PENGARUH FAKTOR PERILAKU WAJIB PAJAK TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI Pengaruh Faktor Perilaku Wajib Pajak Terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan Di Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo.

(1)

PENGARUH FAKTOR PERILAKU WAJIB PAJAK TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI

KECAMATAN KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Oleh : BOBY WIRAWAN AJI

B 200 090 102

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2014


(2)

HALAMAN PENGESAHAN

Yang bertanda tangan dibawah ini telah membaca naskah publikasi dengan judul: PENGARUH FAKTOR PERILAKU WAJIB PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI KECAMATAN KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO

Yang ditulis oleh BOBY WIRAWAN AJI

B 200 090102

Penandatangan berpendapat bahwa naskah publikasi tersebut telah memenuhi syarat Untuk diterima.

Surakarta, November 2014

Pembimbing Utama

(Drs. M. Abdul Aris, M.Si.)

Co Pembimbing

(Eny Kusumawati, S,E., Ak.)

Mengetahui

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta


(3)

PENGARUH FAKTOR PERILAKU WAJIB PAJAK TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI

KECAMATAN KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO

Oleh:

BOBY WIRAWAN AJI B 2000 90 102

Abstraksi

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kesadaran perpajakan terhadap penerimaan PBB, pengaruh pemahaman wajib pajak terhadap undang-undang dan peraturan perpajakan, persepsi wajib pajak terhadap pengenaan sanksi, dan menganalisis pendapatan wajib pajak terhadap penerimaan PBB yang terdaftar di Kecamatan Kartasura.

Populasi penelitian ini adalah wajib pajak yang terdaftar di Kecamatan Kartasura Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan metode conveniencesampling yaitu unit sampling yang ditarik mudah dihubungi, tidak menyusahkan, mudah untuk mengukur, dan bersifat kooperatif, sedangkan penentuan jumlah sampel menggunakan rumus Slovin. Terdapat 90 kuisioner yang dapat diolah dalam penelitian ini.Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) kesadaran perpajakan tidak berpengaruh terhadap penerimaan PBB, (2) Pemahaman wajib pajak terhadap undang-undang dan peraturan perpajakan berpengaruh positif terhadap keberhasilan penerimaan pajak, (3) Persepsi wajib pajak terhadap pengenaan sanksi berpengaruh positif terhadap keberhasilan penerimaan pajak, dan (4) pendapatan wajib pajak berpengaruh positif terhadap terhadap penerimaan PBB pada tingkat signifikansi 1%.

Kata kunci: penerimaan PBB,kesadaran perpajakan, pemahamam wajib pajak terhadap undang-undang dan peraturan perpajakan, persepsi waajib pajak terhadap pengenaan sanksi, dan pendapatan wajib pajak


(4)

F AKCTORS THAT INFLUENCES THE TAX PAYER ATTITUDE TOWARDS THE SUCCES OF THE INCOME OF LAND AND BUILDING

TAX IN KARTASURA SUBDISTRICT OF SUKOHARJO

By:

BOBY WIRAWAN AJI B 2000 90 102

Abstract

This study aims to analyze the effect of tax consciousness upon the collection of PBB, understanding the influence of the taxpayer against the laws and tax laws, the perception of the taxpayer against the imposition of sanctions, and analyze income tax payers upon the collection of PBB registered in District Kartasura.

The study population was registered taxpayers in the district Kartasura The research was conducted by convenience sampling method of sampling units drawn easily contactable, no trouble, it is easy to measure, and are cooperative, while the determination of the number of samples using the formula Slovin. There are 90 questionnaires that can be processed in this study. Data analysis methods used in this research is multiple linear regression analysis.

The results showed that: (1) tax consciousness does not affect the collection of the the tax revenue, (2) the taxpayer's understanding of the laws and tax regulations positive influence on the success of the tax revenue, (3) P erceptions of the taxpayer against the imposition of sanctions positive effect on the success of acceptance taxes, and (4) income tax payers a positive effect on the collection of the tax revenue at a significance level of 1%.

