PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENCAPAIAN KONSEP (CONCEPT ATTAINMENT) DENGAN MENGGUNAKAN PETAPIKIRAN SEBAGAI UPAYA MENGURANGI MISKONSEPSISISWA PADA SUB MATERI POKOK FLUIDASTATIS DI KELAS XI SEMESTER IISMA N 1 TANJUNG TIRAMT.A 2012 2013.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENCAPAIAN KONSEP
(CONCEPT ATTAINMENT) DENGAN MENGGUNAKAN PETA
PIKIRAN SEBAGAI UPAYA MENGURANGI MISKONSEPSI
SISWA PADA SUB MATERI POKOK FLUIDA
STATIS DI KELAS XI SEMESTER II
SMA N 1 TANJUNG TIRAM
T.A. 2012 / 2013

Oleh :
Fathia Rahmi
NIM 409421008
Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN

2013

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang atas segala
rahmat dan hidayah-Nya yang memberikan kekuatan kepada penulis sehingga
penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang
direncanakan.
Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Pencapaian Konsep
(concept attainment) dengan menggunakan peta pikiransebagai upaya mengurangi
miskonsepsi siswa pada sub materi pokok fluida statis di kelas XI semester II
SMA N 1 Tanjungtiram T.A. 2012 / 2013”, disusun untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan ribuan terima kasih kepada
Bapak Prof.Dr.Mara Bangun Harahap,M.S selaku Dosen Pembimbing Skripsi.
Beliau telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak
awal penulisan proposal hingga akhir penulisan skipsi ini. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada Ibu Dr.Derlina,M.Si, Bapak Drs.Togi Tampubolon,M.Si
dan Bapak Drs.Manter Sihotang sebagai dosen penguji yang telah memberikan

masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai penyusunan skripsi
ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs.Rappel
Situmorang,M.Si selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing
dan memotivasi penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Bapak Prof.Motlan,M.Sc,Ph.D selaku Dekan FMIPA
Unimed.
Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen serta Staf Pegawai
Jurusan Fisika yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis
selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak
Drs.Basaruddin, selaku kepala sekolah SMA Negeri 1 Tanjungtiram, Bapak
Bioto,S.Pd selaku guru bidang studi fisika yang telah banyak membantu dan
membimbing penulis selama penelitian dan para guru serta staf administrasi yang

telah memberikan kesempatan dan bantuan kepada penulis selama melakukan
penelitian.
Teristimewa penulis ucapkan kepada Ayahanda tercinta Ruspan, Ibunda
tercinta Salmah dan seluruh keluarga yang terus memberikan motivasi dan doa
serta kasih sayang yang tak pernah henti kepada penulis. Kepada adinda Nurlela
dan sahabat Haris Fadli Purba yang cukup banyak berperan dalam memberikan
motivasi dan doa yang tulus kepada penulis dalam menyelesaikan studi di

UNIMED hingga selesainya skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih
kepada sahabat-sahabat seperjuangan, terutama Nila Wahyuni Matondang, Devy
Permatasari Siregar, Suci Khairani, Siska Watyna Br. Sembiring, Fernando
Lumbanbatu, Fajar Afandi Saragih, Sonawan Fitra dan teman – teman fisika Dik
B ‘09 yang tak dapat dituliskan namanya satu persatu yang telah memberikan
dorongan dan semangat kepada penulis. Kepada teman – teman PPLT SMANSA
Tanjungtiram terkhusus buat Jumasari Siregar, Nur Hasanah (Wak Udin), dan
Halima Tunsaddiah yang telah memberi dukungan kepada penulis selama
penyusunan skripsi ini. Serta sahabat-sahabat lainnya yang tak bisa disebutkan
satu persatu.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi
ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi
pembaca dan dunia pendidikan.

