


(4)

perilaku baik sebanyak 33 mahasiswa (33%), berperilaku kurang sebanyak 58 mahasiswa (58%), dan gagal sebanyak 9 mahasiswa (9%). Hasil analisis SPSS for windows release 17.00 diperoleh rata-rata perilaku mahasiswa kesehatan sebesar 5,6000 ± 1,51257.

Dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa perilaku yang baik mahasiswa kesehatan (100%) lebih tinggi dibandingkan mahasiswa non kesehatan (33%). Menurut kategori penilaian Arikunto (2001) maka perilaku mahasiswa kesehatan baik sedangkan mahasiswa non kesehatan cukup.

4. Hubungan antara pengetahuan, sikap dan perilaku penggunaan antibiotik mahasiswa kesehatan dan non kesehatan

Untuk mengetahui signifikansi hubungan antara pengetahuan, sikap dan perilaku penggunaan antibiotik digunakan uji pearson’s R dengan taraf kesalahan 5%.

Perbandingan antara pengetahuan, sikap, dan perilaku penggunaan antibiotik diantara keduanya. Hasil korelasi antara pengetahuan, sikap dan perilaku penggunaan antibiotik menggunakan uji pearson’s R didapatkan nilai p = 0,000 yang menunjukkan hubungan antara pengetahuan, sikap dan perilaku penggunaan antibiotik bermakna. Nilai tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan, sikap, dan perilaku penggunaan antibiotik. Kekuatan korelasi antara pengetahuan dengan sikap yaitu cukup (0,264), kekuatan korelasi antara pengetahuan dengan perilaku yaitu kuat (0,557) dan kekuatan korelasi antara sikap dengan perilaku yaitu cukup (0,263).

Uji beda T test antara mahasiswa kesehatan dan non kesehatan dengan menggunakan uji independent sample T-test untuk mengetahui perbedaan antara mahasiswa kesehatan dan non kesehatan. Hasil pengetahuan, sikap dan perilaku didapatkan nilai Sig (0,000) < α (0,05), maka terdapat perbedaan antara pengetahuan, sikap, dan perilaku mahasiswa kesehatan dan non kesehatan.

Jenis pendidikan merupakan jenjang pendidikan formal yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan belajar, dengan demikian tingkat pendidikan dan jenis pendidikan akan dapat dihasilkan perubahan pengetahuan. Perilaku dalam bentuk pengetahuan yaitu dengan mengetahui situasi dan lingkungan, sedangkan perilaku dalam bentuk sikap berupa tanggapan perasaan terhadap keadaan luar diri seseorang sehingga akan mencetak perilaku manusia sesuai dengan sifat lingkungan tersebut yang mempengaruhi pembentukan perilaku manusia. Perilaku dalam bentuk tindakan berupa perbuatan terhadap situasi dan lingkungan (Notoatmodjo, 2003).


(5)

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dari penelitian yang berjudul Tinjauan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Penggunaan Antibiotik pada Mahasiswa Kesehatan dan Non Kesehatan di Universitas Muhammadiyah Surakarta maka dapat diperoleh kesimpulan :

1. Rata-rata nilai pengetahuan, sikap, dan perilaku responden mahasiswa kesehatan di UMS baik.

2. Rata-rata nilai pengetahuan, sikap, dan perilaku responden mahasiswa non kesehatan di UMS adalah cukup.

3. Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan, sikap, dan perilaku penggunaan antibiotik dengan nilap p = 0,000. Dengan kekuatan korelasi antara pengetahuan dengan sikap yaitu cukup (0,264), antara pengetahuan dengan perilaku yaitu kuat (0,557) dan antara sikap dengan perilaku yaitu cukup (0,263).

4. Terdapat perbedaan pengetahuan, sikap, dan perilaku penggunaan antibiotik antara mahasiswa kesehatan dan mahasiswa non kesehatan di UMS.

SARAN

1. Perlu dilakukan penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku mahasiswa non kesehatan mengenai penggunaan antibiotik.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengetahuan, sikap, dan perilaku penggunaan antibotik beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya.

DAFTAR ACUAN

Arikunto, S., 2001, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta, Rineka Cipta Depkes, 2011, Pedoman Umum Penggunaan antibiotik, http://www.binfar.depkes.go.id/

(diakses rabu, 27 November 2013)

Deurink, DO., Lestari, E.S., Hadi, U.Nico J. D. Nagelkerke, Juliette A. Severin, Henri A. Verbrugh, Monique Keuter, Inge C. Gyssens dan Peterhans J. van den Broek, 2007, Determinants of Carriage of Resistant Escherichia colli in the Indonesian Population Inside and Outside Hospitals, Journal of Antimicrobial Chemotherapy, 60 (2), 377-384

Notoatmodjo, S., 2003, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Jakarta, Rineka Cipta

Pulungan, S., 2010, Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Antibiotika dan Penggunaannya di Kalangan Mahasiswa Non Medis Universitas Sumatera Utara, Skripsi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara


(6)

Suaifan, G., Shehadeh, M., Darwis, A.D., Al-Ije, H., Yoesef, M.,&Darwish, R.M., 2012, A Cross-Sectional Study on Knowledge, Attitudes and Behavior Among Medical and Non-Medical University Students In Jordan, African Journal of Pharmacy and Pharmacology, x(x)

Sugiyono, 2010, Statistika Untuk Penelitian, Bandung, Alfabeta

Sun K. S., Seongmi, M., Eun, J.K., 2011, Public Knowledge and Attitudes Regarding Antibiotic Use in South Korea, J Korean Acad Nurs Vol.41 No.6, South Korea Umar, H., 1999, MetodePenelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta, Raja Grafindo


Dokumen yang terkait

Pengetahuan Mahasiswa Kedokteran Tentang Serat Makanan Dan Perilaku Konsumsi Serat Makanan

0 30 8

Gambaran Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Anak Buah Kepal Bagian Kamar Mesin Terhadap Gangguan Pendengaran Akibat Bising Di Kapal Tunda PT. Pelindo l Cabang Belawan

1 26 114

Pengetahuan, Sikap, Dan Perilaku Mahasiswa Fakultas Non Kesehatan Universitas Sumatera Utara Terhadap Penyakit Mulut

1 66 88

Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Siswa SMP Kelas IX Husni Thamrin Medan tentang Bahaya Rokok terhadap timbulnya Penyakit Paru

0 38 72

Gambaran Pengetahuan Sikap dan Tindakan Masyarakat Kecamatan Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau tentang Filariasis

4 80 95

Gambaran Pengetahuan dan Sikap Masyarakat Awam Terhadap Penderita HIV/AIDS di Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2009

1 36 59

Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Anak Buah Kapal Bagian Kamar Mesin Terhadap Gangguan Pendengaran Akibat Bising di Kapal Tunda PT PELINDO I Cabang Belawan

3 37 113

TINJAUAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA MAHASISWA Tinjauan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Penggunaan Antibiotik pada Mahasiswa Kesehatan dan Non Kesehatan di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 1 10

PENDAHULUAN Tinjauan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Penggunaan Antibiotik pada Mahasiswa Kesehatan dan Non Kesehatan di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 4 7

Lampiran 1. Data Demografi Responden Mahasiswa Kesehatan Tinjauan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Penggunaan Antibiotik pada Mahasiswa Kesehatan dan Non Kesehatan di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 3 39