Keys: the collection of PBB, tax consciousness, understanding of the taxpayer against the laws and tax laws, the perception of the taxpayer against the imposition of sanctions, and income tax payers


(5)

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pembangunan nasional adalah kegiatan yang berlangsung terus menerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat baik material maupun spiritual.Untuk merealisasikan tujuan tersebut maka negara harus memikirkan penerimaan dan pembiayaan dalam mengatur penggunaan alokasi untuk pembangunan nasional. Salah satu dalam mewujudkan kemandirian pembiayaan pembangunan yaitu menggali sumber dana yang berasal dari dalam negeri berupa pajak (Waluyo dan Ilyas, 2004). Pajak digunakan untuk pembangunan yang nantinya akan dinikmati bersama.

Pajak Bumi dan Bangunan merupakan salah satu pajak yang berpotensi mendukung Pendapatan Asli Daerah. Pajak Bumi dan Bangunan adalah pajak yang bersifat kebendaan dan besarnya pajak terutang ditentukan oleh keadaan objek yaitu bumi atau tanah dan/atau bangunan (Pardi, 2008).

Sebagaimana tercantum dalam pasal 1 Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah adalah permukaan bumi dan tubuh bumi yang ada di bawahnya yang meliputi tanah, perairan pedalaman termasuk rawa-rawa tambak pengairan serta laut kabupaten/kota. Sedangkan bangunan adalah konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secara tetap pada tanah atau perairan untuk tempat tinggal, tempat usaha dan tempat yang diusahakan.


(6)

Salah satu ukuran keberhasilan perpajakan yang sesuai dengan fungsi budgeter pajak adalah keberhasilan penerimaan pajak (collection rate). Keberhasilan penerimaan pajak adalah rasio tingkat kepatuhan pembayaran pajak dibandingkan ketetapanya pada tahun yang bersangkutan, semakin tinggi tingkat kepatuhan semakin tinggi pula tingkat keberhasilan penerimaan pajak dan akan mengakibatkan semakin tinggi tingkat keberhasilan penerimaan pajak.

Kesadaran perpajakan berkonsekuensi logis untuk para wajib pajak agar mereka rela memberikan kontribusi dana untuk pelaksanaan fungsi perpajakan, dengan cara membayar kewajiban pajaknya secara tepat waktu dan tepat jumlah (Didik, 2010).

Pengenaan sanksi perpajakan diterapkan sebagai akibat tidak terpenuhinya perilaku kewajiban perpajakan oleh wajib pajak sebagaimana diamanatkan dalam UU Perpajakan. Pengenaan sanksi perpajakan kepada Wajib Pajak dapat menyebabkan terpenuhinya kewajiban perpajakan oleh Wajib Pajak sehingga dapat meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak itu sendiri. Wajib Pajak akan patuh (karena tekanan) karena mereka berpikir adanya sanksi berat akibat tindakan ilegal dalam usahanya untuk menyelundupkan pajak (Devano dan Rahayu,2006: 112).

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Siswadi (2008) dengan judul Pengaruh Faktor Tax Payer Terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan di Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo dan


(7)

penelitian dari Mu’minatus (2005) dengan judul perilaku wajib Pajak Terhadap Tingkat Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan dengan Variabel tingkat kesadaran wajib pajak, tingkat pemahaman wajib pajak, dan kemampuan wajib pajak adapun perbedaanya dengan menambah variabel persespsi wajib pajak terhadap pengenaan sanksi.

B.Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu

a. Untuk menganalisis adanya pengaruh kesadaran perpajakan tehadapkeberhasilan penerimaan PBB di Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo.

b. Untuk menganalisis adanya pengaruh pemahaman wajib pajak terhadap undang undang dan peraturan perpajakan perpajakan terhadap keberhasilan penerimaan PBB di Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo.

c. Untuk menganalisis adanya pengaruh persepsi wajib pajak terhadap pengenaan sanksi terhadap keberhasilan penerimaan PBB di Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo.

d. Untuk menganalisis adanya pengaruh pendapatan wajib pajak terhadap keberhasilan penerimaan PBB di Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo.

e. Untuk mengetahui adanya perbedaan potensi penerimaan PBB sebelum adanya pemberlakuan Undang-undang pajak daerah dan setelah