Medan,

Mei 2013

Penulis,


Fathia Rahmi
NIM. 409 421 008

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENCAPAIAN KONSEP
(CONCEPT ATTAINMENT) DENGAN MENGGUNAKAN PETA
PIKIRAN SEBAGAI UPAYA MENGURANGI MISKONSEPSI
SISWA PADA SUB MATERI POKOK FLUIDA
STATIS DI KELAS XI SEMESTER II
SMA N 1 TANJUNG TIRAM
T.A. 2012 / 2013

FATHIA RAHMI (NIM 409421008)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
pencapaian konsep (concept attainment) dengan menggunakan peta pikiran
sebagai upaya mengurangi miskonsepsi siswa pada sub materi pokok fluida statis
di kelas XI semester II SMA N 1 Tanjungtiram T.A. 2012 / 2013.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian
adalah seluruh siswa kelas XI Semester II SMA N 1 Tanjungitram yang terdiri

dari 3 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling
dengan mengambil 2 kelas yaitu kelas XI-IA 1 berjumlah 36 orang sebagai kelas
eksperimen dan kelas XI-IA 3 berjumlah 36 orang sebagai kelas kontrol.
Instrumen yang digunakan adalah aktivitas belajar dan tes hasil belajar dalam
bentuk pilihan berganda dengan jumlah 20 item. Kelas eksperimen diberikan
perlakuan dengan model pembelajaran pencapaian konsep (concept attainment)
dengan menggunakan peta pikiran dan kelas kontrol dengan model konvensional.
Sebelum diberikan perlakuan yang berbeda dilakukan pretes, yaitu nilai rata-rata
pretes kelas eksperimen 27,5 dengan standar deviasi 11,4 dan nilai rata-rata pretes
kelas kontrol 27,4 dengan standar deviasi 10,4. Pada pengujian data pretes kedua
kelas diperoleh bahwa data kedua kelas berdistribusi normal dan homogen. Hasil
uji t pretes diperoleh thitung < ttabel (0,038< 1,997) maka H0 diterima, artinya
kemampuan awal siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol sama. Kemudian
diberikan perlakuan yaitu kelas eksperimen dengan model pembelajaran
pencapaian konsep (concept attainment) menggunakan peta pikiran dan kelas
kontrol dengan model pembelajaran konvensional. Selama proses pembelajaran di
kelas eksperimen aktivitas belajar siswa meningkat, yaitu pertemuan I 48,9,
pertemuan II 71,4, dan pertemuan III 86,7. Setelah pembelajaran selesai, diberikan
postes dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 77,8 dengan standar deviasi 11,3
dan kelas kontrol 52,9 dengan standar deviasi 10,4. Pada pengujian normalitas dan

homogenitas data postes diperoleh bahwa data kedua kelas berdistribusi normal
dan homogen. Hasil pengolahan data postes diperoleh bahwa thitung> ttabel (9,562
>1,997) maka Ha diterima artinya ada perbedaan yang signifikan akibat pengaruh
penggunaan model pembelajaran pencapaian konsep (concept attainment) dengan
menggunakan peta pikiran sebagai upaya mengurangi miskonsepsi siswa pada
sub materi pokok fluida statis di kelas XI semester II SMA N 1 Tanjungtiram T.A.
2012 / 2013.

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah

1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Batasan Masalah
1.4 Rumusan Masalah
1.5 Tujuan Penelitian
1.6 Manfaat Penelitian
1.7 Defenisi Operasional
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teoritis
2.1.1 Pengertian Belajar
2.1.2 Aktivitas Belajar
2.1.3 Hasil Belajar
2.2 Model Pembelajaran
2.2.1 Pengertian Model Pembelajaran
2.2.2 Model Pembelajaran Konvensional
2.2.2.1 Sintaks Model Pembelajaran Konvensional
2.2.3 Model Pembelajaran Pencapaian Konsep (Concept Attainment)
2.2.3.1 Struktur Pengajaran
2.2.3.2 Sistem Sosial
2.2.3.3 Sistem Pendukung
2.2.3.4 Hasil Model Pembelajaran Pencapaian Konsep

2.2.3.5 Penerapan Pembelajaran Pencapaian Konsep Pada Fisika
2.2.3.4.1 Pengertian Peta Pikiran
2.3 Materi Pelajaran
2.3.1 Fluida
2.3.2 Fluida Statis
2.3.2.1 Tekanan Hidrostatis
2.3.2.3 Tekanan Mutlak
2.3.2.4 Bejana Berhubungan
2.3.2.5 Hukum Pascal
2.3.2.6 Hukum Archimedes
2.3.2.7 Tegangan Permukaan
2.3.2.8 Kapilaritas