(8)

diberlakukan Undang-undang pajak daerah pada tahun 2012. TINJAUAN PENELITIAN

1. Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan

Collection Rate adalah rasio ukuran keberhasilan penerimaan pajak, yaituadalah rasio tingkat perbandingan pembayaran pajak kenyataan pada tahun bersangkutan dibandingkan ketetapan pajak pada tahun yang bersangkutan. Semakin tinggi tingkat kepatuhan semakin tinggi pula tingkat keberhasilan penerimaan pajak dan akan mengakibatkan semakin tinggi tingkat keberhasilan penerimaan pajak. 2. Kesadaran perpajakan

Kesadaran perpajakan kesadaran wajib pajak adalah sikap mengerti wajib pajak badan atau perorangan untuk memahami arti, fungsi dan tujuan pembayaran pajak (Musyarofah dan Purnomo, 2008). Kesadaran perpajakan adalah suatu konsekuensi wajib pajak agar memberikan kontribusi dalam melakukan pembayaran pajak agar sesuai dengan fungsi pajak.

3. Fakor Pemahaman Wajib Pajakterhadap Undang-undang dan Peraturan Perpajakan

Pemahaman wajib pajak terhadap peraturan perpajakan adalah cara wajib pajak dalam memahami peraturan perpajakan yang telah ada (Pancawati dan Nila, 2011).Sikap wajib pajak dalam memahami peraturan perpajakan sangat mempengaruhi pemikiran wajib pajak dalam memenuhi kewajiban dalam membayar pajak.


(9)

Pemahaman wajib pajak terhadap undang-undang dan peraturan perpajakan merupakan fungsi penting elemen sikap dari wajib pajak terhadap undang-undang dan peraturan perpajakan.Sikap perilaku wajib pajak tersebut pada akhinya mempengaruhi keberhasilan perpajakan. 4. Faktor Persepsi Wajib Pajak terhadap Pengenaan Sanksi Pajak

Persepsi adalah menafsirkan stimulus yang telah ada di dalam otak. Proses persepsi adalah hasil dari aksi dan reaksi, setiap faktor mental, suasana emosi dan keinginan yang kuat atau sikap dapat berpengaruh terhadap respon persepsi. Oleh karena itu, persepsi dan pandangan wajib pajak terhadap sanksi administratif berpengaruh terhadap kepatuhan perpajakan (Pardi dan Handyani, 2008).

Sanksi perpajakan diberikan kepada wajib pajak agar wajib pajak mempunyai kesadaran dan patuh terhadap kewajiban pajak.Sanksi perpajakan dalam undang undang perpajakan berupa sanksi administrasi (dapat berupa denda dan bunga) dan sanksi pidana.oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa masyarakat yang membayar PBB, akan melihat tentang pelaksanaan sanksi asministrasi dan sanksi pidana yang dilaksanakan secara tegas dan konsisten.

5. Faktor Pendapatan Wajib Pajak

Menurut Didik (2010) mengemukakan bahwa: “ pendapatan didefinisikan sebagai jumlah penghasilan rupiah yang dihasilkan wajib pajak yang diperoleh dari pekerjaan utama maupun sampingan”.


(10)

Menurut Ilham (2011) tingkat besarnya pendapatan Wajib Pajak dapat mempengaruhi kepatuhan masyarakat dalam membayar PBB.

METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini yaitu semua wajib pajak yang terdaftar di Kecamatan kartasura Kabupaten Sukoharjo.Menurut data terakhir yang dikeluarkan oleh UPTD Kartasura jumlah penduduk tahun 2012 sebesar 32,172. metode pengambilan sampel menggunakan Convenience samplingyaitu istilah umum yang mencakup variasi luasnya prosedur pemilihan. Convenience sampling berarti unit sampling yang ditarik mudah dihubungi, tidak menyusahkan, mudah untuk mengukur, dan bersifat kooperatif (Hamid, 2007: 30) Responden Penentuan sampel dengan rumus Slovin sehingga diperoleh jumlah 100 responden.

B. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan data sekunder.Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari hasil kuesioner responden wajib pajak yang telah disusun terlebih dahulu. Data Sekunder adalah data penelitian yang diperoleh peneliti dari kantor Kecamatan Kartasura.


(11)

C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel Variabel adalah segala sesuatu yang dapat diberi berbagai macam nilai (Indriantoro, 2002: 61). Variabel yang dianalisis dalam penelitian ini terdiri dari:

a. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Keberhasilan Penerimaan PBB (KPP) di Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo. Collection Rate adalah rasio ukuran keberhasilan penerimaan pajak, yaitu adalah rasio tingkat perbandingan pembayaran pajak kenyataan pada tahun bersangkutan dibandingkan ketetapan pajak pada tahun yang bersangkutan dengan satuan persen pengukuranya keberhasilan penerimaan PBB adalah.

Jumlah Pembayaran PBB

= x 100%

Jumlah Ketetapan Pembayaran PBB

b. Variabel Independen

Variabel independen/bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel terikat/dependen. Dalam penelitian ini, variabel indepeden yaitu

1) Kesadaran perpajakan (KP),

Kesadaran perpajakan kesadaran wajib pajak adalah sikap mengerti wajib pajak badan atau perorangan untuk memahami arti, fungsi dan tujuan pembayaran pajak. Variabel


(12)

kesadaran Perpajakan diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh M. Abdul Aris dan Eko S (2008) dengan enam item pernyatan yang menggunakan skala likert. Insrumen yang berkaitan dengan kesadaran perpajakan meliputi:Pajak untuk dana pembangunan, pajak untuk dana pengeluaran umum pelaksanaan fungsi dan tugas pemerintah, pajak sebagi salah satu sumber dana pembiayaan pelaksanaan fungsi dan tugas pemerintah, PBB salah satu dana pembangunan, PBB sebagai partisipasi pajak untuk dana pembangunan, PBB untuk kemandirian pembangunan daerah.

2) Pemahaman Wajib Pajak Terhadap Undang-undang dan Peraturan Perpajakan (PPP),

Sikap wajib pajak dalam memahami peraturan perpajakan sangat mempengaruhi pemikiran wajib pajak dalam memenuhi kewajiban dalam membayar pajak perpajakan. Indikator yang digumakan dalam penelitian ini adalah: (1) pengetahuan istilah PBB, (2) pemahaman seluruh isi peraturan PBB, (3) keberadaan Undang-undang PBB sebagai sarana pendapatan nasional, (4) perlunya wajib pajak memahami peraturan, (5) undang-undang dan peraturan PBB bersifat sederhana mudah dipahami, (6) pengisian (SPOP) tidak menyulitkan, (7) pemerintah harus memberi penyuluhan tentang PBB kepada wajib pajak, (8) pemahaman wajib pajak terhadap Undang-undang dan peraturan


(13)

PBB akan meningkatkan kesadaran wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakan, (9) apabila penyuluhan tentang PBB kurang maka wajib pajak mengikuti pendidikan atau belajar sendiri, (10) sistem pemungutan PBB dengan Official Assesment System sudah memadai, (11) besarnya tarif PBB 0,5% dari NJKP bersifat tidak memberatkan wajib pajak.

3) Persepsi Wajib Pajak Tentang Pelaksanaan Sanksi Denda (PPS) Masyarakat akan memenuhi kewajiban membayar pajak apabila pengenaan sanksi pajak diterapkan secara tegas dan menjangkau para pelanggar.Indikator yang digumakan dalam penelitian ini adalah: (1) keterlambatan membayar PBB tidak diampuni dan dikenai denda bunga, (2) denda bunga sebesar 2% per bulan adalah wajar, (3) pelaksanaan sanksi denda bunga terhadap wajib pajak dilakukan oleh petugas pajak tepat pada waktunya, (4) perhitungan pelaksanaan sanksi denda bunga terhadap wajib pajak dilakukan oleh wajib pajak yang bersangkutan.

4) Pendapatan Wajib Pajak (PWP)

Menurut Didik (2010) mengemukakan bahwa: “ pendapatan didefinisikan sebagai jumlah penghasilan rupiah yang dihasilkan wajib pajak yang diperoleh dari pekerjaan utama maupun sampingan. Penelitian ini menggunakan dua inddikator


(14)

pertanyaan yaitu jumlah penghasilan per bulan dan jumlah pendapatan tidak memberatkan wajib pajak

D. METODE ANALISIS DATA

Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda, ujiinstrumen penelitian meliputi: uji validitas dan uji reliabilitas. sedangkan Uji asumsi klasik meliputi: uji normalitas, uji multikolinieritas, dan ujiheteroskedastisitas. Dan uji hipotesisi meliputi: uji signifikansi model (uji F), uji signifikansi parameter individual (ujit), dan uji koefisien determinasi (uji R2).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Perhitungan analisis regresi linier berganda dilakukan dengan bantuanProgram SPSS 16 dan hasilnya ditunjukan pada tabel sebagai b

e r i k u t :

Sumber: Data primer yang diolah, 2014

Koefisien

T

hitung Sign.