Halaman
i
ii
iii
iv
vi
viii

ix
x
1
1
4
5
5
6
6
7
8
8
8
9
10
11
11
13
14
14

17
19
20
20
21
21
25
25
25
26
28
28
29
32
36
37

2.4 Kerangka Konseptual
2.5 Hipotesis Penelitian


41
42

BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1 Populasi Penelitian
3.2.2 Sampel Penelitian
3.3 Variabel Penelitian
3.4 Jenis dan Desain Penelitian
3.4.1 Jenis Penelitian
3.4.2 Desain Penelitian
3.5 Prosedur Penelitian
3.6 Instrumen Penelitian
3.6.1 Instrumen Penilaian Hasil Belajar
3.6.2 Instrumen Penilaian Aktivitas
3.7 Tehnik Analisis Data
3.7.1 Analisis Data Tes Hasil Belajar
3.7.1.1 Uji Normalitas
3.7.1.2 Uji Homegenitas
3.7.1.3 Uji Hipotesis
3.7.2 Analisis Data Hasil Belajar Kognitif
3.7.3 Analisis Data Observasi Aktivitas

43
43
43
43
43
43
44
44
44
45
45
45
46
47
47
47
48
49
52
52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Deskripsi Data Penelitian
4.1.1.1 Data Pretes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol
4.1.2 Pengujian Analisi Data
4.1.2.1 Uji Normalitas Data Pretes
4.1.2.2 Uji Homogenitas Data Pretes dan Uji Beda(Uji Dua Pihak)
4.1.2.3 Data Postes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol
4.1.2.4 Uji Normalitas Data Postes
4.1.2.5 Uji Homogenitas Data Postes dan Uji Beda (Uji Satu Pihak)
4.1.3 Data Miskonsepsi
4.1.4 Observasi
4.2 Pembahasan

54
54
54
54
55
56
56
57
59
60
60
63
64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

66
66
66

DAFTAR PUSTAKA

68

LAMPIRAN

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Dampak Instruksional dan Pengiring Model Pencapaian
Konsep
Gambar 2.2 Benda Dalam Bejana yang Berisi Fluida
Gambar 2.3 Fluida didalam Berbagai Macam Fluida
Gambar 2.4 Air didalam Bejana
Gambar 2.5 Bejana Berhubungan
Gambar 2.6 Lift Hidrolik
Gambar 2.7 Benda Melayang dalam Fluida
Gambar 2.8 Hukum Pascal
Gambar 2.9 Lapisan Air Sabun Pada Lingkaran Kawat
Gambar 2.10 Air Raksa Dalam Gelas
Gambar 2.11 Gejala Kapilaritas Gaya Adhesi Lebih Kecil
Gambar 2.12 Gejala Kapilaritas Gaya Adhesi Lebih Besar
Gambar 4.1 Diagram Batang Data Pretes Kelas Eksperimen Dan Kelas
Kontrol
Gambar 4.2 Diagram Batang Data Postes Kelas Eksperimen Dan Kelas
Kontrol
Gambar 4.3 Diagram Batang Data Miskonsepsi Kelas Eksperimen
Gambar 4.4 Diagram Batang Data Miskonsepsi Kelas Kontrol
Gambar 4.5 Diagram Perkembangan Aktivitas Belajar siswa