Konstanta 22,771

Kesadaran Perpajakan 0,551 1,904 0,060

Pemahaman Wajib Pajak Terhadap

Undang-undang dan Peraturan Perpajakan 0,329 2,180 0,032 Persepsi Wajib Pajak Terhadap Pengenaan

Sanksi Pajak 0,816 2,330 0,022

Pendapatan Wajib Pajak 1,053 2,345 0,021

F Statistik 6,738 0,000


(15)

Dari hasil pengujian dengan SPSS versi 16.0 diperoleh nilai Fhitung sebesar 6,738 dengan nilai signifikansi F sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan Fhitung> Ftabel yaitu 6,738>2,53 dan nilai signifikansi F kurang dari 0,05 yaitu 0,000 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan dalam penelitian ini fit.

Pembahasan

1. Kesadaran Perpajakan terhadap Keberhasilan Penerimaan PBB Variabel kesadaran perpajakan diketahui nilai thitung (1,904) lebih besar daripada ttabel (1,990) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,060> = 0,05. Oleh karena itu, H1 ditolak, artinya kesadaran perpajakan tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap keberhasilan penerimaan pajak.Hal ini berarti semakin meningkat tingkat kesadaran perpajakan, maka keberhasilan penerimaan pajak tidak mengalami peningkatan yang signifikan.

2. Pemahaman Wajib Pajak Terhadap Undang-undang dan Peraturan Perpajakan terhadap Keberhasilan penerimaan PBB

Variabel pemahaman wajib pajak terhadap undang-undan dan peraturan perpajakan terhadap keberhasilan penerimaan PBBdiketahui nilai thitung (2,180) lebih besar daripada ttabel (1,990) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,032 < = 0,05. Oleh karena itu, H2 diterima, artinya pemahaman mempunyai pengaruh signifikan terhadap keberhasilan pemahaman pajak.


(16)

3. Persepsi Wajib Pajak Terhadap Pengenaan Sanksi

Variabel persepsi diketahui nilai thitung (2,330) lebih besar daripada ttabel (1,990) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,022< = 0,05. Oleh karena itu, H3 diterima, artinya persepsi mempunyai pengaruh signifikan terhadap keberhasilan pemahaman pajak. Apabila persepsi wajib pajak terhadap pengenaan sanksi yang dimiliki oleh wajib pajak bertambah, maka keberhasilan penerimaan PBB akan semakin meningkat.

4. Pendapatan Wajib Pajak

Variabel pendapatan diketahui nilai thitung (2,345) lebih besar daripada ttabel (1,990) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,021< = 0,05. Oleh karena itu, H4 diterima, artinya pendapatan mempunyai pengaruh secara parsial terhadap keberhasilan pemahaman pajak.

5. Perbandingan Potensi Penerimaan Sesudah Adanya UU No 28 Tahun 2009.

Tabel

Hasil uji t-test samples

Variabel thitung ttabel Sig. Keterangan Sebelum & Sesudah -3,909 -2,069 0,001 H1 diterima Data Primer yangDiolah, 2014,

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui hasil uji t-test samples seperti tampak pada tabel berikut

Berdasarkan tabel tersebut di atas dapat diketahui hasil uji t-test samples untuk variabel perbandingan sebelum & sesudah adanya perubahan undang-undang penerimaan pajak daerah diketahui nilai thitung


(17)

(-3,909) lebih besar dari ttabel (-2,069) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,001< = 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H1 diterima sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan nilai penerimaan PBB sebelum ataupun sesudah adanya pemberlakuan UU No 28 tahun 2009 pada tahun 2012 di Kabupaten Sukoharjo.


(18)

DAFTAR PUSTAKA

Adi, Made Mertha Prabawa. 2012. Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Sikap Wajib Pajak terhadap Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Badung Utara.Media Bina Ilmiah. Vol.6, No.2:51-55. ISSN No. 1978-3787.

Aris, M. Abdul dan Eko Sugiyanto.2008. Pengaruh Sikap Wajib Pajak dalam Pembayaran Wajib Pajak Bumi dan Bangunan.LPPM-UMS.

Darmawan, Didik. 2010. Analisis Faktor Faktor Dalam Diri Wajib Pajak Terhadap Realisasi Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan di Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang.Skripsi.FE-UNS.

Devano, Sony dan Rahayu 2006. Perpajakan, Konsep, teori, dan Isu. Jakarta: Kencana.

Ghozali, Imam. 2002. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit UNDIP.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit UNDIP.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit UNDIP.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gujarati, Damodar. 2008. Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga.

Hardiningsih, Pancawati dan Nila Yulianawati. 2011. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kemauan Membayar Pajak. Jurnal Dinamika Keuangan Dan Perbankan. Vol 3 No 1.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian bisnis. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Koentarto, Ilham. 2011. Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Masyarakat Dalam Melakukan P embayaran Pajak Bumi dan Bangunan (Studi Kasus Pada Kecamatan Arut Selatan Kabupaten Kota Waringin Barat. Jurnal Socioscientia. Vol 3 No2 (juni).


(19)

Siregar, L. Suzanna. Pembuatan Tabel Koefisien Korelasi Momen-produk Pearson (Pearson Product moment Correlation Coefficient) dengan Microsoft Excel.

(www.google.com/ssiregar.staff.gunadarma.ac.id/../files/.../Tabel R.p...). Diakases pada tanggal 26 mei 2014. 12:26 WIB.

Musyarofah, Siti dan Adi Purnomo.2008. Pengaruh Kesadaran dan pesepsi Tentang Sanksi, dan Hasrat Membayar Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.Jurnal Akuntansi, Manajemen Bisnis dan Sektor Publik. Vol 5 No1. Pardi. 2009.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesadaran Wajib Pajak Dalam

Memenuhi Kewajiban Pajak Bumi Dan Bangunan di Surakarta. Jurnal Ekonomi Bisnis dan Perbankan.Vol 17 No 7.

Pardi, dan Dwi Handayani. 2010. Pengaruh Faktor Tax Payer Terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak Restoran (Studi Empiris Wajib Pungut Restoran di Surakarta ). Jurnal Ekonomi Bisnis dan Perbankan.Vol 18 No 9.

Republik Indonesia, Undang-Undang RI Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

Siswadi. 2008. Pengaruh Faktor Perilaku Tax payer Terhadap Keberhaislan Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan di Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo. Skripsi. FE-UNSOED

Thoyib, M. 2008. Analisis Variabel Variabel Yang Mempengaruhi Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Di kota Palembang. Jurnal Imiah. Vol 1 No 8. Waluyo dan Wirawan B, Ilyas. 2004. P erpajakan Indonesia. Jakarta: Salemba

Empat.

Wiyono, Gendro. 2011. 3 In One Merancang Penelitian Bisnis Dengan Alat Analisis SPSS 17.0 dan SmartPLS 2.0. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. ---Undang-Undang RI Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan


(1)

pertanyaan yaitu jumlah penghasilan per bulan dan jumlah pendapatan tidak memberatkan wajib pajak

D. METODE ANALISIS DATA

Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda, ujiinstrumen penelitian meliputi: uji validitas dan uji reliabilitas. sedangkan Uji asumsi klasik meliputi: uji normalitas, uji multikolinieritas, dan ujiheteroskedastisitas. Dan uji hipotesisi meliputi: uji signifikansi model (uji F), uji signifikansi parameter individual (ujit), dan uji koefisien determinasi (uji R2).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Perhitungan analisis regresi linier berganda dilakukan dengan bantuanProgram SPSS 16 dan hasilnya ditunjukan pada tabel sebagai b

e r i k u t :

Sumber: Data primer yang diolah, 2014

Koefisien

T

hitung Sign.