21
26
27
28
29
31
33
35
36
38
39
39
55
59
61
62
64

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Salah satu tujuan nasional yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945
pada alinea ke empat, yaitu mencerdaskan kehidupan anak bangsa. Tujuan ini
dicapai melalui pendidikan. Membicarakan pendidikan tentunya tidak akan
terlepas dari tujuan pendidikan, dengan kata lain pendidikan akan bertitik tolak
dari tujuan pendidikan itu sendiri, mulai dari tujuan pendidikan nasional hingga
tujuan instruksional khusus.
Hakikat belajar dan mengajar yang lebih progresif berbeda dengan hakikat
belajar dan mengajar dengan pola tradisional. Pada pola tradisional, kegiatan
mengajar lebih diarahkan pada aliran informasi dari guru ke siswa. Pandangan ini
mendorong guru untuk memerankan diri sebagai tukang ajar. Artinya apabila guru
mengajar ia lebih mempersiapkan dirinya supaya berhasil dalam menyampaikan
serta menuntaskan/menyelesaikan semua materi pelajaran sesuai dengan waktu
yang disediakan. Pada pola progresif makna belajar diartikan sebagai
pembangunan gagasan pengetahuan oleh siswa sendiri, selain peningkatan
keterampilan dan pengembangan sikap positif. Oleh karena itu istilah mengajar
yang dianggap berkonotasi “teachers centered” diganti dengan istilah
pembelajaran. Diharapkan dengan penggunaan istilah pembelajaran guru akan
selalu ingat bahwa tugasnya adalah membelajarkan siswa dengan kata lain
membuat siswa dapat belajar untuk mencapai hasil yang optimal.
Sesuai dengan pengertian belajar yaitu bahwa belajar merupakan suatu
kegiatan yang mengakibatkan terjadi perubahan tingkah laku, maka pengertian
pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa
secara sadar dan sengaja, karena pembelajaran adalah suatu kegiatan yang
dilakukan secara sadar dan sengaja, maka pembelajaran itu bertujuan membantu
siswa agar memperoleh berbagai pengalaman dan dengan pengalaman itu tingkah
laku siswa bertambah, baik kuantitas maupun kualitas. Tingkah laku yang
dimaksud meliputi pengetahuan, ketrampilan dan nilai atau norma yang berfungsi
sebagai pengendali sikap dan perilaku siswa.

Menurut UNESCO, pembelajaran yang efektif pada abad ini harus
diorientasikan pada empat pilar yaitu, (1) learning to know, (2) learning to do, (3)
learning to be, dan (4) learning to live together. Keempatnya dapat diuraikan
bahwa dalam proses pendidikan melalui berbagai kegiatan pembelajaran peserta
didik diarahkan untuk memperoleh pengetahuan tentang sesuatu, menerapkan atau
mengaplikasikan apa yang diketahuinya tersebut guna menjadikan dirinya sebagai
seseorang yang lebih baik dalam kehidupan sosial bersama orang lain.
Dalam rangka merealisasikan ‘learning to know’, guru memiliki berbagai
fungsi yang di antaranya adalah sebagai fasilitator, yaitu sebagai teman sejawat
dalam berdialog dan berdiskusi dengan siswa guna mengembangkan penguasaan
pengetahuan maupun ilmu tertentu. Learning to do (belajar untuk melakukan
sesuatu)

akan

bisa

berjalan

jika

sekolah

memfasilitasi

siswa

untuk

mengaplikasikan keterampilan yang dimilikinya sehingga dapat berkembang dan
dapat mendukung keberhasilan siswa nantinya. Learning to be (belajar untuk
menjadi seseorang) erat hubungannya dengan bakat dan minat, perkembangan
fisik dan kejiwaan, tipologi pribadi anak serta kondisi lingkungannya.
Bagi anak yang agresif, proses pengembangan diri akan berjalan bila
diberi kesempatan cukup luas untuk berkreasi. Sebaliknya, bagi anak yang pasif
peran guru pengarah dan fasilitator sangat dibutuhkan untuk menumbuhkan
kepercayaan dirinya dalam kegiatan belajar dan pengembangan diri. Selanjutnya,
kebiasaan hidup bersama, saling menghargai, terbuka, memberi dan menerima
perlu ditumbuhkembangkan termasuk dalam proses belajar mengajar di sekolah.
Kondisi seperti ini memungkinkan terjadinya proses ‘learning to live together’
(belajar untuk menjalani kehidupan bersama).
Tujuan-tujuan belajar diusahakan untuk dicapai dalam proses atau
kegiatan pembelajaran. Tujuan pembelajaran adalah tujuan yang menggambarkan
pengetahuan, kemampuan ketrampilan, dan sikap siswa akibat dari hasil belajar
yang telah dilakukan siswa. Jadi, apabila tujuan pembelajaran tercapai maka akan
terlihat pada diri siswa perubahan-perubahan yang meliputi kemampuan
intelektual, sikap/minat maupun ketrampilan.
Fisika merupakan salah satu cabang dari ilmu pengetahuan alam (IPA)
yang mempelajari tentang gejala-gejala dan fenomena alam yang sering terjadi