Konstanta 22,771

Kesadaran Perpajakan 0,551 1,904 0,060

Pemahaman Wajib Pajak Terhadap

Undang-undang dan Peraturan Perpajakan 0,329 2,180 0,032 Persepsi Wajib Pajak Terhadap Pengenaan

Sanksi Pajak 0,816 2,330 0,022

Pendapatan Wajib Pajak 1,053 2,345 0,021

F Statistik 6,738 0,000


(2)

Dari hasil pengujian dengan SPSS versi 16.0 diperoleh nilai Fhitung sebesar 6,738 dengan nilai signifikansi F sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan Fhitung> Ftabel yaitu 6,738>2,53 dan nilai signifikansi F kurang dari 0,05 yaitu 0,000 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan dalam penelitian ini fit.

Pembahasan

1. Kesadaran Perpajakan terhadap Keberhasilan Penerimaan PBB Variabel kesadaran perpajakan diketahui nilai thitung (1,904) lebih besar daripada ttabel (1,990) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,060> = 0,05. Oleh karena itu, H1 ditolak, artinya kesadaran perpajakan tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap keberhasilan penerimaan pajak.Hal ini berarti semakin meningkat tingkat kesadaran perpajakan, maka keberhasilan penerimaan pajak tidak mengalami peningkatan yang signifikan.

2. Pemahaman Wajib Pajak Terhadap Undang-undang dan Peraturan Perpajakan terhadap Keberhasilan penerimaan PBB

Variabel pemahaman wajib pajak terhadap undang-undan dan peraturan perpajakan terhadap keberhasilan penerimaan PBBdiketahui nilai thitung (2,180) lebih besar daripada ttabel (1,990) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,032 < = 0,05. Oleh karena itu, H2 diterima, artinya pemahaman mempunyai pengaruh signifikan terhadap keberhasilan pemahaman pajak.


(3)

3. Persepsi Wajib Pajak Terhadap Pengenaan Sanksi

Variabel persepsi diketahui nilai thitung (2,330) lebih besar daripada ttabel (1,990) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,022< = 0,05. Oleh karena itu, H3 diterima, artinya persepsi mempunyai pengaruh signifikan terhadap keberhasilan pemahaman pajak. Apabila persepsi wajib pajak terhadap pengenaan sanksi yang dimiliki oleh wajib pajak bertambah, maka keberhasilan penerimaan PBB akan semakin meningkat.

4. Pendapatan Wajib Pajak

Variabel pendapatan diketahui nilai thitung (2,345) lebih besar daripada ttabel (1,990) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,021< = 0,05. Oleh karena itu, H4 diterima, artinya pendapatan mempunyai pengaruh secara parsial terhadap keberhasilan pemahaman pajak.

5. Perbandingan Potensi Penerimaan Sesudah Adanya UU No 28 Tahun 2009.

Tabel

Hasil uji t-test samples

Variabel thitung ttabel Sig. Keterangan Sebelum & Sesudah -3,909 -2,069 0,001 H1 diterima Data Primer yangDiolah, 2014,

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui hasil uji t-test samples seperti tampak pada tabel berikut

Berdasarkan tabel tersebut di atas dapat diketahui hasil uji t-test samples untuk variabel perbandingan sebelum & sesudah adanya perubahan undang-undang penerimaan pajak daerah diketahui nilai thitung


(4)

(-3,909) lebih besar dari ttabel (-2,069) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,001< = 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H1 diterima sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan nilai penerimaan PBB sebelum ataupun sesudah adanya pemberlakuan UU No 28 tahun 2009 pada tahun 2012 di Kabupaten Sukoharjo.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Adi, Made Mertha Prabawa. 2012. Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Sikap Wajib Pajak terhadap Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Badung Utara.Media Bina Ilmiah. Vol.6, No.2:51-55. ISSN No. 1978-3787.

Aris, M. Abdul dan Eko Sugiyanto.2008. Pengaruh Sikap Wajib Pajak dalam Pembayaran Wajib Pajak Bumi dan Bangunan.LPPM-UMS.

Darmawan, Didik. 2010. Analisis Faktor Faktor Dalam Diri Wajib Pajak Terhadap Realisasi Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan di Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang.Skripsi.FE-UNS.

Devano, Sony dan Rahayu 2006. Perpajakan, Konsep, teori, dan Isu. Jakarta: Kencana.

Ghozali, Imam. 2002. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit UNDIP.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit UNDIP.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit UNDIP.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gujarati, Damodar. 2008. Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga.

Hardiningsih, Pancawati dan Nila Yulianawati. 2011. Faktor Faktor yang

Mempengaruhi Kemauan Membayar Pajak. Jurnal Dinamika Keuangan

Dan Perbankan. Vol 3 No 1.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian bisnis. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Koentarto, Ilham. 2011. Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Masyarakat Dalam Melakukan P embayaran Pajak Bumi dan Bangunan (Studi Kasus Pada Kecamatan Arut Selatan Kabupaten Kota Waringin Barat. Jurnal Socioscientia. Vol 3 No2 (juni).


(6)

Siregar, L. Suzanna. Pembuatan Tabel Koefisien Korelasi Momen-produk Pearson (Pearson Product moment Correlation Coefficient) dengan Microsoft Excel.

(www.google.com/ssiregar.staff.gunadarma.ac.id/../files/.../Tabel R.p...). Diakases pada tanggal 26 mei 2014. 12:26 WIB.

Musyarofah, Siti dan Adi Purnomo.2008. Pengaruh Kesadaran dan pesepsi Tentang Sanksi, dan Hasrat Membayar Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.Jurnal Akuntansi, Manajemen Bisnis dan Sektor Publik. Vol 5 No1. Pardi. 2009.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesadaran Wajib Pajak Dalam

Memenuhi Kewajiban Pajak Bumi Dan Bangunan di Surakarta. Jurnal Ekonomi Bisnis dan Perbankan.Vol 17 No 7.

Pardi, dan Dwi Handayani. 2010. Pengaruh Faktor Tax Payer Terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak Restoran (Studi Empiris Wajib Pungut Restoran di Surakarta ). Jurnal Ekonomi Bisnis dan Perbankan.Vol 18 No 9.

Republik Indonesia, Undang-Undang RI Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

Siswadi. 2008. Pengaruh Faktor Perilaku Tax payer Terhadap Keberhaislan Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan di Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo. Skripsi. FE-UNSOED

Thoyib, M. 2008. Analisis Variabel Variabel Yang Mempengaruhi Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Di kota Palembang. Jurnal Imiah. Vol 1 No 8. Waluyo dan Wirawan B, Ilyas. 2004. P erpajakan Indonesia. Jakarta: Salemba

Empat.

Wiyono, Gendro. 2011. 3 In One Merancang Penelitian Bisnis Dengan Alat Analisis SPSS 17.0 dan SmartPLS 2.0. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. ---Undang-Undang RI Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan


Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Faktor Yang Melekat Pada Tax Payer (Wajib Pajak) Terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan

10 58 124

PENGARUH PEMAHAMAN, KESADARAN PERPAJAKAN, DAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI KECAMATAN SEMARANG BARAT.

0 4 1

PENGARUH FAKTOR PERILAKU WAJIB PAJAK TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI Pengaruh Faktor Perilaku Wajib Pajak Terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan Di Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo.

0 1 16

PENDAHULUAN Pengaruh Faktor Perilaku Wajib Pajak Terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan Di Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo.

0 1 8

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KESADARAN WAJIB PAJAK, dan KEPATUHAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (Studi Kasus di Kecamatan Ngadiluwih Kota Kediri).

0 0 107

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KESADARAN WAJIB PAJAK, dan KEPATUHAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (Studi Kasus di Kecamatan Magersari Kota Mojokerto).

0 0 117

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KESADARAN PERPAJAKAN WAJIB PAJAK, dan KEPATUHAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (Studi Kasus di Kecamatan Krembung Kelurahan Krembung Sidoarjo).

0 0 115

Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak, Kesadaran Perpajakan Wajib Pajak, dan Kepatuhan Wajib Pajak Terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan (Studi Kasus di Kelurahan Wates Kecamatan Magersari Mojokerto).

0 1 109

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KESADARAN PERPAJAKAN WAJIB PAJAK DAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN.

2 14 111

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KESADARAN WAJIB PAJAK, dan KEPATUHAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (Studi Kasus di Kecamatan Magersari Kota Mojokerto) SKRIPSI

0 0 24