dalam kehidupan sehari-hari. Mengingat pentingnya fisika maka pengajaran fisika
diberbagai jenjang pendidikan sudah sewajarnya dikembangkan dan diperhatikan.
Namun pada kenyataannya masih banyak siswa yang beranggapan bahwa fisika
tergolong pelajaran yang sulit dan membosankan, sehingga siswa kurang berminat
mendalami fisika dan menyebabkan hasil belajar fisika rendah. Rendahnya hasil
belajar fisika yang diperoleh siswa dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya
adalah strategi yang digunakan guru selama proses pembelajaran, dengan kata lain
strategi yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan pelajaran dalam kelas
cenderung masih menggunakan strategi yang monoton, memberikan contoh soal
kemudian siswa diberikan soal untuk dikerjakannya. Dan apabila tidak selesai
selama proses pembelajaran berlangsung dilanjutkan dengan pekerjaan rumah.
Berdasarkan observasi dari hasil pengalaman peneliti ketika melaksanakan
PPLT di SMA Negeri 1 Tanjungtiram, ditemukan bahwa pelajaran fisika masih
dianggap siswa pelajaran yang sulit, selain itu siswa menganggap fisika itu
membosankan dan rumusnya sulit dimengerti sehingga kuranglah minat siswa
untuk mempelajari fisika. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata siswa yaitu 60.
Berdasarkan data Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran fisika
adalah 70. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mencoba menerapkan salah satu
model pembelajaran yang termasuk rumpun pemrosesan informasi.
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau
pembelajaran tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran
termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan

lain-lain.

(Joyce dalam Trianto, 2007:5).
Diantara sekian banyak model pembelajaran yang melatih kemampuan
berpikir yang pernah ada dan dikupas banyak ahli pendidikan, satu diantaranya
adalah model pembelajaran pencapaian konsep. Joyce, B., (2000:143) menyatakan
bahwa, “Pembelajaran pencapaian konsep mempertajam dasar keterampilan
berpikir”. Pembelajaran konsep memberikan suatu perubahan untuk menganalisis
proses berpikir siswa dan untuk membantu siswa mengembangkan strategi belajar
yang efektif.

Hasil penelitian mengenai pembelajaran dengan menggunakan model
pencapaian konsep sudah pernah diteliti oleh peneliti sebelumnya. Menurut
kesimpulan dari hasil penelitian oleh Amalia Febri Aristi (2010) mahasiswa
jurusan fisika Universitas Negeri Medan diperoleh bahwa rata-rata hasil belajar
siswa pada kelas eksperimen yang diberi perlakuan dengan model pembelajaran
pencapaian konsep adalah 73,3 yang tergolong baik.
Perbedaan penelitian ini dengan peneliti sebelumnya adalah peta pikiran
(mind maping ) yang digunakan serta pemanfaatan media sederhana dalam proses
pembelajaran, sedangkan peneliti sebelumnya hanya menggunakan model
pembelajaran pencapaian konsep saja. Dan peneliti akan mencoba menutupi
kelemahan dari peneliti sebelumnya dengan menginformasikan langkah-langkah
model pembelajaran pencapaian konsep dengan menggunakan peta fikiran serta
pemanfaatan media sederhana yang dapat merangsang ketertarikan siswa dalam
pembelajaran, sehingga penyampaian konsep yang akan diajarkan menjadi lebih
mudah dan siswa juga lebih tertarik untuk belajar konsep.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk
melakukan

penelitian

dengan

judul

“Pengaruh

Model

Pembelajaran

pencapaian konsep (Concept Attainment) Dengan Menggunakan Peta Pikiran
Sebagai Upaya Mengurangi Miskonsepsi Siswa Pada Sub Materi Pokok
Fluida Statis Di kelas XI Semester II SMA N 1 Tanjungtiram T.A. 2012 /
2013”.

1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat
diidentifikasikan masalah yang relevan dengan penelitian ini, antara lain :
1. Rendahnya minat belajar siswa pada mata pelajaran fisika.
2. Hasil belajar siswa masih tergolong rendah untuk pelajaran fisika.
3. Kegiatan pembelajaran masih berpusat pada guru sehingga keterlibatan
siswa masih kurang.
4. Pembelajaran

yang

dilakukan/diterapkan

oleh

guru

belum

mengembangkan kemampuan berpikir secara optimal sehingga siswa
belum termotivasi untuk belajar fisika.

5. Kurang bervariasinya model pembelajaran dan media pembelajaran yang
digunakan.

1.3 Batasan masalah
Mengingat luasnya masalah yang akan diteliti serta untuk memberi ruang
lingkup yang jelas dalam pembahasan, maka perlu dilakukan pembatasan masalah
dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Model pembelajaran yang diberikan kepada siswa menggunakan pengaruh
model pembelajaran pencapaian konsep (concept attainment) dengan
menggunakan peta pikiran sebagai upaya mengurangi miskonsepsi siswa.
2. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI Semester II SMA N 1
Tanjungtiram T.A. 2012/2013.
3. Aktivitas siswa dan hasil belajar siswa pada sub materi pokok fluida statis.

1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
1.

Bagaimana peningkatan hasil belajar fisika siswa dengan menggunakan
Model Pembelajaran pencapaian konsep (Concept Attainment) dengan
menggunakan peta pikiran pada sub materi pokok fluida statis di kelas XI
semester II SMA N 1 Tanjungtiram T.A. 2012 / 2013 ?

2.

Bagaimana aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran menggunakan
model pembelajaran pencapaian konsep dengan menggunakan peta pikiran
pada sub materi pokok fluida statis di kelas XI semester II SMA N 1
Tanjungtiram T.A. 2012/2013 ?

3.

Bagaimana pengaruh model pembelajaran Pencapaian Konsep dengan
menggunakan peta pikiran di kelas XI semester II SMA N 1 Tanjungtiram
T.A. 2012/2013 ?

1.5 Tujuan penelitian
Untuk mencapai suatu sasaran tertentu maka selalu harus berorientasi pada
tujuan, orientasi terhadap tujuan akan mempermudah jalannya suatu proses
penelitian. Dengan demikian peneliti merumuskan tujuan penelitian sebagari
berikut :
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran pencapaian konsep menggunakan peta pikiran pada sub
materi pokok fluida statis di kelas XI semester II SMA N 1 Tanjungtiram
T.A. 2012/2013.
2. Untuk

mengetahui

aktivitas

siswa

dengan

menggunakan

model

pembelajaran pencapaian konsep menggunakan peta pikiran pada sub
materi pokok fluida statis di kelas XI semester II SMA N 1 Tanjungtiram
T.A. 2012/2013.
3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran pencapaian konsep
dengan menggunakan peta pikiran sebagai upaya mengurangi miskonsepsi
siswa pada sub materi pokok fluida statis di kelas XI semester II SMA N 1
Tanjungtiram T.A. 2012/2013.

1.6 Manfaat Penelitian
1. Sebagai bahan informasi hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran pencapaian konsep sebagai upaya mengurangi miskonsepsi
siswa dengan menggunakan peta pikiran pada sub materi pokok fluida
statis di kelas XI semester II SMA N 1 Tanjungtiram T.A. 2012/2013.
2. Model pembelajaran alternatif untuk memilih model pembelajaran fisika
3. Sebagai sumbangan pemikiran yang positif dan menjadi bahan informasi
guna kemajuan pembelajaran khususnya pembelajaran fisika.
4. Sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya dalam melakukan
penelitian lebih lanjut.

1.7 Defenisi Operasional
Pembelajaran konsep merupakan model pembelajaran yang melatih
kemampuan berpikir yang memberikan suatu perubahan untuk menganalisis
proses berpikir siswa dan untuk membantu siswa mengembangkan strategi belajar
yang efektif. Model pembelajaran ini dapat melibatkan berbagai macam derajat
partisipan siswa dan kontrol siswa, serta material dari berbagai kompleksitas, dan
diharapkan dapat mengurangi miskonsepsi siswa untuk meningkatkan hasil
belajar.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Dkk, (2009), LKS Fisika Kelas XI Semester 2, Penerbit Pustaka
Manggala, Surakarta
Anonim,

(2010),
Teori
Belajar
Gagne,
http://www.scribd.com/doc/20903852/Teori- Belajar - Gagne. (Diakses
pada tanggal 5 Januari 2013).

Arikunto, S., (2010), Prosedur Penelitian, Penerbit PT Asdi Mahasatya, Jakarta.
Aristi, F, A, (2011), Pengaruh Model Pembelajaran Perolehan Konsep Terhadap
Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Statis Kelas IX Semester I
di SMP Negeri 9 Tanjung Balai T.P 2010 / 2011, Laporan Hasil
Penelitian, Universitas Negeri Medan.
Campbell, dkk., (2004), Metode Praktis Pembelajaran Berbasis Multiple
Intelligences, Penerbit : Intuisi Press, Depok.
Djamarah, S.B., dan Zain, A., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta,
Jakarta.
Evelin, Dkk, (2010), Teori Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Ghalia Indonesia,
Bogor.
Hakim, Thursan., (2005), Belajar Secara Efektif, Penerbit Puspa Swara, Jakarta.
Hamid,A.,(2009). Teori Belajar dan Pembelajaran, Penerbit FR. Dongoran,
Medan.
Irawani, A.,( 2009), Perbedaan Retensi Siswa Yang Diajar Dengan Metode
Ekspositori Berbasis Peta Pikiran Dengan Tanpa Peta Pikiran Pada
Pokok Bahasan Bentuk Akar Dan Logaritma Di Kelas X SMU Negeri 8
Padangsidimpuan Tahun Ajaran 2008/2009, Universitas Negeri Medan.
Joyce.,w. dan Calhoun., (2010), Model’s of Teaching (Model–Model Pengajaran),
Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Kamajaya, (2008), Fisika, Penerbit Grafindo, Jakarta
Kanginan, M., (2006), Fisika Untuk SMA Kelas XI, Penerbit Erlangga, Jakarta.
M.A, Sardiman., (2008), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Penerbit Raja
Grafindo Persada, Jakarta

Majid, A., (2009), Perencanaan Pembelajaran, Rosda, Bandung
Sardiman, A. M., (2008), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Penerbit
PT Rineka Cipta, Jakarta.
Sudjana, (2005), Metoda Statistika, Penerbit Tarsino, Bandung
Tim Dosen, (2009), Fisika Umum I, Penerbit FMIPA UNIMED, Medan
Trianto

,(2007),
Model-Model
Pembelajaran
Inovatif
Konstruktivistik, Penerbit Prestasi Pustaka, Jakarta

Berorientasi

Usman, U., (2004), Menjadi Guru Profesional, Penerbit Remaja Rosdakarya,
Bandung.
Winataputra, Udin.,S dan Suherman,(1999), Strategi
Matematika, Universitas Terbuka, Jakarta

Belajar

Mengajar

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENCAPAIAN KONSEP (CONCEPT ATTAINMENT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK PENGUKURAN DI KELAS X SEMESTER I SMA NEGERI 2 LUBUK PAKAM T.A. 2016/2017.

0 3 26

PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP HASILBELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK FLUIDA STATISDI KELAS XI SEMESTER II MAN 1 MEDAN.

0 2 19

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISKUSI KELAS DENGAN METODE SEMINAR SOCRATES (SOCRATIC SEMINAR) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KALOR KELAS X SEMESTER IISMA N 8 MEDAN T.P 2013/2014.

0 2 16

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SEMESTER 2 PADA MATERI POKOK FLUIDA STATIS DI SMA NEGERI 10 MEDAN T.P 2013/2014.

0 2 22

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA SUB MATERI POKOK SISTEM INDRAMANUSIA DI KELAS XI IPA SMA N 1 KISARANTAHUN PEMBELAJARAN 2012 2013.

0 0 14

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN WORD SQUARE PADA SUB MATERI POKOK SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 TANJUNG TIRAM TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013.

0 3 21

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT ATTAINMENT TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA PADA MATERI POKOK SEGIEMPAT KELAS VII.

0 0 1

(ABSTRAK) PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PENCAPAIAN KONSEP (CONCEPT ATTAINMENT ) DENGAN BANTUAN MEDIA FOTO TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI POKOK HIDROKARBON SISWA KELAS X SMA 2 SEMARANG.

0 0 2

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PENCAPAIAN KONSEP (CONCEPT ATTAINMENT ) DENGAN BANTUAN MEDIA FOTO TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI POKOK HIDROKARBON SISWA KELAS X SMA 2 SEMARANG.

0 1 91

MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT ATTAINMENT TH

0 0 6